Kelompok 1/BP1
Dara Nabilah
J3E113037
Maretia A. Ahadya J3E113060
Tri Ratna
J3E113067
Esdavini E
J3E113089
Yohanes PantauJ3E113030
PRINSIP 1
(Analisis Bahaya dan Penetapan Risiko)
Analisis Bahaya
Bahaya (hazard) adalah suatu kemungkinan terjadinya masalah atau
resiko secara fisik, kimia dan biologi dalam suatu produk pangan yang
dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Bahayabahaya tersebut dapat dikategorikan ke dalam enam kategori bahaya,
yaitu bahaya A sampai F .
Analisis bahaya bertujuan untuk mengenali bahayabahaya apa saja yang mungkin terjadi dalam suatu
proses pengolahan sejak awal hingga ke tangan
konsumen.
Contoh
Sel Vegetatif : Salmonella sp, Escherichia coli
Virus
Kimia
: Hepatitis A
Parasit
: Cryptosporodium sp
Bakteri
Fisik
Karakteristik Bahaya
- Bahaya A : Produk pangan yang tidak steril dan dibuat untuk
konsumsi kelompok beresiko (bayi, balita,
immunocompromised, lansia)
- Bahaya B : Produk mengandung Ingridient sensitive terhadap
bahaya biologi, kimia dan fisik
- Bahaya C : Proses tidak memiliki tahapan pengolahan yang
terkendali yang secara efektif dapat memunuh mikroba
berbahaya dan dapat menghilangkan bahaya kimia dan fisik
- Bahaya D : Produk yang mungkin mengalami rekontaminasi
setelah pengolahan sebelum pengemasan
- Bahaya E : Ada potensi terjadinya kesalahan penanganan
selama distribusi atau oleh konsumen menyebabkan produk
berbahaya
- Bahaya F : Tidak ada tahapan pemanasan akhir setelah
pengemasan atau ditangan konsumen atau tidak ada
pemanasan tahap akhir untuk pemusnahan mikroba setelah
pengemasan sebelum memasuki pabrik (untuk bahan baku)
Katagori
Bahaya
Resiko
Jenis Bahaya
(+)
(++)
II
(+++)
III
(++++)
IV
(+++++)
A+
VI
(katagori
Khusus)
dengan
tanpa B-F
Tingkat Keparahan
Tingkat Keparahan
L
Peluang
Ll
Ml
Hl
Terjadi
Lm
Mm
Hm+
(reasonably
Lh
Mh+
Hh+
likely
to
occur)
L/l: Low
M/m : Medium
H/h : High
Bahan
Pisang
Gula
Tepung terigu
Telur
Minyak goreng
Coklat batang
Coklat bubuk
Sp
Baking Powder
Vanili
Oles Loyang
(Margarin + T.Terigu)
Diagram
Alir
coklat
Bubur pisang
Pencampuran
Pencetakkan adonan ke
loyang
Pemanggan dalam oven
(suhu 160C 2 selama 45
menit)
Pendinginan dan
Pengemasan
Minyak
Goreng
tepung
N
o
Input/Tah Identifik
apan
asi
Proses
Bahaya
Justifikasi
Penyebab
Bahaya
Karakteris
tik Bahaya
Tingk
at
Resiko
Pel Kepa
ua raha Signifi
ng n
kansi
ABC DE F
Penerimaa
n bahan
kering
(tepung
1
terigu,gula
pasir,
garam,cokl
at bubuk)
B:
Mikroba
perusak
K: logam
berat
F: kerikil
B:
Mikroba
Penerimaa lipolitik)
n Bahan Sni
Lemak
margarin
(mentega,
2
minyak
goreng,
K: FFA
coklat
batang)
Penyimpanan
(KA naik)
berasal dari
bahan
0 +0 0 0 0
Signifikansi
Bahaya
