Oleh :
NENDEN SRI ASTUTI (2520142501)
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan pendahuluan keperawatan Medikal Bedah 1 pada Tn.S dengan Retensi
Urine di Poliklinik Bedah RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten disusun untuk
memenuhi Tugas PKK KMB 1 Semester IV, pada :
Hari
Tanggal
Tempat:
Praktikan,
(................................................)
Mengetahui,
CI lahan,
(..........................................)
CI Akademik,
(.............................................)
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Sehat adalah suatu keadaan yang masih termasuk dalam variasi normal
dalam standar yang diterima untuk kriteria tertentu berdasarkan jenis kelamin,
kelompok penduduk dan wilayah ( WHO, 1957). Dalam era globalisasi segala
upaya ditujukan untuk dapat meningkatkan kualitas manusia Indonesia.
Peningkatan kesehatan masyarakat harus dimulai dari peningkatan kesehatan
keluarga. Hal ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa perbaikan dan
peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia, maka dibutuhkan petugas
kesehatan yang memiliki keterampilan ketelitian dan kecakapan dalam
merawat klien dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dalam
kesempatan ini, penulis membahas tentang perawatan pasien dengan retensio
urine,karena pasien dengan retensio urine merupakan hal penting yang harus
ditangani dan dibutuhkan keterampilan, ketelitian serta kecakapan dalam
merespon keluhan-keluhan yang dialami oleh pasien.
B Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran umum mengenai asuhan keperawatan Retensi Urine
2. Tujuan Khusus
a Mampu menjelaskan definisi Retensi Urine
b Mampu menjelaskan klasifikasi Retensi Urine
c Mampu menyebutkan etiologi Retensi Urine
d Mampu menyebutkan manisfestasi klinis Retensi Urine
e Mampu menjelaskan patofisiologi Retensi Urine
f Mampu menjelaskan pemeriksaan penunjang Retensi Urine
g Mampu menyebutkan komplikasi Retensi Urine Mampu
h
A. DEFINISI
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Adapun pemeriksaan diagnostic yang dapat dilakukan pada retensio urine
adalah sebagai berikut:
1. Pemeriksaan specimen urine.
2. Pengambilan: steril, random, midstream
3. Penagmbilan umum: pH, BJ, Kultur, Protein, Glukosa, Hb, Keton dan
Nitrit.
4. Sistoskopi ( pemeriksaan kandung kemih )
5. IVP ( Intravena Pielogram ) / Rontgen dengan bahan kontras.
G. KOMPLIKASI
1. Urolitiasis atau nefrolitiasis
2. Pielonefritis
3. Hydronefrosis
4. Pendarahan
5. Ekstravasasi urine
H. PENATALAKSANAAN
1. Kateterisasi urethra.
2. Dilatasi urethra dengan boudy.
3. Drainase suprapubik.
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Kaji kapan klien terakhir kali buang air kecil dan berapa banyak
urin yang keluar.
b. Kaji adanya nyeri pada daerah abdomen.
c. Perkusi pada area supra pubik, apakah menghasilkan bunyi pekak
yang menunjukkan distensi kandung kemih.
d. Kaji pola nutrisi dan cairan.
2. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
a. Retensi urin berhubungan dengan ketidakmampuan kandung
kemih untuk berkontraksi dengan adekuat.
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 X 24 jam masalah
retensi urine dapat teratasi.
Kriteria hasil :
1) Berkemih dengan jumlah yang cukup
2) Tidak teraba distensi kandung kemih
Intervensi :
1) Dorong pasien utnuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba
dirasakan.
R : Meminimalkan retensi urin dan distensi berlebihan pada
kandung kemih.
2) Awasi dan catat waktu dan jumlah tiap berkemih.
R : Retensi urin meningkatkan tekanan dalam saluran
perkemihan atas.
3) Perkusi/palpasi area suprapubik
R
: Distensi kandung kemih dapat dirasakan diarea
suprapubik.
b. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan distensi pada
kandung kemih.
Tujuan :
DAFTAR PUSTAKA
1. Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC.
Jakarta
2. Nanda International, 2015. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi
2015-2017 Edisi 10. Jakarta, penerbit: Buku Kedokteran EGC
3. Brunner and Suddarth. (2010). Text Book Of Medical Surgical Nursing 12th
4.