Anda di halaman 1dari 34

REHABILITASI

MENTAL DAN
KEDARURATAN
PSIKIATRI
Muhammad Arif Rahman

Kedaruratan Psikiatri

Merupakan cabang ilmu kedokteran jiwa dan kedokteran


kedaruratan, yang dibentuk untuk menghadapi kasus
kedaruratan yang memerlukan intervensi psikiatrik.

Kasus-kasus kedaruratan
psikiatri

Kondisi gaduh gelisah

Dampak tindak kekerasan

Suicide

Gejala ekstrapiramidal akibat penggunaan obat

Delirium

Tempat pelayanan
kedaruratan psikiatri

Rumah sakit umum

Rumah sakit jiwa

Klinik

Sentra primer

Epidemiologi

Laki-laki = perempuan

Lajang > menikah

20% pasien bunuh diri, 10% melakukan kekerasan.

Diagnosis: gangguan mood (depresif dan episode


manik), skizofrenia, dan ketergantungan alkohol.

Hal-hal yang perlu


dipersiapkan

Keamanan

Pemisahan ruang secara spesifik

Akses langsung dan mudah

Obat-obat psikofarmaka

Tim yang bertugas

Sikap, perilaku staf dan pasien, harus dijaga dan


dipahami

Wawancara
kegawatdaruratan psikiatrik

Wawancara kegawatdaruratan serupa dengan


wawancara psikiatrik standar kecuali waktu yang lebih
terbatas karena ada pasien lain yang menunggu dan
perasaan yang terburu-buru dalam pengkajian resiko
pasien atau orang lain.

Dibutuhkan sikap tenang dan jujur, hal ini membuat


pasien mengerti bahwa dokter memegang kendali dan
bertindak secara meyakinkan untuk melindungi mereka
dari meyakiti diri sendiri atau orang lain.

Potensi kesalahan terbesar dalam ruangan


kegawatdaruratan psikiatri adalah mengabaikan
penyakit fisik sebagai penyebab penyakit emosional.

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan psikiatrik standar: riwayat perjalanan


penyakit, pemeriksaan status mental, pemeriksaan
status fisik/neurologik, dan pemeriksaan penunjang
(bila perlu).

Hal pertama yang penting: TTV, untuk menilai kondisi


pasien apakah pasien mengalami suatu gangguan
psikiatrik atau kemungkinan besar mengalami gangguan
fisik atau organik.

Kisaran Masalah

Keluhan yang paling lazim adalah depresi dan ansietas.

Pola perilaku yang paling lazim adalah tindakan


menyerang atau kekerasan, percobahan bunuh diri, dan
perilaku kacau (terkait skizofrenia, gangguan bipolar,
atau penyalahgunaan zat).

Kekerasan

Agresi fisik yang dilakukan oleh satu orang kepada orang


lain.

Kekerasan pada diri sendiri bisa disebut sebagai mutilasi


diri atau perilaku bunuh diri.

Kekerasan sering ditemukan dalam kegawatdaruratan


psikiatri.

Gambaran klinis dan diagnosis

Keadaan psikiatrik yang paling sering disertai dengan


kekerasan mencakup gangguan psikotik seperti
skizofrenia dan mania, intoksikasi alkohol dan obatobatan, putus alkohol dan lainnya.

Faktor resiko lain untuk kekerasan: pernyataan rencana,


rencana yang spesifik, ketersediaan alat untuk
kekerasan, jenis kelamin laki-laki, usia muda (15-24
tahun).

Tujuan pertama dengan pasien yang berpotensi


melakukan kekerasan adalah pencegahan kekerasan
segera.

Tujuan berikutnya menegakkan diagnosis yang mengacu


pada rencana terapi, termasuk cara meminimalkan
kecenderungan terjadinya kekerasan berikutnya.

Evaluasi

Klinisi harus menganggap selalu mungkin terjadi


kekerasan dan tidak boleh terkejut karena tindakan
kekerasan tiba-tiba.

Pasien yang berpotensi melakukan tindakan kekerasan


sebaiknya tidak diwawancara sendirian dan dalam
ruangan yang tertutup.

Waspada tanda-tanda kekerasan.

Terapi

Terapi obat, benzodiazepin dan antipsikotik paling


sering digunakan untuk menenangkan.

Haloperidol 5 mg PO atau IM

Lorazepam (ativan) 2 mg PO atau IM

Jika agitasi belum berkurang dalam 20-30 menit dosis


dapat diulang.

Hindari antipsikotik jika pasien memiliki kejang,


(antikonvulsan) carbamazepine dapat efektif.

Penenangan cepat

Obat antipsikotik diberikan dengan cepat interval 30-60


menit untuk memperoleh hasil terapeutik yang paling
cepat.

ESO haloperidol ekstrapiramidal ringan dalam 24 jam


pertama setelah penenangan cepat.

