Anda di halaman 1dari 110

LATEST NEWS

Arema Cronus vs Bhayangkara ...

INDONESIA

LIVE BLOG: Formula 1 2016 - GP ...

INDONESIA

7 orang meninggal setelah minum ...

INDONESIA
Berita hari ini

INDONESIA
Perayaan gelar juara Juventus, ...

INDONESIA
SAKSIKAN: Audisi ibu dan anak dari ...

INDONESIA
LIVE BLOG: Munaslub Golkar

INDONESIA

Hasil Liga Spanyol: Barcelona ...

INDONESIA
Hasil ISC A: Persib Bandung petik ...

INDONESIA
Hasil kualifikasi F1: Hamilton di ...

INDONESIA
Ajakan Boikot Kebun Binatang ...

INDONESIA
Persib Bandung vs Bali United: ...

INDONESIA
View more stories

BAHASA INDONESIA

LINI MASA: Kasus kopi Mirna


Wayan Mirna Salihin meninggal dunia pasca meminum es kopi di sebuah kafe di Grand
Indonesia, Jakarta
Rappler.com

Published 1:39 PM, May 09, 2016


Updated 1:39 PM, May 09, 2016

SPEKULASI. Mendiang Mirna Salihin (kanan). Foto oleh akun facebook Mirna Salihin
JAKARTA, Indonesia (UPDATED) Kasus kematian Wayan Mirna Salihin pada Rabu, 6
Januari lalu seusai meminum kopi bersama dua orang rekannya di Kafe Olivier, Grand
Indonesia, Jakarta menimbulkan banyak misteri.
Berikut lini masa kasus Kopi Mirna sejak kematiannya hingga perkembangan terkini
penyelidikan kasus tersebut:
Senin, 9 Mei
Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat Kejaksaan Tinggi DKI, Waluyo,
mengatakan berkas kasus Jessica Kumala Wongso dikembalikan ke kepolisian, karena tidak
lengkap. Ini menjadi kali ketiga Kejati mengembalikan berkas ke kepolisian.
"Masih ada yang kurang. Perlu ditambah alat buktinya agar bukti lebih kuat," ujar Waluyo yang
dihubungi pada hari ini.
Lalu, alat bukti apa lagi yang perlu dilengkapi?
"Pemeriksaan saksi ahli. Hanya satu pertanyaan dan kami telah melakukan pemeriksaan
tambahan terhadap saksi ahli tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya,
Krishna Murti.

Dia menjelaskan keterangan saksi ahli yang ditambahkan berasal dari ahli toksikologi.
Rencananya hari ini atau besok akan segera dilimpahkan lagi ke Kejati. Dengan
dikembalikannya berkas tersebut, maka waktu polisi untuk mengajukan berkasnya ke pengadilan
semakin mepet.
Sebab, pada tanggal 28 Mei masa penahanan Jessica akan habis. Setelah itu polisi tidak bisa lagi
memperpanjang masa penahanan Jessica. Polda Metro Jaya sudah memperpanjang masa
penahanan perempuan berusia 27 tahun itu sebanyak tiga kali atau selama 90 hari.
Sementara, sesuai KUHAP, polisi hanya memiliki waktu 120 hari untuk menahan Jessica sambil
merampungkan berkas penyidikan hingga dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan.
Rabu, 27 April
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Krishna Murti, memastikan penahanan
Jessica Kumala Wongso kembali diperpanjang hingga 30 hari ke depan. Artinya, polisi harus
berhasil menyidangkan kasus tersebut paling lambat pada 28 Mei. Jika tidak, maka sesuai
dengan KUHAP, Jessica berhak dibebaskan dari tahanan.
"Jessica diperpanjang (penahanannya) hingga 30 hari ke depan. Status tahanan penyidikan atas
izin pengadilan," ujar Krishna yang ditemui di Polda Metro Jaya.
Polisi mengaku sudah menyerahkan berkas perkara kasus racun kopi Mirna ke KejaksaanTinggi
DKI Jakarta. Tetapi, hingga saat ini jaksa peneliti masih menelisik berkas perkara yang sudah
ditolak tiga kali oleh jaksa itu.
Lalu, tanggapan pengacara Jessica? Hidayat Boestam selaku penasihat hukum mengaku sudah
menyiapkan langkah hukum jika polisi tidak juga membebaskan Jessica setelah tanggal 28 Mei
mendatang.
"Nantilah, masih rahasia. Kan diatur UU, hak asasi manusia, kita bisa (minta) ganti rugi segala
macam. Kan jelas diatur UU," ujar Hidayat.
Dia enggan memberikan komentar seandainya penyidik belum bisa melengkapi bukti dalam 30
hari mendatang.
"Kita tunggu dari Kejati hasilnya apa, diterima lengkap atau kurang lengkap. Kalau dari saya
sendiri kan CCTV jelas, keterangan ahlinya ada tidak, keterangan saksi gimana, saksi itu kan
melihat mendengar dan mengalami. Nah kita lihat," kata Hidayat memaparkan.
Selasa, 26 April
Ditahan hampir selama 3 bulan di sel Polda Metro Jaya membuat kondisi kesehatan Jessica
menurun. Kuasa hukum Jessica, Hidayat Bostam mengatakan kasus yang menimpa kliennya itu
menyebabkan berat badannya menyusut hingga empat kilogram dan stres.

Bahkan, pada Senin malam, 25 April Hidayat menerima telepon yang mengabarkan kliennya
mengalami sesak nafas dan nyeri di bagian dada.
"Tadi pagi saya datang berdasarkan telepon yang menyebut Jessica sakit. Nah, Jessica itu sakit
karena sesak nafas. Dadanya sakit dan ada urat yang nyeri, maka dokter periksa. Kami
sebelumnya sudah meminta agar dirujuk ke RS Polri yang ada di Kramatjati, tetapi tidak jadi
karena masih bisa dirawat di sini," ujar Hidayat yang ditemui di Polda Metro Jaya.
Hidayat mengaku prihatin ketika bertemu perempuan berusia 27 tahun itu, karena terlihat kusut
dan terbaring lemas.
"Akhirnya saya tanya, kenapa kamu jadi begini? Tinggal menghitung hari kok hingga tanggal 28,
maka penahanan tuh habis. Kalau penahanan Anda enggak diperpanjang, maka Anda akan
keluar. Tetapi, jika (masa penahanan) diperpanjang, kami akan mengambil sikap," tutur Hidayat.
Sejak awal tim pengacara Jessica yakin polisi tidak memiliki bukti yang cukup untuk menahan
Jessica.
Lalu, apa pendapat dokter mengenai kondisi Jessica? Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan
(Kabidokkes) Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak mengatakan tidak ada yang perlu
dikhawatirkan dari kondisi kesehatan Jessica.
"Saat menerima keluhan sakit, kami langsung mengirimkan dokter dan diperiksa. Hasil
pemeriksaan menunjukkan normal. Barangkali karena otot dadanya menegang, juga mungkin
memiliki penyakit maag," kata Musyafak.
Bagi Musyafak stres yang dialami oleh Jessica adalah sesuatu yang wajar. Sebab, tahanan lain
turut merasakan hal serupa.
"Jika kita pun yang berada di dalam kondisi itu (penjara), barangkali juga stres," katanya.
Dia menjelaskan selama ditahan, baru kali ini Jessica mengeluh sakit. Musyafak menyebut polisi
terus memantau kondisi Jessica, termasuk makanannya.
Jumat, 22 April
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta baru saja menerima berkas perkara dugaan pembunuhan Jessica
Kumala Wongso dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Kepala Seksi
Penerangan Hukum Kejati DKI, Waluyo mengatakan pihaknya baru menerima berkas tersebut
sekitar pukul 09:45 WIB. Padahal, menurut Polda Metro Jaya, mereka telah mengirimkan berkas
perkara sejak Kamis kemarin.
"Kami baru mengecek sepuluh menit yang lalu dan baru sampai berkasnya," ujar Waluyo.
Dia mengatakan berkas tersebut akan langsung diteruskan kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU)
untuk diteliti.

"Pemeriksaan akan dilakukan hingga 14 hari ke depan untuk mengetahui kelengkapan


berkasnya," tutur dia.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Krishna Murti mengaku
optimistis bisa segera menyidangkan Jessica.
"Mudah-mudahan, kita berdoa saja. Yang pasti kami sudah melengkapi apa yang menjadi
petunjuk kejaksaan. Jadi, kita tunggu saja di pengadilan nanti," kata Krishna.
Dalam pengiriman berkas kali ini, pihaknya juga ikut memasukan berkas hasil penyelidikan
kunjungan ke Australia beberapa waktu lalu. Ini merupakan pelimpahan berkas ketiga dari
kepolisian ke kejaksaan. Dua pelimpahan berkas sebelumnya selalu dianggap tidak lengkap oleh
Kejati.
Polisi juga sudah memperpanjang masa penahanan Jessica hingga 30 hari ke depan yang
berakhir pada 28 April. Mereka masih memiliki kesempatan terakhir untuk memperpanjang masa
penahanan Jessica hingga 30 hari lagi. Sehingga, jika ditotal polisi memiliki waktu untuk
menahan Jessica selama 120 hari.
Jika dalam kurun waktu 120 hari berkas Jessica tidak disidangkan, maka sesuai UU KUHAP, dia
berhak untuk dibebaskan.
Selasa, 29 Maret
Penyidik Polda Metro Jaya memperpanjang masa penahanan Jessica.
"Penyidik kepolisian telah meminta kejaksaan untuk memperpanjang masa penahanan selama 30
hari," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti.
Masa perpanjangan penahanan Jessica terhitung mulai 29 Maret hingga 28 April mendatang.
Polisi sebelumnya telah meminta perpanjangan masa penahanan Jessica selama 20 hari namun
pihak kejaksaan belum menyatakan lengkap berkas berita acara pemeriksaan (BAP) sehingga
polisi butuh waktu untuk melengkapi petunjuk dan mengajukan perpanjangan masa penahanan
Jessica.
Senin, 21 Maret
Jaksa Peneliti di Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta sudah menerima berkas perkara kasus
kematian Wayan Mirna Salihin dari penyidik polisi. Berkas yang diserahkan penyidik polisi dari
Polda Metro Jaya kali ini merupakan berkas yang telah diperbaiki dan dilengkapi berdasarkan
petunjuk Jaksa peneliti.
Berkas sebelumnya pernah ditolak Jaksa karena dinyatakan tak lengkap. Menurut keterangan
Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Hubungan Masyarakat Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta,
Waluyo Yahya berkas diterima pada pukul 14:45 WIB.

"Tebal berkasnya kurang lebih sekitar 30 centimeter," ujar Waluyo ketika dihubungi melalui
telepon.
Waluyo mengatakan belum memeriksa isi berkas yang diserahkan kepada Kejaksaan Tinggi. Dia
menyebut akan mengecek apakah yang diminta oleh Jaksa Peneliti sudah dipenuhi oleh penyidik
polisi atau belum.
Pihak kejaksaan memiliki waktu selama 14 hari untuk memeriksa apakah berkas yang diserahkan
polisi sudah lengkap alias P-21 atau dikembalilkan ke polisi.
Sementara, mantan Kapolda Metro Jaya, Tito Karnavian mengatakan dalam berkas yang
diserahkan ke Kejaksaan, polisi turut melampirkan sejumlah fakta baru yang terungkap atas
kerjasama dengan Polisi Federal Australia (AFP). Menurut Tito, alumni Billy Blue College of
Design, Sydney, Australia itu, memiliki 14 riyawat kejahatan selama bermukim 10 tahun di
negeri kanguru .
Tetapi, Tito enggan membeberkan 14 riwayat kejahatan yang pernah dilakukan Jessica. Sebab,
Polda Metro Jaya terikat perjanjian hukum dengan AFP terkait fakta tersebut.
Dia hanya bersedia membocorkan dua catatan kriminal Jessica yakni upaya percobaan bunuh diri
dan tengah menjalani perawatan pemulihan kejiwaan.
"Kami belum bisa mengekspos semuanya karena terikat dalam Multual Legal Agreement (MLA)
dengan Australia. Jadi setiap statement yang dikeluarkan Polri harus ada kesepakatan (dengan
Australia)," ujar pria yang resmi menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT) itu.
Jumat, 26 Februari
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum), Krishna Murti baru kembali dari Australia.
Dia berangkat sejak hari Rabu untuk bertemu dengan Polisi Federal Australia (AFP) demi
mencari bukti tambahan dan melengkapi berkas kematian Wayan Mirna Salihin.
"Ada penyidik kami ke Australia dan saya juga berangkat. Keberangkatan guna melakukan
negosiasi dengan kepala AFP terkait kasus Mirna. Sudah ada kerjasama antara Pemerintah
Indonesia dengan pihak Australia," ujar Krishna kepada media.
Dengan adanya kerjasama tersebut, maka proses penyidikan pun akan dibantu oleh AFP.
"Kami sudah memperoleh perkembangan signifikan yang membuat terang," kata dia.
Namun, dia tidak ingin mengungkap bukti apa yang sudah didapat dari hasil perjalanannya ke
Australia.
Jumat, 19 Februari

Polda Metro Jaya memperpanjang masa penahanan Jessica Kumala Wongso hingga 20 hari ke
depan.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan surat
perpanjangan masa penahanan sudah dikirimkan ke Kejaksaan. Sehingga, saat ini status Jessica
masih menjadi tahanan Polda Metro Jaya.
Iqbal menjelaskan alasan memperpanjang penahanan Jessica karena penyidik masih melakukan
proses penyidikan dan penguatan alat bukti.
"Kami tidak bisa menyampaikan alat bukti apa yang harus dilengkapi karena itu masuk materi
dan teknis penyidikan," ujar Iqbal yang ditemui di kantor Polda Metro Jaya.
Selasa, 16 Februari
Jessica resmi mengajukan tuntutan praperadilan atas penetapan statusnya sebagai tersangka oleh
Polda Metro Jaya. Tuntutan praperadilan itu telah diajukan oleh kuasa hukum Jessica, Yudi
Wibowo Sukinto ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pekan lalu.
Tetapi Yudi enggan membeberkan poin apa yang dia gugat dalam praperadilan tersebut.
"Masalah poin apa yang akan kami praperadilan, kita ikuti saja nanti di persidangan," kata Yudi.
Sidang perdana praperadilan dijadwalkan akan digelar pada 23 Februari 2016.
Polda Metro Jaya mengaku siap dengan tuntutan praperadilan yang dilayangkan pihak Jessica.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Krishna Murti
mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tim khusus dalam menghadapi tuntutan tersebut.
"Nanti, kami siapkan tim, dalam hal ini koordinatornya kepala bidang hukum. Kami yang akan
memasok datanya. Sedangkan pengacara Polda Metro Jaya adalah kepala bidang hukum dari
Divisi Hukum Ditkum. Mereka yang akan bersidang di pengadilan," ujar Krishna kepada media.
Krishna mengatakan pengajuan praperadilan oleh tersangka adalah hal yang biasa dan tidak ada
masalah.
Selasa, 16 Februari
Jessica dipulangkan dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat usai
menjalani enam hari pemeriksaan kejiwaan. Dia tiba di Polda Metro Jaya sekitar pukul 19:55
WIB.
Tiba di gedung polisi, Jessica tidak berkomentar apa pun. Dia tampak lelah dan murah. Jessica
juga terlihat lebih kurus jika dibandingkan dirinya sebelum ditahan di rutan Polda Metro Jaya.
Kamis, 11 Februari

Tersangka Jessica Kumala Wongso dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM),
Jakarta Pusat, untuk menjalani tes kesehatan jiwa.
"Pemeriksaan sejak pagi," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris
Besar Krishna Murti di Jakarta, Kamis, 11 Februari.
Hingga pukul 5 sore, pemeriksaan belum selesai dilakukan.
Minggu, 7 Februari
Tepat sebulan lebih sehari setelah kematian Mirna di Kafe Olivier, pusat perbelanjaan Grand
Indonesia, kawasan Jakarta Pusat, Polda Metro Jaya menggelar reka ulang kasus ini di lokasi
kejadian.
Tersangka Jessica Kumala Wongso juga turut hadir. Ia melakukan 56 adegan sepanjang proses
reka ulang.
"Ada 56 adegan yang direka ulang pada saat rekonstruksi versi Jessica. Sedangkan dalam
rekonstruksi versi penyidik ada 65 adegan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya,
Komisaris Besar Polisi Krishna Murti dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu.
Dalam reka ulang yang digelar sejak pukul 08.30 hingga 14.00 WIB itu, Boon Juwita alias Hani,
teman Mirna dan Jessica yang ikut berkumpul di Olivier pada hari kematian Mirna, turut
dihadirkan.
Krishna juga mengungkapkan bahwa Jessica dan pengacaranya menolak untuk menghadiri reka
ulang kedua pasca ikut dalam yang pertama.
Jumat, 5 Februari
Penyidik Polda Metro Jaya membantah telah mengintimidasi tersangka Jessica agar mengaku
sebagai pelaku pembunuhan Mirna.
"Tidak (mengintimidasi) itu. Baik-baik saja, saya tidak melakukan apa yang disampaikan
pengacara, tidak masalah itu," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes
Krishna Murti, Kamis.
Krishna mengatakan pihaknya mewawancarai dan berbicara sesuai fakta dan tidak menyuruh
Jessica untuk mengaku membunuh Mirna.
Sebelumnya, pengacara Jessica, Yudi Wibowo, mengungkapkan bahwa Jessica didatangi polisi
ke Rumah Tahanan (Rutan) pada suatu hari menjelang tengah malam.
Yudi menganggap aparat itu mengintimidasi Jessica agar mengaku sebagai pembunuh Mirna,
serta kemudian dijelaskan jika tidak mengaku akan mendapatkan hukuman berat.

"Kalau (Jessica) tidak mengaku akan mendapatkan hukuman sekian sekian dan ditunjukkan
beberapa gambar," tutur Yudi.
Kamis, 4 Februari
Penyidik Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan terhadap Hani, saksi yang juga berada di
kafe saat kematian Mirna.
Hani diperiksa sejak pukul 13:15, Rabu, 3 Februari, hingga pukul 00:30, Kamis, 4 Februari.
"Saya sudah lelah jawab pertanyaan banyak sekali," ujar Hani pasca pemeriksaan.
Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal mengungkapkan bahwa pemeriksaan tersebut
dilakukan dalam rangka penguatan alat bukti dan pembangunan konstruksi penyidikan.
"Bisa saja kami panggil lagi. Intinya penguatan alat bukti terus kami lakukan untuk membangun
konstruksi penyidikan yang lengkap juga ilmiah," kata Iqbal, Kamis.
Setidaknya sejumlah 47 pertanyaan diberikan oleh penyidik dalam pemeriksaan yang berjalan
selama hampir 12 jam tersebut.
Rabu, 3 Februari
Pihak Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa mereka telah mendapatkan informasi penting
dan alat bukti dari Australian Federal Police (AFP) terkait kasus kematian Mirna yang sejauh ini
telah menyeret satu tersangka yaitu Jessica.
"Kami sudah mengidentifikasi semua saksi yang cukup penting. Background-nya ada di
Australia," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad
Iqbal di Jakarta pada Rabu, 3 Februari.
Iqbal yakin adanya informasi baru ini akan mendukung proses penguatan alat bukti yang sedang
dilakukan oleh Polda Metro.
Hingga saat ini, proses penyidikan masih berlangsung dengan agenda pemeriksaan saksi dan
Jessica sendiri sebagai tersangka.
Menanggapi pernyataan Iqbal ini, kuasa hukum Jessica Andi Yusuf Maulana mengatakan kepada
Rappler bahwa pihaknya belum mengetahui apa bukti yang dimaksud Iqbal.
"Kami belum tahu itu," ujar Andi singkat.
Pihak Polda Metro Jaya sendiri sejauh ini belum memberikan keterangan yang lebih detil.

Sementara itu, telah terjadi penggeledahan di rumah Jessica pada hari ini. Andi mengaku bahwa
sejauh pantauannya, ada sejumlah barang yang kemudian dibawa oleh anggota Polda Metro
pasca menggeledah.
"Ada laptop, itu laptop kakaknya yang lama tidak dipakai. Lalu ada komputer desktop," kata
Andi.
Senin, 1 Februari
Setelah menetapkan Jessica sebagai tersangka dan menangkapnya akhir pekan lalu, sampai di
mana perkembangan kasus kematian Mirna saat ini?
Kabid Humas Polda Metro Jaya M. Iqbal saat dihubungi Rappler mengatakan fokus utama
pihaknya saat ini adalah penguatan alat bukti.
"Ya kita sekarang sedang penguatan alat bukti," kata Iqbal.
Bagaimana dengan spekulasi pengajuan praperadilan oleh pihak Jessica?
"Ngapain kita memikirkan itu (praperadilan), harusnya mereka yang memikirkan," ujar Iqbal
menjawab spekulasi tersebut.
Sabtu, 30 Januari
Pihak kepolisian telah menangkap Jessica Kumala Wongso terkait kasus kematian Wayan Mirna
Salihin pada Sabtu pagi, 30 Januari.
Iya, sudah ditangkap, terang Kabid Humas Polda Metro Jaya M. Iqbal saat dihubungi Rappler
pada Sabtu pagi.
Jessica ditangkap di Neo Hotel Mangga Dua Square, Jakarta Utara, pada 07:45 pagi, saat
bersama orang tuanya di kamar hotel.
"Ada ayahnya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna
Murti.
Tidak ada perlawanan dari tersangka dan ia langsung dibawa menuju Ditreskrimum Polda Metro
Jaya.
Jessica terancam pidana pembunuhan berencana Pasal 340 KUHP yang berbunyi "barang siapa
sengaja dan dengan rencana lebih dahulu merampas nyawa orang lain, dancam dengan pidana
mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun."
Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, Jessica dianggap tak konsisten saat memberikan
keterangan sebagai saksi.

