Anda di halaman 1dari 14

MANUFACTURING SYSTEM

SASARAN
Memahami sistem manufaktur sebagai sistem integral yang menjadi kerangka acuan dalam pendidikan
Teknik Industri baik yang terkait dengan aspek struktural, aspek fungsional maupun aspek perancangan
dan pengoperasiannya serta permasalahannya yang terkait dengan profesi Teknik Industri

What Does IE Do ?

Materi

Concept of Manufacturing System


Manufacturing System Design
Operation & Management System

CONCEPT OF MANUFACTURING SYSTEM


Sasaran
Memahami manufactring sebagai kerangka acuan dalam pendidikan teknik industri baik aspek
struktural maupun fungsionalnya

Materi

Manufacturing as a Production System


Transformation Process
Manufacturing Function
Manufacturing Cycle

Manufacture as a Production System

Systemic Aspect

Structural Aspect
Man, Machine, Material
Functional Aspect
Man-man, Man-Material, Man-Machine, Feed-back

MANUFACTURING SYSTEM

Boundary
Environment
Stakeholder and Societal
Objective
Unitary, pluralist, coercive

Factor of Production

Man
Machine
Material
Management
Modal

Performance Criteria

Quality
Cost
Delivery
Flexibility
Safety

Competency

Technical
Managerial
. Cooperation
. Leadership
. Adaptive
. Creative

Structural Aspect

Transformation System
1. Classical

2. Emerging

MANUFACTURING SYSTEM

Project
Job Shop
Flow Shop
Variable Production Line
Manufacturing Cells
FMS
CIM
2

Transformation Process

Product Lay-out
Peletakan Mesin Berdasarkan Atas Urutan Proses Produksi
Berguna untuk sistem produksi massal, untuk memproduksi produk dalam jumlah besar &
terstandarisasi atau proses produksi kontinu.

Proses pembuatan produk mengikuti aliran yang berbentuk garis di mana bahan baku diproses
secara berurutan dari susunan mesin yang telah dipasang.
Biaya produksi per unit lebih rendah serta lebih mudah melakukan pengendalian &
pengawasan.
Untuk menjaga unsur fleksibilitas tata letak didalamnya, maka pengaturan kecepatan aliran
proses permesinan akan diatur pada kecepatan yang terendah sehingga apabila dibutuhkan adanya
perubahan (desain, jumlah dsb) maka lebih mudah diantisipasi.
Semua fasilitas produksi diatur/ditempatkan dalam satu departemen khusus.
Diaplikasikan untuk industri skala besar dan proses produksinya berlangsung secara kontinyu.
Industri Gula, semen, kertas, perakitan (mobil, elektronik).

Pertimbangan atas dasar Tata Letak Produk :


1.
Produk yang dibuat hanya satu atau beberapa produk standar.
2.
Produk dibuat dalam jumlah/volume besar untuk jangka waktu relatif lama.
3.
Keseimbangan lintasan produksi lebih baik.
4.
Satu mesin hanya digunakan unt satu macam proses kerja.
5.
Aktivitas inspeksi selama proses produksi relatif sedikit.
6.
Aktivitas MH dari satu SK ke SK yang lain dapat dilaksanakan secara mekanis.
Keuntungan :
1.
MHC rendah sebagai akibat Lay Out disusun berdasarkan urutan operasi, sehingga jarak
perpindahan bahan minimum.
2.
Total waktu yang dipergunakan untuk produksi relatif singkat.
3.
Work In Procces jarang terjadi karena lintasan produksi sudah seimbang. Output satu proses
langsung dipergunakan sebagai input proses berikutnya.
4.
Tiap unit produksi atau SK memerlukan luas area yang minimal karena tidak diperlukan WIP
Storage.
MANUFACTURING SYSTEM

5.

Dalam lini produksi hanya dibutuhkan operator dengan ketrampilan rendah, karena itu,
pelatihannya sederhana, singkat & mudah.

Kerugian :
1.
Breakdown dari satu mesin menyebabkan terhentinya seluruh aliran produksi.
2.
Jika terjadi perubahan terhadap desain produk, maka akan merubah aliran produk dan lay out.
3.
Kelancaran proses produksi (kecepatan produksi) akan ditentukan oleh proses mesin yang
paling lambat.
4.
Memerlukan investasi mesin tinggi (Special Purpose Machine).
5.
Pengawasan dilakukan secara umum/tidak terspesialisasi.
6.
Diperlukan biaya investasi yang sangat besar, karena mesin yang identik (dengan tingkat utilitas
rendah) dibutuhkan sepanjang lini produksi.
7.
Pola kerja monoton sehingga mengakibatkan kebosanan bagi para karyawan.

