JUDUL :
Na2CO3-SODA ABU
Disusun oleh :
Reza Hendy Djoerkaeff
(14/363487/TK/41603)
Fergie Febrina
(14/367202/TK/42395)
Ignesti Anindia
(14/363488/TK/41604)
Kanadya Di Livia
(14/367103/TK/42348)
(14/363541/TK/41644)
Natrium karbonat, Na2CO3 dalam rumus molekul, juga dikenal sebagai soda
ash (bubuk), soda, dan abu alkali (tepung). Kata "soda" (dari bahasa Latin
Tengah) awalnya berasal dari tanaman tertentu yang tumbuh di rawa yang
mengandunggaram, ditemukan bahwa abu tanaman ini menghasilkan alkali
berguna yaitu "abu
soda.".
Budidaya
mencapai puncaknya,terutama
tanaman
pembangunan
untuk
di
produksi
abad
18
soda
di
abu
Spanyol,
tanaman ini diberi nama barrilla, dalam bahasa inggris adalah " Barilla. abu
dari rumput laut menghasilkan abu soda,dan pembakaran Kayu menghasilkan
garam abu dan bahan aktif kalium karbonat.
Proses untuk memperoleh natrium karbonat (soda ash) telah berubah secara
signifikan dari waktu ke waktu, pada awalnya diproduksi oleh pembakaran
rumput laut yang kaya natrium. Ketika gulma dibakar, natrium akan tertinggal di
abu dalam bentuk natrium karbonat
Walaupun
proses
ini
efektif,
hal
itu
tidak
dapat
digunakan
untuk
Dalam
proses
dengan asam
sulfat untuk
termasuk biaya tinggi dan polusi yang signifikan, terinspirasi seorang insinyur
kimia Belgia bernamaErnest Solvay (1838-1922) untuk mengembangkan proses
yang lebih baik untuk membuat karbonat natrium.
Proses Le Blanc ini didasarkan atas pemanggangan salt cake (kerak garam)
dengan karbon dan gamping di dalam tanur putar dan sesudah itu mengeraskan
hasilnya dengan air. Produk kasar dari reaksi ini disebut black ash (abu hitam).
Pengerasan dilakukan pada waktu dingin, pada pengerasan ini berlangsung
hidrolisis sebagian sulfida. Ini kemudian diubah lagi menjadi karbonat melalui
pengolahan dengan gas yang mengandung karbon dioksida yang berasal dari
tanur abu hitam. Larutan natrium karbonat yang dihasilkan, dipekatkan sehingga
menghasilkan Natrium karbonat yang kemudian dikeringkan atau dikalsinas
Reaksi :
B.
Proses Solvay
Proses Solvay menggunakan brine (NaCl), batu kapur (CaCO3), sebagai bahan
baku dan menggunakan ammonia sebagai reagen siklus. Adapun reaktor yang
digunakan adalah Packed tower. Natrium karbonat yang dihasilkan berupa light
sodium carbonat dan dense sodium carbonat sesuai dengan kebutuhan pabrik
yang menggunakannya
Reaksi reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
Proses Solvay sebagai contoh proses siklus dalam industri kimia (hijau = reaktan,
hitam = antara, produk = merah).
Jika dibandingkan antara proses Le Blanc dan Solvay, maka proses Solvay lebih
menguntungkan dikarenakan proses Solvay berjalan pada suhu rendah, reaksi
berjalan pada fase cair-gas, konversi yang dihasilkan besar, dan Natrium yang
dihasilkan lebih berkualitas.By-product yang dihasilkan dari proses Solvay dapat
dijual kembali.
C.
Proses Natural
Bahan baku yang digunakan pada proses natural ini adalah burkeite
crystal(Na2CO3.2Na2SO4) yang telah dipisahkan dari impuritasnya. Crude burkeite
crystal yang terdiri atas Li2NaPO4 dan Na 2CO3.2Na2SO4 dipisahkan sedangkan
filtratnya dipekatkan menjadi Na2SO4.10H2O ( garam Glaubers ).Garam Glaubers
disaring meninggalkan mother liquor yang kaya akan Natrium karbonat. Kristal
soda murni diperoleh dengan didinginkan dalam tangki pendingin, kemudian
disaring (filter) lalu masuk ke pengering (dryer).
Reaksi keseluruhan :
Na2CO3.2Na2SO4 (s) Na2CO3 (s) + 2Na2SO4 (aq)
Dilihat dari ketersediaan bahan baku, proses Natural tidak mungkin dilakukan di
Indonesia karena bahan baku yaitu endapan trona tidak terdapat di Indonesia.
Jadi
proses
yang
mungkin
dilakukan
di
Indonesia
adalah
proses Le
Berikut ini akan diuraikan keuntungan dan kerugian dari kedua proses di
tinjau dari kedua aspek tersebut : Tabel 1.3. Perbandingan aspek teknis dan
ekonomis antara proses Solvay dan Le Blanc
Proses leblanc
Proses solvay
Aspek teknis
a.
Proses
1.
Bahan baku
NaCl padat
NaCl
2.
Hasil samping
H2SO4
batu
3.
Kemurnian produk
CaS
Kapur
4.
Korosifitas bahan
96,8%
CaCO3CaCl2
b.
Operasi
jenuh,
97%
1.
Tekanan
Tinggi
2.
Suhu
Tinggi
4,5 atm70oC
Tinggi
Sedang
HR 298 = -2,674,95
HR298 = 34.981,13
HR 298 = -140.959,159
HR 298 = -3.501,764
kkal/kmol
b. Reaksi yang terjadi dalam ammonia still :
2 NHCl+Ca(OH)2 CaCl2 + 2NH3 + 2H2O
kkal/kmol
HR 298 = 135.983,52