Krishna menyebutkan penyidik kepolisian memiliki empat alat bukti guna menetapkan tersangka
Jessica, antara lain 20 keterangan saksi termasuk enam saksi ahli, dokumen, serta petunjuk
lainnya yang saling terkait.
Sementara, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Saputra Hasibuan sempat
menemui Jessica Wongso yang sedang diperiksa sebagai tersangka untuk memastikan dia
mendapat perlakuan yang baik selama pemeriksaan oleh polisi.
"Kami harap dia juga berikan keterangan tidak berbelit sehingga memudahkan polisi," kata Edi
saat berkunjung ke Polda Metro Jaya, Sabtu sore.
Berdasarkan penuturan Edi, Jessica terlihat santai dan ia pun diberikan minum oleh polisi.
Jumat, 29 Januari
Jessica Kumala Wongso, yang saat itu masih berstatus saksi dalam kasus tewasnya Wayan Mirna
Salihin, dicekal bepergian ke luar negeri oleh pihak imigrasi, pada Jumat, 29 Januari.
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mencekal Jessica ke
luar negeri terhitung efektif mulai hari ini hingga 26 Juni 2016.
"Pencekalan ini atas permintaan Polri," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat
Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Heru Santoso, Jumat.
Pada Jumat malam, status Jessica ditingkatkan menjadi tersangka.
Selasa, 26 Januari
Usai gelar perkara meninggalnya Wayan Mirna Salihin pada Selasa, 26 Januari, pihak Kejaksaan
Tinggi DKI Jakarta meminta Polda Metro Jaya untuk melengkapi alat bukti mereka dalam kasus
ini.
Sebagai konsekuensinya hingga saat ini, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka dalam
kasus kematian Mirna.
Senin, 25 Januari
Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta telah menerima Surat Perintah Dimulai Penyidikan
(SPDP) dari penyidik Polda Metro Jaya, per Senin, 25 Januari.
Kepala Seksi Penerangan dan Hukum Kejati DKI Jakarta Waluyo mengatakan penyidik Polda
Metro Jaya berkoordinasi dengan jaksa peneliti agar berkas acara pemeriksaan tidak "bolakbalik".
Koordinasi yang dilakukan secara tertutup tersebut agar penanganan kasus Mirna tidak
"dimentahkan" hakim saat sidang di pengadilan.

Rabu, 20 Januari
Jessica Kumala Wongso dipanggil untuk kali kedua ke Polda Metro Jaya. Dalam pemeriksaan
pertama yang dilakukan tanggal 19 Januari 2016, Jessica ditanya oleh tim psikolog Polda Metro
Jaya untuk menggali karakternya.
Sementara, usai diperiksa kali kedua, wanita berusia 27 tahun itu mengatakan tidak ada
pertanyaan baru yang diajukan polisi. Namun, Jessica lebih terbuka kepada media dibandingkan
ketika pemeriksaan pertama. Saat itu, di hadapan media, Jessica membantah telah membunuh
Mirna yang diakui sebagai sahabatnya.
Dari pemeriksaan ini juga terungkap adanya petunjuk penting berupa celana panjang yang
digunakan Jessica saat menolong Mirna untuk dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Celana itu
dibuang oleh asisten rumah tangga Jessica, karena sobek.
Senin, 18 Januari
Berdasarkan keterangan polisi pada Senin, 18 Januari, Mirna meninggal akibat meminum zat
beracun sianida yang terkandung di dalam kopi Vietnam.
Berdasarkan studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sianida adalah zat racun dengan rumus
kimia CN dan tergantung proses kimiawi yang dialaminya dapat mengambil berbagai bentuk
fisik mulai dari hidrogen sianida (HCN) yang berbentuk gas atau cairan berwarna biru pucat
sampai natrium aianida (NaCN) yang berbentuk serbuk kristal berwarna putih.
Asal muasal datangnya sianida dalam kopi Mirna masih menjadi misteri. Namun pihak Polda
Metro mengungkapkan bahwa kecil kemungkinan sianida tersebut masuk ke kopi Mirna saat
kopi sedang diracik oleh karyawan kafe.
Rabu, 13 Januari
Polda Metro Jaya sudah mengumpulkan banyak barang bukti, termasuk keterangan saksi, terkait
kematian Mirna Salihin. Namun, polisi belum bisa membuat kesimpulan apapun.
Kami menunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium forensik, kata Direktur Kriminal Umum
Polda Metro Jaya Kombes Pol. Krishna Murti, di Jakarta, Rabu siang, 13 Junuari 2016.
Selama ini sudah banyak bukti-bukti yang disampaikan ke labfor. Kalau hasil labfor didapat
maka bukti material akan hidup, dan bisa dilakukan analisa. Baru dari sana akan bisa diketahui
apakah ada peristiwa pidana atau tidak. Kalau tidak ada unsur pidana ya kami hentikan,
katanya.
Polda Metro Jaya akan fokus pada penyelidikan dengan memanggil semua pihak yang dirasa
terkait masalah ini. Semua pihak yang dinilai punya kaitan dipanggil. Dan semuanya masih
status saksi. Belum ada tersangka, kata Krishna.

Rabu, 6 Januari
Mirna minum es kopi Vietnam di Kafe Olivier bersama dua orang temannya, Jessica dan Hani.
Tak lama setelah meminum kopi tersebut, Mirna pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Rappler.com
BACA JUGA:

Polisi tangkap tersangka kasus Mirna Jessica Kumala Wongso

Hasil pemeriksaan labfor jadi kunci ungkap kematian Mirna Salihin

Imigrasi cekal Jessica ke luar negeri terkait kematian Mirna

Subscribe to Indonesia wRap

BAHASA INDONESIA

Polda Metro Jaya bersiap hadapi gugatan


praperadilan Jessica Wongso
Jessica menuntut soal status penetapan tersangka dan penahanan yang dilakukan oleh penyidik
Polda Metro Jaya
Rappler.com

Published 1:43 PM, February 22, 2016


Updated 1:43 PM, February 22, 2016

Jessica Kumala Wongso mengikuti proses rekonstruksi kasus kematian Wayan Mirna Salihin di
Kafe Olivier, West Mall Grand Indonesia, pada 7 Februari 2016. Foto oleh Widodo S.
Jusuf/Antara

JAKARTA, Indonesia Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan menggelar sidang gugatan
praperadilan yang diajukan oleh tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala
Wongso, besok, Selasa, 23 Februari.
Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya), selaku tergugat, mengaku siap
menghadapi gugatan praperadilan yang diajukan tim pengacara Jessica.
"Kita sudah siap, Polda Metro Jaya telah mempelajari dan siap menghadapi praperadilan," kata
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Jakarta, Senin, 22
Februari.
Iqbal memastikan ia bersama timnya akan menghadiri sidang gugatan praperadilan Jessica.
Sebelumnya, Jessica menuntut soal status penetapan tersangka dan penahanan yang dilakukan
oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Namun, Iqbal menegaskan bahwa penyidik kepolisian memiliki dasar hukum dan seluruh proses
penyidikan termasuk upaya paksa terhadap Jessica sesuai prosedur.
"Penetapan tersangka minimal dua alat bukti sudah cukup itu kan sudah diatur dalam KUHAP,"
ujar Iqbal.
Iqbal menambahkan, penyidik kepolisian juga telah melimpahkan tahap pertama (P18) berkas
berita acara pemeriksaan (BAP) Jessica ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) DKI Jakarta.
Saat ini, pihak jaksa penuntut umum masih mempelajari dan meneliti berkas BAP Jessica, jika
kejaksaan menyatakan belum lengkap (P19) maka polisi akan melengkapi berdasarkan petunjuk
dari jaksa.
"Kalau P21 (lengkap) maka kita serahkan ke kejaksaan," tutur Iqbal.
Mirna meninggal dunia pada 6 Januari 2016 usai meminum es kopi Vietnam di kafe Olivier,
Grand Indonesia. Saat itu ia bersama dua temannya, Jessica dan Hani.
Jessica ditetapkan sebagai tersangka pada 1 Februari lalu. Laporan Antara/Rappler.com
BACA JUGA:

LINI MASA: Kasus kopi Mirna

FOTO: Penangkapan Jessica di Neo Hotel Mangga Dua Square

Polisi tangkap tersangka kasus Mirna Jessica Kumala Wongso

Subscribe to Indonesia wRap

Follow @RapplerID
BAGAIMANA CERITA INI MEMBUAT ANDA MERASA?
46%
Senang
9%
Sedih
12%
Marah
6%
Tidak Peduli
6%
Terinspirasi
14%
Takut
3%
Terhibur
4%
Terganggu
ARTIKEL INI MEMBUAT PEMBACA SENANG

Cerita-cerita ini membuat orang lain


Periksa mereka!
Tentang Kami
Selamat datang di Rappler Indonesia. Rappler adalah jaringan berita sosial di mana berita dan
cerita menginspirasi komunitas dan memicu aksi nyata untuk perubahan sosial.
Baca selengkapnya

Rappler ID Facebook

Instagram

Twitter

Email

Berita

Ekonomi

Opini

Sosial

Gaya Hidup

The wRap

Liputan Khusus

Olahraga

Hiburan

Ayo Indonesia

English Edition

BrandRap

KERACUNAN SIANIDA
OLEH: Harry wahyudhy Utama, S.Ked
BAB I
PENDAHULUAN
Sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan. Sianida telah digunakan sejak ribuan tahun
yang lalu. Sianida juga banyak digunakan pada saat perang dunia pertama. Efek dari sianida ini
sangat cepat dan dapat mengakibatkan kematian dalam jangka waktu beberapa menit.1
Hidrogen sianida disebut juga formonitrile, sedang dalam bentuk cairan dikenal sebagai asam
prussit dan asam hidrosianik. Hidrogen sianida adalah cairan tidak berwarna atau dapat juga
berwarna biru pucat pada suhu kamar. Bersifat volatile dan mudah terbakar. Hidrogen sianida
dapat berdifusi baik dengan udara dan bahan peledak.Hidrogen sianida sangat mudah bercampur
dengan air sehingga sering digunakan. Bentuk lain ialah sodium sianida dan potassium sianida
yang berbentuk serbuk dan berwarna putih.2,3
Sianida dalam dosis rendah dapat ditemukan di alam dan ada pada setiap produk yang biasa kita
makan atau gunakan. Sianida dapat diproduksi oleh bakteri, jamur dan ganggan. Sianida juga
ditemukan pada rokok, asap kendaraan bermotor, dan makanan seperti bayam, bambu, kacang,
tepung tapioka dan singkong. Selain itu juga dapat ditemukan pada beberapa produk sintetik.
Sianida banyak digunakan pada industri terutama dalam pembuatan garam seperti natrium,
kalium atau kalsium sianida. Sianida yang digunakan oleh militer NATO (North American Treaty
Organization) adalah yang jenis cair yaitu asam hidrosianik (HCN).1,3
Gejala yang ditimbulkan oleh zat kimia sianida ini bermacam-macam; mulai dari rasa nyeri pada
kepala, mual muntah, sesak nafas, dada berdebar, selalu berkeringat sampai korban tidak sadar

dan apabila tidak segera ditangani dengan baik akan mengakibatkan kematian. Penatalaksaan
dari korban keracunan ini harus cepat, karena prognosis dari terapi yang diberikan juga sangat
tergantung dari lamanya kontak dengan zat toksik tersebut.2
Tabel 1. sifat kima, fisika, dan biologi dari sianida
Sumber: Baskin SI, Brewer TG. Cyanide Poisoning. Chapter. Pharmacology Division. Army
Medical Research Institute of Chemical Defense, Aberdeen Proving Ground, Maryland. USA.
Available from: www.bordeninstitute.army.mil/cwbw/Ch10.pdf. Access on: Nov 29, 2006.
BAB II
ISI
II.1 SEJARAH DAN PENGGUNAAN SIANIDA
Walaupun beberapa substansi yang mengandung sianida telah digunakan sebagai racun sejak
berabad-abad yang lalu, sianida yang sesungguhnya belum dikenal sampai tahun 1782. Pada saat
itu sianida berhasil diidentifikasi oleh ahli kimia yang berasal dari Swedia, Scheele, yang
kemudian meninggal akibat keracunan sianida di dalam laboratoriumnya.1
II.1.1 Penggunaan Militer
Pada zaman kejayaan kerajaan Romawi, sianida digunakan sebagai senjata. Sianida sebagai
komponen yang sangat mematikan digunakan untuk meracuni angota keluarga kerajaan dan
orang-orang yang dianggap dapat mengganggu keamanan. Tidak itu saja, Napoleon III
mengusulkan untuk menggunakan sianida pada bayonet pasukannya Selama perang dunia
pertama, Perancis menggunakan asam hidrosianik yang berbentuk gas. Tetapi racun sianida yang
berbentuk gas ini mempunyai efek yang kurang mematikan dibandingkan dengan bentuk
cairnya.1
Sementara itu, pihak Jerman sendiri pada waktu itu telah melengkapi pasukannya dengan masker
yang dapat menyaring gas tersebut. Karena kurang efektifnya penggunaan gas ini, maka pada
tahun 1916 Perancis mencoba jenis sianida gas lainnya yang mempunyai berat molekul yang
lebih berat dari udara, lebih mudah terdispersi dan mempunyai efek kumulatif. Zat yang
digunakan adalah Cyanogen chlorida, yang dibentuk dari potassium sianida. Racun jenis ini
sudah cukup efektif pada konsentrasi yang rendah karena sudah bisa mengiritasi mata dan paru.
Pada konsentrasi yang tinggi dapat mengakibatkan paralysis hebat pada sistem pernafasan dan
sistem saraf pusat.1
Dilain pihak, Austria ketika itu juga mengeluarkan gas beracun yang berasal dari potassium
sianida dan bromin. Zat ini kemudian disebut sianogen bromida yang mempunyai efek iritasi
yang sangat kuat pada konjungtiva mata dan pada mukosa saluran pernafasan. Selama perang
dunia ke II, Nazi Jerman menggunakan asam hidrosianik yang disebut mereka Zyklon B untuk
menghabisi ribuan rakyat sipil dan tentara musuh.1,4
II.1.2 Penggunan Non Militer
Sianida lebih banyak digunakan untuk kepentingan ekonomi daripada kepentingan militer.
Kebanyakn hampir tiap hari kontak dengan sianida. Ratusan bahkan ribuan ton sianida dibentuk

oleh dunia ini tiap harinya. Sianida banyak digunakan untuk bidang kimia, pembuatan plastik,
penyaringan emas dan perak, metalurgi, anti jamur dan racun tikus. Sementara itu, keracunan
sianida paling banyak dilaporkan setelah memakan singkong dan kacang. Singkong pada
beberapa negara yang baru berkembang masih menjadi makanan utama dan dianggap sebagai
biang kerok tingginya tropical ataxic neuropathy di negara ini.1,5
Pada saat ini, sianida digunakan oleh pemerintah, perusahaan maupun perorangan untuk
bermacam keperluan.
II.2 ASAL PAPARAN
II.2.1 Inhalasi
Sisa pembakaran produk sintesis yang mengandung karbon dan nitrogen seperti plastik akan
melepaskan sianida. Rokok juga mengandung sianida, pada perokok pasif dapat ditemukan
sekitar 0.06g/mL sianida dalam darahnya, sementara pada perokok aktif ditemukan sekitar 0.17
g/mL sianida dalam darahnya. Hidrogen sianida sangat mudah diabsorbsi oleh paru, gejala
keracunan dapat timbul dalam hitungan detik sampai menit. Ambang batas minimal hydrogen
sianida di udara adalah 2-10 ppm, tetapi angka ini belum dapat memastikan konsentrasi sianida
yang berbahaya bagi orang disekitarnya. Selain itu, gangguan dari saraf-saraf sensoris pernafasan
juga sangat terganggu. Berat jenis hidrogen sianida lebih ringan dari udara sehingga lebih cepat
terbang ke angkasa.1,3
Anak-anak yang terpapar hidrogen sianida dengan tingkat yang sama pada orang dewasa akan
terpapar hidrogen sianida yang jauh lebih tinggi.1,3
II.2.2 Mata
Paparan hidrogen sianida dapat menimbulkan iritasi pada mata dan kulit. Muncul segera setelah
paparan atau paling lambat 30 sampai 60 menit. Kebanyakan kasus disebabkan kecelakaan pada
saat bekerja sehingga cairan sianida kontak dengan kulit dan meninggalkan luka bakar.3
II.2.3 Saluran pencernaan
Tertelan dari hidrogen sianida sangat fatal. Karena sianida sangat mudah masuk ke dalam saluran
pencernaan. Tidak perlu melakukan atau merangsang korban untuk muntah, karena sianida
sangat cepat berdifusi dengan jaringan dalam saluran pencernaan.3
II.3 PROSES BIOKIMIA
Walaupun sianida dapat mengikat dan menginaktifkan beberapa enzim, tetapi yang
mengakibatkan timbulnya kematian atau timbulnya histotoxic anoxia adalah karena sianida
mengikat bagian aktif dari enzim sitokrom oksidase sehingga akan mengakibatkan terhentinya
metabolisme sel secara aerobik. Sebagai akibatnya hanya dalam waktu beberapa menit akan
mengganggu transmisi neuronal. Sianida dapat di buang melalui beberapa proses tertentu
sebelum sianida berhasil masuk kedalam sel. Proses yang paling berperan disini adalah
pembentukan dari cyanomethemoglobin (CNMetHb), sebagai hasil dari reaksi antara ion sianida
(CN) dan MetHb.1,5
Selain itu juga, sianida dapat dibuang dengan adanya:1

Ikatan dengan endothelial-derived relaxing factor (EDRF) dalam hal ini adalah asam nitirit.
Bahan-bahan metal seperti emas, molibdenum atau komponen organik seperti hidrokobalamin
sangat efektif mengeliminasi sianida dari dalam sel.
Terakhir kali, albumin dapat merangsang kerja enzim dan menggunakan sulfur untuk mengikat
sianida.
Gambar 1. Reaksi detoksifikasi sianida
Sumber: Baskin SI, Brewer TG. Cyanide Poisoning. Chapter. Pharmacology Division. Army
Medical Research Institute of Chemical Defense, Aberdeen Proving Ground, Maryland. USA.
Available from: www.bordeninstitute.army.mil/cwbw/Ch10.pdf. Access on: Nov 29, 2006.
Sianida dapat dengan mudah menembus dinding sel. Oleh karena itu pihak militer sering
menggunakan racun sianida walaupun secara inhalasi, memakan atau menelan garam sianida
atau senyawa sianogenik lainnya. Karena sianida ini sebenarnya telah ada di alam walaupun
dalam dosis yang rendah, maka tidak heran jika kebanyakan hewan mempunyai jalur biokimia
intrinsik tersendiri untuk mendetoksifikasi ion sianida ini. Jalur terpenting dari pengeluaran
sianida ini adalah dari pembentukan tiosianat (SCN-) yang diekresikan melalui urin. Tiosianat ini
dibentuk secara langsung sebagai hasil katalisis dari enzim rhodanese dan secara indirek sebagai
reaksi spontan antara sianida dan sulfur persulfida.1,6
II.4 FARMAKOKINETIK DAN FARMAKODINAMIK
Seseorang dapat terkontaminasi melalui makanan, rokok dan sumber lainnya. Makan dan minum
dari makanan yang mengandung sianida dapat mengganggu kesehatan. Setelah terpapar, sianida
langsung masuk ke dalam pembuluh darah. Jika sianida yang masuk ke dalam tubuh masih
dalam jumlah yang kecil maka sianida akan diubah menjadi tiosianat yang lebih aman dan
diekskresikan melalui urin. Selain itu, sianida akan berikatan dengan vitamin B12. Tetapi bila
jumlah sianida yang masuk ke dalam tubuh dalam dosis yang besar, tubuh tidak akan mampu
untuk mengubah sianida menjadi tiosianat maupun mengikatnya dengan vitamin B12.1,3
Jumlah distribusi dari sianida berubah-ubah sesuai dengan kadar zat kimia lainnya di dalam
darah. Pada percobaan terhadap gas HCN pada tikus didapatkan kadar sianida tertinggi adalah
pada paru yang diikuti oleh hati kemudian otak. Sebaliknya, bila sianida masuk melalui sistem
pencernaan maka kadar tertinggi adalah di hati. Sianida juga mengakibatkan banyak efek pada
sistem kardiovaskuler, termasuk peningkatan resistensi vaskuler dan tekanan darah di dalam
otak. Penelitian pada tikus membuktikan bahwa garam sianida dapat mengakibatkan kematian
atau juga penyembuhan total. Selain itu, pada sianida dalam bentuk inhalasi baru menimbulkan
efek dalam jangka waktu delapan hari. Bila timbul squele sebagai akibat keracunan sianida maka
akan mengakibatkan perubahan pada otak dan hipoksia otak dan kematian dapat timbul dalam
jangka waktu satu tahun.1