Pasien teragitasi atau terserang panik dapat diterapi


dengan dosis kecil lorazepam, 2-4 mg IV atau IM dapat
diulang 20-30 menit sampai tenang.

Kegawatdaruratan ekstrapiramidal memberikan respons


terhadap benztropin (cogentin) 2 mg PO atau IM, atau
difenhidramin (benadryl) 50 mg IM atau IV.

Beberapa pasien memberikan respons terhadap


diazepam (valium) 5-10 mg PO atau IV.

Pengikatan

Pengikatan digunakan jika pasien sedemikian berbahaya


bagi diri mereka sendiri atau orang lain.

Penempatan

Pada beberapa kasus, pilihan biasa untuk merawat inap


atau memulangkan pasien dirasakan tidak optimal.

Jika keputusannya adalah untuk memasukkan pasien ke


RS, sebaiknya dengan kesukarelaan pasien.

Bunuh Diri

Suicide berasal dari bahasa latin yang berarti


membunuh diri sendiri.

Epidemiologi

Lebih dari 30.000 orang mati karena bunuh diri di AS.

Faktor resiko

Jenis kelamin

Usia

Ras

Agama

Status perkawinan

Pekerjaan

Bunuh diri pada dokter

Metode

Kesehatan fisik

Kesehatan jiwa

Pasien psikiatrik

Gangguan depresif

Skizofrenia

Ketergantungan alkohol

Ketergantungan zat lain

Gangguan kepribadian

Gangguan ansietas

Perilaku bunuh diri sebelumnya

Etiologi

Faktor sosiologis teori durkheim

Faktor psikologis:

1.

Teori freud

2.

Teori menninger

3.

Teori terkini

Faktor biologis

Faktor genetik

Perilaku parasuicidal

Prediksi

Mengkaji resiko pasien untuk bunuh diri berdasarkan


pada pemeriksaan klinis.

Resiko tinggi mencakup usia > 45 tahun, jenis kelamin


laki-laki, ketergantungan alkohol (50 kali lebih tinggi),
perilaku kekerasan, perilaku bunuh diri sebelumnya,
dan perawatan psikiatri sebelumnya.

Terapi

Rawat inap

Rawat jalan

Rehabilitasi mental

Terapi psikososial dan rehabilitasi mengacu pada


penggunaan berbagai metode untuk memungkinkan
orang dengan gangguan jiwa berat mengembangkan
keterampilan sosial atau kejuruan agar hidup mandiri.

Pelatihan keterampilan sosial

Adalah perilaku interpersonal yang dibutuhkan untuk


ketahanan komunitas, untuk kemandirian, dan untuk
menegakkan, mempertahankan, serta memperdalam
hubungan suportif dan secara sosial menguntungkan.

Metode

Bermain peran adalah alat yang digunakan untuk


mengkaji kompetensi sosial pasien praterapi dan untuk
melatih kelebihan atau defisit perilaku yang ditargetkan
selama terapi.

Program-program pelatihan keterampilan sosial untuk


skizofrenia: keterampilan bercakap-cakap,
keterampilan manajemen konflik, keterampilan hidup
dalam komunitas, keterampilan berteman dan
berkencan.

Tujuan

Meningkatkan keterampilan sosial di dalam situasi


khusus.

Generalisasi sedang keterampilan didapat untuk situasi


serupa.

Perolehan atau mempelajari kembali keterampilan


sosial atau percakapan.

Mengurangi ansietas sosial.

Model pelatihan pemprosesan


informasi

Metode pelatihan yang mengikuti perspektif kognitif,


contohnya strategi penyelesaian masalah enam langkah
telah dikembangkan sebagai dasar untuk membantu pasien
menghadapi dilema interpersonal:

1.

Mengadopsi sikap menyelesaikan masalah

2.

Identifikasi masalah

3.

Mengumpulkan penyelesaian alternatif

4.

Mengevaluasi penyelesaian dan memilih satu untuk


diterapkan

5.

Merencanakan penerapan dan menjalankannya

6.

Mengevaluasi efektivitas upaya, dan jika tidak efektif


memilih alternatif lain.

Terapi lingkungan

Ciri utama terapi ini adalah penggunaan tim untuk


memberikan terapi dan waktu yang dihabiskan pasien di
dalam lingkungan.

Sebagian besar program terapi lingkungan menekankan


interaksi kelompok dan sosial.

Terapi lingkungan menekankan hak pasien terhadap


tujuan dan memiliki kebebasan gerakan serta hubungan
informal dengan petugas.

Gedung perkumpulan psikososial


dan program mandiri

Program psikososial mandiri muncul pada akhir tahun


1940an ketika mantan pasien mulai berkumpul bersama
di klub sosial untuk memenuhi kebutuhan mereka akan
penerimaan dan dukungan emosional.

Pelatihan kejuruan

Bagian penting rehabilitasi psikososial adalah


memungkinkan orang untuk bekerja.

Anda mungkin juga menyukai