Mengakses Dana Hibah
Mengakses Dana Hibah
Penyunting: Machfudh
2010
EDISI 2010
KATA PENGANTAR
Pertanyaan utama yang dihadapi semua Organisasi non pemerintah
(Ornop/LSM), para mahasiswa paska sarjana, para peneliti dan para penggiat
kegiatan social di masyarakat
ialah di mana dan bagaimana caranya
mengumpulkan dana untuk program maupun proyek-proyek yang sedang maupun
yang akan digarap? Bantuan berupa apa yang cocok, dan untuk aktivitas mana?
Bagaimana caranya pembiayaan jangka panjang dapat dijamin melalui berbagai
sumber pembiayaan? Begitu kita memutuskan untuk mencari dana dari pihak
luar (eksternal) guna membiayai program atau proyek kita, pertanyaan yang
timbul ialah: dimanakah permintaan bantuan tersebut harus diajukan:
pemerintah negara donor yang bersangkutan, yayasan internasional, sponsor,
perusahaan atau lembaga keuangan multilateral lainnya? Bagaimana mengakses
sumber pendanaan dari para lembaga donor tersebut?
Nah, untuk membantu para penggiat kegiatan kemasyarakatan maupun
penelitian, penyunting buku ini berinisiatif membantu memecahkan persoalah
yang dihadapi oleh para Ornop/LSM, mahasiswa paska sarjana maupun para
peneliti, khususnya dalam hal penyediaan informasi tentang lembaga-lembaga
donor yang ada di Indonesia dan berpotensi untuk dijadikan sumber
pembiayaan kegiatan yang kita punyai. Oleh karena itu, semoga saja buku ini
dapat bermanfaat khususnya bagi para penggiat kegiatan kemasyarakatan, para
mahasiswa paska sarjana, para aktivis Ornop/LSM.
Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada istriku tersayang,
anak-anak dan juga kawan-kawan yang telah banyak membantu dalam
mensukseskan penulisan buku ini. Juga kepada para pembaca, atas masukan dan
bantuannya menyebarkan informasi ini ke para kolega.
Tiada gading yang tak retak. Demikian juga dengan buku ini. Buku ini belum
sempurna dan masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki. Idealnya, memang
buku ini perlu dibuat se perfect mungkin baru kemudian di release ke
khalayak. Akan tetapi, setelah mempertimbangkan dari segi manfaat, maka
penulis memutuskan bahwa masalah ke-perfectan dapat dinomor duakan. Yang
utama adalah informasi ini dapat segera diakses oleh khalayak. Oleh karena
itu, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ditemui dalam buku ini.
Kami terbuka untuk menerima kriitik dari para pembaca sekalian. Dan akhirnya,
terima kasih banyak atas partisipasi dari semua pihak sehingga buku ini dapat
terwujud dihadapan para pembaca.
Salam
DAFTAR ISI
I.
PENDAHULUAN
dukungan dana sebagai modal maka susah untuk menjalankan kegiatan atau ide
berbisnis tersebut. Kita telah mengembangkan proposal untuk suatu kegiatan
sosial, tetapi bila dana tidak ada di tangan, maka susah untuk menjalankan
kegiatan sosial tersebut. Kita harus mencari dana kesana ke mari untuk
mensukseskan kegiatan sosial yang kita punyai. Kita mempunyai proposal
penelitian yang umumnya memerlukan dana sejumlah tertentu guna
merealisasikan atau melaksanakan penelitian tersebut. Sering kita temui
kendala utama tidak jalannya penelitian ini ya karena dananya tidak tersedia,
dananya tidak mencukupi alias terbatas, dan berbagai kendala lain yang
menghadang yang ujung-ujungnya juga menyangkut dana alias uang.
Berbicara tentang dana, orang pasti akan terpikir tentang siapa yang akan
mendanai. Siapa yang mau memberi dana untuk menjalankan kegiatan kita?