II.5 TOKSISITAS
Tingkat toksisitas dari sianida bermacam-macam. Dosis letal dari sianida adalah;1
Asam hidrosianik sekitar 2,5005,000 mgmin/m3
Sianogen klorida sekitar 11,000 mgmin/m3.
Perkiraan dosis intravena 1.0 mg/kg,
Perkiraan dalam bentuk cairan yang mengiritasi kulit 100 mg/kg.
II.6 GEJALA KLINIS
Efek utama dari racun sianida adalah timbulnya hipoksia jaringan yang timbul secara progresif.
Gejala dan tanda fisik yang ditemukan sangat tergantung dari;1
Dosis sianida
Banyaknya paparan
Jenis paparan
Tipe komponen dari sianida
Gambar 2. Efek yang ditimbulkan oleh sianida pada beberapa organ tubuh
Sumber: Baskin SI, Brewer TG. Cyanide Poisoning. Chapter. Pharmacology Division. Army
Medical Research Institute of Chemical Defense, Aberdeen Proving Ground, Maryland. USA.
Available from: www.bordeninstitute.army.mil/cwbw/Ch10.pdf. Access on: Nov 29, 2006.
Sianida dapat menimbulkan banyak gejala pada tubuh, termasuk pada tekanan darah,
penglihatan, paru, saraf pusat, jantung, sistem endokrin, sistem otonom dan sistem metabolisme.
Biasanya penderita akan mengeluh timbul rasa pedih dimata karena iritasi dan kesulitan bernafas
karena mengiritasi mukosa saluran pernafasan. Gas sianida sangat berbahaya apabila terpapar
dalam konsentrasi tinggi. Hanya dalam jangka waktu 15 detik tubuh akan merespon dengan
hiperpnea, 15 detik setelah itu sesorang akan kehilangan kesadarannya. 3 menit kemudian akan
mengalami apnea yang dalam jangka waktu 5-8 menit akan mengakibatkan aktifitas otot jantung
terhambat karena hipoksia dan berakhir dengan kematian.1,7
Dalam konsentrasi rendah, efek dari sianida baru muncul sekitar 15-30 menit kemudian,
sehingga masih bisa diselamatkan dengan pemberian antidotum.
Tanda awal dari keracunan sianida adalah;1,7
Hiperpnea sementara,
Nyeri kepala,
Dispnea
Kecemasan
Perubahan perilaku seperti agitasi dan gelisah
Berkeringat banyak, warna kulit kemerahan, tubuh terasa lemah dan vertigo juga dapat muncul.
Tanda akhir sebagai ciri adanya penekanan terhadap CNS adalah koma dan dilatasi pupil, tremor,
aritmia, kejang-kejang, koma penekanan pada pusat pernafasan, gagal nafas sampai henti

jantung, tetapi gejala ini tidak spesifik bagi mereka yang keracunan sianida sehingga
menyulitkan penyelidikan apabila penderita tidak mempunyai riwayat terpapar sianida.1,7
Karena efek racun dari sianida adalah memblok pengambilan dan penggunaan dari oksigen,
maka akan didapatkan rendahnya kadar oksigen dalam jaringan. Pada pemeriksaan funduskopi
akan terlihat warna merah terang pada arteri dan vena retina karena rendahnya penghantaran
oksigen untuk jaringan. Peningkatan kadar oksigen pada pembuluh darah vena akan
mengakibatkan timbulnya warna kulit seperti cherry-red, tetapi tanda ini tidak selalu ada.1
II.7 PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Dari pemeriksaan laboratorium menunjukkan adanya penurunan tekanan partial oksigen (PO2)
dengan adanya asidosis laktat. Pemeriksaan darah dan urin sangat penting pada mereka yang
sering terpapar agen ini. Selain itu juga, pemeriksaan ini akan menentukan pemberian jenis
terapi. Konsentrasi sianida dalam darah sangat berhubungan dengan gejala klinis yang akan
ditimbulkannya.1
Karena sel darah merah banyak mengandung sianida di dalam darahnya, maka pemeriksaan
seluruh komposisi darah sangat diperlukan. Hal ini cukup sulit dilakukan karena waktu paruh
sianida yang pendek sehingga kandungan sianida dalam darah dengan cepat dapat berkurang.
Oleh sebab itu, faktor waktu dan kondisi tempat penyimpanan sangat penting dalam menentukan
hasil pemeriksaan.1,5
Tabel 2. Konsentrasi sianida dalam darah dan gejala yang ditimbulkannya.
Sumber: Baskin SI, Brewer TG. Cyanide Poisoning. Chapter. Pharmacology Division. Army
Medical Research Institute of Chemical Defense, Aberdeen Proving Ground, Maryland. USA.
Available from: www.bordeninstitute.army.mil/cwbw/Ch10.pdf. Access on: Nov 29, 2006.
II.8 PENGKLASIFIKASIAN
Pengklasifikasian ini berdasarkan kemungkinan seseorang tersebut dapat terpapar;1,8
Diduga : bila seseorang tersebut sangat berpotensi mengalami kontak dengan bahan-bahan
kimia tertentu, tetapi tidak terdapat sumber atau paparan kimia yang nyata.
Mungkin : secara klinis sangat tinggi kemungkinannya untuk terkena zat kimia (berdasar pada
riwayat lama dan lokasi aktifitas orang tersebut).
Dipastikan : Bila ada riwayat terpapar dan dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium
menunjukkan hasil yang positif atau melebihi nilai normal.
II.9 TERAPI
Prinsip pertama dari terapi ini adalah mengeliminasi sumber-sumber yang terus-menerus
mengeluarkan racun sianida. Pertolongan terhadap korban keracunan sianida sangat tergantung
dari tingkat dan jumlah paparan dengan lamanya waktu paparan.1,8
Segera menjauh dari tempat atau sumber paparan. Jika korban berada di dalam ruangan maka
segera keluar dari ruangan.

Jika tempat yang menjadi sumber, maka sebaiknya tetap berada di dalam ruangan. Tutup pintu
dan jendela, matikan pendingin ruangan, kipas maupun pemanas ruangan sampai bantuan datang.
Cepat buka dan jauhkan semua pakaian yang mungkin telah terkontaminasi oleh sianida.
Letakkan pakaian itu di dalam kantong plastik, ikat dengan kuat dan rapat. Jauhkan ke tempat
aman yang jauh dari manusia, terutama anak-anak.
Segera cuci sisa sianida yang masih melekat pada kulit dengan sabun dan air yang banyak.
Jangan gunakan pemutih untuk menghilangkan sianida.
Tindakan pertama adalah segera cari udara segar. Jika berada di dekat balai pengobatan tertentu
maka dapat diberikan oksigen murni. Berikan antidotum seperti sodium nitrite dan sodium
thiosulfat untuk mencegah keracunan yang lebih serius. Bila korban dalam keadaan tidak sadar
maka harus segera ditatalaksana di rumah sakit karena bila terlambat dapat berakibat kematian.3
Penggunaan oksigen hiperbarik untuk mereka yang keracunan sianida masih sering dipakai.
Penambahan tingkat ventilasi oksigen ini akan meningkatkan efek dari antidotum. Asidosis laktat
yang berasal dari metabolisme anaerobik dapat diterapi dengan memberikan sodium bikarbonat
secara intravena dan bila pendertia gelisah dapat diberikan obat-obat antikonvulsan seperti
diazepam. Perbaikan perfusi jaringan dan oksigenisasi adalah tujuan utama dari terapi ini. Selain
itu juga, perfusi jaringan dan tingkat oksigenisasi sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan
pemberian antidotum. Obat vasopressor seperti epinefrin bila timbul hipotensi yang tidak
memberi respon setelah diberikan terapi cairan. Berikan obat anti aritmia bila terjadi gangguan
pada detak jantung. Setelah itu berikan sodium bikarbonat untuk mengoreksi asidosis yang
timbul.1,8
Tabel 3. Beberapa jenis antidotum yang biasa dipakai oleh negara-negara
tertentu
Sumber: Baskin SI, Brewer TG. Cyanide Poisoning. Chapter. Pharmacology Division. Army
Medical Research Institute of Chemical Defense, Aberdeen Proving Ground, Maryland. USA.
Available from: www.bordeninstitute.army.mil/cwbw/Ch10.pdf. Access on: Nov 29, 2006.
Cara kerja obat-obatan diatas adalah dengan menghambat pembentukan ikatan sianida pada
sitokrom oksidase dengan bantuan methemoglobin. Methemoglobin akan mengikat sianida dan
membuangnya dari dalam sel maupun cairan ekstra seluler. Salah satu keterbatasan mengenai
antidotum ini adalah hanya berdasar dari eksperimen menggunakan hewan. Karena itu cukup
sulit untuk menilai keberhasilannya pada manusia. Selain itu juga, penelitian ini tidak dibuat bila
sedang berada dalam situasi yang besifat emergensi.1
Kesulitan dalam melakukan penelitian mengenai penggunaan antidotum ini disebabkan karena:1
kecilnya jumlah korban keracunan
fakta bahwa kebanyakan koban keracunan harus mendapatkan terapi segera
Sulitnya untuk mendapatkan hasil analisis darah dan konsentrasi sianida dalam jaringan
terbatasnya penelitian yang membandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh hewan.

II.10 PENATALAKSANAAN DI LOKASI BENCANA


Pada Zona Kontaminasi (Hot Zone)
Para penolong harus memakai pelindung karena hidrogen sianida adalah zat berbahaya yang
sangat mudah masuk ke dalam. Selain itu juga, tim penyelamat pada kejadian dengan korban
keracunan yang banyak harus sudah terlatih membawa peralatan yang memadai. Peralatan itu
antara lain;
Pelindung pernafasan: tekanan positif, dan membawa oksigen sendiri pada lokasi dengan tingkat
hidrogen sianida yang tidak dapat diperkirakan. Pelindung kulit: Pakaian yang anti zat kimia
yang melindungi kontak langsung hidrogen sianida dengan kulit. Pada korban yang keracunan
sianida, segera cek pernafasan dan nadinya. Segera bawa korban ke tempat yang bebas racun
sianida.1,3,4
Pada Zona Dekontaminasi
Periksa respirasi dan nadi ulang. Bila ternyata pernafasan sangat rendah atau tidak ada, berikan
nafas buatan. Segera berikan oksigen 100% dan antidotum spesifik bila perlu. Selain itu, segera
lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan siram kulit dan air dengan air selama 2-3 menit,
setelah itu cuci dengan sabun.
Irigasi dan siram mata yang teriritasi dengan air bersih selama lima menit. Tetap lakukan irigasi
pada mata walaupun sedang dilakukan tindakan lain.
Pada kasus yang tertelan, jangan menyuruh atau membuat korban muntah. Jika korban tidak
sadar, berikan zat karbon misalnya arang sebanyak 60-90 gram. Jika korban dalam keadaan sadar
maak dapat diberikan antidotum dengan segera. Setelah selesai dilakukan proses dekontaminasi
racun maka segera pindahkan ke zona pendukung.1,4,5
Pada Zona Pendukung
Periksa kembali respirasi dan nadi korban. Selain itu nilai juga tingkat kesadaran korban. Segera
nilai apakah antidotum yang diberikan berhasil menghilangkan gejala-gejala yang timbul akibat
keracunan. Tetap teruskan melakukan irigasi pada kulit dan mata.1,3
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sianida adalah zat beracun yang sangat mematikan. Hidrogen sianida adalah cairan tidak
berwarna atau dapat juga berwarna biru pucat pada suhu kamar. Bersifat volatile dan mudah
terbakar .
Sianida ditemukan pada rokok, asap kendaraan bermotor, dan makanan seperti bayam, bambu,
kacang, tepung tapioka dan singkong. Selain itu juga dapat ditemukan pada beberapa produk
sintetik
Gejala yang ditimbulkan oleh zat kimia sianida ini bermacam-macam; mulai dari rasa nyeri

pada kepala, mual muntah, sesak nafas, dada berdebar, selalu berkeringat sampai korban tidak
sadar
Korban dapat terpapar sianida secara inhalasi, kontak langsung melalui kulit dan mata dan
dengan menelan atau tertelan sianida.
Jumlah distribusi dari sianida berubah-ubah sesuai dengan kadar zat kimia lainnya di dalam
darah
Konsentrasi sianida dalam darah sangat berhubungan dengan gejala klinis yang akan
ditimbulkannya.

Cerita Bujuk Rayu Saipul Jamil Kelabui


Remaja Pria DS
By Moch Harun Syah
on 19 Feb 2016 at 07:47 WIB
3.9kShares
/

Facebook

Twitter

Google+

Email

Copy Link

Dari pengakuan korban DS, Saipul Jamil sering memberinya uang.


Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi dangdut Saipul Jamil menjadi tersangka kasus dugaan
pencabulan terhadap anak di bawah umur. Saiful mengakui mencabuli remaja pria berinisial DS
di kediamannya di Jalan Kelapa Puan Timur RW 12 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading,
Jakarta Utara.
Status tersangka disematkan penyidik tak lama setelah pria yang kerap disapa Bang Ipul itu
meminum teh hangat dan menyantap bubur ayam di atas meja penyidik Polsek Kelapa Gading.
Dari pemeriksaan sementara yang diperoleh dari pelapor dan 3 saksi lainnya terungkap bahwa
peristiwa pencabulan berawal saat Ipul tampil di salah satu stasiun televisi.
Saat itu jarum jam sudah menunjuk pukul 01.00 WIB pada Kamis, 18 Februari. Rasa lelah
menggelayut di pundak duda Dewi Persik itu selesai tampil di TV. Dia lalu memanggil korban
DS dan minta tolong untuk membantu membawa barang-barang perlengkapan syuting.
Alasannya kerepotan karena Saipul hanya membawa seorang asisten.
"DS nonton langsung SJ di salah satu stasiun TV. Sekitar pukul 01.00 WIB, DS, diminta SJ
untuk bantunya beres-beres abis syuting," ujar Kapolsek Kelapa Gading Kompol Ari Cahya di
kantornya, Jakarta Utara, Kamis, 18 Februari 2016 malam.
Baca Juga

Orangtua Korban Pergoki Saipul Jamil Lakukan Pelecehan

Saipul Jamil: Saya Khilaf...

Saipul Jamil Akui Lecehkan Remaja DS

Ia menuturkan DS pun menuruti perintah Saipul lantaran sudah mengenal pria tersebut sejak
akhir Januari 2016. Saat itu DS mendatangi Saipul dan mengaku sebagai penggemarnya. Dalam
pertemuan untuk yang pertama kalinya itu Saipul mengajak DS untuk main ke rumahnya. DS
menolak.
"SJ pertama kali kenal DS sejak 31 Januari 2016 di acara musik di Jakarta. Saat itu SJ dan DS
kenalan," tutur Ari.
Pada 1 Februari lalu, DS kembali bertemu SJ di acara yang sama. DS juga kembali dibujuk SJ
untuk main ke kediamannya di Kawasan Kelapa Gading. Lagi-lagi DS menolak. Hingga
akhirnya DS mengikuti ajakan untuk menginap.
"Jadi mereka ini hanya berteman biasa. SJ sering ajak nginap DS. DS kerap menolak. Pada
akhirnya, Kamis dinihari atau tepat usai acara musik, tak sengaja SJ dan DS kembali bertemu
dan akhirnya DS ikut SJ pulang. Kerepotan alasannya," kata Ari.

Saipul Jamil. [Foto: Herman Zakharia/Liputan6.com]


Saipul Minta DS Mandi
Setelah sampai di kediaman Saipul, DS dan seorang asistennya masuk ke rumah berlantai 2 itu.
Usai memasukkan barang bawaan sang idola ke kamarnya, DS pun ditunjukkan di mana dirinya

bisa istirahat dan tidur. Di lantai 2 rumah Saipul, ada 3 kamar tidur. Dari dalam kamar, Saipul
memanggil DS. Antara kamar Saipul dan DS dipisahkan kamar salah satu asisten.
"DS diminta SJ memijat tubuhnya. Malah sebelum dipijat SJ sempat meminta DS untuk
membersihkan badan atau mandi. Setelah DS mandi, tubuh SJ pun dipijat oleh DS," ucap Ari.
Dari keterangan yang diperoleh DS, saat memijat SJ pun sudah meminta hal-hal aneh terhadap
dirinya. Berbagai alasan penolakan diutarakan DS, tapi SJ tetap meminta dipijit.
"SJ meminta dipijat seluruh badannya, baik paha, betis, pinggang, dan lain-lain. SJ juga meminta
yang aneh-aneh. DS pun menolak. Walau ditolak, SJ dengan berani menggerayangi tubuh DS,"
ujar Ari.
"Sampai DS kembali menolak dan mohon pamit untuk salat tahajud. SJ pun turut turun ke bawah
dan ikut salat tahajud bersama DS," katanya lagi.
Usai salat, DS kembali dibujuk oleh SJ untuk memijat tubuhnya lagi. Dan DS beralasan sudah
lelah dan kembali ke kamar. Bukannya menyudahi, SJ malahan penasaran dan mendatangi kamar
DS. SJ makin nekat saat melihat DS tidur. Hingga akhirnya perbuatan pencabulan yang
dilakukan terhadap DS.
"DS kaget dan minta SJ berhenti. DS pun langsung pamit pulang," ucap Ari.
Ari menuturkan, alasan DS pamit pulang untuk salat Subuh di rumahnya. Saiful pun
mengizinkannya. Usai berhasil keluar dari rumah Saiful, DS menuju ke Kantor Polsek Kelapa
Gading untuk melaporkan peristiwa yang baru dialami.
"DS tidak kembali ke rumah, DS melapor ke kami atas tindakan yang dilakukan SJ
terhadapnya," kata dia.

Diduga lakukan pelecehan seksual, Saipul diperiksa polisi


Iming-iming Rp 50 Ribu
Ari mengungkapkan, dari pengakuan DS, Saipul sering memberinya uang. Bahkan saat malam
itu Saiful mengiming-imingi uang 50 ribu kepada DS. Uang 50 ribu itu dijanjikan Saiful sebelum
DS memijitnya.
Meski begitu, kerja penyidik tidak selesai usai menetapkan Saiful Jamil sebagai tersangka.
Penyidik juga akan mencoba mengungkapkan kemungkinan adanya korban-korban pencabulan
lainnya yang belum melapor atau korban yang tidak berani melapor.
"Memang DS ini sering dibujuk rayu oleh SJ. Indikasi korban lain kita juga dalami," ujar Ari.
Saat ini penyidik menjerat Saiful dengan Pasal 82 ayat 2 UU tentang Perlindungan Anak, dengan
ancaman hukuman penjara selama 15 tahun.
Keluarga: Saipul Orang Baik
Saipul Jamil dikenal orang baik dan ramah di lingkungan keluarga. "Intinya ya, saya tahu Mas
Saipul sama keponakannya baik, orangnya welcome," kata Arum Suharti (33) yang mendatangi
kantor Polsek Kelapa Gading pada malam hari. Arum mengaku keponakan dari Saipul Jamil dan
tinggal tidak jauh dari kediaman artis dangdut itu.
Ia mengaku sudah melihat kondisi Saipul setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pencabulan
terhadap DS. Saat ini, kata Arum, kondisi Saipul sehat meski sedikit tampak kelelahan lantaran

masih diperiksa penyidik.


"Baik-baik aja dia ya. Ya berdoa, semoga cepat selesai urusannya. Saya ke sini cuman nanya
kabar. Maaf ya saya buru-buru," kata Arum sebelum keluar dari Mapolsek Kelapa Gading
menggunakan motor matic bersama rekan wanitanya.
Kakak kandung sekaligus Manajer Saipul Jamil, Samsul Hidayatullah, juga tak mau ketinggalan
untuk melihat keberadaan adiknya. Namun ia enggan menanggapi lebih jauh terkait kasus yang
menjerat Saipul.
"Ya, minta doanya aja. Semoga berjalan dengan baik. Untuk kasusnya, belum bisa komentar dulu
ya," tutur kakak Saipul Jamil itu.

Polisi: Ustad Guntur Bumi Dilaporkan


Dalam 8 Kasus Berbeda
By Julian Edward
on 27 Mar 2014 at 17:00 WIB
13Shares

Facebook

Twitter

Google+

Email

Copy Link

Merasa malu dengan pernyataan MUI itu, UGB pun siap menutup pengobatannya yang telah
menyebar ke berbagai daerah (Liputan6.com/Rini Suhartini).
Liputan6.com, Jakarta Masalah hukum yang dialami Ustad Guntur Bumi (UGB) nampaknya
makin semrawut. Apalagi, polisi mengemukakan ada delapan laporan terkait kasus yang
melibatkan suami Puput Melati itu. Apa saja?
Seperti diketahui, masalah UGB bermula dari munculnya Hans Suta, kerabat dari pasien yang
berobat ke padepokan UGB. Hans yang menuding UGB melakukan praktek sesat dan cenderung
musyrik melaporkan masalah ke MUI.
Munculnya Hans ibarat bola salju dan membuat masalah kian besar. Belakangan, banyak orang
yang mengaku sebagai korban penipuan UGB. Termasuk, cewek yang berinisial R, mengklaim

dirinya mengalami pelecehan seksual saat berobat ke UGB.


"Untuk perkembangan kasus penipuan dan pelecehan seksual yang dilaporkan inisial UGB. Ada
sembilan laporan yang masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di mana delapan
diantaranya menempatkan UGB sebagai terlapor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes
Pol Rikwanto, di kantornya, Kamis (27/3/2014).
Rikwanto tak merinci apa dan siapa saja yang melaporkan UGB. Hanya, dalam laporan polisi
tersebut, pemilik nama asli Susilo Wibowo itu banyak diadukan dengan pasal penipuan.
"Ada pasal 378, pasal 289 tentang penipuan dan pencabulan, 379a (penipuan sebagai mata
pencarian), dan lainnya. Di delapan laporan itu, semuanya mengaku pasien UGB. Ada yang
mengaku sudah bayar paket domba, diruwat sampai rumahnya dibersihkan dari jin," urai
Rikwanto.
Di lain sisi, satu kasus lain ialah UGB yang melaporkan balik Hudi Yusuf, kuasa hukum Hans
Suta. Hudi dan Hans dituding melakukan pemerasan sehingga UGB kehilangan emas batangan
seberat 3 kilogram dan uang Rp 150 juta.
Untuk kasus ini, polisi akan memanggil UGB pekan depan. "Sudah ada laporannya, saksi
pelapor akan dipanggil minggu depan," pungkas Rikwanto.

Ini Dia Kesimpulan Resmi MUI soal Praktik


Pengobatan Ustad Guntur Bumi
Mauludi Rismoyo - detikhot
Rabu, 12/03/2014 13:47 WIB

Jakarta Pada Rabu (12/3/2014) ini, MUI akhinya mengeluarkan pengumuman mengenai hasil temuan
dari praktik pengobatan Ustad Guntur Bumi yang menjadi polemik belakangan ini. Seperti apa?
Melalui Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Amirsyah Tambunan, pihaknya mengeluarkan butir-butir
kesimpulan. UGB sendiri mengaku siap menjalankan sembilan butir kesimpulan yang telah
dibuat dan siap dibimbing oleh MUI dalam enam bulan ke depan:
"Setelah melakukan klarifikasi dan investigasi selama dua bulan terhadap pengobatan UGB,
yang kemudian diberitakan di berbagai media, lalu mengundang kontroversi, MUI buat sikap dan
tausiyah sebagai berikut," kata Amirsyah.
Berikut adalah kesimpulan MUI:
1. Bacaan dan doa dalam praktik rukiyah UGB dan penggunakan herbal harus tetep terjaga
bersih dari kemusyrikan.
2. UGB akui terdapat penyimpangan zakat, infaq, dan sadakah sebagai salah satu syarat dalam
melakukan pengobatan. MUI minta untuk zakat, infak, dan sadakah harus sesuai benar-benar
sesuai asnah Islam, distribusinya mustahak.
3. Dalam praktik pengobatan UGB harus di ruang terbuka, dan hindari halwat seperti kalau laki-

laki yang berobat ya diobati dengan laki-laki juga, perempuan ya perempuan.


