Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PERUMAHAN RSH

PENGANTAR PERANCANGAN PERMUKIMAN

Dosen Pembimbing : Wienty Triyuli, S.T, M.T

Disusun
Oleh
Istiarani
03061181320017
Wulan Sari Puteri 03061181320009
R.A Rizky Alfiah Putri
03061181320027

PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Dewasa ini pertambahan penduduk terjadi sangat pesat yang berakibat pada
peningkatan taraf hidup masyarakat. Hal ini juga berpengaruh pada semakin tingginya
permintaan akan rumah tinggal. Bagi kebanyakan masyarakat, rumah menjadi
kebutuhan yang sangat penting.
Memilih salah satu perumahan diantara banyaknya pilihan perumahan lainnya
bukan suatu hal yang mudah. Apalagi jika perumahan yang dicari haruslah sesuai
dengan kebutuhan penghuninya, baik dari segi lokasi, fasilitas, ataupun biayanya. Oleh
sebab itu, muncul berbagai pertimbangan sebelum memilih perumahan yang akan
dihuni. Sebagai contoh, adalah Perumahan Citra yang berlokasi di Jalan lintas
Inderalaya.
Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan memilih perumahan ini adalah
kondisi fisik rumah, seperti letak perumahan yang berada dilokasi yang strategis, jalan
yang luas sehingga memudahkan jalur keluar-masuk perumahan, juga kemudahan
mendapatkan air bersih dan aliran listrik yang lancar.
Fasilitas juga menjadi penentu layak tidaknya perumahan untuk beroperasi.
Fasilitas seperti lapangan parkir, lapangan olahraga, mushola, tempat makan, gedung
pertemuan, keamanan, tempat sampah yang tersebar disetiap rumah, tempat
pembuangan limbah yang memadai, juga baik tidaknya bahan bangunan yang
digunakan perumahan.
Perumahan dikatakan layak huni jika mengarah pada perumahan yang sehat.
Rumah yang sehat berarti memiliki penghawaan baik yang bersumber dari vegetasi di
lingkungan sekitar rumah. Dari segi pencahayaan, arah rumah tidak berada pada siklus
matahari, sehingga rumah tidak terasa panas.
1.2

Rumusan Masalah
A. Bagaimana kondisi fisik perumahan citra?
B. Bagaimana fasilitas yang tersedia di perumahan citra
C. Bagaimana perubahan salah satu fasade bangunan yang ada di perumahan
citra?
D. Bagaimana tipe standar rumah sehat?

1.3

Tujuan
A. Untuk mengetahui kondisi fisik dari suatu perumahan
B. Untuk mengetahui fasilitas apa saja yang tersedia di perumahan tersebut

2 | Rumah Sehat di Perumahan Citra

C. Untuk mengetahui bagaimana perubahan fasade yang telah terjadi pada salah
satu bangunan di perumahan tersebut
D. Mengetahui apakah perumahan tersebut termasuk dalam rumah sehat
sederhana, serta
E. Mengetahui bagaimana tipe rumah sehat sederhana

1.4

Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai dari pembuatan makalah ini adalah: Meningkatnya
pengetahuan mahasiswa maupun masyarakat mengenai kondisi perumahan yang baik,
serta terwujudnya kepedulian masyarakat akan pentingnya rumah sehat.

3 | Rumah Sehat di Perumahan Citra

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1

Perumahan

Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai


lingkungan tempat tinggal yang dilengkapi dengan prasarana
lingkungan, yaitu kelengkapan dasar fisik lingkungan,seperti
penyediaan air minum, pembuangan sampah, tersedianya jaringan
listrik, telepon, jalan, yang memungkinkan lingkungan pemukiman
berfungsi sebagaimana mestinya.
Rumah adalah tempat untuk melepaskan lelah, tempat berbaur,
dan membina rasa kekeluargaan diantara anggota keluarga, tempat
berlindung dan tempat menyimpan barang berharga, serta rumah
yang juga sebagai status lambang sosial (Azwar, 1996;
Mukono,2000).
Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan, halaman dan
area sekitarnya yang dipakai sebagai tempat tinggal dan sarana
pembinaan keluarga (UU RI No. 4 Tahun 1992).

2.1.1 Pengertian Rumah Sehat


Perumahan yang layak untuk tempat tinggal harus
memenuhi syarat kesehatan, sehingga penghuninya tetap
sehat. Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan
prasarana dan sarana terkait, seperti penyediaan air bersih,
sanitasi pembuangan sampah, transportasi, dan tersedianya
pelayanan sosial. (Krieger and Higgins, 2002).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Rumah
sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat
serta sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan
kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga
seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif. Oleh
karena itu, keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi,
teratur sangat diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah
dapat terpenuhi dengan baik.( http://aprekecil.blogspot.com)
2.1.2