Apakah dana tersebut akan diberikan gratis alias tidak harus mengembalikan
(biasa dikenal dengan istilah dana hibah - grant) atau apakah kita harus
mengembalikan dana tersebut sesuai dengan kesepakatan bersama antara
penerima dan pemberi dana (biasa dikenal dengan dana pinjaman- loan). Kemana
harus mencari dana dan bagaimana caranya bila kita tidak punya cukup uang
untuk mendanai kegiatan yang kita punyai?
Berbicara masalah dana, memang kadang-kadang cukup memusingkan. Kalau
kita punya dana yang cukup, tidak menjadi masalah. Berbeda dengan kalau kita
tidak punya dana untuk membiayai kegiatan yang kita punyai. Cukup membuat
kepala kita pusing tujuh keliling. Apalagi kalau ditimpali dengan kendala lainnya
yaitu misalnya kegiatan tersebut harus selesai pada tanggal tertentu. Kemana
dana itu harus kita dapatkan?
Kalau kita jeli, sebenarnya sumber pendanaan atau lembaga donor di Indonesia
ini cukup banyak, baik lembaga donor itu merupakan suatu lembaga asing
ataupun suatu lembaga nasional. Baik lembaga sumber dana tersebut berstatus
pemerintah, swasta, lembaga asing, lembaga nir-laba atau NGO (Lembaga
Swadaya Masyarakat-LSM), atau bahkan perorangan. Hanya saja, banyak
diantara kita yang tidak mengetahui namanya, alamatnya, jenis pembiayaan yang
dapat diberikan, apalagi bagaimana cara memperoleh dana dari lembaga donor
dimaksud.
Nah!!!!!, berkaitan dengan keberadaan lembaga donor yang ada di Indonesia dan
bagaimana cara mengaksesnya, maka saya mencoba menulis buku ringkas ini.
Dengan menuliskan buku ini, maksud dan tujuan saya melakukannya adalah
barangkali buku ini dapat dipergunakan:
- sebagai referensi bagi para pencari dana untuk mendukung kegiatan
kemaslahatan ummat baik yang dilakukan oleh individu-individu maupun
oleh lembaga.
- Sebagai referensi bagi para individu atau lembaga nir laba tentang
berbagai program social yang menjadi prioritas dari lembaga-lembaga
pendanaan.
- Sebagai referensi bagi para pengambil kebijakan penanganan masalah
kemasyarakatan baik yang berada di pusat, provinsi maupun kabupaten
dan lokal, sehingga dapat dijadikan sebagai mitra kerja bila diperlukan.
- Sebagai referensi bagi para peneliti atau mahasiswa paska sarjana yang
sedang menyelesaikan tugas akhirnya untuk mencari sumber pendanaan
bagi kegiatan penelitiannya.
- Sebagai referensi bagi para aktivis kemasyarakatan untuk mendukung
lancarnya program kemasyarakatannya.
- Sebagai referensi bagi para lembaga nirlaba untuk berkolaborasi
menjalankan program yang serupa atau saling mendukung bila diperlukan.
Buku ini disusun dengan titik berat pada profil sumber-sumber pembiayaan
untuk menyediakan informasi mengenai pihak-pihak yang dapat membantu
pembiayaan suatu kegiatan yang sifatnya nir-laba. Profil sumber-sumber
pembiayaan yang dijelaskan dalam buku ini berisi penjelasan singkat mengenai
latar belakang, tujuan, visi dan misi serta keberadaaan lembaga terkait;
program-program yang dilakukan di Indonesia atau untuk orang Indonesia;
bentuk-bentuk pembiayaan yang diberikan; prosedur pengajuan pembiayaan;
dan kontak yang bisa dihubungi.