4. Kalau ada pasien yang merasa dirugikan tolong UGB selesaikan scara arif, bijak, dengan ke
depankan prinsip musyawarah dan dengan fakta-fakta.
5. Dalam pengobatannya nanti UGB akan dibimbing dan dibina oleh MUI selama enam bulan
scara intens. Dan laporkan pengobatannya.
6. Jika dikemudian hari ada hal-hal yang tidak sesuai dalam pengobatannya baik dalam arti fatwa
MUI tentang mengenai perdukunan dan peramalan, kriteria 10 aliran sesat MUI, maka dia siap
terima fatwa sesat, dan bersedia terima sanksi sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

MAKALAH PROSTITUSI ONLINE

PROSTITUSI ONLINE
MAKALAH

Disusun Oleh :
Rafy anggi setiawan

(18114755)

UNIVERSITAS GUNADARMA
2015

DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL .............................................................................................. i
DAFTAR
ISI .................................................................................................. .......ii
BAB I

PENDAHULUAN ........................................................................ 1
-

BAB II

Latar
Belakang .......................................................................... 1
-Rumusan Masalah...................................................................... 2
-Tujuan........................................................................................3

PEMBAHASAN............................................................................. 2
- Prostitusi Online dan Penyebab Timbulnya...............................

-Dampak Prostitusi Online Terhadap Ketahanan Nasioanl.........

1
2

-Upaya Penanganan dan Pencegahan Prostitusi Online .............


BAB III

PENUTUP.......................................................................................3
- Kesimpulan............................................................................... 1

-Saran.........................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA ..................................................................................... .......4

BAB 1
PENDAHULUAN

1.

Latar Belakang
Perkembangan IPTEK khususnya teknologi informasi dan komunikasi, memang
membawa dampak yang besar terhadap kehidupan manusia sekarang ini. Dengan adanya
kecanggihan alat komunikasi, segala informasi dari belahan dunia manapun bisa kita ketahui
dengan segera. Namun, perkembangan teknologi tersebut, tak selamanya membawa dampak
baik. Seiring dengan melesatnya teknologi yang semakin canggih sering di salah gunakan
oleh pihak pihak tertentu khususnya para pelaku prostitusi dalam menjalankan pekerjaanya
dengan menawarkan dirinya melalui media online yang lebih praktis. Pelanggan juga lebih di
untungkan, karena akses mereka akan lebih mudah dan efisien.
Tindak kriminal seksual dibagi ke dalam dua kategori: mereka yang menjadi korban
dan mereka yang bukan. Dari perspektif korban, pemerkosaan orang dewasa, pemerkosaan
anak-anak dan remaja, dan penyerangan seksual masuk ke dalam kategori tindak kriminal
karena seseorang telah menjadi korban. Sementara itu, aktivitas seksual yang dipersiapkan
melalui persetujuan kedua belah pihak, prostitusi dan pornografi, tidak ada korbannya
Artinya, pihak yang terlibat di dalamnya menganggap tidak ada yang saling
dirugikan.Prostitusi sangat merugikan bagi bangsa dan negara karena dengan adanya
prostitusi akan merusak moral bangsa. Sehingga jika dibiarkan terus menerus akan menjadi
masalah besar yang menggoyahkan ketahanan negara.
Sebagai Negara yang berideologikan Pancasila, prostitusi telah menciderai jati diri
bangsa yang tersohor luhur dan menjunjung tinggi nilai. Sehingga dapat dikatakan, prostitusi
dapat menjadi gangguan atau hambatan bahkan ancaman bagi ketahan bangsa di bidang
ideology dan di bidang social budaya.
Untuk itu dibutuhkan penanganan yang serius terhadap prostitusi, khusunya prostitusi
online yang saat ini marak terjadi. Kerjasama antara pemerintah, penegah hokum, dan
masyarakat sangat diperlukan dalam penanganan dan pencegahan prostitusi online ini.

2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahannya adalah:

2.1 Apakah prostitusi online dan penyebab timbulnya prostitusi online?


2.2 Apakah dampak yang ditimbulkan prostitusi online terhadap ketahanan nasional?
2.3 Bagaimana upaya pencegahan dan penanganan prostitusi online?

3.

Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:

3.1 Menjelaskan prostitusi online dan penyebab timbulnya prostitusi online..


3.3 Menjelaskan dampak yang ditimbulkan prostitusi online terhadap ketahanan nasional.
3.4 Menjelaskan upaya pencegahan dan penanganan prostitusi online.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Prostitusi Online dan Penyebab Timbulnya

Sejarah prostitusi online

Revolusi teknologi yang telah menciptakan komputer puluhan tahun silam dan kini
telah menjelma menjadi jaringan internet. Dunia maya atau telah menjadi dunia
baru bagi masyarakat modern saat ini, di samping hidup didunia nyata. Pada awal
1990an, internet di Indonesia masih menjadi barang langka yang hanya dikonsumsi
kalangan terbatas, seperti dosen, peneliti atau pejabat pemerintah. Baru tahun
1994, perkembangan layanan internet komersial dimulai dan publik pun dapat
dengan mudah mengaksesnya.
Kini, mulai dari Balita sampai Lansia sudah berselancar didunia maya. Jika awalnya
mengakses di warnet-warnet atau dirumah melalui jaringan telepon, sekarang
beberapa tempat telah menyediakan Wifi, mulai dari perkantoran pemerintah,
swasta, sekolah, kampus, bandara, mall, caf sampai dengan bis. Apabila merasa
repot untuk mencari Wifi, anda tinggal menggunakan modem atau lebih praktis lagi
lewat Android, Ipad bahkan cukup dengan HP.
Internet kini tidak lagi sekedar kebutuhan, tetapi juga telah menjadi gaya hidup
masyarakat. Namun sebagaimana produk teknologi lainnya, internet tidak hanya
memiliki sisi positif, seperti adanya Email, FB, E-Learning, E-Banking dan EGoverment, dunia maya juga berdampak negatif dengan berkembangnya

cybercrime, termasuk dibidang kesusilaan, seperti cyberporn, cyber prostitution,


sex online dan cybersex.

Penyebab timbulnya prostitusi online

Faktor yang menyebabkan prostitusi online internet semakin marak terjadi dan
terus berkembang dari waktu ke waktu, Adapun 5 faktor penyebab terjadinya
pelacuran, yakni:
1.Lemahnya tingkat keimanan seseorang terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pada dasarnya, keimanan adalah landasan seseorang dalam menjalani kehidupan
ini. Tiap-tiap agama mempunyai aturan sendiri-sendiri mengenai perintah dan
larangan Tuhan Y.M.E. Tidak ada satu pun agama yang memperbolehkan pelacuran
terjadi. Dalam hidupnya, seseorang harus selalu berada pada jalur yang benar yakni
jalur yang sudah diatur dalam kitab suci agama. Dengan dilandasi keimanan yang
baik, diharapkan orang tersebut akan kuat menjalani arus tajam dalam kehidupan
ini.

2.Kemiskinan, kemiskinan telah memaksa banyak keluarga untuk merencanakan


strategi penopang kehidupan mereka termasuk menjual moral untuk bekerja dan
bekerja karena jeratan hutang, yaitu pekerjaan yang dilakukan seseorang guna
membayar hutang atau pinjaman;
Pada dasarnya, penyebab utama terjadinya pelacuran ialah keterpurukan kondisi
ekonomi Indonesia. Hal tersebut akan berdampak langsung pada penutupan banyak
pabrik dan rasionalisasi besar-besaran terhadap jumlah tenaga kerja. Akibatnya,
banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Selain itu, akibat kurang kondusifnya
iklim investasi terutama karena faktor keamanan, sedikit sekali lapangan kerja yang
tersedia. Peluang kerja yang ada tidak sebanding dengan jumlah orang yang
mencari pekerjaan. Keadaan ini membuat orang berupaya keras mencari pekerjaan
hingga kenegara lain. Disisi lain, dilihat dalam konteks keluarga, wanita dipandang
sebagai pekerja alternatif yang dapat menjamin kelangsungan hidup satu
keluarga.
Fenomena pelacuran ini merupakan sektor perdagangan yang kini berkembang
pesat. Dimana ini juga ada yang dikendalikan oleh jaringan global yang tersusun
serta bersindikat, dengan menggunakan kelengkapan teknologi yang canggih serta
dilindungi oleh pihak-pihak yang tidak bertangunggung jawab.

3.Keinginan cepat kaya (materialistic), keinginan untuk memiliki materi dan standar
hidup yang lebih tinggi-memicu terjadinya pelacuran. Aktivitas haram ini sudah

menjamah lingkungan pendidikan. Pelajar SMP, SMA, Mahasiswa banyak pula yang
terjun dalam dunia ini. Motifnya, selain faktor kemiskinan juga adanya keinginan
untuk dapat segera memenuhi kebutuhan gaya hidup yang mewah.
4.Faktor budaya, faktor-faktor budaya berikut memberikan kontribusi terhadap
terjadinya pelacuran wanita, seperti: budaya cyberporn di internet dengan
memasang foto-foto porno tanpa ada rasa malu dari pihak yang bersangkutan dan
secara terang-terangan menawarkan dirinya dengan tarif dan harga yang
dicantumkan dalam akun tersebut dengan akses yang mudah karena banyaknya
pengguna internet yang akan dapat melihat produk yang ditawarkannya. Situs
prostitusi online menjadi budaya bisnis yang memberikan keuntungan lebih besar
dibandingkan tempat prostitusi pada umumnya seperti Gang Dolly di Surabaya,
teknologi sangat tidak dibutuhkan sebagai media promosi dalam hal prostitusi.
Contohnya saja "Gang Dolly". Sebagai tempat Prostitusi terbesar di "Asia Tenggara"
seharusnya lebih menguntungkan dibanding prostitusi di Internet yang jaringannya
tidak besar. Namun bila dibandingkan tarif, Prostitusi Online yang menang. Bila
pada internet tarif berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 50 juta, di Gang Dolly
paling murah hanyalah Rp 100 ribu.

5.Lemahnya penegakan hukum, pejabat penegak hukum dalam mengawasi


beredarnya cyberporn. Bahkan kegiatan prostitusi dan pornografi online internet
dianggap bahaya laten yang selalu ada dan berkembang walaupun terus
diberantas. Sebenarnya, kenyataan di masyarakat memang demikian. Akan tetapi
hal ini kembali lagi pada ketegasan aparat penegak hukum dalam memberikan
shock therapy pada pemuat situs porno.
2.

Dampak Prostitusi Online Terhadap Ketahanan Nasioanl

Adapun dampak yang akan ditimbulkan prostitusi online teerhdap ketahanan


nasional

adalah:
2.2.1 Merusak moral bangsa terutama genrasi penerus bangsa sebagai estafet
penerus bangsa.
Hadirnya prostitusi dapat merusak moral dan jati diri generu bangsa,
sehingga dapat
mengancam kelangsunagn hidup bangsa dan Negara di masa mendatang

2.2.2 Lunturnya nilai-nilai Pancasila sebagai ideology bangsa yang dijadikan sebagai
dasar
pijakan berdirinya Negara Indonesia. Nilai-nilai agama, moral, dan social akan
tersisihkan,
dan hanya akan tertinggal kebudayaan liberalisme.

2.2.3 Prostitusi dapat dimanfaatkan oleh pihak luar untuk merusak ketahanan
nasioanal.

2.2.4 Menjatuhkan jati diri bangsa Indonesia yang tersohor dengan


luhur budinya dan menjunjung tinggi nilai budaya ketimuran dan agamanya.

2.2.5 Menimbulkan dan menyebarluaska penyakit kelamin dan kulit.

2.2.6 Berkolerasi dengan kriminalitas dan kecanduan bahan-bahan narkotika (ganja,


heroin,
morfin, dan lain-lain

3.Upaya Penanganan dan Pencegahan Prostitusi Online


2.3.Upaya Penanganan dan Penanggulangan Prostitusi Online

Penangana Prostitusi Online Prostitusi adalah persoalan yang rumit dan terkait
aspek sosial, budaya, ekonomi, politik serta moral dan agama. upaya
menanggulangi prostitusi hanya dengan pendekatan moral dan agama adalah naif
dan tidak akan menyelesaikan masalah itu.
Pemerintah bersama seluruh masyarakat disarankan untuk menggunakan
pendekatan
sosial, budaya, ekonomi, politik selain moral dan agama untuk mencari
penyelesaian serta
menjawab persoalan prostitusi secara komprehensif. Pencegahan Prostitusi Online

Secara umum upaya penanggulan prostitusi online dapat dilakukan dengan dua
cara:
a. Usaha yang bersifat preventif/ pencegahan Usaha yang bersifat preventif
diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk mencegah terjadinya pelacuran.
Usaha ini antara lain berupa :

1) Penyempurnaan perundang-undangan mengenai larangan atau


penyelenggaraan
prostitusi, khusunya prostitusi online.

2) Intensifikasi pemberian pendidikan keagamaan dan kerohanian.

3) Memperluas lapangan kerja. Karena kebanyakan dari para pelaku


prostitusi
melakukan prostitusi karena desak ekonomi.

4) Penyelenggaraan pendidikan seks dan pemahaman nilai perkawinan


dalam
kehidupan keluarga.

5) Penyelenggaraan sosialisasi mengenai internet sehat.

6) Pembentukan badan atau tim koordinasi dari semua usaha


penanggulangan
pelacuran yang dilakukan oleh beberapa instansi sekaligus
mengikutsertakan
potensi masyarakat lokal.

7) Penyitaan terhadap buku-buku, majalah-majalah cabul, gambar-gambar


porno,

film-film biru serta sarana-sarana lainnya yang merangsang nafsu seks.


Serta
pemblokiran situs-situs internet yang menyediakan semua hal yang
berbau
pornografi maupun bisnis prostitusi.

8) Meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya.


b. Usaha yang bersifat represif dan kuratif

Usaha represif dan kuratif ini antara lain berupa :


1) Melalui lokalisasi yang sering ditafsirkan sebagai legalisasi, orang
melakukan
pengawasan/kontrol yang ketat.

2) Diusahakan rehabilitas dan resosialisasi bagi para pelaku prostitusi, agar mereka
bisa dikembalikan sebagai warga masyarakat yang susila.

3) Menyediakan lapangan kerja baru.

4) Memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku prostitusi, untuk memberikan


efek jera.

5) Meblokir situs-situs internet yang menyediakan semua hal yang berbau


pornografi
dan prostitusi. Dan lebih mengamankan penggunaan internet di Indonesia

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan Kesimpulan dalam makalah ini adalah:

3.1.1 Prostitusi merupakan bentuk penyimpangan seksual,


yang menyimpang dari nilai social, agama, dan moral bangsa
Indonesia. Sedangkan prostitusi online merupakan bentuk dari
kegiatan prostitusi yang dilakukan melalui media social
maupun internet. Faktor utama yang menimbulkan terjadi
prostitusi online adalah perkembangan teknologi yang tidak di
dasari dengan nilai-nilai karakter yang baik.

3.1.2 Prostitusi, khusunya prostitusi online merupakan


gangguan atau hambatan bagi ketahanan nasional. Yang jik
dibiarkan terus-menerus tanpa penanganan yang tegas dapat
menjadi ancaman yang membahayakan integritas, identitas,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan
mengejar tujuan nasionalnya.

3.1.3 Banyak dampak yang ditimbulkan prostitusi online


terhadap ketahan bangsa, salah satunya adalah merusak
moral bangsa yang dapat menjadi ancaman kelansungan
hidup bangsa dan Negara dimasa yang mendatang.

3.1.4 Penanganan prostitusi online tidak dapat dilakukan


sendiri oleh pemerintah, melainkan dibutuhkan kerjasama
pemerintah dengan seluruh rakyat. Dan usaha

penanggulangan prostitusi online dapat dilakukan denga 2


usaha, yakni usaha secara preventif dan usaha yang bersifat
represif dan kuratif

3.2 Saran
Adapun saran dari penulis adalah:

3.2.1 Sebagai warga Negara yang baik, maka kita harus


membantu pemerintah dalam mewujudkan ketahanan
nasional, khusunya dalam hal ini adalah tentang prostitusi
online. Pencegahan secara preventif perlu dilakukan sejak
dini.

3.2.2 Bekerjasama dan ikut berperan aktif dengan


pemerintah dalam upaya penanganan maupun
penanggulangan prostitusi online.

3.2.3 Membentengi diri sendiri dan keluarga dengan


mempertebal moral dengan norma agama dan normanorma lainnya

Jan
4

Makalah Tentang Prostitusi


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME. Sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalalh yang berjudul Fenomena kehidupan
dalam

berbangsa

dan

bernegara

disusun

sebagai

salah

satu

tugas

Dalam

Mata

Kuliah Pendidikan Kewiranegaraan.


Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin selesai tanpa adanya
bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu selayaknya penyusun
mengucapkan terimakasih kepada:

Bapak G.B.M. Indarsanta selaku dosen pembimbing.


Orang tua penyusun atas segala doanya.
Jika ada kesalahan / ada kata yang kurang baik dalam penyusunan makalah ini, selaku sebagai
penyusun makalah mohon kritik dan saran dari pembaca untuk dapat menyempurnakan
makalah ini.

Jakarta, Desember 2014

ILHAM KOTO

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Lingkup Kajian
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat
II. PEMBAHASAN
A. Definisi Prostitusi
B. Motif-motif yang Melatarbelakangi Pelacuran
C. Faktor Pendorong timbulnya prostitusi
D. Akibat akibat dari pelacuran
E. Solusi terhadap adanya prostitusi
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya kehidupan manusia tidak selamanya berjalan dengan baik
sesuai yang diharapkan. Manusia dalam kehidupannya sering menemui kendala-kendala yang
membuat manusia merasa kecewa dan tidak menemukan jalan keluar sehingga manusia
memilih langkah yang kurang tepat dalam jalan hidupnya. Dalam usaha mendapatkan
pemenuhan kebutuhan hidupnya terkadang akan menuntut wanita harus bekerja diluar rumah
untuk mencari kegiatan yang dapat menambah penghasilan keluarga.
Upaya mencari penghasilan untuk sekarang ini tidaklah mudah karena lapangan kerja
yang sangat terbatas disamping tingkat pendidikan yang sangat rendah. Dengan tingkat
pendidikan yang rendah dan tidak adanya ketrampilan yang mereka miliki menyebabkan
mereka mencari jenis pekerjaan yang dengan cepat menghasilkan uang. Salah satu jalan pintas
dalam perjalanan hidup seorang perempuan akibat cobaan-cobaan hidup yang berat dirasakan,
perempuan tersebut terjun dalam dunia pelacuran.
Fenomena praktek pelacuran merupakan masalah sosial yang sangat menarik dan tidak
ada habisnya untuk diperbincangkan dan diperdebatkan. Mulai dari dahulu sampai sekarang
masalah pelacuran adalah masalah sosial yang sangat sensitif yang menyangkut peraturan
sosial, moral, etika, bahkan agama.
Pelacuran merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yang sudah dikenal sejak
masa lampau dan sulit untuk dihentikan. Hal ini terbukti dengan banyaknya catatan tercecer
seputar mereka dari masa ke masa. Pelacuran ini selain meresahkan masyarakat juga dapat

mematikan karena merekalah yang ditengarai menyebarkan penyakit AIDS akibat perilaku seks
bebas tanpa pengaman.
Di banyak negara, pelacuran masih dianggap sebagai mata pencaharian, oleh karena
itu pelacuran akan tetap ada dan sulit bahkan hampir tidak mungkin bisa diberantas selama
masih ada nafsu-nafsu seks yang lepas dari kendali kemauan dan hati nurani manusia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan Prostitusi atau Pelacuran.


2. Apakah motif yang melatarbelakangi penyebab timbulnya pelacuran.
3. Apakah akibat dari pelacuran.
4. Bagaimanakah cara penanggulangan prostitusi.

C. Lingkup Kajian
Lingkup kajian permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai kegiatan
prostitusi di suatu Negara dan bangsa. Fenomena praktek prostitusi atau pelacuran merupakan
masalah sosial yang sangat menarik dan tidak ada habisnya untuk diperbincangkan dan
diperdebatkan karena sangat menyangkut peraturan sosial, moral, etika, bahkan agama.

D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengetian dari prostitusi


2. Untuk mengetahui Motif- motif yang melatar belakangi prostitusi
3. Untuk mengetahui akibat pelacuran.
4. Untuk mengetahui cara penanggulangan prostitusi.

E. Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang prostitusi.


2. Agar pembaca dapat memberikan tindakan yang tepat kepada para pelaku prostitusi.

II.

PEMBAHASAN

A. Definisi Prostitusi
Prostitusi atau pelacuran adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau
hubungan seks, untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur, yang kini
sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK). Pelacur wanita disebut prostitue,
sundal, balon, lonte; sedangkan pelacur pria biasa disebut gigolo. Ditinjau dari sudut
psycopathologic, prostitusi adalah suatu kelakuan yang menyimpang dari norma-norma susila,
dalam arti kata tidak sesuai dengan norma-norma susila.
Beberapa teori lain tentang definisi pelacuran yang dikemukakan oleh para ahli maupun
Peraturan Pemerintah yaitu:
1.

Prof. W.A. Bonger dalam tulisannya Maatschappelijke Oorzaken der aparostitutie:


Prostitusi ialah gejala kemasyarakatan dimana wanita menjual diri melakukan perbuatanperbuatan seksual sebagai mata pencarian.

2.

Sarjana P.J. de Bruine van Amstel: Prostitusi adalah penyerahan diri dari wanita kepada
banyak laki-laki dengan pembayaran.

3.

Dalam pasal 296 KUHP mengenai prostitusi tersebut meyatakan: Barang siapa yang
pekerjaanya atau kebiasaanya, dengan sengaja mengadakan atau memudahkan perbuatan
cabul dengan orang lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya satu tahun empat
bulan atau denda sebanyak-banyaknya seribu rupiah.

