Dengan adanya settling pond, diharapkan air yang keluar dari daerah
penambangan sudah bersih dari partikel padatan sehingga tidak
menimbulkan kekeruhan pada sungai atau laut sebagai tempat pembuangan
akhir. Selain itu juga tidak menimbulkan pendangkalan sungai akibat dari
partikel padatan yang terbawa bersama air.
Bentuk settling pond biasanya hanya digambarkan secara sederhana, yaitu
berupa kolam berbentuk empat persegi panjang, tetapi sebenarnya dapat
bermacam-macam bentuk disesuaikan dengan keperluan dan keadaan
lapangannya. Walaupun bentuknya dapat bermacam-macam, namun pada
setiap settling pond akan selalu ada 4 zona penting yang terbentuk karena
proses pengendapan material padatan. Keempat zona tersebut adalah:
1. Zona masukan (inlet)
Merupakan tempat masuknya air lumpur kedalam settling pond dengan
anggapan campuran padatan-cairan yang masuk terdistribusi secara
seragam.
2. Zona pengendapan (settlement zone)
Merupakan tempat partikel padatan akan mengendap. Batas panjang zona ini
adalah panjang dari kolam dikurangi panjang zona masukan dan keluaran.
3. Zona endapan lumpur (sediment)
Merupakan tempat partikel padatan dalam cairan (lumpur) mengalami
sedimentasi dan terkumpul di bagian bawah kolam.
1. Tujuan
Pembuatan
Kolam
pengendap
(Settling
Pond)
yaitu
untuk
2. Diketahui:
Material
Berat jenis partikel padatan (p)
Kekentalan dinamik air (Vis.)
Persen padatan (Solid)
Persen air (Air)
= 415,75 ton/jam
= 3500 kg/m3
= 0.00000161 kg/m.dtk
= 0,55
= 0,45
Penyelesaian:
Berdasarkan data-data tersebut di atas, maka dapat dihitung :
Berat padatan per m3 = Sol x Qmat x 1000
= 0,55 x 415,75 m3/jam x 1000 kg/m3
= 228662.5 kg/jam
3
Berat air per m
= Air x Qmat x 1000
= 0,45x 415,75 m3/jam x 1000 kg/m3
= 187087.5 kg/jam
Volume padatan per detik = Berat solid / (p x 3600) m3/detik
= 228662.5 kg/jam / (3500 kg/m3 x 3600)
= 0.018147817 m3/detik
= 6m
= 10 meter
Panjang kompartemen
= 350.5828373 / 10
= 35,1 dibulatkan menjadi 35
= 3 x (p x b x (t-0,5 m))
= 3 x (6 x 10 x (35,1-0,5 m))
= 5784.616815 m
Waktu yang dibutuhkan partikel untuk mengendap (tv) adalah
tv = H / vt; di mana (H) sama dengan kedalaman kolam pengendapan.
= 6 m / 0,0002 m/detik
= 30000 detik
= 500 menit
Partikel padatan akan mengendap dengan baik jika waktu yang dibutuhkan material
untuk keluar dari kolam pengendapan (th), tv < th.
Kecepatan air dalam kolam (vh), adalah
vh = Q total / A
A=bxh
= 10 x 6
= 60 m
vh = 0,25 m3/detik / 60 m
= 0.001168609 m/detik
Sehingga th dapat dicari dengan rumus:
P = Jml. Kompartemen x Panjang Kompartemen
= 3 x 2.1
= 3.571429 m
th = P / vh
= 105,2 m / 0.001168609 m/detik
= 90000 detik
= 1500 menit
Berdasarkan perhitungan di atas didapat tv < th, dengan membandingkan waktu
pengendapan dan waktu keluarnya air dan material dapat digunakan untuk
mengetahui persentase pengendapan.