Untuk dapat mengakses sumber-sumber pembiayaan tersebut maka buku ini
juga dilengkapi dengan panduan berupa langkah-langkah umum yang perlu
diperhatikan dalam mengajukan proposal pembiayaan. Untuk itu, buku ringkas
ini saya coba tulis dengan pengorganisasian sebagai berikut:
Bab I tentang Pendahuluan, yaitu uraian tentang latar belakang penulisan buku
ini, maksud dan tujuan serta bagaimana saya mengorganisir penulisan buku ini.
10
Bab II tentang Dana dan Bantuan Teknis yang berisi uraian tentang apa itu
dana hibah, dana pinjaman, bantuan teknis; bagaimana bentuk-bentuk dana itu;
dan sumber dana-dana tersebut.
Bab III tentang List Lembaga Penyedia Dana yaitu daftar lembaga-lembaga
donor yang berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber pendanaan bagi
kegiatan-kegiatan yang kita punyai.
Bab IV tentang Lembaga Donor yang ada di Indonesia yaitu suatu informasi
penting dari lembaga donor yang ada di Indonesia khususnya yang terkait
dengan kebijakan lembaga donor tersebut dalam mendistribusikan dana yang
mereka punyai.
Penulisan buku ini cukup memakan waktu, khususnya dalam mengumpulkan
informasi masing-masing lembaga donor tersebut. Tentu saja dalam
mengumpulkan informasi ini saya harus mengeluarkan energi baik dari segi
waktu, tenaga maupun dana. Untuk keperluan ini, saya tidak mencari dana dari
luar, artinya pendanaan untuk kegiatan ini bersumber dari saya sendiri. Ini
saya lakukan karena sewaktu ide penyusunan direktori ini muncul dalam pikiran
saya, saya akan melaksanakannya secara sambilan, tidak mengalokasikan waktu
secara khusus yang terus menerus. Saya melaksanakannya dengan cara
mengambil waktu senggang saya, baik dalam mengumpulkan informasi maupun
dalam penyusunannya. Mengapa harus cara ini yang saya tempuh? Alasannya
adalah karena informasi tentang lembaga donor ini masih terserak dimanamana, belum terorganisir dan juga setiap tahun sepengetahuan saya ada saja
lembaga donor baru yang muncul dan juga ada yang menghilang alias sudah pergi
dari bumi Indonesia.
Ada beberapa cara yang saya lakukan dalam mengumpulkan informasi lembaga
donor ini, antara lain melalui penelurusan lewat internet, brosur-brosur yang
dibagikan oleh lembaga donor, berbincang-bincang dengan staf dari suatu
lembaga donor, informasi dari kolega, dan lain-lainnya. Dalam mengumpulkan
informasi ini, ada template yang telah saya siapkan. Template ini perlu saya
buat agar dalam menggali informasi saya tidak terjebak ke dalam hal-hal yang
kurang penting, tetapi lebih mengfokuskan pada informasi yang memang sangat
diperlukan oleh para pembaca yang sedang mencari dana bagi kegiatan yang
11
dipunyainya. Template informasi yang saya buat mencakup paling tidak ada
informasi tentang:
Informasi ringkas tentang lembaga donor dimaksud. Informasi ini saya
anggap penting agar kita tahu sedikit tentang latar belakang organisasi
atau lembaga donor dimaksud seperti sejarah dibentuknya lembaga
tersebut, bidang apa yang menjadi fokus, kapan masuk di Indonesia,
proyek-proyek apa saja yang sudah didanai, dan sebagainya.
Alamat pos, telepon, fax, email, website, contact address. Informasi ini
penting untuk diketahui agar kita bisa mengakses lembaga donor
tersebut ataupun mengirimkan proposal permintaan bantuan dana untuk
kegiatan kita.
Bidang garapan / program yang dapat didanai. Informasi ini sangat
penting kita ketahui karena tidak setiap kegiatan dapat didanai oleh
lembaga donor dimaksud.
Setiap lembaga donor biasanya hanya
mendanai bidang-bidang atau program-program tertentu. Dengan
mengetahui program yang akan didanai, maka kita dapat memilih
lembaga donor mana yang seharusnya kita kirimi proposal.
