Anda di halaman 1dari 8

1.

Jelaskan tujuan pembuatan kolam pengendap di suatu lokasi tambang


Settling Pond berfungsi sebagai tempat menampung air tambang sekaligus
untuk mengendapkan partikel-partikel padatan yang ikut bersama air dari
lokasi penambangan, kolam pengendapan ini dibuat dari lokasi terendah dari
suatu daerah penambangan, sehingga air akan masuk ke settling pond
secara alami dan selanjutnya dialirkan ke sungai melalui saluran
pembuangan.

Dengan adanya settling pond, diharapkan air yang keluar dari daerah
penambangan sudah bersih dari partikel padatan sehingga tidak
menimbulkan kekeruhan pada sungai atau laut sebagai tempat pembuangan
akhir. Selain itu juga tidak menimbulkan pendangkalan sungai akibat dari
partikel padatan yang terbawa bersama air.
Bentuk settling pond biasanya hanya digambarkan secara sederhana, yaitu
berupa kolam berbentuk empat persegi panjang, tetapi sebenarnya dapat
bermacam-macam bentuk disesuaikan dengan keperluan dan keadaan
lapangannya. Walaupun bentuknya dapat bermacam-macam, namun pada
setiap settling pond akan selalu ada 4 zona penting yang terbentuk karena
proses pengendapan material padatan. Keempat zona tersebut adalah:
1. Zona masukan (inlet)
Merupakan tempat masuknya air lumpur kedalam settling pond dengan
anggapan campuran padatan-cairan yang masuk terdistribusi secara
seragam.
2. Zona pengendapan (settlement zone)
Merupakan tempat partikel padatan akan mengendap. Batas panjang zona ini
adalah panjang dari kolam dikurangi panjang zona masukan dan keluaran.
3. Zona endapan lumpur (sediment)
Merupakan tempat partikel padatan dalam cairan (lumpur) mengalami
sedimentasi dan terkumpul di bagian bawah kolam.

1. Tujuan

Pembuatan

Kolam

pengendap

(Settling

Pond)

yaitu

untuk

mengendapkan pertikel-partikel padat (lumpur)nya. Kolam pengendap itu


harus mempunyai rancangan (design) yang baik agar mampu menampung
seluruh volume lumpur dari sistem penirisan tambang dalam hal ini dari segi
geometri-nya. Sedangkan dari segi operasional harus dapat menjamin agar
partikel-partikel padat itu mempunyai cukup waktu untuk mengendap. Dan
dari segi perawatan, maka kolam pengendap itu harus mudah untuk
dibersihkan dari lumpurnya yang mengendap. Umumnya air yang dipompa
dari sistem penirisan tambang sedikit banyak mengandung lumpur, bahkan
di beberapa tambang lumpur tersebut sedemikian kental (pekat) sehingga
sukar dipompa. Air penirisan yang berlumpur tersebut bila langsung dibuang
ke badan air bebas (sungai, danau, bendungan, atau laut) akan menambah
atau menyebabkan kekeruhan dan pendangkalan. Oleh karena itu, dibuat
sistem penirisan tambang dengan kolam pengendap (settling pond) untuk
mengurangi kandungan lumpurnya dan dapat meminimalisir pencemaran
terhadap badan air bebas tersebut.

2. Diketahui:
Material
Berat jenis partikel padatan (p)
Kekentalan dinamik air (Vis.)
Persen padatan (Solid)
Persen air (Air)

= 415,75 ton/jam
= 3500 kg/m3
= 0.00000161 kg/m.dtk
= 0,55
= 0,45

Ditanyakan: Dimensi kolam dan waktu penggerukan ??

