PEMBAHASAN
.
3.1. Data Umum Perumahan PONDOK INDAH MATANI
Berikut adalah data umum dari perumahan PONDOK INDAH MATANI:
Pendidikan dan kesehatan merupakan sarana yang sangat penting dalam lingkungan
suatu perumahan. Agar mempermudah penduduk perumahan untuk mendapatkan pendidikan
dan kesehatan.
2. Rekreasi dan olahraraga
Untuk sarana olah raga dan rekreasi merupakan sarana yang cukup penting dalam
menciptakan manusia yang sehat jasmani maupun rohani, karena sesuai dengan fungsi
sarana tersebut merupakan tempat untuk melakukan aktivitas yang memberikan dampak
yang positif bagi kehidupan kita sehari-hari dan sebagai sarana untuk melepas lelah di
dalam aktivitas kita seharian. Sehingga sarana olah raga dan rekreasi sangat penting untuk
menunjang suatu kawasan
3. Tempat ibdah
Tempat ibadah adalah sebuah sarana yang sangat penting bagi semua penduduk yang
beragama. Untuk mempermudah penduduk beribadah kepada TUHAN.
1. Secara umum sistem jaringan jalan dalam suatu kawasan harus menunjukkan adanya
pola jaringan jalan yang jelas antara jalan-jalan utama dengan jalan kolektor/lokalnya,
sehingga orientasi dari kawasan-kawasan fungsional yang ada dapat terstruktur.
2. Fungsi penghubung dalam peranan jaringan jalan pada suatu kawasan ditetapkan oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota.
3. Penataan jalan tidak dapat terpisahkan dari penataan pedestrian, penghijauan, dan
ruang terbuka umum.
4. Penataan ruang jalan dapat sekaligus mencakup ruang-ruang antar bangunan yang
tidak hanya terbatas dalam kawasa pondok indah matani dan termasuk untuk penataan
elemen lingkungan, penghijauan, dan lain-lain.
5. Pemilihan bahan pelapis jalan dapat mendukung pembentukan identitas lingkungan
yang dikehendaki, dan kejelasan kontinuitas pedestrian.
Ada beberapa tahapan di dalam pengelolaan sampah padat yang baik diantaranya yaitu
Sampah yang ada dilokasi sumber sampah seperti perkantoran, perumahan, hotel, dan
sebagainya ditempatkan dalam penyimpanan sementara, dalam hal ini tempat sampah
harus dipisahkan antaran yang organik dan anorganik sehingga lebih memudahkan dalam
tahapan proses pemusnahan.
Dari tempat penyimpanan sementara sampah dikumpulkan dalam satu tempat bernama
dipo yaitu rumah sampah. Dipo berbentuk bak besar yang berfungsi menampung kumpulan
sampah rumah tangga. Pengelolaannya dapat diserahkan pada pemerintah atau instansi yang
terkait.
2. Tahapan pengangkutan
Dari dipo sampah diangkut ke tempat pembuangan akhir atau pemusnahan. Sampah
diangkut menggunakan truk kontainer khusus sampah yang biasanya disediakan Dinas
Kebersihan Kota.
3. Tahapan Pemusnahan
Dalam tahap pemusnahan ini terdapat banyak cara yang bisa dilakukan dalam mengolah
sampah. Antara lain:
1. Sanitary landfill
Merupakan metode yang paling baik karena cara penimbunan sampah dengan tanah
selapis demi selapis. Dengan demikian tidak menyebabkan bau dan tidak menjadi tempat
sarang binatang pengerat dan sebagainya.
2. Inceneration
Metode ini merupakan metode memusnahkan sampah dengan cara dibakar secara besar
besaran dengan menggunakan fasilitas pabrik.
3. Composting
Metode ini menggunakan proses dekomposisi zat organic oleh bakteri pembusuk pada
kondisi tertentu. Proses ini menghasilkan pupuk kompos.
4. Hot feeding
Metode ini merupakan metode yang memberikan makan pada hewan ternak misal babi.
Perlu diperhatikan bahwa sampah basah tersebut harus diolah terlebih dahulu untuk
mencegah kuman dan penularan penyakit ke hewan ternak.
5. Discharge to sewers
6. Dumping
Metode ini membiarkan sampah dibuang ke tempat tertentu seperti jurang, tanah lapang
atau tempat sampah.
