Pinjal Tikus Papper
Pinjal Tikus Papper
(Pinjal Tikus)
A. TOKSONOMI
Klasifikasi pinjal
Kingdom
Animalia
Sub kingdo
Invertebrata
Filum
Arthropoda
Kelas
Insecta
Ordo
Siphonoptera
Familia
Pulicidae
Genus
Xenopsylla
Spesies
Xenopsylla cheopis
B. MORFOLOGI
1. Telur
Berwarna putih berkilat, melekat pada bulu-bulu perumah atau pada sarang
Dikeluarkan setelah 2 hari makan darah.
Dewasa betina mengeluarkan 600 biji telur sepanjang hayat.
Telur dikeluarkan satu persatu dalam kumpulan
Telur menetas diantara 2 hari-2 minggu bergantung kepada persekitaran
Optmal pada suhu 18-35C dan kelembapan bandingan 70-80%
Larva keluar dari kulit telur dengan memecahkan kulit menggunakan duri
hadapan yang digelar duri penetas
2. Larva
13 segmen
Tidak berkaki
Mulut untuk mengunyah
dicerna
Larva mempunyai sifat meminta makanan dengan cara mengekori dewasa
3. Pupa
Peringkat sebelum jadi dewasa
Kitaran hidup mengambil masa beberapa minggu hingga beberapa bulan
mengikuti spesis dan suhu.
4. Dewasa
Kapsul dari kepala kutu sangat termodifikasi. Kepalanya tinggi dan sempit.
Xenopsilla Cheopis atau sering disebut kutu tikus, tidak memiliki genal
kutu lainnya.
Kutu ini memiliki panjang tubuh sekitar 1,5mm sampai 4mm.
Antena Kutu ada di dalam antennae fossal. Antennae fossal membagi
kaki yang panjang, kaki belakang adalah organ utama untuk melompat.
Abdomen dari kutu memiliki 10 segmen.
Mulutnya digunakan untuk dua tujuan. Yang pertama untuk menyemburkan
air liurnya atau sebagian darah cerna melalui gigitan. Yang kedua untuk
menghisap darah dari host1
Hilla panjang, pangkal hilla ramping dan lebih meluas daripada bulga
spermateka
Memiliki panjang tubuh sekitar 1,5mm sampai 4mm
Memiliki satu pasang antena, tiga pasang kaki, mesopleuron terbagi oleh
Ukuran pada pinjal betina lebih besar dibandingkan pinjal jantan bahkan
D. BIONOMIK
1. Kesukaan Tempat Hidup
Biasanya dijumpai pada daerah tropikal dan subtropikal.
Jarang ditemukan di daerah dingin.
Sukasembunyi dicelah2 rambut, bulu hewan, kawasan berpasir, dan dicelah
retakan dinding.
2. Waktu Hidup
Xenopsylla cheopis yang makan pada inangnya bisa hidup selama 38 hari
E. SIKLUS HIDUP
1. Telur
Pinjal tikus bertelur 300-400 telur selama hidupnya. Kutu betina mletakkan telur
diantara rambut maupun di sarang tikus. Telur menetas dalam waktu 2 hari
sampai beberapa minggu, tergantung suhu dan kelembaban
2. Larva
Setelah menetas, larva akan menghindar dari sinar ke daerah yang gelap sekitar
rumah, terkadang larva terdapat di lantai, retak-retak pada di dinding,
permadanai, sarang tikus, dll dan makan dari kotoran kutu loncat ( darah kering
yang dikeluarkan dari kutu loncat). Larva-larva hidup dari segala macam sisasisa organik dan mengalami 3 kali pergantian kulit.
3. Pupa
Lama tahap ini rata-rata 8 sampai 9 hari. Tergantung dari kondisi cuaca, ledakan
populasi biasanya terjadi 5 sampai 6 minggu setelah cuaca mulai hangat. Pupa
tahap yang paling tahan dalam lingkungan dan dapat terus tidak aktif sampai
satu tahun. Tahap Dewasa Kutu loncat dewasa keluar dari kepompong nya
waktu mereka merasa hangat, getaran dan karbondioksida yang menandakan
ada host di sekitarnya. Setelah mereka loncat ke host, kutu dewasa akan kawin
dan memulai siklus baru. Siklus keseluruhnya dapat dipendek secepatnya
sampai 3-4 minggu.
