Anda di halaman 1dari 346

Laporan Tahunan | Annual Report 2014

Actualizing the Momentum


of Revitalization
Mewujudkan Momentum Perubahan

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Actualizing the Momentum of Revitalization


Mewujudkan Momentum Perubahan

Tahun 2014 menjadi momen besar bagi Bangsa


Indonesia untuk merayakan pesta demokrasi.
Terpilihnya Presiden baru Joko Widodo bersama
Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk menggelar
pemerintahan lima tahun ke depan menjadi
gambaran akan kemampuan bangsa dan negara
kita menjadikan demokrasi sebagai proses
pembelajaran menuju kedewasaan. Momen ini
sekaligus membuka wawasan akan kemampuan
kita tentang makna perbedaan dan rasa saling
menghargai tanpa harus saling curiga akan satu
sama lainnya. Harapan baru telah muncul, bahwa
kita sesungguhnya mampu menjadi bangsa yang
besar. Asal kita memiliki kemauan untuk berubah.
Setali tiga uang dengan Indofarma. Lahir sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki
aspek sosial sekaligus proses bisnis, PT Indofarma
(Persero) Tbk. berupaya mengaktualisasikan
kemampuan untuk menciptakan pengelolaan
organisasi yang sehat, dan berkualitas. Sehat kami
artikan sebagai penguatan fungsi pengawasan
dan Tata Kelola Perusahaan yang baik, atau Good
Corporate Governance, lengkap dengan fungsi
pengawasan dan penegakan atas kepatuhan
pada peraturan perusahaan dan perundangundangan yang berlaku. Berkualitas dimaknai
sebagai model pengelolaan organisasi yang
efektif dan efisien, selayaknya perusahaan terbuka
yang telah melibatkan publik pasar modal dan
mengharuskan pengelolaan organisasi berbasis
pendapatan, efisiensi biaya, memaksimalkan aset
dan meraih laba.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Actualizing The Momentum of Revitalization, atau


Mewujudkan Momentum Perubahan menjadi
tema besar Laporan Tahunan PT Indofarma (Persero)
Tbk. tahun buku 2014. Di sepanjang tahun 2014,
kami melakukan penataan sistem, revitalisasi dan
restrukturisasi organisasi, efisiensi biaya, hingga
merumuskan strategi-strategi yang sekiranya
dapat meningkatkan pendapatan dan performa
kinerja. Alhasil, publik pasar modal menyambut
dengan positif yang kemudian memotivasi kami
untuk terus melakukan perubahan nyata yang
dapat membawa Perseroan mencapai apa yang
dicita-citakan.
Tentu, aspek sosial masih menjadi amanah
pemegang saham. Industri farmasi, bidang
yang digeluti Perseroan, memiliki keterkaitan
langsung dengan kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Namun, justru dengan
amanah inilah kami merasa bangga dipercaya
untuk memangku tanggung jawab besar tersebut,
dan menjalankannya dengan hati demi kualitas
kehidupan bangsa yang lebih baik. Karena kami
percaya, perwujudan momentum perubahan ini
akan memberikan aspek keberlanjutan kepada
Perseroan, dan memberikan nilai tambah bagi
para pemegang saham hingga masa-masa yang
akan datang.

- 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Year 2014 was a great moment for the Indonesian


nation, as they celebrated a general election. The
election of the new President, Joko Widodo with
Vice President Jusuf Kalla, to hold Indonesian
government for the next five years, will depict
the ability of our nation and country to make
democracy as a learning process towards maturity.
This moment will simultaneously broaden our
capabilities to comprehend the meaning of
diversity and mutual respect without having
mutual suspicion with each other. A new hope
has emerged; we are actually able to become a
great nation as long as we have the will to change.
Likewise, being a State Owned Enterprise (SOE)
with social and business aspects, PT Indofarma
(Persero) Tbk has also attempted to actualize the
ability to create a healthy, quality management of
our organization. Being healthy is interpreted as
strengthening the supervisory function and good
corporate governance, coupled with oversight
function and the enforcement of compliance with
the Companys rules and prevailing regulations.
Quality organization is interpreted as a model
of effective and efficient management of our
organization; to be what it should be as a public
company that has involved the public in capital
market, which also requires organization to
maximize shareholder value.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 -

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

"Actualizing The Momentum of Revitalization", or


"Creating A Momentum for Change" is the grand
theme of the Annual Report of PT Indofarma
(Persero) Tbk for financial year 2014. Throughout
2014, we undertook system arrangements,
revitalization and restructuring of our organization,
cost efficiency, and strategy formulation, with a
vision to increase revenue and performance. As
a result, the capital market public gave a positive
response, which then has motivated us to continue
to make real changes that can bring the Company
to achieve what we wish for.
Of course, the social aspect is still the shareholders
mandate. The pharmaceutical industry, in which
the Company is engaged, has a direct relationship
with the health and welfare of Indonesian society.
However, this mandate making us proud to be
trusted with such big responsibility, and heartfelt
in performing our duties for the sake of the nation's
improved quality of life. Because we believe, the
embodiment of the momentum of change will
provide a sustainability aspect for the Company
and an added value for the shareholders in the
long run.

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen

III

Management Report

Daftar Isi

Profil Perusahaan
Company Profile

81 Tinjauan Keuangan
Financial Review

94 Tinjauan Operasional

Table of Content

Operational Review

101 Kinerja Anak Perusahaan

Performance of Company's Subsidiaries

103 Prospek dan Strategi 2015

2015 Prospect and Strategy

KILAS KINERJA 2014

2014 KEY PERFORMANCE HIGHLIGHTS


8 Ikhtisar Kinerja
Performance Highlights
9 Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
11 Ikhtisar Saham INAF
INAF Share Highlights
12 Sekilas Peristiwa
Events Highlights
II

LAPORAN MANAJEMEN

MANAGEMENT REPORT
17 Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners Report
24 Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners' Profile
27 Laporan Direksi
Board of Directors' Report
36 Profil Direksi
Board of Directors' Profile
III

PROFIL PERSEROAN

COMPANY PROFILE
40 Identitas Perseroan
Corporate Identity
41 Visi, Misi dan Nilai Inti Perseroan
Vision, Mission and Core Values
45 Sekilas Tentang Indofarma
Indofarma In Brief
46 Jejak Langkah
Milestones
48 Struktur Organisasi
Organizational Structure
49 Komposisi Kepemilikan Saham dan Informasi Lainnya
Shareholder Composition and Other Information
51 Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions And Professions
52 Entitas Anak Perusahaan
Subsidiary

VI

MENUJU KEBERLANJUTAN

TOWARDS SUSTAINABILITY
227 Pondasi Dasar Keberlanjutan
A Foundation Towards Sustainability
229 Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan
Dan Nilai Ekonomi Langsung
Responsibility In Economic Aspects: Acquisition and
Values of Direct Economy
230 Tanggung Jawab dalam Aspek Sosial: Pengembangan
Sosial Dan Kemasyarakatan
Responsibility In Social Aspect: Social and Community
Development
234 Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan dan
Keselamatan Kerja
Commitment to Employment and Occupational Safety
237 Tanggung Jawab Terhadap Produk
Product Responsibility

VII ALAMAT KANTOR CABANG


ENTITAS ANAK PERUSAHAAN
SUBSIDIARY BRANCH OFFICES ADDRESS
VIII LEMBAR PENGESAHAN DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
BOARD OF COMMISSIONERS AND
BOARD OF DIRECTORS APPROVAL

ANALISA DAN PEMBAHASAN


MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS
IV

56 Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi

Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review


65 Rencana dan Kebijakan Strategis 2014
Planning and Strategic Policy In 2014
68 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
Operational Overview Per Business Segment

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

TATA KELOLA PERUSAHAAN

CORPORATE GOVERNANCE
110 Prinsip Dasar dan Implementasi Tata Kelola
Perusahaan
Basic Principles and Implementation of Corporate
Governance
115 Organ Tata Kelola Perusahaan
Organ of Good Corporate Governance
164 Audit Internal dan Pengendalian internal
Internal Audit and Control
173 Manajemen Risiko
Risk Management
183 Kode Kepatuhan
Code of Compliance
209 Transparansi Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Transparency
212 Penilaian Tata Kelola Perusahaan
Assessment of Corporate Governance
218 Roadmap Tata Kelola Perusahaan
Roadmap of Corporate Governance

- 4 -

IX

LAMPIRAN

APPENDIX
250 Referensi Silang Peraturan Bapepam-Lk No X.K.6
Cross Reference of Bapepam-Lk Regulation No X.K.6
260 Laporan Keuangan Konsolidasian
Consolidated Financial Report

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Actualizing the Momentum of Revitalization

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

- 5 -

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kilas Kinerja 2014


2014 Key Performance Highlights
8 / Ikhtisar Kinerja | Performance Highlights
9 / Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights
11 / Ikhtisar Saham INAF | INAF Share Highlights
12 / Sekilas Peristiwa | Events Highlights

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Ikhtisar Kinerja
Performance Highlight

132%

kenaikan harga saham


Increase in share price

102%

Perbaikan Kinerja
Performance improvement

30%

kolektabilitas piutang

account receivables collectibility


Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 8 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

2014

2013

2012

Penjualan Bersih
Net Sales

1.381.436

1.337.498

1.156.050

Beban Pokok Penjualan


Cost of Good Solds

1.069.010

999.931

788.155

Laba Bruto
Gross Profit

312.426

337.567

367.896

Laba (Rugi) Usaha


Operating Profit (Loss)

46.344

(32.306)

83.309

Beban Keuangan
Financial Expenses

38.997

30.862

20.926

Penghasilan (Beban) Pajak


Tax Revenue (Expenses)

(6.237)

8.810

(19.347)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan


Net (Loss) Income

1.165

(54.223)

42.385

Laba (Rugi) Komprehensif


Comprehensive Net (Loss) Income

1.165

(54.223)

42.385

Jumlah Saham Beredar (dalam juta lembar)


Total Outstanding Shares (in million Shares)

3.099

3.099

3.099

Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh)


Earnings (Loss) per Share (in full amount Rupiah)

0,38

(17,50)

13,68

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik


Entitas Induk
Total Profit (Loss) Attributable to Owners of the Parent Entity

1.166

(54.222)

42.385

Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada


Kepentingan Non-Pengendali
Total Profit (Loss) Attributable to Non-controlling Interest

(1,2)

(0,251)

0,158

Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan


kepada Entitas Induk
Total Comprehensive Income (Loss) Attributable to Owners
of the Parent Entity

1.166

(54.222)

42.385

Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan


kepada Kepentingan Non-Pengendali
Total Comprehensive Income (Loss) Attributable to Noncontrolling Interest

(1,2)

(0,251)

0,158

Laba (Rugi) Komprehensif


Comprehensive Profit (Loss)

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 9 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

Posisi Keuangan
Financial Position

2014

2013

2012

Aset Lancar
Current Assets
Aset Tidak Lancar
Non-Current Assets
Jumlah Aset
Total Assets
Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities
Liabilitas Jangka Panjang
Long Term Liabilities
Jumlah Liabilitas
Total Liabilities
Jumlah Ekuitas
Total Equity

782.888

848.840

777.629

465.455

445.671

410.990

1.248.344

1.294.511

1.188.619

600.566

670.903

369.864

55.814

32.815

168.653

656.380

703.717

538.517

591.963

590.793

650.102

2014

2013

2012

486

431

296

182.322

177.937

407.776

2014

2013

2012

130,36

126,52

210,25

22,60

18,10

52,70

110,88

119,11

82,84

52,58

54,36

48,14

Tingkat Perputaran Persediaan


Inventory Turnover

4,94

4,23

4,88

Tingkat Perputaran Aset


Total Asset Turnover

1,11

1,03

0,97

0,59

(4,87)

3,78

1,25

(10,67)

6,52

3,35

(2,42)

7,20

0,08

(4,05)

3,66

(dalam jutaan Rupiah) (in million Rupiah)

Data Keuangan Lainnya


Other Financial Data
Investasi pada Entitas Lain
Investment on Other Entity
Modal Kerja Bersih
Net Working Capital

(dalam persentase) (in percentage)

Rasio-Rasio Keuangan
Financial Ratios
Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio Lancar
Current Ratio
Rasio Kas
Cash Ratio
Rasio Solvabilitas (Solvability Ratio)
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
Debt to Equity Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Aset
Debt to Total Assets Ratio
Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)


Tingkat Pengembalian Aset
Return on Assets
Tingkat Pengembalian Ekuitas
Return on Equity
Marjin Laba Usaha
Operating Profit Margin
Marjin Laba Bersih
Net Profit Margin

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 0 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Ikhtisar Saham INAF


INAF Share Highlights

Price INAF
410
390
370
350
330
310
290
270
250
230
210
190
170
150

02 08 15 21 27 03 07 13 19 25 03 07 13 19 25 01 07 14 21 25 02 08 14 21 28 04 10 16 20 26 02 08 15 21 25 07 13 19 25 29 04 10 16 22 26 02 08 14 20 24 30 05 11 17 21 27 03 09 15 19

Jan 2014

Feb 2014

Mar 2014

Apr 2014

May 2014

Jun 2014

Jul 2014

Aug 2014

Sep 2014

Oct 2014

Nov 2014

Dec 2014

Tabel Informasi Saham


Share Information
Periode
Period

Kapitalisasi Pasar

(dalam miliar Rupiah)

Market Capitalization
(in billion Rupiah)

Harga Saham Harga Saham Harga Saham


Tertinggi (Rp) Terendah (Rp) Penutupan (Rp)
Highest
Lowest
Closing
(Rp)
(Rp)
(Rp)

Volume
Perdagangan

(dalam lembar saham)

Trade Volume
(in shares)

2012
Triwulan I/ Q1

589

225

158

190

1.395.778.500

Triwulan II/ Q2

607

260

177

196

2.133.838.348

Triwulan III/ Q3

666

250

192

215

2.408.507.006

Triwulan IV/ Q4

1.023

340

197

330

3.545.645.706

Triwulan I/ Q1

976

370

290

315

746.907.240

Triwulan II/ Q2

806

345

245

260

1.382.120.240

Triwulan III/ Q3

527

265

145

170

1.614.300.617

Triwulan IV/ Q4

474

192

152

153

1.767.108.117

Triwulan I/ Q1

607

202

151

196

176.508.010

Triwulan II/ Q2

521

202

166

168

288.394.710

Triwulan III/ Q3

499

187

161

161

348.934.110

Triwulan IV/ Q4

1.100

410

153

355

963.193.144

2013

2014

Keterangan:
Tidak terjadi aksi pemecahan saham (stock split), penggabungan saham
(reverse stock), dan saham bonus dalam dua tahun terakhir.
Tidak terjadi penghentian sementara perdagangan saham perusahaan dalam
tahun buku.

Notes:
There was no corporate actions, such as stock split, reverse stock, and bonus
share occuring in the last two years.
There was no suspended share trading occuring during the financial period.

Sumber: www.idx.co.id

Source: www.idx.co.id

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 1 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Sekilas Peristiwa
Events Highlight

26 Maret 2014

17 September 2014 21 Oktober 2014


September 17, 2014

October 21, 2014

RAPAT UMUM PEMEGANG


SAHAM TAHUNAN
Annual General Meeting of
Shareholders

PENANDATANGANAN
NOTA KESEPAHAMAN DAN
PERJANJIAN KERJASAMA
DENGAN PERUM JAMKRINDO
Signing of Memorandum of
Understanding and Agreement
with Perum Jamkrindo

EVALUASI KRITERIA
PENILAIAN KINERJA UNGGUL
(KPKU)
Evaluation of Excellence
Performance Criteria

March 26, 2014

Penyelenggaraan RUPS Tahunan


dengan enam (6) agenda yang
salah satunya mengenai Perubahan
Susunan Pengurus Perseroan.
The Annual GMS was held with six
(6) agendas in which one of them
is regarding the changes in the
composition of Board's Member.

Dalam rangka penerbitan Medium


Term Notes (MTN) yang ke-dua,
Perseroan menggandeng Perum
Jamkrindo sebagai penyedia dana.
For the purpose of the second
issuance of the Company's Medium
Term Notes, Indofarma has been
collaborating with Perum Jamkrindo
as the source of fund.

Pelaksanaan evaluasi KPKU oleh


evaluator dari Forum Ekselen
BUMN telah selesai dilaksanakan
sejak dimulainya evaluasi pada
Oktober 2014.
The completion of KPKU evaluation
by evaluator from BUMN Excellence
Forum, commencing in October 2014.

2 Desember 2014

19 Desember 2014

PAPARAN PUBLIK tahunan


perseroan
Public Expose

BUMN TRANSPARAn
Transparent BUMN

December 2, 2014

December 19, 2014

Perseroan menjadi salah satu


dari empat BUMN yang paling
transparan, berdasarkan hasil riset
indeks transparansi BUMN 2014 oleh
iReformBUMN.

Perseroan melaksanakan Paparan


Publik Tahunan yang diselenggarakan
di Gedung BEI yang dihadiri oleh
para investor, analis pasar modal, dan
media.

The Company was announced as one


of the four Most Transparent BUMN
based on 2014 BUMN transparent
index research by iReformBUMN.

The Company held public expose


IDX Building attended by investors,
capital market analysts, and media.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Actualizing the Momentum of Revitalization

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

- 1 3 -

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Laporan Manajemen
Management Report
17 / Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report
24 / Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners' Profile
27 / Laporan Direksi | Board of Directors' Report
36 / Profil Direksi | Board of Directors' Profile

Kinerja 2014
2014 Performance

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

II

Laporan Manajemen
Management Report

- 1 6 -

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Laporan Dewan Komisaris


Board of Commissioners Report

Mengembalikan Kejayaan
Momentum perubahan telah datang. Secara perlahan,
Perseroan telah membuktikan dirinya menjadi salah satu
pelaku usaha industri farmasi yang memiliki potensi besar
untuk berkembang. Dedikasi, integritas dan kerja keras
seluruh elemen telah membawa Perseroan bangkit untuk
mengembalikan kejayaan yang telah lama diidam-idamkan.
"Revitalization of Glory"
Momentum of change has come. Time after time, the
Company has demonstrated its ability to become one of the
pharmaceutical companies with ample potential to success.
Dedication, integrity and the hardwork put in by all elements
in the Company has enabled Indofarma to revitalize the glory.

Para pemegang saham dan pemangku kepentingan yang kami


hormati dan kami cintai,

Dear esteem shareholders and stakeholders,

Industri farmasi Indonesia berkembang begitu pesat. Tipikal


industri ini berkembang sejalan dengan pertumbuhan
kependudukan Indonesia; mulai dari jumlah penduduk, akses
dan tingkat pengetahuan, pendidikan, hingga kesadaran
akan kesehatan dan kualitas hidup. Dengan jumlah penduduk
mencapai 250 juta jiwa, industri farmasi Indonesia tentu memiliki
cakupan yang luas untuk dapat memberikan layanan kesehatan
serta obat-obatan bagi masyarakat.

Indonesian pharmaceutical industry has been evolving so


rapidly. Typically, this industry grows in line with the growth
of Indonesian population: the number of people, access and
level of knowledge, education, and the awareness of health and
quality of life. With a population of approximately 250 million
people, Indonesias pharmaceutical industry has certainly a broad
coverage to provide health services and medicines for people.

Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko


Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menempatkan pendidikan
dan kesehatan sebagai salah satu program yang diprioritaskan.
Visi ini jelas tertuang dengan dibentuknya Kementerian
Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
yang mengkoordinir sejumlah bidang terkait kesejahteraan
masyarakat, di mana salah satunya adalah Kementerian
Kesehatan. Tentu, percepatan pembangunan yang digadanggadang pemerintahan baru ini tak akan dapat berjalan tanpa
kualitas hidup masyarakat yang mumpuni.

The new government under the leadership of President Joko


Widodo and Vice President Jusuf Kalla puts education and
health in the list of the priority programs. This vision is clearly
embodied by the formation of the Ministry Coordinator of
Human Development and Culture as the coordinator of a number
of related ministries concerned with society welfare, one of which
is the Ministry Health. Of course, the accelerated development
planned by the new government will not be realized without
the peoples good quality of life.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 7 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris


Board of Commissioners Report

Pada dasarnya industri farmasi merupakan sektor yang


memiliki regulasi tinggi sehingga para pelaku industri dituntut
mengikuti perkembangan aturan yang berlaku. Di Indonesia,
peran Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM) menjadi acuan wajib di sektor farmasi karena
terdapat dua hal yang harus dipenuhi, yakni ketersediaan dan
kualitas obat.

Basically, the pharmaceutical industry is a sector that is highly


regulated so that players in the industry are required to keep
abreast of the development of the prevailing regulations. In
Indonesia, the rules of the Ministry of Health and National Agency
of Drug and Food Control (BPOM) are the mandatory reference
for the pharmaceutical sector because there are two things
should be met: the availability and the quality of drugs.

Sebagai pelaku di hilir, PT Indofarma (Persero) Tbk. menjadi


salah satu kanal terpenting bagi berjalannya industri farmasi
di Indonesia. Perseroan memiliki tugas dan tanggung
jawab sebagai mitra bagi pemerintahdalam hal ini adalah
Kementerian Kesehatanuntuk menjadi penyedia obat-obatan
bagi masyarakat Indonesia. Tersedia, dengan pengertian
tidak hilangnya satu atau sejumlah obat yang diperlukan
oleh masyarakat; serta terjangkau, dimana harga obat harus
dapat dijangkau dan diserap oleh kemampuan daya beli pasar
secara umum. Melalui Kementerian Kesehatan, harga obat
generik memiliki ketentuan yang disesuaikan dengan pola
keterjangkauan daya beli masyarakat.

As an actor in the downstream, PT Indofarma (Persero) Tbk has


become one of the most important channels for the passage
of the pharmaceutical industry in Indonesia. The Company has
a duty and responsibility as a partner for the government,-in
this case Ministry of Health, to provide drugs for the people of
Indonesia. Available, meaning that there is no unavailability of
one or a number of drugs required by the people; and affordable,
meaning that the drug prices are affordable and able to be
absorbed by the purchasing power of the general market. Under
the supervision of the Ministry of Health, generic drug prices
should be adjusted with the peoples purchasing power.

Selain aspek ketersediaan dan keterjangkauan, industri farmasi


termasuk Perseroanwajib mengedepankan aspek kualitas,
keamanan dan khasiat sebagai syarat mutlak yang harus
diimplementasikan sehingga obat tersebut dapat diedarkan
dan dikonsumsi oleh masyarakat. Peran BPOM sebagai badan
regulator yang berwenang untuk memastikan bahwa industri
farmasi selalu memenuhi aspek-aspek yang dipersyaratkan
tersebut. Adalah tugas utama Perseroan untuk berpikir keras
mengolah segala sumber daya yang dimilikinya agar mampu
memproduksi obat-obatan dengan biaya yang efisien sesuai
ketentuan harga obat generik dengan tetap menjamin kualitas
obat yang dihasilkan.

In addition to the availability and affordability aspects,


pharmaceutical industry - including the Company's shall
prioritize quality, safety and efficacy as mandatory requirements
to be fulfilled before drugs can be released to and consumed
by public. BPOM functions as a regulator which ensures the
compliance of the pharmaceutical industry to the required
aspects The Company should put all the thinking in seeking
cost-efficient ways to process its resources to meet the stipulated
generic drug prices while ensuring quality of the drugs produced.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai


pemegang saham mayoritas mendorong pengelolaan
organisasi Perseroan selaras dengan kaidah-kaidah Tata Kelola
Organisasi yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG),
dan kepatuhan terhadap peraturan serta perundang-undangan
yang berlaku. Selain itu, sebagai perusahaan publik, Perseroan
dituntut untuk memenuhi pasar modal sehingga pengelolaan
aktivitas usaha diselenggarakan secara akuntabel dan memiliki
nilai berkelanjutan serta memperhatikan kepentingan
pemegang saham.

The Ministry of State Owned Enterprises (BUMN) as the majority


shareholder has encouraged the management of the Companys
organization to be in compliance with Good Corporate
Governance (GCG) principles and prevailing regulations and
legislation. In addition, as a publicly listed company, the Company
is required to meet the regulations in capital market so that the
business activities are managed in an accountable manner and
able to provide a sustainable value, with a full attention to the
shareholders interest.

Perseroan merupakan salah satu figur pelaku usaha dalam


industri farmasi Indonesia yang mampu memenuhi agenda
peningkatan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia,
serta menjalankannya sesuai dengan prinsip-prinsip pengelolaan
organisasi perusahaan yang sehat dan berkelanjutan.

The Company is one of the figures in the pharmaceutical industry


in Indonesia that are able to fulfill the agenda of improving the
health and quality of life of the people in Indonesia in accordance
with the principles of a sound company management and in a
sustainable manner.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 8 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Dinamika dan Pencapaian Tahun 2014

The Dynamic and Achievement in 2014

Sesuai prediksi banyak pihak, tahun 2014 menjadi tahun penuh


tantangan bagi perekonomian Indonesia. Amerika Serikat dan
Eropa yang masih bergulat untuk keluar dari dampak krisis 2008
mengeluarkan serangkaian kebijakan internal yang berakibat
pada neraca perdagangan dengan sejumlah negara. Tiongkok
misalnya. Mengutip data International Monetary Fund (IMF) pada
World Economy Outlook di Juli 2014, negara produsen terbesar di
dunia ini mengalami perlambatan Gross National Product (GNP)
dari 7,7% di tahun 2013 menjadi 7,4% untuk proyeksi tahun 2014.

As predicted, the year 2014 was a year full of challenges for the
Indonesian economy. United States and Europe, still struggling
to get out of the crisis in 2008, have issued a set of internal
policies resulting in the trade balance with a number of countries.
China for example. According to the data from the International
Monetary Fund (IMF)s World Economic Outlook in July 2014,
this largest producer in the world experienced a slowdown in
Gross National Product (GNP) from 7.7% in 2013 to 7.4% in 2014.

Demikian pula Indonesia. Mencatat pertumbuhan di angka 5,8%


di tahun 2013, IMF memproyeksikan terjadinya perlambatan
perekonomian Indonesia hingga di angka 5,4% untuk tahun
2014. Sementara inflasi mampu ditekan, dari 8,22% di awal
tahun 2014 turun hingga 4,53% pada Juli 2014. Tren fluktuasi
pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
menunjukkan pelemahan dengan rata-rata depresiasi Rp11.731
per dolar AS hingga akhir Juli 2014, atau melemah 19,96%
dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kinerja nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan mengalami
tekanan sepanjang tahun 2014 - 2015, seiring dengan beberapa
indikator eksternal dan domestik yang masih relatif lemah.

Likewise, after recorded at 5.8% in 2013, Indonesias economic


growth was projected by IMF to slow up to 5.4% in 2014.
Meanwhile, inflation was still under control, from 8.22% at the
beginning of 2014 to by 4.53% in July 2014. The trend of volatile
exchange rate against US dollar showed a weakness with an
average depreciation of Rp11,731 per US dollar by the end of
July 2014, or down 19.96% compared to the same period in the
previous year. This performance of exchange rate is expected
to remain under pressure during the year 2014 - 2015, along
with several external and domestic indicators that are still
relatively weak.

Belanja kesehatan di Indonesia diperkirakan akan selalu terus


tumbuh setiap tahunnya. Tahun 2015, belanja kesehatan di
Indonesia diperkirakan mencapai US$21,7 miliar, tumbuh
sekitar 6 persen dari tahun 2014. Pertumbuhan sebesar 6
persen tersebut diproyeksikan akan terjadi sampai akhir tahun
2018 nanti. Dengan adanya JKN, pertumbuhan tersebut akan
didominasi oleh obat generik.

Health care spending in Indonesia is expected to continuously


grow each year. In 2015, health care spending in Indonesia
is estimated to reach US $ 21.7 billion, growing by 6 percent
compared to 2014. This 6% growth projected to continue until
the end of 2018. With the implementation of JKN, the growth
will be dominated by generic drugs.

Dengan geliat pasar industri farmasi yang menunjukkan


tren positif, Perseroan melakukan serangkaian strategi dan
pembenahan internal untuk dapat meningkatkan performanya.
Kalkulasi ulang atas portofolio produk yang diproduksi dilakukan
dengan mengedepankan efisiensi dan efektifitas pada setiap
proses produksi. Dengan Melalui strategi ini, Perseroan mampu
membuat perhitungan yang jitu dan sesuai dengan sumber
daya yang dimiliki saat ini.

Given the positive trend in the pharmaceutical industry, the


Company has conducted a series of strategies and internal
improvements to increase performance. Recalculating a
manufactured product portfolio is done by promoting efficiency
and effectiveness in every production process. Through this
strategy, the Company is able to make accurate calculations
and in accordance with the available resources.

Efisiensi juga dilakukan di setiap lini proses bisnis. Bidang


pemasaran dan distribusi dituntut untuk dapat memilah dan
menghitung ulang produk-produk yang memiliki nilai tambah
tinggi dan produk-produk yang memiliki nilai risiko dan
kegagalan yang tinggi. Treatment bisnis kemudian diterapkan,
tentunya dengan tetap memperhitungkan ketersediaan dan
keterjangkauan dalam pasar farmasi Indonesia.

Efficiency is also done in every line of business process. Marketing


and distribution departments are required to be able to sort out
and recalculate products with high added value and products
with high risk level and high failure rate. A business treatment
is then applied by taking into account of the availability and
affordability in the pharmaceutical market in Indonesia.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 9 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris


Board of Commissioners Report

Di bidang pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM), Perseroan


melakukan efisiensi yang diharapkan dapat menopang kinerja
Perseroan secara efektif. Proses rightsizing organization ini
diperlukan, khususnya terkait kebutuhan pengurangan beban
dan biaya yang disesuaikan dengan kemampuan sumber
daya Perseroan.

In Human Resource (HR) management, the Company continues


its efficiency effort in order to support performance effectively.
This organization rightsizing process is necessary, particularly
related to the needs of expense and cost reductions adjusted
with the ability of the Company's resources.

Perseroan juga mendorong anak usaha PT Indofarma Global


Medika (IGM) untuk dapat berbenah, sejalan dengan
target Perseroan agar dapat memenuhi amanah pemangku
kepentingan terkait ketersediaan dan keterjangkauan produk
obat-obatan yang diperlukan masyarakat luas. Di samping
itu, Perseroan melalui anak usaha IGM melengkapi streamline
process di bidang pengujian bioavailabilitas dan bioekivalensi
obat dengan dibentuknya anak usaha PT Farmalab Indoutama
(Farmalab).

The Company also encourages its subsidiary, PT Indofarma Global


Medika ("IGM") to make improvement, in line with the Companys
target to fulfill the mandate of stakeholders related to the
availability and affordability of drugs needed by the community
at large. In addition, the Company, through its subsidiary IGM,
complements the streamlined process in the bioavailability
and bioequivalence drugs testing with the establishment of its
subsidiary, PT Farmalab Indoutama ("Farmalab").

Dengan seluruh strategi yang telah dijalankan, Perseroan


mencatat kinerja positif. Hingga 31 Desember 2014, Perseroan
mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp1.381 miliar
meningkat 3% atau sebesar Rp43 miliar dari pendapatan bersih
tahun 2013 yang sebesar Rp1.337 miliar. Total laba bersih tumbuh
sangat signifikan, 102% atau sebesar Rp55,39 miliar dari negatif
Rp54,22 miliar di tahun 2013 menjadi Rp1,16 miliar di tahun
2014. Atas capaian yang telah ditorehkan, Dewan Komisaris
memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Direksi dan
seluruh karyawan insan Perseroan.

By executing all the planned strategies, the Company has


managed to record a positive performance. Up to December
31, 2014, the Company was able to record net income of Rp1,381
billion, increased by 3% or Rp43 billion compared to 2013
amounting to Rp1,337 billion. Total net income grew significantly
by 102% or Rp55.39 billion from negative Rp54.22 billion in 2013
to 1.16 billion in 2014. For these satisfactory achievements, we
shall highly appreciate the Board of Directors and the entire
employees of the Company.

Fungsi Pengawasan dan Arahan untuk Tatanan


Organisasi yang Lebih Baik

Supervisory Function and Directives for a


Better Organization

Fokus Perseroan pada tahun 2014 adalah untuk membenahi


seluruh proses aktivitas operasional dan usaha. Hal ini
ditunjukkan dengan pengelolaan organisasi Perseroan berbasis
GCG dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundanganundangan yang berlaku. Perseroan sangat memahami, langkah
ini amat membantu pelaku usaha khususnya perusahaan
terbuka dalam menjalankan operasional organisasi yang sehat
dan berkelanjutan.

The Company's focus in 2014 is to improve the entire process


of operational and business activities. This is demonstrated by
the Company's management based on GCG and compliance
with regulations and the prevailing regulations. The Company
understands that this measure is very helpful to help business
in particular a publicly listed company in running healthy and
sustainable operations of company organization

Pelaksanaan fungsi dari setiap organ GCG Perseroan berjalan


dengan baik yang ditunjukkan dengan hubungan fungsional
organisatoris antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),
Dewan Komisaris dan Direksi. Fungsi pengawasan dari Dewan
Komisaris dilakukan melalui hubungan kerja dengan Direksi
yang dibantu dengan komite-komite yang berada di bawah
Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit dan Komite GCG &
Pemantauan Risiko.

The functions of each organ of the Company's corporate


governance are properly executed, as indicated by the
relationship between the functional organizational and General
Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners
and Board of Directors. Supervisory function of the Board of
Commissioners is conducted through a working relationship
with the Board of Directors, assisted by committees under the
Board of Commissioners, namely the Audit Committee and GCG
and Risk Monitoring Committee.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 0 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Komite Audit bertugas untuk memberikan opini profesional


dan independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan
atau hal-hal lain yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris, serta memeriksa laporan dari fungsi Audit Internal
dan meyakinkan bahwa kontrol internal yang benar dijalankan
di seluruh unit Perseroan. Komite GCG dan Pemantauan Risiko
bertanggung jawab untuk memastikan bahwa Perseroan
menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip GCG serta
menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko dalam setiap
pengambilan keputusan perusahaan.

The Audit Committee is responsible for providing professional and


independent opinion to the Board of Commissioners regarding
reports or other matters submitted by the Board of Directors to
the Board of Commissioners, as well as examining the reports
from the Internal Audit function and ensuring that internal
control is properly implemented in all units of the Company. GCG
and Risk Monitoring Committee is responsible for ensuring that
the company complies with the prevailing regulations and GCG
principles as well as applies the principles of risk management
and assessment in any decision-making process.

Dengan mengemban tugas pengawasan, Dewan Komisaris


melalui Komite Audit telah menyelesaikan tugasnya antara
lain melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi atas
kegiatan operasional perusahaan meliputi efisiensi Harga Pokok
Produksi, pengembangan usaha PT IGM, pengelolaan aset dan
optimalisasi Teknologi Informasi. Di samping itu, Komite Audit
juga telah menyelesaikan pengawasan terhadap proses audit
eksternal oleh auditor independen terhadap laporan keuangan
Perseroan, dimana hasil audit eksternal dengan opini Wajar
Tanpa Pengecualian dalam semua hal yang material dapat
dilihat pada lampiran Laporan Tahunan ini. Proses audit
diharapkan dapat memberikan masukan bagi manajemen
untuk memerhatikan area-area yang membutuhkan perhatian,
peningkatan maupun tindakan.

By assuming this supervisory function, the Board of


Commissioners through the Audit Committee has completed our
duties, among others, to evaluate and provide recommendations
on the operations of the Company including production cost
efficiency, PT IGM business development, asset management
and optimization of Information Technology. In addition, the
Audit Committee has completed its oversight function on the
audit conducted by an independent external auditor on the
Companys financial statements, which has produced "fairly in
all material respects" opinion, as elaborated in the appendix of
this Annual Report. The audit process is expected to provide
input to the management to take notes of the areas that need
attention, improvement and action.

Di bawah pengelolaan manajemen dan arahan Dewan


Komisaris, Perseroan melalui Komite GCG dan Pemantauan
Risiko secara khusus menekankan pentingnya penegakan
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku melalui sosialisasi standar etika usaha dan standar tata
perilaku, pengendalian gratifikasi, Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) serta whistleblowing system atau
sistem pelaporan pelanggaran. Selain selaras dengan program
anti korupsi dari pemerintah, penegakan terhadap kepatuhan
menjadi bagian dari pembentukan profil Perseroan sebagai
BUMN berstatus perusahaan terbuka yang dikelola dengan sehat.
Di samping itu, penegakan kepatuhan akan menghindarkan
para karyawan insan Perseroan untuk tidak terjebak dalam kasus
berperkara yang akan merugikan bagi masing-masing pribadi.

Under the operation by management and direction of the


Board of Commissioners, the Company through GCG and Risk
Monitoring Committee specifically emphasizes the importance
of enforcement of compliance with regulations and legislation
in force through the dissemination of business ethical standards
and code of conduct, gratification control, reporting on the
Implementation of the State Wealth (LHKPN) as well as the
whistleblowing system. In addition, inline with the anticorruption program set by the government, this enforcement
of the compliance is not only part of the establishment of
the Company's profile as a publicly listed BUMN of a healthy
management, but will also prevent the Companys employees
from being caught up in the case of litigation that would be
detrimental for each individual.

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris memandang


bahwa Komite Audit dan Komite GCG & Pemantauan Risiko
telah melaksanakan tugas serta tanggungjawabnya dengan
sangat baik.

In performing its duties, the Board of Commissioners considers


that the Audit Committee and GCG and Risk Monitoring
Committee have implemented their duties and responsibilities
in a satisfactory manner.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 1 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Dewan Komisaris


Board of Commissioners Report

Perubahan Susunan Dewan Komisaris

Changes in the Composition of the Board of


Commissioners

Sesuai hasil RUPS Tahunan Perseroan tahun buku 2013 yang


diselenggarakan pada tahun 2014, RUPS mengamanahkan
perubahan susunan Dewan Komisaris menjadi Prof. Dr. dr. med.
Akmal Taher, SpU (K) selaku Komisaris Utama, Ir. Rina Moreta, MM
sebagai Komisaris, dan Fajar Rahmat Zulkarnaen S.Si, MT selaku
Komisaris Independen. Perseroan mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya atas kontribusi dan dedikasi Dra. Kustantinah,
Apt.,M.App.Sc., selaku Komisaris Independen pada periode
sampai dengan berakhirnya masa bakti.

Based on the Annual General Meeting of Shareholders for


the financial year 2013 held in 2014, the GMS has resolved a
change in the composition of the Board of Commissioners to
become: Prof. Dr dr. med. Akmal Taher, SpU (K) as President
Commissioner, Ir. Rina Moreta, MM as Commissioner, and Fajar
Rahmat Zulkarnaen S.Si, MT as Independent Commissioner. The
Company would like to extend our highest appreciation to Dra.
Kustantinah, Apt., M.App.Sc., as Independent Commissioner for
the contribution and dedication given to the Company during
her term of office.

Proyeksi Masa Depan

Future Projections

Program JKN yang diselenggarakan Badan Penyelenggara


Jaminan Sosial (BPJS) memberikan arti penting bagi potensi
tumbuhnya Perseroan ke depan. Hingga akhir 2014, tercatat
136 juta jiwa termasuk dalam program asuransi ini. Dengan
total kependudukan mencapai 250 juta jiwa, dapat dipastikan
potensi pasar farmasi nasional yang akan tumbuh begitu pesat.

JKN program organized by the Implementing Agency Of Social


Security (BPJS) shall have a significant impact on the Company's
potential growth in the future. Until the end of 2014, there were
136 million persons included in this insurance program. With
the total population of 250 million, it can be assured that our
national pharmaceutical market will have a robust grow.

Sebagai BUMN farmasi yang menggarap pasar obat generik,


Perseroan memiliki tugas dan tanggung jawab terkait
ketersediaan dan keterjangkauan produk obat-obatan,
khususnya obat generik sebagai penunjang terlaksananya
program JKN dari pemerintah. Tumbuhnya pasar obat generik
ke depan diharapkan mampu membawa angin segar bagi
peningkatan kinerja Perseroan.

As a pharmaceutical SOE engaging in generic drugs market, the


Company has duties and responsibilities related to the availability
and affordability of drugs, in particular generic drugs, in order to
support the implementation of the Governments JKN program.
The growth of the generic drug market is expected to bring fresh
air to increase in the Company's performance.

Catatan penting Perseroan justru muncul dari pola penyediaan


bahan baku. Hingga saat ini, ketergantungan industri farmasi
nasional terhadap impor bahan baku sangat besar. Ditambah
dengan tren nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat
yang terus berfluktuasi mengakibatkan Harga Pokok Produksi
(HPP) mencapai 77,4% dari harga penjualan produk. Perseroan
telah menempuh beberapa strategi terkait pengadaan bahan
baku; mulai dari pengelolaan jumlah dan penjadwalan yang
sesuai prioritas kebutuhan, hingga eksplorasi bahan baku dari
berbagai sumber.

Important note for the Company lays actually on the pattern of


raw materials provision. Until now, the national pharmaceutical
industry has a high dependency on imported raw materials.
Coupled with the trend of rupiah volatility against the US Dollar,
Cost of Good Manufacturing has reached 77,4% of the sales
price of the product. The Company has embarked on several
strategies related to procurement of raw materials; ranging
from managing the amount and scheduling in accordance with
the order of priority needs, to the exploration of raw materials
from various sources.

Perseroan berharap, perhatian pemerintah terkait bahan baku


menjadi salah satu agenda prioritas. Dibutuhkan pendanaan
yang besar dan keterlibatan dari banyak pihak agar bagian
hulu dari industri farmasi nasional dapat terpenuhi secara
mandiri. Selain dapat mengurangi ketergantungan pasokan dari
negara produsen luar, penyediaan bahan baku akan mendorong
tumbuhnya riset di banyak bidang kesehatan yang justru akan
berimbas pada peningkatan kompetensi ilmu pengetahuan
di Indonesia.

The Company expects, government attention related raw


materials so it will be escalated as one of the priority agenda.
An ample amount of funding and the involvement of many
parties are required to make the Upstream part of the national
pharmaceutical industry can be fulfilled independently. In
addition to reducing dependency on the supply from the
overseas producers, supply of raw materials will encourage
growth in many areas of health research that would help improve
the competence of science in Indonesia.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Akhir Kata

Closing

Jejak langkah industri farmasi nasional tentu tak akan lekang


waktu jika dibarengi kepercayaan yang kuat. Atas kepercayaan
tersebut serta dukungan yang optimal, ijinkan Dewan Komisaris
bersama seluruh jajaran Perseroan mengucapkan terima
kasih kepada pemegang saham. Kepada seluruh pemangku
kepentingan, Dewan Komisaris juga mengucapkan terima
kasih atas segala perhatian dan dukungan yang telah diberikan.
Kepada Direksi dan seluruh manajemen, Dewan Komisaris
memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas segala upaya,
strategi dan kepemimpinan yang telah membawa Perseroan
meraih hasil hingga hari ini.

The national pharmaceutical industry will always exist time after


time with a strong trust. Therefore, the Board of Commissioner
would like to sincerely appreciate the shareholders for their
trust and optimal support. Our gratitude is also sent out to
the well-wishers and support given by the stakeholders. In
addition, the Board of Commissioner would also like to express
our highest appreciation to the Companys Board of Directors
and management for their efforts, strategies and leadership
put in to enable the Company achieve its good results so far.

Bagi seluruh karyawan Perseroan, Dewan Komisaris menaruh


hormat dan rasa bangga yang mendalam atas pengorbanan,
dedikasi, integritas dan kerja keras yang telah ditunjukkan.
Tanpa dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak, mustahil
keberhasilan dan kesuksesan dapat tercapai. Semoga ini
menjadi tonggak kita bersama untuk terus mengembangkan
dunia industri farmasi nasional dan mengembalikan kejayaan
Perseroan untuk dapat berkarya di masa-masa mendatang.

For all employees, the Board of Commissioners expresses our


respect for and is proud of their sacrifices, dedication, integrity
and hard work. The support and cooperation of all parties will
make it possible to achieve success. We hope this can become a
milestone for us to continue developing national pharmaceutical
industry and revitalize the glory of Company to be able to
produce good work in the future.

Atas Nama Dewan Komisaris


On Behalf of the Board of Commissioners

Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K)


Komisaris Utama
President commissioner

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 3 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners' Profile

Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K)

Komisaris Utama
President Commissioner
Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K), kelahiran Jakarta, 27
Juli 1955, adalah seorang Guru Besar Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Resmi menjabat sebagai Komisaris Utama
PT Indofarma (Persero) Tbk. sejak April 2013 berdasarkan RUPS
Tahunan tahun buku 2012. Beliau meraih gelar Doktor Medikus
Hannover Medical School, Hannover, Jerman (1993) dan Doktor
FK Universitas Indonesia (UI), Jakarta (1993). Sebelumnya, beliau
telah menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran UI
tahun 1980 dan Spesialis Urologi FK UI tahun 1988.
Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta
pernah menjabat sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Dr.
Cipto Mangunkusumo, Jakarta dan Ketua Terpilih Ikatan Ahli
Urologi Indonesia. Selain itu, beliau juga tercatat aktif sebagai
pembicara dalam Pertemuan Ilmiah tingkat nasional maupun
international, dimana 90 forum nasional dihadirinya hingga
tahun 2003 dan 11 forum internasional hingga tahun 2002 yang
aktif digelutinya. Beliau bergabung di PT Indofarma (Persero)
Tbk. sebagai Komisaris sejak April 2013 berdasarkan RUPS
Tahunan tahun buku 2012.

Prof. Dr. dr. med. Akmal Taher, SpU (K), born in Jakarta, July 27,
1955, Professor of Medical Faculty of Universitas Indonesia.
Has been officially serving as President Commissioner of
PT Indofarma (Persero) Tbk since April 2013 based on Annual
GMS for the financial year 2012. He earned his Doktor Medicus
degree from Hannover Medical School, Hannover, Germany
(1993) and Doctor from Medical Faculty of Universitas Indonesia
(UI), Jakarta (1993), after passing his Bachelor of Medical Science
in Medical Faculty Indonesia in 1980 and Urology Specialist in
1988, both in UI.

He currently serves as Directorate General of Healthcare


Development of Ministry of Health and used to be President
Director of Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta and
Elected Chairman of the Association of Urologists of Indonesia.
In addition, he is also an active speaker in scientific meetings,
both nationally (90 forums until 2003) and internationally
(11 forums until 2002). He joined in PT Indofarma (Persero)
Tbk. as Commissioner appointed in April 2013 by the Annual
General Meeting for the financial year 2012.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 4 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Ir. Rina Moreta, M.M.

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Fajar Rahmat Zulkarnaen, S.Si, M.T.

Komisaris
Commissioner

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Ir. Rina Moreta, M.M., kelahiran Padang, 14 Juni 1963, resmi


menjabat sebagai Komisaris PT Indofarma (Persero) Tbk. sejak
April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun buku 2012. Beliau
mendapatkan gelar Master di Manajemen Keuangan dari
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di tahun 2000 setelah
sebelumnya lulus dari Teknik Industri UI pada tahun 1988.

Fajar Rahmat Zulkarnaen, S.Si, M.T., kelahiran Bandung,


1 Februari 1978, memiliki banyak pengalaman dalam mengelola
korporasi. Beliau pernah aktif menjabat Ketua Umum
Ikatan Alumni (IKA) FMIPA UNPAD (2007-2013); Komisaris
PT Propernas Griya Utama, anak usaha dari Perum Perumnas
(2009-2013); Staf khusus Direksi PT Pupuk Kujang (2011-2012),
Investment Advisor Sudn Investment Group Singapore (20072009). Di samping itu, beliau aktif di organisasi, baik dalam
keanggotaan HIPMI sejak 2008 maupun sebagai pengurus
Kamar Dagang Industri Pusat, sebagai wakil ketua komite
pengembangan manajemen dan korporat legal (2008-2011).

Wanita yang aktif di Kementerian Badan Usaha Milik Negara


(BUMN) Republik Indonesia ini juga menjabat Kabid Usaha
Jasa III b Menteri Negara BUMN (2013-sekarang), Kabid Usaha
Industri Strategis dan Manufaktur III a Kementerian Negara
BUMN (2011-2013), Staf Menteri Negara BUMN (2010-2011),
dan Kabid Restrukturisasi dan Privatisasi Usaha Logistik &
Pariwisata (2006-2010).

Saat ini aktif di dalam kepengurusan Ikatan Cendikiawan


Muslim Indonesia (ICMI) Pusat Departemen Organisasi dan
Kelembagaan (2011-2014). Lulus pada tahun 2001 dari FMIPA
UNPAD dan mendapatkan Gelar Magister Teknik dan Institut
Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2005. Beliau bergabung
di PT Indofarma (Persero) Tbk. sebagai Komisaris Independen
sejak April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun buku 2012.

Kedudukannya sebagai Komisaris PT Indofarma (Persero) Tbk.


merupakan bagian dari hubungan afiliasi dengan pemegang
saham. Beliau bergabung di PT Indofarma (Persero) Tbk. sebagai
Komisaris sejak April 2013 berdasarkan RUPS Tahunan tahun
buku 2012.

Fajar Rahmat Zulkarnaen S.Si, M.T., born in Bandung, February


1, 1978, experienced in corporate management. He once served
as Chairman of Ikatan Alumni (IKA) FMIPA UNPAD (2007-2013);
Commissioner of PT Propernas Griya Utama, a subsidiary of
Perum Perumnas (2009-2013); Special Staff of Board of Directors
of PT Pupuk Kujang (2011-2012), Investment Advisor of Sud'n
Investment Group Singapore (2007-2009). In addition, he is an
active member of some organizations, such as HIPMI (since
2008) and once joined the Indonesian Chamber of Commerce
and Industry (KADIN), Central Office, as Deputy Chairman of
Management Development and Corporate Legal (2008-2011).

Ir Rina Moreta, M.M., born in Padang, has been officially serving


as Commissioner of PT Indofarma (Persero) Tbk since April
2013 based on the Annual GMS for the financial year 2012.
She earned her Masters Degree in Financial Management from
the Faculty of Economics of Universitas Indonesia (UI) in 2000
after receiving her Bachelors Degree in Industrial Engineering
from the same university.
Currently, she is also active in SOEs Ministry, has been serving
as Head of Business Services III b at the State Ministry of SOE
(2013-present), and used to be Head of Strategic Industries and
Manufacturers III a of State Ministry of SOE (2011-2013), Staff of
State Minister of SOE (2010-2011), and Head of Restructuring
and Privatization of Logistics & Tourism Businesses (2006-2010).

He has been actively engaged in the standing committee of


Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Central Office,
in Organizational and Institutional Department (2011-2014).
Graduated in 2001 from the Faculty of Mathematics and Natural
Sciences of Universitas Padjajaran (UNPAD) and earned his
Master of Engineering from Institut Teknologi Bandung (ITB) in
2005. He joined in PT Indofarma (Persero) Tbk. as Independent
Commissioner appointed in April 2013 by the Annual General
Meeting for the financial year 2012.

Her position as Commissioner of PT Indofarma (Persero) Tbk


is due to her affiliated relationship with the shareholder.
She joined in PT Indofarma (Persero) Tbk. as Commissioner
appointed in April 2013 by the Annual General Meeting for
the financial year 2012.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 5 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

II

Laporan Manajemen
Management Report

- 2 6 -

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Laporan Direksi
Board of Directors' Report

Menempatkan Lini-lini Proses Bisnis Pada Perannya


Menggerakkan roda bisnis tentu membutuhkan pemikiran
dan strategi yang sesuai. Tahun 2014 menjadi periode
dimana Perseroan mampu untuk mulai bangkit dengan cara
menyederhanakan persoalan: mendudukkan segala sesuatu
pada fungsinya, agar semua berjalan sesuai dengan harapan
dan cita-cita bersama.
"To Put Back all the Lines of Business Processes
on the Right Track"
To run a business requires the right thinking and strategy.
Year 2014 was a period when the Company was able to
revive by simplifying the problem: place all the things
according to their functions, so that all can run according to
the expectations and shared goals.

Para pemegang saham dan pemangku kepentingan


yang terhormat,

Dear distinguished shareholders and stakeholders,

Pengelolaan proses bisnis kadang kala harus berhadapan dengan


berbagai aral rintangan. Dari aspek eksternal, berbagai hal
seperti makro ekonomi dan perkembangan industri farmasi
menjadi faktor penentu kemajuan atau kemunduran perjalanan
proses bisnis dari perusahaan farmasi. Terutama karena industri
farmasi Indonesia sangat bergantung dengan nilai tukar rupiah
terhadap dolar Amerika Serikat, dimana sebagian besar bahan
baku produksi obat-obatan diimpor dari beberapa negara
produsen. Dengan tren nilai tukar sepanjang tahun 2014 yang
menunjukkan kenaikan, praktis Harga Pokok Produksi (HPP)
industri obat-obatan juga meningkat.

Management of business process sometimes has to deal with a


full range of challenges. From external aspect, various matters
such as macro economy and the pharmaceutical industry
development have become determining factors in the success
or downturn of a business process journey of a pharmaceutical
company. It is mainly due to fact that the pharmaceutical industry
is very dependent on the Indonesian rupiah exchange rate
against the US dollar, as most of the raw materials for production
of medicines should be imported from several countries. With
the increasing trend of exchange rate during 2014, practically,
production costs in the drug industry also increase.

Dari aspek internal, tantangan muncul dari hulu hingga ke hilir.


Pengelolaan produksi dengan jaminan mutu sesuai kaidahkaidah peraturan yang berlaku; distribusi produk untuk dapat
dijangkau dan terserap oleh daya konsumsi pasar; hingga
pengelolaan organisasi yang efektif dan efisien. Seluruh dimensi
ini saling bersinergi untuk dapat menentukan kapasitas dan
kapabilitas pelaku usaha agar mampu memenuhi ekspektasi
pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.

From the internal aspect, challenges arise from upstream to


downstream, ranging from production management with quality
assurance in accordance with prevailing regulations, distribution
of products so that they can be reached and consumed by
the market, to the effective and efficient management of
organization. All of these dimensions can synergize to determine
the capacity and capability of businesses in meeting the
expectations of shareholders and all stakeholders.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 7 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Direksi
Board of Directors' Report

PT Indofarma (Persero) Tbk (Perseroan) adalah satu dari


sekian banyak pelaku usaha pada industri farmasi di Indonesia.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berstatus perusahaan
terbuka, Perseroan dituntut untuk dapat menjalankan amanah
pemegang sahamdalam hal ini Kementerian Badan Usaha
Milik Negara yaitu pengelolaan usaha yang memiliki target
pendapatan, laba dan dividen. Selain itu, sebagai BUMN Farmasi,
Perseroan juga memiliki tugas dalam menjaga ketersediaan dan
kualitas produk yang dihasilkan bagi pemangku kepentingan
Kementerian Kesehatan dan masyarakat sebagai konsumen.
Dengan harmonisasi kedua aspek ini, Perseroan melakukan
tugas dan perannya untuk dapat mengembangkan industri
farmasi di Indonesia.

PT Indofarma (Persero) Tbk ("the Company") is one of the many


businesses in the pharmaceutical industry in Indonesia. As a
publicly listed State-Owned Enterprise (SOE), the Company is
required to be able to carry out the mandate of the shareholders
- in this case the Ministry of State-Owned Enterprises, that is to
manage a business with targeted revenue, income and dividends.
Moreover, as a SOE engaged in Pharmacy, the Company also has
a duty to maintain the availability and quality of the products
produced for the stakeholders the Ministry of Health and
general public as consumers. With the harmonization of these
two aspects, the Company performs duties and roles to develop
the pharmaceutical industry in Indonesia.

Tahun 2014 menjadi momentum awal bagi manajemen


untuk mempelajari permasalahan-permasalahan yang ada di
tubuh Perseroan; menganalisa potensi roda bisnis Perseroan;
mengharmoniskan amanah pemegang saham dan pemangku
kepentingan; dan menginisiasi strategi yang jitu untuk dapat
memberikan hasil yang optimal. Dengan kerja keras dan
fokus pada aspek-aspek di atas, Perseroan mulai mencatatkan
pertumbuhan signifikan untuk kemudian memulai lembaran
baru menjadi pelaku usaha yang memiliki potensi untuk
berkembang dalam dunia industri farmasi Indonesia.

The year 2014 was an initial momentum for our management


to review the problems existing in the Companys organization,
analyze the potential of the Company's business, harmonize
the trust of both shareholders and stakeholders, and initiate
the right strategy to provide optimal results. By putting in the
hard work and focusing on the aforementioned aspects, the
Company started to record significant growth to start a new
day as a business with a potential to grow in the pharmaceutical
industry in Indonesia.

Dinamika, Strategi dan Kinerja Tahun 2014

Dynamics, Strategy and Performance 2014

Perseroan merupakan salah satu produsen obat generik terbesar


di Indonesia, dengan penguasaan pangsa pasar mencapai 20%.
Berdasarkan Permenkes nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010
tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pemerintah, Obat generik adalah obat
dengan nama resmi International Non-proprietary Names (INN)
yang ditetapkan dalam Farmakope Indonesia atau buku standar
lainnya untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. Pada dasarnya
obat generik merupakan obatyang telah habis masa patennya
sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi.
Secara khusus, program obat generik adalah bagian dari agenda
pemerintah di bidang peningkatan kesehatan masyarakat,
utamanya terkait ketersediaan obat-obatan serta keterjangkauan
harga sesuai daya beli masyarakat pada umumnya.

The Company is one of the largest generic drug producers in


Indonesia, with a market share of 20%. Based on the Ministry
of Health Regulation No. HK.02.02/MENKES/ 068 / I / 2010
on the Obligation to Use Generic Drugs at Public Health
Facilities, Generic drugs are drugs with the official name
International Non-proprietary Names (INN) defined in the
Indonesian Pharmacopoeia or other standard books based
on the active substances contained. Basically, generic drugs
are drugs of expired patents so that they can be produced by
all pharmaceutical companies. In particular, the generic drug
program is part of the government's agenda in the field of public
health improvement, primarily related to the availability of
drugs and affordability according to purchasing power of the
public in general.

Dilaksanakannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) turut mendorong peran Perseroan sebagai produsen obat
generik. Dengan penguasaan pangsa pasar obat generik terbesar
di Indonesia, tahun 2014 menjadi titik balik bagi Perseroan untuk

Implementation of the National Health Security program (JKN)


by the government through the Implementing Agency of Social
Security (BPJS) has helped promote the Company's role as a
manufacturer of generic drugs. With the largest share of generic
drugs market in Indonesia, 2014 became a turning point for the

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 8 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

mengembalikan performanya. Manajemen merumuskan strategi


bisnis dengan memetakan proses bisnis secara menyeluruh dan
menentukan sumber-sumber potensial yang dapat memberikan
hasil positif bagi Perseroan.

Company to regain its good performance. Management has


formulated business strategies by mapping business processes
thoroughly and determining potential sources that can provide
positive results for the Company.

Strategi paling mendasar adalah melakukan sinergi seluruh


lini dalam proses bisnis dari hulu hingga ke hilir. Di hulu, atau
bagian produksi, efisiensi dilakukan dengan melakukan penataan
ulang portofolio produk dan keputusan proses produksi yang
memberikan nilai tambah dari masing-masing produk. Sinergi
kemudian dibutuhkan, khususnya dengan lini pemasaran dan
distribusi untuk dapat melakukan kalkulasi ulang atas prioritasprioritas produk yang memiliki nilai tambah tersebut.

The most basic strategy is to synergize the whole lines of business


process from upstream to downstream. In the upstream, or
production side, efficiency is conducted by rearranging product
portfolio and decisions on production processes that can provide
an added value to each product. Therefore, synergy is required,
especially with marketing and distribution lines to be able to
perform a recalculation on the priorities of the products with
the added values.

Perseroan juga melakukan upaya pengurangan toll


manufacturing ke perusahaan farmasi lain. Selain mendapatkan
efisiensi dari pengurangan jasa toll manufacturing, upaya ini
dapat meningkatkan utilisasi proses produksi dengan sumber
daya yang dimiliki. Perseroan juga mengusahakan pencarian
bahan baku dari berbagai sumber, dengan tujuan mengurangi
ketergantungan atas single sources dan memperluas akses
terhadap bahan baku yang dibutuhkan tanpa mengurangi
kualitas bahan baku tersebut.

The Company also undertakes efforts to reduce toll


manufacturing to other pharmaceutical companies. In addition
to gaining the efficiency of the reduction of toll manufacturing
fees, these efforts can improve the utilization of the production
process with the available resources. The Company has also
attempted to get raw materials from various sources, with an
objective to reduce the dependence on single source and expand
access to raw materials needed without prejudicing the quality
of the raw materials.

Strategi harga juga ditempuh untuk menghitung ulang nilai


tambah setiap jenis obat-obatan bagi Perseroan. Aliansi taktis
antara prioritas produksi, strategi harga dan orientasi penjualan
berbasis keuntungan menjadi kunci utama bagi Perseroan untuk
secara perlahan-lahan menemukan bentuk pengelolaan proses
bisnis terbaiknya.

The Company also undertakes a pricing strategy to re-calculate


the added value of each type of drugs. Tactical alliance between
production priorities, pricing strategy and profit-oriented sales
is the key factor for the Company to gradually find the best form
of its business process management.

Efektifitas di segala bidang juga menjadi fokus utama Perseroan


dalam melakukan aktivitas produksi dan usahanya. Di bidang
produksi, efektifitas dilakukan dengan menjaga pola ketersediaan
bahan baku sesuai dengan penjadwalan, kebutuhan dan
kemampuan produksi Perseroan; selain tentunya menempatkan
proses produksi sejalan dengan profil produk yang memiliki
prioritas-prioritas tertentu. Nilai tambah produk, seperti yang
telah dijelaskan di atas, menjadi fokus utama bagi Perseroan
dalam menentukan skala jumlah produksi sebuah produk dan
besaran kapasitas produksi yang dibutuhkan.

Effectiveness in all areas is also a major focus of the Company in


conducting its production and business activities. In production
aspect, the effectiveness is done by keeping the pattern of
availability of raw materials in accordance with the scheduling,
requirements and production ability of the Company. Besides,
it is also done by placing the production process in line with
the profile of products that have certain priorities. Value-added
products, as described before, have become major focus for the
Company in determining the scale of production quantity and
production capacity needed.

Di aspek pemasaran dan distribusi, efisiensi dilakukan melalui


perbaikan penentuan diskon dengan mengacu pada portofolio
dan nilai tambah dari masing-masing produk. Model strategi ini
membutuhkan pemahaman lebih dari tim penjualan atas aspek
pemasaran dan kapasitas industri farmasi di Indonesia, dimana

In the aspect of marketing and distribution, efficiency can be


enhanced by enhancing discount determination with reference
to the portfolio and added value of each product. This model
of strategy requires a deeper understanding of the sales team
on the marketing aspects and capacity of the pharmaceutical

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 9 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Direksi
Board of Directors' Report

strategi penjualan dilekatkan secara penuh dengan strategi


pemasaran dari produk yang dihasilkan Perseroan.

industry in Indonesia, where sales strategy shall be fully inherent


to the marketing strategy of the Companys products.

Rightsizing dan restrukturisasi organisasibaik di tingkat


Perseroan maupun di anak usaha PT Indofarma Global Medika
(IGM)juga ditempuh untuk mendapatkan produktifitas
yang lebih baik. Hingga 2014, Perseroan telah merestrukturisasi
posisi manajer, dari 38 posisi menjadi 18 posisi. Demikian pula
dengan IGM sebagai anak usaha, restrukturisasi terlihat dari
penggabungan fungsi Direksi dari tiga jabatan menjadi satu
jabatan saja. Restrukturisasi ini dilakukan tanpa menghilangkan
peran dan fungsi masing-masing elemen. Peleburan, orientasi
ulang, hingga percepatan peningkatan kompetensi Sumber
Daya Manusia (SDM) dilakukan sejalan dengan target efisiensi
dari Perseroan.

Rightsizing and organizational restructuring exercise, both at


the Company and the subsidiary PT Indofarma Global Medika
("IGM") - has also been undertaken to get better productivity.
Up to 2014, the Company has restructured manager positions
from 38 positions to 18 positions. Likewise, the restructuring
exercise in IGM is shown in the merging the Director functions
from three positions into one position only. This restructuring is
done without eliminating the role and function of each element.
Merging, re-orientation, and acceleration of HR competence
enhancement are carried out in line with the Companys
efficiency target.

Selain efisiensi dan efektifitas, optimalisasi anak usaha dan


Strategic Business Unit (SBU) menjadi salah satu strategi yang
dapat mendorong kapasitas dan kapabilitas Perseroan di
bidang industri farmasi Indonesia. IGM sebagai anak usaha yang
mendistribusikan produk-produk Perseroan didorong untuk
melakukan efisiensi dan pembenahan pengelolaan organisasi
secara internal. Selain dapat meningkatkan keuntungan,
efisiensi dan pembenahan organisasi akan berdampak nyata
pada kemampuan Perseroan bersama anak usaha sebagai mitra
pemerintah dan prinsipal dalam mewujudkan keterjangkauan
dan ketersediaan produk obat generik di masyarakat.

In addition to efficiency and effectiveness, optimization of


the subsidiary and Strategic Business Unit (SBU) has become
one of the strategies that can drive the Companys capacity
and capability in the pharmaceutical industry in Indonesia.
IGM as a subsidiary that distributes the Company's products
are encouraged to make efficiency and internal improvement
of the organizational management. In addition to improving
profitability, efficiency and organizational improvement
will have a significant impact on the ability of the Company
and subsidiary as partners of the government and principal
in realizing the affordability and availability of generic drug
products in the community.

Langk ah melengk api streamline process juga


ditempuh Perseroan dengan menginisiasi anak usaha
PT Farmalab Indoutama (Farmalab). Anak usaha yang ditempatkan
di bawah pengelolaan IGM ini bergerak di bidang pengujian
bioavailabilitas dan bioekivalensi obat generik. Langkah ini
diharapkan dapat mendukung Perseroan dalam meluncurkan
produk baru ke pasaran, dimana Farmalab bertugas memberikan
hasil uji bioavailabilitas dan bioekivalensi bagi produk-produk
Perseroan dengan lebih cepat dibanding dengan kompetitor.
Selain itu, Farmalab memiliki potensi untuk berkembang
secara mandiri dengan penjualan jasa uji bioavailabilitas dan
bioekivalensi kepada perusahaan farmasi lainnya.

An initiative to complement streamlined process is also


pursued by initiating a subsidiary of the Company named PT
Farmalab Indoutama (Farmalab). This entity is placed under the
management of IGM and engaged in testing of the bioavailability
and bioequivalence of generic drugs. This initiave is expected
to support the Company in launching new products to the
market, where Farmalab functions to provide bioavailability
and bioequivalence test results for the Company's products
more quickly than the competitors do. In addition, Farmalab
has the potential to develop independently with the provision
of bioavailability and bioequivalence testing services to other
pharmaceutical companies.

Indomach sebagai SBU selain mendukung Perseroan dalam


kebutuhan perawatan serta peremajaan mesin-mesin produksi
internal juga didorong untuk dapat meningkatkan kapasitas dan
kemampuannya, khususnya terkait layanan jual dan perawatan
mesin pengemasan dan modifikasi kepada perusahaan farmasi

As a SBU, in addition to supporting the Company in maintaining


and rejuvenating internal production machines, Indomach is also
encouraged to increase its capacity and capabilities, particularly
related to the sales service and maintenance services of
packaging machines and modifications to other pharmaceutical

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 0 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

lainnya. Perseroan melihat, SBU Indomach memiliki prospek


dan potensi yang besar untuk berkembang, dimana kebutuhan
akan mesin-mesin yang dimiliki dan dikembangkan Indomach
seperti Stripping, Blistering, Mixing dan Bottle Filling dapat meluas
ke pasar untuk digunakan oleh perusahaan farmasi lainnya.

companies. The Company views that SBU Indomach has great


prospects and potential for growth, as the demands for machines
owned and developed by Indomach like stripping, Blistering,
Mixing and Bottle Filling can be expanded to the market to be
used by other pharmaceutical companies.

Hingga akhir tahun 2014, Perseroan memiliki total produk


sebanyak 234 item dengan pembagian sebagai berikut:
Kelompok Obat Generik sebanyak 150 item (32 produk
promosi + 128 produk komoditi).
Kelompok Obat Generik Bermerek sebanyak 28 item.
Over The Counter (OTC) sebanyak 8 item.
Rapid Diagnostic Kit sebanyak 68 item yang terdiri dari
produk Focus Diagnostic 48 item dan 20 item produk SMART.

By the end of 2014, the Company had a total of 234 items of


products classified into several groups as follows:
Generic Drug: 150 items (32 promotional products and 128
commodity products).
Branded Generic drugs: 28 items.
Over The Counter (OTC): 8 items.
Rapid Diagnostic Kit consisting of 68 items of products Focus
Diagnostic (48 items) and SMART products (20 items).

Dari portofolio tersebut, Perseroan mampu membukukan


pendapatan bersih sebesar Rp1,38 triliun, meningkat 3% atau
sebesar Rp44 miliar dari pendapatan bersih tahun 2013 yang
sebesar Rp1,34 triliun. Strategi efisiensi berhasil menekan beban
sebesar Rp12,6 miliar, turun 0,93% dari beban tahun 2013 sebesar
Rp1,35 triliun menjadi Rp1,34 triliun di tahun 2014. Total laba
komprehensif yang dibukukan sebesar Rp1,16 miliar, meningkat
102% atau sebesar Rp55,4 miliar dari laba komprehensif tahun
2013 yang sebesar negatif Rp54,22 miliar.

From the above portfolio, the Company was able to record net
income of Rp1.38 trillion, an increase by 3% or Rp44 billion from
Rp1,34 trillion in 2013. Efficiency strategy successfully minimized
expense by 12.6 billion or 0.93% from Rp1.35 trillion in 2013 to
Rp1,34 trillion in 2014. Total comprehensive income is recorded
at Rp1.16 billion, an increase by 102% or Rp55,4 billion compared
with negative Rp54.22 billion in 2013.

Pengelolaan Organisasi yang Berkomitmen dan


Berkelanjutan

Organizational Management with Commitment


and Sustainability

Salah satu kunci utama peningkatan kemampuan Perseroan


adalah pengelolaan organisasi yang berlandaskan pada
kepatuhan akan peraturan perusahaan dan perundangundangan yang berlaku. Prinsip Good Corporate Governance
(GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik diimplementasikan
Perseroan melalui internalisasi pedoman tata kelola, kode etik
dan budaya perusahaan, penegakan peraturan, serta komitmen
dari jenjang manajerial untuk menjadi suri tauladan bagi
tingkatan yang berada di bawahnya.

One of the main keys to improve the Companys ability is


management of organization that complies with company
regulations and prevailing legislation. The Principles of Good
Corporate Governance (GCG). Is implemented by the Company
through the internalization of governance guidelines, code of
conduct and corporate culture, enforcement of regulations, as
well as the commitment of the managerial ladder to become
role models for the below levels.

Perseroan memiliki pedoman tata kelola organisasi yang


mengatur secara definitif tentang standar etika usaha, standar
tata perilaku, pengendalian gratifikasi, whistleblowing system,
serta penegakan atas pedoman-pedoman yang telah disusun dan
disahkan oleh Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris.
Dalam hubungan tata kelola organisasi, Perseroan memiliki
pedoman atas wilayah wewenang, tugas serta tanggung jawab

The Company has in place an organizational governance


guideline that sets definitive standards of business ethics,
standards of conduct, gratification control, whistleblowing
systems, as well as the enforcement of the guidelines that
have been prepared and approved by the Board of Directors
together with the Board of Commissioners. In the relationship
of organizational governance, the Company has guidelines on

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 1 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Direksi
Board of Directors' Report

atas organ tata kelola Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham


(RUPS) memiliki fungsi strategis dan evaluatif dalam mengambil
keputusan terkait arah kebijakan manajerial Perseroan. Dewan
Komisaris, sebagai pengawas sekaligus pengarah dan pemberi
masukan bagi Direksi, bekerja dengan didukung komite-komite
yang berada di bawahnya, yaitu Komite Audit, dan Komite GCG
& Pemantau Risiko.

the authorities, duties and responsibilities of the Companys GCG


organs. General Meeting of Shareholders (GMS) has a strategic
and evaluative function in making decisions related to the
Company's managerial policy direction. Board of Commissioners
functions to supervise, direct and give advice to the Board of
Directors, with the support of the committees under the Board,
namely the Audit Committee, and GCG Committee and Risk
Monitoring Committee.

Dalam mengelola aktivitas Perseroan, Direksi dibantu oleh


empat bidang pendukung, yaitu Sekretaris Perusahaan, Satuan
Pengawasan Internal (SPI), Kepatuhan, Kinerja dan Manajemen
Risiko, serta SDM. Sekretaris Perusahaan membantu Direksi
dalam keadministrasian, hubungan dengan pasar modal dan
pihak eksternal, serta aspek legal. SPI serta Kepatuhan, Kinerja
dan Manajemen Risiko menjadi mitra bagi Direksi dalam
menjalankan fungsi pengawasan dan mitigasi risiko. Sementara
SDM membantu Direksi dalam mengelola kekaryawanan sebagai
aset strategis yang dimiliki Perseroan.

In managing the Companys activities, the Board of Directors is


assisted by four areas of support, namely Corporate Secretary;
Internal Audit Unit (SPI); Compliance, Performance and Risk
Management; and HR. Corporate Secretary assists the Board of
Directors in administrative matters, relations with the capital
market and external parties, as well as legal aspects. IAU along
with Compliance, Performance and Risk Management are
the Board of Directors partners in oversight function and risk
mitigation; while HR assists the Board of Directors in managing
the employment as a strategic asset of the Company.

Fungsi Audit Internal SPI dijalankan dengan konsep kemitraan


independen. Dalam menjalankan fungsi tersebut, SPI
memberikan rekomendasi dan masukan bagi Direksi untuk
kemudian dapat diambil tindakan yang diperlukan. Di tahun
2014, SPI melakukan audit internal terhadap peninjauan ulang
kewajaran nilai atas penghapusan aset persediaan, kendaraan
dan mesin-mesin, evaluasi utilisasi mesin-mesin pada Bidang
Produksi. Di samping itu, audit independen terhadap laporan
keuangan Perseroan juga dilakukan. Hasil audit independen
oleh auditor eksternal ini mengeluarkan opini Wajar Tanpa
Pengecualian dalam semua hal yang material, yang selengkapnya
dapat dilihat pada lembar lampiran laporan tahunan ini.

SPI Internal Audit function is executed with the concept of


independent partnership. In carrying out this function, SPI
provides recommendations and proposals for the Board of
Directors to further take the necessary actions. In 2014, SPI
conducted an internal audit to review the fairness of value of
the write-off of inventory assets, plant, vehicles and machinery,
and evaluation of utilization of the machines for production.
In addition, independent audit on the Companys financial
statements was also performed. Result of the independent audit
conducted by the external auditors produced an unqualified
opinion in all material respects, which is detailed in this
attachment of this Annual Report.

Di tahun 2014, Perseroan tidak memiliki kasus berperkara di


meja hijau. Hal ini menunjukkan bahwa Perseroan secara khusus
berkomitmen untuk terus menegakkan peraturan perusahaan
dan perundang-undangan yang berlaku sejalan dengan profil
Perseroan sebagai BUMN yang menyandang status sebagai
perusahaan terbuka.

In 2014, the Company did not have any litigation case in court,
reflecting the Companys special commitment to continuing
the reinforcement of company rules and prevailing legislation
in line with the Company's profile as an SOE with publicly listed
company status.

Salah satu upaya penting yang dilakukan manajemen terkait


penerapan GCG dalam Perseroan adalah keteladanan. Komitmen
dari jenjang manajerial untuk menjadi role model bagi tingkatan
yang berada di bawahnya dilakukan dalam berbagai aspek;
mulai dari efisiensi penggunaan kekayaan Perseroan hingga
etika usaha dan tata perilaku. Upaya ini berjalan dengan baik
dan memberikan hasil yang positif bagi Perseroan. Selain

One of the important efforts made by the Management related


to GCG implementation is exemplary. The commitment of the
managerial ladder to become a role model for the below levels
is performed in various aspects; ranging from efficient use of the
Company's assets to the business ethics and code of conduct.
These efforts have gone well and given positive results for the
Company. In addition to cost efficiency, this commitment has

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

efisiensi biaya, komitmen ini telah meminimalisir tindakan


penyelewengan internal yang justru akan berdampak negatif,
baik bagi Perseroan maupun bagi karyawan.

minimized internal fraud that may give negative impact, both


for the Company and for the employees.

Di samping kepatuhan, aspek jaminan atas mutu produk menjadi


perhatian dan komitmen Perseroan. Komitmen Perseroan
terhadap pemastian mutu tertuang dalam Kebijakan Mutu yang
menjadi prioritas utama demi kepuasan pelanggan eksternal
maupun internal. Kebijakan Mutu mencakup seluruh kegiatan
Perseroan, mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi
sampai dengan pemasaran. Kebijakan ini melibatkan seluruh
pihak, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
yang efektif dan efisien; dengan penyesuaian atas kebutuhan
pelanggan dan memperhatikan kemampuan daya saing melalui
proses yang dapat menekan biaya mutu. Untuk dapat menunjang
Kebijakan Mutu yang diterapkan Perseroan, pendidikan dan
pelatihan bagi karyawan terus dikembangkan sesuai kebutuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

In addition to compliance, product quality assurance and


commitment aspect has become the Companys attention and
commitment. The Company's commitment to quality assurance
is contained in the Quality Policy that becomes a top priority
for the sake of external and internal customer satisfaction. The
Companys Quality Policy covers all activities, ranging from
research and development, production to marketing. This policy
involves all parties, starting from the planning and execution
up to efficient and effective control, with an adjustment to the
needs of customers and the Companys competitive advantages
through a process that can minimize the cost of quality. In order
to support the implementation of the Company's Quality Policy,
education and training for employees continue to be developed
according to the needs and science and technology development.

Pengelolaan dan peningkatan kompetensi SDM juga menjadi


komitmen dan tanggung jawab Perseroan. Aspek ini menjadi
penting, khususnya terkait industri manufaktur obat-obatan yang
memiliki ketergantungan dengan kapasitas dan kompetensi
SDM. Dengan total 1.037 karyawan yang bernaung di bawah
Perseroan, pengelolaan strategis diperlukan untuk dapat
mendukung kinerja operasional. Perseroan juga menerapkan
Standard Operational Procedure (SOP) seperti penetapan
perencanaan umur teknis mesin produksi dan sumber daya
operasional lainnya guna menjamin mutu produk sekaligus
mengeliminir risiko kecelakaan yang mungkin terjadi karena
faktor teknis dalam operasional pabrik. Di samping itu, Perseroan
melindungi setiap karyawannya dengan asuransi kecelakaan dan
kesehatan untuk menjaga risiko pribadi karyawan dari hal-hal
yang tidak diinginkan.

Management and improvement of HR competencies are also the


Companys commitment and responsibility. This aspect becomes
important, particularly related to drug manufacturing industry
which has a dependency with the capacity and competency of
human resources. With a total of 1,037 employees under the
Companys management, the strategic management is required
to support operational performance. The Company has also
implemented a Standard Operating Procedure (SOP) as the
determination of planning of technical life cycle of production
machines and other operational resources to ensure product
quality and at the same time eliminate the risk of accidents
that may occur due to technical factors in plant operations. In
addition, the Company protects all employees with accident and
health insurance to keep their personal risks from the occurrence
of undesirable matters.

Menerapkan aspek berkelanjutan yang menitikberatkan pada


komitmen akan tanggung jawab sosial, Perseroan meluncurkan
berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR) berupa
bantuan untuk korban bencana alam, pendidikan, kesehatan,
sarana ibadah, sarana prasarana umum, dan pelestarian alam,
sebagai bagian dari perwujudan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) Kementerian BUMN. Total dana CSR yang
disalurkan pada tahun 2014 mencapai Rp206,09 juta, yang
disumbangkan melalui kegiatan bakti sosial di desa yang berada
di sekitar area pabrik Perseroan di Cibitung.

To implement the sustainability aspect that focuses on the


commitment to social responsibility, the Company has launched
a full range of Corporate Social Responsibility (CSR) programs in
the form of aids for victims of natural disasters, education, health,
worship facilities, public infrastructure, and preservation of
nature, as part of the embodiment of the Companys Partnership
and Community Development Program (PKBL) of SOEs Ministry.
The total CSR fund distributed in 2014 amounted to Rp206.09
million, which was donated through social activities in the
villages in the surrounding area of the Companys factory
in Cibitung.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 3 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Laporan Direksi
Board of Directors' Report

Pergantian Susunan Direksi

Change in the Composition of the Board of


Directors

Sesuai RUPS Tahunan Perseroan tahun buku 2013 yang


diselenggarakan pada tahun 2014, RUPS mengamanahkan
pergantian susunan Direksi, dari susunan Direksi lama yang
terdiri dari Elfiano Rizaldi sebagai Direktur Utama; Direktur
Keuangan, John G. Sebayang; Direktur, Bambang Solihin Irianto;
dan Direktur, Kosasih; menjadi susunan Direksi yang baru, yang
terdiri dari Arief Budiman sebagai Direktur Utama; Direktur,
Muhammad Umar; dan Direktur, Syamsul Hadi.

The Companys Annual GMS for the financial year 2013 held
in 2014 produced a resolution on the change in the Board
of Directors composition, from the former Board of Directors
consisting of Elfiano old Rizaldi as President Director; Finance
Director, John G. Sebayang; Director, Bambang Solihin irianto;
and Director, Kosasih; to the new Board of Directors consisting
of Arief Budiman as President Director; Director, Muhammad
Umar; and Director, Syamsul Hadi.

Kami mengucapkan dan terima kasih yang sebesar-besarnya


atas kontribusi dan dedikasi jajaran Direksi yang lama selama
masa baktinya.

We would like to extend our heartfelt gratitude for the


contribution and dedication of the former Board of Directors
during their terms of office.

Potensi Pengembangan

Potential Development

Program JKN dari pemerintah diprediksi akan meningkatkan


pasar obat generik hingga 200-300% dari pasar yang ada saat
ini. Dengan diberlakukannya JKN melalui penyelenggara BPJS,
Perseroan memiliki kepercayaan diri yang tinggi untuk dapat
meraih hasil yang maksimal, baik melalui produksi obat generik
yang memiliki nilai tambah tinggi bagi program JKN, maupun
peningkatan signifikan dari pendapatan yang dapat berimbas
positif bagi kinerja keuangan Perseroan.

The Governments JKN program is expected to increase the


market of generic drugs by 200-300% of the current market.
With the enactment of JKN through BPJS, the Company is highly
confident to be able to achieve maximum results, either through
the production of generic drugs that have a high added value for
JKN program, or by achieving a significant increase of revenue
that can positively impact the its financial performance.

Di wilayah produksi, beberapa peremajaan mesin-mesin dan


gedung produksi yang dilakukan sejak tahun 2013 telah selesai di
akhir tahun 2014, dan dapat dioptimalkan untuk meningkatkan
utilisasi produksi Perseroan. Sementara di wilayah pemasaran
dan distribusi, program Pemerintah dengan metode e-catalog
menjadi salah satu fokus utama untuk dapat meningkatkan
penjualan dan mengurangi beban-beban pemasaran.

In terms of production, rejuvenation of machines and production


machine commenced in 2013 has been completed in late
2014, and can be optimized to improve the utilization of
the Company's production. While in terms of marketing

and
distribution, the Government's program of e-catalog method has
become one of the main focuses to increase sales and minimize
marketing expenses.

Selain faktor eksternal, manajemen telah melihat potensi aset


Perseroan yang masih dapat dioptimalisasi. Beberapa aset
Perseroan yang idle dan berlokasi di tempat-tempat yang
strategis akan ditinjau ulang, untuk kemudian dioptimalkan
dalam menunjang aktivitas usaha Perseroan. Dengan potensi
yang demikian besar, Perseroan percaya, amanah pemegang
saham dan pemangku kepentingan serta pemenuhan aspek
bisnis akan dapat berjalan bersama-sama demi tersedianya
dan terjangkaunya obat-obatan bagi masyarakat Indonesia.

In addition to external factors, management has seen the


potential of the Company's assets that still can be optimized.
Some of the Company's assets that are idle and located in
strategic places will be reviewed for further optimization to
support the Companys business activities. With such great
potential, the Company believes that the trust of shareholders
and stakeholders as well as the fulfillment of business aspects
will be able to move forward together for the availability and
affordability of drugs for the people of Indonesia.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 4 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Penutup

Closing

Atas segala kinerja yang telah dicapai di sepanjang tahun 2014,


Direksi mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan,
Direksi menghaturkan rasa terima kasih atas segala kepercayaan
dan dukungan yang telah diberikan selama ini. Direksi juga
mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah
menjadi mitra strategis dalam mengawasi dan memberikan
arahan demi kemajuan PT Indofarma (Persero) Tbk. Kepada mitra
dan rekanan, Direksi mengucapkan terima kasih atas kerjasama
yang telah ditunjukkan selama ini.

The Board of Directors would like to praise God the Almighty


for all the positive performance achieved in 2014. We would
also like to express our sincere appreciation to the shareholders
and stakeholders for the trust and support they have given to
us so far, and to the Board of Commissioners for becoming
a strategic partner in overseeing and providing direction for
the advancement of PT Indofarma (Persero) Tbk. The Board of
Directors would also like to extend our gratitude to our partners
and vendors for their good cooperation.

Direksi mempersembahkan apresiasi setinggi-tingginya kepada


seluruh karyawan Indofarma. Pencapaian tahun 2014 menjadi
pencapaian bersama seluruh pihak, khususnya karyawan
Indofarma. Tanpa pengorbanan, kerja keras, kerja cerdas dan
kerja bersama dari seluruh karyawan, mustahil pencapaian yang
menggembirakan ini dapat diperoleh.

The Board of Directors dedicates the highest appreciation to


all employees of Indofarma. Our achievement in 2014 is the
shared achievement of all parties, particularly the employees of
Indofarma. Without sacrifice, work hard, work smart and work
together put in by all employees, it is impossible that such the
encouraging performance can be achieved.

Atas Nama Direksi


On Behalf of the Board of Directors

Arief Budiman
Direktur Utama
president director

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 5 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Profil Direksi
Board of Directors' Profile

Arief Budiman

Direktur Utama
President Director
Arief Budiman, kelahiran Jakarta, 28 Maret 1961, memiliki
latar belakang keuangan dan investasi. Lulusan S2
Business Administration Saint Marys University, Canada ini
berpengalaman dalam jajaran Direksi di beberapa perusahaan.
Beliau pernah menjabat sebagai Direktur SDM (2003 - 2009)
dan Direktur Keuangan (2009 - 2012) PT Hotel Indonesia Natour
(Persero); Kepala Divisi Portofolio, Pusat Investasi Pemerintah
(2010 2012); dan terakhir Direktur Keuangan PT Kimia Farma
(Persero) Tbk. (2012 - 2014) sebelum akhirnya RUPS Perseroan
yang digelar bulan Maret 2014 mempercayakan posisi Direktur
Utama pada dirinya.

Arief Budiman, born in Jakarta, March 28, 1961, he has a


background in finance and investment. He earned his Master of
Business Administration from Saint Mary's University, Canada's
and has experienced as members of the Board of Directors of
several companies. He previously served as Director of Human
Resources (2003 - 2009) and Director of Finance (2009 - 2012)
of PT Hotel Indonesia Natour (Persero); Head of Portfolio
Division, Pusat Investasi Pemerintah (2010 - 2012); and Director
of Finance of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (2012 - 2014) prior to
being appointed President Director by the Companys General
Meeting of Shareholders in March 2014.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 6 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Muhammad Umar

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Syamsul Hadi

Direktur
Director

Direktur
Director

Muhammad Umar, kelahiran Jakarta, 14 Oktober 1959, memiliki


gelar pendidikan S2 Magister Manajemen Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta. Beliau memiliki banyak pengalaman
di dunia industri farmasi. Jabatan yang pernah dipegang,
antara lain: Manajer Merchandise dan Logistic PT Kimia Farma
Apotek (2006 - 2009); Manajer Information System, PT Kimia
Farma Apotek (2009 - 2010); Direktur Keuangan dan SDM PT
Kimia Farma Trading & Distribution, anak usaha PT Kimia Farma
(Persero) Tbk. (2011 - 2014); hingga kemudian menjabat sebagai
Direktur PT Indofarma (Persero) Tbk. sejak RUPS Tahunan
Perseroan di Maret 2014.

Syamsul Hadi, kelahiran Gresik, 28 Oktober 1963, merupakan


sosok yang sangat mengenal dengan industri farmasi Indonesia.
Lulusan Apoteker Sarjana Farmasi Universitas Airlangga,
Surabaya ini pernah menjabat beberapa posisi di PT Kimia
Farma (Persero) Tbk. sebagai Asisten Manajer Rendal Produksi
(2003 - 2009); Manager Rendal Produksi (2009 - 2012); dan
General Manager Supply Chain (2012 - 2014). Beliau diangkat
menjadi Direktur Perseroan sejak RUPS yang digelar bulan
Maret 2014.

Syamsul Hadi, born Gresik, October 28, 1963, is a figure who


is very familiar with the pharmaceutical industry in Indonesia.
Earned his Bachelors Degree in Pharmacy (Pharmacist) of
Universitas, Airlangga Surabaya, he once held several positions
at PT Kimia Farma (Persero) Tbk: Assistant Manager of Rendal
Production (2003-2009); Rendal Production Manager (2009
- 2012); and General Manager of Supply Chain (2012-2014).
He has been serving as the Companys Director since GMS of
March 2014.

Muhammad Umar, born in Jakarta, October 14, 1959, earned


his Master of Management from Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta. He has many years of experience in pharmaceutical
industry. He once served as Merchandise and Logistics Manager
of PT Kimia Farma Apotek (2006 - 2009); Information System
Manager of PT Kimia Farma Apotek (2009 - 2010); Director
of Finance and HR of PT Kimia Farma Trading & Distribution,
subsidiary of PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (2011 - 2014); prior
to being appointed as Director of PT Indofarma (Persero) Tbk
in the Companys GMS in March 2014.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 7 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Profil Perseroan
Company Profile
40 / Identitas Perseroan | Corporate Identity
41 / Visi, Misi dan Nilai Inti Perseroan | Vision, Mission and Core Values
45 / Sekilas Tentang Indofarma | Indofarma in Brief
46 / Jejak Langkah | Milestones
48 / Struktur Organisasi | Organizational Structure
49 / Komposisi Kepemilikan Saham dan Informasi Lainnya |
Shareholder Composition and Other Information

51 / Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal |


Capital Market Supporting Institutions and Professions
52 / Entitas Anak Perusahaan | Subsidiary

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Identitas Perseroan
Corporate Identity
Nama Perusahaan

PT Indofarma (Persero) Tbk.

Companys Name

Tahun Berdiri

1918

Year of Establishment

Tanggal Pembentukan Perusahaan


Date of Establishment

Dasar Hukum Pembentukan


Legal Basis of Establishment

11 Juli 1981 sebagai Perum Indofarma


11 July 1981 as Perum Indofarma

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


No. 20 Tahun 1981
Regulation of the Government of the Republic of Indonesia
No. 20 Year 1981

Bidang Usaha
Business

Maksud dan Tujuan


Sesuai Anggaran Dasar
Goals and Objectives
based on Articles of Association

Industri farmasi
Pharmaceutical Industry

Menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya


saing kuat di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan serta optimalisasi
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan
barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi, berdaya saing kuat, dan
mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.
To provide quality products and services with high quality and strong competitive
advantages in the fields of pharmaceuticals, diagnostics and medical devices, as well as
to optimize the use of the Companys resources in order to produce quality products and/
or services with high quality and strong competitive advantages, and pursue a profit to
increase the Companys value, by implementing limited liability company principles.

Kepemilikan
Ownership

Pemerintah Republik Indonesia 80,66%


Government of the Republic of Indonesia 80.66%

Publik 19,34%
Public 19.34%

Modal Dasar
Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan


Disetor Penuh
Issued and Paid Up Capital

Pencatatan di Bursa Saham


Share Listing

Kode Saham

Rp1.000.000.000.000 (satu triliun rupiah)


Rp1,000,000,000,000 (one trillion Rupiah)

Rp309.926.750.000 (tiga ratus sembilan miliar sembilan ratus dua puluh


enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)
Rp309,926,750,000 (three hundred and nine billion nine hundred twenty-six million seven
hundred and fifty thousand Rupiah)

Bursa Efek Indonesia (BEI)


Indonesia Stock Exchange (IDX)

INAF

Share Code

Alamat Kantor Pusat dan Pabrik


Address of Head Office and Factory

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Jalan Indofarma No. 1


Cikarang Barat 17530, Indonesia
Tel: +62 21 8832 3971/75
Faks: +62 21 8832 3972/73
Web: www.indofarma.co.id
E-mail: general@indofarma.co.id

- 4 0 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Visi, Misi dan Nilai Inti Perseroan


Vision, Mission and Core Values

Visi | Vision

Misi | Mission

Menjadi perusahaan yang berperan secara


signifikan pada perbaikan kualitas hidup manusia
dengan memberi solusi terhadap masalah
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga


terjangkau untuk masyarakat.
Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang
inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita
penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi.
Mengembangkan kompetensi Sumber Daya Manusia
(SDM) sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme dan
kewirausahaan yang tinggi.

To become a company that has a significant role


in improving the quality of human life by providing
solutions to the societys problems of health and welfare.

Providing quality products and services at affordable prices


for public.
Conducting research and development of innovative products
with priority to treat patients with high prevalence disease level.
Developing HR competencies that has a compassionate,
professionalism and high entrepreneurship.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 4 1 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

NILAI INTI | Core Values


PT Indofarma (Persero) Tbk merumuskan 3 (tiga) Nilai Inti Perusahaan, yaitu
Professional, Entrepreneurship, Compassionate. Ketiga Nilai Inti Perusahaan ini
menjadi dasar bagi etika usaha dan norma perilaku seluruh insan Indofarma.
PT Indofarma (Persero) Tbk has formulated 3 (three) core values of the
Companys Core Values, namely: Professional, Entrepreneurship, and
Compassionate. The three Core Values have embedded as a foundation for the
business ethics and behavior norms of all Indofarma employees.

Professional | Profesional
Insan Indofarma senantiasa bekerja secara profesional
yang dilandasi integritas, komitmen, dan selalu
berupaya memberikan hasil yang terbaik, dengan
penjabaran sebagai berikut:

All Indofarma employees strive to work professionally


based on integrity, commitment, and pursue to deliver
their best. The explanation is as below:

Integrity | Integritas

Commitment | Komitmen

Strive for Excellence |


Menjadi yang Terbaik

Mengandung pengertian satunya pikiran,


kata, dan perbuatan dengan selalu
mengatakan kebenaran dan mengikuti
aturan yang berlaku dengan memegang
teguh prinsip-prinsip etika sehingga
menjadi insan Indofarma yang dapat
dipercaya dan amanah.

Mengandung pengertian bahwa insan


Indofarma memiliki komitmen yang
kuat menjalankan pekerjaan sesuai
keahlian, pengetahuan, dan ketentuan
yang berlaku.

Mengandung penger tian bahwa


insan Indofarma senantiasa berupaya
m e m b e r i k a n ya n g te r b a i k b a gi
stakeholders Perseroan dengan bekerja
secara efektif, efisien, dan akurat.

Implies that Indofarma employees have


strong commitment to performing their
work in accordance with appropriate skills,
knowledge, and prevailing regulations.

Implies that Indofarma employees


always strive to provide the best for the
stakeholders of the Company by working
effectively, efficiently, and accurately.

Implies the unity of thought, word, and


deed to always tell the truth and follow
prevailing rules by always upholding the
principles of ethics to be a reliable and
trustworthy employee of Indofarma.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 4 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Entrepreneurship | Kewirausahaan
Insan Indofarma senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan
berlandaskan pemikiran jauh ke depan, inovatif, dan
fokus terhadap kepuasan pelanggan, dengan penjabaran
sebagai berikut:

Indofarma employees keep their entrepreneurial spirit


alive by thinking far ahead, being innovative, and focusing
on customer satisfaction. The explanation is as follows:

Visionary | Visioner

Innovation | Inovasi

Mengandung pengertian bahwa insan


Indofarma memiliki pandangan jauh
ke depan yang disertai kemampuan
untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan.

Mengandung penger tian bahwa


penyesuaian diri terhadap perubahan
diwujudkan dengan menciptakan
produk baru, proses atau metode baru,
dan melakukan perbaikan dalam lingkup
tanggung jawabnya.

Implies that Indofarmas employees have a


visionary mindset with the ability to adapt
to environmental changes.

Implies that self-adjustment to the


changes is realized by creating new
products, processes or methods, and make
improvements within the scope of his/
her responsibilities.

Customer Focus | Fokus pada


Pelanggan
Mengandung pengertian bahwa insan
Indofarma memberikan yang terbaik
dan perhatian penuh kepada pelanggan
dan pemangku kepentingan Perseroan
dengan berorientasi hasil namun tetap
mengutamakan proses dan memberikan
perhatian penuh kepada pelanggan.
Implies that Indofarmas employees give
the best and pay full attention to the
Companys customers and stakeholders
based on a result orientation with due
regard to the process and full focus to
the customers.

CompassionATE | KEPEDULIAN
Insan Indofarma memiliki rasa peduli dan welas asih
terhadap sesama, dengan penjabaran sebagai berikut:

Respect to People |
Menghargai Orang

Fairness | Kesetaraan

Mengandung pengertian bahwa insan Indofarma menghormati


perbedaan pendapat dan peduli terhadap sesama, baik individu,
rekan kerja (atasan, bawahan, setingkat), mitra kerja maupun
pemangku kepentingan secara umum.
Implies that the Companys employees respect dissenting
opinions and care for others, as individual, colleagues (superior,
subordinates, at the same levels), business partners as well as
stakeholders in general.

Cooperative | Kooperatif
Mengandung pengertian bahwa insan Indofarma selalu
bekerja sama dalam suatu sinergi yang harmonis dengan
mengedepankan rasa tanggung jawab dan suasana kekeluargaan.
Implies that Indofarmas employees always cooperate in a
harmonious synergy by promoting a sense of responsibility
and a family atmosphere

Actualizing the Momentum of Revitalization

Indofarma employees have a sense of caring and


compassion for others, which is further described
as follows:

Mengandung pengertian adanya kesetaraan di dalam


memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul
berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Nilai ini diwujudkan dengan meritocracy atau
memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan
berdasarkan kinerja, kesetaraan (sejajar/sama kedudukannya),
dan keterbukaan (saling terbuka) dalam setiap pengambilan
keputusan, sesuai batasan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Implies the existence of equality in fulfilling the rights of
stakeholders arising from agreements and legislation in force. This
value is embodied by meritocracy or giving equal opportunities
to all employees based on performance, equality (parallel/
equal), and transparency (open to each other) in every decisionmaking in accordance with the restrictions and provisions of the
legislation in force.

- 4 3 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

II

Laporan Manajemen
Management Report

- 4 4 -

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Sekilas Tentang Indofarma


Indofarma in Brief

Sejarah panjang PT Indofarma (Persero) Tbk atau Perseroan


berawal dari tahun 1918 di sebuah pabrik skala kecil di
lingkungan Rumah Sakit Pusat Pemerintah Kolonial Belanda yang
pada saat itu hanya memproduksi beberapa jenis salep dan kasa
pembalut. Seiring dengan berjalannya waktu, usaha Perseroan
berkembang menambah tablet dan injeksi dalam rangkaian lini
produksinya. Sempat dikuasai oleh Pemerintah Jepang pada
tahun 1942 di bawah manajemen Takeda Pharmaceutical,
Perseroan kembali diambil alih oleh Pemerintah Indonesia pada
tahun 1950 melalui Departemen Kesehatan.

The long history of PT Indofarma (Persero) Tbk or the Company


began in 1918 when it was first established as a production
unit in the Central Hospital of Dutch East Indies Government
producing only ointments and gauze pads. As time went by,
the Companys business was expanded with the production of
tablets and injections in its production line. During Japanese
occupation in 1942, the Company was taken by the Japanese
Government and managed under Takeda Pharmaceuticals, prior
to the nationalization by the Indonesian Government in 1959
through Health Department.

Peran Perseroan dalam bidang farmasi dan kesehatan semakin


penting dalam memproduksi obat-obat esensial untuk kesehatan
masyarakat. Pada tanggal 11 Juli 1981 status Perseroan berubah
menjadi badan hukum berbentuk Perusahaan Umum Indonesia
Farma (Perum Indofarma). Status Perseroan kembali berubah
pada tahun 1996 menjadi PT Indofarma (Persero) berdasarkan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995
dengan akta pendirian berdasarkan Akta No. 1 tanggal 2 Januari
1996 yang diubah dengan Akta No. 134 tanggal 26 Januari 1996.

The Company continued to take more important role in the


production of essential drugs for public health. On 11 July 1981,
the Company was evolved into a legal entity named Perusahaan
Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Later in 1996,
pursuant to the Indonesian Government Regulation No. 34
Year 1995 the Company adopted a new status to become PT
Indofarma (Persero), which was established based on the Deed
of Establishment No. 1 dated 2 January 1996 amended with the
Notarial Deed No. 134 dated 26 January 1996.

Pada tanggal 17 April 2001 Perseroan melakukan penawaran


saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham
INAF yang kemudian merubah status Perseroan menjadi PT
Indofarma (Persero) Tbk. Saat ini, Perseroan telah memproduksi
sebanyak hampir 200 jenis obat yang terdiri dari beberapa
kategori produk, yaitu Obat Generik Berlogo (OGB), Over The
Counter (OTC), obat generik bermerek, dan lain-lain.

On 17 April 2001, the Company conducted Initial Public Offering


in the Jakarta Stock Exchange (IDX) with share code INAF, which
resulted in the change of the Companys status to PT Indofarma
(Persero) Tbk. Today, the Company has produced almost 200
types of drugs consisting of several product categories, namely
Generic Drugs (OGB), Over The Counter (OTC), branded Generic
drugs, and many more.

Pada awal tahun 2000, Perseroan melakukan pengembangan


ke hilir dalam bidang distribusi dan perdagangan dengan
melakukan ekspansi pendirian anak perusahaan PT Indofarma
Global Medika (IGM) melalui prosentase kepemilikan sebesar
99,99%. Hingga 31 Desember 2014, IGM memiliki 31 cabang
dengan jumlah SDM mencapai 747 karyawan. Kekuatan armada
distribusi IGM terdiri atas kendaraan roda empat mencapai 27
unit, roda dua 56 unit dan truk 60 unit. IGM juga telah memiliki
sertifikasi ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007.

In the early 2000, the Company expanded its business


downstream in the fields of distribution and trade through
99.99% ownership in the establishment of the Companys
subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM). Up to December
31, 2014, IGM has 31 branches with 747 employees. IGM
distribution fleet consists of 27 units of four-wheeled vehicles, 56
units of two-wheeled vehicles and 60 units of trucks. In addition,
IGM is also ISO 9001:2008 and OHSAS 18001: 2007 certified.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 4 5 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Jejak Langkah
Milestones

Berawal dari unit


produksi kecil di Rumah
Sakit Pusat Pemerintah
Hindia Belanda yang
memproduksi salep dan
kasa pembalut.
The story began in a
production unit in the
Central Hospital of Dutch
East Indies Government
producing only ointments
and gauze pads.

1918

1931

Unit produksi dipindah


ke Manggarai, kemudian
dikenal sebagai Pabrik
Obat Manggarai, dan
mulai memproduksi
tablet dan injeksi.

Diambil alih oleh


Pemerintah Jepang
di bawah manajemen
Takeda Pharmaceuticals.

Berubah status
menjadi Perusahaan
Umum Indonesia
Farma (Perum
Indofarma).

Taken over by the


Japanese Authority under
the management of
Takeda Pharmaceuticals.

Change of status to
become Perusahaan
Umum Indofarma
(Perum Indofarma)

1942

Diambil alih oleh Pemerintah


Republik Indonesia di
bawah manajemen
Departemen Kesehatan.
Taken over by the Government
of Republic of Indonesia
under the management of the
Health Ministry.

The production unit was


moved to Manggarai,
later known as Pabrik
Obat Manggarai, and
started to produce
tablets and injections.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

1950

- 4 6 -

1981

Pembangunan
Pabrik di Cibitung,
Bekasi,
Jawa Barat di areal
seluas 20 Hektar.
Construction of a
factory in Cibitung,
Bekasi, Jawa
Barat, on a 20
hectares area.

Mewujudkan Momentum Perubahan

1988

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Pendirian anak
perusahaan
PT Indofarma
Global Medika.
Pemindahan
aktivitas produksi
ke Pabrik Cibitung.

Establishment of
the Companys
subsidiary,
PT Indofarma
Global Medika.

Production activity
was moved to
Cibitung
Factory.

1991

Kuasi Reorganisasi
sebagai awal
era percepatan
pertumbuhan
Quasi-Reorganization
as the beginning of
an era of acceleration
to grow

1996

2000

2001

2011

Perum Indofarma
berubah status menjadi
PT Indofarma (Persero).
Perum Indofarma adopted
a new status to become
PT Indofarma (Persero).

Pencatatan Saham
Perdana
PT Indofarma
(Persero) Tbk
Initial Public Offering
of PT Indofarma
(Persero) Tbk

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 4 7 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Struktur Organisasi
Organizational Structure

President Director
Arief Budiman

Director
Syamsul Hadi

Director
Muhammad Umar

Corporate Secretary
Yasser Arafat

Production 1
Eni Rochmawati

Production Planning and


Inventory Control
Suyatno

Marketing
Fudoli Rustam

Treasury
Wardjoko Sumedi

Compliance, Performance,
and Risk management
Durokhim Syamsoeri

Production 2
Ichsan Muchtar Djamil

Procurement
Sri Slamet Irmawati

Human Resource and


General Affairs
Dadang Mulyana

Accounting
Dewi Fitrianti

Internal Control
Suryadi

Research and Development


Sya Indradewi

Quality Assurance
Eko Dodi Santosa

Information Technology
Sofyan Bahri

Quality Control
Fitrahini

Supply Chain Management


Toni Kurniawan

Product and Business


Development

Technical and Maintenance


Achmad Yusuf

Product Development
Lany Marliani
Business Development
Mario Apriliansyah
Indomach
M. Luthfi Ekardi

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 4 8 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Komposisi Kepemilikan Saham


dan Informasi Lainnya
Shareholder Composition and Other Information
Komposisi Kepemilikan Saham Perseroan
Companys Shareholder Composition
per 31 Desember 2014 | as of December 31, 2014

Pemegang Saham

Total Saham (lembar)

Persentase Kepemilikan (%)

Shareholder

Total Shares (in shares)

% of Ownership

Pemerintah RI
Government of the Republic of Indonesia
Saham Seri A Dwi Warna
Series A-Dwi Warna share
Saham Biasa Seri B
Series B-Common share
Publik (kepemilikan kurang dari 5%)
Public (below 5% ownership)
Total

2.499.999.999

80,66

599.267.500

19,34

3.099.267.500

100,00

Pemegang Saham Kurang Dari 5 (lima) Persen


Shareholders of below 5% ownership

per 31 Desember 2014 | as of December, 31 2014

Status Pemegang Saham


Shareholder Status

Jumlah Pemilik

Total Saham (lembar)

Persentase Kepemilikan (%)

Total Shareholders

Total shares (in shares)

% of Ownership

Pemodal Nasional | National Investors


Perorangan Indonesia
Indonesian Individual

2.585

411.289.132

13,27

910

12.103.000

0,39

Dana Pensiun
Pension Plan

2.110.700

0,07

Asuransi
Insurance

6.906.000

0,22

Perseroan Terbatas
Limited Liability Companies

18

56.825.268

1,83

Reksadana
Mutual Funds

10

71.672.100

2,31

3.529

560.906.200

18,10

Perorangan Asing
Foreigners

26

3.418.000

0,11

Badan Usaha Asing


Foreign Companies

14

34.943.300

1,13

Karyawan
Employees

Sub Total
Pemodal Asing | Foreign Investors

Sub Total
Total

Actualizing the Momentum of Revitalization

40

38.361.300

1,24

3.570

599.267.500

19,34

- 4 9 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Struktur Organisasi
Organizational Structure

Kronologis Pencatatan Saham


Chronology of Share Listing
Aksi Korporasi

Tanggal Pencatatan

Corporate Action

Date of Share Listing

Penambahan Saham

(lembar saham)
Share Addition (shares)

Akumulasi Saham

(lembar saham)
Accumulation (shares)

Pra Penawaran Umum Perdana


Pre-Initial Public Offering

17 April 2001
April 17, 2001

596.875.001

596.875.001

Penawaran Umum Perdana


Initial Public Offering

17 April 2001
April 17, 2001

2.499.999.999

3.096.875.000

2.392.500

3.099.267.500

Konversi Saham
Share Conversion

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

26 Agustus 2002
August 26, 2002

- 5 0 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal


Capital Market Supporting Institutions and Professions

Informasi Perdagangan dan


Pencatatan Saham
Information on Share Trading and
Listing

Akuntan Publik
Public Accountants

Biro Administrasi Efek


Share Administration Bureau

Badan Pemeringkat Efek


Rating Agency

Notaris
Notary Public

Informasi Bagi Investor


Investor Information

Bursa Efek Indonesia | The Indonesia Stock Exchange


Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1
Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta 12190, Indonesia
Tel
: +62 21 515 0515
Web : www.idx.co.id
KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta & Tanzil
Intiland Tower 18th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav.32, Jakarta 10220, Indonesia
Tel
: +62 21 571 2000
Faks : +62 21 571 1818/570 6118
Email : hes-kuningan@kreston-indonesia.co.id
Web : www.kreston-indonesia.co.id
PT Datindo Entrycom
Wisma Diners Club Annex
Jl. Jend Sudirman Kav 34-35, Jakarta 10220, Indonesia
Tel
: +62 21 570 9009
Faks : +62 21 570 9026
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Panin Tower - Senayan City Lantai 17
Jl. Asia Afrika Lot. 19, Jakarta 10270, Indonesia
Tel
: +62 21 7278 2380
Faks : +62 21 7278 2370
M. Nova Faisal, SH, M.Kn
Cyber 2 Tower, Lantai 21
Jl. HR Rasuna Said, Blok X-5, No. 13, Jakarta Selatan, Indonesia
Tel
: +62 21 2902 1312
Faks : +62 21 2902 1314
Kantor Pusat PT Indofarma (Persero) Tbk. | Head Office
Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat,
Jawa Barat 17530, Indonesia
Tel
: +62 21 8832 3971/75
Faks : +62 21 8832 3972/73
Web : www.indofarma.co.id
E-mail : corsec@indofarma.co.id
Kantor Komersial PT Indofarma (Persero) Tbk. | Commercial Office
Jalan Tambak No.2 Kebon Manggis, Jakarta 13150, Indonesia
Tel
: +62 21 8590 8350
Faks : +62 21 857 4503
Sekretaris Perusahaan | Corporate Secretary
Yasser Arafat
Tel
: +62 21 8832 3975
Faks : +62 21 8832 3972
Email : yasser@indofarma.co.id
corsec@indofarma.co.id

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 5 1 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Entitas Anak Perusahaan


Subsidiary
Entitas Anak Perusahaan Langsung
Direct Subsidiaries

PT Indofarma Global Medika


Jenis Usaha : Distribusi serta perdagangan obat dan alat kesehatan
Type of Business
Engaged in wholesale distribution and trade of drugs and medical equipment
Tanggal Penyertaan : 4 Januari 2000
Date of Investment
January 4, 2000
Status Operasi
Operational Status

Beroperasi
In Operation

Kepemilikan oleh Perseroan : PT Indofarma (Persero) Tbk. 99,99%


Ownership by the Company
Koperasi Pegawai Indofarma 0,0001%
Modal Dasar : Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar rupiah)
Authorized Capital
Rp200,000,000,000 (two hundred billion rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh miliar rupiah)
Issued and Paid Up Capital
Rp120,000,000,000 (one hundred and twenty billion rupiah)
Alamat Kantor : Kantor Pusat / Head Office
Office Address
Komplek Infinia Park, Jalan Dr. Sahardjo No. 45, Blok B-86 Jakarta 12850, Indonesia
Tel: +62 21 8378 8166, Faks: +62 21 8378 5432
Web: www.igm.co.id, E-mail: info@igm.co.id
Jumlah Kantor Cabang : 31 kantor, yang tersebar diseluruh Indonesia
Number of Branches
31 branches spreading across Indonesia

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 5 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Entitas Anak Perusahaan melalui IGM


Indirect Subsidiary through IGM

PT Farmalab Indoutama
Jenis Usaha : Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekuivalensi
Type of Business
Bioavailability and Bioequivalence Laboratory
Tanggal Penyertaan : 17 Desember 2013
Date of Investment
December 17, 2013
Status Operasi
Operational Status

Beroperasi
In Operation

Kepemilikan : PT Indofarma Global Medika 99,90%


Ownership
Koperasi Pegawai Indofarma 0,10%
Modal Dasar : Rp20.000.000.000 (dua puluh miliar rupiah)
Authorized Capital
Rp20,000,000,000 (twenty billion rupiah)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp5.500.000.000 (lima miliar lima ratus juta rupiah)
Issued and Paid Up Capital
Rp5,500,000,000 (five billion and five hundred milion rupiah)
Alamat Kantor : Kantor Pusat / Head Office
Office Address
Jalan Delima II no. 4 Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur
Tel: +62 21 8661 7112
Web: www.farmalab-iu.com, Email: info@farmalab-iu.com

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 5 3 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Analisis dan
Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
56 / Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi | Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review
65 / Rencana dan Kebijakan Strategis 2014 | Planning and Strategic Policy In 2014
68 / Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha | Operational Overview Per Business Segment
81 / Tinjauan Keuangan | Financial Review
94 / Tinjauan Operasional | Operational Review
101 / Kinerja Anak Perusahaan | Performance of Company's Subsidiaries
103 / Prospek dan Strategi 2015 | 2015 Prospect and Strategy

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi


Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review

Tinjauan Umum Industri Farmasi

Pharmaceutical Industry Overview

Pasar farmasi Indonesia sampai saat ini masih menarik untuk


investasi, baik bagi investor lokal maupun asing. Hal ini didorong
oleh pertumbuhan pasar farmasi nasional yang selama lebih
dari lima tahun tumbuh jauh di atas pertumbuhan rata-rata
ekonomi nasional. Selain alasan faktor pertumbuhan, daya
tarik pasar farmasi Indonesia terletak pada prospek industri
bidang kesehatan (healthcare) yang terus berkembang seiring
dengan pertumbuhan daya beli masyarakat dan kesadaran
terhadap pemeliharaan kesehatan yang berimbas pada
kenaikan alokasi belanja dibidang kesehatan. Bertumbuhnya
infrastruktur pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, apotek,
pusat kesehatan masyarakat, klinik, praktek dokter pribadi dan
toko obat yang tersebar merata hampir di seluruh wilayah
menjadi indikasi nyata bahwa fasilitas pelayanan kesehatan
menjadi bagian yang sangat penting bagi masyarakat. Kondisi
ini menjadi peluang yang prospektif bagi industri farmasi untuk
mengembangkan bisnisnya dalam skala yang lebih besar untuk
memenuhi kebutuhan obat-obatan yang diperlukan bagi
pelayanan kesehatan di semua jenis fasilitas layanan yang ada.

