TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian HACCP
pada setiap titik kritis dalam proses produksi (dari sejak tahap produksi
dianggap aman. Sistem ini menilai kendali atas mutu bahan mentah, sistem
2009).
2. Deskripsikan Produk
tindakan pengendalian.
7. Tentukan CCP
C. Prinsip HACCP
Secara teoritis ada tujuh prinsip dasar penting dalam penerapan sistem
adalah :
resiko (risk) dan tingkat keparahan (severity) pada setiap tahapan proses
(Brown, 2000).
Tabel 1
Analisis potensi bahaya
Jenis Bahaya Contoh
potensi bahaya dari setiap bahan, baik bahan utama maupun bahan
bahaya dari bahan baku, produk antara, dan produk akhir, yang dibagi
kategori resiko dari setiap bahan baku, bahan antara dan bahan
kategori 0 – VI.
Tabel 3
Kategori resiko dari bahan baku dan produk
Kategori Keterangan
dapat dikategorikan sebagai titik kritis atau bukan, maka digunakan Bagan
CCP atau bukan. Namun setiap bahan baku perlu diuji apakah membawa
perlakuan CCP pada bahan baku tersebut. Jika diputuskan bahwa bahan
menentukan suatu tahapan tersebut CCP atau bukan dapat dilihat pada
Gambar 1.
3. Batas Kritis
Batas kritis merupakan satu atau lebih toleransi mutlak yang harus
(2005). Cara praktis untuk menentukan batas kritis dari suatu CCP adalah
Dengan asumsi bahwa pada suhu dan waktu tersebut, bakteri pathogen
suatu pengolahan, bahan pangan direbus pada suhu 100°C selama 5 menit
atau digoreng pada suhu 130°C selama 3 menit. Suhu dan waktu yang
operasi. Batas kritis kedua proses tersebut adalah 72°C selama 15 detik.
kritis, misalnya 65°C, maka makanan yang dihasilkan menjadi tidak aman
ditampilkan adalah bukan potensi bahaya yang secara utuh ada pada bahan
baku, namun hanya potensi bahaya yang dapat dikendalikan oleh suatu
CCP. Batas kritis bisa berubah, tergantung jenis makanan, jenis bakteri
karena panas seperti susu, maka batas suhu dan waktu kritisnya bisa
waktu dibuat yang lebih singkat. Namun penyesuaian batas kritis harus
yaitu:
b. Tenaga ahli: asosiasi profesi, ahli proses thermal, ahli pangan atau
laboratorium.
4. Monitoring / Pengawasan
5. Tindakan Perbaikan
dilakukan saat terjadi suatu penyimpangan dari batas kritis atau proses
d. Produk dimusnahkan
6. Prosedur Verifikasi
tahun satu kali.Verifikasi dapat dilakukan setiap saat, jika (Dian, 2018):
baru
ada
mungkin.
bahaya biologis, kimia dan fisik. Ada 2 tahap dalam penetapan bahaya
pengendalian kritis:
bahaya dikurangi.
F. Penetapan Batas Kritis
kritis: suhu, waktu, kelembaban, nilai aw, nilai pH, keasaman (titrasi),
1. Batas / limit kritis adalah suatu nilai yang merupakan batas antara
G. Pemantauan CCP
atau pengukuran batas kritis untuk menghasilkan data yang teliti dan
ditujukan untuk menjamin bahwa batas kritis yang ditetapkan dapat
1. Pengertian Pengolahan
bahan pangan oleh budidaya manusia baik secara fisik, kimiawi atau
hasil olah. Hasil olah ada yang dapat langsung memenuhi kebutuhan
manusia disebut hasil jadi (final product) atau suatu hasil olah yang
panas, baik dari panas api maupun dari alat listrik. Pengaruh
hewani.
gizinya.
Carcinogenik
(Sediaoetama, 1993).
J. Deskripsi Produk
keemasan. nugget ayam menjadi salah satu produk olahan daging ayam
minyak goreng, tepung roti, telur, jus tomat. Adapun penjelasan dari
1. Daging Ayam
pembuatan makanan.
2. Minyak Goreng
lemak, baik yang berasal dari lemak tumbuhan maupun dari lemak
3. Tepung Roti
bagian luar dari nugget. Fungsi dari tepung roti yaitu untuk
4. Telur
maupun olahan, memiliki komposisi zat gizi yang cukup lengkap dan
baik. Buah tomat terdiri dari 5-10% berat kering tanpa air dan 1 persen
kulit dan biji. Jika buah tomat dikeringkan, glukosa dan fruktosa,
Tabel 1. Kandungan gizi buah tomat segar (matang) tiap 180 gram
bahan
Komposisi Gizi Tomat
Energi 302 kkal
Protein 1.53 gr
Serat 1.98 gr
Kalium 399.6 mg
Fosfor 43.20 mg
Zat Besi 0.81 mg
Vitamin A 112`.40 IU
Vitamin B1 0,11mg
Vitamin C 34.38 mg
(Sumber : Whfoods.org, 2007).