Anda di halaman 1dari 10

Nama : Adhika Dhiwayusja

No .Bp : 1810943003
SP PBPAL-1

Soal Kuis :
Jelaskanlah secara detail, proses yang terjadi di unit Imhoff-tank. Apa tujuan utama dari unit ini
dan parameter-parameter apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendesain unit ini. Jelaskan juga
formula-formula perhitungan yang diperlukan dalam menghitung dimensi dari unit ini. Lengkapi
penjelasannya dengan skema proses dan/atau potongan unit

Jawab :
Tangki Imhoff adalah bangunan konstruksi dari beton bertulang kedap air berfungi untuk
menurunkan kebutuhan oksigen biokimia dan suspended solid serta pembusukan dari lumpur yang
terendapkan dari efluen lumpur tinja bak pengumpul. Tangki Imhoff atau Emscher biasanya
digunakan untuk aliran air limbah domestik atau campuran di atas 3 m3/hari, dimana efluen akan
dibuang ke atas tanah untuk pengolahan lebih lanjut, dan oleh karena itu limbah tidak boleh berbau,
seperti halnya dengan septic tank.
Proses yang terjadi di tangki Imhoff adalah proses pengendapan dan digesti secara aerobik melalui
beberapa zona, yaitu :
1. Zona sedimentasi
2. Zona netral
3. Zona lumpur
Tangki ini terdiri dari 2 kompartemen, yaitu kompartemen pengendapan dan digesti dimana
kompartemen pengendapan berada diatas kompartemen digesti. Dinding penyekat seperti corong
mencegah partikel lumpur kotor yang mengalir ke atas agar tidak tercampur dengan limbah dan
menyebabkan turbulensi. Efluen tetap segar dan tidak berbau karena padatan tersuspensi dan
terlarut tidak memiliki kesempatan untuk kontak dengan lumpur aktif menjadi asam dan busuk.
Ketika lumpur memfermentasi di bagian bawah, partikel lumpur menempel pada gelembung gas
busuk dan mulai mengapung ke atas tangka septik. Partikel lumpur yang mengalir ke atas
berkumpul di luar dinding kerucut dan membentuk lapisan sampah yang terakumulasi. Buih ini
tumbuh terus menerus ke bawah, sampai celah - celah di mana partikel - partikel pengendapan
harus jatuh ke kompartemen bawah ditutup.
Hanya sebagian dari lumpur yang harus dibuang agar selalu ada lumpur aktif. Lumpur harus
dikeluarkan langsung dari bawah untuk memastikan bahwa hanya substrat yang dicerna
sepenuhnya yang dibuang. Jika lumpur dihilangkan dengan tekanan hidrolik ( gravitasi ) , pipa
harus berdiameter 150 mm. Ketika lumpur dihilangkan, lumpur harus segera diolah lebih lanjut di
tempat pengeringan (drying beds) atau lubang kompos (compost pits) untuk pemantauan patogen.

Prinsip aliran tangki Imhoff


Air mengalir cepat tetapi tidak terganggu dari naiknya gelembung gas melalui tangki aliran ; air
tidak bercampur dengan air 'matang' atau lumpur.
Parameter yang perlu diperhatikan dalam merencanakan desain unit tangki Imhoff ini, yaitu :
1. Kedalaman tangki
2. Ruang sedimentasi, dimana harus memerhatikan beberapa hal berikut
- Waktu detensi
- Rasio Panjang dan lebar
- Kemiringan
- Lebar bukaan dasar
- Freeboard
3. Ruang perencana, dimana harus memerhatikan hal berikut :
- Waktu detensi
- Kemiringan
- Kedalaman
4. Ruang Ventilasi gas, dengan memperhatikan
- Luas permukaan
- Lebar

