Cengkeh PDF
Cengkeh PDF
2015
PEDOMAN
Sitasi
Wahyuno D, Martini E. 2015. Pedoman budi daya cengkeh di
kebun campur. Bogor, Indonesia, World Agroforestry Centre
(ICRAF) Southeast Asia Regional Program.
Ketentuan dan hak cipta
The World Agroforestry Centre (ICRAF) memegang
hak cipta atas publikasi dan halaman webnya, namun
memperbanyak untuk tujuan nonkomersial dengan tanpa
merubah isi yang terkandung di dalamnya diperbolehkan.
Pencantuman referensi diharuskan untuk semua pengutipan
dan perbanyakan tulisan dari buku ini. Pengutipan informasi
yang menjadi hak cipta pihak lain tersebut harus dicantumkan
sesuai ketentuan. Link situs yang ICRAF sediakan memiliki
kebijakan tertentu yang harus dihormati. ICRAF menjaga
database pengguna meskipun informasi ini tidak disebarluaskan
dan hanya digunakan untuk mengukur kegunaan informasi
tersebut. Informasi yang diberikan ICRAF, sepengetahuan
kami akurat, namun kami tidak memberikan jaminan dan tidak
bertanggungjawab apabila timbul kerugian akibat penggunaan
informasi tersebut. Tanpa pembatasan, silahkan menambah
link ke situs kami www.worldagroforestrycentre.org pada
situs anda atau publikasi.
1. Zanzibar
2. Sikotok
3. Siputih
Sumber: http://budidayanews.blogspot.com/2011/04/budidaya-tanaman-cengkeh.html
3
CATATAN TENTANG
PRODUKSI CENGKEH
Tanaman cengkeh akan berbuah lebat bila
mengalami 24 bulan musim kering sebelum
berbunga (sekitar AgustusNovember untuk di
Sulawesi Selatan dan Tenggara), dan diikuti dengan
musim hujan pada bulan DesemberFebruari.
Penurunan hasil dapat ditanggulangi di antaranya
dengan:
a. Perompesan atau pembuangan sebagian
kuncup bunga.
b. Pemupukan dengan Kalium Nitrat yang
dapat merangsang pembungaan.
c. Cara pemanenan dan pemetikan bunga
yang baik (jika daun terpetik, maka bunga
biasanya akan muncul 23 tahun kemudian).
6
6\DUDW
&XUDKKXMDQ
1.5003.500 PPWDKXQ
-XPODKEXODQNHULQJ
FXUDKKXMDQ80 PP
24 EXODQ
.HWLQJJLDQWHPSDW
3RVLVLOLQWDQJ
20/LQWDQJ6HODWDQGDQ20/LQWDQJ8WDUD
.HPLULQJDQODKDQ
/DKDQ\DQJPLULQJDNDQOHELKEDLNXQWXNPHQJXUDQJL
NHPXQJNLQDQDNDUWHUJHQDQJDLU
6LIDWWDQDK
*HPEXUGDQGUDLQDVHWDQDKEDLNNHDVDPDQWDQDK
S+5,56,5MHQLVWDQDK$QGRVRO/DWRVRO5HJRVROGDQ
3RGVROLN0HUDK
6XKXRSWLPDO
2232&
.HOHPEDSDQQLVEL
6080
7
PERMASALAHAN DALAM
PRODUKSI CENGKEH
Perubahan musim yang tidak tentu dan tidak biasa:
1. Musim hujan sepanjang tahun (akibat fenomena La Nia) dapat
menyebabkan pohon cengkeh sama sekali tidak berbuah di
tahun tersebut.
2. Curah hujan yang kurang dari 80 mm/bulan akan mengakibatkan
tanaman cengkeh muda mati. Sedangkan tanaman yang lebih
tua akan mengalami gugur daun dan gagal berbunga.
Hama penyakit terutama hama penggerek batang, penyakit
pembuluh kayu, dan penyakit cacar daun, yang kemunculannya
dapat dipengaruhi oleh perubahan musim yang tidak biasa dan
tidak menentu.
Kualitas hasil yang beragam karena adanya perkawinan silang
antar jenis pohon secara alami.