TN
SOP
penyimpanan
TN
Jaminan
Suplaier
TN
Pengayakan
TN
Jaminan
Suplaier &
Penyimpanan
Jaminan
Suplaier &
Penyimpanan
Berasal dari
bahan
Suplaier dan
Penyimpanan
l
0 +0 0 0 0
Suplaier dan
Penyimpanan
B:
Penerimaa
Berasal dari
3
Salmonell
n Telur
bahan
a
0 +0 0 0 0
Tindakan
Pencegahan
TN
Dicuci sblm
digunakan
Karakteri
stik
Justifikas
Input/Ta
Bahaya
N
Identifika
i
hapan
o
si Bahaya Penyeba
Proses
b Bahaya
Ting
kat
Resi
ko
Penerimaan K: residu
Pisang
karbit C2H4
(batas
cemaran)
B: mikroba
Penyimpana
n
l
0 +0 0 00
TN
kondisi
penyimpanan
Suplaier
ayakan
kotor
TN
sanitasi ayakan
pemeliharaan
alat
TN
GMP dan
Sanitasi
TN
GMP
Pengayaka
0 +0 0 00
F: cemaran
n Tepung
ayakan
logam, benda
rusak
asing
Tangki yang
B: mikroba
dilakukan
Pemanasan
6
K : Cemaran pencucian
0 +0 0 00
Coklat
logam
seacra
berkala
pemecahan
B: mikroba
Telur
Jaminan Suplier
(pisang matang
tanpa karbit)
Tindakan
Pencegahan
Kep Sign
Pelu arah ifika
ang an
nsi
ABC DE F
B: mikroba
Signifikansi
Bahaya
cangkang
telur kotor
0 +0 0 00
Ting
Karakteris kat
Justifikas tik Bahaya Resik
Input/Ta
Identifika
i
o
No hapan
si Bahaya Penyeba
Proses
b Bahaya
ABC DE F
Mixing
B:bakteri
berspora,
biofilm
F: Logam
Pencetaka B: S. aureus
n adonan F: Rambut
pemangga
10
B: mikroba
ngan
11 Packaging B: mikroba
mixer kotor
0 +0
kontaminasi
logam dari
mixer
pekerja
0 +0
pekerja
suhu dan
waktu
0 0 0
pemasakan
tidak cukup
penutupan
0 0 0
tidak rapat
0 00
0 00
Signifikansi
Bahaya
Kep Sign
Pelu arah ifika
ang an
nsi
Tindakan
Pencegaha
n
TN
SSOP
TN
Perawatan alat
h
l
M
L
N
TN
SSOP
SSOP
0 00
SOP
pemanggannga
n
+0+
II
SOP sealing
PRINSIP 2
Pengertian
CCP atau Titik Kendali Kritis didefinisikan sebagai suatu titik,
langkah atau prosedur
Analisa bahaya
Bahaya Kimia:
Pestisida
Residu C2H4 (karbit)
Gula
Bahaya Biologi:
Spora bakteri
Khamir
Bahaya Kimia:
Pemutih
Bahaya Fisik:
Benda asing
P1
P2
P3
Ya
Tidak
Penetapan
CCP
CCP
Tidak
Bukan CCP
Bahan Baku
Analisa bahaya
P1
P2
Tepung Terigu
Bahaya Biologi:
Spora bakteri (T
optimum)
Bahaya Kimia:
Logam berat
Bahaya Fisik:
Benda asing
Ya
Ya
Telur
Bahaya Biologi:
Salmonella
E-coli
Bahaya Kimia:
FFA
oksidasi
Ya
Tidak
Tidak
Minyak Goreng
P3
Tidak
Penetapan
CCP
Bukan CCP
CCP
Bukan CCP
Bahan Baku
Minyak Goreng
Bahaya Kimia:
FFA
oksidasi
Tidak
Penetapan
CCP
Bukan CCP
Cokelat Batang
Bahaya Kimia:
Oksidasi
Logam berat
Tidak
Bukan CCP
Cokelat Bubuk
Bahaya Fisik:
Benda asing
Bahaya Kimia:
Logam berat
Tidak
Bukan CCP
Ya
Ya
Tidak
Bukan CCP
Bahaya Fisik:
Benda asing
Bahaya Fisik:
Benda asing
Ya
Ya
Tidak
Bukan CCP
Ya
Ya
Tidak
Bukan CCP
Sp
Baking powder
Vanili
Analisa bahaya
P1
P2
P3
Penetapan CCP
Bukan CCP
Analisis Bahaya
P1
P2
P3
P4