Penyelesaian:
Berdasarkan data-data tersebut di atas, maka dapat dihitung :
Berat padatan per m3 = Sol x Qmat x 1000
= 0,55 x 415,75 m3/jam x 1000 kg/m3
= 228662.5 kg/jam
3
Berat air per m
= Air x Qmat x 1000
= 0,45x 415,75 m3/jam x 1000 kg/m3
= 187087.5 kg/jam
Volume padatan per detik = Berat solid / (p x 3600) m3/detik
= 228662.5 kg/jam / (3500 kg/m3 x 3600)
= 0.018147817 m3/detik

= (187087.5 kg/jam / (1000 kg/m3 x 3600)


= 0.05196875 m3/detik

Volume air per detik

= 187087.5 + 0.018147817) m3/detik


= 0,25 m3/detik
Kecepatan Pengendapan =
Total volume per detik

Kecepatan Pengendapan dan Jenis Aliran, sebagai berikut:


Kecepatan
Kelas
Ukuran
Bilangan
Pengendapan
Jenis Aliran
Sedimen
(mm)
Reynold
(m/detik)
Aliran
Pasir
0.062
0.7988
37805.59
Turbulen
Aliran
Debu
0.004
0.0033
10.15222
Transisi
Aliran
Liat
0.001
0.0002
0.15
Laminar
Luas Kolam Pengendapan = Q total / Vt
= (0,25 m3/detik) / (0.7988m/detik)
= 0.087777375 m2 Pasir
= Q total / Vt
= (0,25 m3/detik) / (0.0033m/detik)
= 21.24744468 m2 debu
= Q total / Vt
= (0,25 m3/detik) / (0.0002m/detik)
= 350.5828373 m2 liat

Dimensi Kolam Pengendapan Menurut Perhitungan Dengan Hukum Stokes.


Kedalaman Kolam (H)

= 6m

Lebar Kolam (b)

= 10 meter

Panjang kompartemen

= 350.5828373 / 10
= 35,1 dibulatkan menjadi 35

Volume kolam pengendapan

= 3 x (p x b x (t-0,5 m))

= 3 x (6 x 10 x (35,1-0,5 m))
= 5784.616815 m
Waktu yang dibutuhkan partikel untuk mengendap (tv) adalah
tv = H / vt; di mana (H) sama dengan kedalaman kolam pengendapan.
= 6 m / 0,0002 m/detik

= 30000 detik
= 500 menit
Partikel padatan akan mengendap dengan baik jika waktu yang dibutuhkan material
untuk keluar dari kolam pengendapan (th), tv < th.
Kecepatan air dalam kolam (vh), adalah
vh = Q total / A
A=bxh
= 10 x 6
= 60 m
vh = 0,25 m3/detik / 60 m
= 0.001168609 m/detik
Sehingga th dapat dicari dengan rumus:
P = Jml. Kompartemen x Panjang Kompartemen
= 3 x 2.1
= 3.571429 m

th = P / vh
= 105,2 m / 0.001168609 m/detik
= 90000 detik
= 1500 menit
Berdasarkan perhitungan di atas didapat tv < th, dengan membandingkan waktu
pengendapan dan waktu keluarnya air dan material dapat digunakan untuk
mengetahui persentase pengendapan.
Persentase pengendapan = th / (th+tv) x 100%
=1500 / (1500 + 500) x 100%
= 75 %
Dengan persentase tersebut maka material yang terlarut dalam air tidak semuanya
terendapkan. Padatan yang berhasil diendapkan hanya 75, % dari total padatan
yang masuk ke kolam.

Jam hujan

2.7351612 jam/ha
9 ri

Januari

2.5078571
43
2.6145161
29
2.9506666
67
2.7020503
07

jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri

Februar
i
Maret
April
Ratarata

Padatan yang berhasil diendapkan dalam waktu sehari dengan jam hujan per hari
adalah :
= 0.018147817 m3/detik x 3600 detik/jam x 2.702050307 jam/hari x 75, %
= 132.3980525 m/hari
Waktu pengerukan = Vol. Kolam / Vol. Total padatan yang berhasil diendapkan
= 5784.616815 m / 132.3980525 m/hari
= 43.69110199 hari
= 44 hari
Sehingga pengerukan lumpur dari dasar kolam dapat dilakukan dengan interval 44
hari sekali, supaya air dari kolam pengendapan menjadi bersih

3. Diketahui:
Material

= 7,5 ton/jam

Berat jenis partikel padatan (p)

= 3000 kg/m3

Kekentalan dinamik air (Vis.)

= 0.00000131 kg/m.dtk

Persen padatan (Solid)

= 0,3

Persen air (Air)

= 0,7

Ditanyakan: Dimensi kolam dan waktu penggerukan ??