Lokasi

4 | Rumah Sehat di Perumahan Citra

Keputusan untuk membeli rumah harus menimbangkan


faktor-faktor lokasi perumahan yang strategis, kemudahan
aksesibilitas dan transportasi dari dan ke tempat tujuan rutin,
seperti sekolah, tempat ibadah, pasar, pusat perbelanjaan,
tempat kerja, serta rumah sakit. Perlu diperhatikan juga apakah
lokasi perumahan dan lingkungan sekitar bebas banjir pada
masa kini sampai masa mendatang? Jika lokasi dekat dengan
terminal amati tingkat kebisingan suara pencemaran udara dan
rawan kejahatan. Lokasi di dekat pasar rawan kejahatan, resiko
pencemaran udara, serta sampah yang menggunung. Lokasi
dekat kawasan industry pabrik berat beresiko pencemaran
udara, air, dan suara. Lokasi dekat kawasan jalur tegangan
tinggi juga berpotensi terkena pencemaran energy listrtik dan
magnetic yang berbahaya untuk kesehatan jangka panjang.
( www.kompas.com)
Imelda Akmal (2005:16), di Negri beriklim tropis seperti
Indonesai ini, kita sangat mermbutuhkan suasana rumah serta
lingkungan sekitarnya sejuk serta teduh. Suasana seperti itu
dapat dirasakan apabila kita memerhatikan kerindangan
pepohonan yang ada disekitar rumah serta lingkungan
perumahannya. Tetapi lebih baiknya lagi kita memerhatikan
aturan Garis Sepadan Bangunan (GSB) yang mengatur jarak
antar rumah dengan jalan agar rumah tidak bising serta
berdebu. Sedangkan aturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB),
mengatur agar luas bangunan maksimal adalah 60% luas lahan
agar tidak menggangu daya serap air pada suatu lingkungan.
Selain itu, agar tidak menganggu keseimbangan tanah,
bangunan sebaiknya mengikuti bentuk topografi alam sekitar.
2.1.3 Jaringan Jalan
Menurut SNI 03-6967-2003
Jalan lokal sekunder di peumahan dibagi kedalam 3 bagian
yaitu:
A. Jalan lokal Sekunder l,
Jalan lokal I merupakan jalan poros perumahan yang
menghubungkan antara jalan kolektor atau pusat
aktivitas di perumahan. Jalan ini secara fungsional
dapat dikatakan seperti jalan dengan hirarki arteri di
dalam kawasan perumahan, dengan kapasitas jalan
5 | Rumah Sehat di Perumahan Citra

yang dapat melayani jumlah kendaraan yang relative


besar,yaitu antara 800-2000 kendarahaan/hari.
B. Jalan lokal Sekunder ll
Jalan lokal ll menghubungkan akses menuju jalan lokal
sekunder lll dan menguhubungkan aktivitas atau
menuju jalan yang lebih tinggi hirarkinya. Jalan lokal ll
dapat bernetuk loop yang menghubungkan satu jalan
kolektor atau jalan arteri pada dua titik, atau dapat
juga berbentuk jalan lurus yang menguhubungkan lalulintas anatar jalan kolekter atau jalan arteri. Jalan lokal
ll mempunyai kapasitas 200-1000 kendaraan/hari.
C. Jalan lokal Sekunder lll
Fungsi utama dari jalan ini adalah menghubungkan
lalu-lintas menuju persil jalan lainnya dalam
perumahan. Jalan lokal lll tidak memberikan pelayanan
sebagai jalan pintas. Kapasitas jalan ini adalah kurang
dari 350 kendaraan/hari.( http://www.pu.go.id)
2.1.4

Listrik

Listrik dapat dihasilkan dari sumber energi alam seperti


angin atau misal panas matahari dan telah menjadi kebutuhan
yang
paling
banyak
digunakan
di
dunia
sejak
penemuannya.Pada lingkungan ini tersedia listrik dengan
kapasitas tertentu yang harusnya memenuhi syarat muatan
tertetu sesuai SNI.

2.2

Fasilitas Dan Lingkungan Pendukung Di Perumahan

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai


berikut:
1.

Penyediaan air bersih yang cukup,

2.

Pembuangan tinja,

3.

Pembuangan air limbah (air bekas),

4.

Pembuangan sampah,

5.

Fasilitas dapur (kantin),

6 | Rumah Sehat di Perumahan Citra

6.

Ruang berkumpul,

7.

Tempat ibadah
A. Air Bersih
Pada lingkungan ini tersedia sarana air bersih dengan
kapasitas 120liter/hari/orang. Kualitas air bersih harus
memenuhi persyaratan kesehatan. Air bersih dan sehat
adalah air yang memenuhi syarat:
A. Fisik
= Tidak berwarna, tidak berbau, terasa
tawar, segar,dan relatif jernih.
B. Kimia
=
Tidak
mengfandung
zat
membahayakan/dapat merusak benda.
C. Bakteriologi
= Tidak mengandung bakteri yang
menggangu kesehatan. (Dirjen Cipta Karya, DepPU, Rumah dan
Lingkungan Perumahan Sehat. Jakarta:Oktober 1993)

