Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RUMAH SAKIT JIWA MUTIARA SUKMA


JL. Akhmad Yani No. 1 Selagalas Mataram Telp. 0370-672140-671515

Mataram, 18 Desember 2015

LAPORAN PERJALANAN DINAS


A. Dasar Pelaksanaan :
1. Surat undangan dari Dynamic Consulting Group,
Nomor : 2002/DCG/X/2015 tanggal 7 Juli 2015
Hal Undangan Bimtek & Workshop Akreditasi Rumah Sakit QPS Level 2
2. Surat Perintah Tugas Nomor : 090/1380/RSJMS
3. Surat Perintah Perjalanan Dinas Nomor :
B. Pelaksana
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama
Yahya Ulumuddin, S.Kep., Ns
Yuni Widiastuti, S.Gz., MPH
Dr. Azhari Cahyadi Nurdin, Sp.Kj
Dr. Anak Agung Ayu Arimawati
Lindawati, S.Kep., Ns., MM
Fauzi Tsanifiandi, A.Md.Kep.

Gol/Ruang
IV/a
III/c
IV/a
III/c
II/c

Jabatan
Kepala Seksi Keperawatan
Kepala Seksi Penunjang Medik
Dokter Psikiatri
Dokter Madya
Perawat Muda
Perawat Pelaksana

C. Tanggal dan Tempat Pelaksanaan


Tanggal : 15 s.d 17 Desember 2015
Tempat
: Hotel Swiss-Belinn (Kompleks MX Mall), Jl. Veteran No. 08 A, Malang
D. Maksud Perjalanan Dinas
Menghadiri Bimbingan Teknis Implementasi Program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien Sesuai Standar Internasional Akreditasi RS (QPS Level 2)
dalam rangka menuju Akreditasi Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma versi KARS 2012
E. Hasil Kunjungan
1. Pertemuan disampaikan oleh narasumber dari RSUD Panembahan Senopati
Bantul juga dokter dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM
2. Pertemuan ini membahas tentang Program-program QPS, merancang serta
menerapkan re-design pelayanan non klinis, mebuat RCA, FMEA dan pengukuran
serta pelaporan indikator QPS
3. Saat menyusun program yang terkait dengan peningkatan mutu RS haruslah
memperhatikan poin-poin berikut: Identifikasi kegiatan, rencana Kegiatan, metode
yang digunakan, pencatatan dan pelaporan juga melakukan monitoring dan
evaluasi dari program yang dijalankan.

4. QPS menekankan bahwa perencanaan, perancangan, monitor, analisis dan


perbaikan proses klinik serta manajemen harus di kelola dengan baik dengan
kepemimpinan jelas agar tercapai hasil maksimal
5. RS perlu membuat desain/rancangan baru atau melakukan modifikasi desain
(rancangan) dari proses manajemen sesuai prinsip peningkatan mutu, (re)desain
dilakuan saat ada kebijakan regulator atau dari pengalaman yang dianggap lebih
baik
6. RCA adalah proses untuk mengenal faktor-faktor yang mendasari atau menjadi
penyebab terjadinya variasi kinerja, Variasi kinerja dapat berakibat terjadinya hasil
yang tidak diharapkan atau yang tidak diinginkan, termasuk terjadinya kejadian
sentinel yang berakibat kematian atau kecacatan fisik dan/atau psikologis yang
serius atau risiko yang dapat berakibat kematian atau kecacatan serius tsb
7. RCA biasaya merupakan kegiatan yang bersifat reaktif bukan proaktif dilakukan
untuk menggali alasan mengapa terjadi luaran yang tidak diharapkan atau
kegagalan yang telah terjadi, dapat juga dilakukan untuk kasus-kasus kejadian
nyaris cedera (KNC)
8. Failure mode and effects analysis (FMEA) merupakan suatu teknik yang
digunakan untuk perbaikan sistem yang telah terbukti dapat meningkatkan
keselamatan yang merupakan teknik yang berbasis tim, sistematis, dan proaktif
yang digunakan untuk mencegah permasalahan dari proses atau pelayanan
sebelum permasalahan tersebut muncul/terjadi, dapat memberikan gambaran tidak
hanya mengenai permasalahan-permasalahan apa saja yang mungkin terjadi
namun juga mengenai tingkat keparahan dari akibat yang ditimbulkan.
9. Direktur RS harus menetapkan indikator kunci untuk memonitor struktur, proses
dan hasil (outcome) dari rencana peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien, Prioritas ditetapkan berdasarkan high volume, high cost, high risk dan
problem prone
F. Kesimpulan
PMKP merupakan tugas RS dan di implementasikan oleh seluruh civitas RS yang
terkait, bukan tugas Pokja saja.
RS perlu menetapkan indicator mutu, di antara indicator mutu yang dibuat dipilih
dan di ringkas berdasarkan high risk, high volume dan high cost
Untuk peningkatan mutu RS, pelayanan yang diberikan oleh petugas medis
haruslah sama dan seragam. Memberlakukan suatu Clinical Pathway yang
disetujui bersama bisa dijadikan sebagai solusi untuk dijadikan pedoman dalam
memberikan pelayanan kepada pasien
Peran pengumpul data (PIC) sangat penting dalam proses peningkatan mutu RS,
oleh karena itu pemilihan orang yang tepat merupakan hal penting, karena PIC
berinteraksi langsung dengan petugas kesehatan lain.
Demikian laporan ini kami buat dan terima kasih.

Mataram, 18 Desember 2015


Pelaksana

Anda mungkin juga menyukai