Panca Sila
Panca Sila
Dosen Pembimbing
Disusun :
Nama
Kelas
: Muhammad Sadikin
: Tif A Siang
(15120000054)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Subhanahu wa taala atas karunia, hidayah dan
nikmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah pendidikan pancasila ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh dosen pembimbing mata kuliah pancasila, Ibu Gelora Dee Sarah, S.H, M.kn.
Makalah ini ditulis dari hasil ungkapan pemikiran saya sendiri yang
bersumber dari internet dan buku sebagai referensi, tak lupa penyusun
mengucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah pendidikan pancasila atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis berharap, dengan penulisan makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua, dan semoga hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai arti
pentingnya pancasila sebagai ideologi bangsa kita dan semoga dapat di
implementasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Sebagai calon pengganti
pemimpin bangsa dimasa mendatang yang memahami makna serta kedudukan
peran pancasila, dan khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masi jauh dari
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Demikianlah makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi penulis dan yang
membacanya, sehingga menambah wawasan dan pengetahuan tentang bab ini.
Aamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................1
I. 1.
Latar belakang..................................................................................1
I. 2.
Rumusan Masalah............................................................................2
I. 3.
Tujuan ..............................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN TEORI.......................................................................3
II. 1.
II. 3.
II. 4. 1.
II. 4. 2.
II. 4. 3.
Kesimpulan.....................................................................................35
III. 2.
Saran...............................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1. Latar Belakang
UUD 1945 adalah konstitusi Negara Indonesia yang merupakan hasil
kesepakatan seluruh rakyat Indoneisa. Keberlakuan UUD 1945 berlandaskan
legitimasi kedaulatan rakyat sehingga UUD 1945 merupakan hukum tertinggi
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
UUD 1945 memuat baik cita-cita, dasar-dasar, serta prinsip-prinsip
penyelenggaraan Negara. Cita-cita pembentukan Negara kita dikenal dengan
istilah tujuan nasional yang tertuang dalam alenia keempat pembukaan UUD
1945. Untuk mencapai cita-cita itu, UUD 1945 tidak hanya mengatur kehidupan
politik tetapi juga kehidupan ekonomi dan sosial.
Dengan demikian salah satu materi penting dan selalu ada dalam konstitusi
adalah penggunaan tentang lembaga Negara, struktur pemerintahan, hukumhukum , serta sampai ke HAM. Hal itu dapat dimengerti karena kekuasaan Negara
pada akhirnya diterjemahkan kedalam tugas dan wewenang lembaga Negara.
Tercapai tidaknya tujuan bernegara berujung pada bagaimana lembaga-lembaga
Negara tersebut melaksanakan tugas dan wewenang konstitusionalnya serta
hubungan antarlembaga Negara. Pengaturan lembaga Negara dan hubungan antar
lembaga Negara merefleksikan pilihan dasar-dasar kenegaraan yang dianut.
I. 2. Rumusan Masalah
I. 3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hubungan antar lembaga menurut UUD 1945.
2. Untuk mengetahui struktur pemerintahan Indonesia menurut UUD 1945.
3. Untuk mengetahui Hak-hak asasi manausia menurut UUD 1945.
4. Untuk mengetahui hukum dasar tertulis dan tidak tertulis.
BAB II
PEMBAHASAN TEORI
II. 1. Hubungan Antar Lembaga Negara menurut UUD 1945
kekuasaan.
Berdasarkan
Undang-Undang
Dasar
1945
dan
Kekuasaan yudikatif, dipegang oleh Mahkamah agung dan badanbadan peradilan lainnya.
II. 1. 1.
II. 1. 2.
itu dapat diundang untuk persidangan istimewa agar supaya bisa minta
pertanggungan jawab kepada Presiden.
II. 1. 3.
Pendapatan
dan
Belanja
Negara
(pasal
23
ayat
1)
Oleh karena itu, Presiden harus bekerja bersama-sama dengan Dewan,berarti juga
Presiden tidak tergantung kepada dewan.