B. Tempat Pembuangan Sampah


Dirjen Cipta Karya DepPu (1993), Untuk pembuangan
sampah, setiap rumah harus menyediakan wadah berupa
tong atau bak sampah yang diberi penutup agar lalat dan
binatang lainnya tidak masuk. Tentunya pada lingkungan
perumahan haruslah terdapat petugas pengangkut
sampah yang mengambil sampah secara berkala untuk
menghindari penimbunan berlebihan serta berbau
menyengat.
C. Saluran Pembuangan Air Kotor
Dirjen Cipta Karya DepPu (1993), Air kotor atau air
buangan dari kamar mandi, dan dapur disalurkan melalui
selokan terbuka atau tertutup di dalam pekarangan
rumah ke selokan air di pinggir jalan. Limbah rumah
tangga tidak boleh mencemari permukaan tanah, oleh
karena itu harus dibuat perkerasan dengan kemiringan
tertentu agar limbah dapat terus mengalir dengan lancar.
Limbah kotoran manusia harus dikelola agar tidak
menimbulkan bau dan mencemari permukaan tanah serta
air tanah. Jarak antar sumur air dengan sumur resapan
septic tank minimal 10m. jarak 10m tersebut tidak hanya
diterapkan pada sumur air minum sendiri, tetapi

7 | Rumah Sehat di Perumahan Citra

perhatikan juga letak sumur resapan air kotor kita dengan


sumur air minum tetangga
.
2.3

Bahan Banguanan Perumahan

Imelda Akmal (2005:14), dalam usaha pengadaan rumah sehat


sederhana, sebaiknya kita menggunakan bahan bgangunan yang
berasal dari wilayah kita sendiri, sehingga bisa menyesuaikan dengan
kondisi iklim kita disini, serta dapat mengurangi biaya perawatan
serta menghemat biaya pengirimannya.
Hal pentig yang perlu diperhatikan yaitu bahan bangunan
terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat
membahayakan kesehatan. Bahan bangunan umumnya digolongkan
sebagai berikut:
Golongan
Bahan Bangunan
Contoh Bahan
Bahan
bangunan Anorganik : Batu alam, Batu kali, kerikil, pasair,
alam
tanah liat.
kapur
Organik
bamboo,
rumput
Bahan
Buatan

Bahan
Logam

: Kayu, Beragam kayu, bamboo,


dedaunan, rumbia, alang-alang.

Bangunan Bahan yang dibakar

Bata merah, genteng.

Bahan yang dilebur

Kaca

Bahan yang ditempa

Konblok, batako.

Bahan kimia/petrokimia

Plastic, kertas,cat.

Bangunan Logam mulia


Logam

mulia

Logam besi
Logam non besi

Emas, perak.
Air raksa, nikel, kobalt.
Besi, baja.

Alumunium,
kuningan,
perunggu.
Bahan asbes banyak digunakan sebagai atap rumah, terutama
untuk rumah sederhana. Namun kandungan bahan asbes dapat
8 | Rumah Sehat di Perumahan Citra

mengakibatkan gangguan kesehatan berupa timbulnya penyakit


asbetstosis, hal ini sudah cukup dikenal dikalangan praktisi kesehatan
kerja maupun kesehatan lingkunngan. Asbestosis adalah penyakit
kronis
yang mengakibatkan penderita
sulit bernafas
dan
mengakibatkan kematian.(www.lmbunika.com)

pasir

bata merah

batako

batu candi

batu kali

kayu kaso

plywood

gypsum board

baja

ringan
Gb Contoh Bahan Bangunan

2.4

Perubahan Fasade Perumahan

Perubahan bentuk fasade yang ada saat ini berhubungan dengan


perubahan social budaya masyarakat sekitar. Perubahan ini mengikuti
perubahan zaman yang ada, t Menurut Ching (1979: 50-51), bentuk adalah
objek yang ditransformasi dan dimodifikasi, bentuk sebagai bagian dari
9 | Rumah Sehat di Perumahan Citra

fasade meliputi sosok,ukuran,tekstur, posisi,orientasi dan inersia visual.


Selain itu perkembangan budaya luar yang berkembang melalui media
informasi dan telekomunikasi juga mempengaruhi perubahan fasade di
bangunan tradisi.
Proporsi yaitu perbandingan antara satu bagian dengan bagian lainnya pada
salah satu elemen fasade. Dalam menentukan proporsi bangunan biasanya
mempertimbangkan batasan-batasan yang diterapkan pada bentuk, sifat
alami bahan, fungsi struktur atau oleh proses produksi. Penentuan proporsi
bentuk dan ruang bangunan sepenuhnya merupakan keputusan perancang
yang memiliki kemampuan untuk mengolah bentuk-bentuk arsitektur,
mengembangkan bentuk-bentuk geometri dasar dan sebagainya, yang
tentunya keputusan dalam penentuan proporsi tersebut ada dasarnya.
Setelah itu pemiliknya juga bisa mengembangkan fungsi ruang masing
masing bisa digunakan untuk bisnis juga bisa sebagai tempat tinggal.
Perubahan fasade juga bisa menjadi mejadi penentu dari perubahan fungsi
ruang karena itu saling berkaitan satu sama lain sebagai contoh peubahan
yang sering kita lihat perubahan fasade depan rumah yang dijadikan
sebagai took itu juga berarti ada erubahan fungsi ruang yang terjadi.