B. Motif-motif yang Melatarbelakangi Pelacuran

Motif-motif yang melatarbelakangi tumbuhnya pelacuran pada wanita itu beraneka


ragam. Dibawah ini disebutkan beberapa motif, antara lain sebagai berikut.
1. Adanya kecenderungan melacurkan diri pada banyak wanita untuk menghindarkan diri dari
kesulitan hidup, dan mendapatkan kesenangan melalui jalan pendek. Kurang pengertian,
kurang pendidikan, dan buta huruf, sehingga menghalalkan pelacuran.
2. Ada nafsu-nafsu seks yang abnormal, tidak terintegrasi dalam kepribadian, dan keroyalan
seks. Histeris dan hyperseks, sehingga tidak merasa puas mengadkan relasi seks dengan satu
pria/suami.
3. Tekanan ekonomi, faktor kemiskinan, ada pertimbangan-pertimbangan ekonomis untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, khususnya dalam usaha mendapatkan status sosial
yang lebih baik.
4. Gadis-gadis dari daerah slums (perkampungan-perkampungan melarat dan kotor dengan
lingkungan yang immoril yang sejak kecilnya selalu melihat persenggamaan oramg-orang
dewasa secara kasar dan terbuka, sehingga terkondisikan mentalnya dengan tindak-tindak
asusila). Lalu menggunakan mekanisme promiskuitas/pelacuran untuk mempertahankan
hidupnya.
5. Ajakan teman-teman sekampung/sekota yang sudah terjun terlebih dahulu dalam dunia
pelacuran.
Sedang sebab-sebab timbulnya prostitusi di pihak pria antara lain ialah sebagai berikut.
1. Nafsu kelamin laki-laki untuk menyalurkan kebutuhan seks tanpa satu ikatan.
2. Ditugaskan di tempat jauh, pindah kerja atau didetasir di tempat lain, dan belum sempat atau

tidak dapat memboyong keluarga.


3. Tidak mendapatkan kepuasan dalam penyaluran kebutuhan seks, dengan partner atau istrinya.

C. Faktor Pendorong timbulnya prostitusi


Terjadi perubahan yang serba cepat dan perkembangan yang tidak sama dalam
kehidupan mengakibatkan ketidakmampuan banyak individu untuk menyesuaikan diri sehingga
timbul disharmoni, konflik-konflik internal maupun eksternal, juga disorganisasi dalam
masyarakat dan dalam diri pribadi manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut memudahkan individu
menggunakan pola reaksi yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku. Dalam hal ini
adalah pelacuran.
Adapun beberapa factor pendorong timbulnya pelacuran antara lain:
1. Tingginya biaya hidup sering tidak diimbangi dengan pemasukkan yang ada. Ketimpangan
tersebut menuntut pemenuhan dan bukanlah suatu perkara mudah untuk mendapatkan
pekerjaan guna pemenuhan kebutuhan tersebut. Akhirnya diambil jalan pendek yaitu dengan
cara menjual diri.
2. Adanya keinginan dan dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan seks, khususnyadi
luar ikatan perkawinan.
3. Merosotnya norma-norma susila dan keagamaan pada saat orang-orang mengenyam
kesejahteraan hidup dan ada pemutarbalikan niai-nilai pernikahan sejati.
4. Semakin besarnya penghinaan orang terhadap martabat kaum manusia dan harkat manusia.
5. Bertemunya bermacam-macam kebudayaan asing dan lokal di daerah-daerah perkotaan
mengakibatkan perubahan sosial yang sangat cepat dan radikal, sehingga masyarakatnya
menjadi sangat stabil. Terjadinya banyak konflik dan kurang adanya konsensus/persetujuan
mengenai norma-norma kesusilaan para anggota masyarakat.

D. Akibat akibat dari pelacuran


Semua perilaku pasti memiliki efek di belakangnya, entah itu efek positif maupun negatif
Begitupun pelacuran, karena pelacuran merupakan perilaku yang menyimpang dari norma
masyarakat dan agama, maka pelacuran hanya akan mengakibatkan efek negatif, antara lain:
1. Menimbulkan dan menyebarkuaskan penyakit kelamin dan kulit, terutama syphilis dan
gonorrhoe (kencing nanah).
2. Herpes, lebih dikenal dengan sebutan herpes genitalis (herpes kelaim). Penyebab herpes ini
adalah Virus Herpes Simplex (HSV) dan di tularkan melalui hubungan seks, baik vaginal, anal
atau oral yang menimbulkan luka atau lecet pada kelamin dan mengenai langsung bagian
luka/bintil/kutil.
3. Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga. Suami-suami yang tergoda oleh pelacur biasanya
melupakan fungsinya sebagai kepala keluarga, sehingga keluarga menjadi berantakkan.
4. Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum, dan agama.
5. HIV-AIDS, sejenis virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih
manusia yang merupakan bagian paling penting dalam system kekebalan tubuh. AIDS atau
Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala-gejala akibat menurunnya
sistem kekebalan tubuh. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada awal terinfeksi HIV. Tetapi
ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut perlahan-lahan akan kehilangan
kekebalan tubuhnya sehingga mudah terserang penyakit dan tubuh akan melemah.

E. Solusi terhadap adanya prostitusi

Prostitusi sebagai masalah sosial yang sejak dulu sampai sekarang belum juga dapat
dihapuskan. Usaha menanggulangi pelacuran ini sangat sulit dan membutuhkan waktu yang
relatif lama serta membutuhkan pembiayaan yang besar. Beberapa alternatif solusi untuk
mengatasi masalah sosial ini adalah sebagai berikut:
1. Penyempurnaan undang-undang tentang larangan atau pengaturan penyelenggaraan
pelacuran.
2. Penutupan lokalisasi tetap perlu dilakukan. Kecenderungan untuk selalu bernegosiasi dengan
para germo dan alasan perut, tidak akan pernah menyelesaikan, karena selalu berujung sia-sia.
3. Melakukan bimbingan bahwa perilaku hubungan seks yang berganti-ganti pasangan bisa
menyebabkan penularan penyakit seks seperti HIV/AIDS, raja singa, dan lainnya.
4. Melakukan pemberdayaan pada PSK, yaitu membuka kursus keterampilan singkat bagi para
penghuni lokalisasi.
5. Pengadaan acara bimbingan rohani untuk memperbaiki keimanan dan keyakinan mereka.

III.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyebab utama adanya pelacuran adalah desakan kebutuhan ekonomi. Tingginya
biaya hidup sering tidak diimbangi dengan pemasukan. Ketimpangan tersebut menuntut
pemenuhan dan bukanlah perkara mudah untuk mendapatkan pekerjaan guna pemenuhan
kebutuhan tersebut. Akhirnya diambil jalan pendek yaitu dengan menjual diri. Penyebab

tersebut didukung oleh tidak adanya aturan perundang-undangan yang jelas dan tegas dalam
rangka penghapusan praktek pelacuran di negeri ini.
Pelacuran dapat dihapus apabila ada kerjasama yang baik dari semua pihak yangg
terkait yaitu pelaku pelacuran, pemerintah, dan masyarakat umum. Anggota masyarakat harus
mau untuk menerima eks-PSK dan sebaliknya PSK-pun harus mau meninggalkan pekerjaan
kotorny tersebut dan mau untuk diberdayakan sehingga dapat bekerja secara layak.
B. Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah bila pemerintah tidak mampu sepenuhnya
menghapuskan kegiatan pelacuran, ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk
mengurangi kegiatan pelacuran dan usaha menyehatkan kembali moral bangsa terutama
generasi muda yang produktif, saran tersebut antara lain penyempurnaan perundang-undangan
mengenai pelacuran, perlindungan kaum wanita tunasusila, memberikan penyuluhan seks
secara benar, penyediaan lapangan kerja, penyitaan sarana sarana berbau porno,
mengadakan kegiatan rehabilitasi dan resosialisasi pada pelacur. Dan diatas semua saran
tersebut,yang terpenting adalah mensejahterakan kehidupan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://il-pustakawanhukum.blogspot.com/2014/03/makalah-pelacuran-sebagai-masalah.html
2. http://ayuhanpard.blogspot.com/2012/07/makalah-prostitusi-tugas-patologi.html
3. http://chuznulmarmutz.blogspot.com/
4. http://catatannazla.blogspot.com/2013/01/makalah-prostitusi.html

Diposkan 4th January 2015 oleh ilham koto


0
Tambahkan komentar
" DIARY "

Klasik

Kartu Lipat

Majalah

Mozaik

Bilah Sisi

Cuplikan

Kronologis

1.
Jan
4

Makalah Tentang Prostitusi


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME. Sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalalh yang berjudul
Fenomena kehidupan dalam berbangsa dan bernegara disusun sebagai salah satu
tugas Dalam Mata Kuliah Pendidikan Kewiranegaraan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin selesai tanpa adanya
bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu selayaknya penyusun
mengucapkan terimakasih kepada:

Bapak G.B.M. Indarsanta selaku dosen pembimbing.


Orang tua penyusun atas segala doanya.
Jika ada kesalahan / ada kata yang kurang baik dalam penyusunan makalah ini, selaku
sebagai penyusun makalah mohon kritik dan saran dari pembaca untuk dapat
menyempurnakan makalah ini.

Jakarta, Desember 2014

ILHAM KOTO

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Lingkup Kajian
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat
II. PEMBAHASAN
A. Definisi Prostitusi
B. Motif-motif yang Melatarbelakangi Pelacuran
C. Faktor Pendorong timbulnya prostitusi
D. Akibat akibat dari pelacuran
E. Solusi terhadap adanya prostitusi
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya kehidupan manusia tidak selamanya berjalan dengan
baik sesuai yang diharapkan. Manusia dalam kehidupannya sering menemui kendalakendala yang membuat manusia merasa kecewa dan tidak menemukan jalan keluar
sehingga manusia memilih langkah yang kurang tepat dalam jalan hidupnya. Dalam
usaha mendapatkan pemenuhan kebutuhan hidupnya terkadang akan menuntut wanita
harus bekerja diluar rumah untuk mencari kegiatan yang dapat menambah penghasilan
keluarga.
Upaya mencari penghasilan untuk sekarang ini tidaklah mudah karena lapangan
kerja yang sangat terbatas disamping tingkat pendidikan yang sangat rendah. Dengan
tingkat pendidikan yang rendah dan tidak adanya ketrampilan yang mereka miliki
menyebabkan mereka mencari jenis pekerjaan yang dengan cepat menghasilkan uang.
Salah satu jalan pintas dalam perjalanan hidup seorang perempuan akibat cobaancobaan hidup yang berat dirasakan, perempuan tersebut terjun dalam dunia pelacuran.
Fenomena praktek pelacuran merupakan masalah sosial yang sangat menarik
dan tidak ada habisnya untuk diperbincangkan dan diperdebatkan. Mulai dari dahulu
sampai sekarang masalah pelacuran adalah masalah sosial yang sangat sensitif yang
menyangkut peraturan sosial, moral, etika, bahkan agama.
Pelacuran merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yang sudah
dikenal sejak masa lampau dan sulit untuk dihentikan. Hal ini terbukti dengan banyaknya

catatan tercecer seputar mereka dari masa ke masa. Pelacuran ini selain meresahkan
masyarakat juga dapat mematikan karena merekalah yang ditengarai menyebarkan
penyakit AIDS akibat perilaku seks bebas tanpa pengaman.
Di banyak negara, pelacuran masih dianggap sebagai mata pencaharian, oleh
karena itu pelacuran akan tetap ada dan sulit bahkan hampir tidak mungkin bisa
diberantas selama masih ada nafsu-nafsu seks yang lepas dari kendali kemauan dan
hati nurani manusia.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan Prostitusi atau Pelacuran.


2. Apakah motif yang melatarbelakangi penyebab timbulnya pelacuran.
3. Apakah akibat dari pelacuran.
4. Bagaimanakah cara penanggulangan prostitusi.

C. Lingkup Kajian

Lingkup kajian permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai
kegiatan prostitusi di suatu Negara dan bangsa. Fenomena praktek prostitusi atau
pelacuran merupakan masalah sosial yang sangat menarik dan tidak ada habisnya
untuk diperbincangkan dan diperdebatkan karena sangat menyangkut peraturan sosial,
moral, etika, bahkan agama.

D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengetian dari prostitusi


2. Untuk mengetahui Motif- motif yang melatar belakangi prostitusi
3. Untuk mengetahui akibat pelacuran.
4. Untuk mengetahui cara penanggulangan prostitusi.

E. Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pemahaman kepada pembaca tentang prostitusi.


2.

Agar pembaca dapat memberikan tindakan yang tepat kepada para pelaku

prostitusi.

II.

PEMBAHASAN

A. Definisi Prostitusi
Prostitusi atau pelacuran adalah penjualan jasa seksual, seperti seks oral atau
hubungan seks, untuk uang. Seseorang yang menjual jasa seksual disebut pelacur,
yang kini sering disebut dengan istilah pekerja seks komersial (PSK). Pelacur wanita
disebut prostitue, sundal, balon, lonte; sedangkan pelacur pria biasa disebut gigolo.
Ditinjau dari sudut psycopathologic, prostitusi adalah suatu kelakuan yang menyimpang
dari norma-norma susila, dalam arti kata tidak sesuai dengan norma-norma susila.
Beberapa teori lain tentang definisi pelacuran yang dikemukakan oleh para ahli
maupun Peraturan Pemerintah yaitu:
1.

Prof. W.A. Bonger dalam tulisannya Maatschappelijke Oorzaken der aparostitutie:


Prostitusi ialah gejala kemasyarakatan dimana wanita menjual diri melakukan
perbuatan-perbuatan seksual sebagai mata pencarian.

2. Sarjana P.J. de Bruine van Amstel: Prostitusi adalah penyerahan diri dari wanita kepada
banyak laki-laki dengan pembayaran.
3. Dalam pasal 296 KUHP mengenai prostitusi tersebut meyatakan: Barang siapa yang
pekerjaanya atau kebiasaanya, dengan sengaja mengadakan atau memudahkan
perbuatan cabul dengan orang lain, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya
satu tahun empat bulan atau denda sebanyak-banyaknya seribu rupiah.

B. Motif-motif yang Melatarbelakangi Pelacuran


Motif-motif yang melatarbelakangi tumbuhnya pelacuran pada wanita itu
beraneka ragam. Dibawah ini disebutkan beberapa motif, antara lain sebagai berikut.
1. Adanya kecenderungan melacurkan diri pada banyak wanita untuk menghindarkan diri
dari kesulitan hidup, dan mendapatkan kesenangan melalui jalan pendek. Kurang
pengertian, kurang pendidikan, dan buta huruf, sehingga menghalalkan pelacuran.
2. Ada nafsu-nafsu seks yang abnormal, tidak terintegrasi dalam kepribadian, dan
keroyalan seks. Histeris dan hyperseks, sehingga tidak merasa puas mengadkan relasi
seks dengan satu pria/suami.
3. Tekanan ekonomi, faktor kemiskinan, ada pertimbangan-pertimbangan ekonomis
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, khususnya dalam usaha mendapatkan
status sosial yang lebih baik.
4.

Gadis-gadis dari daerah slums (perkampungan-perkampungan melarat dan kotor

dengan lingkungan yang immoril yang sejak kecilnya selalu melihat persenggamaan
oramg-orang dewasa secara kasar dan terbuka, sehingga terkondisikan mentalnya
dengan tindak-tindak asusila). Lalu menggunakan mekanisme promiskuitas/pelacuran
untuk mempertahankan hidupnya.

5. Ajakan teman-teman sekampung/sekota yang sudah terjun terlebih dahulu dalam dunia
pelacuran.
Sedang sebab-sebab timbulnya prostitusi di pihak pria antara lain ialah sebagai berikut.
1. Nafsu kelamin laki-laki untuk menyalurkan kebutuhan seks tanpa satu ikatan.

2. Ditugaskan di tempat jauh, pindah kerja atau didetasir di tempat lain, dan belum sempat

atau tidak dapat memboyong keluarga.


3. Tidak mendapatkan kepuasan dalam penyaluran kebutuhan seks, dengan partner atau

istrinya.

C. Faktor Pendorong timbulnya prostitusi


Terjadi perubahan yang serba cepat dan perkembangan yang tidak sama dalam
kehidupan mengakibatkan ketidakmampuan banyak individu untuk menyesuaikan diri
sehingga timbul disharmoni, konflik-konflik internal maupun eksternal, juga disorganisasi
dalam masyarakat dan dalam diri pribadi manusia. Peristiwa-peristiwa tersebut
memudahkan individu menggunakan pola reaksi yang menyimpang dari norma-norma
yang berlaku. Dalam hal ini adalah pelacuran.
Adapun beberapa factor pendorong timbulnya pelacuran antara lain:
1. Tingginya biaya hidup sering tidak diimbangi dengan pemasukkan yang ada.
Ketimpangan tersebut menuntut pemenuhan dan bukanlah suatu perkara mudah untuk
mendapatkan pekerjaan guna pemenuhan kebutuhan tersebut. Akhirnya diambil jalan
pendek yaitu dengan cara menjual diri.

2. Adanya keinginan dan dorongan manusia untuk menyalurkan kebutuhan seks,


khususnyadi luar ikatan perkawinan.
3. Merosotnya norma-norma susila dan keagamaan pada saat orang-orang mengenyam
kesejahteraan hidup dan ada pemutarbalikan niai-nilai pernikahan sejati.
4. Semakin besarnya penghinaan orang terhadap martabat kaum manusia dan harkat
manusia.
5. Bertemunya bermacam-macam kebudayaan asing dan lokal di daerah-daerah
perkotaan mengakibatkan perubahan sosial yang sangat cepat dan radikal, sehingga
masyarakatnya menjadi sangat stabil. Terjadinya banyak konflik dan kurang adanya
konsensus/persetujuan mengenai norma-norma kesusilaan para anggota masyarakat.

D. Akibat akibat dari pelacuran


Semua perilaku pasti memiliki efek di belakangnya, entah itu efek positif maupun
negatif Begitupun pelacuran, karena pelacuran merupakan perilaku yang menyimpang
dari norma masyarakat dan agama, maka pelacuran hanya akan mengakibatkan efek
negatif, antara lain:
1. Menimbulkan dan menyebarkuaskan penyakit kelamin dan kulit, terutama syphilis dan
gonorrhoe (kencing nanah).
2. Herpes, lebih dikenal dengan sebutan herpes genitalis (herpes kelaim). Penyebab
herpes ini adalah Virus Herpes Simplex (HSV) dan di tularkan melalui hubungan seks,

baik vaginal, anal atau oral yang menimbulkan luka atau lecet pada kelamin dan
mengenai langsung bagian luka/bintil/kutil.
3. Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga. Suami-suami yang tergoda oleh pelacur
biasanya melupakan fungsinya sebagai kepala keluarga, sehingga keluarga menjadi
berantakkan.
4. Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum, dan agama.
5. HIV-AIDS, sejenis virus yang menyebabkan AIDS. Virus ini menyerang sel darah putih
manusia yang merupakan bagian paling penting dalam system kekebalan tubuh. AIDS
atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah kumpulan gejala-gejala akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh. Hampir tidak ada gejala yang muncul pada awal
terinfeksi HIV. Tetapi ketika berkembang menjadi AIDS, maka orang tersebut perlahanlahan akan kehilangan kekebalan tubuhnya sehingga mudah terserang penyakit dan
tubuh akan melemah.

E. Solusi terhadap adanya prostitusi


Prostitusi sebagai masalah sosial yang sejak dulu sampai sekarang belum juga
dapat dihapuskan. Usaha menanggulangi pelacuran ini sangat sulit dan membutuhkan
waktu yang relatif lama serta membutuhkan pembiayaan yang besar. Beberapa alternatif
solusi untuk mengatasi masalah sosial ini adalah sebagai berikut:
1. Penyempurnaan undang-undang tentang larangan atau pengaturan penyelenggaraan
pelacuran.

2. Penutupan lokalisasi tetap perlu dilakukan. Kecenderungan untuk selalu bernegosiasi


dengan para germo dan alasan perut, tidak akan pernah menyelesaikan, karena selalu
berujung sia-sia.
3. Melakukan bimbingan bahwa perilaku hubungan seks yang berganti-ganti pasangan
bisa menyebabkan penularan penyakit seks seperti HIV/AIDS, raja singa, dan lainnya.
4. Melakukan pemberdayaan pada PSK, yaitu membuka kursus keterampilan singkat
bagi para penghuni lokalisasi.
5. Pengadaan acara bimbingan rohani untuk memperbaiki keimanan dan keyakinan
mereka.

III.

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyebab utama adanya pelacuran adalah desakan kebutuhan ekonomi.
Tingginya biaya hidup sering tidak diimbangi dengan pemasukan. Ketimpangan tersebut
menuntut pemenuhan dan bukanlah perkara mudah untuk mendapatkan pekerjaan guna
pemenuhan kebutuhan tersebut. Akhirnya diambil jalan pendek yaitu dengan menjual
diri. Penyebab tersebut didukung oleh tidak adanya aturan perundang-undangan yang
jelas dan tegas dalam rangka penghapusan praktek pelacuran di negeri ini.
Pelacuran dapat dihapus apabila ada kerjasama yang baik dari semua pihak
yangg terkait yaitu pelaku pelacuran, pemerintah, dan masyarakat umum. Anggota

masyarakat harus mau untuk menerima eks-PSK dan sebaliknya PSK-pun harus mau
meninggalkan pekerjaan kotorny tersebut dan mau untuk diberdayakan sehingga dapat
bekerja secara layak.
B. Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah bila pemerintah tidak mampu sepenuhnya
menghapuskan kegiatan pelacuran, ada beberapa saran yang dapat dilakukan untuk
mengurangi kegiatan pelacuran dan usaha menyehatkan kembali moral bangsa
terutama generasi muda yang produktif, saran tersebut antara lain penyempurnaan
perundang-undangan mengenai pelacuran, perlindungan kaum wanita tunasusila,
memberikan penyuluhan seks secara benar, penyediaan lapangan kerja, penyitaan
sarana sarana berbau porno, mengadakan kegiatan rehabilitasi dan resosialisasi pada
pelacur. Dan diatas semua saran tersebut,yang terpenting adalah mensejahterakan
kehidupan rakyat.

DAFTAR PUSTAKA
1. http://il-pustakawanhukum.blogspot.com/2014/03/makalah-pelacuran-sebagaimasalah.html
2. http://ayuhanpard.blogspot.com/2012/07/makalah-prostitusi-tugas-patologi.html
3. http://chuznulmarmutz.blogspot.com/
4. http://catatannazla.blogspot.com/2013/01/makalah-prostitusi.html

Diposkan 4th January 2015 oleh ilham koto


0
Tambahkan komentar
2.
Jan
3

Bisnis Pengangkutan Laut

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME. Sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalalh yang berjudul Mengelola
Bisnis Transportasi Laut disusun sebagai salah satu tugas Dalam Mata Kuliah Aspek
Hukum.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini tidak mungkin selesai tanpa adanya
bantuan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Untuk itu selayaknya penyusun
mengucapkan terimakasih kepada:

Bapak Prof. Dr. Faisal Santiago, SH.MM. selaku dosen pembimbing.