Indonesian pharmaceutical market is still attractive for


investment, both for local and foreign investors. This is driven
by the growth of national pharmaceutical market that has been
rising far above the average growth of the national economy
for more than five years. In addition to the aforementioned
growth factor, appealing factor of Indonesian pharmaceutical
market lays in the lucrative prospect of constantly developing
healthcare industry along with stronger purchasing power of
the public and stronger awareness of health care, which has
contributed to the increasing spending allocated for health
sector. The growth of health care infrastructure such as hospitals,
pharmacies, community health centers, clinics, private medical
practices and drug stores that spread mostly across the region
becomes a clear indication that health care facilities become
a very important part for the community. This condition is a
prospective opportunity for the pharmaceutical industry to
develop its business in a larger scale to meet the need of drugs
for health care services in all types of available facilities.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 5 6 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Jumlah Rumah Sakit Nasional per 31 Januari 2015


The Total Number of National Hospitals per January 31, 2015
RS. Umum
RS. Khusus
Public Hospital Specialist Hospital

Jumlah
Total Number

Kategori
Category

Kepemilikan
Ownership

RS. Umum | Public Hospital

Pemerintah | Government

772

93

865

Kemkes | Ministry of Health

14

19

33

Pemda Propinsi | Local Government of Province

52

47

99

Pemda Kabupaten | Local Government of Regency

457

464

Pemda Kota | Local Government of City

81

12

93

121

127

Kementerian Lain | Other Ministries


TNI | National Armed Force

RS. Swasta | Private Hospital

POLRI | Police of RI

42

42

Swasta Non Profit | Private of Non Profit

540

199

739

BUMN | Sate-Owned Enteprises

60

67

Swasta | Private

497

254

751

1.869

553

2.422

Jumlah | Total

Sumber: Direktorat Jenderal Upaya Bina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Source: Directorate General of Health Development Effort of Ministry of Health of RI

Pertumbuhan Jumlah Rumah Sakit Nasional Periode 20112014


The Growth of National Hospital of 20112014 Period
Tipe
Type

2011

2012

2013

2014

(per 1 Januari 2012)


(per 1st January 2012)

(per 1 Januari 2013)


(per 1st January 2013)

(per 1 Januari 2014)


(per 1st January 2014)

(per 31 Januari 2015)


(per 31st January 2015)

Rumah Sakit Umum


Public Hospitals

1,371

1,608

1,718

1.869

Rumah Sakit Khusus


Specialist Hospitals

348

475

510

553

1,719

2,083

2,228

2.422

Jumlah | Total

Sumber: Direktorat Jenderal Upaya Bina Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Source: Directorate General of Health Development Effort of Ministry of Health of RI

Indikator lain yang menunjukkan perkembangan industri dan


pasar farmasi ditandai dengan banyaknya peluncuran produk
baru ke pasar untuk semua kategori produk; baik kategori produk
peresepan dokter (ethical product), produk obat bebas atau
over the counter (OTC) dan produk-produk suplemen kesehatan
yang dijual melalui jaringan pemasaran konvensional maupun
jaringan pemasaran di modern outlet. Peluncuran produk baru
sangat berdampak terhadap pertumbuhan bisnis farmasi baik

Actualizing the Momentum of Revitalization

Other indicator showing industry and pharmaceutical market


growth is characterized by the number of new products launched
to the market for all categories of products; both of prescribing
physician products (ethical products), drug-free products or
over the counter (OTC) and of health supplement products
sold through conventional marketing network and network
marketing in modern outlets. The launching of new products
greatly impacts on the growth of pharmaceutical business

- 5 7 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi


Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review

dari sektor hulu atau manufaktur, maupun maupun sektor hilir


yaitu pemasaran dan distribusi, yang dapat meningkatkan
market size secara total. Dengan demikian portofolio produk di
pasar akan bertambah seiring dengan peningkatan permintaan
konsumen yang sebelumnya dilayani oleh produk-produk yang
telah ada selama ini.

from the upstream, which is the manufacturing sector, to the


downstream which is marketing and distribution sector. It can
increase the total market size. Therefore, the product portfolio
in the market will grow in line with the increased consumer
demand which is previously served by existing products.

Perubahan pola pengobatan, teknologi yang terus berkembang


dalam bidang pengobatan dan makin bertambahnya jumlah
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan
merupakan gejala yang bersifat dinamis seiring dengan
perkembangan demografi dan sosial ekonomi masyarakat.
Kondisi ini menjadi sebuah peluang yang terbuka bagi
perkembangan industri farmasi untuk melebarkan sayap
bisnisnya dalam jangka panjang.

Changes in medical method, the evolving medical technology,


and the rising number of people who need healthcare services
are dynamic symptoms along with demographic and socioeconomic development of society. This condition is an open
opportunity for the pharmaceutical industrys business
expansion in the long run.

Berdasarkan data riset Intercontinental Marketing Services


(IMS) Health pada tahun 2013, pasar produk obat peresepan
dokter (ethical) sampai tahun 2014 masih menjadi market
share utama yang menyumbang 60% dari total pasar farmasi
yang sudah mencapai Rp53,8 triliun dan diperkirakan masih
tumbuh 10% pada tahun 2014. Potensi dan market size produk
ethical diperkirakan akan terus tumbuh positif secara signifikan
mencapai 15%, khususnya kelompok produk ethical generik
tanpa merek dagang (unbranded generic). Sedangkan produk
ethical generik dengan merek dagang (branded generic)
diperkirakan akan mengalami koreksi pertumbuhan dan stagnasi.
Kondisi tersebut terkait langsung dengan pemberlakuan Sistem
Jaminan Kesehatan Nasional (SJSN) yang diselenggarakan oleh
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Based on the data from Intercontinental Marketing Service


(IMS) Health research in 2013, the product market of prescribed
drugs by doctors (ethical) until 2014 remained a major market
share accounted for 60% of the total pharmaceutical market
reaching Rp 53,8 trillion and was expected to grow to 10% in
2014. Potential market size and ethical products are expected
to continue to grow significantly positive at 15%, especially the
ethical generic products without trademark unbranded generic).
On the other side, generic ethical products with the trademark
(branded generic) are expected to experience correction
growth and stagnation. The condition is directly related to the
implementation of the National Healthcare Security System
(SJSN) held by the Implementing Agency of Social Security
(BPJS Kesehatan).

Produk obat generik menjadi produk utama yang akan banyak


digunakan sebagaimana telah diatur dalam formularium obat
nasional untuk pelayanan pasien BPJS seperti yang telah berjalan
selama ini melalui pengadaan e-catalog. Dengan peningkatan
kepesertaan pasien BPJS yang terus bertambah setiap harinya,
akan berdampak terhadap jumlah coverage pelayanan kesehatan
pasien yang berobat di instalasi pelayanan kesehatan yang ada.
Dampak langsung dari meningkatnya pasien BPJS Kesehatan
adalah meningkatnya permintaan kebutuhan obat generik baik
pada pelayanan primer seperti Puskesmas, maupun pelayanan
lanjutan atau rujukan di rumah sakit. Dalam periode dua tahun,
data pasar menunjukan kelompok produk obat unbranded
generic mengalami peningkatan yang paling tinggi dari periode
sebelumnya dan bahkan lebih tinggi dibanding pertumbuhan
rata-rata total pasar obat ethical bermerek.

Generic products have become the main products that will be


widely used as stipulated in the national drug formulary for
BPJS patient healthcare service implemented currently through
the provision of e-catalogs. Daily increasing number of BPJS
Kesehatan membership will have an impact on the amount of
the coverage of health services patients seeking treatment in
the health service installations. The direct impact of increasing
patient of BPJS Kesehatan is the increasing demand for generic
drugs both in primary care such as community health centers and
in afterward services or referral services at the hospital. In twoyear period, the market data shows that the annual growth of
unbranded generic drug product group grew higher compared
to the previous period and even higher than the average growth
of the total market of branded ethical drugs.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 5 8 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Produk-produk obat bebas atau over the counter (OTC) dan


suplemen kesehatan yang memiliki market share sebesar 40%
dari total pasar farmasi atau kira-kira sebesar Rp17 triliun pada
2013, diperkirakan tumbuh sekitar 15% di tahun 2014. Produk
OTC memiliki tren yang baik mengingat tingkat kesadaran
masyarakat terhadap pemeliharaan kesehatan yang bersifat
swamedikasi semakin meningkat. Selain itu lifestyle sebagian
masyarakat khususnya kelompok masyarakat menengah atas
yang semakin menyadari pentingnya suplemen kesehatan untuk
mengimbangi gaya hidupnya dan pola kerja yang semakin
membutuhkan asupan tambahan bagi kesehatan tubuh semakin
tinggi. Segmen pasar tersebut memiliki prospek yang potensial
mengingat komposisi demografik masyarakat Indonesia yang
tumbuh signifikan adalah kelompok kelas menengah pada
usia produktif dan makin bertambahnya penduduk usia lanjut
sangat membutuhkan produk-produk perawatan kesehatan
yang bersifat suplemen.

Products of OTC or over the counter (OTC) and health supplements


having a market share of 40% of the total pharmaceutical market
or about Rp17 trillion in 2013, was estimated to grow about
15% in 2014. The OTC products have good trends due to the
increasing level of public awareness of self-medication health
care. In addition to it, the number of people particularly the
middle-class ones having increasing awareness of the importance
of health supplements for compensating his lifestyle and work
patterns, which require additional intake for health, is getting
higher. The respected market segment has a potential prospect
considering that the demographic composition of Indonesian
society is growing significantly in the group of middle class of
productive age. Not only that, the rising elderly population also
needs supplement of health care product.

Secara umum pertumbuhan pasar dan industri farmasi didorong


oleh dua faktor utama yaitu peningkatan jumlah konsumsi obat
oleh masyarakat dan peningkatan suplai produk baru yang
diluncurkan oleh produsen atau principal. Baik peningkatan
jumlah konsumsi maupun adanya penambahan produk baru
yang diluncurkan berpengaruh langsung terhadap peningkatan
jumlah produksi dan suplai produk secara keseluruhan. Pada
masyarakat kelas menengah ke bawah, peningkatan konsumsi
terjadi karena terbukanya akses masyarakat terhadap produk
dan jasa layanan kesehatan melalui program jaminan kesehatan.
Program ini secara langsung mengaitkan antara kelompok
masyarakat kurang mampu dengan layanan kesehatan dan biaya
pengobatan. Sedangkan bagi kelompok kelas menengah atas,
meningkatnya pendapatan berdampak terhadap perubahan
pola konsumsi obat yang signifikan. Swamedikasi menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari aktivitas keseharian masyarakat
akibat pengaruh gaya hidup yang menuntut untuk hidup lebih
sehat sesuai tuntutan yang secara sadar ada pada kelompok
masyarakat tertentu.

In general, the growth of the market and the pharmaceutical


industry is driven by two main factors, namely the increasing
number of drug consumption by the public and the increasing
supply of new products launched by manufacturers or principal.
The increasing amount of consumption and the addition of new
product launched give direct effect on the increasing number
of production and supply of the products as a whole. In the
lower middle-class society, the increasing consumption occurs
due to the opening of public access to health care products
and services through health insurance program. This program
directly links between unfortunate communities with health
care and medical expenses. As for the upper middle class,
rising incomes have a significant impact on the change of drug
consumption patterns. Self-medication becomes an integral part
of people's daily activities as a result of demanding lifestyle for
a healthier life as demanded. This awareness exists in certain
groups of population.

Tinjauan Perekonomian Tahun 2014

Economic Overview in 2014

Sejak tahun 2011 tren pertumbuhan ekonomi Indonesia


mengalami penurunan. Memasuki tahun 2014, pada semester
I ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,4 persen, lebih lambat
bila dibandingkan dengan pertumbuhan semester I tahun 2013
sebesar 5,8 persen.

Since 2011 the trend of economic growth in Indonesia has


decreased. Entering 2014, the first half of the Indonesian
economy grew by 5.4 percent, slower than the growth in the
first half of 2013 amounted to 5.8 percent.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 5 9 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi


Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review

Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 20112014


Indonesia Economic Growth 20112014
persen yoy
7,0

6,5

6,5

6,2
5,8

6,0

5,5

5,5
5,0
4,5
4,0
3,5
3,0
2011

2012

2013

APBNP 2014

Sumber: Badan Pusat Statistik dan Kementerian Keuangan


Source: Statistics Indonesia and Ministry Of Finance

Di tahun yang sama, Pemerintah menerapkan kebijakan yang


diarahkan untuk perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Dengan penerapan kebijakan tersebut diharapkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada tahun 2015 dapat kembali meningkat.

In the same year, government implemented a policy aimed


at improving community welfare. By implementing these
regulations, it is expected that Indonesia economy in 2015
will rebound.

Untuk menyambut peningkatan pertumbuhan ekonomi pada


tahun 2015 serta mempersiapkan diri dalam menghadapi
persaingan industri sebagai dampak dari dimulainya ASEAN
Economic Community (AEC) pada tahun 2015, beberapa
perusahaan telah berkomitmen untuk melakukan investasi
dan menambah kapasitas industrinya, baik dalam bentuk
pengembangan bangunan/pabrik maupun menambah
mesin-mesinnya. Akan tetapi investasi sektor industri dalam
negeri sedikit terhambat dengan adanya dampak tekanan nilai
tukar rupiah.

To welcome the economic rebound in 2015 and to prepare for


the industry competition as a result of the commencement of the
ASEAN Economic Community (AEC) in 2015, several companies
have committed to invest and to increase the capacity of their
industries by building / plant development and by adding
machines. However, the domestic industrial sector investment
slightly hampered by the impact of the exchange rate pressures.

Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan


(APBNP) 2014, asumsi pertumbuhan ekonomi tahun 2014
diperkirakan mencapai 5,5 persen. Sumber-sumber risiko
perlambatan pertumbuhan di kuartal berikutnya terutama
terletak pada potensi tekanan dalam neraca transaksi berjalan
dan neraca perdagangan. Walaupun ekspor manufaktur
diperkirakan dapat meningkat akibat perbaikan permintaan
global dan depresiasi rupiah, tetapi kinerja neraca perdagangan
diperkirakan akan menghadapi tekanan yang bersumber pada
penurunan harga komoditi ekspor utama.

In the State Budget Amendment (revised budget) in 2014, the


assumption of economic growth in 2014 was estimated at 5.5
percent. Risk sources of slowing growth in the next quarter
mainly lay in the potential pressures in the current account and
trade balance. Although manufacturing exports are expected to
increase due to improved global demand and the depreciation
of the rupiah, but the trade balance is expected to face pressure
from the main export commodity price declines.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 6 0 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Memasuki awal tahun 2014, tercatat laju inflasi mencapai 8,22


persen. Laju inflasi mengalami penurunan sampai pertengahan
tahun 2014. Hingga akhir Juli 2014, laju inflasi mencapai 4,53
persen (yoy). Penguatan laju inflasi diperkirakan dipengaruhi
oleh stabilnya nilai tukar rupiah dan melimpahnya pasokan
hasil pangan dalam negeri.

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

At the beginning of 2014, the inflation rate was recorded at 8.22


percent. The inflation rate decreased until mid 2014. By the end of
July 2014, inflation reached to 4.53 percent (yoy). Strengthening
of the expected inflation rate is influenced by a stable exchange
rate and an abundant supply of food products in the country.

Perkembangan Inflasi 20112014


Trend of Inflation 2011-2014

Oct-14

Jul-14

Apr-14

Jan-14

Okt-13

Jul-13

Apr-13

Jan-13

Oct-12

Jul-12

Apr-12

Jan-12

Oct-11

Jul-11

Apr-11

Jan-11

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

%; yoy

Fluktuasi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS


berlangsung sepanjang tahun, sebagai dampak kekhawatiran
pelaku pasar terhadap kondisi perekonomian dunia yang
terkena dampak krisis ekonomi di AS serta proses pemulihan
ekonomi di negara-negara Eropa yang berjalan relatif lambat.
Sampai dengan akhir Juli 2014, nilai tukar rupiah mengalami
depresiasi dengan rata-rata sebesar Rp11.731 per dolar AS,
melemah sebesar 19,96% dibandingkan periode yang sama
tahun sebelumnya. Kinerja nilai tukar rupiah diperkirakan masih
akan mengalami tekanan sepanjang tahun 2014 - 2015, seiring
dengan beberapa indikator eksternal dan domestik yang masih
relatif lemah.

Fluctuations in the exchange rate movements against the US


dollar took place throughout the year, as the impact of anxious
market participants on the condition of the world economy
affected by the economic crisis in the US as well as the process of
relatively slow economic recovery in European countries. By the
end of July 2014, the exchange rate depreciated by an average
of Rp11.731 per US dollar, weakened by 19.96% compared to the
same period in previous year. The performance of the exchange
rate is expected to be under pressure during the year 2014 - 2015,
along with several external and domestic indicators which are
still relatively weak.

Dari sisi domestik, tekanan terhadap kinerja nilai tukar rupiah


masih bersumber dari potensi defisit APBN dan defisit neraca
transaksi berjalan, terutama yang bersumber dari impor
minyak guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hal tersebut
mendorong pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
sepanjang tahun 2014.

On the domestic side, the pressure on the rupiah exchange


rate performance was derived from the potential of the state
budget deficit and the current account deficit, particularly
those coming from the oil imports to meet domestic demand.
It encouraged the movement of the rupiah against the US dollar
throughout 2014.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 6 1 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi


Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review

Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS, 20102014


The Fluctuation of Rupiah Exchange Rate to Dollar AS, 20102014
12500
12000
11500
11000
10500
10000
9500
9000
8500

Jul-14

Apr-14

Jan-14

Oct-13

Jul-13

Apr-13

Jan-13

Oct-13

Jul-12

Apr-12

Jan-12

Oct-11

Jul-11

Apr-11

Jan-11

Oct-10

Jul-10

Apr-10

Jan-10

8000

Dari sisi eksternal, perekonomian AS, Eropa serta India


diperkirakan tumbuh positif sehingga diharapkan dapat
membantu proses pemulihan ekonomi dunia. Meskipun
demikian, proses pemulihan ekonomi global masih dibayangi
oleh lambatnya pemulihan ekonomi di Eropa serta masih
lemahnya kinerja ekonomi di Tiongkok dan Jepang, sehingga
menjadi faktor risiko yang dapat mempengaruhi pemulihan
ekonomi dunia ke depan.

From the external side, the economy of US, Europe and India
is expected to grow positively which is expected to drive
the process of recovery of the world economy. However, the
global economic recovery is still overshadowed by the slow
economic recovery in Europe and the stagnant weak economic
performance in China and Japan, so these may become risk
factors that may affect future world economic recovery.

Kondisi Farmasi Nasional Tahun 2014

Condition of National Pharmaceutical Industry


in 2014

Total pasar farmasi sampai dengan Q2 2014 (MAT) mencapai


Rp 55,325 Triliun. Pencapaian ini tumbuh sebesar 7,92 persen
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Nilai pasar
sebesar Rp 55,325 Triliun tersebut terdiri dari produk ethical
Rp32,708 Triliun, naik 8,30 persen dari periode yang sama tahun
2013 yang mencapai Rp 30,201 Triliun serta produk OTC sebesar
Rp 22,617 Triliun, atau naik 7,37 persen dari periode yang sama
tahun 2013 yang mencapai Rp 21,065 Triliun.

The total pharmaceutical market until Q2 2014 (MAT) reached to


Rp 55.325 trillion. This achievement grew by 7.92 percent over
the same period on the previous year. The market value of Rp
55.325 trillion consisted of Rp 32.708 trillion ethical products,
rose to 8.30 percent from the same period in 2013 which reached
Rp 30.201 trillion, and OTC products of Rp 22.617 trillion, went
up to 7.37 percent from the same period in 2013 that reached
Rp 21.065 trillion.

Pada semester pertama 2014 terjadi peningkatan total pasar


farmasi sebesar 3,30 persen dari Rp. 26,744 Triliun di tahun 2013
menjadi Rp. 27,626 Triliun. Peningkatan ini utamanya didorong
oleh 3 faktor yaitu peningkatan nilai penjualan sebesar 7,92
persen, peningkatan volume penjualan sebesar 3,23 persen serta
pengaruh peningkatan harga sebesar 5,20 persen. Peningkatan
volume ini mengindikasikan terjadinya peningkatan kebutuhan
dan konsumsi obat di masyarakat.

In the first half of 2014 there was an increase in total


pharmaceutical market amounted to 3.30 percent from Rp.
26.744 trillion in 2013 to Rp. 27.626 trillion. This increase was
primarily driven by three factors: the increase in the value of sales
by 7.92 percent, an increase of 3.23 percent of sales volume and
the effect of the price increase of 5.20 percent. The increase in
this volume indicates an increase in demand and consumption
of drugs in society.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 6 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Tren Pasar Farmasi Nasional Berdasarkan Jenis Manufaktur


The Trend on Pharmaceutical National Market Based on Manufacturer Types

MAT VALUES (BIO IDR)


14.99

50.000

IDR

20.000
10.000

14

11.39

18,933

12

7.92

10

17,902

40.000
30.000

16

13.05

15,429
13,058

11,669

8
17,773

15,625

13,840

19,867

21,615

6
4

2,843

3,163

3,684

2,376
7,518

2,584
8,169

9,303

10,335

11,093

MAT2Q10

MAT2Q11

MAT2Q12

MAT2Q13

MAT2Q14

2
0

MNC ETHICAL

Growth %

60.000

Growth (%)

MNC OTC

DOMESTIC ETHICAL

DOMESTIC OTC

Sumber | Source : IMS (MAT) Q2 2014

Pertumbuhan Pasar Farmasi Nasional


Growth of National Pharmaceutical Market
CAGR 5 Years
Total
(MNC+Domestic)

MNC

MAT 2Q14 vs MAT 2Q13


Total
(MNC+Domestic)

Domestic

MNC

Domestic

Total

11.81

10.55

12.28

7.92

9.48

7.36

Ethical

11.24

10.21

11.79

8.30

7.34

8.80

Ethical Branded

10.00

10.08

9.95

7.09

7.17

7.03

Unbranded Generic

20.20

24.14

20.09

15.91

22.22

15.73

12.65

11.58

12.86

7.37

16.46

5.76

OTC
Sumber | Source : IMS (MAT) Q2 2014

Pertumbuhan pasar produk ethical yang menyumbang 59,12


persen dari nilai total pasar farmasi merupakan salah satu
peluang yang menguntungkan, khususnya pasar produk generik
yang merupakan kompetensi inti dari perusahaan. Total pasar
generik sampai dengan MAT 2Q 2014 meningkat 15,91 persen
dari tahun sebelumnya.

Actualizing the Momentum of Revitalization

Market growth of ethical products which accounted for 59.12


percent of the total value of the pharmaceutical market is one of
the favorable opportunity, in particular generic product market
which is a core competency of the company. Total generic market
through MAT 2Q 2014 increased by 15.91 percent from the
previous year.

- 6 3 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Makro Ekonomi dan Industri Farmasi


Macroeconomy and Pharmaceutical Industry Review

Market Share of National pharmaceutical Market


Based on Value and Unit

Pangsa Pasar Farmasi Nasional


Berdasarkan Nilai dan Unit
Value Market Share, MAT
100%

35,404

39,436

45,348

51,266

Volume Market Share, MAT

55,325

100%

90%
80%

39.7%

40.3%

41.1%

40.9%

80%
70%

60%

60%

50%

50%
53.8%

53.2%

52.0%

50.8%

68,107

74,306

76,703

73.1%

72.7%

73.0%

73.0%

73.7%

15.2%

15.3%

15.2%

14.5%

13.8%

40%

50.4%

30%

30%

20%

20%

10%
0%

62,739

90%
39.7%

70%

40%

58,726

10%
6.5%

7.1%

7.7%

8.1%

8.7%

MAT2Q10

MAT2Q11

MAT2Q12

MAT2Q13

MAT2Q14

UNBRANDED GENERIC
ETHICAL BRANDED

0%

11.8%

12.0%

11.8%

12.5%

12.5%

MAT2Q10

MAT2Q11

MAT2Q12

MAT2Q13

MAT2Q14

UNBRANDED GENERIC
ETHICAL BRANDED

OTC

OTC

Sumber | Source : IMS (MAT) Q2 2014

Khususnya pada MAT 2Q 2014, pertumbuhan produk generik


dari industri farmasi lokal lebih rendah 6,49 persen dibandingkan
industri multi nasional yang sanggup mencapai 22,22 persen.
Pertumbuhan pasar generik pada MAT 2Q 2014 meningkat
dari 8,1 persen menjadi 8,7 persen dalam value, namun tidak
mengalami peningkatan dalam volume yang tetap berada di
angka 12,5 persen, sama seperti pada periode sebelumnya. Tren
pertumbuhan produk generik ini diperkirakan akan semakin
tajam di masa yang akan datang seiring pemberlakuan Jaminan
Kesehatan Nasional yang telah dimulai pada tahun 2014.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

In particular, in MAT 2Q 2014, the growth of generic product of


local pharmaceutical industry was 6.49 percent lower compared
with multi-national industry that could reach 22.22 percent.
MAT generic market growth in 2Q 2014, an increase from 8.1
percent to 8.7 percent in value, but it was not an increase in
volume which remained at 12.5 percent, the same as in the
previous period. Generic product growth trend is expected to
be more sharply in the future owing to the implementation of
the National Health Insurance started in 2014.

- 6 4 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Rencana dan Kebijakan Strategis 2014


Planning and Strategic Policy in 2014

Target 2014

2014 Targets

Berdasarkan RKAP, asumsi-asumsi di akhir tahun 2013 dan awal


tahun 2014, diantaranya pertumbuhan perekonomian Indonesia
berada di kisaran 6,0%; inflasi pada kisaran 5,5%; nilai tukar
USD terhadap Rupiah sesuai dengan kondisi pasar. Perseroan
menargetkan nilai tukar berada di antara Rp11.500 hingga
Rp12.000; suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3
(tiga) bulanan sebesar 5,5%; dan pertumbuhan pasar farmasi
pada kisaran 12-13%. Khusus untuk pasar generik akan tumbuh
di kisaran 25-30% sebagai akibat dimulainya BPJS di tahun 2014.

According to the RKAP, the assumptions made in end 2013


and early 2014 are, among others, Indonesia's economic
growth at approximately 6.0%; inflation rate at approximately
5.5%; USD exchange rate against rupiah in accordance with
market conditions. The Company has projected the exchange
rate ranging from Rp11,500 to Rp12,000; quarterly interest
rates on Treasury Bills (SPN) at 5.5%; and the growth of the
pharmaceutical market ranging 12%-13%. In particularly, the
generic markets growth will be ranging 25%-30% as a result
of the commencement of BPJS in 2014.

Dengan penetapan asumsi demikian, Perseroan menargetkan


capaian operasional tahun 2014 dengan pembagian pada 2 (dua)
sasaran, yaitu sasaran pasar, dimana Perseroan dapat meraih
peringkat kedua untuk penguasaan pasar generik; dan sasaran
operasional-produksi, dimana Perseroan memiliki tingkat ratarata utilitas fasilitas produksi farma minimal 80%.

With the establishment of the above assumptions, the Company


has set the 2014 operational targets in two (2) divisions of
objectives, namely: marketing target, where the Company is
able to reach the second rank for the generic market share; and.
Operational-production target, where the Companys average
utility level of pharmaceutical production facilities is 80% at
the minimum.

Penetapan asumsi di atas juga berpengaruh pada penyusunan


target kinerja keuangan tahun 2014. Di bawah ini prognosa
keuangan 2014 dari Perseroan,

Determination of the above assumptions also affects the


preparation of the financial performance targets in 2014. The
Companys 2014 financial prognosis is as below:

Prognosa Keuangan Tahun 2014


Financial Prognosis in 2014
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)

Uraian | Description 

Jumlah | Amount

Penjualan | Sales

1.450.826

Harga pokok penjualan | Price of goods sold

(1.087.911)

Laba Kotor/Gross Income

362.915

Beban penjualan | Cost of goods sale

(182.485)

Beban administrasi dan umum | Administrative and general expenses

(111.531)

Beban keuangan | Finance expenses

(56.963)

Laba Sebelum Pajak/ Profit before Tax

11.936

Pajak/Taxes

(7.526)

Laba Bersih/ Net Profit

4.410

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 6 5 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Rencana dan Kebijakan Strategis 2014


Planning and Strategic Policy in 2014

Strategi Mencapai Target 2014

Strategies to Achieve Target 2014

Guna mencapai target-target yang telah ditetapkan di atas,


manajemen Perseroan mengupayakan strategi dan penekanan
pada beberapa hal yang berkaitan langsung dengan aspek
operasional, pemasaran dan distribusi serta pengelolaan proses
bisnis yang efektif dan efisien. Strategi tersebut di antaranya:
1. Fokus pada pengembangan dan peningkatan pertumbuhan
produk generik, khususnya untuk menopang pemenuhan
kebutuhan BPJS. Hal ini sesuai dengan kompetensi
inti Perseroan dalam memproduksi dan memasarkan
produk generik.

To achieve the above targets, the Company's management


pursues a strategy and emphasis on some points directly related
to the aspects of operational, marketing and distribution, as
well as effective and efficient business management. The
strategies include:
1. Focusing on the development and growth of generic
products, in particular those supporting the fulfillment of
BPJS. This is consistent with the Company's core competencies
in manufacturing and marketing of generic products.

2. Memberikan perhatian khusus pada penggarapan pasar


reguler, khususnya untuk mengoptimalkan potensi pasar
di sektor ritel apotik, Rumah Sakit Swasta dan pedagang
perantara/pedagang besar farmasi (PBF) lokal.

2. Giving special attention to the exertion of regular market,


particularly to optimize the market potential in retail
sector of local pharmacy , private Hospitals and brokers /
pharmaceutical wholesalers (PBF).

3. Mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga untuk


mendukung kemampuan suplai produk dengan melakukan
investasi dan perbaikan operasional. Hal ini dilakukan guna
menjamin ketersediaan produk di pasaran.

3. Reducing dependency on third parties in order to support


supply product capabilities by investing and performing
operational improvements. This is done to ensure the
products availability in the market.

4. Mendukung percepatan kerjasama strategis yang akan


memberi dampak pada percepatan penelitian produk
baru, penciptaan bisnis baru dan peningkatan efisiensi
dan efektivitas. Kebijakan ini sebagai bentuk komitmen
manajemen untuk mempercepat pertumbuhan Perseroan
sehingga keterbatasan sumber daya diharapkan tidak
menjadi kendala.

4. Supporting acceleration of strategic cooperation which will


affect the acceleration of new product research, the creation
of new business and increased efficiency and effectiveness.
This policy acts as a commitment to accelerate the growth
of the Company's management as a result, limited resources
may not be an obstacle.

5. Memberikan perhatian khusus pada upaya percepatan


peningkatan kontribusi produk baru, melalui dukungan
percepatan realisasi investasi sarana, fasilitas dan Sumber
Daya Manusia guna meningkatkan kapasitas dan kapabilitas
penelitian produk baru. Perseroan menyadari bahwa produk
baru merupakan engine growth yang sangat penting.

5. Giving special attention to the efforts of accelerating the


contribution of new products increase through reinforcement
of realization acceleration of facilities investment, services
and human resources in order to increase the capacity and
the capability of new product research. The Company realizes
that the new product is a very important engine growth.

6. Melakukan optimalisasi terhadap aset yang bersifat idle dan


aset-aset yang ada.

6. Optimizing idle assets and available assets.

7. Melakukan investasi berdasarkan urutan prioritas dan


tingkat urgensinya untuk mendukung pencapaian sasaran
Perseroan dan rencana pengembangan Perseroan dengan
tetap mendasarkan pada studi kelayakan dan tingkat
kemampuan Perseroan.

7. Investing based on the order of priority and sense of


urgency to support the achievement of the objectives of
the Company and the Company's development plan based
on the feasibility study and the Company's ability level.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 6 6 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

8. Meminimalisir penambahan tenaga kerja baru dan


memfokuskan pada optimasi dan pengembangan tenaga
kerja yang ada sesuai tujuan dan arah pengembangan
Perseroan dengan mendasarkan levelisasi pada analisa
job value.

8. Minimizing additional new workers and focusing on


optimization and development of the existing workforce
in line with the purpose and direction of development of
the Company based on leveling on the job value analysis.

9. Meninjau kembali segmentasi dan targeting produk ethical


bermerek dagang.

9. Reviewing segmetation and targeting of ethical


trademark products.

10. Mengoptimalkan pasar ekspor yang potensial.

10. Optimizing the potential export market.

11. Melakukan renegosiasi atas harga bahan baku pada harga


yang kompetitif sebagai upaya Perseroan menekan biaya
bahan baku produksi.

11. Performing re-negotiation on raw materials price at


competitive prices as the Company's efforts to reduce raw
materials production cost.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 6 7 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha


Operational Overview Per Business Segment

Sebagai BUMN yang bergerak dalam bidang usaha farmasi dan


kesehatan, Perseroan membagi kegiatan operasinya ke dalam
dua segmen usaha pokok yaitu produksi dan distribusi. Kinerja
kedua segmen ini di tahun 2014 akan dibahas secara mendalam
pada sub bab ini.

As an SOE engaged in the pharmaceutical and health business,


the Company divides its operations into two principal business
segments, namely production and distribution. Performance
of these two segments in 2014 will be discussed thoroughly
in this section.

segmen usaha produksi

Business Production Segment

Aspek Produksi

Production Aspect

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud


dan tujuan Perseroan adalah menyediakan barang dan/atau
jasa bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di dunia farmasi,
diagnostik, alat kesehatan, serta optimalisasi sumber daya yang
dimiliki oleh Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, dan mengejar
keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan
menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai
maksud dan tujuan tersebut, Perseroan melaksanakan kegiatan
usaha dengan membagi segmentasi berdasarkan produksi dan
penyelenggaraan kegiatan pemasaran.

In accordance with Article 3 of the Articles of Association,


the Company's purpose and objective are to provide quality,
competitive products and/ or services in the pharmaceutical,
diagnostics, medical devices business, as well as the optimization
of resources owned by the Company to produce products and
or services of high quality and strong competitive edge, and
to pursue profit in order to increase the Companys value by
applying the principles of limited liability companies. In order
to achieve these purpose and objective, the Company runs its
business by dividing segmentation based on the production
and marketing activities.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 6 8 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Di bidang produksi, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha


sebagai berikut:
Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta
bahan kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas
dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah;

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat


generik, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat
kesehatan, diagnostik, kontrasepsi, serta produk makanan
baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum
termasuk untuk hewan, baik sendiri maupun atas dasar
lisensi atau pembuatan atas dasar upah; dan
Memproduksi pengemas dan bahan pengemas, mesin dan
peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang berkait
dengan industri farmasi maupun industri lainnya.

In the production department, the Company carries out the


following activities:
Producing pharmaceutical raw materials and auxiliary
materials, including chemicals and agrochemical either selfproduction or under licence or sub-contracted production
based on fee;
Producing ready-made drugs such as essential drugs, generic
drugs, trade name drugs, traditional medicines, cosmetics,
medical devices, diagnostics, contraception, as well as
good food products that are related to health maintenance
and health improvement purposes and general purposes
including for animals either self-production or under license
or subcontracted production based on fee.
Producing packaging and packaging materials, machinery
and equipments and other supporting facilities, either related
to the pharmaceutical industry or to other industries.

Perseroan memiliki fasilitas untuk melakukan penelitian dan


pengembangan produk baru, pengujian bahan dan produk serta
fasilitas produksi farma dan herbal. Fasilitas farma memproduksi
sediaan tablet, kapsul, serbuk, semisolid (salep/ gel/ krim), sirup
serta sediaan injeksi baik yang masuk dalam turunan beta laktam
maupun non beta laktam; sementara fasilitas produksi herbal
dilengkapi dengan mesin dan alat-alat untuk preparasi simplisia,
ekstraksi, evaporasi dan pengeringan dengan kapasitas ekstraksi
mencapai 40 ton per tahun.

The Company has facilities to carry out research and development


of new products, testing of materials and products as well as
production facilities and herbal pharma. Pharma facilities
produces tablets, capsules, powders, semisolid (ointment/ gel/
cream), syrup and injection preparation either included in the
beta-lactam derivatives and non-beta-lactam; while herbal
production facilities are equipped with machines and tools for
the preparation of crude drugs, extraction, evaporation and
drying with extraction capacity reaches 40 tons per year.

Realisasi Produksi Tahun 20132014


Production Realization in 20132014
No

Sediaan
Stocks

Satuan
Unit

2014

Kapasitas
Capacity

2013

Tablet Non Betalaktam


Non-Betalactam Tablet

Butir

Pieces

1.162.163.688

1.855.562.491

2.195.466.955

Kapsul Non betalaktam


Non Betalactam Capsules

Butir

Pieces

143.150.154

220.199.050

236.555.000

Tablet Betalaktam
Betalactam Tablets

Butir

Pieces

49.261.320

166.327.050

322.620.408

Kapsul Betalaktam
Betalactam Capsules

Butir

Pieces

11.630.160

27.774.846

Sirup Kering Betalaktam


Betalactam Dry Syrup

Botol

Bottles

624.999

729.207

6.606.819

Sirup Cair Botol


Liquid Syrup

Botol

Bottles

8.273.581

12.827.063

12.236.532

Sirup Kering Non Betalaktam


Non Betalactam Dry Syrup

Botol

Bottles

632.938

963.486

756.800

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 6 9 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha


Operational Overview Per Business Segment

Realisasi Produksi Tahun 20132014


Production Realization in 20132014
Sediaan
Stocks

No

Satuan
Unit

2014

Kapasitas
Capacity

2013

Tube | Tubes

7.772.731

19.500.222

15.348.960

Serbuk
Powder

Sachet | Sachets

6.744.690

36.608.565

24.207.150

10

Injeksi Cair
Liquid Injection

Ampul | Ampoule

35.237.560

41.916.079

41.060.250

11

Kapsul Herbal
Herbal Capsules

Butir | Pieces

3.896.620

7.939.490

44.000.000

Salep
Ointment

Perseroan memiliki 215 produk yang tersebar dalam berbagai


kelas terapi seperti pada tabel berikut,

The Company has 215 products that spread across therapeutic


class, as shown,

Daftar Sebaran Produk Perseroan Berdasarkan Kelas Terapi


Distribution of the Company's Products based on Therapeutic Class

No

Kelompok Terapi (Kelas Terapi I)


Therapeutic Group (Therapeutic Class I)

Jumlah Item OGB


Total Items of OGB

Jumlah Item Branded


Total Branded Items

Jumlah Item OTC


Total OTC Items

23

14

Alimentary Tract & Metabolism

Blood & Blood Forming Organs

Cardiovascular System

20

Dermatological

Genital Urinary & Sex Hormones

Musculo-Skeletal System

Nervous System

29

Parasitology

Respiratory System

13

10

Sensory Organs

11

Systemic Anti-Infectives

48

12

Systemic Hormones

13

Various

161

30

24

Jumlah Produk per Kategori


Total Products per Category
Jumlah Produk Perseroan
Total Company's Products

215

Dalam menjalankan aktivitasnya di bidang industri farmasi,


Perseroan mendirikan anak usaha PT Indofarma Global Medika
(IGM) sebagai pendukung distribusi produk yang dihasilkan
Perseroan. Melalui IGM, Perseroan memiliki anak usaha, PT
Farmalab Indoutama (Farmalab), yang bergerak dalam bidang
pengujian bioavailabilitas dan bioekivalensi obat.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

In carrying out its activities in the pharmaceutical industry, the


Company has established a subsidiary PT Indofarma Global
Medika ("IGM") to support the distribution of the Companyss
products. Through IGM, the Company has also a subsidiary , PT
Farmalab Indoutama (Farmalab) engaged in bioavailability and
bioequivalence testing of drugs.

- 7 0 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Di tahun 2014, Perseroan juga berhasil meluncurkan 3 (tiga)


produk baru dalam upaya memperbanyak varian produk
sehingga akan menjadi pilihan bagi masyarakat yang
membutuhkan sesuai dengan kelas terapi yang tersedia.

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

In 2014, the Company also successfully launched three (3) new


products as an effort to expand its product variants to give
more choices for people in need according to the available
therapeutic classes.

Produk Baru di Tahun 2014


New Products in 2014
Nama Produk
Product Names

Kelas Terapi
Therapeutic classes

Pantoprazole 40 mg

Antiulcerants

Glimepiride 4 mg Tablet

Sulphonylurea Antidiabetics

Gazole 40 mg

Antiulcerants

No.

Perseroan juga memiliki unit bisnis yang bergerak dibidang


pembuatan mesin produksi yaitu Indomach. Dengan unit bisnis
ini, Perseroan dapat memasok kebutuhan mesin produksi
internal Perseroan dan melakukan efisiensi melalui perawatan
dan peremajaan mesin produksi secara internal. Selain itu, unit
bisnis Indomach juga memasok mesin ke perusahaan lain.

The Company also has in place a business unit engaged in the


manufacture of machinery production, Indomach. With this,
the Company can supply the needs of the Company's internal
production machine and perform efficiency through maintenance
and rejuvenation internally. In addition, the Indomach business
unit also supplies engines to other companies.

Data Peremajaan Mesin Produksi Tahun 2014


Data of Production Machine Rejuvenation in 2014
No.

Nama Mesin
Machine Names

Jumlah
Total

Produksi
Production

Mesin Cetak | Tableting Machines

Mesin Pengisi Kapsul | Capsule Filling Machines

Mesin Penyalut | Coating Machine

Mesin Kartoning Otomatis | Automatic Cartoning Machines

Mesin Pengisi Sachet | Sachets Filling Machines

Mesin Pengisi Sirup Kering | Dry Syrup Filling Machines

Sediaan Serbuk |
Powder
Sediaan Injeksi Kering | Dry Injection

Mesin Sterilisasi | Sterilization Machines

Mesin Uji Pemeriksa Visual Ampul | Ampoule Visual Inspection


Machines

Mesin Labelling | Labelling Machines

Sediaan Injeksi Cair | Liquid Injection

Penambahan kapasitas produksi juga diiringi dengan


penambahan kapasitas pengujian laboratorium dan juga
penelitian dan pengembangan produk. Tahun 2014, Perseroan
melakukan penambahan mesin maupun instrumen pengujian
dengan rincian sebagai berikut:

Actualizing the Momentum of Revitalization

Sediaan Tablet dan Kapsul Non Betalaktam |


Non Betalactam Tablets and Capsule

Additional production capacity is also complemented by


additional laboratory testing capacity and also product
research and development capacity. In 2014, the Company
made additional testing machines and instruments with the
following details:

- 7 1 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha


Operational Overview Per Business Segment

Data Peremajaan Alat Laboratorium Tahun 2014


Laboratory Equipment Rejuvenation Data in 2014
No.

Nama Mesin
Names of Machine

Jumlah
Total

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi | High Performance Liquid Chromatography

Spektrofotometri | Spectrophotometer

Alat Uji Disolusi | Dissolution Tester

Raman Spektrofotometri | Raman Spectrometer

Timbangan Analitik | Analytical Balance

Alat Sampling Udara | Air Sampler

Tungku Pemanas | Furnace

Mikroskop Kamera | Microscope Camera

Pembersih Ultrasonik | Ultrasonic Bath

10

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi | High Performance Liquid Chromatography

11

Spektrofotometri | Spectrophotometer

12

Alat Uji Disolusi | Dissolution Tester

13

Alat Ukur pH | pH Meter

14

Alat Ukur Viskositas | Viscometer

15

Fluid Bed Granulator

16

Granulator Mixer Kecepatan Tinggi | High Speed Mixer Granulator

17

Mesin Coating | Coating Machine

18

Pengayak | Cone Mill

19

Mesin Cetak | Tableting Machines

Kategori
Category

Pengawasan Mutu
Quality Control

Litbang
Research and Development

Selain mendatangkan mesin-mesin baru, untuk meningkatkan


kapasitas produksi demi mendukung pemerintah melalui
program SJSN, Perseroan juga bermaksud mendirikan fasilitas
produksi FDC, ditambah juga dengan membangun fasilitas
penelitian skala pilot yang keduanya akan mulai dilakukan pada
tahun 2015.

In addition to additional new machines, the Company also


intends to establish a FCD production facility and to build a
pilot-scale research facilities in 2015. These are done in order to
increase production capacity to support Social Security program
of the government.

Pemastian Mutu

Quality Assurance

Di samping proses produksi, Perseroan juga melakukan


serangkaian upaya untuk memastikan mutu sesuai dengan
standar CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) terkini. Proses
pemastian mutu tersebut dilakukan agar produk yang dihasilkan
senantiasa berkualitas, aman, dan efektif. Salah satu upaya
tersebut ditempuh dengan melakukan renovasi, baik terhadap
fisik bangunan produksi maupun sarana penunjangnya. Hal ini
dibuktikan dengan renovasi dan penataan secara bertahap untuk
fasilitas-fasilitas yang menunjang proses produksi. Tahun 2013,

In addition to the production process, the Company also


conducts a series of efforts to ensure quality of its products. In
accordance to the Good Manufacturing Practice of Drugs (CPOB)
standards, Quality Assurance (QA) is conducted to make sure
quality, security and effectivity of the Companys products. One of
the efforts is by renovating its physical production building and
supporting facilities, which is realized in gradual renovation and
rearrangement of the facilities supporting production process.
In 2013, the Company completed the renovation of Air Handling

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 7 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Perseroan telah menyelesaikan tahapan renovasi sistem tata


udara (Air Handling Unit) di Gedung Produksi Utama. Selanjutnya,
di tahun 2014 dilakukan renovasi pada Gedung Produksi Herbal
dan Gedung Produksi Cephalosporin yang diperkirakan selesai
tahun 2015. Sedangkan, renovasi Gedung Produksi Steril akan
dilakukan pada pertengahan tahun 2015 dan Gedung Produksi
Betalaktam akan direnovasi pada akhir tahun 2015.

Unit at the Main Production Building. Subsequently, in 2014


renovation of Herbs Production building and Cephalosporin
production building has commenced for 2015 completion.
Meanwhile, the renovation of Sterile Production Building will
be completed by mid-2015 and renovation of Betalactam
production building will commence in late 2015.

Pemastian mutu juga dilakukan dengan mempertahankan


sertifikasi ISO 9001 yang telah diperoleh sejak 17 Maret 2000,
dan pembaruan sertifikasi ISO 9001 secara berkala.

Quality assurance is also performed by maintaining ISO 9001


certification obtained since March 17, 2000, and updated
periodically, as shown in table below:

Pembaruan Sertifikasi ISO 9001


ISO 9001 Certifications Renewal
ISO 9001 : 1994

4 Agustus 2003

4 August 2003

ISO 9001 : 2000

17 Mei 2006

17 May 2006

ISO 9001 : 2008

17 Maret 2009

17 March 2012

ISO 9001 : 2008

17 Maret 2012

17 March 2012

Perseroan juga menyelenggarakan pelatihan CPOB secara


berkelanjutan terhadap lebih dari 800 orang karyawan
dari semua level. Pemastian mutu juga dilakukan dengan
penggunaan aplikasi database sistem dokumentasi internal
berbasis web yang dapat diakses menggunakan web browser.
Dengan sistem ini,user dapat menggunakan e-document
tersebut untuk melihat dokumen-dokumen terkini. Diharapkan,
penerapan sistem semacam ini akan meminimalisir kesalahan
internal dan memberikan model pengelolaan organisasi yang
sehat dan aman bagi Perseroan.

The Company also holds GMP training on an ongoing basis to


more than 800 employees of all levels. Quality assurance is also
performed using internal database applications web-based
documentation system that can be accessed using a web browser.
With this system, users can only use the e-document without
having authorization to make document changes. Hopefully,
the implementation of such system would minimize internal
error and provide healthy and safe organizational management
model for the Company.

segmen usaha pemasaran


dan distribusi

MARKETING AND DISTRIBUTION


BUSINESS SEGMENT

Seluruh kegiatan manufaktur, serta pemasaran produk farma,


herbal dan alat kesehatan dilakukan oleh Perseroan. Sementara
kegiatan distribusi, trading dan penjualan produk dilaksanakan
oleh anak Perusahaan yaitu IGM dan Mitra distribusi yang
ditunjuk antara lain PT Meksa Bina Sukses (MBS), PT Sawah Besar
Farma (SBF) dan PT Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD).

Actualizing the Momentum of Revitalization

All manufacturing activities and marketing of pharmaceutical


and herbal products as well as medical equipment are conducted
by the Company. While product distribution, trading and sales are
carried out by IGM, the Companys subsidiary, and the authorized
distribution partners such as PT Meksa Bina Success (MBS),
PT Sawah Besar Farma (SBF) and PT Kimia Farma Trading and
Distribution (KFTD).

- 7 3 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha


Operational Overview Per Business Segment

Kontribusi Penjualan Produk Indofarma dan Non-Indofarma


Indofarma and Non Indofarma Product Sales Contribution

2014

35% Indofarma

2013

65% Non-Indofarma

40% Indofarma
60% Non-Indofarma

Portofolio Produk Indofarma


Indofarma's Product Portfolio

2014

90% OGB

1% Diagnostic

3% Branded Generic

3% Export

2013

3% Over The Counter

89% OGB

2% Diagnostic

5% Branded Generic

2% Export

2% Over The Counter

Kontribusi Penjualan Pasar Reguler dan Tender


Contribution in Regular and Tender Markets Sales

2014

75% Reguler

2013

25% Tender

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 7 4 -

52% Tender
48% Reguler

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

Aspek Pemasaran
Perseroan merupakan market leader produk obat generik yang
memiliki penguasaan pangsa pasar yang mencapai 20% dari
total market Indonesia. Berdasarkan jumlah stock keeping unit
(SKU), produk obat generik mencapai 140 item produk yang
terdiri dari sediaan oral maupun injeksi. Sebagai salah satu
market leader obat generik, Perseroan berfokus pada pasar
dan para pelanggan yang mencakup seluruh channel outlet
yang cukup luas, baik kategori saluran pemasaran ritel seperti
apotek dan rumah sakit maupun pelanggan wholeseller yang
bersifat rutin atau pasar regular. Selain di sektor pasar regular,
Perseroan juga menjadi pemain utama di sektor pengadaan non
rutin atau tender pada institusi pelayanan kesehatan; baik di
level daerah (Dinas Kesehatan Kabupaten | Kota) maupun untuk
mendukung kebutuhan obat nasional yang diperlukan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia khususnya untuk
menopang kebutuhan obat program untuk kasus dan indikasi
penyakit tertentu. Sebagai perusahaan farmasi Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) bersama-sama dengan BUMN farmasi lainya serta
peran perusahaan swasta, Perseroan telah menjadi mitra yang
penting bagi pemerintah dalam mendukung program-program
kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan
RI seperti program pemberantasan Tuberkolosis paru (Tb paru),
filariasis atau kaki gajah dan pengurangan gizi buruk.
Berdasarkan kontribusi penjualan produk, sektor regular tumbuh
dan menjadi kontributor utama yang mencapai 60% dari total
sales revenue. Peningkatan pertumbuhan yang dicapai pada
tahun 2014 di sektor regular merupakan bukti bahwa produkproduk Perseroan dapat diterima dengan baik oleh pelanggan
di tengah persaingan pasar obat generik yang makin ketat.
Pertumbuhan yang paling signifikan adalah pertumbuhan di
sektor ritel rumah sakit yang sejak tiga tahun terakhir mengalami
peningkatan permintaan obat generik. Di sektor perapotekan,
Perseroan masih dapat mempertahankan market share dengan
tetap berupaya untuk terus meningkatkan penetrasi produk
dan penetrasi outlet dengan fokus meningkatkan jumlah outlet
yang bertransaksi. Kemampuan produk obat generik Perseroan
untuk terus bertahan dan tumbuh di setiap saluran pemasaran
tidak terlepas dari komitmen Perseroan untuk mempertahankan
kualitas produk yang dibutuhkan oleh para pelanggannya.
Berdasarkan data riset pasar internal, telah terbukti produkproduk obat generik Perseroan masih menjadi pilihan utama
para pelanggan dibanding produk pesaing sejenis. Beberapa
produk esensial yang masih tetap menjadi pilihan utama para
pemakai akhir produk sangat dipengaruhi oleh pengalaman
panjang end user yang mendapatkan manfaat dan kepuasan
pada saat mengkonsumsi produk perusahaan.

Actualizing the Momentum of Revitalization

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Marketing Aspect

The Company is a market leader in the generic drug product


with 20% market share of the total Indonesian market. Based
on the number of stock keeping unit (SKU), the generic drug
products reach to 140 items of products consisting of oral or
injection stocks. As one of the market leader in generics, the
Company focuses on markets and customers covering all wide
channel outlets both for retail marketing channel category such
as pharmacies and hospitals as well as for routine wholeseller
customers or regular market category. In addition to the regular
market sector, the Company is also a major player in the sector of
non-routine procurement or tender to the health care institutions
at the regional level (Health Departments in Regencies/Districts).
It also supports national drug necessary which is required by the
Ministry of Health of the Republic of Indonesia to support the
needs of program drugs for certain cases and diseases indicated.
As pharmaceutical company of State Owned Enterprises (SOE)
together with other pharmaceutical companies and the role
of private enterprise, the company has become an important
government partner in supporting health programs organized
by the Ministry of Health such as lung Tuberculosis, eradication
programs, filariasis and reduction of malnutrition.

Based on the contribution of product sales, the regular sector


grows and becomes a major contributor reaching 60% of
total sales revenue. Increased growth achieved in 2014 in the
regular sector proved that the Company's products were well
received by customers in a tight generic drugs competitive
market. The most significant growth is the increasing demand
of generic drugs since the last three years from the retail sector
of hospitals. In drug stores sector, the Company was able to
maintain market share while attempting to continuously
improve product penetration and outlet penetration focusing
on increasing number of transaction outlets. The Company's
generic products ability to continually survive and grow in every
marketing channel can not be separated from the Company's
commitment to maintain the quality of products required by
customers. Based on the internal research data, the Companys
generic products prove to remain the first choice of customers
compared to similar products of competitors. Some essential
products remain the top choice of end users because these end
users are highly influenced by their long experience in getting
the benefit and satisfaction.

- 7 5 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha


Operational Overview Per Business Segment

Di sektor pasar regular, selain produk obat generik, Perseroan


juga memiliki portofolio produk yang secara aktif ditawarkan
kepada pelanggan di pasar yang mencakup produk ethical
bermerek, obat bebas atau OTC, produk herbal dan penunjang
diagnostik cepat atau rapid test diagnostic. Lini produk tersebut
diproyeksikan akan menjadi pendorong pertumbuhan yang
akan memperkuat bisnis inti obat generik. Khusus untuk produk
herbal, akan difokuskan dalam optimalisasi potensi sumber daya
alam Indonesia untuk dikembangkan sebagai produk obat yang
banyak dibutuhkan oleh sebagian masyarakat Indonesia yang
memiliki kebiasaan mengkonsumsi obat berbahan herbal. Tren
pengobatan back to nature menjadi fenomena umum dimana
kesadaran akan pentingnya terapi dan pemeliharaan kesehatan
berbahan dasar dari unsur alamkhususnya tumbuhanterus
berkembang. Kondisi tersebut menjadi peluang yang besar
untuk pengembangan dan pemasaran produk berbahan dasar
herbal, terutama kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia yang
sudah turun menurun dalam kebiasaan minum jamu sudah
terbentuk sejak lama.

In regular market sector, in addition to generic products, the


Company also has a products portfolio actively offered to
customers in markets that include branded ethical products,
OTC, herbal products and rapid diagnostic test. The product
line is projected to be a growth driver that will strengthen the
core business of generic drugs. In particular, herbal products as
the potential of Indonesia's natural resources will be optimally
developed as drug products which are greatly needed by the
majority of Indonesian people whose habit is taking drugs made
from herbs. The treatment trend of back to nature becomes a
common phenomenon in which the awareness of the importance
of therapy and health care based on natural elements-particularly
plant-continue to evolve. This condition is a great opportunity
for the development and marketing of herbal-based products,
especially the old tradition of some communities in Indonesia
in drinking herbal medicine has been formed long time ago.

Berdasarkan wilayah pemasaran dan distribusi, pemasaran


produk-produk Perseroan telah menjangkau seluruh wilayah
Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari dukungan tiga perusahaan
distribusi nasional yang menyasar pasar di semua segmen
saluran distribusi. IGM, anak usaha Perseroan, menjadi distributor
utama yang mengisi semua segmen, baik di segmen regular
maupun tender yang mencapai kontribusi 90% dari total
penjualan produk Perseroan. Selebihnya diisi oleh perusahaan
mitra distribusi lain yang secara resmi terikat dalam kontrak
kerja sama distribusi, yaitu PT Mensa Bina Sukses dan PT Sawah
Besar Farma. Pasar di Pulau Jawa masih merupakan market
yang paling penting, walaupun ini tidak berarti bahwa prioritas
Perseroan hanya tertuju pada Pulau Jawa, mengingat saat ini
beberapa wilayah di luar Pulau Jawa pun berkembang cukup
pesat terutama pasar di kawasan Sumatera dan Kalimantan.

Based on the area of m


arketing and distribution, the marketing
of the Company's products have reached all parts of Indonesia.
It cannot be done without the support of three national
distribution companies targeting markets in all segments
of distribution channels. IGM, a subsidiary of the Company,
becomes a major distributor who fills all segments, both in
the regular segments and in tenders that contributed 90%
of total sales of the Company's products. The rest is filled by
the Companys other distribution partners which are formally
bound in distribution cooperation contract, namely PT Mensa
Bina Success and PT Sawah Besar Farma. The markets in Java
are still the most important markets, although this does not
mean that the Company only puts its priority on Java Island,
considering several regions outside Java are growing quite
rapidly, particularly the markets in Sumatera and Kalimantan.

Dalam rangka sinergi dengan sesama perusahaan farmasi


BUMN, mulai bulan September 2014 Perseroan melakukan
kerjasama dengan anak perusahaan PT Kimia Farma di bidang
distribusi obat, PT Kimia Farma Trading and Distribution, dalam
memperluas area distribusi dan penetrasi produk di wilayah
yang belum digarap secara intensif oleh perusahaan distribusi
yang ada. Selain menggarap potensi pasar dalam negeri, potensi
ekspor terus dikembangkan untuk memenuhi mitra-mitra kerja
di luar negeri khususnya ke negara tujuan yang sudah cukup
lama terjalin kerjasama, seperti potensi pasar Afganistan, Negaranegara di Afrika, dan kawasan Asia Tenggara. Baik pasar dalam

In order to get synergistic with other pharmaceutical


companies of SOEs, starting in September 2014 the Company
made a partnership with its subsidiary PT Kimia Farma in
drug distribution, PT Kimia Farma Trading and Distribution
in expanding area of distribution and product penetration
in the regions where existing distribution companies has not
yet worked intensively. In addition to domestic markets, the
export potentials are being developed to meet the demand of
business partners abroad, especially to the countries having
long established cooperation, such as the potential market of
Afghanistan, Africa countries, and Southeast Asia countries.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 7 6 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

negeri maupun potensi ekspor akan selalu dioptimalkan untuk


memperkuat posisi bisnis perusahaan dalam industri farmasi di
Indonesia yang selalu tumbuh dan berkembang positif.

Both domestic and export potential markets will always be


optimized to strengthen the company's business position in the
pharmaceutical industry in Indonesia which are always growing
and developing positively.

Pada sektor pelayanan kebutuhan permintaan obat di program


BPJS Kesehatan melalui kontrak obat di E-catalog, Perseroan
dapat memberikan kontribusi yang positif dalam mendukung
ketersediaan obat di instalasi layanan primer maupun di tingkat
layanan rujukan atau lanjutan. Dengan 53 item produk yang
masuk dalam kontrak E-catalog, Perseroan berupaya keras untuk
memenuhi secara optimal atas komitmen yang ada. Dengan
pengalaman yang panjang dalam memasok kebutuhan obat di
sektor pemerintah, produksi dan distribusi produk obat generik
dapat dilakukan secara merata di setiap wilayah yang menjadi
tanggungjawab Perseroan. Kemampuan dan keberhasilan dalam
menangani suplai kebutuhan obat program BPJS akan menjadi
modal yang sangat penting dalam menyongsong universal
coverage kepesertaan dan jangkau layanan kesehatan bagi
masyarakat Indonesia yang menjadi target utama program
BPJS Kesehatan dan Kementrian Kesehatan RI di tahun 2019.
Sebagaimana perkiraan berdasarkan perhitungan compound
annual growth rate (CAGR) dari The Research and Consulting Firm
Global Data, percepatan pertumbuhan pasar farmasi Indonesia
yang didorong oleh program tersebut akan mencapai 10,2%;
dengan pasar yang mendekati USD5 triliun di tahun 2013 menuju
USD9,9 triliun pada tahun 2020 (farmaasia.com).

In the sector where the Company serves the need of drugs


demanded in BPJS program through the E-catalog drugs contract,
the Company can make a positive contribution in support of the
medicine availability in primary care and referral or afterward
services. With the 53 items included in the contract E-catalog, the
Company hardly tries to optimally fulfill the existing commitment.
With a long experience in the drugs supply in the public sector,
the production and distribution of generic products can be
evenly done in each region of the companys responsibility. The
ability and the success in addressing the needs of drug supply
of BPJS program will be a very important asset in facing the
universal coverage membership and the range of health services
for Indonesian people as the main target of the program of BPJS
Health and of the Ministry of Health in 2019. As an estimation
based on the calculation of compound annual growth rate
(CAGR) of The Global Research and Consulting Firm Data, the
accelerated Indonesian pharmaceutical market growth droved
by the program will reach 10.2%; with the market approaching
$ 5 trillion in 2013 to the USD9,9 trillion in 2020 (farmaasia.com).

Berdasarkan data penyebaran produk dan ketersediaan produk


di pasar, produk-produk Perseroan terdistribusi secara baik di
semua saluran distribusi sebagaimana tergambar dalam jumlah
outlet membeli, menyediakan dan menjual kembali produk
perusahaan sampai ke tangan pelanggan. Gambaran tersebut
memberikan keyakinan bahwa produk-produk perseroan sampai
saat ini masih menjadi produk yang menarik dan dibutuhkan
baik bagi pelanggan yang berperan sebagai buyer dan reseller
maupun pelanggan produk yang berperan sebagai end user.
Kondisi tersebut tentu menjadi peluang yang berharga untuk
mempertahankan eksistensi dan pengembangan bisnis
Perseroan khususnya dalam meluncurkan produk-produk
yang dibutuhkan untuk mengisi keperluan pelanggan yang
selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan
perkembangan jaman. Penguasaan terhadap saluran distribusi
dan pemasaran yang signifikan khususnya di kelompok pasar
obat generic yang tersebar luas dari di seluruh penjuru negeri,
menjadi modal yang berharga karena dalam jangka panjang
(future) kebutuhan akan obat generik, supplement kesehatan
dan alat penunjang diagnostic akan berkembang signifikan
seiring dengan tingkat kesadaran terhadap kesehatan.

According to the data on product dissemination and availability,


the Company's products are well distributed across all channels of
distribution as illustrated by the number of outlets that purchase,
provide and resell the Company's products to customers. The
picture gives confidence that the Company's products to this day
are still attractive and needed both for customers as buyers and
resellers and for customers as end users. These conditions would
be a valuable opportunity for the Company to continuously
exist and develop its business, especially in launching products
that are needed to fill the needs of customers who always grow
and evolve along with the changing times. Domination on the
distribution channel and significant marketing especially in the
generic drug market groups widespread along the whole corner
of the country, are valuable assets as in the future, demand for
generic drugs, health supplements and diagnostic support
tools will increase significantly in accordance with the level of
awareness of health.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 7 7 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha


Operational Overview Per Business Segment

Data Outlet Bertransaksi Produk Indofarma


Data on the Outlets Making Indofarma Product Transactions
2014

2013

2012

Jumlah Outlet
Total Outlets

Jumlah Outlet
Total Outlets

Jumlah Outlet
Total Outlets

OGB

12.719

12.687

12.171

OTC

4.544

5.106

5.102

327

435

294

6.720

6.678

6.771

Divisi | Division

DIAGNOSTIK
BRANDED

Fokus dan Pembenahan Internal Pemasaran


Perseroan

Focus on and Improvement of the Companys


Internal Marketing

Potensi besar peningkatan layanan kesehatan dan industri


farmasi Indonesia disambut baik oleh Perseroan dengan
mempertajam beberapa strategi pemasaran. Aktivitas
pemasaran selama tahun 2014 difokuskan pada pembenahan
yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan Perseroan
dalam berkompetisi di pasar yang terus berdinamika. Aspek
pemasaran Perseroan menekankan pada konsolidasi di tingkat
internal bidang marketing, khususnya menyangkut strategi
organisasi tim pemasaran yang disesuaikan dengan strategi
pengembangan pemasaran dan fokus pelanggan yang hendak
dituju.

A large potential of improved health services and Indonesia


pharmaceutical industries are welcomed by the Company by
sharpening some marketing strategies. Marketing activities
during 2014 was focused on improvements intended to
enhance the Company's ability to compete in a dynamic
market. The companys marketing aspects gives emphasis on
the consolidation in the internal level of marketing domain,
especially regarding organizational strategies of marketing
team that are tailored to the marketing development and the
focus of customers to be addressed.

Fluktuasi kurs dolar sangat berpengaruh terhadap harga


pokok produk, pada saat yang bersamaan kompetisi produk
antar perusahaan semakin ketat, maka diperlukan pengaturan
kembali portofolio produk yang disupplai kepada pelanggan.
Strategi penataan kembali portofolio produk disesuaikan
antara kebutuhan pelanggan yang harus dilayani dan target
profitabilitas produk yang harus dicapai karena itu strategi
portofolio produk harus dilakukan secara berhati-hati agar
market share dan kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi tanpa
harus mengorbankan potensi profitabilitas yang di harapkan
melalui supplai produk secara kontinue

The fluctuation in the dollar exchange rate has highly affected


basic price. At the same time, there is stringent competition of the
products offered by the companies in the industry. Therefore, it is
necessary to rearrange the Companys product portfolio provided
to customers. This rearrangement strategy should align the
customers needs to be served and product profitability targets
to be achieved. Therefore, the product portfolio strategy should
be done prudently so that the market share and customers
needs can be met without prejudicing the potential profitability
expected through the continuous supply of products.

Strategi ini kemudian berdampak positif terhadap perbaikan


kinerja Perseroan secara menyeluruh. Fokus perbaikan internal
ditekankan pada perbaikan proses bisnis di tim pemasaran
dengan menyederhanakan organisasi marketing sehingga
menciptakan proses bisnis internal yang lebih efisien. Sementara
fokus eksternal ditekankan pada koordinasi dan sinergi dengan
pihak distributor dalam menggarap semua segmen pasar
berdasarkan kontribusi masing-masing. Efektivitas penggarapan
per segmen disesuaikan dengan segmentasi, target dan

The strategy has a positive impact on the improved Company's


overall performance. The focus of internal improvements is
stressed on the improvement of business processes in the
marketing team to simplify the organization of marketing,
creating internal business processes more efficient. Meanwhile,
the external focus is emphasized on coordination and on synergy
with the distributor in capturing all market segments based
on each contribution. The effectiveness of development per
segment is adapted to segmentation, targets and positioning

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 7 8 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

positioning sehingga terjadi ketetapan penawaran dan layanan


yang diberikan oleh Perseroan. Sinergi dan koordinasi yang
baik dengan distributor berdampak sangat signifikan dalam
optimasi penggarapan semua pelanggan di semua segmen
dengan indikator penyerapan produk oleh konsumen yang lebih
tinggi di sektor regular dibanding periode tahun sebelumnya.
Peningkatan jumlah pelanggan bertransaksi meningkatkan
ketersediaan produk di pasar sehingga kesetiaan pelanggan
dapat dipertahankan.

which result in provision of supply and services provided by the


Company. Synergies and good coordination with distributors
give a very significant impact on the work optimization of all
customers in all segments. This indicated by product absorption
by the consumer is higher in the regular sector compared to the
previous year period. An increasing number of customers to do
transaction increases the products availability in the market so
that customers loyalty can be maintained.

Mengantisipasi permintaan pasar yang selalu berubah, maka


tim pemasaran berupaya untuk menciptakan koordinasi dan
komunikasi dengan bidang produksi terutama dalam mengatasi
fluktuasi permintaan produk. Dalam rangka perbaikan proses
bisnis di internal marketing, peningkatan koordinasi yang
menjembatani antara permintaan pasar, kebutuhan produk
pihak distributor dari pelanggan dikelola dengan cara yang
lebih intensif sehingga semua informasi dari pasar tersebut
dapat dioptimalkan menjadi penjualan yang ril.

Anticipating the ever-changing market demand, the marketing


team attempts to create coordination and communication with
production department, especially in dealing with fluctuations in
product demand. In order to improve internal business processes
in marketing, increased coordination bridging among market
demands, thus the product needs of customers distributor are
managed in a more intensive way so that all information from
the market can be optimized into real sales.

Menyambut Potensi 2015

Welcoming the 2015 Potentials

Tahun 2015 akan menjadi tahun yang sangat kompetitif sekaligus


tahun yang sangat prospektif bagi Perseroan. Mengingat proyeksi
bisnis dan target pemasaran yang tinggi dikarenakan tuntutan
pasar yang semakin berkembang, khususnya sektor obat generik
untuk memenuhi program BPJS Kesehatan. Perolehan komitmen
untuk kebutuhan suplai obat generik di sektor tersebut semakin
meningkat harus didukung dengan kemampuan penyediaan
produk produksi dan distribusi yang lebih baik lagi. Oleh karena
itu rencana-rencana strategis telah dipersiapkan dan telah mulai
dijalankan khususnya dalam hal-hal berikut ini:
1. Penyiapan produk jadi (finished product) dilakukan sejak
awal tahun.
2. Pengelompokan segmentasi penjualan antara segmen
regular dan tender lebih detil untuk memperbaiki fokus
kerja marketing dan distribusi serta alokasi sumber daya
Perseroan yang memadai pada setiap segmennya.
3. Memperkuat jaringan distribusi dengan memperbaiki
koordinasi dan keselarasan dalam fokus kepada pelanggan.
4. Pengembangan produk-produk yang diarahkan untuk
kebutuhan produk esensial bagi keperluan kebutuhan BPJS
Kesehatan dan obat-obat program.
5. Memperbaiki efektifitas dalam operasional tim pemasaran
dalam pengembangan pasar, kegiatan-kegiatan promotif,
dan kegiatan pendukung lainnya.

2015 will be a very competitive and prospective year for the


Company. It is due to high projected business and marketing
targets as a result of the growing market demands, especially
generics sector to meet Health BPJS program. The needs of
generic drugs in the growing sector should be supported by
the ability of providing production and distribution product
well. Therefore, strategic plans have been prepared and have
started to run, especially in terms of the following:

Actualizing the Momentum of Revitalization

1. Preparation of the finished product (finished product) since


the beginning of the year.
2. Grouping of sales segmentation between regular segments
and a detailed tender to improve the work focus on marketing
and distribution as well as the Company's allocation of
adequate resources to each segment.
3. Strengthening the distribution network by improving
coordination and alignment in customer focus.
4. Development of the products directed to the needs of
essential products for the purposes of the need of BPJS
Health and medicine program.
5. Improving the operational effectiveness of the marketing
team in the development of the market, promotional
activities, and other supporting activities.

- 7 9 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha


Operational Overview Per Business Segment

Dengan langkah-langkah tersebut, Perseroan yakin tahun


2015 diperkirakan akan menjadi momentum yang baik dalam
upaya untuk memperkuat kembali fondasi bisnis perusahaan
dalam hal peningkatan market share dan kinerja perusahaan.
Keyakinan tersebut didukung oleh keberhasilan perbaikan
yang telah dicapai selama 2014 yang telah dapat mengatasi
sebagian besar persoalan-persoalan yang ada. Dengan focus
kerja pada perbaikan proses bisnis internal di Bidang Marketing,
perencanaan strategis dan intensitas koordinasi dengan pihak
terkait seperti Bidang Produksi dan pihak Distributor maka
rencana-rencana strategis tersebut dapat direalisasikan dengan
sebaik-baiknya. Komunikasi dengan semua segmen pelanggan
baik di segmen regular maupun di segmen tender diharapkan
semua potensi permintaan dan kebutuhan dari pelanggan
dapat dipenuhi dengan optimal sekaligus mengurangi gap
yang pernah terjadi sebelumnya.

Given the aforementioned strategic plans, the Company


is optimistic that 2015 will give a good momentum for restrengthening its business foundation in order to enhance its
market share and performance. This optimism is coupled with
the Companys success in making improvements throughout
2014 so that most all the problems faced by the Company are
already overcome. By focusing on making improvement in
internal business process of Marketing Department, strategic
planning and coordination intensity with related parties such
as Production Department and Distributors, the Company
will successfully make all the strategic plans into reality. By
establishing good communications with all customer segments
both regular and tender, the Company expects to optimally fulfill
all potential demands and needs of the customers as well as to
narrow the gap that existed before.

BUSINESS solution SEGMENT

segmen usaha Solusi Bisnis


Perseroan mengembangkan dan melakukan diferensiasi bisnis
melalui solusi bisnis dengan laboratorium rumah sakit, dimana
Perseroan menyediakan alat-alat yang dibutuhkan laboratorium
rumah sakit. Seluruh kegiatan operasi dan aktivitas usaha
Perseroan pada segmen ini dijalankan oleh anak usaha, IGM.

The Company develops and conducts business differentiation


through business solution with hospital laboratories, where
the the Company provides devices required by the hospital
laboratories. The Companys operations and business activities
in this segment are carried out by the subsidiary, IGM.

Segmen usaha ini telah memberikan kontribusi pendapatan


mencapai Rp 9 miliar per bulan, dimana Solusi Bisnis ini terus
dikembangkan melalui kerjasama dengan Rumah Sakit Umum
Provinsi, dengan memperbanyak penyediaan alat-alat yang
dibutuhkan oleh rumah sakit tersebut.

This business segment has contributed a total revenue of Rp9


billion per month, where Business Solution segment will be
continuously developed in collaboration with Public Hospitals in
Provinces, by providing more equipment needed by the hospitals.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 8 0 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Tinjauan Keuangan
Financial Review

STANDARDS OF INFORMATION
PRESENTATION

Standar Penyajian Informasi


Pembahasan dalam tinjauan keuangan ini dibuat berdasarkan
informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Indofarma (Persero) Tbk dan Entitas Anak untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata,
Eddy, Siddharta, dan Tanzil serta memperoleh pendapat wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian
Perseroan dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2014, serta
kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia dan telah memenuhi
standar penyajian informasi.

The discussion in this financial review is based on information


obtained from the Consolidated Financial Statements of PT
Indofarma (Persero) Tbk and its subsidiaries for the years
ending December 31, 2014 and 2013 which have been audited
by Public Accountants Firm Hendrawinata, Eddy, Siddharta
and Tanzil with unqualified opinion, in all material aspects.
The consolidated financial position of the Company and
Subsidiaries dated December 31, 2014, as well as consolidated
financial performance and cash flows for year ending on that
date are prepared in accordance with the Financial Accounting
Standards Finance in Indonesia and have met the standards of
information presentation.

Analisa Laba (Rugi)

PROFIT (LOSS) ANALYSIS


Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian
Consolidated Statements of Comprehensive Income (Loss)

(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain | in million rupiah, unless stated otherwise)

2014

2013

Kenaikan (Penurunan)
(dalam persen)
Increase (Decrease)
(in percentage)

Penjualan bersih | Net sales

1.381.436

1.337.498

Beban pokok penjualan | Costs of goods sold

1.069.010

999.931

312.426

337.567

(7)

178.970

201.392

(11)

Beban umum dan administrasi | General and administrative expenses

91.648

150.887

(39)

Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto | Other loss (profit) Net

(4.536)

17.595

(126)

46.344

(32.306)

243

38.997

30.862

26

(55)

(136)

(59)

7.402

(63.033)

(112)

(405)

Pajak tangguhan | Deffered tax

(5.832)

8.810

(166)

Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak | TOTAL INCOME (LOSS) TAX

(6.237)

8.810

(166)

1.165

(54.223)

(102)

1.165

(54.223)

(102)

Uraian
Description

Laba bruto | Gross Profit


Beban penjualan | Sales expenses

LABA (RUGI) USAHA | OPERATING Profit (Loss)


Beban keuangan | Financial expenses
Bagian rugi (laba) dari entitas asosiasi | Loss (Profit) of investment in Associates
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK | Profit (Loss) before tax
Pajak kini | Current tax

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN | NET INCOME


Pendapatan Komprehensif Lainnya | Other Comprehensive Income
TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF |
Total Comprehensive (Loss) Income

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 8 1 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Penjualan

Sales
Pendapatan Usaha Berdasarkan Kegiatan Operasi
Total Sales Based on Operational Activity
(dalam jutaan rupiah | in million rupiah)

Penjualan Bersih
Net Sales

2014

2013

Lokal | Local
Obat | Medicine
Obat Resep | Ethical

929.650

898.474

Obat Bebas | Over the counter

35.648

17.947

Alat Kesehatan | Medicine devices

316.808

324.569

117

Diagnostik | Diagnostic
Lain-lain | Others

80.901

83.283

1.363.015

1.324.390

12.274

198

Obat Bebas | Over the counter

6.147

12.910

Sub Jumlah | SUB TOTAL

18.421

13.108

1.381.436

1.337.498

Sub Jumlah | SUB TOTAL


Ekspor | Exports
Obat Resep | Ethical

JUMLAH | TOTAL

Peningkatan penjualan ini dikarenakan peningkatan volume


penjualan produk pihak ketiga serta kebijakan harga yang
kompetitif. Jumlah pendapatan usaha Perseroan untuk
tahun 2014 adalah Rp1,38 miliar, meningkat 3% atau sebesar
Rp43,93 miliar.

The increase in sales is due to increased sales volume of third


party products as well as competitive pricing policy. The
Companys total operating revenues for the year 2014 was Rp1.38
billion, an increase by 3% or Rp43.93 billion.

Beban-beban

Expenses
Rincian Beban Usaha
Detail of Operating Expense
(dalam jutaan rupiah | In million rupiah)

Keterangan
Description

2014

Beban Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold

2013
1.069.010

999.931

270.618

352.278

Kerugian (Keuntungan) Lain-lain | Other Losses (Gains)

(4.536)

17.595

Beban Keuangan | Finance Expense

38.997

30.862

Beban Usaha | Operating Expense

Beban Pokok Penjualan


Jumlah beban pokok penjualan Perseroan untuk tahun 2014
sebesar Rp1,07 miliar meningkat 7% atau sebesar Rp69,08 miliar

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Cost of Goods Sold


Total cost of goods sold for the year 2014 amounted to Rp1.07
trillion, an increase by 7% or Rp69.08 billion compared with

- 8 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp999,93 miliar.


Peningkatan ini disebabkan di tahun 2014 Perseroan lebih
banyak menjual produk pihak ketiga.

Rp999.93 billion in 2013. The increase is due to the increased


sales of third-party products.

Beban Usaha
Beban usaha Perseroan di tahun 2014 sebesar Rp270,62 miliar
menurun 23% atau sebesar Rp81,66 miliar dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar Rp352,28 miliar. Hal ini dikarenakan
Perseroan melakukan efisiensi biaya baik terkait beban promosi
penjualan maupun beban operasional lainnya.

Operating expenses
The Company's operating expenses in 2014 amounted to
Rp270.62 billion, a decrease by 23% or Rp81.66 billion compared
to 2013 amounting to Rp352.28 billion. This decrease was
attributable to the Companys cost efficiency effort related to
sales promotion expenses and other operating expenses.

Laba

Profit
Rincian Laba
Profit Details
(dalam jutaan rupiah | In million rupiah)

Keterangan
Description

2014

Laba Bruto | Gross Profit


Laba (Rugi) Usaha | Operating Profit (Loss)

2013
312.426

337.567

46.344

(32.306)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit (Loss) Before Tax

7.402

(63.033)

Laba (Rugi) Tahun Berjalan | Net Income (Loss)

1.165

(54.223)

Laba (Rugi) Komprehensif | Comprehensive Profit (Loss)

1.165

(54.223)

Laba Bruto
Jumlah laba bruto Perseroan untuk tahun 2014 sebesar
Rp312,43 miliar menurun sebesar 7% atau sebesar Rp25,14
miliar dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp337,56
miliar. Penurunan ini disebabkan adanya kenaikan Beban
Pokok Produksi.

Gross Profit
Total gross profit of the Company for the year 2014 amounted to
Rp312.43 billion or decreased by 7% or Rp25.14 billion compared
to 2013 amounted to Rp337.56 billion. This decrease is due to
an increase in Cost of Goods Sold.

Laba Usaha
Jumlah laba usaha Perseroan untuk tahun 2014 sebesar Rp46,35
miliar meningkat 243% atau sebesar Rp78,65 miliar dibandingkan
dengan tahun 2013 sebesar negatif Rp32,30 miliar. Peningkatan
ini disebabkan adanya efisiensi biaya dan restrukturisasi.

Operating Profit
Total operating profit of the Company for the year 2014
amounted to Rp46.35 billion or grew by 243% or Rp78.65 billion
compared to 2013 amounting to negative Rp32.30 billion. The
increase is due to the cost efficiency and restructuring.

Laba Sebelum Pajak


Jumlah laba sebelum pajak Perseroan untuk tahun 2014 sebesar
Rp7,40 miliar meningkat 112% atau sebesar Rp70,44 miliar
dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar negatif Rp32,31
miliar. Peningkatan ini disebabkan adanya efisiensi biaya
dan restrukturisasi.

Profit Before Tax


Total profit before tax for the year 2014 was Rp7.40 billion or
up 112% or Rp70.44 billion compared to 2013 amounting to
negative Rp32.31 billion. The increase is due to the cost efficiency
and restructuring.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 8 3 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Laba Tahun Berjalan


Perseroan mencapai laba di tahun 2014 sebesar Rp1,16 miliar
dibandingkan dengan tahun 2013 yang mengalami kerugian
Rp54,22 miliar. Perbaikan kinerja ini disebabkan adanya efisiensi
biaya dan restrukturisasi.

Net Income
The Company gained profit for the year in 2014 amounting to
Rp1.16 billion, compared with the loss suffered in 2013 amounting
to 54.22 billion. This financial performance improvement was
attributable to cost efficiency and restructuring exercise.

Posisi Keuangan Konsolidasian

Consolidated Financial Position

Aset

Assets
Rincian Aset Perseroan
Company's Assets Details
(dalam jutaan rupiah | In million rupiah)

Uraian | Description

2014

2013

Aset Lancar | Current Assets

782.888

848.840

Aset Tidak Lancar | Non Current Assets


Jumlah Aset | Total Assets

465.455

445.671

1.248.343

1.294.511

Total aset Perseroan pada posisi per 31 Desember 2014


mengalami penurunan Rp46,17 miliar atau sebesar 4% jika
dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013.

Total assets of the Company as of December 31, 2014 decreased


by Rp46.17 billion or by 4% compared with the total assets as
of December 31, 2013.

Nilai aset lancar Perseroan pada posisi per 31 Desember 2014


mengalami penurunan sebesar Rp 65,95 miliar setara dengan 8%
dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013. Penurunan
ini terjadi dikarenakan terdapat perbaikan collection period
sehingga nilai piutang usaha menjadi lebih kecil dibandingkan
tahun 2013.

The Companys current assets as of December 31, 2014 decreased


by Rp65.59 billion or by 8% compared to the same period in
2013. This decrease was due to improved collection period so
that the value of accounts receivables was smaller than in 2013.

Nilai aset tidak lancar Perseroan pada posisi per 31 Desember


2014 mengalami peningkatan sebesar Rp19,79 miliar setara
dengan 4% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember
2013. Peningkatan ini terjadi dikarenakan adanya penambahan
beberapa mesin produksi dan renovasi gedung produksi.

The Companys non-current assets per December 31, 2014


increased by Rp19.79 billion, equivalent to 4%, compared with
the non-current assets as of December 31, 2013. This increase
was due to the addition to several production machines and
renovation of production buildings.

Liabilitas dan Ekuitas

Liabilities and Equity


Rincian Liabilitas dan Ekuitas Perseroan
Company's Liabilities and Equity Details
(dalam jutaan rupiah | In million rupiah)

Uraian | Description
Liabilitas Jangka Pendek | Current Liabilities

2014

2013

600.566

670.903

Liabilitas Jangka Panjang | Non-Current Liabilities

55.814

32.815

Jumlah Liabilitas | Total Liability

656.381

703.717

Jumlah Ekuitas | Total Equity


Jumlah Liabilitas dan Ekuitas | Total Liabilities and Equity

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 8 4 -

591.963

590.793

1.248.343

1.294.511

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Nilai liabilitas jangka pendek Perseroan pada posisi per 31


Desember 2014 mengalami penurunan sebesar Rp70,33 miliar
atau sebesar 10% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember
2013. Penurunan ini disebabkan adanya pelunasan Hutang
Medium Term Notes (MTN).

The Company total current liabilities as of December 31, 2014


decreased by Rp70.33 billion or by 10% compared with the total
current liabilities as of December 31, 2013. This decrease was
due to the repayment of Medium Term Notes (MTN).

Nilai liabilitas jangka panjang Perseroan pada posisi per 31


Desember 2014 mengalami kenaikan Rp23 miliar atau sebesar
70% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013.
Kenaikan ini disebabkan adanya realisasi Kredit Investasi dalam
rangka penambahan fasilitas produksi Perseroan.

The Companys total non-current liabilities per December 31,


2014 grew by Rp23 billion or 70% compared with the total noncurrent liabilities per December 31, 2013. This increase was due
to the realization of investment credit in order to increase the
Company's production facilities.

Saldo ekuitas Perseroan pada posisi per 31 Desember 2014


mengalami kenaikan sebesar Rp1,17 miliar atau sebesar 0,2%
dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2013. Kenaikan
ini disebabkan adanya laba tahun berjalan.

The Company's total equity per December 31, 2014 increased


by Rp1,17 million or by 0.2% compared with the total equity
per December 31, 2013. This increase was due to the profit for
the year.

Arus Kas

cash flow
Rincian Arus Kas Perseroan
Company's Cash Flow Details
(dalam jutaan rupiah | In million rupiah)

Uraian | Description

Kenaikan (Penurunan) (%)


Increase (Decrease) (%)

2014

2013

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi |


Net Cash Flow from Operational Activities

148.727

(141.617)

205

Arus Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi |


Net Cash Flow from Investing Activities

(54.387)

(35.843)

52

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan |


Net Cash Flow from Financing Activities

(79.747)

118.960

(167)

14.592

(58.500)

(125)

121.432

194.903

(38)

(270)

(14.970)

(98)

135.754

121.432

12

Kenaikan bersih kas dan setara kas |


Increase in Cash and Cash Equivalents
Kas dan setara kas awal periode |
Cash and Cash Equivalents at the Beginning of Period
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing |
Effect of Foreign Exchanges rate changes
Kas dan setara kas akhir periode |
Cash and Cash Equivalents at the End of Period

Arus Kas Aktivitas Operasi


Kas bersih yang diperoleh untuk aktivitas operasi selama periode
tahun 2014 adalah sebesar Rp148,73 miliar. Arus kas masuk dari
aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan
sebesar Rp1.821,87 miliar dan penerimaan restitusi pajak sebesar
Rp81,48 miliar. Arus kas yang keluar untuk aktivitas operasi
digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan
sebesar Rp1.712,63 miliar, pembayaran bunga sebesar Rp38,99
miliar dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp3,01 miliar.

Actualizing the Momentum of Revitalization

Operating Activities Cash Flow


Net cash provided for operating activities during the period of
2014 amounted to Rp148.73 billion. Cash inflow from operating
activities was derived from cash receipts from customers of
Rp1,821.87 billion and the receipt of tax refunds of Rp81.48
billion. Cash outflow for operating activities consisted of cash
paid to suppliers and employees of Rp1,712.63 billion, interest
payments of Rp38.99 billion and tax payments of Rp3.01 billion.

- 8 5 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi selama


periode tahun 2013 adalah sebesar Rp141,62 miliar. Arus kas
masuk dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari
pelanggan sebesar Rp1.302,02 miliar dan penerimaan restitusi
pajak sebesar Rp21,47 miliar. Arus kas yang keluar untuk aktivitas
operasi digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan
karyawan sebesar Rp1.425,24 miliar, pembayaran bunga sebesar
Rp30,73 miliar dan pembayaran pajak penghasilan sebesar
Rp8,39 miliar.

Net cash used for operating activities during the period of the year
2013 amounted to Rp141.62 billion. Cash inflow from operating
activities was derived from cash receipts from customers of
Rp1,302.02 billion and receipt of tax refunds of Rp21.47 billion.
Cash outflow for operating activities was used for cash paid to
suppliers and employees of Rp1,425.24 billion, interest paid of
Rp30.73 billion and income tax paid of Rp8.39 billion.

Arus Kas Aktivitas Investasi


Arus kas bersih yang digunakan Perseroan dari aktivitas investasi
untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp54,38 miliar, meningkat
sebesar 52% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp35,84
miliar. Peningkatan ini disebabkan peningkatan investasi aset
tetap Perseroan di tahun 2014.

Investing Activities Cash Flows


Net cash flow used the Company for investment in 2014
amounted to Rp54,38 billion, an increase by 52% compared
to 2013 amounting to Rp35.84 billion. This increase was due to
an increase in the Company's fixed asset investment in 2014.

Arus Kas Aktivitas Pendanaan


Arus kas bersih yang digunakan Perseroan dari aktivitas
pendanaan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp79,74 miliar,
menurun sebesar 167% dibandingkan dengan tahun 2013.
Penurunan ini disebabkan pelunasan hutang surat berharga
MTN di tahun 2014.

Financing Activities Cash Flows


Net cash flows used by the Company from financing activities in
2014 amounted Rp79.74 billion, a decrease by 167% compared
to 2013. This decrease was due to MTN repayment in 2014.

likuiditas

LIQUDITY

Likuiditas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam


memenuhi liabilitas jangka pendek, yang dihitung dengan cara
membandingkan Aset Lancar dengan liabilitas jangka pendek
Perseroan. Rasio likuiditas Perseroan pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 masing-masing130,36% dan126,5%. Peningkatan
rasio likuiditas perseroan disebabkan oleh pelunasan dana
Medium Term Notes (MTN) di tahun 2014.

Liquidity reflects the Companys ability to meet current liabilities,


which are calculated by comparing Current assets with current
liabilities of the Company. The Company's liquidity ratio as
at December 31, 2014 and 2013 were 130.36% and 126.5%
respectively. The increase in the company's liquidity ratio was
due to Medium Term Notes (MTN) repayment in 2014.

SOLVABILITAS

SOLVABILITY

Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam


membayar liabilitasnya, yang dihitung dengan cara
membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset (Debt to
Asset Ratio/DAR) dan membandingkan jumlah liabilitas dengan
jumlah ekuitas (Debt to Equity Ratio/DER).

Solvability demonstrates the Companys ability to pay its


liabilities calculated by comparing total liabilities to total assets
(Debt to Asset Ratio/DAR), and comparing total liability to total
equity (Debt to Equity Ratio/DER).

Debt to Equity Ratio Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014


dan 2013 masing-masing 110,88% dan 119,11%. Debt to Asset
Ratio Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

The Companys DER as of December 31, 2014 and 2013 was


110.88% and 119.11% respectively. DAR of the Company
as of December 31, 2014 and 2013 was 52.58% and 54.36%

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 8 6 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

masing-masing 52,58% dan 54,36%. Kemampuan membayar


hutang Perseroan mengalami perbaikan yang ditunjukkan
dengan penurunan rasio solvabilitas dan hutang Perseroan
terjamin dengan jumlah aset perusahaan yang memadai. Hal
ini terjadi dikarenakan struktur hutang menjadi lebih baik yang
disebabkan pelunasan Medium Term Notes, serta kenaikan
ekuitas akibat pencapaian laba tahun berjalan.

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

respectively. The Company's solvability has improved, as


indicated by a decrease in the Company's solvency ratio and
the Companys liabilities are secured by an adequate number of
company assets. This is attributable to the better debt structure
due to Medium Term Notes repayment, the increase in equity
due to the achievement of profit for the year.

RASIO PENGEMBALIAN Piutang

ACCOUNT RECEIVABLES COLLECTIBILITY

Rasio pengembalian piutang menunjukkan kemampuan


Perseroan dalam mengelola piutang usaha. Tercatat bahwa
rata-rata pengembalian piutang di tahun 2014 adalah sebesar
51 hari, tingkat rata-rata ini turun bila dibandingkan dengan
tahun 2013 yang mencapai 74 hari. Hal ini terjadi karena terdapat
perbaikan pelunasan piutang usaha dari konsumen.

Account receivables collectibility ratio reflects the Companys


capability in managing its account receivables. The average
account receivables collectibility in 2014 was 51 days, a decrease
compared with 74 days in 2013. The decrease was attributable
to improvement in the account receivables collectibility
from customers.

KEBIJAKAN STRUKTUR PERMODALAN

CAPITAL STRUCTURE AND THE CAPITAL


MANAGEMENT POLICY

Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk


memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat
modal tertentu.

Main objective of the Companys capital management is to


ensure the maintenance of a sound capital ratio in order to
support the Companys business and maximize the shareholders
value.

Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan


usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para
pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang
berkepentingan terhadap Perseroan dan untuk menjaga struktur
optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.

The Company manages the capital to sustain its business in


order to maximize the wealth of shareholders and benefits to
other interested parties converned with the Company and to
maintain an optimal capital structure to reduce capital costs.

Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang dapat


diatribusikan kepada pemilik entitas induk (terdiri dari modal
saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba) dan pinjaman
dan utang bersih (terdiri dari sewa pembiayaan, utang bank
dikurangi dengan saldo kas dan setara kas). Perseroan ataupun
entitas anak tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan
permodalan tertentu.

The Company's capital structure consists of equity attributable


to owners of the parent entity (consisting of capital stock,
additional paid-in capital, and retained earning) and loans and
net borrowings (consisting of lease financing, bank borrowing
reduced by cash and cash equivalents). The Company or its
subsidiaries are not required to meet certain capital requirements.

Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan


gearing ratio yang merupakan total pinjaman berdampak bunga
dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.

The Company monitors capital using a gearing ratio, which is


the result of total loans bearing interests divided by total equity
attributable to the owners of parent entity.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 8 7 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Ikatan Material Untuk


Investasi Barang Modal

MATERIAL BINDING ON
CAPITAL GOODS INVESTMENT

Perseroan memperoleh Kredit Investasi - I dari Bank Mandiri


sesuai surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014 tanggal 16 Juni
2014 dengan limit KI - I senilai Rp13.860.000.000; Jadwal
penarikan s/d 30 Juni 2015, dengan suku bunga 10,50% pertahun
dengan Jangka waktu angsuran sampai dengan 31 Desember
2018, kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi
Produksi Herbal dan Produksi Steril.

The Company obtained investment credit line I (KI-I) from Bank


Mandiri pursunt to the letter No.CBG.CB2/D01.SPPK.005/2014
dated June 16, 2014 with a ceiling of Rp13,860,000,000;
disbursement period up to June 30, 2015; 10.50% interest
per annum and installment term up to December 2018. The
investment credit is used for renovation of Herbal Production
and Sterile Production facilities.

Perseroan memperoleh Kredit Investasi - II dari Bank Mandiri


sesuai surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.006/2014 tanggal 16 Juni
2014 dengan limit KI - II (Tranche A) senilai Rp8.676.581.800;
Jadwal penarikan s/d 31 Desember 2014, dengan suku bunga
10,50% pertahun dengan jangka waktu angsuran sampai
dengan 31 Desember 2017; limit KI -II (Tranche B) senilai
Rp44.463.418.200; Jadwal penarikan s/d 31 Desember 2015,
dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan Jangka waktu
angsuran sampai dengan 31 Desember 2018 kredit Investasi
tersebut digunakan untuk renovasi dan pembangunan fasilitas
pilot plan serta pembangunan fasilitas produksi FDC.

The Company obtained investment credit line II (KI-II)


(Tranche A) from Bank Mandiri pursuant to the Letter No.CBG.
CB3/D02.SPPK.D06 /2014 dated June 16, 2014 with a ceiling of
Rp8,676,581,800; 10,50% interest per annum ; and installment
term up to December 31, 2017; ceiling of KI-II (Tranche B) of
Rp44,463,418,200; withdrawal term up to December 31, 2015;
10.50% interest per annum; and installment term up to December
31,2018. The investment credit is used for construction of Pilot
Plan and FDC Production Facilities.

Perbandingan realisasi
dengan target 2014

REALIZATION COMPARISON WITH 2014


TARGETS
Penjualan, Beban dan Laba Rugi
Sales, Expense and Profit Loss
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain | in million rupiah, unless otherwise stated)

Realisasi 2014
2014 Realization

RKAP 2014
2014 RKAP

Pencapaian (%)
Achievement (%)

Penjualan Bersih | Net Sales

1.381.436

1.461.910

95

Beban Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold

Uraian | Description

(1.069.010)

(1.111.370)

98

Laba Kotor | Gross Profit

312.426

350.540

86

Beban Penjualan | Sales Expenses

(178.970)

(196.603)

98

Beban Administrasi dan Umum | Administrative and General Expenses

(91.648)

(99.732)

82

4.536

(8.771)

(52)

(38.942)

(39.500)

99

(Kerugian) Keuntungan Lain-lain Neto | Other (Loss) profit Net


Beban Keuangan | Financial Expenses
Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit (Loss) Before Tax

7.402

5.934

62

Pajak | Taxes

(6.237)

(1.524)

83

Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)

1.165

4.410

26

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 8 8 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Di tahun 2014, Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar


Rp1,38 triliun atau hanya mencapai target RKAP 2014 senilai 95%.
Selain itu, Perseroan mampu menerapkan efisiensi di berbagai
lini proses bisnis, yang dapat ditunjukkan dengan mampu
mengelola beban administrasi dan umum yang hanya sebesar
82% dari RKAP dan beban keuangan yang hanya mencapai
99% dari RKAP.

Towards Sustainability

Divident POLICY AND DISTRIBUTION

Selama dua tahun buku terakhir, Perseroan telah membagikan


dividen kepada pemegang saham berdasarkan hasil keputusan
RUPS Tahunan Tahun 2013 yang dilaksanakan pada 11 April
2013 senilai Rp4,23 miliar atas laba tahun buku 2012, dengan
harga per lembar saham senilai Rp1,37 yang dibayarkan pada 22
Mei 2013. Sedangkan untuk tahun buku 2013, Perseroan tidak
membagikan dividen kepada pemegang saham.

Over the last two financial years, the Company has distributed
dividends to shareholders based on the resolution of the Annual
General Meeting 2013 held on April 11, 2013 in the amount of
Rp4,23 billion from the 2012 financial year retained earnings, at
a price of Rp1,37 per share to be distributed on May 22, 2013. As
for financial year 2013, the Company did not distribute dividends
to shareholders.

IMPACT OF CHANGES IN FOREIGN


EXCHANGE RATE

Dampak Perubahan nilai


tukar mata uang asing
Mata uang pelaporan keuangan Perusahaan adalah Rupiah.
Kinerja Perusahaan memiliki risiko terhadap fluktuasi mata
uang asing dikarenakan Perusahaan membeli bahan baku yang
harganya dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar mata uang
doalr AS, namun Perusahaan tidak bisa menyesuaikan harga
jual produk. Untuk mengurangi dampak risiko ini perusahaan
melakukan kontrak pembelian dalam rupiah dengan agen
dalam negeri.

The Company's financial reporting currency is in Rupiah. The


Companys performance has exposure to foreign currency
fluctuations as the Company raw materials prices denominated
in US dollar; moreover, the Company is not able to adjust the
sales price of its products. To mitigate the impact of this risk,
the Company arranges the purchase agreements in Rupiah
currency with local agents.

IMPACT OF THE CHANGES IN RAW


MATERIAL PURCHASE PRICE

Dampak Perubahan
Harga beli bahan baku
Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi Indonesia
pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga
bahan baku masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi
kelangsungan industri farmasi di Indonesia. Langkah antisipatif
yang dilakukan Indofarma adalah mengupayakan kontrak
jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya
sangat fluktuatif.

Until now, Indonesian pharmaceutical industry has a high


dependence on imported raw materials. Therefore, the price
of raw materials is still a factor that greatly affects the survival of
the pharmaceutical industry in Indonesia. Indofarma anticipates
the challenge by seeking long-term contracts on the purchase
of certain raw materials whose prices are very volatile.

Realization OF THE use of proceed


from limited public offering

Realisasi Penggunaan Dana


Hasil Penawaran Umum Terbatas

Actualizing the Momentum of Revitalization

Menuju Keberlanjutan

In 2014, the Company recorded net sales of Rp1.38 trillion, only


hit the target CBP 2014 by 95%. In addition, the Company was
able to implement efficiency in the various lines of business
process, which can be shown in its ability to manage general
and administrative expenses to reach only 82% of the CBP and
the finance expenses to reach only 99% of the CBP.

Kebijakan dan Pembagian Dividen

Perseroan tidak memiliki dana hasil penawaran umum terbatas.

VI

The Company did not have any proceed from Limited


Public Offering.

- 8 9 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Informasi Material Mengenai


Divestasi, Penggabungan
Usaha, Akuisisi, dan/atau
Restrukturisasi Utang/Modal

MATERIAL INFORMATION ABOUT THE


DIVESTMENT, MERGER, ACQUISITION,
AND / OR BORROWING/CAPITAL
RESTRUCTURING

Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi di tahun


buku 2014 terkait dengan divestasi, akuisisi dan restrukturisasi
utang atau modal.

There is neither material information nor facts occurring in


financial year 2014 related to divestment, acquisition and
borrowing/capital restructuring.

Informasi dan Fakta


Material yang Terjadi Setelah
Tanggal Laporan Akuntan

INFORMATION AND MATERIAL FACTS


OCCURRING AFTER THE DATE OF
FINANCIAL STATEMENTS

Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah


tanggal laporan akuntan.

There is neither material information nor fact occurring after


the date of the Companys financial statements.

Informasi Transaksi
dengan Pihak Berelasi

INFORMATION ON TRANSACTIONs WITH


RELATED PARTIES

Terdapat transaksi dengan pihak berelasi, dimana Perseroan


telah menetapkan persyaratan transaksi yang sama dengan
pihak ketiga. Terkait dengan informasi dengan pihak berelasi,
rinciannya adalah sebagai berikut:

There are transactions with related parties, where the Company


has set similar terms and requirements with third parties.
Information related to transactions with related parties is
as follows:

Rincian Transaksi dengan Pihak Berelasi


Transaction with Related Parties Details
(dalam jutaan rupiah, kecuali dinyatakan lain | in million rupiah, unless otherwise stated)

2014
2014

2013
2013

769

2,106

PT Kimia Farma (Persero) Tbk

10,587

5,425

Jumlah

11,356

7,530

0.82%

0.56%

Uraian | Description
Penjualan
PT RNI (Persero)

Presentase dari penjualan


Pembelian
PT Kimia Farma (Persero) Tbk

246

244

PT RNI (Persero)

649

1,098

PT Bio Farma (Persero)

8,855

223

Jumlah

9,750

1,565

1.23%

0.25%

491

769

27,406

22,087

Presentase dari pembelian


Penghasilan Bunga
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Beban Bunga Pinjaman & Provinsi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 9 0 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Informasi Transaksi Material


yang Mengandung Benturan
Kepentingan dan/atau
Transaksi dengan Pihak Afiliasi

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

INFORMATION ON MATERIAL
TRANSACTIONS BEARING CONFLICT OF
INTEREST AND/OR TRANSACTIONS WITH
AFFILIATED PARTIES

Pengungkapan informasi material dilaksanakan dengan berdasar


kepada Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-431/BL/2012
tanggal 1 Agustus 2012. Perihal transaksi yang mengandung
benturan kepentingan, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
menjamin bahwa setiap anggota manajemen penting
Perusahaan tunduk kepada seluruh peraturan perusahaan
dan peraturan yang berlaku secara umum dan menyatakan
bahwa mereka tidak mempunyai benturan kepentingan
kepada Perseroan.

Material information disclosure is based on the Decision of the


Chairman of Bapepam-LK No. Kep-431 / BL / 2012 dated August 1,
2012 on the Transaction Bearing Conflict of Interest. The Board of
Commissioners and Board of Directors ensure that each member
of the Companys key management is subject to all company
regulations prevailing law and regulations, and declare that they
have no conflict of interest against the Company.

Dalam hal terjadi benturan kepentingan yang menyangkut


semua anggota Direksi maka Perusahaan akan diwakili oleh
Dewan Komisaris atau oleh salah seorang yang ditunjuk
oleh Dewan Komisaris. Apabila tidak ada Dewan Komisaris,
maka RUPS dapat mengangkat seorang atau lebih untuk
mewakili perusahaan.

In the event of a conflict of interest involving all members


of the Board of Directors, the Company shall be represented
by the Board of Commissioners or by one BOC member
appointed by the Board of Commissioners. If there is no Board
of Commissioners, the AGM may appoint one person or more
to represent the Company.

Selama tahun buku 2014, Perseroan tidak memiliki transaksi


material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau
transaksi dengan pihak afiliasi.

During financial year 2014, the Company has no material


transaction bearing conflict of interest and / or transactions
with affiliated parties.

Informasi Keuangan yang


Mengandung Kejadian yang Bersifat
Luar Biasa dan Jarang Terjadi

FINANCIAL INFORMATION CONTAINING


EXTRAORDINARY AND RARE EVENTS

Tidak terdapat informasi keuangan yang mengandung kejadian


luar biasa dan jarang terjadi.

There is no financial information containing extraordinary and


rare events.

Perubahan Peraturan PerundangUndangan yang Berpengaruh


Signifikan Terhadap Perusahaan

amendment to laws and legislation


significantly affecting the company

Selama tahun buku 2014, tidak terdapat perubahan peraturan


perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap
kinerja keuangan Perseroan.

During financial year 2014, there is no amandement to laws


and legislation significantly affecting to the Company's
financial performance.

Kebijakan Akuntansi
dan Perubahannya

accounting policy and its


amendment

Tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang signifikan


selama tahun 2014.

Actualizing the Momentum of Revitalization

There was no significant changes to accounting policy in 2014.

- 9 1 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Keuangan
Financial Review

Estimasi dan Asumsi

Estimate and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain


dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan
yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan
penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan
mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia
saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang
ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat
berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar
kendali Perseroan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi
ketika keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key


sources of estimation uncertainty at the reporting date that
have a significant risk of causing a material adjustment to the
carrying amounts of assets and liabilities within the next financial
period are disclosed below. The Company based its assumptions
and estimates on parameters available when the consolidated
financial statements were prepared. Existing circumstances and
assumptions about future developments may change due to
market changes on circumstances arising beyond the control
of the Company. Such changes are reflected in the assumptions
when they occur:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan
pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini
mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen
pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan
berdasarkan bukti- bukti obyektif yang dapat diverifikasi
(seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan
besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda
karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities


Indonesian Financial Accounting Standards require
measurement of certain financial assets and liabilities
at fair values, and the disclosure requires the use
of estimates. Significant component of fair value
measurement is determined based on verifiable objective
evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while
timing and amount of changes in fair value might differ
due to different valuation method used.

b. Provisi dan Kontijensi


Perseroan, dalam kegiatan usaha normal, menjalankan
sesuai ketentuan untuk kewajiban hukum maupun
konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan pada
ketentuan dan kontinjensi. Dalam pengakuan dan
pengukuran ketentuan, manajemen mengambil
pertimbangan risiko dan ketidakpastian.

b. Provisions and Contingencies


The Company, in the ordinary course of business,
sets up appropriate provisions for its present legal or
constructive obligations, if any, in accordance with its
policies on provisions and contingencies. In recognizing
and measuring provisions, management takes risk and
uncertainties into account.

c. Estimasi Nilai Realisasi Bersih Persediaan.


Dalam menentukan nilai realisasi bersih (NRV) persediaan,
Grup mempertimbangkan persediaan usang, kerusakan,
kerusakan fisik, perubahan tingkat harga, perubahan
kebutuhan konsumen, atau penyebab lainnya untuk
mengidentifikasi persediaan yang harus diturunkan ke
NRV. Grup menyesuaikan biaya persediaan ke jumlah
terpulihkan pada tingkat yang dianggap cukup untuk
mencerminkan penurunan pasar dalam nilai persediaan.

c. Estimating Net Realizable Value of Inventories


In determining the net realizable value (NRV) of
inventories, the Group considers inventory obsolescence,
damages, physical deterioration, changes in price levels,
changes in consumer demands, or other causes to
identify inventories which are to be written down to NRV.
The Group adjusts the cost of inventories to recoverable
amount at a level considered adequate to reflect market
decline in the value of the inventories.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 9 2 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

d. Imbalan Pasti Pasca Kerja


Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa
faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
berdasarkan beberepa asumsi. Asumsi yang digunakan
untuk menentukan biaya pensiun neto mencakup
tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang.
Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi
jumlah tercatat kewajiban pensiun.

d. Post Employment Benefits


The present value of the pension obligations depends on
a number of factors that are determined on an actuarial
basis using a number of assumptions. The assumptions
used in determining the net cost for pensions include the
discount rate and future salary increase. Any changes in
these assumptions will have an impact on the carrying
amount of pension obligation.

Perseroan menentukan tingkat diskonto dan kenaikan


gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode
pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga
yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas
estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan
untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam
menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perseroan
mempertimbangkan tingkat bunga obligasi pemerintah
yang didenominasikan dalam mata uang imbalan akan
dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan
jangka waktu kewajiban pensiun yang terkait.

The Company determines the appropriate discount rate


and future salary increase at the end of each reporting
period. The discount rate is interest rate that should
be used to determine the present value of estimated
future cash outflows expected to be required to settle
the pension obligations. In determining the appropriate
discount rate, the Company considers the interest rate
of government bonds that are denominated in the
currency in which the benefits will be paid and that
have terms to maturity approximating the terms of the
related pension obligation.

Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perseroan


mengumpulkan data historis mengenai perubahan
gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan
perencanaan bisnis masa datang.

For the rate of future salary increases, the company


collects all historical data relating to changes in base
salaries and adjust it for future business plans.

e. Aset Pajak Tangguhan


Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada
laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika
besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan
memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang
diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan
untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang
diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya
dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta
strategi perencanaan pajak masa depan.

e. Deferred Tax
Deferred tax assets are recognized for all temporary
differences between the financial statements
carrying amounts of existing assets and liabilities and
their respective taxes bases to the extent that it is
probable that taxable profit will be available against
which the temporary differences can be utilized.
Significant management estimates are required to
determine the amount of deferred tax assets that can
be recognized, based upon the likely timing and the
level of future taxable profits together with future tax
planning strategies.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 9 3 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasional
Operational Review

Dalam melakukan pengelolaan aktivitas operasional dan


usahanya, Perseroan didukung oleh strategi manajemen
Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola dan meningkatkan
kompetensi insan Perseroan. Di samping itu, Information
Technology (IT ) Governance atau tata kelola Teknologi
Informasi menjadi salah satu prioritas Perseroan dalam
melaksanakan pengelolaan organisasi yang efektif, akuntabel
dan sesuai pada prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang aman
dan berkelanjutan.

In conducting its business operations and management


activities, the Company is supported by the strategy of Human
Resources Management (HR) which manages and improves
human competency in the Company. In addition, the Information
Technology (IT) governance or governance of Information
Technology becomes one of the priorities of the Company in
managing effective and accountable organization which is
accordant with the principles of safe and sustainable corporate
governance.

Sumber Daya Manusia dan


Pengembangan Kompetensi

HUMAN RESOURCES AND


COMPETENCE DEVELOPMENT

Perseroan memandang SDM sebagai kunci dari kinerja


perusahaan sekaligus aset penting bagi keberlanjutan usaha.
Untuk mendukung kedua hal tersebut, Perseroan menegakkan
komitmen kuat untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas
SDM secara terencana dan berkelanjutan. Terhitung hingga 31
Desember 2014, Perseroan memiliki total 1.037 karyawan dengan
besaran gaji sesuai Upah Minimum Kabupaten/Kota Bekasi.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

The Company view HR as a key asset of the company's


performance and as an important asset for the business
sustainability. To support both of these, the Company
upholds a strong commitment to improve the living
standard and human resources quality in a planned and
sustainable manner. From now to December 31, 2014,
the Company had a total of 1,037 employees with a salary
scale according Minimum Wage District / City of Bekasi.

- 9 4 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Untuk mendorong kemandirian sekaligus pengelolaan usaha


yang berasaskan efisiensi dan efektifitas, Perseroan membedakan
kebijakan pengelolaan SDM yang bernaung di bawah Perseroan
dengan kebijakan pengelolaan anak usaha PT Indofarma
Global Medika.

To encourage the autonomy as well as efficient and effective


business management, the Company distinguishes HR
management policy under the Company and management
policy under the subsidiary PT Indofarma Global Medika.

Komposisi dan Jumlah SDM Perseroan

Composition and Total Number of the


Companys HR

Jumlah Keseluruhan Karyawan


Total Number of Employees

Karyawan PT Indofarma (Persero) Tbk.


PT Indofarma (Persero) Tbk s Employees

2014

2013

1.037

1.127

Komposisi Karyawan Perusahaan Berdasarkan Jabatan/Level Organisasi


Employees Composition of the Company based on Position/Organizational Rank
Level Organisasi
Organizational Rank
Manajer | Manager

2014

2013

20

27

Asisten Manajer | Assistant Manager

50

50

Supervisor

161

175

Pelaksana | Operator
Jumlah karyawan | Total Number of Employees

806

875

1.037

1.127

Tingkat Pendidikan
Educational Level
Tingkat Pendidikan
Educational Level

2014

2013

S2 | Magister

11

10

S1 | Bachelor

343

381

Diploma-3 | Diploma

97

103

SMA/SMU Sederajat | Senior High School or the same level

487

528

SMP Sederajat | Junior High School or the same level

73

78

SD | Elementary School
Jumlah karyawan | Total Number of Employees

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 9 5 -

26

27

1.037

1.127

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasional
Operational Review

Status Kepegawaian
Employment Status
Status Kepegawaian
Employment Status

2014

2013

Karyawan Tetap | Permanent Employees

808

840

Karyawan PKWT | Temporary Employees

229

287

1.037

1.127

2014

2013

Laki-laki | Males

759

866

Perempuan | Females

242

261

1.037

1.127

Jumlah karyawan | Total Number of Employees

Jenis Kelamin
Gender
Jenis Kelamin
Gender

Jumlah karyawan | Total Number

HR Competency Development

Pengembangan Kompetensi SDM


Perseroan menyusun kebijakan pengembangan SDM sesuai
dengan man power plan yang ditetapkan manajemen. Kebijakan
ini juga mempertimbangkan rencana ekspansi bisnis Perseroan
terutama pada aspek-aspek berikut ini,

The Company formulates human resources development policies


in accordance with the manpower plan set by the management.
This policy also considers the Company's business expansion
plans, especially in the following aspects:

Pengembangan Organisasi
Job Enrichment
Individu diberi penugasan yang beragam dari sisi bisnis,
teknis, dan organisasi ditujukan untuk memperkaya
kemampuan karyawan dalam fungsi tugasnya.

Job Enlargement
Individu dalam Perseroan diberikan penugasan dalam
proyek-proyek yang melibatkan koordinasi antar lintas
bidang. Implementasi dari aspek ini ditujukan untuk
memperluas wawasan karyawan untuk mengetahui
hubungan proses bisnis yang komprehensif.

Job Value
Melakukan review berkala pada masing-masing posisi
terkait dengan kontribusinya dalam pencapaian kerja
untuk menentukan nilai yang harus dihargai di setiap
jabatan yang ada di Perseroan.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 9 6 -

Organizational Development
Job Enrichment
Each individuals is given various assignments in terms
of business, technical, and organizational duties in order
to enrich the employees competencies.
Job Enlargement
Individuals in the Company are given the project
assignments involving coordinations among divisions.
It is intended to broaden the employees insights on
related comprehensive business processes.

Job Value
Conducting a periodic review on each position associated
with contribution to the work achievement in order to
determine the value for each position in the Company.

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Job Grading
Menetapkan bobot jabatan dari masing-masing posisi
yang ada di Perseroan untuk melakukan pemetaan posisi.

Job Grading
Determining position value of each rank in the Company
to perform the rank mapping.

Rotasi dan Mutasi


Dilakukan dengan mempertimbangkan azas prestasi dan
kualifikasi yang dibutuhkan untuk program penyegaran
dan program pemenuhan kompetensi dan kualifikasi
dalam persyaratan jenjang karir.