2.5

Membangun Rumah yang Sehat

Menyangkut aspek kesehatan, biasanya standarn kesehatannya


sama yaitu rumah sehat harus memenuhi beberapa kriteria,
diantaranya: sirkulasi udara yang baik, ruangan yang mendapat
cukup cahaya alami dari matahari, tata letak ruangan yang
memudahkan pergerakan penghuni untuk beraktifitas, serta
tersedianya
lahan
terbuka
untuk
menanam
tanaman.
(Architectaria.com ,2009)

2.5.1

Sirkulasi Udara (Penghawaan)

Architectaria.com(2009), Perbedaan tekanan didalam dan


diluar bangunan akan membantu udara mengalir dari ventilasi
pada bidang dinding yang satu menuju vetilasi pada bidang
dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara pada bangunan
(rumah) harus cukup untuk mendukung proses sirkulasi udara ,
mengalirkan udara segar dari luar kedalam ruangan.
Bila rumah berada didaerah perkotaan dan kondisi di
rumah memang benar-benar tidak memungkinkan untuk
menggunakan penghawaan alami, kita dapat menggunakan AC.

10 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

Berikut adalah cara yang dapat digunakan untuk menghitung


kebutuhan AC dalam sebuah ruangan:
Misalkan ukuran ruangan 3m x 4m.
Luas ruangan = Panjang ruangan x lebar ruangan
Luas ruangan = 4m x 3m = 12 m
Koefisien BTU (British Thermal Unit) 500 BTU untuk 1 m luas
ruangan
Kapasitas AC = Luas Ruangan x Koefisien BTU
Kapasitas AC = 12 m x 500 BTU
Kapasitas AC = 6000 BTU
Kapasitas standar AC yang tersedia dipasaran, diantaranya
adalah:
AC kapasitas PK setara dengan 5000 BTU
AC kapasitas PK setara dengan 7000 BTU
AC kapasitas 1,0 PK setara dengan 9000 BTU
Maka ruangan dengan luas 12 m membutuhkan AC dengan
kapasitas 6000 BTU Pakai AC PK
2.5.2

Pencahayaan

Pencahayaan ruangan sebaiknya bersumber pada cahaya


alami. Sehingga selain sehat juga dapat menghemat energi.
Tidak perlu menyalakan lampu di siang hari. Selain sebagai
sumber vitamin D, sinar matahari juga bisa berfungsi untuk
membunuh beberapa jenis jamur dan bakteri negatif.
2.5.3 Perencanaan
dan
Pengaturan
Berdasarkan Arah Sinar Matahari

Ruangan

Ada
beberapa
cara
yang
dapat
digunakan
untuk menentukan
posisi
ruang
dan
bukaan-bukaan
berdasarkan arah sinar matahari.

A. Ruang Tidur
Agar sinar matahari pagi dapat masuk ke ruang ini,
letakkan ruang tidur di sebelah tenggara sampai timur
laut. Sinar yang masuk membuat kita tidak malas bangun
11 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

pagi. Selain itu, sisi ini tidak menerima panas sore hari
sehingga nyaman jika digunakan untuk beristirahat.
B. Ruang Keluarga, Ruang Tamu, dan Ruang Makan
Ruang bersama sebaiknya berada disisi barat laut atau
barat daya. Pada posisi ini ruang akan mendapatkan
penerangan alami dan hangat. Tapi untuk mengurangi
panas pada sisi barat, perlu adanya pengolahan khusus
misalnya pemakaian material peredam panas atau
pemakaian kisi-kisi angin.
C. Kamar Mandi
Kamar mandi adalah area yang tingkat kelembabannya tinggi, area ini paling baik jika mendapat sinar
matahari langsung. Letakkan kamar mandi pada sisi barat
atau timur.
D. Dapur
Dapur dengan peralatan memasaknya berpotensi
menjadi ruang bersuhu tinggi, maka pilihan terbaik pada
sisi utara atau selatan.
E. Ruang Penunjang/ Servis
Ruang ini memang menjadi prioritas kedua setelah
ruang-ruang utama ditempatkan. Sisi barat yang kurang
nyaman bagi manusia-karena terlalu panas-menjadi
tempat ideal untuk ruang cuci dan jemur, agar tidak
lembab dan cucian cepat kering.
F. Bukaan
Bukaan seperti pintu atau jendela sebaiknya berada di
sebelah utara atau selatan karena tidak terpapar sinar
matahari secara langsung. Jika terpaksa bukaan pintu dan
jendela berada pada posisi utara atau selatan, maka
dapat diakali dengan meng-install tirai (shade atau
blind) pada bukaan pintu atau jendela yang materialnya
dominan kaca. Sehingga intensitas cahaya matahari yang
masuk kedalam rumah atau ruangan dapat diatur
sedemikian rupa.(architectaria.com)

12 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

BAB III
PEMBAHASAN

3.1. Perumahan Citra


Perumahan merupakan kumpulan dari beberapa rumah,dimana
didalam perumahan itu sendiri memiliki fasilitas fasilitas yang
mendukung pengembangan lingkungan di sana. Sementara menurut
UU RI No 4 tahun 1992 , rumah merupakan sebuah bangunan yang
memiliki beberapa ruang dan halaman yang berfungsi dalam
pembinaan anggota keluarga. Perumahan citra sendiri merupakan
sekumpulan dari rumah yang didalamnya memiliki fasilitas
pendukung lingkungan fisik seperti air bersih, listrik, tempat sampah
yang dapat mendukung aktivitas dari penghuninya.