8
Keuntungan:
Jumlah pohon cengkeh per hektar lebih
banyak sehingga produksinya lebih banyak.
Kelemahan:
Rentan terhadap serangan hama penyakit.
Tidak ada tanaman lain yang bisa dijual
ketika harga cengkeh menurun drastis.
Keuntungan:
Dapat menekan penyebaran hama dan
penyakit cengkeh.
Tanaman campuran dapat menambah penghasilan jika terjadi penurunan harga cengkeh
yang drastis.
Kelemahan:
Jumlah pohon cengkeh per hektar lebih sedikit
dari kebun satu jenis sehingga produksinya
lebih sedikit.
9
Rambutan
Cengkeh
Ka
8m
4m
4m
4m
Ce
Ko
4m
Ce
Ce
Ko
Ko
4m
Ko
8m
Ce
PEMBIBITAN CENGKEH
14
PEMILIHAN BIJI
Ciri-ciri pohon induk yang baik:
Pohon sehat, bebas hama penyakit, percabangan banyak,
batang utama tunggal.
Berumur 15 tahun atau lebih.
Bentuk mahkota bagus (penutupan tajuk lebih dari 80%).
Hasil rata-rata stabil atau terus naik.
Berlokasi jauh dari pohon jenis cengkeh lainnya.
16
17
TIPETIPE PEMBIBITAN
3HPELELWDQ
.HXQWXQJDQ
.HOHPDKDQ
/DQJVXQJGLWDQDK
6XOLWXQWXNPHQDQJJXODQJLKDPDSHQ\DNLW
DNDU DNDUXWDPDELVDEHQJNRN WLQJJLQ\D
SHUVHQWDVHNHPDWLDQDNLEDWDNDUUXVDN
NHWLNDGLSLQGDKNDQNHOXEDQJWDQDP
'LNHUDQMDQJEDPEX
5DPDKOLQJNXQJDQ
0DKDONXUDQJSUDNWLVUHQWDQWHUKDGDS
SHQ\DNLWDNDUFHQJNHK
'Lpolybag.
$NDUELVDEHQJNRNNDUHQDXNXUDQSODVWLN
\DQJWLGDNVHVXDL
19
PENANAMAN DI PEMBIBITAN
Penanaman di pembibitan dapat dilakukan dengan 2 cara:
a. Langsung di bedengan
Bedengan diberi pupuk kandang sebanyak 20 kg/m. Kanan-kiri bedengan dibuat parit
sedalam 20 cm dan lebar 50 cm.
Bedengan diberi atap yang dapat menahan 50% cahaya matahari yang masuk, dengan tinggi
naungan di timur 2 m dan di barat 1,5 m.
Jarak tanam 20 cm x 20 cm atau 40 cm x 40 cm.
Bibit dipindahkan ke kebun dengan cara diputar. Sebelum pemutaran, tanah pada bedengan
disiram hingga basah dan bibit mudah diputar.
b. Menggunakan polybag
Siapkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1.
Ukuran polybag 15 cm x 20 cm (bibit sampai umur 1 tahun) atau 20 cm x 25 cm (bibit
sampai umur 2 tahun).
Susun polybag secara teratur di pembibitan.
20
PEMELIHARAAN PEMBIBITAN
21
Gejala:
Daun berbercak dengan warna hitam dan bercak meluas ke seluruh bagian daun.
Dugaan penyebab:
Jamur Pestalotia versicolor.
Cara untuk mengatasi:
Fungisida.
26
Gejala:
Pada permukaan daun ada jelaga berwarna abu-abu kehitaman.
Dugaan penyebab:
Jamur Capnodium sp. dan Limacinula samoensis.
Cara untuk mengatasi:
Fungisida.
27
BERCAK ANTRAKNOSE
(COLLETOTRICHUM GLOEOSPORIOIDES)
Gejala:
Ujung daun mengering.
Dugaan penyebab:
Jamur Colletotrichum gloesporioides.
BERCAK CONIELLA
(CONIELLA CASTANEICOLA)
Gejala:
Pada daun muda terdapat bercak
membundar.
Dugaan penyebab:
Coniella castaneicola.
Cara untuk mengatasi:
Fungisida.