Orang tua penyusun atas segala doanya.
Jika ada kesalahan / ada kata yang kurang baik dalam penyusunan makalah ini, selaku
sebagai penyusun makalah mohon kritik dan saran dari pembaca untuk dapat
menyempurnakan makalah ini.

Jakarta, Desember 2014

ILHAM KOTO

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB 2 ISI
I. Pengertian Perusahaan Pelayaran
II. Pengangkutan Laut Dalan Kegiatan Bisnis
a. Peraturan tentang peraturan laut
b. Jenis jenis usaha pengangkutan laut

c. Pihak pihak dalam pengangkutan laut


d. Sarana penunjang pengangkutan laut
e. Tanggung Jawab Pengangkut dalam Pengangkutan Laut
III. Prosedur memecahkan masalah pada perusahaan
BAB 3 PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Republik Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan kecil yang
tersebar dari Sabang sampai Merauke sehingga dibutuhkan perekat antar pulau agar
tetap satu kesatuan Negara Republik Indonesia, menyebabkan transportasi laut menjadi
media perekat yang sangat penting, disamping perekat, transportasi laut juga digunakan
untuk mendistribusikan barang dan jasa guna mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Peranan

transportasi

laut

merupakan

bagian

yang

sangat

bermanfaat

bagi

perekonomian suatu negara, ini berarti adanya hubungan transportasi antar pulau atau
antar negara dilakukan melalui sarana transportasi laut.

Saat ini wilayah Indonesia berada dalam wilayah/rute pelayaran east bond/west
bond sehingga pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang berada di rute tersebut
merupakan pelabuhan-pelabuhan strategis untuk dikembangkan menjadi pelabuhan
hub. Namun sejalan dengan perkembangan perubahan iklim (global warming) kondisi
strategis pelabuhan pelabuhan di Indonesia dapat terancam karena rute pelayaran
menunju Barat dapat berubah langsung tanpa melalui wilayah Indonesia (northwest).
Sebagai konsekuensi berada pada jalur internasional maka Indonesia harus mematuhi
aturan - aturan / konvensi - konvensi terkait maritime law (hukum laut internasional).
Hukum laut internasional mengatur aspek-aspek pelayaran, baik yang berkaitan dengan
masalah teknis, hukum positif, maupun yang berkenaan dengan penyelenggaraan atau
pengusahaan pelayaran. Meski Indonesia dikenal sebagai negara maritim, namun
sampai hari ini kegiatan bisnis pelayaran di Indonesia masih didominasi oleh pelayaran
asing, sehingga menjadi tantangan bagi kita untuk menjadikan pelayaran nasional
menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa yang dimaksud dengan Perusahaan Pelayaran ?
3. Bagaimana cara menangani costumer dengan baik ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memperluas pandangan pembaca terhadap bisnis transportasi laut.
2. Sebagai metode pembelajaran.

BAB 2
ISI
I.

Pengertian Perusahaan Pelayaran


Perusahaan pelayaran merupakan usaha industri jasa transportasi laut yang
memberikan manfaat sangat besar bagi perpindahan suatu barang melalui perairan,
baik secara place utility maupun time utility. Berdasarkan kegiatannya pelayaran terbagi
atas pelayaran niaga (shipping business, commercial shipping, merchant marine) dan
pelayaran non-niaga. Adapun berdasarkan trayek yang dilayari terbagi atas kegiatan
pelayaran nasional dan kegiatan pelayaran internasional.
Saat ini wilayah Indonesia berada dalam wilayah/rute pelayaran east bond/west
bond sehingga pelabuhan-pelabuhan di Indonesia yang berada di rute tersebut
merupakan pelabuhan-pelabuhan strategis untuk dikembangkan menjadi pelabuhan
hub. Namun sejalan dengan perkembangan perubahan iklim (global warming) kondisi
strategis pelabuhan pelabuhan di Indonesia dapat terancam karena rute pelayaran
menuju Barat dapat berubah langsung tanpa melalui wilayah Indonesia (north west).
Sebagai konsekuensi berada pada jalur internasional maka Indonesia harus mematuhi
aturan-aturan/konvensi-konvensi terkait maritime law (hukum laut internasional).
Hukum laut internasional mengatur aspek-aspek pelayaran, baik yang berkaitan dengan
masalah teknis, hukum positif, maupun yang berkenaan dengan penyelenggaraan atau
pengusahaan pelayaran. Meski Indonesia dikenal sebagai negara maritim, namun
sampai hari ini kegiatan bisnis pelayaran di Indonesia masih didominasi oleh pelayaran
asing, sehingga menjadi tantangan bagi kita untuk menjadikan pelayaran nasional
menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

II.

Pengangkutan Laut Dalan Kegiatan Bisnis

a. Peraturan tentang peraturan laut

Dalam PP No. 17 tahun 1988 pengertian pengangkutan laut yaitu setiap kegiatan
pelayaran dengan menggunakan kapal laut untuk mengangkut penumpang, barang
dan/atau hewan untuk satu perjalanan atau lebih dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain
atau antara beberapa pelabuhan (Pasal 1 Angka 1 PP No. 17 tahun 1988).
Semua pengaturan pelaksanaan mengenai pelayaran dinyatakan tetap belaku
sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan UU ini
(Pasal 130 UU No. 21 Tahun 1992).

b. Jenis jenis usaha pengangkutan laut berdasarkan wilayah :


1. Pelayaran dalam negeri
Menurut PP No. 17 tahun 1988, pelayaran dalam negeri merupakan kegiatan
angkutan laut antar pelabuhan di Indonesia yang dilakukan secara tetap dan teratur
dengan menggunakan semua jenis kapal.
Penyelenggaraan angkutan laut dalam negeri ini dilakukan dengan menggunakan
kapal berbendera Indonesia dan kapal berbendera asing yang dioperasikan oleh badan
hukum Indonesia dalam keadaan tertentu dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan
oleh pemerintah.
2. Pelayaran luar negeri
Pelayaran luar negeri merupakan pelayaran samudra sebagai kegiatan angkutan
laut ke atau dari negeri yang dilakukan secara tetap dan teratur atau dengan pelayaran
tidak tetap dan tidak dengan menggunakan semua jenis kapal.
Pelayaran luar negeri ini, menurut UU No. 21 Tahun 1992 dilakukan oleh badan
hukum Indonesia yang menurut UU No. 1 Tahun 1985 berbentuk perseroan terbatas dan
atau perusahaan asing.
3. Pelayaran rakyat

Menurut PP No. 17 Tahun 1988, pelayaran rakyat merupakan kegiatan angkutan


laut khusus untuk barang atau hewan antar pelabuhan di Indonesia dengan
menggunakan kapal layar motor.
Pelayaran rakyat sebagai usaha rakyat yang bersifat tradisional merupakan
bagian dari usaha angkutan di perairan, mempunyai peranan yang penting dan
karakteristik tersendiri.
4. Pelayaran perintis
Menurut Pasal 84 UU No. 21 Tahun 1992, pelayaran perintis ini berupa angkutan
perairan yang menghubungkan daerah-daerah terpencil dan belum berkembang.
pelayaran perintis merupakan kegiatan angkutan laut yang dilakukan secara tetap dan
teratur.

c. Pihak pihak dalam pengangkutan laut


1. Pengangkut
menurut HMN. Poerwosutjipto (1985: 4), pengangkut adalah orang yang
mengikatkan diri untuk menyelenggarakan pengangkutan barang dan/atau orang dari
suatu tempat ke tempat tujuan tertentu dengan selamat.
2. Pengirim
Pengirim barang adalah orang yang mengikatkan diri untuk mengirim suatu
barang dengan membayar uang angkutan. Pengirim belum tentu pemilik barang,
biasanya dalam praktik pengirim adalah ekspeditur atau perantara lain dalam bidang
pengangkutan.
Dalam Pasal 86 ayat (1) KUHD menyatakan bahwa ekspenditur adalah orang
yang pekerjaannya menyuruh orang lain untuk menyelenggarakan pengangkutan
barang-barang.
Ada dua jenis perjanjian yang perlu di buat oleh expenditur, yaitu:

a. Perjanjian yang dibuat antara ekspenditur dengan pengirim disebut perjanjian


ekspedisi.
b. Perjanjian antara ekspenditur atas nama pengirim dengan pengangkut disebut
perjanjian pengangkutan.
Hak dan kewajiban ekspenditur, yaitu :
a.
b.
c.
d.

Sebagai pemegang kuasa


Sebagai komisioner
Sebagai penyimpan barang
Sebagai penyelenggara urusan (Zaakwarneming)
Pihak pihak lain yang terkait dengan ekspenditur yaitu :

a. Pengatur Muatan
Pengatur muatan atau juru padat adalah orang yang tugasnya menetapkan tempat
dimana suatu barang harus disimpan dalam ruangan kapal. Dalam pelaksanaan
tugasnya pengatur muatan harus tunduk dengan peraturan yang ada di kapal (Pasal
321 KUHD).
b. Per-Veem-An/Ekspedisi Muatan Laut
Per-Veem-An dan ekspeditur muatan laut adalah dua jenis perusahaan yang biasa
terkait dalam proses pengangkutan barang dan lazim dan ada dalam praktik
pengangkutan laut di Indonesia. Kedua jenis perusahaan ini diatur dalam PP No. 2
Tahun1969 tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut.
Menurut pasal 1 PP No. 2 Tahun 1969 yang dimaksudkan dengan Per-VeemAn adalah:
usaha yang di tunjukan kepada penampungan dan penumpukan barang-barang yang
dilakukan

dengan

mengusahakan

gudang-gudang,

lapangan-lapangan,

dimana

dikerjakan dan disiapkan untuk diserahkan kepada perusahaan pelayaran untuk


dikapalkan, yang meliputi antara lain kegiatan ekspedisi muatan, pengepakan,
pengepakan kembali, sortasi, penyimpanan, pengukuhan, penandaan dan lain-lain
pekerjaan yang bersifat teknis ekonomis yang diperlukan perdagangan dan pelayaran.
Tugas Per-Veem-An diantaranya :
1. Pengurusan dokumen-dokumen dan pekerjaan-pekerjaan yang menyangkut
penerimaan dan penyerahan barang-barang muatan.
2. Pengepakan atau pengepakan kembali, penandaan barang-barang untuk kepentingan
pemilik barang dan pengiriman
3. Penerimaan dan penyimpanan barang dalam gudang-gudang.
4. Sortasi barang-barang untuk kepentingan pemilik barang.

3. Penerima
Kedudukan penerima dalam pengangkutan barang adalah sebagai pihak yang
menerima barang-barang, yang tercantum dalam konosemen.

Ada dua (2) kemungkinan mengenai penerima yaitu :


a. Penerima adalah juga pengirim barang
b. Penerima adalah orang lain yang ditunjuk
Dalam pasal 491 KUHD tentang kewajiban penerima barang yaitu setelah barang
angkutan itu ditentukan di tempat tujuan, maka si penerima wajib membayar uang
angkutan dan semua yang wajib dibayarnya menurut dokumen-dokumen atas dasar
mana barang tersebut diterimakan kepadanya.
d. Sarana penunjang pengangkutan laut
1. Kapal
Menurut pasal 1 sub 2 UU NO.21 Tahun 1992 tentang pelayaran, yang dimaksud
dengan kapal adalah: kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun yang
digerakakan dengan tenaga mekanik, tenaga angin atau kudatermasuk kendaraan yang
berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan
bangunan terapungyang tidak berpindah-pindah.
2. Pelabuhan
Menurut pasal 1 sub 4 UU No. 21 Tahun 1992 pelabuhan adalah: tempat yang
terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai
tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang diperlukan sebagai tempat
kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau pelayaran dan kegiatan
penunjang pelabuhan serta tempat perpindahan intra dan antramoda transportasi.

3. Prasarana pelabuhan
a.

Perairan pelabuhan tempat kapal-kapal berlabuh agar dapat melakukan pekerjaan


dengan aman.

b.

Jembatan pendarat dan dermaga yang cukup kuat, tempat kapal-kapal merapat dan
tertambat sedemikian rupa sehingga dapat melakukan pekerjaan yang aman, tenang
dan cepat.

c. Gudang dan lapangan tempat barang-barang yang akan dimuat ke dalam kapal dan di
bongkar dari dalam kapal, ditimbun dengan baik, aman serta terjamin keutuhan
mutunya.
d. Peralatan bongkar muat di pelabuhan, antara lain kran (crane), kereta-kereta barang,
perahu-perahu (lighters), fork lift truck, dan lain-lain.
e. Pekerja/buruh yang cukup tersedia.

e. Tanggung Jawab Pengangkut dalam Pengangkutan Laut


Pasal 321 KUHD menyebutkan tanggung jawab pengusaha kapal:
1. Pengusaha kapal terikat oleh perbuatan-perbuatan hukum yang dilakukan oleh mereka
yang dalam dinas tetap atau sementara dari kapal itu di dalam pekerjaanya dalam
lingkungan kewenangannya.
2.

Bertanggung jawab atas kerugian yang ditimpakan kepada pihak ketiga karena
perbuatan-perbuatan yang melawan hukum dari mereka yang dalam dinas tetap atau
sementara pada kapal karena jabatannya atau karena kegiatannya ada di kapal
melakukan pekerjaan untuk kapal atau muatannya.

1) Timbulnya dan Batas-batas Tanggung Jawab Pengangkut


Segala kerugian yang terjadi di kapal menjadi tanggung jawab pengusaha kapal
(pengangkut), kecuali bila kerugian itu timbul karena:
a)

Keadaan memaksa (overmacht, force majeur) yang terjadi bukan karena kesalahan
pengangkut, yang tidak dapat diketahui atau tidak dapat terduga akan terjadi pada saat
membuat perjanjian.

b) Cacat pada barang it sendiri, dimana barang cacat bukan karena kesalahan anak buah
kapal selama proses pengangkutan.
c)

Kesalahan atau kelalaian pengirim, misalnya pengepakan yang tidak sempurna


sehingga mudah masuk air laut.

2) Kewajiban Pergantian Kerugian


Pasal 1244 KUH Perdata menentukan bahwa pengangkut bila cukup alasan, dapat
dituntut untuk membayar ganti rugi, biaya dan bunga. Namun bila kerugian yang terjadi
bukan karena kesalahannya dan dia dapat membuktikanya maka pengangkut terbebas
dari tanggung jawab atas kerugian itu.
Berkaitan dengan tanggung jawab pengangkut, pasal 470 (1) KUHD melarang
pengangkut untuk memperjanjikan:
a. Dia sama sekali tidak bertanggung jawab; atau
b. Hanya mau memberikan ganti kerugian hanya terbatas pada suatu jumlah tertentu
terhadap kerugian yang disebabkan karena:
1) Kurang di usahakannya pemeliharaan, perlengkapan, atau kurang anak buah kapal
2) Kurang di usahakannya kelayakan kapal pengangkutan; dan
3) Salah memperlakukan atau kurangnya penjagaan barang yang diangkut kapal.

III.

Prosedur memecahkan masalah pada perusahaan


langkah pemecahannya secara garis besar, bisa mengikuti prosedur berikut:

1. Mempelajari masalah
#) Dengan cara mengidentifikasi kesulitan-kesulitannya.
2. Merumuskan masalah secara baik dan benar
#) Hendaknya mencari dan menentukan secara jelas apakah sebenarnya kesulitan yang
menimbulkan masalah ini.
3. Mencari cara pemecahannya
#) Dalam hal ini ia harus mampu mencari cara-cara pemecahannya, dengan
menggunakan pikirannya untuk menemukan berbagai kemungkinan yang dapat
menyelesaikan kesulitan ini.
4. Memilih salah satu cara yang terbaik diantara berbagi kemungkinan
#) Dalam memilih hendaknya dipertimbangkan hal-hal yang berhubungan dengan
kesanggupan untuk melaksanakan cara pemecahan yang di pilih.
5. Melaksanakan cara pemecahan masalah yang telah ditentukan
#) Jangan bertindak salah dalam pelaksanaannya dan pilih altenatif terbaik
pemecahannya.

BAB 3
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Pelayaran laut sangat memegang peranan penting dalam kegiatan bisnis terutama
dalam bidang ekspor-impor. Proses pelayaran laut bukan hanya sebagai penunjang tapi
merupakan kebutuhan primer dalam proses perdagangan barang maupun jasa akan alat
angkutan. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pelayaran laut memiliki kelemahan

daripada proses pengangutan lainnya (pengangkutan darat dan udara) yaitu segi
kecepatan dan kemudahan proses pengangkutan.

Walaupun demikian secara konkret di lapangan, pengangkutan laut menjadi sarana


yang lebih bayak dipergunakan karena selain dapat mengangkut lebih banyak barang
atau jasa juga dikarenakan harga yang ditawarkan jauh lebih murah. Hal ini dapat
megurangi cost yang di keluarlan dan akan berdampak pada harga barang atau jasa itu
sendiri.

B.

Saran
Perlu diberlakukannya fungsi-fungsi manajemen (POAC) ke dalam aktivitas bisnis
pengangkutan laut ataupun bisnis yang lainnya agar perusahaan yang dijalankan tidak
menimbulkan masalah.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://duniabirulaut.blogspot.com/2012/02/pengangkutan-laut-dalam-kegiatan-bisnis.html
2. http://itsportmusicedutaiment.blogspot.com/2011/01/apa-itu-perusahaan-pelayaran.html

Diposkan 3rd January 2015 oleh ilham koto


0

Tambahkan komentar
3.
Jan
3

TRANSPORTASI LAUT
BABI
PENDAHULUAN

1.LatarBelakang
Pulau-pulau di Indonesia hanya bisa tersambung melalui laut-laut di antara
pulau-pulaunya. Laut bukan pemisah, tetapi pemersatu berbagai pulau,
daerah dan kawasan Indonesia. Hanya melalui perhubungan antar pulau ,
antar pantai, kesatuan Indonesia dapat terwujud. Pelayaran yang
menghubungkan pulau-pulau, adalah urat nadi kehidupan sekaligus
pemersatu bangsa dan Negara Indonesia. Sejarah kebesaran Sriwijaya atau
Majapahit menjadi bukti nyata bahwa kejayaan suatu Negara di nusantara
hanya bisa dicapai melalui keunggulan Laut. Karenanya, pembangunan
industry pelayaran nasional sebagai sektor strategis, perlu diprioritaskan
agar dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global. Karena nyaris
seluruh komoditi untuk perdagangan internasional diangkut dengan
menggunakan sarana dan prasarana transportasi Laut, dan menyeimbangkan
pembangunan kawasan (antara kawasan timur Indonesia dan barat) demi
kesatuan Indonesia, karena daerah terpencil dan kurang berkembang (yang
mayoritas berada dikawasan Indonesia timur yang kaya sumber daya alam)
membutuhkan akses ke pasar dan mendapat layanan, yang seringkali hanya
bisa dilakukan dengan transportasi Laut.
Pelayaran adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan angkutan
diperaiaran, kepelabuhan, serta keamanan dan keselamatannya. Secara garis
besar pelayaran dibagi menjadi dua yaitu pelayaran niaga (yang terkait
dengan kegiatan komersial) dan pelayaran Non Niaga (yang terkait dengan
kegiatan non komersil seperti pemerintahan dan bela Negara).

Angkutan diperairan adalah kegiatan pengangkutan penumpang, dan atau


barang, dan atau hewan, melalui suatu wilayah perairan (laut, sungai, dan
danau penyeberangan) dan teritori tertentu (dalam negeri atau luar negeri),
dengan menggunakan kapal, untuk layanan khusus dan umum.

Wilayah perairan terbagi menjadi :


1. Perairan laut: wilayah perairan laut.
2. Perairan sungai dan danau: wilayah perairan pedalaman, yaitu: sungai,
danau, waduk, rawa, banjir, kanal dan terusan.
3. Perairan penyeberangan: wilayah perairan yang memutuskan jaringan
jalan atau jalur kereta api. Angkutan penyeberangan berfungsi sebagai
jembatan penggerak, penghubung jalur.
Teoriti Pelayaran terbagi menjadi :
4. Dalam negeri: untuk angkutan domestik, dari satu pelabuhan ke
pelabuhan lain di wilayah Indonesia.
5. Luar negeri: untuk angkutan internasional (ekspor/import), dari
pelabuhan Indonesia (yang terbuka untuk perdagangan luar negeri ) ke
pelabuhan luar negeri, dan sebaliknya.
Angkutan Dalam Negeri diselenggarakan dengan kapal berbendera
Indonesia, dalam bentuk :
1.

*)

Angkutan

Khusus,

yang

diselenggarakan

hanya

untuk

melayani

kepentingan sendiri sebagai Penunjang usaha pokok dan tidak melayani


kepentingan umum, di wilayah perairan laut, dan Sungai dan danau, oleh
perusahaan yang memperoleh ijin operasi untuk hal tersebut.
2.

*) Angkutan Umum, yang diselenggarakan untuk melayani kepentingan


umum, melalui : pelayaran Rakyat, oleh perorangan atau badan hukum yang
didirikan khusus untuk usaha pelayaran, dan Memiliki minimal satu kapal
berbendera Indonesia jenis tradisional (kapal layar, atau kapal layar Motor
tradisional atau kapal motor berukuran minimal 7GT), beroperasi di wilayah
perairan laut, Dan sungai dan danau di dalam negeri.
Angkutan luar negeri diselenggarakan dengan kapal berbendera Indonesia
dan asing, oleh : perusahaan pelayaran nasional yang memiliki minimal satu

kapal berbendera Indonesia, berukuran 175GT; perusahaan pelayaran


patungan, antara perusahaan asing dengan perusahaan nasional yang
memiliki minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran 5,000GT; dan
perusahaan pelayaran asing, yang harus diageni oleh perusahaan nasional
dengan kepemilikan minimal satu kapal berbendera Indonesia, berukuran
5,000GT untuk pelayaran internasional atau minimal satu kapal berbendera
Indonesia, berukuran 175GT untuk pelayaran lintas batas.