3.1.1 Data Perumahan


Nama Perumahan: Perumahan Citra
Alamat perumahan
:Jalan Lintas Kayu Agung Indralaya
KM,
32 Kec. Indralaya, Kab. Ogan Ilir,
Sumatera Selatan
Jumlah Rumah
: 120 Rumah, Dalam 6 Blok Yaitu
BACDEF

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
gerbang
Pasar Indralaya

POS JAGA

Puskesmas indralaya,
JALAN LINTAS K.A INDRALAYA

LOKASI PERUMAHAN

Dinas DINAS
KANTOR
SosialREMAJA
SOSIAL
Indralaya

13 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

Perumahan citra sangat strategis karena letaknya yang


menghadap jalan sehingga memudahkan akses penghuninya ke
tempat fasilitas umum di indralaya seperti puskesmas, pasar,
dan kampus unsri. Selain itu kita juga dipermudah
transportasinya karena setiap hari angkutan umum melintas di
depan perumahan citra ini.

Gambar 3.1.1 gerbang belakang unsri, sumber dokumen pribadi

Perumahan Citra kebanyakan penghuninya adalah


mahasiswa karena letak Perumahan Citra yang ada di belakang
Universitas Sriwijaya jadi bila ingin ke kampus kita hanya
menyebrang jalan saja.
3.1.2

Jaringan Jalan

Lokasi Perumahan Citra sendiri berada tepat di


menghadap jalan raya yang menjadi jalan lintas kendaraan dari
indralaya kayu agung. Selain jalan lintas di dalam perumahan
sendiri memiliki jaringan jalan. Berdasarkan buku panduan
perumahan dan permukiman, jalan yang berada di perumahan
citra tergolong ke jalan perumahan tipe II karena jalan yang
berada di perumahan citra hanya mengarahkan penghuni di
sana kedua pusat yaitu masjid yang berada di tengah
perumahan dan jalan lintas yang berada di depan.
Sementara itu kalau menurut SNI 03-6967- 2003 jalan di
perumahan citra merupakan jalan tipe sekunder III karena jalan
14 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

diperumahan
citra
tidak
digunakan
sebagai jalan pintas,
kemudian
kendaraan yang melewati jalan citra per hari nya kurang dari
350 kendaraan.
Perumahan ini memiliki dua jalan di dalamnya yang
digunakan
oleh penghuni disana. Lebar jalannya 3 meter
kemudian di setiap dua rumah disisi sampingnya juga dibuat
jalan selebar 2 meter sebagai akses masuk untuk rumah di
belakangnya. Berikut skema jalan yang ada di perumahan citra
dan juga foto asli jalan di perumahan citra

3.2.2 Saluran Listrik

Gambar 3.1.2
Sumber gambar dokumen pribadi

Saluran listrik yang ada di perumahan citra bersumber


dari PLN, dan setiap rumah memiliki amperameter sendiri
sendiri. Sistem pembayaaran listriknya itu melalui pulsa. Jadi
memudahkan penggunanya untuk mengontrol jumlah
pengeluarannya.

Gambar 3.1.3 amperameter setiap rumah


pribadi
15 | R u m a h S e h a t d i Sumber
P e r u dokumen
mahan
Citra

Pemasangan
kabel
listrik
untuk
diluar
rumah
menggunakan tiang di atas genteng kemudian kabel listrik di
salurkan dari rumah ke rumah. Untuk pemasangan kabel yang
di luar rumah tidak ada sistem kabel ditanam pada bangunan
jadi kabel listrik berada di luar bangunan.

Gambar 3.1.4 pemasangan kabel di luar ruangan


Sumber dokumen pribadi

16 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

Gambar 3.1.5 pemasangan kabel dalam ruangan


sumber dokumen pribadi

Sementara itu untuk pemasangan kabel di dalam ruangan


itu sebagian ada yang di tanam di dalam ruangan dan ada juga
dibiarkan terjuntai di ruangan tersebut, setiap sistem yang
terpakai memiliki kekurangan masing masing kalau ditanam
dalam bangunan susah memperbaiki kabel jika ada kerusakan
tetapi kelebihannya bisa rapi, sementara yang di luar bangunan
itu kelihatannya jadi kurang rapi tetapi jika ada kerusakan
mudah untuk diperbaiki.