4. Dewasa
Dari pupa akhirya pinjal dewasa. Pinjal dewasa keluar dari kepompongnya
waktu mereka merasa hangat, getaran dan karbon dioksida yang menandakan
ada host di sekitarnya, dalam waktu 24 jam pinjal ini sudah bisa mulai menggigit
dan mengisap darah. Setelah mereka loncat ke host, kutu dewasa akan kawin
dan memulai siklus baru. Daur hidup pinjal secara normal berkisar 2-3 minggu,
jika suhu dan kelembapannya tidak mendukung daur hidup pinjal akan
membutuhkan waktu lebih lama dan seluruh tahap dapat mencapai 1 tahun atau
lebih.
F. HABITAT
Xenopsylla cheopis biasanya mendiami habitat tropis dan subtropis,
besar cokelat.
Pinjal tikus suka bersembunyi diclelah-celah rambut, bulu hewan, kawasan
berpasir, dan dicelah retakan dinding.
G. CARA PENULARAN
Tikus besar, tikus kecil dan mamalia lainnya berperan sebagai reservoir.
Siklus penularan berlangsung melalui kutu pada tikus, biasanya jenis
tikusnya adalah Rattus rattus, dan R. novergicus. Infeksi biasanya
berlangsung tanpa gejala. Kutu tikus yang terinfeksi (biasanya jenis
domestik lainnya
Xenopsylla cheopis juga dapat bertindak sebagai vector penular endemic
thypus yang disebabkan oleh Rickettsia mooseri yang secara alami
merupakan penyakit pada tikus. Penularan pada manusia terjadi melalui
luka gigitan atau luka lecet yang tercemar tinja atau jaringan yang rusak dari
pinjal yang infektif. Penularan dengan tinja pinjal dapat terjadi juga melalui
konjungtiva atau membrane mukosa penderita. Sesudah terinfeksi, pinjal
tetap infektif seumur hidupnya.
H. PENYEBARAN PENYAKIT
Xenopsylla cheopis adalah pinjal tikus tropis. Pada tikus pinjal ini lebih
umum daripada Nosopsyllus fasciatus di Negara tropis dan banyak
menyerang orang. Pinjal ini sangat penting karena memerlukan pes
I.
1. Pes
Pes merupakan penyakit karantina internasional di Indonesia termasuk
penyakit yang timbul kembali (reemerging disease) dan dapat meyebabkan
Stivalus cognatus.
Proses itu terjadi ketika tikus yang terinventasi kutu (ternfeksi Yersinia
pestis) mati, kemudian kutu positif Yersinia pestis itu akan segera
2. Murine Typhus
Penyakit ini ditemukan umumnya di kota pelabuhan laut dan didaerah
Secara Biologis
Menggunakan pemangsa biologis seperti kucing, pastikan kebersihan
kucing terjaga.
Secara Kimia
Penggunaan rodentisida sebagai insektisida untuk hewan pengerat.
2. Pengendalian
Secepatnya setelah didiagnosis adanya penyakit pes penderita harus
diisolasi dan dilaporkan ke puskesmas/pelayanan kesehatan serta dinkes
setempat.
Apabila telah ditemukan kasus, maka sanitarian perlu memantau aktivitas
Referensi
http://imeyus.blogspot.co.id/2010/05/penyebaran-peyakit-melalui-vektor.html
http://1bjklpurwokerto.blogspot.co.id/2014/06/mengetahui-morfologipinjal.html
http://www.slideshare.net/enefnovhy/makalah-xenopsylla-cheopis
https://evynurhidayah.wordpress.com/2012/03/28/pengendalian-pinjal-dalamhubungan-dengan-kesehatan-lingkungan/
http://amellticz.blogspot.co.id/2012_12_01_archive.html 05/01/2016 9:52:29
http://rufahsari.blogspot.co.id/2012/07/identifikasi-pinjal-tujuan-untuk_04.html
05/01/2016 10:05:59
http://aiyssmithdhavidhsond.blogspot.co.id/2013/09/laporan-praktkumparasitologi.html 05/01/2016 10:46:00
https://www.academia.edu/10810907/Xenopsylla_cheopis 05/01/2016 10:51