Anda di halaman 1dari 6

SMP Islam Assholihiyah

Setiap detail busana pengantin tradisional mengandung


makna dan filosofi yang tinggi di dalamnya, begitupun
pada busana pengantin Sunda yang ternyata mengandung
nilai kearifan, kehormatan sebagai nilai pokok yang
harus di jujung tinggi.
Keelokan pengantin Sunda memang membuat mata
terpukau, pesona dari keanggunannya telah mendunia.
Busana pengantin Sunda yang dikenal dengan Sunda
Siger ini terinspirasi dari busana para putri-putri di
Kerajaan Sunda di masa lampau. Tata rias pengantin
sunda siger Dalam Kamus Basa Sunda RA Danadibrata,
siger diartikan sebagai sejenis mahkota untuk perhiasan
kepala pengantin atau wayang wong, yang berarti
meletakkan kearifan, kehormatan, dan sikap bijak
sebagai hal pokok yang harus dijunjung tinggi. Tak lupa
daun sirih berbentuk wajik yang dikenakan di kening
pengantin wanita sebagai simbol penolak bala

PENGARUH PAKAIAN
Pengaruh Agama Islam
Pengaruh agama Islam yang masuk ke daerah Sunda pada abad ke 14 juga mempengaruhi
pakaian pengantin. Contoh adanya baju Taqwa merupakan salah satu pengaruh Islam dari kata
Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, baju ini sekarang dikenal dengan " Baju Taqwa Baju
Kampret tidak memakai kancing karena pada jaman itu dianggap tidak pantas dipakai untuk
bertaqwa/menghadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pengaruh Kebudayaan Jawa


Pada waktu orang orang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur terutama dari Yogya dan Solo
berdatangan masuk ke daerah Sunda, dengan membawa kebudayaannya, pakaian sarung tenun
dan kebat tenun agak terdesak oleh Batik. Begitu pula yang memakai Kujang, lambat laun
diganti dengan Keris, tapi tidak semuanya
Tutup kepala Bendo Jawa mulai banyak, sampai orang sunda sendiri bisa menciptakan Bendo
Sunda, jadi ada perbedaan Bendo Jawa dengan Bendo Sunda, dan sekarang Bendo Sunda sudah
banyak yang memakainya
Ikat kepala yang dulu sudah ada seperti Totopong sampai sekarang tidak dihilangkan, masih
banyak yang memakainya.

Pengaruh Kebudayaan Barat


Pakaian orang Barat yang pernah datang ke Daerah Sunda tidak kalah besar pengaruhnya di
masyarakat Sunda, seperti model pakaian Jas Pantalon, Jas Tutup, Jas Malik, Jas Sikepan (Prang
wadana), dasi, sepatu dan lain lainnya, banyak dipakai orang Sunda dan akhirnya menjadi
pakaian resmi Bangsa Indonesia.
Untuk pakaian wanitapun sama halnya seperti Rok, Sluier dan perlengkapannya.

Tata Rias dan Busana Pengantin Sunda

Pengantin wanita mengenakan siger, sanggul ciwidey dengan beberapa


hiasan penghias sanggul yaitu 6 buah Kembang Tanjung, dan 7 buah
kembang goyang. Mengenakan ronce bunga melati yang terdiri dari
Melati Mangle Pasung, Mangle Susun, Mangle Sisir, Penetep, Mayangsari.
Busana Pengantin wanita Sunda Siger mengenakan kebaya brokat kuning
atau krem. Perhiasan yang dikenakan yaitu Kelat Bahu di kedua lengan,
gelang permata, cincin permata dan dua buah kalung pendek dan panjang.
Di bagian bawah, kain batik Lereng Eneng Prada atau Sido Mukti dengan
wiron (lipatan pada bagian depan kain).

Busana pengantin pria mengenakan Jas buka Prangwedana berwarna


senada dengan pengantin wanita beserta bendohiasan permata, Boro
Sarangka dan Kewer. Demikian pula dengan kain batik yang dikenakan
pengantin pria, harus sama dengan pengantin wanita, yaitu kain batik
corak Lereng-eneng atau Sido Mukti. Pengantin pria juga memakai Bendo
hiasan permata, Boro Sarangka (tempat menyimpan keris), dan keris
sebagai pelengkap

Makna dibalik Tata Rias dan Busana Pengantin


Sunda
Kembang tanjung Hiasan sanggul dengan pola kembang tanjung merupakan
lambang kesetiaan dan cinta kasih. Siger berarti meletakkan kearifan,
kehormatan, dan sikap bijak sebagai hal pokok yang harus dijunjung tinggi.
Roncean bunga sedap malam dan melati Bunga melati mempunyai nilai
kesucian atau kemurnian. Kebaya Kebaya memberikan identitas tersendiri
kepada perempuan Indonesia. Samping Lereng Eneng dan Sido Mukti Sido
mukti melambangkan harapan akan masa depan yang baik, penuh
kebahagiaan untuk kedua mempelai Lereng Eneng berasal artinya jalan
kehidupan setelah menikah akan sangat panjang dan banyak rintangan, maka
semua itu harus dihadapi dengan keuletan dan kesabaran dan yang
terpenting mau berusaha.Jas buka prangwadana yang dikenakan pada
pengantin pria ini merupakan perpaduan antara baju taqwa dan baju pangsi
yang melambangkan kewibawaan dan kejantanan seorang pria. Bendo Bendo
sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang
dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian
tradisional Sunda. Keris oleh masyarakat Sunda dilambangkan sebagai simbol
kejantanan.

Anda mungkin juga menyukai