Anda di halaman 1dari 15

SIKLUS OVARIUM

SEPTI F.

Siklus ini dimulai dengan fase folikel


(Follicular cycle) saat beberapa folikel di
ovarium mulai tumbuh.
Sel telur membesar dan pembungkus sel
folikel berlapis-lapis.
Folikel yang mulai tumbuh, hanya satu
yang membesar dan matang yg lainnya
akan mengalami disintegrasi.
Folikel yang mengalami pematangan itu
mengembangkan rongga internal yang
penuh cairan dan tumbuh menjadi
sangat besar, dan membentuk tonjolan
dekat permukaan ovarium

Fase folikuler berakhir dengan


ovulasi, ketika folikel dan dinding
ovarium di dekatnya pecah sehingga
melepaskan oosit
Jaringan folikel yang tetap ada di
ovarium setelah ovulasi berkembang
menjadi korpus luteum (jaringan
endokrin yang mensekresikan
hormon betina) selama fase luteal
(Luteal Phase) (Guyton, 2007)

Gambar Siklus Ovarium

Hormon pd Siklus Ovarium


Hormon mengkoordinasikan siklus
menstruasi dan siklus ovarium
sedemikian rupa sehingga folikel dan
peristiwa ovulasi disinkronasikan
dengan persiapan dinding uterus
untuk kemungkinan implantasi
embrio.
Lima hormon berpartisipasi dalam
skema rumit yang melibatkan baik
umpan balik negatif maupun posisif.

Hormon, Siklus Ovarium dan


Siklus Menstruasi
1. Hormon GnRH sebagai hormon
pembebas.
2. FSH & LH sebagai hormon
perangsang yg dihasilkan oleh
hipofisis anterior.
3. Esterogen & progesteron sebagai
hormon kelamin yg disekresikan
oleh ovarium.

Fase Folikuler
Pituitari mensekresikan sejumlah kecil
FSH dan LH sebagai respon terhadap
rangsangan GnRH dari hipotalamus.
Sel-sel folikel ovarium yang belum
matang mempunyai reseptor untuk FSH
FSH merangsang pertumbuhan folikel
dan sel-sel folikel yang sedang tumbuh
ini mensekresikan estrogen
Terjadi peningkatan kadar esterogen
secara perlahan.

Umpan Balik Negative

Peningkatan kecil kadar estrogen


menghambat sekresi hormon pituitari,
sehingga mempertahankan kadar FSH dan
LH relatif rendah selama fase folikuler
Estrogen dalam konsentrasi tinggi
mempunyai pengaruh berlawanan
&merangsang sekresi gonadotropin
dengan cara mempengaruhi hipotalamus
untuk meningkatkan produksi GnRH
Selain itu jg meningkatkan sensitifitas
mekanisme pelepasan LH di pituitari
terhadap sinyal hipotalamus (GnRH)

Umpan Balik Positif


Peningkatan konsentrasi LH yang
disebabkan oleh peningkatan sekresi
estrogen dari folikel yang sedang
tumbuh menginduksi pematangan
akhir folikel tersebut, dan ovulasi
terjadi sekitar sehari setelah lonjakan
kadar LH tersebut (Price, 2005)

Fase Luteal
Folikel yg tertinggal mjd Korpus Luteum
disebabkan hormon LH.
Korpus luteum mensekresi
esterogen&progesteron
Korpus luteum mencapai perkembangan
maksimal 8 - 10 hari setelah ovulasi
Setelah kadar estrogen dan progesteron
meningkat, kombinasi hormon-hormon
tersebut memberikan umpan balik negatif
pada hipotalamus dan pituitari, sehingga
menghambat sekresi LH dan FSH.
Akhir masa luteal, korpus luteum lisis

Konsekuensi, esterogen & progesteron


menurun membebaskan hipotalamus
dan pituitari dari pengaruh yang
bersifat menghambat dari hormonhormon tsb.
Kemudian
pituitari
mulai
mensekresikan
cukup
FSH
untuk
merangsang pertumbuhan folikel baru
di ovarium, yang mengawali fase
folikuler siklus ovarium berikutnya
(Guyton, 2007)

Esterogen yg meningkat hasil sekresi folikel


yg tumbuh merupakan sinyal hormonal yg
menyebabkan endometrium menebal.
Fase folikel siklus ovarium dikoordinasikan
dengan fase proliferasi siklus menstruasi.
Penurunan cepat dalam kadar hormon
ovarium ketika korpus luteum lisis
menyebabkan kontraksi arteri dalam
dinding uterus yang menyebabkan dinding
endometrium tidak dialiri darah.
Disintegrasi endometrium mengakibatkan
menstruasi dan permulaan satu siklus
menstruasi baru (Guyton, 2007)

Gambar Siklus Reproduksi Wanita

Thank
You

Anda mungkin juga menyukai