1. Penerimaan bahan
kering (Tepung
terigu, gula pasir,
garam, coklat
bubuk)
Bahaya Biologi:
Ya
Mikroba Perusak
Bahaya Kimia:
Logam berat
Bahaya Fisik:
Benda asing
Tidak
Tidak
Penentuan
CCP
Bukan CCP
2. Penerimaan bahan
berbasis lemak
Bahaya Kimia:
FFA
Ya
Tidak
Tidak
Bukan CCP
3. Penerimaan Telur
Bahaya Biologi:
Bakteri
salmonella
Ya
tidak
ya
ya-
Bukan CCP
Tahapan Proses
Analisis Bahaya
P1
P3
P4
Tidak
Tidak
Penentuan
CCP
bukan CCP
4. Penerimaan Pisang
Bahaya Kimia:
Residu karbit
C2H4
5. Pengayakan Tepung
Bahaya Biologi:
Ya
Mikroba
Amilolitik
Bahaya Fisik:
Cemaran logam,
benda asing
Bahaya Biologi:
Tidak
Mikroba
Ya
CCP
Bukan CCP
Bahaya Biologi:
Mikroba
Bahaya fisik :
cangkang telur
Tidak
Tidak
Bukan CCP
6. Pemanasan Coklat
7. Pemecahan Telur
Ya
P2
Ya
Tahapan Proses
8. Mixing
Bahaya Biologi:
Tidak
Bakteri berspora,
biofilm
Bahaya Kimia:
Logam
Penentuan
CCP
Bukan CCP
9. Pencetakan Adonan
Bahaya Biologi:
S. aureus
Bahaya Fisik:
Rambut
Bahaya Biologi:
Mikroba
Tidak
Bukan CCP
Tidak
Bukan CCP
Bahaya Biologi:
Mikroba
Bahaya fisik:
logam,
Benda asing
Ya
Ya
CCP
10. Pemanggangan
11. Packaging
Analisis Bahaya
P1
P2
P3
P4
Prinsip 3
(Penetapan Critical Limit)
Pengertian
Critical limit (CL) atau batas kritis adalah suatu kriteria yang harus
dipenuhi untuk setiap tindakan pencegahan yang ditujukan untuk
menghilangkan atau mengurangi bahaya sampai batas aman.
Batas ini akan memisahkan antara "yang diterima" dan "yang
ditolak", berupa kisaran toleransi pada setiap CCP.
Batas kritis ditetapkan untuk menjamin bahwa CCP dapat
dikendalikan dengan baik. Penetapan batas kritis haruslah dapat
dijustifikasi, artinya memiliki alasan kuat mengapa batas tersebut
digunakan dan harus dapat divalidasi artinya sesuai dengan
persyaratan yang
ditetapkan serta dapat diukur. Penentuan batas kritis ini biasanya
dilakukan berdasarkan studi literatur, regulasi pemerintah, para
ahli di bidang mikrobiologi maupun kimia, CODEX dan lain
sebagainya.
CCP
Batas Kritis
Telur
Pisang
Pengayakan Tepung
Ayakan utuh,
tidak rusak/bocor
Packaging
PRINSIP 4 dan 5
(Penetapan Pemantauan dan Tindakan
Koreksi)
Prinsip 4
penetapan prosedur pemantauan
batas kristis
Prosedur pemantauan (monitoring) adalah tahapan
pengamatan atau pengukuran batas kritis secara
terancana untuk menghasilkan rekaman yang tepat
dan ditujukan untuk meyakinkan bahwa batas kritis
tersebut mampu mempertahankan keamanan produk
tersebut.
5W 1H
What : Apa yang dipantau
Where : pada CCP
Who : orang yang memiliki akses, keterampilan, tidak
bias, perlu traning dan pengalaman.
How : pengamatan dengan check list pengukuran
dengan data sheet.
When : Per lot ? Berapa sampel ? Berapa kali ?
