Makalah Leukemia PDuo
Makalah Leukemia PDuo
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker
pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat.
Itulah sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara
medis sudah memasuki stadium lanjut.
Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi
dan proliferasi sel induk hematopoietik yang mengalami transformasi dan ganas,
menyebabkan supresi dan penggantian elemen sumsum normal (Baldy, 2006).
Leukemia dibagi menjadi 2 tipe umum: leukemia limfositik dan leukemia
mielogenosa (Guyton and Hall, 2007).
Sebagai seorang perawat, sangat penting mengetahui tentang penyakit
leukemia ini. Melihat ruang lingkup pelaksanaan tindakan keperawatan salah
satunya adalah anak-anak, dengan mengetahui lebih jauh tentang apa dan
bagaimana leukemia ini membuat seorang perawat menjadi lebih percaya diri
dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dan yang paling penting dapat
menambah atau meningkatkan derajat kesehatan khususnya pada anak.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa pengertian leukemia?
2. Apa etiologi dari leukemia?
3. Apa manifestasi klinis leukemia?
4. Apa pemeriksaan penunjang leukemia?
5. Apa saja komplikasi leukinia ?
6. Bagaimana patofisiologi dari leukimia.
7. Bagaiama cara pengobatan leukimia ?
8. Bagaimana Asuhan Keperawatan Leukemia ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian leukimia.
2. Menjelaskan etiologi dari leukimia.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Fisiologi Darah
Darah adalah suatu cairan kental yang terdiri dari sel-sel dan plasma
(Guyton, 1992). Proses pembentukan sel darah (Hemopoesis) terdapat di 3 tempat:
1. Sumsum tulang
Sumsum tulang yang aktif dalam proses hemopoesis adalah tulang
vertebrae, sternum (tulang dada), dan costa (tulang iga).
2. Hepar
3. Limpa
Limpa berfungsi sebagai organ limfoid, memfagosit material tertentu
dalam sirkulasi darah, dan menghancurkan sel darah merah yang rusak.
Volume darah pada tubuh sehat sekitar 1/13 dari BB atau 4-5 liter.
Keadaan jumlah tersebut tergantung pada umur, pekerjaan, keadaan jantung atau
pembuluh darah. Tekanan viskositas atau kekentalan darah mempunyai berat jenis
1,041 1,067 dengan temperatur 380C dan pH 7,37 7,45.
Fungsi darah secara umum terdiri atas :
1) Mengangkut O2, CO2, dan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh.
2) Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dan racun.
3) Menyebarkan panas ke seluruh tubuh.
Darah terbagi atas :
1. Eritrosit (sel darah merah)
Tidak berinti, ukurannya, banyaknya 5 juta/mm 3, berwarna kuning
kemerahan karena mengandung Hb. Warna ini akan bertambah merah jika
di dalamnya banyak mengandung O2. Fungsi eritrosit : mengangkut O2
dan CO2. Eritrosit beredar ke seluruh tubuh selama 14 -15 hari, setelah itu
akan mati. Jumlah Hb anak-anak 10-16 gr/dl.
2. Leukosit
Bentuknya
berubah-ubah
dan
bergerak
dengan
pseudopodia,
Anemia.
Penderita cepat lelah, pucat mendadak, demam dan bernafas cepat (sel
darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen tubuh kurang, akibatnya
penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen
dalam tubuh).
2.
Perdarahan
Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak diproduksi dengan wajar karena
didominasi oleh leukosit, maka penderita mengalami perdarahan dijaringan
kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit). Perdarahan dapat
berupa ekimosis, petekie, epistaksis, perdarahan gusi dan sebagainya.
Perdarahan biasanya disertai dengan splenomegali, hepatomegali, serta
limfadenopatia.
3.
menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler)
dan batuk.
4.
5.
Nyeri Perut
Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana
sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang
menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri.
Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
6.
7.
Sepsis
Perdarahan
Gagal organ
Iron Deficiency Anemia
e. Splenomegali
f. Hepatomegali
g. Kematian
2.7 Patofisiologi
Leukemia adalah satu keadaan dimana terjadi pertumbuhan yang bersifat
irreversible dari sel induk darah dan pertumbuhannya dimulai dari mana sel
itu berasal.
Sebagai akibat dari proliferasi sel abnormal tersebut maka akan terjadi
kompetisi metabolik yang akan menyebabkan anemia dan trombositopenia.
Apabila proliferasi sel terjadi di limfa maka akan membesar sehingga dapat
terjadi hipersplenisme. Pada leukemia yang disertai splenomegali sering
terjadi komplikasi hemolisis.
Pada leukemia akut hepar, lien dan kelenjar getah bening membesar secara
cepat, keluhan nyeri akibat regangan kapsel organ tersebut menjadi jelas.
Infiltrasi ke otak menyebabkan keluhan sakit kepala dan infiltrasi ke tulang
menyebabkan fraktur spontan. Infiltrasi ke gusi menimbulkan hipertrofi gusi
dan sering disertai pendarahan gusi. Limfadenopati dapat menyertai leukemia
dan apabila kelompokkan pembesaran kelenjar ini menekan pembuluh darah
dan pembuluh getah bening, maka akan terjadi edema lokal.
Infiltrasi ke paru menyebabkan batuk dan sesak, pembesaran kelenjar
getah bening diabdomen dapat menyebabkan keluhan rasa tidak enak di
perut, dan rasa cepat kenyang. Infiltrasi ke ginjal dapat menyebabkan
hematuria dan gagal ginjal. Keluhan akibat adanya anemia lemah badan dan
cepat lelah. Trombositopenia menimbulkan pendarahan baik dari kulit dan
selaput lendir.
