Pengawas Proyek
Pengawas Proyek
Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek ( owner ) untuk melaksanakan
pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan. perlu
sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur,
mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik
dalam waktu cepat dan efisien.
2.
3.
Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.
4.
Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun
kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
5.
Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai
pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
6.
Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh
kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan
kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.
2.
3.
4.
5.
6.
Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja
yang telah disepakati sebelumnya.
Konsultan pengawas biasa diadakan pada proyek bangunan dengan skala besar seperti gedung
bertingkat tinggi, bagian ini bisa merangkap dalam hal management konstruksi atau MK namun
perbedaanya adalah MK mengelola jalanya proyek dari mulai perencanaan,pelaksanaan sampai
berakhirnya proyek sedangkan konsultan pengawas hanya bertugas mengawasi jalanya
pelaksanaan proyek saja. dalam kondisi nyata dilapangan diperlukan kerjasama yang baik antara
konsultan pengawas dengan kontraktor agar bisa saling melengkapi dalam pelaksanaan
pembangunan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan misalnya kontraktor dibatasi oleh waktu
dalam melaksanakan pekerjaan jadi akan sangat terpengaruh dari proses aproval material atau
shop drawing dari konsultan pengawas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
Membuat Rencana kerja dan syarat sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai
pedoman pelaksanaan.
Memproyeksikan keinginan keinginan atau ide ide pemilik ke dalam desain bangunan.
Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak pihak pelaksana bangunan yang
melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pembangunan.
Agar pelaksanaan proyek pembangunan dapat berjalan dengan baik diperlukan konsultan
perencana yang bagus dalam menghasilkan setiap detail perencanaan bangunan, misalnya gambar
kontrak yang jelas tanpa adanya pertentangan perbedaan antar gambar serta perbedaan gambar
rencana dengan kondisi dilapangan. selain itu dalam hal spesifikasi bangunan juga dijelaskan
dengan detail agar tidak terjadi hambatan dalam pemilihan material saat pekerjaan pembangunan
berlangsung.
Saat pelaksanaan pembangunan berlangsung pihak konsultan perencana dapat membuat jadwal
pertemuan rutin dengan kontraktor untuk membahas hal-hal yang mungkin perlu mendapat
pemecahan dari perencana misalnya saat aproval material atau pembuatan gambar shop drawing
sebagai pedoman pelaksanaan proyek. hal-hal yang sering menjadi permasalahan dari produk
perencana misalnya material yang telah ditentukan pada RKS sulit ditemukan pada saat
pembangunan atau harganya terlalu mahal melebihi RAB sehingga kontraktor mengusulkan
persetujuan perubahan material untuk digunakan sebagai pengganti. masalah lainya misalnya
perbedaan gambar rencana dengan kondisi exsiting lapangan sehingga kontraktor membuat
gambar perubahan yang memerlukan persetujuan konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek
sehingga diperlukan kerjasama dan hubungan yang baik antara kontraktor dan konsultan perencana
Kontraktor Pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang ditunjuk untuk melaksanakan
pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Atau dalam definisi lain menyebutkan bahwa pihak
yang penawarannya telah diterima dan telah diberi surat penunjukan serta telah menandatangani
surat perjanjian pemborongan kerja dengan pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan proyek.
Pada Proyek tempat penulis kerja praktek ini, pemilik proyek (owner) memberikan kepercayaan
secara langsung kepada kontraktor pelaksana untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Peraturan
dan persetujuan tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak diatur dalam dokumen kontrak.
Kontraktor bertanggung jawab secara langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam
melaksanakan pekerjaannya diawasi oleh tim pengawas dari ownerserta dapat berkonsultasi secara
langsung dengan tim pengawas terhadap masalah yang terjadi dalam pelaksanaan. Perubahan
desain harus segera dikonsultasikan sebelum pekerjaan dilaksanakan.
Kontraktor sebagai pelaksana proyek tentunya mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
menjalankan fungsinya, antara lain adalah sebagai berikut.
1.
Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah
direncanakan dan ditetapkan didalam kontrak perjanjian pemborongan.
2.
Memberikan laporan kemajuan proyek (progress) yang meliputi laporan harian, mingguan,
serta bulanan kepada pemilik proyek yang memuat antara lain:
Pelaksanaan pekerjaan.
1.
Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan, dan alat pendukung
lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan gambar yang telah ditentukan dengan
memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan keamanan pekerjaan.
2.
3.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan jadual (time schedule) yang telah disepakati.
4.
Melindungi semua perlengkapan, bahan, dan pekerjaan terhadap kehilangan dan kerusakan
sampai pada penyerahan pekerjaan.
5.
Memelihara dan memperbaiki dengan biaya sendiri terhadap kerusakan jalan yang
diakibatkan oleh kendaraan proyek yang mengangkut peralatan dan material ke tempat
pekerjaan.
6.
Kontraktor mempunyai hak untuk meminta kepada pemilik proyek sehubungan dengan
pengunduran waktu penyelesaian pembangunan dengan memberikan alasan yang logis dan
sesuai dengan kenyataan di lapangan yang memerlukan tambahan waktu.
7.
Mengganti semua ganti rugi yang diakibatkan oleh kecelakaan sewaktu pelaksanaan
pekerjaan, serta wajib menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.