Anda di halaman 1dari 14

PERUSAHAAN JASA

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


(PJK3)

Oleh :

DEDI ADI GUMELAR, SE, MM


KASUBDIT BINA KELEMBAGAAN DAN
TENAGA PENGAWAS
KETENAGAKERJAAN

DIKNALMA PENGAWAS KETENAGAKERJAAN


TAHUN 2008

LATAR BELAKANG
Untuk menangani K3 tidak harus oleh
pemerintah sendiri.
Dalam perdagangan internasional fasilitas
pemeriksaan/pengujian yang dilakukan
pemerintah dianggap subsidi dan tidak
netral.
Pengguna
jasa
pemeriksaan/pengujian
terhindar dari beban psikologis.
Kep. Men. 1281/1988 tentang PJIT Pesawat
Uap tidak sesuai lagi.

PENGERTIAN
PJK3 adalah Perusahaan yang usahanya dibidang K3 untuk

membantu pelaksanaan pemenuhan syarat-syarat K3 sesuai


dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Ahli K3) adalah


tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnaker yang
ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi
langsung ditaatinya Undang-Undang Keselamatan Kerja.
PJK3 dalam melaksanakan kegiatan jasa K3 harus terlebih
dahulu memperoleh keputusan penunjukan dari Menteri
Tenaga Kerja c.q. Ditjen Binwasnaker.
Untuk memperoleh keputusan penunjukan harus memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan.

RUANG LINGKUP PJK3 (Pasal 3),


MELIPUTI :
a. Konsultan
b. Pabrikasi,

Pemeliharaan,

Reparasi,

Instalasi

Teknik K3
c. Pemeriksaan dan Pengujian Teknik
d. Pemeriksaan/Pengujian

dan

Kesehatan Kerja
e. Audit K3
f. Pembinaan dan Pelatihan K3

atau

Pelayanan

JENIS KEGIATAN (Pasal 4)


PJK3 Riksa
meliputi:

Uji Teknik (sesuai pasal 3 ayat c)


Pesawat Uap dan Bejana Tekan
Listrik
Penyalur
Petir
dan
Peralatan
Elektronik
Lift
Instalasi Proteksi Kebakaran
Konstruksi Bangunan
Pesawat Angkat dan Angkut
dan Pesawat Tenaga dan Produksi
DT dan NDT
PJK3 Riksa - Uji dan atau Pelayanan Kesehatan
Kerja :
Kesehatan Tenaga Kerja
Lingkungan Kerja

(Pasal 5)
PJK3 sebagaimana dimaksud pasal 4 dilarang
melakukan kegiatan pada dua bidang
sebagaimana dimaksud pasal 3 huruf a, b, e dan
f.

(Pasal 6)
Ahli K3 atau Dokter Pemeriksa yang bekerja pada
PJK3 mempunyai tugas melakukan pemeriksaan
dan pengujian teknik atau pemeriksaan/pengujian
dan atau pelayanan kesehatan kerja sesuai
dengan keputusan penunjukannya.

PERSYARATAN PJK3 (Pasal 7)

Berbadan Hukum
Memiliki ijin usaha perusahaan (SIUP)
Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Memiliki bukti wajib lapor ketenagakerjaan
Memiliki peralatan yang memadai sesuai usaha jasanya
Memiliki Ahli K3 yang sesuai dengan usaha jasanya
yang bekerja penuh pada perusahaan yang bersangkutan
Memiliki Tenaga Teknis sesuai usaha jasanya

PROSEDUR & TATA CARA (Pasal


8)
PERMOHONA
N
(pasal
8)
Akte
perushaan

MENAKERTRANS cq
Dirjen Binwasnaker

SIUP
Keterangan domisili
NPWP
TIM
Daftar alat
Struktur organisasi
Wajib Lapor Ketenagakerjaan
SK Ahli K3 / Dokter Pemeriksa /
Tenaga Tehnis
Daftar riwayat hidup
Pas foto (berwarna)

Keputusan
(3 bulan)

ditolak
alasannya
diterima

PENILAI
SK PENUNJUKAN
2 tahun : (pasal 10)
dapat
diperpanjang
- dapat dicabut

PERPANJANGAN (Pasal
10)

Masa

berlaku

(dua)

tahun

dan

dapat

diperpanjang
Prosedur sesuai Pasal 8 ayat 2
Daftar kegiatan selama penunjukan
Diajukan paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
SK berakhir

HAK DAN KEWAJIBAN (Pasal


11)
HAK (pasal 11)

Melakukan kegiatan sesuai SK


Menerima imbalan sesuai kontrak
Mendapatkan pembinaan dan bantuan teknis dari
pejabat K3 setempat
KEWAJIBAN (pasal 12)

Mentaati ketentuan peraturan


Mengutamakan misi K3
Membuat kontrak yang memuat secara jelas hak
dan kewajiban
Menyimpan dokumen
kegiatan selama 5 (lima)
tahun
Lapor/konsul dengan pejabat K3 setempat

Pasal 13
Selain kewajiban, PJK3 harus melaporkan dan berkonsultasi dengan
Kadisnaker setempat sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
dengan menyerahkan laporan teknis sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 14
PJK3 harus melakukan kegiatan di bidang jasa pemeriksaan dan
pengujian teknik atau jasa pemeriksaan/pengujian dan atau pelayanan
kesehatan kerja yang mengakibatkan kerusakan atau kerugian pihak
lain karena tidak mengikuti prosedur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, wajib bertanggung jawab atas
kerusakan atau kerugian tersebut.

Pasal 15
Dalam hal adanya perubahan Ahli K3 atau Tenaga Teknis, PJK3
Harus melaporkan kepada Menteri Tenaga Kerja c.q. Direktur
Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan.
Pasal 16
(1) Penunjukan PJK3 sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Menteri ini untuk mencapai hasil kecelakaan nihil di tempat
kerja.
(2) Untuk mencapai nihil kecelakaan, PJK3 harus memiliki sarana
dan prasarana yang diperlukan untuk pemenuhan syaratsyarat K3 sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 19
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan melakukan
pengawasan terhadap ditaatinya Peraturan Menteri ini.
Pasal 20
Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri ini, maka
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 1261-/Men/1988
tentang Syarat-Syarat Penunjukan Perusahaan Jasa
Pemeriksaan dan Pengujian Teknik Pesawat Uap dinyatakan
tidak berlaku lagi.

Anda mungkin juga menyukai