Anda di halaman 1dari 9

ISK PADA

KEHAMILAN
Ceasar a.r 13.092

Definisi
Infeksi saluran kemih adalah keadaan klinis akibat
berkembangbiaknya mikroorganisme yang menyebabkan inflamasi
pada saluran kemih. Infeksi bakteri ini paling sering dijumpai selama
kehamilan. Walaupun bakteriuria asimptomatik merupakan hal biasa,
infeksi simptomatik dapat mengenai saluran bawah yang
menyebabkan sistitis, atau menyerang kaliks, pelvis, dan parenkim
ginjal sehingga mengakibatkan pielonefritis.

Pada kehamilan, dimulai pada minggu ke-6 dan mencapai


puncak pada minggu ke-22 sampai minggu ke-24, terjadi
perubahan struktur dan fungsi dari saluran kemih.
Peningkatan volume plasma mengakibatkan peningkatan
laju filtrasi glomerulus (GFR) dan jumlah keluaran urin serta
dilatasi ureter dan relaksasi kandung kemih sebagai akibat
dari produksi hormon terutama progesteron
mengakibatkan terjadinya stasis urin.
Dengan adanya stasis urin dan terjadinya refluks
vesikoureter merupakan faktor predisposisi pada sebagian
wanita untuk terjadinya infeksi saluran kemih bagian atas
dan pielonefritis. Lebih dari 70% wanita hamil mengalami
glikosuria, yang memungkinkan bakteri tumbuh dalam urin.
Peningkatan progestin dan estrogen memegang peranan
penting dalam peurunkan kemampuan saluran kemih
bagian bawah untuk melawan bakteri yang masuk

Pada masa nifas dini, sensitivitas kandung kemih


terhadap tegangan air kemih di dalam vesika sering
menurun akibat trauma persalinan serta analgesia
epidural atau spinal.
Sensasi peregangan kandung kemih juga mungkin
berkurang akibat rasa tidak nyaman yang
ditimbulkan oleh episiotomi yang lebar, laserasi
periuretra, atau hematom dinding vagina.
Setelah melahirkantrauma saat infus oksitosin
dihentikan terjadi diuresis yang disertai
peningkatan produksi urin dan distensi kandung
kemih. Overdistensi yang disertai kateterisasi untuk
mengeluarkan air kemih sering menyebabkan
infeksi saluran kemih.

Etiologi
Dikatakan infeksi saluran kemih bila pada
pemeriksaan urin ditemukan bakteri yang
jumlahnya lebih dari 100.000 per ml. Urin yang
diperiksa harus bersih, segar dan dari aliran
tengah (midstream) atau diambil dengan pungsi
suprasimfisis. Ditemukan bakteri yang jumlahnya
lebih dari 105 per ml ini disebut dengan istilah
bakteriuria. Bakteriuria ini mungkin tidak disertai
gejala, disebut bakteriuria asimptomatik, dan
mungkin pula disertai gejala-gejala, disebut
bakteriuria simptomatik.

Epidemiologi
Prevalensi bakteriuria pada wanita
tidak hamil adalah sekitar 5
sampai 6%. Insiden selama
kehamilan bervariasi dari 2 sampai
7%, dan bergantung pada paritas,
ras, dan status sosioekonomi.

Bakteria asimptomatik
Pada beberapa penelitian, bakteriuria yang tersamar dilaporkan
menyebabkan sejumlah efek merugikan pada kehamilan seperti iritasi
pada uterus dan menyebabkan kontraksi, persalinan prematur,
mortalitas perinatal meningkat, gangguan pertumbuhan janin, anemia
dalam kehamilan, preeklamsia
Apabila bakteriuria asimptomatik tidak diobati, sekitar 25% pasien
kemudian akan mengalami infeksi simptomatik akut selama
kehamilan tersebut.

Terapi
Wanita dengan bakteriuria asimptomatik dapat diberi pengobatan
dengan salah satu dari beberapa regimen antimikroba. Pemilihan
dapat didasarkan pada sensitivitas in vitro, tetapi umumnya dilakukan
secara empiris. Terapi selama 10 hari dengan makrokristal
nitrofurantoin, 100 mg per hari, terbukti efektif untuk sebagian besar
wanita.

Anda mungkin juga menyukai