Rotation and Mutation


Conducted by considering the principle of merit and
qualifications required for refreshment program and
competency and qualification fulfillment program
required for career development.

Transformasi Budaya
Perseroan memiliki dan terus mengembangkan sistem tata
nilai sebagai acuan dari seluruh karyawan dan manajemen.
Sistem nilai ini merupakan kumpulan dari tata nilai yang
disepakati bersama dan melandasi semua aspek budaya
dan organisasi.

Cultural Transformation
The Company has in place and continuously develops
the value system as a reference for all employees
and management. This value system is a collection of
mutually agreed values and underlies all cultural and
organizational aspects.

Untuk mengimplementasikan peningkatan kompetensi SDM,


Perseroan berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan
pelatihan di seluruh aspek operasional Perseroan secara
terencana dan berkelanjutan. Upaya peningkatan kompetensi ini
diselenggarakan dengan menjunjung tinggi prinsip persamaan
kesempatan kepada seluruh karyawan Indofarma. Di tahun
2014, Perseroan fokus untuk meningkatkan kompetensi dan
ketrampilan serta menanamkan nilai inti perusahaan pada
seluruh karyawan.

To implement HR competency improvement, the Company is


committed to provide education and training in all aspects of
the Company's operations in a planned and sustainable manner.
The effort is conducted by upholding the principle of equal
opportunity for all Indofarmas employees. In 2014, the Company
focused on competence and skills improvement as well as core
values embodiment in
all employees.

Sepanjang tahun 2014 Perseroan telah menyelenggarakan


program pendidikan dan pelatihan baik dari internal maupun
eksternal dengan jumlah biaya pelatihan sebesar Rp303,6
juta. Total waktu pelatihan di tahun 2014 lebih dari 12.500
jam. Hal ini merupakan wujud komitmen Perseroan dalam
mengembangkan SDM, ditengah-tengah kebijakan efisiensi
yang sedang dilaksanakan Perseroan.

Throughout 2014, the Company has organized both internal and


external education and training programs with a total training
cost of Rp303.6 million. The total training time in 2014 was more
than 12,500 hours. This represents the Company's commitment
to developing human resources, amidst the efficiency policy
being executed by the Company.

Berikut beberapa pendidikan dan pelatihan yang diikuti


karyawan Perseroan selama 2014:
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
CAPA-Change Management
Risk and Governance Summit 2014
Lean Manufacturing
Encounter Leadership Program
Applied Marketing Research

The followings are education and training programs undertaken


by the Companys employees in 2014:
Good Manufacturing Practices (GMP)
CAPA-Change Management
Risk and Governance Summit 2014
Lean Manufacturing
Encounter Leadership Program
Applied Marketing Research

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 9 7 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasional
Operational Review

Kesejahteraan Karyawan dan Kesetaraan


Kesempatan

Employee Welfare and Equal Opportunity

Bentuk komitmen Perseroan terhadap kesejahteraan para


karyawannya ditunjukkan melalui penerapan praktik
Ketenagakerjaan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain
itu, kesejahteraan para karyawan juga tidak liput dari perhatian
Perseroan. Standar gaji telah ditetapkan sesuai dengan Upah
Minimum Kabupaten/Kota yang berlaku, Program Jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), asuransi kesehatan, pengelolaan
dana pensiun oleh lembaga keuangan (DPLK) PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk., tempat ibadah, pemberian tunjangan
tunjangan-tunjangan dan forum komunitas karyawan.

The Company's commitment to the employee welfare is realized


by implementing occupational health and safety in accordance
with the prevailing laws and regulation. In addition, the Company
pays attention on the employee welfare. Standard salary has
been set in accordance with the applicable Minimum Wages of
Regency/Municipal, Employment Social Security (Jamsostek),
health insurance, pension fund management by DPLK PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk., places of worship, benefits and
allowances, as well as employee community forums.

Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara


kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi
tanpa memandang ras, suku, golongan ataupun gender. Bentuk
dukungan ini diwujudkan melalui penyusunan kebijakan
pengembangan SDM yang ditetapkan oleh Perseroan untuk
meningkatkan daya saing Perusahaan.

The Company provides equal opportunity to all employees to


develop competencies regardless their race, ethnicity, class
or gender. This support is embedded in the preparation of
HR development policies set by the Company to improve the
Companys competitiveness.

Untuk menunjang produktivitas dan kepuasan karyawan,


Perseroan mendukung adanya aktivitas ekstrakurikuler karyawan
baik di bidang olah raga, pemberdayaan lingkungan maupun
kegiatan keagamaan. Aktifitas olah raga yang dilakukan oleh
karyawan adalah sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, tenis
lapangan. Aktifitas pemberdayaan lingkungan dilakukan dengan
kegiatan pencinta alam dan klub otomotif. Kegiatan keagamaan
meliputi pengajian rutin karyawan setiap hari selasa, kajian Islam
Muslimah dan kebaktian setiap hari jumat. Perseroan meyakini,
kenyamanan bekerja dalam seluruh aspek akan mendorong
loyalitas dan produktifitas setiap karyawan untuk berkontribusi
dalam kinerja Perseroan secara keseluruhan.

To support productivity and employee satisfaction, the Company


supports employees with extracurricular activities both in the
field of sports, the environment and the empowerment of
religious activity. Sports activities performed by employees
are football, futsal, badminton, table tennis, tennis courts.
Neighbour hood and environment related activities are done
by nature lovers and motoring clubs activities. Religious activities
include routine recitation every Tuesday, Muslim Islamic studies
and worship services every Friday. The Company believes, the
comfort working atmosphere in all aspects will encourage loyalty
and productivity of each employee to contribute to the overall
performance of the Company.

Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan Sebagai


Pedoman Perilaku Karyawan

Working Guidelines and Corporate Culture as


Code of Conduct for Employees

Dalam menjalankan aktivitasnya, Perseroan memegang teguh


pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau Tata
Kelola Perusahaan yang baik. Melalui prinsip GCG ini, Perseroan
melandaskan kekaryaaan seluruh insan Perseroan melalui kode
etik Pedoman Kerja atau Code of Conduct. Selain itu, Perusahaan
memiliki Nilai Inti Perusahaan yaitu Kepedulian, Profesional dan
Kewirausahaan sebagai Budaya Perusahaan yang akan menjadi
ide besar Pedoman Perilaku dan hubungan ketenagakerjaan di

In carrying out its activities, the Company adheres to the


implementation of the GCG principles. Through these GCG
principles, the Company has set a basis for all employees to
work, namely Code of Conduct. In addition, the Company has
established Core Values consisting of: Care, Professionalism and
Entrepreneurship, the Corporate Culture that would become the
grand idea of Code of Conduct and industrial relations in the
Company. The implementation of GCG Principles through the

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 9 8 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Perseroan. Prinsip pelaksanaan GCG melalui Pedoman Perilaku


diharapkan dapat memberikan suasana kerja yang profesional
dan saling menghargai antar karyawan sekaligus menekan
kesempatan akan terjadinya penyimpangan internal.

Code of Conduct is expected to provide a professional working


atmosphere and mutual respect among employees and to reduce
the occurrence of internal distortion.

Perseroan juga mengupayakan sosialisasi dan internalisasi


Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan melalui beragam
bentuk hal. Berbagai program kampanye dan kegiatan dilakukan
untuk terus memberikan pemahaman kepada karyawan akan
pentingnya hubungan kekaryawanan dan ketenagakerjaan
yang sehat, yang kemudian akan berimbas terhadap kinerja
dan citra Perseroan.

The Company has also attempted dissemination and


internalization of the Code of Conduct and Corporate Culture
through various activities. Various campaigns and activities are
undertaken to continually provide insights of the importance
of healthy industrial relations, which would then give positive
impact on the Companys performance and image.

Tentang penerapan GCG selengkapnya diuraikan dalam bab


Tata Kelola Perusahaan dalam laporan tahunan ini.

GCG implementation will be described in the GCG chapter hereof.

Hubungan Industrial dan Kebebasan


Berorganisasi

Industrial Relations and Freedom of


Association

Perseroan memandang pentingnya hubungan perusahaanmanajemen-karyawan sebagai hubungan industrial yang


melandasi pengelolaan organisasi yang sehat dan bermutu.
Perseroan memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan
untuk berorganisasi melalui hubungan dengan Serikat Pekerja
Indofarma yang didirikan pada tahun 2003, dengan keanggotaan
hingga kini mencapai hampir seluruh karyawan. Aktivitas yang
dilakukan oleh Serikat Pekerja Indofarma adalah semua yang
terkait dengan hubungan industrial, advokasi anggota dan
pelatihan ketenagakerjaan.

The Company views the importance of company-managementemployee relationship as industrial relations underlying a healthy
and quality organizational management. The Company gives
freedom to all employees to organize through the United
Workers Indofarma founded in 2003, with membership of
almost all employees now. Activities undertaken by the Union
Indofarma are all related to industrial relations, advocacy and
training members of labor.

Teknologi informasi

INFORMATION TECHNOLOGY

Penerapan Information Technology (IT) Governance atau tata


kelola Teknologi Informasi sangat diperlukan untuk mendukung
produktifitas perusahaan. Di samping itu, Teknologi Informasi
memberikan model pengelolaan organisasi berbasis sistem,
dimana asas akuntabilitas menjadi kunci bagi pelaksanaan
pengelolaan organisasi yang sehat dan berkelanjutan.

The application of Information Technology (IT) governance is


needed to support the productivity of the Company. In addition,
Information Technology provides a system-based organization
management model, in which the principle of accountability is
the key to the implementation of the management of a healthy
and sustainable organization.

Teknologi Informasi yang dikembangkan Perseroan bertujuan


guna meningkatkan efisiensi dan produktifitas Perseroan.
Di samping itu, IT Governance Perseroan mempermudah top
management dalam proses pengambilan keputusan guna
meningkatkan daya saing Perseroan dengan kondisi persaingan
bisnis yang semakin ketat.

Information technology is developed by the Company with


the purpose to improve the efficiency and productivity of the
Company. In addition, IT Governance facilitates the Company's
top management in the decision making process in order to
improve the Companys competitiveness amidst a stringen
business competition.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 9 9 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tinjauan Operasional
Operational Review

Perseroan telah menggunakan system Enterprise Resources


Planning (ERP) pada seluruh lini proses bisnisnya. Sistem ini
digunakan baik di lingkungan Perseroan sendiri maupun pada
PT Indofarma Global Medika (IGM) sebagai anak usaha dari
Perseroan secara terintegrasi. Dengan adanya sistem ini maka
seluruh transaksi proses bisnis yang terjadi baik di lingkungan
Perseroan maupun anak perusahaan secara otomatis tersimpan
didalam database Perseroan sehingga Perseroan dapat
lebih cepat dan akurat dalam proses pertanggungjawaban
pengelolaan. Disamping itu, sistem ERP membuat perencanaan
dan pengendalian aset Perseroan yang berupa persediaan dari
raw material sampai dengan produk jadi di posisi pusat maupun
cabang dapat dengan mudah dilaksanakan.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

The Company has implemented Enterprise Resources Planning


(ERP) system in all lines of its business processes, both within
the Company and in the PT Indofarma Global Medika ("IGM"), a
subsidiary of the Company, as an integration. With this system,
the entire transaction of business processes that occur both
within the Company and its subsidiary are automatically stored
in the database of the Company so that the Company can be
more quickly and accurately in the process of management
accountability. In addition, ERP system plans and controls
the Company's assets in the inventory of raw materials to the
finished product in the central and branch positions that can
be easily implemented.

- 1 00 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Kinerja Anak Perusahaan


Performance of Company's Subsidiaries

Data Kepemilikan dan Aset Anak Perusahaan


Subsidiaries Ownership and Assets Data

Nama Perusahaan
Names of the Company

Kegiatan Usaha
Operational
Activities

Domisili dan
Tahun Dimulainya
Operasi Komersial
Domicile and
Commercial
Operation
Commencement
Date

Persentase
Kepemilikan
% ownership
2014

2013

Aset/Assets

(dalam jutaan Rupiah)


(in million Rp)

2014

2013

624.800

607.036

Status
Operasi
Operation
Status

Anak Perusahaan Langsung | Direct Subsidiary


PT Indofarma Global Medika

Distribusi dan
perdagangan farmas |
Pharmaceutical
Distribution and Trade

Jakarta, 2000

99,99%

99,99%

Beroperasi
In operation

Kepemilikan Melalui PT Indofarma Global Medika (IGM) | Ownership through PT Indofarma Global Medika
PT Farmalab Indoutama

Laboratorium
Bioavailabilitas dan
Bioekuivalensi |
Bioavailability and
Bioequivalence Laboratory

Jakarta, 2014

99,90%

99,90%

6.671

Beroperasi
In operation

Anak Perusahaan Langsung

Direct Subsidiary

PT Indofarma Global Medika (IGM)

PT Indofarma Global Medika (IGM)

PT IGM didirikan pada tahun 2000 dan merupakan anak


perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang perdagangan
dan distribusi obat, alat kesehatan, diagnostik, dan hospital
furniture serta kerja sama operasi Laboratorium Rumah Sakit
Terpadu. Persentase kepemilikan saham Perseroan terhadap
IGM adalah sebesar 99,99%.

PT IGM was established in 2000 and is a subsidiary of the


Company engaging in trading and distribution of drugs, medical
devices, diagnostics, hospital furniture and cooperation on the
operation of Integrated Hospital Laboratory. The Company's
share ownership in the IGM is 99.99%.

IGM mempunyai 31 cabang yang menjangkau seluruh Indonesia.


Dengan mengusung slogan One Day Service, IGM didukung
oleh sistem teknologi informasi yang terintegrasi dari seluruh
cabang yang dimiliki. Dalam menjalankan bisnisnya IGM
melakukan otomatisasi pengawasan terhadap tenaga penjual
yang ada di lapangan melalui penerapan sales force automation
berbasis cloud, yang mencakup sistem dokumen penjualan,
pengiriman barang dan penyelesaian pekerjaan lapangan.

IGM has 31 branches spreading across Indonesia. With the


slogan of "One Day Service", IGM is supported by an information
technology system integrated with all branches. In conducting its
business, IGM conducts automate surveillance to the salesmen
on site through the implementation of cloud-based sales force
automation, includes sales document issuance, product delivery
and completion of field work.

IGM berkomitmen untuk selalu tumbuh secara berkelanjutan


dalam volume dan meningkatkan keunggulannya di seluruh
Indonesia dengan memberikan pelayanan jasa paripurna yang
bernilai lebih. Di tahun 2014 IGM menjalani perbaikan kinerja,
yaitu dari rugi 25 miliar di tahun 2013 menjadi rugi 3 miliar di
tahun 2014.

IGM is committed to sustainably growing in volume and


enhancing its competitive edge throughout Indonesia to provide
excellent services with added values. In 2014, IGM improved its
performance, which was from a loss of Rp25 billion in 2013 to a
loss of Rp3 billion in 2014.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 01 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Kinerja Anak Perusahaan


Performance of Company's Subsidiaries

Laba (Rugi) Komprehensif PT IGM


PT IGM Statements of Comprehensive Income (Loss)
(dalam juta rupiah | in million rupiah)

Uraian | Description
Penjualan Bersih | Net Sales
Beban Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold

2014

2013

1.354.366

1.246.736

(1.158.663)

(1.054.221)

195.703

192.515

Laba Kotor | Gross Profit


Beban Penjualan | Sales Expense

(137.348)

(133.487)

Beban Administrasi dan Umum | Administrative and General Expense

(40.768)

(51.868)

Beban Keuangan | Finance Expense

(20.451)

(34.507)

(2.865)

(27.347)

Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit (Loss) Before Tax


Pajak | Tax
Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)

(814)

2.231

(3.679)

(25.116)

Di tahun 2014, IGM berhasil membukukan penjualan sebesar


Rp1,35 triliun yang mengalami peningkatan sebesar Rp107,53
miliar atau setara dengan 8,63% dibandingkan dengan
tahun 2013. Selain itu IGM berhasil melakukan efisiensi
dan restrukturisasi.

In 2014, IGM successfully posted sales of Rp1.35 trillion, an


increase by Rp107.53 billion, equivalent to 8.63%, compared
to 2013. In addition, IGM successfully performed cost efficiency
and restructuring.

Kepemilikan Melalui IGM

Ownership Through IGM

PT Farmalab Indoutama (Farmalab)

PT Farmalab Indoutama (Farmalab)

PT Farmalab Indoutama (Farmalab) merupakan perusahaan


yang didirikan di jakarta berdasarkan Akta No. 12 tanggal 17
Desember 2013 dari Notaris Ny. Andalia Farida, S.H,MH,. Farmalab
berdomisili di Jl. Delima II no.4, Malakasari, Duren Sawit Jakarta
Timur. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Farmalab, maksud
dan tujuan pendirian perusahaan adalah berusaha dibidang
jasa. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perusahaan
dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
1. Jasa penyedia jasa peralatan Labotarium.
2. Jasa penyedia jasa bahan uji profisiensi.
3. Jasa penyedia uji banding Laboratorium.
Farmalab mulai melakukan kegiatan usaha sejak September
2014 serta telah membukukan pendapatan usaha.

Farmalab Indoutama ("Farmalab") is a company established in


Jakarta based on Notarial Deed 12 dated December 17, 2013
of Notary Ny. Andalia Farida, S.H, MH,. Farmalab is domiciled
in Jl. Delima II no.4, Malakasari, Duren Sawit East Jakarta. In
accordance with the Article 3 of its Articles of Association, the
objective and purpose of the the Companys establishment
is to engage in the field of service. In order to achieve these
objectives, the Company can carry out the following activities:
1. Provision of Laboratory equipment
2. Provision of Proficiency Test Materials
3. Provision of laboratory comparison test
Farmalab commenced its operation since September 2014 and
has recorded operating revenue.

Laba (Rugi) Komprehensif PT Farmalab Indoutama


PT Farmalab Indoutama Statements of Comprehensive Income (Loss)
(dalam juta rupiah | in million rupiah)

Uraian | Description

2014

Penjualan Bersih | Net Sales

103

Beban Usaha | Operating Expense

(1.630)

Beban lain-lain | Other Expense

(247)

Rugi Sebelum Pajak | Loss before Tax

(1.773)

Pajak | Tax

440

Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

(1.333)

- 1 02 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Prospek dan Strategi 2015


2015 Prospect and Strategy

Diberlakukannya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di


bawah pengelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
memberikan proyeksi dan potensi besar bagi laju perkembangan
Perseroan. Terutama dengan selesainya renovasi gedung
produksi dan peremajaan mesin-mesin produksi di tahun 2014
akan menambah kemampuan dan kapasitas Perseroan untuk ikut
menyukseskan program JKN melalui pengadaan dan pemasaran
serta distribusi obat generik.

The enactment of the National Health Insurance program (JKN)


under the management of the Implementing Agency of Social
Security ( BPJS ) provides projections and great potential for the
growth of the Company. The completion of production building
renovation and rejuvenation of production machines in 2014
will particularly enhance the Company's ability and capacity to
participate in the success of JKN program through procurement,
marketing and distribution of generic drugs.

Penentuan Asumsi

Assumption Determination

Asumsi ditentukan berdasarkan sumber-sumber data yang valid


dan menjadi referensi banyak pihak. Sumber yang digunakan
dalam penentuan asumsi adalah data dari Kementerian
Keuangan dan Bank Indonesia yang telah dipublikasikan
dan menjadi referensi dalam penyusunan RAPBN 2014 serta
arahan dari Kementrian BUMN; data industri yang diperoleh
dari Intercontinental Marketing Services (IMS) Health ataupun
sumber lain yang dapat dijaga validitasnya; dan data pencapaian
Perseroan saat ini dan rencana-rencana korporasi terutama
yang terkait dengan rencana renovasi fasilitas produksi dan
rencana pendanaan.

Assumptions are determined based on the valid data sources


which become references for many parties. The sources to
determine assumption are published data from the Ministry
of Finance and Bank Indonesia which become a reference in
the preparation of the 2014 State Budget as well as Minister
of SOEs directives. The industrial data is obtained from the
Intercontinental Marketing Services (IMS) Health or from any
other valid sources, and the data on the Companys current
achievement, corporate plans, particularly those related to
production facilities renovation plan and financing plan.

Asumsi-asumsi eksternal yang digunakan adalah pertumbuhan


ekonomi berkisar di 5,6%; inflasi pada kisaran 4,4%; nilai tukar
USD terhadap Rupiah sesuai dengan kondisi pasar, sebesar
Rp12.000; suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3
(tiga) bulanan sebesar 6,2%; dan pertumbuhan pasar farmasi
pada kisaran 8,60%. Khusus untuk pasar generik akan tumbuh
di kisaran 11,77% dengan semakin luasnya implementasi JKN.

External assumptions in use are economic growth in the range of


5.6%; inflation in the range of 4.4%; USD exchange rate against
rupiah in accordance with market conditions, amounting to
Rp12,000; quarterly interest rates on Treasury Bills (SPN) at 6.2%;
and the growth of pharmaceutical market in the range of 8.60%.
Particularly, the generic market will grow in the range of 11.77%
due to the wider implementation of JKN.

Asumsi internal Perseroan muncul dari kapasitas produksi dapat


dioptimalkan sehingga tidak ada toll out manufacture untuk
produk yang bisa diproduksi sendiri. Di samping itu, asumsi
internal lainnya adalah harga bahan baku tidak mengalami
kenaikan dibandingkan pembelian terakhir tahun 2014; biaya
Toll Manufacturing sebesar Rp12 miliar hingga Rp16 miliar untuk
produk yang tidak dapat diproduksi sendiri; discount rata-rata
penjualan untuk pasar regular terjaga tidak lebih dari 10%;
margin rata-rata produk eksport terjaga minimal 25%; biaya
promosi produk nama dagang tidak lebih dari 52,5%, lebih
rendah dari tahun 2013 yang mencapai 60%; penataan ulang
portofolio produk dengan mengutamakan produk-produk yang
mempunyai nilai tambah; biaya tetap di luar gaji tumbuh pada
kisaran 10%; kenaikan gaji karyawan 5%-6%; kenaikan UMP 20%;
dan kurs terhadap USD sebesar Rp12.000.

The Company's internal assumptions arising from the production


capacity can be optimized so there is no toll out manufacture for
products that can be self-produced. In addition, another internal
assumption is that raw material prices did not increase compared
to the last purchase in 2014; Toll Manufacturing cost is Rp12
billion to Rp16 billion for products that can not be self-produced;
average discount sales for the regular market is maintained no
more than 10%; average margin export products maintained is
at least 25%; the promotion cost of products of trade mark is no
more than 52.5%, it is lower than in 2013 which reached 60%;
rearrange product portofolio with prioritizing in value added
products; fixed costs excluding growing salaries is at around
10%; the increase of employees salary is 5% -6%; the increase
in minimum wages is 20%; and the exchange rate against the
USD is amounted to Rp12,000.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 03 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Prospek dan Strategi 2015


2015 Prospect and Strategy

Proyeksi Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian


Projected of Consolidated Statements
(dalam juta rupiah | in million rupiah)

Realisasi 2014
2014 Realization

Uraian
Description
Penjualan Bersih | Net Sales
Beban Pokok Penjualan | Cost of Goods Sold
Laba Kotor | Gross Profit
Beban penjualan | Sales Expense
Beban administrasi dan umum | Administrative and General Expense
(Kerugian) keuntungan lain-lain Neto | Other (Loss) profit Net
Beban keuangan | Finance Expense
Laba (Rugi) Sebelum Pajak | Profit (Loss) Before Tax
Pajak | Tax
Laba (Rugi) Bersih | Net Profit (Loss)

RKAP 2015
2015 RKAP

1.381.437

1.765.707

(1.069.010)

(1.316.406)

312.426

449.300

(178.970)

(221.413)

(91.648)

(122.643)

4.536

(3.000)

(38.942)

(55.048)

7.402

47.197

(6.237)

(14.178)

1.165

33.018

Di tahun 2015, Perseroan menargetkan nilai penjualan senilai


Rp1,76 triliun yang meningkat 28% dari realisasi penjualan di
tahun 2014.

In 2015, the Company has targeted total sales of Rp1.76 trillion,


an increase by 28% from the realized sales in 2014.

Proyeksi Investasi Tahun 2015

Projected Investment in 2015

Prioritas investasi tahun 2015 difokuskan pada beberapa


hal yang dapat menunjang kelancaran produksi Perseroan.
Selain itu, investasi tahun 2015 ditujukan untuk melengkapi
mesin dan fasilitas produksi untuk mengoptimalkan fasilitas
existing; melakukan renovasi dan pembangunan fasilitas untuk
memenuhi ketentuan regulasi; serta fasilitas yang mendukung
percepatan faktor pertumbuhan Perseroan.

Investment priorities in 2015 will focus on a few things that can


support the Companys production. In addition, investments in
2015 aim to equip machines and production facilities to optimize
the existing facilities; to renovate and construct facilities to
comply with the regulations as well as facilities that can support
the Company's growth acceleration factors.

Total proyeksi investasi yang akan dilakukan Perseroan sebesar


Rp127,18 miliar, mencakup investasi di Perseroan sebesar
Rp114,08 miliar dan investasi pada anak usaha PT Indofarma
Global Medika (IGM) sebesar Rp13,10 miliar. Proyeksi investasi
tersebut akan digunakan untuk renovasi bangunan produksi,
ruang sampling bahan, laboratorium mikrobiologi, penyiapan
gudang utama IGM, dan beberapa renovasi lainnya. Proyeksi
investasi juga akan dialokasikan untuk pengoptimalan mesin
produksi Perseroan, seperti mesin Chiller 300KW, mesin filling
ampul inline aseptis, dan beberapa penambahan mesin lainnya.
Demikian pula dengan peningkatan sarana, instalasi, peralatan
pabrik dan peralatan kantor yang sedianya akan menunjang
operasional usaha menjadi bagian dari proyeksi investasi
Perseroan di tahun 2015.

The total projected investment made by the Company is Rp


127.18 billion, covering investment in the Company by Rp114,08
billion and investment in subsidiary PT Indofarma Global Medika
("IGM") by Rp 13.10 billion. The projected investment will be used
for the renovation of production buildings, material sampling
room, microbiology laboratories, preparation of IGM main
warehouse, and some other renovations. Projected investment
will also be allocated to the Company's production engine
optimization, such as Chiller 300kW engine, inli ne aseptic
ampoule filling machine, and some other machine. Similarly,
the improvement of facilities, installations, equipment factory
and office equipment which are going to support the business
operations are to be part of the projected investment of the
Company in 2015.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 04 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Key Performance Indicator (KPI) Tahun 2015

Key Performance Indicator (KPI) in 2015

Perseroan menerapkan Key Performance Indicator (KPI) untuk


proyeksi pelaksanaan aktivitas usaha, dengan indikator seperti
yang dapat dilihat di bawah ini,

The Company also applies Key Performance Indicator ( KPI ) for


the projection of business activity implementation, with the
following indicators:

No
1

2
3

Perspective

Objective

Critical Success Factors

Key Performance
Indicator

Product
and process
efectiveness

1. On time delivery
dan product
capacity
optimization
2. Improve product
quality

1. Lead time, Production


plan accuracy,
production fulfillment
2. Number of quality
complaint

Customer Focus

Increase customer
loyalty

Match Customer Expectation 1. Customer Satisfaction

Increase workforce
engagement

1. Leadership
Communication
2. Competency utilization

1. Employee Satisfaction

Leadership,
Corporate
Governance,
and Social
Responsibility

Improve management
quality

Regulatory compliance,
good governance

1. GMP Certification

Financial and
Market

Financial Health

HR Focus

1. Supply Capability
2. Quality Complaint

2. No. of Active Customer


2. Engagement Level

2. KPKU Score

Stategic Initiatives
Production planning accuracy,
aggressive production

Customer relationship
acceleration
Workforce appraisement,
management communication
GMP, KPKU and GCG
implementation

3. GCG Score
1. Cost management
2. Market knowledge

1. Profitability
2. Sales Achievement

Cost restructuring, aggressive


marketing

3. Tingkat kesehatan RKAP

Strategi Mencapai Target 2015

Strategy for 2015 Target Achievement

Strategi Perseroan ditetapkan berdasarkan analisa kapabilitas


internal dengan mempertimbangkan strength, weakness,
opportunity, dan threat. Beberapa rumusan strategi yang akan
dilakukan untuk mencapai target 2015 sebagai berikut:
a. Perseroan akan mengoptimalkan seluruh kapasitas produksi
yang dimiliki guna memastikan ketersediaan produk di
pasaran dan guna terciptanya biaya manufaktur yang efisien
melalui perencanaan produksi yang lebih komprehensif
dan secara aktif membuka kerjasama Toll In Manufacture
utamanya fasilitas produksi herbal.
b. Mengoptimalkan penggarapan pasar tender guna
berperan aktif dalam program JKN dan pasar reguler baik
melalui intensifikasi dan ekstensifikasi guna menciptakan
sustainability pasar yang lebih baik.
c. Secara berkesinambungan akan memperbaiki kualitas
portfolio produk guna peningkatan pelayanan kepada
customer dan menciptakan kualitas penjualan yang
lebih baik.

The Company's strategy is determined based on the analysis


of internal capabilities by considering the strength, weakness,
opportunity, and threat. Several formulated strategies to be
undertaken for the 2015 target achievement are as follows:
a. The Company will optimize the production capacity in order
to ensure the availability of products in the market and to
create an efficient manufacturing costs through a more
comprehensive production planning and actively build
cooperations in Toll In Manufacture particularly for herbal
production facilities.
b. The Company will optimize the tender market business
management in order to actively participate in JKN program
and regular market through intensification and extension in
order to create a better market sustainability.
c. The Company will continuously improve the quality of
the product portfolio in order to improve the quality of its
customer service and sales.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 05 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Prospek dan Strategi 2015


2015 Prospect and Strategy

d. Meningkatkan inovasi guna menciptakan produk baru


yang prospektif guna menjamin tersedianya growth factor
Perseroan secara berkelanjutan.
e. Melakukan investasi guna meningkatkan pemenuhan
regulasi, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan
kemampuan riset dan pengembangan guna menjamin
eksistensi Perseroan ditengah persaingan yang semakin ketat.
f. Mengembangkan produk-produk herbal melalui kerjasama
dengan lembaga-lembaga penelitian atau perusahaan
lain untuk menciptakan daya saing baru guna percepatan
pertumbuhan Perseroan.
g. Mengembangkan unit bisnis baru (Indomach dan Farmalab)
sebagai profit centre selain berperan dalam membantu
percepatan pertumbuhan Perseroan.
h. Memastikan tersedianya dukungan finansial yang cukup
melalui sumber pembiayaan yang paling efisien.
i. Secara aktif mengembangkan kerjasama strategis guna
memperkuat posisi Perusahaan dalam rangka menghadapi
diberlakukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

d. The Company will enhance its innovation to create new


prospective products in order to ensure the availability of
its sustainable growth factor.
e. The Company will make investments to improve regulatory
compliance, increase productivity and improve research
and development in order to ensure its existence in a more
stringent competition.
f. The Company will develop herbal products through
collaboration with research institutes or other companies
to create a new competitive edge for its growth acceleration.
g. The Company will develop its new business units (Indomach
and Farmalab) as profit centers in addition to their role in
helping the Companys growth acceleration.
h. The Company will ensure the availability of adequate financial
support through the most efficient sources of financing.
i. The Company will actively develop strategic cooperation in
order to strengthen the Company's position to deal with the
adoption of the ASEAN Economic Community (AEC) in 2015.

- 1 06 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Actualizing the Momentum of Revitalization

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

- 1 07 -

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance
110 / Prinsip Dasar dan Implementasi Tata Kelola Perusahaan |
Basic Principles And Implementation of Corporate Governance

115 / Organ Tata Kelola Perusahaan | Organ of Good Corporate Governance


164 / Audit Internal Dan Pengendalian Internal | Internal Audit and Control
173 / Manajemen Risiko | Risk Management
183 / Kode Kepatuhan | Code of Compliance
209 / Transparansi Tata Kelola Perusahaan | Corporate Governance Transparency
212 / Penilaian Tata Kelola Perusahaan | Assessment of Corporate Governance
218 / Roadmap Tata Kelola Perusahaan | Roadmap of Corporate Governance

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Prinsip Dasar dan Implementasi


Tata Kelola Perusahaan
Basic Principles and Implementation of Corporate Governance

Prinsip Dasar dan Tujuan Penerapan Tata


Kelola Perusahaan

Basic Principles and Objectives of Corporate


Governance Implementation

Prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good


Corporate Governance (GCG) muncul sebagai akibat dari
hubungan antar organ perusahaan yang memiliki kapasitas
dan kapabilitas dalam pengambilan keputusan organisasi. Aspek
pengambilan keputusan dan pengelolaan aktivitas Perseroan
menjadi hal mendasar yang berimbas langsung pada iklim
investasi dan nilai tambah bagi pengelolaan organisasi yang
berkelanjutan.

The basic principles of Good Corporate Governance (GCG)


are resulted from the inter-relationship of corporate organs
with the capacity and capability in organizational decision
making. Decision making and operation management of the
Company is a fundamental activities that have direct impact
on the investment climate and value added to the sustainable
management of the organization.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan senantiasa


menjunjung implementasi GCG, dengan acuan Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor
PER-01/MBU/2011 yang kemudian diubah dengan No. PER-09/
MBU/2012 yang menyebutkan bahwa GCG adalah prinsip-prinsip
yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan
perusahaan berlandaskan perundang-undangan dan etika
perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip GCG yang mencakup
transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian

In carrying out its business activities the Company always


upholds the implementation of good corporate governance
based on the Minister of State Owned Enterprises Regulation
No. PER-01/ MBU/2011 then changed into No. PER-09/MBU/2012
which states that good corporate governance (GCG) consists
of the principles that underline the processes and mechanism
based on the laws and corporate ethics. The application of good
corporate governance principles which include transparency,
accountability, responsibility, independence, and fairness is a

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 10 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

dan kewajaran merupakan landasan yang kuat untuk


menciptakan nilai jangka panjang bagi keberlanjutan aktivitas
usaha Perseroan. Selain itu penerapan GCG yang mengacu pada
praktik terbaik akan meningkatkan kepercayaan pemegang
saham dan para pemangku kepentingan dan membawa
Perseroan kepada kemajuan yang signifikan dan berkelanjutan.

strong foundation for creating long-term value for the companys


sustainability. In addition, by referring to the implementation
of good corporate governance that refers to best practices, the
trust of companys shareholders and stakeholders will increase
and will deliver the company to a significant and sustained
progress, for the Companys sustainability.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN tersebut, tujuan


penerapan prinsip-prinsip GCG pada perusahaan BUMN yaitu:
1. Mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan memiliki daya
saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
2. Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, efisien,
dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan
kemandirian organ perseroan.
3. Mendorong organ perseroan dalam membuat keputusan
dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi
dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN
terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian
lingkungan di sekitar BUMN.
4. M e n i n g k a t k a n k o n t r i b u s i B U M N d a l a m
perekonomian nasional.
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan
investasi nasional.

Based on the Minister of State Owned Enterprises Regulation,


the objectives of GCG implementation are as follows:
1. Optimizing the value of State-Owned Enterprise (SOE) so that
the company has strong competitiveness, both nationally
and internationally
2. Encouraging good management of SOE in a professional,
efficient, and effective way along with the empowerment of
organ function and increase the companys independence.
3. Encouraging the companys organs in making decisions and
perform actions based on high moral values and compliance
with laws and regulations, along with the awareness regarding
social responsibility towards stakeholders and environmental
preservation around SOEs business operations.
4. Increasing the SOEs contribution in building national
economy
5. I m p r o v i n g c o n d u c i v e c l i m a t e f o r n a t i o n a l
investment development.

Sementara prinsip implementasi GCG yang digunakan Perseroan


mengacu pada Pedoman Umum GCG dari Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) melalui asas-asas GCG yang umum
dikenal dengan sebutan TARIF,

While the implementation of the principles of good corporate


governance refers to GCGs General Guideline of National
Committee on Governance (NCG) through the GCG principles
generally known as TARIF,

1. Transparansi
Perseroan mendefinisikan transparansi sebagai keterbukaan
dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan
relevan mengenai aktivitas usaha. Hal ini dilakukan antara lain
dengan selalu memastikan bahwa pengungkapan berbagai
hal material mengenai korporasi; mencakup di antaranya
kondisi keuangan, capaian usaha, informasi kepemilikan, dan
pelaksanaan tata kelola dilaksanakan secara tepat waktu dan
akurat serta dapat diakses oleh pemegang saham maupun
para pemangku kepentingan dan masyarakat.

1. Transparency
The Company defines transparency as a disclosure in
conducting the process of decision making and material
information expression that relevant regarding companys
business activities. This is done by, among others, always
ensuring that the disclosure of material information
regarding the Company; including financial condition,
business performance, proprietary information, and
implementation of good corporate governance, is disclosing
in a timely, accurate manner that accessible to shareholders
and other stakeholders and the public.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 11 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Prinsip Dasar dan ImplementasiTata Kelola Perusahaan


Basic Principles and Implementation of Corporate Governance

2. Akuntabilitas
Perseroan mendefinisikan akuntabilitas sebagai kejelasan
fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ
Perseroan sehingga pengelolaan aktivitas usaha terlaksana
secara efektif. Dalam kaitannya dengan pihak yang
berkepentingan, penerapan akuntabilitas Perseroan dalam
aktivitas usaha harus selalu sejalan dengan etika bisnis yang
baik serta sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku.

2. Accountability
The Company defines accountability as the clarity of function,
execution and responsibility of the Companys organs to
assure that companys management runs effectively. In
conjunction with stakeholders, the implementation of
corporate accountability in business activities must be
consistent with good business ethics and in accordance
with applicable laws and regulations.

Langkah-langkah yang dilakukan Perseroan untuk


menegakkan prinsip akuntabilitas antara lain dengan
memberikan penjelasan atau justifikasi atas pelaksanaan
wewenang atau pelaksanaan setiap tugas, pelaporan hasil
atas pelaksanaan wewenang atau tugas tersebut, serta
pertanggungjawaban atas setiap beban atau kewajiban
yang berasal dari aktivitas tersebut.

The measures taken to uphold the principle of accountability


were done by providing an explanation or justification for
the implementation of the authority or the execution of
any duty, reporting the results of the implementation of the
powers or duties, as well as responsibility for any expenses
or obligations derived from such activities.

Keberadaan Audit Internal dan Auditor Eksternal,


penyampaian rencana anggaran oleh Direksi kepada Dewan
Komisaris merupakan contoh bentuk penerapan prinsip
akuntabilitas di Perseroan.

The presence of Internal Audit Unit (SPI) and the External


Auditor, the budget plan delivery by the Board of Directors
to the Board of Commissioners are some examples regarding
the application of the principle of accountability in Indofarma.

3. Tanggung Jawab
Perseroan mendefinisikan responsibilitas atau tanggung
jawab sebagai kesesuaian di dalam pengelolaan aktivitas
usaha terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Hal ini
berlaku baik untuk manajemen maupun karyawan, dimana
setiap karyawan diwajibkan untuk patuh dan taat terhadap
aturan internal Perseroan maupun aturan perundanganundangan. Laporan terkait penerimaan gratifikasi, kepatuhan
terhadap ketentuan hubungan industrial, perlindungan
lingkungan hidup, serta kesehatan dan keselamatan kerja
merupakan beberapa contoh komitmen tanggungjawab
Perseroan yang senantiasa dipegang dan dilaksanakan.

3. Responsibility
The Company defines responsibility as compliance to
the legislation that applies along with the principles of a
sound corporation. This applies both to management and
employees, where each employee is required to obey and
adhere to the Companys internal rules and regulations.
The report regarding gratuities, compliance with industrial
relations, environmental protection, and health and safety
are some examples of the responsibility commitment in
Indofarma that will always be held and executed.

4. Kemandirian
Perseroan mendefinisikan kemandirian sebagai suatu
keadaan di mana aktivitas usaha dikelola secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat. Sebagai salah satu bentuk komitmen
untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai
ketentuan yang berlaku maka seluruh jajaran manajemen
dan karyawan Perseroan telah menandatangani pernyataan
terkait benturan kepentingan yang tercantum dalam buku
pedoman dan etika perilaku.

4. Independency
The Company defines independence as a state in which
business activities are managed in a professional manner
without any conflict of interest and influence/pressure
from any party that is not in accordance with the prevailing
legislation and the principles of a sound corporation. As one
of the commitments to carry out duties and responsibilities
according to the applicable stipulations, all management
and employees of the Company have signed a statement
related to conflicts of interest contained in the guidebook
and code of conduct.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 12 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

5. Kesetaraan
Perseroan mendefinisikan kesetaraan sebagai keadilan
dan persamaan di dalam memenuhi hak-hak pemangku
kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ini berarti
Perseroan menjamin bahwa setiap pemegang saham
dan pemangku kepentingan perusahaan mendapatkan
perlakuan yang wajar, setara serta dapat menggunakan
hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

5. Fairness
The Company defines fairness as fairness and equality in
meeting stakeholder rights that arise under contracts and
prevailing laws and regulations. This means that Indofarma
ensures fair treatment for each shareholder and stakeholder,
and ensures that they can use their rights in accordance with
the legislation that applies.

Landasan Hukum

Legal Framework

Penerapan Good Corporate Governance, bukan lagi sebagai


gerakan moral, tetapi sudah menjadi tekad atau tindakan hukum,
dengan lahirnya peraturan/ perundangan,
1. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi yang diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001.
2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011
tanggal 01 Agustus 2011 Tentang Penerapan Tatakelola
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada
Badan Usaha Milik Negara.
3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012
tanggal 06 Juli 2012 Tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 01
Agustus 2011.

Implementation of Good Corporate Governance is no longer a


moral movement, but has become determination or legal action,
with the issued of the following rules / regulations,
1. Law No. 31 year 1999 on corruption eradication then
amended with Law No 20 year 2001.
2. The Minister of State Owned Enterprises Regulation
PER-01/ MBU/2011) dated 01 August 2011 on Good Corporate
Governance (GCG)of State-Owned Enterprises.
3. The Minister of State Owned Enterprises Regulation
PER-09/ MBU/2012 dated 06 July 2012 on amendment of
the Minister of State Owned Enterprises Regulation PER-01/
MBU/2011) dated 01 August 2011.

Komitmen dan Implementasi Perseroan


Terhadap Tata Kelola Perusahaan

Company Commitment and Implementation of


Good Corporate Governance

Penerapan GCG di Perseroan difokuskan pada aspek-aspek utama


yang berperan penting dalam keberlanjutan suatu perusahaan.
Aspek tersebut antara lain mencakup penegakan praktik terbaik
(best practice) dalam struktur organ GCG. Proses pengawasan
oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite GCG dan
Pemantauan Risiko atas kinerja operasional dan usaha Perseroan
menjadi bagian yang cukup penting. Selain itu, Dewan Komisaris
dituntut untuk memberikan pandangan dan persetujuannya
atas rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) yang disusun
dan disampaikan oleh Direksi. Direksi dituntut menyusun RJPP
dan RKAP, serta mengupayakan pemenuhan target kinerja yang
maksimal dari Perseroan. Direksi dibantu oleh organ-organ
pendukungnya; Satuan Pengawasan Internal (SPI), Sekretaris
Perusahaan, Kepatuhan, Kinerja, dan Pengelolaan Risiko, serta
Sumber Daya Manusia (SDM); sekiranya mampu menciptakan
sebuah sistem manajemen yang sehat, berimbang dan memiliki
prospek berkelanjutan.

The GCG Implementation in the Company focuses on the key


aspects that play important role in the companys sustainability.
These aspects include the enforcement of best practices in
corporate governance structure. Supervision process by Board of
Commissioners through Audit Committee and GCG Committee
and Risk Monitoring Task on operational performance and
Company business is is an important task. Moreover, the Board of
Commissioners are expected to provide guidance and approval
of the draft of Business Plan and Annual Budget presented
by the Board of Directors as well as providing direction and
supervising the Board of Directors on the implementation of
companys plan and policies. As of the Board of Directors are
required to perfectly plan the companys business activities in
the form RJPP and RKAP, plays the role in fulfilling the companys
performance targets. Board of Directors is assisted by supporting
organs: Internal Audit, Corporate Secretary, Risk and Asset
Management. And Human Resource Department; expected
capable of creating a healthy and balance management system
and has a sustainable prospect.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 13 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Prinsip Dasar dan ImplementasiTata Kelola Perusahaan


Basic Principles and Implementation of Corporate Governance

Organ Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berperan dalam


persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan
serta agenda lainnya yang diajukan oleh Direksi untuk mendapat
persetujuan RUPS sebagaimana diatur dalam AD/ART Perseroan.

General Meeting of Shareholders (GMS) is an organ functioning


in the approval of the annual reports and financial statements as
well as the ratification of other agenda proposed by the Board of
Directors for approval by the GMS as set forth in the Companys
Articles of Association.

Di samping itu, tata kelola keterbukaan informasi menjadi


bagian dari fokus penerapan GCG Perseroan. Melalui tata kelola
keterbukaan informasi, Perseroan dapat menyentuh pemegang
saham dan seluruh pemangku kepentingan. Kepatuhan atas
peraturan perusahaan dan perundang-undangan yang berlaku
menjadi fokus utama bagi Perseroan dalam penerapan GCG.
Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite GCG dan
Pemantauan Risiko bekerja bersama-sama Direksi dan Satuan
Pengawasan Internal (SPI), Sekretaris Perusahaan, Kepatuhan,
Kinerja, dan Pengelolaan Risiko, serta SDM untuk melakukan
pengawasan menyeluruh terhadap praktik kinerja di seluruh
bidang. Sebagai pengawas, SPI berperan melakukan audit
internal dan pengendalian internal atas aktivitas operasi
dan proses bisnis Perseroan. Demikian pula dengan sistem
manajemen risiko yang melibatkan mekanisme mitigasi
dan penanggulangan.

In addition, information disclosure governance is part of


the focus of the Company's GCG implementation. Through
information disclosure governance, the Company may embrace
the shareholders and all stakeholders. Compliance with company
rules and prevailing regulations has became the main focus in
GCG implementation. The Board of Commissioners through
the Audit Committee and GCG and Risk Monitoring Committee
work together with the Board of Directors, Internal Audit Unit
(IAU), Corporate Secretary, Compliance, Performance, Risk
Management, and Human Resources to conduct a thorough
supervision of the performance practices in all areas. As a
supervisor, IAU conducts internal audit and internal control over
the Companys operational activities and business processes.
Similarly with the risk management system that involves
mitigation and handling mechanisms.

Aspek paling fundamental dari penerapan GCG di Perseroan


adalah keterlibatan seluruh insan Perseroan. Dengan
disahkannya berbagai pedoman GCG, Pedoman dan Etika Prilaku,
hingga fungsi pelaporan pelanggaran atau Whistleblowing
System, masing-masing insan Perseroan dituntut untuk aktif
berperan serta dalam menempatkan kepentingan Perseroan
di atas kepentingan pribadi. Melalui sosialisasi dan internalisasi
serta mekanisme reward & punishment, Perseroan berupaya
membentuk suasana kerja yang kondusif dan dapat mendorong
insan Perseroan hingga dapat menjadi pribadi-pribadi yang
berkualitas dan produktif.

The most fundamental aspect of GCG implementation in


the Company is the involvement of all employees. Through
a variety of GCG guidelines, Business Ethics and Code of
Conduct, to violations reporting or Whistleblowing System,
every employee of the Company required to actively participate
in putting the Company's interests above personal interests.
Through socialization and internalization as well as reward and
punishment mechanism, the Company seeks to establish a
conducive working atmosphere and encourage the employee to
be qualified persons; which will certainly affect the productivity
of work.

Semua aspek ini menjadi perhatian utama dari seluruh pihak


manajemen dan karyawan untuk mewujudkan pelaksanaan
GCG terbaik. Sebagai BUMN dan perusahaan terbuka, Perseroan
berharap nilai-nilai yang tertuang dalam GCG bukan lagi sebuah
peraturan yang harus ditegakkan, namun menjadi kesadaran
akan tanggung jawab bersama untuk menciptakan kualitas
kehidupan yang lebih baik dan berkesinambungan untuk tahuntahun yang akan datang.

All of these aspects are the major concern of all management


and employees to embody the implementation of best corporate
governance. As a state-owned enterprises and public company,
the Company expects the values contained in the GCG is no
longer a rule to be enforced, but it becomes an awareness of
shared responsibility to create a better quality and sustainable
life for years to come.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 14 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Sesuai dengan Pedoman Umum GCG dan Undang-Undang


No.40 Tahun 2007 yang mengatur tentang Perseroan Terbatas
(PT), Perseroan menerapkan pelaksanaan GCG melalui fungsi
organ Tata Kelola Perusahaan, dimana pembagian fungsi dan
lingkup wewenang antara Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS), Dewan Komisaris, Direksi dan unit-unit pendukungnya
merupakan kunci utama konsep taktis implementasi GCG
pada Perseroan.

In accordance with GCG Code and Law No. 40 Year 2007 regarding
Limited Liability Company (PT), the Company implements GCG
through Corporate Governance organs function,where the
division of functions and scope of authority of the GMS, the
Board of Commissioner, Board of Directors and its supporting
units is a key concept in the tactical implementation of the
Company's corporate governance.

Dewan Komisaris memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan


yang memadai terhadap kinerja pengelolaan Perseroan yang
dijalankan oleh Direksi. Sedangkan Direksi selain menjalankan
pengelolaan terhadap Perseroan juga memiliki kewajiban
untuk menyusun kebijakan strategis yang dapat mendorong
pertumbuhan Perseroan. Dalam menjalankan tugasnya, Dewan
Komisaris dan Direksi dibantu oleh unit-unit pendukung seperti
Komite Audit, Komite GCG dan Pemantauan Risiko, Sekretaris
Perusahaan, Kepatuhan, Kinerja, dan Pengelolaan Risiko, serta
Audit Internal Perseroan.

BOC has a function to conduct appropriate oversight of the


Companys management performance run by the Board of
Directors. The other function is to prepare a strategic policy
to encourage the Companys growth. In performing its duties,
the Board of Commissioners and Board of Directors is assisted
by supporting units such as the Audit Committee, Corporate
Governance Committee and Risk Monitoring, Corporate
Secretary and Internal Audit.

Struktur organ GCG Perseroan dapat dilihat pada bagan di


bawah ini,

Organ Structure of Companys GCG are as follows:

RUPS
GMS

Dewan Direksi
Board of Directors

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Komite Audit
Audit Committee

Komite GCG dan Pemantauan Risiko


GCG Committee and Risk Monitoring

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

General meeting of shareholders


(gms)

Peran RUPS Bagi Perseroan

Role of GMS for the Company

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai organ perusahaan


merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil
keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam

General Meeting of Shareholders (GMS) as a company organ is a


medium of shareholders to take important decisions relating to
their investment in the Company, having regard to the provisions

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 15 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

dalam Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran


dasar dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang
diambil dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha
Perseroan dalam jangka panjang.

of Artide of Association and regulations. The decisions taken


at the GMS must be based on the interests of the Company's
business in the long run.

RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat melakukan


intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan
Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS
untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan
peraturan perundang-undangan, termasuk untuk melakukan
penggantian atau pemberhentian anggota Dewan Komisaris
dan atau Direksi.

GMS and or shareholders can not intervene against the duties,


functions and powers of the Board of Commissioners and Board
of Directors, without prejudice to the authority of the GMS to
exercise this right in accordance with the article of association
and regulations, including the replacement or dismissal of
members of the Board of Commissioners and or the Board
of Directors.

Wewenang RUPS dalam Perseroan sebagai berikut,


1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris.
2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi.
3. Menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi.

GMS authority in the Company is as follows:


1. To appoint and dismiss the Board of Commissioners
2. To appoint and dismiss Board of Directors
3. To assess the performance of Board of Commissioners
and Board of Directors.
4. To assign external auditors based on the Board of
Commissioners proposals.
5. To determine renumeration of Board of Commissioners
and Board of Directors
6. To decide among others: changes in the total of capital,
amendment in the Company's Articles of Association,
the planning of use of earnings, merger, consolidation,
acquisition, separation, and the dissolution of the company,
long-term financing investment, the Company's cooperation,
the establishment of the Company's subsidiaries and the
transfer of assets or investments.
7. Other authority as set forth in the article of association,
laws and regulations.

4. Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan yang


diterima dari Dewan Komisaris.
5. Menetapkan renumerasi Dewan Komisaris dan Direksi.
6. Memutuskan antara lain: perubahan jumlah modal,
perubahan Anggaran Dasar Perseroan, rencana penggunaan
laba, penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
pemisahan, serta pembubaran Perseroan.

7. Wewenang lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran


Dasar dan peraturan perundang undangan.

RUPS Tahun 2013 (Tahun Buku 2012)


dan Realisasi Atas Keputusan RUPS

GMS of 2013 (Financial year of


2012) and Realization of the GMS
Resolutions

Tahun 2013, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS


Tahunan, tertanggal 11 April 2013, bertempat di Jakarta,
dengan hasil keputusan yang telah direalisasikan seluruhnya
oleh manajemen Perseroan.

In 2013 the Company conducted 1 (one) annual GMS, dated


April 11 2013, held in Jakarta, with all of resolutions has been
realization by the management.

RUPS Tahun 2014 (Tahun Buku 2013)

GMS of 2014 (FINANCIAL YEAR OF 2013)

RUPST Perseroan dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2014 di


Ruang Flores B Hotel Borobudur Jakarta. Adapun RUPST yang
dilaksanakan Perseroan pada tahun 2014 dan agenda beserta
keputusannya sebagai berikut:

Annual GMS has been conducted on the date of 26 march


2014 th Flores B Room, Hotel Borobudur Jakarta. The company
implemented in 2014 with the agenda and resolutions as follows:

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 16 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Agenda 1 dan Agenda 2

Agenda 1 and Agenda 2

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku


2013 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan
(Konsolidasian) Tahun Buku 2013 sebagaimana pokokpokoknya disampaikan oleh Direksi mengenai keadaan
dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2013, yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy & Sidharta
sesuai dengan laporannya No. 022/02/WA/I/14, tanggal 21
Februari 2014 dengan pendapat wajar dalam semua hal
yang material.
2. Menyetujui Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2013 dan mengesahkan
Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2013 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, & Sidharta
sesuai dengan laporannya No. 025/02/WA/I/14, tanggal 21
Februari 2014 dengan pendapat wajar dalam semua hal
yang material.

1. Approved the Companys Annual Report for the financial year


of 2013 and ratified the Consolidated Financial Statement
for the financial year of 2013 as stated by the Board of
Directors regarding the condition and Companys progress
for the financial year 2013, which had been audited by KAP
Hendrawinata Eddy and Siddharta in accordance with the
report number: 002/02/WA/I/2014 on February 21, 2013 with
an unqualified opinion, in all material aspects.

3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab


sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada anggota
Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan anggota
Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan,
termasuk terhadap pengurusan dan pengawasan atas PKBL
yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013, sepanjang
bukan merupakan tindakan pidana atau melanggar
ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku, tercatat dalam
Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan
Kegiatan PKBL Tahun Buku 2013 serta tidak bertentangan
dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

2. Approved the report of Partnership and Community


Development Program for the financial year 2013 and
ratified the financial report of Partnership and Community
Development Program for the financial year 2013 which
audited by KAP Hendrawinata Eddy and Siddharta in
accordance with the report number: 025/02/WA/I/2014
on February 21, 2014 with an unqualified opinion in all
material aspects.
3. Released and discharged full responsibility (volledig acquit
et decharge) of members of the Board of Directors on the
Company management and members of the Board of
Commissioners on Company supervision, including for
management and oversight of the PKBL implemented
for Financial Year 2013, as long as their actions were not
criminal actions or a breach of procedures and applicable law,
recorded in the Annual Report, Financial Statements of the
Company and Partnership Activity Report for Fiscal Year 2013,
and not in conflict with the prevailing regulations and law.

Agenda 3

Agenda 3

Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris


Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan gaji/
honorarium serta fasilitas dan tunjangan lainnya bagi anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2014
setelah dikukuhkannya Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/
MBU/2014.

Conferred authority and power to the Board of Commissioners


after prior approval of Shareholders of Series A Dwiwarna to
determine the salary / honorarium and other allowances and
benefits for members of the Board of Directors and Board of
Commissioners for the year 2014 after the enacment of Minister
of State Enterprise Regulation PER-04 / MBU / 2014.

Agenda 4

Agenda 4

1. Menyetujui penunjukan kembali KAP Hendrawinata, Eddy,


dan Sidharta untuk melaksanakan audit umum Laporan
Keuangan Perseroan dan Laporan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL) untuk Tahun Buku 2014.
2. Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium
Akuntan Publik dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan
yang berlaku.

1. Approved the re-appointment of KAP Hendrawinata, Eddy,


and Sidhartha to conduct general audit of the Financial
Statements and Report of the Partnership and Community
Development for Fiscal Year 2014.
2. Conferred authority and power to the Board of Commissioners
to determine the honorarium of Certified Public Accountants
and other requirements according to applicable regulations.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 17 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Agenda 5

Agenda 5

Menyetujui mengukuhkan pemberlakuan:


1. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/2012
tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Anak
Perusahaan BUMN.
2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011
tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada
BUMN dan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/
MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011.

Approved the enforcement of the following regulations:


1. Regulation of Minister of State Owned Enterprises No. PER03 / MBU / 2012 dated March 29, 2012 on Guidelines for
Appointment of the Board of Directors members and the
Board of Commissioners members of the SOE subsidiary.
2. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises
No. PER-01 / MBU / 2011 dated August 1, 2011 on the
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) in
SOEs and the Regulation of the Minister of State Owned
Enterprises No. PER-09 / MBU / 2012 dated July 6, 2012 on
the Amendment to the Regulation of the Minister of State
Enterprises No. PER-01 / MBU / 2011.
3. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No.
PER-04 / MBU / 2014 dated March 10, 2014 on Guidelines
for Determination of the remuneration of Directors,
Board of Commissioners and Board of Trustees of State
Owned Enterprises.

3. Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 tanggal


10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha
Milik Negara.

Agenda 6

Agenda 6

Menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan


sebagai berikut:
1. Memberhentikan dengan hormat :
a. Sdr. Elfiano Rizaldi, sebagai Direktur Utama;
b. Sdr. John Guntar Sebayang, sebagai
Direktur Keuangan;
c. Sdr. Kosasih, sebagai Direktur;
d. Sdr. Bambang Solihin Irianto, sebagai Direktur;
e. Sdri. Kustantinah, sebagai Komisaris Independen;
efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan ini, dengan ucapan terima
kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya
selama memangku jabatan masing-masing.

Approved the change of company management arrangement


as the following:
1. Discharge with honour:
a. Mr. Elfiano Rizaldi as President Director
b. Mr. John Guntar Sebayang as Finance Director

2. Mengangkat anggota Direksi Perseroan yaitu sebagai berikut:


a. Sdr. Arief Budiman, sebagai Direktur Utama;
b. Sdr. Muhammad Umar, sebagai Direktur;
c. Sdr. Syamsul Hadi, sebagai Direktur;
dengan masa jabatan terhitung sejak tanggal Rapat
Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya dan
berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan yang ke-5 atau pada penutupan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan
pada tahun 2019 dengan tidak mengurangi hak RUPS
untuk memberhentikan sewaktu-waktu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

2. To appoint members of Board of Directors as follows:


a. Mr. Arief Budiman as President Director;
b. Mr. Muhammad Umar as Director;
c. Mr. Syamsul Hadi as Director;
With tenure period since the date of the General Meeting
of Shareholders and end at the closing of the fifth GMS
Meeting or at the closing of GMS in 2019 without
prejudice to the right of the GMS to dismiss at any time
in accordance with the applicable provision.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

c. Mr. Kosasih as Director;


d. Mr. Bambang Solihin Irianto as Director;
e. Mrs. Kustantinah as Independent Commissioner ;
Effective since the closing of the General Meeting of
Shareholders with gratitude for all the contribution and
service during his/her tenure.

- 1 18 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

3. Memberi Kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi


Perseroan untuk memberitahukan perubahan susunan
anggota Direksi Perseroan tersebut kepada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk
dimasukkan dalam Daftar Perseroan dan untuk keperluan
tersebut berhak melaksanakan segala sesuatu yang
diperlukan sehubungan dengan pemberitahuan tersebut.

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

3. To give authority with substitution right to the Board of


Directors to notify changes in the composition of the Board
of Directors to the Ministry of Justice and Human Rights of
the Republic of Indonesia to be included in the Company
Register and for this purpose Board of Director has the right
to conduct anything necessary relating to this notification.

Dewan Komisaris

BOARD OF COMMISSIONERS

Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas


melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dan apabila
diperlukan memberikan nasihat kepada Direksi dalam
menjalankan Perseroan serta memastikan bahwa Perseroan
melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Dewan Komisaris bertugas
sebagai majelis dan setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat
bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris.

Board of Commissioners (BOC) is the Company organ that


supervises the policy of the Board of Directors and, if necessary,
provide advice to the Board of Directors in managing the
Company and to ensure that the Company implement good
corporate governance principles. Board of Commissioners as
assemblies and each member of the Board of Commissioners can
not act alone, but by the decision of the Board of Commissioners.

Pedoman Kerja Dewan Komisaris

BOC Charter

Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Dewan Komisaris


Perseroan memiliki pedoman kerja Piagam Dewan Komisaris
yang tercantum dalam Board Manual yang telah disediakan
pad tahun 2012 berdasarkan Anggaran Dasar. Piagam Dewan
Komisaris antara lain mengatur:
1. Keanggotaan dan komposisi;
2. Ketentuan jabatan;
3. Program pengenalan Perseroan;
4. Program peningkatan kompetensi;
5. Tugas, wewenang dan kewajiban;
6. Rapat;
7. Pembagian tugas;
8. Benturan kepentingan;
9. Organ pendukung;
10. Keputusan;
11. Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP); dan,
12. Hubungan kerja dengan Direksi.

In performing its function and role, the Board of Commissioners


has a BOC Charter provided in Board Manual approved in 2012
in accordance with the Companys Articles of Association. BOC
Charter regulates the following:

Kriteria dan Independensi


Komisaris Independen

Criteria and Independency of


Independent Commissioner

Sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN PER-01/MBU/2011


tentang Penerapan Tata Kelola yang Baik bagi Badan Usaha
Milik Negara maka 20% dari anggota Dewan Komisaris

In accordance with the Regulation of Minister of State owned


Company PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good
Governance for State Owned Company thus 20% of the members

Actualizing the Momentum of Revitalization

1. Membership and Composition;


2. Provision on positions;
3. Company Orientation Program;
4. Competency Development Program;
5. Duties, authorities and responsibilities;
6. Meetings;
7. Segregation of duties;
8. Conflict of Interest;
9. Supporting Organs;
10. Decision;
11. Establishment of Work and Budget Plan (RKAP); and,
12. Work Relation with Board of Directors.

- 1 19 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

harus berstatus independen. Adapun kriteria independen


yang dimaksud adalah tidak memiliki hubungan keuangan,
kepengurusan, kepemilikan saham, hubungan keluarga dengan
anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Lainnya, anggota
Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan
dengan BUMN yang bersangkutan dan/atau pihak-pihak lain
yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak
secara mandiri. Jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan
yang berstatus independen yaitu 2 (dua) orang atau 50% dari
total keseluruhan komposisi keanggotaan Dewan Komisaris
yang berjumlah 4 (empat) orang.

of the Board of Commissioners must be independent. The


criteria are no financial, management, share ownership, family
relation to members of the Board of Commissioners / Other
Supervisory Board, non member of the Board of Directors and /
or controlling shareholders or no relations with that State Owned
Entreprise and / or other parties that may affect its ability to act
independently. The number of Independent members of Board
of Commissioners is 2 (two) or 50% of the total composition
of Board of Commissioners, which consists 4 (four) members.

Tugas, Wewenang dan Kewajiban


Dewan Komisaris

BOARD OF COMMISIONERS Duties,


Authorities and Responsibilities

Masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat melaksanakan


tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian
tugas dan wewenang yang telah diatur dalam Anggaran
Dasar Perseroan dan Board Manual. Namun pelaksanaan tugas
oleh masing-masing anggota tetap menjadi tanggung jawab
bersama. Secara khusus, tanggung jawab Dewan Komisaris
adalah sebagai berikut:

Each member of the Board of Commissioners may perform tasks


and make decisions in accordance with the segregation of duties
and authorities set out in the Article of Association and the Board
Manual. But the execution of duties by each member remains a
collective responsibility. In particular, the responsibility of the
Board of Commissioners are as follows:

1. Tugas Dewan Komisaris.


Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya
baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang
dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada
Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan
Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan
Keputusan RUPS, serta peraturan perundangundangan yang
berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perseroan.

1. Duties of Board of Commissioners


The Board of Commissioners is obliged to supervise the
administration policy, companys maintenance in general
regarding the Company and the Companys business
conducted by the Board of Directors as well as providing
advice, including the supervision of the implementation of
the Companys Business Plan, Work Plan and Budget Plan
as well as the Companys Articles of Association and the
resolution of the GMS decision, along with relevant laws
and regulations, for the benefit of the Company and in
accordance with the aims and objectives of the Company.

2. Wewenang Dewan Komisaris:


a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan
verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa
kekayaan Perseroan;
b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang
dipergunakan oleh Perseroan;
c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat
lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan Perseroan;

2. Authorities of Board Of Commissioners:


a. To examine books, papers, and other documents, along
with cash for verification purposes along with other
securities and the Companys assets

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 20 -

b. Entering the premises, buildings, and offices used by


the Company;
c. Requesting explanation from the Board of Directors and/
or other staffs about Companys operational matters

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah


dan akan dijalankan oleh Direksi;
e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
Rapat Dewan Komisaris;
f. Mengangkat sekretaris Dewan Komisaris, jika
dianggap perlu;
g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
h. Membentuk Komite-komite lain selain Komite
Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan
kemampuan perusahaan;
i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan,
jika dianggap perlu;
j. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
k. Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;
l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau
keputusan RUPS.

d. Being kept informed of every action and policy that has


been and will be implemented by the Board of Directors;
e. Asking the Board of Directors and/or other staffs
with their permission to attend the Board of
Commissioners Meeting;
f. Appointing the Secretary of the Board of Commissioners,
if necessary;
g. Temporarily discharging the member of the Board of
Directors according to the Articles of Association
h. Establishing other Committees beside Audit
Committee, if necessary by taking into account of the
Companys ability;
i. Being assisted by expert staff in certain matters and
a period of time at the Companys expenses, if necessary;

3. Kewajiban Dewan Komisaris:


a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan
pengurusan Perseroan;
b. Meneliti, menelaah dan menandatangani serta
memberikan persetujuan atau pengesahan terhadap
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disiapkan
Direksi, selambat-lambatnya sebelum dimulainya
tahun anggaran;
c. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,
memberikan pendapat dan saran kepada RUPS
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
kepengurusan Perseroan;
d. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi
gejala menurunnya kinerja Perseroan dan memberikan
saran segera kepada Direksi untuk memperbaiki
permasalahan tersebut melalui mekanisme Rapat Dewan
Komisaris dan Direksi pada kesempatan pertama;

3. Responsibilites of Board Commissioners:


a. Giving advice to the Board of Directors regarding the
implementation of companys operational process;
b. Reviewing, analyzing, signing and approving the
Companys Business Plan and Budget prepared by
the Board of Directors, at the latest before the fiscal
year begins;

j. Performing management action in a certain situation


for a certain period of time according to the Articles
of Association;
k. Attending the Board of Directors Meeting and provide
viewpoint discussed in the meeting;
l. Performing other supervision authorities as long as
it is inline with the rules and regulations, Articles of
Association, and/or GMS decisions.

e. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan


tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani
laporan tahunan;

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 21 -

c. Following the progress of Companys operational


activities, providing opinion and suggestion to GMS
regarding important matters on the aspect of companys
management
d. Reporting immediately to GMS if the Company
undergone performance degradation and giving
immediate advice to Board of Directors to fix the
problems through the mechanism of the joint meeting
between Board of Commissioners and Board of Directors
at the first opportunity.
e. Examining and analyzing periodic reports and annual
reports prepared by the Board of Directors and sign the
annual report;

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

f. Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan


menyimpan salinannya;
g. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan
sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut
dan Perseroan lain;
h. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang
telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau
kepada RUPS;
i. Membuat kebijakan pengadaan jasa auditor eksternal
dan penunjukan kembali auditor eksternal untuk audit
Laporan Keuangan dan Kepatuhan serta audit khusus;
j. Melakukan pengawasan terhadap efektivitas pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern, audit eksternal dan audit
internal serta pelaksanaan telaah atas pengaduan
yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh
Dewan Komisaris;
k. Menetapkan kriteria seleksi bagi Calon Direksi dan
pengusulan Calon Direksi Perseroan kepada Pemegang
Saham mengacu pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
l. Mengusulkan remunerasi Direksi mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
m. Melakukan penilaian kinerja Direksi berdasarkan
telaah kriteria, target, dan indikator kinerja utama
yang dalam kontrak Manajemen Direksi secara kolegial
beserta realisasinya.
n. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas
pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
Sesuai dengan wewenang dan kewajiban tersebut di
atas, Dewan Komisaris memberikan pengawasan dan
arahan/nasihat kepada Direksi meliputi:
1. Lingkungan bisnis dan permasalahannya yang
diperkirakan berdampak pada usaha dan
kinerja perseroan mencakup antara lain kondisi
perekonomian, persaingan usaha, proposal bisnis dan
regulasi/peraturan terbaru terkait bisnis perseroan;
2. Kebijak an dan Pelaksanaan M anajemen
Risiko Perseroan;
3. Kebijakan dan Pelaksanaan Sistem Teknologi
Informasi Perseroan;
4. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan
Sumber Daya Manusia, khususnya tentang
Manajemen Karir, Sistem dan Prosedur Promosi,
Mutasi, dan Demosi di Perseroan;

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 22 -

f. Taking Minutes of Board of Commissioners meeting


and retain the copy;
g. Reporting to the Company regarding the ownership
of shares and/or family on the Company and the
other Companies;
h. Providing reports on supervisory duties that have been
performed during the past fiscal year to the GMS;
i. Providing procurement policies of external auditor
along with the reappointment of the external auditor
to Financial Statements and Compliance audit as well
as special audits
j. Monitoring the effectiveness of the Internal Control
System, external audit and internal audit along with the
review implementation regarding complaints related
to SOEs that received by the Board of Commissioners.
k. Establishing the selection criteria for Board of Directors
candidates and nominated the candidates to the
Shareholders according to the rules and regulations
l. Proposing the Remuneration scheme of the Directors
according to laws and regulations.
m. Conducting BOD performance appraisals based on
the review of the criteria, targets and key performance
indicators in the Management contract collegially as
well as its realization.
n. Carrying out other obligations with regard to supervisory
and consultancy duties as long as they are not in contrary
to the prevailing laws and regulations, the Companys
Articles of Association, and / or resolutions of the GMS.
In accordance with the above authorities and
responsibilities, the Board of Commissioners oversees and
give directives/advice to the Board of Directors covering:
1. Business environment that may affect the companys
business and performance, including economic
conditions, competition, business proposals and new
regulations/ rules relating to the companys business;
2. The Policy and Implementation of Risk Management;
3. Policy and Implementation of Information
Technology Systems;
4. The Policy and Implementation of Human Resources,
especially on Career Management, Systems and
Promotions Procedures, mutation and Demotion;

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

5. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan


Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum;

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

5. The Policy and its Implementation of the


Accounting Policies and Formating of Financial
Statements in accordance with generally accepted
Accounting Standards;
6. The Policy and its Implementation on Procurement
of Goods and Services;
7. The Policy and its Implementation on Quality
and Services;
8. The Board of Directors/Company Compliance to the
laws and regulations and the Articles of Association as
well as agreements/commitments with third parties;

6. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan


Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan;
7. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Mutu
dan Pelayanan Perseroan;
8. Kepatuhan Direksi/Perseroan menjalankan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
Anggaran Dasar serta perjanjian/komitmen dengan
pihak ketiga;
9. Kepatuhan Direksi menjalankan pengurusan
Perseroan sesuai RKAP dan/atau RJPP; serta,

9. The Board of Directors Compliance to operate the


management in accordance with the Annual Budget
Plan and/or Business Plan;
10. Management Policy on Subsidiaries/joint ventures
along with its implementation.
The directives/ information can be communicated
through the mechanism of joint meeting between the
Board of Commissioners and the Board of Directors or
written correspondence.
o. Monitoring the implementation of the principles of Good
Corporate Governance (GCG) by forming a committee;
and
p. Measurement and assessment of the Board of
Commissioners performance periodically through the
Board of Commissioners meeting.

10. Kebijakan pengelolaan anak perusahaan/ perusahaan


patungan dan pelaksanaannya.
Arahan/informasi tersebut di atas dapat dikomunikasikan
melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
ataupun melalui surat.
o. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan penerapan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
dengan membentuk Komite; dan,
p. Pengukuran dan penilaian terhadap Kinerja Dewan
Komisaris secara periodik melalui Rapat Dewan Komisaris.

Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota Dewan


Komisaris harus:
1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan serta prinsip-prinsip profesionalisme,
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban serta kewajaran.
2. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggungjawab
dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian
nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perseroan dan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

In performing their duties, each member of the Board of


Commissioners shall:
1. Comply with the Companys Articles of Association, prevailing
laws and regulations and the principles of professionalism,
efficiency, transparency, independency, accountability,
responsibility and fairness.
2. Have a goodwill, be prudent and responsible in carrying out
their supervisory and consultancy function to the Board of
Directors for the benefit of the Company and in accordance
with the purpose and objectives of the Company.

Komposisi Keanggotaan Dewan


Komisaris, Dasar Pengangkatan dan
Pembagian Tugas dan Wewenang

Composition, Basis of Appointment,


S e g r e g at i o n o f Du t i e s a n d
Au t h o r i t i e s o f B o a r d o f
Commissioners Members

Sesuai Piagam Dewan Komisaris yang mengatur keanggotaan


dan komposisi, jumlah Dewan Komisaris minimal 2 (dua) orang

According to Board of Commissioners Charter provision on


membership and composition, the number of BOC is at least 2

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 23 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

atau lebih yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan


kebutuhan Perseroan. Salah seorang anggota Dewan Komisaris
diangkat sebagai Komisaris Utama, dan minimal 20% dari
anggota Dewan Komisaris merupakan Komisaris Independen.

(two) or more and determined by the GMS to meet the needs


of the Company. One member of the Board of Commissioners
is appointed as Commissioner, and at least 20% of the members
of the Board of Commissioners should be Independent.

RUPS Tahunan tahun 2014 yang diselenggarakan pada 26 Maret


2014 telah mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan
dengan hormat Dra. Kustantinah, Apt.,M.App.Sc dari jajaran
Dewan Komisaris Perseroan. Dengan demikian, per 31 Desember
2014, Dewan Komisaris terdiri dari 3 (tiga) orang dengan salah
satu sebagai Komisaris Utama. Jumlah Komisaris Independen
Perseroan sebanyak 1 (satu) orang atau 33,33% dari total
keseluruhan komposisi keanggotaan Dewan Komisaris.

The GMS held on March 26, 2014 has resolved to dismiss


with honour Mrs Kustantinah as member of the Board of
Commissioners. Thus, as of December 31, 2014, the Board of
Commissioners consists of three (3) members, one of which
is President Commissioner. The number of Independent
Commissioner is 1 (one) or 33.33% of the total composition of
the Board of Commissioners.

Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris 1 Januari 26 Maret 2014


Composition of Board of Commissioners January 1 March 26, 2014
Jabatan
Position

Nama
Name

Dasar Pengangkatan
Legal Basis of Appointment

Awal Jabatan
To serve as of

Masa Akhir Jabatan


To serve until

Komisaris Utama
President Commissioner

Akmal Taher

RUPST 2013
GMS of 2013

Tahun 2013
2013

Tahun 2018
2018

Komisaris
Commissioner

Rina Moreta

RUPST 2013
GMS of 2013

Tahun 2013
2013

Tahun 2018
2018

Komisaris Independen
Imdependent Commissioner

Fajar Rahmat Zulkarnaen

RUPST 2013
GMS of 2013

Tahun 2013
2013

Tahun 2018
2018

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Kustantinah

RUPST 2012
GMS of 2012

Tahun 2012
2012

Tahun 2017
2017

Susunan Keanggotaan Dewan Komisaris 26 Maret 31 Desember 2014


Composition of Board of Commissioners March 26 December 31, 2014
Jabatan
Position

Nama
Name

Komisaris Utama
President Commissioner

Akmal Taher

Komisaris
Commissioner

Rina Moreta

Komisaris Independen
Independent Commissioner

Fajar Rahmat Zulkarnaen

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan, Dewan


Komisaris telah melakukan pembagian tugas anggotanya, yaitu:

In performing its supervisory function, the Board of


Commissioners makes a segregation of duties as follows:

Akmal Taher (Komisaris Utama)

Akmal Taher (President Commissioner)

Tugas utama Komisaris Utama Akmal Taher yaitu mengkoordinir tugas-tugas


Dewan Komisaris dan menangani bidang Riset dan Pemasaran, dengan tugas
yaitu:
a. Bertanggung jawab terhadap seluruh tugas dan fungsi Dewan Komisaris
b. Melakukan evaluasi dan pengawasan atas kegiatan Riset dan Pemasaran
yang dilakukan Perusahaan

Main duties of President Commissioner Akmal Taher to coordinate the duties


of Board of Commissioners and to be in charge in research and marketing In
addition, with duties as follows:
a. Assuming the responsibility for all duties and functions of the Board of
Commissioners
b. Performing evaluation and supervision on Research and Marketing
activities conducted by the Company.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 24 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Rina Moreta (Komisaris)

Rina Moreta (Commissioner)

Komisaris Rina Moreta menangani bidang Operasi dan Pengembangan


dan merangkap selaku Ketua Komite Good Corporate Governance dan
Pemantauan Risiko dengan tugas yaitu:
a. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan operasi dan pengembangan
usaha perusahaan
b. Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang berkaitan dengan
pemantauan maupun evaluasi atas manajemen risiko dan penerapan
GCG di perusahaan.

Commissioner Rina Moreta is in charge of Operations and Development and


concurrently as Chairman of GCG and Risk Monitoring Committee with duties
as follows:
a. Evaluation and supervision on the Company's operations and business
development activities.
b. Responsible for all aspects relating to the monitoring and evaluation of
risk management and GCG implementation in the Company.

Fajar Rahmat Zulkarnaen (Komisaris Independen)

Fajar Rahmat Zulkarnaen (Independent Commissioner)

Komisaris Fajar Rahmat Zulkarnaen menangani bidang Keuangan dan Sumber


Daya Manusia dan merangkap selaku Ketua Komite Audit dengan tugas yaitu:
a. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan pertanggungjawaban keuangan
dan pengelolaan Sumber Daya Manusia perusahaan.
b. Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang berkaitan dengan sistem
dan prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran, pengadaan dan/
atau pemilihan Kantor Akuntan Publik, pertanggungjawaban serta
pelaporan keuangan.

Commissioner Fajar Rahmat Zulkarnain handles Finance and Human


Resources matters and concurrently serves as Chairman of the Audit
Committee with duties are as follows:
a. Evaluating and overseeing the activities related to financial accountability
and management of Human Resources of the Company;
b. Responsible for all aspects related to the systems and procedures for
the work plan and budget, procurement and / or election of public
accountants firm, and financial accountability and financial reporting.

Program Pengenalan Perseroan

Company Introduction Program

Anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk pertama kalinya


wajib diberikan Program Pengenalan mengenai Perseroan.
Program Pengenalan meliputi pelaksanaan Prinsip-Prinsip GCG
oleh Perseroan; gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan
tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi,
strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang,
posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya;
audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian
internal, termasuk Komite Audit. Program Pengenalan Perseroan
dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke Perseroan
dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap
sesuai dengan Perseroan dimana program tersebut dilaksanakan.
Tanggungjawab untuk mengadakan program pengenalan
tersebut berada di Sekretaris Perusahaan.

Members of the Board of Commissioners who are appointed


for the first time shall undergo Company Introduction Program.
The introduction program includes the implementation of
GCG principles by the Company; an overview of the Company
relating to the purpose, nature, and scope of activity, financial
performance and operations, strategy, short-term and longterm business plans, competitive position, risks and other
strategic issues; internal and external audit, internal control
systems and policies, including the Audit Committee; Company
Introduction Program can be presentations, meetings, visits to
the Company and documents assessment or other programs as
deemed appropriate by the Company in which the program was
implemented. The responsibility for the introduction program
is under Corporate Secretary.

Hubungan Kerja Dengan Direksi

Work Relation with Board of


Directors

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada


prinsip keterbukaan dan saling menghormati. Melalui Rapat
Dewan Komisaris dengan Direksi, Dewan Komisaris memberikan
arahan/informasi kepada Direksi mengenai lingkungan bisnis dan
permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada usaha dan
kinerja Perseroan mencakup antara lain kondisi perekonomian,
persaingan usaha, proposal bisnis dan regulasi/peraturan terbaru
terkait bisnis Perseroan. Dewan Komisaris berwenang untuk
meminta penjelasan Direksi dan atau pejabat lainnya mengenai
segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan.

The working relationship of the Board of Commissioners


with the Board of Directors is based on the principles of
transparency and mutual respect. Through the meeting of the
Board of Commissioners and the Board of Directors, Board of
Commissioners provides guidance/information to the Board
of Directors regarding business environment and the problem
that are projected to impact on the Company's operations and
performance including, among others, economic conditions,
competition, business proposals and latest regulations related to
the Company's business. The Board of Commissioners shall have
the authority to ask for Board of Directors and/or other staffs
request explanation on all issues related to the management
of the Company.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 25 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Di samping itu, kewajiban Dewan Komisaris adalah meneliti,


menelaah, dan menandatangani serta memberikan persetujuan
atau pengesahan terhadap rencana kerja dan anggaran
perseroan yang disiapkan Direksi.

In addition, the Board of Commissioners has duties to review,


analyze, sign and give approval or endorsement to the Company's
work plans and budgets prepared by the Board of Directors.

Rapat Dewan Komisaris

Meeting of Board of
Commissioners

Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan secara berkala, sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sekali atau berdasarkan kebutuhan
apabila terdapat permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota
Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau permintaan tertulis
dari 1 (satu) atau beberapa pemegang saham yang mewakili
sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham
dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan
dibicarakan. Panggilan Rapat disampaikan secara tertulis oleh
Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris yang
ditunjuk oleh Komisaris Utama. Rapat dianggap sah apabila
diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat
kegiatan usahanya yang utama di dalam wilayah Republik
Indonesia atau di seluruh wilayah Republik Indonesia dan
dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Semua Rapat
dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama tidak
hadir atau berhalangan, Rapat dipimpin oleh seorang anggota
Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.

Meetings of Board of Commissioners are held regularly, at least


once a month or if requested by 1 (one) or more members of
the Board of Commissioners, Board of Directors, or requested in
written by 1 (one) or several shareholders representing at least
1/10 (one-tenth) of the total number of shares with voting rights,
by mentioning the issues to be discussed. Meeting invitation is
submitted in writing by the Commissioner or by the appointed
members of Commissioners. Meetings are considered valid if
they are held at the domicile of the Company or in the place
of their main business activities in the Republic of Indonesia.
All meetings are chaired by the Commissioner. In case the
Commissioner is absent or unavailable, the meeting will be
chaired by an appointed member of Commissioners.

Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang


mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari (satu per
dua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Semua keputusan
dalam Rapat diambil dengan musyawarah mufakat. Apabila
melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusan
Rapat diambil dengan suara terbanyak biasa. Dalam setiap Rapat
harus dibuat Risalah Rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan,
termasuk pernyataan ketidaksetujuan atau dissenting opinion
anggota Dewan Komisaris, dan didokumentasikan dengan baik.
Setiap anggota Dewan Komisaris berhak menerima salinan
Risalah Rapat, terlepas apakah anggota Dewan Komisaris yang
bersangkutan hadir atau tidak hadir dalam Rapat.

Meeting is valid and may take binding decisions if attended


or represented by more than (one half ) of the Board of
Commissioners members. All decisions are consensus. If
consensus is not agreed, then the decision of the Meeting is
a simple majority vote. Minutes of Meeting should be made in
every meeting containing things that are discussed, including a
statement of disagreement or dissenting opinion of the Board of
Commissioners members, and well documented. Each member
of the Board of Commissioners are entitled to receive a copy of
the Minutes of the Meeting, whether he/she is present or not
in the meeting.

Dalam menyelenggarakan rapat yang sesuai dengan hal-hal yang


akan dibicarakan, Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan meminta Direksi dan/
atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan
Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris.

To discuss related matters, the Board of Commissioners may


hold joint meeting and ask Board Directors and/ or other staff
under the Board of Directors with their permission to attend
the meeting.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 26 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Di sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah melakukan


rapat sebanyak 25 kali, dimana 12 kali merupakan Rapat
Internal Dewan Komisaris dan 13 rapat lainnya merupakan
Rapat dengan mengundang Direksi dan/atau pejabat lainnya
di bawah Direksi. Rapat dilakukan dalam rangka pembahasan
kinerja Perseroan dan hal lain terkait kegiatan pengawasan
dan kegiatan korporasi lainnya. Berikut agenda Rapat Dewan
Komisaris beserta keputusannya:

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Throughout 2014, the Board of Commissioners has convened 25


times consisting of 12 BOC Internal Meetings and 13 meetings
with the Board of Directors and/or other staffs under the Board
of Directors. The meetings were conducted to discuss the
Company's performance and other matters related to supervisory
activities and other corporate activities. The following are the
agenda and decisions of the BOC meetings:

Rapat dengan Direksi


BOC-BOD Joint Meetings
Tanggal
Date

Agenda Rapat
Meeting Agenda

28 Januari
January 28

Pembahasan kinerja bulan Desember 2013.


Discussion on Performance in December 2013.
Pembahasan RKAP 2014.
Discussion on 2014 RKAP.

20 Februari
February 20

Pembahasan finalisasi laporan audit dengan KAP Hendrawinata Eddy & Siddharta.
Discussion on finalization of audit report with KAP Hendrawinata Eddy & Siddharta.
Persiapan RUPS Tahunan tahun 2014.
2014 Annual GMS Preparation.

3 Maret
March 3

Pengisian kuesioner dan dokumen aplikasi BUMN Bersih.


Filling of Clean BUMN questionnaire and document.
Pembahasan laporan kinerja bulan Januari 2014.
Discussion on Performance Report of January 2014.

29 April
April 29

Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan Maret 2014.


Discussion on the Companys performance up to March 2014.

26 Mei
May 26

Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan April 2014.


Discussion on the Companys performance up to April 2014.
Pembahasan revisi RKAP tahun 2014 Perseroan.
Discussion on the Companys 2014 RKAP revision.

2 Juli
July 2

Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan Mei 2014.


Discussion on the Companys performance up to May 2014.
Pembahasan revisi RKAP tahun 2014 Perseroan.
Discussion on 2014 RKAP revision.
Pembahasan perubahan struktur organisasi.
Discussion on changes in organizational structure.

14 Agustus
August 14
16 September
September 16

Pembahasan kinerja Perseroan sampai dengan Juni 2014.


Discussion on the Companys performance up to June 2014.
Tindaklanjut hasil rapat Direksi dan Dewan Komisaris sebelumnya.
Follow-up of previous BOD-BOC Joint Meeting.
Arahan Dewan Komisaris untuk RKAP tahun 2015.
Discussion on the Companys performance for July and August 2014.
Pembahasan kinerja Perseroan untuk Juli dan Agustus 2014.
BOC directives on 2015 RKAP.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 27 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Rapat dengan Direksi


BOC-BOD Joint Meetings
Tanggal
Date

Agenda Rapat
Meeting Agenda

22 Oktober
October 22

Tindaklanjut hasil Rapat Direksi dan Dewan Komisaris sebelumnya.


Follow-up of results of previous BOD-BOC Joint Meeting.
Pembahasan kinerja Perseroan bulan September 2014.
Discussion of the Companys performance of September 2014.

20 November
November 20

Tindaklanjut hasil rapat Direksi & Dewan Komisaris sebelumnya.


Follow-up of results of previous BOD-BOC Joint Meeting.
Pembahasan kinerja Perseroan untuk Oktober 2014.
Discussion of the Companys performance of October 2014.
Pembahasan RKAP tahun 2015.
Discussion of 2015 RKAP.

16 Desember
December 16

Tindaklanjut hasil rapat Direksi dan Dewan Komisaris sebelumnya.


Follow-up of results of previous BOD-BOC Joint Meeting.
Pembahasan kinerja Perseroan untuk Nopember 2014.
Discussion of the Companys performance of November 2014.
Progress RKAP tahun 2015.
Progress of 2015 RKAP.

Rekapitulasi kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam Rapat


Internal Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan dengan Direksi
sebagai berikut,

Attendance Recapitulation of Board of Commissioners members


in Internal Meeting and the Joint Meeting with the Board of
Directors as follows,

Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Periode 1 Januari 26 Maret 2014


Board of Commissioners Meeting Attendance Recapitulation Period of January 1 - March 26, 2014
Nama
Name

Jumlah Rapat
Meeting Frequency

Jumlah Kehadiran
Meeting Attendance

% Kehadiran
Attendance %

Akmal Taher (Komisaris Utama/President Commissioner)

44%

Kustantinah (Komisaris Independen/Commissioner Independent)

100%

100%

100%

Rina Moreta (Komisaris/Commissioner)


Fajar Rahmat Zulkarnaen (Komisaris Independen/
Commissioner Independent)
Catatan:

Note:

* sejak RUPS 26 Maret 2014, Kustantinah tidak lagi menjabat sebagai


Komisaris Independen Perseroan.

* since GMS dated 26 March 2014, Kustantinah was no longer Companys


Independent Commissioner

* ketidakhadiran rapat disebabkan perjalanan dinas dan/atau cuti.

* the absence in the meeting was due to business trip and/or on leave

Rekapitulasi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Periode 26 Maret 2014 31 Desember 2014
Recapitulation of Meeting Attendance of Board of Commissioners March 26 December 31, 2014
Nama
Name

Jumlah Rapat
Meeting Frequency

Jumlah Kehadiran
Meeting Attendance

% Kehadiran
Attendance %

Akmal Taher (Komisaris Utama/President Commissioner)

16

100%

Rina Moreta (Komisaris/ Commissioner)

16

100%

16

100%

16

Fajar Rahmat Zulkarnaen (Komisaris Independen/


Commissioner Independent)

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 28 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Laporan Singkat Pelaksanaan


Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris Tahun 2014

Board of Commissioners Brief REPORT


ON Duties and Responsibilities in 2014

Di sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris telah melaksanakan


tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian
rekomendasi atas aspek-aspek pengelolaan Perseroan yang
dilaksanakan oleh Direksi. Fungsi pengawasan dan pengarahan
diberikan dengan cakupan kepada seluruh wilayah operasional
dan usaha Perseroan, diantaranya: pengelolaan sumber daya
manusia, pemasaran, produksi, kinerja keuangan dan isu-isu
lain yang relevan terhadap kinerja Perseroan.

Throughout 2014, the Board of Commissioners has carried out


the duties and responsibilities of overseeing and providing
recommendations on the Company's management aspects
conducted by the Board of Directors. Oversight and guidance are
provided by covering all operational areas and the Company's
business, including: human resource management, marketing,
production, financial performance and other issues relevant to
the Company's performance.

Penilaian Terhadap Kinerja Dewan


Komisaris

Board of Commissioners
Performance Evaluation

Penilaian terhadap Dewan Komisaris dilakukan oleh


RUPS. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi
mempertanggungjawabkan kinerja pada periode 2014 dalam
RUPS yang akan diselenggarakan di tahun 2015, termasuk di
dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris dan Direksi yang kemudian akan disahkan
oleh RUPS. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris dan Direksi
ditentukan berdasarkan tugas kewajiban yang termaktub dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku Anggaran Dasar
Perseroan, amanat pemegang saham, dan proses pemenuhan
tanggung jawab tersebut.

Assessment of the Board of Commissioners conducted


by the GMS. BoC together with the Board of Directors are
accountable for their performance during the period of
2014 to the GMS to be held in 2015, including the duties and
responsibilities of the Board of Commissioners and Directors
which will then be approved by the GMS. In general, the
performance of the Board of Commissioners and Directors
are determined based on duties enshrined in legislation and
regulations and the Companys Articles of Association, the
mandate of shareholders, and the fulfillment process of these
responsibilities.

Remunerasi Dewan Komisaris

Board of Commissioners
Remuneration

Dasar hukum remunerasi adalah Peraturan Menteri Negara


BUMN No. PER-07/MBU/2010 tentang pedoman penetapan
penghasilan direksi, dewan komisaris dan dewan pengawas
BUMN. Prosedur penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris
dilakukan dengan mengajukan usulan perhitungan dan
penentuan besaran remunerasi kepada RUPS Tahunan. Uraian
mengenai remunerasi bagi Dewan Komisaris terhitung hingga
31 Desember 2014 dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.

The legal basis for remuneration is the Regulation of Minister of


State Owned Enterprises No. PER-07/ MBU/2010 regarding the
guidance on determining the income of directors, commissioners
and state supervisory board. Procedures of remuneration for
the Board of Directors is done by proposing the calculation and
determination of the remuneration to the GMS. Description of
the remuneration of the Board of Directors as of December 31,
2014 is shown in the following table

Remunerasi Dewan Komisaris


Remuneration of Board of Commissioners
Nama
Name
Akmal Taher

Jumlah

Salary

(Rp)
Allowance

364.500.000

72.900.000

437.400.000

Gaji (Rp)

Position
Komisaris Utama | President Commissioner

Rina Moreta
Fajar Rahmat Zulkarnaen

Tunjangan

Jabatan

(Rp)
Total

Komisaris | Commissioner

328.050.000

65.604.000

393.654.000

Komisaris Independen | Independent Commissioner

328.050.000

65.604.000

393.654.000

1.020.600.000

204.108.000

1.224.708.000

Jumlah | Total
Catatan:
* Perhitungan gaji selama 12 bulan

Actualizing the Momentum of Revitalization

Note:
* Salary calculation for 12 months

- 1 29 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Program Peningkatan Kompetensi

Competency Building Program

Dewan Komisaris merencanakan untuk melaksanakan program


peningkatan kompetensi melalui berbagai program pelatihan,
seminar, sosialisasi peraturan/kebijakan dan studi banding. Akan
tetapi, selama tahun 2014 tidak ada anggota Dewan Komisaris
yang mengikuti program peningkatan kompetensi dimaksud.

Board of Commissioners has planned to undertake competence


building program through various training programs, seminars,
dissemination of rules / policies and comparative study. However,
during 2014, there was no member of the Board of Commissioners
who have followed such competency building programs.

Direksi

Board of Directors

Tugas utama Direksi adalah memimpin dan mengatur usaha


untuk keuntungan Perseroan di bawah supervisi dari Dewan
Komisaris dan sesuai dengan keputusan dan petunjuk dari
Pemegang Saham, seperti yang disampaikan dalam Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS). Direksi bertanggung jawab
untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian
kinerja Perseroan. Seperti Dewan Komisaris, Dewan Direksi
juga bertanggung jawab kepada Pemegang Saham.

The main duty of the Board of Directors (BOD) is directing and


managing the business for the interest of the Company under
the supervision of the Board of Commissioners and in accordance
with the decisions and instructions of the Shareholders, as
submitted to General Meeting of Shareholders (GMS). The Board
of Directors is responsible for maintaining and improving the
achievement of the Company's performance. As well as the
Board of Commissioners, Board of Directors is also responsible
to shareholders.

Pedoman Kerja Direksi

BOD Charter

Dalam melaksanakan kegiatan usaha Perseroan, Direksi


memiliki pedoman kerja Piagam Direksi yang termuat dalam
Board Manual, yang disahkan sejak tahun 2012 yang mengacu
anggaran dasar perseroan. Piagam Direksi antara lain mengatur:
Keanggotaan dan komposisi;
Ketentuan jabatan anggota;
Program pengenalan Perseroan;
Program peningkatan kompetensi;
Tugas, wewenang dan kewajiban dan perbuatanperbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan
organ diatasnya;
Rapat;
Pembagian tugas;
Benturan kepentingan;
Sekretaris Perusahaan;
Keputusan;
Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran; dan,
Hubungan kerja dengan Dewan Komisaris.

In performing duties, BOD has BOD Charter set forth in Board


Manual approved since 2012 best on the company's aticlest
of assosiation. The BOD Charter regulates the following,
among others:

Kriteria Penunjukan dan


Independensi Direksi

BOARD OF DIRECTORS Appointment


Criteria and Independency

Direksi ditunjuk, diangkat dan diberhentikan berdasarkan


mekanisme pengambilan keputusan RUPS. Perseroan

BOD is appointed, elected and dismissed by the GMS decisionmaking mechanism. The Company emphasizes the importance

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 30 -

Membership and Composition;


Provision of Position;
Company Introduction Program;
Competency Improvement Program;
Duties, Authorities and Responsibilities and action date
has to be approved the organ above the directors;
Meetings;
Segregation of Duties;
Conflict of Interest;
Corporate Secretary;
Decision;
Establishment of Work and Budget Plan (RKAP); and
Work Relations with Board of Commissioners

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

menekankan pentingnya independensi Direksi dalam melakukan


pengelolaan aktivitas usaha dan pengelolaan keorganisasian;
khususnya hal-hal yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan dan kesempatan untuk mengambil keuntungan
pribadi. Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap,
baik sebagai anggota direksi di perusahaan lain; jabatan
struktural dan fungsional lainnya dalam instansi/ lembaga
pemerintah pusat dan daerah; pengurus partai politik dan/atau
calon/anggota legislatif; dan/atau jabatan lain sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

of BOD independence in managing the Companys business


activities and organizational management; especially matters
that can cause a conflict of interest and the opportunity to
take personal advantage. Member of the Board of Directors are
prohibited to hold another position, either as a member of the
board of directors in other companies; structural and functional
position in an institution / central and local government agencies;
political parties officials and / or candidates / members of the
legislative; and / or any other position in accordance with the
applicable regulation

Tugas, Wewenang dan Kewajiban


Direksi

Duties, Authorities and


Responsibilities of Board of
Directors

Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan


dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili
Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan,
Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS. Adapun wewenang
Direksi sebagai berikut:
a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan;
b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada
seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang
khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau
beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri
maupun bersama-sama atau kepada orang lain;
c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian
Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau
jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja
Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan keputusan RUPS;
d. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan
berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan
Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain
dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
Keputusan RUPS.

Board Directors is in charge of executing all actions related


to the Companys management process for the Companys
interest and in accordance with the Companys purposes and
objectives and to represent the Company both in and outside
the Court regarding all matters and any events with restrictions
as stipulated in laws and regulations, the Articles of Association
and/or GMS Decision. Board of Directors Authorities as follows:

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 31 -

a. Establishing Companys management policies;


b. Regulating the handover of the Board of Directors
authority to represent the Company in and outside the
court to one or more members of the Board of Directors
that specifically appointed or to one or more employees
of the Company either individually or together or to
other parties;
c. Regulating the provisions of Companys employment
including the salary determination, pension or retirement
and other income for employees based on laws and
regulations and decisions of the GMS;
d. Appointing and dismissing the Companys employees
based on the Companys employment rules and
prevailing regulations;
e. Performing all actions related to the Companys
management and assets ownership, binding the
Company with other parties and/or any other party with
the Company, and representing the Company in and
outside the of court on all matters and any events, with
restrictions as stipulated in the regulations legislation,
Articles of Association and/or the GMSs Decision.

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

f. Menetapkan calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris


pada anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan.
Kewajiban Direksi yaitu:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan
kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
serta kegiatan usahanya.
b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja dan
Anggaran Perseroan termasuk Rencana Kerja dan
Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dan
perubahannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapat
pengesahan dari Dewan Komisaris selambat-lambatnya
60 (enampuluh) hari sebelum tahun anggaran dimulai.
c. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,
Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi.

f. Appointing the candidates for the Board of


Commissioners and the Board of Directors of the
subsidiaries and/or joint ventures.
BOD responsibilities:
a. Managing and ensuring that the Companys business
is carried out in accordance with the objectives and
purpose of its business operations.
b. Setting up Budget Plan including the Budget Plan of
Partnership and Community Development Program, and
amendments to the Board of Commissioners to obtain
approval of the Board no later than 60 (sixty) days before
the commencement of the fiscal year

d. Membuat Laporan Tahunan sebagai wujud


pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta
dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud
dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan.
e. Menyusun Laporan Keuangan Perseroan termasuk
Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik
untuk diaudit.
f. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan
Keuangan Perseroan yang memuat Laporan Keuangan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) kepada
RUPS untuk disetujui dan disahkan.
g. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai
Laporan Tahunan.
h. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah
disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi
Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
i. Memelihara dan menyimpan ditempat kedudukan
Perseroan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,
Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah
Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan
Perseroan sebagaimana dimaksud pada huruf d dan e
di atas, dan dokumen Perseroan lainnya.
j. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan
lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris.
k. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap
dengan perincian dan tugasnya.
l. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 32 -

c. Preparing List of Shareholders, the Special List of


Shareholders, Minutes of the GMS, and the Minutes of
the Board of Directors Meeting
d. Preparing Annual Report as a form of accountability, as
well as the financial documents as defined in the Law
regarding Corporate Documents.
e. Preparing the Companys Financial Statements along
with the Partnership and Community Development
Financial Statements based on Financial Accounting
Standards, and submit it to the Public Accountant to
be audited
f. Presenting the Annual Report including Companys
Financial Report along with Partnership and Community
Development financial statement to the GMS for approval.
g. Providing explanations to GMS regarding the Annual
Report
h. Delivering the Balance Sheet and Income Statement
that have been approved by the GMS to the Minister in
charge of Justice in accordance with the provisions of
the legislation.
i. Maintaining and storing the Companys List of
Shareholders, the Special List of Shareholders, Minutes of
the GMS Meeting, Minutes of the Board of Commissioners
and Board of Directors Meeting, Annual Reports, financial
documents, stated in latter d and e above and other
companys documents.
j. Submitting regular reports according to applicable
regulations of manner and time, as well as other reports
requested by the Board of Commissioners.
k. Setting up the organizational structure of the Company
complete with details and duties.
l. Providing explanation of all the things asked or requested
by the Board of Commissioners.

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

m. Reporting the appointment of the Board of Directors


and the Board of Commissioners in subsidiaries and/or
joint ventures to the Board of Commissioners
n. Performing other obligations in accordance with the
provisions stipulated in the Articles of Association and
set by the GMS based on laws and regulations.

m. Melaporkan penetapan anggota Direksi dan Dewan


Komisaris pada anak perusahaan dan/atau perusahaan
patungan kepada Dewan Komisaris.
n. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan
yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan
perundang-undangan.

Komposisi, Dasar Pengangkatan


dan Pembagian Lingkup Kerja dan
Tanggung Jawab Antar Direksi

BOD Composition, Appointment


and Segregation of Duties and
Responsibilities

RUPS Tahunan tahun 2014 yang diselenggarakan pada 26 Maret


2014 telah mengeluarkan keputusan untuk memberhentikan
dengan hormat Direktur Utama, Elfiano Rizaldi; Direktur
Keuangan, John Guntar Sebayang; Direktur, Kosasih; dan
Direktur, Bambang Solihin Irianto. RUPS Tahunan tahun 2014 juga
mengangkat Arief Budiman sebagai Direktur Utama; Muhammad
Umar sebagai Direktur; dan Syamsul Hadi sebagai Direktur.

The 2014 Annual General Meeting held on March 26, 2014 has
issued a decision to dismiss with honour President Director
Elfiano Rizaldi; Finance Director John Guntar Sebayang; Director
Kosasih; and Director, Bambang Solihin irianto. Annual General
Meeting in 2014 also appointed Arief Budiman as President
Director; Muhammad Umar as Director; and Syamsul Hadi
as Director.

Susunan Direksi Periode 1 Januari 26 Maret 2014


Board of Directors Composition January 1 - March 26, 2014
Jabatan
Position

Nama
Name

Awal Jabatan
Serves from

Akhir Jabatan
Serves Until

Direktur Utama
President Director

Elfiano Rizaldi

2013

2014

Direktur Keuangan
Finance Director

John Guntar Sebayang

2013

2014

Direktur
Director

Kosasih

2013

2014

Direktur
Director

Bambang Solihin Irianto

2013

2014

Susunan Direksi Periode 26 Maret 31 Desember 2014


Board of Directors Composition March, 26-December 31, 2014
Jabatan
Position

Nama
Name

Dasar Pengangkatan
Basis of Appointment

Awal Jabatan
Serves from

Masa Akhir Jabatan


Serves until

Direktur Utama
President Director

Arief Budiman

RUPST 2014
GMS 2014

2014

2019

Direktur
Director

Muhammad Umar

RUPST 2014
GMS 2014

2014

2019

Direktur
Director

Syamsul Hadi

RUPST 2014
GMS 2014

2014

2019

Dalam melaksanakan aktivitas usaha Perseroan, Direksi membagi


lingkup tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

Actualizing the Momentum of Revitalization

In conducting company business activity, Directors segregates


their work scope and responsibility as follows:

- 1 33 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Arief Budiman (Direktur Utama)

Arief Budiman (President Director)

Sebagai Direktur Utama, Arief Budiman memiliki tugas pokok


mengordinir seluruh anggota Direksi, termasuk membidangi
Pengembangan Usaha dan Produk. Tugas-tugas Direktur
Utama yaitu:
a. Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsifungsi pokok Direksi dalam pengelolaan perseroan.
b. Melakuk an koordinasi atas pelaksanaan tugas
Direktur lainnya.
c. Memastikan bahwa pengelolaan perseroan sejalan dengan
visi dan misi yang telah ditetapkan.
d. Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi
pengelolaan Perseroan secara menyeluruh.
e. Memastikan tindak lanjut temuan Satuan Pengawas Internal
(SPI) dan auditor eksternal telah dilaksanakan.
f. Memantau pelaksanaan RJPP dan RKAP.
g. Membangun sistem pengendalian internal korporat
yang handal.
h. Memastikan pengembangan aplikasi teknologi informasi
selaras dengan strategi perusahaan
i. Memastikan pengembangan aplikasi teknologi informasi
selaras dengan strategi Perseroan
j. Memastikan bahwa risiko telah dikelola sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan.
k. Memastikan adanya pengendalian internal atas bahan awal
dan produk jadi melalui fungsi supply chain management.
l. Memastikan bahwa transaksi atau tindakan yang
memerlukan persetujuan Dewan Komisaris dijalankan
setelah ada persetujuan dari Dewan Komisaris.
m. Memastikan bahwa indikator kinerja kunci untuk masingmasing direktorat dan korporat telah sesuai dengan visi,
misi dan tujuan perusahaan.
n. Menyampaikan laporan-laporan yang telah ditentukan
kepada Dewan Komisaris, Pemegang Saham dan OJK.
o. Bertangungjawab dalam penerapan dan pemantauan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik dalam hal:
1. Penyusunan rencana kerja yang diperlukan untuk
memastikan Perseroan memenuhi Pedoman GCG pada
BUMN dan peraturan perundang-undangan lainnya
2. Pemantauan dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan
tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku,

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

As President Director, Arief Budimans main duty is to coordinate


all members of Directors, included in the scope of business and
product development. The duties are as follows:
a. Assuming the responsibility for overall implementation of
the basic functions of the Board of Directors in companys
management
b. Coordinating the execution of other Directors duties.
c. Ensuring that corporate management is in line with the
vision and mission.
d. Directs, develops and sets up the overall strategy of the
Corporate management as a whole.
e. Ensuring that the follow up of findings of Internal Audit Unit
and external auditors have been implemented.
f. Monitoring the implementation of Business Plan and Annual
Budget Plan.
g. Building reliable corporate internal control systems.
h. Ensuring that the development of information technology
applications aligned with corporate strategy
i. To ensure that monitoring and evaluation on integrated
Information Technology application are implemented.
j. Ensuring that risks are managed in accordance with
established policies
k. Ensuring the internal control on raw materials and finished
products through supply chain management function.
l. Ensuring that the transaction or acts that require the approval
of the Board of Commissioners are executed upon approval
of the Board of Commissioners
m. Ensuring that key performance indicators for each directorate
and corporate is in accordance with the companys vision,
n. To submit the predefined reports to the BOC, Shareholders
and OJK.
o. Responsible for the implementation and monitoring of the
Good Corporate Governance in terms of:
1. The preparation of work plans needed to ensure that
the Company meets the Guidelines on Good Corporate
Governance and other legislation,
2. Monitoring and keeping the companys business
activities not to deviate from the applied regulations

- 1 34 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

p.
q.
r.
s.
t.

u.

v.
w.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

3. Memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap


seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh
Perseroan dengan pihak ketiga.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS.
Merencanakan pengembangan produk, jasa teknik (health
care), usaha induk dan anak perusahaan.
Membina penatausahaan pengadaan barang dan jasa,
sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan.
Menyusun corporate performance management dan
KPI Perseroan.
Penyusunan dan penetapan rencana stratejik
pengembangan produk, jasa teknik (health care) usaha induk
dan anak perusahaan.
Memastikan bahwa setiap pengembangan usaha baik
pengembangan produk dan jasa telah memenuhi kelaikan
bisnis yang layak dan risiko yang minimal.
Penyusunan indikator kinerja kunci Key Performance
Indicator (KPI) di seluruh unit operasi perusahaan.
Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Perseroan.

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

3. Monitoring and maintaining Companys Compliance with


all agreements and commitments to the third parties.
p. To carry out other duties assigned by GMS
q. To make planning for product development, technical services
(health care), the parent entity and subsidiary businesses.
r. To develop the administration of goods and services
procurement and of the Company's business strategies.
s. To develop the Companys corporate performance
management and KPI.
t. To prepare and determine the strategic planning of product
development, technical services (health care) as well as
parent entity and subsidiary businesses.
u. To ensure that every business development either product
development or services development have met the
feasibility of business case with minimal risks.
v. Preparation of Key Performance Indicator (KPI) in all
operating units of the Company.
w. Management of risk management throughout the units in
the Company.

Muhammad Umar (Direktur)

Muhammad Umar (Director)

Muhammad Umar merangkap dua deskripsi tugas Direksi


yang dimiliki Perseroan, yaitu Direktur Keuangan dan SDM,
dan Direktur Riset dan Pemasaran. Sebagai Direktur Muhammad
Umar tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan, menyelenggarakan dan mengendalikan
pengelolaan keuangan Perseroan sesuai dengan arah,
sasaran serta strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan.
b. Memastikan keuangan perseroan telah dikelola dengan baik.

Muhammad Umar serves concurrently as Director of Finance


and Human Resourrces and Director of Research and Marketing.
as the Director Muhammad Umar has the following main tasks:

c.

c.

d.

e.

f.

Memastikan penerbitan laporan keuangan yang akurat,


handal dan tepat waktu.
Memastikan pengembangan pengendalian internal
yang handal di bidang keuangan, akuntansi dan aplikasi
teknologi informasi.
Merencanakan kebutuhan pegawai,membina dan
menyelenggarakan administrasi kepegawaian, perencanaan
karir karyawan, menyelenggarakan pengembangan dan
kesejahteraan pegawai, sesuai dengan arah, sasaran serta
strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan.
Membina penatausahaan dan pengelolaan perlengkapan,
administrasi umum, serta pengamanan aset perseroaan
sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan
yang telah ditetapkan.

Actualizing the Momentum of Revitalization

a.

b.

d.

e.

f.

- 1 35 -

Developing, organizing and controlling the Companys


financial management in accordance with the direction,
goals and business strategy that has been established.
Ensuring that companys financial has been managed
accordingly
Ensuring that financial statements are accurate, reliable
and timely reported
Ensuring the development of a reliable internal
control in finance, accounting and information
technology applications.
Planning for the needs of employees, develop and conduct
personnel administration, employee career planning,
organizing development and welfare of employees, in
accordance with the direction, goals and business strategy
that has been established
To develop the administration and management of
equipment, public administration, and security of the
Companys assets in accordance with the Companys
direction, objectives and strategies.

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

g.

Sistem akuntansi yang dikembangkan sesuai dengan


standar akuntansi keuangan.
h. Pembukuan dan administrasi keuangan perseroan
didasarkan atas pengendalian internal yang handal.
i. Kebijakan operasional akuntansi dan keuangan
telah disusun.
j. Laporan keuangan bulanan, triwulanan dan tahunan telah
disusun tepat waktu.
k. RKAP disiapkan, disusun dan dievaluasi secara terpadu
dengan unit unit kerja terkait.
l. Laporan realisasi RKAP disiapkan dan disusun secara
terpadu dengan unit-unit kerja terkait.
m. Standard and Operating Procedures yang terkait dengan
pengelolaan Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum
telah disusun.
n. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik terkait dengan
pengelolaan Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum.

Pengembangan dan pembinaan budaya kerja Perseroan.


Koordinasi dengan direktorat lainnya mengenai kebutuhan
perlengkapan dan pengamanan aset Perseroan.
u. Inventarisasi fisik atas aset Perseroan.
v. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat
Keuangan & SDM.
w. Penyusunan indikator kinerja kunci di bidang Akuntansi,
Keuangan, SDM dan Umum.
x. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya
kepada Direktur Utama.

Accounting system is already developed in accordance


with financial accounting standards.
h. Bookkeeping and financial administration of the Company
are based on a reliable internal control.
i. Accounting policies and financial operations have
been prepared.
j. Monthly financial statements, quarterly and yearly are
prepared on time.
k. RKAP is prepared, compiled and evaluated in an integrated
manner with the relevant work units.
l. RKAP realization reports are prepared and arranged
integrated with related work units.
m. Standard and Operating Procedures related to the
management of Accounting, Finance, Human Resources
and General Affair are already prepared.
n. Preparation and determination of the strategic plan related
to the management of Accounting, Finance, Human
Resources and General Affairs.
o. The preparation and establishment of human resources
and public policies that include, among others, the
determination of salaries, pensions or pension plan, health
insurance and other income.
p. Development of human resources through education
and training.
q. Determination of requirements, employee qualifications,
and occupational requirements and acceptance of
employees as needed.
r. The planning of mutation, promotion, and rotation
of employees.
s. Development and coaching of the Companys work culture.
t. Coordination with other directorates on the need of security
equipment for the Companys assets.
u. Physical inventory of the Companys assets.
v. Management of risk management throughout the units in
the Directorate of Finance & HR.
w. Preparation of key performance indicators in the areas of
Accounting, Finance, Human Resources and General Affair.
x. Preparing the required report and submit to the
President Director.

Dalam bidang Riset dan Pemasaran sebagai berikut:


a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan
pemasaran produk-produk yang dihasilkan Perseroan.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan riset pemasaran untuk
memastikan produk yang akan diproduksi dan dipasarkan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Main Tasks of Director of Research and Marketing:


a. Responsible for the implementation of marketing activities
for the products of the Company.
b. Responsible for the implementation of marketing research
to ensure the products to be manufactured and marketed
in accordance with the needs of the community.

o.

Penyusunan serta penetapan kebijakan SDM dan umum


yang meliputi antara lain penetapan gaji, pensiun atau
jaminan hari tua, jaminan kesehatan dan penghasilan lain.

p.

Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan


dan pelatihan.
Penetapan kebutuhan, kualifikasi pegawai, dan kualifikasi
jabatan dan penerimaan pegawai sesuai dengan kebutuhan.

q.

r.

Penyusunan rencana mutasi, promosi, dan rotasi pegawai.

s.
t.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

g.