3.2

Fasilitas Perumahan

Memnurut Departemen pekerjaan umum, suatu perumahan


harus memiliki tiga fasilitas pendukung seperti air bersih, tempat
pembuangan sampah dan tempat pembuangan limbah air kotor.
Selain itu fasilitas lain bisa ditambahkan asalkan mendukung aktivitas
penghuninya.
A. Lapangan Olahraga
Berupa Lapangan Bola Voly Dan Tenis Meja yang berada di
dalam perumahann dan berjarak dua puluh meter dari
rumah yang paling depan di perumahn citra.
B. Tempat Parker
Yang Disediakan Disini Adalah Parker Mobil yang berada di
dalam perumahan dan hanya bisa menampung beberapa
mobil saja.

17 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

C. Musola
Musola berada di tengah perumahan dan berjarak lima
meter dari rumah di sekitarnya.
D. Kantin
Kantin nya berada di dalam perumahan citra yang sengaja
disediakan karena domisili penghuni perumahan citra adalah
mahasiswa.
E. Gedung Pertemuan
2
Gedung Pertemuan Memiliki Luas 224 m

dan bisa

menampung dua ratus orang.


F. Keamanan
Kemanan di perumahan citra terjamin Karena ada
penjaganya kemudian sekelileng perumahan dilengkapi
dengan pagar dangerbang utamanya berada di samping
jalan.
3.2.1 Sumber Air Bersih
Sumber air besih untuk setiap perumahan menurut
Departemen pekerja umum, harus memiliki kapasitas 120 liter
setiap hari, kemudian air tersebut tidak tercemar sehingga tidak
menimbulkan bau, warna dan bakteri untuk airnya.

18 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

Pada dasarnya air di perumahan citra ini cukup memenuhi


syarat dari Departemen pekerja umum karena tidak berwarna,
tidak berbau kemudian sumbernya dari sumur bor,sumur bor
yaitu sumur yang dibuat dengan memasukkan pipa besi ke
dalam tanah sehigga lapisan batu dalam tanah bisa tertembus
dan pemakaian sumur bor ini dapat mengurangi pencemaran
air sumurnya.
Sumber air bersih di perumahan citra ini ada dua macam

yaitu dari sumur bor yang ada di sebagian rumah blok A,B,C,D
dan yang satunya dari sumur bor kemudian ditampung di
tempat penyimpanan air. Air baru di alirkan ke rumah rumah,
pengaliran air dari tempat penyimpanan air ke rumah rumah
menggunakan saluran pipa dengan diameter 1
inchi.
Pemasangannya pipa di sambungkan dengan sumber air
kemudian dipasang pipa yang diletakkan diatas tanah dan
biasannya pipa tersebut dialirkan dengan pompa air dan
dialirkan melalui sisi belakang dan samping rumah. Di
perumahan citra sendiri memiliki tiga buah tempat
penampungan air. Kemudian sumur bor yang didalam tanah
ditutup dengan beton. Berikut gambar saluran air bersih
perumahan citra.
Gambar 3.1.6 tempat penyimpanan
air
Sumber dokumen pribadi

19 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

Gambar 3.1.7 saluran pipa air bersih,

Gambar 3.1.8 pompa air bersih.

sumber dokumen pribadi

Sumber dokumen pribadi

3.2.2 Saluran Pembuangan Air Kotor


Menurut Departemen pekerja umum, untuk air kotor yang
berasal dari kamar mandi dan tempat pencucian piring
disalurkan melalui selokan tertutup maupun terbuka yang ada
dipekarangannya, kemudian selokan itu diberi perkerasan agar
tidak mengenai dan mencemar tanah.
Berdasarkan peraturan itu, Perumahan Citra telah
memenuhi syarat dalam pembuangan air kotornya karena
tempat pembuangan air kotornya berada di pekarangan
samping rumah dan selokan tersebut telah diberi perkerasan
dari beton.

Gambar 3.1.9 selokan dan sepetic tank perumahan citra


Sumber dokumen pribadi

Sementara untuk pembuangan kotoran manusia menurut


Departemen pekerja umum, pembuangan kotoran manusia
tidak boleh menimbulkan bau,dan harus jauh dari sumber air
minum minimal berjarak 10 meter dari sumber air minum.
Perumahan Citra sudah memenuhi standar dari
Departemen pekerja umum karena pembuangan kotoran
manusia telah ditempatkan di septic tank sehinggga tidak
menimbulkan bau, kemudian jarak septic tank dan tempat
pembuangan air kotor dari sumber air besih kuranglebih 15
meter sehingga air bersih bebas dari pencemaran limbah air
kotor.
3.2.3 Tempat Pembuangan Sampah

20 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

Peraturan dari Dirjen cipta karya departemen pekerja


umum, menegaskan bahwa setiap rumah harus memiliki wadah
sampah yang diberi penutup agar tidak ada lalat dan binatang
yang masuk, kemudian di setiap Perumahan harus ada petugas
yang mengambil sampah secara rutin.
Berdasarkan peraturan tersebut perumahan citra kurang
memenuhi standar penempatan tempat sampah, karena di
perumahan citra tempat sampah hanya memiliki satu tempat
sampah untuk dua rumah kemudian tempat sampah
diperumahan citra tidak tertutup sehingga menimbulkan bau
serta mendatangkan lalat, tetapi rutinitas pengambilan sampah
itu setiapsore jadi jarang terlihat penumpukan sampah di
perumahan citra karena ada petugas tersendiri untuk
mengangkut sampah tersebut.