Penyelesaian:
Berdasarkan data-data tersebut di atas, maka dapat dihitung :
Berat padatan per m3
= Sol x Qmat x 1000
= 0,3x 7,5 ton/jam x 1000 kg/m3
= 2250 kg/jam

Berat air per m3

= Air x Qmat x 1000


= 0,7 x 7,5 ton/jam x 1000 kg/m3 = 5250 kg/jam
Volume padatan per detik = Berat solid / (p x 3600) m3/detik
= 2250 kg/jam / (3000 kg/m3 x 3600)
= 0.000208333 m3/detik
= (5250 kg/jam / (1000 kg/m3 x 3600))
= 0.001458333 m3/detik

Volume air per detik

= (0.000208333 + 0.001458333) m3/detik


= 0.001666667 m3/detik
Kecepatan Pengendapan =
Total volume per detik

Kecepatan Pengendapan dan Jenis Aliran, sebagai berikut:


Kecepatan
Kelas
Ukuran
Bilangan
Pengendapan
Jenis Aliran
Sedimen
(mm)
Reynold
(m/detik)
Aliran
Pasir
0.062
0.7988
37805.59
Turbulen
Aliran
Debu
0.004
0.0033
10.15222
Transisi
Aliran
Liat
0.001
0.0002
0.15
Laminar
Luas Kolam Pengendapan = Q total / Vt
= (0.001666667 m3/detik) / (0.7988m/detik)
= 0.002086463 m2 Pasir
= Q total / Vt
= (0.001666667 m3/detik) / (0.0033m/detik)
= 0.505050505 m2 debu
= Q total / Vt
= (0.001666667 m3/detik) / (0.0002m/detik)
= 8.333333333 m2 liat

Dimensi Kolam Pengendapan Menurut Perhitungan Dengan Hukum Stokes.


Kedalaman Kolam (H)

= 3m

Lebar Kolam (b)

= 7m

Panjang kompartemen

= 8.333333333 / 7
= 1.2 dibulatkan menjadi 1

Volume kolam pengendapan

= 3 x (p x b x (t-0,5 m))

= 3 x (3 x 7 x (1,2-0,5 m))

= 62,5 m
Waktu yang dibutuhkan partikel untuk mengendap (tv) adalah
tv = H / vt; di mana (H) sama dengan kedalaman kolam pengendapan.
= 3 m / 0,0002 m/detik
= 15000 detik
= 250 menit
Partikel padatan akan mengendap dengan baik jika waktu yang dibutuhkan material
untuk keluar dari kolam pengendapan (th), tv < th.
Kecepatan air dalam kolam (vh), adalah
vh = Q total / A
A=bxh
=7x3
= 21 m
vh = 0.001666667 m3/detik / 21 m
= 0.000079365 m/detik
Sehingga th dapat dicari dengan rumus:
P = Jml. Kompartemen x Panjang Kompartemen
= 3 x 2.1
= 3.571429 m
th = P / vh
= 3.571429 m / 0.000079365 m/detik
= 45000 detik
= 750 menit
Berdasarkan perhitungan di atas didapat tv < th, dengan membandingkan waktu
pengendapan dan waktu keluarnya air dan material dapat digunakan untuk
mengetahui persentase pengendapan.
Persentase pengendapan = th / (th+tv) x 100%
= 750 / (750 + 250) x 100%
= 75 %

Dengan persentase tersebut maka material yang terlarut dalam air tidak semuanya
terendapkan. Padatan yang berhasil diendapkan hanya 75, % dari total padatan
yang masuk ke kolam.

Jam hujan

2.7351612
9
2.5078571
43
2.6145161
29
2.9506666
67
2.7020503
07

jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri

Januari
Februar
i
Maret
April
Ratarata

Padatan yang berhasil diendapkan dalam waktu sehari dengan jam hujan per hari
adalah :
= 00.000208333 m3/detik x 3600 detik/jam x 2.702050307 jam/hari x 75, %
= 1.519903298 m/hari
Waktu pengerukan = Vol. Kolam / Vol. Total padatan yang berhasil diendapkan
= 62,5 m / 1.519903298 m/hari
= 41.12103717 hari
= 41 hari
Sehingga pengerukan lumpur dari dasar kolam dapat dilakukan dengan interval 41
hari sekali, supaya air dari kolam pengendapan menjadi bersih

Anda mungkin juga menyukai