- 1 36 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

c.

d.

e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan


pemasaran Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta
strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan.
Membina dan mengembangkan hubungan baik dengan
relasi dan mitra bisnis pemasaran baik dengan principal,
distributor maupun konsumen.
Penyusunan dan penetapan rencana stratejik pemasaran.
Penyusunan dan penetapan kebijakan pemasaran.
Pengembangan pemasaran dengan menjalin kemitraan
baik dari dalam maupun luar negeri.
Riset pasar untuk mencari peluang pemasaran dilakukan.
Koordinasi dengan Direktorat Produksi.
Pelaporan hasil kegiatan pemasaran secara berkala kepada
Direktur Utama.
Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di
Direktorat Pemasaran.
Penyusunan indikator kinerja kunci di bidang pemasaran.

m. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya


kepada Direktur Utama.

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

c.

Fostering, organizing and controlling the marketing of


the Company in accordance with the direction, goals and
business strategy that has been established.
d. Fostering and developing good relationships with relatives
and marketing business partners either with principals,
distributors or consumers
e. Preparing and establishing marketing strategic plans.
f. Preparing and establishing marketing policy.
g. Marketing development by establishing partnership either
from domestic or abroad.
h. Market research to seek for marketing opportunities.
i. Coordination with the Directorate of Production.
j. Reporting the results of marketing activities on a regular
basis to the President Director
k. Risk management throughout the unit in the Directorate
of Marketing.
l. Preparation of key performance indicators in the field
of marketing.
m. Drafting the required reports and submit it to the
President Director.

Syamsul Hadi (Direktur)

Syamsul Hadi (Director)

Syamsul Hadi membidangi Direktur Produksi. Tugas-tugas nya


adalah sebagai berikut:

Syamsul Hadi serves concurrently as Director of Production. The


Duties of Director as follow:

a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan


produksi Perseroan.
b. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan produksi
Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis
Perseroan yang telah ditetapkan.
c. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik produksi.
d. Penyusunan dan penetapan kebijakan produksi.
e. Koordinasi dengan direktorat Pemasaran dalam hal
penyusunan rencana produksi.
f. Penelitian dan pengembangan produk sesuai dengan
kebutuhan/permintaan pasar.
g. Pengendalian mutu produk.
h. Pembuatan rencana pengembangan, investasi dan
pemeliharaan fasilitas dan peralatan pabrik.
i. Penyusunan standard and operating procedures terkait
dengan proses produksi.
j. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di
Direktorat Produksi.
k. Penyusunan indikator kinerja kunci di bidang produksi.

a. Responsible for the implementation of the companys


production activities
b. Fostering, organizing and controlling the production of
the Company in accordance with the direction, goals and
business strategy that has been established.
c. Preparing and establishing production strategic plans.
d. Preparing and establishing production policy.
e. Coordination with directorate of Marketing in terms of
production planning.
f. Research and development of products according to the
market need/demand.
g. Product quality control.
h. Preparation of development plans, investment and
maintenance of plant facilities and equipment.
i. Preparation of standards and operating procedures
associated with the production process.
j. Risk management throughout the unit in the Directorate
of Production.
k. Preparation of standards and operating procedures
associated with the production process.
l. Preparation of reports required and submit it to the
President Director.

l. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya


kepada Direktur Utama.
Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 37 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Program Pengenalan Perseroan

Company Introduction Program

Anggota Direksi yang diangkat untuk pertama kalinya wajib


diberikan program pengenalan mengenai Perseroan, dengan
Sekretaris Perusahaan sebagai penanggung jawab program
pengenalan tersebut. Program Pengenalan meliputi:
a. Pelaksanaan Prinsip-Prinsip GCG oleh Perseroan;
b. Gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan
tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan
dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan
jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalahmasalah strategis lainnya;
c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang
didelagasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan
kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit;
d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris serta hal-hal yang tidak diperbolehkan.

Members of the Board of Directors who are appointed for the


first time should undergo Company Introduction Program, and
Corporate Secretary in charge of the introduction program. The
introduction program includes the following:
a. Implementation of GCG principles by the company.
b. Overview of the Company related to the purpose,
nature, and scope of activity, financial performance and
operations, strategy, short and long term business plans,
competitive position, risks and other strategic issues;

Program Pengenalan Perseroan dapat berupa presentasi,


pertemuan, kunjungan ke perseroan dan pengkajian dokumen
atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan Perseroan
dimana program tersebut dilaksanakan. Di tahun 2014, Perseroan
melakukan pergantian keanggotaan Direksi, dengan 3 (tiga)
orang ditunjuk sebagai Direksi yang baru dan telah melakukan
program pengenalan Perseroan.

Company Introduction Program can be presentations, meetings,


visits to the Company and documents assessment or other
programs as deemed appropriate by the Company in which the
program was implemented. In 2014, Company changes members
of Board of Directors, with 3 (three) persons appointed as new
Directors and Company Introduction has been conducted.

Hubungan Kerja dengan Dewan


Komisaris

Work Relation with Board of


Commissioners

Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan


pada prinsip keterbukaan dan saling menghormati. Dewan
Komisaris dapat melakukan rapat dengan Direksi, dan Direksi
wajib menghadiri rapat tersebut, khususnya terkait usaha dan
kinerja Perseroan. Informasi yang diminta oleh Dewan Komisaris
dari Direksi hanya yang terkait dengan dan untuk kepentingan
Perseroan. Dewan Komisaris dapat berkomunikasi dengan
manajemen di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi.

The work relationship between Board of Commissioners and


Board of Directors is based on the principles of transparency
and mutual respect. Board of Commissioners can conduct
meetings with the Board of Directors, and the Board of Directors
shall attend the meeting, particularly related to the Company's
operations and performance. The information requested by the
Board of Commissioners to the Board of Directors only related to
and for the benefit of the Company. Board of Commissioners can
communicate with management under the Board of Directors
with their permission.

Di samping itu, Direksi memiliki tugas menyusun rencana kerja


dan wajib menyampaikan rencana kerja yang memuat juga
anggaran tahunan Perseroan sebagai penjabaran tahunan
dari Rencana Jangka Panjang kepada Dewan Komisaris untuk
mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai. Dalam
mengambil tindakan, Direksi terikat dengan keharusan mendapat
persetujuan organ di atasnya, yaitu RUPS dan Dewan Komisaris.

In addition, the Board of Directors has the task of preparing


a work plan and shall submit a work plan which includes the
Company's annual budget as the annual elaboration of the Long
Term Plan to the Board of Commissioners for approval, before
the fiscal year begins. In taking action, the Board of Directors
must get approval from organ above it, namely the GMS and
Board of Commissioners.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

c. Information related to delegated authority, internal and


external audit, internal control systems and policies,
including the Audit Committee;
d. Information about the duties and responsibilities of
the Board of Commissioners and the things that are
not allowed.

- 1 38 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

a. Perbuatan-perbuatan Direksi Perseroan yang harus


mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk:

Towards Sustainability

1) Perform investment in other companies.


2) Establishing subsidiaries and other Joint Ventures
3) Releasing investment in another company, subsidiaries
and joint ventures.
4) Performing the merger, consolidation, acquisition,
separation and dissolution of subsidiaries.
5) Conducting joint licensing, management contracts, lease
of assets, operational cooperation agreements and other
cooperation agreements that exceed a certain value and
other terms determined by the Board of Commissioners.
6) Establishing the Company as guarantor (borg or avalist)
that cause more than a certain amount of financial
values and other terms determined by the Board
of Commissioners.
7) Accepting and providing medium/long term loans that
exceed a certain amount that has been set by the Board
of Commissioners
8) Removing or encumber assets of the Company at the
maximum amount of 50% of the total net assets of the
Company in one or more transactions or related to each
other or not.
9) Eliminating bad debt and dead stock from the books
that exceeds a certain value that has been set by the
Board of Commissioners.
10) Establishing and adjusting the organizational structure of
1 (one) structure below the level of the Board of Directors
11) Perform the actions that have not been specified in the
Companys Budget Plan.
12) Establishing the Companys organizational blueprint.
13) Determining and changing Companys logo.
b. After submitting written notification to the Board of
Commissioners and approved by the GMS, Director act
the following:
1) No longer collecting bad debt that has been written off

10 % dari pendapatan Perseroan; atau


20% dari ekuitas Perseroan.

Actualizing the Momentum of Revitalization

Menuju Keberlanjutan

a. The actions of the Board of Directors that must be approved


in written form by the Board of Commissioners:

1) Melakukan penyertaan modal pada perusahaan lainnya.


2) M e n d i r i k a n a n a k p e r u s a h a a n d a n a t a u
perusahaan patungan.
3) Melepaskan penyertaan modal pada perseroan lain, anak
perusahaan dan perusahaan patungan.
4) Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan.
5) Mengadakan kerjasama lisensi, kontrak manajemen,
menyewakan aset, kerja sama operasi dan perjanjian
kerjasama lainnya yang melebihi nilai tertentu dan
ketentuan lain yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
6) Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist)
yang mempunyai akibat keuangan yang melebihi
jumlah tertentu dan ketentuan lain yang ditetapkan
oleh Dewan Komisaris.
7) Menerima pinjaman jangka menengah/panjang dan
memberikan pinjaman jangka menengah/panjang
yang melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh
Dewan Komisaris.
8) Melepaskan atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan
yang jumlahnya maksimal 50% dari jumlah kekayaan
bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih baik
yang berkaitan satu sama lain atau tidak
9) Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang
macet dan persediaan barang mati yang melebihi nilai
tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
10) Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi 1
(satu) tingkat di bawah Direksi.
11) Melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan
dalam Rencana Kerja Dan Anggaran Perseroan.
12) Menetapkan blue print organisasi Perseroan.
13) Menetapkan dan mengubah logo Perseroan.
b. Perbuatan-perbuatan Direksi setelah memberitahukan
secara tertulis kepada Dewan Komisaris dan mendapat
persetujuan dari RUPS untuk:
1) T i d a k m e n a g i h l a g i p i u t a n g m a c e t y a n g
telah dihapusbukukan.
2) Melakukan tindakan-tindakan pada huruf a.1), 2), 3), 4).
dan 8) yang nilainya sama atau lebih besar dari salah
satu hal berikut:

VI

- 1 39 -

2) Taking actions as mentioned in number 4 letter a item 1), 2),


3), 4), and 8) on the above section which transaction value
regarded as material to the Company, which is equal to or
greater than one of the following:
10% (ten percents) from total revenue company; or
20% (twenty percents) from Corporate equity
company

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Atau persentase lain yang ditetapkan oleh peraturan


perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
c. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk:
Mengalihkan kekayaan Perseroan (berupa transaksi
pengalihan kekayaan bersih Perseroan yang terjadi
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku); atau
Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan (berupa
transaksi penjaminan kekayaan Perseroan untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun buku atau lebih).
Yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah
kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau
lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak.

Or other percentage stipulated by laws and regulations


in the capital market.
c. The Board of Directors are obliged to get the approval of
GMS to :
Divert the Companys assets (in transfer form of
Companys net assets that occurred within a period of
1 (one) year), or
Pledge Companys assets as guarantee for transactions
for a period of 1 (one) year or more).
Which is more than 50% (fifty percent) of the amount of net
assets in 1 (one) or more transactions, whether in relation
to one another or not.

Rapat Direksi

Board of Directors Meeting

Rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu apabila; dipandang


perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi; atas permintaan
tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau
atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih Pemegang
Saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh)
atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Rapat
dipimpin oleh Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk secara
tertulis oleh Direktur Utama apabila Direktur Utama tidak hadir
atau berhalangan, atau apabila Direktur Utama tidak melakukan
penunjukan Rapat dipimpin oleh anggota Direksi yang terlama
dalam jabatan. Dalam hal Direktur yang terlama dalam jabatan
tersebut lebih dari satu orang maka Direktur yang tertua dalam
usia yang bertindak sebagai pimpinan rapat.

Meeting of the Board of Directors can be held at any time if


deemed necessary by one or more members of the Board of
Directors; at the written request of one or more members of the
Board of Commissioners; or at the written request of 1 (one) or
more shareholders who together representing 1/10 (one-tenth)
or more of the total shares with voting rights. The meeting
is chaired by the president or a director appointed in writing
by the President Director if the President Director is absent or
unavailable, or if the President Director does not make any
appointment, meeting will be chaired by a Board of Directors
member of the longest term of office. In the event of more than
one Directors with longest terms of office, the Director of the
oldest in age will act as chairman of the meeting.

Rapat dihadiri oleh anggota Direksi, Sekretaris Perusahaan


sebagai notulis Rapat, dan pihak-pihak lain yang perlu hadir
untuk pembahasan materi, seperti Manajer/Asisten Manajer/
Staf internal Perseroan dan anak perusahaan Perseroan yang
laporan keuangannya terkonsolidasi dengan Perseroan. Risalah
rapat ditandatangi oleh ketua rapat Direksi dan seluruh anggota
Direksi yang hadir, yang berisi hal-hal yang dibicarakan termasuk
pernyataan ketidaksetujuan/dissenting opinion anggota Direksi
dan hal-hal yang diputuskan. Satu salinan Risalah Rapat
disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk diketahui, dan
setiap anggota Direksi berhak menerima salinannya walaupun
yang bersangkutan tidak dapat menghadiri rapat.

Meeting was attended by members of the Board of Directors,


Corporate Secretary to take minutes, and other parties who
need to be present for a discussion, such as Manager / Assistant
Manager / Internal staff of the Company and its subsidiaries
whose financial statements are consolidated with the Company.
The whole meeting is signed by chairman and the member of
meeting, containing matters discussed including a statement
of disapproval / dissenting opinion of the Directors and the
decisions. One copy of the Minutes of the Meeting shall be
submitted to the Board of Commissioners to be recognized, and
each member of the Board of Directors is entitled to receive a
copy although he/she is not attending the meeting.

Segala keputusan Direksi diambil dalam Rapat Direksi dengan


berdasarkan musyawarah mufakat. Rapat adalah sah dan berhak

All decisions of the Board of Directors meeting based on the


consensus. Meeting is valid and may take binding decisions if

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 40 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh


lebih dari (satu per dua) jumlah anggota Direksi atau wakilnya
yang sah dengan memperhatikan ketentuan mengenai tempat
penyelenggaraan rapat dan panggilan rapat. Dalam mata acara
lain-lain, rapat tidak berhak mengambil keputusan kecuali semua
anggota Direksi atau wakilnya yang sah, hadir dan menyetujui
penambahan mata cara rapat. Dalam hal keputusan tidak dapat
diambil dengan musyawarah mufakat, maka keputusan diambil
dengan suara terbanyak biasa.

attended by more than (one half ) of the Board of Directors


Member or his authorized representative and having regards
to the provisions of the venue for the meeting and meeting
notification. In other matters, the meeting is not entitled to take
a decision unless all Directors members or his/her authorized
representative present and approve the additional agenda.
If consensus can not be agreed, the decision is a simple
majority vote.

Pada tahun 2014, Direksi melakukan rapat internal sebanyak 22


kali dan menghadiri rapat dengan Dewan Komisaris sebanyak
12 kali, sehingga jumlah rapat keseluruhan sebanyak 34 kali.
Berikut agenda Rapat Direksi beserta keputusannya.

In 2014, the Board of Directors conducted 22 internal meeting


and attended 12 meetings with the Board of Commissioners,
so that the total number of meetings were 34 meetings. Here
are Board of Director agenda and its decision.

Rapat Direksi
Board of Directors Meetings
Tanggal
Date

Agenda
Agenda

24 Januari
January 24

Pembahasan RKAP 2014.


2014 RKAP Discussion.

11 Februari
February 11

Pembahasan RKAP 2014.


2014 RKAP Discussion.

6 Maret
March 6

Persiapan rapat teknis dengan Kementerian BUMN.


Preparation of technical meeting with SOE Ministry.
Rencana pembentukan tim pengadaan asuransi kesehatan.
Plan to form Health Insurance procurement team.

10 April
April 10

RKAP 2014.
2014 RKAP.
Pembahasan Bidang Pemasaran dan Produksi.
Discussion on Marketing and Production

17 April
April 17

Renovasi fasilitas produksi produk Herbal.


Renovation of herb production facility.

22 April
April 22

Presentasi Manajer SPPK, Manajer Pengembangan Jasa Teknik dan CPM.


Presentation of SPKK manager, Technical Services and CPM Manager.

2 Mei
May 2

Presentasi Bidang SDM, Manajer Pengembangan Jasa Teknik dan Manajer Business Development.
Presentation of HR, Technical Service Development Manager and Business Development Manager.

1 Juli
July 1

Reviu materi Rapat Direksi dan Dewan Komisaris tertanggal 2 Juli 2014.
Review of materials for BOD-BOC Joint meeting of July 2, 2014.
Reviu Arus Kas per 30 Juni 2014.
Review of Cash Flow per June 30, 2014.
Laporan progress renovasi.
Report progress of renovation

7 Juli
July 7

Reviu suplai dan penjualan serta kinerja keuangan semester I 2014.


Review on the supply and sales as well as financial performance of Semester I 2014

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 41 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Rapat Direksi
Board of Directors Meetings
Tanggal
Date

Agenda
Agenda

14 Juli
July 14

Pembahasan penerbitan RDPT Perseroan.


Discussion on the Companys RDPT issuance.

21 Juli
July 21

Laporan aset tetap yang berupa tanah dan bangunan, serta rencana optimalisasinya.
Report on the fixed asset in land and buildings as well as the optimization plans.

11 Agustus
August 11
1 September
September 1

Pembaruan progress renovasi.


Updates on renovation progress
Progress terkini mengenai MTN-RDPT dan KPKU.
Latest progress on MTN-RDPT and KPKU
Pooling account Bank Mandiri.
Bank Mandiri pooling account
Reviu kinerja penjualan agustus 2014.
Review on Sales Performance of August 2014

9 September
September 9

Reviu kinerja keuangan Perseroan per 31 Agustus 2014.


Review on the Companys financial performance as of August 31, 2014
Update progress renovasi.
Update of renovation progress

15 September
September 15

Sosialisasi ISO 9000:2008 untuk Direksi.


ISO 9000-2008 for Board of Directors
Persiapan Rapat Tinjauan Manajemen.
Preparation of Management review Meeting

29 September
September 29
27 Oktober
Oct 27

Paparan mekanisme insentif Pemasaran dan portofolio HPP.


Expose on mechanism of marketing incentives and HPP portfolios.
Proyeksi final kinerja suplai dan penjualan Q4-2014.
Final projection on supply and sales performance in Q4-2014

10 November
November 10

Prognosa suplai TW IV-2014.


Prognosis of Supply of TW IV-2014

1 Desember
December 1

Paparan pencapaian 2014 dan target 2015 pengembangan produk, pengembangan bisnis dan Indomach.
Exposure to the achievement of the 2015 target of 2014 and product development, business and indomach development.
Finalisasi Public Expose.
Finalizatiaon of the Public Expose.

29 Desember
December 29

Evaluasi investasi produksi.


Evaluation on production investment
Tindaklanjut MTN RDPT.
Follow-up on MTN RDPT
Paparan RKAP konsolidasian final.
Expose on Final Consolidated RKAP

Rekapitulasi kehadiran anggota Direksi dalam keseluruhan rapat,


baik Rapat internal Direksi dan Rapat dengan Dewan Komisaris
sebagai berikut:

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Recapitulation of meeting attendance of the Board of


Directors Members, internal and meetings with the Board of
Commissioners as follows:

- 1 42 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Rekapitulasi Kehadiran Rapat Direksi Periode 1 Januari 26 Maret 2014


Board of Directors Meeting Attendance Recapitulation Period of Januari 1 March 26, 2014
Nama
Name

Jumlah Rapat
Total of Meeting

Jumlah Kehadiran
Total of Attendance

% Kehadiran
Attendance %

Elfiano Rizaldi (Direktur Utama/ President Director)

71,43%

John G. Sebayang (Direktur Keuangan/ Finance Director)

85,71%

100,00%

100,00%

Bambang Solihin Irianto (Direktur/ Director)


Kosasih (Direktur/ Director)
Catatan:

Note:

* sejak RUPS 26 Maret 2014, keempat Direksi tidak lagi menjabat


dalam manajemen Perseroan.
* Ketidakhadiran rapat disebabkan perjalanan dinas dan/atau cuti.

* Since GMS March26, 2014, the fourth Board of Directors no longer served
in the Company's management.
* the absence in the meeting was due business trip and/or on leave.

Rekapitulasi Kehadiran Rapat Direksi Periode 26 Maret 31 Desember 2014


Attendance Recapitulation of Board of Directors Meeting Period of March, 26 - December 31, 2014
Nama
Name

Jumlah Rapat
Total of Meeting

Arief Budiman (Direktur Utama/ President Director)


Muhammad Umar (Direktur/ Director)

27

Syamsul Hadi (Direktur/Director)

Jumlah Kehadiran
Total of Attendance

% Kehadiran
Attendance %

27

100,00%

25

92,59%

27

100,00%

Catatan:
* Ketidakhadiran rapat disebabkan perjalanan dinas dan/atau cuti.

Note:
* the absence in the meeting was due business trip and/or on leave.

Penilaian Terhadap Kinerja


Direksi

Performance Assessment of Board


of Directors

Penilaian terhadap kinerja Direksi Perseroan dilakukan oleh


Dewan Komisaris dan RUPS. Dalam melakukan penilaian
terhadap kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu kepada
pencapaian target Perseroan pada periode tahun buku
yang berlangsung. Direksi bersama-sama Dewan Komisaris
mempertanggungjawabkan kinerjan periode 2014 dalam RUPS
yang akan diselenggarakan di tahun 2015, termasuk di dalamnya
mencakup pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Direksi yang kemudian akan disahkan oleh RUPS.
Secara umum, kinerja Dewan Komisaris dan Direksi ditentukan
berdasarkan tugas kewajiban yang termaktub dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar
Perseroan, amanat pemegang saham, dan proses pemenuhan
tanggung jawab tersebut.

Assessment of the Board of Directors conducted by the Board


of Commissioners and GMS. In assessing their performance,
Board of Commissioners refers to the Company achievement
on the ongoing fiscal year. Board of Directors together with
Board of Commissioners are accountable for the performance
of year 2014 to the GMS to be held in 2015, including the
duties and responsibilities of the Board of Commissioners and
Directors which will then be approved by the GMS. In general,
the performance of the Board of Commissioners and Directors
are determined based on duties enshrined in regulations and the
Companys Articles of Association, the mandate of shareholders,
and the fulfillment process of these responsibilities

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 43 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Remunerasi Direksi

Remuneration of Board of Directors

Dasar hukum remunerasi adalah Peraturan Menteri Negara


BUMN No. PER-04/MBU/2014 tentang Pedoman Penetapan
Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas
BUMN. Prosedur penetapan remunerasi untuk Direksi dilakukan
dengan mengajukan usulan perhitungan dan penentuan besaran
remunerasi kepada RUPS Tahunan. Uraian mengenai remunerasi
Direksi di tahun 2014 dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.

The legal basis of remuneration is the Regulation of the Minister


of State owned Enterprises No. PER-04 / MBU / 20147 / MBU / 2010
on guidelines for Determination remuneration of Directors, Board
of Commissioners and Board of Trustees of SOEs. Remuneration
Procedures to the Board of Directors is conducted by proposing
the calculation and determination of remuneration to the Annual
General Meeting. Description of the remuneration of the Board
of Directors in 2014 can be seen on the table below.

Remunerasi Direksi Periode


Board of Directors Remuneration
Nama
Name
Arief Budiman

Jabatan

Gaji (Rp)

Position

Salary

Direktur Utama | President Director

Muhammad Umar

Direktur | Director

Syamsul Hadi

Direktur | Director

Jumlah | Total
Catatan:
* Perhitungan gaji selama 9 (sembilan) bulan.

Tunjangan
(Rp)
Allowance

Jumlah
(Rp)
Total

607.500.000

202.500.000

810.000.000

546.750.000

202.500.000

749.250.000

546.750.000

202.500.000

749.250.000

1.701.000.000

607.500.000

2.308.500.000

Note:
* Salary calculation for 9 months

organ pendukung dewan


komisaris dan direksi

SUPPORTING ORGAN OF BOARD OF


COMMISSIONERS AND DIRECTORS

KOMITE AUDIT

Audit COMMITTEE

Untuk membantu Dewan Komisaris melaksanakan tugas


pengawasan, Perseroan membentuk Komite Audit yang
memberikan opini profesional dan independen kepada Dewan
Komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang diajukan
oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, serta bekerja bersamasama proses audit internal untuk memeriksa laporan dari fungsi
Audit Internal dan meyakinkan bahwa pengendalian internal
yang benar dijalankan di seluruh unit Perseroan. Komitmen
Komite Audit dijalankan dengan fokus pada efektivitas corporate
governance, pengendalian internal, risks assessment, dan
pengelolaan perusahaan secara keseluruhan.

To assist the Board of Commissioners to conduct their supervisory


duties, the Company established an Audit Committee which
provides professional and independent opinion to the Board of
Commissioners regarding reports or other matters submitted by
the Board of Directors to the Board of Commissioners, as well as
working together with the internal audit to ensure that internal
controls are properly implemented in all units of the Company.
The Commitment of Audit Committee is carried out with a focus
on the effectiveness of corporate governance, internal controls,
risks assessment, and management of the company as a whole.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 44 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris dan oleh karenanya


Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan
Komisaris. Keberadaan Komite Audit sesuai dengan Undangundang No. 19 tahun 2003 pasal 70, yang dijabarkan lebih lanjut
dengan Surat Keputusan Bapepam-LK No 29 tahun 2004 poin 2.

The Audit Committee established by the Board of Commissioners


and therefore is accountable to Board of Commissioners. The
existence of the Audit Committee in accordance with Law No.
19, 2003, article 70, which is further elaborated by Bapepam-LK
Decree No. 29 of 2004 points 2.

Piagam Komite Audit

Audit Committee Charter

Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berpegang


pada pedoman kerja yang diatur dalam Piagam Komite Audit
Perseroan dan telah disahkan pada tahun 2012. Piagam ini
mengatur beberapa hal, yaitu:
1. Kedudukan
2. Keanggotaan
3. Hak dan Kewenangan
4. Tugas dan Tanggungjawab
5. Hubungan dengan Pihak yang Terkait
6. Rapat
7. Laporan
8. Konflik dan Kode Etik
9. Lain-lain

In performing its functions, the Audit Committee adhered to the


guidelines set forth in the Charter of the Audit Committee and
approved in 2012. The Charter regulates the following:

Kriteria dan Independensi Komite Audit

Criteria and Independency of Audit Committee

Kriteria penunjukan Komite Audit didasarkan pada integritas,


kemampuan, pengetahuan dan pengalaman masing-masing
anggota. Salah seorang anggota Komite Audit harus memiliki
latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Komite
Audit Perseroan bersifat independen, bukan merupakan orang
dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau
pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau
jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam)
bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris, dan
bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.

Criteria for appointing the Audit Committee members based


on the integrity, ability, knowledge and experience. One of the
members of the Audit Committee should have accounting or
finance background. The Audit Committee are independent, he/
she is not working in public accounting firm, law firm, or any
other party who give audit services, or non-audit services and or
other consulting services to the Company within six (6) months
prior to the appointment by the Board of Commissioner, and
he/she is not having authority and responsibility for planning,
directing or controlling the activities of the Company within
6 (six) months.

Anggota Komite Audit juga tidak diperkenankan memiliki saham


Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung. Selain itu,
anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan keluarga
dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang
saham utama Perseroan. Anggota Komite Audit tidak diijinkan
memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.

The Audit Committee members are also not allowed to own


shares of the Company, either directly or indirectly. In addition,
members of the Audit Committee has no family relationship with
members of the Board of Commissioners, Directors or major
shareholders of the Company. The Audit Committee members are
not allowed to have a business relationship, directly or indirectly
related to the Company's business activities.

Actualizing the Momentum of Revitalization

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

- 1 45 -

Position
Membership
Right and Authorization
Task and Responsibility
Relation with the related party
Meeting
Report
Conflict and Code of Ethic
Others.

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Hak dan Wewenang serta Tugas dan Tanggung


Jawab

Right, Power, Duties and Responsibility

Hak dan wewenang Komite Audit adalah:


1. Kepada Anggota Komite Audit baru diberikan orientasi atau
program pengenalan mengenai peran, tanggung jawab dan
kerangka kerja Komite Audit.
2. Komite Audit menerima otoritas dan penugasan dari Dewan
Komisaris dengan memperhatikan peraturan yang terkait
dengan pasar modal dan Badan Usaha Milik Negara.
3. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit berwenang
untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan,
dana, aset serta sumber daya perseroan lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
4. Komite Audit, berdasarkan Surat Tugas dari Dewan Komisaris,
memiliki hak akses atas informasi yang ada di perusahaan
dari direksi, Audit Internal dan semua satuan organisasi
perusahaan. Jika terjadi kasus/indikasi penyimpangan komite
audit perlu meneliti/klarifikasi kasus-kasus tersebut.

Right and power of Audit Committee are:


1. Provide orientation or induction program to the new Audit
Committee members regarding the role, responsibilities
and framework of the Audit Committee.
2. The Audit Committee receives its authority and assignment
from the Board of Commissioners by considering regulations
related to the capital market and State-Owned Enterprises.
3. In performing its duties, the Audit Committee is authorized to
access records or information about employees, funds, assets
and other corporate resources related to the implementation
of the duties.
4. Audit Committee, based on the Letter of Assignment from
the Board of Commissioner, has the right of accessing the
information in the company to the directors, Internal Audit
Unit and all organizational units of the company. If there is
a case/indication of irregularity, the audit committee needs
to examine/clarify these cases.
5. Committee with the approval of the Commissioner may seek
advice and assistance from experts and other professionals
at the expense of the Company

5. Komite Audit dengan persetujuan Komisaris dapat meminta


saran dan bantuan dari tenaga ahli dan profesional lain atas
beban Perseroan.
Tugas dan tanggung jawab yang diemban Komite Audit adalah:
1. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal
yang disampaikan oleh direksi, mengidentifikasi hal-hal yang
memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan
tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan
Komisaris antara lain meliputi:
a. Memastikan efektifitas Sistem Pengendalian Intern dan
efektifitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan
internal auditor;
b. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review
yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan
perseroan antara lain laporan keuangan berkala,
proyeksi/forecast dan informasi keuangan lainnya yang
disampaikan kepada pemegang saham;
c. Menilai perencanaan, pelaksanaan serta hasil audit yang
dilakukan oleh Audit Internal maupun auditor ekstern
untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan pelaporan
audit para auditor memenuhi standar audit;

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Duty and Responsibility of Board of Commissioners:


1. The Audit Committees task is to give its opinion to the
Board of Commissioners toward the report or matters
presented by the board of directors, identify issues that
require the attention of the Board of Commissioners and
perform other tasks related to the duties of the Board of
Commissioners include:
a. Ensuring the effectiveness of Internal Control System and
the tasks implementation of external and internal auditor;

- 1 46 -

b. Ensuring that there has been a satisfactory review


procedures toward information released by the company
including periodic financial reports, projections/forecasts
and other financial information provided to shareholders;
c. Assess the planning, implementation and results of the
audit conducted by Internal Audit Unit and external
auditors to ensure that the implementation and reporting
of the audit has met the auditing standards;

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

d. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan


sistem pengendalian intern perusahaan
serta pelaksanaannya;
e. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan
kewajiban Dewan Komisaris.
2. Komite Audit membuat program/rencana kerja tahunan
yang berisi rencana jadual kerja dan penggunaan sumber
daya yang diperlukan.
3. Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data
dan informasi mengenai Perseroan yang diperoleh selama
menjalankan tugas sebagai Komite Audit.

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

d. Provide recommendations on improving the companys


internal control system and its implementation;
e. Identify the things that require the attention of the Board
of Commissioners;
f. Carry out other duties assigned by the Board of
Commissioners within the scope of the duties and
obligations of the Board of Commissioners.
2. The Audit Committee prepare the annual program/work plan
containing work schedules and resource needed.
3. The Audit Committee shall maintain the confidentiality
of the documents, data and information regarding the
Company which acquired during performing the duties as
the Audit Committee.

Komposisi Keanggotaan Komite Audit, Dasar


Pengangkatan dan Pembagian Lingkup Tugas

Composition of the Audit Committee, Appointment


and Distribution of Scope of Work

Dalam keanggotaannya, Komite Audit memiliki anggota


terdiri dari sekurang-kurangnya 1 (satu) orang anggota Dewan
Komisaris yang merupakan Komisaris Independen Perseroan;
dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota lainnya yang
berasal dari luar Perseroan. Sesuai keputusan Dewan Komisaris
No. KEP-09/DK/INAF/VII/2012 tanggal 15 Juli 2012 jo No. KEP06/DK/INAF/XI/2013 tanggal 28 Nopember 2013, keanggotaan
Komite Audit terdiri dari 1 (satu) orang anggota Dewan Komisaris
dan 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari luar Perusahaan,
dengan susunan sebagai berikut,

The Audit Committee is composed of at least 1 (one) member


of the Companys Independent Commissioners and at least
two (2) other members from outside the Company. According
to the decision of the Board of Commissioners No. KEP-09 / DK
/ INAF / VII / 2012 dated July 15, 2012 jo No. KEP-06 / DK / INAF
/ XI / 2013 dated November 28, 2013, the Audit Committee
consists of 1 (one) member of the Board of Commissioners
and three (3) members from outside the company, with the
following composition,

Komposisi Komite Audit


Committee Audit Composition
Nama

Jabatan

Fajar R. Zulkarnaen (Komisaris Independen | Independent Commissioner)

Ketua | Chairman

Akmal Taher (Komisaris Utama | President Commissioner)

Anggota | Member

Warga Murad (Anggota Komite Audit | Audit Committee Member)

Anggota | Member

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 47 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Warga Murad
Anggota Komite Audit
Audit Committee Member

Warga Murad menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak


tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana Muda pada 1971 dan
gelar Sarjana dari Institut Ilmu Keuangan pada 1977. Karirnya
diawali sebagai Inspektur Muda pada Direktorat Jenderal
Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan (19721975) dan menjabat sebagai Inspektur pada tahun 1977-1984.
Selanjutnya beliau bergabung dengan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan menjabat sebagai
Kepala Seksi Pemeriksaan Khusus Kelancaran Pembangunan
pada BPKP (1984-1995), Kepala Bidang Pengawasan APBN
(1996-1998), Kepala Sub Direktorat Penyusunan Laporan (19982001), serta Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi
(2001-2003). Bergabung dengan Indofarma sejak tahun 2007
sebagai Sekretaris Komite Audit.

Warga Murad has been serving as member of the Audit


Committee since 2012. He holds a Bachelor in 1971 and
Bachelor's degree from Institut Ilmu Keuangan in 1977. His
career was started as a Junior Inspector in the Directorate
General of State Finances, the Ministry of Finance (1972-1975)
and served as Inspector in the 1977-1984. Later, he joined
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) and
served as BPKP kepala Seksi Pemeriksanaan Khusus Kelancaran
Pembangunan (1984-1995), Head of State Budget Supervision
(1996-1998), Deputy Director for Reporting Preparation
(1998-2001), and Head of Data and Information Management
(2001-2003). He joined Indofarma in 2007 as Secretary of the
Audit Committee.

Rapat Komite Audit

Meeting of Audit Committee

Rapat Komite Audit dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu)


kali setiap bulannya. Dalam rapatnya, Komite Audit dapat
mengundang Dewan Komisaris, Direksi, Manajer, Ketua SPI
atau auditor eksternal untuk hadir dalam rapat dan memberikan
informasi yang dianggap perlu bagi Komite Audit untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.

Meeting of Audit Committee held at least 1 (one) time each


month. In the meeting, the Audit Committee may invite the
Board of Commissioners, Directors, Managers, Chairman of
the SPI or external auditor to attend the meeting and provide
information that is deemed necessary for the Audit Committee
to carry out its tasks and responsibilities.

Pada tahun 2014 telah dilaksanakan rapat Komite Audit sebanyak


16 kali yang terdiri dari 13 kali rapat reguler dan 3 kali rapat
pengadaan jasa audit.

In 2014, Audit Committee convened 16 meetings consisting of 13


reguler meetings and 3 meetings of procurement of assurance
service.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 48 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Berikut risalah rapat Komite Audit di sepanjang tahun 2014,

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Summary of Audit Committee meetings in 2014 is as follows:

Rapat Komite Audit


Audit Committee Meeting
Tanggal
Date

Agenda
Agenda

27 Januari
January 27

Pembahasan Kinerja bulan Desember 2013


Discussion of Performance of December 2013
Reviu PKPT SPI Tahun 2014 dan Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI.
Review on PKPT SPI Year 2014 and Evaluation of Internal Audit.
Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit SPI.
Monitoring on Follow-up of the SPI.

17 Februari
February 17

Progres Audit Laporan Keuangan Perseroan oleh KAP Hendrawinata, Eddy & Sidharta.
Progress of audit of the Companys Financial Statements by KAP Hendrawinata, Eddy & Sidharta.

19 Februari
February 19

Pembahasan Agenda Kerja Panitia Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013.
Discussion on Work Agenda of Procurement Committee of Audit Services for the Financial Year 2013.
Pembahasan Draft KAK/RKS Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013.
Discussion on KAK/RKS Draft of Procurement of Audit services for the Companys Financial Statements of FY 2013.
Pembahasan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013.
Discussion on Self-Estimated Prices of the provision of audit services for the Companys Financial Statements for FY 2013.

3 Maret
March 3

Pembukaan Penawaran Penyedia Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014.
Opening of proposal for the provision of Audit Service for the Companys Financial Statements of FY2014

6 Maret
March 6

Klarifikasi dan Negosiasi Penawaran Penyedia Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014.
Clarification and Negotiation on the Proposal on the provision of audit service for the Companys Financial Statements FY2014

24 April
April 24

Pembahasan Laporan Kinerja Perseroan Bulan Maret 2014 (Trw-1 Tahun 2014).
Discussion on the Companys Performance report of March 2014 (Q1 2014)
Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI.
Internal Audit Implementation Evaluation
Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit SPI.
Monitoring the follow-up of Internal Audit Results

22 Mei
May 22

Tindak Lanjut Rapat yang lalu.


Follow up of previous meeting.

12 Juni
June 12

Evaluasi Pengembangan TI.


IT Development Evaluation.

24 Juni
June 24

Evaluasi Tindak Lanjut Rapat yang lalu.


Evaluation on the follow-up of the previous meeting.
Evaluasi Kinerja Bulan Mei 2014.
Evaluation on Performance of May 2014.

18 Juli
July 18

Evaluasi Kinerja Bulan Juni 2014.


Evaluation of Performance of June 2014.
Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI.
Evaluation of Internal Audit Implementation.

29 Agustus
August 29

Tindak Lanjut Hasil Rapat yang lalu.


Follow up of the previous meeting.
Evaluasi Kinerja Bulan Juli 2014.
Evaluation on Performance of July 2014.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 49 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Rapat Komite Audit


Audit Committee Meeting
Tanggal
Date
24 September
September 24

Agenda
Agenda
Tindak Lanjut Hasil Rapat yang lalu.
Follow up of the previous meeting.
Evaluasi Kinerja Bulan Agustus 2014.
Evaluation on Performance of August 2014.
Pengembangan TI.
IT development.

16 Oktober
October 16

Evaluasi Kinerja Bulan September 2014.


Evaluation on Performance of September 2014.
Pengembangan TI.
IT development.

13 Nopember
November 13

Evaluasi Kinerja Bulan Oktober 2014.


Evaluation on Performance of October 2014
Pembahasan Draft RKAP 2015.
Discussion on 2015 RKAP Draft.
Pengembangan TI.
IT development.

20 November
November 20

Pembahasan Audit Plan KAP Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014.
Discussion on KAP Audit Plan Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil for the Companys Financial Statements for FY 2014.

15 Desember
December 15

Evaluasi Kinerja Bulan November 2014.


Evaluation on Performance of November 2014.

Kehadiran Ketua dan anggota Komite Audit dalam setiap


penyelenggaraan rapat, terlihat sebagai berikut:
Nama
Name

Jabatan
Position

Fajar R Zulkarnaen

Ketua | Chairman

Akmal Taher

Anggota | Member

Warga Murad

Anggota | Member

Attendance of Audit Committee Chairman and Members in the


Audit Committee Metings:

Jumlah Rapat
Meeting Frequency

Kehadiran
Attendance
16

16

100%

0%

16

100%

Catatan:
* Ketidakhadiran rapat disebabkan perjalanan dinas dan/atau cuti.

Note:
* the absence in the meeting was due business trip and/or on leave.

Laporan Penelaahan Tahunan Komite Audit

Report on Audit Committee's Annual Examination

1. Evaluasi tingkat kerugian konsolidasian yang masih lebih


tinggi dari RKAP.
Tahun 2014 merupakan tahun yang cukup berat bagi
Perseroan dengan adanya kondisi internal dan eksternal
yang kurang mendukung seperti:

1. Evaluation of the consolidated loss rate is still higher


than RKAP.
2014 is the year that are difficult for the Company in the
presence of internal and external conditions that were
unfavorable, such as:

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 50 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Kenaikan kurs mata uang asing yang cukup tajam akibat


krisis ekonomi global, sedangkan produk perusahaan
menggunakan lebih 90% bahan baku import.
Renovasi pabrik utama yang cukup signifikan
menurunkan kinerja produksi dengan dampak
membengkaknya biaya tol manufacturing.
Kenaikan harga bahan baku, upah dan bahan bakar serta
kenaikan harga barang dan jasa lainnya.
Adanya beban tahun-tahun lalu yang dibiayakan pada
Tahun 2014.
Sehingga sampai dengan bulan November 2014 Perseroan
belum berhasil mencatat laba dan masih mengalami
kerugian Rp25,38 miliar, namun lebih baik dibandingkan
dengan periode yang sama tahun 2013 yang mengalami
kerugian Rp39 miliar. Diperkirakan kerugian akan menurun
pada akhir tahun Laporan.
Upaya penurunan HPP
Upaya efisiensi oleh manajemen untuk menurunkan
HPP mulai dari pengadaan bahan sampai dengan proses
produksi, antara lain melalui efisiensi penggunaan bahan,
multi sources untuk pengadaan dan sinergi dengan pabrik
farmasi lain.
Upaya peningkatan penjualan anak usaha IGM
Upaya peningkatan penjualan yang sudah dan akan
dilakukan oleh manajemen anak usaha IGM, antara lain
dengan penambahan tenaga salesman, desentralisasi lebih
luas dan penilaian kinerja cabang.
Relokasi Aset
Untuk beberapa cabang terdapat tanah/bangunan milik
Perseroan yang terbengkalai, direncanakan untuk direlokasi
ke lokasi yang lebih menguntungkan.
Pengembangan TI
Penggantian sistem Azec tidak dapat dilakukan dalam
waktu dekat karena biayanya cukup besar dan diperlukan
penelaahan yang seksama atas sistem penggantinya.

2. Efforts to reduce COGS


Efficiency efforts by management to reduce COGS
ranging from procurement of materials to the production
process, including through the efficient use of materials,
multi-sources for procurement and synergy with other
pharmaceutical manufacturers.
3. Efforts to increase sales of subsidiary IGM
Efforts to improve sales that have been and will be done
by the management of IGM, among others, with the
addition of salesmen, a wider decentralization and branch
performance assessment.
4. Relocation of Assets
In several branches, there are abandoned land / buildings
owned by the Company. The branches are planned to be
relocated to more favorable locations.
5. IT Development
Replacement of Azec system can not be done in the near
future because the cost is quite large and required a
thorough review of the above system replacement.

Atas kondisi di atas, Komite Audit memberikan rekomendasi


berupa kekompakan manajemen dan staf perusahaan
merupakan landasan utama untuk dapat meningkatkan kinerja
Perseroan dalam meningkatkan penjualan dan penurunan
harga pokok penjualan dan efisiensi biaya. Guna mendukung
peningkatan kinerja tersebut, maka:
Perlu pengendalian yang ketat atas efisiensi penggunaan
bahan baku dan efisiensi pengadaan bahan penolong.
Perlu segera direalisir rencana penambahan tenaga salesman
guna menggarap wilayah yang berpotensi.

On the above conditions, the Audit Committee provides


recommendations that a solid team building between
management and staff is the main foundation to improve the
Companys performance in increasing sales and decreasing cost
of goods sold and cost efficiency. To support the performance
improvement, so there should be:
More stringent control over the efficient use of raw materials
and auxiliary materials.
Immediate realization of the plan to increase salesmen to
work on the region's potential.

2.

3.

4.

5.

Actualizing the Momentum of Revitalization

VI

The increase in foreign exchange rates was quite sharp


due to global economic crisis, while the Company's
products used more than 90% of imported raw materials.
Renovation of the main plant that has significantly
degraded the production performance with the impact
on toll manufacturing cost overruns.
The increase in raw material prices, wages and fuel as well
as the increase in the price of other goods and services.
The burden of the previous years imposed in 2014.

So until November 2014 the Company managed to record


profit but still recorded loss of Rp25,38 billion, but better
compared to the same period in 2013 of Rp39 billion loss.
It is estimated that losses will decrease at the end of the
reporting year.

- 1 51 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Desentralisasi cabang dan penilaian kinerja cabang


yang transparan dan objektif dengan konsisten dan
berkesinambungan akan berdampak positif pada kreativitas
dan inovatif cabang.
Relokasi aset yang terbengkalai dan beberapa kantor
cabang anak usaha IGM yang bermasalah, hendaknya dapat
direalisasi sedini mungkin.
Dukungan teknologi informasi (IT) dengan mengganti
sistem Azec yang bermasalah dengan sistem yang mumpuni
serta membangun e-procurement, maka manajemen akan
lebih efektif dalam memantau dan mengendalikan bisinis
Perseroan serta dapat dengan lebih baik memenuhi
keinginan dan kepuasan pelanggan.

Decentralization of branches and branch performance


assessment in transparent, objective consistent and
sustainable manner will have a positive impact on creativity
and innovation in the branches.
Relocation of abandoned assets and several problematic
branch offices of IGM should be realized as early as possible.
IT Support by replacing problematic Azec system with
qualified system and build e-procurement, management
will be more effective in monitoring and controlling the
Companys business as well as in improving service delivery
for customer satisfaction.

Kebijakan Remunerasi

Remuneration Policy

Perseroan memiliki kebijakan remunerasi kepada Komite


Audit. Bagi Ketua Komite Audit /Komisaris Independen, Fajar R
Zulkarnaen dan Anggota Komite Audit /Komisaris Utama, Akmal
Taher, kebijakan remunerasi disesuaikan dengan remunerasi
Dewan Komisaris. Kepada Anggota Komite Audit, Warga Murad,
Perseroan memberikan kebijakan remunerasi sebagai berikut,

The Company has a remuneration policy for the Audit Committee.


For the Chairman of the Audit Committee / Independent
Commissioner, Fajar R Zulkarnaen and Audit Committee Member
/ President Commissioner, Akmal Taher, the remuneration policy
is adapted to the remuneration of the Board of Commissioners. To
the member of the Audit Committee, Warga Murad, the Company
provides the following remuneration policy,

Remunerasi Komite Audit


Audit Committee Remuneration
Nama
Name
Warga Murad

Jabatan

Gaji (Rp)

Position

Salary

Anggota | Member

Tunjangan
(Rp)
Allowance

Jumlah
(Rp)
Total

Catatan:
* perhitungan gaji selama 12 bulan.

120.000.000
Note:
* Salary calculation for 12 months.

koMITE GCG DAN PEMANTAUAN


RISIKO

GCG and risk Monitoring


Committee

Komite GCG dan Pemantauan Risiko sebagai salah satu organ


pendukung Dewan Komisaris bertugas untuk memastikan
bahwa Perseroan menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip
GCG serta menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko
dalam setiap pengambilan keputusan perusahaan.

The GCG and Risk Monitoring Committee is one of the organ


supporting the Board of Commissioners to ensure that the
Company implement the provisions and principles of good
corporate governance and implement principle and assessment
of Risk Management in all corporate decisions.

Tugas Komite GCG dan Pemantauan Risiko

Task of GCG and Risk Monitoring Committee

Sebagai komite yang juga berada di bawah Dewan Komisaris,


Komite GCG dan Pemantauan Risiko bertugas secara ad hoc
pada saat diperlukan. Sesuai dengan panduan tata kelola

As the committee that is also under the Board of Commissioners,


the GCG and Risk Monitoring Committee is an ad hoc and work
when needed. In accordance with the guidelines of corporate

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 52 -

120.000.000

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

perusahaan, tugas Komite GCG dan Pemantauan Risiko antara


lain sebagai berikut:
1. Memastikan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang
baik secara konsisten dan berkesinambungan;
2. Mengontrol pelaksanaan GCG Perseroan;
3. Melakukan pengawasan atas risiko-risiko, termasuk kajian
terhadap proses identifikasi risiko dan implementasi
manajemen risiko oleh manajemen;
4. Memberikan rekomendasi kepada Komisaris dalam
melakukan penelaahan atas aktivitas-aktivitas yang
berpotensi menimbulkan risiko;
5. Melakuk an pengawasan terhadap pelaksanaan
manajemen risiko.

governance, GCG and Risk Monitoring Committee tasks are


as follows;
1. Ensuring the implementation of corporate governance
practices that are both consistent and continuous;
2. Controlling the implementation of GCG in the Company.
3. Conducting risk monitoring, including the process of
risk identification and risk management implemented
by management;
4. Providing recommendations to the Board of Commissioners
in reviewing potential risks;

Komposisi Keanggotaan, Dasar Pengangkatan


dan Pembagian Lingkup Tugas Antar Anggota

Membership Composition, Basic of Appointment


and Scope of Duties Distribution Between
Members

Sesuai keputusan Dewan Komisaris No. KEP-08/DK/INAF/VI/2012


tanggal 26 Juni 2012 Jo No. KEP-05/DK/INAF/XI/2013 tanggal 28
Nopember 2013, keanggotaan Komite GCG dan Pemantauan
Risiko terdiri dari 1 (satu) orang anggota, dengan susunan
sebagai berikut,

According to the decision of the Board of Commissioners No.


KEP-08/DK/INAF/VI/2012 on June 26, 2012 Jo No. KEP-05/DK/
INAF/XI/2013 on November 28, 2013, the membership of the
GCG and Risk Monitoring Committee consists of 1 (one) member,
with the following composition,

5. Supervising the implementation of risk management.

Komposisi Komite GCG dan Pemantauan Risiko


GCG and Risk Monitoring Committee Composition
Nama
Name

Jabatan
Position

Rina Moreta (Komisaris | Commissioner)

Ketua | Chairman

Tarcicious Sawardi

Anggota/Sekretaris | Member/Secretary

Tarcicious Sawardi
Anggota/Sekretaris Komite GCG dan Pemantauan
Member/Secretary of the GCG and Risk Monitoring Committee

Tarcicious Sawardi, lahir di Salatiga, 14 Desember 1951. Menjabat


sebagai anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko sejak bulan
Maret 2013 hingga sekarang. Beliau memperoleh gelar sarjana

Actualizing the Momentum of Revitalization

Tarcicious Sawardi was born in Salatiga on December 14, 1951.


He has served as a member of the GCG and Risk Monitoring
Committee since March 2013 until now. He earned a bachelor's

- 1 53 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) Jakarta


pada tahun 1985 dan gelar Master Bidang Manajemen dari IPWI
pada tahun 2000. Karir Beliau diawali sebagai Ajun Akuntan pada
Kanwil IV DJPKN Semarang (1978-1981), Kasubdit Pengawasan
Fiskal (Eselon III) pada Deputi Pengawasan Bidang Perekonomian
BPKP (2005-2007), serta pernah menjabat sebagai Manajer Audit
KAP S Mannan Wahjudi & Rekan (2008-2012). Di samping itu,
Beliau juga pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit
Perseroan pada 2010 hingga Juli 2012.

degree in Accounting from the State College of Accountancy


(STAN) in Jakarta in 1985 and a Master's degree in Management
from IPWI in 2000. His career started as an Adjunct Accountant at
DJPKN Semarang Regional Office IV (1978-1981), Head of Fiscal
Oversight (Echelon III) on Supervision Deputy Economic Affairs
BPKP (2005-2007), and served as Audit Manager in S Mannan
Wahyudi & Partners Public Accounting Firm (2008-2012). In
addition, he also served as a member of the Audit Committee
in 2010 until July 2012.

Frekuensi Pertemuan

Frequency of Meetings

Komite GCG dan Pemantauan Risiko mengadakan rapat


sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan minimal Rapat
Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
Pada tahun 2014, Komite GCG dan Pemantauan Risiko telah
melaksanakan rapat sebanyak 6 (enam) kali.

Meeting of GCG and Risk Monitoring Committee held at least


equal to the minimum regulation of Board of Commissioners
Meeting as stipulated in the articles of association. In 2014, GCG
and Risk Monitoring Committee has conducted six meetings.

Rekapitulasi kehadiran anggota Komite GCG dan Pemantauan


Risiko dalam rapat-rapat yang diselenggarakan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini,

Attendance Recapitulation of GCG and Risk Monitoring members


in the Meeting as follows,

Rekapitulasi Kehadiran Rapat Komite GCG dan Pemantauan Risiko


GCG and Risk Monitoring Committee Meeting Attendance Recapitulation
Nama
Name

Jumlah Rapat
Meeting Frequency

Rina Moreta

Tarcicious Sawardi

Jumlah Kehadiran
Attendance

% Kehadiran
Attendance %

100%

100%

Laporan Penelaahan Tahunan Komite GCG dan


Pemantauan Risiko

Annual Review of GCG and Risk Monitoring


Committee

Komite GCG dan Pemantauan Risiko telah melaksanakan


monitoring tindaklanjut sebanyak 66 rekomendasi (area of
improvement) hasil assessment GCG tahun buku 2012 yang
dilaksanakan oleh BPKP perwakilan Provinsi Jawa Barat
berdasarkan laporan No. LGCG-246/PW10/4/2013 tanggal 19
April 2013. Sampai dengan bulan Desember 2014, Perseroan
berupaya agar rekomendasi tersebut dapat diselesaikan semua
namun karena ada beberapa hambatan baik internal dan
eksternal serta membutuhkan proses, hingga kondisi seluruh
rekomendasi tindaklanjut assessment GCG tahun 2012 dapat
diidentifikasi dengan tiga kategori/status sebagai berikut :

GCG and Risk Monitoring Committee has conducted a follow-up


monitoring of 66 GCG assessment results recommendations (area
of improvement) for fiscal year 2012 conducted by Development
Finance Controller (BPKP) representatives of West Java Province
based on the report No. LGCG-246/PW10/4/2013 on April 19,
2013. As per December 2014, the Company seeks out to complete
these recommendations, but there are several obstacles from
both internal and external that require some process, so that
the follow-up assessment of the condition of the entire GCG
recommendations in 2012 can be identified by three categories/
status as follows:

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 54 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Tindaklanjut Hasil Penilaian GCG Tahun 2012


Follow up of GCG Implementation Result in 2012
Aspek Governance
Governance Aspect

No

Rekomendasi (AOI)
Recommendation

Kategori /Status
Category/Status
S

1.

Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik


Comitment towards Good Corporate Governance implementation

2.

Pemegang Saham Dan Rups/Pemilik Modal | Shareholders and AGM/Equity Owners

3.

Dewan Komisaris/Dewan Pengawas | BOC/Monitoring Committee

17

14

4.

Direksi | BOD

37

14

13

10

5.

Pengungkapan Dan Keterbukaan Informasi


Disclosure and Information Transparency

6.

Aspek / Faktor Lainnya | Other Aspect/Factor

Jumlah | Total

66

33

19

14

Catatan/ Note:
No

Kategori/status
Category/Status

Keterangan
Annotation

1.

Selesai, sudah ada tindaklanjutnya dan selesai | Finished, followed up and completed

2.

Proses, sudah ditindaklanjuti sebagian,namun masih ada yang diproses | On process, partly followed up, partly on going

3.

Belum ada tindaklanjutnya | Not yet followed up

Atas capaian tersebut, kedepannya Komite GCG dan Pemantauan


Risiko tetap berupaya untuk me-monitoring tindaklanjut
rekomendasi (AOI) dengan kategori/status Proses (P) dan Belum
(B) sampai dengan pelaksanaan assessment GCG 2015 dengan
memperhatikan rencana kerja oleh pihak/aspek terkait. Hasil
monitoring ini digunakan sebagai dasar evaluasi lanjutan tahun
berikutnya karena pada tahun 2015 direncanakan/diprogram
akan dilaksanakan penilaian secara berkala setiap dua tahun
oleh penilai (assessor) independen atau jasa instansi pemerintah
yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

Upon these achievements, GCG and Risk Monitoring Committee


are attempting to monitor the recommendation follow up (AOI)
with category/status of Process (P) and Undone (B) until the
implementation of 2015 GCG assessment with regard to work
plan and related aspects. The results of this monitoring are used
as a basis for further evaluation of the following year in 2015,
thanks to periodic assessments plan/program conducted in every
two years by independent assessor or government institutions
or service appointed by the Board of Commissioners.

Di samping itu, Komite GCG dan Pemantauan Risiko melakukan


sosialisasi infrastruktur GCG melalui distribusi memo internal
dari Bidang CPRM No. 32/CPRM/XII/2014 tanggal 1 Desember
2014, ke lingkungan internal Perseroan, yaitu Direksi, Dewan
Komisaris beserta organ Dewan Komisaris dan seluruh Manajer,
Asisten Manajer dan karyawan. Materi Infrastruktur GCG yang
disosialisasikan yaitu :
a. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate
Governance) yang disahkan tanggal 23 November 2012
oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama.

In addition, GCG and Risk Monitoring Committee are socializing


GCG infrastructure through an internal memo distribution of
Division of CPRM No. 32/CPRM/XII/2014 on December 1, 2014,
to the Company's internal environment, the Board of Directors,
Board of Commissioners and its Organs, and the entire Managers,
Assistant Managers, and employees. The material of socialized
GCG infrastructure are:
a. Code of Corporate Governance, passed on November 23,
2012 by President Director and President Commissioner.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 55 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

b. Pedoman Etika Usaha dan Etika Perilaku (Code of Conduct)


yang disahkan tanggal 23 November 2012 oleh Direktur
Utama dan Komisaris Utama.
c. Board Manual yang ditandatangani oleh Seluruh
Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tanggal
23 November 2012.
d. Charter Komite Audit yang disahkan tanggal 19
November 2012 oleh Ketua Komite Audit yang diketahui
oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama.
e. Charter Satuan Pengawasan Intern yang disahkan
tanggal 19 November 2012 oleh Direktur Utama dan
Komisaris Utama.
f. Kebijakan Sistem Pengendalian internal No. 075/DIR/SK/
II/2008 yang disahkan tanggal 4 Februari 2008.
g. Kebijakan Pengendalian Gratifikasi No. 765/DIR/SK/
XI/2012 yang disahkan tanggal 22 November 2012.
h. Kebijakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) No. 766/DIR/SK/XI/2012 yang disahkan
tanggal 22 November 2012.
i. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Revisi
2014 yang disahkan oleh Dewan Komisaris

b. Code of Conduct, passed on November 23, 2012 by


President Director and President Commissioner.
c. Board Manual, signed by the entire BOD and BOC, on
November 23, 2012.
d. Audit Committee Charter passed on November 19, 2012,
by the Chairman of Audit Committee, acknowledged by
both President Director and President Commissioner.
e. Internal Control Unit Charter passed on November 19,
2012 by President Director and President Commissioner.
f. The policy of Internal Control System No. 075/DIR/SK/
II/2008 passed on February 4, 2008.
g. The policy of Gratification Control No. 765/DIR/SK/
XI/2012 passed on November 22, 2012.
h. The policy on Report on Material Wealth of State Figures
(LHKPN) No. 766/DIR/SK/XI/2012 has been passed on
November 22, 2012.
i. Revised 2014 Annual Work Plan and Budget passed by
the BOC.

Kecuali RKAP 2014, Semua infrastruktur GCG tersebut telah


diupload ke situs resmi Perseroan yaitu di www.indofarma.co.id/
investors/corporate governance.

Except the 2014 Annual Work Plan and Budget, the


aforementioned GCG infrastructure had been uploaded to the
Companys official website in www.indofarma.co.id/investors/
corporate governance.

Komite GCG dan Pemantauan Risiko juga melakukan sosialisasi


tentang perubahan/revisi kebijakan Whistleblowing System
(WBS) kepada karyawan di Perseroan dilakukan melalui memo
Sekretaris Perusahaan No. 455/CG/VI/14 tgl 16 Juni 2014 kepada
seluruh manajer Perseroan dan Manajer anak usaha IGM, serta
pemasangan banner di beberapa lokasi di Kantor Cibitung dan
Kantor Manggarai. Materi WBS yang belum direvisi sudah dimuat
di www.indofarma.co.id, namun SK No.670/DIR/SK/X/2012
tanggal 4 oktober 2012 tentang kebijakan WBS beserta
lampirannya berupa Tata Kerja Pengelolaan serta SPI Charter
belum direvisi terkait perubahan penanggungjawab dari SPI
kepada Sekretaris Perusahaan yang merupakan tanggungjawab
Tim Revisi TKP WBS No. 0516/DIR/SK/V/2014 tanggal 28 Mei
2014. Namun sampai saat ini belum ada perubahan.

GCG and Risk Monitoring Committee also conducted the


socialization on changes/revisions of Whistleblowing System
(WBS) policies to employees with the Memo of Corporate
Secretary No. 455/CG/VI/14 on June 16, 2014 to all managers of
the Company and the managers of its subsidiary IGM, and putting
up banners at several locations in Cibitung and Manggarai
offices. The unrevised WBS material have been uploaded in
www.indofarma.co.id, but Decree No. 670/DIR/SK/X/2012 on
October 4, 2012 on the WBS policy, along with attachments of
Management Procedure and unrevised Internal Audit Charter in
relation with authorization changes from Internal Audit to the
Corporate Secretary, which is the responsibility of the Revision
team WBS No. 0516/DIR/SK/V/2014 on May 28, 2014. However,
there has been no revision to date.

Komite GCG dan Pemantauan Risiko melaksanakan sosialisasi


Pedoman Manajemen Risiko yang di dalamnya terdapat kebijakan
manajemen risiko ke seluruh bidang/manajer di lingkungan

GCG and Risk Monitoring Committee are conducting the


socialization of Risk Management Guidelines which include
risk management policy to the entire divisions/managers in

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 56 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Perseroan melalui memo internal dari Bidang CPRM No. 003/


RM-C/VII/2014 tanggal 14 JuIi 2014. Materi Pedoman Manajemen
Risiko Perseroan telah diunggah di situs elektronik Perseroan.

the Company through an internal memo from the Division of


CPRM No. 003/RM-C/VII/2014 on July 14, 2014. The content of
such Guidelines has been uploaded on the Companys website.

Komite GCG dan Pemantauan Risiko juga melaksanakan evaluasi


(self assessment) penerapan GCG tahun buku 2013 oleh Bidang
CPRM dari 5 November 5 Desember 2014 dengan Laporan
No. 035/CPRM/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014 dan telah
disampaikan kepada Ketua Komite GCG dan Pemantauan Risiko
oleh Direktur Utama selaku Penanggung Jawab Penerapan GCG
dengan No. 1961/DIR/XII/2014 tanggal 19 Desember 2014.

GCG and Risk Monitoring Committee also conducted selfassessment evaluations of GCG implementation in the fiscal
year of 2013 by Division of CPRM from November 5 to December
5, 2014, with the Report No. 035/CPRM/XII/2014 on December
12, 2014, and submitted to the Head of the GCG Committee
and Risk Monitoring by the President Director as the personin-charge for GCG implementation with the Decree No. 1961/
DIR/XII/2014 on December 19, 2014.

Lingkup pelaksanaan evaluasi meliputi dua sasaran, yaitu


pelaksanaan tindaklanjut hasil rekomendasi penilaian
(assessment) penerapan GCG tahun 2012 oleh BPKP perwakilan
Proinsi Jawa Barat dan pelaksanaan evaluasi (self assessment)
terhadap penerapan GCG oleh Perseroan di tahun buku
2013. Sehingga, evaluasi (self assessment) dilakukan sebatas
data yang diperoleh Bidang CPRM selama proses evaluasi
(self assessment) yaitu berupa evaluasi tindaklanjut usulan
rekomendasi penerapan GCG oleh aspek terkait governance
dan evaluasi penerapan parameter/indikator GCG yang nilai
Unsur Pemenuhannya (UP) dibawah nilai 1 (satu), berdasarkan
Kertas Kerja Penilaian Penerapan GCG Perseroan tahun 2012
dari BPKP perwakilan Provinsi Jawa Barat.

The scope of the evaluation includes two objectives, namely


the assessment recommendation result follow-up on GCG
implementation in 2012 by Development and Finance Controller
(BPKP) representatives of West Java province, and self-assessment
evaluation of the Companys GCG implementation by the
Company for 2013 fiscal year. The self-assessment evaluation
is limited to data obtained by CPRM division during this selfassessment process, which is a follow-up evaluation of the
proposed GCG implementation recommendation by the
governance-related aspect, and evaluation of GCG parameters/
indicators implementation whose fulfillment element value
are under 1 (one), based on the Working Paper Assessment of
Companys GCG implementation in 2012 from Development and
Finance Controller (BPKP) representatives of West Java province.

Tentang hasil pelaksanaan evaluasi (self assessment) penerapan


GCG tahun buku 2013 oleh Bidang CPRM dapat dilihat pada
bagian Penilaian Tata Kelola Perusahaan pada bab ini.

The results of the evaluation (self-assessment) on GCG


implementation of 2013 fiscal year by Division of CPRM can be
seen on the GCG Assessment in this chapter.

Kebijakan Remunerasi

Remuneration Policy

Perseroan memiliki kebijakan remunerasi kepada Komite GCG


dan Pemantauan Risiko. Bagi Ketua Komite GCG dan Pemantauan
Risiko/Komisaris, Rina Moreta, kebijakan remunerasi disesuaikan
dengan remunerasi Dewan Komisaris. Kepada Anggota Komite
GCG dan Pemantauan Risiko, Tarcicious Sawardi, Perseroan
memberikan kebijakan remunerasi sebagai berikut,

The Company has remuneration policy to the GCG and Risk


Monitoring Committee. For the Head of GCG and Risk Monitoring
Committee/Commissioner, Rina Moreta, remuneration policies
are adjusted to the remuneration of the Board of Commissioners.
To Members of GCG and Risk Monitoring Committee,
Tarcicious Sawardi, the Company provides the following
remuneration policy,

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 57 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Remunerasi Komite GCG dan Pemantauan Risiko


GCG and Risk Monitoring Remuneration
Nama
Name
Tarcicious Sawardi

Tunjangan

Jumlah

Salary

(Rp)
Allowance

120.000.000

120.000.000

Jabatan

Gaji (Rp)

Position
Anggota | Member

(Rp)
Total

Catatan:
* perhitungan gaji selama 12 bulan.

Note:
* Salary calculation for 12 months.

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary

Fungsi Sekretaris Perusahaan dalam Perseroan

Corporate Secretary Function in Company

Sebagaimana diatur dalam Piagam Direksi, Sekretaris Perusahaan


berfungsi memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan
prinsip-prinsip GCG; memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala dan/atau
sewaktu-waktu apabila diminta; sebagai penghubung (liaison
officer) dengan pihak-pihak pemegang kepentingan di luar
Perseroan seperti para pemegang saham, lembaga otoritas
pasar modal dan keuangan, serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan; dan menatausahakan serta menyimpan
dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar
Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat
Dewan Komisaris dan RUPS. Keberadaan Sekretaris Perusahaan
diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 pada Lampiran
Keputusan Bapepam Nomor 63/PM/1996 Tentang Pembentukan
Sekretaris Perusahaan.

As stipulated in Board of Directors Charter, corporate secretary


function to ensure the company comply with the provisions of
transparency in line with the implementation of good corporate
governance principle; to provide information needed by board
of directors and board of commissioners on regular basis and/or
at any time when requested; as a liaison officer with the external
parties such as Companys shareholders, financial and capital
market authorities, and other parties concerned; To administrate
and store all the corporates documents, including ,but not
limited to, Company List of shareholder, the special list and
minutes of meeting of board of directors, board of commissioners
and GMS. The existence of corporate secretary is stipulated in
the regulation of Bapepam-LK No.IX.I.4 in the attachment of
number of decision, Bapepam Decree Number 63/PM/1996 on
The Establishment of Corporate Secretary.

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung


kepada Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme
internal Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris. Direksi
Perseroan mempercayakan fungsi Sekretaris Perusahaan untuk
dijabat oleh Yasser Arafat.

Corporate secretary is directly responsible to president director.


Corporate secretary is elected and dismissed by president
director based on corporates internal mechanism with board
of commissioners approval. The Directors appointed Yasser
Arafat as Corporate Secretary.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 58 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Yasser Arafat
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary

Yasser Arafat (kelahiran Kendal, 11 Nopember 1975) bergabung


di Perseroan sejak 1 Agustus 2000 dan telah dipercaya menjabat
Sekretaris Perusahaan sejak 2014. Lulusan Sarjana Ekonomi UGM
Yogyakarta ini memiliki tanggung jawab memastikan Perseroan
sebagai perusahaan terbuka telah memenuhi semua ketentuan
yang berlaku. Selain memastikan aspek compliance, beliau
juga bertanggung jawab membangun komunikasi dengan
semua pemangku kepentingan, media dan pemegang saham.
Tugas Sekretaris Perusahaan yang tak kalah pentingnya adalah
menyediakan analisis yang akurat dan komprehensif kepada
Manajemen sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan.
Selama tahun 2014, Yasser berhasil membangun komunikasi
yang konstruktif, dimana Perseroan menjadi salah satu BUMN
transparan yang dapat memberikan semua informasi terkait
kepentingan stakeholders.

Yasser Arafat (born in Kendal, 1975, 11th November) joined


the company in August 1, 2000 and has been trusted to held
the position of corporate secretary since 2014. Graduated as
Bachelor of Economic from UGM Yogyakarta and responsible
for Company to comply all laws and regulations applied. Other
than that, he is also responsible for building the communication
with all stakeholders, media and shareholders. The role of
corporate secretary that is equally important is to provide
accurate and comprehensive analysis to management as a tool
to strategic decision. Since 2014, Yasser has been able to build
constructive communication so that the company became one
of the transparent state-owned enterprise which can share all
information related to stakeholders interests.

Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, Yasser


bertugas sebagai Project Office Manager Perseroan. Beliau
banyak terlibat dalam pengembangan bisnis, penyusunan RKAP
dan RJPP, serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.

Before serving as corporate secretary, Yasser was in charge as


corporate project office manager. He was involved in business
development, preparation of annual budget and business plan,
and other assignment which was given by board of directors.

Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris


Perusahaan

The Duties and Responsibilities of Corporate


Secretary

Berdasarkan Code of Corporate Governance dari Perseroan, tugas


dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan terbagi menjadi
tiga relasi terkait, yaitu:
1. Berkaitan dengan Pemegang Saham,
a. Melakukan koordinasi perencanaan dan
penyelenggaraan RUPS tahunan maupun luar biasa;
b. Membuat dan mendokumentasikan risalah RUPS
yang mencantumkan dinamika rapat dan perbedaan
pendapat serta menyediakannya bila diminta oleh
Pemegang Saham;

Based on Code of Corporate Governance of the company, the


duties and responsibilities of corporate secretary are divided
into 3, which are:
1. In connection with Shareholders
a. Conducting coordination of planning and organizing
Annual GMS and Extraordinary GMS.
b. Creating and documenting minutues of shareholder
meeting which stated meeting dynamic and opinion
differences as well as providing a copy when
requested by shareholders.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 59 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

c. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham Perseroan.


d. Menyiapkan Daftar Khusus Pemegang Saham.

c. Prepare the shareholders of the company.


d. Prepare special shareholders

2. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap perundangundangan,


a. Memastikan bahwa Perseroan mematuhi ketentuan
tentang persyaratan keterbukaan dan pengungkapan
yang berlaku dalam laporan tahunan.
b. Melakukan kajian atas perubahan dan perkembangan
peraturan perundang-undangan yang berpengaruh pada
bidang usaha Perseroan dan menganalisis dampaknya
terhadap Perseroan.
c. Memberikan masukan dan laporan kepada Direksi dan
Dewan Komisaris atas hasil analisa perkembangan
peraturan perundang-undangan tersebut.
d. Memastikan kepatuhan atas pelaksanaan Good Corporate
Governance di lingkungan Perseroan.

2. In connection with compliance to legislation

3. Berkaitan dengan fungsi kesekretariatan,


a. Mengkoordinasikan rapat Direksi, serta rapat gabungan
Direksi dan Dewan Komisaris.

3. In connection with the function of secretarial duties


a. To coordinate Board of Directors meeting, as well as
joint meetings between Board of Directors and Board
of Commissioners
b. Preparing invitations, schedules, agendas, materials and
minutes of meetings
c. Preparing the minutes of meetings and provide it when
required by the Board of Commissioners or Directors
d. Preparing all types of policies, decisions and circular
letters of Directors, the letter of agreement and other
legal documents of the Company

b. Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, materi dan


risalah rapat.
c. Mendokumentasikan risalah rapat dan menyediakannya
bila diperlukan oleh Dewan Komisaris atau Direksi.
d. Mendokumentasikan segala jenis kebijakan, keputusan
dan surat edaran Direksi, Surat Perjanjian dan dokumen
lainnya yang menjadi produk hukum eksternal dan
internal Perseroan.
e. Mengirimkan laporan-laporan yang dipersyaratkan oleh
peraturan perundangan yang berlaku.

a. Ensuring that the Company comply with the provisions


on transparency and disclosure requirements that apply
to the annual report
b. Conduct a review of changes and developments in
legislation affecting the companys business areas and
analyze their impact on the Company
c. Provide advice and reports to the Board of Directors
and Board of Commissioners on the analysis of the
regulations
d. ensuring the compliance of good corporate governance
implementation in companys environment

e. Sending all reports which are required in the applied


regulations

4. Berkaitan dengan pemangku kepentingan,


a. Mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan
pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan
terhadap Perseroan.
b. Menyeleksi jenis-jenis informasi yang relevan untuk
dipublikasikan atau diedarkan di internal dan
eksternal Perseroan.

4. In connection with stakeholders


a. To represent the Company in communicating with other
parties that have an interest in the Company.

Satuan pengawasan internal

INTERNAL CONTROL UNIT

Satuan Pengawasan Internal (SPI) merupakan bagian Perseroan


yang melaksanakan aktivitas pengawasan secara independen,
memberikan layanan assurance obyektif dan jasa konsultasi

Internal Control Unit (ICU) is a part of the Company that carries


out controlling activities independently, with the aim to provide
added value and improvements to the Company's operations

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

b. To select relevant types of information to be published


or circulated for internally and externally.

- 1 60 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan peningkatan


terhadap operasi perseroan guna mencapai tujuan Perseroan.
Dalam mengawasi kinerja Perseroan, SPI memiliki fungsi dan
peran sebagai Audit Internal. SPI mempunyai kedudukan yang
independen dari semua kegiatan unit kerja yang diperiksa,
bertanggungjawab dan melaporkan secara langsung kepada
Direktur Utama. Direksi Perseroan mengangkat Suryadi sebagai
Kepala SPI Perseroan.

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

in order to achieve the Companys objectives. In overseeing the


Company's performance, ICU has a function and role as Internal
Audit. ICU also has independent position from all of working
units under inspection, being responsible and reporting directly
to the President Director. Board of Directors appointed Suryadi
as the Head of ICU the Company.

Suryadi
Kepala Satuan Pengawasan Internal
Head of Internal Control Unit

Suryadi meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia (1991) dan meraih gelar Magister
Management Jurusan Manajemen Keuangan dari Unversitas
Bhayangkara Jakarta (2009). Beliau bergabung dengan Perseroan
sejak tahun 1979 yang saat itu masih bernama Pusat Produksi
Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Berbagai
posisi dan jabatan yang pernah dipegang sejak tahun 1981
seperti operator pada Bidang Produksi Tablet (1981-1984); staf
pada Bidang Umum (1984-1985); staf pada Bidang Keuangan
(1985-1996); supervisor pada Bidang Keuangan (1996-1997);
Asisten Manajer pada Bidang Keuangan (1998-2004); dan Asisten
Manajer Satuan Pengawasan Internal (2005-sekarang).

Suryadi earned a BA in Economics from Faculty of Economics,


University of Indonesia (1991) and holds a Master of Management
from the Department of Financial Management of Bhayangkara
University, Jakarta (2009). He joined the Company in 1979, when
it was still called Pharmacy Production Center of the States
Health Department of the Republic of Indonesia. Various
positions and positions once held since 1981 as the operator
of Tablet Production (1981-1984); staff at the General Affairs
(1984-1985); staff on Finance (1985-1996); supervisor at the
Financial Sector (1996-1997); Assistant Manager in the Financial
Sector (1998-2004); and Assistant Manager of Internal Control
Unit (2005-present).

Beberapa pelatihan yang pernah diikuti diantaranya program


D-1 Akuntansi dan Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Indonesia; Lokakarya Fraud Audit; Sertifikasi
Qualified Internal Auditor (QIA) dan Certified Internal Auditor (CIA)
review pada Pusat Pendidikan Internal Auditor Jakarta. Sejak
bulan Juni 2014, beliau dipercaya untuk menjabat Kepala SPI/
Internal Control Perseroan.

Suryadi also joined some training programs, including the D-1


Accounting and Taxation at the Faculty of Social and Political
Sciences, University of Indonesia; Fraud Audit Workshop;
Certification of Qualified Internal Auditor (QIA) and Certified
Internal Auditor (CIA) review at the Internal Auditor Education
Center Jakarta. He is served as Head of Internal Control of
the Company.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 61 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Organ Tata Kelola Perusahaan


Organ of Good Corporate Governance

Kepatuhan, Kinerja, dan


Pengelolaan Risiko

COMPLIANCE, PERFORMANCE, AND


RISK MANAGEMENT

Risiko didefinisikan sebagai segala peristiwa (events), yang


kemungkinan akan terjadi (Likelihood), dan dapat berdampak
(Impact) negatif pada sasaran (objective). Likelihood mengukur
kadar ketidakpastian terjadinya peristiwa, sedangkan Impact
mengukur kadar besaran dari kemungkinan dampaknya. Risiko
harus dikelola melalui sistem manajemen risiko terintegrasi
agar dampak negatifnya dapat diminimalkan sampai pada
tingkat/level yang dapat diterima oleh Perseroan. Pengelolaan
risiko merupakan bagian dari sistem manajemen Perseroan
yang dilaksanakan terus-menerus, sistematis dan proaktif
untuk mengidentifikasi, menaksir, mengelola, memantau
dan melaporkan risiko-risiko bisnis di setiap tingkatan unit
kerja dan bersifat menyeluruh pada organisasi Perseroan.
Terselenggaranya manajemen risiko yang efektif dan terintegrasi
membutuhkan peran aktif Dewan Komisaris, Direksi, manajemen
dan seluruh karyawan Perseroan.

Risk is defined as all events (negative), which is likely to occur,


and can have an impact to the target (objective). Likelihood
measures the levels uncertain of an events, while the Impact
measures the magnitude of possible impacts. Risk must be
managed through an integrated risk management system,
in which negative impacts can be minimized to the extent/
level that is acceptable to the Company. Risk management
is part of the Company's management system implemented
continuously, systematically, and proactively to identify, assess,
manage, monitor and report the business risks at all working
units and with holistic nature in the Company organization. The
implementation of integrated and effective risk management
require active roles from the Board of Commissioners, Board of
Directors, management, and all employees of the Company.

Direksi mendefinisikan dan menetapkan kebijakan manajemen


risiko dengan memperhatikan strategi, sasaran, tujuan dan sifat
operasi Perseroan dan harus mendapat persetujuan Dewan
Komisaris dan dikomunikasikan kepada manajemen dan seluruh
karyawan Perseroan. Proses manajemen risiko mencakup:

Board of Directors defines and establishes risk management


policies regarding strategies, goals, objectives, and nature of
Companys operations and must be approved by the Board of
Commissioners and communicated to management and all
employees of the Company. Risk management process include:

1. Identifikasi, analisis dan evaluasi risiko;


2. Penentuan strategi perlakuan risiko;
3. Implementasi strategi pengurangan risiko yang telah
ditentukan; dan
4. Pelaporan dan pemantauan secara berkala.

1. Identification, analysis and evaluation of risks;


2. Determination of risk treatment strategies;
3. Implementation of predetermined risk mitigation
strategies; and
4. Reporting and monitoring on a regular basis.

Identifikasi risiko di level stratejik dilakukan oleh Direksi dan


manajer bidang/unit terkait dengan mempertimbangkan
faktor-faktor risiko internal dan eksternal. Analisis risiko yang
teridentifikasi dilakukan untuk mengukur kemungkinan
terjadinya loss events (peristiwa risiko) dan menilai dampak
risiko terhadap bisnis Perseroan. Penentuan pilihan strategi
penanganan atau pengendalian risiko dilakukan melalui
pertimbangan cost-benefit analysis. Analisis, evaluasi dan
penentuan perlakuan (respon) risiko dilakukan melalui tim
manajemen risiko yang melibatkan direksi dan manajer terkait
termasuk Satuan Pengawas Intern.

Identification of risk in strategic level is done by the Board of


Directors and managers of division/unit in regard with internal
and external risk factors. The analysis of identified risk is
conducted to measure the likelihood of loss events (risk event)
and assess the risk impact towards the Company's business.
Determining the option of strategies or risk control is conducted
through the consideration of cost-benefit analysis. Analysis,
evaluation and determination of treatment (response) is
conducted by risk management team involving relevant directors
and managers including Internal Control Unit.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 62 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Implementasi strategi dan pengendalian risiko dilakukan


secara sistematis oleh Direksi dan fungsi/unit terkait sesuai
dengan level risikonya. Untuk menjamin efektivitas respon
risiko, Satuan Manajemen Risiko mengkoordinir pelaksanaan
strategi dan pengendalian risiko oleh unit/direksi terkait
yang bertanggung jawab. Tim Manajemen Risiko Perseroan
melaporkan hasil identifikasi, analisis, evaluasi, pelaksanaan
strategi dan pengurangan risiko secara periodik 3 (tiga) bulanan
kepada Direksi dan diteruskan kepada Dewan Komisaris. Direksi
mengungkapkan dalam laporan tahunan penilaian manajemen
tentang risiko usaha dan risiko material yang dapat diantisipasi,
untuk menjadi informasi penting bagi para pemangku
kepentingan dalam pengambilan keputusan.

Implementation of the strategy and risk control is carried


out systematically by the Board of Directors and the relevant
function/unit in accordance with the risk level. To ensure the
effectiveness of risk response, Risk Management Unit coordinates
the implementation of the strategy and risk control by relevant
unit/directors responsible. The Companys Risk Management
Team periodically reports the results of the identification,
analysis, evaluation, and implementation of risk reduction
strategies once in every three 3 (three) month to the BOD and
forwarded it to the BOC. Directors disclose the management's
assessment of business risks and anticipated material risk in
the annual report, and it serves as important information for
stakeholders in making the decision.

sumber daya manusia

HUMAN RESOURCES

Pengelolaan sumber daya manusia meliputi proses perencanaan,


administrasi dan sistem informasi SDM, penyediaan SDM,
program orientasi, penempatan, penggajian, penilaian
karya, pengembangan karyawan, perencanaan karir, mutasi,
pemberhentian SDM, dan kegiatan pembekalan pra purna
bakti. Pengelolaan sumber daya manusia harus didukung
dengan sistem informasi yang tepat, cepat dan selalu
dikembangkan sesuai dengan visi dan misi perseroan. Direksi
menetapkan kebijakan pengelolaan SDM antara lain dengan
mempertimbangkan antara lain nilai budaya perseroan.

Human resource management include the planning,


administration, and HR information systems, provision of human
resources, orientation, placement, payroll, work assessment,
employee development, career planning, transfer, dismissal, and
debriefing for retirement. Human resource management must
be supported with appropriate, fast, and constantly developed
information systems in accordance with the Company's vision
and mission. Board of Directors establishes the policy for HR
management, among others, by considering the value of the
Company culture.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 63 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Audit Internal dan Pengendalian Internal


Internal Audit and Control

Kegiatan Audit Internal adalah bagian dari suatu fungsi


pengendalian internal yang mengidentifikasi dan mengukur
secara objektif dan independen mengenai keselarasan
antara pelaksanaan aktivitas dengan rencana, kebijakan,
berbagai peraturan dan ketentuan, sistem pencatatan dan
pelaporan, serta sistem pembinaan sumber daya manusia
yang telah ditetapkan. Sistem Pengendalian Internal yang
mencakup sistem pengendalian prosedur (tangible) dan
pengendalian substansi (intangible) dalam rangka memantau
dan memastikan adanya keselarasan segenap aktivitas unit
kegiatan terhadap strategi bisnis dan strategi Perseroan yang
telah ditetapkan serta merekomendasikan segala tindakan
perbaikan (corrective action) apabila ditemukan adanya tindakan
penyimpangan. Pimpinan setiap unit kerja bertanggung jawab
dalam menciptakan dan memelihara kinerja pengendalian
internal di dalam lingkungan kerjanya masing-masing. Selain
itu Pimpinan beserta seluruh tingkat manajemen Perseroan
sepenuhnya mendukung berfungsinya sistem pengendalian
internal, tugas, dan peran audit internal dengan baik dalam
rangka penegakan GCG. Manajemen Perseroan bertanggung
jawab untuk mengimplementasikan pengendalian internal
yang baik dan memadai pada masing-masing unit manajemen
di lingkungan Perseroan.

Internal audit activity is a part of an internal control function


which identify measure objectively and independently of
the alignment of the implementation activities with plans,
policies, regulations , recording and reporting system, and HR
development which have been assigned. Internal control system
that covers procedure control system (tangible) and substance
control (intangible) in order to monitor and ensure the harmony
of all unit activities toward applied business and companys
strategies which have been established and recommend
corrective actions. The leaders of each unit is responsible for
creating and maintaining internal control performance in their
respective unit. In addition, the leader and all levels management
of the Company fully support the functioning of internal control
system, duties, and the role of internal audit as well in order to
strengthening GCG. Company's management has responsible
to implement internal control as well and adequate in each unit
management in Company's environment.

Kegiatan Audit Internal Perseroan merupakan bagian dari tugas


dan tanggung jawab Unit Satuan Pengawasan Internal (SPI),
seperti yang telah dijelaskan pada bagian Organ Pendukung
Dewan Komisaris dan Direksi di atas.

Internal audit and internal control activities are parts of duties


and responsibilities of internal Audit unit (IAU) as described in
section of supporting organ for Board of Commissioners and
Board of Directors above.

Charter Satuan Pengawasan


Internal

Charter of Internal control unit

Dalam melaksanakan fungsi Audit Internal, Satuan Pengawas


Internal Perseroan berpedoman pada Charter Satuan
Pengawasan Internal (SPI). Charter SPI disahkan oleh Direktur
Utama pada 19 November 2012, dengan tujuan agar auditor
internal dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
secara efisien, efektif, transparan, kompeten, independen, dan
dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku.

In performing the oversight function, Companys internal audit


is referred to charter of internal control unit. This charter was
approved by Companys Board Of Directors on 19th November
2012 with the purpose that the internal auditor conduct the
duties and responsibilities in efficient, effective, transparent,
competent, independent and accountable and in accordance
with applicable regulations.

Charter Satuan Pengawasan Internal memuat antara lain:


Visi dan Misi
Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal
Struktur dan Kedudukan
Peran

Charter of Internal control unit contain the following:


Vision and Mission
General Policy of Internal Control and Internal Audit
Structure and Position
Role

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 64 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Ruang Lingkup
Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Jawab
Wewenang
Pelaporan
Hubungan dengan Auditee
Hubungan dengan Auditor Eksternal
Hubungan dengan Komite Audit
Hubungan dengan Anak Perusahaan
Tanggung Jawab Manajemen
Standar Profesi dan Kode Etik
Pemastian dan Peningkatan Kualitas

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Scope of Work
Implementation of Good Corporate Governance
Duty and Responsibility
Power
Report System
Relation with Auditee
Relation with external Auditor
Relation with Audit Committee
Relation with subsidiaries
Management Responsibility
Profession Standard and Code of Conduct
Quality Assurance and Improvement

Sebagaimana dimuat dalam Charter SPI, pengendalian internal


meliputi 5 (lima) komponen yaitu:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penaksiran risiko
3. Aktivitas pengendalian
4. Pemrosesan informasi dan komunikasi
5. Pemantauan

Charter of internal control has 5 (five) components which are:


1. Control environment
2. Risk assessment
3. Control activities
4. Information processing and communication
5. Monitoring

Struktur dan Kedudukan Satuan


Pengawasan Internal

Structure and Position of


Internal Control Unit

Untuk menjaga obyektifitas dan independensi peran SPI,


SPI bertanggung jawab kepada Direktur Utama, dimana
pengangkatan dan pemberhentian Manajer SPI dilakukan
berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris Perseroan
melalui Komite Audit. Manajer SPI dalam pelaksanaan tugasnya
secara struktur organisasi dibantu oleh:
a. Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan yang
membawahi Ketua Tim dan Anggota Tim.
b. Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi
membawahi Ketua Tim dan Anggota Tim dan juga
bertugas sebagai Pengelola Whistle Blowing System.

To maintain its objectivity and independency, internal audit


is responsible to President Director which the election and
dismissal of Internal Audit Manager is conducted based on the
recommendation of Board Of Commissioners of the Company
through Audit Committee. In performing its duty, Internal Audit
Manager in organization structure supported by:
a. Assistant Manager of Operation and Compliance Audit
supervising the Team Leader And Team Member
b. Assistant Manager of Finance and Information System
Audit which supervising the Team Leader and Team
Member and also in charge as Whistle Blowing System
Manager
In each execution of the audit assignment and monitoring, follow
up recommendation on the functional structure is composed of:
a. Person in charge in team is Internal Audit Manager
b. Team supervisor held by Operation and Compliance
Audit Assistant Manager or Finance and Information
System Audit assistant manager or held by Internal
control employee with supervisor level and certified as
QIA and has attended the managerial training.

Dalam setiap pelaksanaan tugas audit dan monitoring,


rekomendasi tindaklanjut secara struktur fungsional terdiri dari:
a. Penanggung Jawab Tim yang dijabat oleh Manajer SPI.
b. Supervisor Tim yang dijabat oleh Asisten Manajer Audit
Operasional dan Kepatuhan atau Asisten Manajer Audit
Keuangan dan Sistem Informasi atau dijabat oleh
karyawan SPI dengan golongan setingkat Supervisor
yang telah bersertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA)
dan telah mengikuti diklat setingkat manajerial.
c. Ketua Tim yang dijabat oleh karyawan SPI.
d. Anggota Tim yang dijabat oleh karyawan SPI.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 65 -

c. Team Leader is employee of Internal Control Unit


d. Team Member is employee of Internal Control Unit

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Audit Internal dan Pengendalian Internal


Internal Audit and Control

Struktur Organisasi Satuan Pengawasan Internal Perseroan


Organization Structure of Companys Internal Control Unit

Direktur Utama
President Director

Manajer SPI
Internal Control Manager

Asisten Manajer Audit


Operasional dan Kepatuhan
Assistant manager Operational and
Complience Audit

Asisten Manajer Audit


Keuangan dan Sistem Informasi
Assistant manager Financial and
Information System Audit

Ketua Tim Audit Operasional


dan Kepatuhan
Team Leader Operational and
Compliance Audit

Ketua Tim Audit Keuangan


dan Sistem Informasi
Team Leader Financial and
Information System Audit

* Profil Kepala Satuan Pengawasan Internal dapat dilihat pada bagian


organ pendukung Direksi.

* The profile Internal Control Unit Head can be viewed in organization


under Direction section.

Perseroan menetapkan persyaratan karyawan SPI dengan kriteria


berintegritas, memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai
teknis audit, berpengetahuan tentang peraturan perundangundangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangundangan terkait lainnya, dan memahami prinsip-prinsip GCG
dan manajemen risiko. Karyawan SPI Perseroan diwajibkan
mematuhi Standar Profesi Auditor Internal dan Kode Etik Auditor
Internal yang dikeluarkan oleh Asosiasi Auditor Internal, serta
wajib menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan
terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit
Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundangundangan atau penetapan/putusan pengadilan.

Company establishes the requirements of the Internal Control


Unit employees with criteria of integrity, have the knowledge
and experience in auditing, knowledgeable with the laws and
regulations in capital market and other related regulations, and
understand the principles of Good Corporate Governance and
risk management. Internal Control Unit employees are required
to comply with the Professional Standards of Internal Auditor
and Code of Ethics of Internal Auditors issued by the Association
of Internal Auditors, and shall maintain the confidentiality of the
information and / or data of company related to its tasks and
responsibilities of the Internal Audit unless required by laws and
regulations or court decision.

Tugas, Tanggung Jawab dan


Wewenang

The tasks, responsibilities, and


authorities

Tugas dan tanggung jawab SPI adalah:


1. Menyusun strategi dan rencana kerja audit serta rencana
pengembangan kemampuan dan ketrampilan auditor

Task and responsibility of Internal Control Unit:


1. Develop strategies and action plans, set up the programs
to develop auditors competence and skills based on

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 66 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

berdasarkan hasil analisis risiko (risk-based audit) yang


dihadapi manajemen dalam pencapaian misi, visi dan
strategi bisnis Perseroan;
2. Mempersiapkan dan melaksanakan audit kepatuhan
(compliance audit) terhadap berbagai ketentuan dan
peraturan (law and regulations), termasuk anggaran;
3. Mempersiapkan dan melaksanakan audit keuangan
(financial audit) atas pos-pos tertentu untuk mendukung
audit laporan keuangan oleh auditor eksternal;
4. Mempersiapkan dan melaksanakan audit operasional
(management audit) untuk mengukur tingkat efisiensi
dan keefektifan (operational and cost effectiveness),
pelaksanaan kegiatan manajemen dalam mencapai misi,
tujuan, dan strategi yang telah ditetapkan serta tingkat
operational excellent yang diharapkan;
5. Mempersiapkan dan melaksanakan audit terhadap
sistem informasi manajemen (Management Information
System audit) di lingkungan Perseroan;
6. Mempersiapkan dan melaksanakan audit khusus/
investigatif (investigative audit), terutama atas instruksi
Direktur Utama dan atau Komisaris Perseroan, dan
permintaan manajemen atas persetujuan Direktur
Utama Perseroan;
7. Mempersiapkan dan melaksanakan audit dokumen/
administrasi (desk audit) terhadap laporan
aktivitas manajemen;
8. Melakukan pemantauan dan pengecekan atas
pelaksanaan tindak lanjut (corrective action) atas hasil
audit internal maupun eksternal;
9. Memberikan bantuan konsultatif dan assurance
berupa masukan dalam penyempurnaan sistem,
prosedur, anggaran, dan kebijakan yang diperlukan
bagi tercapainya efisiensi dan keefektifan kegiatan dan
pengendalian internal sehingga selaras dengan misi,
tujuan dan strategi Perseroan;
10. Melakukan dan memberikan kontribusi untuk
peningkatan pengendalian internal yang efektif
dengan melakukan reviu dan evaluasi terhadap
pengendalian internal pada semua unit kegiatan di
lingkungan Perseroan.
11. Melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi pada
penerapan manajemen risiko dengan membantu
Perseroan mengidentifikasi dan mengevaluasi exposure
risiko yang signifikan;
12. Menilai dan membuat rekomendasi untuk penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance;

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 67 -

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

the risk-based analysis in achieving companys mission,


vision and business strategy
2. Prepare and conduct compliance audit toward various
laws and regulations, including the budget
3. Prepare and carry out financial audit on a specific post
to support financial statement audit by external auditors
4. Prepare and implement operational audits (management
audits) to measure the level of efficiency and effectiveness
(operational and cost effectiveness), implementation of
management activities to achieve the mission, goals,
and strategies that have been established as well as the
expected level of operational excellence
5. Prepare and perform the audit toward Management
Information System in the Company
6. Prepare and carry out a special or investigative audit,
especially on the instructions of President Director and/
or Board of Commissioners, and management request
with the approval of President Director of the Company
7. Prepare and perform the audit of documents/
administrative (desk audit) toward the consolidated
management activities
8. Monitoring and checks on the follow-up (corrective
action) on the results of internal and external audit
9. Provide consultative support and assurance in the form
of input in improving systems, procedures, budgets, and
policies necessary to achieve efficiency and effectiveness
of the internal control activities and thus aligned with
the mission, goals and strategies of the Company.
10. Perform and contribute to the increase of effective
internal controls to conduct a review and evaluation of
internal control on all unit activities within the Company.

11. To evaluate and contribute to the implementation of risk


management to help companies identify and evaluate
significant risk exposure
12. Assess and make recommendations for the application
of the principles of Good Corporate Governance

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Audit Internal dan Pengendalian Internal


Internal Audit and Control

13. Mengevaluasi kecukupan dari indikator pengukuran


kinerja yang digunakan;
14. Menyusun dan menyempurnakan standar kerja audit
intern dan panduan audit intern Perseroan;
15. Melakukan koordinasi kegiatan Audit Internal
dengan kegiatan unit-unit manajemen lain di
lingkungan Perseroan;
16. Menyampaikan laporan hasil audit, rekomendasi
perbaikan, dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan
atau belum dilaksanakan manajemen kepada Direktur
Utama dengan tembusan kepada Komisaris (melalui
Komite Audit);
17. Secara berkala, menyampaikan laporan kemajuan
pelaksanaan tugas dan fungsi audit kepada
Direktur Utama;
18. Berkoordinasi dengan pihak eksternal berdasarkan
penugasan dari Direktur Utama dalam kaitan dengan
tugas-tugas pengawasan di Perseroan;
19. Menyelenggarakan administrasi (back office) untuk
mendukung tertib administrasi dan pelaporan hasil
audit Audit Internal.

13. Evaluate the adequacy of the performance measurement


indicators which is used
14. Develop and refine internal audit work standards and
guidelines of the internal audit of the Company
15. Coordinate activities of Internal Audit unit with other
management units within the Company

SPI diberikan wewenang sebagai berikut:


1. Menentukan strategi, ruang lingkup, metode, dan
frekuensi audit internal secara independen;
2. Menyusun anggaran, kerangka acuan kerja (term
of reference), dan menyeleksi bantuan tenaga audit
(outsourcing), serta mereviu kertas kerja dan laporan
audit dari bantuan tenaga audit;
3. Memiliki akses yang tak terbatas atas seluruh informasi
Perseroan dan/atau melakukan peninjauan fisik atas
seluruh aset milik Perseroan;
4. Memperoleh penjelasan dari semua level manajemen
berkenaan dengan pelaksanaan tugas Audit Internal;
5. Menyampaikan laporan hasil audit, termasuk hambatan
dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan atau belum
dilakukan manajemen kepada Direktur Utama dan
Komisaris (melalui Komite Audit);
6. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan SDM
Audit Internal.

Internal Control Unit authorize to the following:


1. Determining the strategy, scope, methods, and frequency
of internal audit independently
2. Prepare budgets, terms of reference, and selecting
outsourced audit assistance as well as reviewing the
working papers and audit reports made
3. Having unlimited access to the entire company
information or conducting a physical review of the entire
assets of the Company
4. Obtain explanations from all levels of management with
respect to the implementation of Internal Audit unit tasks
5. Delivering the audit report, including the obstacles
and follow-up has been, is being, or has not done, by
the management to the President Director and the
Commissioner (through the Audit Committee)
6. Develop knowledge and skills of auditor of Internal
Control Unit.

Pelaporan

Report System

Laporan kegiatan SPI meliputi rencana kerja tahunan, ikhtisar


kemajuan hasil audit, hasil reviu, pelaksanaan outsourcing,
pengembangan keahlian dan ketrampilan audit, dan tugastugas lain per semester disampaikan kepada Direktur Utama

The reports of Internal Control Unit include the annual work plan,
an overview of the progress of audit result, review, outsourcing
implementation, audit expertise and skills development, and
other task per semester to be delivered to President Director and

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

16. Delivering the audit report, recommendations for


improvement, and the follow-up which has been, is
being, or has not been done by the management to the
President Director with a copy to the Commissioners
(through the Audit Committee)
17. Periodically, report progress of implementation of the
tasks and functions of the audit to the President Director
18. Coordinate with external parties based on the assignment
of the President Director in relation to supervisory duties
in the Company
19. Holding the administration (back office) to support the
orderly administration and reporting audit results of
Internal Audit unit.

- 1 68 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

dan Komisaris melalui Komite Audit selambat-lambatnya 1 (satu)


bulan periode pelaporan. Laporan hasil audit untuk setiap jenis
penugasan audit disampaikan kepada Direktur Utama selambatlambatnya 2 (dua) minggu setelah tanggal akhir pelaksanaan
audit dengan tembusan kepada Direktur terkait dan Komisaris
(melalui Komite Audit).

Board of Commissioners through the Audit Committee by the


latest 1 (one) month of reporting period. Internal audit report
for every audit assignments should be delivered to President
Director by the latest 2 weeks after the last date of audit with a
copy to relevant Director and Board of Commissioners (through
the Audit Committee).

Laporan hasil review disampaikan kepada manajer bagian terkait


berkenaan dengan hasil review sistem pengendalian internal
yang memerlukan perhatian serta perbaikan sistem dan prosedur
pengendalian internal. Laporan ini dapat disampaikan secara
terpisah atau menjadi bagian dari Laporan Hasil Audit. Jika SPI
menemukan informasi penting lainnya yang bersifat urgent
dan secara signifikan dapat berpengaruh negatif terhadap
pencapaian misi, tujuan dan strategi Perseroan, Direktur Utama
wajib dilaporkan untuk melakukan tindakan perbaikan segera
dari manajemen.

Review result is delivered to related manager interest with


the review result of internal control that require and system
improvement and internal control procedure. This report can be
delivered separately or be part of internal audit report. If Internal
Control Unit find other important that is urgent and significantly
can have negative effect to the information accomplishment
of the mission, goals and companys strategy, the President
Director must be reported to take immediate corrective action
from the management.

Laporan kegiatan lain yang terkait dengan fungsi dan tugas


SPI, antara lain namun tidak terbatas pada laporan kegiatan
yang mewakili manajemen Perseroan seperti kegiatan untuk
memantau tindak lanjut, rekomendasi temuan hasil audit
internal dan eksternal, menjawab dan mendampingi eksternal
auditor, pemeriksa pajak, Kementerian Keuangan, dan lain-lain
berdasarkan penugasan dari Direktur Utama.

Other activities reports related to the function and duties


of Internal Control Unit including, but not limited to activity
report that represent company management such as follow up
monitoring, recommendation for internal and external audit
finding, answer and accompany the external auditor, taxes
audit, Department of Finance, and other assignments from
President Director.

Hubungan Dengan Komite Audit

The relation with Audit


Committee

SPI berkoordinasi dengan Komite Audit melalui rencana


audit tahunan/Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT).
SPI menyampaikan tembusan laporan hasil audit kepada
Komite Audit tentang kecukupan pengendalian internal dan
pelaksanaan kegiatan operasional memenuhi 3E (Efisiensi,
Efektifitas dan Ekonomis) dan kepatuhan terhadap kebijakan/
peraturan yang berlaku. Audit Internal bersama Komite Audit
juga membahas current issue yang berkembang, tren dan praktikpraktik dalam audit internal.

Internal Control Unit coordinate with Audit Committee through


annual audit plan/annual monitoring work program. Internal
Control Unit submit a copy of the audit report to Audit Committee
concerning internal control sufficiency and operational activities
fulfilled 3E (Efficiency, Effectiveness, and Economic) and the
conformity with applied laws and regulations. Internal Audit
together with Audit Committee also discussed the current
growing issue, trends and practices in internal audit.

Hubungan SPI dengan Komite Audit juga dilakukan melalui


tembusan laporan hasil audit investigatif mengenai dugaan
kecurangan dan memberikan informasi tentang status kasus
yang sedang diinvestigasi. Rapat koordinasi antara Audit Internal
dan Komite Audit dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam sebulan.

The relation between Internal Control Unit and Audit Committee


also conducted through a copy of the investigative audit report
concerning suspected fraud and provide information about the
status of the case under investigation. Coordination meeting
between Internal Audit and Audit Committee carried out for
at least 1 (one) time in a month.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 69 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Audit Internal dan Pengendalian Internal


Internal Audit and Control

Pemastian dan Peningkatan


Kualitas

Quality Assurance and


Improvement

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, SPI mengacu pada Manual


Audit Perseroan dan Standar Profesional Audit Internal (SPAI)
dengan melaksanakan Program Pemastian dan Peningkatan
Mutu/Kualitas fungsi audit internal melalui proses penilaian
internal maupun eksternal secara periodik (periodic assessment).

In performing its duties, Internal Audit refers to Manual of


Corporate Audit and Professional Internal Audit Standards by
implementing the Assurance Program and Quality Improvement
of the internal audit function through periodic external and
internal assessment.

Proses penilaian inter nal mencak up reviu yang


berkesinambungan dalam setiap pelaksanaan tugas audit, dan
reviu berkala yang dilakukan melalui self assessment atau pihak
lain di dalam Perseroan. Sementara penilaian eksternal yang
dilakukan oleh pihak eksternal Perseroan yang independen
dan kompeten sekurang-kurangnya sekali dalam jangka waktu
5 (lima) tahun.

Internal assessment process includes a sustainable review in


every implementation of audit, and periodic review conducted
through self assessment or any other party in the Company. While
external assessment carried out by the Company's independent
and competent external parties conducted at least once within
a period of 5 (five) years.

Laporan Kinerja Tahunan Audit


Internal dan Pengendalian
Internal

Annual Performance Report of


Internal Audit and Internal
Control

Selama tahun 2014, SPI telah melaksanakan tugas audit terhadap


tujuh objek audit. Tiga objek yaitu audit operasional pada
Bidang Keuangan, Bidang Produksi I, dan Bidang Produksi II.
Sedangkan empat objek lainnya adalah desk audit pada Bidang
Teknik, reviu kewajaran nilai atas penghapusan persediaan,
asset yang berwujud kendaraan dan mesin-mesin, evaluasi
utilisasi mesin-mesin pada Bidang Produksi I dan Bidang
Produksi II, dan klarifikasi atas memo manajer SDM tentang
pertanggungjawaban uang muka.

In 2014, Internal Control Unit (ICU) has audited seven objects.


Three operational audit objects are on Finance, Production
Division I and Production Division II. The other four objects are
desk audit in Engineering, the fairness review inventory deletion,
assets in vehicles and machinery, evaluation of machines
utilization in the Production Division I and Production Division
II, and clarification towards HR manager memo on down payment
accountability.

Selain itu, SPI juga melakukan tugas pendampingan pelaksanaan


audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas pengelolaan dan
pertanggungjawaban kegiatan penjualan dan biaya tahun buku
2011, 2012, dan 2013 dari bulan Februari sampai April 2014. Pada
bulan Desember 2013 sampai Januari 2014, dan bulan Nopember
sampai Desember 2014, SPI melakukan pendampingan audit
laporan keuangan tahun buku 2014 yang dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, Siddharta dan Tanzil.

In addition, ICU also assisted the audit implementation from


the Supreme Audit Agency (BPK) towards the management
and accountability of sales activities and expenses for the fiscal
year of 2011, 2012, and 2013, from February to April 2014. In
December 2013 to January 2014, and in November to December
2014, ICU assisted the audit of financial statement for 2014 fiscal
year, conducted by Hendrawinata, Eddy, Siddharta and Tanzil
Public Accounting Firm.

Auditor Eksternal Perseroan

Company External Auditor

Auditor Eksternal melakukan audit finansial untuk memberikan


pendapat yang independen dan objektif mengenai kewajaran,
ketaatazasan dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan
dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Adapun dalam menjalankan

External auditors conduct financial audits to provide independent


and objective opinion about the fairness and suitability of
the Company's financial statements align with Indonesian
Financial Accounting Standards and applicable legislation. In
performing its duties, the External Auditor has the following

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 70 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

tugasnya, Auditor Eksternal memiliki tugas dan tanggung jawab


sebagai berikut:
1. Melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan
dan semua catatan akuntansi serta data penunjang
lainnya untuk memastikan kepatuhan, kewajaran, dan
kesesuaian dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
dan memberikan opini atas laporan keuangan.
2. Menyampaikan secara berkala dan/atau sewaktu-waktu
laporan perkembangan/kemajuan pelaksanaan audit
termasuk informasi mengenai penyimpangan yang
signifikan kepada SPI dan Komite Audit.
3. Menerbitkan laporan hasil audit secara tepat waktu
sesuai dengan kontrak/perjanjian.

duties and responsibilities:


1. To audit the companys financial statements and all
accounting records and other supporting data to ensure
compliance, fairness and compliance with Financial
Accounting Standards (SAK) and provide an opinion
on the financial statements

Penunjukan Auditor Eksternal mengacu kepada proses


pengadaan sesuai dengan prinsip GCG Perseroan dan usulan
Dewan Komisaris yang disahkan dalam RUPS. Sesuai keputusan
RUPS Tahunan Tahun 2014, Perseroan menunjuk Kantor Akuntan
Publik (KAP) Hendrawinata, Eddy, dan Siddharta yang bertindak
sebagai auditor eksternal dengan akuntan Welly Adrianto untuk
melaksanakan audit umum atas Laporan Keuangan Perseroan
untuk Tahun Buku 2014. Auditor eksternal tersebut terbebas
dari pengaruh Dewan Komisaris, Direksi dan pihak-pihak
yang berkepentingan dalam Perseroan, serta Perseroan wajib
menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang
yang diperlukan auditor eksternal sehingga memungkinkan
auditor eksternal memberikan pendapatnya tentang kewajaran,
ketaat-azasan dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan
dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia.

The process of appointing the External Auditor refers to the


procurement that complies with the GCG principles and the
approved proposal from the Company's Board of Commissioners
at the AGM. In conform to the 2014 Annual General Meeting,
the Company appointed Hendrawinata, Eddy, and Siddharta
Registered Public Accountant (KAP) that acts as an external
auditor with Welly Adrianto accountant to conduct general
audit of the Company's Financial Statements for 2014 Fiscal
Year. The external auditor is free from the influence of the Board
Commissioners, Directors and interested parties in the Company,
and the Company shall provide all accounting records and the
supporting data to external auditors so the external auditors
would be able to give their opinion on the fairness, compliance,
and suitability of the Company's financial statements in conform
to the Indonesian Financial Accounting Standards.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Rekan


Serikat Perserikatan Kantor Akuntan Publik Hendarawinata,
Eddy dan Siddharta No. 23 tanggal 18 Juli 2014, Notaris Lily
Harjati Soedewo, SH., M.Kn., Perserikatan Kantor Akuntan
Publik tersebut berubah nama menjadi Kantor Akuntan Publik
Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil. Penunjukan KAP
tersebut merupakan periode ke-3 (tiga) sebagai auditor eksternal
Perseroan; sementara akuntan Welly Adrianto, menangani
pekerjaan Laporan Keuangan untuk periode Tahun Buku
2014. Besarnya honorarium audit yang dibayarkan Perseroan
yaitu Rp434.000.000,- dan Out of Pocket Expense (OPE) sebesar
Rp225.200.000,-.

Under the Deed of Extraordinary General Meeting of Partners


Union of the Hendarawinata, Eddy and Siddharta United
Public Accounting Firm No. 23 on July 18, 2014, the Notary Lily
Harjati Soedewo, SH., M.Kn., the United Public Accounting Firm
changed its name to the Hendrawinata, Eddy, Siddharta, and
Tanzil Public Accounting Firm. This has been the Firms third
appointment for the Companys external auditors; while the
accountant Welly Adrianto, handles the Financial Statements
for 2014 Fiscal Year. The amount paid by the Company's for the
audit honorarium is Rp 434.000.000,- and Out of Pocket Expense
(OPE) of Rp225.200.000, -.

Hasil audit tahun buku 2014 oleh KAP Hendrawinata, Eddy,


Siddharta, dan Tanzil menyatakan bahwa Laporan Keuangan
Tahun Buku 2014 Perseroan adalah Wajar Tanpa Pengecualian
dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan
dan entitas anak tanggal 31 Desember 2014 serta hasil usaha,

The results of the 2014 fiscal year audit by Hendrawinata,


Eddy, Siddharta, and Tanzil Public Accountant stated that
the Companys Financial Statements for 2014 Fiscal Year is
unqualified in all material respects, Companys financial position
and its subsidiaries as per December 31, 2014, and the results of

Actualizing the Momentum of Revitalization

2. Delivering on a regular basis and/or at any time the


progress report of the audit including information on
significant deviations to the Internal Audit unit and the
Audit Committee
3. Issuing audit reports in a timely manner in accordance
with the contract/agreement

- 1 71 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Audit Internal dan Pengendalian Internal


Internal Audit and Control

arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut


sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Selain
Laporan Keuangan Tahun Buku 2014, KAP Hendrawinata, Eddy,
Siddharta, dan Tanzil juga melakukan audit umum Laporan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perseroan
untuk Tahun Buku 2014.

operations and cash flows for the year ended on that date are in
accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia.
In addition to the Financial Statements for 2014 Fiscal Year,
the Public Accountant Firm of Hendrawinata, Eddy, Siddharta,
and Tanzil also conducted general audit on the Companys
Sustainability Program report for the fiscal year 2014.

Audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2011


hingga 2013 berturut-turut dilakukan oleh Akuntan dan Kantor
Akuntan Publik (KAP) sebagai berikut:

Audit of Companys Financial Statements for the fiscal year of


2011 and 2013 are respectively performed by the Accountant
and the Public Accounting Firm as follows:

Hasil Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2011 - 2013


Financial Audit Report for Fiscal Year 2011 - 2013
Tahun Buku
Fiscal Year

Akuntan
Accountant

Kantor Akuntan Publik


Public Accountan Office

Opini
Opinion

2013

Welly Adrianto

Hendrawinata, Eddy, dan


Siddharta

Menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
konsolidasian PT Indofarma (Persero) Tbk dan entitas anaknya tanggal 31 Desember
2013, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir
pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated
financial position of PT Indofarma (Persero) Tbk. and its subsidiaries as of
December 31, 2013 and Reviews their consolidated financial performance and
cash flows for the year ended, in accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards.

2012

Iskariman Supardjo

Hendrawinata, Eddy, dan


Sidharta

Menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
konsolidasian PT Indofarma (Persero) Tbk dan entitas anak tanggal 31 Desember
2012 serta hasil usaha, arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated
financial position of PT Indofarma (Persero) Tbk. and its subsidiaries as of
December 31, 2012 along with business
results, cash flow for the year ended on the respected date is in accordance with
the Indonesia Financial Accounting Standards.

2011

Drs. Husni Arvan,


CPA.

Husni, Mucharam & Rasidi

Menyajikan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan
konsolidasian PT Indofarma (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan tanggal
31 Desember 2011, 2010 dan 1 Januari 2010 dan hasil usaha serta arus kas
konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan
2010 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
The financial statements present fairly, in all material respects, the consolidated
financial position of PT Indofarma (Persero) Tbk. and its subsidiaries as of
December 31, 2011, 2010, and January 1, 2010, along with business results,
consolidated cash flow for the year ended on December 31, 2011 and 2010 is in
accordance with the Indonesia Financial Accounting Standards.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 72 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Manajemen Risiko
Risk Management

Pengelolaan Risk Management atau Manajemen Risiko dilakukan


dengan kesadaran adanya potensi risiko usaha yang terjadi.
Risiko usaha dari Perseroan dan anak perusahaan tersebut dapat
muncul dari lingkungan perdagangan maupun lingkungan
ketidakpastian ekonomi global. Manajemen risiko kemudian
menjadi sebuah sistem pengelolaan risiko yang meliputi
pengidentifikasian risiko, pengukuran risiko, penentuan
respon risiko, aktivitas pengendalian risiko, penginformasian
dan pengkomunikasian risiko, dan pemantauan risiko dari
setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh Perseroan. Manajemen
risiko juga merupakan suatu sistem pengelolaan risiko dan
perlindungan terhadap harta benda, hak milik dan keuntungan
Perseroan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena
adanya risiko.