1.2 Sejarah Transportasi Laut Indonesia


Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang memiliki lebih dari
1800 pulau. Pulau-pulau itu dipisahkan oleh laut dan selat, sehingga untuk
menghubungkan antara pulau satu dengan yang lainnya dibutuhkan sarana
tranportasi yang memadai.
Kapal laut merupakan sarana yang penting di dalam aktifitas hubungan
antara masyarakat dari pulau yang satu dengan pulau yang lainnya, hal ini
juga menyebabkan bahwa bangsa indonesia mendapat julukan sebagai
bangsa pelaut, karena mereka telah terbiasa mengarungi lautan di wilayah
Nusantara.

Bukti-bukti yang menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan


kapal-kapal sebagai sarana penting dalam transportasi laut, seperti yang

diatas. Pembuatan perahu Pinisi yang dilakuan oleh bangsa Makassar di


Sulawesi Selatan.
Teknologi pembuatan kapal di Indonesia mengalami perkembangan yang
sangat pesat setelah mendapat pengaruh asing. Dari para pelaut asing itulah
bangsa Indonesia memperoleh tambahan pengetahuan teknologi navigasi
dan pelayaran, sehingga akhirnya Indonesia memiliki Industri kapal yang
modern.

Industri perkapalan berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi kapal.


Kemudian bengkel itu berkembang menjadi industri yang merancang dan
membangun kapal sebagai sarana transportasi laut, dan dioperasikan oleh
PT. Pelayaran laut Nasional Indonesia (PT. PELNI). Industri kapal Indonesia
dimotori oleh PT. PAL Indonesia. Perusahaan ini merupakan sebuah BUMN.
Pendiri perusahaan kapal ini telah dirintis sejak tahun 1823, yaitu pada masa
pemerintahan Hindia Belanda. Ide pendirian bengkel reparasi kapal laut ini
dimunculkan oleh Gubernur General Hindia belanda V.D. Capellen. Nama
perusahan itu adalah NV. Nederlandsch Indische Industrie. Sementara itu
upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam bidang trasportasi laut
antara lain merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang
ada, seperti pengadaan kapal Feri dan kapal pengangkut barang, perbaikan
pelabuhan-pelabuhan laut, terminal peti kemas dan dermaga-dermaga. hal
itu bertujuan untuk lebih memperlancar lalu lintas antar pulau, meningkatkan
perdagangan domestik dan internasional Indonesia.
Perkembangan trasportasi laut pada dewasa ini tidak terlepas dari kemajuan
teknologi tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat memproduksi
kapal angkut penumpang yaitu Palindo jaya 500. kapal tersebut diluncurkan
pertama kali pada bulan Agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk
menunjang sarana trasportasi laut yang lebih cepat dan aman. Dengan
demikian, kegiatan trasportasi laut akan berdampak dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

BAB II
TRANSPOTASI LAUT DI INDONESIA

1. Usaha Angkutan Jasa Transportasi Laut


Usaha jasa angkutan memiliki beberapa bidang usaha menunjang, yaitu
kegiatan usaha yang menunjang kelancaran proses kegiatan angkutan,
seperti di uraikan di bawah ini:
a. Usaha bongkar muat barang, yaitu kegiatan usaha pembongkaran
dan barang dan atau hewan dari

dan ke kapal.

b. Usaha jasa pengurusan transportasi (freight forwarding), yaitu kegiatan


usaha untuk pengiriman

dan penerimaan barang dan hewan melalui

angkutan darat, laut, dan udara.


c. Usaha ekspedisi muatan kapal laut, yaitu kegiatan usaha pengurusan
dokumen dan pekerjaan yang

berkaitan dengan penerimaan dan

penyerahan muatan yang diangkut melalui laut.


d. Usaha angkutan di perairan pelabuhan, yaitu kegiatan usaha pemindahan
penumpang dan atau

barang atau hewan dari dermaga ke kapal atau

sebaliknya dan dari kapal ke kapal, di perairan

pelabuhan.

e. Usaha penyewaan peralatan angkutan laut atau alat apung, yaitu kegiatan
usaha menyediakan dan

penyewaan peralatan penunjang angkutan laut

dan atau alat apung untuk pelayanan kapal.


f. Usaha tally, yaitu kegiatan usaha perhitungan, pengukuran, penimbangan,
dan pencatatan muatan

kepentingan pemilik muatan atau pengangkut.

g. Usaha depo peti kemas, yaitu kegiatan usaha penyimpanan, penumpukan,


pembersihan,

perbaikan,

pengurusan peti kemas.

dan kegiatan lain yang terkait dengan

2. Kronologi Ringkas Kebijakan Transportasi Laut Indonesia


Pada tahun 1985 diterbitkan Instruksi Presiden nomor 4 yang bertujuan
meningkatkan ekspor nonmigas menekan biaya pelayaran dan pelabuhan.
Pelabuhan yang melayani perdagangan luar negeri ditingkatkan jumlahnya
secara drastis, dari hanya 4 menjadi 127. Untuk pertamakalinya pengusaha
pelayaran Indonesia harus berhadapan dengan pesaing seperti feeder
operator yang mampu menyewakan biaya lebih rendah. Liberasi berlanjut
pada tahun 1988 ketika pemerintah melongarkan proteksi pasar domestic.
Sejak itu, pendirian perusahaan pelayaran tidak lagi disyaratkan memiliki
kapal berbendera Indonesia. Jenis ijin pelayaran dipangkas, dari lima hanya
menjadi dua. Perusahaan pelayaran memiliki fleksibilitas lebih besar dalam
rute pelayaran dan penggunaan kapal (bahka penggunaan kapal berbendera
asing untuk pelayaran domestic). Secara de facto , prinsip cabotage tidak lagi
diberlakukan.
Pada tahun ini pula diberlakukan keharusan men-scrap kapal tua dan
pengadaan kapal dari galangan dalam negeri. Undang-undang pelayaran
nomor 21 tahun 1992, semakin memperkuat pelonggaran perlindungan
tersebut. Berdasarkan UU 21/92 perusahaan asing dapat melakukan usaha
patungan dengan perusahaan pelayaran nasional untuk pelayaran domestic.
Melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 1999, pemerintah berupaya
mengubah kebijakan yang terlalu longgar, dengan menetapkan kebijakan
sebagai berikut:
a. Perusahanaan pelayaran nasional Indonesia harus memiliki minimal satu
kapal berbendera
b.

Kapal

berbendera

Indonesia, berukuran 175 GT.


asing

diperbolehkan

domestic hanya dalam jangka

beroperasi

pada

pelayaran

waktu terbatas (3 bulan).

c. Agen perusahaan pelayaran asing kapal harus memiliki satu kapal


berbendera Indonesia, berukuran

5,000 GT.

d. Di dalam perusahaan patungan, perusahaan nasional harus memiliki


minimal satu kapal berbendera

Indonesia, berukuran 5,000 GT (berlipat dua

dari syarat deregulasi 1988 yang 2,500). Pengusaha

agen kapal asing

memprotes keras, sehingga pemberlakuan ketentuan ini diundur hingga


Oktober

2003.

e. Jaringan pelayaran domestic dibagi menjadi 3 jenis trayek, yaitu utama


(main route), pengumpan

(feeder route) dan perintis (pioneer route).

Jenis ijin operasi pelayaran dibagi menurut jenis trayek

tersebut dan jenis

muatan (penumpang, kargo umum, dan kontener).


Rangkaian regulasi dan deregulasi tersebut di atas menjadi salah satu
faktor terhadap kondisi dan

masalah yang dihadapi sector transportasi

Laut Indonesia, dari waktu ke waktu.

3. Profil Armada Transportasi Laut Di Indonesia


Dari sisi besaran DWT, kapasitas kapal konvesional dan tanker mendominasi
armada pelayaran yang uzur (umur rata-rata kapal di Indonesia 21 tahun,
2001, dibandingkan dengan Malaysia yang 16 tahun, 2000, atau singapura
yang

11

tahun,

2000). Meskipun

demikian,

justru

pada

kapasitas

muatan dry-bulk dan liquid bulk pangsa pasar domestic armada nasional
paling kecil. Pada umunya, kapal Indonesia mengankut kargo umum, tapi
sekitar setengah muatan dry-bulk dan liquid-bulk diangkut oleh kapal asing
atau kapal sewa berbendera asing. Secara keseluruhan armada nasional
meraup 50% pangsa pasar domestic. Sekitar 80% liquid-bulk berasal dari PT
Pertamina. Penumpang angkutan laut bukan feri terutama dilayani oleh PT
Pelni yang mengoperasikan 29 kapal (dalam lima tahun terakhir, PT Pelni
menambah 10 kapal). Perusahaan swasta juga membesarkan armada dari
430 (1997) menjadi 521 unit (2001).
Armada Pelayaran Rakyat, yang terdiri dari kapal kayu (misalnya jenis
Pinisi, seperti yang banyak berlabuh dipelabuhan Sunda Kelapa) membentuk
mekanisme industry transportasi laut yang unik. Kapal-kapal yang berukuran
relatif kecil (tapi sangat banyak) melayani pasar yang tidak diakses oleh
kapal berukuran besar, baik karena alasa financial (kurang menguntungkan)
atau fisik (pelabuhan dangkal). Industri Pelayaran Rakyat berperan sangat
penting dalam distribusi barang dan dari pelosok Indonesia. Armada pelayaan
rakyat mengangkut 1.6 juta penumpang(sekitar 8% penumpang bukan feri)
dan 7.3 juta Metric Ton barang (sekitar 16% kargo umum). Tapi kekuatan
armada ini cenderung melemah, terlihat dari kapasitas 397,000 GRT pada
tahun 1997 menjadi 306,000 GRT pada tahun 2001. (sumber data:
Stramindo, berdasarkan statistic DitJen HubLa).

4. Manajemen Transportasi Laut


DALAM UU.NO.17 Th.2008, Ttg PELAYARAN :
a.

Pelayaran adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas angkutan di

perairan, kepelabuhan,
perlindungan lingkungan maritime.

Keselamatan dan Keamanan, serta

b. Angkutan di perairan adalah kegiatan mengangkut dan/atau memindahkan


penumpang dan/ barang
dengan menggunakan kapal kepelabuhan adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk
menunjang kelancaran, keamanan dan ketertiban arus lalu lintas kapa; dan/
barang. Keselamatan dan keamanan berlayar, tempat berpindah intra dan/
antarmoda serta
mendorong perekonomian nasional dan daerah
dengan
tetap
memperhatikan
tata
ruang
wilayah.
c. Keselamatn dan keamanan pelayaran adalah suatu keadaan terpenuhinya
persyaratan keselamatan
dan keamanan yang menyangkut angkutan
perairan.,
kepelabuhan
dan
lingkungan
maritim.
5. Masalah Transportasi Laut Di Indonesia
Dalam periode 5 tahun (1996-2000) jumlah perusahaan pelayaran di
Indonesia meningkat, dari 1,156 menjadi 1,724 buah, atau bertambah
perusahaan (peningkatan rata-rata 10.5% p.a). Sementara kekuatan armada
pelayaran nasional membesar, dari 6,156 menjadi 9,195 unit (peningkatan
rata-rata 11.3% p.a). Tapi dari segi kapasitas daya angkut hanya naik sedikit,
yaitu dari 6,654,753 menjadi 7,715,438 DWT. Berarti kapasitas rata-rata
perusahaan pelayaran nasional menurun. Sepanjang periode tersebut,
volume perdagangan laut tumbuh 3% p.a. Volume angkutan naik dari
379,776,945 ton (1996) menjadi 417,287,411 ton (2000), atau meningkat
sebesar

51,653,131

ton

dalam

waktu

lima

tahun,

tapi

tak

semua

pertumbuhan itu dapat dipenuhi oleh kapasitas perusahaan pelayaran


nasional (kapal berbendera Indonesia), bahkan untuk pelayaran domestic
(antar pelabuhan Inonesia). Pada tahun 2000, jumlah kapal asing yang
mencapai 1,777 unit dengan kapasitas 5,122,307 DWT meraup muatan
domestic sebesar 17 juta ton atau sekitar 31%.
Walhasil, saat ini industri pelayaran Indonesia sangat buruk. Perusahaan
pelayaran

nasional

kalah

bersaing

di

pasar

pelayaran

nasional

dan

internasional, karena kelemahan di semua aspek, seperti ukuran, umur,

teknologi,

dan

kecepatan

kapal.

Di

bidang

muatan

internasional

(ekspor/import) pangsa perusahaan pelayaran nasional hanya sekitar 3% to


5%, dengan kecenderungan menurun. Proporsi ini sangat tidak seimbang dan
tidak sehat bagi pertumbuhan kekuatan armada pelayaran nasional.
Situasi pelayaran sangat pelik, karena ketergantungan pada kapal sewa
asing terjadi bersamaan dengan kelebihan kapasitas armada domestic.
Situasi bagai lingkaran tak berujung itu disebabkan lingkungan investasi
perkapalan yang

tidak

kondusif.

Banyak

perusahaan

pelayaran

ingin

meremajakan armadanya, tapi sulit memperoleh pinjaman di pasar uang


domestic. Dan disisi lain lebih mudah memperoleh pinjaman dari sumbersumber luar negeri. Beberapa perusahaan besar cenderung mendaftarkan
kapalnya di luar negeri (flagged-out). Tapi perusahaan kecil dan menengah
tidak

mampu

melakukannya,

sehingga

tak

ada

alternative

kecuali

menggunakan kapal berharga murah, tapi tua dan scrappy. Akibatnya terjadi
ketergantungan yang semakin besar pada kapal sewa asing dan pemrosotan
produktivitas armada.

6. Masalah Investasi Transportasi Laut


Di Indonesia terdapat dua kelompok besar penyelenggara transportasi
Laut, yaitu oleh pemerintah (termasuk BUMN) dan swasta. Masing-masing
kelompok terbagi dua. Di pihak pemerintah terbagi menjadi BUMN pelayaran
yang menyelenggarakan transportasi umum dan BUMN non pelayaran yang
hanya menyelenggarakan pelayaran khusus untuk melayani kepentingan
sendiri. Pihak swasta terbagi menjadi perusahaan besar dan perusahaan kecil
(termasuk pelayaran rakyat). Ragam mekanisme penyaluran dana investasi
pengadaan kapal ternyata sejalan dengan pembagian tersebut. Masingmasing pihak di tiap-tiap kelompok memiliki mekanisme pembiayaan
tersendiri.

7. Hambatan dalam Pendanaan Kapal


Dunia pelayaran Indonesia menghadapi banyak hambatan structural dan
sistematis di bidang financial, seperti di paparka di bawah ini:

1a. Keterbatasan lingkup dan skala sumber dana : Official Development


Assistance(ODA),

terkonsentrasi untuk investasi public di berbagai sector

pembangunan, kecuali pelayaran. Other Official Finance (OOF), kredit ekspor


dari Jepang sedang terjadwal ulang. Foreign Direct Investment (FDI), sejauh
ini tidak ada anggaran pemerintah hanya dialokasikan untuk pengadaan
kapal pelayaran perintis. Pinjaman Bank asing tersedia hanya untuk
perusahaan pelayaran besar (credit worthby) pinjaman Bank swasta nasional
hanya disediakan dalam jumlah sangat kecil.
b. Tingkat suku bunga pinjaman domestic 15-17% p.a untuk jangka waktu
pinjaman 5 tahun.
c. Jangka waktu pinjaman yang hanya 5 tahun terlalu singkat untuk industri
pelayaran.
d. Saat ini kapal yang dibeli tidak bisa dijadikan sebagai kolateral.
5e. Tidak ada program kredit untuk kapal feeder termasuk pelayaran rakyat,
kecuali pinjaman jangka pendek berjumlah sangat kecil dari bank nasional.
6f. Tidak ada kebijakan pendukung.
7g. Prosedur peminjaman (appraisal, penyaluran, angsuran) kurang ringkas.

8. Masa Depan Transportasi Laut


Stramindo memprediksi bahwa dalam 20 tahun ke depan (2004-2024),
volume dry cargo akan berlipat 2.8 kali, volume liquid cargo berlipat 1.4 kali,
dan secara keseluruhan volume angkutan domesik akan berlipat 2 kali. Jenis
muatan

yang

paling

pesat

pertumbuhannya

adalah

kargo

container.

Volumenya akan berlipat 5.2 kali, dari 11 juta ton (2004)menjadi 59 juta ton
(2024). Pertumbuhan dry cargo sejalan dengan kecenderungan pertumbuhan
ekonomi , dan tidak tergantung pada ketersediaan sumber daya alam.
Tingkat produksi minyak saat ini akan terhenti pada tahun 2006, seperti yang
akan diperkirakan pemerintah. Di masa 20 tahun kedepan, volume angkutan
minyak akan menurun, sekalipun konsumsi bertambah. Struktur logistic
minyak akan berubah, sebagian volume domestic minyak mentah akan
diganti dengan impor minyak.

Sebagai akibatnya pertumbuhan volume angkutan liquid kargo (yang


didominasi
penumpang

minyak)

tidak

(transportasi

sepesat
Laut

dry

cargo.

maupun

udara)

Pertumbuhan

volume

akan

dengan

sejalan

pertumbuhan GDP. Tapi GDP yang semakin tinggi hanya berpengaruh positif
pada transportasi udara, dan berpengaruh negative pada transportasi laut.
Karena itu diprediksi proporsi laut-udara akan berubah 60-40 (2001) menjadi
51-49 (2024) dengan tingkat pertumbuhan rendah 1.5 kali lipat. Proyeksi
pertumbuhan volume muatan barang dan penumpang domestic yang
menggunakan transportasi Laut.

BAB III
KESIMPULAN

1. Umum
Industri pelayaran, bahkan transportasi Laut yang merupakan salah
satu bagiannya memiliki banyak aspek yang saling terkait. Karena itu, upaya
peningkatan daya saing pada aspek yang relevan perlu dilakukan secara
simultan. Aspek relevan tersebut meliputi : Pembenahan administrasi dan
manajemen pemerintahan di laut, termasuk keselamatan dan keamanan Laut
serta perlindungan laut.

2. Finansial
Industri transportasi laut menghadapai situasi pelik, yaitu timbulnya
masalah ketergantungan pada kapal sewa asing dan kelebihan kapasitas
armada secara bersamaan. Pangkal pelik situasi tersebut berasala dari
lingkungan investasi perkapalan yang tidak kondusif. Perusahaan pelayaran
yang ingin meremajakan armadanya , sulit memperoleh dukungan dana. Jika
dibiarkan, kepelikan tersebut akan seperti spiral yang menyeret perusahaan
pelayaran kearah keterpurukan yang semakin dalam.

Hanya ada satu persyaratan yang dibutuhkan, agar perusahaan


pelayaran nasional dapat keluar dari keterpurukan tersebut, yaitu iklim
investasi

yang

kondusif.

Kondusivitas

tersebut

diperlukan

untuk

memberdayakan perusahaan pelayaran, sehingga perusahaan pelayaran


tersebut memiliki beberapa karakteristik kemampuan dalam hal: mengakses
sumber dana keuangan untuk pengadaan kapal yang dibutuhkan menikmati
laba bisnis yang stabil menghindari kemrosotan asset kapal dalam jangka
menengah dan panjang melakukan reinvestasi pada armada yang lebih
berdaya saing.

Diposkan 3rd January 2015 oleh ilham koto


0
Tambahkan komentar

Memuat
Template Dynamic Views. Diberdayakan oleh Blogger.

B. Faktor Penyebab Kasus Pornografi dan Prostitusi Melalui Online Internet Masih
Marak Terjadi di Indonesia
Kejahatan sebagai fenomena sosial di pengaruhi oleh berbagai aspek kehidupan dalam
masyarakat seperti politik, ekonomi, sosial budaya dan hal-hal yang berhubungan dengan upaya
pertahanan dan keamanan negara. Gejala yang dinamakan kejahatan pada dasarnya terjadi di
dalam proses dimana ada interaksi sosial antara bagian-bagian dalam masyarakat yang

mempunyai kewenangan untuk melakukan perumusan tentang kejahatan dengan pihak-pihak


mana melakukan kejahatan. Menurut W.M.E Noach dalam bukunya yang berjudul Kriminologi
Suatu Pengantar, jika pendapat tentang sebab-sebab kejahatan itu dirangkum dalam kelompokkelompok, maka dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu:
1. Pendapat, bahwa kejahatan disebabkan oleh pengaruh-pengaruh dari luar terhadap si
pelaku, seperti lingkungan.
2. Pendapat, bahwa kejahatan adalah akibat dari sifat-sifat si pelaku ditentukan oleh
bakatnya
3.

Pendapat, bahwa kejahatan disebabkan, baik oleh pengaruh-pengaruh dari luar maupun
juga sifat-sifat si pelaku.

Sebab-sebab timbulnya kejahatan secara garis besar terdiri atas dua bagian yaitu, faktor internal
adalah faktor penyebab dari dalam diri manusia sendiri tanpa pengaruh lingkungan sekitar seperti
tingkat emosional, gangguan kejiwaan, personality (kepribadian), kelamin, kedudukan dalam
keluarga. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor penyebab dari luar si pelaku, seperti tekanan
ekonomi,

lingkungan,

dan

lain-lain.

Faktor intern ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu faktor intern yang bersifat khusus dan
faktor intern yang bersifat umum. Sifat khusus dari diri individu adalah keadaan psikologis,
dimana masalah kepribadian sering tertekan perasaannya cenderung melakukan penyimpangan
dan penyimpangan ini biasanya terjadi pada sistem sosial ataupun terhadap pola-pola
kebudayaan.
Faktor yang menyebabkan prostitusi online internet semakin marak terjadi dan terus berkembang
dari waktu ke waktu, dalam karya tulis ini kami penulis memaparkan 5 faktor penyebab
terjadinya pelacuran,yakni :

1.

Lemahnya tingkat keimanan seseorang terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kemiskinan, kemiskinan telah memaksa banyak keluarga untuk merencanakan strategi


penopang kehidupan mereka termasuk menjual moral untuk bekerja dan bekerja karena
jeratan hutang.
3. Keinginan cepat kaya (materialistic).
4. Faktor budaya, dan
5. Lemahnya penegakan hukum.