Perhitungan Dimensi
b. Contoh Desain
Karakteristik influen
- Penduduk dilayani = 20.000 jiwa
- Debit influen rerata, Qavg = 10 m3/hari
- Debit puncak, Qpeak = 12 m3/hari
- BOD5 = 3.000 mg/l
- COD = 8.200 mg/l
- TSS = 16.000 mg/l
- TVS = 0,71TSS
- Suhu, T = 26oC
Kriteria desain digunakan
- Waktu detensi r. sedimentasi = 4 jam
- Waktu detensi r. pencerna, Td = 30 hari
- Kedalaman tangki = 7,5 m
- Kemiringan r. sedimentasi = 55o terhadap horizontal
- Kemiringan r. pencerna = 40o terhadap horizontal
- Rasio SS/COD terendap = 0,42

Perhitungan Desain
Tahap I : Menentukan dimensi tangki Imhoff
1. Kebutuhan kapasitas tangki Imhoff
- Volume tangki
= Qinfluen x Td
= 10 m3/hari x 30 hari = 300 m3
→ Periksa kebutuhan tangki per jiwa yang diperbolehkan
Volume Tangki
=
Jumlah Penduduk Dilayani
200 𝑚3
=
20.000 jiwa

= 0,01 m3/jiwa (OK, rentang: 0,0085-0,113 m3/jiwa)


- Dirancang total kedalaman tangki = 7,5 m, dengan kedalaman ruang
pencerna = 3 m.
- Luas permukaan tangki
volume tiap tangki
=
kedalaman tangki
300 m3
=
7,5 m

= 40 m2
2. Dimensi ruang pengendapan
- Dirancang luas permukaan ruang ventilasi = 25% dari total luas
permukaan, maka
Luas permukaan ruang sedimentasi = (1-0,25) x 40 m2 = 30 m2
- Rasio panjang : lebar = 4:1
(2L)(L) = 30 m2
3L2 = 30 m2
L = 2,74 ≈ 3 m
P = 12 m
A’ = 36 m2
→ Beban permukaan hidraulik
debit influen
=
luas permukaan

10 m3/hari
=
36 m2
= 0,28 m3/m2.hari
- Dirancang kemiringan dinding = 55o dan lebar bukaan dasar = 0,2 m
- Kedalaman:
Tinggi freeboard = 0,5 m
Tinggi H1b = 1,4 m x tan(55) = 2 m
Tinggi H1a = 7,5 m - 3 m - 0,5 m - 2 m = 2 m
- Volume ruang pengendapan
= volume rectangular + volume conical
= (12 m x 3 m x 2 m) + [0,5 x (0,2 + 3)m x 2 m x 12 m]
= 72 m3 + 38,4 m3 = 110,4 m3
3. Dimensi ruang ventilasi
- Luas r. ventilasi = 25% dari total luas permukaan
= 10 m2
- Panjang r. ventilasi = panjang r. pengendapan
= 12 m
- Lebar r. ventilasi = 10 m2/12 m = 0,83 ≈ 1 m
- Lebar masing-masing sisi = 0,8 m/2 = 0,4 m
→ Periksa kesesuaian lebar masing-masing sisi ruang ventilasi
dengan kriteria desain
Lebar = 1 m/2 = 0,5 m (OK, rentang: 0,45-0,76 m)
4. Dimensi ruang pencerna
- Dirancang bak penampung lumpur pada dasar tangki (hopper)
berbentuk prisma trapesium.
- Dirancang jumlah hopper = 2.
- Dirancang kemiringan dinding = 40o dan lebar dasar hopper = 1 m,
maka
jarak antara dinding tangki dengan dasar hopper (Gambar 18)
= (lebar tangki Imhoff - lebar dasar hopper) /2
= [(lebar r. sedimentasi + lebar r. ventilasi) - lebar dasar hopper]/2
= [(3+1) m - 1 m]/2 = 1,5 m
panjang dasar tiap hopper (Gambar 18)
= (lebar tangki Imhoff/jumlah hopper) - (2 x jarak antara dinding
tangki dengan dasar hopper)
= (12/2) m - (2 x 1,5 m) = 3 m
- Kedalaman (Gambar 17):
Tinggi H2b = 1,5 m x tan(40) = 1,3 m
Tinggi H2a = 3 m - 1,3 m = 1,7 m
- Volume ruang pencerna
= volume rectangular + volume hopper
= (12 m x 4 m x 1,7 m) +
= 81,6 m3 + 19,72 m3 = 101,32 m3
Volume 2 hopper