Risk management conducted with the awareness of occurred


business risk potential. Business risk of the company and its
subsidiaries may arise from trading environment as well as global
economic uncertainty. Risk management later become a risk
managing system that include risk identification, risk assessment,
determination of risk response, risk control activities, information
and communication of risk response, and risk monitoring of every
activities of the company. Risk Management is also a system that
manage the risk and protect the companys properties, propertys
rights and profit from the probability loss due to the risks.

Dalam menjelaskan proses manajemen risiko, Perseroan mengacu


pada kerangka Enterprise Risk Management (ERM) tahun 2004
yang diterbitkan Committee of Sponsoring Organizations (COSO) of
the Treadway Commission dengan delapan komponennya, yaitu:
1. Lingkungan internal
2. Penentuan sasaran
3. Identifikasi peristiwa
4. Penaksiran risiko
5. Respon risiko
6. Aktivitas pengendalian
7. Informasi dan komunikasi
8. Pemantauan

In the implementation of risk management process, the Company


refers to Enterprise Risk Management framework of 2004 which
published by Committee of Sponsoring Organizations (COSO)
of the tread way commission with 8 components, which are:
1. Internal environment
2. Objective setting
3. Event identification
4. Risk assessment
5. Risk response
6. Control activities
7. Information & communication
8. Monitoring

Prinsip Manajemen Risiko


Perseroan

Company Risk Management


Principle

Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen Perseroan dalam


mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi
manajemen risiko adalah sebagai berikut:
1. Adanya komitmen pimpinan; manajemen Perseroan
menetapkan kesatuan tujuan dan arah perusahaan,
termasuk tujuan manajemen risiko. Manajemen
Perseroan menunjukkan komitmen dan keterlibatan
aktif dalam manajemen risiko dengan membangun dan
memelihara lingkungan internal di mana semua insan
Perseroan dapat sepenuhnya terlibat dalam pencapaian
tujuan perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko.
2. Keterlibatan seluruh insan perusahaan; keterlibatan aktif
dari seluruh pegawai pada semua tingkatan perusahaan
mutlak diperlukan dalam penerapan manajemen risiko
sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing.

Principles that applied in corporate management in developing,


implementing, managing and evaluating risk management are:

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 73 -

1. The Leaders Commitment; company management


establish the companys goal and direction, including
the purpose of risk management. The management
demonstrate the commitment and active involvement
in risk management for developing and maintaining
internal environment where all companys individual
can fully contributing in achieving the companys goals,
including risk management purpose.
2. The involvement of all companys individuals; active
involvement of all employees for all companys level is
absolutely needed for risk management implementation
relevant with the authorities and responsibilities of
each individuals.
Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Manajemen Risiko
Risk Management

3. Transparency; all existing potentials risk in every


companys business activities are publicly disclosed of
all existing work units and included in risk list so no risk
potential unidentified.

3. Transparansi; seluruh potensi risiko yang ada pada setiap


aktivitas bisnis Perseroan diungkapkan secara terbuka
oleh setiap unit kerja yang ada dan dicantumkan dalam
daftar risiko sehingga tidak ada risiko potensial yang
tidak diidentifikasi.
4. Integrasi; penerapan manajemen risiko perlu
diintegrasikan ke dalam proses bisnis Perseroan, ke
dalam proses pengambilan keputusan bisnis oleh
seluruh lapisan manajemen, dan ke dalam nilai dan
budaya perusahaan.
5. Perbaikan berkesinambungan; rancangan dan
penerapan manajemen risiko harus selalu diperbaiki
sesuai kebutuhan perusahaan melalui peningkatan
kompetensi dan perbaikan sistem manajemen risiko.

4. Integration; implementation of risk management needs


to be integrated in company business process, business
strategic decision of all levels of management, and to
companys values and cultures.

6. Menciptakan nilai; manajemen risiko mendukung


pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan berupa sasaran
strategis, kinerja keuangan, efisiensi operasi, ketaatan
terhadap hukum dan peraturan, kehandalan laporan
manajemen, peningkatan corporate governance, dan
terjaganya reputasi Perseroan.

6. Creating Values; risk management supports the


achievement of the goals and objectives of the company
by strategic goals, financial performance, operation
efficiency, laws and regulations compliance, reliability
of management reports, improvement of corporate
governance and preservation of company reputation

Prinsip manajemen risiko yang dipilih oleh manajemen akan


menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi manajemen risiko
Perseroan. Penerapan prinsip tersebut di atas akan tercermin
pada setiap tahapan manajemen risiko yang dijalankan.

Risk management principle selected by by management will


become important consideration in developing, implementing,
and evaluating companys risk management. Implementation of
the principle will be reflected in every executed risk management
stage.

Tujuan dan Sasaran Manajemen


Risiko

Goals and Objectives of Risk


Management

Adapun tujuan penerapan manajemen risiko bagi Perseroan


adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Tata Kelola Perusahaan yang lebih baik
2. Menetapkan dan mengelola risiko yang dihadapi
Pe r s e r o a n , s e r t a m e m i n i m a l k a n d a m p a k
yang ditimbulkannya.
3. Melindungi Perseroan dari risiko signifikan yang dapat
menghambat pencapaian tujuan dan mengamankan
aset Perseroan yang meliputi sumber daya manusia,
aktiva, dan reputasi.
4. Menciptakan kesadaran dan kepedulian insan Perseroan
terhadap pentingnya manajemen risiko bagi perusahaan
dan budaya risiko.

The goals of implementing risk management for the company are:

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

5. Sustainable I mprovement; the design and


implementation of risk management should always
be improved according to companys needs through
increased competency and improvement of risk
management system

- 1 74 -

1. Achieving a better Good Corporate Governance


2. Establishing and managing the risks faced by the
company as well as minimizing their impacts.
3. Protecting the company from significant risk that may
hinder the achievement of the goals and securing the
companys asset including human resource, assets, and
reputation
4. Creating the individual awareness and concern toward
the importance of risk management and risk culture
for company.

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Sedangkan sasaran manajemen risiko adalah:


1. Terciptanya seluruh insan Perseroan yang paham dan
fokus pada proses pengelolaan risiko yang dihadapi
oleh Perseroan guna mendukung tercapainya
tujuan Perseroan.
2. Terkelolanya semua risiko signifikan yang dapat
mempengaruhi pencapaian sasaran Perseroan
setiap tahun yang meliputi sasaran strategis, sasaran
operasional, ketaatan terhadap peraturan, dan
kehandalan laporan manajemen.

While the risk management objectives are the following:


1. To create companys individuals who understand and
focus on risk management process faced by the company
in supporting The achievement of companys goals

Strategi Penerapan Manajemen


Risiko

Risk Management Implementation


Strategy

Strategi penerapan manajemen risiko Perseroan adalah sebagai


berikut :
1. Membentuk fungsi yang bertanggungjawab secara
profesional untuk mengkoordinasikan penerapan
manajemen risiko secara terintegrasi untuk seluruh
unit kerja.

The Strategies of implementation of the risk management are:

2. To manage all significant risk that may effect the


achievement of the company each including strategic
and operational objective, compliance to the regulation
and reliability of management reports.

2. Mengintegrasikan wewenang dan tanggung jawab


setiap pihak yang terlibat dalam penerapan manajemen
risiko ke dalam job description Perseroan.
3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam
bidang manajemen risiko.
4. Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses
bisnis Perseroan.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 75 -

1. Establishing a function professionally responsible


for coordinating the implementation of integrated
risk management for the entire units. Integrating the
authority and responsibility of each party involved in
the application of risk management into companys
job description.
2. I mproving human resource competenc y in
risk management.
3. Integrating risk management into Company business
process
4. Organ Structure of Company Risk Management

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Manajemen Risiko
Risk Management
Struktur Organ Manajemen Risiko Perseroan
Organization Structure of Companys Risk Management
RUPS

Annual General Meeting of


Shareholders
DEWAN KOMISARIS

Board of Commisioners
DIREKSI

Board of Directors

DIREKTUR

Director

MANAJER

Manager

MANAJER

Manager

MANAJER

Manager

Garis Fungsional/ Fungtional Line


Garis Pelaporan/Reporting Line

Keterangan
Note

COMPLIANCE, PERFORMANCE &


RISK MANAGEMENT

MANAJER SPI
Head of Internal
Control Unit

STAFF MANAJEMEN
RISIKO
Risk Management Staff

Fungsi Organ
Organization Function
Dewan Komisaris berperan menjalankan fungsi pengawasan terhadap penerapan manajemen risiko yang
dilakukan oleh Direksi.
BOC exercises overseeing of the risk management performed by the Board of Directors.
Direksi bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko Perseroan.
The Board of Directors is responsible for the implementation of Companys risk management.
Compliance, Performance & Risk Management Manager bertanggungjawab kepada Direktur Utama untuk:
Mengadministrasikan penerapan Manajemen Risiko.
Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh perusahaan.
Membuat dan menyampaikan Laporan Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan kepada Direktur Utama.
Compliance, Performance & Risk Management Manager are responsible to the President Director for:
Administrating the risk management implementation
Integrating all risk management efforts throughout the company.
Creating and delivering the risk management implementation report to president director.
Unit Kerja Pemilik Risiko (Risk Taking Unit) merupakan fungsi pemilik risiko yang memiliki serangkaian tahapan proses
kegiatan kerja. Risk Taking Unit berperan melaksanakan pengelolaan risiko yang ada di fungsi kerja masing-masing.
The Risk Taking Unit is a function of the risk owners with series of process in their working activities. Risk Taking Units has the
role of implementing risk management in their respective working functions.
Staf Manajemen Risiko bertugas membantu Compliance, Performance & Risk Management Manager.
The staff of Risk Management has the task to assist the manager of Compliance, Performance & Risk Management.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 76 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Penanaman Nilai dan Budaya


Risiko

Building the Value and Culture of


Risk

Manajemen Perseroan melalui Compliance, Performance & Risk


Management terus berupaya mengembangkan budaya sadar
risiko (risk consciousness) pada seluruh jenjang organisasi,
termasuk menekankan pentingnya pengendalian internal yang
efektif. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan melaksanakan
lokakarya, self assessment risiko di fungsi kerja, serta membantu
fungsi kerja melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terus
menerus kepada seluruh pegawai.

Company management through risk management and


compliance continues to develop the risk consciousness at all
level of the organisation, including emphazing the importance of
effective internal control. This can be done by doing workshops,
self assessment of risk in work function as well as helping to
disseminate the work function of continuous risk management
to all employees

Seluruh pimpinan unit kerja secara berjenjang harus


membangun dan memelihara budaya sadar risiko di fungsi
kerja yang dipimpinnya sehingga setiap insan Perseroan selalu
aktif memikirkan risiko yang terkait dengan unit kerjanya dan
memahami serta mematuhi kebijakan toleransi risiko yang
berlaku untuk fungsi kerjanya.

The entire hierarchical superiors should establish and maintain


a culture of risk awareness in work function that led by them
so every individual in the company will always proactively
think about the risk related to the work units and understand
as well as comply the applicable risk tolerance policy for their
work function.

Kegiatan membangun dan memelihara budaya sadar risiko harus


diwujudkan secara nyata melalui komitmen dan keteladanan
para atasan kepada bawahannya, serta pemberlakuan secara
konsisten sistem imbalan dan sanksi (reward and punishment)
terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan,
strategi, sasaran dan atau rencana hasil kegiatan.

Activities to build and maintain a culture of risk awareness must


be realized in real through commitment and exemplary of the
superiors to subordinates, as well as the consistent enforcement
of reward and punishment system to all achievement and failure
for achieving the goals, strategies, objectives and or activities
result plan.

Klasifikasi Risiko

Risk Classification

Berdasarkan ERM COSO, risiko secara umum dikelompokkan ke


dalam dua kategori, yaitu faktor eksternal dan internal organisasi.
Faktor eksternal terdiri dari ekonomi, lingkungan alam, politik,
dan sosial. Sedangkan faktor internal terdiri dari infrastruktur,
proses, sumber daya manusia, dan teknologi. Kategori risiko
ini berguna untuk mengikhtisarkan risiko pada saat pelaporan
kepada manajemen perusahaan.

Based on the ERM COSO, risk is generally grouped into two


categories, external and internal factors of an organization.
External factors consist of the economy, natural environment,
political, and social. While Internal factor consists of the
infrastructure, processes, human resources, and technology.
This risk category is useful to summarize the risk at the time of
reporting to the Companys management.

Jenis-jenis risiko berdasarkan faktor, kategori, dan topik risiko


disajikan dalam skema di bawah ini, sedangkan uraian namanama risiko dari masing-masing topik mengacu, namun tidak
terbatas pada nama-nama risiko sesuai hasil risk assessment
yang telah dilakukan.

The types of risk based on factors, category, and risk topics


presented in the chart below, while the description of the names
of the risks of each topic referring to, but not limited to the
names of the corresponding risk that carried out by the results
of the risk assessment.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 77 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Manajemen Risiko
Risk Management

Kriteria Risiko

Risk Criteria

Kriteria risiko adalah kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan


risiko. Kriteria Likelihood risiko dinyatakan dengan persentase
probabilitas keterjadian risiko, sedangkan kriteria dampak risiko
dinyatakan dengan satuan ukuran sasaran yang terpengaruh
bisa berupa kerugian finansial, kehilangan reputasi perusahaan,
kecelakaan kerja, dan sebagainya. Ukuran likelihood dan dampak
risiko tersebut dikonversikan menjadi skala semi kuantitatif 1
sampai dengan 5.

Risk criteria are the criteria used in risk implementation.


Likelihood criteria expressed by the percentage of risk occurrence
probability, while the risk impact criteria expressed in units
of the affected target size that could mean financial loss, loss
of Companys reputation, working accidents, and so on. The
measure of the likelihood and risk impact are converted to a
semi-quantitative scale of 1 to 5.

Dalam melaksanakan risk assessment manajemen menggunakan


beberapa kriteria yaitu sebagai berikut :

In implementing risk assessment, management used multiple


criteria as follows:

1. Kriteria konversi
Skala dibawah ini disepakati manajemen PT Indofarma
(Persero) Tbk sebagai kriteria untuk mengkonversi ukuran
semi kuantitatif likelihood dan dampak risiko dan kriteria
ini digunakan untuk mengukur level risiko.
Kriteria konversi ukuran likelihood dan dampak risiko adalah
sebagai berikut :

1. Conversion Criteria
The below scale is agreed by the management of PT
Indofarma (Persero) Tbk. as the criteria for converting semiquantitative measure of likelihood and risk impact, and such
criteria is used to measure the level of risk.
The conversion criteria of likelihood measure and risk impact
is as follows:

Ukuran Likelihood
Likelihood Measures
Level
Level

Probabilitas
Probability

Penjelasan
Note

Jarang
Rarely

Mungkin terjadi hanya pada kondisi tidak normal; Probabilitas 20%.


May occur only in abnormal condition; Probability 20%.

Kemungkinan Kecil
Small Possibility

Mungkin terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 20% < X 40%.


May occur some times; Probability 20% < X 40%.

Kemungkinan Sedang
Intermediate Possibility

Dapat terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 40% < X 60%


Can occur some times; Probability 40% < X 60%

Kemungkinan Besar
Big Possibility

Akan mungkin terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 60% < X 80%
Will probably occur in many circumstances; Probability 60% < X 80%

Hampir Pasti
Almost certainly

Dapat terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 80% < X < 100%
Can occur in may circumstances; Probability 80% < X < 100%

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 78 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Ukuran Dampak
Impact Measures

Level

Dampak/Konsekuensi
Impact/Consequences

Aspek
Aspects
Kinerja
Performance

Finansial
Financial

Citra Perusahaan
Companys Image

Keselamatan Kerja
Work Safety

Tidak Signifikan
Insignificant

Target kinerja tidak


tercapai <20%
Performance target
not achieved <20%

Kerugian
finansial kecil
Small
financial loss

Timbulnya publisitas jelek


di lingkungan internal
Emerges bad publicity in
internal environment

Kecelakaan Kerja dengan dampak luka


kecil tanpa perlu bantuan dokter
Work accident with minor injuries
with no need of a doctor

Kecil
Low

Target kinerja tidak


tercapai 20%
sampai <40%
Performance target
not achieved 20%
to <40%

Kerugian
finansial
sedang
Average
financial loss

Timbul publisitas jelek di


lingkungan internal dan
pemegang saham
Emerges bad publicity in
internal environment and
stakeholders

Kecelakaan Kerja dengan dampak


luka besar perlu bantuan dokter
perusahaan
Accidents with great injuries impact
that need doctors help

Sedang
Average

Target kinerja tidak


tercapai 40%
sampai <60%
Performance target
not achieved 40%
to <60%

Kerugian
finansial
cukup besar
Relatively
great financial
loss

Timbulnya publisitas jelek


di media lokal
Emerges bad publicity in
local media

Kecelakaan Kerja dengan dampak luka


besar perlu bantuan dokter spesialis
tanpa opname
Accidents with great injuries impact
that needs a specialist doctors help
without being hospitalized

Besar
High

Target kinerja tidak


tercapai 60%
sampai <80%
Performance target
not achieved 60%
to <80%

Kerugian
finansial besar
Great
financial loss

Timbulnya publisitas jelek


di media nasional
Emerges bad publicity in
national media

Kecelakaan Kerja dengan dampak luka


parah perlu bantuan dokter spesialis
dan perlu opname
Accidents with severe injuries impact
that needs a specialist doctors help
and hospitalized

Katastropik
Catastrophic

Target kinerja tidak


tercapai 80%
Performance target
not achieved 80%

Kerugian
finansial
sangat besar
Gigantic
financial loss

Timbul publisitas jelek


di media nasional dan
tuntutan hukum
Emerges bad publicity
in national media and
law suits

Kecelakaan Kerja dengan dampak luka


sangat parah dan kematian
Accidents with severe injuries and
death

2. Kriteria Batas Risk Appetite


Kriteria yang digunakan untuk menentukan batas antara
risiko yang tidak dapat diterima dan dapat diterima (appetite
risk) adalah sebagai berikut:

Actualizing the Momentum of Revitalization

2. Risk Appetite Limit Criteria


The criteria used to determine the boundary between
the unacceptable and acceptable risk (risk appetite) are
as follows:

- 1 79 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Manajemen Risiko

Katstropik (5)
Catastrophic

10
Issue

15
Unacceptable

20
Unacceptable

25
Unacceptable

Besar (4)
High

4
Acceptable

8
Supplementary
Issue

12
Issue

16
Unacceptable

20
Unacceptable

Sedang (3)
Overange

3
Acceptable

6
Supplementary
Issue

9
Issue

12
Issue

15
Unacceptable

2
Acceptable

4
Acceptable

6
Supplementary
Issue

8
Supplementary
Issue

10
Issue

1
Acceptable

2
Acceptable

3
Acceptable

4
Acceptable

5
Supplementary
Issue

Kecil (2)
Low

5
Supplementary
Issue

Tidak Signifikan (1)


Insignificant

Dampak/ Consequences

Risk Management

Jarang (1)
Rarely

Kemungkinan Kecil (1) Kemungkinan Sedang (3) Kemungkinan Besar (4)


Small Possibility
Intermediate Possibility
Big Possibility

Hampir Pasti (5)


Almost certainly

Likelihood

3. Kriteria tindakan sesuai dengan level risiko

3. Criteria of action in accordance to the level of risk

Tindakan yang Diambil Berdasarkan Tingkat Risiko


Action Taken Based on Risk Level
Kategori Tingkat Risiko
Risk Level Category
Rendah | Low
Sedang | Middle

Skor
Score

Tindakan yang Diambil


Action Taken

X4

Tidak diperlukan tindakan (Acceptable)

4<X8

Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumberdaya (Supplementary Issue)

Tinggi | High

8 < X 12

Diperlukan tindakan untuk mengelola risiko (Issue)

Ekstrim | Extreme

12 < X 25

Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risiko (Unacceptable)

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 80 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Proses Implementasi Manajemen


Risiko

Implementation of Risk Management

Implementasi Manajemen Risiko dilakukan melalui 4 (empat)


tahap langkah kerja sebagai berikut:

Implementation of Risk Management is completed through


4 (four) phases of work, which are:

1. Tahap I : Sosialisasi, Identifikasi Risiko dan Penunjukkan


Risk Officer
a. Sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko dan Pengisian
Identifikasi Risiko (Memo No.003/RM-C/VII/2014 Tgl 14
Juli 2014) dan Reminder pengisian formulir identifikasi
risiko (Memo No.004/RM-C/VIII/2014 Tgl 07 Agustus
2014).
b. Penjelasan Pengisian Formulir Identifikasi Risiko (Memo
No.005/RM-C/VIII/2014 Tgl 12 Agustus 2014.
c. Penunjukkan risk officer di masing-masing bidang 15
Agustus 2014 (Memo No.007/RM-C/VIII/2014 dan telah
ditunjuk 32 risk officer.

1. Phase I: Socialization, Risk Identification, and Designated


of Risk Officer
a. Socializing Risk Management Guidelines and Risk
Identification Filling (Memo No.003/RM-C/VII/2014
on July 14, 2014) and form filling Reminder of risk
identification (Memo No.004/RM-C/VIII/2014 on August
7, 2014).
b. Explanation of Risk Identification Form Filling (Memo
No.005/RM-C/VIII/2014 on August 12, 2014.
c. Appointment of risk officer in each division on August
15, 2014 (Memo No.007/RM-C/VIII/2014) and 32 people
has been appointed as risk officer.

Adapun maksud dan dasar pertimbangan dari


dibentuknya risk officer masing-masing bidang adalah:
1. Risk officer ditunjuk oleh masing-masing manajer
bidang.
2. Risk officer merupakan wakil dari masing-masing
bidang sebagai Risk Owner (pemilik risiko)
sehingga diharapkan lebih mengetahui secara rinci
kemungkinan risiko yang akan timbul baik dari sisi
frekuensi maupun dampaknya.
3. Dengan adanya Risk officer diharapkan antisipasi
dan mitigasi atas risiko yang mungkin terjadi akan
lebih cepat dan tepat.
4. Risk officer dibentuk untuk mempermudah dalam
hal identifikasi, pengukuran, monitoring dan
evaluasi implementasi manajemen risiko secara
berkesinambungan.
5. Untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian
terhadap risiko dilingkungan perusahaan.

The purpose and consideration in appointing risk officer


for each division are:
1. Risk Officer is appointed by each division manager.
2. Risk officer is a representative of each division as a Risk
Owner that is expected to be more knowledgeable
in terms of possible risks that would arise in both
frequency and impact.
3. Risk officer is expected to anticipate and mitigate
the risks that may occur faster and more precise.
4. Risk Officer was established to facilitate the
identification, measurement, monitoring, and
evaluation of risk management implementation
on ongoing basis.
5. To increase awareness and concern for the risks in
the Companys environment.

d. Identifikasi risiko dengan risk officer dilakukan secara


bertahap per Direktorat dengan mengevaluasi
Identifikasi risiko tahun 2012.
2. Tahap II: Identifikasi risiko dengan Level Manager dilakukan
pada :
Tanggal 3 Oktober 2014 untuk bidang yang berada
dibawah Non Direktorat, menghasilkan 34 risiko korporat
dan 42 risiko proses.

Actualizing the Momentum of Revitalization

d. Identification of risk with risk officer is done gradually per


Directorate by having an evaluation of risk identification
in 2012.
2. Phase II: Risk Identification in Manager Level are done on:

- 1 81 -

October 3, 2014 to the Non Directorate division, resulted


in 34 corporate risk and and 42 process risk.

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Manajemen Risiko
Risk Management

Tanggal 3 Oktober 2014 untuk bidang yang berada


dibawah Direktorat 1, menghasilkan 36 risiko korporat
dan 61 risiko proses.
Tanggal 2 Oktober 2014 untuk bidang yang berada
dibawah Direktorat 2, menghasilkan 87 risiko korporat
dan 236 risiko proses.

October 3, 2014 to division under the Directorate 1


division, resulted in 36 corporate risk and 61 process risk.

October 2, 2014 to division under the Directorate 2


division, resulted in 87 corporate risk and 236 process risk

Dari hasil identifikasi dengan risk officer dan Manajer/


Asman masing-masing bidang menghasilkan 157 risiko
korporat dan 339 risiko proses.

The identification with the risk officer and Manager/


Assistant Manager of each division resulted in 157
corporate risk and 339 process risk.

3. Tahap III: FGD dengan Level Direktur untuk mengidentifikasi


risiko korporat yang akan dimasukkan kedalam Top Risk
perusahaan, dilakukan pada :

Tanggal 29 Oktober 2014 untuk bidang yang berada
dibawah Non Direktorat dan menghasilkan 27
risiko korporat.

Tanggal 28 Oktober 2014 untuk bidang yang
berada dibawah Direktorat 1 dan menghasilkan 11
risiko korporat.

Tanggal 6 November 2014 untuk bidang yang berada
dibawah Direktorat 2 dan menghasilkan 27 risiko
korporat.

3. Phase III: FGD with Director level to identify corporate risk


that will be included in the Companys Top Risk enterprise,
conducted on:

October 29, 2014 to division under the Non Directorate
divisions, resulted in 27 corporate risk.

Dari hasil FGD Direktorat dengan masing-masing


Direktur beserta risk officer dan Manajer/Asman terkait
menghasilkan total 65 risiko korporat yang diusulkan
menjadi Top Risk korporat.

Directorate FGD session with each Director and chief


officer and related Manager/Assistant Manager resulted
in 65 corporate risks proposed into the corporate Top
Risk.

4. Tahap IV : Evaluasi yang dilakukan oleh bidang CPRM pada


tanggal 2 Desember 2014 atas hasil FGD dengan Level
Direktur tersebut di atas menghasilkan 19 Top Risk, yaitu
sebagai berikut :
Non Direktorat terdapat 1 risiko korporat.
Direktorat 1 terdapat 6 risiko korporat.
Direktorat 2 terdapat 11 risiko korporat.

4. Stage IV: Evaluation conducted by CPRM division on


December 2, 2014 on the Director level FGD results resulted
in 19 Top Risk, as follows:

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 82 -

October 28, 2014 to division under the Directorate 1


divisions, resulted in 11 corporate risk.

November 6, 2014 to division under Directorate 2


divisions, resulted in 27 corporate risk.

Non Directorate has 1 corporate risk.


Directorate 1 has 6 corporate risk.
Directorate 2 has 11 corporate risk.

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

Salah satu tujuan dasar penerapan GCG pada pelaku usaha


adalah kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
baik dari segi peraturan positif maupun etika dan moral yang
diatur dalam GCG Manual. Fungsi kepatuhan secara fundamental
mempengaruhi profil pengelolaan sebuah perusahaan, yang
kemudian berpengaruh pada aspek citra perusahaan. Bagi
perusahaan terbuka seperti Perseroan, aspek citra perusahaan
menjadi salah satu bagian terpenting bagi kepercayaan diri
Perseroan melakukan aktivitas usahanya.

One of the basic objectives of GCG implementation in businesses


is the compliance with laws and regulations, both in positive
regulatorion and ethical and moral values set in GCG Manual.
Compliance function fundamentally affect the management
profile of the company, which later affects the aspect of corporate
image. For a public company, Companys brand aspect become
one of the most important part of the Company's confidence
in conducting their business activities.

Selain itu, fungsi kepatuhan memberikan dasar bagi Perseroan


untuk menjalankan proses bisnisnya dengan sistem yang reliable
dan memiliki landasan peningkatan berkelanjutan. Upaya
Perseroan untuk menerapkan fungsi kepatuhan telah dilakukan
dengan memaksimalkan struktur organ GCG dan internalisasi
nilai-nilai GCG kepada insan Perseroan.

Other than that, the compliance function provides the basis


for the Company to conduct its business processes with the
reliable system and has the base of sustainable improvement.
The Company's efforts to implement the compliance function has
been performed by maximizing organ structure and internalizing
GCG values to all Companys individual.

Etika usaha dan tata Perilaku

Code of conduct

Pandangan Dasar Pedoman Etika


Usaha dan Tata Perilaku

Basic Perspective of Code of


Conduct Guidelines

Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct)


merupakan bagian dari pelaksanaan GCG dalam pengelolaan
organisasi Perseroan yang disusun dengan memperhatikan
peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Pedoman ini
menjabarkan nilai-nilai perusahaan (corporate values) Perseroan
yaitu Professional, Entrepreneurship, Compassionate, ke dalam
interpretasi perilaku terkait etika usaha dan tata perilaku
sehingga menjadi bagian dari budaya Perseroan. Setiap insan
Perseroan, baik dari manajemen hingga staf menjadikan
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai acuan perilaku
dalam mengelola aktivitas operasi dan proses bisnis Perseroan.

Code of Conduct is part of GCG implementation in Company


organization management established by considering the
applicable laws and regulations. This guideline outlines the
corporate values namely "Professional, Entrepreneurship,
Compassionate", to be interpreted to business ethics and codes
of conduct so it becomes part of the corporate culture. Every
individual of the Company, from the management to staff using
Code of Business Ethics and Conduct as a reference behavior
in managing the activity of the Company's operations and
business processes.

Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku ini dimaksudkan untuk:


1. Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras
dengan Visi dan Misi Perseroan.
2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus
diikuti oleh insan Perseroan dalam melaksanakan tugas.
3. Menjadi acuan perilaku insan Perseroan dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi
dengan stakeholders Perseroan.
4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan Perseroan
dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan
membantu memberikan pertimbangan jika menemui
keragu-raguan dalam bertindak.

Implementation of Business Ethics and Conduct is intended for:


1. To identify the values and ethical standards in line with the
Vision and Mission of the Company.
2. To describe the Values as the foundation of ethics to be
followed by the personnel of the Company in carrying out
the task.
3. As reference of Companys personnel behavior in performing
its duties and responsibilities of each stakeholder and
interact with the Company.
4. Explain in detail the Company's ethical standards in order
to be able to assess the human form of the desired activity
and helps give consideration when in doubts.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 83 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

Visi, Misi dan Nilai Inti Perseroan

Vision, Mission and Core Values of


Corporate

Visi, misi dan nilai inti Perseroan menjadi dasar pandangan


organisasi akan Etika Usaha dan Tata Perilaku yang menjadi
acuan perilaku setiap insan Perseroan. Visi dan misi Perseroan
adalah sebagai berikut:

Vision, mission, core values of the Company has become the


basic view of the organization of the Business Ethics and Conduct
that become the reference behavior of every individual of the
Company. The vision and mission of the Company is as follows:

Visi

Vision

Menjadi Perseroan yang berperan secara signifikan pada


perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi
terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Being a company that contribute significantly to the


improvement of the quality of human life by providing
solutions to the problem of public health and welfare.

Misi

Misi / Mission

1. Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga


terjangkau untuk masyarakat.
2. Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang
inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita
penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi.
3. Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki
kepedulian, profesionalisme dan kewirausahaan yang tinggi.

1. To provide quality products and services at affordable prices


to the public
2. To conduct research and development of innovative
products with a priority to treat disease with high
prevalence rates.
3. To Develop HR competencies so that have a concern,
professionalism and entrepreneurial.

Nilai inti Perseroan dijabarkan dalam Tata Nilai yang disebut


Professional, Entrepreneurship, Compassionate. Uraiannya
sebagai berikut.
1. Professional
Insan Perseroan senantiasa bekerja secara profesional
yang dilandasi integritas, komitmen dan selalu berupaya
memberikan hasil yang terbaik, dengan penjabaran sebagai
berikut :
a. Integrity mengandung pengertian satunya pikiran, kata,
dan perbuatan dengan selalu mengatakan kebenaran
dan mengikuti aturan yang berlaku dengan memegang
teguh prinsip-prinsip etika sehingga menjadi insan
Perseroan yang dapat dipercaya dan amanah.
b. Commitment mengandung pengertian bahwa insan
Indofarma memiliki komitmen yang kuat menjalankan
pekerjaan sesuai keahlian, pengetahuan, dan ketentuan
yang berlaku.
c. Strive for excellence mengandung pengertian bahwa
insan Perseroan senantiasa berupaya memberikan yang
terbaik bagi stakeholders Perseroan dengan bekerja
secara efektif, efisien, dan akurat.
2. Entrepreneurship
Insan Perseroan senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan
berlandaskan pemikiran jauh ke depan, inovatif, dan fokus

The Company's core values described in Values system called


"Professional, Entrepreneurship, Compassion". Description as
follows.
1. Professional
Individuals of the Company continues to work professionally
that is based on integrity, commitment and always strives
to provide the best results, with the translation as follows:

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

a. Integrity means unity of thought, words, and action


to always tell the truth and follow the rules by
upholding ethical principles to become a trustworthy
Companys individual.
b. Commitment means that the individual of Indofarma
has a strong commitment to work with the appropriate
skills, knowledge, and applicable regulations.
c. Strive for excellence means the individual of the
Company strives to provide the best for the stakeholders
of the Company by working effectively, efficiently,
and accurately.
2. Entrepreneurship
Company Individual continues to have an entrepreneurial
spirit based on visionary, innovative, and focus on customer

- 1 84 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

terhadap kepuasan pelanggan, dengan penjabaran sebagai


berikut :
a. Visionary mengandung pengertian bahwa insan
Perseroan memiliki pandangan jauh ke depan yang
disertai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan lingkungan.
b. Innovation mengandung pengertian bahwa penyesuaian
diri terhadap perubahan diwujudkan dengan
menciptakan produk baru, proses atau metode baru, dan
melakukan perbaikan dalam lingkup tanggung jawabnya.
c. Customer focus mengandung pengertian bahwa insan
Perseroan memberikan yang terbaik dan perhatian penuh
kepada pelanggan dan stakeholders Perseroan dengan
berorientasi hasil namun tetap mengutamakan proses
dan memberikan perhatian penuh kepada pelanggan.

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

satisfaction, with the description as follows:


a. Visionary means that individual of the Company have
the visionary mindset with the ability to adapt to
environmental changes.
b. Innovation means that the adjustment to the changes
realized by creating new products, processes or new
methods, and make improvements within the scope of
his/her responsibilities.
c. Customer focus means that the companys individual
give the best and full focus to companys customers
and stakeholders with a results orientation but also
still prioritizing the process and giving full attention to
the customer.

3. Compassionate
Insan Perseroan memiliki rasa peduli dan welas asih terhadap
sesama, dengan penjabaran sebagai berikut ;
a. Respect to people mengandung pengertian bahwa insan
Perseroan menghormati perbedaan pendapat dan peduli
terhadap sesama, baik individu, rekan kerja (atasan,
bawahan, setingkat), mitra kerja maupun stakeholders
secara umum.
b. Cooperative mengandung pengertian bahwa insan
Perseroan selalu bekerja sama dalam suatu sinergi yang
harmonis dengan mengedepankan rasa tanggung jawab
dan suasana kekeluargaan.
c. Fairness (keadilan) mengandung pengertian adanya
kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Nilai ini diwujudkan dengan
meritocracy (memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh karyawan berdasarkan kinerja, kesetaraan
(sejajar/sama kedudukannya), dan keterbukaan (saling
terbuka) dalam setiap pengambilan keputusan, sesuai
batasan dan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

3. Compassionate
Company personnel have a sense of caring and compassion
for others, with the description of the following;
a. Respect to people means the companys individual
respect the opinion difference and care for other, as
individual, work mate, partners as well as stakeholders
in general.

STANDAR Etika Usaha dan Tata


Perilaku

Code of Conduct STANDARD

Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang tidak tertulis


yang diyakini oleh suatu entitas masyarakat sebagai standar
perilaku entitas tersebut. Untuk dapat menurunkan dan
menjabarkan Etika Usaha dan Tata Perilaku ke tingkat yang

Actualizing the Momentum of Revitalization

b. Cooperative means the companys individuals always


working together in a harmonious synergy and promoting
a sense of responsibilities and kinship atmosphere.
c. Fairness means the equality in fulfilling the rights of
stakeholders arising under the agreement and applicable
laws and regulations. This value is realized by meritocracy
(giving equal opportunity to all employees based on
performance, equality (equal/same position), and
openness in every decision making align with the
limitation and applicable regulation and laws.

Ethics is a set of norms or values that are not written which


believed by one entity of Community as the entitys behavior
standards. To describe the Business Ethics and Conduct to
the most real level, the Company describes Ethical Standards
and Standards of Business Conduct as a guideline for the

- 1 85 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

paling nyata, Perseroan menjabarkan Standar Etika Usaha dan


Standar Tata Perilaku sebagai pedoman bagi insan Perseroan
dalam berelasi baik sebagai insan Perseroan maupun sebagai
individu yang bermartabat.

Companys individual to interact as Companys individual as


well as respectful individual.

Standar Etika Usaha disusun untuk menjelaskan Etika Usaha


Perseroan saat berelasi dengan berbagai pihak. Adapun Standar
Etika Usaha tersebut adalah:

Standards of Business Ethics prepared to explain the Company's


business, when related to the various parties. The Standards of
Business Ethics are:

1. Etika Perseroan dengan Karyawan


Perseroan memperlakukan karyawan secara setara (fair)
dan tidak membedakan suku, agama, dan ras dalam segala
aspek. Perseroan menyadari bahwa karyawan mempunyai
peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku
dan tujuan Perseroan. Oleh karena itu setiap karyawan
dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan
jalan meningkatkan produksi dan produktivitas kerja melalui
hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi, dan
seimbang antara Perseroan dan karyawan.

1. Company Ethics with the employee


Company treats the employees fairly without discrimination
in tribe, religion and race in all of the aspects. The company
realize that employees have important role and position as a
subject and companys objective. Therefore, every employee
required to participate and proactively involve by increasing
the production and productivity through dynamic, harmonic,
consistent, and balanced relation between the company
and employees

2. Etika Perseroan dengan Konsumen


Perseroan mengutamakan kepuasan dan kepercayaan
konsumen dengan menjual produk dan jasa yang memenuhi
komitmen dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman,
layanan purna jual, maupun jaminan produk sesuai dengan
standar yang berlaku. Selain itu Perseroan membuka layanan
konsumen dan menindaklanjuti keluhan konsumen tanpa
melakukan diskriminasi terhadap konsumen. Perseroan
juga menjaga kerahasiaan informasi mengenai pelanggan
dan menyediakan media komunikasi bagi pelanggan.
Promosi yang dilakukan Perseroan berkesinambungan
secara sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima
oleh norma-norma masyarakat. Insan Perseroan bertindak
sebagai konsumen dan marketer dengan mengkonsumsi
dan memasarkan produk Perseroan.

2. Company Ethics with Consumers


Company prioritize customer satisfaction trust by selling
products and services that fulfill the commitments from the
aspect of price, quality, delivery time, after-sales service, and
product assurance in accordance with applicable standards.
In addition, the Company open customer service and follow
up on consumers complaint without discriminating the
consumers. The Company also maintain the confidentiality
of customer information and provide a medium of
communication for customers. Promotion conducted by
the Company in a healthy sustainable, fair, truthful, not
misleading, and accepted by the norms of society. Companys
individual act as consumers and marketers by consuming
and marketing the Company's products.

3. Etika Perseroan dengan Pesaing


Hubungan Perseroan dengan kompetitor/pesaing dilandasi
sikap saling menghormati serta menempatkan pesaing
sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan
melakukan market research dan market intelligent untuk
mengetahui posisi pesaing, dan melakukan persaingan
yang sehat dengan mengedepankan keunggulan produk
dan layanan yang bermutu.

3. Company Ethics with Competitor


The Relation of the Company with the competitor based
on mutual respect and also as confident and introspection
trigger by doing market research and market intelligent
to know the position of competitors, and doing a fair
competition by promoting excellence of products and
quality services.

4. Etika Perseroan dengan Penyedia Barang dan/atau jasa


Perseroan menciptakan iklim kompetisi yang adil (fair)

4. Company Ethics with Goods and/or Services Providers


The Company creates a fair and transparent competition

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 86 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

dan transparan dalam pengadaan barang dan/atau


jasa dengan cara menetapkan penyedia barang dan/
atau jasa berdasarkan kepada kemampuan dan prestasi;
berkomitmen untuk saling memenuhi hak dan kewajiban
yang telah disepakati bersama; memelihara komunikasi
yang baik dengan penyedia barang dan/atau jasa termasuk
menindaklanjuti keluhan dan keberatan; memanfaatkan
hubungan baik dengan penyedia barang dan jasa sebagai
market intelligent dan competitor intelligent; dan menerapkan
teknologi pengadaan barang dan/atau jasa terkini, misalnya
dengan mempersiapkan e-procurement.

environment in the procurement of goods and / or services


by determining goods and / or services providers based
on competency and achievement; committing to fulfill
agreed mutual rights and obligations; maintaining good
communication with the provider, including following up on
complaints and objections; utilizing of a good relationship
with suppliers of goods and services as market intelligent and
competitor intelligent; and applying the recent procurement
technology of goods and/or service, for example by preparing
e-procurement.

5. Etika Perseroan dengan Mitra Bisnis


Perseroan meningkatkan iklim saling percaya, menghargai,
dan memupuk kebersamaan dengan mitra bisnis sesuai
dengan kaidah-kaidah bisnis yang berlaku. Perseroan
menempatkan obyektivitas, kemandirian, dan keadilan
dalam setiap kebijakan penilaian yang mempengaruhi
kerjasama bisnis; membuat perjanjian bisnis yang berimbang
serta saling menguntungkan dengan tidak melanggar aturan
dan prosedur; mengutamakan pencapaian hasil optimal
sesuai standar yang berlaku; dan membangun komunikasi
secara intensif untuk mencari solusi yang terbaik dalam
rangka peningkatan kinerja.

5. Company Ethics with Business Partners


Company improve the climate of mutual trust, respect, and
foster togetherness with business partners in accordance
with the existing business principles. Company puts
objectivity, independence, and justice in every policy
assessment affecting business partnership; making equal
business agreement and mutually benefiting each other
without violating the regulations and procedures; prioritizing
optimal achievement according to prevailing standards; and
building intensive communication to find the best solution
to improve performance.

6. Etika Perseroan dengan Kreditur/Investor


Perseroan menerima pinjaman/penanaman modal hanya
ditujukan untuk kepentingan bisnis dan peningkatan nilai
tambah Perseroan dengan cara menyediakan informasi yang
aktual, transparan, akurat, tepat waktu dan prospektif bagi
calon kreditur/ investor maupun kreditur; memilih kreditur/
investor berdasarkan aspek kredibilitas dan bonafiditas
yang dapat dipertanggungjawabkan; menerima pinjaman/
penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sah
dengan klausul perjanjian yang mengedepankan prinsip
kewajaran (fairness); memberikan informasi secara terbuka
tentang penggunaan dana untuk meningkatkan kepercayaan
kreditur/ investor; menjajaki peluang bisnis dengan Investor
untuk meningkatkan pertumbuhan Perseroan; melindungi
hak dan kepentingan kreditur antara lain: pemenuhan
kewajiban kepada kreditur sesuai perjanjian dan covenant
(jaminan perusahaan untuk kepentingan kreditur); dan
pengelolaan penggunaan pinjaman jangka panjang
sesuai dengan peruntukan dan pelunasannya, termasuk
penggunaan dan penyediaan dana dari pendapatan
operasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran
bunga dan pokok hutang jangka panjang.

6. Company Ethics to Creditor/Investor


The Company accept a loan / investment only for business
purposes and improving Companys added value by
providing actual, transparent, accurate, timely and
prospective information for potential lenders / investors
and creditors; choosing the lender / investor based on the
accountable credibility and reliability; accepting loans /
investments tied by legitimate agreements with clauses to
emphasize fairness principles; providing information openly
about the use of funds to increase the confidence of creditors
/ investors; exploring business opportunities with investors
to increase Companys growth; protecting the rights and
interests of creditors, among others: the fulfilling the duties
to creditors according to the agreement and covenant (a
company assurance for the creditors interest); managing
the long-term loans in accordance with the allocation and
acquittal, including the usage and provision of funds from
operational income that can be used to pay the loan interest
and long-term debts.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 87 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

7. Etika Perseroan dengan Pemerintah


Sebagai BUMN, Perseroan berkomitmen untuk mematuhi
peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan cara
membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan
Pemerintah Pusat dan Daerah; menerapkan standar terbaik
(best practices) dengan memperhatikan peraturan yang
berlaku mengenai kualitas produk, kesehatan, keselamatan,
lingkungan dan pelayanan; dan mendukung program yang
dicanangkan pemerintah.

7. Company Ethics with the Government


As state owned enterprise, Company is committed to
comply all the laws and regulations by building good
relation and communication with the central and regional
government; applying best practices by considering
the applicable regulation regarding product quality,
health, safety, environment and service; and supporting
governments programs.

8. Etika Perseroan dengan Masyarakat


Perseroan melaksanakan program sosial dan kemasyarakatan
untuk memberdayakan potensi masyarakat sekitar dan
meningkatkan kualitas hidup serta dapat bersinergi
dengan program-program Pemerintah terkait, dengan cara
mensosialisasikan kepada masyarakat tentang program
sosial dan kemasyarakatan serta kebijakan-kebijakan
yang relevan; memberi kesempatan kepada masyarakat
yang ingin mengetahui kegiatan-kegiatan Perseroan
dalam batas tertentu dan untuk mempromosikan produk
setempat dalam acara-acara Perseroan; mengoptimalkan
penyaluran program-program bantuan Perseroan kepada
masyarakat; melarang Karyawan memberikan janji-janji
kepada masyarakat di luar kewenangannya; tidak melakukan
tindakan-tindakan yang mengarah kepada diskriminasi
masyarakat berdasar suku, agama, ras dan antar golongan;
serta turut serta memelihara lingkungan hidup yang bersih
dan sehat di sekitar Perseroan.'

8. Company Ethics with Society


Company conducts social and community program to
empower the surrounding communitys potential and to
improve the life quality as well as synergizing the related
governments program by socializing to community about
the social program and relevant policies; giving the chance
to community that eager to know about the companys
activities with some limitation and promoting local product
in the companys events; optimizing companys CSR to
community; prohibiting the employees giving false promises
to community that beyond their authorities; do not take
action leading to discrimination based on tribes, religions,
races and groups; participating in keeping clean and healthy
environment around the company.

9. Etika Perseroan dengan Media Massa


Perseroan menjadikan media massa sebagai mitra dan
alat promosi untuk membangun citra yang baik dengan
memberikan informasi yang relevan dan berimbang kepada
media massa; menerima dan menindaklanjuti kritik-kritik
membangun yang disampaikan melalui media massa;
mengundang media massa untuk mempublikasikan berita
tentang Perseroan.

9. Company Ethics on Mass Media


The Company views mass media as a partner and as a
promotional tool to build a good image by providing relevant
and balanced information to the media; accept and follow
up the constructive criticism conveyed through the mass
media; invite the media to publish news about the Company.

10. Etika Perseroan dengan Organisasi Profesi dan Asosiasi


Perseroan menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan
dengan organisasi profesi dan Asosiasi untuk memperoleh
informasi perkembangan bisnis dan regulasi serta
menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan
menerapkan standar-standar yang ditetapkan organisasi
profesi dan asosiasi, dan memberikan perlakuan yang setara
terhadap organisasi profesi dan asosiasi.

10. Company Ethics with Profession and Association Organisation


Company building good and sustainable partnership with
profession and association organisation to gather information
about business and regulation development and solving the
current problems by implementing standards that have been
set by profession and association organisation and giving
equal treatment to profession and association organisation.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 88 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Standar Tata Perilaku dibuat dan disusun untuk memberikan


landasan kepada insan Perseroan dan Perseroan sendiri untuk
berperilaku sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Sekaligus, Standar Tata
Perilaku menjadi sebuah mode preventif yang akan melindungi
Perseroan dan insan Perseroan dari tindakan kecurangan atau
penyimpangan internal yang dapat terjadi.

Code of conduct standards is made to give the guideline to


companys individual and to the company itself to act according
to companys regulation and laws. At the same time, code of
conduct standards become a preventive mode that protect
the company and companys individual from fraud act or
irregularities that can occur internally.

1. Etika Kerja Sesama Insan Perseroan


Etika kerja antar sesama insan Perseroan dilandasi
dengan bekerja secara profesional dan sadar biaya untuk
menghasilkan kinerja yang optimal; jujur, sopan, dan
tertib; mentaati peraturan dan perundangan-undangan
yang berlaku; saling menghargai, terbuka menerima
kritik, dan saran serta menyelesaikan masalah dengan
musyawarah untuk mencapai mufakat; saling membantu,
memotivasi, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas;
mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling berbagi
pengetahuan serta kemampuan; mengambil inisiatif dan
mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas;
berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk
melakukan koreksi yang konstruktif secara santun; serta
menghargai perbedaan gender, suku, agama, ras, dan
antar golongan.

1. Cooperation Ethics among Companys individuals


Cooperation ethics among individuals in Company is based
on professional and cost-conscious to produce optimal
performance; honest, polite, and orderly; comply all the
regulations and laws; respect each other, open with critics,
and suggestion as well as solving the problem by discussion
to reach the agreement; helping each other, motivating, and
working together to finish the tasks; communicating any new
idea and sharing knowledge and skills; taking initiative and
developing the competency in performing the tasks; dare
to discuss the false policies to do constructive correction
politely; and respect the difference of gender, tribe, religion,
race and groups.

2. Menjaga Kerahasiaan Data dan Informasi Perseroan


Insan Perseroan memanfaatkan data dan informasi
Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan
dan pengambilan keputusan dengan cara memberikan
informasi yang relevan dan proporsional kepada stakeholders
dengan tetap mempertimbangkan kepentingan Perseroan;
menghindari penyebarluasan data dan informasi kepada
pihak lain yang tidak berkepentingan baik selama bekerja
maupun setelah berhenti bekerja; menyerahkan semua
data yang berhubungan dengan Perseroan pada saat
berhenti bekerja; menjaga kerahasiaan informasi tentang
konsumen; merahasiakan setiap informasi yang berpotensi
mempengaruhi nilai saham sampai pada waktunya dilakukan
pengumuman kepada masyarakat; dan dilarang melakukan
perdagangan sekuritas saham Perseroan; dan dengan
menggunakan informasi dari dalam.

2. Safeguard the Companys Confidential Data and Information


Companys individual utilize the data and information to
improve the added value of Company and decision making
by giving the relevant and proportional information to
stakeholders by still considering the Company interest;
avoiding the dissemination of data and information to other
parties that has no business while they are still working or
not; submitting all data related to the company by the time
they stop working; keeping the secrecy of information about
the consumer; concealing all information that has potential
to affect the share value until the time to announce it to
society; prohibiting from trading companys stock by using
the internal information.

3. Kesempatan yang sama untuk mendapatkan Pekerjaan


dan Promosi
Perseroan memberikan kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pekerjaan dan promosi sebagaimana yang
telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

3. Equal Opportunity to Get the Job and Promotion


Company give the same opportunity to get the job and
promotion as being stated in work agreement.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 89 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

4. Perlindungan Informasi Perseroan dan Intangible Asset


Perseroan melindungi informasi Perseroan dan intangible
asset melalui perlindungan terhadap semua kekayaan
intelektual Perseroan sesuai undang-undang HAKI. Selain
itu, informasi Perseroan dikelola melalui manajemen
Teknologi Informasi, dan pengelolaan database Perseroan
atas pengetahuan intelektual dan dapat diakses oleh
seluruh karyawan.

4. Protection of the Companys Information and Intangible Asset


Company protects the companys information and intangible
asset by protecting all the intellectual wealth according
to IPR regulation. Moreover, the companys information is
managed through information system management, and
database management of the intellectual knowledge and
can be accessed by all employees.

5. Informasi Orang Dalam


Mentaati peraturan perundangan mengenai informasi
orang dalam (insider trading) terhadap permintaan akses
atas informasi tertentu yang sensitif dan atau bersifat
rahasia sesuai dengan peraturan perundangan pasar modal
yang berlaku.

5. Insider Trading
Obeying all regulations regarding insider trading to all access
asking about the sensitive information or confidential based
on the applicable laws and regulation of capital market.

6. Menjaga Harta Perseroan


Insan Perseroan mengoptimalkan penggunaan harta
Perseroan dengan cara bertanggung jawab atas pengelolaan
harta Perseroan dan menghindarkan penggunaannya di luar
kepentingan Perseroan; mengamankan harta Perseroan dari
kerusakan dan kehilangan; dan melakukan penghematan
pemakaian energi.

6. Safeguard Companys Assets


Companys individual to optimize the usage of Companys
assets by being responsible for managing the Companys
assets and avoiding its usage beyond the Companys
interests; securing Companys assets from damage and loss;
and saving the energy usage

7. Menjaga Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3)


Insan Perseroan menjadikan LK3 sebagai bagian dari budaya
kerja untuk menciptakan suasana kerja yang tertib, aman,
handal, nyaman dan berwawasan lingkungan dengan cara
menguasai dan memahami situasi dan kondisi lingkungan
kerja serta menerapkan sistem dan peraturan LK3 di
lingkungan kerja secara konsisten, serta tanggap terhadap
keadaan darurat yang disebabkan oleh gangguan keamanan,
kecelakaan, pencemaran, dan bencana alam. Selain itu
Perseroan diharuskan menciptakan produk dan kemasan
yang ramah lingkungan.

7. Keeping Health and Work Safety Environment (HSE)


Companys individuals make Healthy and Safety Environment
as part of working culture to create orderly, safe, professional,
comfortable and green working environment as well as
implementing system and regulation about health and work
safety environment in work environment consistently, and
be perceptive to the emergency that caused by security
problem, accident, pollution and natural disasters. Other
than that, the company is obligated to create green product
and green packaging

8. Mencatat Data dan Pelaporan


Perseroan menyelenggarak an pencatatan dan
pendokumentasian serta pelaporan atas kegiatan
operasional Perseroan secara profesional. Perseroan
menyajikan laporan keuangan sesuai standar dan prinsip
akuntansi yang berlaku serta menyampaikan tepat waktu
kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Insan Perseroan
mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat, dan
tepat waktu dengan cara mencatat data dan menyusun
laporan berdasarkan sumber yang benar dan dapat

8. Data and Reports Recording


Company presents the records and documentation as
well as the reports of operational activity professionally.
Company present the financial report based on standards
and accounting principle and delivering it on time to all
parties. Companys individual manage the data in orderly,
detail, accurate, and timely by recording the data and
compiling the reports based on trusted sources and can be
accounted for; presenting the report in short, clear, precise
and communicative way to be used for decision making and

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 90 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

dipertanggungjawabkan; menyajikan laporan secara singkat,


jelas, tepat, dan komunikatif untuk dipergunakan dalam
pengambilan keputusan dan sebagai umpan balik guna
perbaikan kinerja; dan tidak menyembunyikan data dan
laporan yang seharusnya disampaikan.

as feedback to improve the performance; and do not hide


the data and reports that should be delivered.

9. Menghindari Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan


Jabatan
Insan Perseroan menghindari kondisi, situasi ataupun kesan
adanya benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan
dengan cara mematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang
ditetapkan; tidak memiliki saham/kepemilikan dalam badan
usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam
jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
termasuk suami/istri, anak, dan saudara sekandung; tidak
memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan
aktivitas Perseroan, termasuk suami/istri, anak, dan saudara
sekandung; tidak merangkap jabatan dan/atau bekerja di
Perseroan lain termasuk anak Perseroan yang berafiliasi
sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan
menjadi tidak obyektif; tidak memberikan atau menerima
pinjaman dari penyedia barang dan/atau jasa dan konsumen;
dan tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti
rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi, pemutusan
hubungan kerja (PHK) apabila berada dalam posisi/
kedudukan yang menyebabkan benturan kepentingan.

9. Avoiding Conflict of Interest and Abuse of Position


Companys individual to avoid the condition, situation or
impression of conflict of interest and abuse of position by
obeying applicable regulation, system and procedure; not
having great amount of stock/share in other business that
has partnership or the competitors of the Company that
can affect the decision making including the husband/wife,
children, and siblings; not having business that directly
related to the activity of the Company including the
husband/wife, children, and siblings; not having double
position and/or working in other Company including the
affiliated subsidiaries that can cause not objective decision
making; not giving or accepting loan from goods or service
provider and consumer; not involving in talent process such
as recruitment, performance assessment, promotion, transfer
and dismissal if in the position causing conflict of interest.

10. Menerima Hadiah/Cinderamata/Gratifikasi


Gratifikasi adalah pemberian dalam arti luas yang meliputi
pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman
tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas
lainnya. Sikap Perseroan dan insan Perseroan terhadap
gratifikasi adalah:
a. Insan Perseroan dan keluarganya dilarang menerima
gratifikasi, baik langsung maupun tidak langsung, dari
mitra usaha dan pihak lainnya yang akan mempengaruhi
independensi dan obyektifitas pelaksanaan tugasnya
di Perseroan.
b. Insan Perseroan dilarang menerima hadiah, imbalan,
cindera mata, fasilitas, ataupun kemudahan lainnya yang
nilainya di luar batas kewajaran.
c. Insan Perseroan menolak pemberian yang diduga
akan terkait dengan fungsi, tanggung jawab dan
wewenangnya dengan tetap memperhatikan
norma-norma kesopanan.

10. Accepting Gifts/Souvenirs/Gratification


Gratification is giving in wide meaning including giving
money, goods, discount, commission, loan without interest,
travelling tickets, housing facility, tour, medication and other
facilities. The attitude of the company and individual towards
gratification are:

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 91 -

a. Companys Individual and family prohibit from


accepting the gratification, whether its direct or indirect,
from partner and other parties which can affect the
independency and objectivity in performing the tasks
in company
b. Companys Individual prohibit from accepting gifts,
payment, souvenirs, facility or any other facilities whose
value beyond the reasonable limit
c. Companys Individual rejects gifts that suspected will
be related to his/her function, responsibilities and
authorities by still considering the politeness

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

d. Apabila karena sesuatu hal Insan Perseroan tidak


memungkinkan untuk menolak hadiah tersebut, maka
yang bersangkutan wajib segera melaporkannya kepada
Komite GCG dan Pemantauan Risiko dan menyerahkan
hadiah tersebut ke Perseroan.
e. Insan Perseroan diperbolehkan menerima hadiah dan
cindera mata dalam batas kewajaran dalam rangka:
i. Perkawinan, khitanan, musibah, perayaan tertentu
sesuai dengan adat istiadat daerah setempat.
ii. Penghargaan yang diperoleh atas pencapaian
prestasi tertentu di bidang olah raga, seni, dan
sejenisnya yang tidak berkaitan dengan bisnis
Perseroan atau mewakili Perseroan dalam kegiatan
di bidang olah raga, seni, dan sejenisnya.
iii. Promosi dari suatu Perseroan tertentu, seperti
pulpen, pensil, buku agenda, gantungan kunci,
kalender, dan lain-lain sejenisnya.

d. If because one and another reason the Companys


Individual can not reject the gifts, so the concerned
individual should report it to GCG committee and risk
monitoring and give the gifts to the Company
e. Every Companys personnel is allowed to accept gifts
and souvenirs within reasonable boundary in terms of:
i. Marriage, circumcision, accident, other celebration
which align with local culture
ii. Awards earned from the achievements in sports,
arts, and others that is not related to the Company's
business or represent the Company in sports, arts,
others.
iii. Promotion from other company such as pen, pencil,
notes, keychain, calendar, and etc.

11. Memberi Hadiah /Cinderamata/Gratifikasi


Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah dengan
menggunakan fasilitas Perseroan kepada pihak ketiga
yang dilakukan untuk kepentingan pribadi. Selain itu
Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah, imbalan,
cinderamata, gratifikasi, fasilitas, ataupun kemudahan lainnya
yang nilainya di luar batas kewajaran dan/atau yang dapat
mempengaruhi pertimbangan dalam menjalankan bisnis
Perseroan. Insan Perseroan diperbolehkan memberikan
hadiah, imbalan, dan cinderamata dalam batas kewajaran
dan telah mendapat otorisasi dari pejabat Perseroan
yang berwenang.

11. Giving Gifts/Souvenirs/Gratification


Companys Individual is prohibited to give gifts by using
the companys facility to third parties for individual interest.
Moreover, the Company individual is prohibited to give
gifts, payment, souvenirs, gratification, facility and other
benefit whose value is beyond the reasonable limit and/
or that may affect the Companys consideration in running
the business. Individual is allowed to give present, payment,
and souvenirs within reasonable limits and has the authority
from authorized officer in the Company.

12. Merokok, Penyalahgunaan Narkotika , Obat Terlarang dan


Minuman Keras (Miras)
Perseroan secara khusus melarang Insan Perseroan untuk
merokok di lingkungan/tempat kerja kecuali di waktu dan
tempat yang khusus disediakan untuk itu. Di samping
itu Perseroan melarang insan Perseroan untuk mabuk,
minum minuman keras, madat, memakai obat terlarang,
menyalahgunakan obat bius, narkotika dan obat-obatan
terlarang lainnya di dalam maupun di luar tempat kerja.
Insan Perseroan dilarang memiliki, menggunakan, menyuruh
menggunakan dan memperdagangkan atau menjadi
penjual/perantara penjualan obat-obatan terlarang secara
ilegal di dalam maupun di luar tempat kerja.

12. Smoking, Narcotics, Drug and Alcohol Abuse


Company specially prohibits the Companys individual
to smoke in work environment/place except in time and
place that specially provided for it. In addition, the Company
prohibits the individual in Company to get drunk, drink
alcohol, use drugs, and other types of drugs inside or outside
work place. The Companys Individual prohibited to have and
use, ask to use and trade or become the seller/broker selling
drugs illegally inside and outside the work place

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 92 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

13. Aktivitas Politik


Insan Perseroan bersikap netral terhadap semua partai
politik dengan cara tidak menggunakan fasilitas Perseroan
untuk kepentingan golongan/partai politik tertentu; tidak
merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik dan/atau
anggota legislatif; dan tidak membawa, memperlihatkan,
memasang, serta mengedarkan simbol, gambar, dan
ornamen partai politik di lingkungan Perseroan.

13. Political Activities


Companys Individual should act neutrally towards political
parties by not using Companys facility for the interest of
official group/ political party; not having double job as
political party in management level and/or legislative
member; not bringing, showing, setting and distributing
symbol, picture, and ornament of political parties in
Companys environment

14. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)


Insan Perseroan harus menghormati hak kekayaan intelektual
pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas hak
milik intelektual orang lain dapat mengakibatkan Perseroan
menanggung gugatan hukum secara perdata dan ganti
rugi. Seluruh Insan Perseroan harus berpartisipasi secara
aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik
Perseroan. Jajaran Insan Perseroan yang turut serta/bekerja
dalam pengembangan suatu proses atau produk yang akan
digunakan oleh Perseroan , atau Insan Perseroan yang
memiliki hak atas hasil karya tersebut, harus memperlakukan
informasi yang terkait dengan proses atau produk tersebut
sebagai milik Perseroan baik selama masa kerja maupun
setelah Insan Indofarma tidak bekerja lagi untuk Perseroan.
Seluruh Insan Perseroan harus menginformasikan hasil karya
yang dihasilkannya baik selama maupun di luar jam kerja,
jika hasil karya tersebut terkait dengan bisnis atau operasi
Perseroan. Perseroan berhak atas seluruh manfaat (exclusive
benefits) dari paten, dan lain-lain yang terkait dengan hasil
karya dimaksud di atas.

14. Intellectual Property Right


Company's personnel must respect the intellectual
property rights of others because of any unauthorized use
of intellectual property rights of others may result in the
Company bears in civil lawsuits and compensations. Every
individual of the Company should participate actively to
protect intellectual property rights of the Company. The
individuals of the Company who participate / work in the
development of a process or product that will be used by the
Company, or the Companys individual that has the right for
the attainments, must treat information related to the process
or product of as companys property during employment
or after no longer work for the Company. All individual of
the Company has to inform the produced attainment both
during and outside working hours, if the attainment related
to the business or operations of the Company. The Company
is entitled to all benefits (exclusive benefits) of the patent,
and other benefit related to the mentioned attainment.

Penerapan dan Pelanggaran Etika


Usaha dan Tata Perilaku

Implementation and Violation of


Code of Conduct

Proses penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan


Perseroan melibatkan seluruh manajemen dan seluruh level
insan Perseroan. Dengan bantuan Komite GCG dan Pemantauan
Risiko, Dewan Komisaris bertanggung jawab atas dipatuhinya
Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan. Direksi
bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku
dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan
Internal (SPI). Direktur, Manajer, dan setingkat Manajer
bertanggung jawab atas penerapan di lingkungan unit kerjanya
masing-masing. Direksi kemudian menunjuk Manajer SPI sebagai
penanggung jawab pelaporan pelanggaran pelaksanaan Etika
Usaha dan Tata Perilaku. Setiap insan Perseroan menerima 1
(satu) salinan Etika Usaha dan Tata Perilaku dan menandatangani
formulir pernyataan yang diperbaharui dan ditandatangani
kembali setiap tahunnya.

The implementation process of code of conduct in Companys


environment involving all management and all level of individual
in the Company. With the help of GCG and Risk Monitoring
Committee, Board Of Commissioners responsible for the
compliance of Companys code of conduct. Board of Directors
responsible for the implementation of code of conduct with
the help of Corporate Secretary and Internal Audit Unit. Board
of Directors, Managers, and Manager level responsible for
the implementation within each work unit. Each Companys
individual receives 1 (one) copy of Code of Conduct and sign
the acknowledgment form that is updated and sign back yearly.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 93 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

Perseroan juga memberlakukan sanksi atas pelanggaran Etika


Usaha dan Tata Perilaku sesuai dengan berat/ringan, sifat, dan
seringnya pelanggaran dilakukan. Prosedur pemberian sanksi
sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan
dengan Serikat Pekerja Perseroan. Selain sanksi, Perseroan
mengharuskan setiap insan Perseroan untuk melaporkan adanya
pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku yang diketahui.

Company also impose sanctions for breach of Code of Conduct


depends on the heavy/light, nature and frequency of the
violation. Sanction procedure based on Collective Employee
Agreement between the Company and Company Employee
Union. Other than sanction, Company obligate each individual
to report breach of Code of Conduct.

Sosialisasi dan Internalisasi

Socialization and Internalization

Dalam penerapannya, Perseroan mengharapkan kesadaran


sebagai fondasi bagi pelaksanaan Etika Usaha dan Tata
Perilaku bagi seluruh insan Perseroan. Untuk itu, sosialisasi dan
internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku dilakukan sebagai
upaya memberikan fondasi yang kuat bagi pelaksanaan dan
penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Setiap insan Perseroan
dapat meminta penjelasan atau menyampaikan pertanyaan
terkait dengan Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada atasan
langsung atau kepada Sekretaris Perusahaan sebagai fungsi
yang ditunjuk bertugas untuk melaksanakan sosialisasi dan
internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada seluruh
insan Perseroan.

In the implementation, company expects the awareness as


foundation of Code of conduct implementation for all individual
of the Company. Therefore, the socialization and interalization
of Code of Conduct is conducted as the effort to give a strong
foundation for the implementation of Code of Conduct. Each
individual of the Company may request explanation or ask
question related to Code of Conduct directly to their immediate
supervisor or to Corporate Secretary as the appointed unit to
conduct socialization and internalization of Code of Conduct
to all individual of the Company.

Di samping itu, setiap insan Perseroan dapat memberikan


masukan untuk penyempurnaan Etika Usaha dan Tata Perilaku
kepada Sekretaris Perusahaan yang kemudian akan diusulkan
sebagai pembaruan dan revisi untuk kemudian dirumuskan oleh
Dewan Komisaris melalui Komite GCG dan Pemantau Risiko.

In addition, every individual can give suggestion to improve


Code of Conduct to the Corporate Secretary which will then be
suggested as renewal and revision which later will be defined
by Board of Commissioners through GCG committee and risk
monitoring

Pedoman pengendalian Gratifikasi

Gratification control guidelines

Sebagai turunan dari Etika Usaha dan Tata Perilaku, Perseroan


merumuskan Pedoman Gratifikasi sebagai salah satu acuan
pengelolaan proses bisnis dan aktivitas operasi yang yang bebas
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dan memperhatikan
prinsip-prinsip GCG. Pedoman ini disusun sebagai sikap tegas
terhadap pengendalian Gratifikasi yang melibatkan insan
Perseroan, meskipun dalam kegiatan usaha Perseroan, Gratifikasi
merupakan hal yang mungkin sulit dihindari oleh insan Perseroan.
Hal ini penting untuk dibudayakan di lingkungan Perseroan
sebagai suatu proses pembelajaran bagi Insan Perseroan yang
mempunyai harkat, martabat dan citra yang tinggi dalam
hubungan bisnis dengan para pemangku kepentingan.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Derived from Code of Conduct, Company defines gratification


guidelines as one of referral of managing the business and
operation activity which is free from the corruption, collusion,
and nepotism and paying attention to the GCG principle. This
guideline is made as assertiveness to control the gratification
which involving all Company's individual, although in Companys
business, gratification is hard to be avoided by the individuals.
This is important to be practiced in working environment as a
learning process for all individual that have dignity and high
image in business relation to all stakeholders.

- 1 94 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Pengertian, Ruang Lingkup dan


Prinsip Dasar Gratifikasi

The definition, scope and basic


principle of gratification

Perseroan mendefinisikan Gratifikasi sebagai kegiatan pemberian


dan/atau penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan, baik
yang diterima/diberikan di dalam negeri maupun di luar
negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan oleh
Insan Perseroan terkait dengan wewenang/jabatannya di
Perseroan, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan
yang mempengaruhi independensi, objektivitas, maupun
profesionalisme Insan Perseroan.

The Company define gratification as the activity of giving and/


or accepting present/souvenirs and entertainment, whether
it is given/accepted inside or outside the country and that is
done using electronic or without electronic means, that is done
by individual of company related to authorities/position in the
company, so it can raise interest collision which can affect the
independency, objectivity as well as professionalism of the
individuals in the Company.

Hadiah/cinderamata adalah objek dari Gratifikasi dalam arti


luas, yakni meliputi uang, barang, rabat (diskon), komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Pengendalian Gratifikasi menjadi sangat penting bagi Perseroan
karena Gratifikasi tersebut dapat berpotensi menjadi tindak
pidana suap dan merupakan salah satu tindakan Korupsi yang
dapat memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif
bagi Perseroan. Suatu Gratifikasi akan berubah menjadi tindak
pidana suap apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
1. Gratifikasi tersebut berhubungan dengan wewenang/
jabatan di Perseroan;
2. Gratifikasi yang berupa penerimaan/pemberian Hadiah/
Cinderamata dan Hiburan tidak dilaporkan kepada
atasan langsung.

Presents / souvenirs was the object of gratification; in a wider


sense it is the money, stuff, rebate ( discount ) the commission,
loans, without interest a journey, a kind of inn, a tour, treatment
for free, and other facilities. Gratification to control are essential
for the company because the gratuity could potentially be
criminal extortion and is one of the corruption that can provide
law and the negative impact of the company. A gratuity be
turned criminal extortion when fulfilling elements as follows:

Prinsip dasar Perseroan atas Gratifikasi terbagi dalam dua


kegiatan, yaitu pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dan
penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan. Seluruh Insan
Perseroan dilarang baik secara langsung atau tidak langsung
memberi Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan kepada setiap
pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing Perseroan
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal
yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk
melakukan dan/atau tidak melakukan suatu hal berkaitan
dengan kedudukan/jabatannya. Seluruh Insan Perseroan yang
karena jabatannya dan/atau anggota keluarganya (keluarga inti)
dilarang untuk menerima atau meminta baik secara langsung
atau tidak langsung Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan
dari setiap pihak yang memiliki hubungan bisnis atau pesaing
Perseroan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau
sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundangundangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak
dimaksud untuk melakukan dan/atau tidak melakukan suatu
hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.

The Companys basic principle on Gratuity is divided into two,


namely the provision of Gifts/Souvenirs and Entertainment, and
the acceptance of Gifts/Souvenirs and Entertainment. The entire
Companys personnels are prohibited, be it directly or indirectly,
to provide Gifts/Souvenirs and or Entertainment to anyone with
business relationship with the Company, or the competitor of the
Company, which aims to obtain information, or something that
is not justified by the provisions of the applicable legislation, or
to affect parties intended to do and/or not do something related
to their position/office. The entire Companys personnel, in which
because of his or her position and/or because the members of his
or her family (nuclear family) are forbidden to accept or ask, either
directly or indirectly, for Gifts/Souvenirs and or Entertainment, to
any party who has business relationship or a competitor of the
Company, which aims to obtain information, or something that
is not justified by the provisions of the applicable legislation, or
to influence the parties intended to do and/or not do something
related to his or her position/office.

Actualizing the Momentum of Revitalization

1.
2.

- 1 95 -

The gratification associated with their respective authorities


/ the employment in the company;
Gratuity and acceptance of gifts and souvenirs and
entertainment not reported to the immediate superior

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

Insan Perseroan wajib melakukan penolakan atas tawaran/


pemberian Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Pedoman ini,
dengan cara santun terhadap tawaran/pemberian dimaksud,
dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan
ini kepada pihak yang menawarkan/memberi.

The Companys personnel are required to refuse the offer/giving


of Gifts/Souvenirs and or Entertainment that does not comply
with the provisions set forth in this Code, by courtesy of the offer/
provision in question, by giving an explanation of the policies
and rules to those who offer/give.

Batasan Gratifikasi

Gratification Limitation

Di luar pelarangan atas Gratifikasi, Perseroan memperbolehkan


dilakukannya pemberian Gratifikasi dengan batasan sepanjang
pemberian tersebut dimaksudkan untuk membina hubungan
baik dalam batas-batas yang sesuai dengan kewajaran dan
memperhatikan hubungan yang setara, saling menghormati dan
tidak bertujuan untuk menyuap pihak yang bersangkutan untuk
memberikan sesuatu hal kepada Perseroan yang tidak menjadi
hak Perseroan secara hukum. Pemberian Hadiah/Cinderamata
dan/atau Hiburan tidak diperbolehkan dalam bentuk uang tunai
dan tidak diperbolehkan dalam bentuk-bentuk yang melanggar
kesusilaan dan hukum.

Outside the restriction of gratification, company allows the


gratification with the limitation that the gift aim to build good
relation and considering equal relation, respectful and not aiming
to bribe the party concerned to give something to the company
that the company is not legally entitled. Giving present/souvenirs
and/or entertainment is not allowed in the form of fresh money
and is not allowed in the form that violate the morality and law.

Pemberian Hadiah/Cinderamata berupa barang yang


dimaksudkan untuk promosi Perseroan, wajib mencantumkan
logo Perseroan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan
dari barang dimaksud. Pemberian honorarium rapat kepada
Pihak Ketiga diperbolehkan sebagai apresiasi atas sumbangan
pemikiran dan keahlian yang telah diberikan kepada
Perseroan atas undangan resmi dari Perseroan, sepanjang
kriteria dan besaran honorarium tersebut telah diatur dalam
peraturan perusahaan.

Giving present/souvenir in the from of goods that intended


to promote the company, must put company logo that is not
separated from the goods. Giving the meeting honorarium
to third parties is allowed as appreciation of idea and skill
contribution that has been given to company as formal invitee by
company, as long as the criteria and the amount of honorarium
has been stated in companys regulation.

Pemberian Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan berupa


barang/uang/setara uang diperbolehkan dalam hal Insan
Perseroan menghadiri acara Pernikahan, Khitanan, Kelahiran,
atau Musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar
Rp1 juta untuk setiap acara ke relasi Perseroan, sepanjang
pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi
pihak penerima, untuk melakukan dan/atau tidak melakukan
sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya. Jamuan
makan tidak perlu dibatasi sejauh memenuhi kewajaran dan
dilakukan di tempat yang terhormat dan tetap menjaga citra
positif Perseroan.

Giving present/souvenir and/or entertainment in the form of


goods/money/cash equivalent is allowed if the individual attend
the wedding, circumcision, birth or accident with the maximum
amount of Rp1 million for each events to companys partners, as
long as the gift is not aiming to influence the other parties to do
and/or not to do something related to authorities/position. The
banquet doesn't need to be limited as long as its still natural
and reasonable and done in a respectful place and still maintain
the positive image of the company.

Dalam menerima Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan,


Perseroan memperbolehkan insan Perseroan untuk menerima
dengan batasan menerima Hadiah/Cinderamata yang

In accepting present/souvenirs and/or entertainment, company


allows the individual to accept with the limitation of accepting
present/souvenirs that has logo/name of the company. The

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 96 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

mencantumkan logo/nama perusahaan pemberi, dengan


logo dan nama perusahaan/pihak yang memberikan bendabenda dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari kebijakan/promosi perusahaan pemberi dan merupakan
benda-benda yang lazim sebagai bentuk promosi perusahaan.
Penerimaan juga diperbolehkan untuk benda-benda yang tidak
memiliki nilai finansial yang tinggi, seperti buku, compact disc dan
sebagainya; Hadiah/Cinderamata yang bukan berupa pemberian
yang melanggar kesusilaan dan hukum; serta honorarium
sebagai pembicara/narasumber yang diundang secara resmi oleh
Pihak Ketiga sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan
keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebut
tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Indofarma untuk
melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan
dengan kedudukan/jabatannya.

Companys logo and name of the giver is integral part of


regulation / companys promotion. The acceptance is allowed
for goods that don't have high financial values such as books,
compact disc, and so on; present/souvenirs are not something
that violate the decency and laws; and honorarium as a speaker
who is invited formally from third party as appreciation for the
idea and skill contribution as long as the gift is not aiming to
influence the individual to do and/or not do something related
with authority/position.

Perseroan juga memperbolehkan pemberian Hadiah/


Cinderamata berupa barang/uang/setara uang dalam hal Insan
Perseroan menyelenggarakan acara pernikahan, khitanan,
kelahiran, atau terkait dengan musibah, dengan nilai pemberian
maksimum sebesar Rp1 juta per acara, sepanjang pemberian
tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Perseroan
untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu hal
berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.

Company also allows the gift of present/souvenir in form


of goods/money/cash equivalent if the individual organize
wedding, circumcision, birth or related to disaster with the
amount doesnt exceed 1 million rupiah per event, as long as
the gift doesnt intend to influence the individual to do/or not
to do something related to authority/position.

Diperbolehkannya penerimaan Hiburan oleh insan Perseroan


diberikan dalam batas kewajaran, seperti Hiburan tidak dilakukan
secara terus-menerus oleh pihak pemberi kepada Insan
Perseroan atau anggota keluarganya; bila penolakan terhadap
Hiburan dimaksud dikhawatirkan dapat mempengaruhi
hubungan bisnis secara institusi antara Perseroan dengan
Pihak Ketiga yang menawarkan Hiburan; tidak mengganggu
waktu kerja Insan Perseroan yang bersangkutan; dan tidak
melakukan pembicaraan mengenai pemberian informasi internal
Perseroan yang dapat menimbulkan kecurangan dan benturan
kepentingan. Dalam kondisi tertentu dimana Insan Perseroan
tidak dapat menghindar untuk menerima pemberian dari Pihak
Ketiga dan/atau pada posisi dimana barang/uang/setara uang
atau dalam bentuk apapun, pemberian tersebut sudah ada di
suatu tempat yang dititipkan kepada atau melalui orang lain
tanpa sepengetahuan Insan Indofarma tersebut, maka yang
bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak
mungkin dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera
melaporkan kepada atasan langsung secara tertulis sesuai
mekanisme yang telah diatur.

Permissibility of the acceptance of Entertainment by company


individual is granted within reasonable limits, such as the
entertainment is not done continuously by the grantor to the
individual of the Company or members of their family; if the
rejection of the Entertainment is feared could affect the business
relation between the Company and third parties who offer the
entertainment; do not interfere the Individuals working time;
and not having talks to give internal information that could
lead to fraud and conflict of interest. In certain circumstances
where the individual can not avoid for receiving gifts from third
parties and / or in the position where the goods / money / cash
equivalent or in any other form, such gift already exists in a
place that is kept by or through any other person without the
knowledge of the individual, then the individual shall return
it. If this is not possible, then the individual must immediately
make written report to supervisor according to the mechanism
set out in this guidelines.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 97 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

Apabila insan Perseroan diminta untuk memberikan Hadiah/


Cinderamata dan Hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana batasan yang telah ditentukan Perseroan,
hendaknya insan Perseroan melakukan penolakan dengan cara
santun terhadap permintaan tersebut dengan memberikan
penjelasan terhadap kebijakan dan aturan ini kepada
Pihak Ketiga.

If the individual is asked to give the Gifts / Souvenirs and


entertainment that does not comply with the regulation as
limitation has been specified by the Company, the individual
shall do polite rejection of that request politely by providing an
explanation of the policies and rules to Third Parties.

Penerapan Pengendalian
Gratifikasi, Pelaporan dan Sanksi

Gratification Control
Implementation, Reporting, and
Punishment

Dalam Pengendalian Gratifikasi, Perseroan menerapkan


mekanisme pelaporan atas definisi, ruang lingkup, prinsip
dasar dan batasan-batasan Gratifikasi. Insan Perseroan wajib
melaporkan penerimaan Hadiah/Cinderamata dan atau Hiburan
di luar batasan yang sudah diatur Perseroan melalui atasan
langsung, atau melalui mekanisme Pelaporan Pelanggaran/
Whistle Blowing System. Untuk penerimaan berupa barang cepat
kadaluwarsa seperti makanan dan minuman, pemberian dapat
diserahkan kepada lembaga sosial untuk digunakan kepada
masyarakat yang lebih membutuhkan. Sementara penerimaan
berupa barang tidak cepat kadaluwarsa seperti uang, emas,
dan lainnya, wajib disimpan di bagian keuangan sampai
dengan ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan
tersebut oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi. Sekretaris
Perusahaan kemudian membuat rekapitulasi penerimaan
Hadiah/Cinderamata serta melaporkannya kepada Komisi
Pemberantasan Korupsi sebagai bagian dari komitmen Perseroan
memberantas tindak suap dan korupsi di lembaga negara/BUMN.

In gratification Control, the Company implement a reporting


mechanism on the definition, scope, basic principles and
limitations of Gratification. Individuals are required to report
the receipt of Gifts / Souvenirs and or entertainment beyond
the limits that have been set by the Company, through direct
supervisor, or through mechanisms of Reporting Violations /
Whistle Blowing System. For receiving quick-expired goods
such as food and beverage, it can be submitted to the social
agencies to be used by people in need. While acceptance in
the form of not-quick-expired goods such as money, gold, and
others, shall be kept in finance until the status of ownership
of such acceptance determined by the Corruption Eradication
Commission. Corporate Secretary then a recapitulating the receipt
of Gifts / Souvenirs and report it to the Corruption Eradication
Commission as part of the Company's commitment to fight the
bribery and corruption in state agency/state-owned enterprise.

Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pedoman Pengendalian


Gratifikasi ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku serta ketentuan dan peraturan yang
berlaku di Perseroan.

Violations of the regulation of this Gratification Control


Guidelines will be penalized in accordance with applicable
laws and regulations and the applicable rules and regulations
in the Company.

Guideline of state officials


wealth report

Pedoman Laporan Harta Kekayaan


Penyelenggaraan Negara
Prinsip Dasar Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggaraan
Negara

Basic principle of state officials


wealth report

Sebagai BUMN yang dimiliki oleh Negara melalui Pemerintah


Indonesia, Perseroan wajib mentaati peraturan perundangundangan yang mengikat. Salah satu bentuk peraturan

As SOE that is owned by the State through the Government


of Indonesia, the Company shall comply the binding laws and
regulations. One form of legislation that is based on the spirit

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 1 98 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

perundang-undangan yang dilandasi oleh semangat


pemberantasan korupsi dan tindakan penyimpangan internal
adalah kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggaraan
Negara (LHKPN).

of fighting corruption and internal fraud action is the obligation


to report the State officials wealth.

LHKPN merupakan daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara


Negara yang dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi sebagaimana yang diatur
dalam Keputusan KPK No. KEP 07/KPK/02/2005 tentang Tata
Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Undang-Undang No.
30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi menegaskan wewenang KPK melaksanakan langkah
atau upaya pencegahan korupsi antara lain melalui pendaftaran
dan pemeriksaan terhadap LHKPN. Selain itu, UndangUndang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara
Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme,
mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara wajib melaporkan
dan mengumumkan Harta Kekayaannya sebelum dan setelah
memangku jabatan serta bersedia diperiksa kekayaannya
sebelum dan setelah menjabat. Dalam Undang-Undang No. 28
Tahun 1999 pasal 2 (7) beserta penjelasannya, diuraikan bahwa
pejabat lain yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya
dengan penyelenggaraan negara termasuk Dewan Komisaris,
Direksi, dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

LHKPN is a whole list of State Officials Wealth as outlined


in LHKPN form that has been specified by the Corruption
Eradication Commission as set out in the KPK Decision No. KEP
07 / KPK / 02/2005 on the Registration Procedures, Inspection
and Announcements of State Officials Wealth Report. Law No.
30 of 2002 on the Corruption Eradication Commission asserted
the authority of KPK to implement the steps or prevention efforts
for corruption, among others through the registration and
inspection of LHKPN. In addition, Law No. 28 of 1999 about the
Country administration that is Clean and Free from Corruption,
Collusion and Nepotism, mandates that every operator shall
report and announced the wealth before and after taking
position and willing to be examined before and after taking
position. In Law No. 28 of 1999 Article 2 (7) in the explanation,
elaborated that other officials who have strategic function in
relation to the administration of the country, including the
Board of Commissioners, Directors, and other structural officials
at the State Owned Enterprises (SOE) and the Regional Owned
Enterprise (ROE)

Pemeriksaan LHKPN yang disampaikan kepada KPK bertujuan


untuk mewujudkan Penyelenggara Negara yang mentaati asasasas umum penyelenggaraan negara yang bebas dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya.
Setiap Penyelenggara Negara dituntut untuk melaporkan
kekayaanya melalui formulir LHKPN yang telah disediakan KPK
untuk diisi secara jujur, benar dan lengkap, agar KPK dapat
menganalisis, mengevaluasi, serta menilai atas seluruh jumlah,
jenis dan nilai Harta Kekayaan yang dilaporkan, secara benar,
cepat, tepat, akurat dan bertanggung jawab.

LHKPN examination that is delivered to KPK aims to realize


the country administration that obey general principles of
country administration that is free from corruption, collusion,
and nepotism, and other misconduct act. Each State Officials
are required to report the wealth through LHKPN form that is
provided by KPK to be filled in an honest, true and complete
manner so that KPK can analyze, evaluate, and assess the whole
amount, type and value of assets that are reported in true, fast,
precise , accurate and responsible way.

Dasar Hukum dan Peraturan Dalam


Menerapkan LHKPN di Perseroan

Legal Standing and Regulations in


Implementing LHKPN in the Company

Dalam menerapkan LHKPN, Perseroan menimbang beberapa


dasar hukum dan peraturan sebagai landasan cara pandang
penerapan LHKPN di lingkungan Perseroan. Dasar hukum
tersebut yaitu:

In the implementation of LHKPN, the Company considers


some of the legal standing and regulations as the basis of
the implementation of LHKPN within the Company. The legal
basis are:

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 1 99 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang


Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme;
2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/BUMN/2011
pasal 2 (1) yang mewajibkan BUMN menerapkan GCG;

1. Law No. 28 of 1999 about the State administration that is


Clean and Free from Corruption, Collusion and Nepotism;
2. Law No. 30 of 2002 about the Corruption
Eradication Commission;
3. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises
No. PER-01 / SOE / 2011, Article 2 (1) which requires SOE
to implement GCG;
4. Decree of the Minister of State Secretary SK-16 /
S.MBU / 2012 on the indicators / parameters of
the Assessment and Evaluation of Good Corporate
Governance Implementation;
5. Code of Business Ethics and Conduct of the Company;
and
6. Article 18 of Article of Association on the duties and
authority of the Board of Directors.

4. Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. SK-16/S.


MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan
Evaluasi atas Penerapan GCG;
5. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Perseroan; dan
6. Anggaran Dasar Perseroan pasal 18 tentang tugas dan
wewenang Direksi.

Pedoman LHKPN Perseroan

Guideline of Companys LHKPN

Sesuai surat keputusan Direksi Perseroan No. 766/DIR/SK/


XI/2012 tanggal 20 November 2012, Perseroan merumuskan
kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN dengan
menetapkan pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN meliputi:
1. Anggota Dewan Komisaris
2. Anggota Organ Pendukung Dewan Komisaris
3. Anggota Direksi
4. Sekretaris Perusahaan
5. Manajer atau pejabat 1 (satu) tingkat di bawah Direksi

In accordance to board of directors decree No. 766 / DIR / SK /


XI / 2012 dated November 20, 2012, the Company formulated a
policy on Compliance and LHKPN management by appointing
the officials who obligated to submit LHKPN, including:
1. Members of the Board of Commissioners
2. Support members of the Board of Commissioners
3. Members of Board of Directors
4. Corporate Secretary
5. Manager or officer 1 (one) level below the board of
Directors

Masing-masing pejabat di atas diwajibkan menyampaikan


LHKPN kepada KPK. Kewajiban penyampaian LHKPN termasuk
awal menjabat dengan maksimal waktu pelaporan 3 (tiga) bulan
setelah menjabat; dan pelaporan kembali saat mutasi, promosi,
pensiun, atau telah menduduki jabatan yang sama selama 2 (dua)
tahun berturut-turut. Kepada pejabat yang wajib menyampaikan
LHKPN dan tidak mematuhi ketentuan penyampaian LHKPN
ini, Perseroan mengenakan sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

Each officer above is obligated to submit the LHKPN to KPK.


LHKPN including the obligation of LHKPN submission including
the initial reporting period served with a maximum of 3 (three)
months after taking position; and reporting back when transfer,
promotion, retirement, or has occupied the same position for
two (2) consecutive years. To the officer who obligated to submit
LHKPN and does not comply with the provisions of this LHKPN
submission, the Company impose sanctions in accordance with
the applicable laws.

benturan kepentingan

CONFLICT OF INTEREST

Prinsip Dasar Benturan


Kepentingan

Basic Principle of
Conflict of Interest

Benturan kepentingan adalah keadaan di mana insan Perseroan


mempunyai kepentingan selain kepentingan Perseroan sehingga

Conflict of interest is a situation where the individual has interests


other than the interest of the Company so it affects the decision-

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 00 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengakibatkan


Perseroan tidak mendapatkan hasil terbaik. Perseroan secara
tegas memberikan dasar dan batasan terjadinya benturan
kepentingan pada situasi berikut:
1. Melakukan transaksi dan/atau menggunakan harta
Perusahaan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga,
atau golongan;
2. Menerima dan/atau memberi hadiah/manfaat dalam
bentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukannya
di dalam Perusahaan;
3. Memanfaatkan informasi rahasia dan data bisnis
Perusahaan untuk kepentingan di luar Perusahaan;
4. Terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
pengelolaan Perusahaan pesaing dan/atau perusahaan
mitra atau calon mitra lainnya;
5. Mempunyai hubungan keluarga sedarah dan atau
semenda sampai dengan derajat ketiga dengan anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

making and cause the Company not to get the best results. The
Company boldly provide basic and limit for conflict of interest
in the following situations:

Insan Perseroan diharuskan menghindari kondisi, situasi ataupun


kesan adanya benturan kepentingan dan penyalahgunaan
jabatan dengan cara:
1. Mematuhi peraturan, sistem, dan prosedur
yang ditetapkan.
2. Tidak memiliki saham/kepemilikan dalam badan usaha
yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
termasuk suami/istri, anak, dan saudara sekandung.
3. Tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung
dengan aktivitas Perseroan, termasuk suami/istri, anak,
dan saudara sekandung.
4. Tidak merangkap jabatan dan/atau bekerja di Perseroan
lain termasuk anak usaha Perseroan yang berafiliasi
sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan
menjadi tidak obyektif.
5. Tidak memberikan atau menerima pinjaman dari
penyedia barang dan/atau jasa dan konsumen.
6. Tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti
rekruitmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi,
pemutusan hubungan kerja (PHK) apabila berada
dalam posisi/kedudukan yang menyebabkan
benturan kepentingan.

Company Individuals are required to avoid a condition,


situation or impression of conflict of interest and position
misapplication by:
1. To Comply the established regulations, systems, and
procedures
2. Not having stock / ownership in enterprises who are
partners or competitors of the Company in the amount
that can influence the decision-making, including the
husband / wife, children, and siblings.
3. Not having a business that is directly related to the
activity of the Company, including the husband / wife,
children, and siblings.
4. Not holding double positions and / or work in other
Company including the Company's subsidiary that
affiliated that can cause un-objective decisions making.

Dalam board manual yang disusun sebagai pedoman kerja


Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan melarang anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi untuk melakukan tindakan
yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil
keuntungan pribadi dari pengambilan keputusan dan/atau
pelaksanaan kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah.

In the board manual prepared as work guidelines of the Board of


Commissioners and Directors, the Company prohibits members
of the Board of Commissioners and Directors to carry out actions
that have a conflict of interest and take personal advantage
from decision-making and / or the implementation of the
Companys activities other than a legitimate income. In the

Actualizing the Momentum of Revitalization

1. Conducting transactions and / or using Companys assets


for the benefit of themselves, their families, or groups;
2. Receiving and / or giving gifts / benefits of any kind
related to their position in the Company;
3. Make use of confidential information and business data
for the interest outside the company
4. directly or indirectly engage in the management of
competitors company and / or a partners company or
other potential partners;
5. Have a family and or marriage relationship up to the third
degree with members of the Board of Directors and / or
members of the Board of Commissioners.

5. Not giving or accepting loan from goods and / or services


providers and consumers.
6. Not getting involved in talent processes such as
recruitment, performance appraisal, promotion, transfer,
termination of employment when in position/ role that
cause conflict of interest.

- 2 01 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

Dalam hal anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi akan


melakukan tindakan yang mempunyai kebenturan kepentingan,
maka anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi harus
mendapat persetujuan dari para pemegang saham independen
atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS
dan ditegaskan dalam bentuk akta notaris sebagaimana diatur
dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

case of members of the Board of Commissioners and Directors


will take action that has conflict of interest, the members of
the Board of Commissioners and Directors must get approved
from the independent shareholders at the Annual GMS and
confirmed in the form of a notarial deed as stated in Financial
Services Authority.

Perseroan melalui anggota Dewan Komisaris dan Direksi


berkewajiban mengungkapkan dan melaporkan situasi/kondisi
yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang
dihadapi kepada pemegang saham; agar kemudian pemegang
saham dapat meneliti situasi/kondisi yang menunjukkan indikasi
adanya benturan kepentingan yang dilaporkan dan mengambil
keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. Selain itu, seluruh
karyawan wajib melaporkan kepada Direksi melalui atasannya
secara berjenjang tentang situasi/kondisi yang menunjukkan
indikasi adanya benturan kepentingan yang dihadapi; agar
kemudian Direksi meneliti situasi/kondisi yang menunjukkan
indikasi adanya benturan kepentingan yang dilaporkan dan
mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut.

Company through the Board of Commissioners and Directors


obligated to disclose and report the situation / condition
indicating the presence of conflict of interest faced by the
shareholders; so then shareholders can examine situations /
conditions indicating the existence of conflict of interest that
is reported and made the decision to solve the situation. In
addition, all employees must report to the Board of Directors
through hierarchical superiors about the situation / condition
indicating the presence of conflict of interest; so then the Board
of Directors can examine the situation / condition indicating
the presence of conflict of interest collision that is reported and
made the decision to solve the situation.

Pengungkapan Benturan
Kepentingan

Conflict of Interest Disclosure

Pada tahun 2013 dan 2014, tidak terdapat pelaporan


benturan kepentingan.

In 2013 and 2014, there was no conflict of interest reported.

Whistleblowing System

Whistleblowing System
Prinsip Dasar Sistem Pelaporan
Pelanggaran

Basic Principles of Violation


Reporting System

Whistleblowing System (WBS), atau sistem pelaporan pelanggaran,


merupakan wujud komitmen tinggi dari Perseroan untuk
menerapkan GCG sesuai dengan prinsip-prinsipnya. Perseroan
mendefinisikan Whistleblowing System sebagai sistem yang
mengelola pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku
melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara
rahasia, anonim dan mandiri (independent) yang digunakan
untuk mengoptimalkan peran serta insan Perseroan dan
mitra bisnis dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di
lingkungan Perseroan.

Whistleblowing System (WBS), or violation reporting system


is the realization of the high commitment from Company to
implement GCG in accordance with its principles. The Company
defines Whistleblowing System as a system that handles
complaints / disclosure regarding unlawful behavior, unethical
act / not decent act in secret, anonymous and independent,
which is used to optimize the role of Company's individual
and business partners in exposing violations that occurred in
the Company.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 02 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Perseroan telah mengembangkan sistem whistleblowing


yang lebih profesional melalui sistem penanganan yang lebih
baik serta perlindungan yang lebih terjamin bagi pelapor/
whistleblower melalui SK Direksi Perseroan Nomor 670/DIR/
SK/X/2012 tentang Kebijakan Whistle Blowing System di
Perseroan. Laporan pengaduan/pengungkapan disampaikan
kepada pengelola sistem whistleblowing, dalam hal ini Satuan
Pengawasan Internal (SPI), melalui sarana/media yang telah
dijamin independensinya, bebas dari benturan kepentingan,
dan bersifat rahasia. Laporan pengaduan/pengungkapan dapat
disampaikan melalui sarana/media berikut ini:

Telepon:

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

The Company has developed a more professional whistleblowing


system through better handling systems and more secure
protection for the whistleblower. A complaint / disclosure
submitted to the whistleblowing system administrator, in
this case the Internal Audit, through the facility/ media that
guaranteed for its independence, free of conflict of interest, and
confidential. A complaint / disclosure report can be submitted
through the facility/ media as follows:

+62 21 8832 3971

:Phone

+62 21 8832 3975 ext. 234/218


+62 2813 1132 2234
E-mail:

wbs.spi@indofarma.co.id

:E-mail

Website:

www.indofarma.co.id

:Website

Pelapor juga dapat mengirimkan laporan pengaduan/


pengungkapan melalui Kotak Pengaduan yang disediakan di
lingkungan Kantor Pusat Cibitung-Bekasi dan Kantor Pemasaran
Manggarai-Jakarta dan akan diambil setiap satu minggu sekali.

Whistleblower may also submit a complaint / disclosure through


Complaint Box provided in the Central Office Cibitung-Bekasi
and Marketing Office Manggarai-Jakarta and will be taken every
single week.

Proses Penanganan Pengaduan

Complaint Handling Process

Satuan Pengawas Internal (SPI) sebagai pihak yang dipercaya


untuk mengelola sistem whistleblowing kemudian akan
melakukan penelaahan awal atau klarifikasi terhadap
pengaduan/pengungkapan tersebut. Selanjutnya SPI akan
membuat laporannya untuk kemudian dipresentasikan kepada
Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama.
Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur Utama (atau
Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama) akan memutuskan
untuk menghentikannya jika tidak memenuhi persyaratan
indikasi awal atau melanjutkannya dengan membentuk Tim
Investigasi yang terdiri dari Tim SPI.

Internal Audit Unit (IAU) as a trusted party to manage the


whistleblowing system later will conduct initial review or
clarification of complaint / disclosure. Furthermore, IAU will make
its report to be presented to the President Director or Director
appointed by President Director. Based on the results of the
presentation, President Director (or Director who is appointed
by the President Director) will decide to stop it if it does not
meet the requirements of the initial indication or continue to
form an investigative team consisting of IAU team.

Tim Investigasi kemudian akan melakukan investigasi dan


memaparkan hasilnya kepada Manajer SPI dan Direktur Utama
(atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama). Berdasarkan
hasil presentasi tersebut, Direktur Utama (atau Direktur yang
ditunjuk oleh Direktur Utama) akan memberikan keputusan
sebagai berikut:

Investigation team will then investigate and explain the results


to the IAU Manager and President Director (or the Director
appointed by the President Director). Based on the results of
the presentation, President Director (or Director who is appointed
by the President Director) will give a decision as follows:

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 03 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

1. Laporan pengungkapan ditutup, jika tidak terbukti.


2. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku, jika terbukti dan terkait dengan
tindakan administratif.
3. Meneruskan tindak pidana tersebut kepada penyidik
untuk proses lebih lanjut, jika terbukti dan terkait
dengan tindak pidana umum atau korupsi.

1. Report of disclosure is closed, if not proven.


2. Provide appropriate penalties align with
applicable provisions, if proven and related with
administrative actions.
3. Continuing the criminal offense to the investigator
for further proceedings, if proven and associated with
general crime or corruption.

Dalam hal ini, SPI melakukan koordinasi dengan Sekretaris


Perusahaan guna memastikan adanya bukti permulaan yang
cukup dan jika bukti-bukti cukup maka SPI merekomendasikan
kepada Direktur Utama untuk persetujuan.

In this case, the ICU coordinate with the Corporate Secretary


to ensure sufficient preliminary evidence and if the evidence is
enough the ICU recommend President Director for the approval.

Lingkup Pengaduan/
Pengungkapan

Scope of Complaint/Disclosure

Lingkup pengaduan/pengungkapan tidak termasuk


permasalahan yang terkait dengan Ketenagakerjaan/Serikat
Pekerja, LK3, SDM dan fasilitas Perseroan. Adapun hal-hal yang
dapat dilaporkan bersangkutan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Korupsi
2. Suap
3. Benturan kepentingan
4. Pencurian
5. Kecurangan
6. Melanggar hukum dan peraturan perusahaan

The scope of complaints/disclosure not including issues


related to Labor/Trade Unions, HSE, HR and facilities of the
Company. The things that can be reported is associated with
the following criteria:
1. Corruption
2. Bribery
3. Conflict of interest
4. Stealing
5. Fraud
6. Breaking the laws and regulation

Perlindungan Bagi Pelapor

Protection for Whistleblower

Perseroan melalui SPI sebagai pengelola sistem whistleblowing


menjamin perlindungan bagi pihak pelapor dengan
mengedepankan kerahasiaan identitas dari pelapor. Perseroan
juga menjamin perlindungan terhadap pelapor dari segala
bentuk ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak
menyenangkan dari pihak manapun selama pelapor menjaga
kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun.

The Company through Internal Control Unit as administrator of


whistleblowing system ensures protection for the whistleblower
to promote identity confidentiality of the whistleblower. The
Company also guarantees the protection of whistleblower from
all forms of threats, intimidation, punishment or unpleasant
actions from any party as long as the whistleblower keep the
secrecy of the case to any party.

Perlindungan juga berlaku bagi karyawan yang melaksanakan


investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi
terkait dengan pelaksanaan investigasi atas pengaduan/
pengungkapan tersebut. Sedangkan bagi pihak yang melanggar
prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat
sesuai ketentuan yang berlaku di perseroan. Adapun dalam
menjalankan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan/
pengungkapan Perseroan senantiasa berkomitmen untuk
mengedepankan kerahasiaan, azas praduga tidak bersalah,
dan profesionalisme.

Protection also applies to employees who conduct investigations


and those who provide information related with investigation
process for the complaints/disclosure. While for those who violate
the principle of confidentiality will be given severe penalties
according to Company regulations. Meanwhile in conducting
the follow up of every complaints/disclosure, Company is
committed to promoting secrecy, the presumption of innocence,
and professionalism.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 04 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

Pengungkapan
Penyimpangan Internal

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

DISCLOSURE OF INTERNAL DEVIATIONS

Di sepanjang tahun 2013 dan 2014, Perseroan tidak mendapatkan


penyimpangan internal yang dilakukan oleh insan Perseroan.

In 2013 and 2014, there was no internal deviations committed


by the Company's Individual.

Perkara penting dan


permasalahan hukum

IMPORTANT CASE AND LEGAL ISSUES

Perseroan, manajemen dan seluruh insan Perseroan tidak terlibat


dalam perkara penting dan permasalahan hukum di sepanjang
tahun 2014.

The Company, management, and all Company's Individual


have not been involved in important cases and legal issues
throughout 2014.

sanksi administratif

ADMINISTRATIVE PENALTIES

Selama tahun 2014 Perseroan tidak menerima sanksi administratif


dari lembaga dan otoritas yang berwenang.

During 2014, the Company does not receive administrative


penalties from institutions and authorities.

Laporan atas PERSEROAN


yang Mencemari Lingkungan

REPORT OF THE COMPANY POLLUTING THE


ENVIRONMENT

Dalam menjalankan aktivitas operasi dan usahanya, Perseroan


tidak pernah memberikan dampak negatif bagi lingkungan
terutama dalam hal pencemaran lingkungan. Di sepanjang
perjalanan usahanya, Perseroan tidak pernah menjadi terlapor
atas dampak pencemaran lingkungan.

In carrying out its business activities and operations, the


Company has never caused negative impact on the environment,
specifically in terms of environmental pollution. Throughout
its business, the Company has never been the subject report
towards the impact of environmental pollution.

Program Kepemilikan
Saham Oleh karyawan Atau
Manajemen (ESOP/MSOP)

EMPLOYEE OR MANAGEMENT STOCK


OWNERSHIP PROGRAM (ESOP/MSOP)

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)


Perseroan yang digelar di tahun 2001 yang kemudian tertuang
dalam akta No. 8 tanggal 12 Februari 2001 dari Notaris Imas
Fatimah, SH, pemegang saham menyetujui program pemilikan
saham karyawan (Employee Stock Ownership Program/ESOP)
sebanyak 28.125.000 lembar saham untuk jangka waktu 3
tahun. Program pemilikan saham ini diberikan kepada seluruh
karyawan Perseroan.

Actualizing the Momentum of Revitalization

The Companys Extraordinary General Meeting of Shareholders


(EGM) that was held in 2001 as stated in the deed No. 8 on
February 12, 2001 of Notary Imas Fatimah, SH, had the
shareholders approved an Employee Stock Ownership Program
(ESOP) of 28,125,000 shares for the period of 3 years. The stock
ownership program is provided to all employees.

- 2 05 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

Pembagian hak opsi tahun pertama sebesar 1/3 bagian dari


seluruh hak opsi, diterbitkan dengan nilai wajar 115% dari harga
penawaran perdana atau Rp287,5 per saham. Setiap hak opsi
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu
saham seri B baru Perseroan. Pada bulan Mei 2002, Perseroan
telah melaksanakan hak opsi sebanyak 2.392.500 opsi.

The distribution of the first year option for 1/3 of the entire option
rights, issued by 115% of fair value IPO price or Rp287.5 per share.
Each option give the right to the holder to purchase one new
B share series of the Company. In May 2002, the Company has
implemented its option rights for 2,392,500 option.

Pada tahun 2014, Perseroan tidak melakukan opsi saham


untuk program kepemilikan saham oleh karyawan dan/
atau manajemen.

In 2014, the Company does not undertake stock options for


employee and/or management stock ownership program.

Pemenuhan Kewajiban Pajak

MEETING THE TAX LIABILITY

Perseroan selalu melaksanakan kewajiban perpajakan untuk PPh


maupun dalam pembayaran kewajiban Pajak lainnya. Perseroan
tidak memiliki perkara penting atau hal lain terkait pemenuhan
kewajiban pajak.

Company has always carried out its tax obligations for income
tax payment and any other tax liabilities. The Company does
not have important matters or other matters in relation with
the meeting of tax obligations.

STANDAR Ketidaksesuaian dengan


PERNYATAAN AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK)

MISMATCHES WITH STATEMENT OF


FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
(SFAS)

Sesuai dengan laporan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)


Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil untuk Tahun Buku
2014 menyatakan bahwa Perseroan telah memenuhi aspek
kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan beberapa pasal dalam
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri dan
Peraturan Pemerintah lain.

In conform to the report by the Public Accounting Firm (KAP)


Hendrawinata, Eddy, Siddharta, and Tanzil for 2014 Fiscal Year,
it states that the Company has met the compliance aspects of
the provisions articles in the Law, Government Regulations, the
Minister Decree, and any other government regulation.

Tata Kelola keterbukaan Informasi

CORPORATE GOVERNANCE DISCLOSURES

Sesuai asas utama transparansi dalam penerapan GCG dan


Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang dirilis Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), transparansi dan keterbukaan informasi
menjadi salah satu pilar bagi perusahaan terbuka seperti
Perseroan untuk menginformasikan data dan informasi yang
layak bagi pemegang saham, publik dan pemangku kepentingan.
Selain bagian dari pedoman pelaksanaan GCG, tata kelola
transparansi dan keterbukaan informasi akan mengirimkan
pesan atas data dan informasi yang akurat atas progres aktivitas

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Corresponding with main principle of transparency in the


implementation of GCG and Indonesian Corporate Governance
Roadmap released by the Financial Services Authority (OJK),
transparency and disclosure have become one of the pillars for
an open company to inform the proper data and information
to shareholders, the public, and stakeholders. In addition to the
guidelines for GCG implementation, governance transparency
and disclosure will send a message over accurate data and
information towards the activity progress of the Company's

- 2 06 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

operasional dan proses bisnis Perseroan; yang kemudian akan


berimbas pada profil saham Perseroan di pasar modal serta citra
Perseroan di masyarakat luas.

operations and business processes; which will then impacting


the Companys shares profile in the capital market and improving
its image in the community.

Media Komunikasi Pemegang Saham dan


Pemangku Kepentingan

Communication Media for Shareholders and


Stakeholders

Sebagai BUMN perusahaan terbuka, Perseroan mendefinisikan


pemegang saham dalam 2 (dua) kategori besar: Pemerintah
Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN, dan masyarakat
pemegang saham. Sebagai pelaku usaha yang bergerak di
bidang kesehatan dan obat-obatan, Perseroan mengategorikan
pemangku kepentingan dalam beberapa sudut pandang:
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan,
Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pemangku kepentingan
rakyat dan mitra Perseroan, karyawan sebagai insan Perseroan,
konsumen, perusahaan pesaing, mitra kerja dan rekanan,
organisasi profesi, publik pasar modal serta masyarakat luas
sebagai konsumen.

As a public State-Owned Enterprise, the Company defines


shareholders in two (2) major categories: Government of the
Republic of Indonesia through the Ministry of SOEs, and public
shareholders. As a business that is engaged in the field of health
and medicine, the Company categorizes the stakeholders in
several viewpoints: the Government of the Republic of Indonesia
through the Ministry of Health, the House of Representatives
as the people's stakeholders and partners of the Company, the
Company's employees as human beings, consumer, competitor,
partners and associates, professional organizations, capital
market public, and the general population as the consumers.

Di bawah ini tabel yang menggambarkan lini media komunikasi


yang digunakan Perseroan untuk menyampaikan data dan
informasi terkait aktivitas operasional, proses bisnis dan capaiancapaian kinerja yang telah diraih Perseroan.

Below is a table that describes the lines of communication media


to convey the Company's data and information relevant to its
operational activities, business processes, and the outcomes
achieved by the Company's performance.

Pilihan Media Komunikasi Berdasarkan Sasaran Informasi


Communication Media Choices Based on Information Objective
Sasaran
Objectives

Media Komunikasi
Communication Media

Fungsi Media
Media Function

Pemerintah Republik Indonesia melalui


Kementerian BUMN
The Government of the Republic of
Indonesia through the Ministry of SOE

RUPS, Rapat dengan Kementerian BUMN, Laporan


Tahunan
Annual GMS, meeting with the Ministry of SOE, Annual
GMS

Penjelasan tentang kinerja dan kondisi Perseroan terkini.


Describing Company's performance and current
conditions

Publik pemegang saham


Public shareholders

RUPS, Laporan Tahunan, situs elektronik, public expose


Annual GMS, Annual Reports, websites, public expose

Penjelasan tentang laporan kinerja dan kondisi Perseroan


triwulan, tahunan dan isu-isu Perseroan terkini.
Describing Company's performance and current
conditions

Pemegang Saham | Shareholders

Pemangku Kepentingan | Stakeholders


Pemerintah Republik Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan
The Government of the Republic of
Indonesia through the Ministry of Health

Actualizing the Momentum of Revitalization

Rapat dengan Kementerian Kesehatan dengan


Perseroan
Meeting between the Ministry of Health and the
Company

- 2 07 -

Penjelasan tentang program pelayanan kesehatan.


Describing the health care program

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Kode Kepatuhan
Code of Compliance

Pilihan Media Komunikasi Berdasarkan Sasaran Informasi


Communication Media Choices Based on Information Objective
Sasaran
Objectives

Media Komunikasi
Communication Media

Fungsi Media
Media Function

Pemangku Kepentingan | Stakeholders


Dewan Perwakilan Rakyat
House Of Representatives

Rapat Dengar Pendapat (RDP)


Hearing

Penjelasan tentang klarifikasi atas isu-isu terkait dengan


Perseroan.
Describing the clarifying issues related to the company.

Karyawan
Employee

Forum Komunikasi Korporat, Majalah Dinding, dan situs


elektronik
Corporate Communication Forum, Wall Magazine, and
Website

Penjelasan tentang kinerja dan isu-isu yang relevan


terkait Perseroan.
Describing the performance and issues related to the
Company.

Konsumen
Consumer

Brosur dan poster Perseroan, pameran, seminar, jalur


keluhan pelanggan/konsumen, situs elektronik
Companys brochures, posters, exhibitions, seminars,
customer complaints hotlines, website

Penjelasan tentang produk, kegiatan promosi,


penanganan keluhan, dan edukasi tentang obat Generik.
Describing the product, promotional activities, handling
complaints, and education about generic medications.

Mitra Kerja dan Rekanan


Partners

Profil Perseroan, brosur dan poster Perseroan, pameran


Company profiles, brochures and posters, exhibition

Penjelasan tentang peluang kerjasama.


Describing cooperation opportunities

Organisasi Profesi
Professional Organizations

Analyst meeting, media relation


Analyst meeting, media relation

Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan.


Describing the Company's performance and current
conditions.

Publik Pasar Modal


Capital Market Public

Laporan Tahunan, situs elektronik Perseroan, situs


elektronik Bursa Efek Indonesia, situs elektronik Otoritas
Jasa Keuangan
Annual Report, Companys website, Indonesian Stock
Exchange website, Financial Services Authority website

Penjelasan tentang kinerja, rencana Corporate Action dan


kondisi terkini Perseroan.
Describing the performance, Corporate Action plan, and
the current condition of the Company.

Masyarakat/Umum
Public

Situs elektronik, seminar, pameran, public expose,


media massa
Website, seminar, exhibition, public expose, mass
media

Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan.


Describing the performance and the current condition of
the Company.

Public Expose dan Media Massa

Public Expose and Mass Media

Perseroan melakukan public expose kepada pemegang saham,


pemangku kepentingan dan masyarakat umum tentang aktivitas
operasi dan proses bisnis Perseroan. Public expose dilakukan
melalui hubungan dengan media massa; baik media massa
cetak, digital maupun televisi, dan analis pasar modal. Perseroan
memandang public expose yang dilakukan akan membantu
Perseroan dalam menyampaikan informasi yang lebih luas dan
menjangkau khalayak lebih banyak.

The Company provides the public expose to shareholders,


stakeholders and the general public about the activities of the
Company's operations and business processes. Public Expose
is done through mass media relations; both printed media,
digital and television. The Company sees the public expose
that conducted through mass media relations will assist the
Company in conveying information and reach wider audience.

Di sepanjang tahun 2014, Perseroan menggelar 1 (satu) kali


public expose yang diselenggarakan pada tanggal 2 Desember
2014. Public expose tersebut memberikan paparan tentang
kinerja Perseroan hingga kuartal III tahun 2014 dan prospek
kinerja sampai dengan akhir tahun 2014.

In 2014, the Company held 1 (one) public expose held on


December 2, 2014. The Public Expose provides exposure of the
Company's performance in the third quarter of 2014 and the
prospect of performance until the end of 2014.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 08 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Transparansi Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance Transparency

TRANSPARENCY OF FINANCIAL AND NONFINANCIAL CONDITION THAT HAS NOT


DISCLOSED IN OTHER REPORTS

Transparansi Kondisi Keuangan


dan Non Keuangan yang Belum
Diungkap dalam Laporan Lainnya
Informasi keuangan dan non keuangan dari Perseroan telah
disusun dan dilaporkan secara transparan kepada pemegang
saham, pemangku kepentingan dan lembaga lain yang
dipersyaratkan. Informasi dilaporkan sesuai target waktu,
tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai
sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur
dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan
Perseroan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa:
Laporan Triwulan.
Penjelasan dan klarifikasi atas pemberitaan di media
massa, kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas
Jasa Keuangan.
Keterbukaan informasi terkait Corporate Action dan
Public Expose.
Laporan administrasi bulanan pemegang
saham Perseroan.
Laporan Tahunan.