Process Lay-out
Peletakan Mesin Berdasarkan Atas Kesamaan Jenis Mesin

Denaturant dan penempatan mesin/fasilitas produksi yang semacam dalam satu departemen.
Semua fasilitas produksi yang memiliki ciri/fungsi kerja yang sama diletakan dalam satu
departemen.
Diaplikasikan pada industri berskala kecil.
Faktor manufaktur dan jasa pelayanan.
Process layout dilakukan bila volume produksi kecil & terutama untuk jenis produk yang tidak
standar, biasanya berdasarkan order (job shop/job lot).
Cirinya : mesin yang sejenis dikelompokkan menjadi 1 departemen.

Pertimbangan :
1.
Produk yang dibuat berbagai macam model/type dan tiap model dibuat dalam jumlah kecil serta
jangka waktu yang relatif singkat.
MANUFACTURING SYSTEM

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Aktivitas berubah-ubah sehingga studi waktu dan gerak untuk menentukan metode dan waktu
standar sulit dilakukan.
Sulit mengatur line balanchng antar operator dan mesin.
Memerlukan pengawasan yang ekstra selama proses operasi.
Satu jenis mesin dapat melakukan berbagai macam produk (General Purpose).
Banyak menggunakan peralatan berat untuk kegiatan MH.
Produktivitas karyawan rendah karena jenis pekerjaan berbeda karakteristiknya

Keuntungan :
1.
Investasi mesin dan fasilitas produksi rendah, karena mesin yang digunakan mesin-mesin type
umum (General Purpose).
2.
Jika terjadi breakdown mesin mudah diatasi, yaitu dengan memindahkan ke mesin lain.
3.
Karena ada spesialisasi kerja, aktivitas supervisi lebih baik dan efisien.
4.
Dibutuhkan investasi yg relative lbh rendah
Kerugian :
1.
Karena lintasan produksi lebih panjang, MHC lebih mahal.
2.
Total waktu produksi lebih lama, WIP lebih banyak dijumpai karena waktu operasi sulit
diseimbangkan.
3.
Karena diversifikasi produk adalah job order, maka diperlukan operator skill tinggi.

Fix Lay-out

Benda Kerja Diam Mesin, Peralatan, Material Dan Karyawan Mendatangi Benda
Kerja (Material dan komponen dari produk utama akan ditempatkan pada posisi tetap, sedangkan
fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen-komponen kecil akan bergerak
menuju lokasi material atau komponen produk utama)
Diaplikasikan pada industri yang menghasilkan produk-produk skala ukuran besar : assembling
pesawat, galangan kapal dll.

Keuntungan :
1.
Karena posisi material dan komponen produk utama tetap, maka MH dapat dikurangi.
2.
Fleksibilitas kerja tinggi, karena fasilitas produksi dapat diakomodasikan untuk mengantisipasi
perubahan dalam rancangan produk.
3.
Dengan lokasi tetap dapat meminimalkan kerusakan material & tidak memerlukan perencanaan
& intruksi baru seperti halnya untuk tipe layout lainnya
Kerugian :
1.
Adanya peningkatan frekuensi pemindahan fasilitas produksi atau operator pada saat proses
operasi sehingga memerlukan biaya mahal akibat perpindahan tersebut.
2.
Memerlukan operator dengan skill tinggi sehingga dibutuhkan kombinasi tenaga kerja yang
ahli & terlatih untuk bekerja secara tim yang membawa akibat biaya tenaga kerja cukup besar.
3.
Membutuhkan space area yang luas untuk peralatan kerja dan WIP.
4.
Memerlukan pengawasan dan koordinasi kerja yang ketat khususnya dalam penjadwalan
produksi.
MANUFACTURING SYSTEM

5.

Utilitas peralatan menjadi rendah karena peralatan mungkin ditinggalkan pada suatu lokasi &
akan digunakan lagi selang beberapa waktu kemudian sehingga selang waktu tersebut menjadi tidak
produktif.

Automated Lay-Out
Berdasarkan Atas Kesamaan Fungsi Dan Kemampuan Proses Produksi

Product Family (Group Tecnology) :

Tipe tata letak ini pertama kali popular di Inggris yang kemudian digunakan pemakaiannya
secara intensif di Amerika Serikat.
Didasarkan pada pengelompokan produk atau komponen yang akan dibuat.
Mengelompokkan produk kedalam famili-famili biasanya pada kesamaan urutan proses,
berdasarkan kesamaan peralatan yang digunakan.
Famili-famili produk terbentuk yang sesuai dengan kemiripan atribut, kemudian diproses dalam
kelompok-kelompok mesin. Pengelompokkan mesin dikenal dengan sel manufaktur.
Pada dasarnya merupakan kombinasi dari product lay out dan procces lay out.
Produk-produk yang tidak identik dikelompokan berdasarkan langkah pemrosesan, bentuk,
mesin atau peralatan.