Persyaratan pendanaan dan tatacara proses pengajuannya. Kalau kita
ingin mendapatkan pendanaan dari suatu lembaga donor, maka kita harus
mengikuti persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan.
Setiap
lembaga donor mempunyai persyaratan yang berbeda-beda yang harus
dipenuhi oleh para pengirim proposal. Kalau kita tidak mengikuti
persyaratannya, jangan harap kita akan diberi dana. Jadi informasi ini
sangat penting untuk diperhatikan dan diikuti.
Terakhir, perlu kami sampaikan kepada para pembaca bahwa dengan metode
pengumpulan informasi yang telah disebutkan di atas, maka sebagian besar
sumber pembiayaan yang disajikan dalam buku ini berada di tingkat nasional
atau berbasis di Jakarta. Di luar sumber-sumber pembiayaan tersebut, tidak
menutup kemungkinan masih banyak sumber pembiayaan lain yang belum
teridentifikasi. Di samping itu, informasi tentang lembaga donor ini sangat
dinamis, sering berubah. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa ada informasi
yang mengalami perubahan sewaktu pembaca membandingkan antara apa yang
tertulis di buku ini dengan kondisi saat pembaca menghubungi lembaga donor
yang bersangkutan. Saran kami, selalu kontak lembaga donor melalui alamat
masing-masing lembaga donor yang ada dibuku ini untuk peng-update informasi
terbaru dari lembaga donor dimaksud. Dari kami sendiri, kami berupaya untuk
12
II.
BANTUAN PENDANAAN
A, PENGERTIAN
Berbicara tentang dana atau pembiayaan, secara umum pikiran kita akan
terbawa tentang uang atau duit. Memang tidak disangkal bahwa dengan uang
atau duit ini kita dapat melakukan apa saja. Hanya saja, kalau kita hanya
berpikiran tentang duit dalam arti nyata, ini akan mengurangi ruang gerak kita
untuk menjalankan kegiatan yang kita punyai yang memerlukan pembiayaan.
Untuk itu, pembaca saya ajak untuk memperluas wawasannya tentang
pengertian bantuan pendanaan atau bantuan pembiayaan sedikit melebar. Hal
ini penting karena ada beberapa lembaga donor yang tidak mau memberikan
bantuan pendanaan berupa uang cash, tetapi berupa barang misalnya atau
berupa tenaga ahli, fasilitas menggunakan peralatan, tempat, dan sebagainya.
Pokoknya bantuan tidak berupa uang cash. Oleh karena itu, pengertian bantuan
pendanaan dalam buku ini mencakup semua jenis bantuan yang diberikan oleh
suatu negara/lembaga donor baik berupa dana cash, bantuan peralatan yang
kita perlukan, bantuan tenaga, atau bantuan-bantuan lain yang sifatnya adalah
untuk mendukung berhasilnya pelaksanaan kegiatan yang kita punya.
1. Bentuk Pembiayaan
Seperti dijelaskan di atas bahwa bantuan pendanaan atau bantuan pembiayaan
yang dimaksud dalam buku ini tidak terbatas dalam bentuk dana yang diberikan
secara langsung berupa cash, namun termasuk juga segala bentuk dana yang
13
14
15
B. SIFAT /BENTUK
PENYALURANNYA
BANTUAN
PENDANAAN
DAN
MEKANISME
pendanaan
bagi
seseorang/kelompok/organisasi
tertentu.
