Anda di halaman 1dari 7

PERUSAHAAN JASA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


( P J K 3 )

LATAR BELAKANG

Untuk menangani masalah Keselamatan


dan Kesehatan Kerja (K3) tidak harus oleh
pemerintah sendiri.
Bahwa sudah tidak sesuai lagi dengan
perkembangan zaman.

PENGERTIAN
Perusahaan yang usahanya dibidang K3 untuk
membantu pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.

PJK3

adalah

Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ahli K3) adalah tenaga teknis
berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja untuk mengawasi langsung ditaatinya Undang-Undang
Keselamatan Kerja.
PJK3 dalam melaksanakan kegiatan jasa K3 harus terlebih dahulu
memperoleh keputusan penunjukan dari Menteri Tenaga Kerja c.q.
Ditjen Binwasnaker.
Untuk memperoleh keputusan penunjukan
persyaratan yang telah ditentukan.

harus

memenuhi

Permen No. 04/Men/1995


tentang Perusahaan Jasa K3
RUANG LINGKUP PJK3 (Pasal 3), MELIPUTI :

a. Konsultan

b. Pabrikasi,

Pemeliharaan,

Reparasi,

Instalasi

Teknik K3

c. Pemeriksaan dan Pengujian Teknik


d. Pemeriksaan/Pengujian

dan

atau

Pelayanan

Kesehatan Kerja
e. Audit K3
f. Pembinaan dan Pelatihan K3

JENIS KEGIATAN (Pasal 4)


PJK3 Riksa Uji Teknik (sesuai pasal 3 ayat c) meliputi:
Pesawat Uap dan Bejana Tekan
Listrik
Penyalur Petir dan Peralatan Elektronik

Lift
Instalasi Proteksi Kebakaran
Konstruksi Bangunan
Pesawat Angkat dan Angkut
dan Pesawat Tenaga dan Produksi
DT dan NDT
PJK3 Riksa - Uji dan atau Pelayanan Kesehatan Kerja :
Kesehatan Tenaga Kerja
Lingkungan Kerja

(Pasal 5)
PJK3 sebagaimana dimaksud pasal 4 dilarang
melakukan kegiatan pada dua bidang sebagaimana
dimaksud pasal 3 huruf a, b, e dan f.

(Pasal 6)
Ahli K3 atau Dokter Pemeriksa yang bekerja pada
PJK3 mempunyai tugas melakukan pemeriksaan dan
pengujian teknik atau pemeriksaan/pengujian dan atau
pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan keputusan
penunjukannya.

PERSYARATAN PJK3 (Pasal 7)

Berbadan Hukum
Memiliki ijin usaha perusahaan (SIUP)
Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan
Memiliki peralatan yang memadai sesuai usaha jasanya
Memiliki Ahli K3 yang sesuai dengan usaha jasanya
yang bekerja penuh pada perusahaan yang bersangkutan
Memiliki Tenaga Teknis sesuai usaha jasanya

PROSEDUR & TATA CARA (Pasal 8)


PERMOHONAN
(pasal 8)

MENAKERTRANS cq
Dirjen Binwasnaker

Akte perushaan
SIUP
Keterangan domisili
NPWP
TIM
Daftar alat
Struktur organisasi
Wajib Lapor Ketenagakerjaan
SK Ahli K3 / Dokter Pemeriksa /
Tenaga Tehnis
Daftar riwayat hidup
Pas foto (berwarna)

Keputusan
(3 bulan)
ditolak - alasannya
diterima

PENILAI
SK PENUNJUKAN
2 tahun : (pasal 10)
- dapat diperpanjang
- dapat dicabut

PERPANJANGAN (Pasal 10)

Masa berlaku 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang


Prosedur sesuai Pasal 8 ayat 2
Daftar kegiatan selama penunjukan
Diajukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum SK
berakhir

HAK DAN KEWAJIBAN (Pasal 11)


HAK (pasal 11)

Melakukan kegiatan sesuai SK


Menerima imbalan sesuai kontrak
Mendapatkan pembinaan dan bantuan teknis dari
pejabat K3 setempat
KEWAJIBAN (pasal 12)

Mentaati ketentuan peraturan


Mengutamakan misi K3
Membuat kontrak yang memuat secara jelas hak dan
kewajiban
Menyimpan dokumen kegiatan selama 5 (lima) tahun
Lapor/konsul dengan pejabat K3 setempat

Pasal 13
Selain kewajiban, PJK3 harus melaporkan dan berkonsultasi dengan
Kadisnaker setempat sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
dengan menyerahkan laporan teknis sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 14
PJK3 harus melakukan kegiatan di bidang jasa pemeriksaan dan
pengujian teknik atau jasa pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan
kesehatan kerja yang mengakibatkan kerusakan atau kerugian pihak
lain karena tidak mengikuti prosedur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, wajib bertanggung jawab atas
kerusakan atau kerugian tersebut.

Pasal 15
Dalam hal adanya perubahan Ahli K3 atau Tenaga Teknis, PJK3
Harus melaporkan kepada Menteri Tenaga Kerja c.q. Direktur
Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Pasal 16
(1) Penunjukan PJK3 sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Menteri ini untuk mencapai hasil kecelakaan nihil di tempat
kerja.
(2) Untuk mencapai nihil kecelakaan, PJK3 harus memiliki sarana
dan prasarana yang diperlukan untuk pemenuhan syaratsyarat K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 19
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan melakukan
pengawasan terhadap ditaatinya Peraturan Menteri ini.
Pasal 20
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, maka
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 1261-/Men/1988
tentang Syarat-Syarat Penunjukan Perusahaan Jasa
Pemeriksaan dan Pengujian Teknik Pesawat Uap dinyatakan
tidak berlaku lagi.

Anda mungkin juga menyukai