2.8 WOC (terlampir)
2.9 Pengobatan
1. Transfusi darah
Diberikan bila kadar Hb kurang dari 6 g %. Pada trombositopenia
yang berat dan perdarahan masif, dapat diberikan tranfusi trombosit dan
bila terdapat tanda- tanda DIC dapat diberikan heparin.
2. Kortikosteroid (prednison, kortison, deksametason, dan sebagainya).
Setelah dicapai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya
dihentikan.
3. Sitostatika
Selain sitostatika yang lama (6-merkaptopurin atau 6-mp,
metotreksat atau MTX) pada waktu ini dipakai pula yang baru dan lebih
poten seperti vinkristin (Oncovin), rubidomisin (daunorubycine), sitosin,
arabinosid, L-asparaginase, siklofosfamid atau CPA, adriamisin, dan
ralaps. Reinduksi
biasanya
11
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
Kasus :
Anak perempuan dengan usia 10 tahun masuk ke RS seminggu yang lalu
dengan keluhan : badan lemas, cepat lelah, nafsu makan kurang, anak terlihat
pucat. Karena terlalu lemah, aktivitas anak dibantu oleh keluarga. Anak mual
dan mudah lelah. Pada pemeriksaan didapatkan :
BB : 28 kg
Tinggi Badan : 140 cm
Hb : 8 g/dl
Ht (Hematokrit): 26 % (normal : 33-38%)
Leukosit : 20.000 ul
Konjungtiva anemis.
3.1 Pengkajian
a) Identitas klien : selain nama klien, juga orangtua; umur, alamat, asal kota
dan daerah.
b) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama : penyebab utama klien sampai dibawa ke rumah sakit.
Dalam kasus ini keluhan utamanya adalah badan lemas, cepat lelah,
nafsu makan kurang, anak terlihat pucat.
2. Riwayat penyakit sekarang : tanda dan gejala klinis dari leukimia.
3. Riwayat penyakit dahulu : untuk mengidentifikasi adanya faktor-faktor
penyulit atau faktor yang membuat kondisi pasien menjadi lebih parah
kondisinya.
c) Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Prenatal
: ANC lengkap
Intranatal
: kelahiran normal
Postnatal
: berat badan normal
d) Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh klien
2. Hubungan dengan anggota keluarga
3. Hubungan dengan teman sebaya
4. Pembawaan secara umum
: Orangtua / Wali
: Baik / buruk
: Baik / buruk
: Periang / murung
12
5. Lingkungan rumah
kumuh.
e) Riwayat Imunisasi.
Imunisasi yang pernah didapatkan anak sejak lahir.
f) Riwayat pertumbuhan dan perkembangan klien
Berat badan : 28 kg
Perkembangan anak.
Pemberian ASI.
g) Pemeriksaan Fisik
BB : 28 kg
Tinggi Badan : 140 cm
Hb : 8 g/dl
Ht (Hematokrit): 26 % (normal : 33-38%)
Leukosit : 20.000 ul
Konjungtiva anemis.
Diagnosa
NOC
NIC
13
Intoleransi aktivitas
Evaluasi laporan
berhubungan
kelemahan perhatian
dengan
peningkatan toleransi
ketidakmampuan untuk
ketidakseimbangan
aktivitas.
a.
Laporan
berpatisipasi dalam
peningkatan
aktivitas.
/ kebutuhan.
fisiologis
misalnya
tidak
nadi,
toleran tenang
lingkungan
dan
periode
Implementasi
teknik
penghematan
anergi
kebersihan
berikan
oksigen tambahan.
2
Gangguan
keperawatan
petunjuk
dan
sokong
tindakan
14
kenyamanan,
misal
Gangguan
kurang
nutrisi Tujuan
setelah
dari tindakan
narkotik.
dilakukan Observasi
analgetik,
dan
catat
malaise
cairan parenteral.
Sajikan makanan dalam
bentuk
menarik
dan
anak
untuk
menghabiskan
porsi
makanan.
Timbang
BB
sesuai
indikasi.
Kolaborasi = konsul ahli
gizi.
15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Leukemia merupakan penyakit kanker darah yang dapat menyerang orang
dewasa maupun anak-anak, dimana pada anak yang paling sering adalah
Leukemia Limfosit Akut (LLA). Leukemia ini merupakan jenis penyakit yang
tergolong sangat berbahaya dimana merupakan suatu keadaan dimana sel darah
putih yang terbentuk secara tidak normal, dan keadaan itulah yang
menyebabkan terjadi penimbunan leukosit dalam darah.
Apabila keadaan ini terus berlangsung maka akan menyebabkan suatu
kondisi yang dapat membahayakan nyawa pasien, dan akan berakhir pada
kematian. Leukemia pada anak dapat diketahui melalui beberapa gejala, dan
penyakit ini juga dapat disebabkan oleh beberapa factor, akan tetapi penyebab
pastinya belum diketahui secara pasti.
4.2 Saran
Disarankan kepada perawat untuk dapat memahami dan mengaplikasikan
materi ini terutama dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien.
Terutama dalam hal mendeteksi secara dini penyakit leukemia pada anak-anak.
Berdasarkan tanda dan gejala yang didapat, dengan demikian dapat
memberikan jalan keluar yang terbaik bagi pasien. Dengan sendirinya sebagai
perawat kita sudah mengurangi tingkat kematian anak khususnya yang
menderita penyakit leukemia tersebut.
16