BERCAK CEPHALEUROS
(CEPHALEUROS VIRESCENS)
Gejala:
Bercak-bercak pada pinggir daun.
Dugaan penyebab:
Cephaleuros virescens.
30
Gejala:
Gejala:
Dugaan penyebab:
Dugaan penyebab:
33
Tutup kembali
pupuk dengan
tanah
2/3 bagian
diproyeksi tajuk
37
8UHD
JUDPSRKRQ
WDKXQ
763
JUDPSRKRQ
WDKXQ
.&O
JUDPSRKRQ
WDKXQ
.DSXU
JUDPSRKRQ
WDKXQ
60
45
35
35
120
80
75
80
250
150
120
100
400
250
200
150
600
400
400
200
900
600
600
250
1250
900
900
300
1750
1250
1100
400
2000
1500
1300
500
8UHD
763
.&O
.LHVHULW
10
3,00
0,60
1,50
0,60
11
3,30
0,60
1,60
0,65
12
3,60
0,70
1,80
0,70
13
3,80
0,70
2,00
0,75
14
4,10
0,70
2,20
0,80
15
4,40
0,70
2,30
0,85
16
4,60
0,70
2,50
0,90
17
4,90
0,90
2,60
0,90
18
5,10
0,90
2,70
0,95
19
5,30
0,90
2,90
0,95
20
5,50
0,90
3,00
0,97
-HQLVGDQ'RVLV3XSXNNJSRKRQWDKXQ
39
40
8PXU
7DQDPDQ
WDKXQ
8UHD
763
.&O
.LHVHULW
21
5,70
0,90
3,10
0,97
22
5,80
1,00
3,20
1,00
23
6,00
1,00
3,30
1,00
24
6,10
1,00
3,40
1,20
25
6,20
1,00
3,50
1,20
26
6,30
1,00
3,60
1,30
27
6,40
1,20
3,70
1,30
28
6,50
1,20
3,80
1,40
29
6,60
1,20
3,80
1,40
30
6,70
1,20
3,90
1,50
-HQLVGDQ'RVLV3XSXNNJSRKRQWDKXQ
42
Pak Ramli dari Desa Pattaneteang, Bantaeng, sudah 4 tahun menggunakan pupuk kandang dari kotoran
kuda dan kambing untuk pohon cengkehnya, sehingga:
1. Pada musim kemarau, pohon cengkeh yang kecil tidak mati kekeringan jika kurang disiram.
2. Bakal bunganya lebih panjang jika dibandingkan tidak menggunakan pupuk kandang.
43
45
Gejala:
1. Ada lubang gerekan
(35 mm).
2. Ada abu kayu sisa
gerekan.
3. Ada lendir dari
lubang gerekan.
4. Tanaman tumbuh
merana/meranting.
48
Keluar
serangga
dewasa
3045 hari
Pupa/
kepompong
Telur
menetas
130250 hari
Larva (ulat)
menggerek
batang
2 meter
20 hari
Serangan hama penggerek batang paling banyak ditemukan pada batang pada ketinggian
2 meter dari tanah.
49
52
53
55
56
Pucuk
cengkeh
lainnya
Tanaman
sehat
Tanaman
sakit
Perakaran
cengkeh
Perakaran
cengkeh
1.
Sumber: Balittro
2.
3.
58
Gejala:
G
ejala: D
Daun
aun m
memiliki
emiliki bercak
bercakk berbentuk lingkaran dan dapat mengakibatkan terjadinya gugur
d
h
daun
yang parah.
Penyebab: Jamur Phyllosticta syzygii.
Pencegahan:
1. Mengurangi sumber penular berupa sisa daun atau bibit tanaman sakit.
2. Tidak memupuk dengan cara ditabur, karena Urea atau ZA akan menguap dan menempel
di daun, sehingga menjadi tempat berkembangnya jamur cacar daun cengkeh.
59
7DQDPDQ
VDNLWFDFDU
GDXQFHQJNHK
$QJLQ
3HUFLNDQDLU
'DXQWDQDPDQ
\DQJJXJXUDNLEDW
FDFDUGDXQFHQJNHK
60
7DQDPDQ
VHKDW