Pelacur biasanya bisa memperoleh penghasilan tertinggi ketika mereka masih muda dan sedang
populer. Seorang perempuan muda yang menjadi primadona biasanya menjadi anak kesayangan
mucikari karena mampu menarik pelanggan yang lebih banyak. Menurut studi Buruh
Internasional sebagaimana dikutip Lena Edlund dan Evelyn Korn (2002), di Indonesia, Malaysia,
Filipina, dan Thailand, perempuan yang bekerja di sektor prostitusi diperkirakan 0,251,5 persen
dari keseluruhan populasi perempuan di berbagai negara tersebut dan menyumbang 214 persen
dari pendapatan negara atau gross domestic product.
Dalam hasil studi, Lena Edlund dan Evelyn Korn (2002) mengidentifikasi beberapa faktor yang
memengaruhi keterlibatan perempuan dalam sektor prostitusi. Pertama, jumlah perempuan dan
rasio perempuan dibandingkan laki-laki. Dengan makin banyaknya jumlah laki-laki daripada
perempuan, makin besar peluang pelacur perempuan untuk memperoleh penghasilan yang tinggi.
Kedua, kemiskinan. Dalam struktur pasar kerja di mana hanya sedikit peluang bagi perempuan
untuk bisa memperoleh pekerjaan yang layak, hal itu akan menjadi alasan penting kenapa
perempuan terpaksa memilih bekerja di sektor prostitusi. Ketiga, reputasi dan stigma yang mesti
ditanggung perempuan yang bekerja sebagai pelacur. Berbeda dengan istri yang disimpan dan
diperlakukan dengan sopan, pelacur memiliki nilai lebih karena bersedia menawarkan jasa
layanan seksual yang beraneka-ragam gaya yang mungkin memalukan bagi perempuan yang
berstatus istri.
Keempat, adanya paksaan yang membuat perempuan masuk ke dalam bisnis prostitusi. Ada
ikatan utang kepada mucikari atau calo atau faktor yang membuat perempuan terpaksa terlibat
dan bertahan bekerja sebagai pelacur hingga utang mereka lunas. Kelima, perceraian dan

kehilangan keperawanan, meski tidak selalu terjadi, sering menjadi faktor yang mendorong
perempuan masuk ke dalam bisnis prostitusi.
***
Dari hasil kajian penulis (2012), perempuan dan anak-anak perempuan yang masuk dalam bisnis
industri seksual komersial biasanya dipaksa oleh gabungan berbagai faktor dan kondisi
lingkungan: tekanan kemiskinan, kekecewaan karena love affair yang gagal, kurangnya
kesempatan kerja di pasar kerja, bias nilai patriarki, tawaran gaya hidup hedonistis, dan kondisi
psikologis yang rentan terhadap penipuan, pemaksaan, serta tekanan-tekanan sosial lainnya.
Itu berarti menangani persoalan pelacuran semata dari pendekatan hukum atau pendekatan moral
niscaya sama sekali tidak akan pernah memadai. Munculnya fenomena prostitusi online bukan
sekadar imbas penutupan lokalisasi dan bukan sekadar mengejar penghasilan yang lebih besar.
Lebih dari itu, masalah tersebut adalah fenomena sosial yang berkaitan dengan persoalan
ekonomi-politik, kultural, gaya hidup, dan sebagainya. Ibarat mengurai benang ruwet, dalam
upaya penanganan praktik pelacuran, banyak tali-temali persoalan yang mesti diurai satu per satu
secara sabar dan empatif.
Sepanjang upaya penanganan pelacuran belum ditempatkan dalam konteks pemberdayaan dan
perlindungan kaum perempuan dari pengaruh ideologi patriarki dan tekanan struktural
kemiskinan, sepanjang itu pula praktik pelacuran akan tetap muncul dalam berbagai bentuk, baik
yang terang-terangan maupun yang terselubung. (*)

Kepolisian Samarinda Bongkar Praktik Prostitusi "Online"


Senin, 11 Januari 2016 | 22:19 WIB

616
Shares

KOMPAS.com / Gusti Nara WW, tersangka mucikari prostitusi online yang melibatkan
para pelajar di Samarinda, Kaltim tengah diperiksa polisi.
Terkait

AS Mengaku Baru Bertemu 2 Mucikari Prostitusi "Online" di Ruang Sidang

Sebelum Diamankan, Artis NM Sempat Buat Janji dengan Musisi AD

Ini Alasan Perempuan Terlibat Prostitusi "Online" Tetap Dianggap Korban

Mensos: Perda DKI Dapat Jerat Pelaku dan Penyedia Jasa Prostitusi "Online"

Terlibat Prostitusi "Online" di Bali, 4 Perempuan Asing Diringkus

SAMARINDA, KOMPAS.com - Polresta Kota Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil


mengungkap kasus prostitusi online yang menawarkan jasa pelajar SMP dan SMA di
kota itu.
Seorang perempuan yang diduga sebagai sebagai mucikari yakni WW (21),
diamankan di sebuah apartemen yang terletak di Jalan AW Syahranie, pada Sabtu
(9/1/2016) malam.
Kepada penyidik WW mengaku, para pengusaha, pejabat, hingga oknum polisi
kerap menggunakan jasanya.

Selain WW, tiga perempuan lainnya yang adalah pelajar SMP hingga SMA yakni NA
(17), RO (17) dan CV (18) juga diamankan.
Sementara satu orang tersangka berinisial AL, yang diduga adalah bos jaringan ini
sekaligus kekasih WW, berhasil melarikan diri.
Kasus ini diungkap unit Polsekta Samarinda Utara yang mengendus adanya praktik
prostitusi online yang marak di wilayah kerjanya.
Polisi menyelidiki kasus ini dengan berpura-pura menjadi pemesan jasa para gadis
di bawah umur itu.
Masih kepada penyidik, WW menegaskan kalau dirinya tidak merekrut para pelajar
tersebut. Ia mengklaim ketiga pelajar itu datang menawarkan diri untuk "dijual".
Mereka sendiri yang datang, katanya di luar itu bayarannya murah cuma Rp 400500 ribu. Kalau sama saya ada yang Rp 1 juta hingga Rp 3 juta, sekalian ada yang
rawat juga, ungkap WW, di Polsekta Samarinda Utara, Senin (11/1/2016).
Dari bisnis haram tersebut, setiap pria hidung belang yang ingin memakai jasanya
para pelajar itu, WW menerima 30 persen dari uang yang diterima anak buahnya.
WW mengaku penghasilannya sebagai mucikari tak menentu, tetap ia mengatakan
pernah menerima Rp 5 juta dalam sehari.
Tarif berbeda dikenalan bagi para pria hidung belang yang ingin mencari gadis yang
masih perawan.
Saya pernah dapat Rp 5 Juta sehari, tapi pengeluaran saya juga banyak. Pernah
ada yang pesan perawan, tarifnya Rp 20-30 juta, ujar WW.
Kapolsekta Samarinda Utara, Kompol Erick Budi Santoso menjelaskan, bisnis haram
tersebut telah berlangsung sejak Agustus tahun lalu.
WW kini ditahan di Polsekta Samarinda Utara, sementara tiga anak buahnya
dititipkan ke panti sosial untuk mendapatkan pembinaan.
Untuk pasal, tersangka kita kenakan pasal 2 ayat 1, Undang-Undang Perdagangan
Manusia, Nomor 21, Tahun 2007, dengan ancaman pidana minimal 3 tahun dan
maksimal 15 tahun penjara, ujar Erick.

makalah tentang kasus afriyani

I.

PENDAHULUAN
Di saat banyak mata berfokus terhadap perda minuman keras (miras), tibatiba datang musibah Xenia maut. Entah ini sebagai cara Allah SWT menunjukkan
kepada kita dampak dan bahaya narkoba dan miras, wallahu alam. Namun tekateki penyebab tragedi Xenia yang menerjang trotoar di kawasan tugu tani akhirnya
terungkap.
Apriyani susanti, sang sopir mobil Xenia (yang tiba-tiba menggunakan kerudung
usai

menabrak)

akhirnya

menewaskan

sembilan

orang

ternyata

positif

menggunakan narkoba jenis sabu-sabu. Tes urine yang melibatkan tim dokter RS
polri

kramat

jati,Jakarta

Timur

membuktikan

tersangka

adalah

pemakai

narkoba.hasilnya dalam urine dan darah di temukan unsur yang bisa membuktikan
tersangka mengkonsumsi narkoba. Ujar direktur reserse narkoba (Direskoba) polda

metro jaya kombes Nugroho Aji dikutip pers. Hasil pemeriksaan gabungan antara
penyidik

Direskoba polda metro jaya di peroleh keterangan Apriyani mabuk

kombinasi. mereka menghadiri pesta di hotel Borobudur sampai sabtu sekitar


pukul 10 malam. Katanya. Saat itu, Apriyani masih fit. Mereka lantas pergi ke
sebuah caf di kawasan kemang, Jakarta selatan untuk pesta miras. minuman
wiski dan bir, ada salah satu dari mereka yang juga mencicipi ganja disana, kata
perwira tiga mawar dipundak itu.
Setelah itu belum puas, empat sekawan ini melaju ke diskotik stadium di
kawasan hayam wuruk Jakarta pusat. Mereka membeli dua butir ekstasi seharga Rp
200 ribu per butir. saat dugem di diskotik itu, mereka masing-masing
ekstasi

setengah

butir.

Ini

baru

pengakuan

awal,

masih

mungkin

pakai
ada

perkembangan. Kata Nugroho. Lalu mereka kembali ke hotel Borobudur. Pagi


sekitar jam 10 pagi, mereka kembali melaju ke kemang dengan tujuan mengambil
mobil salah seorang dari mereka yang di tinggal di caf rute yang di gunakan dari
hotel masuk jalan pejambon, lalu kiri kearah tugu tani dan akhirnya menabrak
Sembilan orang pas di depan kantor kementerian perdagangan. Belakangan polisi
meralat hotelnya namun subtansinya sama, mereka mabuk dan pengguna narkoba.

II.

PERUMUSAN MASALAH

Disini kita mengangkat kasus tentang afriyani yang dalam hal ini kita mengambil
sebuah masalah yaitu tentang:
1.
2.
3.
4.
III.
1.

Bagaimana proses penyidikan dalam kasus afriyani?


Bagaimana proses penahanan dan penangguhan ?
Penuntutan umum
Kasus afriyani termasuk jenis dakwaan apa?
PEMBAHASAN
Proses penyidikan dalam kasus afriyani

Dalam kasus yang terjadi pada Afriyani yang menewaskan Sembilan nyawa
sudah tentu ada upaya untuk penyidikan, ini dilakukan oleh para pihak yang
berwenang, mulai dari kronologi kejadian yang secara runtut sampai terjadi adanya
putusan dari pengadilan. Dan para penyidik melakukan penyidikan terhadap mobil
Xenia maut tersebut dan telah di temukan pil ekstasi di parkiran Stadium, Jl Hayam
Wuruk, Jakarta Pusat.
Seperti diketahui, Daihatsu Xenia bernopol B 7249 XI yang dikendalikan oleh
Afriyani Susanti (29) menabrak 12 pejalan kaki di trotoar depan kantor pelayanan
pajak (sebelumnya ditulis Kementerian Perdagangan). Saat peristiwa kecelakaan
tragis terjadi, Afriyani masih terpengaruh obat-obatan dan alkohol sehingga
menyebabkan kehilangan kendali hingga menginjak pedal gas di atas batas
kecepatan maksimum berkendara di dalam kota.
Afriyani dalam keadaan terpengaruh alcohol dan narkoba melaju dengan
cepat dan ia juga tidak mempunyai surat ijin mengemudi, ini yang dapat menjadi
unsur dakwaan yang kuat yang dapat di gunakan oleh para penyidik selanjutnya.
Hal ini jika di lihat dari fakta tersebut ada unsur kesengajaan dan dalam upaya
penyidikan ini dapat di katakan bahwa Afriyani terbukti menjadi tersangka, dan ia
juga terkena pasal 338 KUHP tentang pembunuhan yang di sengaja. Saat ini
Apriyani telah resmi ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik. Beberapa
alternatif sanksi pidana dihadapkan kepadanya. Sanksi tersebut diantaranya:
Pertama, penyidik menjerat Apriyani dengan Pasal 310 UU No. 22/2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Dalam Pasal 310 UU No.22/2009 Tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan disebutkan bahwa: Dalam hal pengendara lalai
sehingga terjadi kecelakaan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia,
dipidana dengan hukuman paling lama 6 tahun dan denda maksimal Rp 12 juta.
Selain itu, dapat pula diancam dengan pasal 311 ayat (5) UU No. 22/2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang berbunyi: Dalam hal perbuatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengakibatkan orang lain meninggal dunia,
pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau
denda paling banyak Rp. 24.000.000,00 (dua puluh empat juta rupiah).
Dalam upaya penyidikan ini banyak yang dapat di temukan

penyebab

kejadiannyan mulai dari para saksi, dan barang bukti lainnya yang berbentuk
2.

ekstasi misalnya yang menjadikan afriyani menewaskan Sembilan nyawa.


Proses penahanan dan penangguhan
Saat ini Apriyani telah resmi ditetapkan menjadi tersangka oleh penyidik.
Beberapa alternatif sanksi pidana dihadapkan kepadanya. Pertama, penyidik

menjerat Apriyani dengan Pasal 310 UU No.22/2009 Tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan. Di situ disebutkan dalam hal pengendara lalai sehingga terjadi
kecelakaan yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia, dipidana dengan
hukuman paling lama 6 tahun dan denda maksimal Rp 12 juta. Kedua, Pasal 127 UU
Pemberantasan Narkotika dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara. Ketiga, pasal
359 KUHP yaitu orang yang menyebabkan matinya orang lain karena kealpaannya
(lalai), di ancam paling lama 5 tahun penjara. Bila dilihat dari beberapa alternatif
sanksi tersebut, maka berdasarkan stelsel pemidanaan Indonesia, Apriyani hanya
bisa dikenakan akumulasi alternatif sanksi yang terberat. Jika tak ada penambahan
Pasal, bisa diperkirakan ancaman terberat 6 tahun ditambahkan 1/3. Artinya,
pemahaman sistem pemidanaan dalam kasus Apriyani memang tidak dapat
sepenuhnya memberikan rasa puas kepada publik. Logika public menghendaki
alternative pasal tersebut di akumulasikan secara utuh. Sehingga ancaman sanksi
dapat berkisar 20 tahun. Bila saja kejadian seperti Apriyani ini terjadi di Amerika,
mungkin kehendak publik dapat terobati karena di negara common law itu
menganut stelsel pemidanaan dengan akumulasi murni. Sementara, di Indonesia
3.

cenderung pada akumulasi alternatif sanksi yang terberat.


Penuntutan umum
Jaksa Penuntut Umum (JPU) merasa keberatan dengan tenggang waktu yang
diberikan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk menyusun
penuntutan bagi terdakwa kasus 'Xenia Maut' Afriyani Susanti. Namun

majelis

hakim mendapatkan dukungan dari keluarga korban, Djumari yang juga kakak
almarhum Muhammad iqbal. "Jangan lama-lama. Jaksa yang tegas dong, jangan
menunda-nunda," tegasnya dalam sidang lanjutan kasus minibus lalu. Keberatan
disampaikan setelah majelis hakim dengan menyatakan bahwa sidang Afriyani telah
usai dan dilanjutkan sepekan mendatang dengan agenda penuntutan dari JPU. Akan
tetapi waktu sepekan dinilai terlalu mepet sehingga JPU meminta waktunya diundur
sepekan

dan

menjadi

dua

pekan.

Mendapati keberatan JPU, majelis tetap bergeming. Ketua Majelis Hakim Antonius
Widyanto tetap memutuskan bahwa sidang penuntutan akan digelar sepekan
mendatang. Alasannya selain terdakwa masih menjalani masa tahanan sidang
kasus Apfriyani ini di anggap telah berlarut-larut.
"Kalau dua minggu itu terlalu lama. Terdakwa juga saat ini masih dalam masa
tahanan.

Jangan

lama-lama,"

ucapnya.

Pembuktian

alat

bukti,

surat

dan

pemeriksaan saksi, lanjut Antonius, dipandang majelis sudah selesai. Termasuk

pemeriksan saksi dan penyerahan alat bukti berupa tes urin dan tes darah
terdakwa, sehingga sidang masuk ke agenda penuntutan 1 Agustus 2012
mendatang. Jaksa penuntut umum (JPU) Tamalia roza, menuntut afriyani susanti
tersangka sopir Xenia maut dengan ancaman dua puluh tahun penjara.menurut
tamalia terdakwa telah terbukti sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindakan
pidana pembunuhan
mengakibatkan

dan tindak pidana

lalu lintas dan angkutan jalan yang

orang lain mengalami luka berat. JPU mengungkapkan bahwa

afriyani terbukti bersalah sebagai tercantum dalam pasal 338 KUHP, pasal 311 Ayat
(5), pasal 311 Ayat (4) UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan
4.

jalan.
Jenis dakwaan
Dalam kasus afriyani bisa disebut dalam dakwaan komulatif, yang di maksud
dengan dakwaan komulatif adalah terdakwa di dakwa dengan dua macam
perbuatan (delik) atau lebih sekaligus.misalnya dalam kasus afriyani
Tidak adanya surat ijin mengemudi tentang lalu lintas yaitu pasal 310 uu
no.22/2009,penggunaan narkotika,dan pembunuhan pasal 340 KUHP.

IV.

KESIMPULAN
Dalam kasus afriyani ini dia tidak hanya terjerat Pasal 310 UU No.22/2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, tetapi ia terkena hukuman tentang
menghilangkan nyawa seseorang sehingga mati yang di bahas dalam pasal 340
KUHP. Dan dalam kasus ini termasuk dakwaa komulatif karena di lihat dari beberapa
hal maupun perbuatan (delik) nya.

Kasus Kecelakaan Apriani Susanti di Tugu


Tani

Vega Suryadi | Oktober 3, 2013 | Asuransi Kecelakaan | 1 Komentar


Masih ingatkah anda pada sosok Apriani Susanti (29), seorang pengemudi mobil Daihatsu Xenia
B-2479-XI yang telah menyedot perhatian banyak orang karena telah menewaskan beberapa
orang pejalan kaki. Berita ini menjadi heboh dikarenakan kasus kecelakaan ini dinilai bukan
perkara kecelakaan biasa, kecelakaan ini mencakup jumlah korban yang tidak sedikit yakni

sembilan orang tewas.


Sosok Apriani Susanti adalah seorang mahasiswi di salah satu Fakultas swasta di Jakarta. Di saat
sebelum kecelakaan terjadi telah diberitakan bahwa Apriani Susanti sedang berpesta di sebuah
dan kelab malam bersama teman-temannya. Saat itu Apriani telah mengkonsumsi ekstasi yang
mengakibatkan dia kehilangan kesadaran dan menabrak 9 orang pejalan kaki saat dalam perjalan
pulang dari kelab malam tersebut.

Mengapa seorang Apriani Susanti berani mengendarai kendaraan saat dia dalam
pengaruh ekstasi?
Diberitakan oleh kompas.com bahwa sesaat sebelum kejadian, saat di kelab malam Apriyani
hanya mengonsumsi seperempat butir pil ekstasi dan tidak minum minuman keras, sehingga saat
hendak pulang Apriyani memberanikan diri untuk menyetir mobil karena dia satu-satunya orang
yang saat itu dalam kondisi sadar dikarenakan keempat temannya yang ikut menumpang mobil
Apriyani dalam kondisi teller setelah berpesta sabu dan menenggak minuman keras.
Sesaat sebelum kejadian, Apriani mengaku bahwa dia dalam kondisi mengantuk sehingga tidak
menyadari kalau di depannya ada 9 orang pejalan kaki yang akhirnya dia tabrak. Temantemannya yang satu mobil dengannya pun tidak menyadari bahwa Apriyani telah menabrak 9
orang pejalan kaki hingga tewas dikarenakan mereka sedang teler dan tertidur lelap.

Akibat dari kecelakaat maut tersebut Apriani dikenakan pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan
dan mengakibatkan Apriani Susanti terancam hukuman berat sampai 15 tahun penjara. Apriani
hanya pasrah saat itu dikarenakan bukti-bukti sudah memberatkan dia dan menyatakan bahwa
dengan sengaja mengonsumsi pil ekstasi dan teledor membawa kendaraan yang menyebabkan 9
nyawa melayang.
Bunyi pasal 338 KUHP yakni Barang siapa yang sengaja menghilangkan jiwa orang lain,
karena pembunuhan biasa, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 15 tahun.
Sedangkan dari upaya menjerat Apriani dengan Pasal 310 dan Pasal 311 Undang-Undang Nomor
22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas, wanita itu terancam hukuman penjara empat hingga 12 tahun.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Kombes Dwi Sigit Nurmantyas mengungkapkan, penyidik
menemukan bukti bahwa tersangka lost control (kehilangan kontrol atau keseimbangan).
Sebelum itu, teman-teman Afriani sempat menawari naik taksi karena kondisi fisik tidak
memungkinkan. Namun tawaran itu ditolak, dan Afriani memilih naik Xenia.
Dengan kepercayaan diri yang tinggi, dia tetap ngotot bawa mobil. Alhasil terjadilah kecelakaan
itu, yang diakui dia karena lost control. Ngakunya dia mau nginjek (pedal) rem, tapi yang diinjek
(pedal) gas, kata Sigit.
Keluarga korban tabrakan maut sendiri mendukung rencana polisi yang akan menjerat Afriani
Susanti (29) dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan berupa ancaman penjara maksimal
15 tahun.
Dari pihak keluarga korban mendukung pihak kepolisian menerapkan Pasal 338 karena
prinsipnya keluarga menginginkan tersangka mendapatkan hukuman berat, kata pengacara
keluarga korban, Ronny Talapessy di Markas Polda Metro Jaya.
Ronny mengatakan, pihak pengacara keluarga korban berkoordinasi dengan kepolisian, guna
memastikan penerapan Pasal 338 terhadap Apriani Susanti. Ronny menuturkan, penyidik
kepolisian tepat menerapkan pasal pembunuhan kepada Apriani, karena mempertimbangkan
perasaan keluarga korban meninggal dunia.
Maka dari itu sebagai warga Negara Indonesia yang baik seharusnya kita mentaati segala
peraturan berkendara yang berlaku di Negara kita kita ini. Tidak mengemudikan kendaraan

dalam kondisi yang tidak fit baik karena sakit, mengantuk ataupun lainnya, tidak menggunakan
alat komunikasi apapun dan tetap berkonsentrasi penuh dalam mengendara dan jangan lupa
untuk selalu menggunakan seat belt atau sabuk pengaman serta mentaati rambu-rambu lalu lintas
jalan raya.
Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kejadian kecelakaan dan kasus Apriani Susanti
ini.

Anda mungkin juga menyukai