Keton diberi nama dengan mengganti -a terminal dari nama alkana yang
bersesuaian dengan -on. Rantai yang dipilih untuk nama dasarnya adalah yang
terpasang dan mengandung gugus keton, dan penomorannya dimulai dari ujung
yang lebih dekat dengan gugus karbonil.
Bila perlu, gugus -COR diberi nama sebagai substituen, dan disebut
gugus alkanoil atau asil.
pemutusan
oksidatif
bila
direaksikan
dengan
ozon
untuk
yang
salah
satu
karbon
tak
jenuhnya
mengalami
2.4.3. Aril keton dapat dibuat dari reaksi Friedel-Crafts antara asil halida
dan cincin aromatik.
2.4.4. Metil keton dapat dibuat dari hidrasi alkuna terminal yang dikatalisis
ion merkuri.
dengan
HCN.
Sianohidrin
dapat
direduksi
dengan
LiA1H4
Seperti ditunjukkan pada gambar 2.3., adisi alkohol yang mula-mula pada
gugus karbonil akan menghasilkan suatu hidroksi eter yang disebut hemiasetal.
Hesmasetal terbentuk secara reversibel, dan kesetimbangan secara normal lebih
tncBryukai senyawa karbonil. Meskipun demikian, dengan adanya asam, reaksi
selanjutnya dapat terjadi. Protonasi gugus hidroksil, diikuti lepasnya molekul air,
akan menghasilkan senyawa dengan ikatan rangkap karbon-oksigen yang baru.
Adisi satu ekivalen alkohol yang kedua akan menghasilkan asetal.
Seperti halnya eter yang lain, asetal stabil terhadap basa, hidrida, reagen
Gosnard, dan kondisi reduksi katalitik, tapi sensitif terhadap asam. Asetal dapat
iihidrolisis kembali menjadi senyawa karbonil dan alkoholnya semula bila diberi
periakuan larutan asam mineral dalam air. Karena sifat-sifatnya ini, asetal sangat
i&ennanfaat karena dapat digunakan sebagai gugus proteksi untuk karbonil.
Untuk iapuan ini, alkohol yang sering digunakan adalah etilen glikol dan akan
membentuk asetal siklik.