V = [(panjang atas x lebar atas) + (panjang atas - 2 x faktor


kemiringan horizontal x kedalaman)(lebar atas - 2 x faktor
kemiringan horizontal x kedalaman) + 4(panjang atas - faktor
kemiringan horizontal x kedalaman)](kedalaman/6)
maka,
= 2 x [(6 m x 4 m) + {6 m - (2 x 1,25 x 1,3 m)}{(4 m - (2 x 1,25 x
1,3 m)} + 4{6 m - (1,25 x 1,3 m)}] x (1,3 m/6)
= 2 x 9,86 m3
= 19,72 m3

Tahap II : Mengestimasi debit lumpur mengendap dalam tangki Imhoff dan


debit supernatan dari tangki Imhoff.
1. Debit lumpur mengendap dalam tangki Imhoff
- Beban TSS yang diterima tiap tangki
= debit influen x konsentrasi TSS
= 10 m3/hari x 16.000 mg/l = 160.000 g/hari = 160 kg/hari
- Beban TSS dalam lumpur mengendap
= estimasi efisiensi penyisihan TSS x beban TSS influen
= 0,6 x 160 kg/hari = 96 kg/hari
- Debit lumpur mengendap
Untuk proses stabilisasi lumpur pada tahap pengolahan primer menggunakan tangki Imhoff,
lumpur yang telah melalui proses pencernaan dalam ruang pencerna memiliki karakteristik
kandungan solid kering 4-8% dan densitas lumpur 1.020-1.030 kg/m3 (Andreoli, von Sperling, &
Fernandes, 2007). Berdasarkan rentang nilai tersebut, diestimasikan konsentrasi TSS dalam
lumpur terpekatkan = 6% dan densitas lumpur terpekatkan = 1.030 kg/m3, maka estimasi debit
lumpur dari tiap digester :
beban TSS tertahan pada SDB
=
konsentrasi solid kering x densitas lumpur
96 kg/hari
=
6% x 1.030 kg/m3

= 1,6 m3/hari
- Konsentrasi TSS dalam lumpur mengendap pada ABR
beban TSS supernatan
=
debit supernatan
96 kg/hari x 1.000 g/kg
=
1,5 m3/hari

= 64.000 g/m3
= 64.000 mg/l
2. Debit supernatan dari ABR
- Beban TSS dalam supernatan dari tiap SDB
= beban TSS influen - beban TSS efluen
= 160 kg/hari - 96 kg/hari
= 64 kg/hari
- Debit supernatan dari tiap SDB
= 10 m3/hari - 1,6 m3/hari
= 8,4 m3/hari
- Konsentrasi TSS dalam supernatan dari ABR
beban TSS supernatan
=
debit supernatan
64 kg/hari x 1.000 g/kg
=
8,4 m3/hari

= 7.620 g/m3
= 7.620 mg/l
Gambar Desain Tangki Imhoff
Efisiensi unit pengolahan
1. BOD5
- Estimasi efisiensi penyisihan = 30%
- BOD5 efluen = (1-0,3) x 3.000 mg/l = 2.100 mg/l
2. COD
- Estimasi efisiensi penyisihan = 40%
- COD efluen = (1-0,4) x 9.200 mg/l = 5.520 mg/l
3. TSS
- Estimasi TSS efluen = 1.629 mg/l
- Efisiensi penyisihan
TSS infuen - TSS efluen
=
TSS influen
16.000 mg/l - 7.620 mg/l
= x 100%
16.000 mg/l

= 52%

Anda mungkin juga menyukai