16
17
18
Yang
dimaksud
dengan
lembaga
pemerintah
disini
adalah
lembaga
Lembaga
seperti
pemerintah
ini
mencakup
Kementerian-kementerian,
lembaga
pelaksana
pemerintah
propinsi,
19
20
21
22
l. Sasakawa
5. Gender
a. The Asia Foundation
b. CUSO
c. DFID
d. FES
e. IRM
f. Kedubes Jepang
g. Kedubes New Zealand
h. Kehati
i. MMMF
j. Oxfam
k. Yappika
6. Hubungan Internasional / Pertukaran Budaya
a. The Asia Foundation
b. JF Asia Center
c. Sasakawa
7. Pendidikan/Beasiswa/Capacity Building
a. AusAID
b. BAZIS DKI
c. CCA
d. CCF
e. DD
f. DFID
g. DML
h. Fulbright / AMINEF
i. IRM
j. JF Asia Center
k. Kedubes Jepang
l. Kedubes Jerman
m. Kedubes New Zealand
n. Mac Arthur Foundation
o. Mercy International
p. MMMF
q. YND
r. RAI
s. RAMP
t. Sampoerna
u. UNICEF
v. USAID
23
8.
9.
10.
11.
w. Yappika
Pemerintahan
a. AusAID
b. CUSO
c. DFID
d. FES
Keamanan (Security)
a. AusAID
b. FES
c. IRM
d. PACT
Kesehatan
a. AusAID
b. CCF
c. CUSO
d. CWS
e. DFID
f. HKI
g. IRM
h. Kedubes Jepang
i. Kedubes Jerman
j. Mercy International
k. PACT
l. PCI
m. UNICEF
n. USAID
o. WHO
Lingkungan
a. Birdlife
b. CUSO
c. CWS
d. DFID
e. DML
f. GEF
g. FNS
h. HSS
i. Kedubes Jepang
j. Kedubes New Zealand
k. Kehati
l. Khaula
24
12.
13.
14.
15.
25
16.
17.
18.
19.
b. DFID
c. FES
d. YND
e. RAI
Media
a. DFID
b. DML
c. FES
d. Mac Arthur
e. Sasakawa
f. TIFA
Hukum / HAM / Politik
a. FES
b. FNS
c. HSF
d. KAS
e. Kedubes New Zealand
f. RAI
g. TIFA
Penyandang cacat
a. IBF
b. Kedubes Jepang
Energi
a. Khaula
b. YBUL
c. IBEKA
d. DJLPE-ESDM
26
k. MMMF
l. Sampoerna
m. TIFA
2. Kelompok/Lembaga
a. ACIAR
b. AIGRP
c. AvH
d. ADRA
e. Ashoka
f. The Asia Foundation
g. AusAID
h. BAZIS DKI
i. GEF
j. The Japan Foundation Asia Center
k. KAS
l. Kedubes Jepang
m. Kedubes Jerman
n. Kehati
o. Kedubes New Zealand
p. Mac Arthur
q. YND
r. UNICEF
s. Yappika
IV.
Dalam bab ini, sebanyak 96 lembaga donor yang ada di Indonesia dijelaskan
profilnya. Setiap lembaga donor dijelaskan secara detil tentang :
1. Riwayat serta penjelasan visi dan misi setiap lembaga donor.
2. Alamat setiap lembaga donor yang dapat diakses baik alamat pos (di
Indonesia maupun di Luar Negeri), nomor telepon dan fax, alamat e-mail
serta alamat URL atau websitenya.
3. Program yang dicakup atau yang didanai oleh lembaga donor termasuk
cakupan wilayah kerjanya.
4. Cara mengakses dana ke lembaga donor dimaksud. Di sub bab ini dibahas
bagaimana syarat-syarat yang diajukan oleh lembaga donor dimaksud,
bagaimana cara mengajukan/menyampaikan proposal, dan lain sebagainya.
27
Untuk mendapatkan profil setiap lembaga donor ini, kami sarankan para
pembaca menghubungi kami dengan mengirimkan pesan dialamat email kami
yaitu:
mfood2003@yahoo.com
Insya Allah kami akan segera mengirim buku ini versi yang lengkap ke alamat
email pembaca;
atau dapat mendownloadnya langsung (masih dalam phase kontruksi) di:
http://www.kantoronline.net/