Keuntungan :

Dengan pengelompokan produk sesuai dengan proses pembuatannya, maka pendayagunaan


(utilisasi) mesin akan diperoleh secara maksimal.

Jarak perpindahan material lebih pendek sehingga lintasan aliran lebih lancar.

Memiliki keuntungan yang bisa diperoleh dari produk lay out dan proses lay out.

Umumnya menggunakan mesin-mesin general purpose sehingga investasinya juga lebih rendah.

Dapat mengurangi waktu set up, mengurangi ongkos material handling & mengurangi area
lantai produksi.

Dapat menghilangkan duplikasi & tersedianya informasi produk jika sewaktu-waktu


dibutuhkan.
Kerugian :
Memerlukan ketrampilan tenaga kerja yang tinggi untuk anggota tim diperlukan ketrampilan
yang dapat menangani semua operasi.
MANUFACTURING SYSTEM

mengurangi kesempatan penggunaan peralatan yang lebih khusus


Memungkinkan terjadinya duplikasi mesin.

Equipment and Physical Layout Characteristics


Project
Varies
Circumference
General
Varies
Incremental
Varies
Worker
Slow

Size of Facility
Process Flow
Equipment
Capital Ints.
Capital Add.
Speed of Process
Control
Tech. Change

Job Shop
Flow Shop
Small
Large
Num, Pattern
Rigid
General
Specialized
Low
High
Small
Large Chunk
Slow
Fast
Worker &
Process Design
Average
Fast

Direct Labor and Work Force Characteristics


Project
High
Large
High
High
V. High

Labor value added


Job content scope
Skill level
Wage rate
Worker training

Job Shop
Average
Average
Average
Average
High

Flow Shop
Very Low
Small
Low
Low
Low

Material and Information Control Characteristics


Project
Varies
None
None
Large
None
D. Labor
V. High
Uncertain

Material Requirement
Vertical Integration
Inv. Raw Material
WIP
Finished Goods
QC Responsibility
Prod/Serv, Information
Scheduling

Job Shop
Unpredictable
Limited
Small
Large
Small
D. labor
High
Changes

Flow Shop
Predictable
Back&Forwd
Large
Small
High
QC Specialist
Low
Inflexible

Process Management Characteristic


Challenges

Tools

MANUFACTURING SYSTEM

Project
Estimating
Sequencing
Pacing

Job Shop
Lab.Utilization
Debottlenecking
Learning Curve

Flow Shop
Avoid Downtime
Time Expansion
Cost Minimizing

PERT/
CPM

Load Chart

Line Balancing
Optimization

Product/Service and Process Technology Life Cycles

Start-up
Product/Service
Volume
Declining
Variety
Process Technology
Organization
flow
Innovation
Integration
Industry
Structure
Competitive
Priority

Low
Unique

Growth
Increasing
Inc.Standard

Stable

Decline
High

Emergence
Dom. Design

Project

Small Batch

Job shop
High
Low

Medium
Medium

Assembly
Medium
Medium

Assembly
Low
High

Consolidation
and fallout
Quality and
Flexibility

Few large
competitor
Price(cost)
Delivery

Survivor

Small
competitor
Flexibility

Line flow

High Standard
Line

Price(cost)

Variable Production Line


Dedicated High Volume Lines That Are Reconfigured to Permit Some Process Variation and
Thus Several Different Products or Service

Manufacturing Cell (MC)


Dedicated Subset of Manufacturing System Designed to Process Part Families or Product Group
Economies of Set-up
Employee Learning
Reduced WIP
Shorter Throughput Time
Improved Responsiveness to Customer

Selular Manufaktur adalah sebuah model untuk desain tempat kerja, & merupakan
bagian integral dari sistem manufaktur ramping.

Kadang-kadang disebut selular atau produksi sel, lantai pabrik mengatur tenaga kerja
menjadi semi-otonom & multi-terampil tim, atau work cell, yang memproduksi produk lengkap
atau komponen kompleks.

MANUFACTURING SYSTEM

Cell dilatih & dilaksanakan dengan benar lebih fleksibel & responsif daripada produksi
massal tradisional, & dapat mengelola proses, cacat, penjadwalan, perawatan peralatan, & masalah
manufaktur lebih efisien.

Contoh Manufacturing cell dengan rute pekerjanya.

MANUFACTURING SYSTEM

An example of a cellular manufacturing layout. Each product is manufactured in its own work cell.