Gambar 3.2.0 tempat sampah perumahan citra


Sumber dokumen pribadi

3.3

Bahan Bangunan Rumah

Menurut Imelda Akmal dalam bukunya yang berjudul rumah


mungil yang sehat. Bahan bangunan itu terbagi menjadi tiga
golongan yaitu bahan banguan logam, bahan bangunan buatan dan
bahan bangunan alam.
Berdasarkan pengelompokan bahan bangunan
tersebut.
Semua golongan bahan bangunan yang dipakai di perumahan citra

21 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

paling banyak adalah bahan bangunan buatan karena di perumahan


citra banyak memakai pasir, batu bata, semen, cat, dan kaca.

Gambar 3.2.1 tampak depan rumah


Sumber dokumen pribadi

3.4

Perubahan Fasade Rumah

Perubahan alih fungsi rumah tinggal menjadi tempat usaha


dengan penghasilan tinggi. Tumbuh dan perkembangan lingkungan
sekitar memberikan andil terhadap perubahan fungsi tempat tinggal.
Rumah sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya keluarga dan
kelompok inti masyarakat Kini telah berubah. Perumahan citra yang
tadinya bisa untuk rumah bagi masyrakat kini telah beralih fungsi
sebagai tempat kost mahasiswa , karena berkembang pesatnya
kampus Universitas sriwijaya semakin membuat kebutuhan akan kostkostan semakin bertambah dan itu yang menyebabkan perubahan
fungsi perumahan. Kemudian keuntungan yang ditawarkan untuk
tempat kos lebih menggiurkan dari pada perumahan sehingga
perumahan citra sekarang beralih fungsi sebagai tempat kos untuk
mahasiswa.
Selain itu karena perumahan ini sebagai tempat kost maka
fasilitas pun di tambah yaitu dengan diberinya kantin di dalam
perumahan yang dapat menjadi bisnis yang bagus untuk perumahan
karena kebanyakan penghuninya adalah mahasiswa.

22 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

Gambar 3.2.2 kantin citra


Sumber dokumen pribadi

3.5

Membangun Rumah yang Sehat

Standar bagi rumah yang sehat adalah sirkulasi udaranya yang


baik, cahaya matahari yang masuk dalam bangunan yang cukup, tata
letak ruang, dan ketersediaan lahan terbuka untuk vegetasi alam.
Dalam perumahan citra ini kami akan membahas dua unsur
dalam standar rumah sehat karena menurut kami kedua unsur itu
saling berhubungan satu sama lain. Unsur yang akan kami bahas
adalah penghawaan dan vegetasi.
3.5.1 Penghawaan
Penghawaan sangat berkaitan dengan ventilasi alami
yaitu jumlah bukaan jendela,karena lokasi perumahan bukan di
daerah kota maka seharusnya ventilasi alami bisa di terapkan
disini. Ventilasi alami yang sangat baik untuk perumahan
adalah ventilasi cross atau silang karena dengan ventilasi silang
ini udara bisa saling berganti atau bertukaran dari tekanan
tinggi ke rendah, tetapi jenis ventilasi ini tidak diterapkan di
bangunan perumahan sehingga membuat bangunan rumah
menjadi pengap dan panas. Pemakaian kipas angin pun kurang
membantu dalam rumah ini karena udara yang masuk susah
keluar sehingga menimbukkan panas. Alasan kenapa ventilasi
silang tidak bisa digunakan karena letak jendela yang tidak
berhadapan dengan jendela lain kemudian tidak ada jarak

23 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

antara satu rumah dengan rumah lain karena dalam dua rumah
dijadikan satu bangunan.
Jadi bila memungkinkan kita bisa menggunakan
penghawaan buatan atau AC. Cara mengetahui jumlah AC yang
di butuhkan dalam satu ruangan dalam rumah disini adalah
kamar dalam rumah yaitu sebagai berikut
Diketahui
Ukuran ruang= 3x3
Luas ruang= 9 m2
Koefisien BTU ( British Thermal Unit)=500 BTU setiap 1m2
Kapasitas AC = luas ruangan x koefisien BTU
Kapasitas AC = 9 x 500
Kapasitas AC = 4,500
Jadi ruangan di kamar dalam rumah citra ini
membutuhkan satu ac dengan kapasitas 5000 BTU =
pk

3.5.2 Vegetasi
Bila kita berbicara tentang vegetasi itu sangat berkaitan
dengan tanaman dan kondisi alam sekitar. Wilayah di
perumahan citra memilili iklim tropis karena masih berada di
wilayah Indonesia sehingga vegetasi sangat dibutuhkan untuk
perumahan. Tanaman yang dibutuhkan untuk perumahan jenis
ini adalah tanaman yang dapat berfungsi sebagai pengendali
angin, karena letak rumah yang berhadapan langsung dengan
jalan sehingga dengan penggunaan tanaman ini akan
mengurangi kebisingan dan polusi yang masuk dalam
rumah,tetapi lahan yang ada diperumahan itu kurang sehingga
kita hanya dapat buat tanaman untuk di dinding. Itupun sangat
membantu untuk produksi oksigen untuk kita dan dapat
menyejukkan ruangan walaupun tanpa AC.