Persentase pengendapan = th / (th+tv) x 100%
=1500 / (1500 + 500) x 100%
= 75 %
Dengan persentase tersebut maka material yang terlarut dalam air tidak semuanya
terendapkan. Padatan yang berhasil diendapkan hanya 75, % dari total padatan
yang masuk ke kolam.
Jam hujan
2.7351612 jam/ha
9 ri
Januari
2.5078571
43
2.6145161
29
2.9506666
67
2.7020503
07
jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri
Februar
i
Maret
April
Ratarata
Padatan yang berhasil diendapkan dalam waktu sehari dengan jam hujan per hari
adalah :
= 0.018147817 m3/detik x 3600 detik/jam x 2.702050307 jam/hari x 75, %
= 132.3980525 m/hari
Waktu pengerukan = Vol. Kolam / Vol. Total padatan yang berhasil diendapkan
= 5784.616815 m / 132.3980525 m/hari
= 43.69110199 hari
= 44 hari
Sehingga pengerukan lumpur dari dasar kolam dapat dilakukan dengan interval 44
hari sekali, supaya air dari kolam pengendapan menjadi bersih
3. Diketahui:
Material
= 7,5 ton/jam
= 3000 kg/m3
= 0.00000131 kg/m.dtk
= 0,3
= 0,7
Penyelesaian:
Berdasarkan data-data tersebut di atas, maka dapat dihitung :
Berat padatan per m3
= Sol x Qmat x 1000
= 0,3x 7,5 ton/jam x 1000 kg/m3
= 2250 kg/jam
= 3m
= 7m
Panjang kompartemen
= 8.333333333 / 7
= 1.2 dibulatkan menjadi 1
= 3 x (p x b x (t-0,5 m))
= 3 x (3 x 7 x (1,2-0,5 m))
= 62,5 m
Waktu yang dibutuhkan partikel untuk mengendap (tv) adalah
tv = H / vt; di mana (H) sama dengan kedalaman kolam pengendapan.
= 3 m / 0,0002 m/detik
= 15000 detik
= 250 menit
Partikel padatan akan mengendap dengan baik jika waktu yang dibutuhkan material
untuk keluar dari kolam pengendapan (th), tv < th.
Kecepatan air dalam kolam (vh), adalah
vh = Q total / A
A=bxh
=7x3
= 21 m
vh = 0.001666667 m3/detik / 21 m
= 0.000079365 m/detik
Sehingga th dapat dicari dengan rumus:
P = Jml. Kompartemen x Panjang Kompartemen
= 3 x 2.1
= 3.571429 m
th = P / vh
= 3.571429 m / 0.000079365 m/detik
= 45000 detik
= 750 menit
Berdasarkan perhitungan di atas didapat tv < th, dengan membandingkan waktu
pengendapan dan waktu keluarnya air dan material dapat digunakan untuk
mengetahui persentase pengendapan.
Persentase pengendapan = th / (th+tv) x 100%
= 750 / (750 + 250) x 100%
= 75 %
Dengan persentase tersebut maka material yang terlarut dalam air tidak semuanya
terendapkan. Padatan yang berhasil diendapkan hanya 75, % dari total padatan
yang masuk ke kolam.
Jam hujan
2.7351612
9
2.5078571
43
2.6145161
29
2.9506666
67
2.7020503
07
jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri
jam/ha
ri
Januari
Februar
i
Maret
April
Ratarata
Padatan yang berhasil diendapkan dalam waktu sehari dengan jam hujan per hari
adalah :
= 00.000208333 m3/detik x 3600 detik/jam x 2.702050307 jam/hari x 75, %
= 1.519903298 m/hari
Waktu pengerukan = Vol. Kolam / Vol. Total padatan yang berhasil diendapkan
= 62,5 m / 1.519903298 m/hari
= 41.12103717 hari
= 41 hari
Sehingga pengerukan lumpur dari dasar kolam dapat dilakukan dengan interval 41
hari sekali, supaya air dari kolam pengendapan menjadi bersih