7. Dumping in water
Metode ini dengan cara membuang sampah ke laut atau sungai sehingga mengakibatkan
perairan dangkal dan menyebabkan banjir.
8. Individual incerneration
Metode ini dengan cara membakar sampah perorangan dilakukan oleh penduduk terutama
pedesaan, metode ini dapat menyebabkan polusi karena asap pembakaran langsung ke udara.
9. Recycling
Metode ini dengan cara mengolah sampah-sampah bekas yang masih bisa digunakan.
Seperti gelas, kaleng, besi dan sebagainya.
10. Reduction
Metode ini dengan cara menghancur sampah sampai kebentuk yang lebih kecil kemudian
diolah untuk menghasilkan lemak.
11. Salvaging
Pemanfaatan sampah dengan memanfaatkan lagi sampah yang dapat digunakan lagi
seperti kertas namun, metode ini dapat menularkan penyakit(8).
3. Air bersih
Berdasarkan dari ilmu kesehatan masyarakat, penyedian sumber air bersih harus dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat karena jika persedian air bersih terbatas memudahkan
timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata-rata kebutuhan air setiap orang perharinya
sekitar 150-200 liter. Kebutuhan air tergantung dari kondisi iklim, standar kehidupan dan
kebiasan masyarakat daerah masing-masing. Kebutuhan air untuk dikonsumsi manusia harus
berasal dari sumber yang bersih dan aman, air dikatakan aman dikonsumsi manusia ada
beberapa batasannya, berikut batasannya:
4. Drainase
Drainase berfungsi mengalirkan, meguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara
umum, drainase merupakan serangakaian bangunan yang berfungsi mengalirkan,
mengurangi, dan membuang kelebihan air di suatu kwasan sehingga kawasan tersebut
berfungsi maksimal tidak menyebabkan genangan air berlebih agar tidak menjadi sarang
kuman dan penyakit.
3.3.Kondisi Sarana Dan Prasarana
3.3.1. Kondisi Sarana
1. Pendidikan dan kesehatan
Dari hasil analisa yang dilakukan untuk sarana pendidikan dan kesehatan yang ada di
sekitar lokasi survey, belum adanya fasilitas kesehatan dan sekolah di sekitar lokasi ( masih
dalam tahap perencanaan )
2. Tempat ibadah
Dari hasil survey di sekitar lokasi, belum adanya gereja/ masjid di sekitar lokasi
( masih dalam tahap perencanaan )
3. Tempat rekreasi dan olahraga
Dari hasil survey yang kami dapat bahwa tempat rekreasi dan tempat olahraga masih
dalam tahap perencanaan.
2. Drainase.
Hasil identifikasi yang kami dapat dari keadaan drainase yang ada di perumahan
Pondok Indah Matani dalam keadaan baik. Tapi tidak di fungsikan dengan baik.
3. listrik
Hasil survey di lokasi dari keadaan menara telekomunikasi dan listrik adalah pondok
indah matani sudah mempunyai gardu listrik dan befungsi sangat baik.
30 150 4 600
36 120 4 480
45 150 4 600
54 230 4 920
Total 650 rumah 2600 jiwa
6. Sarana peribadatan
a. Sarana Peribadatan Standar SNI
Pada SNI 03-1733-2004 tentang Sarana Peribadatan merupakan sarana kehidupan untuk
mengisi kebutuhan rohani perlu disediakan di lingkungan peerumahan yang direncanakan
selain sesuai peraturan yang ditetapkan, sarana peribadatan direncanakan sesuai keinginan
masyarakat itu sendiri dengan jumlah penduduk pemeluk agama masing-masing. Pendekatan
perencanaan yang diatur dengan memperkirakan populasi dan jenis agama serta kepercayaan
yang kemudian merencanakan alokasi tanah dan lokasi bangunan peribadatan sesuai dengan
tuntutan planologis dan religius.
Jenis sarana peribadatan tergantung pada kondisi setempat dengan memperhatikan struktur
penduduk menurut agama yang dianut, dan tata cara pola masyarakat setempat yang
menjalankan ibadah agamanya. Menurut penelitian kami bahwa sebagian besar warga
perumahan pondok indah matani adalah penganut agama katolik, maka yang kami
rencanakan sarana peribadatan yang di bangun adalah:
a. 1 buah paroki untuk agama katolik
b. 1 buah gereja untuk agama protestan