Financial and non-financial information of the Company


have been prepared and reported in a transparent manner to
shareholders, stakeholders, and other agencies as required. The
information reported to the appropriate target date, presented
completely and accurately, updated, full, and adequate in
accordance with the procedures, the type, and the scope set
forth in the provisions of the Transparency of Financial Condition.
The information presented by the report include:
Quarter Report
Explanation and clarification of media coverage,
to Indonesia Stock Exchange and the Financial
Services Authority.
Disclosure of information related to corporate action
and public expose
Monthly Administration Report on the Companys
shareholders
Annual Report

Rangkap Jabatan Anggota


Dewan Komisaris dan Direksi
Pada Perusahaan Lain

DUAL POSITION OF member BOC AND


BOD IN OTHER COMPANIES

Hubungan kepengurusan anggota Dewan Komisaris dan Direksi


pada perusahaan lain di luar Perseroan yang dapat menimbulkan
benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan kepentingan Perseroan periode tahun 2014
sebagai berikut :

Management relationship between members of BOC and BOD


at other establishment outside the Company could rise a conflict
of interest, either directly or indirectly, with the Company's
interests in 2014, as follows :

Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi


Dual Position of Board of Commissioners and Board of Directors
Nama
Name

Sebagai Anggota Dewan Komisaris


as BOC Member

Sebagai Anggota Direksi


as BOD Member

Akmal Taher (Komisaris Utama | President Commissioner)

Tidak | No

Tidak | No

Rina Moreta (Komisaris | Commissioner)

Tidak | No

Tidak | No

Fajar Rahmat Zulkarnaen


(Komisaris Independen | Independent Commissioner)

Tidak | No

Tidak | No

Arief Budiman (Direktur Utama | President Director)

Tidak | No

Tidak | No

Muhammad Umar (Direktur | Director)

Tidak | No

Tidak | No

Syamsul Hadi (Direktur Utama | President Director)

Tidak | No

Tidak | No

Dewan Komisaris | Board of Commissioners

Direksi | Board of Directors

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 09 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Transparansi Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance Transparency

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki


kepengurusan pada perusahaan lain di luar Perseroan yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan. Adapun, hubungan
afiliasi antara Dewan Komisaris dengan pemegang saham dan
pemangku kepentingan dapat terlihat pada tabel di bawah ini,

The entire Board of Commissioners and Directors do not have


the stewardeship at other companies outside of the Company
which may result conflict of interest. Meanwhile, the affiliation
relationship between the Board of Commissioners with
shareholders and stakeholders can be seen in the table below,

Jabatan Dewan Komisaris pada Institusi Pemerintahan


Position of Board of Commissioners in Government Institution
Nama
Name

Jabatan
Position

Akmal Taher
Komisaris Utama | President Commissioner

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI


Director General of Health Services, Ministry of Health

Rina Moreta
Komisaris | Commissioner

Kepala Bidang Logistik dan Kawasan Industri I Kementerian BUMN


Head of Logistic Division and Industrial Area I, Ministry of State Owned Enterprised

Rangkap jabatan di atas merupakan bagian dari representasi


manajerial Kementerian BUMN sebagai pemegang saham
mayoritas Perseroan, dan representasi fungsi strategis Perseroan
sebagai aspek hilir dari Kementerian Kesehatan.

Double position above is part of the Ministry of SOE managerial


representation as the majority shareholder of the Company,
and the representation of the Company's strategic function as
downstream aspects of the Ministry of Health.

Kepemilikan Saham Anggota


Dewan Komisaris dan Direksi

SHARE OWNERSHIP
OF THE BOC and bod

Jabatan Dewan Komisaris pada Institusi Pemerintahan


Position of Board of Commissioners in Government Institution
Nama
Name

BUMN Lain
Other SOE

PT Indofarma (Persero)
Tbk
Nilai
Value

Persen
Percent

Nilai
Value

Perusahaan Swasta
Private Company

Persen
Percent

Nilai
Value

Persen
Percent

Dewan Komisaris | BOC


Akmal Taher (Komisaris Utama | President Commissioner)

Rina Moreta (Komisaris | Commissioner)

Fajar Rahmat Zulkarnaen (Komisaris Independen |


Independent Commissioner)

Arief Budiman (Direktur Utama | President Director)

Direksi | BOD
-

Muhammad Umar (Direktur | Director)

Syamsul Hadi (Direktur Utama | Director)

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki


memiliki saham yang mencapai 5% atau lebih, baik saham
dari Perseroan, saham BUMN lainnya maupun saham dari
perusahaan swasta.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

The entire Board of Commissioners and Board of Directors do not


have the shares of 5% or more, be it the shares of the Company,
other state-owned shares and shares of private companies.

- 2 10 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

Hubungan Keuangan dan


Hubungan Keluarga Antar
Sesama Anggota Direksi dan
Dewan Komisaris, atau Pemegang
Saham Pengendali Perusahaan

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Financial relations and family


relationships between a fellow
member of the board of directors
and the board of commissioners , or
controlling shareholder company

Hubungan Keluarga dengan


Family Relationship with
Nama
Name

VI

Corporate Governance

Hubungan Keuangan dengan


Financial Relationship with

Dewan
Komisaris
BOC

Direksi
BOD

Pemegang
Saham
Pengendali
Controlling
Shareholders

Dewan
Komisaris
BOC

Direksi
BOC

Pemegang
Saham
Pengendali
Controlling
Shareholders

Akmal Taher
Komisaris Utama | President Commissioner

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Rina Moreta
Komisaris | Commissioner

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Fajar Rahmat Zulkarnaen


Komisaris Independen | Independent
Commissioner

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Arief Budiman
Direktur Utama | President Director

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Muhammad Umar
Direktur | Director

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Syamsul Hadi
Direktur | Director

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Tidak | No

Dewan Komisaris | BOC

Direksi | BOD

Seluruh jajaran Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki


hubungan keluarga dan hubungan keuangan, baik antar Dewan
Komisaris, antar Direksi, Dewan Komisaris dengan Direksi,
maupun Dewan Komisaris dan Direksi dengan Pemegang
Saham Pengendali.

The entire Board of Commissioners and Board of Directors


have neither family relationships nor financial relationships,
both between the Board of Commissioners, among Directors,
Commissioners, Directors, and the Board of Commissioners and
Board of Directors of the Controlling Shareholder.

Nominasi dan pemilihan jajaran Dewan Komisaris dan


Direksi Perseroan telah melalui fit and proper test yang dapat
dipertanggungjawabkan, sehingga tidak akan menimbulkan
benturan kepentingan di kemudian hari.

Nomination and election of Companys Board of Commissioners


and Board of Directors have gone through a fit and proper test
that can be accounted for, so it will not cause a conflict of interest
in the future.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 11 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Penilaian Tata Kelola Perusahaan


Assessment of Corporate Governance

Sebagai bukti komitmen Perseroan dalam mengimplementasikan


penerapan GCG, Perseroan melaksanakan monitoring
tindaklanjut sebanyak 66 rekomendasi (area of improvement)
hasil Assessment GCG tahun buku 2012 yang dilaksanakan oleh
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat berdasarkan Laporan No.
LGCG-246/PW10/4/2013 tanggal 19 April 2013. Sampai dengan
bulan Desember 2014, Perseroan berupaya agar rekomendasi
tersebut dapat diselesaikan semua. Namun karena ada beberapa
hambatan baik internal dan eksternal serta membutuhkan
proses, hingga kondisi seluruh rekomendasi tindaklanjut
assessment GCG tahun 2012 dapat diidentifikasi dengan tiga
kategori/status sebagai berikut:

As evidence of our commitment in implementing GCG,


the Company conducted a follow up monitoring with 66
recommendations (area of improvement) GCG Assessment
results fiscal year 2012 conducted by Development Finance
Controller Representative of West Java Province by Report No.
LGCG-246/PW10/4/2013 on April 19, 2013. As of December
2014, the Company seeks to these recommendations to be fully
completed. However, there are some obstacles, both internal
and external and took up some process, thus the follow-up
assessment of the entire recommendations GCG in 2012 can
be identified by three categories/status as follows:

Tindak Lanjut Hasil Penilaian GCG Tahun 2012


Follow Up of 2012 GCG Assessment Result
Aspek Governance
Governance Aspect

No

Rekomendasi (AOI)
Recommendation

Kategori /Status
Category/Status
S

1.

Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik


Commitment to Implementation of Good Corporate Governance

2.

Pemegang Saham Dan Rups/Pemilik Modal


Shareholders and GMS/Equity Owner

3.

Dewan Komisaris/Dewan Pengawas


BOC/Monitoring Committee

17

14

4.

Direksi
BOD

37

14

13

10

5.

Pengungkapan Dan Keterbukaan Informasi


Disclosure and Transparency

6.

Aspek / Faktor Lainnya


Other Aspect/Factor

66

33

19

14

Jumlah | Total

Catatan | Note:
No

Kategori/status
Category/Status

1.

Selesai, sudah ada tindaklanjutnya dan selesai


Finished, been followed up, completed

2.

Proses, sudah ditindaklanjuti sebagian,namun masih ada yang diproses


On process, partly followed up, partly on going

3.

Belum ada tindaklanjutnya


Not followed up yet

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Keterangan
Description

- 2 12 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Atas capaian tersebut, kedepannya Perseroan tetap berupaya


untuk memonitoring tindaklanjut rekomendasi (AOI) dengan
kategori/status Proses dan Belum sampai dengan pelaksanaan
Assessment GCG 2015 dengan memperhatikan rencana kerja
oleh pihak/aspek terkait. Hasil monitoring ini digunakan sebagai
dasar evaluasi lanjutan tahun berikutnya karena pada tahun
2015 direncanakan/diprogram akan dilaksanakan penilaian
(assessment) secara berkala setiap 2 tahun oleh penilai (assessor)
independen atau jasa intansi pemerintah yang ditunjuk oleh
Dewan Komisaris.

Upon these achievements, in the future the Company is still trying


to monitor the follow-up recommendation (AOI) with a category/
status of the Process and Not Yet up to the implementation of
GCG Assessment 2015 with regard to the work plan/related
aspects. The results of this monitoring are used as a basis for
further evaluation of the following year in 2015 due to planned/
programmed assessment on a regular basis in every two years
by the independent assessor of government institutions or
services designated by the Board of Commissioners.

Perseroan melakukan sosialisasi infrastruktur GCG melalui


distribusi memo internal dari Bidang CPRM No. 32/CPRM/
XII/2014 tanggal 1 Desember 2014, ke lingkungan internal,
yaitu Direksi, Dewan Komisaris beserta organ Dewan Komisaris
dan seluruh Manajer, Asisten Manajer dan karyawan. Materi
Infrastruktur GCG yang disosialisasikan yaitu:
a. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate
Governance) yang disahkan tanggal 23 November 2012
oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama.
b. Pedoman Etika Usaha dan Etika Perilaku (Code of Conduct)
yang disahkan tanggal 23 November 2012 oleh Direktur
Utama dan Komisaris Utama.
c. Board Manual yang ditandatangani oleh Seluruh Anggota
Direksi dan Anggota Dewan Komisaris tanggal 23
November 2012.
d. Charter Komite Audit yang disahkan tanggal 19
November 2012 oleh Ketua Komite Audit yang diketahui
oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama.
e. Charter Satuan Pengawasan Intern yang disahkan
tanggal 19 November 2012 oleh Direktur Utama dan
Komisaris Utama.
f. Kebijakan Sistem Pengendalian internal No. 075/DIR/SK/
II/2008 yang disahkan tanggal 4 Februari 2008.
g. Kebijakan Pengendalian Gratifikasi No. 765/DIR/SK/
XI/2012 yang disahkan tanggal 22 November 2012.
h. Kebijakan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara (LHKPN) No. 766/DIR/SK/XI/2012 yang disahkan
tanggal 22 November 2012.
i. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Revisi
2014 yang disahkan oleh Dewan Komisaris.

The Company socializes GCG infrastructure through an internal


memo distribution of CPRM Division No. 32/CPRM/XII/2014
on December 1, 2014, to the internal environment, the Board
of Directors, Board of Commissioners and BOC organizations
and the entire Managers, Assistant Managers, and employees.
Material Infrastructure of socialized GCG namely:
a. Code of Corporate Governance, passed on November 23,
2012, by President Director and President Commissioner.

Kecuali RKAP 2014, Semua infrastruktur GCG tersebut


telah diunggah ke situs resmi Perseroan, yaitu di
www.indofarma.co.id/investors/corporate governance.

Except the CBP 2014, all GCG infrastructure have been


uploaded to the official website of the Company, in
www.indofarma.co.id/investors/corporate governance.

Actualizing the Momentum of Revitalization

b. Code of Conduct, passed on November 23, 2012, by


President Director and President Commissioner.
c. Board Manual, signed by the entire Board of Directors and
Member of the Board of Commissioners on November
23, 2012.
d. Committee Charter, passed on November 19, 2012
and signed by the President Director and President
Commissioner.
e. Charter, passed on November 19, 2012 by the President
Director and President Commissioner.
f. Internal Control System Policy No. 075/DIR/SK/II/2008,
passed on February 4, 2008.
g. Gratuity Control Policy No. 765/DIR/SK/XI/2012, passed
on November 22, 2012.
h. Policy of State Officials Wealth Report (LHKPN) No. 766/
DIR/SK/XI/2012, passed on November 22, 2012.
i. Work Plan and Budget (CBP) Revised 2014 approved by
the Board of Commissioners.

- 2 13 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Penilaian Tata Kelola Perusahaan


Assessment of Corporate Governance

Sosialisasi tentang perubahan/revisi Kebijakan Whistle Blowing


System kepada karyawan dilakukan melalui memo Sekretaris
Perusahaan No. 455/CG/VI/14 tgl 16 Juni 2014 ke seluruh manajer
Perseroan dan Manajer anak usaha IGM serta pemasangan
banner di beberapa lokasi di Kantor Cibitung & Kantor Manggarai.

Socialization of changes/revisions of Whistle Blowing System


Policy to employees conducted by the Corporate Secretary
memo No. 455/CG/VI/14 on June 16, 2014 to all managers of
the Company and its subsidiary manager IGM by putting up
banners at several locations in Cibitung & Manggarai offices.

Perseroan juga melaksanakan sosialisasi Pedoman Manajemen


Risiko yang didalamnya terdapat kebijakan manajemen risiko ke
seluruh bidang/manajer di lingkungan Perseroan melalui memo
internal dari Bidang CPRM No. 003/RM-C/VII/2014 tanggal 14
JuIi 2014. Materi Pedoman Manajemen Risiko Perseroan telah
diunggah di situs elektronik resmi milik Perseroan.

The Company also socializes Risk Management Guidelines


including risk management policy to the entire divisions/
managers in the Company through an internal memo from
the Division CPRM No. 003/RM-C/VII/2014 on July 14, 2014. The
Companys Risk Management Guidelines have been uploaded
on the Companys official website.

Perseroan melaksanakan evaluasi (self assessment) penerapan


GCG tahun buku 2013 oleh Bidang CPRM dari 5 November - 5
Desember 2014 dengan Laporan No. 035/CPRM/XII/2014 tanggal
12 Desember 2014 dan telah disampaikan ke Ketua Komite GCG
dan Pemantauan Risiko oleh Direktur Utama selaku Penanggung
Jawab Penerapan GCG dengan No. surat 1961/DIR/XII/2014
tanggal 19 Desember 2014. Lingkup pelaksanaan evaluasi
meliputi 2 (dua) sasaran, yaitu pelaksanaan tindaklanjut hasil
rekomendasi penilaian (assessment) penerapan GCG tahun 2012
oleh BPKP Perwakilan Proinsi Jawa Barat dan pelaksanaan evaluasi
(self assessment) terhadap penerapan GCG oleh Perseroan di
tahun buku 2013. Sehingga, evaluasi (self assessment) dilakukan
sebatas data yang diperoleh Bidang CPRM selama proses
evaluasi (self assessment) yaitu berupa evaluasi tindaklanjut
usulan rekomendasi (Area of Improvement) penerapan GCG oleh
aspek terkait governance dan evaluasi penerapan parameter/
indikator GCG yang nilai Unsur Pemenuhannya (UP) dibawah
nilai 1 (satu) berdasarkan Kertas Kerja Penilaian Penerapan GCG
Perseroan tahun 2012 dari BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

The Company implemented an evaluation (self-assessment)


of GCG implementation of fiscal year 2013 by division CPRM
from November 5 to December 5, 2014, with Report No. 035/
CPRM/XII/2014 on December 12, 2014, and was submitted to the
Head of GCG and Risk Monitoring Committee by the President
Director as the person-in-charge of GCG implementation with
No. 1961 /DIR/XII/2014 on December 19, 2014. The scope of the
evaluation includes two (2) goals, namely the implementation of
a follow-up results on GCG implementation assessment in 2012
by Supreme Audit Agency Representative of West Java province
and evaluation (self-assessment) to GCG implementation by
the Company in fiscal year 2013. Thus, the evaluation (selfassessment) conducted on limited data obtained during the
evaluation by CPRM division (self-assessment) in the form of a
follow-up evaluation of the proposed recommendation (Areas of
Improvement) of GCG implementation by the relevant aspects
of governance and evaluation of the application parameters/
indicators of GCG fulfillment element value (UP) under the
value of 1 (one) based on the Companys Assessment Working
Paper Company in 2012 from the Supreme Audit Agency
Representative of West Java Province.

Tujuan Penilaian dan Evaluasi GCG adalah :


1. Mengukur kualitas penerapan GCG Perseroan melalui
penilaian tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan
kondisi nyata yang diterapkan pada Perseroan dengan
pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori
kualitas penerapannya.
2. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan GCG
Perseroan, serta mengusulkan rekomendasi perbaikan untuk
mengurangi celah (gap) antara kriteria GCG dan penerapan
pada Perseroan.
3. Memonitor konsistensi penerapan GCG pada Perseroan
dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan dan

The Objective of Assessment and Evaluation of GCG are:


1. Measuring the quality of Companys GCG implementation
through the level of compliance assessment with the
corporate governance criteria applied to the real condition of
the Company with a scoring/value on GCG implementation
and application quality category.
2. Identify the strengths and weaknesses of Companys
GCG implementation, and propose recommendations for
improvement to reduce the gap between the criteria and
the application of the Company's corporate governance.
3. Monitoring the consistency of application of the
Company's corporate governance and obtain input for the

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 14 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Analisis dan Pembahasan Manajemen

IV

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

pengembangan kebijakan corporate governance Perseroan.


Berikut Hasil Laporan (skor) untuk Penilaian (Assessment)
GCG 2012 dan Evaluasi (Self Assessment) GCG 2013:

improvement and development of the Company's corporate


governance policies.

Hasil Penilaian (Assessment) Penerapan GCG di Indofarma


(Persero) Tbk tahun buku 2012 oleh BPKP Perwakilan Provinsi
Jawa Barat ( Penilai Independen) No. LGCG-246/PW10/4/2013
tanggal 19 April 2013:

Assessment of GCG in Indofarma (Persero) Tbk for fiscal year


2012 by the Supreme Audit Agency Representatives of West Java
Province (Independent Assessor) No. LGCG-246/PW10/4/2013
on April 19, 2013:

Hasil Penilaian GCG Tahun 2013 oleh Penilai Independen


Result of 2013 GCG Assessment by independent Assessor
Indikator
Indicator

Bobot
Weight

Nilai
Score

Capaian
Result
(%)

KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK


Commitment To The Implementation Of Good Corporate Governance

7,00

6,10

87,14

Baik
Good

II

PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL


Shareholders and the GMS / the Owner of capital

9,00

8,25

91,68

Sangat Baik
Very Good

III

DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS


Board of Commissioners/ Monitoring Committee

35,00

29,52

84,34

Sangat Baik
Very Good

IV

DIREKSI
Board of Director

35,00

28,67

81,92

Baik
Good

PENGUNGKAPAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI


Information disclosure and transparency

9,00

6,81

75,68

Cukup
Adequate

VI

FAKTOR LAINNYA
Others

5,00

0,00

0,00

TOTAL SKOR
Total

100,00

79,35

Baik
Good

No

Hasil Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG di Perseroan


tahun buku 2013 oleh Bidang Compliance, Performance dan
Risk Manangement (CPRM) No. 035/CPRM/XII/2014 tanggal 12
Desember 2014:

Kategori
Category

Assessment of GCG in Indofarma (Persero) Tbk for fiscal year


2013 by the Compliance, Performance and Risk Management
(CPRM) No. 035/CPRM/XII/2014 on December 12, 2014:

Hasil Penilaian Internal GCG Tahun 2014


Result of 2014 GCG Self Assessment
Indikator
Indicator

Bobot
Weight

Nilai
Score

Capaian
Result
(%)

KOMITMEN TERHADAP PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK


Commitment To The Implementation Of Good Corporate Governance

7,00

6,11

87,32

Sangat Baik
Very Good

II

PEMEGANG SAHAM DAN RUPS/PEMILIK MODAL


Shareholders and the GMS / the Owner of capital

9,00

8,41

91,68

Sangat Baik
Very Good

III

DEWAN KOMISARIS/DEWAN PENGAWAS


Board of Commissioners/ Monitoring Committee

35,00

32,41

92,59

Sangat Baik
Very Good

No

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 15 -

Kategori
Category

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen

III

Management Report

Profil Perusahaan
Company Profile

Penilaian Tata Kelola Perusahaan


Assessment of Corporate Governance

Hasil Penilaian Internal GCG Tahun 2014


Result of 2014 GCG Self Assessment
Indikator
Indicator

Bobot
Weight

Nilai
Score

Capaian
Result
(%)

IV

DIREKSI
Board of Director

35,00

29,47

84,19

Baik
Good

PENGUNGKAPAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI


Information disclosure and transparency

9,00

7,13

79,23

Baik
Good

VI

FAKTOR LAINNYA
Others

5,00

0,00

0,00

TOTAL SKOR
Total

100,00

83,53

83,53

Sangat Baik
Very Good

No

Peningkatan skor capaian GCG hasil evaluasi (self assessment)


penerapan GCG di tahun buku 2013 disebabkan antara lain:

Kategori
Category

1. Penerapan GCG oleh Perseroan yang sudah best practice


secara konsisten dan berkelanjutan didasari komitmen dari
Manajemen serta Komite GCG dan Pemantau Risiko.
2. Meningkatkan penerapan GCG oleh Perseroan yang
sudah mendekati best practice di tahun 2012 menjadi best
practice ditahun 2013 dan 2014 berdasarkan Tindaklanjut
Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment) Penerapan GCG
tahun buku 2012 oleh BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Barat
dan parameter/indikator penerapan GCG sesuai SK S-16/
SMBU/2012.
3. Menindaklanjuti sebagian besar Rekomendasi Hasil Penilaian
(Assessment) Penerapan GCG tahun buku 2012 oleh BPKP
Perwakilan Propinsi Jawa Barat dan parameter/indicator
penerapan GCG sesuai SK S-16/SMBU/2012 sehingga dapat
mendekati best practice GCG.
4. Berkomitmen menindaklanjuti Rekomendasi Hasil
Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun buku 2012
oleh BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Barat dan parameter/
indikator penerapan GCG sesuai SK S-16/SMBU/2012
yang belum ditindaklanjuti atau mendekati best practice
ditahun selanjutnya.

Increased achievement scores on GCG evaluation results (selfassessment) in GCG implementation for fiscal year 2013 due
to, among others:
1. GCG by the Company that has best practice consistently and
continuously based on the commitment of Management
and GCG and Risk Monitoring Committee.
2. Improving the GCG implementation by the Company which
was nearing best practice in 2012, became a best practice in
2013 and 2014, based on the Follow-up Recommendations
Assessment of GCG implementation for fiscal year 2012 by
Development and Finance Controller of West Java province
and parameters/indicators of GCG implementation according
to SK S-16/SMBU/2012.
3. Follow the majority of Recommendations Assessment of GCG
implementation for fiscal year 2012 by Development and
Finance Controller of West Java province and parameters/
indicators of GCG implementation according to SK S-16/
SMBU/2012 to approach the GCG best practices.
4. Committed to follow the Recommendations Assessment of
GCG implementation for fiscal year 2012 by Development
and Finance Controller of West Java and parameters/
indicators of GCG implementation according to SK S-16/
SMBU/2012, which have not been followed or approaching
best practice next year.

Perseroan memberikan beberapa catatan penting terkait


pelaksanaan GCG di tahun 2014, yaitu:

The Company provides some important notes related to the


implementation of GCG in 2014, namely:

1. Terjadi penggantian Kepala/Manajer SPI yang sampai saat ini


masih dijabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) setingkat Assisten
Manajer sesuai Ketentuan Umum tentang Pemangku Jabatan
pada Struktur Organisasi Perseroan beserta lampirannya

1. Replacement of the Head/Manager SPI, which is still held


by the Acting Assistant Manager corresponding to the
General Conditions of Stakeholder Position on Organizational
Structure of the Company and its attachment No. Rev 00

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 16 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

No. XSM003 Rev 00 berlaku 1 November 2014 dan belum


ada persetujuan secara tertulis dari Dewan Komisaris sesuai
PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN
Pasal 28 ayat 3.

XSM003 force on November 1, 2014 and no consent in writing


from the Board of Commissioners in accordance with PER-01/
MBU/2011 regarding the implementation of GCG in SOEs
Article 28 paragraph 3.

2. SPI Charter yang disahkan tanggal 19 November 2012 belum


direvisi terkait perubahan penanggungjawab Whistle Blowing
System dari SPI ke Sekretaris Perusahaan dan perubahan
ruang lingkup penugasan audit.

2. SPI Charter, ratified on November 19, 2012 has not been


revised related to the change in the PIC of Whistle Blowing
System from SPI to the Corporate Secretary and the changes
in the scope of the audit assignment.

3. Terjadi penggantian Pejabat Sekretaris Perusahaan yang


sampai saat ini masih dijabat sebagai Pelaksana Tugas
setingkat Manajer sesuai Ketentuan Umum tentang
Pemangku Jabatan pada Struktur Organisasi Perseroan
beserta lampirannya No. XSM003 Rev 00 berlaku 1 November
2014 dan belum ada persetujuan secara tertulis dari Dewan
Komisaris sesuai PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan GCG
pada BUMN Pasal 29 ayat 3.

3. Replacement for the Corporate Secretary who is still held as


Acting Manager corresponding to the General Conditions
of Stakeholder Position on Organizational Structure of the
Company and its attachment No. Rev 00 XSM003 force
November 1, 2014 and no consent in writing of the Board
of Commissioners in accordance with PER-01/MBU/2011
regarding the implementation of GCG in SOE Article 29
paragraph 3.

4. Pengelola Whistle Blowing System beralih dari SPI ke Sekretaris


Perusahaan namun belum didukung merevisi SK no.670/DIR/
SK/X/2012 tanggal 4 oktober 2012 tentang kebijakan WBS
beserta lampirannya berupa Tata Kerja Pengelolaan, serta SPI
Charter belum direvisi terkait perubahan penanggungjawab
dari SPI ke Sekretaris Perusahaan.

4. Whistle Blowing System management has switched from


SPI to the Corporate Secretary, but not supported by the
revised Decree 670/DIR/SK/X/2012 on October 4, 2012
on the policy of the WBS and attachments in the form of
Working Procedure Management, and the Charter has not
been revised in accordance with SPI related changes that
shifts the responsibility from SPI to the Corporate Secretary.

5. Program sosialisasi infrastruktur GCG untuk meningkatkan


pemahaman menggunakan metode 2 arah/presentasi
umum dengan peserta dari seluruh insan Indofarma
belum dilaksanakan terutama untuk sosialisasi Code of
Conduct, Kebijakan Gratifikasi, Whistle Blowing System dan
Kebijakan LHKPN.
6. Telah ditetapkan dalam peraturan menteri BUMN No. Per-19/
MBU/10/2014 tanggal 17 Oktober 2014 tentang Persyaratan
dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhetian Anggota
Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik
Negara belum dikukuhkan pemberlakuan penerapannya
dalam RUPS PT Indofarma (Persero) Tbk.

5. Program socialization of GCG infrastructure to improve the


understanding of using 2-way/public presentation of all
Indofarma employee participants are has not been done,
specifically in socializing the Code of Conduct, Gratuities
Policy, Whistle Blowing System, and Policy LHKPN.
6. As it has been established in the SOE Minister of state
regulation No. Per-19/MBU/10/2014 on October 17, 2014
on Requirements and Procedures for Appointment and
Dismissal of Board of Commissioners and Board of Trustees
of State Owned Enterprises, the application has not been
confirmed in the GMS PT Indofarma (Persero) Tbk.

7. Telah ditetapkan Keputusan Sekretais Menteri BUMN No.SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang parameter/
indikator penerapan GCG pada Badan Usaha Milik Negara
belum dikukuhkan pemberlakuan penerapannya dalam
RUPS Perseroan.

7. It has been established by the Decree of the Ministry of


SOEs Secretary No.SK-16/S.MBU/2012 on June 6, 2012 about
the parameters/indicators of GCG implementation in the
State Owned Enterprises, but the application has not been
confirmed in GMS.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 17 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Roadmap Tata Kelola Perusahaan


Roadmap of Corporate Governance

Tujuan dan sasaran awal roadmap penerapan GCG


Perseroan adalah menumbuhkan komitmen manajemen
dalam menerapkan GCG dan senantiasa diikuti langkah
penyempurnaan dan konsistensi penerapannya. Penyempurnaan
soft structure bertujuan melengkapi kebijakan pendukung,
selain meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga
segenap kepentingan stakeholders. Sedangkan infrastruktur
GCG dilengkapi dengan melakukan penyempurnaan organisasi
yang diperlukan.

Objectives of the Companys GCG implementation roadmap


are to develop management commitment to implement GCG
and always followed by refinement steps and consistency in
application. Completion of soft structure has the objective to
complete the supporting policies, increasing responsibility in
safeguarding the interests of all stakeholders. In the mean time,
GCG infrastructure is equipped by refining the organizations.

Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan GCG


Perseroan dengan tujuan menjadi perusahaan yang beretika
dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktik tata kelola
yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan.

The Company has set the phases on implementing GCG could


achieve the goal of becoming an ethical and responsible
company, by making the practice of good governance as a
culture in the management of the Company.

Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara


menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola perusahaan yang
perlu ditingkatkan. Adapun aspek itu meliputi Kerangka Tata
Kelola Perusahaan, Perlindungan Pemegang Saham, Peranan
Pemangku Kepentingan, Transparansi Informasi, serta Peran
dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Penyusunan
Roadmap juga menggunakan referensi utama dan merujuk
kepada best practice serta peraturan atau pedoman terkait praktik
tata kelola perusahaan yang baik.

The roadmap has been prepared to give full overview on


the various aspects of corporate governance that needs
improvement. The aspects including the Corporate Governance
Framework, Protection of Shareholders, Role of Stakeholders,
Information Transparency, and the Role and Responsibilities
of the Board of Commissioners and Board of Directors. The
preparation of the Roadmap also use the main reference and
refer to the best practices and regulations or guidelines related
to the practice of Good Corporate Governance.

Sejarah Penilaian dan Evaluasi Penerapan GCG


History of Assessment and Evaluation in GCG Implementation
Pengukuran GCG
GCG Measurement

Tahun Buku
Fiscal Year

Tahun Ukur
Measure Year

Assessor

Score (%)

Assessment

2006

2007

BPKP Pusat | Central Development & Finance Controller

71,530

Assessment

2009

2010

BPKP Pusat | Central Development & Finance Controller

77,610

Self Assessment

2010

2011

Tim Self Assesment INAF diasistensi oleh BPKP Pusat | INAF Self
Assessment Team assisted by Central Development & Finance Controller

81,320

Assessment

2012

2013

BPKP Jawa Barat | West Java Development & Finance Controller

79,353

Self Assessment

2013

2014

Tim Self Assessment INAF | INAF Self Assessment Team

83,529

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 18 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Roadmap Implementasi GCG


GCG Implementation Roadmap
Tahun
Year

Proses
Process

Tahapan
Stages

2006

Persiapan infrastruktur GCG berupa penyiapan organisasi dan pembuatan


kebijakan/pedoman dalam rangka penerapan GCG mengacu KepMen BUMN
No.Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 dan peraturan Bapepam-LK
terkait GCG.
Preparation of GCG infrastructure by preparing the organizations and making
the policies/guidelines in GCg implementation that refers to SOE decree No. Kep117/M-MBU/2002 on July 31, 2002 and Bapepam-LK GCG.

Good Corporate Governance yaitu


tujuannya membentuk manajemen
internal yang lebih baik terutama dalam
menangani risiko bisnis yang efektif.
Good Corporate Governance aims to establish
better internal management, especially in
dealing with business risk effectively.

2007

Melaksanakan Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun 2006 dengan


nilai/skore 71,530 oleh BPKP Pusat
Having Assessment on GCG Implementation in 2006 with a value/score of 71.530
by Central BPKP

Good Corporate Governance yaitu


tujuannya membentuk manajemen
internal yang lebih baik terutama dalam
menangani risiko bisnis yang efektif.
Good Corporate Governance aims to establish
better internal management, especially in
dealing with business risk effectively.

2010

Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment)


Penerapan GCG tahun 2006,
Monitoring Follow-up Recommendations Assessment of GCG implementation
in 2006,

2011

Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment)


Penerapan GCG tahun 2009,
Monitoring Follow-up Recommendations Assessment of GCG implementation
in 2009,

Good Corporate Governance yaitu


tujuannya membentuk manajemen
internal yang lebih baik terutama dalam
menangani risiko bisnis yang efektif.
Good Corporate Governance aims to establish
Melaksanakan Penilaian (Assessment) GCG tahun 2009 dengan nilai/skore
better internal management, especially in
77,610 oleh BPKP Pusat
dealing with business risk effectively.
Implementing Assessment (Assessment) GCG in 2009 with a value / score of 77.610
by Central BPKP

Sosialisasi infrastruktur GCG


Socialization of GCG infrastructure

Good Sustainability Governance yaitu


tujuannya mencapai posisi sebagai
perusahaan yang beretik a dan
bertanggung jawab
Good Sustainability Governance has the
goal in achieving an ethical and responsible
company

Melaksanakan Self Assessment GCG tahun 2010 dengan nilai/skor 81,320


oleh Tim INAF diasistensi oleh BPKP Pusat
Implement GCG Self Assessment in 2010 with a value/score of 81.320 by INAF Team
assisted by Central BPKP

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 19 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Roadmap Tata Kelola Perusahaan


Roadmap of Corporate Governance

Roadmap Implementasi GCG


GCG Implementation Roadmap
Tahun
Year
2012

Proses
Process

Tahapan
Stages

Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi (Self Assessment)


Penerapan GCG tahun 2010,
Monitoring the Follow-up Recommendations Evaluation of GCG implementation
in 2010,

Good Sustainability Governance yaitu


tujuannya mencapai posisi sebagai
perusahaan yang beretik a dan
bertanggung jawab
Good Sustainability Governance has the
goal in achieving an ethical and responsible
company

Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh,


Socialization GCG infrastructure consistently and thoroughly,
Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG sesuai best practice
mengacu PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan
GCG pada BUMN dan SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang
indikator/parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN
Repair and improve the infrastructure of GCG in accordance with best practice that
refers PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on the Implementation of GCG in
SOE and SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 on the indicators/parameters of
assessment and evaluation of the implementation of GCG in SOE
2013

Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi (Self Assessment) Good Sustainability Corporate yaitu
Penerapan GCG tahun 2010,
tujuannya menjadi perusahaan dengan
Monitoring Follow-up Recommendations Evaluation of GCG implementation in 2010, implementasi Governance, Risk, and
Compliance (GRC) yang berpegang pada
Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh
etika prilaku dan tanggung jawab sosial.
Socialization GCG infrastructure consistently and thoroughly
Good Sustainability Corporate aims to become
Melaksanakan Assessment GCG tahun 2012 dengan nilai/skor 79,353 oleh the company with the implementation of the
Governance, Risk, and Compliance (GRC),
BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Conducting GCG Assessment in 2012 with a value/score of 79.353 by BPKP which is adhered to the ethical behavior and
social responsibility.
Representative West Java Province

2014

Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi (Self Assessment)


Penerapan GCG tahun 2013,
Monitoring the Follow-up Recommendations Evaluation of GCG implementation
in 2013,

Good Sustainability Corporate yaitu


tujuannya menjadi perusahaan dengan
implementasi Governance, Risk, and
Compliance (GRC) yang berpegang pada
etika prilaku dan tanggung jawab sosial.
Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh
Good Sustainability Corporate aims to become
Socialization of GCG infrastructure consistently and thoroughly
the company with the implementation of the
Melaksanakan Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG tahun 2013 dengan Governance, Risk, and Compliance (GRC),
which is adhered to the ethical behavior and
nilai/skor 83,529 oleh Tim INAF
Implement Evaluation of GCG in 2013 with a value/score of 83.529 by INAF Team social responsibility.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 20 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen

Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Roadmap Implementasi GCG


GCG Implementation Roadmap
Tahun
Year
2015

Proses
Process

Tahapan
Stages

Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi (Self Assessment)


Penerapan GCG tahun 2013,
Monitoring the ollow-up Recommendations of Evaluation result in GCG
implementation in 2013,

Good Sustainability Corporate yaitu


tujuannya menjadi perusahaan dengan
implementasi Governance, Risk, and
Compliance (GRC) yang berpegang pada
etika prilaku dan tanggung jawab sosial.

Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh ke seluruh


insan Indofarma.
Good Sustainability Corporate aims to become
Socialization GCG infrastructure consistently and thoroughly to all
the company with the implementation of the
Indofarma Individuals.
Governance, Risk, and Compliance (GRC),
Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG secara bertahap dan which is adhered to the ethical behavior and
berkelanjutan sesuai best practice mengacu PER-01/MBU/2011 tanggal 1 social responsibility.
Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16/S.MBU/2012
tanggal 6 Juni 2012 tentang indicator/parameter penilaian dan evaluasi
atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan
Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Repairing and improving the infrastructure of GCG gradually and sustainable dated
in accordance with best practice refers to PER-01/MBU/2011 on August 1, 2011
about Implementation of GCG SOE and SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012
on the indicators/parameters ratings and evaluation of GCG implementation in
SOE and Roadmap of Indonesias Good Corporate Governance by the Financial
Services Authority (FSA).
Mengagendakan Penilaian (Assessment ) Penerapan GCG tahun buku 2014
oleh Assessor Independen / Intansi Pemerintah.
Scheduling the Assessment of GCG fiscal year 2014 by the Independent Assessor/
Government institution.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 21 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014

II

2014 Performance

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Roadmap Tata Kelola Perusahaan


Roadmap of Corporate Governance

Roadmap Implementasi GCG


GCG Implementation Roadmap
Tahun
Year
2016

Proses
Process

Tahapan
Stages

Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment)


Penerapan GCG tahun 2013.
Monitoring Follow-up Recommendations of Assessment result in 2013 GCG
implementation

Good Sustainability Citizenship yaitu


tujuannya selain mencapai posisi
sebagai perusahaan yang beretika
dan bertanggung-jawab, juga dikenal
sebagai perusahaan yang menjadi warga
masyarakat yang baik.
Good Sustainability Citizenship aims to
achieve a position as a company that is
ethical and responsible, and known also as
a good citizen.

Memastikan ada pengkinian (update), perbaikan dan penyempurnaan


seluruh infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01/MBU/2011
tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indicator/parameter
penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap
Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang
menitikberatkan pada penguatan : Kerangka Tata Kelola Perusahaan,
Perlindungan Pemegang Saham, Peranan Pemangku Kepentingan,
Transparansi Informasi, Peran Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris,
dan Direksi dan peraturan perundangan terkait lainnya
Ensure the updates, repair and improve the entire infrastructure in accordance to
GCG best practice refers PER-01/MBU/2011 on August 1, 2011 about the application
of GCG in SOEs and SK-16/S.MBU/2012 on June 6, 2012 about the indicators/
parameters of assessment and evaluation of the GCG implementation in SOEs
and Roadmap to Indonesias GCG of the Financial Services Authority (FSA), which
focuses on strengthening: Corporate Governance Framework and other related
legislation, Protection of shareholders, The stakeholders, Information Transparancy,
The role and responsibilities of the board of commissioners and directors and other
relevant legislation.
Melaksanakan sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan
berkesinambungan ke seluruh insan Indofarma serta memastikan
diimplementasikan dalam bisnis operasional keseharian oleh seluruh
level dan etika perilaku menjadi budaya.
Implement GCG infrastructure socialization consistently and continuously to all
Indofarma individual and ensure business operations are implemented in everyday
life by all levels and ethical behavior has become a Companys culture.
Mengagendakan secara rutin dan periodik untuk Penilaian (Assessment)
dan Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG Perseroan sesuai ketentuan.
Scheduled the Assessment and Evaluation (Self Assessment) of GCG Implementaion
on the Company regularly and periodically in accordance with the regulations.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 22 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Actualizing the Momentum of Revitalization

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

- 2 23 -

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability
227 / Pondasi Dasar Keberlanjutan | A Foundation Towards Sustainability
229 / Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan Nilai Ekonomi Langsung |
Responsibility In Economic Aspects: Acquisition and Values of Direct Economy

230 / Tanggung Jawab dalam Aspek Sosial: Pengembangan Sosial Dan Kemasyarakatan |
Responsibility In Social Aspect : Social and Community Development

234 / Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja |


Commitment to Employment and Occupational Safety

237 / Tanggung Jawab Terhadap Produk | Product Liability

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Landasan pembangunan berkelanjutan


menyoroti tiga pilar utama yakni
people, profit dan planet. Ketiga aspek
tersebut dijalankan sebagai bagian dari
proses bisnis Perseroan dan diharapkan
dapat memberikan manfaat nyata bagi
pemangku kepentingan.
The sustainable development foundation
highlights three main pillars: people,
profit and planet. These three aspects
are undertaken as part of the Companys
business process and expected to deliver
tangible benefits to stakeholders.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 26 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Pondasi Dasar Menuju Keberlanjutan


A Foundation Towards Sustainability

Dasar Hukum Nilai Keberlanjutan Sebuah


Perusahaan

Legal Basic for A Companys Sustainability


Value

Sebagai wujud komitmen dan pertanggungjawaban Perseroan


yang semakin meningkat terhadap para pemangku kepentingan,
bab Menuju Keberlanjutan ini membahas tentang berbagai
program dan kebijakan yang telah dilaksanakan di tahun
2014 untuk menjamin keberlanjutan proses dan aktivitas
usaha Perseroan serta hubungan dengan masyarakat sekitar.
Bab ini disajikan berdasarkan referensi silang antara standar
yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiative (GRI) dengan
peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) d/h Bapepam-LK agar
dapat menjadi pedoman dari penulisan Laporan Berkelanjutan
yang baik di tahun mendatang.

As the Company's stronger commitment and accountability to


stakeholders, this Towards Sustainability Chapter will discuss
various programs and policies undertaken in 2014 to ensure
the sustainability of the Company's process and business
activities and also relationships with surrounding communities.
This Chapter is presented based on cross-reference between
the standards set by the Global Reporting Initiative (GRI) with
Indonesia Financial Services Authority formerly known as
Bapepam-LK regulations in as guidance for the writing of a
good Sustainability Report in the coming years.

Landasan pembangunan keberlanjutan menyoroti tiga pilar


utama yakni people, profit, dan planet. Dalam implementasinya,
Perseroan mewujudkan tanggung jawabnya meliputi aspek
ekonomi, lingkungan hidup, dan sosial. Ketiga aspek tersebut
dijalankan sebagai bagian dari proses aktivitas usaha Perseroan
dan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi
pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal.

The foundation of sustainable development highlights three


main pillars: people, profit, and planet. In the implementation,
the Company realizes its responsibility that covers economic,
environmental, and social aspects. These three aspects are
applied as part of the Companys business process and expected
to deliver tangible benefits to stakeholders, both internal
and external.

Ditinjau dari landasan hukum, bab Menuju Keberlanjutan


ini disusun khususnya sebagai bentuk kepatuhan Perseroan
terhadap kebijakan yang telah ditetapkan oleh BapepamLK melalui Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.6 tentang
Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
Berdasarkan Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor:
Kep-431/BL/2012 tertanggal 1 Agustus 2012, pelaksanaan
tanggung jawab sosial perusahaan publik harus memenuhi
kewajiban terhadap aspek-aspek berikut:
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan;
Lingkungan hidup;
Praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan
kerja; dan
Tanggung jawab terhadap produk atau layanan.

Based on legal basis point of view, this chapter is compiled


specifically as the Companys compliance with policies set by
Bapepam- LK through Bapepam Regulation No X.K.6 regarding
the Submission of Annual report for publicly listed companies, the
Attachment of Chairman of Bapepam- LK No. Kep-431/BL/2012
dated August 1, 2012, providing that the implementation of
corporate social responsibility must meet the obligations to
the following aspects:
Social and community development
Environmental
Labor practice, and occupational health and safety
Product or service liability.

Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik


Negara (BUMN) Pasal 2 mengemukakan bahwa salah satu maksud
dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan
bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi
lemah, koperasi, dan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut

The Law No. 19 Year 2003 on SOE Article 2 provides that one of
the purposes and objectives of SOE establishment is to actively
provide auspices and assistance to the economically weak
entrepreneurs, cooperatives, and community. This matter has
initiated the issuance of the Minister of SOEs Decree no. Per-05/

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 27 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Pondasi Dasar Menuju Keberlanjutan


A Foundation Towards Sustainability

maka tercetuslah Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per-05/


MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang pelaksanaan program
pembinaan dan bimbingan yang telah dinyatakan dalam wujud
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sebagaimana
terakhir kali diubah dengan Peraturan Menteri BUMN No. Per-08/
MBU/2013 tanggal 10 September 2013. Sebagai entitas BUMN,
maka Perseroan berkewajiban untuk menyalurkan dana dari
pemerintah dan menyelenggarakan PKBL yang merupakan
sebagian kecil dari keseluruhan komitmen Perseroan terhadap
keberlanjutan. Secara umum, cakupan informasi yang tersaji
dalam bab ini akan meliputi pelaksanaan kinerja tanggung
jawab sosial Perseroan yang lebih luas yang mencakup aspek
sosial, ekonomi, dan lingkungan.

MBU/2007 dated April 27, 2007 regarding the implementation


of fostering and mentoring programs expressed in the form
of Partnership and Community Development Program (PKBL),
as amended latest by the Minister of SOEs Regulation No. Per08/ MBU/2013 dated 10 September 2013. As a state-owned
entity, the Company is obligated to distribute funds from the
government and carry out the Partnership and Community
Development Program (PKBL) which caters only a small fraction of
the Companys overall commitment to sustainability. In general,
the scope of information presented in this Chapter will include
the implementation of corporate social responsibility on broader
aspects that include social, economic, and environmental aspects.

Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan

Commitment to the Stakeholders

Pelaksanaan dari Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


(CSR) merupakan salah satu wujud komitmen dan kepedulian
Perseroan terhadap pemangku kepentingan. Secara umum yang
dimaksud dengan pemangku kepentingan adalah pihak yang
memiliki pengaruh langsung terhadap keberlanjutan Perseroan.
Dengan mempertimbangkan dampak utama, risiko, serta
peluang yang mungkin muncul dari kegiatan usaha Perseroan
maka Perseroan menetapkan bahwa yang termasuk pemangku
kepentingan terdiri dari masyarakat, karyawan, dan konsumen.

The implementation of Corporate Social Responsibility Program


(CSR) is a form of the Companys commitment to its stakeholders.
In general, Stakeholders are defined as the parties with direct
impacts on the Companys sustainability. By considering the
main impacts, risks and, opportunities that may arise from its
operating activities, the Company defines that its stakeholders
include the community, employees, and consumers.

Dengan memenuhi kewajiban terhadap aspek ekonomi, sosial,


dan lingkungan hidup, Perseroan berupaya untuk memenuhi
harapan para pemangku kepentingan dan memastikan bahwa
kepentingan mereka terpenuhi secara optimal sehingga
Perseroan dan pemangku kepentingan dapat tumbuh bersama.
Dalam pencapaian tujuan bersama demi menjaga keselarasan
antara Perseroan dengan pemangku kepentingan, Perseroan
menciptakan kondisi yang memungkinkan pemangku
kepentingan berpartisipasi melalui berbagai inisiasi yang telah
Perseroan dan yang akan dilakukan untuk terus menciptakan
keberlanjutan yang dapat saling menopang antara Perseroan dan
pemangku kepentingan. Di samping itu, komitmen Perseroan
dalam mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku
diharapkan dapat memberikan aspek mendasar bagi prinsip
pengelolaan aktivitas usaha yang memiliki nilai keberlanjutan
yang besar.

By fulfilling the obligations of economic, social, and environment


aspects, the Company strives to meet the expectations of
stakeholders and ensures that their Interests are met optimally
so that the Company and stakeholders can grow together. To
achieve the common goals in order to maintain a harmony
between the Company and its stakeholders, Indofarma creates a
condition that allows stakeholders to participate through various
initiatives the Company has made and will take to constantly
create sustainability so that the Company and its stakeholders
can support each other. Besides, the Companys commitment
to adhere to prevailing legislation is expected to provide basic
aspects for the principles of business activity management with
an ample sustainability value.

Tanggung jawab Perseroan dalam mewujudkan keberlanjutan


dilaksanakan di beberapa indikator yang termasuk ke dalam
aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Secara khusus, tanggung
jawab ini kemudian dibagi lagi menjadi beberapa indikator
yang mencakup aspek ekonomi, sosial, lingkungan hidup,
produk, serta pada aspek ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan kerja.

The Companys responsibility in realizing sustainability is


implemented in several indicators which are classified in the
economic, social, and environmental aspects. In particular, this
responsibility is further divided into several indicators covering
economic, social, environmental and product aspects as well as
employment, occupational health and safety aspects.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 28 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi:


Perolehan dan Nilai Ekonomi Langsung
Responsibility in Economic Aspects:
Acquisition and Values of Direct Economy

Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung Perseroan pada


tahun 2014 sesuai dengan yang disampaikan dalam bagian
Tinjauan Kinerja Keuangan pada Bab Analisis dan Pembahasan
Manajemen. Secara garis besar dalam laporan ini disampaikan
bahwa kinerja keuangan Perseroan mengalami perbaikan
dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp1,16 miliar dari rugi
tahun 2013 sebesar Rp54,22 miliar.

The acquisition and distribution of direct economic values in


2014 are in accordance with the Financial Performance Review
presented in the Managements Discussion and Analysis Section
hereof. The Report outlines the Companys improved financial
performance with net income growing by Rp1.16 billion from
the year 2013 amounting to minus Rp54.22 billion.

Secara tidak langsung pencapaian ini dapat memberikan


gambaran tentang profil ekonomi Perseroan yang berguna
untuk melihat keselarasan dengan indikator kinerja lainnya.
Di sisi lain pencapaian ini juga dapat memberikan gambaran
umum tentang nilai tambah moneter langsung terhadap
perekonomian setempat.

This achievement may indirectly give an idea regarding the


Companys economic profile that is useful to find out its harmony
with other performance indicators. On the other side, the
achievement also provides an overview of direct monetary
value to the local economy.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 29 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tanggung Jawab dalam Aspek Sosial:


Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Responsibility in Social Aspect : Social and Community Development

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Partnership and Community Development


Program

Tanggung jawab Perseroan terhadap pengembangan sosial


kemasyarakatan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL). Program ini dijalankan dengan berdasar
kepada Kepmen No. 05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan
Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Program ini bertujuan
untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara
nyata pada setiap wilayah usaha Perseroan. Secara khusus,
pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha
pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat,
mengurangi jumlah pengangguran dan juga pengurangan
jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.

The Companys responsibility towards social community


development is implemented through Partnership and
Community Development Program (PKBL) based on the
Ministerial Decree No. 05/MBU/2007 on small business
partnership and community development programs. This
program aims to provide tangible benefits in all areas of the
Companys operations. Meanwhile, in particular, the PKBL
program implementation is expected to help the governments
effort in increase community self-reliance, reduce unemployment,
and alleviate poverty and eventually promote economic growth.

Program Kemitraan Perseroan difokuskan kepada apotek kecil


dengan cara pemberian pinjaman modal usaha dengan kegiatan
pelatihan yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan
ketrampilan dalam melakukan kegiatan usaha sehingga pada
akhirnya dapat berdiri secara mandiri secara berkelanjutan dalam
jangka panjang. Secara lebih terperinci, Program Kemitraan ini
terbagi dalam bentuk bantuan manajerial, bantuan produksi
dan pemasaran, serta bantuan modal usaha.

Partnership Program is focused on small pharmacies


through venture capital with training activities to share
knowledgeandskills in running their business so that they
can be sustainably independent in the long term. In detail, this
Partnership Program is divided into managerial, production and
marketing assistance, as well as venture capital.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 30 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Sepanjang tahun 2014, Perseroan sedang melakukan


restrukturisasi organisasi dan revitalisasi program PKBL yang
lebih tepat sasaran. Oleh karena itu, Perseroan memfokuskan
pada kegiatan penagihan kepada apotek-apotek mitra yang
telah mendapatkan penyaluran program kemitraan pada
tahun sebelumnya. Pada tahun 2015, Perseroan berencana
menyalurkan dana program kemitraan kepada apotek-apotek di
Pulau Jawa serta dana Bina Lingkungan dengan Total anggaran
sebesar Rp4 miliar.

Throughout 2014, the Company undertook organizational


restructuring exercise and revitalization of CSR programs to be
more effective. Therefore, the Company focuses on the activities
of billing to pharmacy partners that received partnership
program funds in the previous year. In 2015, the Company plans
to distribute the partnership program funds to pharmacies
spreading across Java and Community Development program
funds with a total budget of Rp 4 billion.

Dana Bina lingkungan di salurkan untuk kategori Sebagai berikut:

The Community Development fundswere distributed for the


following categories:

A. Korban bencana alam


Perseroan menyadari, alam geografis Indonesia yang
mempesona memiliki tingkat kerentanan yang cukup
tinggi. Erupsi gunung berapi yang terjadi secara sporadis
dan menyebar di hampir seluruh penjuru nusantara
memberikan bukti hal tersebut. Patahan lempeng bumi
yang telah meluluhlantahkan beberapa daerah juga
menjadi kenyataan yang harus diterima. Atau banjir yang
melanda daerah-daerah pemukiman, baik akibat erosi
tanah dan cuaca maupun akibat perilaku yang kurang
mengharmoniskan diri, yang kemudian menyadarkan kita
tentang bagaimana konsep kegotong-royongan menjadi
nilai yang begitu berharga.

A. Victims of Natural Disasters


The Company realizes, the dazzling geographical nature of
Indonesia has a fairly high degree of vulnerability. Volcanic
eruptions that occur sporadically and spread in almost all
parts of the archipelago are the evidence of that. Plate
tectonics that have caused terrible catastrophes in some
regions are also realities that must be accepted. Or floods that
hit residential areas, either due to soil erosion and weather or
due to the less harmonized behaviour, which further make
us aware of how the concept of cooperativeness become
a precious value.

Perseroan memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk


membantu meringankan beban sebagian masyarakat
yang terkena dampak lingkungan tersebut. Beberapa
bantuan diberikan dalam bentuk bantuan darurat, baik
obat-obatan, makanan maupun pakaian. Sifat bantuan
bukanlah solusi, melainkan pertolongan pertama yang
cenderung meringankan beban saat korban bencana alam
harus berhadapan dengan situasi darurat.

The Company has a sense of social responsibility to help


ease the burden of most of the people affected by the
environment. Some assistance was provided in the form of
emergency aid consisting of medicines, food and clothing.
The nature of aid is not a solution, but as a first aid to lighten
the burden when the victims of natural disasters should deal
with emergency situations.

B. Pendidikan
Pendidikan menjadi dasar kokoh yang menopang
keberlangsungan suatu negara dalam rangka meningkatkan
kualitas hidup masyarakatnya. Dasar pemikiran ini
menguatkan Perseroan untuk turut serta memberikan
kontribusi positif yang nyata dalam berbagai program.
Implementasi kegiatan sosial yang fokus pada peningkatan
pendidikan yang telah dilakukan oleh Perseroan mencakup
program pemberian bantuan biaya pendidikan untuk siswasiswi tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas
yang berprestasi di lingkungan Perseroan.

B. Education
Education is a solid foundation that supports a countrys
sustainability in improving the quality of life of its people.
This thought has encouraged the Company to also give
positive contribution through various educational programs.
Implementation of social activities focusing on educational
improvement conducted by Indofarma covers educational
donation for good achievers of elementary, junior high,
and senior high schools surrounding the Companys areas
of operation.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 31 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tanggung Jawab dalam Aspek Sosial: Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan


Responsibility in Social Aspect : Social and Community Development

Selain itu, Perseroan juga turut andil dalam program


perbaikan fisik bangunan sekolah yang membutuhkan
bantuan biaya renovasi. Tidak hanya sampai di situ, Perseroan
juga berperan sebagai teaching company yang dibuktikan
dengan masih terselenggaranya Program Pelatihan dan
Keahlian Profesi Apoteker (PPKPA) dan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) untuk siswa-siswi sekolah kejuruan dan
program D3 dari seluruh lembaga pendidikan di tanah air.

In addition, the Company also provides donations for


renovation programs of school buildings. Going further,
Indofarma also serves as a teaching company, evidenced
by the implementation of Pharmacists Professional Skill
Training and Internship Program for Students of vocational
schools majoring in pharmaceutical and three-year diploma
programs in all educational institutions in the country.

C. Kesehatan
Selain pendidikan, kesehatan merupakan landasan
utama untuk membentuk generasi bangsa yang memiliki
kualitas kehidupan yang lebih baik. Program kesehatan
Perseroan menitikberatkan pada bantuan langsung seperti
pengobatan gratis dan khitanan massal, dengan target
bantuan diberikan kepada kalangan masyarakat yang benarbenar membutuhkan bantuan. Di samping itu, program
kesehatan seperti donor darah juga dilakukan Perseroan
dengan dua tujuan utama. Pertama, tentunya memberikan
stok darah tambahan kepada bank darah seperti Palang
Merah Indonesia maupun rumah sakit dan pihak-pihak
terkait. Selain itu, program semacam donor darah akan
memberikan pendidikan informal tentang kesadaran berbagi
kepada sesama, di samping tentunya aspek kesehatan bagi
pendonor sendiri.

C. Health
In addition to education, health is the main foundation
for creating the nation's future generation with better
quality of life. The Company's health program focuses on
direct assistance such as free medical services and mass
circumcision, with the target of the aid is the people who
really need help. In addition, health programs like blood
donation are also conducted by the Company with two
main objectives. First, of course, to provide additional
blood supplies to the blood bank such as Indonesia Red
Cross, hospitals and related parties. In addition, such blood
donation programs will provide informal education on
awareness of sharing with others, and of course on the
donor's health aspects.

D. Sarana ibadah
Program Bina Lingkungan Perseroan juga menyentuh pada
aspek sosial budaya, dimana bantuan pembangunan sarana
ibadah akan dapat memberikan makna penting terhadap
proses pendidikan informal yang terkandung dalam nilai
kebaikan agama. Perseroan menyadari hal tersebut dan
mengupayakan pembentukan karakter masyarakat dengan
turut serta mendorong kegiatan yang memiliki kandungan
nilai kebajikan. Selain pembangunan sarana ibadah,
Perseroan juga memberikan bantuan pada peringatan harihari besar keagamaan.

D. Worship Facilities
CSR program also get into social and culture aspects,
where worship facilities development assistance will give
an important meaning to the informal education process
which is be contained in virtues of religion. Company realizes
those things and establish the character of community by
participating encourage activities that contains the value of
virtue. In addition to the construction of places of worship,
Company also provides assistance on the anniversary of
religious holidays.

E. Sarana prasarana umum


Perawatan fasilitas umum, utamanya fasilitas yang digunakan
oleh orang banyak acap kali luput dari perhatian pihakpihak terkait. Perseroan mengupayakan perbaikan fasilitas
umum yang memiliki fungsi besar bagi kemaslahatan dan
kepentingan masyarakat umum. Perbaikan jalan, atau
pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) umum diharapkan
akan memberikan lebih banyak lagi fungsi fasilitas umum
kepada masyarakat.

E. Public infrastructure
Maintenance of public facilities, especially facilities used
by many people, often misses the attention of the parties
concerned. The Company has attempted to improve public
facilities with significant functionality for the benefit and
interest of the public at large. Road repair or construction
of bathing and washing places (MCK) are expected to give
more functions of public facilities to the public.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 32 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

F. Pelestarian alam
Perseroan memberikan perhatian mendalam terhadap
kelestarian lingkungan alam untuk keberlangsungan hidup
generasi yang akan datang. Lingkungan hidup yang sehat
dan layak haruslah bisa dinikmati oleh segenap anak dan
cucu masyarakat Indonesia.

F. Nature Conservation
The Company pays full attention to the preservation of nature
for the sustainability of our future generations. Healthy and
decent environment shall be enjoyed by all the children and
grandchildren of Indonesian people.

Selain itu, Perseroan juga turut serta memperhatikan isu


go green dengan melaksanakan praktik green factory di
seluruh unit usahanya. Perseroan menggalakkan program
hemat dan efisiensi sumber daya kantor dan tempat usaha
melalui penggunaan air, listrik yang hemat dan seperlunya.
Selain itu, penggunaan kertas ditekan seminimal mungkin
dengan melakukan aktivitas menggunakan kembali kertaskertas bekas. Upaya ini diharapkan memberikan kontribusi
positif terhadap pelestarian alam dari pihak internal
Perseroan sebagaimana dirasakan oleh pihak Perseroan
sendiri dalam hal efisiensi biaya pengeluaran dan juga
keuntungan operasional.

In addition, Company also concerns on go green issues


by implementing green factory practices throughout its
business units. The Company promotes savings programs
and efficiency of office and business site resources program,
through the savings in the use of water and electricity. In
addition, the use of paper is minimized by using used papers.
These efforts are expected to contribute positively to the
conservation efforts made by the internal Company as
perceived by the Company in terms of cost efficiency and
operational benefits.

Program Filantropi

Philanthropy Programs

Perseroan terus berupaya memfokuskan diri untuk selalu


bertindak secara responsif terhadap setiap permasalahan
yang terjadi di masyarakat, baik yang bersifat insidentil atau
tanggap darurat maupun terencana. Kegiatan program filantropi
Perseroan dilaksanakan melalui pelaksanaan bantuan terhadap
peningkatan kesehatan masyarakat yang diwujudkan melalui
kegiatan bakti sosial di desa yang berada di sekitar area pabrik
Perseroan di Cibitung. Untuk kegiatan-kegiatan tersebut
Perseroan selama 2014 telah mengeluarkan biaya sebesar
Rp206.094.482,-

Company strives to keep focusing on responsive actions towards


any problems that occur in the community, both incidental
(emergency response) or planned. The Companys philanthropy
program activities were carried out by providing donations for
the implementation of public health improvement through
social services in the villages surrounding the Companys plant
in Cibitung. The total fund allocated by the Company for these
philanthropy program activities in 2014 was Rp206,094,482.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 33 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan dan


Keselamatan Kerja
Commitment to Employment and Occupational Safety

Perseroan menempatkan karyawan sebagai aset berharga


dalam menjamin keberlangsungan usaha. Oleh karena itu, aspek
kesehatan dan keselamatan kerja karyawan merupakan hal
utama yang harus diperhatikan. Perseroan menciptakan suasana
lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung
atmosfir positif bagi kesehatan dan keselamatan kerja karyawan
yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja.

The Company considers employees as a valuable asset in


ensuring its business continuity. Therefore, occupational
health and safety aspects of employees are a main things the
Company should pay attention to. The Company creates a safe
and comfortable workplace that supports a positive atmosphere
for the occupational health and safety of employees in order to
improve their performance.

Upaya untuk menjaga keselamatan kerja karyawan adalah


dengan menerapkan Standard Operational Procedure (SOP) yang
sesuai dengan standar yang berlaku di dunia usaha. Perseroan
menetapkan perencanaan umur teknis mesin produksi dan
sumber daya operasional lainnya guna menjamin mutu produk
sekaligus mengeliminasi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi
karena faktor teknis dalam operasional pabrik. Perseroan
melindungi setiap karyawannya dengan asuransi kecelakaan
dan kesehatan agar karyawan merasa tenang dan nyaman dalam
melaksanakan pekerjaannya sehari-hari.

The efforts to maintain occupational safety of employees work


is by implementing SOP (Standard Operating Procedure) in
accordance with the applicable standards in business. The
Company plans technical life cycle of its production machines
and other operational resources to ensure product quality and
also eliminate accident risk that may occur due to technical
factors in the plant operations. The Company protects all
employees with accident and health insurance so that they
can have a peace of mind and feel comfortable in carrying out
their daily work.

Perseroan juga memberi fasilitas kepada karyawan dalam


berbagai kegiatan yang tentunya berdampak positif pada
kesehatan jasmani dan rohani, antara lain olahraga, kegiatan
keagamaan, gathering dan kegiatan lain baik rutin ataupun
tidak rutin.

The company also provides facilities to employees in a variety


of activities that would bring positive impacts on their physical
and mental healths, such as sports, religious activities, gatherings
and other activities either routine or non-routine.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 34 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan

VI

Corporate Governance

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Hubungan Industrial

Industrial Relations

Perseroan berkomitmen untuk mendukung hubungan


industrial antara karyawan dan Perseroan melalui kebebasan
karyawan untuk berserikat. Oleh karena itu, Perseroan mengakui
keberadaan Serikat Pekerja Perseroan yang dibentuk oleh para
karyawan yang keberadaannya terdaftar pada Dinas Tenaga
Kerja Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Serikat Pekerja Perseroan
memiliki visi untuk mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban
pekerja dan Perseroan dalam lingkup kesetaraan.

The Company is committed to supporting the industrial relations


between employees and the Company by giving them freedom
to participate in organization. Therefore, the Company recognizes
the existence of a labor union established by the Company's
employees that is already listed on the Department of Manpower
of Bekasi, West Java. The Companys Labor Union has a vision
to achieve harmonization of the equal rights and obligations
of the Companys employees.

Melalui pembentukan Serikat Pekerja, hubungan industrial


karyawan dan Perseroan telah memenuhi standar dan
perundangan-undangan yang berlaku; di samping tentunya
memaksimalkan peran karyawan sebagai salah satu pemangku
kepentingan Perseroan.

With the establishment of the Labor Union, the Companys


industrial relations with its employees have adhered to the
prevailing standards and legislation. In addition, it also helps to
maximize the roles of employees as the Companys stakeholders.

Manajemen Perseroan secara aktif melakukan komunikasi dalam


rangka menyampaikan informasi-informasi terkini sesuai dengan
azas keterbukaan informasi dengan Serikat Pekerja secara
berkala. Dengan kegiatan ini maka hubungan harmonis antara
Manajemen dengan karyawan dapat terus terjaga dengan baik.

In compliance with the information transparency principle, the


Company's management performs active communication in a
periodical manner to convey the latest information to the Labor
Union. With this activity, the harmonious relationship between
management and employees can be well-maintained.

Bentuk lain dari harmonisnya hubungan antara Manajemen


dan karyawan adalah dengan disepakatinya keseimbangan
antara hak dan kewajiban Manajemen - karyawan dalam bentuk
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang secara berkala dievaluasi
setiap dua tahun sekali melalui proses perundingan.

Another form of the harmonious relationship between


management and employees is the reached agreement on the
balance between rights and duties of Management - Employees
in the form of Collective Labour Agreement (CLA) that is regularly
evaluated every two years through negotiation process.

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 35 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Komitmen Terhadap Ketenagakerjaan dan Keselamatan Kerja


Commitment to Employment and Occupational Safety

Selain itu, Perseroan secara khusus menunjukkan komitmen atas


kesejahteraan karyawan dan keterlibatan karyawan terhadap
aktivitas usaha melalui kepemilikan saham anak perusahaan
PT Indofarma Global Medika oleh Koperasi Pegawai Indofarma
(Kopama) sebesar 0,0001%.

In addition, the Company specifically demonstrates its


commitment to the welfare of employees and employee
engagement to its business activities through the 0.0001%
share ownership of Koperasi Pegawai Indofarma (Kopama) in
the Companys subsidiary PT Indofarma Global Medika.

Kopama berdiri pada 1969 berdasarkan akta Pendirian No.


819/BH/I tanggal 13 September 1969, "Perkumpulan Koperasi
Simpan Pinjam" Pabrik Manggarai Depkes Jakarta bertempat
di Manggarai, dan diubah dengan akta No. 819A/BH/I tanggal
28 Januari 1991, akta perubahan Anggaran Dasar "Koperasi
Serba Usaha Pabrik Manggarai Departemen Kesehatan",
berdasarkan haril Rapat Anggota Khusus Koperasi Serba Usaha
Pabrik Manggarai Depkes yang diselenggarakan pada hari Rabu
tanggal 28 Pebruari 1990 bertempat di Aula Perum Indofarma
Jl. Tambak No. 2, Manggarai - Jakarta.

Kopama was established in 1969 based on the Deed of


Establishment No. 819 / BH / I dated September 13, 1969,
"Perkumpulan Koperasi Simpan Pinjam" of Pabrik Manggarai
Depkes Jakarta located in Manggarai, which was amended by
Deed No. 819A / BH / I dated January 28, 1991 on the amendment
"Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Departemen Kesehatan",
based on the day of the meeting on Koperasi Serba Usaha Pabrik
Manggarai Depkes Special Members, which was on Wednesday,
February 28, 1990, at the Hall of Perum Indofarma Jl. Tambak
No. 2, Manggarai - Jakarta.

Pada tanggal 03 Januari 2001 diubah berdasarkan surat


Keputusan Departemen Koperasi Wilayah Jawa Barat, Kepala
Kantor Departemen Koperasi PK&M kabupaten Kodya Bekasi,
dengan akta Nomor 819/BH/PAD/KDK.10.8/I/2001, akta
perubahan Anggaran Dasar "Koperasi Pegawai Indofarma
(KOPAMA)" di Jakarta Timur untuk merubah anggaran Dasar
Koperasi yang merupakan hasil Rapat Anggota Khusus
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi Pegawai Perseroan yang
diselenggarakan pada tanggal 25 November 2000 bertempat di
Jalan Indofarma No. 1, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.

On January 3, 2001 the Deed was again amended by the Decision


Letter of Department of Cooperatives of West Java Region, Head
of the Department of Cooperative PK & M of Bekasi Municipality,
with a Deed No. 819 / BH / PAD / KDK.10.8 / I / 2001, on the
Amendment of the Articles of Association of "Koperasi Pegawai
Indofarma ( KOPAMA)" in East Jakarta, as a result of the Meeting
of the Cooperatives Special Members held on 25 November
2000 on Jalan Indofarma No. 1, Cibitung District, Bekasi Regency.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 36 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Tanggung Jawab Terhadap Produk


Product Responsibility

Sebagai salah satu produsen obat generik terbesar di Indonesia,


Perseroan mempunyai tanggung jawab baik secara sosial
maupun etika dalam pemenuhan ketersediaan produkbagi
para pemangku kepentingan terutama kepada pelanggan
Perseroan mempunyai komitmen untuk selalu menghadirkan
produk yang memiliki kualitas, efikasi, dan keamanan yang
sesuai dengan standar kualitas produk sebagaimana ketetapan
regulator dalam aturan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

As one of the largest generic drug manufacturer in Indonesia,


the Company has social and ethical responsibility in fulfilling the
availability of products for stakeholders, especially the customers.
The Company is committed to always delivering products of
which the quality, efficacy, and security are in accordance with
product quality standards stipulated by the regulators in the
rules of Good Manufacturing Practices (GMP).

Dalam rangka melayani keluhan pelanggan Perseroan


memberi kesempatan kepada para pelanggan khususnya
untuk menyampaikan keluhannya melalui tim pemasaran
secara langsung maupun secara tidak langsung melalui saluran
komunikasi yang tersedia sebagai berikut:

With a view to facilitate customers complaints, Indofarma make


available to the customers the access to communicate their
complaints directly or indirectly by providing the communication
channels as follows:

PT Indofarma (Persero) Tbk


Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, 17530
Telepon : +62 21 85908350, 88323971
Faksimili : +62 21 8574503, 88323973
Email : general@indofarma.co.id
Website : www.indofarma.co.id

PT Indofarma (Persero) Tbk


Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, 17530
Phone : +6221 85908350, 88323971
Fax : +6221 8574503, 88323973
Email : general@indofarma.co.id
Website : www.indofarma.co.id

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 37 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Kinerja 2014
2014 Performance

II

Laporan Manajemen
Management Report

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Tanggung Jawab Terhadap Produk


Product Responsibility

Komitmen terhadap Mutu

Commitment to Quality

Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan produk yang


terjamin konsistensi mutunya sesuai dengan spesifikasi yang
telah ditetapkan. Untuk mewujudkan komitmen ini, Perseroan
melalui Bidang Pengawasan Mutu dan Bidang Pemastian Mutu
melakukan pengawasan untuk menjamin konsistensi mutu
produk yang dihasilkan di setiap tahapan pembuatan produk.
Proses pengawasan antara lain seleksi produsen resmi bahan
awal, pengujian bahan awal, pemastian kelaikan peralatan dan
lingkungan produksi, validasi proses produksi, validasi proses
pengujian, pengawasan selama proses produksi (In Process
Control), pengujian produk, evaluasi produsen resmi bahan
awal, dan evaluasi produk pasca produksi.

Indofarma is also committed to producing products of


consistently assured quality according to the established
specifications. Indofarma realizes this commitment through
its Quality Control and Quality Assurance Department that
conducts supervision to assure the consistency of product
quality at all manufacturing stage. The supervision process
covers, among others, the selection of authorized producers for
initial ingredients, testing of initial ingredients, equipment and
production environment airworthiness assurance, production
process validation, product testing evaluation, in process control,
product testing, and evaluation of authorized producers for
initial ingredients and evaluation of post-production products.

Komitmen Perseroan terhadap pemastian mutu tertuang dalam


Kebijakan Mutu yang mencakup:
1. Mutu dijadikan prioritas utama demi kepuasan pelanggan
eksternal maupun internal.
2. Mutu mencakup seluruh kegiatan Perseroan, mulai
dari penelitian dan pengembangan, produksi sampai
dengan pemasaran.
3. Mutu dibangun oleh semua pihak melalui perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian yang efektif dan efisien.
4. Mutu terutama ditentukan oleh faktor manusia, karena
itu pendidikan dan pelatihan bagi karyawan terus
dikembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Mutu selalu dijaga dan ditingkatkan sesuai kebutuhan
pelanggan dengan memperhatikan kemampuan daya saing
melalui proses yang dapat menekan biaya mutu.

Indofarmas commitment to quality assurance is poured in the


Quality Policy which includes:
1. Quality becomes the top priority to guarantee external and
internal customer satisfaction.
2. Quality covers the entire companys activities, from research
and development, production to marketing.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

3. Quality is built by all parties through planning, execution,


and control in an effective and efficient way.
4. Quality is mainly determined by human factors. Therefore,
education and training for employees will continue to be
developed according to the needs and development of
science and technology.
5. Quality is always maintained and upgraded according
to customers needs by taking into account the ability of
competitiveness through process that can reduce the cost
of quality.

- 2 38 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Actualizing the Momentum of Revitalization

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

- 2 39 -

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Alamat Kantor Cabang


Entitas Anak Perusahaan
Subsidiary Branch Offices Address

Alamat kantor cabang anak usaha, PT Indofarma Global Medika.


PT Indofarma Global Medika branches offices address.

Kantor Pusat PT IGM | Head office


Kompleks Infinia Park Blok B-86
Jl. Dr. Saharjo No. 45
Jakarta Selatan 12850
Telp : 021-83781166
Fax : 021-83796543/ 83785432

MEDAN
Komp. Pergudangan Amplas Trade Center
(ATC) Blok E No. 21 dan 22
Jl. Sisingamangaraja Km-10,8
Medan
Telp : 061-88807608
Fax : 061-88807607

MALANG
Jl. Sukarno Hatta No. 80 RT 003/RW 006
Mojolangu-Lowokwaru, Malang 65142
Telp : 0341-402150/ 402151
Fax : 0341-402100

JAKARTA SATU
Kompleks Infinia Park Blok B-85
Jl. Dr. Saharjo No. 45
Jakarta Selatan 12850
Telp : 021-83792599
Fax : 021-83792814

MAKASSAR
Jl. Dr. Sutomo No. 39
Makassar
Telp : 0411-334485/ 332731
Fax : 0411-332732

PALEMBANG
Jl. Ali Gathmir No. 37 RT 01/RW 01
Kel. 13 Ilir - Kec. Ilir Timur I
Palembang
Telp : 0711-3511123/ 351323
Fax : 0711-321230

JAKARTA DUA
Jl. Sultan Iskandar Muda 9 BCD
Kebayoran Lama
Jakarta Selatan
Telp : 021-7227432/ 7268325
Fax : 021-7227431

SEMARANG
Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60
Semarang 50148
Telp : 024-7613648/ 7613649
Fax : 024-7625826

PEKANBARU
Jl. Kaharudin Nasution
Gg. Triarga No. 1 - Kel. Simpang Tiga
Pekanbaru
Telp : 0761-679550/ 679553
Fax : 0761-674720

BANDUNG
Jl. Bapak Husein Dalam No. 2
Cihampelas
Bandung 40131
Telp : 022-2040996/ 2040997
Fax : 022-2038320

SURABAYA
Jl. Raya Margorejo Indah
Blok A-137/58
Surabaya 60238
Telp : 031-8419377
Fax : 031-8435444

PURWOKERTO
Jl. KH. Wachid Hasyim No. 16
Purwokerto
Telp : 0281-627932/ 628462
Fax : 0281-635769

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 42 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

YOGYAKARTA
Jl. Laksda Adisucipto Km-7
Ruko Permai Janti No. 1
Ngentak, Catur Tunggal, Depok
Sleman - Yogyakarta
Telp : 0274-7460130/ 487036
Fax : 0274-484978

MANADO
Jl. DR. Sam Ratulangi
Manado 95000
Telp : 0431-870199/ 854363
Fax : 0431-863166

BATAM
Komp. Crown Hill Estate Blok E-9
Batam Center - Batam
Telp : 0778-468265/ 468266
Fax : 0778-461434

SOLO
Jl. Slamet Riyadi No. 234
Gumpang - Kartosuro
Surakarta
Telp : 0271-7890207/ 7890208
Fax : 0271-744135

PADANG
Jl. Bagindo Azis Chan No. 6
Padang
Telp : 0751-22034/ 810347
Fax : 0751-25664

JAMBI
Jl. Barau-barau II RT 24 No. 28
Kel. Pakuan Baru, Kec. Jambi Selatan
Jambi 36132
Telp : 0741-33718
Fax : 0741-33718

BEKASI
Jl. Ir. H. Juanda No. 110 O-P-Q
Duren Jaya - Bekasi Timur
Telp : 021-88355949/ 88355952
Fax : 021-88355947

CIREBON
Jl. Cirebon Permai III Rt 006 Rw 003
Kel. Kecapi, Kec. Harjamukti
Cirebon
Telp : 0231-202950/ 8336890
Fax : 0231 -233969

KUPANG
Jl. Samratulangi V No. 02 RT 020/RW 07
Kel. Oesapa Barat - Kec. Kelapa Lima
Kota Kupang
Telp : 0380-8553595/ 832811
Fax : 0380-8553595

TANGERANG
Komp. Pergudangan Multiguna
Blok A No. 5 - Kel. Pakualam
Serpong Utara, Tangerang Selatan
Telp : 021-5399347/ 5399348
Fax : 021-5399348

BANJARMASIN
Jl. Pramuka Komplek Rahayu RT 023 No. 55
Kelurahan Sungai Lulut
Banjarmasin 70238
Telp : 0511-3259359/ 3259360
Fax : 0511-3266861

MATARAM
Jl. Bung Karno No. 76
Karanganyar
Mataram
Telp : 0370-626378
Fax : 0370-623065

BOGOR
Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 84
Bogor
Telp : 0251-7540897/ 7540898
Fax : 0251-7538560

LAMPUNG
JL. KH. Ahmad Dahlan No. 68
Bandar Lampung
Telp : 0721-487131/ 482689
Fax : 0721-482686

PAPUA
Jl. Kelapa Dua
Pergudangan Boulevard No. 3
Entrop - Jayapura
Telp : 0967-534047/ 534048
Fax : 0967-534041

SAMARINDA
Jl. Basuki Rahmat No. 74
Samarinda 75117
Telp : 0541-78572/ 748147
Fax : 0541-741095

PONTIANAK
Jl. Tanjung Pura No. 6
Pontianak 78117
Telp : 0561-765976/ 765977
Fax : 0561-741208

JEMBER
Jl. Imam Bonjol No. 37
Kel. Kaliwates, Kec. Kaliwater
Jember
Telp : 0331-321832/ 321833
Fax : 0331-489427

DENPASAR
Jl. Gunung Agung No. 21
Denpasar 80118
Telp : 0361-416286/7
Fax : 0361-411888

ACEH
Jl. P. Nyak Makam No. 1C-E
Gp. Ilie - Kecamatan Ulee Kareng
Banda Aceh
Telp : 0651-26773/ 23199
Fax : 0651-23199

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 43 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Lembar Pengesahan
Approval Sheets
246 / Pengesahan BOC dan BOD | BOC and BOD Approval
247 / Pernyataan Komite Audit | Statement of the Audit Committee

Kinerja 2014
2014 Performance

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

II

Laporan Manajemen
Management Report

- 2 46 -

III

Profil Perusahaan
Company Profile

Mewujudkan Momentum Perubahan

IV

Analisis dan Pembahasan Manajemen


Management Discussion And Analysis

Actualizing the Momentum of Revitalization

Tata Kelola Perusahaan


Corporate Governance

- 2 47 -

VI

Menuju Keberlanjutan
Towards Sustainability

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Lampiran
Appendix
250 / Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6 |
Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6

260 / Laporan Keuangan Konsolidasian | Consolidated Financial Report

Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6


Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6

Peraturan

Halaman

Regulation

Page

A.

Ketentuan umum

A.

General provisions

Laporan tahunan wajib memuat:


A. Ikhtisar keuangan;
B. Laporan komisaris utama;
C. Laporan direktur utama;
D. Profil perusahaan;
E. Pembahasan dan analisa manajemen;
F. Tata kelola perusahaan;
G. Tanggung jawab sosial perusahaan;
H. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit; dan
I. Surat pernyataan tanggung jawab dewan Komisaris dan
direksi atas kebenaran isi laporan Tahunan.

The annual report should contain:


A. Summary of key financial information;
B. Report from the BOC;
C. Report from the BOD;
D. Company profile;
E. Management analysis and discussion;
F. Corporate governance;
G. Corporate social responsibilities;
H. Audited financial statements; and
I. Statement that the board of directors and the Board of
commissioners are fully responsible for the accuracy of the
annual report.

Laporan tahunan wajib disajikan dalam bahasa Indonesia.


Dalam hal laporan tahunan juga dibuat Selain dalam bahasa
indonesia, baik dalam dokumen Yang sama maupun terpisah,
maka laporan tahunan Dimaksud harus memuat informasi
yang sama. Dalam hal terdapat perbedaan penafsiran akibat
Penerjemahan bahasa, maka yang digunakan sebagai Acuan
adalah laporan tahunan dalam bahasa Indonesia.

The annual report must be in the Indonesian language. If the


annual report is also presented in another language, either in the
same or separate documents, the documents must be available
at the same time and contain the same material information. In
cases where there is any different interpretation due to the transfer
of language, the financial statement in the Indonesian language
shall become the reference.

Laporan tahunan wajib dibuat sedemikian rupa sehingga


mudah dibaca. Gambar, grafik, tabel, dan diagram disajikan
dengan mencantumkan judul dan/atau keterangan yang jelas.

The annual report should be prepared in a form that is easy to read.


Images, charts, tables, and diagrams are presented by mentioning
the title and / or clear description.

Laporan tahunan wajib dicetak pada kertas berwarna terang


yang berkualitas baik, berukuran a4, dijilid, dan dimungkinkan
untuk direproduksi dengan fotokopi.

The annual report must be printed on light colored paper of


high quality, in a4 size, bound, and in a format that permits
reproduction by photocopy.

B.

Ikhtisar data keuangan penting

B.

Summary of key financial information

Ikhtisar data keuangan penting disajikan dalam bentuk


perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai
usahanya. Jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan
usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun, yang memuat
paling kurang:
A. Pendapatan;
B. Laba bruto;
C. Laba (rugi);
D. Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan non pengendali;
E. Total laba (rugi) komprehensif;
F. Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat Diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dan Kepentingan non
pengendali;
G. Laba (rugi) per saham;
H. Jumlah aset;
I. Jumlah liabilitas;
J. Jumlah ekuitas;
K. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah aset;
L. Rasio laba (rugi) terhadap ekuitas;
M. Rasio laba (rugi) terhadap pendapatan;

Summary of key financial informations resented in comparison


with previous 3 (three) fiscal years or since commencement of
business of the company, at least contain:

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

9-10

A.
B.
C.
D.

Revenue;
Gross profit;
Profit (loss);
Total profit (loss) attributable to equity olders of the parent
entity and non controlling interest;

E. Total comprehensive profit (loss);


F. Total comprehensive profit (loss) attributable to equity holders
of the parent entity and non controlling interest;
G. Earning (loss) per share;
H. Total assets;
I. Total liabilities;
J. Total equity;
K. Profit (loss) ratio to total assets;
L. Profit (loss) ratio to equities;
M. Profit (loss) ratio to income;

- 2 50 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Peraturan
E.

Profil perusahaan
Profil perusahaan paling kurang memuat halhal sebagai Berikut:

Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimili, alamat


surat elektronik (e-mail), dan laman (website) perusahaan
dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan, yang
memungkinkan masyarakat dapat memperoleh informasi
mengenai perusahaan;

Riwayat singkat perusahaan;

Halaman

Regulation

Page
E.

Company profile
The company profile should at least contain
the following:

40

Name, address, telephone and/or faximile, email, website of


the company and/or branch offices or representative office,
which enable public to access information about the company;

45-47

Brief history of the company.

Kegiatan usaha perusahaan menurut Anggaran Dasar


terakhir, serta jenis produk dan/atau jasa yang dihasilkan;

40; 68-80

Line of business according to the latest Articles of Association,


and types of products and/or services produced.

Struktur organisasi perusahaan dalam bentuk bagan, paling


kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah
direksi, disertai dengan nama dan jabatan;

40; 68-80

Structure of organization in chart form, at least one level below


the board of directors, with the names and titles;

Visi, misi dan tata nilai perusahaan;

41-43

Vision, mission and core values of the company:

Profil Dewan Komisaris, meliputi:


A. Nama;
B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan
dasar hukum penunjukkan pertama kali pada emiten
atau perusahaan publik, sebagaimana dicantumkan
dalam berita acara keputusan RUPS;
C. Riwayat pendidikan;
D. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi dewan komisaris
yang telah diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
E. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya, serta
pemegang saham (jika ada);

24-25

The board of commissioners profiles include:


A. Name;
B. History of position, working experience, and legal basis for
first appointment to the issuer or public company, as stated
in the minutes of GMS resolutions.

Profil direksi, meliputi:


A. Nama dan uraian singkat tentang tugas dan fungsi yang
dilaksanakan;
B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan
dasar hukum penunjukkan pertama kali pada emiten
atau perusahaan publik, sebagaimana dicantumkan
dalam berita acara keputusan RUPS;
C. Riwayat pendidikan;
D. Penjelasan singkat mengenai jenis pelatihan dalam
rangka meningkatkan kompetensi direksi yang telah
diikuti dalam tahun buku (jika ada); dan
E. Pengungkapan hubungan afiliasi dengan anggota
Direksi lainnya dan pemegang saham (jika ada);

24-25

Actualizing the Momentum of Revitalization

C. History of education;
D. Short description on the competency enhancement
training programs for members of the Board of
Commissioners during the year under review (if any); and
E. Disclosure of affiliation with other members of the Board
of Commissioners and Board of Directors, and shareholders
(if any);

The board of directors profiles include:


A. Name and short description of duties and Functions;
B. History of position, working experience, and legal basis for
first appointment to the issuer or public company, as stated
in the minutes of GMS resolutions;
C. History of education;
D. Short description on the competency enhancement
training programs for members of the Board of
Commissioners during the year under review (if any); and
E. Disclosure of affiliation with other members of the
Board of Commissioners and Board of Directors, and
shareholders (if any);

- 2 51 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6


Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6

Peraturan

Halaman

Regulation

Page

Dalam hal terdapat perubahan susunan Dewan 22; 34; 124; 134
Komisaris dan/atau direksi yang terjadi setelah tahun
buku berakhir sampai dengan batas waktu penyampaian
laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka
1 huruf a, maka susunan yang dicantumkan dalam
laporan tahunan adalah susunan Dewan Komisaris dan/
atau Direksi yang terakhir dan sebelumnya;

Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan


kompetensinya dalam tahun buku misalnya, aspek
pendidikan dan pelatihan karyawan yang telah
dilakukan;

10

In the event that there were changes in the composition of


the Board of Commissioners and/or the Board of Directors
occurring between the period after year-end until the date
the annual report submitted as refer to in poin t 1 letter a,
then the last and the previous composition of the board of
commissioners and/or the board of directors shall be stated
in the annual report.

94-99

Number of employees and description of competence


building during the year under review, for example
education and training of employees.

Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase


kepemilikannya pada akhir tahun buku yang terdiri dari:
A. Pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus)
atau lebih saham emiten atau perusahaan publik;
B. Komisaris dan Direktur yang memiliki saham emiten
atau perusahaan publik; dan
C. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu
kelompok pemegang saham yang masing-masing
memiliki kurang dari 5% (lima perseratus) saham
emiten atau perusahaan publik;

49

10

Information on names of shareholders and ownership


percentage at the end of the fiscal year, including:
A. Shareholders having 5% (five percent) or more shares of
issuer or public company;
B. Commissioner sand directors who own shares of the
issuers or public company; and
C. Groups of public shareholders, or groups of shareholders,
each with less than 5% ownership shares of the issuers
or public company.

11

Informasi mengenai pemegang saham utama dan


pengendali emiten atau perusahaan publik, baik
langsung maupun tidak langsung, sampai kepada
pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema
atau diagram;

49

11

Information on major shareholders and controlling


shareholders the issuers of public company, directly or
indirectly, and also individual shareholder, presented in the
form of scheme or diagram;

12

Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan


ventura bersama dimana emiten atau perusahaan
publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta
persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan
status operasi perusahaan tersebut (jika ada). Untuk
entitas anak, agar ditambahkan informasi mengenai
alamat;

52-53

12

Name of subsidiaries, associated companies, joint venture


controlled by issuers or public company, with entity,
percentage of stock ownership, business, and operating
status of the company (if any). For subsidiaries, include the
addresses;

13

Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah


saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun buku
serta nama bursa efek dimana saham perusahaan
dicatatkan (jika ada);

50

13

Chronology of share listing and changes in the number of


shares from the beginning of listing up to the end of the
financial year, and name of stock exchange where the
company shares are listed.

14

Kronologis pencatatan efek lainnya dan peringkat efek


(jika ada);

14

Chronology of securities listing and rating of the securities


(if any);

15

Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek (jika


ada);

51

15

Name and address of the securities rating company (if any);

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 52 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Peraturan

Halaman

Regulation

Page

16

Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang


pasar modal. Terhadap profesi penunjang pasar modal
yang memberikan jasa secara berkala kepada emiten
atau perusahaan publik, wajib diungkapkan informasi
mengenai jasa yang diberikan, fee, dan periode
penugasan yang telah dilakukan; dan

51

16

Name and address of capital market supporting institutions


and/or professionals. For professionals providing services
regularly for the issuer or public company, it is required to
disclose the services, fees, and periods of assignment; and

17

Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan


baik yang berskala nasional maupun internasional
dalam tahun buku terakhir (jika ada).

17

Awards and certifications of national and international


scale bestowed on the company during the last fiscal year
(if any).

F.

Analisis Dan Pembahasan Manajemen


Laporan tahunan wajib memuat uraian
yang membahas dan menganalisis laporan
keuangan dan informasi penting lainnya
dengan penekanan pada perubahan material
yang terjadi dalam tahun buku, yaitu paling
kurang mencakup:

56-106

F.

Management Analysis And Discussion


Annual report should contain discussion and
analysis On financial statements and other
material information Emphasizing material
changes that occurred during the Year under
review, at least including:

Tinjauan operasi per segmen operasi sesuai dengan


jenis industri emiten atau perusahaan publik, antara lain
mengenai:
A. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas, dan
perkembangannya;
B. Pendapatan; dan
C. Profitabilitas;

68-80

Operational review per business segment, according to The


type of industry of the issuer or public company Including:
A. Production, including process, capacity, and growth;
B. Revenue; and
C. Profitability;

Analisis kinerja keuangan komprehensif yang mencakup


perbandingan kinerja keuangan dalam 2 (dua) tahun
buku terakhir, penjelasan tentang penyebab adanya
perubahan dan dampak perubahan tersebut, antara lain
mengenai:
A. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
B. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang,
dan total liabilitas;
C. Ekuitas;
D. Pendapatan, beban, laba (rugi), pendapatan
komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif;
serta
E. Arus kas;

81-86

Comprehensive financial performance analysis which


includes a comparison between the financial performance
of the last 2 (two) fiscal years, and explanation on the
causes and effects of such changes, among others
concerning:
A. Current assets, non-current assets, and total assets;
B. Short term liabilities, long term liabilities, total liabilities;
C. Equity
D. Sales/operating revenues, expenses and profit (loss),
other comprehensive revenues, and total comprehensive
profit(loss); and
E. Cash flows;

Kemampuan membayar utang dengan menyajikan


perhitungan rasio yang relevan;

86-87

The capacity to pay debts by including the computation of


relevant ratios;

Tingkat kolektibilitas piutang perusahaan dengan


menyajikan perhitungan rasio yang relevan;

87

Accounts receivable collectability,


computation of the relevant ratios;

Struktur permodalan dan kebijakan manajemen atas


struktur permodalan tersebut;

87

Capital structure and management policies concerning


capital structure;

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 53 -

including

the

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6


Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6

Peraturan

Halaman

Regulation

Page

Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi


barang modal dengan penjelasan tentang tujuan dari
ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan untuk
memenuhi ikatan tersebut, mata uang yang menjadi
denominasi, dan langkah-langkah yang direncanakan
perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata
uang asing yang terkait;

87

Discussion on material ties for the investment of capital


goods, including the explanation on the purpose of such
ties, source of funds expected to fulfill the said ties, currency
of denomination, and steps taken by the company to
protect the position of a related foreign currency against
risks;

Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal


laporan akuntan;

90

Material information and facts that occurring after the


date of the accountants report (subsequent events);

Prospek usaha dari perusahaan dikaitkan dengan kondisi


industri, ekonomi secara umum dan pasar internasional
serta dapat disertai data pendukung kuantitatif dari
sumber data yang layak dipercaya;

103-106

Information on company prospects in connection


with industry,economy in general, accompanied with
supporting quantitative data if there is a reliable data
source;

Perbandingan antara target/proyeksi pada awal


tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi),
mengenaipendapatan, laba, struktur permodalan, atau
lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan;

88

Comparison between target/projection at beginning of


year and result (realization), concerning income, profit,
capital structure, or others that deemed necessary for the
company;

10

Target/proyeksi yang ingin dicapai perusahaan


paling lama untuk satu tahun mendatang, mengenai
pendapatan, laba (rugi), struktur modal, kebijakan
dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi
perusahaan;

103-106

10

Target/projection at most for the next one year, concerning


income, profit, capital structure, dividend polixy, or others
that deemed necessary for the company;

11

Aspek pemasaran atas produk dan jasa perusahaan,


antara lain: strategi pemasaran dan pangsa pasar;

74-79

11

Marketing aspects of the companys products and services,


among others marketing strategy and market share;

12

Kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen per


saham (kas dan/atau non kas) dan jumlah dividen per
tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua)
tahun buku terakhir;

89

12

Description regarding the dividend policy and the date


and amount of cash dividend per share and amount of
dividend per year as announced or paid during the past
two (2) years;

13

Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum:


A. Dalam hal selama tahun buku, emiten memiliki
kewajiban menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana, maka wajib diungkapkan realisasi
penggunaan dana hasil penawaran umum secara
kumulatif sampai dengan akhir tahun buku; dan
B. Dalam hal terdapat perubahan penggunaan dana
sebagaimana diatur dalam peraturan nomor X.K.4,
maka emiten wajib menjelaskan perubahan tersebut;

89

13

Use of proceeds from public offerings:

Informasi material, antara lain mengenai investasi,


ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha,
akuisisi, restrukturisasi utang/modal, transaksi afiliasi,
dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan,
yang terjadi pada tahun buku (jika ada), yang antara lain
memuat:
A. Tanggal, nilai, dan obyek transaksi;
B. Nama pihak yang bertransaksi;
C. Sifat hubungan afiliasi (jika ada);
D. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; dan
E. Pemenuhan ketentuan terkait;

90

14

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

A. During the year under review, on which the issuer has


the obligation to report the realization of the use of
proceeds, then the realization of the cumulative use of
proceeds until the year end should be disclosed; and
B. In the event that there were changes in the use of
proceeds as stipulated in rule no. X.K.4, then issuer
should explain the said changes;
14

Material information, among others concerning


investment, expansion, divestment, acquisition, debt/
capital restructuring, transactions with related parties and
transactions with conflict of interest that occurred during
the year under review,among others include:
A. Transaction date, value, and object;
B. Names of transacting parties;
C. Nature of related parties (if any);
D. Description of the fairness of the transaction;
E. Compliance with related rules and regulations;

- 2 54 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Peraturan

Halaman

Regulation

Page

15

Perubahan peraturan perundang-undangan yang


berpengaruh signifikan terhadap perusahaan dan
dampaknya terhadap laporan keuangan (jika ada); dan

91

15

Changes in regulation which have a significant effect on


the company and impacts on the company (if any):

16

Perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya


terhadap laporan keuangan (jika ada).

91

16

Changes in the accounting policy, reason and impact on


the financial statement (if any).

G.

Tata Kelola Perusahaan


Tata kelola perusahaan memuat uraian
singkat, yang Paling kurang meliputi hal-hal
sebagai berikut:

110-222

G.

Corporate Governance
Corporate governance contains short
descriptions of at Least the following items:

Dewan komisaris, mencakup antara lain:


A. Uraian pelaksanaan tugas dewan komisaris;

119-130

Board of commissioners, including:


A. Description of the responsibility of the Board of
Commissioners;
B. Disclosure of the procedure and basis determining
remuneration, and amount of remuneration for
members of the Board of Commissioners; and
C. Disclosure of the companys policy and its
implementation, frequency of Board of Commissioners
meetings including joint meetings with the Board of
Directors, and attendance of the members of Board of
Commissioners in the meetings.

130-145

Board of directors, including:


A. Scope of duties and responsibilities of each member of
the Board of Directors;
B. Disclosure of the procedure and basis determining
remuneration, and amount of remuneration for
members of the Board of Directors, and the relation
between remuneration and performance of the
company;
C. Disclosure of the companys policy and its
implementation, frequency of Board of Commissioners
meetings including joint meetings with the Board of
Commissioners, and attendance of the members of
board of commissioners in the meetings;
D. Resolutions from the GMS of the previous fiscal year and
its realization in the year under review, and explanation
for the unrealized resolution; and
E. Disclosure of company policy concerning assessment
on the performance of the member of the Board of
Directors (if any);

B. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan


besarnya remunerasi anggota Dewan Komisaris; dan
C. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan
pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Dewan
Komisaris, termasuk rapat gabungan dengan Direksi,
dan tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris
dalam rapat tersebut;
2

Direksi, mencakup antara lain:


A. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab
masing-masing anggota direksi;
B. Pengungkapan prosedur, dasar penetapan, dan
besarnya remunerasi anggota direksi, serta hubungan
antara remunerasi dengan kinerja perusahaan;
C. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan
pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Direksi,
termasuk rapat gabungan dengan Dewan Komisaris,
dan tingkat kehadiran anggota direksi dalam rapat
tersebut;
D. Keputusan RUPS tahun sebelumnya dan realisasinya
pada tahun buku, serta alasan dalam hal terdapat
keputusan yang belum direalisasikan; dan
E. Pengungkapan kebijakan perusahaan tentang
penilaian terhadap kinerja anggota Direksi (jika ada);

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 55 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6


Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6

Peraturan
3

Komite Audit, mencakup antara lain:


A. Nama;
B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja, dan dasar Hukum
penunjukkan;
C. Riwayat pendidikan;
D. Periode jabatan anggota Komite Audit;
E. Pengungkapan independensi Komite Audit;

Halaman

Regulation

Page
145-152

Audit Committee,includes among others:


A. Name;
B. History of position title, work experience and legal basis
for appointment;
C. History of education;
D. Tenure of members of Audit Committee;
E. Disclosure of independence of the members of the Audit
Committee;
F. Disclosure of the companys policy and its
implementation, frequency of Audit Committee
meetings, and attendance of the members of Audit
Committee in the meetings;
G. Brief report on the activities carried out by the Audit
Committee during the year under review in accordance
with the charter of the Audit Committee.

F. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan


pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat Komite
Audit dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit
dalam rapat tersebut;
G. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan Komite Audit
pada tahun buku sesuai dengan yang dicantumkan
dalam piagam (charter) Komite Audit;
4

Komite lain yang dimiliki emiten atau perusahaan publik


dalam rangka mendukung fungsi dan tugas Direksi dan/
atau Dewan Komisaris, seperti komite nominasi dan
remunerasi, yang mencakup antara lain:
A. Nama;
B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan
dasar hukum penunjukkan;
C. Riwayat pendidikan;
D. Periode jabatan anggota komite;
E. Pengungkapan kebijakan perusahaan mengenai
independensi komite;
F. Uraian tugas dan tanggung jawab;
G. Pengungkapan kebijakan perusahaan dan
pelaksanaannya, tentang frekuensi rapat komite
dan tingkat kehadiran anggota komite dalam rapat
tersebut; dan
H. Uraian singkat pelaksanaan kegiatan komite pada
tahun buku;

152-157

Other committees owned by issuer or public company


supporting the functions and duties of the Board Directors
and/or the Board of Commissioners, such as nomination
and remuneration, including:
A. Name;
B. History of position title, work experience and legal basis
for appointment;
C. History of education;
D. Tenure of members of the committee;
E. Disclosure of the companys policy concerning the
independence of the committee;
F. Description of duties and responsibilities;
G. Disclosure of the companys policy and its
implementation, frequency of committee meetings,
and attendance of the members of committee in the
meetings;
H. Brief report on the committee activities carried out
during the year under review;

Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan;

157-159

Description of tasks and function of the Corporate


Secretary;
A. Name;
B. History of position title, work experience and legal basis
for appointment;
C. History of education;
D. Tenure of the corporate secretary;
E. Brief report on corporate secretary activities carried out
during the year under review;

A. Nama;
B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan
dasar hukum penunjukkan;
C. Riwayat pendidikan;
D. Periode jabatan sekretaris perusahaan;
E. Uraian singkat pelaksanaan tugas sekretaris
perusahaan pada tahun buku;

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 56 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Peraturan

Halaman

Regulation

Page

Uraian mengenai unit Audit Internal meliputi:


A. Nama;
B. Riwayat jabatan, pengalaman kerja yang dimiliki, dan
dasar hukum penunjukkan;
C. Kualifikasi atau sertifikasi sebagai profesi audit
internal (jika ada);
D. Struktur dan kedudukan unit audit internal;
E. Tugas dan tanggung jawab unit audit internal sesuai
dengan yang dicantumkan dalam piagam (charter)
unit audit internal; dan
F. Uraian singkat pelaksanaan tugas unit audit internal
pada tahun buku;

160; 163-169

Description of the companys Internal Audit unit;


A. Name;
B. History of position title, work experience and legal basis
for appointment;
C. Qualification/certification of internal audit professionals
(if any);
D. Structure or position of the internal audit unit;
E. Duties and responsibilities of the internal audit unit
according to the internal audit unit charter;and
F. Brief report on the committee activities carried out
during the year under review;

Uraian mengenai sistem pengendalian interen (internal


control) yang diterapkan oleh perusahaan, paling kurang
mengenai:
A. Pengendalian keuangan dan operasional, serta
kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan lainnya; dan
B. Reviu atas efektivitas sistem pengendalian interen;

163-169

Description of the companys internal control, at least


contains:

Sistem manajemen risiko yang diterapkan oleh


perusahaan, paling kurang mengenai:
A. Gambaran umum mengenai sistem manajemen
risiko perusahaan;
B. Jenis risiko dan cara pengelolaannya; dan
C. Reviu atas efektivitas sistem manajemen risiko
perusahaan;

161-162; 172181

Perkara penting yang dihadapi oleh emiten atau


perusahaan publik, entitas anak, anggota dewan
komisaris dan direksi yang sedang menjabat, antara lain
meliputi:
A. Pokok perkara/gugatan;
B. Status penyelesaian perkara/gugatan; dan
C. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan.

205

Important cases faced by the issuer or public company,


subsidiaries, current members of the Board of
Commissioners and Board of Directors, among others
include:
A. Substance of the case/claim;
B. Status of settlement of case/claim; and
C. Potential impacts on the financial condition of the
company.

10

Informasi tentang sanksi administratif yang dikenakan


kepada emiten atau perusahaan publik, anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, oleh otoritas pasar modal dan
otoritas lainnya pada tahun buku terakhir (jika ada);

205

10

Information about administrative sanctions imposed to


issuer or public company, memc company, members of
the Board of Commissioners and Board of Directors, by the
capital market authority and other authorities during the
last fiscal year (if any);

Actualizing the Momentum of Revitalization

A. Financial and operational control, and compliance to


the other prevailing rules; and
B. Review the effectiveness of internal control systems;

- 2 57 -

Risk management system implemented by the company,


at least includes:
A. General description about the companys risk
management system;
B. Types of riskand the management; and
C. Review the effectiveness of the companys risk
management system;

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No X.K.6


Cross Reference of Bapepam-LK Regulation No X.K.6

Peraturan

Halaman

Regulation

Page

Informasi mengenai kode etik dan budaya perusahaan


(jika ada) meliputi:
A. Pokok-pokok kode etik;
B. Pokok-pokok budaya perusahaan (corporate culture);
C. Bentuk sosialisasi kode etik dan upaya penegakannya;
dan
D. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi Dewan
Komisaris, Direksi, dan karyawan perusahaan

182-194

12

Uraian mengenai program kepemilikan saham oleh


karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan
emiten atau perusahaan publik, antara lain jumlah,
jangka waktu, persyaratan karyawan dan/atau
manajemen yang berhak, serta harga exercise (jika ada);
dan

205-206

12

Description of employee or management stock ownership


program of the issuer or public company, among others are
number, period, requirement for eligible employee and/or
management, and exercised price (if any); and

13

Uraian mengenai sistem pelaporan pelanggaran


(whistleblowing system) di emiten atau perusahaan
publik yang dapat merugikan perusahaan maupun
pemangku kepentingan (jika ada), antara lain meliputi:
A. Cara penyampaian laporan pelanggaran;
B. Perlindungan bagi pelapor;
C. Penanganan pengaduan;
D. Pihak yang mengelola pengaduan; dan

202-204

14

Description of whistleblowing system at the issuer or public


company in reporting violations that may adversely affect
the company and stakeholders (if any), including:

11

11

Information about codes of conduct and corporate culture


(if any) includes:
A. Key points of the code of conduct;
B. Key points of the corporate culture;
C. Socialization of the code of conduct and enforcement;
and
D. Disclosure that the code of conduct is applicable
for board of commissioners, board of directors, and
employees of the company;

A. Mechanism for violation reporting;


B. Protection for the whistleblower;
C. Handling of violation reports;
D. Unit responsible for handling of violation report; and
E. Results from violation report handling.

E. Hasil dari penanganan pengaduan.


H.
1

Tanggung jawab sosial perusahaan


Bahasan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan
meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang
dikeluarkan, antara lain terkait aspek:
A. Lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan
energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur
ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan,
sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki, dan
lain-lain;
B. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan
kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan
kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat
perpindahan (turnover) karyawan, tingkat kecelakaan
kerja, pelatihan, dan lain-lain;
C. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti
penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan
masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan
prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain;
dan
D. Tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan
keselamatan konsumen, informasi produk, sarana,
jumlah dan penanggulangan atas pengaduan
konsumen, dan lain-lain.

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

202-204

H.

233
234-236
230-233
237-238

Corporate social responsibility


Discussion of corporate social responsibility covers policies,
types of programs, and cost, among others related to:
A. Environment, such as the use of environmentally
friendly materials and energy, recycling, and the
companys waster treatment systems, the companys
environmental certifications,and others;
B. Employment practices, occupational health and safety,
including gender equality and equal work opportunity,
work and safety facilities, employee turnover, work
incident rate, training, etc;
C. Social and community development, such as the use of
local work force, empowerment of local communities,
aid for public social facilities, social donations,etc; and
D. Consumer protection related activities, such as
consumer health and safety, product information,
facility for consumer complaints, number and resolution
of consumer complaint cases, etc.

- 2 58 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Peraturan
2

Halaman

Emiten atau perusahaan publik dapat mengungkapkan Sustainability


informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) Report disajikan
dalam buku
pada laporan tahunan atau laporan tersendiri yang
tersendiri /
disampaikan bersamaan dengan laporan tahunan
kepada Bapepam dan LK, seperti laporan keberlanjutan Sustainability
Report is
(sustainability report) atau laporan tanggung jawab
presented on
sosial perusahaan (corporate social responsibility report).
separate book

I.

Laporan Keuangan Tahunan yang telah


Diaudit
Laporan keuangan tahunan yang dimuat
dalam laporan tahunan wajib disusun sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di
Indonesia yang telah diaudit oleh akuntan.
Laporan keuangan dimaksud wajib memuat
pernyataan mengenai pertanggungjawaban
atas laporan keuangan sebagaimana
diatur pada peraturan nomor VIII.G.11 atau
peraturan Nomor X.E.1.

J.

Tanda Tangan Dewan Komisaris dan Direksi

Regulation

Page

Issuers or the public company may impart information as


referred to in point 1) in the annual report or in separate
report submitted along with the annual report to
Bapepam-LK, such as sustainability report, or corporate
social responsibility report.

I.

Audited Annual Financial Statements


Audited financial statements included
in annual report should be prepared in
accordance with the financial accounting
standards in indonesia and audited by an
accountant. The said financial statement
should be included with statement of
responsibility for annual reporting as
stipulated in rule no. VIII.G.11 Or rule Number
X.E.1.

J.

Board of Commissioners and Board of


Directors Signatures

Laporan tahunan wajib ditandatangani oleh seluruh


anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang
menjabat.

Annual report should be signed by all members of the


current Board of Commissioners and Board of Directors.

Tanda tangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1)


dibubuhkan pada lembaran tersendiri dalam laporan
tahunan dimana dalam lembaran dimaksud wajib
mencantumkan pernyataan bahwa anggota Dewan
Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan, sesuai dengan formulir
Nomor X.K.6-1 Lampiran peraturan ini.

The signature as refer to in point 1) should be appended


on separate sheet of the annual report, where the said
sheet should contain a statement that all members of the
Board of Commissioners and the Board of Directors are
fully responsible for the accuracy of the annual report, in
accordance with the form Number X.K.6-1 of the attached
rules.

Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau


Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan,
maka yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya
secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan
pada laporan tahunan.

In the event that members of the Board of Commissioners


or the Board of Director refused to sign the annual report,
the said person should provide a written explanation in
separate letter attached to the annual report.

Dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau


Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan
dan tidak memberi alasan secara tertulis, maka anggota
Dewan Komisaris atau Direksi yang menandatangani
laporan tahunan wajib menyatakan secara tertulis dalam
surat tersendiri yang dilekatkan pada laporan tahunan.

In the event that a member of the Board of Commissioners


and the Board of Directors refused to sign the annual report
and failed to provide written explanation, then a member
of the Board of Commissioners or Board of Directors
who signed the annual report should provide a written
explanation in a separate letter attached to the annual
report.