II. 1. 4.
II. 1. 5.
II. 1. 6.
Lainnya
Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lainlain Badan kehakiman menurut susunan dan kekuasaan Badan-badan Kehakiman
tersebut diatur menetapkan hubungan antara Mahkamah Agung dengan Lembagalembaga lainnya (pasal 24 ayat 1 UUD 1945).Kekuasaan kehakiman adalah
kekuasaan pemerintah ataupun kekuasaan serta kekuatan lainnya.Mahkamah
Agung sebagai Lembaga Tinggi Negara dalam bidang kehakiman dari tingkat
yang lebih tinggi, berwenang menyatakan tidak sah peraturan perundangan dari
tingkat yang lebih tinggi.
II. 1. 7.
UUD 1945
PRESIDEN
BPK
DPR
MPR
KEMENTRIAN
NEGARA
KPU
DPD
PERWAKILAN BPK
PROVINSI
MK
DEWAN
PERTIMBANGAN
BANK
SENTRAL
MA
LINGKUNGAN
PERADILAN UMUM
TNI / POLRI
LINGKUNGAN
PERADILAN AGAMA
PEMERINTAH DAERAH
PROVINSI
GUBERNUR
LINGKUNGAN
PERADILAN MILITER
DPRD
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN KOTA
BUPATI / WALIKOTA
DPRD
KY
II. 2. 1.
Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD yang dipilih
melalui pemilihan umum. Keanggotaan MPR diresmikan dengan keputusan
presiden. Masa jabatan anggota MPR lima tahun dan berakhir bersamaan pada
saat anggota MPR yang baru mengucapkan sumpah/janji. Sebelum memangku
jabatannya, anggota MPR mengucapkan sumpah/janji bersama-sama yang
dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung dalam sidang paripurna MPR.
Sebelum UUD 1945 diamandemen, MPR berkedudukan sebagai lembaga
tertinggi negara. Namun, setelah UUD 1945 istilah lembaga tertinggi negara tidak
ada yang ada hanya lembaga negara. Dengan demikian, sesuai dengan UUD 1945
yang telah diamandemen maka MPR termasuk lembaga negara. Sesuai dengan
Pasal 3 Ayat 1 UUD 1945 MPR amandemen mempunyai tugas dan wewenang
sebagai berikut:
1. mengubah dan menetapkan undang-undang dasar;
2. melantik presiden dan wakil presiden;
3. memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya
menurut undang-undang dasar.
MPR bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.
Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, anggota MPR mempunyai hak
berikut ini:
1.
2.
3.
2.
3.
10
DPR sebagai lembaga negara mempunyai hak-hak, antara lain sebagai berikut.
1.
2.
Hak Angket. Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan
terhadap suatu kebijakan tertentu pemerintah yang diduga bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan.
3.
11
2.
3.
4.
otonomi
daerah,
hubungan
pusat
dengan
daerah,
12
13
berwenang
mengadili
pada
tingkat
kasasi,
menguji
peraturan
3.
14
2.
3.
4.
5.
15
anggota, seorang wakil ketua merangkap anggota, dan tujuh orang anggota. Masa
jabatan anggota Komisi Yudisial lima tahun.
16
17
2. Memajukan kesejahteraan
umum,
hal
ini
mengandung
pengertian
mewujudkan
keadilan
social
berdasarkan
kerakyatan
18
19
telah dicantumkan dalam BAB XA, Pasal 28A sampai dengan 28J. Dari uraian
tersebut diatas maka UUD 1945 mulai dari pembukaan, penjelasan umum, dan
batang tubuh cukup memuat tentang pengakuan hak asasi manusia, atau dengan
kata lain secara yuridis konstitusional, Indonesia mengakui HAM jauh sebelum
lahirnya Universal Declaration of Human Right.
Berdasarkan amandemen UUD 1945, hak asasi manusia tercantum dalam
Bab X A Pasal 28 A sampai dengan 28 J, sebagaimana tercantum berikut ini:
HAK ASASI MANUSIA
Pasal 28 A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya. **)
Pasal 28 B
Pasal 28 C
Pasal 28 D
Pasal 28 E
Pasal 28 F
21
Pasal 28 G
Pasal 28 H
1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan
mendapalkan lingkungan hid up yang baik dan sehal serfa berhak
memperoleh pefayanan kesehatan **)
2) Setiap orang berhak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.**)
3) Setiap
orang
berhak
atas
jaminan
sosial
yang
memungkinkan
Pasal 28 I
1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan
hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
22
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keadaan apapun. **)
2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang bersifat diskriminatif **)
3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.**)
4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia
adalah tanggung jawab negara, Terutama pemerintah.**)
5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur dan dituangkan dalam peraturan perundangundangan. **)
Pasal 28 J
1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.**)
2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan
maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas
hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
23
II. 3. 1.
Alinea
keempat
pembuakaan
menegaskan
tujuan
pembentukan
25
kecualinya. Pasal 27 ayat (2) telah menetapkan pula bahwa tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3. Pasal 28 UUD 1945 menyatakan dengan tegas tentang kemerdekaan
berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan
dan sebagainya dijamin oleh Pemerintah dan Peamerintah akan
mengundangkan Undang-undang yang akan mengaturnya.