Resiko, analisis statistik , literlatur
Prinsip 5
Menetapkan Tidakan koreksi
Tindakan koreksi adalah semua tindakan yang diambil jika
hasil pemantauan pada CCP menunjukkan penyimpanan
batas kritis ( kehilangan Kendali), karena jika kendali hilang,
maka produk menjadi tidal memenuhi syarat. Tindakan
koreksi diperlukan untuk mengendalikan proses
Prinsip 6
Penetapan Prosedur
Verifikasi
Verifikasi adalah aplikasi
suatu metode, prosedur,
pengujian dan cara pendataannya atau evaluasi
lainnya untuk menetapkan kesesuaian seatu
pelaksanaan dengan rencana HACCP (SNI 01-48521998)
Beberapa Verifikasi Rencana HACCP :
1. Validasi Terhadap rencana HACCP
2. Review hasil pemantauan, review berkala
3. Pengujian produk
4. Audit
Prinsip 7
Dokumentasi
1. Dokumen atau rekaman data adalah bukti tertulis
bahwa suatu tindakan telah dilakukan
2. Disusun dengan formulir atau borang
3. Dokumen tersebut dapat digunakan untuk keperluan
inspeksi dan mempelajari kerusakan yang
mengakibatkan dan menemukan tindakan koreksii
yang sesuai
Jenis Dokumen
1.
2.
3.
4.
Rekaman
Analisis bahaya
Kegiatan pemantauan
CCP
Penentuan CCP
Penyimpanan dan
tindakan perbaikan yang
terkait
Tahapan
Proses
CCP
Telur
Batas
Kritis
Prosedur Monitoring
What
How
Where
Who
Dokumen
Tindakan
Verivikasi tasi dan
Koreksi
When
Record
Taha
pan
Prose
s
CCP
Pisan g
Prosedur Monitoring
Batas Kritis
What
How
Where
Who
When
Melakukan
pemeriksaan
sensori, dan
memeriksa
jaminan
suplayer
Tempat
peneri
maan
Personi
l
peneri
ma
Setiap
penerim
aan
Dokume
Tindakan Verivik ntasi
Koreksi
asi
dan
Record
Hubungi
kepala QC
dan
putuskan
diterima
atau
ditolak
Komplain
kepada
supplier
Review
form
penerim
aan
setiap
bulan
Rekaman
penerima
an
bahan
baku
Tahapan
Proses
CCP
Pengayak
an
Tepung
Batas
Kritis
Bebas dari
cemaran
logam dan
benda
asing
Prosedur Monitoring
What
How
Kondisi
ayakan
Mengamati
kondisi
ayakan
Where
Who
Dokumen
Tindakan
Verivikasi tasi dan
Koreksi
When
Record
Di
Operato Setiap
tempat
r
Batch
pengay ayakan
akan
Perbaikan
ayakan dan
Pengayakan
ulang
Review
form
kondisi
ayakan tiap
bulan,
pemelihara
an
bulanan.
Rekaman
kondisi
ayakan
Tahapan
Proses
CCP
Packagin
g
Batas
Kritis
Sensiti
vitas
metal
detect
or
Prosedur Monitoring
What
Cemaran
fisik yang
terdapat
pada produk
setelah
dikemas
How
Where
Who
Dokumen
Tindakan
Verivikasi tasi dan
Koreksi
When
Record
Melakukan
Ruang
QC
Seluru
pemeriksaan pengem pengem
h
dengan metal
asan
asan
produ
detector
k yang
diprod
uksi
Menindak
lanjuti
personal
hygine
Review
form
pendeteksi
logam tiap
bulan
Rekaman
pendeteksi
logam
No
Tolak ukur
kendali
keamanan
Pangan
Alat
Ukur
Besaran
Kalibrasi
Frekuen
si/tahun
Pengkali
brasi
Kadar air
Oven
Suhu
2-3
Ekternal
Potongan
Logam
Metal
detector
Listrik
2-3
Ekternal
PENGKAJIAN ULANG
RENCANA HACCP
FORM 1
Pertanyaan
TS
Catatan
SUMBER
SNI 3926-2008 Telur Konsumsi
SNI 01-3751-2006 Tepung Terigu
SNI 7422-2009 Pisang
TERIMA KASIH