Keterangan/note:n/a=notapplicable

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 59 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK DAN ENTITAS ANAK
31 DESEMBER 2014 DAN 2013
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS


AND AUDITOR INDEPENDENT REPORT
PT INDOFARMA (PERSERO) TBK AND SUBSIDIARIES
DECEMBER 31, 2014 AND 2013
AND FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2014 AND 2013

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 60 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA
31 DESEMBER 2014 DAN 2013

DAFTAR ISI

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARY
FINANCIAL STATEMENTS
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER, 31 2014 AND 2013

Hal.
/Page

CONTENTS

Surat Pernyataan Direksi

Board of Directors statement

Laporan Auditor Independen

Independent Auditors Report

Laporan Keuangan
-

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Laporan Laba Rugi Komprehensif


Konsolidasian

Financial Statements
1-2

Consolidated of Financial Position -

Consolidated Statements of Comprehensive Income

- Laporan Perubahan Ekuitas


Konsolidasian

Consolidated Statements of Shareholders Equity

- Laporan Arus Kas Konsolidasian

Consolidated Statements of Cash Flow -

- Catatan atas Laporan Keuangan


Konsolidasian

6-72

Appendix Holding Company Financial Statements

- Lampiran Laporan Keuangan Induk


Perusahaan

Actualizing the Momentum of Revitalization

Consolidated Notes to the Financial Statements

- 2 61 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 62 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 63 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 64 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 65 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 66 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2014 DAN 2013


(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

DECEMBER 31, 2014 AND 2013


(Expressed in Full Rupiah)

Catatan /
Notes

31 Desember 2014/
December 31 , 2014

31 Desember 2013/
December 31 , 2013

ASET

ASSETS

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Piutang lain-lain
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Investasi pada entitas asosiasi
Aset pajak tangguhan
Aset tetap
Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan
Aset Tak berwujud
Aset Tidak lancar lainnya
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET

2c,2d,2e,5,37,39
2c,2d,2e,37,39
6
6
2e ; 7
2g, 2k, 8
2s, 9
2e, 10

2e, 11
2r,12
2s,35
2h, 2k, 13
2i, 2p, 14
2j, 15
16

135.754.602.477

121.432.026.244

8.544.789.874
187.933.628.760
11.767.384.919
216.406.886.501
202.084.093.243
20.396.249.632
782.887.635.406

2.839.095.192
270.549.638.177
12.464.438.595
236.417.397.357
186.080.227.736
19.057.457.713
848.840.281.014

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Related parties
Third parties
Other Receivables
Inventories
Prepaid taxes
Advances and prepayments
Total Current Assets

155.585.955
330.559.805
30.142.828.938
394.584.546.295
18.382.949.282
13.637.917.457
8.221.252.268
465.455.640.000
1.248.343.275.406

155.585.955
275.708.874
35.975.232.378
367.912.766.507
18.382.949.282
14.386.478.975
8.581.666.210
445.670.388.181
1.294.510.669.195

NON CURRENT ASSETS


Available-For-Sale financial asset
Investment in associate
Deferred tax assets
Property, Plant and Equipment
Abandoned Non Current Assets
Intangible Assets
Other Non- Current Assets
Total Non Current Asset
TOTAL ASSETS

The accompanying notes form an integral


consolidated of these consolidated financial statements

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Halaman 1 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 67 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2014 DAN 2013


(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

DECEMBER 31, 2014 AND 2013


(Expressed in Full Rupiah)

Catatan /
Notes

31 Desember 2014/
December 31, 2014

31 Desember 2013/
December 31 , 2013

LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Pinjaman bank
Surat berharga yang diterbitkan
jatuh tempo dalam satu tahun
Utang usaha
Pihak berelasi
Pihak ketiga
Uang Muka Penjualan
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Pinjaman sewa pembiayaan Jk.panjang
jatuh tempo dalam satu tahun
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

LIABILITIES

2d,2e,17,39
23
2c, 2d, 2e,37,39
18
18
2e, 19
2s, 20
2e, 21
2e, 2f, 24

223.779.656.509

199.154.049.563

119.253.853.328

7.768.649.588
326.915.469.225
11.457.015.667
13.328.570.416
17.243.007.947

2.756.424.270
301.884.587.618
3.734.743.187
2.205.697.468
41.750.117.103

73.216.000
600.565.585.352

163.283.998
670.902.756.535

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Pinjaman bank jangka panjang
Pinjaman sewa pembiayaan Jk. panjang
Kewajiban imbalan pasca kerja
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS

CURRENT LIABILITIES
Bank Borrowings
Marketable securities issued
due to in one year
Trade payables
Related parties
Third parties
Customers advances
Taxes payables
Accrued expenses
Financial lease liabilities
due to in one year
Total Current Liabilities
NON-CURRENT LIABILITIES

2d, 2e,22
2e, 2f, 24
2q, 25

EKUITAS
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
Modal saham
Modal dasar - 10 Milyar saham,
Modal ditempatkan dan disetor penuh
sebanyak 3.099.267.500 lembar saham
dengan nilai nominal Rp100 per lembar
2l, 27
Tambahan modal disetor
2n, 28
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya
Belum ditentukan penggunaannya
(Sejak 30 September 2011 dimana defisit
sebesar Rp57.661.903.925 telah
dieliminasi melalui
kuasi -reorganisasi)
Keuntungan Aset Keuangan
Selisih penilaian aset dan liabilitas
Jumlah Ekuitas Pemilik

38

Kepentingan Non Pengendali


JUMLAH EKUITAS
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

2b, 26

15.627.107.799
1.220.266
40.186.169.494
55.814.497.559
656.380.082.912

73.216.000
32.741.328.771
32.814.544.771
703.717.301.306

Long term loan borrowing


Long term lease liabilities
Post-employment benefit obligations
Total Non Current Liabilities
TOTAL LIABILITIES

309.926.750.000
75.100.356.176

309.926.750.000
75.100.356.176

1.271.553.449

1.271.553.449

2.315.002.686

1.148.929.199

50.585.449

50.585.449

203.293.845.007
591.958.092.767

203.293.845.007
590.792.019.280

EQUITY
EQUITY ATTRIBUTABLE TO
OWNERS OF THE PARENT ENTITY
Share capital
Authorised - 10 Billion shares,
Issued and fully paid
3.099.267.500 shares
with par value Rp100 per share
Additional paid - in capital
Retained earnings:
Appropriated
Unappropriated
(From September 30, 2011, its deficit
amounted to Rp57.661.903.925 has
been eliminated by
Quasi-reorganization)
Reserve for changes of fair value of
available for sale
Asset revaluation reserve arising
from quasi-reorganization
Total of Owner Equity

5.099.728
591.963.192.495
1.248.343.275.406

1.348.609
590.793.367.889
1.294.510.669.195

Non-Controlling Interests
TOTAL EQUITY
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

The accompanying notes form an integral


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
consolidated of these consolidated financial statements
Halaman 2 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 68 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013


(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

Catatan/
Notes

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013


(Expressed in Full Rupiah)

31 Desember 2014/
December 31 , 2014

31 Desember 2013/
December 31 , 2013

1.337.498.191.710
999.930.881.199
337.567.310.511

Net sales
Cost of goods sold
GROSS PROFIT

Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
LABA BRUTO

2o, 29
2o, 30

1.381.436.578.115
1.069.010.401.518
312.426.176.597

Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto
LABA (RUGI) USAHA

2o,31
2o, 32
33

178.970.351.751
91.648.356.136
(4.536.847.750)
46.344.316.460

201.391.590.690
150.886.637.544
17.595.171.485
(32.306.089.208)

Selling expenses
General and administrative expenses
Other losses (gains) - net
OPERATING PROFIT (LOSS)

Beban keuangan
Bagian rugi (laba) dari entitas asosiasi
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK

2p, 34
12

38.997.531.449
(54.850.931)
7.401.635.942

30.862.196.026
(135.537.983)
(63.032.747.250)

Finance expenses
Share of Net Profit Associates
PROFIT (LOSS) BEFORE TAX

(404.407.896)
(5.832.403.440)
(6.236.811.336)

8.810.151.948
8.810.151.948

Income Taxes Expenses


Current tax
Deffered tax
Total Income (Expenses) Tax

1.164.824.606

(54.222.595.302)

`
Beban Pajak Penghasilan
Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak

2s, 35
2s, 35

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN


Pendapatan Komprehensif Lainnya

NET INCOME
Other Comprehensive Income

TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

1.164.824.606

(54.222.595.302)

TOTAL COMPREHENSIVE (LOSS) INCOME

Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:


Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali

1.166.073.487
(1.248.881)

(54.222.344.142)
(251.161)

Profit (loss) attributable to:


Owners of the Parent
Non-controlling interest

1.166.073.487
(1.248.881)

Comprehensive Income (loss) attributable


to:
(54.222.344.142)
Owners of the Parent
Non-controlling interest
(251.161)

2b, 26

Laba (rugi) Komprehensif yang dapat diatribusikan


Kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan nonpengendali
2b
LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM

0,38

2.u

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang


tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

(17,50)

EARNINGS PER SHARE

The accompanying notes form an integral


consolidated of these consolidated financial statements

Halaman 3 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 69 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Hal 4 page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 70 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

27, 28

309.926.750.000

75.100.356.176

50.585.449

203.293.845.007

203.293.845.007

203.293.845.007
-

1.271.553.449

1.271.553.449

1.271.553.449

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

Saldo per 31 Desember 2014

50.585.449

50.585.449

2.315.002.686

1.166.073.487

1.148.929.199

1.348.609

(251.161)

1.599.770

5.099.728

591.963.192.495

1.164.824.606

590.793.367.889

(847.702.300)

(4.238.511.497)

(54.222.595.303)

650.102.176.989

Total Ekuitas / Total


Equity

Balance, January 1 ,2013

Balance, December 31 ,2014

Net Comprehensive Income

Non - controling Interest

Balance December 31, 2013

Net Comprehensive Income

Community Development

Partnership and Development


Program

The accompanying notes form an integral consolidated of these consolidated financial statements

591.958.092.767

1.166.073.487

590.792.019.280

(847.702.300)

(4.238.511.497)

(4.238.511.497)
(847.702.300)

(54.222.344.142)

650.100.577.219

(1.271.553.449)

(54.222.344.142)

61.729.040.587

Kepentingan
NonPengendali/
NonControlling
Interest

5.000.000
-

75.100.356.176

75.100.356.176

Total Ekuitas
Diatribusikan Ke
Pemilik Induk/ Total
Equity Attributable to
Owner of the Parents

(1.248.881)

26

309.926.750.000

309.926.750.000

Tidak Ditentukan
Penggunaannya /
Unappropriated

Saldo Laba / Retained Earnings


Ditentukan
Penggunaannya /
Appropriated

Laba komprehensif

27, 28

26

27, 28

Modal Disetor / Fully


Paid Capital

Tambahan Modal
Disetor /
Additional Paid in
Capital

Keuntungan
Aset Keuangan/ Selisih Penilaian Aset
dan Liabilitas/ Asset
Reserve for
Changes of Fair Revaluation Reserve
Arising from QuasiValue of
Reorganization
Available for
Sale

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013


(Expressed in Full Rupiah)

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

Kepentingan non pengendali

Saldo per 31 Desember 2013

Program Bina Lingkungan

Deviden

Dana Cadangan

Laba komprehensif

Saldo per 1 Januari 2013

Catatan
/ Notes

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013


(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


AND SUBSIDIARY
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW
FOR YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

31 Desember 2014/
December 31 , 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Pajak penghasilan
Pembayaran bunga
Pembayaran PKBL
Penerimaan restitusi pajak
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas
operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Penghasilan Bunga Simpanan
Perolehan aset tak berwujud
Hasil penjualan aktiva tetap
Pembelian Aset Tetap
Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan Hutang Bank
Pembayaran Hutang Bank
Pelunasan Surat Berharga
Pembayaran Dividen
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas
pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA
KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan


dalam mata uang asing

31 Desember 2013/
December 31 , 2013

1.821.876.311.127
(1.712.629.378.941)
(3.006.342.128)
(38.997.531.449)
81.483.842.999

1.302.020.042.114
(1.425.248.054.060)
(8.399.592.060)
(30.726.658.043)
(738.386.331)
21.475.675.291

148.726.901.608

(141.616.973.089)

1.060.572.931
(8.311.186.868)
600.000.000
(47.736.789.366)
(54.387.403.303)

764.570.087
(4.507.287.221)
(32.100.775.348)
(35.843.492.482)

242.204.119.189
(201.951.404.443)
(120.000.000.000)
-

212.080.918.250
(88.882.222.222)
(4.238.511.498)

(79.747.285.254)

118.960.184.530

14.592.213.051
121.432.026.244
(269.636.818)

(58.500.281.041)
194.902.805.973
(14.970.498.688)

135.754.602.477

121.432.026.244

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan


bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES


Cash receipts from costumers
Cash paid to supplies and employees
Income tax paid
Interest paid
PKBL fund paid
Tax refund
Net cash generated from (used in) operating
activities
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES
Income received from bank interest
Purchases of intangible asset
Gain of disposibble assets
Purchases of property, plant, equiment
Net cash used in investing activities
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from bank borrowings
Re-payments of bank borrowings
Payment of Marketable Securities
Payment of divident
Net cash generated from (used in) financing
activities
INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH
EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING
Effects of foreign exchange rate changes
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF
PERIOD

The accompanying notes form an integral


consolidated of these consolidated financial statements

Halaman 5 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 71 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

1. UMUM

1. GENERAL INFORMATION

a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum


PT Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT Indofarma (Persero) Tbk
dan selanjutnya disebut Perseroan didirikan berdasarkan akta No.1
tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No.134 tanggal 26
Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini
telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No.C2-2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Pebruari 1996 dan
diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996,
Tambahan No.4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.81 tanggal 23 Juni
2008 dari Notaris Imas Fatimah, SH untuk disesuaikan dengan UndangUndang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta
perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No.AHU-59223.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 5 September 2008.

a. Establishment and General Information


PT Indonesia Farma Tbk, known as PT Indofarma (Persero) Tbk
(the Company), was established based on Deed No.1 dated
January 2, 1996 as amended by Deed No.134 dated January 26,
1996 both of Notary Sutjipto, SH. The Deed of Establihment was
approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in
his Decision Letter No.C2-2122.HT.01.01.TH.96, dated February
13, 1996, and was published in State Gazette No.43, dated May,
28, 1996, Supplement No.4886. The Companys Articles of
Association has been amended several times, most recently by
Deed No.81 dated June 23, 2008 of Notary Imas Fatimah, SH.,
concerning the revision of the regulation. This amendment was
approved by the Minister of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia in his Decision Letter No.AHU59223.AH.01.02 dated September 5, 2008.

Pada awalnya, Perseroan merupakan sebuah pabrik obat yang


didirikan pada tahun 1918 dengan nama pabrik Obat Manggarai. Pada
tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah
Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada
tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi
Farmasi Departemen Kesehatan. Kemudian, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik indonesia (PP) No.20 tahun 1981, Pemerintah
menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi
Perseroan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Selanjutnya
pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah
menjadi Perseroan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No.34 tahun
1995. pada 2001, Perseroan menjadi Perseroan terbuka sebagaimana
dalam poin b.

Originally, the Company was a pharmaceutical factory


established in 1918 under the name Pabrik Obat Manggarai. In
1950, Pabrik Obat Manggarai was taken over by the Government
of the Republic of Indonesia and managed by the Departement of
Health. In 1979, the Companys name was changed to Pusat
Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Based on Regulation of
the Government of the Republic of Indonesia (PP) No.20 of year
1981, the Companys name became Perusahaan Umum Indonesia
Farma (Perum Indofarma). In 1996, based on Government
Regulation No.34 of year 1995, the legal status of Perum
Indofarma was changed to stated Owned Limited Company
(Persero). In 2001, the Company become a public company as
stated in "1b".

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan


pendirian Perseroan adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan
serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik,
alat kesehatan, serta industri produk makanan, dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan
tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta
bahan kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas dasar
lisensi atau pembuatan atas dasar upah;
Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generic,
obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan,
diagnostic, kontrasepsi serta produk makanan baik yang ada
hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan, baik sendiri
maupun atas dasar lisensi atau pembuatan dasar upah;

In accordance with article 3 of the Companys articles of


association, its goals and objectives are to implement and
support the Governments economic and national development
programs and policies particularly in pharmaceutical, diagnostics,
medical devices and food industries, while adhering to the
principles of a Limited Liability Company. To achieve its goals and
objectives, the Company may engage in the following activities:

Memproduksi pengemasan maupun bahan pengemas mesin dan


peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang terkait
dengan industri farmasi, maupun industri lainnya;

Producing pharmaceutical raw and indirect materials, and


chemical materials including agrochemical by itself or under
license or contract with other parties;
Producing finished goods such as essential medicine, generic
medicine, branded medicine, traditional medicine, cosmetics,
medical devices, diagnostics and contraceptives. The
Company also produces food products or any those related
with health care and health improvement including animal
food products. The Company produces such goods by itself or
under license or contract with other parties;
Producing packaging materials, machinery and equipment
and infrastructure related to pharmaceutical industry or
other industries;

Halaman 6 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 72 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

1. UMUM (Lanjutan)

1. GENERAL INFORMATION (Continued)

a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum (Lanjutan)


Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produk diatas, baik
hasil produksi maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk
barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatankegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perseroan;
Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perseroan
maupun jasa Pemeliharaan kesehatan pada umumnya ternasuk
jasa konsultasi kesehatan.
Perseroan berdomisili di Indonesia, yang bertempat kedudukan di
Jalan Tambak No.1, Manggarai, Jakarta dan lokasi utama kegiatan
usaha terletak di Jalan Indofarma No.1, Cibitung, Bekasi. Perseroan
mulai beraktivitas dan berproduksi secara komersial tahun 1983. Hasil
produksi Perseroan dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
b. Penawaran Umum Efek Perseroan
Pada tanggal 30 Maret 2001, Perseroan memperoleh surat
pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S660/PM/2001, untuk melakukan penawaran umum saham sebanyak
596.875.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.

a. Establishment and General Information (Continued)


Marketing trading and distributing the above mentioned
products, whether the Companys products of others parties
products including general merchandise, for domestic and
international markets. The Company also engaged in other
related activities; and
Providing services, whether related to the Companys
activities or general health care including health consultancy
service.
The Company is domiciled at Indonesia which is located at Jalan
Tambak No.1, Manggarai, Jakarta. The main location of business
activity is at Jalan Indofarma No.1 Cibitung Bekasi. The Company
has commenced its commercial operations and production on
1983. The Companys products are market both locally and
internationally.
b. Public Offering of Shares of the Company
On March 30, 2001, the Company obtained notice from the
Chairman of the Capital Market Supervisory Agency No.S660/PM/2001 for the initial Public Offering of 596,875,000 Series
B shares with Rp100 par value per share.
On April 17, 2001, the Company's initial Public Offering was
2,499,999,999 Series B shares with Rp.100 par value per share.

Pada tanggal 17 April 2001, Perseroan melakukan penawaran umum


saham sebanyak 2.499.999.999 saham Seri B dengan nilai nominal
Rp100 per saham.
Pada tanggal 26 Agustus 2002, Perseroan melakukan perubahan
modal saham sebanyak 2.392.500 saham yang berasal dari
pelaksanaan opsi pemilikan saham oleh karyawan.

On August 26, 2002, the Company,s change the capital stock


amounting to 2,392,500 shares which arose from the exersice of
the employee stock option.
As of December 31, 2014 and 2013, the share amount listed in
Indonesia Stock Exchange is 3,099,267,500 shares .

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah saham Perseroan


yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sebanyak 3.099.267.500
saham.
c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris
Berdasarkan resume RUPS Tahunan tanggal 26 Maret 2014. Susunan
komisaris dan direksi pada 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

c. Employees, Directors and Commissioner


In accordance with RUPS resume on March 26, 2014. The
composition of the Companys Board of Commissioners and
Directors as of December 31,2014 are as follows:
Akmal Taher
- Komisaris Utama
President Commisioner Rina Moreta
- Komisaris
Commisioner Fajar Rahmat Zulkarnaen
- Komisaris
Commisioner Arief Budiman
- Direktur Utama
President Director Muhammad Umar
- Direktur
Director Syamsul Hadi
- Direktur
Director Susunan komisaris dan direksi pada 31 Desember 2013 adalah sebagai
The composition of the companys Board of Commissioners and
berikut:
Directors as of December 31,2013 are as follows:
Akmal Taher
- Komisaris Utama
President Commisioner Rina Moreta
- Komisaris
Commisioner Fajar Rahmat Zulkarnaen
- Komisaris
Commisioner Kustantinah
- Komisaris
Commisioner Elfiano Rizaldi
- Direktur Utama
President Director John Guntar Sebayang
- Direktur Keuangan
Finance Director Bambang Solihin Irianto
- Direktur
Director Kosasih
- Direktur
Director -

Halaman 7 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 73 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

1. UMUM (Lanjutan)

1. GENERAL INFORMATION (Continued)

c. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris (Lanjutan)


c. Employees, Directors and Commissioner (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014, susunan Komite Audit Perseroan
As of December 31, 2014, the members of the Companys Audit
adalah sebagai berikut:
Committee, are as follows:
Fajar Rahmat Zulkarnaen
- Ketua
Chairman Warga Murad
- Sekretaris
Secretary Akmal Taher
- Anggota
Members Pada tanggal 31 Desember 2013, susunan Komite Audit Perseroan
As of December 31, 2013, the members of the Companys Audit
adalah sebagai berikut:
Committee, are as follows:
Fajar Rahmat Zulkarnaen
- Ketua
Chairman Warga Murad
- Sekretaris
Secretary Akmal Taher
- Anggota
Members Pada tanggal 28 Nopember 2013 anggota komite audit atas nama
On November 28, 2013, Darul DK in accordance to Commissioners
Darul
DK
telah
diberhentikan
dengan
surat
No.KEPdecree No. : KEP/KEP-06/DK/INAF/XI/2013 related to the firing of
06/DK/INAF/XI/2013
audit committee.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perseroan dan Entitas Anak
mempunyai karyawan masing-masing sebanyak 1.804 dan 1.793
orang. (Tidak diaudit)
Manajemen kunci mencakup direksi dan komisaris.

As of December 31, 2014 and 2013 the Company and its


subsidiaries
have
1,804
and
1,793
employees,
respectively.(Unaudited)
Key management personel includes directors and commisioners.

Halaman 8 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 74 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

2. ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian Perseroan diotorisasi untuk diterbitkan


oleh Direksi pada tanggal 20 Februari 2015. Direksi bertanggung jawab
atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.

The Consolidated financial statements are authorized to be released


by The Board of Directors on February 20, 2015. The Company is
responsible for the consolidated financial statements.

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan


dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian.
Kebijakan ini telah diterapkan secara konsisten untuk seluruh periode
penyajian, kecuali dinyatakan berbeda.

The principal accounting policies applied in the preparation of these


consolidated financial statements are set out below.
These policies have consistenly applied to all periods presented,
unless otherwise stated.

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian


Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan
prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu
Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang
"Pedoman Penyajian Laporan Keuangan". Seperti diungkapkan dalam
catatan-catatan terkait laporan keuangan konsolidasian, beberapa
standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan.

a. Basis of preparation
The consolidated financial statements are prepared accordance
with Indonesian Financial Accounting Standards and Regulation
of Capital Market Supervisory Board and Financial Institution
(Bapepam-LK) No VIII.G.7 regarding "Financial Statements
Presentation Guidelines". As disclosed further in the relevant
succeeding notes to the consolidated financial statements,
several amended and published accounting standards.

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan


Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009), "Penyajian
Laporan Keuangan" dan PSAK No. 3 (Revisi 2010), "Laporan Keuangan
Interim" (Kedua nya diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).

The consolidated financial statements are prepared in accordance


with the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK)
No. 1 (Revised 2009), "Presentation of Financial Statements" and
PSAK No. 3 (Revised 2010, Interim Financial Statements" (both
adopted on January 1, 2011).

PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu


antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan,
penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus,
perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka
pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi
penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain,
sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan
permodalan, laba komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar
akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.

PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial


statements as to, among others, the objective, component of
financial statements, fair presentation, materiality and
aggregate, offsetting, distinction between current and noncurrent assets and short-term and long-term liabilities,
comparative information and consistency and introduces new
disclosures such as, among others, key estimations and
judgments, capital management, other comprehensive income,
departures from accounting standards and statement of
compliance.

Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh


bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan
konsolidasian.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Perseroan dan entitas anak untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2014 dan 2013.
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian kecuali untuk
laporan arus kas, adalah dasar akrual dan disusun dengan
menggunakan konsep biaya perolehan. Dasar pengukurannya
menggunakan harga perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang
menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) has impact on the


related disclosure in the consolidated financial statements.
The accounting policies in the preparation of the consolidated
financial statements are consistent with those followed in the
preparations of the Company and its subsidiarys consolidated
financial statements for years ended December 31, 2014 and
2013.
The consolidated financial statements are prepared under
historical cost convention and accrual basis except for the
consolidated statements of cash flow. The measurement basis
used is historical cost, except for certain accounts which are
measured on the bases described in the related accounting
policies for those accounts.

Halaman 9 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 75 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan)


Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan
metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.

a. Basis of preparation of Consolidated Financial Statements


(Continued)
The consolidated statement of cash flows is prepared using the
direct method by classifying of cash flows into operating,
investing and financing activities.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian dinyatakan


dalam Rupiah penuh kecuali dinyatakan lain.

All figures in the consolidated financial statements are stated in


the Rupiah amount unless otherwise stated.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi


Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan
asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat
pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi grup.
Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang
lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak
signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan
dalam catatan 2c.

The preparation of financial statements in conformity with


Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of
certain critical accounting estimates and asumptions. It also
requires management to exercise its judgement in the process of
applying the Group's accounting policies. The areas involving a
higher degree of judgement or complexity, or areas where
assumption and estimates are significant to the consolidated
financial statements are disclosed in Note 2c.

Penerapan dari ISAK 27, "Pengalihan Aset dari Pelanggan", ISAK 28,
"Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas" dan ISAK
29, "Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada
Pertambangan Terbuka" yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2014
tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perseroan dan
tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan periode
berjalan atau tahun sebelumnya.

The implementation of IFAS 27, "Transfer of Assets from


Customers", IFAS 28, "Extinguishing Financial Liabilities with
Equity Instruments" and IFAS 29, "Stripping Cost in the Production
Phase of a Surface Mine" with an effective date of 1 January 2014
did not result in changes to the Company's accounting policies
and had no effect on the ammounts reported for current period
or prior financial years.

Standar baru, revisi dan interprestasi yang telah diterbitkan, namun


belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut :

New standards, amandments and interprestations issued but not


yet effective for the financial year beginning 1 January 2014 are
as follows:

ISAK 26 "Penilaian ulang derivative melekat"


PSAK 65 "Laporan Keuangan konsolidasian"
PSAK 66 "Pengaturan bersama"
PSAK 67 "Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain"
PSAK 68 "Pengungkuran nilai wajar"
PSAK 1 (Revisi 2013) "Penyajian laporan keuangan"
PSAK 4 (Revisi 2013) "Laporan keuangan tersendiri"
PSAK 15 (Revisi 2013) "Investasi pada entitas asosiasi dan ventura
bersama"

IFAS 26 "Reassessment of embedded derivatives"


SFAS 65 "Consolidated financial statements"
SFAS 66 "Joint arrangements"
SFAS 67 "Disclosure of interests in other entities"
SFAS 68 "Fair value measurement"
SFAS 1 (revised 2013) "Presentation of financial statements"
SFAS 4 (revised 2013) "Separate financial statements"
SFAS 15 (revised 2013) "Investment in associates and joint
ventures"

PSAK 24 (Revisi 2013) "Imbalan Kerja"


PSAK 46 (Revisi 2013) "Pajak Penghasilan"
PSAK 48 (Revisi 2013) "Penurunan nilai aset"
PSAK 50 (Revisi 2013) "Instrumen keuangan : penyajian"

SFAS 24 (revised 2013) "Employee benefits"


SFAS 46 (revised 2013) "Income tax"
SFAS 48 (revised 2013) "Impairment of asset"
SFAS 50 (revised 2013) "Financial instrument: Presentation"

PSAK 55 (Revisi 2013) "Instrumen keuangan : pengakuan dan


pengukuran"

SFAS 55 (revised 2013) "Financial instrument: Recognition


and measurement"

PSAK 60 (Revisi 2013) "Instrumen keuangan : pengungkapan"

SFAS 60 (revised 2013) "Financial instrument: Disclosures"

Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015
tidak diijinkan.

Early adoption of these new and revised standards prior to 1


January 2015 is not permited.

Pada saat penerbitan laporan keuangan manajemen masih


mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar
baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan
Perseroan.

As at the authorisation date of this conslolidated of financial


statements, the Company is still evaluating the potential impact
of thes new and revised SFAS.

Halaman 10 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 76 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip Konsolidasian
Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009),
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri,
kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i)
rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan
nonpengendali (KNP); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas
anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial
dalam menentukan keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian
atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.

b. Consolidation
The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 4 (Revised
2009), Consolidated and Separate Financial Statements, except
for the following items that were applied prospectively: (i) losses
of a subsidiary that result in a deficit balance to non-controlling
interests (NCI); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) change
in the ownership interest in a subsidiary that does not result in a
loss of control; (iv) potential voting rights in determining the
existence of control; and (v) consolidation of a subsidiary that is
subject to long-term restriction.

PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian


laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang
berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk
investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan
entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai
informasi tambahan.

PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and


presentation of consolidated financial statements for the
Company and its subsidiary under the control of a parent, and the
accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled
entities and associated entities when separate financial
statements are presented as additional information.

Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan


keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh
Perseroan dan entitas anak, kecuali dinyatakan lain.

The accounting policies adopted in preparing the consolidated


financial statements have been consistently applied by the
Company and its subsidiary, unless otherwise stated.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan


Perseroan dan entitas anak dengan kepemilikan lebih dari 50%. baik
langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk
keuntungan/ kerugian yang belum direalisasikan atas transaksi antar
Perseroan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil
usaha Perseroan dan entitas anak sebagai satu kesatuan usaha.

The consolidated financial statements consist of financial


statements of the Company and its subsidiaries in which the
Company has direct or indirect ownership interest of more than
50%. Intercompany balances and transactions including
unrealized gains or loses on intercompany transactions are
eliminated to reflect the financial position and the result of
operations of the Company and its subsidiaries as one business
entity.
The consolidated financial statements include the financial
statements of the Company and its subsidiaries where the
Company has investments in shares with voting rights of more
than half the power of vote and has the ability to control the
entity, either directly or indirectly, except in rare circumstances
can be clearly demonstrated that such ownership is not followed
by control , or if the Company has investments in shares with
voting rights less than or equal to half the noise power but has
the ability to control the entity.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan


Perseroan dan entitas anak dimana Perseroan mempunyai
penyertaan saham dengan hak suara lebih dari setengah kekuasaan
suara dan memiliki kemampuan mengendalikan entitas, baik langsung
maupun tidak langsung kecuali dalam keadaan yang jarang dapat
ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti
dengan pengendalian, atau apabila Perseroan memiliki penyertaan
saham dengan hak suara kurang atau sama dengan setengah
kekuasaan suara tetapi memiliki kemampuan mengendalikan entitas.

Halaman 11 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 77 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

b. Prinsip Konsolidasian (Lanjutan)


Entitas anak dikonsolidasi sejak tanggal pengendalian secara efektif
telah beralih kepada Perseroan, dan tidak dikonsolidasi sejak tanggal
pengendalian berakhir.

b. Consolidation (Continued)
Subsidiaries are consolidated from the date of effective control
has been transferred to the Company, until the date that control
ceases.

Entitas anak adalah seluruh entitas dimana Perseroan memiliki


kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional
atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang saat ini dapat
dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan ketika menilai apakah
Perseroan mengendalikan entitas lain. Perseroan juga menilai
keberadaan pengendalian ketika Perseroan tidak memiliki lebih dari
50 % hak suara namun dapat mengatur kebijakan keuangan dan
operasional secara de facto. Pengendalian de facto dapat timbul
ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perseroan secara relatif
terhadap jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang
saham lain memberikan Perseroan kemampuan untuk mengendalikan
kebijakan keuangan dan operasi, serta kebijakan lainnya.

Subsidiaries, over which the Company has the power to govern


the financial and operating polices, generally accompanying a
shareholding of more than ane half of the voting right. The
existence and effect of potential voting right that are currently
exercisable or convertible are considered when assessing whether
the Company controls another entities. The Company also
assesses existence of control where it does not have more than
50% of the voting power but is able to govern the financial and
operating polices by virtue of de facto control. De facto control
may arise in circumtances where the size of the Company's voting
right is relative to the size and dispersion of holdings of other
shareholders which give the Company the power to govern the
financial and operating polices, etc.

Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas aset bersih


entitas anak disajikan sebagai Kepentingan non pengendali sebagai
bagian dari ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

The proportionate share of the minority stockholders in


subsidiary is presented as Non Controlling Interest in Net Assets
of Consolidated Subsidiary in the consolidated statements of
financial position.

Kebijakan akuntansi yang dianut Perseroan dalam penyusunan


laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten oleh entitas anak
kecuali dinyatakan lain.

The Company's accounting policies adopted in preparing the


consolidated financial statements have been consistently applied
by the Company unless otherwise.

Halaman 12 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 78 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing


Perseroan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 10 (Revisi
2010),Pengaruh perubahan kurs valuta asing. Penerapan PSAK No.
10 (Revisi 2010) ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan
pelaporan keuangan.

c. Transaction and Balancein Foreign Currency


The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 10 (Revised
2010), The effect of changes in foreign exchange rates. The
adoption of this PSAK No. 10 has no significant impact on the
financial reporting.

Pembukuan Perseroan dan atau entitas anak diselenggarakan dalam


mata uang rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam
mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan
kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian
kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan dalam laporan labarugi tahun yang bersangkutan.
Penjabaran mata uang asing adalah sebagai berikut:

The book of accounts of the Company and its subsidiaries are


maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year
involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange
prevailing at the time the transactions are made. At reporting
date monetary assets and liabilities denominated in foreign
currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing
at that date. The resulting gains or losses are credited or charged
to current operations.
The details of foreign currency policies are:

1. Mata Uang Fungsional dan Penyajian

1. Functional and persentation currency

item-item yang disertakan dalam laporan keuangan setiap entitas


anggota Perseroan diukur menggunakan mata uang yang sesuai
dengan lingkungan ekonomi utama dimana entitas beroperasi ("mata
uang fungsional").

items included in the consolidated financial statements of each of


the Company are measured using the currency of the primary
economic environment in which the entity operates
(the"Functional currency").

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam rupiah yang


merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perseroan.

The consolidated financial statement are present in rupiah which


is the functional and presentation currency of the Company and
subsidiaries.

2. Transaksi dan saldo

2. Transaction and balances

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang


rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal
transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang rupiah
menggunakan kurs penutup. kurs yang digunakan sebagai acuan
adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan
kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam
mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing diakui didalam laporan laba rugi.

Foreign currency transaction are translated into rupiah using the


exchange rate prevailing at the dates of the transaction. At each
of reporting date, monetary assets and liabilities denominated in
foreign currency are translated into rupiah using closing
exchange rate. Exchange rate used as benchmark is the middle
rates which is issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains
and losses resulting from the settlement of such transaction and
from the translation at period - end are recognised in the profit or
loss.

Kurs Konversi yang digunakan pada masing-masing periode adalah


sebagai berikut:

The details of foreign exchange rate convertion for each period


are as follows :

1 Dollar Amerika Serikat


1 Dollar Singapura
1 Euro
1 Great Britain Poundsterling
100 Jepang Yen

31 Desember 2014/
December 31, 2014
12.440,00
9.422,11
15.133,27
19.370,34
10.424,88

31 Desember 2013/
December 31, 2013
12.189,00
9.627,99
16.821,44
20.096,63
11.616,88

1 US Dollar
1 SGD
1 Euro
1 GBP
100 JPY

Halaman 13 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 79 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi


Perseroan dan Entitas anak menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010),
Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi. PSAK revisi ini mensyaratkan
pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi,
termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga
diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak
terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi
tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

d. Related Parties Transactions


The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 7 (Revised
2010) Related Party Disclosure. The revised PSAK requires
disclosure of related party relationships, transactions and
outstanding balances, including commitments, in the
consolidated financial statements. There is no significant impact
of the adoption of the revised PSAK on the consolidated financial
statements.

Perseroan dan Entitas anak mempunyai transaksi dengan pihak-pihak


berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai
dengan yang diatur dalam PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan PihakPihak Berelasi dan definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur
dalam Peraturan BAPEPAM-LK No.VIII.G.7.

The Company and its subsidiaries have transactions with related


parties. Definitions relate to the parties that is used is provided in
accordance with SFAS 7 (Revised 2010), Disclosure of related
parties and definition of related parties is in accordance with
regulation of BAPEPAM-LK No. VII.G.7.

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Perseroan jika:


1. Seseorang atau anggota terdekat dari pihak keluarga dianggap
berelasi terhadap entitas laporan keuangan jika orang tersebut:

A party is considered to be related to the Company if:


1. A person or a close member of that person's family is related
to a reporting entity if that person :

memiliki kendali atau kendali bersama terhadap entitas


laporan.
Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas laporan.
Seorang anggota dari manajemen kunci entitas laporan atau
laporan induk Perseroan
2. Sebuah entitas berelasi terhadap entitas laporan jika terdapat
kondisi sebagai berikut:
Entitas dan entitas pelaporan adalah anggota dari group yang
sama ( artinya antara Perseroan, anak dan cucu Perseroan
adalah pihak berelasi satu dengan yang lainnya).

Has control or joint control over the reporting entity.

Satu entitas adalah sebuah asosiasi atau ventura bersama dari


entitas lain. (atau sebuah asosiasi atau perusahaan bersama
dari anggota group).
Kedua entitas adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang
sama.
Suatu entitas adalah ventura bersama dari pihak ketiga adalah
sebuah entitas lain adalah perseroan dari pihak ketiga.
Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk
imbalan kerja dari Perseroan atau entitas yang terkait dengan
Perseroan.
Suatu pihak dikendalikan atau dikendalikan secara bersama
oleh pihak yang ditunjuk.
Seseorang yang ditunjuk, memiliki pengaruh signifikan
terhadap entitas atau seorang anggota dari manajemen kunci
dari Perseroan.
Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihak berelasi, baik
dilakukan atau tidak dilakukan dalam syarat dan ketentuan normal
sama dengan transaksi dengan pihak ketiga yang diungkapkan
dalam catatan.

Has significant influence over the reporting entity.


Is a member of the key management personnel of the

2.

reporting entity or of a parent of reporting entity.


An entity is related to reporting entity if any of the following
conditions applies :
The entity and the reporting entity are members of the
same group (which means that each parent, subsidiary
and fellow subsidiary is related to the others).
One entity is an associate or joint venture of the other

entity (or an associate or joint venture of a member of a


group of which the other entity is a member).
Both entities are joint ventures of the same third party.
One entity is a joint venture of third entity an the other

entity is an associate of third entity.

The entity is a post-employment defined benefit plan for

the benefit of employees of either the reporting entity


or an entity related to the reporting entity. If the
reporting entity is itself such a plan, the sponsoring
employers
arecontrolled
also related
to the reporting
The
entity as
or jointly
controlledentity.
by a person
identified in (i).
A person identified in (i) has significant influence over
the entity or is a member of the key management
personnel of the entity (or of a parent of the entity).
All significant transactions and balances with related parties,
whether or not conducted under normal terms and conditions
similar to those with third parties are disclosed in Note.

Halaman 14 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 80 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Instrumen Keuangan
Perseroan menerapkan PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan:
Penyajian, PSAK 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran dan PSAK 60, Instrumen Keuangan:
Pengungkapan.

e. Financial Instruments
The Company applied PSAK 50 (Revised 2010), Financial
Instruments: Presentation, PSAK 55 (Revised 2011), Financial
Instruments: Recognition and Measurement, and PSAK 60,
Financial Instruments: Disclosures.

PSAK 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen


keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus
diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi
instrument keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan,
liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang
terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan
keadaan dimana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling
hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi
mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat
kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan
instrument keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk
instrumen tersebut.

PSAK 50 (Revised 2010) contains the requirements for the


presentation of financial instruments and identifies the
information that should be disclosed. The presentation
requirements apply to the classification of financial instruments,
from the perspective of the issuer, into financial assets, financial
liabilities and equity instruments; the classification of related
interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in
which financial assets and financial liabilities should be offset.
This PSAK requires the disclosure of, among others, information
about factors that affect the amount, timing and certainty of an
entitys future cash flows relating to financial instruments and the
accounting policies applied to those instruments.

PSAK 55 (Revisi 2011) mengatur prinsip-prinsip pengakuan dan


pengukuran aset keuangan, liabilitias keuangan dan beberapa kontrak
pembelian atau penjualan item nonkeuangan. PSAK ini, antara lain,
menyediakan definisi dan karakteristik derivatif, kategori instrumen
keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan hubungan lindung nilai.

PSAK 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing


and measuring financial assets, financial liabilities and some
contracts to buy or sell non-financial items. This PSAK provides
the definitions and characteristics of derivatives, the categories of
financial instruments, recognition and measurement, hedge
accounting and determination of hedging relationships, among
others.
PSAK 60 requires disclosures of significance of financial
instruments for financial position and performance; and the
nature and extent of risks arising from financial instruments to
which the Company is exposed during the period and at the end
of the reporting period, and how the entity manages those risks.

PSAK 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi instrumen


keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja; beserta sifat dan tingkat
yang timbul dari resiko keuangan Perseroan yang terekspos selama
periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana
entitas mengelola risiko mereka.
1. Aset Keuangan
Pengakuan Awal
Aset keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan
sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk
dijual, atau mana yang sesuai. Perseroan menentukan klasifikasi
aset keuangan tersebut pada pengakuan awal.

1.

Financial Assets
Initial Recognition
Financial assets within the scope of PSAK 55 (Revised 2011)
are classified as financial assets at fair value through profit
or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments,
or available-for-sale financial assets, as appropriate. The
Companys determines the classification of its financial
assets at initial recognition.

Semua aset keuangan diakui pertama kali pada nilai wajarnya


ditambah dengan biaya-biaya transaksi, kecuali apabila aset
keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi.

All financial assets are recognized initially at fair value plus


transaction costs, except in the case of financial assets which
are recorded at fair value through profit or loss.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan


pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh
peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang
lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perseroan
berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of


assets within a time frame established by regulation or
convention in the marketplace (regular way trades) are
recognized on the trade date, i.e., the date that the
Companys commits to purchase or sell the assets.

Aset keuangan Perseroan meliputi kas dan setara kas, piutang


usaha dan piutang lain-lain, aset keuangan lainnya, Uang muka dan
biaya dibayar dimuka dan aset tersedia untuk dijual.

The Companys financial assets include cash and cash


equivalents, trade and other accounts receivable, financial
asset other, advance and prepaid expenses and asset
available for sale.
The subsequent measurement of financial assets depends on
their classification as follows:

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung


pada klasifikasinya sebagai berikut:

Halaman 15 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 81 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset
keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan
jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat. Kategori ini meliputi instrumen keuangan
derivatif yang oleh Perseroan tidak diperlakukan sebagai
instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai yang
didefenisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2011). Derivatif, termasuk
derivatif melekat dipisahkan, juga diklasifikasikan sebagai
kelompok diperdagangkan kecuali derivatif tersebut ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan
perubahan nilai wajar yang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

e.

Financial Instruments (Continued)


Financial assets at fair value through profit or loss
Financial assets at fair value through profit or loss include
financial assets held for trading and financial assets
designated upon initial recognition at fair value through
profit or loss.
Financial assets are classified as held for trading if they
are acquired for the purpose of selling or repurchasing in
the near term. This category includes derivative financial
instruments entered into by the Company that are not
designated as hedging instruments in hedge relationships
as defined by PSAK 55 (Revised 2011). Derivatives,
including separated embedded derivatives, are also
classified as held for trading unless they are designated
as effective hedging instruments. Financial assets at fair
value through profit or loss are carried in the
consolidated statements of financial position at fair value
with changes in fair value recognized in the consolidated
statements of comprehensive income.
This category include financial asset other at fair value.

Kategori ini meliputi aset keuangan lainnya yang diukur pada nilai
wajar.
Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non
derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang
tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal,
aset keuangan tersebut selanjutnya diukur sebesar biaya
perolehan diamortisasi (amortized cost ) dengan menggunakan
Effective Interest Rate (EIR), setelah dikurangi dengan penurunan
nilai. Biaya perolehan yang diamortisasi dihitung dengan
memperhitungkan diskonto atau premi atas biaya akuisisi atau
biaya yang merupakan bagian integral dari EIR tersebut.
Amortisasi EIR dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Kerugian yang timbul dari penurunan nilai diakui
juga pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Loans and Receivables


Loans and receivables are nonderivative financial assets
with fixed or determinable payments that are not quoted
in an active market. After initial measurement, such
financial assets are subsequently measured at amortized
cost using the Effective Interest Rate (EIR), less
impairment. Amortized cost is calculated by taking into
account any discount or premium on acquisition and fees
or costs that are an integral part of the EIR. The EIR
amortization is included in the consolidated statements
of comprehensive income. The losses arising from
impairment are also recognized in the consolidated
statements of comprehensive income.

Kategori ini meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang
lain-lain, uang muka dan biaya dibayar dimuka yang dimiliki oleh
Perseroan.

The Companys cash and cash equivalents, trade accounts


receivable, other accounts receivable, advances and
prepaid expenses are included in this category.

Kas dan setara kas


Pada laporan arus kas konsolidasi, kas dan setara kas mencakup
kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi
likuid jangka pendek lainnya dengan yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi
keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai
pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.

Cash and cash equivalents


In the consolidated statement of cash flows, cash and
cash equivalents include cash in hand ,deposits held at
call with banks, other short-term highly liquid invesments
with original maturities of three months or less, and bank
overdrafts. In the consolidated statement of financial
position, bank overdrafts are shown within borrowings in
current liabilities.

Halaman 16 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 82 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Piutang usaha dan piutang non-usaha
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan
atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha
normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu
tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih
panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak,
piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

e.

Financial Instruments (Continued)


Trade and non-trade receivables
Trade receivable are amounts due from customers for
merchandise sold or service performed in the ordinary
course of business. If collection is expected in one year or
less (or in the normal operating cycle of the business if
longer), they are classified as current assets. If not, they
are presented as non-current assets.

Piutang non-usaha dari pihak berelasi merupakan saldo piutang


yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada pihak
berelasi Persero.

Non-trade receivables from related parties are


receivables balance reflecting loan given to related
parties of the Company.

Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui


sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila
dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas
penurunan nilai.

Trade and non-trade receivable are recognised initially at


fair value and subsequently measured at amortised cost
using the effective interest method, if the impact of
discounting is significant, less any provision for
impairment.

Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau


secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan
secara lansung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan
digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Persero
tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan
persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang
dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau
menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap
dapat menunjukan adanya penurunan nilaipiutang. Penurunan
nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini
dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga
efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak
didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.

Collectability of trade and non-trade receivables is


reviewed on an ongoing basis. Debts which are known to
be uncollectible are written off by reducing the carrying
amount direcly. An allowance account is used when
thereis objective evidence that the Grup will not be able
to collect all amounts due according to the original terms
of the receivables. Significant financial difficulties of the
debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy
or financial reorganisation, and default or delinquency in
payments are considered indicators that the trade
receivable is impaired. The amount of the impairment
allowance is the diference between the asset's carrying
amount and the present value of estimated future cash
flows, discounted at the original effective interest rate.
Cash flows relating to short term receivable are not
discounted if the effect of discounting is immaterial.

Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi


dan disajikan dalam "beban penurunan nilai". Ketika piutang
usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah
diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka
piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun
penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas
piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan
terhadap "beban penurunan nilai" pada laporan laba rugi.

The amount of the impairment loss is recognised in profit


or loss whitin "impairment charges". When a trade and
non-trade receivable for which an impairment allowance
had been recognised becomes uncollectible in a
subsequent period, it is written off againts the allowance
account. Subsequent recoveries of amounts previously
written off are credited againts "impairment charges" in
profit or loss.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo


Perseroan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.

Held-To-Maturity (HTM) Investments


The Company has no financial asset classified as HTM
investments.

Halaman 17 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 83 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak
diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah
pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur pada nilai wajar
dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui
dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan
pengakuannya, pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif
diakui, atau terjadi penurunan nilai, pada saat kerugian kumulatif
direklasifikasi dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Bunga
yang diterima selama memiliki investasi keuangan tersedia untuk
dijual disajikan sebagai pendapatan bunga dengan menggunakan
metode EIR.

e. Financial Instruments (Continued)


Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
AFS financial assets are nonderivative financial assets
that are designated as available-for-sale or not classified
in any of the three preceding categories. After initial
measurement, AFS financial assets are measured at fair
value with unrealized gains or losses recognized in equity
until the investment is derecognized at which time the
cumulative gain or loss is recognized or determined to be
impaired, and is reclassified from equity to
comprehensive income. Interest earned on availableforsale financial investments is reported as interest
income using the EIR method.

Kategori ini meliputi aset tersedia untuk dijual. Karena nilai


wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal, maka investasi
Perseroan dalam saham dinyatakan pada biaya perolehan.

The Companys asset available for sale is included in this


category. However, in the absence of a reliable basis for
determining fair value, these investments are stated at
cost.

2. Liabilitas Keuangan
Pengakuan Awal
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) dapat
dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau
derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam
lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perseroan
menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat
pengakuan awal.

2.

Financial Liabilities
Initial Recognition
Financial liabilities within the scope of PSAK 55 (Revised
2011) are classified as financial liabilities at fair value
through profit or loss, loans and borrowings, or as
derivatives designated as hedging instruments in an effective
hedge, as appropriate. The Companys determines the
classification of its financial liabilities at initial recognition.

Seluruh liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar


dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung.

All financial liabilities are recognized initially at fair value


and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly
attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan Perseroan meliputi hutang bank, hutang usaha,


biaya yang masih harus dibayar dan sewa pembiayaan.

The Companys financial liabilities include bank borrowing,


trade accounts payable, accrued expenses and lease
liabilities.

Utang usaha
Utang usaha adalah kewajiban membayar barang atau jasa yang
telah diterima dalam kegiatan usaha normal dari pemasok. Utang
usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika
pembayarannya jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau
kurang (atau dalam siklus operasi normal, jika lebih lama). Jika
tidak, utang tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif.

Trade accounts payables


Trade accounts payable are obligations to pay for goods
or services that have been acquired in the ordinary course
of business from suppliers. Accounts payable are
classified as current liabilities if payment is due within
one year or less (or in the normal operating cycle of the
business if longer). If not, they are presented as noncurrent liabilities.
Trade accounts payable are recognised initially at fair
value and subsequently measured at amortised cost
using the effective interest method.

Pinjaman
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar,
dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya,
pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih
antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan
dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan
menggunakan metode bunga efektif.

Borrowings
Borrowings are recognised initially at fair value, net of
transaction costs incurred. Borrowings are subsequently
carried at amortised cost; any difference between the
proceeds (net of transaction costs) and the redemption
value is recognised in the profit or loss over the period of
the borrowings using the effective interest method.

Halaman 18 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 84 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

2. Liabilitas Keuangan (Lanjutan)

2.

Financial Liabilities (Continued)

Pinjaman (Lanjutan)
Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui
sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan
sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya
memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan pinjamn
terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan
sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya memperoleh
pinjaman dikapitalisasi sebagai pembayaran di muka untuk jasa
likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.

Borrowings (Continued)
Fees paid on the establishment of loan facilities are
recognised as transaction costs of the loan to the extent
that it is probable that some or all of the facility will be
drawn down. In this case, the fee ia deferred until the
draw-down occurs. To the extent that there is no
evidence that it is probable that some or all of the facility
will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the
period of the facility to which it relates.

Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian,


dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai
dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau untuk
dijual, lihat Catatan 36 Biaya pinjaman lainnya dibebankan pada
laporan laba rugi.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali
Grup memilik hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran
liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Borrowing costs incurred for the construction of any


qulifying asset are capitalised during the period of time
that is required to complete and prepare the asset for its
intended use or sale, refer to Note 36 Other borrowing
costs are expensed in profit or loss.
Borrowings are classified as current liabilities unless the
Group has an unconditional right to defer the settlement
of the liability for at least 12 months after the reporting
date.

Pengakuan Setelah Pengakuan Awal

Subsequent Measurement

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya


sebagai berikut:
Liabilitas Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui
Laporan Laba Rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan
liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal
untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

The measurement of financial liabilities depends on their


classification as follows:
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss

Liabilitas
keuangan
diklasifikasikan
sebagai
kelompok
diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau
dibeli kembali dalam waktu dekat. Kategori ini termasuk
instrumen keuangan derivatif yang ditandatangani Perseroan
yang tidak ditujukan sebagai instrument lindung nilai dalam
hubungan lindung nilai sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 55
(Revisi 2011). Derivatif melekat dipisahkan juga diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan
sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Financial liabilities are classified as held for trading if they


are acquired for the purpose of selling or repurchasing in
the near term. This category includes derivative financial
instruments entered into by the Company that are not
designated as hedging instruments in hedge relationships
as defined by PSAK 55 (Revised 2011). Separated
embedded derivatives are also classified as held for
trading unless they are designated as effective hedging
instruments.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk


diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

Gains or losses on liabilities held for trading are


recognized in the consolidated statement of
comprehensive income.

Pinjaman dan Utang


Setelah pengakuan awal, pinjaman dan utang yang dikenakan
bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode EIR.
Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian pada saat liabilitas tersebut
dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi EIR.

Loans and Borrowings


After initial recognition, interest bearing loans and
borrowings are subsequently measured at amortized cost
using the EIR method.
Gains or losses are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income when the liabilities
are derecognized as well as through the EIR amortization
process.

Financial liabilities at fair value through profit or loss


include financial liabilities held for trading and financial
liabilities designated upon initial recognition at fair value
through profit or loss.

Halaman 19 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 85 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)


3. Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai
bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
jika, dan hanya jika, entitas saat ini memiliki hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui
dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara
simultan.
4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif
pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan acuan pada
kuotasi harga pasar atau kuotasi harga pedagang efek (harga
penawaran untuk posisi beli dan harga permintaan untuk posisi
jual), tidak termasuk pengurangan apapun untuk biaya transaksi.
Untuk instrument keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai
wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang
dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan
memahami (recent arms length market transactions ), penggunaan
nilai wajar terkini instrument lain yang secara substansial sama,
analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.

e. Financial Instruments (Continued)


3. Offsetting of Financial Instruments
Financial assets and financial liabilities are offset and the net
amount reported in the consolidated statements of financial
position if, and only if, there is a currently enforceable legal
right to offset the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to realize the assets and
settle the liabilities simultaneously.
4.

Fair Value of Financial Instruments


The fair value of financial instruments that are traded in
active market at each reporting date is determined by
reference to quoted market prices or dealer price quotations
(bid price for long position and ask price for short position),
without any deduction for transaction costs. For financial
instruments where there is no active market, fair value is
determined using valuation techniques. Such techniques may
include using recent arms length market transactions,
reference to the current fair value of another instrument
that is substantially the same, discounted cash flow analysis,
or other valuation models.

5. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan


Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan
metode EIR dikurangi dengan cadangan penurunan nilai dan
pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan
tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat
perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari EIR.

5.

Amortized Cost of Financial Instruments


Amortized cost is computed using the EIR method less any
allowance for impairment and principal repayment or
reduction. The calculation takes into account any premium
or discount on acquisition and includes transaction costs and
fees that are an integral part of the EIR.

6. Penurunan Nilai Aset Keuangan


Pada setiap akhir periode pelaporan Perseroan mengevaluasi
apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi, Perseroan pertama kali
menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang
signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset
keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika
Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual,
terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka
mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis
dan kelompok tersebut dinilai penurunan nilainya secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk
itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak
termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

6.

Impairment of Financial Assets


The Company assesses at the end of each reporting period
whether there is any objective evidence that a financial asset
or a group of financial assets is impaired.
Financial Assets Carried at Amortized Costs
For loans and receivables carried at amortized cost, the
Group first assesses whether there is objective evidence
of impairment exists individually for financial assets that
are individually significant, or collectively for financial
assets that are not individually significant. If the Group
determines that no objective evidence of impairment
exists for an individually assessed financial asset, whether
significant or not, it includes the asset in a group of
financial assets with similar credit risk characteristics and
the group is collectively assessed for impairment. Assets
that are individually assessed for impairment and for
which an impairment loss is, or continues to be,
recognized are not included in a collective assessment of
impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah


terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara
nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang
(tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang
belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto
menggunakan EIR awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga
variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan
nilai adalah EIR terkini.

If there is objective evidence that an impairment loss has


occurred, the amount of the loss is measured as the
difference between the assets carrying amount and the
present value of estimated future cash flows (excluding
future expected credit losses that have not yet been
incurred). The present value of the estimated future cash
flows is discounted at the financial assets original EIR. If
a loan or receivable has a variable interest rate, the
discount rate for measuring impairment loss is the
current EIR.

Halaman 20 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 86 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

e. Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Aset Keuangan Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun
penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui
berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku
bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa
depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai.
Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan
penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat
kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua
jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perseroan.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian
penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui,
maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah
atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika
penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut
diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

e. Financial Instruments (Continued)


Financial Assets Carried at Amortized Costs
The carrying amount of the asset is reduced through the
use of an allowance account and the amount of the loss is
recognized in the consolidated statements of
comprehensive income. Interest income continues to be
accrued on the reduced carrying amount based on the
rate of interest used to discount future cash flows for the
purpose of measuring impairment loss. Loans and
receivables, together with the associated allowance, are
written off when there is no realistic prospect of future
recovery and all collateral has been realized or has been
transferred to the Company's. If, in a subsequent period,
the amount of the estimated impairment loss increases
or decreases because of an event occurring after the
impairment was recognized, the previously recognized
impairment loss is increased or reduced by adjusting the
allowance account. If a future write-off is later recovered,
the recovery is recognized in the consolidated statement
of comprehensive income.

Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual


Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset
keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang
signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari
investasi di bawah biaya perolehannya.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah
terjadi, jumlah kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih
antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian
penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - direklas
dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Kerugian penurunan
nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian; kenaikan nilai wajar
setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

Available-for-Sale (AFS) Financial Assets


In the case of an equity investment classified as an AFS
financial asset, objective evidence would include a
significant or prolonged decline in the fair value of the
investment below its cost.
Where there is objective evidence of impairment, the
cumulative loss - measured as the difference between the
acquisition cost and the current fair value, less any
impairment loss on that investment previously recognized
in the consolidated statement of comprehensive income is reclassified from equity to comprehensive income.
Impairment loss on equity investment is not reversed
through the consolidated statements of comprehensive
income; increase in its fair value after impairment is
recognized in equity.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan


tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan
kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang
didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui
berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan
arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian
penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun
Pendapatan Bunga dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar
instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara
obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai
tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

In the case of a debt instrument classified as an AFS


financial asset, impairment is assessed based on the
same criteria as financial asset carried at amortized cost.
Future interest income is based on the reduced carrying
amount and is accrued based on the rate of interest used
to discount future cash flows for the purpose of
measuring impairment loss. Such accrual is recorded as
part of the Interest Income account in the consolidated
statements of comprehensive income. If, in a subsequent
period, the fair value of a debt instrument increases and
the increase can be objectively related to an event
occurring after the impairment loss was recognized in the
consolidated statements of comprehensive income, the
impairment loss is reversed through the consolidated
statements of comprehensive income.

Halaman 21 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 87 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

7. Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan


Aset Keuangan
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset
keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau (2)
Perseroan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas
yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada
pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik (a)
Perseroan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan
manfaat dari aset, atau (b) Perseroan secara substansial tidak
mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu
aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

7.

Derecognition of Financial Assets and Liabilities


Financial Assets
A financial asset (or where applicable, a part of a financial
asset or part of a group of similar financial assets) is
derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from
the asset have expired; or (2) the Company has transferred
its rights to receive cash flows from the asset or has
assumed an obligation to pay the received cash flows in full
without material delay to a third party under a passthrough arrangement; and either (a) the Companys has
transferred substantially all the risks and rewards of the
asset, or (b) the Companys has neither transferred nor
retained substantially all the risks and rewards of the asset,
but has transferred control of the asset.

Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas
tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial Liabilities
A financial liability is derecognized when the obligation
under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas


keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan
persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi
secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini
ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai
penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas
baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

When an existing financial liability is replaced by another


from the same lender on substantially different terms, or the
terms of an existing liability are substantially modified, such
an exchange or modification is treated as a derecognition of
the original liability and the recognition of a new liability,
and the difference in the respective carrying amounts is
recognized in the consolidated statement of comprehensive
income.

f. Sewa
Perseroan dan entitas anak menerapkan secara retrospektif PSAK 30
(Revisi 2011), Sewa.

f. Leases
The Company and subsidiaries retrospectively implemented PSAK
30 (Revised 2011), Leases.

Penerapan PSAK ini tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi


penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan
konsolidasian.

The adoption of the PSAK has not significant impact on the


related presentation and disclosures in the consolidated financial
statements.

Sewa Operasi
Sewa di mana sebagian besar dari risiko dan manfaat kepemilikan
aset tetap di tangan lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari pihak
yang menyewakan) dibebankan pada laporan laba rugi berdasarkan
metode garis lurus selama masa sewa.

Operating Lease
Leases in which a significant portion of the risk and rewards of
ownership are retained by the lessor are classified as operating
leases. Payments made under operating leases (net of any
incentives received from the lessor) are charged to the income
statement on a straight-line basis over the period of the lease.

Sewa Pembiayaan
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa
tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut
dikapitalisasi sejak awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan
atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini
lebih rendah dari nilai wajar.
Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang
merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan
liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku
bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan
dibebankan langsung pada laba rugi.

Finance Lease
A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially
all the risks and rewards incidental to ownership of the leased
assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at
the fair value of the leased asset or, if lower, at the present value
of minimum lease payments.
Minimum lease payments are apportioned between the finance
charges and reduction of the lease liability so as to achieve a
constant rate of interest on the remaining balance of liability.
Finance charges are charged directly to profit or loss.

Halaman 22 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 88 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

Sewa Pembiayaan (Lanjutan)


Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan
disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi
berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat
kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode
yang lebih pendek antara masa sewa atau umur manfaat aset
sewaan. Laba yang timbul dari transaksi jual dan sewabalik kembali
ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.

Finance Lease (Continued)


If there is reasonable certainty that the lessee will obtain
ownership by the end of the lease term, then the leased assets
are depreciated over their useful lifes. If not, then the capitalized
lease assets are depreciated over the shorter of the useful life or
the asset of the lease term. Gain on a sale and finance leaseback
transaction is deferred and amortized over the lease term.

g. Persediaan
Persediaan bahan baku, penolong, pengemas, persediaan barang
dalam proses dan barang jadi dinyatakan berdasarkan harga
perolehan dengan metode FIFO dengan mempertimbangkan expired
date .
Persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realiasi neto, mana
yang lebih rendah. Nilai realisasi neto berdasarkan harga jual dan
kondisi barang serta mempertimbangkan tujuan pengadaan
persediaan. Nilai realisasi neto diuji setiap periode. Kerugian atas nilai
persediaan yang rusak atau kadaluwarsa dan tidak dapat dijual serta
penurunan terkait harga jual, dibebankan pada tahun berjalan, dan
dicatat dalam cadangan penurunan nilai persediaan.

g. Inventories
Raw, supplies, work in process and finished goods are stated at
cost with FIFO considering expiration date.

h. Aset Tetap
Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK 16 (Revisi 2011), Aset
Tetap, yang berdampak pada pengakuan aset, penentuan jumlah
tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian atas penurunan nilai
harus diakui dalam kaitannya dengan aset tersebut.
Sesuai dengan PSAK 16 (Revisi 2011), perseroan dan entitas anak
telah memilih metode biaya untuk pengukuran aset tetapnya.

Inventories are measured at cost or net realization of value,


whichever is lower. Net realizable value (NRV) is based on selling
price and condition of the goods. NRV considers the purpose of
procuring supplies. Net realizable value is tested each period.
Losses on value, damaged, or obsolete inventory and inventories
cannot be sold and the related decline in selling prices, are
charged to the current year, and recorded in "provision for
decline in value of inventories".
h. Property, Plant and Equipment
The Company and subsidiaries implemented PSAK 16 (Revised
2011), Property, Plant and Equipment, which impacts
recognition of the assets, the determination of their carrying
amounts; the depreciation charges and impairment losses to be
recognized in relation to them.
In accordance with PSAK 16 (Revised 2011), the Company and
subsidiaries adopts the cost model for the measurement of its
property,plant and equipment.

Perseroan telah menilai kembali aset tetap berdasarkan hasil


penilaian yang dilakukan oleh penilai independen dalam rangka kuasireorganisasi. Nilai aset tertentu yang direvaluasi pada periode
sebelumnya dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost).

The Company revalued property, plant and equiptment which


was done by independent appraisal in connection with quasireorganization. The revalued amount of those assets is
considered as deemed cost.

Terhitung mulai tahun 2012 seluruh aset tetap disusutkan


menggunakan metode garis lurus dengan tarif penyusutan sebagai
berikut:

Starting from the year 2012 all fixed assets are depreciated using
straight line method, based on the following depreciation rates:

Bangunan dan prasarana


Instalasi, mesin, peralatan dan
perlengkapan pabrik
Kendaraan, perlengkapan, dan
peralatan kantor

Umur Ekonomis/
Useful Life
20 - 40 tahun/ Year

Building and infrastructure


Installations, machinery,
production and factory

8 - 16 tahun/ Year

Office furniture, fixtures,


equipment and vehicles

4 - 8 tahun/ Year

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and it is not depreciated.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali (estimated recoverable amount ) maka nilai
tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali
tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual
neto dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset exceeds its estimated


recovareble amount, the asset is written down to its estimated
recoverable amount, which is determined as the higher of net
selling price or value in use.

Halaman 23 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 89 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

h. Aset Tetap (Lanjutan)


Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba
rugi pada saat terjadinya, pengeluaran yang memperpanjang masa
manfaat atau memberi masa manfaat ekonomi di masa yang akan
datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau
peningkatan standar kerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap
berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari
penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi
pada tahun yang bersangkutan.

h. Property, Plant and Equipment (Continued)


The cost of maintenance and repairs are charged to operations as
incurred; expenditures which extend the useful life of the asset or
result in increase in capacity and improvement in the quality of
output or standard of performance are capitalized. When assets
are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the
related accumulated depreciation are removed from the accounts
and any resulting gain or loss is reflected in the current
operations.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan


direview setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan
estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful life, residual value and depreciation method


are reviewed at each period end, with the effect of any changes in
estimate accounted for on a prospective basis.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan.


Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset
tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Constructions in progress are stated at cost and are transferred


to the respective property, plant and equipment account when
completed and ready for use.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan mesin


dikapitalisasi sebagai Aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut
direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau
pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset
tersebut siap untuk digunakan.

The accumulated costs of the construction of buildings, plants and


the installation of machinery are capitalised as Construction in
progress assets. These costs are reclassified to the fixed assets
accounts when the construction or installation is completed.
Depreciation is charged from the date when assets are ready for
use.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans
either directly or indirectly used in financing the construction of a
qualifying asset, are capitalised up to the date when construction
is complete. For borrowings that are directly attributable to a
qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as
the actual borrowing cost incured during the period, less any
income earned on the temporary investment of such borrowings.
For borrowings that are not directly attributable to a qualifying
asset, the amount to be capitalised is determined by applying a
capitalisation rate to the amount expended on the qualifying
assets. The capitalisation rate is the weighted average of the
total borrowing costs applicable to the total borrowings
outstanding specifically for the purpose of obtaining a qualifying
asset.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya, seperti diskonto pinjaman


baik yang secara langsung atau tidak langsung digunakan untuk
pendanaan konsturksi aset kualifikasian, dikapitalisasi hingga aset
tersebut selesai dikonstruksi. Untuk biaya pinjaman yang dapat
diatribusikan secara langsung pada aset kualifikasian, jumlah yang
dikapitalisasi ditentukan dari biaya pinjaman aktual yang terjadi
selama periode berjalan, dikurangi penghasilan yang diperoleh dari
investasi sementara atas dana hasil pinjaman tersebut. Untuk
pinjaman yang tidak dapat diatribusikan secara langsung pada suatu
aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi ditentukan dengan
mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap jumlah yang dikeluarkan
untuk memperoleh aset kualifikasian. Tingkat kapitalisasi dihitung
berdasarkan rata-rata tertimbang biaya pinjaman yang dibagi dengan
jumlah pinjaman yang tersedia selama periode, selain pinjaman yang
secara spesifik diambil untuk tujuan memperoleh suatu aset
kualifikasian.
Mulai 1 Januari 2012, Perseroan menerapkan ISAK No. 25 tentang
Akuntansi Tanah. Semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan
dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak
atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah
diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan
aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal
hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi
sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang
lebih pendek.

Starting January 1, 2012, the Company has implemented ISAK No.


25, Accounting for Land. All costs and expenses incurred in
connection with the acquisition of landright are recognized as
part of the landrights acquisition cost. The legal cost incurred
when the land was first acquired is recognized as part of the
acquisition cost of the land. Extension or renewal cost of legal
right over land is recognized as an intangible asset and amortized
over the life of legal rights or economic life of the land, whichever
is shorter.

ISAK No. 25 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak disusutkan
kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa
perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar
atau pasti tidak diperoleh. Penerapan interpretasi ini tidak memiliki
dampak signifikan terhadap Perseroan.

ISAK No.25 also states that landright is not depreciated unless


there is contrary evidence indicating that extension or renewal of
legal right over land will most likely or definitely be not obtained.
The adoption of this interpretation does not have significant
impact to the Company.

Halaman 24 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 90 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

i. Aset Tidak Lancar Yang Akan Ditinggalkan


Perseroan menerapkan PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar
Yang Dimiliki Untuk Dijual Dan Operasi Yang Dihentikan.

i. Abandoned Non Current Assets


The Company applied PSAK No. 58 (Revised 2009), Non-current
assets held for sale and discontinued operations.

Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan merupakan asset tidak lancar
yang akan digunakan sampai dengan akhir umur ekonomisnya serta
aset tidak lancar yang akan ditutup dari pada dijual.

Abandoned non- current assets are non-current assets those are


used until the end of useful lives and those will be discontinued
than those will be sold.

j. Aset Takberwujud
Pos ini antara lain mencakup:
1. Beban ditangguhkan, adalah beban-beban yang telah dikeluarkan
dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, yaitu:
- Hubungan pelanggan kontrak diperoleh dalam kerja sama usaha
diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hubungan
kontraktual pelanggan memiliki masa manfaat yang terbatas dan
dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi.
Amortisasi dihitung menggunakan metode garis lurus selama
umur yang diharapkan dari hubungan pelanggan.

j. Intangible Assets
This account include the following:
1. Deferred expense which will benefit for the Company more
than one year, namely :
- Contractual customer relationships acquired in a business
combination are recognised at fair value at the
acquisition date. The contractual customer relations have
a nite useful life and are carried at cost less
accumulated amortisation. Amortisation is calculated
using the straight line method over the expected life of
the customer relationship.

- Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai


masa manfaatnya.

dengan

2. Lisensi, disajikan berdasarkan harga perolehan. Lisensi memiliki


masa manfaat yang terbatas dan disajikan berdasarkan harga
perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus dan bertujuan untuk
mengalokasikan harga perolehan lisensi selama estimasi masa
manfaatnya (5-20 tahun).
Pengeluaran untuk penelitian diakui beban pada saat terjadinya.
Pengeluaran dari pengembangan diakui sebagai aset takberwujud.

2.

Rehabilitation expense of leased building shall be


amortized as per the benefit period.

Licences are shown at historical cost. Licences have a definite


useful life and are carried at cost less accumulated
amortisation. Amortisation is calculated using the straightline method to allocate the cost of licences over their
estimated useful lives (15-20 years).

Expenditures for research expenses are recognized when


incurred. Expenditures from development is recognized as an
intangible asset.

k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan


Perseroan dan entitas anak menerapkan secara prospektif PSAK No.
48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset.

k. Impairment of Non Financial Assets


The Company and its subsidiary prospectively adopted PSAK No.
48 (Revised 2009), Impairment of Assets.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang


diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah
terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya
jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui
penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset
mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas
mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga
menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan
pengungkapan yang diperlukan.

PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be


employed by an entity to ensure that its assets are carried at no
more than their recoverable amount. An asset is carried at more
than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the
amount to be recovered through the use or sale of the asset. If
this is the case, the asset is described as impaired and this revised
PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This
revised PSAK also specifies when an entity should reverse an
impairment loss and prescribes disclosures.

Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh


yang signifikan pada pelaporan keuangan.
Aset yang memiliki masa manfaat tak terbatas tidak diamortisasi dan
diuji setiap tahun untuk penurunan nilai. Aset yang diamortisasi
ditelaah untuk penurunan apabila terdapat kejadian atau perubahan
keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak
terpulihkan.

The adoption of PSAK No. 48 (Revised 2009) has no significant


impact on the financial reporting.
Assets that have an unlimited useful life are not amortized and
are tested for impairment annually. Amortized assets are
reviewed for reduction whenever events or changes in
circumstances indicate that the carrying value may not be
recoverable.

Halaman 25 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 91 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan (Lanjutan)


Aset non keuangan ditelaah untuk penurunan apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatat tidak dapat dipulihkan. Rugi penurunan nilai diakui untuk
jumlah dimana jumlah tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan
tersebut. Jumlah dipulihkan adalah lebih tinggi dari harga jual bersih
aset dan nilai pakai. Untuk tujuan menguji penurunan nilai, aset
dikelompokan pada tingkat terendah yang menghasilkan arus kas
terpisah (Unit Penghasil Kas). Aset non keuangan yang telah
mengalami penurunan nilai ditelaah kembali untuk kemungkinan
adanya pemulihan untuk setiap aset yang telah diturunkan nilai nya
pada setiap tanggal pelaporan.

k. Impairment of Non Financial Assets (Continued)


Non financial assets are reviewed for impairment whenever
events or changes in circumstances indicate that the carrying
amount may not be recoverable. An impairment loss is
recognized for the amount by which the assetss carrying amount
exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the
higher of an assets net selling price and value in use. For the
purposes of assessing impairment, assets are grouped at at the
lowest levels for which there are separately indetifiable cash
flows (Cash-generating units). Non financial assets that have
suffered impairment are reviewed for possible reversal of the
impairment at each reporting date.

l. Modal Saham
Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada
penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sabagai
pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak.
Ketika entitas Grup membeli modal saham ekuitas entitas (saham
treasuri), imbalan yang dibayar, termasuk biaya tambahan yang
secara langsung dapat diatribusikan (dikurangi pajak penghaslian)
dikurangkan dari ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik ekuitas
entitas sampai saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali.
Ketika saham biasa tersebut selanjutnya diterbitkan kembali, imbalan
yang diterima, dikurangi biaya tambahan transaksi yang terkait dan
dampak pajak penghasilan yang terkait dimasukkan pada ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik ekuitas entitas.

l. Share Capital
Incremental costs directly attributable to the issue of new
ordinary shares or options are shown in equity as a deducation,
net of tax, from the proceeds.
Where any Group company purchases the company's equity
share capital (treasury shares), the consideration paid, including
any directly attributable incremental costs (net of income taxes)
is deducated from equity attributable to the company's equity
holders until the shares are cancelled or reissued. Where such
ordinary shares are subsequently reissued, any consideration
received, net of any directly attributable incremental transaction
costs and the related income tax effects, is included in equity
attributable to the company's equity holders.

m. Provisi
Provisi restorasi lingkungan, biaya restrukturisasi dan tuntutan hukum
diakui ketika: Grup memiliki kewajiban hukum atau konstruktif masa
kini sebagai akibat peristiwa masa lalu; terdapat kemungkinan besar
penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber
daya; dan jumlah kewajiban tersebut dapat diukur secara andal.
Provisi tidak diakui untuk kerugian operasi masa depan.

m. Provision
Provision for environmental restoration, restructuring costs and
legal claims is recognised when: the Group has a present legal or
constructive obligation as a result of past events; it is probable
that an outflow of resources will be required to settle the
obligation; and the amount has been reliably estimated. Provision
is not recognised for future operating losses.

Ketika terdapat beberapa kewajiban yang serupa, kemungkinan


penyelesaian mengakibatkan arus keluar ditentukan dengan
mempertimbangkan kelas kewajiban secara keseluruhan. Provisi
diakui walaupun kemungkinan adanya arus keluar sehubungan
dengan item manapun yang termasuk dalam kelas kewajiban yang
sama mungkin kecil.

Where there are a number of similar obligations, the likelihood


that an outflow will be required in settlement is determined by
considering the class of obligations as a whole. A provision is
recognised even if the likelihood of an outflow with respect to any
one item included in the same class of obligations may be small.

Provisi diukur sebesar nilai kini dari estimasi terbaik manajemen atas
pengeluaran yang diharapkan diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban kini pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto
sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar atas nilai waktu
uang dan resiko yang terkait dengan kewajiban. Peningkatan provisi
karena berjalannya waktu diakui sebagai beban bunga.

Provisions are measured at the present value of management's


best estimate of the expenditure required to settle the present
obligation at the end of the repoting period. The discount rate
used to determine the present value is a pre-tax rate that reflects
current market assessment of the time value of money and the
risk spesific to the liablility. The increase is the provision due to
the passage of time is recognised as interest expense.

n. Biaya Emisi Saham


Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang atas hasil penerimaan
penawaran umum saham Perseroan, dan disajikan sebagai bagian
dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

n. Share Issuance Cost


Share issuance costs are recorded as deducation of the proceeds
from public opffering of the Companys shares, and are presented
as part of additional paid in capital and are not amortized.

Halaman 26 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 92 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

o. Pengakuan Pendapatan dan Beban


Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 23 (revisi 2010),
Pendapatan.
Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada
pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang
dikapalkan (FOB Shipping Point). Pendapatan bunga diakui atas dasar
waktu, pokok dan tingkat bunga berlaku. Beban diakui pada saat
terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya.

o. Revenue and Expense Recognition


The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 23 (Revised
2010), Revenue.
Local sales are recognized when the goods are delivered to the
customers, while export sales are recognized when the goods are
shipped (F.O.B. Shipping point). Interest income is recognized
using effective interest method. Expenses are recognized when
incurred.

p. Beban Keuangan
Beban pinjaman bank dan surat berharga dibebankan dalam laporan
laba rugi pada tahun terjadinya.

p. Financial Charge
Interest and financial charge of bank loan and marketable
securities are charged to current operations when incurred.

q. Imbalan Pasca Kerja


Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program pensiun
iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun
dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kontribusi Perseroan dan karyawan
masing-masing sebesar 11% dan 2% dihitung dari penghasilan dasar
pensiun per bulan karyawan. Beban kontribusi Perseroan dibukukan
sebagai beban tahun berjalan.

q. Employee Benefit
The Company and its subsidiary established defined contribution
pension plans covering all their permanent employees. The
pension plans are managed by Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero). The pension plans
are funded by contributions from the Company and its subsidiary
employees at 11% and 2% of pension income, respectively.
Contributions are charged to current operations.

Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat PHK


karyawan (post-retirement benefit) sesuai Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang Penyelesaian Pemutusan
Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon. Selisih antara total
kewajiban pada saat penerapan pertama kali dan kewajiban yang
telah diakui Perseroan pada tanggal yang sama, diperlakukan sebagai
penyesuaian saldo laba awal periode dari periode yang paling dini
yang disajikan kembali. Imbalan kerja tersebut didasarkan pada masa
kerja dan penghasilan karyawan. Pengelolaan pesangon karyawan
Perseroan dilakukan oleh Asuransi Manulife. Metode penilaian yang
digunakan oleh aktuaria adalah metode projected unit credit yang
mencerminkan jasa pekerja pada saat penilaian.

The Company and its subsidiary calculates and records estimated


employee retirement benefits for all its local permanent
employees based on Labor Law No. 13 year 2003 concerning the
settlement of labor dismissal and the stipulation of severance
pay, gratuity, and compensation in companies. The difference
between the calculated total amount of employee benefit
obligation and the amount recognized by the Company on the
date of the initial application is treated as an adjustment to the
balance of the restated retained earnings at the beginning of the
most recent period. Employee retirement benefits has been
organized by Asuransi Manulife. Calculation of employee benefit
is based on employees salary and service period. The actuary
used projected unit credit method to calculate the amount
employees benefits at the date of valuation.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian


pengalaman dan perubahan asumsi aktuarial yang melebihi dari
jumlah yang lebih besar antara 10% nilai wajar aset program atau 10%
nilai kini kewajiban imbalan pasti dibebankan atau dikreditkan pada
laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan
dari para pekerja.
Manfaat pekerja atas pemutusan hubungan kerja sebelum masa kerja
berakhir diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.

Actuarial gains and losses arising from experience adjusment and


changes in actuarial assumptions in exess of the greater of 10%
of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the
defined benefit obligation are charged or credited to profit or loss
over the employess expected avarage remaining working lives.

r. Investasi Pada Entitas Asosiasi


Perseroan menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada
Entitas Asosiasi. Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur
dengan menggunakan metode ekuitas. Entitas asosiasi adalah suatu
entitas di mana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan.

r. Investment in Associates
The Company adopted SFAS. 15 (Revised 2009), "Investments in
Associates". The Company's investment in associates measured
using the equity method. Associate entity is an entity in which the
Company has significant influence.

Employee benefit relating to irregular dismissal or resignation is


recognized when incurred.

Halaman 27 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 93 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

r. Investasi Pada Entitas Asosiasi (Lanjutan)


Jika Perseroan dan entitas anak memiliki, secara langsung maupun
tidak langsung (misalnya melalui perusahaan anak), 20% atau lebih
hak suara investee, maka Perseoran dan entitas anak dianggap
memiliki pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas
bahwa Perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan. Sebaliknya,
jika Perseroan memiliki, secara langsung maupun tidak langsung
(misalnya melalui anak perusahaan), kurang dari 20% hak suara
investee, maka Perseroan dan Entitas anak dianggap tidak memiliki
pengaruh signifikan, kecuali pengaruh signifikan tersebut dapat
dibuktikan dengan jelas. Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh
perusahaan lain tidak menghalangi Perusahaan untuk memiliki
pengaruh signifikan.

r. Investment in Associates (Continued)


If the Company and its subsidiaries has, directly or indirectly (eg
through subsidiaries), 20% or more of the voting rights of the
investee, the Company and its subsidiaries are considered to have
significant influence, unless it can be clearly demonstrated that
the Company has no significant effect. Conversely, if the Company
owns, directly or indirectly (eg through its subsidiaries), less than
20% of the voting rights of the investee, the Company and its
subsidiaries are considered to have no significant effect, except
for a significant influence can be clearly demonstrated.
Substantial or majority ownership by another company does not
preclude the Company to have a significant influence.

Sesuai dengan metode ekuitas, nilai perolehan investasi ditambah


atau dikurang dengan bagian Perseroan atas laba atau rugi neto, dan
penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.

In accordance with the equity method, the value of plus or minus


investment gains in the Company's net income or loss, and
dividends received from investee since the date of acquisition.

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian mencerminkan bagian


atas hasil operasi dari entitas asosiasi. Bila terdapat perubahan yang
diakui langsung pada ekuitas dari entitas asosiasi, Perseroan
mengakui bagiannya atas perubahan tersebut dan mengungkapkan
hal ini, jika dapat dipakai, dalam laporan perubahan ekuitas
konsolidasian. Laba atau rugi yang belum direalisasi sebagai hasil dari
transaksi-transaksi antara Perseroan dengan entitas asosiasi
dieliminasi pada jumlah sesuai dengan kepentingan Perseroan dalam
entitas asosiasi.
Perseroan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan
rugi penurunan nilai atas investasi Perseroan dalam entitas asosiasi.
Perseroan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah
terdapat bukti yang obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi
dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini,
Perseroan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih
antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam Perseroan asosiasi dan
nilai tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

Comprehensive consolidated income statement reflects the


operating results of the top associate entities. If there is a change
recognized directly in equity of associate entities, the Company
recognizes its share of the change and disclose it, if applicable, to
the consolidated statement of changes in equity. Gains or losses
which are not realized as a result of transactions between the
Company and associated entities are eliminated in accordance
with the Company's interests in associates.

s. Pajak Penghasilan
Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang
mensyaratkan Perseroan untuk memperhitungkan konsekuensi pajak
kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat
aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, dan transaksi dan kejadian lain dari periode
kini yang diakui dalam laporan keuangan.

s. Income Tax
The Company and subsidiaries applied PSAK 46 (Revised 2010),
which requires the Company to account for the current and future
tax consequences of the future recovery (settlement) of the
carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the
consolidated statement of financial position, and transactions
and other events of the current period that are recognized in the
consolidated financial statements.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam


periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak
yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekwensi pajak
periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset
dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan
pajak aset dan kewajiban. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk
semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak
pada masa mendatang.

Current tax expense is determined based on the taxable income


for the year computed at the effective tax rates.

The Company determine whether it is required to recognize


additional impairment loss on investment in the Company's
associate entities. The Companys determined at each reporting
date whether there is objective evidence that indicates that the
investment in associate entities decreased in value. In this case,
the Company calculates the amount of decrease in value based
on the difference between the recoverable amount of investment
in associate and its carrying amount and recognized in the
consolidated statements of comprehensive income.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future
tax consequences attributable to differences between the
consolidated financial statements carrying amounts of existing
assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax
liabilities are recognized for all taxable temporary differences and
diferred tax assets are recognized for deductable temporary
differences to the extent that it is probable that taxable income
will be available in future periods against which the deductable
temporary differences can be utilized.

Halaman 28 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 94 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

s. Pajak Penghasilan (Lanjutan)


Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau
dikreditkan dalam laporan laba-rugi, kecuali pajak tangguhan yang
dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan metode


balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada
laporan keuangan konsolidasian.

s. Income Tax (Continued)


Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted
or substantively enacted on the balance sheet date. Deferred tax
is charged or credited in the statements of income, except when it
relates to items charged or credited directly to equity, in which
case the deferred tax is also charged or credited directly to
equity.
Deferred income tax is recognised, using the balance sheet
liability method, on temporary differences arising between the
tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in
the consolidated financial statements.

Sebelum tanggal 1 Januari 2012, Perseroan dan entitas anak mencatat


bunga dan denda untuk kekurangan pembayaran pajak penghasilan,
jika ada, dalam Penghasilan (Beban) Lain-lain sebagai bagian dari
Lain-lain - bersih dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Perseroan dan entitas anak
menerapkan PSAK 46 (Revisi 2010), yang mensyaratkan Perseroan
mencatat bunga dan denda untuk kekurangan/kelebihan pembayaran
pajak penghasilan, jika ada, sebagai bagian dari Manfaat (Beban)
Pajak Penghasilan - Periode Berjalan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.

Prior to January 1, 2012, the Company and subsidiaries presented


interest and penalties for the underpayment of income tax, if any,
as part of Others - net under Other Income (Expenses) in the
consolidated statements of comprehensive income.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus


apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan
apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan
oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang
sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan
penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is
a legally enforceable right to offset current tax assets againts
current tax liabilities and when the deferred income taxes assets
and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation
authority on either the same taxable entity or different taxable
entities where there is an intention to settle the balances on a net
basis.

t. Distribusi dividen
Distribusi dividen kepada pemilik Perseroan diakui sebagai liabilitas
dalam laporan keuangan Grup pada periode dimana dividen telah
disetujui oleh pemegang saham entitas.

t. Dividend distribution
Dividend distribution to the Companys shareholders is recognised
as a liability in the Groups financial statements in the period in
which the dividends are approved by the Companys
shareholders.

u. Laba Bersih per Saham


Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun yang
bersangkutan.

u. Earning per Share


Basic earning per share is computed by dividing net income
attributable to the equity holders of the Company by the
weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih


residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah
disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa
bersifat dilutive .
Untuk tujuan perhitungan laba per saham dilusian, Perseroan
menyesuaikan laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada
pemegang saham biasa Perseroan dengan efek setelah pajak bunga
yang diakui dalam periode tersebut terkait dengan obligasi konversi.

Diluted earnings per share is computed by dividing net income by


the weighted average number of shares outstanding as adjusted
for the effects of all dilutive potential ordinary shares.

v. Informasi Segmen
Perseroan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009),
Segmen Operasi. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat
dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas
beroperasi.

v. Segment Reporting
The Company and its subsidiary adopted PSAK No. 5 (Revised
2009), Operating Segments. The revised PSAK requires
disclosures that will enable users of the financial statements to
evaluate the nature and financial effects of the business activities
in which the entity engages and the economic environments in
which it operates.

Effective January 1, 2012, the Company and subsidiaries applied


PSAK 46 (Revised 2010), which requires the Company to present
interest and penalties for the underpayment/ overpayment of
income tax, if any, as part of Income Tax Benefit (Expense) Current in the consolidated statements of comprehensive
income.

For the purposes of calculating diluted earnings per share, the


profit or loss attributable to the Companys ordinary equity
holders will be adjusted for the aftertax effects of interest
recognised during the period on convertible bonds.

Halaman 29 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 95 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)

2. ACCOUNTING POLICIES (Continued)

v. Informasi Segmen (Lanjutan)


Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang
dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha
sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.

v. Segmental Reporting (Continued)


Segment information is prepared using the accounting policies
adopted for preparing and presenting the consolidated financial
statements. The primary segment information is based on
business segment, while secondary segmental information is
based on geographical segment.

Segmen usaha adalah komponen perseroan yang dapat dibedakan


dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individu
maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
segmen lain.

A business segment is a distinguishable component of an


enterprises that is engaged in providing an individual product or
service or a group of related products or services and that is
subject to risk and returns that are different from those of other
business segment.

Segmen geografis adalah komponen perseroan yang dapat dibedakan


dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah)
ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang
berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi
pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A geographical is a distinguishable component of a enterprise


that is engaged in providing products or services within a
particular economic environment and that is subject to risk and
returns that are different from those of components operating in
other economics environments.

w. Kuasi Reorganisasi
Berdasarkan PSAK 51 (Revisi 2003) Akuntansi Kuasi-Reorganisasi,
kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang mengatur
Perseroan untuk merestrukturisasi ekuitasnya dengan menghilangkan
defisit dan menilai kembali seluruh aset dan liabilitasnya, tanpa
melalui reorganisasi secara hukum.
Aset dan liabilitas dinilai kembali sebesar nilai wajarnya dan dapat
menghasilkan peningkatan atau penurunan aset bersih dibandingkan
dengan nilai tercatat sebelum penilaian kembali. Saldo akumulasi
kerugian dieliminasi dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1. cadangan umum;
2. cadangan khusus;
3. selisih penilaian aset dan liabilitas (termasuk didalamnya selisih
revaluasi aset tetap) dan selisih penilaian sejenisnya (misalnya
selisih penilaian efek tersedia untuk dijual dan other
comprehensive income );

w. Quasi Reorganization
Under IAS 51 (Revised 2003) "Accounting for QuasiReorganization", quasi-reorganization is an accounting procedure
that govern the Company to restructure its equity by eliminating
deficits and revaluing all assets and liabilities, without going
through the reorganization of law.
Assets and liabilities remeasured at fair value and may result in
an increase or decrease in net assets compared to the carrying
value before reappraisal. The balance of accumulated losses are
eliminated in order of priority as follows:
1. General reserves;
2. Special reserve;
3. From the revaluation of assets and liabilities (including fixed
assets revaluation increment) and the difference in
assessment of the like (for example the difference in
valuation available for sale securities and other
income);
4. comprehensive
Additional capital
payments and the like;

4. tambahan modal setoran dan sejenisnya;


5. modal saham.
Penentuan nilai wajar aset dan liabilitas Perseroan dalam rangka
kuasi-reorganisasi ini dilakukan berdasarkan nilai pasar. Apabila nilai
pasar tidak tersedia atau tidak menggambarkan nilai wajar yang
sebenarnya,
estimasi
nilai
wajar
dilakukan
dengan
mempertimbangkan harga aset sejenis, atau dengan model arus kas
diskontoan.
3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen

5. Share capital.
Determination of fair values of assets and liabilities of the
Company in quasi-reorganization is done based on market value.
If the market value is unavailable or does not reflect the actual
fair value, the estimated fair value is done by considering the
price of similar assets, or discounted cash flow method.

3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perseroan dan entitas anak,


seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan
konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan
asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh
sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan
pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In applying the accounting policies of the parent and its subsidiaries,


as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements,
management must make estimates, judgment, and the assumptions
on the carrying value of assets and liabilities that are not available
by other sources. Estimates and assumptions are based on historical
experience and other factors considered relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup


ikhtisar estimasi, pertimbangan, dan asumsi signifikan yang dibuat oleh
manajemen, yang berdampak terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan
serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of


the significant estimates, judgment and assumptions made that
affected certain reported amounts of and disclosures in the
consolidated financial statements.

Pertimbangan
Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam
proses penerapan kebijakan akuntansi Perseroan yang memiliki dampak
yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasian:

Judgments
The following judgments are made by management in the process of
applying the Company accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in the consolidated
financial statements:

Halaman 30 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 96 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan)

3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions


(Continued)

Pertimbangan (Lanjutan)
a. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi Harga di Pasar Aktif
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi,
antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi
harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah
kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan
kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga
tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi
secara reguler dalam suatu transaksi wajar.

Judgments (Continued)
a. Financial Assets Not Quoted in Active Market.
The Company classifies financial assets by evaluating, among
others, whether the asset is quoted or not in an active market.
Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted
in an active market is the determination on whether quoted
prices are readily and regularly available, and whether those
prices represent actual and regularly occurring in the market
transactions on an arms length basis.

b. Penurunan Nilai Aset Keuangan


Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang dipelihara pada
jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup
kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian, Perseroan secara spesifik
menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset
keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

b. Impairment of Financial Assets


Provision for impairment losses is maintained at a level which
considered adequate to cover for potentially uncollectible
receivables. The Company assesses specifically at each
consolidated statement of financial position date whether there is
an objective evidence that a financial asset is impaired
(uncollectible).

Penyisihan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan


masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi
kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau
kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau
penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and


other factors that may affect collectability such as the probability
of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or
significant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran
jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman
kerugian masa lalu. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk
atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi jumlah penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan
secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran
jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap
periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi
yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and


collectible amounts are estimated based on historical loss data.
Provision for imparment losses is provided on accounts
specifically identified as impaired. Evaluation of receivables to
determine the total allowance to be provided is performed
periodically during the year. Therefore, the timing and amount of
provision for decline in value recorded at each period might differ
based on the judgments and estimates that have been used.

c. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan


Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi
penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset
membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari
pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut.
Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk
menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai
terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi
mungkin berdampak material pada hasil operasi Perseroan.

c. Impairment of Non-Financial Assets


Impairment review is performed when certain impairment
indicators are present. Determining the fair value of assets
requires the estimation of cash flows expected to be generated
from the continued use and ultimate disposition of such assets.
Any significant changes in the assumptions used in determining
the fair value may materially affect the assessment of
recoverable values and any resulting impairment loss could have
a material impact on results of operations.

Estimasi dan Asumsi


Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam
mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai
risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material
terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Perseroan mendasarkan asumsi dan estimasi
pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian
disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa
depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di
luar kendali Perseroan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi
ketika keadaan tersebut terjadi:

Estimate and Assumptions


The key assumptions concerning the future and other key sources of
estimation uncertainty at the reporting date that have a significant
risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of
assets and liabilities within the next financial period are disclosed
below. The Company based its assumptions and estimates on
parameters available when the consolidated financial statements
were prepared. Existing circumstances and assumptions about
future developments may change due to market changes on
circumstances arising beyond the control of the Company. Such
changes are reflected in the assumptions when they occur:

Halaman 31 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 97 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan)

3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions


(Continued)

Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)


a. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran
aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya,
dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen
pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan buktibukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga),
sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi
berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Estimate and Assumptions (Continued)


a. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement
of certain financial assets and liabilities at fair values, and the
disclosure requires the use of estimates. Significant component of
fair value measurement is determined based on verifiable
objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate),
while timing and amount of changes in fair value might differ due
to different valuation method used.

b. Provisi dan Kontijensi


Perseroan, dalam kegiatan usaha normal, menjalankan sesuai
ketentuan untuk kewajiban hukum maupun konstruktif, jika ada,
sesuai dengan kebijakan pada ketentuan dan kontinjensi. Dalam
pengakuan dan pengukuran ketentuan, manajemen mengambil
pertimbangan risiko dan ketidakpastian.

b. Provisions and Contingencies


The Company, in the ordinary course of business, sets up
appropriate provisions for its present legal or constructive
obligations, if any, in accordance with its policies on provisions
and contingencies. In recognizing and measuring provisions,
management takes risk and uncertainties into account.

c. Estimasi Nilai Realisasi Bersih Persediaan.


Dalam menentukan nilai realisasi bersih (NRV) persediaan, Grup
mempertimbangkan persediaan usang, kerusakan, kerusakan fisik,
perubahan tingkat harga, perubahan kebutuhan konsumen, atau
penyebab lainnya untuk mengidentifikasi persediaan yang harus
diturunkan ke NRV. Grup menyesuaikan biaya persediaan ke jumlah
terpulihkan pada tingkat yang dianggap cukup untuk mencerminkan
penurunan pasar dalam nilai persediaan.

c. Estimating Net Realizable Value of Inventories


In determining the net realizable value (NRV) of inventories, the
Group considers inventory obsolescence, damages, physical
deterioration, changes in price levels, changes in consumer
demands, or other causes to identify inventories which are to be
written down to NRV. The Group adjusts the cost of inventories to
recoverable amount at a level considered adequate to reflect
market decline in the value of the inventories.

d. Imbalan Pasti Pasca Kerja


Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang
ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberepa asumsi.
Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto
mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya
perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat
kewajiban pensiun.

d. Post Employment Benefits


The present value of the pension obligations depends on a
number of factors that are determined on an actuarial basis
using a number of assumptions. The assumptions used in
determining the net cost for pensions include the discount rate
and future salary increase. Any changes in these assumptions will
have an impact on the carrying amount of pension obligation.

Perseroan menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa


datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto
adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan
nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan
untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat
suku bunga yang sesuai, Perseroan mempertimbangkan tingkat bunga
obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan
akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka
waktu kewajiban pensiun yang terkait.

The Company determines the appropriate discount rate and


future salary increase at the end of each reporting period. The
discount rate is interest rate that should be used to determine the
present value of estimated future cash outflows expected to be
required to settle the pension obligations. In determining the
appropriate discount rate, the Company considers the interest
rate of government bonds that are denominated in the currency
in which the benefits will be paid and that have terms to maturity
approximating the terms of the related pension obligation.

Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perseroan mengumpulkan


data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan
menyesuaikannya dengan perencanaan bisnis masa datang.

For the rate of future salary increases, the company collects all
historical data relating to changes in base salaries and adjust it
for future business plans.

Halaman 32 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 2 98 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan Asumsi Manajemen (Lanjutan)


Estimasi dan Asumsi (Lanjutan)
e. Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer
antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba
fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang
diakui. Estimasi manajemen yang signifikan diperlukan untuk
menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan
kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada
masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.

4. ENTITAS ANAK

3. Management Use of Estimates, Judgments and Assumptions


(Continued)
Estimate and Assumptions (Continued)
e. Deferred Tax
Deferred tax assets are recognized for all temporary differences
between the financial statements carrying amounts of existing
assets and liabilities and their respective taxes bases to the
extent that it is probable that taxable profit will be available
against which the temporary differences can be utilized.
Significant management estimates are required to determine the
amount of deferred tax assets that can be recognized, based
upon the likely timing and the level of future taxable profits
together with future tax planning strategies.
4. SUBSIDIARY ENTITY

Kepemilikan langsung
Entitas anak (PT Indofarma Global Medika) beroperasi secara
komersial sejak tanggal 4 Januari 2000; dengan Persentase
kepemilikan 99,99%. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Perseroan memiliki saham entitas anak berikut:
Entitas Anak /
Subsidiary

Domisili /
Domicilie

PT Indofarma
Global Medika
(IGM)

Jakarta

Jenis Usaha /
Nature of
Business

Jumlah Aset per 31 Desember


2014 (Setelah Penyesuaian Kuasi
Perseroan - Catatan 38) / Total
Assets as of December 31, 2014
(After
Parent
Quasi
Reorganization - Notes 38)

Jumlah Aset per 31 Desember 2013


(Setelah Penyesuaian Perseroan Catatan 38) / Total Assets as of
December 31, 2013 (After Parent Quasi
Reorganization - Notes 38)

Distribution dan
perdagangan
farmasi/
Distribution and
trading of
pharmaceutical
products

642.800.098.360

607.036.400.833

Kepemilikan tidak langsung


PT Indofarma mempunyai kepemilikan tidak langsung atas PT
Farmalab Indoutama melalui entitas anak (PT Indofarma Global
Medika) dengan Persentase kepemilikan pada entitas anak 99,90%. PT
Farmalab Indoutama mulai beroperasi secara komersil pada bulan
September 2014. Pada tanggal 31 Desember 2014 Perseroan memiliki
saham entitas anak berikut:
Entitas Anak /
Subsidiary

Domisili /
Domicilie

PT Farmalab
Indoutama

Jakarta

Direct investment
Subsidiary (PT Indofarma Global Medika) started the operation
commercially since 4 January 2000. The percentage of ownership
99,99%. As of December 31, 2014 and 2013 the Company has
ownership interest in the following subsidiary:

Jenis Usaha /
Nature of
Business
Laboratorium Bio
Avability & Bio
Equivalent

Indirect investment
PT Indofarma has indirect ownership in PT Farmalab Indoutama
through subsidiaries. the percentage ownership in subsidiaries
99.90%. PT Farmalab Indoutama started the operation commercially
since Setember 2014. On December 31, 2014 the Company's own
shares following subsidiaries:

Jumlah Aset per 31 Desember Jumlah Aset per 31 Desember 2013 /


2014/ Total Assets as of Total Assets as of December 31, 2013
December 31, 2014
6.671.363.710
-

Halaman 33 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 2 99 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

5. KAS DAN SETARA KAS

5. CASH DAN CASH EQUIVALENT


Details of Cash and Cash Equivalent are as follows:

Saldo kas dan setara kas dapat dirinci sebagai berikut:

Kas
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
(31 Desember 2014: 6.168,65; 31
Desember 2013: USD23.765,66)
Subjumlah

2014

2013

1.372.464.463

1.428.582.269

76.406.480
1.448.870.943

289.680.267
1.718.262.536

Cash
Rupiah
US Dollar
(December 31, 2014: 6,168.65 ; December
31, 2013: USD23,765.66)
Subtotal

Bank - Rupiah
Pihak Berelasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Subjumlah Bank - Pihak Berelasi

103.258.754.698
618.267.760
103.877.022.458

88.753.318.119
604.446.823
89.357.764.942

Bank - Rupiah
Related Parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Subtotal - Related Parties

Pihak Ketiga
Bank Pembangunan Daerah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Danamon Tbk
Subjumlah Bank - Pihak Ketiga
Subjumlah Bank - Rupiah

29.001.148.456
1.021.209.533
254.969.847
30.277.327.836
134.154.350.294

27.832.126.936
1.120.290.173
252.618.449
85.505.739
29.290.541.297
118.648.306.239

Third Parties
Bank Pembangunan Daerah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Danamon Tbk
Subtotal Bank- Third Parties
Subtotal Bank - Rupiah

151.381.240

1.065.457.469

Bank - US Dollar
Related Parties
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(December 31, 2014: USD12,168.91;
December 31, 2013: USD87,411.39)

Subjumlah Bank - Dollar


Jumlah Bank

151.381.240
134.305.731.534

1.065.457.469
119.713.763.708

Jumlah

135.754.602.477

121.432.026.244

Bank - Dollar Amerika Serikat


Pihak Berelasi
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(31 Desember 2014: USD12.168,91;
31 Desember 2013:USD87.411,39 )

Kas di bank umumnya memperoleh bunga berdasarkan suku bunga


deposito bank harian.
Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai
berikut:

Kas pada bank dapat ditarik setiap saat;

Tingkat suku bunga kontraktual untuk kas pada bank dan deposito
bank jangka pendek adalah sebagai berikut:

Subtotal Bank - US Dollar


Total Bank
Total

Cash in banks generally earn interest at rates based on daily bank


deposit rates
Other information relating to cash and cash equivalents is as
follows:

Cash at bank can be withdrawn at anytime;

Contractual interest rates on cash at bank and short-term bank


deposits are as follows:

2014

2013

2% - 2,75%
Rupiah
1,5%
Mata uang asing
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan
adalah senilai jumlah tercatat dari setiap kelas kas dan setara kas
sebagaimana yang dijabarkan di atas.

2% - 2,75%
Rupiah
1,5%
Foreign currencies
The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting
period is the carrying amount of each class of cash and cash
equivalents mentioned above.

Halaman 34 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 00 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

6. PIUTANG USAHA

6. TRADE RECEIVABLES
Details of trade receivables balance by customers:

Jumlah piutang usaha berdasarkan pelanggan:

Pihak Berelasi
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Rajawali Nusantara Indonesia- RNI
(Persero)
Subjumlah Pihak Berelasi (a)
Pihak Ketiga
RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo
PT Sawah Besar
RSUD Malinau
PT Mensa Bina Sukses
RS. Adam Malik (KL)
RSUP Mohammad Hoesin Palembang
Hikmat Hanafi Co.LTD, PT
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Dirjen Bina Kefarmasian & Alat Kesehatan
PT Barito Budi Pharmindo
RSUD Dr. Zainoel Abidin
RSU. Dr. H. Abdul Moeloek
PT Keisya Syifa Aditya
RS Tarakan
HOZ Company
RSUD Dr. Saiful Anwar
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Dinas Kesehatan Medan
PT Prima Comexindo
Dinas Kesehatan Kab Bandung
RS Sanglah Denpasar
PT. Handal Makmur Mulia
RS Bangkatan
Tim Swak Perbekalan Farmasi RSU PIR
RSUD Cileungsi
Dinas Kesehatan DKI
RSUD Pandan
RSUD Kab Bekasi
Dinas Kesehatan Kab Bekasi
Dinas Kesehatan DATI II Deli Serdang
Dinas Kesehatan Medan
Dinas Kesehatan Sumatera Utara
Dinas Kesehatan Kab Labuhan Batu Selatan
Dinas Kesehatan Toba Samosir
Dinas Kesehatan Kab Halmahera Selatan
Dinas Kesehatan Kab Labuhan Batu Utara
PT Forta Mitra Sejati
Lain-lain (dibawah Rp1Milyar)
Subjumlah Pihak Ketiga
Dikurangi : Cadangan Kerugian
Penurunan Nilai Piutang Usaha
Subjumlah Pihak Ketiga Bersih (b)
Jumlah Piutang Usaha - Bersih (a) + (b)

2014

2013

6.923.495.437

1.452.454.133

1.621.294.437
8.544.789.874

1.386.641.059
2.839.095.192

18.864.462.283
16.497.845.205
12.206.885.842
6.958.224.906
2.775.501.383
3.690.010.107
3.775.903.368
2.738.218.625
2.981.446.144
2.814.286.294
2.430.425.249
2.094.557.090
1.986.875.000
1.847.153.453
1.713.421.439
1.483.951.105
1.271.527.998
1.199.236.595
1.147.676.185
-

130.653.407.481
219.131.015.752
(31.197.386.992)
187.933.628.760
196.478.418.634

Related Parties
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Rajawali Nusantara Indonesia- RNI
(Persero)
Subtotal Related Parties (a)

Third Parties
13.078.413.218
RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo
27.034.958.467
PT Sawah Besar
RSUD Malinau
35.262.964.838
PT Mensa Bina Sukses
RS. Adam Malik (KL)
1.615.298.700
RSUP Mohammad Hoesin Palembang
Hikmat Hanafi Co.LTD, PT
RSUP Dr. M. Djamil Padang
2.755.708.808 Dirjen Bina Kefarmasian & Alat Kesehatan
2.814.286.294
PT Barito Budi Pharmindo
RSUD Dr. Zainoel Abidin
2.018.556.150
RSU. Dr. H. Abdul Moeloek
PT Keisya Syifa Aditya
1.618.474.350
RS Tarakan
HOZ Company
RSUD Dr. Saiful Anwar
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Dinas Kesehatan Medan
1.111.210.185
PT Prima Comexindo
2.497.840.864
Dinas Kesehatan Kab Bandung
1.309.803.413
RS Sanglah Denpasar
4.074.438.305
PT. Handal Makmur Mulia
1.323.845.364
RS Bangkatan
1.061.281.587
Tim Swak Perbekalan Farmasi RSU PIR
22.572.979.546
RSUD Cileungsi
15.700.000.000
Dinas Kesehatan DKI
8.920.378.500
RSUD Pandan
6.365.157.500
RSUD Kab Bekasi
1.921.632.210
Dinas Kesehatan Kab Bekasi
1.817.398.787
Dinas Kesehatan DATI II Deli Serdang
1.473.260.770
Dinas Kesehatan Medan
1.412.200.519
Dinas Kesehatan Sumatera Utara
1.248.364.133 Dinas Kesehatan Kab Labuhan Batu Selatan
1.124.969.911
Dinas Kesehatan Toba Samosir
1.117.430.495 Dinas Kesehatan Kab Halmahera Selatan
1.115.501.289 Dinas Kesehatan Kab Labuhan Batu Utara
1.156.363.566
PT Forta Mitra Sejati
137.238.484.901
Others (Under Rp1billion)
300.761.202.670
Subtotal Third Parties
Less: Provision for Impairment of Trade
(30.211.564.493)
Receivables
270.549.638.177
Subtotal Third Parties Net (b)
Total Trade Receivables - Net (a) + (b)
273.388.733.369
Due to the short-term nature of trade receivables, their carrying
amount approximates their fair values.

Berdasarkan karakteristik waktu jangka pendek piutang usaha, nilai


tercatat mendekati nilai wajarnya.

Halaman 35 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 01 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

6. PIUTANG USAHA (Lanjutan)

6. TRADE RECEIVABLES (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 piutang senilai 31.197.386.992


dan 30.211.564.493 mengalami penurunan nilai dan disisihkan dalam
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
Beban penurunan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar
Rp1.127.912.556 (31 Desember 2013: Rp1.719.678.013).

As of December 31, 2014 and 2013, trade receivable of


31,197,386,992 and 30,211,564,493 were impaired and provided for.

Rincian umur piutang usaha adalah sebagai berikut :

The aging of trade receivables is as follows:

The amount the provision was Rp1,127,912,556 as of December


31,2014 (December,31 2013 :Rp1,719,678,013).

2014
107.500.345.324
Belum jatuh tempo
Jatuh tempo:
32.529.361.872
- 01 30 hari
22.286.112.447
- 31 60 hari
5.325.745.110
- 61 90 hari
2.981.251.044
- 91 120 hari
57.052.989.829
- Lebih dari 120 hari
227.675.805.626
Jumlah
(31.197.386.992)
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Piutang Bersih
196.478.418.634
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

Rupiah
Dollar Amerika Serikat
(31 Desember 2014: USD599.276,34:
31 Desember 2013: 168.359,62)
Jumlah
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Piutang Bersih

2013
200.966.937.674

Not yet due


Past due:
31.559.194.950
- 01 30 days
11.614.949.589
- 31 60 days
8.613.114.982
- 61 90 days
3.532.911.810
- 91 120 days
47.313.188.857
- Over 120 days
303.600.297.862
Total
Provision for impairment
(30.211.564.493)
Total Receivable Net
273.388.733.369
Details of trade receivables balance by currencies:

2014
220.220.807.922

2013
301.548.162.454

7.454.997.704
227.675.805.626
(31.197.386.992)
196.478.418.634

2.052.135.408
303.600.297.862
(30.211.564.493)
273.388.733.369

An analysis in the balance of allowance for impairment losses on


trade receivable is as follows :

Analisis mutasi saldo Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas piutang


usaha adalah sebagai berikut:

Saldo awal
Penambahan ( Catatan 33)
Pemulihan (Catatan 33)
Saldo Akhir

Rupiah
US Dollar
(December 31, 2014: USD599,276.34;
December 31, 2013: USD168,359.62)
Total
Provision for impairment
Total Receivable Net

2014
(30.211.564.493)
(1.127.912.556)
142.090.057
(31.197.386.992)

2013
(28.934.970.254)
(1.719.678.013)
443.083.774
(30.211.564.493)

Beginning balance
Addition (Note 33)
Unused amounts reversed (Note 33)
Ending Balance

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan


nilai piutang usaha telah memadai.
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko
terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha.

The management believes that the provisin for impairment losses


on trade receivables is adequate.
Management also believes that there are no significant
concentrations of credit risk in receivables.

Piutang Perseroan dan entitas anak digunakan sebagai jaminan atas


fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Catatan No.17) dan
surat utang jangka menengah yang diterbitkan Perseroan (Catatan
No.23).

Company and subsidiary receivables has been guaranteed for credit


facilities form PT Bank Mandiri (Persero)Tbk. (Notes No.17) and
medium term notes issued by Company (Notes No.23).

7. PIUTANG LAIN-LAIN

Yayasan Abdi Karya


Piutang atas klaim
Piutang karyawan
Lain-lain (Rincian di bawah Rp1Milyar)
Sub Jumlah
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah

7. OTHER RECEIVABLES
2014
753.426.251
3.388.842.939
5.490.120.358
5.305.512.393
14.937.901.941
(3.170.517.022)
11.767.384.919

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan


nilai piutang lain-lain telah memadai.

2013
753.426.251
5.892.509.115
4.161.351.287
4.028.398.973
14.835.685.626
(2.371.247.031)
12.464.438.595

Yayasan Abdi Karya


Claim receivable
Employee Receivable
Others (Details under Rp1 Billion)
Sub Total
Provision for receivables impairment
Total

Management believes that the allowance for impairment losses on


other receivables is adequate.

Halaman 36 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 02 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

8. PERSEDIAAN

8. INVENTORIES

Barang jadi:
Obat jadi
Alat kesehatan & diagnostik
Lainnya
Sub Jumlah Barang Jadi
Barang dalam proses
Bahan baku dan pembantu
Suku cadang
Jumlah
Cadangan penurunan nilai persediaan
Jumlah Bersih

2013

2014

96.733.458.523
21.935.064.603
4.973.470.644
123.641.993.770
59.791.329.905
62.335.314.515
2.959.040.232
248.727.678.423
(12.310.281.066)
236.417.397.357

109.596.482.103
16.600.736.506
9.289.310.490
135.486.529.099
31.847.872.080
57.079.007.652
3.391.879.593
227.805.288.424
(11.398.401.923)
216.406.886.501

Management believes that the allowance for obsolete is adequate to


cover possible losses from stock. The movement of the provision for
obsolete stock as follows:

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan


telah mencukupi kemungkinan kerugian yang timbul dari persediaan.
Mutasi penyisihan persediaan adalah sebagai berikut:

2014
12.310.281.066
1.931.033.144
(2.842.912.287)
11.398.401.923

Saldo awal
Penambahan (Catatan 33)
Penghapusan & Pemulihan
Saldo akhir

Rincian mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan adalah sebagai


berikut:

Finished goods:
Medicine
Medical devices & diagnostic
Others
Sub total Finished Goods
Work in process
Raw and indirect materials
Spareparts
Total
Allowance for obsolete inventories
Total - Net

2013
10.750.713.114
3.461.235.713
(1.901.667.761)
12.310.281.066

Beginning balance
Addition (Note 33)
Write off
Ending Balance

Additional details in the allowance for obsolete inventories are as


follows:

1 Januari - 31 Desember 2014 / January 1 - December 30, 2014 (12 bulan/ month)
Kadarluarsa, Usang &
Penghapusan &
Saldo Akhir / Ending
Saldo Awal /
Penurunan Nilai /
Pemulihan / WriteBalances
Beginning Balance Expired, Obsolence &
off
Impairment
Obat Jadi, Bahan
& WIP
Alat Kesehatan
Jumlah

10.840.443.326
1.469.837.740
12.310.281.066

1.579.649.460
351.383.684
1.931.033.144

(2.842.912.287)
(2.842.912.287)

Medicine, Material &


9.577.180.499 WIP
1.821.221.424
Medical devices
11.398.401.923
Total

1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1- December 31, 2013 (12 bulan/ month)
Kadarluarsa, Usang &
Penghapusan &
Saldo Awal /
Penurunan Nilai /
Saldo Akhir / Ending
Pemulihan / WriteBeginning Balance Expired, Obsolence &
Balances
off
Impairment
Obat Jadi
Alat Kesehatan
Jumlah

9.207.429.777
1.543.283.337
10.750.713.114

2.987.388.263
473.847.449
3.461.235.712

(1.354.374.714)
(547.293.046)
(1.901.667.760)

10.840.443.326
1.469.837.740
12.310.281.066

Medicine
Medical devices
Total

Persediaan yang dimiliki oleh Perseroan digunakan sebagai jaminan atas


fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Catatan No.17) dan
surat utang jangka menengah yang diterbitkan Perseroan (Catatan
No.23).

Inventories owned by Company has been guaranteed for credit


facilities from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Notes No.17) and
medium term notes issued by Company (Notes No.23).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Persediaan Perseroan telah


diasuransikan kepada PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT
Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata
dan PT Asuransi Jasindo terhadap risiko yang disebabkan oleh bencana
alam, kebakaran, dan pencurian dengan total pertanggungan asuransi
sebesar Rp936 Milyar dan Rp554 Milyar. Menurut pendapat Manajemen
pertanggungan asuransi telah memadai untuk menutupi kerugian yang
mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2014 and 2013, inventories owned by Company


were insured to PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT
Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana
Tata dan PT Asuransi Jasindo concern to the risk of loss due to
natural disaster, fire and thief, with total insurance coverage of
Rp936 Billion and Rp554 Billion. In According to Managements
opinion, the insurance coverage is adequate to cover possible losses
arising from such risks.