Flexible Manufacturing System (FMS)


Integrates and Enhances the Flexibility of Manufacturing Cell Through the Use of Centralized
Control Systems

Flexibility Approaching Job Shop With Material Handling Capability of a Flow Lines

Sebuah sistem manufaktur fleksibel (FMS) adalah sistem manufaktur di mana ada beberapa
jumlah fleksibilitas yang memungkinkan sistem untuk bereaksi dalam kasus perubahan, apakah
diprediksi atau tidak dapat diperkirakan.
Fleksibilitas dalam manufaktur berarti kemampuan untuk berurusan dengan bagian-bagian
campuran sedikit atau sangat, untuk memungkinkan variasi dalam bagian-bagian perakitan dan
variasi dalam urutan proses, mengubah volume produksi dan mengubah desain produk tertentu
yang diproduksi.
Konsep dari flexible manufacturing systems (FMSs) mulai muncul pada tahun 1970an.
Pergerakan ini mulai timbul dengan adanya keinginan dari perusahaan untuk memiliki fasilitas
manufaktur yang dapat dengan cepat dimodifikasi untuk menghadapi perubahan permintaan
konsumen yang sangat cepat.
Peningkatan elektronik & control computer, yang telah memungkinkan didapatkannya produksi
ekonomis yang sangat dramatis untuk ukuran batch kecil sampai menengah.
Keuntungan : Lebih cepat, biaya/unit lebih rendah, produktivitas tenaga kerja lebih besar,
efisiensi mesin lebih besar, Peningkatan kualitas, Peningkatan sistem keandalan, Pengurangan
bagian persediaan, Adaptasi untuk operasi CAD/CAM. lead times lebih pendek.
Kerugian : Biaya untuk mengimplementasikan.

MANUFACTURING SYSTEM

10

4 jenis umum dr FMS.


1. Flexible Modules Mesin dengan penggantian peralatan secara otomatis, tempat peralatan
yang mampu menahan berbagai jenis peralatan & sistem penaikan & penurunan beban benda
kerja secara otomatis.
2. Stand Alone FMS Biasanya terdiri dari pusat mesin tunggal/mesin bubut CNC. Sistem ini
dilengkapi dengan meja putar/korusel otomatis untuk tempat berbagai jenis benda kerja yang
berukuran kecil.
3. Classical FMS Sistem produksi otomatis untuk memproduksi variasi produk yang tidak
terlalu banyak dalam jumlah yang juga tidak terlalu besar. Sistem ini terdiri dari beberapa
peralatan mesin, bersama-sama dengan sistem penanganan benda kerja, dikontrol secara
otomatis oleh komputer terpusat.
4. Robotized FMS - = Classical FMS, kecuali robot dalam sistem ini digunakan untuk menangani
benda kerja, yang membuat sistem ini menjadi lebih fleksibel. Robot ini juga dikontrol oleh
sistem komputer sentral.

A typical FMS systems

Training FMS with learning robot SCORBOT-ER 4u,


workbench CNC Mill and CNC Lathe

MANUFACTURING SYSTEM

11

CNC machine, Sistem CNC kecil dalam pabrik


yang menggunakan FMS

Computer Integrated Manufacturing (CIM)


Application of a computer system to link several separated information systems and technologies
at different functional level
Simplify, Automate and Integrate
-

Computer-integrated manufacturing (CIM) adalah pendekatan manufaktur menggunakan


komputer untuk mengontrol seluruh proses produksi.
Integrasi ini memungkinkan proses individu untuk bertukar informasi dengan 1 sama lain dan
melakukan tindakan.
Melalui integrasi komputer, manufaktur dapat lebih cepat dan kurang rawan kesalahan,
meskipun keuntungan utama adalah kemampuan untuk menciptakan proses manufaktur otomatis.
Biasanya CIM bergantung pada loop tertutup proses kontrol, berdasarkan real-time Input dari
sensor. Hal ini juga dikenal sebagai desain yang fleksibel dan manufaktur.

Manufacturing

Systems

Integration

Program, NIST 2008.

MANUFACTURING SYSTEM

12

Stage Toward A CIM

Manufacturing Function

Marketing

Need Identification
Type of Product/Service
Customer
Specification
Purchasing Power
Volume
Distribution Channel
Product/Service Delivery
Marketing Mix

Engineering
Design Products Blue Print According To Customers Demand

MANUFACTURING SYSTEM

Product Design
Process Planning
Product Planning
Method Engineering
13

Fabrication
Make Product According to the Blue Print From Engineering
Production Control
Process Control
Quality Control
Facilities Control

Production Management
Support Manufacturing In Order To Fulfill the Customers Demand

Production Planning And Control


Inventory Control

Manufacturing Cycle

MANUFACTURING SYSTEM

14

Anda mungkin juga menyukai