24 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurut kami, Perumahan Citra dari segi kebersihannya sudah memenuhi
standar Departemen perkerja umum, walaupun ada kekurangan dibagian standar
penempatan tempat sampah serta penutup tempat sampah yang tidak ada. Tetapi
walaupun seperti itu sampah di Perumahan Citra setiap sorenya diangkut oleh petugas
kebersihann sehigga jarang terjadi penumpukan sampah yang menimbulkan bau yang
tidak sedap.
Dilihat dari segi kenyamanan dan kesejukannya rumah di Perumahan Citra
kurang memenuhi standar, karena dalam proses pembangunan perumahan ini, kurang
diperhatikan pemilihan serta penempatan ventilasinya, Perumahan Citra tidak
menerapkan ventilasi cross atau menyilang yang menyebabkan bangunan rumah ini
menjadi pengap dan panas, pemakaian kipas pun dirasa kurang membantu dalam
menurunkan suhu dalam perumahan tersebut.
Kesimpulan secara garis besarnya bahwa Perumahan Citra belum bisa
dikategorikan sebagai rumah sehat karena ada beberapa aspek yang dirasa kurang
memenuhi standar, atau bisa dikategorikan hampir, karena ada beberapa aspek yang
memenuhi standar, walaupun ada beberapa aspek yang memenuhi standar, Perumahan
di Perumahan Citra belum bisa dikategorikan Rumah Sehat.
4.2 Saran
Rumah menjadi salah satu kebutuhan penting masyarakat. Rumah yang baik
berarti memiliki kondisi fisik yang baik ,memiliki jaringan jalan, aliran listrik dan
sumber air bersih, selain itu kondisi fisik dan lokasi harus mudah terjangkau sehingga
akses penghuninya lebih mudah, fasilitas yang memadai dan tidak merusak keadaan
alam lingkungan tersebut seperti penempatan septic tank yang harus jauh dari sumber
air bersih berjarak minimal 10 meter. Selain itu, perumahan juga harus termasuk dalam
tipe rumah sehat yang dikaitkan dengan keadaam penghawaan dan vegetasi. Agar

25 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

dimasa mendatang tidak terjadi kesalahan maupun gangguan akibat dari rumah yang
tidak sehat.
Agar penghuni Perumahan Citra menjadi lebih nyaman, maka penghawaan
rumah perlu ditingkatkan dengan Penambahan vegetasi disekitar rumah akan
berdampak baik bagi kondisi rumah itu sendiri. Selain itu, vegetasi hijau juga
memberikan pengelihatan yang bagus dan udara yang sejuk. Kemudian penempatan
tong sampah sebaiknya diberi penutup agar tidak ada lalat dan hewan lainnya masu,
serta pengusahaan penempatan ventilasi yang diperbanyak agar ruangan diperumahan
citra tidak panas dan pengap.
DAFTAR PUSTAKA

Silotonga,S.Petra.2009.Definisi Perumahan Dan Rumah.(


Http://Xisuca.Blogspot.Com/2010/06/Definisi-Perumahan-DanRumah.Html).Diakses Tanggal 7 Juli 2014.
Kurniawan,2012.Tentang Rumah Sehat.(
Http://Aprekecil.Blogspot.Com/2012/03/ Tentang-RumahSehat.Html).Diakses Tanggal 8 Juli 2014.
Akmal, Imelda.2005.Rumah Mungil Yang Sehat.Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama.
Bsn.2013.Persyaratan Umum Sistem Jaringan Dan Geometri Jalan
Perumahan .
(Http://Www.Pu.Go.Id/Uploads/Services/Service20130717123418.
Pdf ).Diakses Tanggal 8 Juli 2014.
FRIE DI,J.2012.Perubahahan Fasade Rumah. ( Http://Www
.Archipost.Com/Fasad-Rumah-Bagaimana-Merubahnya/). Diakses
Tanggal 8 Juli 2014.

Architectaria.2009. Membangun Rumah Yang Sehat Sirkulasi Udara


Dalam Ruangan Serta Pengaturan Ruang Berdasarkan Sinar
Matahari.( Http://Architectaria.Com/Membangun-Rumah-YangSehat-Sirkulasi-Udara-Dalam-Ruangan-Serta-Pengaturan-RuangBerdasarkan-Sinar-Matahari.Html).Diakses Tanggal 9 Juli 2014.

26 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

LAMPIRAN GAMBAR FASILITAS PERUMAHAN

Tempat ibadah
Sumber dokumen pribadi

Kantin
Sumber dokumen pribadi

Tempat parkir

Lapangan olahraga

Sumber dokumen pribadi

Sumber dokumen pribadi

Gedung Pertemuan
Sumber dokumen pribadi

Gerbang perumahan
Sumber dokumen pribadi

27 | R u m a h S e h a t d i P e r u m a h a n C i t r a

Anda mungkin juga menyukai