4.
5. Pasal 30 UUD 1945 dalam pasal ini dinyatakan bahwa tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara, yang
syarat-syaratnya diatur dengan Undang-undang.
6. Pasal 31 UUD 1945 menegaskan tentang hak-hak asasi di bidang
pendidikan, bahwa tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran,
yang untuk itu maka Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan
satu sistem pengajara nasional yang diatur dengan Undang-undang.
Sejalan dengan pendidikan pasal 32 menyatakan bahwa pemerintah
memajukan kebudayaan nasional Indonesia, jadi dalam arti ini setiap
unsur-unsur kebudayaan, macam-macam kebudayaan yang ada yang telah
dimiliki penduduk mempunyai hak untuk dilindungi dan dikembangkan.
26
7. Tentang Hak Ekonomi di atur dalam pasal 33 UUD 1945 yang dengan
tegas menyatakan, perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan, cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara
dan yang menguasai hayat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara,
Bumi dan air dan kekayaan alam dan yang terkandung di dalamnya
dikuasai
oleh
Negara
dan
dipergunakan
untuk
sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
8. Pasal 34 UUD 1945 tentang kesejahteraan sosial, fakir miskin dan anak
terlantar dipelihara oleh negara.
II. 3. 3.
27
II. 3. 4.
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
: Hakkeadilan(7-12)
Bab V
28
Bab VI
Bab VII
Bab VIII
Bab IX
Bab X
29
30
sudut
kekuasaan
kekuasaan.Adapun
hal
dan
menganggapnya
tersebut
di
bagi
sebagai
menjadi
suatu
tiga
organisasi
yaitu
badan
31
Sifat-sifat UUD
1. Oleh karena sifatnya maka rumusannya merupakan suatu hukum positif
yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggara Negara maupun
mengikat bagi warga Negara.
2. UUD 1945 itu bersifat supel dan singkat karena UUD 1945 memuat
aturan-aturan pokok yang setiap kali harus di kembangkan sesuai dengan
perkembangan zaman dan memuat HAM.
3. Memuat norma-norma/aturan-aturan/ketentuan-ketentuan yang dapat dan
harus dilaksanakan secara kontituional.
4. UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia merupakan peraturan hukum
positif yang tertinggi,disamping itu sebagai alat kontrol terhadap normanorma hukum positif yang lebih rendah dalam hirarki tertib hukum
Indonesia.
32
bangsa.
Oleh
karena
itu,dalam
praktek-praktek
33
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam
ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce
gronslag). Dalam kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber
norma dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib
hukum di Indonesia, sehingga Pancasila merupakan sumber nilai, norma dan
kaidah baik moral maupun hukum di Indonesia. Oleh karenanya, Pancasila
merupakan sumber hukum negara baik yang tertulis maupun yang tak tertulis atau
convensi.
II. 4. 3.
BAB III
PENUTUP
III. 1. Kesimpulan
34
Kekuasaan yudikatif, dipegang oleh Mahkamah agung dan badanbadan peradilan lainnya.
2.
yang
sangat
jelas
terlihat
pada
kedudukan
Majelis
4.
35
Alinea
keempat
pembuakaan
menegaskan
tujuan
pembentukan
36
6.
Konstitusi,
istilah
konstitusi
berasal
dari
bahasa
Inggris
37
jadi UUD itu mengatur mekanisme dan dasar dari setiap sistem pemerintahan.
Hukum dasar tak tertulis(Convensi) adalah hukumdasar yang tak
tertulis dimana aturan-aturan dasar yang timbul dan terperihara dalam raktek
penyelenggaraan Negara meskipun sifatnya tidak tertulis.
9.
III.
2. Saran
38
DAFTAR PUSTAKA
39
40