Halaman 37 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 03 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

9. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

9. PREPAID TAXES
2014

Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan


Perseroan
Tahun Fiskal 2014
Tahun Fiskal 2013
Sub Jumlah a.
Entitas Anak
Tahun Fiskal 2014
Tahun Fiskal 2013
Tahun Fiskal 2012
Tahun Fiskal 2011
Sub Jumlah b.
Sub Jumlah PPh Badan
Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai
Perseroan
Tahun Fiskal 2013
Sub Jumlah a.
Entitas Anak
Tahun Fiskal 2014
Tahun Fiskal 2013
Tahun Fiskal 2012
Tahun Fiskal 2011
Tahun Fiskal 2007
Sub Jumlah b.
Sub Jumlah PPN
Jumlah Pajak Dibayar Dimuka

2013

2.743.095.035
10.284.206.002
13.027.301.037

10.825.966.752
10.825.966.752

17.045.111.884
11.113.683.272
3.918.046.298
32.076.841.454
45.104.142.491

11.113.683.272
4.727.077.212
4.401.173.402
20.241.933.886
31.067.900.638

4.984.661.677
4.984.661.677

88.389.998.733
63.579.265.994
5.010.686.025
156.979.950.752
156.979.950.752
202.084.093.243

63.579.265.994
40.372.704.619
41.065.008.783
5.010.686.025
150.027.665.421
155.012.327.098
186.080.227.736

Over Payment Corporate Income Taxes


Parent Company
Fiscal Year 2013
Fiscal Year 2013
Subtotal a.
Subsidiary
Fiscal Year 2014
Fiscal Year 2013
Fiscal Year 2012
Fiscal Year 2011
Subtotal b.
Subtotal Corporate Income Tax
Overpayment Value Added Tax
Parent Company
Fiscal Year 2013
Subtotal a.
Subsidiary
Fiscal Year 2014
Fiscal Year 2013
Fiscal Year 2012
Fiscal Year 2011
Fiscal Year 2007
Subtotal b.
Subtotal Value Added Tax
Total Prepaid Tax

Nilai PPN Lebih Bayar Entitas anak tahun fiskal 2007 merupakan nilai
pengajuan keberatan berdasarkan Surat Keberatan nomor
2258/DIR/3/2009 tanggal 28 September 2009 masih dalam proses
banding
berdasarkan
surat
Mahkamah
Agung
RI
No.870/PR/XI/870/B/PK/PJK/2013 tertanggal 29 November 2013 perihal
Penerimaan dan registrasi berkas perkara peninjauan kembali pajak.

The overpayment of Value Added Tax of the Company's subsidiary in


fiscal year 2007 is represents the value of filing an objection based
on the number 2258/DIR/3/2009 Objection Letter dated 28
September 2009. Until now it is still under appeal according to the
letter of Mahkamah Agung RI No.870/PR/XI/870/B/PK/PJK/2013
dated November 29, 2013 related to document registration and
acceptance of Judgement Review of Mahkamah Agung RI.

Entitas anak pada tahun yang berakhir 31 Desember 2014 memperoleh


restitusi sebesar Rp81.483.842.999 atas kelebihan bayar pajak
penghasilan tahun 2011 dan PPN tahun tahun 2011 dan 2012.

The Subsidiaries for the year ended December 31, 2014 obtain
restitution for the excess income tax paid in 2011 and the VAT in the
year 2011 and 2012 amounting toRp 81,483,842,999.

Perseroan pada tanggal 9 Januari 2015 menerima Surat Keputusan Pajak


Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2013. Atas
SPKLB tersebut Perseroan mengajukan keberatan berdasarkan surat no.
0211/DIR/I/II/2015 tanggal 6 Februari 2015.
Entitas anak pada tanggal 26 Januari 2015 menerima Surat Keputusan
Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2012. Atas
SPKLB tersebut Entitas anak akan mengajukan keberatan.

Parent Company on January 9, 2015 received the tax overpayment


(SKPLB) for corporate income tax in 2013. Parent Company filed an
objection by letter no. 0211 / DIR / I / II / 2015 dated February 6,
2015.
The subsidiaries on January 26, 2015 received the tax overpayment
(SKPLB) for corporate income tax in 2012. The subsidiaries appealed.

10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Uang muka pembelian


Uang muka operasional
Sewa Dibayar Dimuka
Asuransi Dibayar Dimuka
Lain-lain
Jumlah

10.ADVANCES AND PREPAYMENTS


2014
2.162.674.674
8.746.056.234
5.938.122.904
1.418.269.960
2.131.125.860
20.396.249.632

2013
3.041.413.821
5.496.630.350
7.525.161.577
1.537.120.011
1.457.131.954
19.057.457.713

Advance to Supplier
Advance for Operation
Rental Building and House
Prepaid Insurance
Others
Total

Halaman 38 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 04 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

11. ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL

Investasi Saham Pada PT Promosindo

11.AVAILABLE FOR SALE FINANCIAL ASSET


2014
155.585.955

Aset tersedia untuk dijual tidak lancar adalah berupa penyertaan Saham
Entitas anak kepada PT Promosindo Global Medika sejak tahun 2007
dengan persentase kepemilikan sebesar 19%, PT Promosindo Global
Medika bergerak di bidang Jasa Pemasaran yang berdiri pada tanggal 22
Januari 2007 berdasarkan akta No.8 tanggal 22 Januari 2007 dengan
notaries Amsal Sulaiman S.H.
12. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI

2013
155.585.955

Invested Stocks at PT Promosindo

Asset available for sale is an equity shares of Subsidiary Company to


PT Promosindo Global Medika since 2007 with 19% ownership. PT
Promosindo Global Medika is Marketing Services Company that was
established on January 22, 2007 by deed dated 8 January 22, 2007
by notaries Amsal Sulaiman SH.

12.INVESTMENT IN ASSOCIATES

Pada tahun 2000, Perseroan menempatkan investasi sebagai penyertaan


saham kepada PT Asindo Husada Bhakti (AHB) dengan kepemilikan 20%.
Nilai tercatat investasi per 31 Desember 2013 sebesar nilai kepemilikan
20% dari total ekuitas tersebut.

In 2000, the Company invested in PT Asindo Husada Bhakti (AHB)


with 20% ownership.The carrying amount of the investment at
December 31, 2013 as much as 20% of total equity.

Perseroan mengakui penambahan bagian laba 20% dari laba sebesar


Rp677.689.915 berdasarkan laporan laba rugi terakhir (Tidak diaudit) PT
Asindo Husada Bhakti yang diserahkan tahun 2013.

The Company recognized additional share profit of 20% of


Rp677.689.915 from the latest financial performance (Unaudited) of
PT Asindo Husada Bhakti which is submitted in 2013.

Saldo Awal
Bagian Kerugian
Bagian Laba
Saldo Akhir

2014
275.708.874
54.850.931
330.559.805

2013
791.027.336
(650.856.445)
135.537.983
275.708.874

Beginning Balance
Share in Losses
Share in profit
Ending Balance

Halaman 39 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 05 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

13. ASET TETAP

13.PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT


Saldo Awal /
Beginning Balance

Biaya perolehan
Tanah
Bangunan &
Prasarana
Instalasi
Mesin
Peralatan Pabrik
Perlengkapan
Kantor
Kendaraan
Bangunan Dalam
Pelaksanaan
Jumlah

1 Januari - 31 Desember 2014/ January 1 - December 31, 2014


Reklasifikasi /
Pengurang /
Saldo Akhir / Ending
Penambahan /
Reclasifications
Deductions
Balances
Additions

198.407.784.001

198.407.784.001

85.701.471.930
46.291.460.414
81.521.945.760
30.232.353.733

990.845.000
19.675.537.389
8.730.363.400
7.705.725.539

86.692.316.930
65.966.997.803
90.252.309.160
37.938.079.272

31.752.439.519
4.688.934.269

1.667.925.765
-

(1.295.021.274)

33.420.365.284
3.393.912.995

5.796.961.925
484.393.351.551

2.340.876.510
41.111.273.603

(1.295.021.274)

8.137.838.435
524.209.603.880

Aset Sewa Pembiayaan


Kendaraan
Jumlah
Akumulasi
Penyusutan
Bangunan &
Prasarana
Instalasi
Mesin & peralatan
produksi
Perlengkapan & alat
pabrik
Perlengkapan & alat
kantor
Kendaraan
Jumlah

Leased Asset

3.831.456.912
488.224.808.463

3.831.456.912
528.041.060.792

Vehicles

Accumulated Depreciation

30.864.577.823
18.361.206.177

1.815.623.211
945.195.292

32.680.201.034
19.306.401.469

29.145.576.260

3.742.815.384

32.888.391.644

15.809.632.600

2.631.918.511

18.441.551.111

20.633.052.594
3.759.744.510
118.573.789.964

3.857.337.056
572.302.558
13.565.192.011

(695.050.338)
(695.050.338)

24.490.389.650
3.636.996.730
131.443.931.638

274.330.867
13.839.522.878

(695.050.338)

2.012.582.859
133.456.514.497
394.584.546.295

Aset Sewa Pembiayaan


Kendaraan
Jumlah
Nilai buku bersih

At cost
Land
Buildings &
infrastructure
Instalation
Machinery
Factory equipment
Office furniture &
fixtures
Vehicles
Construction in
Progress
Total

Buildings &
infrastructure
Instalation
Machinery & production
equipment
Factory equipment
Office furniture &
fixtures
Vehicles
Total

Leased Asset

1.738.251.992
120.312.041.957
367.912.766.507

Vehicles
Net book value

1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1 - December 31, 2013


Saldo Awal /
Beginning Balance

Penambahan /
Additions

Reklasifikasi /
Reclasifications

Saldo Akhir / Ending


Balances

Pengurang /
Deductions

Biaya perolehan

At cost

Aset Kepemilikan Langsung


Tanah
Bangunan &
Instalasi
Mesin
Peralatan Pabrik
Perlengkapan
Kantor
Kendaraan
Bangunan dalam
pelaksanaan
Sub Jumlah

198.407.784.001
85.453.984.930

Direct Ownership Asset


198.407.784.001
85.701.471.930

Land
Buildings &

46.291.460.414
81.521.945.760
30.232.353.733

4.688.934.269

Instalation
Machinery
Factory equipment
Office furniture &
fixtures
Vehicles
Construction in Progress
Sub total

29.484.298.686
70.797.201.492
22.864.752.398

247.487.000
14.304.498.093
10.724.744.268
7.367.601.335

29.062.580.512

2.689.859.007

6.366.003.344

(1.677.069.075)

2.502.663.635
444.939.268.998

5.796.961.925
41.131.151.628

(2.502.663.635)
-

(1.677.069.075)

5.796.961.925
484.393.351.551

41.131.151.628

3.831.456.912
488.224.808.463

2.502.663.635
-

31.752.439.519

Aset Sewa Pembiayaan


Kendaraan
Jumlah

3.831.456.912
448.770.725.910

Leased Asset
Vehicles

Halaman 40 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 06 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

13. ASET TETAP (Lanjutan)

13.PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)


1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1 - December 31, 2013

Saldo Awal /
Beginning Balance
Akumulasi
Penyusutan
Bangunan &
29.123.432.664
Instalasi
17.035.130.950
24.532.919.725
Mesin
Peralatan Pabrik
14.166.331.594
Perlengkapan
19.011.130.462
Kantor
4.241.589.864
Kendaraan
Jumlah
108.110.535.259
Aset Sewa Pembiayaan
Kendaraan
1.463.921.146
Jumlah
109.574.456.405
339.196.269.505
Nilai buku bersih

Penambahan /
Additions

Reklasifikasi /
Reclasifications

1.741.145.159
1.326.075.227
4.612.656.535
1.643.301.006

30.864.577.823
18.361.206.177
29.145.576.260
15.809.632.600

1.621.922.132
466.416.900
11.411.516.959

(948.262.254)
(948.262.254)

20.633.052.594
3.759.744.510
118.573.789.965

274.330.846
11.685.847.805

(948.262.254)

1.738.251.992
120.312.041.957
367.912.766.507

Accumulated
Depreciation
Buildings &
Instalation
Machinery & production
Factory equipment
Office furniture &
fixtures
Vehicles
Total
Leased Asset
Vehicles
Net book value

Depreciation was allocated as follows:

Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:

Beban Pokok Penjualan (catatan 30)


Beban Penjualan (catatan 31)
Beban Umum & Administrasi (catatan
32)
Jumlah

Saldo Akhir / Ending


Balances

Pengurang /
Deductions

2014
7.854.791.965
4.821.479.399

2013
8.781.573.728
1.954.103.085

1.163.251.514
13.839.522.878

950.170.992
11.685.847.805

Cost of production (Notes 30)


Selling expenses (Notes 31)
General and administration expense
(Notes 32)
Total

Pada tanggal 13 Desember 2011, Perseroan melakukan penilaian kembali


atas aset tetap tertentu dan aset tidak lancar yang akan ditinggalkan
sehubungan dengan kuasi-reorganisasi.

On December 31, 2011, Company has done revaluation of fixed asset


and abandoned several non current assets to support their quasi
reorganization.

Untuk tujuan kuasi-reorganisasi per 30 September 2011, selisih penilaian


kembali aset telah dieliminasi dengan saldo defisit tanggal 30 September
2011 (Catatan 38).

Resulting from quasi reorganization as of September 30, 2011. The


difference of revaluation asset has been eliminated with the deficit
as of September 30, 2011 (Notes 38).

Perseroan dan entitas anak memiliki beberapa bidang tanah dengan hak
legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 dan 30 tahun
yang akan jatuh tempo antara tahun 2034 dan 2030. Manajemen
berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas
tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan
bukti pemilikan yang memadai.
Perseroan mengakui keuntungan dari pelepasan aset tetap per 31
Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai Rp29.063 dan
Rp1.961.693.178, tercatat dalam laporan laba rugi konsolidasian (catatan
33). Total nilai penjualan atas pernjualan aset tetap di tahun 2014 dan
2013 masing-masing senilai Rp600.000.000 dan Rp2.690.500.000

The Company and its subsidiary own several places of land with
Building use Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for periods of 20
and 30 years which is until 2034 and 2030. Management believes
that there will be no difficulty in the extension of the land rights
since all the land has been legally acquired and supported by
sufficient evidence of ownership.
The Company recognized gain from dispossal of its fixed assets as of
December 31, 2014 and 2013 amounting to Rp29,063 and
Rp1,961,693,178 respectively, recognized in consolidated statements
of comprehensive income (Notes 33). The total net selling value of
the disposed property 2014 & 2013 amounting to Rp600,000,000
and Rp2,690,500,000.
Construction in Progress of a factory building with completion rate
up to December 31, 2014 amounted to 90%. Based on mangement's
estimate of the bulding is expected to be completed in 2015.

Bangunan dalam pelaksaan merupakan bangunan pabrik dengan tingkat


penyelesaian sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar 90%.
Berdasarkan estimasi manajemen bangunan tersebut diperkirakan akan
selesai pada tahun 2015.
Pada tahun 2014 telah dilakukan pembayaran tunai atas perolehan aset
tetap senilai Rp47.736.789.366 yang terdiri dari pembayaran atas
penambahan aset di tahun 2014 senilai Rp38.706.413.085 dan
pembayaran atas penambahan aset 2013 senilai Rp9.030.376.281. Atas
penambahan aset di tahun 2014 masih terutang senilai Rp2.504.669.677.
d. Pembangunan FDC dan site 2 senilai Rp607.484.000.000 dengan

In 2014, there was made cash payments amounting to


Rp47,736,789,366 which consists of the payment of the additional
assets in 2014 amounting to Rp38,706,413,085 and payment of the
additional assets in 2013 amounting to Rp9,030,376,281. Upon the
addition of assets in 2014 is still owed amounting to
Rp2.504.669.677.
d FDC development and site 2 worth Rp607,484,000 with a 0.87%

Halaman 41 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 07 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

13. ASET TETAP (Lanjutan)

13.PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (Continued)

Tanah berikut bangunan pabrik serta mesin dan peralatan pabrik


digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 17).
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview
setiap akhir periode dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi
tersebut berlaku prospektif.

The land area including factory building there on, and machinery are
used as collateral for bank borrowings (Notes 17).
The estimated useful life, residual value and depreciation method
are reviewed at each period end, with the effect of any changes in
estimate accounted for on a prospective basis.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, aset tetap, kecuali tanah,
diasuransikan kepada PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Parolamas, PT
Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Wahana Tata
dan PT Asuransi Jasindo terhadap kerugian karena kebakaran, banjir,
gempa bumi, kerusakan dan kecurian dengan nilai pertanggungan
masing-masing sebesar Rp735 Milyar dan Rp488 Milyar. Manajemen
berpendapat, nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.

On December 31, 2014 and 2013, property, plant and equipment,


except for land, were insured to PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi
Parolamas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Dayin Mitra, PT
Asuransi Wahana Tata and PT Asuransi Jasindo for against risk of
fire, flood, earth quake, damage and loss with total insurance
coverage of Rp735 Billion and Rp488 Billion. Management believes
that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on
the assets insured.

14. ASET TIDAK LANCAR YANG AKAN DITINGGALKAN

14.ABANDONED NON CURRENT ASSETS


2014

10.221.294.000
8.489.505.282
18.710.799.282
(327.850.000)
18.382.949.282

Aset MP ASI
Agunan yang diambil alih
Jumlah
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah bersih

Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan antara lain terdiri dari Aset
Tetap terbengkalai dan agunan yang diambil alih.
Aset MP-ASI terdiri dari tanah dan bangunan yang memproduksi produk
MP ASI yang terletak di Bekasi.
Aset tetap yang belum digunakan berupa tanah dan bangunan dari hasil
sita jaminan atas piutang yang tidak dapat ditagih terletak di Tangerang,
Bekasi, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Batam serta pabrik produksi
MP ASI di Cikarang.
Uraian

Aset MP-ASI
Rumah di Tangerang
Tanah 150 M2 (Jaka Permai, Bekasi)
Tanah 616 M2 ( Kedaton Tangerang )
Tanah & Bangunan ( DIY )
Tanah & Bangunan ( Lampung)
Tanah & Bangunan ( Batam)
Tanah Eks Kerta Niaga (palembang)
Jumlah

2013
10.221.294.000
8.489.505.282
18.710.799.282
(327.850.000)
18.382.949.282

MP-ASI Asset
Collateral Taken Over
Total
Provision for abandoned
Total Net

Abandoned non current assets consist of abandoned asssets and


repossessed assets.
MP-ASI consists of land and buildings that produce MP-ASI products.
Property, plant and equipment not used in operations represent land
and building from confiscate guarantee due to the bad debt
accounts receivable where placed in Tangerang, Bekasi, Yogyakarta,
Lampung, Palembang, Batam such as MP ASI Plant in Cikarang.

Nilai Tercatat / Book


Value

Penilaian Kembali
/ Revaluation

Selisih Penilaian /
Difference of Valuation

6.140.653.102
450.000.000
202.375.000
297.125.000
246.750.000
151.000.000
1.433.000.000
595.384.657
9.516.287.759

10.221.294.000
898.736.000
240.000.000
434.000.000
556.094.000
474.300.000
1.658.537.000
3.899.988.282
18.382.949.282

4.080.640.898
448.736.000
37.625.000
136.875.000
309.344.000
323.300.000
225.537.000
3.304.603.625
8.866.661.523

Description

Aset MP-ASI
Rumah di Tangerang
Tanah 150 M2 (Jaka Permai, Bekasi)
Tanah 616 M2 ( Kedaton Tangerang )
Tanah & Bangunan ( DIY )
Tanah & Bangunan ( Lampung)
Tanah & Bangunan ( Batam)
Tanah Eks Kerta Niaga (palembang)
Jumlah

Atas agunan diambil alih berupa tanah di Bogor senilai Rp327.850.000


tidak dilakukan penilaian kembali oleh appraisal independen
dikarenakan telah dilakukan penurunan nilai atas aset tersebut.

Abandoned non current assets of land in Bogor is amounted to


Rp327,850,000, was not revalue by the appraisal since the asset was
already reduction to expense.

Tidak terdapat rencana penjualan atas aset tersebut dan pada saat ini
aset-aset tersebut diatas juga tidak digunakan oleh Perseroan untuk
operasi normal Perseroan.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan
nilai atas aset tidak lancar yang akan ditinggalkan telah memadai.

There are no plans to sell those assets currently,and not used by the
Company in its operations.
The management believes that the allowance for impairment losses
on abandoned non current assets is adequate to cover possible
losses.

Halaman 42 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 08 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

15. ASET TAKBERWUJUD

15.INTANGIBLE ASSETS
Details of intangiable assets is as follows:

Rincian aset takberwujud sebagai berikut:

1 Januari - 31 Desember 2014/ January 1 - December 31, 2014


Saldo Awal /
Penambahan /
Pengurang /
Saldo Akhir /
Beginning Balance
Additions
Deductions
Ending Balances
Aset Takberwujud
Hubungan Kontraktual dengan pelanggan
- RS Cipto Mangunkusumo
- RS Adam Malik
- RS Syaiful Anwar
- RS M. Hoesin
- Proyek RSU Zainoel Abidin
- RSUD HA Syamsudin SH
- PT Unisia Medika Farma
- RSI Cempaka Putih
Merk Dagang
- Biaya Dossier Dotaksel
- Biaya Dossier Pantoprazole
Konsultasi Re-grouping BUMN

1.030.356.685
1.070.786.179
4.336.050.346
3.857.473.527
2.259.709.612
211.989.200
101.891.250
25.000.000
800.000.000
693.222.176
14.386.478.975

Lisensi & Registrasi Produk


Jumlah

1.030.356.685
1.853.329.335
2.013.668.572
2.447.571.030
859.897.196
36.566.411
273.034.136
240.819.030

878.249.244
348.586.516
525.161.034
2.290.441.485
1.693.265.200
2.575.483.389

101.891.250
25.000.000
-

8.311.186.868

177.614.741
9.059.748.386

Intangible Assets
Contractual Costumer Relationship
RS Cipto Mangunkusumo 95.706.088
RS Adam Malik 2.670.968.290
RS Syaiful Anwar RS M. Hoesin 1.935.063.531
3.690.253.901
Proyek RSU Zainoel Abidin 175.422.789
RSUD HA Syamsudin SH PT Unisia Medika Farma 1.420.231.064
2.334.664.359
RSI Cempaka Putih Trademark
Dossier Dotaksel Dossier Pantoprazole 800.000.000
Consultant Re-grouping BUMN
515.607.435
13.637.917.457

Licences & Product


Registration
Total

1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1 - December 31, 2013


Saldo Awal /
Saldo Akhir /
Penambahan /
Pengurang /
Beginning Balance
Ending Balances
Additions
Deductions
Aset Takberwujud
Hubungan Kontraktual dengan pelanggan
- RS Cipto Mangunkusumo
- RS Adam Malik
- RS Syaiful Anwar
- RS M. Hoesin
- Proyek RSU Zainoel Abidin
- RSUD HA Syamsudin SH
Merk Dagang
- Biaya Dossier Dotaksel
- Biaya Dossier Pantoprazole
Konsultasi Re-grouping BUMN
Lisensi
Lainnya
Jumlah

1.586.988.703
2.724.170.794
5.246.369.214
5.517.487.596
268.103.988

352.335.781
299.754.168
839.226.077
304.360.340
2.465.762.160
-

203.782.500
50.000.000
800.000.000
543.230.718
16.940.133.513

908.967.799
1.953.138.783
1.749.544.945
1.964.374.409
206.052.548
56.114.788
101.891.250
25.000.000

372.739.946
4.634.178.472

Pembebanan amortisasi atas aset takberwujud dicatat termasuk didalam


beban pemasaran dan distribusi (catatan 31).
Penambahan nilai perolehan lisensi dan registrasi merupakan biaya
registrasi obat dengan umur manfaat selama 5 tahun sesuai aturan
regulasi farmasi.
Komitmen Kontraktual RS Adam Malik
Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Adam Malik merupakan
biaya rehabilitasi laboratorium RS. Adam Malik dalam rangka kerja sama
penyediaan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai
dengan pihak Rumah Sakit Adam Malik. Kerjasama ini didasarkan pada
kontrak tertanggal 27 Juli 2009, dengan jangka waktu perjanjian selama
7 (tujuh) tahun dari tanggal 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Agustus
2016. Persentase dari pembagian hasil kerja sama ini adalah 55% untuk
PT Indofarma Global Medika dan 45% untuk RS. Adam Malik.

222.748.488
7.187.833.010

Intangible Assets
Contractual Costumer Relationship
1.030.356.685
RS Cipto Mangunkusumo RS Adam Malik 1.070.786.179
RS Syaiful Anwar 4.336.050.346
RS M. Hoesin 3.857.473.527
2.259.709.612
Proyek RSU Zainoel Abidin 211.989.200
RSUD HA Syamsudin SH Trademark
101.891.250
Dossier Dotaksel 25.000.000
Dossier Pantoprazole 800.000.000
320.482.230
372.739.946
14.386.478.975

Consultant Re-grouping BUMN


Licences
Others
Total

Intengible assets amortisation allocation included in marketing and


distribution expenses (notes 31).
Increase in acquisition license and registration fee for a drug with a
useful life of 5 years according to the rules of pharmaceutical
regulation.
Contractual Comitment RS Adam Malik
The cost of contractual commitment to Adam Malik Hospital is a
rehabilitation costs lab of Adam Malik Hospital to fulfill the
agreement in providing laboratory equipment and consumable
medical goods to the Adam Malik Hospital. The Comitment is based
on a contract dated July 27, 2009, with the term of the agreement
for 7 (seven) years from August 1, 2009 until August 31, 2016. The
percentage for sharing profit are 55% for PT Indofarma Global
Medika and 45% for RS. Adam Malik.

Halaman 43 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 09 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

15. ASET TAKBERWUJUD (Lanjutan)

15.INTANGIBLE ASSETS (Continued)

Komitmen Kontraktual RS Cipto Mangunkusumo


Beban komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo
(RSCM) merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSCM dalam rangka
kerja sama penyediaan peralatan laboratorium dan barang medis habis
pakai dengan pihak Rumah Sakit Pusat Cipto Mangunkusumo dengan
jangka waktu perjanjian selama lima tahun.

Contractual Comitment RS Cipto Mangunkusumo


The cost of contractual commitment to Cipto Mangunkusumo
Hospital (RSCM) is the cost of rehabilitation to fulfill the agreement
in providing laboratory equipment and consumable medical goods to
the Cipto Mangunkusumo Hospital Center. This agreement valid for
five years.

Komitmen Kontraktual RS Dr. Syaiful Anwar


Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Syaiful Anwar merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSUD dalam
rangka kerja sama penyediaan peralatan laboratorium otomatisasi dan
Sistem Informasi Laboratorium dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Syaiful Anwar. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak tertanggal 22
Agustus 2011, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari
tanggal 22 Agustus 2011 - 21 Agustus 2016.

Contractual Comitment RS Dr. Syaiful Anwar


The cost of contractual comitment to Dr. Syaiful Anwar Hospital is a
rehabilitation to fulfill the agreement in laboratory equipment and
Laboratorium Information Systems to Dr. Syaiful Anwar Hospital.
The Comitment is based on a contract dated August 22, 2011, with
the term of the agreement for 5 (five) years from August 22, 2011
until August 22, 2016.

Komitmen Kontraktual RS Dr. M Hoesin


Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M
Hoesin merupakan biaya rehabilitasi laboratorium RSUP dalam rangka
kerja sama penyediaan peralatan laboratorium otomatisasi dan Sistem
Informasi Laboratorium dengan pihak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M
Hoesin. Kerjasama ini didasarkan pada kontrak tertanggal 26 September
2011, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal
1 Februari 2012 - 31 Januari 2017.

Contractual Comitment RS Dr. M Hoesin


The cost of contractual commitment to Dr. M Hoesin Hospital is the
cost of rehabilitation to fulfill the agreement in laboratory
equipment and Laboratorium Information Systems to the Dr. M
Hoesin Hospital. The Comitment is based on a contract dated
September 26, 2011, with the term of the agreement for 5 (five)
years from February 1, 2012 until January 31, 2017.

Komitmen Kontraktual RS R Syamsudin, S.H


Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Daerah R
Syamsudin, S.H Kota Sukabumi merupakan biaya instalasi alat
pemeriksaaan Kimia Klinik Auto Analyzer untuk laboratorium Patologi
klinik dengan pihak Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, S.H Kota
Sukabumi. Kerjasama ini ditandatangani tanggal 01 Oktober 2012 dan
jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal 01 Oktober
2012 - 30 September 2017.

Contractual Comitment RS R Syamsudin, S.H


The cost of contractual comitment to R Syamsudin, S.H General
Hospital is installation costs lab of chemical detection Klinik Auto
Analyzer Hospital for patology laboratorium with R. Syamsudin, S.H
General Hospital. The Comitment is based on a contract dated
October 1, 2011, with the term of the agreement for 5 (five) years
from October 1, 2012 until September 30, 2017.

Komitmen Kontraktual RSU Zainoel Abidin - Aceh


Biaya komitmen kontraktual Proyek Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel
Abidin - Aceh merupakan penyediaan alat Otomatisasi Laboratorium
Pneumatic Tube System beserta jaringannya dan renovasi ruangan.
Kerjasama ini ditandatangani tanggal 19 Agustus 2013 dan jangka waktu
perjanjian selama 5 (lima) tahun dari tanggal 19 Agustus 2013 - 19
Agustus 2018.
Komitmen Kontraktual PT Unisia Medika Farma Yogyakarta
merupakan kerjasama dalam penyediaan alat laboratorium terpadu dan
system informasi laboratorium di rumah sakit Jogya International
Hospital (JIH) di Yogyakarta. Solusi bisnis ini di tandatangani tanggal 28
Oktober 2013 dan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun dari
tanggal 28 Oktober 2013 - 27 Oktober 2018.

Contractual Comitment RSU Zainoel Abidin - Aceh


The cost of contractual commitment Zainoel Abidin Hospital is
providing laboratoru pneumatic tube system automatic devices. The
Commitment is based on a contract dated August 19, 2013, with the
term of the agreement for 5 (five) years from August 1, 2013 until
August 31, 2018.

Komitmen Kontraktual RSI Cempaka Putih


Solusi bisnis Proyek Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta
merupakan kerjasama dalam penyediaan alat otomatisasi laboratorium
system informasi laboratorium dan pneumatic tube system dengan
pihak Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Proyek ini
ditandatangan per tanggal 16 April 2014 dan dilakukan proses tahapan
persiapan renovasi ruangan patologi klinik, pemasangan pneumatic tube
system untuk 26 (dua puluh enam) station, instalasi system informasi
laboratorium serta instalasi alat laboratorium terpadu sampai dengan
tanggal 15 Juli 2014. Jangka waktu perjanjian ini selama kurun waktu 5
(lima) tahun terhitung 16 Juli 2014 sampai dengan 15 Juli 2019.

Contractual Comitment PT Unisia Medika Farma Yogyakarta


The cost of contractual commitment to PT Unisia Medika Farma
Yogyakarta is providing integrated laboratory devices and
laboratory information systems in Jogya International Hospital (JIH)
in Yogyakarta. This business solution signed on October 28, 2013
during the contract period of 5 (five) years from October 28, 2013 to
October 27, 2018.
Contractual Comitment RSI Cempaka Putih
The cost of contractual commitment to Islamic Hospital Cempaka
Putih Jakarta is a collaboration in the provision of laboratory
automation and laboratory information system of pneumatic tube
system with the Jakarta Islamic Hospital Cempaka Putih. The project
is signed on April 16, 2014 and made the preparation stage clinical
pathology room renovation, installation of pneumatic tube system
for 26 (twenty six) station, installation of laboratory information
systems as well as installation tool integrated laboratory until July
15, 2014. The term of the agreement this over a period of 5 (five)
years from July 16, 2014 until July 15, 2019.

Halaman 44 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 10 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

16. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

16.OTHER NON-CURRENT ASSETS


1 Januari - 31 Desember 2014/ January 1 - December 31, 2014
Saldo Awal /
Saldo Akhir /
Penambahan /
Pengurang /
Beginning Balance
Ending Balances
Additions
Deductions

Sewa dan Renovasi - Infinia

8.581.666.210
8.581.666.210

Jumlah

360.413.942
360.413.942

8.221.252.268
8.221.252.268

Rental and Renovation Infinia


Total

1 Januari - 31 Desember 2013/ January 1 - December 31, 2013


Saldo Awal /
Pengurang /
Saldo Akhir /
Penambahan /
Beginning Balance
Deductions
Ending Balances
Additions

Sewa dan Renovasi - Infinia


Jumlah

9.009.454.956
9.009.454.956

17. PINJAMAN BANK

427.788.746
427.788.746

Rental and Renovation Infinia

Total

17.BANK BORROWINGS
This account is a Working Capital Loan from Bank Mandiri with the
following details:

Akun ini merupakan Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri dengan rincian
sebagai berikut:
2014
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk:
- Perseroan
- Entitas Anak
Jumlah bersih

8.581.666.210
8.581.666.210

2013

149.092.156.509
74.687.500.000
223.779.656.509

174.987.382.896
24.166.666.667
199.154.049.563

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk


Parent Company Subsidiary Total - Net

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Perseroan


Perseroan mendapatkan kredit modal kerja dari Bank Mandiri dan
perjanjian kredit telah mengalami beberapa kali perubahan dengan
perubahan terakhir berdasarkan surat dari Bank Mandiri No.
CBG.CB2/SPPK.D02.004/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan tingkat suku
bunga 10,50% dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2015. Plafon pinjaman
berdasarkan surat tersebut sebesar Rp150.000.000.000, Fasilitas
Foreign Exchange Line USD 7.500.000, Fasilitas pembukaan LC Impor
atau SKBDN sebesar USD7.500.000 dan bank garansi khusus untuk
jaminan pembayaran kepada supplier Rp5.000.000.000. Jaminan
berupa sediaan, piutang dagang, tanah, bangunan pabrik,
mesin/peralatan pabrik dan inventaris kantor/pabrik di Cibitung. Selain
itu Perseroan harus memenuhi financial covenant Current Ratio
minimal 120%, Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 150%, dan Debt
Service Coverage Ratio minimal sebesar 100 %.

a. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Parent Company


Company obtained working capital loan based on Letter from
Bank Mandiri No. CBG.CB2/SPPK.D02.004/2014 dated June
16,2014 after several times changes of loan agreement. Credit
limit according to the letter is amounted Rp150,000,000,000 with
interest rate 10.50% and loan maturity date June 21, 2015.
Besides, the Company also have Foreign Exchange Line Facility
amounted USD5,000,000 Open LC Facility or SKBDN (local
LC)amounted USD7,500,000 and Bank Guarantee amounted
Rp5,000,000,000. Colateral pledged by the Company are
inventories, receivables, land, building, plant, machine and office
supplies in Cibitung.The terms of financial covenant that have to
be fullfiled by the Company include Current Ratio minimum 120%,
Debt to Equity Ratio maximum 150% and Debt Service Coverage
minimum 100%.

b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Entitas Anak


PT Indofarma Global Medika (IGM) - Entitas anak memperoleh
fasilitas kredit modal kerja transaksional dari PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk, berdasarkan surat dari Bank Mandiri No.
CBG.CB2/D02.SPPK.008/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan nilai
fasilitas kredit sebesar Rp200.000.000.000 yang terdiri dari KMK
Rekening Koran sebesar Rp30.000.000.000 dan KMK Non Rekening
Koran sebesar Rp170.000.000.000 tingkat bunga 10,5% per tahun dan
jatuh tempo tanggal 21 Juni 2015. Pinjaman tersebut dijamin dengan
persediaan dan piutang dagang yang diikat fidusia, Jaminan Tidak
Bergerak terkait dengan jaminan aset tetap a.n induk Perseroan PT
Indofarma (Persero) Tbk, dan Corporate Guarantee dari PT Indofarma
(Persero) Tbk. Selain itu Perseroan harus memenuhi financial
covenant Current Ratio minimal 110%, Laverage Ratio maksimal
sebesar 425% dan Ebitda to Investment minimal sebesar 100%.

b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Subsidiary


The Subsidiary obtained credit facilities transactional working
capital. Bank Mandiri (Persero) Tbk, according to a letter from PT
Bank Mandiri No. CBG.CB2/D02.SPPK.008/2014 June 16, 2014
with the value of credit facilities amounting to Rp200,000,000,000
consist of account working capital credit amounted to
Rp30,000,000,000 and Non account working capital credit
amounted to Rp170,000,000,000 with interest rate of 10.5% per
annum and maturing June 21, 2015. The loan is secured by the
stock and trade receivables are tied fiduciary, Warranty Not
Move associated with fixed asset guarantees the parent
company, PT Indofarma (Persero) Tbk, and Corporate Guarantee
of PT Indofarma (Persero) Tbk. In addition, the Company must
comply with financial covenants at least 110% Current Ratio,
Laverage Ratio of 425% maximum and minimum Ebitda to
Investment Coverage of 100%.

Halaman 45 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 11 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

18. UTANG USAHA

18.TRADE PAYABLES

Utang usaha terutama merupakan utang atas pembelian produk jadi,


bahan baku dan suku cadang dari pemasok sebagai berikut:

This account represents payable arising from purchase of medicine,


raw material and spare parts from vendor with detail as follows:

2014

2013

Pihak Berelasi
PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Bio Farma
Subjumlah Pihak Berelasi (a)

1.425.132.938
1.540.689.505
4.802.827.145
7.768.649.588

901.530.383
1.519.636.097
335.257.790
2.756.424.270

Pihak Ketiga
PT Dirgantara Yudha Artha
PT. Medquest Jaya Global
PT Merapi Utama Pharma
PT. Enseval Medika Prima
PT. Sinergi Utama Sejahtera
PT Tiara Kencana
PT Satya Abadi Pharma
PT Mulya Husada Jaya
PT Menjangan Sakti
PT Forta Mitra Sejati
PT Novapharin
PT Anugerah Pharmindo Lestari
PT Ika Pharmindo Putramas
PT. Cosmogamma Indonesia
PT Schot Igar Glass
PT Avesta Continental Pack
PT. Mandiri Jaya Medika
PT Unijaya Pratama
PT. Setio Harto
PT Antar Mitra Sembada
PT. Prima Alkesindo
PT. IDS Medical System Indonesia
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Satya Samita Niagatama
PT. Kassa Husada
PT Sampharindo Perdana
PT Kromtekindo
PT Tigaka Distrindo
Sri Aman Corporation
PT Afi Farma
PT. Samudra Medika Jaya
PT Anugerah Argon Medika
PT Capsugel Indonesia
PT. Inmed Teknotama Cemerlang
PT. Penta Valent
PT. Surgika Alkesindo
PT. Enseval Putra Mega Trading
PT Erela
PT. Pradipta Adipacific
PT. B. Braun
PT. Mensa Bina Sukses
PT Lucas Jaya
PT Dos Ni Roha
PT. Modern International
AZEC INDONESIA M.S
PT. Saba Indomedika
PT Bernofarm
PT. Bina San Prima
PT Signa Husada
PT. Medibest Indonesia
PT Actavis Indonesia
Subjumlah Dipindahkan

42.751.003.583
30.140.272.690
16.800.919.947
14.714.943.584
11.865.522.969
11.521.569.099
11.431.909.866
8.772.509.091
8.047.503.143
6.204.527.140
5.938.839.058
5.784.254.879
5.374.516.930
5.281.769.440
4.877.018.952
4.067.509.150
3.903.395.956
3.188.915.000
3.150.170.456
3.129.913.258
2.754.763.340
2.712.037.096
2.667.240.000
2.565.323.475
2.351.392.680
2.290.225.275
2.250.063.600
2.020.338.650
1.998.292.050
1.857.726.758
1.831.563.636
1.827.508.083
1.773.994.250
1.745.309.090
1.686.495.231
1.631.998.327
1.617.592.621
1.607.532.316
1.592.594.610
1.566.345.581
1.547.527.961
1.435.458.801
1.310.566.338
1.302.509.091
1.287.600.000
1.287.092.974
1.271.162.860
1.215.938.922
1.529.230.600
1.107.825.300
1.083.265.607
261.673.499.314

20.174.130.581
2.235.004.083
6.883.521.301
2.422.029.999
5.186.225.693
2.124.368.107
3.450.583.254
8.239.527.752
4.120.914.500
1.557.257.192
2.274.092.270
2.226.400.454
7.900.269.320
14.518.616.760
3.572.094.065
11.182.472.081
3.284.516.192
4.068.212.010
3.566.704.724
4.192.371.118
8.953.840.641
1.945.091.613
3.794.012.629
2.295.507.006
1.098.607.679
131.266.371.024

Related Parties
PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Bio Farma
Subtotal Related Parties (a)
Third Parties
PT Dirgantara Yudha Artha
PT. Medquest Jaya Global
PT Merapi Utama Pharma
PT. Enseval Medika Prima
PT. Sinergi Utama Sejahtera
PT Tiara Kencana
PT Satya Abadi Pharma
PT Mulya Husada Jaya
PT Menjangan Sakti
PT Forta Mitra Sejati
PT Novapharin
PT Anugerah Pharmindo Lestari
PT Ika Pharmindo Putramas
PT. Cosmogamma Indonesia
PT Schot Igar Glass
PT Avesta Continental Pack
PT. Mandiri Jaya Medika
PT Sinar Tosan Mandiri
PT. Setio Harto
PT Antar Mitra Sembada
PT. Prima Alkesindo
PT. IDS Medical System Indonesia
PT. Frismed Hoslab Indonesia
Satya Samita Niagatama
PT. Kassa Husada
PT Sampharindo Perdana
PT Kromtekindo
PT Tigaka Distrindo
Sri Aman Corporation
PT Afi Farma
PT. Samudra Medika Jaya
PT Anugerah Argon Medika
PT Capsugel Indonesia
PT. Inmed Teknotama Cemerlang
PT. Penta Valent
PT. Surgika Alkesindo
PT. Enseval Putra Mega Trading
PT Erela
PT. Pradipta Adipacific
PT. B. Braun
PT. Mensa Bina Sukses
PT Schot Igar Glass
PT Dos Ni Roha
PT. Modern International
AZEC INDONESIA M.S
PT. Saba Indomedika
PT Bernofarm
PT. Bina San Prima
PT Signa Husada
PT. Medibest Indonesia
PT Actavis Indonesia
Next subtotal

Halaman 46 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 12 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

18. UTANG USAHA (Lanjutan)


Subjumlah Pindahan
PT Sandoz Indonesia
PT Parit Padang Global
PT Karunia Makmur Selaras
PT Imas Asri Mulia
PT. Advance Medicare Corpora
PT Global Chemindo M
PT Tatarasa Primatama
Mutiara
PT Tridaya Maju Bersama
PT Anres Join Technology
PT Tamanaco
Anindojaya Swakarsa
PT Fokus Diagnostic Indonesia
PT Indokonverta Indah
PT. Yasatama Paramitra
PT Pacific Rim
KOPAMA
PT. Petan Daya Medica
PT. Citra Jananuraga Hutama
PT Maxiair Indosurya
PT Rama Emerald Multi
PT. Evanusa
PT Kairos Tritunggal
PT Holi Pharma
KSEI
CV. Puspa Sari
PT. Dian Graha Elektrika
PT. Sigma Andalan Nusa
KANTOR PELAYANAN PAJAK PND
PT Merial Esa
PT Airindo
PT. Promed Rahardjo Farmasi Indonesia
PT Mega Medika Mandiri
PT. Trimitra Pratama Mulia Mandiri
PT AAM
PT. Bintang Alkesindo
PT. Andini Sarana
PT Ridda Manna
PT Mega Utama Medika
Lain-lain (rincian dibawah Rp1Milyar)
Subjumlah Pihak Ketiga (b)
Jumlah (a + b)

18.TRADE PAYABLES (Continued)


2014
261.673.499.314
1.039.859.340
1.024.139.680
1.183.503.900
1.016.359.300
60.978.107.691
326.915.469.225
334.684.118.813

2013
131.266.371.024
2.244.335.083
3.404.824.842
9.167.129.363
4.067.487.709
1.660.300.410
1.226.038.650
1.200.000.000
1.219.050.000
3.692.415.500
3.348.611.923
2.253.230.059
2.981.818.427
1.158.841.500
1.645.003.091
15.459.454.300
6.062.210.548
4.111.172.727
4.066.003.809
2.963.559.214
2.934.099.223
2.802.949.404
2.775.000.000
2.718.766.824
2.618.421.436
1.729.665.000
1.676.929.432
1.578.983.200
39.887.787.486
1.532.519.338
1.329.005.422
1.322.522.304
1.313.564.387
1.300.772.727
1.228.950.000
1.049.041.260
1.065.082.062
29.822.669.934
301.884.587.618
304.641.011.888

Previous Subtotal
PT Sandoz Indonesia
PT Parit Padang Global
PT Karunia Makmur Selaras
PT Imas Asri Mulia
PT. Advance Medicare Corpora
PT Global Chemindo M
PT Indokonverta Indah
Mutiara
PT Tridaya Maju Bersama
PT Anres Join Technology
PT Tamanaco
Anindojaya Swakarsa
PT Fokus Diagnostic Indonesia
PT Indokonverta Indah
PT. Yasatama Paramitra
PT Pacific Rim
KOPAMA
PT. Petan Daya Medica
PT. Citra Jananuraga Hutama
PT Maxiair Indosurya
PT Avesta Continental
PT. Evanusa
PT Kairos Tritunggal
PT Holi Pharma
KSEI
CV. Puspa Sari
PT. Dian Graha Elektrika
PT. Sigma Andalan Nusa
KANTOR PELAYANAN PAJAK PND
PT Merial Esa
PT Airindo
PT. Promed Rahardjo Farmasi Indonesia
PT Mega Medika Mandiri
PT. Trimitra Pratama Mulia Mandiri
PT AAM
PT. Bintang Alkesindo
PT. Andini Sarana
PT Ridda Manna
PT Mega Utama Medika
Others (details under Rp1Billion)
Subtotal Third Parties (b)
Total (a + b)

Halaman 47 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 13 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

18. UTANG USAHA (Lanjutan)


Rincian Utang Usaha berdasarkan Mata Uang adalah sebagai berikut:

Rupiah
Dollar
(31 Desember 2014: USD599.423,43;
31 Desember 2013:USD2.437.880,78)
Euro
(31 Desember 2014 : EUR6.688,28;
31 Desember 2013: EUR12.967,25)
Dollar Singapura
(31 Desember 2014: SGD nihil ;
31 Desember 2013: SGD523,88;)
Jumlah

18.TRADE PAYABLES (Continued)


Details of Trade Payables balance by currencies are as follow:

2014
327.126.555.836

2013
274.702.517.623

7.456.827.515

29.715.328.827

100.735.462

218.122.075

334.684.118.813

5.043.363
304.641.011.888

EURO
(December 31, 2014: EUR6,688.28;
December 31, 2013: EUR12,967.25)
SGD
(December 31, 2014: SGD nil;December 31,
2013: SGD523.88)
Total

The aging of these payables are as follows:

Rincian Utang Usaha berdasarkan jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Belum jatuh tempo


Jatuh tempo:
- 01 30 hari
- 31 60 hari
- 61 90 hari
- 91 120 hari
- Lebih dari 120 hari
Jumlah

Rupiah
Dollar
(December 31, 2014: 599,423.43; December
31, 2012:USD2,437,880.78)

2014
137.352.522.387

2013
120.434.841.920

108.174.137.659
34.615.817.792
34.809.503.058
4.645.124.279
15.087.013.638
334.684.118.813

96.297.573.010
48.757.865.593
11.939.075.732
6.430.021.596
20.781.634.037
304.641.011.888

Not yet due


Past due:
- 01 30 days
- 31 60 days
- 61 90 days
- 91 120 days
- Over 120 days
Total

Due to their short-term nature, their carrying amount approximates


their fair value.

Berdasarkan karakteristik yang jatuh di jangka pendek, nilai tercatat


mendekati nilai wajarnya.

Halaman 48 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 14 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

19. UANG MUKA PENJUALAN

19.COSTUMER ADVANCE
This account represent cash advance received by the Company of the
sale to the institutions that have not been realized. As of December
31, 2014 and 2013, the balances are Rp11.457.015.667 and
Rp3,734,743,187.

Akun ini merupakan uang yang diterima Perseroan atas penjualan


kepada institusi yang belum direalisasikan. Saldo uang muka
penjualan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing - masing
sebesar Rp11.457.015.667 dan Rp3.734.743.187.
20. UTANG PAJAK

Pajak Pertambahan Nilai


Pajak Penghasilan:
- Pasal 21
- Pasal 22
- Pasal 23
- PPh pasal 4 Ayat (2)
Jumlah

20.TAX PAYABLES
2014
11.519.761.544

Payable Value added Tax


Income taxes:
Article 21 Article 22 Article 23 Article 4 section 2 Total

1.035.748.176
230.656.746
426.767.586
115.636.364
13.328.570.416

21 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

1.563.813.831
257.941.308
383.942.329
2.205.697.468
21 ACCRUED EXPENSES

Accrued expenses include the estimated cost accruals and accrual


provisions, presented as follows:

Akun biaya yang masih harus dibayar meliputi estimasi akrual biaya
dan akrual provisi, dengan rincian sebagai berikut:

Beban Pegawai
Beban Operasional dan Distribusi
Kewajiban kepada Unit PKBL
Jumlah

2013

2014
5.249.860.076
11.145.445.571
847.702.300
17.243.007.947

Seluruh akrual provisi pada awal periode telah dibebankan di periode


berjalan. Saldo biaya yang masih harus dibayar merupakan jumlah
yang terjadi dan dibebankan pada provisi atau akrual selama periode
bersangkutan.
22. PINJAMAN BANK JANGKA PANJANG
Perseroan memperoleh Kredit Investasi - I dari Bank Mandiri sesuai
surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan
limit KI - I senilai Rp13.860.000.000; Jadwal penarikan s/d 30 Juni
2015, dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan Jangka waktu
angsuran sampai dengan 31 Desember 2018, kredit Investasi tersebut
digunakan untuk renovasi produksi herbal, produksi steril.
Perseroan memperoleh Kredit Investasi - II dari Bank Mandiri sesuai
surat No.CBG.CB2/D02.SPPK.006/2014 tanggal 16 Juni 2014 dengan
limit KI - II (Tranche A) senilai Rp8.676.581.800; Jadwal penarikan s/d
31 Desember 2014, dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan
Jangka waktu angsuran sampai dengan 31 Desember 2017; limit KI - II
(Tranche B) senilai Rp44.463.418.200; Jadwal penarikan s/d 31
Desember 2015, dengan suku bunga 10,50% pertahun dengan Jangka
waktu angsuran sampai dengan 31 Desember 2018 kredit Investasi
tersebut digunakan untuk renovasi dan pembangunan fasilitas pilot
plan serta pembangunan fasilitas produksi FDC.

2013
11.333.624.120
29.568.790.681
847.702.302
41.750.117.103

Employee expense
Operational and Distribution expenses
Liabilities to PKBL Unit
Total

The entire accrual provision at the beginning of the period has been
charged in the current period. The balance of accrued expenses are
charged to the provision or accrued during the current period of the
account.
22.LONG TERM BANK BORROWING
The Company obtained investment credit - I from Bank Mandiri
No.CBG.CB2/D02.SPPK.005/2014 letter dated June 16, 2014 with
first disbursment amounted to Rp13,860,000,000 schedule of
disbursement until June 30, 2015. The rate is 10,50% interest per
annum with installment schedule until December 31, 2018. The
investment credits are used for renovation production facilities of
herbal, sterile.
The Company obtained investment credit - II from Bank Mandiri
No.CBG.CB2/D02.SPPK.006/2014 letter dated June 16, 2014 with KI II ( Tranche A) limit amounted to Rp8,676,581,799; schedule of
disbursement until December 31, 2014 with 10,50% interest per
annum with installment schedule until December 31, 2017; KI - II (
Tranche B) limit amounted to Rp44,463,418,200; schedule of
disbursement until December 31, 2015 with 10,50% interest per
annum with installment schedule until December 31, 2018 ,
investment credits are used for renovation and costruction of pilot
plan facilities, and construction FDC production facilities.

Halaman 49 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 15 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

23. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

23.MARKETABLE SECURITIES ISSUED


2013

2014

Face Value

Nilai Nominal
MTN I INAF 2012
Total Nilai Nominal
Dikurangi:
Diskonto dan beban transaksi yang
ditangguhkan - setelah dikurangi
akumulasi amortisasi
Neto

120.000.000.000
120.000.000.000

(746.146.672)
119.253.853.328

MTN I INAF 2012


Total Face Value
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Discount and deffered transaction
costs - net of accumulated
amortization
Net
Less:
Current Maturities

Dikurangi:
Bagian yang jatuh tempo dalam
setahun
Bagian Jangka Panjang

119.253.853.328
-

Long Term Portion

Pada tanggal 20 Desember 2012, Perseroan menerbitkan Surat Utang


Jangka Menengah ("MTN") dengan nilai nominal sebesar
Rp120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah). Berdasarkan
hasil pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO)
pada tanggal 18 Juli 2012, Perseroan memperoleh peringkat "idA-"
dengan Stable Outlook atas surat utang yang diterbitkan. Berdasarkan
hasil evaluasi pemeringkatan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia
(PEFINDO) pada tanggal 22 Desember 2014, Perseroan memperoleh
peringkat "idBB" dengan stable outlook.

On December 20, 2012, Parent Entity issued Medium Term Notes


("MTN") which have face value Rp120,000,000,000 (one hundred
twenty billion rupiah). Based on credit rating from PT Pemeringkat
Efek Indonesia (PEFINDO) dated July 18, 2012, the Company got
rating "idA-" with stable outlook for the notes that issued.Based on
credit rating evaluated from PT Pemeringkat Efek Indonesia
(PEFINDO) dated August 29,2014, the Company got rating "idBB"
with stable outlook.

MTN tersebut memiliki periode jatuh tempo dalam waktu 2 (dua)


tahun sampai dengan 20 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga
tetap sebesar 9,25% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Dan
sebagai jaminan adalah piutang lancar dan persediaan (catatan 6 dan
9) dengan nilai 100% dari nilai pokok surat utang. Agen Pemantau dan
Agen Jaminan dari surat utang ini adalah PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk.
Penerbitan surat utang digunakan untuk pengembangan bisnis baru di
Perseroan dan Anak. Selain itu Perseroan harus memenuhi financial
covenant Current Ratio minimal 120%, Debt to Equity Ratio maksimal
sebesar 150%, dan Debt Service Coverage Ratio minimal sebesar 100
%.

The MTN, has maturity term of 2 (two) years up to


December
20, 2012 and subject to fixed interest rate of 9.25% per year, and
paid quarterly. The Company's collateral are current receivable and
inventories (notes 6 and 9) with a nominal value of 100% of the MTN
value. Guarantee and supervisory agent from this notes is PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
This MTN was used for new business development of the Company
and subsidiaries. The terms of financial covenant that have to be
fullfiled by the Company include Current Ratio minimum 120%, Debt
to Equity Ratio maximum 150% and Debt Service Coverage minimum
100%.

MTN I INAF 2012 telah dilunasi pada tanggal 20 Desember 2014.

The MTN has been paid on date.

Halaman 50 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 16 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

24. PINJAMAN SEWA PEMBIAYAAN


24.

24.LEASE LIABILITIES
The details of lease Liabilities is as follows:

Rincian utang sewa guna usaha sebagai berikut:


2014
Utang Sewa Guna Usaha Jatuh
Tempo Dalam Setahun
Utang Sewa Guna Usaha Jangka
Panjang
Jumlah

2013
Lease Liabilities due to in one year

73.216.000

163.283.998

1.220.266
74.436.266

73.216.000
236.499.998

Total

Detail of recalculation lease liabilities:

Uraian perhitungan utang sewa guna usaha sebagai berikut:

Jumlah utang sewa guna usaha


Dikurangi bagian bunga
Nilai tunai
Bagian yang jatuh tempo dalam satu
tahun
Hutang SGU Jangka Panjang

Long Term Lease liabilities

2014
93.464.200
(19.027.934)
74.436.266

2013
274.400.324
(37.900.326)
236.499.998

Lease Liabilities
+/- Interest
Cash Value

(73.216.000)
1.220.266

(163.283.998)
73.216.000

Lease Liabilities due to in one year


Long Term Lease Liabilities

Kredit dari PT BII Finance (Entitas Anak) adalah kredit untuk


pengadaan kendaraan roda empat yang digunakan untuk kendaraan
operasional Direksi entitas anak.

25. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA

The loan from PT BII Finance (Subsidiary) is for the procurement of


four wheel vehicles used for the business and operations of
Subsidiaries Directors.

25.EMPLOYEE BENEFITS

a. Program Pensiun
Perseroan dan anak Perseroan menyelenggarakan program
pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur
tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai masa kerja satu tahun
sejak diangkat menjadi pegawai tetap. Dana pensiun ini dikelola
oleh dana pensiun lembaga keuangan (DPKL) PT Bank Negara
Indonesia (Persero). Perseroan dan anak Perseroan memberikan
kontribusi iuran sebesar 11% dan karyawan menanggung 2% dari
jumlah gaji per bulan.

a. Pension Plan
The Company and its subsidiary established defined contribution
plans covering all their permanent employees who are not more
than 55 years old and have a minimum working period of not less
than one year since they became permanent employees. The
pension plans are managed by dana pension lembaga keuangan
(DPKL) PT Bank Negara Indonesia (Persero). The pension plans
are funded by contribution from the Company and its subsidiary
employees at 11% and 2% of pension income, respectively.

Perseroan mengadakan kerjasama dengan Asuransi Jiwa Bersama


Bumi Putera 1912, berdasarkan perjanjian No.137/DIR/VII/2013
dan 064/BP-PT.Indofarma/PKS/VII/2013 tanggal 5 Juli 2013.
Perjanjian tersebut berupa pengelolaan pesangon karyawan yang
terdiri dari purna bhakti normal dan purna bhakti dipercepat.

The Company entered into a collaboration with the Joint Life


Insurance
Bumi
Putera
1912
and
064/BPPT.Indofarma/PKS/VII/2013 No.137/DIR/VII/2013 agreement
dated July 5, 2013. The agreement on managing employee
severance consisting of normal and full devotion after devotion
accelerated.

Halaman 51 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 17 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

25. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA (Lanjutan)

25.EMPLOYEE BENEFITS (Continued)

b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja


Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat
PHK karyawan (post-retiremen benefit) sesuai undang-undang
ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 tentang penyelesaian
pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon. Tidak
ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program
manfaat karyawan tersebut.

b. Employee Benefits
The Company and its subsidiary calculates and records estimated
employee retirement benefits for all its local permanent
employee based on labor law No. 13 year 2003 concerning the
settlement of labor dismissal and the stipulation of severance
pay, gratuity, and compensation in companies. No funding of
benefits has been made to date.

Penilaian terakhir biaya manfaat pekerja sesuai dengan PSAK 24revisi, dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, Aktuaris Independen,
sesuai dengan laporan No.045/PSAK/DAT/I/2015 (Perseroan) dan
No.046/PSAK/DAT/I/2015 (Entitas Anak) pada tanggal 19 Januari
2015 dan 16 Januari 2015 dengan menggunakan asumsi aktuaria
sebagai berikut:

The latest actuarial valuation report No.045/PSAK/DAT/I/2015


(Parent) and No.046/PSAK/DAT/I/2015 (Subsidiary), dated
January 19 and 16, 2015 summarize the following:

Kewajiban Imbalan Pasca Kerja


Tingkat bunga
Tingkat proyeksi kenaikan gaji
Tabel kematian
Usia pensiun normal
Metode

2014

2013

5% per tahun
7% per tahun
CSO-1980
56 tahun
Projected Unit Credit

5% per tahun
7% per tahun
CSO-1980
56 tahun
Projected Unit Credit

Total employee benefits as of details:

Jumlah kewajiban imbalan pasca kerja sebagai berikut:


2014
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
- Perseroan
- Entitas Anak
Jumlah

2013

23.644.054.588
16.542.114.906
40.186.169.494

Rekonsiliasi beban manfaat karyawan yang diakui di laporan laba rugi


konsolidasi sebagai berikut:

Beban jasa kini


Beban bunga
Tingkat pengembalian asset
Kerugian aktuaria yang diakui
Beban jasa lalu
Effect of Curtailment/Settlement
(Gain)/Loss
Jumlah

18.092.548.614
14.648.780.157
32.741.328.771

Employee Benefits
Parent Company Subsidiary Total

The reconciliation of employee benefit expense recognized in the


consolidated statements of comprehensive income is as follows:

2014
4.715.375.386
5.378.150.964
(2.201.230.479)
1.882.107.439
(1.514.756.676)

2013
5.667.087.028
3.386.572.705
3.655.824.652
(1.514.756.676)

23.670.368.484
31.930.015.118

11.194.727.709

b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja


Rekonsiliasi kewajiban manfaat karyawan diestimasi yang diakui di
laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai berikut:

Kewajiban awal periode


Pembayaran manfaat pesangon
karyawan pada periode berjalan
Beban manfaat karyawan yang
diakui pada periode berjalan
Pembayaran Premi Asuransi
Jumlah

Employee Benefits
Discount rate
Projected salary increase in rate
Mortality rate
Normal pension age
Method

Current service expense


Interest expense
Expected return on assets
Actuarial losses recognized
Past service expense
Effect of Curtailment/Settlement
(Gain)/Loss
Total

b. Employee Benefits
The reconciliation of estimated liability for employee benefit
recognized in the consolidated statements of financial position is
as follows:

2014
32.741.328.770

2013
49.393.681.766

(5.507.167.972)

(4.200.241.455)

31.930.015.118
(18.978.006.422)
40.186.169.494

11.194.727.709
(23.646.839.249)
32.741.328.771

Balance at beginning of period


Benefits payment during
the period
Employee benefits expense
recognized during the period
Benefits paid to insurance
Total

Halaman 52 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 18 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

26. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

26.NON CONTROLLING INTEREST


The balance represents equity shares of the minority shareholders
in subsidiaries :
a. Financial statement

Merupakan bagian pemegang saham minoritas atas ekuitas entitas


anak terdiri dari:
a. Laporan posisi keuangan
- PT Indofarma Global Medika
Ekuitas Entitas Anak
Prosentase Kepentingan non pengendali
Kepentingan non pengendali atas
ekuitas entitas anak PT Indofarma
Global Medika

- PT Indofarma Global Medika


2014
131.182.410.925
0,001%

2013
134.860.889.191
0,001%

1.311.824

1.348.609

Subsidiary Equity
Percentage of Non Controlling Interest
Non Controlling Interest of Subsidiary
Equity of PT Indofarma Global Medika

- PT Farmalab Indoutama
Ekuitas Entitas Anak
Prosentase Kepentingan non pengendali
Kepentingan non pengendali atas
ekuitas entitas anak PT Farmalab
Indoutama

- PT Farmalab Indoutama
2014
4.166.694.033
0,091%

Total Kepentingan non pengendali


atas ekuitas entitas anak

2013
-

3.787.904

5.099.728

1.348.609

b. Rugi komprehensif setelah pajak yang dapat diatribusikan

- PT Indofarma Global Medika


2014
(3.678.478.266)
0,001%

2013
(25.116.068.225)
0,001%

(36.785)

(251.161)

- PT Farmalab Indoutama

Rugi Komprehensif Entitas Anak


Prosentase Kepentingan non pengendali
Kepentingan Nonpengendali atas
Rugi entitas anak
Total rugi komprehensif yang dapat
diatribusikan

Total Non Controlling Interest of


Subsidiary Equity

b. Comprehensive Loss attributable

- PT Indofarma Global Medika

Rugi Komprehensif Entitas Anak


Prosentase Kepentingan non pengendali
Kepentingan Nonpengendali atas
Rugi entitas anak

Subsidiary Equity
Percentage of Non Controlling Interest
Non Controlling Interest of Subsidiary
Equity of PT Farmalab Indoutama

Comprehensive Loss of Subsidiary


Percentage of Non Controlling Interest
Non Controlling Interest of Subsidiary Rugi

- PT Farmalab Indoutama
2014
(1.333.305.967)
0,091%
(1.212.096)

(1.248.881)

2013
-

(251.161)

Comprehensive Loss of Subsidiary


Percentage of Non Controlling Interest
Non Controlling Interest of Subsidiary Loss

Total Non Controlling Interest of


Subsidiary Income

Halaman 53 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 19 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

27. MODAL SAHAM

27.SHARE CAPITAL
The Companys shareholders and their corresponding share
ownership as of December 31, 2014 and 2013, are as follows:

Susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perseroan pada


tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:

Persentase
Kepemilikan /
Percentage of
Ownership
(%)
Saham seri A Dwiwarna:
Pemerintah Negara Republik
Indonesia
Saham seri B:
Pemerintah Negara Republik
Indonesia
Masyarakat
Jumlah

Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetorkan
/ Number of
Shares Issued
and Fully Paid
(Lembar)

80,66%
19,34%
100%

Jumlah Modal
Disetor / Total Paidin Capital
(Rp)

100

2.500.000.000
599.267.499
3.099.267.500

250.000.000.000
59.926.749.900
309.926.750.000

28. TAMBAHAN MODAL DISETOR

28.ADDITIONAL PAID IN CAPITAL


2014

Penawaran umum perdana sebanyak


596.875.000 lembar saham dengan
nilai Nominal Rp100 per saham
dengan Harga penawaran Rp250 per
lembar saham
Biaya emisi
Opsi saham karyawan
Nilai Bersih

2013

89.531.250.000
(14.879.487.574)
448.593.750
75.100.356.176

89.531.250.000
(14.879.487.574)
448.593.750
75.100.356.176

29. PENJUALAN BERSIH

Initial public offering of 596,875,000 Shares


with Rp100 per value per share, at Rp250
offering price per share
Issuance costs of shares
Employees stock option
Net Value

29.NET SALES

Rincian pendapatan usaha berdasarkan kegiatan operasi Perseroan dan


anak adalah sebagai berikut:

The details of revenue based on the Company and its subsidiarys


operations are as follows:
2013

2014
Lokal:
Obat
Ethical
Over the counter
Alat kesehatan
Diagnostik
Lain-lain
Sub jumlah
Ekspor:
Ethical
Over the counter
Sub jumlah
Jumlah

Serie A Dwiwarna share:


The government of the Republic of
Indonesia
Series B shares:
The government of the Republic of
Indonesia
Society
Total

929.650.042.094
35.648.546.058
316.807.740.227
8.266.709
80.901.011.540
1.363.015.606.628

898.473.717.028
17.946.829.040
324.568.729.412
117.472.156
83.283.091.708
1.324.389.839.344

12.274.159.733
6.146.811.754
18.420.971.487
1.381.436.578.115

197.862.553
12.910.489.813
13.108.352.366
1.337.498.191.710

Tidak terdapat penjualan pada satu entitas yang melebihi 10% dari total
total penjualan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013.

Local:
Medicine
Ethical
Over the counter
Medicine devices
Diagnostic
Others
Sub total
Exports:
Ethical
Over the counter
Sub total
Total

There were no sales on the entity that exceeds 10% of total sales in
the year ended December 31, 2014 and 2013.

Halaman 54 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 20 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

30. BEBAN POKOK PENJUALAN

Bahan baku yang digunakan


Tenaga kerja langsung
Biaya pabrikasi
Jumlah biaya produksi
Persediaan barang dalam proses:
Awal tahun
Akhir tahun
Beban Pokok produksi
Persediaan barang jadi:
Awal tahun
Pembelian
Barang tersedia untuk dijual
Akhir tahun
Beban pokok penjualan

30.COST OF GOODS SOLD


2014
143.431.570.520
29.700.837.285
89.479.865.666
262.612.273.471

2013
250.562.607.848
47.596.047.261
128.142.813.498
426.301.468.607

59.791.329.905
(31.847.872.081)
290.555.731.295

29.667.917.805
(59.791.329.905)
396.178.056.507

123.641.993.770
790.299.205.552
1.204.496.930.617
(135.486.529.099)
1.069.010.401.518

92.775.178.463
634.619.639.999
1.123.572.874.969
(123.641.993.770)
999.930.881.199

Rincian biaya pabrikasi adalah sebagai berikut:


Biaya pegawai
Suku cadang
Biaya kantor
Penyusutan aset tetap
Jaminan sosial
Biaya toll manufacturing
Pengembangan produk
Biaya pengadaan
Pengembangan manajemen,
Pendidikan dan pelatihan
Perjalanan dinas
Jumlah

Details of manufacturing expenses:


2014
25.375.234.906
11.033.907.420
9.786.917.107
7.854.791.965
9.633.366.066
24.439.474.451
1.031.635.510
-

2013
31.843.933.363
15.598.294.347
11.036.210.607
8.781.573.728
9.456.137.498
49.084.539.482
1.588.379.881
62.985.804

181.492.500
143.045.741
89.479.865.666

300.407.650
390.351.138
128.142.813.498

Berikut ini adalah rincian pembelian bahan baku dan barang jadi yang
melebihi 5% dari jumlah pembelian bersih:

Jumlah

Employees expenses
Supplies
Office expenses
Depreciation of fixed assets
Social security
Toll manufacturing fees
Product development
Procurement expenses
Management development, education and
training
Travel expenses
Total

The detail of purchase of raw materials and finished goods which


exceed 5% of total net purchases is as follows:

2014
Pihak Ketiga
PT Satya Abadi Pharma
PT Dirgantara Yudha Artha
PT Merapi Utama Pharma

Raw materials used


Direct labor
Manufacturing expenses
Total Manufacturing cost
Work in process:
At beginning of the year
At end of the year
Cost of goods manufactured
Finished goods
At beginning of the year
Purchases
Goods available for sale
At end of the year
Cost of good sold

2013

84.701.405.400
124.484.543.033
99.980.337.898

121.997.927.124

309.166.286.331

121.997.927.124

Third Parties
PT Satya Abadi Pharma
PT Dirgantara Yudha Artha
PT Merapi Utama Pharma
Total

Halaman 55 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 21 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

31. BEBAN PENJUALAN

31.SELLING EXPENSES
The detail of selling expenses are as follows:

Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut:


Pemasaran dan Distribusi
Gaji dan tunjangan
Beban kantor
Manfaat karyawan
Perjalanan dinas
Penyusutan aset tetap
Jaminan sosial
Pemeliharaan aset tetap
Pendidikan dan pelatihan
Jumlah

2014
66.693.354.342
76.993.448.911
22.273.076.502
696.246.070
2.785.412.683
4.821.479.399
3.995.408.729
617.741.319
94.183.796
178.970.351.751

32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Detail balance general and administrative expenses are as follow:

2014
47.566.863.068
28.095.478.245
7.651.565.076
643.519.592
1.495.987.380
2.877.742.427
1.513.405.998
434.522.594
1.163.251.514
206.020.242
91.648.356.136

33. KERUGIAN (KEUNTUNGAN) LAIN-LAIN NETO

Penghasilan bunga Jasa Giro


Rugi (Laba) Kurs Mata Uang Asing - Bersih
Kerugian penurunan nilai piutang usaha
Kerugian penurunan nilai piutang lain-lain
Kerugian penurunan nilai persediaan
Keuntungan atas pelepasan aset tetap
Pemulihan cadangan kerugian piutang usaha
Keuntungan atas klaim asuransi
Lain-lain bersih
Jumlah

Marketing and distribution


Salaries and allowance
Office expenses
Employees benefits
Travel expenses
Depreciation of fixed assets
Social security
Maintenance of fixed assets
Education and training
Total

32.GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban administrasi dan umum adalah sebagai berikut:


Gaji dan tunjangan
Beban kantor
Jaminan sosial
Pengembangan SDM
Pengembangan manajemen
Manfaat karyawan
Perjalanan dinas
Pemeliharaan aset tetap
Penyusutan aset tetap
Lainnya
Jumlah

2013
75.875.449.909
87.268.452.635
21.311.625.149
4.235.386.704
3.626.873.778
1.954.103.085
5.420.007.946
1.256.770.093
442.921.391
201.391.590.690

2013
71.007.467.098
39.860.376.533
10.727.593.940
2.369.068.335
2.175.000.000
6.337.683.389
2.936.633.542
2.331.740.711
950.170.993
12.190.903.003
150.886.637.544

Salaries and allowance


Office expenses
Social security
HR development
Management development
Employees benefit
Travel expenses
Maintenance of fixed assets
Depreciation of fixed assets
Others
Total

33.OTHER (GAINS) LOSSES - NET


2014
(493.638.474)
(4.333.913.596)
1.127.912.556
799.269.991
1.931.033.144
(29.063)
(142.090.057)
(3.425.392.251)
(4.536.847.750)

Dalam lain-lain bersih tahun 2014 terdapat beban selisih pajak yang
diterima dari restitusi dengan nilai tercatat dan pendapatan lainnya
berupa denda.

2013
(762.459.672)
Interest Income
14.970.498.688
(Gain) loss foreign exchange - net
1.719.678.013
Provision for impairment trade receivable
1.242.076.024 Provision for impairment others receivable
3.461.235.713
Provision for impairment inventory
(1.961.693.178)
Gain on disposal of asset
(443.083.774) Recovery from impairment trade receivable
(4.068.562.656)
Gain on insurance claim
3.437.482.328
Others net
17.595.171.486
Total
In 2014, others-net consist of the tax burden of the difference
between restitution to the carrying value and other income such as
penalty.

Halaman 56 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 22 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

34. BEBAN KEUANGAN

Bunga Pinjaman
Bunga Surat Berharga Yang Diterbitkan
Jumlah

34.FINANCE EXPENSES
2013
22.087.196.026
8.775.000.000
30.862.196.026

2014
35.299.198.115
3.698.333.334
38.997.531.449

35. PAJAK PENGHASILAN

35.INCOME TAX
Tax (expenses) benefits of the Company and its subsidiary consist of
the following :

Manfaat (beban) pajak Perseroan dan entitas anak terdiri dari :

2014
Beban Pajak Kini
Perseroan- Pajak Non Final
Entitas Anak - Pajak Non Final
Beban Pajak Kini
Manfaat (beban) Pajak Tangguhan
Perseroan
Entitas Anak
Manfaat Pajak Tangguhan
Jumlah

2013

(404.407.896)
(404.407.896)

Current Tax Expenses


Company - Current Tax Non Final
Subsidiary-Current Tax Non Final
Current Tax Expenses

(5.422.336.724)
(410.066.716)
(5.832.403.440)
(6.236.811.336)

6.578.915.711
2.231.236.237
8.810.151.948
8.810.151.948

Deffered Tax
Parent Company
Subsidiary
Deffered Tax
Total

a. Pajak Kini
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi
konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

a. Current tax
A reconciliation between income before tax per consolidated
statements of income and taxable income of the Company is as
follow:
2013

2014
Laba (Rugi) sebelum pajak menurut
laporan laba rugi komprehensif
konsolidasi
Dikurangi:
Rugi sebelum pajak entitas anak
Penurunan
keuntungan
belum
direalisasi atas transaksi induk
dengan entitas anak
Laba Sebelum Pajak Perseroan
Perbedaan temporer:
Manfaat karyawan
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Piutang dan piutang lain-lain - Bersih
Cadangan
Penurunan
dan
Penghapusan Persediaan
Perbedaan tetap:
Representasi dan jamuan
Beban rapat, Customer Relationship,
Customer Service dan Sponsorship
Beda penyusutan aset tetap
Penghasilan bunga deposito dan jasa
giro
Laba (rugi) kena pajak perseroan
Kompensasi kerugian tahun lalu
Rugi kena pajak setelah kompensasi

Interest Charge
Marketable Securities Expenses
Total

7.401.635.942

(63.032.747.250)

2.865.215.750

27.347.304.462

(3.256.143.358)
7.010.708.334

(1.731.035.691)
(37.416.478.479)

6.047.743.805

(19.590.229.816)

1.046.523.817

1.879.723.449

1.089.981.726

1.084.345.903

77.772.799

610.000.000

3.407.237.394
4.060.910.119

4.538.699.149
4.376.889.551

(86.703.948)
22.654.174.046
(44.672.859.580)
(22.018.685.534)

(155.809.337)
(44.672.859.580)
(44.672.859.580)

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena


pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan
belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak
penghasilan badan.

Income (Loss) before tax consolidated


statements of comprehensive income
Deduct:
Loss before tax Subsidiary
Decrease in unrealized profit from
transaction between the company and its
subsidiaries
Income Before Tax of the Company
Temporary difference:
Employee benefits
Provision for account receivable and other
receivable-Net
Provision and write off for inventories
Permanent difference:
Representation and entertainment
Meeting expenses, sponsorhip, costumer
relationship & services
Difference of depreciation fixed asset
Income interest on time deposits and
current accounts
Taxable income (loss) of the company
Compensation losses last year
Taxable loss of the Company

In these consolidated financial statements, the amount of taxable


income is based on preliminary calculations, as the Company has
not yet submitted its corporate income tax returns.

Halaman 57 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 23 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

35. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)

35.INCOME TAX (Continued)

a. Pajak Kini (lanjutan)


Perhitungan beban dan lebih bayar pajak kini perseroan adalah
sebagai berikut:

a. Current tax (Continued)


Current tax expenses and overpayment of the Company are
computed as follows:
2013

2014
Liabilitas pajak kini 25%
Dikurangi pajak dibayar dimuka:
PPh Pasal 22
PPh Pasal 25

227.700.887
2.515.394.148

10.825.966.752

Jumlah pajak lebih (kurang) bayar

2.743.095.035

10.825.966.752

b. Aset / (Liabilitas) Pajak Tangguhan


1 Januari /
January 1, 2014
Cadangan kerugian
nilai piutang

penurunan

Penyisihan persediaan usang


Kewajiban manfaat karyawan
Rugi Fiskal
Keuntungan belum direalisasi atas
transaksi
Perseroan
dengan
entitas anak
Jumlah

Cadangan kerugian
nilai piutang

penurunan

Penyisihan persediaan usang


Kewajiban manfaat karyawan
Rugi Fiskal
Penyusutan Aset Tetap
Keuntungan belum direalisasi atas
transaksi Perseran dengan entitas
anak
Jumlah

Current tax payable25%


Deducted prepaid tax:
Income tax Art 22
Income tax Art 25
Total tax overpayment
/(underpayment)

b. Deffered Tax Asset / (Liabilities)


Kredit/(Beban) ke
31 Desember /
Laporan Laba Rugi/
December 31, 2014
Credit / (Charge) to
Statements Of Income

8.145.702.881

446.273.122

8.591.976.003

3.077.570.267
8.061.272.737
12.176.263.354

(227.969.786)
1.985.269.638
(7.221.940.576)

2.849.600.481
10.046.542.375
4.954.322.778

4.514.423.139
35.975.232.378

(814.035.838)
(5.832.403.440)

3.700.387.301
30.142.828.938

1 Januari /
January 1, 2013

Kredit/(Beban) ke
Laporan Laba Rugi/
Credit / (Charge) to
Statements Of Income

7.379.177.214

766.525.667

8.145.702.881

2.687.678.279
12.348.420.443
(197.377.568)

389.891.988
(4.287.147.706)
12.176.263.354
197.377.568

3.077.570.267
8.061.272.737
12.176.263.354
-

4.947.182.062
27.165.080.430

(432.758.923)
8.810.151.948

4.514.423.139
35.975.232.378

Provision for doubtful


Accounts
Provision for inventory
obsolescence
Employee benefit liabilities
Fiscal Loss
Unrealized profit from
transactions between the
Company and subsidiaries
Total

31 Desember /
December 31, 2013
Provision for doubtful
Accounts
Provision for inventory
obsolescence
Employee benefit liabilities
Fiscal loss
Depreciation
Unrealized profit from
transactions between the
company and subsidiaries
Total

Halaman 58 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 24 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

36. INFORMASI SEGMEN USAHA

36.SEGMENTAL INFORMATION

Struktur organisasi Perseroan dan entitas anak serta sistem pelaporan


keuangan intern belum dirancang berdasarkan produk dan jasa
individual atau kelompok produk dan jasa terkait. Oleh sebab itu,
untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perseroan dan anak
Perseroan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan
risiko dan hasil terkait dengan produk yang dihasilkan yaitu: obat, alat
kesehatan dan produk lain.

The organizational structures of the Company and its subsidiaries, as


well as their financial reporting system, have not been designed
based on individual product and services. Accordingly business
segmental information of the Company and its subsidiaries is
presented based on judgment risk and result of related product
which are medicine, medical devices and other product.

Informasi segmen Perseroan disajikan menurut pengelompokan


kegiatan usaha yaitu distribusi berdasarkan geografis dibagi dalam 5
wilayah yang terdiri dari wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan,
Sulawesi dan Bali, NTB serta Indonesia Timur.

Corporate segment information is presented according to the


grouping of business activities is based on the geographical
distribution is divided into five regions consisting of Sumatra, Java,
Kalimantan, Sulawesi and Bali, West Nusa Tenggara and East
Indonesia.
2014

Alat Kesehatan
dan produk
lainnya/ Medical
Devices & Others

Obat/ Medicine

983.719.559.639

Penjualan Bersih/ Net sales

Jawa
Aset/ Asset
Jumlah Aset/ Total asset

1.071.484.002.147

Engineering
Pharmaceutical

396.042.742.828

Sumatera
94.735.988.375

Kalimantan

Aliansi Strategis

1.674.275.648

Sulawesi

Jumlah/ Total

Bali, NTB &


Indonesia Timur

231.160.518.027

49.234.988.437

Total

29.559.928.978

37.161.162.256

15.402.193.650

1.248.343.275.406

11.359.654.604

12.530.620.467

8.140.395.062

312.426.176.597

Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensif Income


Laba Kotor/Gross profit

1.381.436.578.115

Halaman 59 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 25 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

36. INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)

36.SEGMENTAL INFORMATION (Continued)

Obat/ Medicine
Penjualan Bersih/ Net sales

929.528.898.433

Jawa
Aset/ Asset
Jumlah Aset/ Total asset

Alat Kesehatan
dan produk
lainnya/ Medical
Devices & Others
407.689.959.720

Sumatera

1.140.212.469.270

94.296.567.596

2013
Engineering
Pharmaceutical

Aliansi Strategis
-

279.333.557

Kalimantan

Sulawesi

17.985.170.330

31.792.838.751

Jumlah/ Total

Bali, NTB &


Indonesia Timur
10.223.623.248

1.337.498.191.710

Total
1.294.510.669.195

Laba Rugi Komprehensif/ Statements of Comprehensif Income


Laba Kotor/ Gross profit

52.764.174.678

251.998.352.823

14.091.624.335

37. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

Jumlah Liabilitas
Jumlah Liabilitas Moneter Bersih

Jumlah Liabilitas
Jumlah Liabilitas Moneter Bersih

2014

18.310,91
599.276,34

227.787.720
7.454.997.704
7.682.785.424

USD
EURO

599.423,43
6.501,33

7.456.827.515
100.735.462
7.557.562.977
125.222.447

USD
USD

USD
EURO
SGD

337.567.310.511

Rp

USD
USD

Mata Uang Asing


Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Jumlah asset
Liabilitas
Utang Usaha

7.799.119.242

37.MONETERY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN


CURRENCIES

Mata Uang Asing


Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Jumlah asset
Liabilitas
Utang Usaha

10.914.039.433

2013

Assets
Cash and cash equivalent
Trade accounts receivable
Total assets
Liabilities
Trade accounts payable
Total liabilities
Total Liabilities Net Monetary

Rp

111.177,11
168.359,62

1.355.137.736
2.052.135.408
3.407.273.144

2.437.880,78
12.966,91
523,82

29.715.328.827
218.122.075
5.034.361
29.938.485.263
(26.531.212.119)

Assets
Cash and cash equivalent
Trade accounts receivable
Total assets
Liabilities
Trade accounts payable

Total liabilities
Total Liabilities Net Monetary

Halaman 60 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 26 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

38. KUASI-REORGANISASI

38.QUASI-REORGANIZATION

Krisis ekonomi yang telah terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang
disebabkan oleh melemahnya secara drastis nilai Rupiah terhadap
mata uang asing dan beberapa faktor makro ekonomi lainnya seperti
meningkatnya tingkat suku bunga pinjaman, ketatnya likuiditas, serta
turunnya tingkat kepercayaan investor memberikan dampak buruk
terhadap perekonomian Indonesia pada waktu itu. Posisi akumulasi
saldo negatif per tanggal 30 September 2011 (sebelum kuasireorganisasi) Perseroan masih mencatat defisit sebesar
Rp57.661.903.925. Meskipun saldo defisit Perseroan masih berjumlah
signifikan, Perseroan telah berhasil membukukan laba bersih sebesar
Rp79.004.412.278 sejak tahun 2004 hingga tahun 2010.

Economic crisis that has occurred in the middle of 1997 due to


weakening value of Rupiah drastically decrease to foreign currency
and some macroeconomic factors like increase borrowings interest,
tight liquidity and also decrease in the level confidence of investor,
that give bad effect to indonesias economic. Accumulated deficit as
of September 30, 2011 (before quasi reorganization) Company still
have deficit Rp57.661.903.925. Although deficit Company has
significant value, Company already booked net income
Rp79,004,412,278 since 2004 up to 2010.

Sehubungan dengan potensi pendapatan yang akan diperoleh pada


masa yang akan datang, Perseroan berencana untuk melakukan kuasireorganisasi
untuk
merestrukturisasi
ekuitasnya
dengan
menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aset dan
liabilitasnya, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
51 (revisi 2003) tentang Akuntansi Kuasi-Reorganisasi (PSAK 51).

With the potential income will obtained in the future, Company have
plan to quasi reorganization for restructure the equity with loss the
deficit and revaluation all asset and liabilities, based on Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan 51 (revised 2003) about Akuntansi
Kuasi-Reorganisai (PSAK 51).

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) pada tanggal 28


Desember 2011 telah menyetujui pelaksanaan kuasi-reorganisasi,
yang didokumentasikan dalam Laporan Hasil Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa No. 685/XII/2011 yang dibuat dihadapan M.Nova
Faisal, SH., M.Kn, Notaris di Jakarta.

General Meeting Extraordinary Shareholders dated December 28,


2011 has approved the implementation of the quasi-reorganization,
as documented in the Report of the General Meeting of the
Shareholders' Extraordinary No. 685/XII/2011 made before M.Nova
Faisal, SH., M.Kn, Notary in Jakarta.

Langkah kuasi-reorganisasi tersebut diatas merupakan awal dari


serangkaian langkah yang akan ditempuh Perseroan dalam
mengupayakan kesinambungan usaha maupun pertumbuhan jangka
panjang yang berkelanjutan. Direksi berkeyakinan bahwa Perseroan
memiliki prospek usaha yang baik di masa depan berdasarkan
kekuatan dan sumber daya yang dimilikinya sebagaimana tercakup
dalam rencana usaha jangka panjang Perseroan.

The above quasi-reorganisation is the first step of a series of steps


which the Company will take in an efforts to sustain its going
concern while also achieving sustainable long-term growth. The
Directors are confident of the future prospects of the Company on
the basis of its strengths and resources, as outlined in the long term
business plan of the Company.

Kuasi-reorganisasi yang telah dilaksanakan Perseroan pada tanggal 30


September 2011 sesuai dengan peraturan yang berlaku dan PSAK
No.51 (Revisi 2003) Akuntansi Kuasi-Reorganisasi yang
menghasilkan kenaikan penilaian kembali nilai wajar aset bersih
sebesar Rp 260.955.748.932 yang terdiri dari aset tetap sebesar
Rp252.089.087.407 dan aset tidak lancar yang kan ditinggalkan
sebesar Rp8.866.661.523. Manajemen Perseroan membukukan
kenaikan penilaian kembali nilai wajar aset bersih setelah Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2011 serta
persetujaan dari Badan Pengawasan Pasar Modal tentang kuasireorganisasi tersebut.

The quasi-reorganisation held as at 30 September 2011 in


accordance with prevailing regulations and PSAK No. 51 (Revised
2003) Accounting for Quasi- Reorganisation, resulting in a
revaluation uplift in the fair value of the net assets of
Rp260,955,748,932 which consists of fixed assets of
Rp252,089,087,407 and Non current assets to be abandoned
amounted Rp8,866,661,523. Management of the Company booked
the revaluation uplift in the fair value of the net asset after the
Extraordinary General Shareholders Meeting on 28 Desember
2011and also approval from Indonesian Capital Market and
Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) about the
quasi-reorganisation.

Dengan kuasi-reorganisasi tersebut, Perseroan mengeliminasi saldo


akumulasi kerugian per tanggal 30 September 2011 sebesar Rp
57.661.903.925, untuk komponen ekuitas sebagai berikut:

By a quasi-reorganization, the Company eliminated the balance of


accumulated losses as of 30 September 2011 of Rp 57,661,903,925,
for the equity component as follows:

Akumulasi kerugian
Kenaikan penilaian kembali nilai wajar
aset
Selisih Penilaian Aset dan liabilitas

(57.661.903.925)
260.955.748.932
203.293.845.007

Accumulated Losses
Increase in fair value revaluation of assets
Difference if Revaluation Assets

(57.661.903.925)
260.955.748.932
203.293.845.007

Halaman 61 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 27 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

38. KUASI-REORGANISASI (Lanjutan)

38.QUASI-REORGANIZATION (Continued)

Penentuan dari nilai wajar aset Perseroan didasarkan pada penilaian


pada tanggal 13 Desember 2011 yang dilakukan oleh penilai
independen KJPP Antonius Setiady dan Rekan dalam laporannya No.
KJPP ASR-2011-140.A, KJPP ASR-2011-140.B dan KJPP ASR-2011-140.C
tanggal 13 Desember 2011 dengan menggunakan pendekatan
perbandingan data pasar untuk aset tanah dan metode biaya
pengganti terdepresiasi untuk aset bukan tanah.

Determination of fair value is based on the valuation of Company


assets on December 13, 2011 conducted by an independent
appraiser KJPP Setiady Antonius and Associates in its report No. KJPP
ASR-2011-140.A, KJPP ASR-2011 ASR-KJPP 140.B and 140.C-2011,
dated December 13, 2011 using the market value approach for land
and depreciated replacement cost method for the asset except land.

Laporan posisi keuangan konsolidasian setelah kuasi-reorganisasi per


tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:

The consolidated statements of financial position before and after


quasi-reorganisation as at September 30, 2011 were as follows:

Aset lancar
Aset tidak lancar
Total Aset
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Ekuitas
Total Liabilitas & Ekuitas

Sebelum Kuasi / Before


Quasi
765.836.959.585
146.831.051.976
912.668.011.561
540.305.401.366
44.945.433.250
327.417.176.945
912.668.011.561

Penyesuaian /
Adjustment
260.955.748.932
260.955.748.932
260.955.748.932
260.955.748.932

Setelah Kuasi / After Quasi


765.836.959.585
407.786.800.908
1.173.623.760.493
540.305.401.366
44.495.433.250
588.372.925.877
1.173.173.760.493

Current assets
Non current assets
Total Assets
Current liability
Non current liability
Equity
Total Liability & Equity

Pada laporan keuangan tahun buku 2011 dan seterusnya (selama 10


tahun) diungkapkan bahwa akun-akun ekuitas, saldo laba (defisit)
belum ditentukan penggunaannya senilai Rp(71.642.381.619) dan
saldo laba ditentukan penggunaannya senilai Rp13.980.466.188
dieliminasi dengan wajar aset dan liabiltas Perseroan dan entitas anak
sebesar Rp260.955.748.932 sehingga dilakukan pembentukan akun
selisih penilaian aset dan liabilitas kuasi reorganisasi sebesar
Rp203.293.844.501.

In the financial statements of 2011 and beyond (10 years) is


disclosed that the accounts of the equity, retained earnings (deficit)
unappropriated amounted to Rp (71,642,381,619) and retained
earnings- appropriated amounted to Rp13,980,466,188 have been
eliminated by fair value assets and liabilties Company and its
subsidiaries amounted to Rp260,955,748,932 and then it has been
created difference of revaluation asset and liabilities quasireorganization account amounted to Rp203,293,844,501.

Kuasi-reorganisasi hanya dilakukan oleh Perseroan dengan menilai


kembali nilai wajar aset yang dimiliki oleh Perseroan dan entitas anak,
sehingga terdapat perbedaan data-data keuangan Entitas anak yang
tercantum dalam Laporan Keuangan Entitas Anak dan Laporan
Keuangan Konsolidasian, sebagai berikut:

Quasi-reorganization is only performed by the Company to reassess


the fair value of assets owned by the Company and its Subsidiaries,
so there are differences in the financial data contained in
Subsidiaries Subsidiaries Financial Statements and Consolidated
Financial Statements, as follows:
2014

Laporan Keuangan Entitas Anak/


Financial statements subsidiaries
Jumlah Aset

629.606.858.107

Laporan Keuangan
Konsolidasian/
Consolidated financial
statements
642.800.098.360

Perbedaan/
Differences
13.193.240.253

Total Assets

2013
Laporan Keuangan Entitas Anak/
Financial statements subsidiaries
Jumlah Aset

593.843.160.580

Laporan Keuangan
Konsolidasian/
Consolidated financial
statements
607.036.400.833

Atas perbedaan efek revaluasi dan kebijakan aset tetap ini dicatat pada
saat proses penyajian laporan keuangan konsolidasian Perseroan, baik
atas penambahan harga perolehan maupun beban penyusutan untuk
periode berjalan.

Perbedaan/
Differences
13.193.240.253

Total Assets

The difference are recorded at the time of the presentation of


consolidated financial statements of the Company, whether the
additional acquisition cost and depreciation expense for the period.

Halaman 62 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 28 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

39. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK-PIHAK BERELASI

39.RELATED PARTIES TRANSACTIONS

a. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi


Berikut adalah rincian sifat hubungan dengan pihak berelasi
Pihak Berelasi/
Related Parties
PT Indofarma Global Medika
PT Bank Mandiri Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

PT Bank Syariah Mandiri

PT Rajawali Nusantara Indonesia- RNI


(Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk

PT Bio Farma

a. Related parties transactions


The nature of relationship with the related parties is summarized
as follows:
Sifat dari transaksi/
Sifat dari hubungan/
Nature of transaction
Nature of relationship
Penyertaan Modal/Capital Investment

Entitas anak / Subsidiary


Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling
shareholder
Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling
shareholder
Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling
shareholder
Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling
shareholder
Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling
shareholder
Dimiliki oleh pemegang saham
pengendali yang sama/
Owned by the same controlling
shareholder

Persyaratan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sama dengan pihak


ketiga. Rincian transaksi kepada pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:

Beban Bunga Pinjaman & Provisi


PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk

Kas dan setara kas/


Cash and cash equivalent
Kas dan setara kas; Pinjaman Bank/
Cash and cash equivalent; Borrowing

Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade


Receivable dan Trade Payable
Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade
Receivable dan Trade Payable

Piutang Usaha dan Utang Usaha/ Trade


Receivable dan Trade Payable

The terms of transactions with related parties are the same as


those that would result from transactions between wholly third
parties. The details of sales to and purchases from related parties
are as follows:

2014
Penjualan
PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Jumlah
Persentase dari penjualan
Pembelian
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT RNI (Persero)
Bio Farma
Jumlah
Persentase dari pembelian
Penghasilan Bunga
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk

Kas dan setara kas/


Cash and cash equivalent

2013

769.105.343
10.587.165.333
11.356.270.676
0,82%

2.105.529.682
5.424.871.975
7.530.401.657
0,56%

246.305.630
648.994.070
8.854.910.793
9.750.210.493
1,23%

244.374.503
1.097.629.187
223.224.040
1.565.227.730
0,25%

493.638.474

762.459.672

35.299.198.115

22.087.196.026

Sales
PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Total
Percentage of sales
Purchasing
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT RNI (Persero)
Bio Farma
Total
Percentage of purchasing
Interest income
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
Provision and interest income
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk

Halaman 63 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 29 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

39. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)

39.RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued)


b. Balance with related parties

b. Saldo dengan pihak-pihak berelasi

2013

2014
Aset
Kas dan setara kas
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Piutang Usaha
PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Jumlah
Persentase dari jumlah aset
Liabilitas
Utang usaha
PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Bio Farma (Persero)
Utang bank
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
Jumlah
Persentase dari jumlah liabilitas

103.410.135.938
618.267.760

89.818.775.588
604.446.823

1.621.294.437
6.923.495.437
112.573.193.572
12,19%

1.386.641.059
1.452.454.133
93.262.317.603
7,85%

1.425.132.938
1.540.689.505
-

901.530.383
1.519.636.097
314.064.637

223.779.656.509
226.745.478.952
33,02%

199.154.049.563
201.889.280.680
37,49%

Assets
Cash and cash equivalen
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Trade account receivables
PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
Total
Percentage of total assets
Liabilities
Account payables
PT RNI (Persero)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk
PT Bio Farma (Persero)
Bank borrowing
PT Bank Mandiri (Pesero) Tbk
Total
Percentage of total liabilities

c. Transactions with subsidiaries


On December 20, 2012, the Company has signed a publishing
agreement Medium Term Notes (MTN) 1 2012 amounting to
Rp120 Billion by the arranger to guarantee current receivables
and inventories. Furthermore, in connection with the business
development plan in the year 2013-2014, the Company has
agreed to allocate a portion of the proceeds from the MTN
issuance amounting to Rp100 billion to support IGM business plan
development refers to agreement no. 2574/DIR/XII/2012 dated
December 28, 2012 related to Allocation Agreement Debt
Issuance MTN to PT IGM of Rp100 billion.

c. Transaksi dengan Entitas Anak


Pada tanggal 20 Desember 2012, Perseroan telah menandatangani
perjanjian penerbitan Medium Term Notes (MTN) 1 2012 sebesar
Rp120 Milyar dengan pihak arranger dengan jaminan piutang lancar
dan persediaan. Selanjutnya sehubungan dengan rencana
pengembangan bisnis pada tahun 2013-2014, Perseroan telah
menyetujui untuk mengalokasikan sebagian dari dana hasil
penerbitan MTN tersebut yaitu sebesar Rp100 Milyar untuk
mendukung rencana pengembangan bisnis IGM mengacu perjanjian
no. 2574/DIR/XII/2012 tanggal 28 Desember 2012 mengenai
Perjanjian Hutang Piutang Alokasi Dana Penerbitan MTN kepada PT
IGM sebesar Rp100 Milyar.
Pada tanggal 20 Desember 2014 MTN tersebut telah dilunasi.

The MTN has been paid on date.

40.
43 INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR

40.FINANCIAL INSTRUMENTS AND FAIR VALUE


The following table sets forth the carrying values and estimated fair
values of Company financial assets and liabilities as of December 31,
2014 and 2013:

Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar atas
aset dan liabilitas keuangan Perseroan pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013:

2014

Nilai Tercatat

Nilai Wajar

Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha-bersih
Piutang lain-lain-bersih
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Pajak dibayar dimuka
Jumlah

135.754.602.477
196.478.418.634
11.767.384.919
20.396.249.632
155.585.955
202.084.093.243
566.636.334.860

135.754.602.477
196.478.418.634
11.767.384.919
20.396.249.632
155.585.955
202.084.093.243
566.636.334.860

Financial Assets
Cash and cash receivables
Trade receivables - net
Other receivables - net
Advance and prepaid expenses
Financial Assets available for sale
Prepaid taxes
Total

Liabilitas Keuangan
Pinjaman bank
Utang usaha
Uang muka penjualan
Biaya yang masih harus dibayar
Surat Berharga Yang Diterbitkan
Utang sewa guna usaha
Jumlah

223.779.656.509
334.684.118.813
11.457.015.667
17.243.007.947
74.436.266
587.238.235.203

223.779.656.509
334.684.118.813
11.457.015.667
17.243.007.947
74.436.266
587.238.235.203

Financial Liabilities
Bank Borrowings
Trade Payables
Customers advance
Accrued expenses
Marketable Securi
Lease liabilities
Total

Halaman 64 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 30 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

40. INSTRUMEN KEUANGAN DAN NILAI WAJAR (Lanjutan)

40.FINANCIAL INSTRUMENTS AND FAIR VALUE (Continued)


31 Desember 2013/ December 31, 2013
Nilai Wajar
Nilai Tercatat

Aset Keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha-bersih
Piutang lain-lain-bersih
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Aset tersedia untuk dijual
Pajak dibayar dimuka
Jumlah

121.432.026.244
273.388.733.369
12.464.438.595
19.057.457.713
155.585.955
186.080.227.736
612.578.469.612

121.432.026.244
273.388.733.369
12.464.438.595
19.057.457.713
155.585.955
186.080.227.736
612.578.469.612

Financial Assets
Cash and cash receivables
Trade receivables - net
Other receivables - net
Other financial assets
Assets available for sale
Prepaid taxes
Total

Liabilitas Keuangan
Pinjaman bank
Utang usaha
Uang muka penjualan
Biaya yang masih harus dibayar
Surat Berharga Yang Diterbitkan
Jumlah

199.154.049.563
304.641.011.888
3.734.743.187
41.750.117.103
119.253.853.328
668.533.775.069

199.154.049.563
304.641.011.888
3.734.743.187
41.750.117.103
119.253.853.328
668.533.775.069

Financial Liabilities
Bank Borrowings
Trade Payables
Customers advance
Accrued expenses
Lease liabilities
Total

41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS

Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan


sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan dan
mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau
dan mengandalkan penerapan penanganan risiko. Tujuan Manajemen
Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Perseroan.

Risk management Policy is a structured and systematic guidance in


identifying, measuring, mapping and developing alternative risk
management, as well as in monitoring and relying on the application
of risk management. Risk Management objectives are to increase
guarantees achievement of its targets.

Sebagai Perseroan farmasi dengan produk utama obat generik berlogo


(OGB), Indofarma beroperasi pada bisnis yang berisiko cukup tinggi.
Secara ringkas, risiko yang dihadapi Perseroan dan langkah-langkah
mitigasinya adalah sebagai berikut:
a. Faktor Risiko Keuangan
Risiko Kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang
diberikan kepada outlet. Perseroan telah mengambil beberapa
kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu
untuk memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada
outlet yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit
yang baik. Perseroan juga memberlakukan kebijakan dimana semua
pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus
melalui prosedur verifikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit
untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Perseroan,
antara lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur
piutang serta pemberian diskon untuk pembayaran tunai guna
mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk
mengurangi risiko kredit, Perseroan akan menghentikan penyaluran
semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar.

As a pharmaceutical company with major products of generic drugs


Product (OGB), Indofarma operate at sufficiently high risk business.
Briefly , the risks faced the Company and mitigation measures are as
follows:
a. Financial Risk Factors
Credit Risk
The Company is exposed to credit risk arising from the credit
ranted to its outlets.To mitigate this risk, the Company has
policies in place to ensure that sales of products are made only to
creditworthy customers with proven track record or good credit
history. It is the Company's policy that all customers who wish to
trade on credit are subject to credit verification procedures and
the credit limitation for some outlets. The other preventive
actions taken by the Company are as follows: the intensive
monitoring on the receivables amount and aging, and granting
discount for cash payment to reduce the uncollectible receivables.
To minimize credit risk, the Company will hold all products
distribution to defaulted customers.

Tabel di bawah ini menggambarkan eksposur maksimum risiko kredit


dan konsentrasi risiko yang dimiliki Perseroan dan entitas anak:

The following table represents the maximum exposure to credit


risk and concentration risk of the Company and its subsidiary:

2014
Kas dan setara kas
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Aset tersedia untuk dijual
Jumlah

2013

135.754.602.477
196.478.418.634
11.767.384.919
155.585.955
344.155.991.985

Risiko Likuiditas
Perseroan mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan
melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan
setara kas yang cukup.

121.432.026.244
273.388.733.369
12.464.438.595
155.585.955
407.440.784.163

Cash and cash equivalent


Trade receivables
Others receivable
Available for sale

Total

Liquidity Risk
The Company manages its liquidity in financing its working capital
and repayment of matured loan by providing sufficient cash and
cash equivalents.

Halaman 65 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 31 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)

41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS (Continued)

Risiko Likuiditas (Lanjutan)


Tabel dibawah ini menganalisis liabilitas keuangan yang diselesaikan
secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa
sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual.

Lebih dari 1 tahun /


Over than 1 years

Kurang dari 1 tahun /


Less than 1 years
2014
Pinjaman Bank
Utang Usaha
Uang Muka Penjualan
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Jumlah

223.779.656.509
334.684.118.813
11.457.015.667
17.243.007.947
587.163.798.936

8.676.581.799
8.676.581.799

2014
Bank Borrowings
Trade Payables
Custumer Advanes
Accrued Expenses
Total

Lebih dari 1 tahun /


Over than 1 years

Kurang dari 1 tahun /


Less than 1 years
2013
Utang Bank
Utang Usaha
Uang Muka Penjualan
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Surat Berharga Yang Diterbitkan
Jumlah

Liquidity Risk (Continued)


The table below analyses financial liabilities into relevant
maturity grouping based on the remaining period to the
contractual maturity period.

199.154.049.563
304.641.011.888
3.734.743.186
41.750.117.104
119.253.853.328
668.533.775.069

2013
Bank Borrowings
Trade Payables
Custumer Advanes
Accrued Expenses
Marketable Securities
Total

Besarnya proporsi penjualan kepada Pemerintah yang biasanya


terjadi menjelang akhir tahun, sementara proses produksi harus
dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer
kekurangan likuiditas.

High sales share the Government that is usually realized in the


very late month of the year, whereas raw materials procurement
and production process must be carried out far earlier, lead to
risk of temporarily cash flow mismatch.

Guna mengatasi masalah ini, pada tahun 2014 Perseroan berupaya


mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada Bank
Mandiri. Pada 2014, Perseroan telah menandatangani komitmen
pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari 50%
aset. Di masa yang akan datang, Perseroan masih harus mendanai
kebutuhan modal kerjanya dengan fasilitas bank.

To overcome this problem, in 2014 Company attempted to


maintain a working capital loan commitment to Bank Mandiri.
The company has signed a commitment to working capital loans
by guaranteeing more than 50% of assets. In the future, the
Company still has to fund their working capital needs with bank
facilities.

Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, Perseroan berhasil


meningkatkan efisiensi mengelola modal kerja sehingga menekan
biaya bunga.

By managing supply chain better than last periode, the Company


succeeded to improve working capital effiency so it can decrease
interest cost.

Risiko Pasar
Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko
pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku
bunga dan risiko harga lainnya seperti risiko perubahan harga
komoditas.

Market Risk
Market risk is the risk that the fair value of future cash flows of a
financial instrument will fluctuate because of changes in market
prices. Market prices comprise three types of risk : interest rate
risk, currency risk, and other price risk, such as commodity price
change risk.

Halaman 66 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 32 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)

41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS (Continued)

Risiko Pasar (Lanjutan)


1. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perseroan
dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dan
Dolar AS. Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Perseroan
membeli alat-alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing,
antara lain Dolar AS, Euro atau harga yang secara signifikan
dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang
asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar
internasional. Perseroan akan menghadapi risiko mata uang asing jika
pendapatan dan pembelian Perseroan dalam mata uang asing tidak
seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Perseroan
tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju
pertukaran mata uang asing. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan
merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup untuk
pembelian produk impor, pemantauan mata uang asing yang intensif
serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.

Market Risk (Continued)


1. Foreign Exchange Risk
The reporting currency is Rupiah. The Companys financial
performance is influenced by the fluctuation in the exchange rate
between Rupiah and US Dollar. Besides loans, the Company also
purchases medical equipment and raw materials using foreign
currencies, such as US Dollar, Euro or which price is significantly
influenced by their benchmark price movements in foreign
currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international
markets. The Company has exposure to foreign currency risk if
the revenue and purchases of the Company denominated in
foreign currency are not evenly matched in terms of quantity or
timing. Currently, the Company does not implement any formal
hedging policy for foreign exchange exposure. The Company
plans for the proper buying of foreign currencies for the import
purchase, intensive foreign currency monitoring, and proper
timing in purchasing to reduce the foreign currency risk.

2. Risiko Harga
Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada
bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga masih
menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri
farmasi di Indonesia.
Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka
panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat
fluktuatif.

2. Price Risk
So Far, domestic pharmaceutical industry is highly dependent on
imported raw materials. Therefore, price remains the main factor
significantly effecting pharmaceutical industry in Indonesia.

3. Risiko Tingkat Suku Bunga Arus Kas dan Nilai Wajar


Risiko tingkat suku bunga Perseroan timbul dari pinjaman jangka
panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga
mengambang mengekspos Perseroan terhadap risiko suku bunga arus
kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap
mengekspos Perseroan terhadap risiko nilai wajar suku
bunga.Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan hampir
60%pinjaman dalam instrumen dengan tingkat suku bunga tetap.
Selama 2014 dan 2013, pinjaman Perseroan pada tingkat suku bunga
mengambang didenominasikan dalam Rupiah dan Dolar AS. Risiko
tingkat suku bungadari kas dan piutang non-usaha tidak signifikan.

3. Cash Flow and Fair Value Interest Risk


The Companys interest rate risk arises from long-term
borrowings. Borrowings issued at floating rates expose the Group
to cash flow interest rate risk. Borrowings issued at fixed rates
expose the Group to fair value interest rate risk. The Groups
policy isto maintain approximately 60% of its borrowings in fixedrate instruments. During 2014 and 2013, the Groups borrowings
at floating rate weredenominated in the Rupiah and US Dollar.
The interest rate risk from cash and non-trade receivables is
notsignificant.

Pada akhir periode pelaporan, saldo pinjaman dengan tingkat suku


bunga mengambang dan kontrak swap tingkat suku bunga adalah
sebagai berikut:

As at the end of the reporting period, the Group has the following
floating rate borrowings and interest rate swap contracts
outstanding:

Indofarma overcomes the threat by making long-term contracts


that allow the Company renegotiate term and price that have
been agreed upon.

2014
Pinjaman bank jangka panjang
Eksposur neto atas risiko arus kas tingkat suku
bunga

2013
-

15.627.107.799

Long-term bank borrowings


Net exposure to cash flow interest rate risk

15.627.107.799
Perseroan menganalisis ekposure tingkat bunga secara dinamis.
Berbagai skenario disimulasikan dengan mempertimbangkan
berbagai pembiayaan kembali, pembaharuan yang ada, serta
alternatif pembiayaan dan lindung nilai

The company analyses its interest rate exposureon a dynamic


basis.Various scenarios are simulated taking into consideration
refinancing, renewal of existing position, alternatif financing and
hedging.

Untuk setiap simulasi,pergerakan tingkat suku bunga yang sama


digunakan untuk seluruh mata uang. Berdasarkan skenario ini,
Perseroan menghitung dampak laba atau rugi dari pergerakan tingkat
suku bunga. Skenario-skenario tersebut dijalankan hanya untuk
liabilitas yang mewakili posisi utama yang dikenakan bunga. Simulasi
dilakukan setiap kuartal untuk membuktikan bahwa potensi kerugian
maksimum masih dalam batasan yang diberikan manajemen.

Based on these scenarios, the Group calculates the impact on


profit or loss of a defined interest rate shift. For each simulation,
the same interest rate shift is used for all currencies. The
scenarios are run only for liabilities that represent the major
interest-bearing positions. The simulation is done on a quarterly
basis to verify that the maximum loss potential is within the limit
given by the management.

Halaman 67 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 33 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)

41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS (Continued)

b. Manajemen Risiko Permodalan


Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk
memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung
bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak
diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu.

b. Capital Risk Management


The primary objective of the Company's capital management is to
ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support
its business and maximize shareholder value. The Company is not
required to meet any capital requirements.

Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan


usahanya dalam rangka memaksimumkan kekayaan para pemegang
saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap
Perseroan dan untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk
mengurangi biaya permodalan.

The company's manages its capital to safeguard the company


ability to continue as a going concern in order to maximize the
return to shareholders and benefits for other stakeholders, and to
maintain optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang dapat


diatribusikan kepada pemilik Perseroan (terdiri dari modal saham,
tambahan modal disetor, dan saldo laba) dan pinjaman dan utang
bersih (terdiri dari sewa pembiayaan, utang bank dikurangi dengan
saldo kas dan setara kas). Perseroan ataupun entitas anak tidak
diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu.

The capital structure of the Company consists of equity


attributable to owners of the Company (consists of share capital,
additional paid-in capital and retained earnings) and net of loans
and payables (consists of lease liabilities, loans payable to banks
net off cash and cash equivalents). Neither the Company nor the
subsidiaries are subject to externally imposed capital
requirements.
The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net
debt divided by total equity attributable to equity holders of the
parent entity. The Company policy is to maintain its gearing ratio
within the range of gearing ratio of the leading companies in
Indonesia in order to secure access to finance at a reasonable
cost.

Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan rasio


pengungkit (gearing ratio) yang merupakan total pinjaman berdapak
bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk. Kebijakan Perseroan adalah menjaga rasio
pengungkit dalam kisaran dari Perseroan terkemuka di Indonesia
untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang
rasional.

Halaman 68 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 34 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan)

41.FINANCIAL RISK MANAGEMENTS (Continued)

b. Manajemen Risiko Permodalan (Lanjutan)

b. Capital Risk Management (Continued)


2014

Pinjaman Bank
Utang Sewa Pembiayaan
Surat Berharga Yang Diterbitkan
Total pinjaman yang berdapat bunga
Total ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Rasio Pengungkit

2013

223.779.656.509
74.436.266
223.854.092.776

199.154.049.563
236.499.998
119.253.853.328
318.644.402.889

591.958.092.767
37,82%

590.793.367.889
53,93%

Bank Borrowing
Lease Liabilities
Marketable Securities
Total Bearing loans
Total equity attributable to equity
holders of parent entity
Gearing ratio

Risiko Perekonomian
Kinerja bisnis Indofarma, terutama dipasar reguler, secara langsung
dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian, penurunan
PDB dan inflasi memberikan dampak negatif terhadap kinerja pasar
non-institusi (Pemerintah) ini. Sementara itu, di sektor pasar institusi,
kinerja Indofarma dipengaruhi oleh besaran belanja Pemerintah di
bidang kesehatan.
Guna memitigasi risiko ini, Indofarma terus melakukan upaya untuk
meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan
permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang
lebih stabil.

Economic Risk
Indofarmas business performance, particularly in reguler market
is directly dependent on consumers purchasing power. Decline
ond GDP and high inflation rate are negatively affected the
Companys performance in this non-(Government) institution
market. Meanwhile, in the institution market, the Companys
performance is dependent upon the Government expenditure on
To minimize the risk, Indofarma makes continuous efforts to
increase sales in regular market that offers both more continuous
demands and stable growth.

Risiko Persaingan Usaha


Harga Obat Generik Berlogo (OGB) di Indonesia dikendalikan oleh
Pemerintah dengan cara menetapkan Harga Neto Apotik (HNA, harga
di tingkat apotik) yang berlaku untuk seluruh produsen OGB. Untuk
memitigasi risiko ini, Indofarma terus berupaya menyeimbangkan
portofolio penjualan produknya dengan, antara lain meluncurkan
sejumlah produk Obat dengan Nama Dagang (OND), termasuk obatobat non-resep dokter (OTC).

Economic Risk
Price of Generic Drug Product (OGBs) in Indonesia is controlled by
the Government by fixing the net price in the pharmacies level
(Harga Netto Apotik, HNA) and imposing the price to all OGB
Producers. To minimize this risk, Indofarma keeps balancing its
sales portfolio such as launching owned-brand products (ONDs)
including non prescription drugs (Over the Counter)

42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN

42.SIGNIFICANT BINDINGS

a. Perseroan dan entitas anak melakukan perjanjian kerjasama distribusi


dengan , PT. Heltindo International tanggal 8 Februari 2005, PT. Bio
Farma (Persero) tanggal 5 Januari 2005, Pt. Indo Medika Karya tanggal
11 April 2005 dan PT.Merapi Utama Farma tanggal 23 Februari 2005
untuk mendistribusikan dan memasarkan produk. Jangka waktu
perjanjian 1 s.d. 3 tahun dan dapat diperpanjang.

a. The Company and its subsidiaries do an distribution agreement,


with PT. Heltindo International dated February 8, 2005, PT. Bio
Farma (Persero) dated January 5, 2005, Pt. Indo Karya Medika
April 11, 2005 and PT.Merapi Farma Utama dated February 23,
2005 to distribute and promote the product. Term of agreement
1to 3 years and renewable.

Pyridam Tbk. pada


b. Perseroan mempunyai perjanjian dengan PT.
tanggal 28 Agustus 2007 untuk penjualan produk INAF tertentu dalam
jangka waktu 5 tahun.

b. Company has agreement with PT. Pyridam Tbk on 28 Augusts


2007 for product sale certain INAF within 5 years.

c. Perseroan mempunyai perjanjian dengan One Pharma Company Inc.


pada tanggal 28 Agustus 2007 untuk perjanjian penjualan produk
Perseroan di Philipina untuk jangka waktu 1 September 2007 sampai
dengan 31 Agustus 2012.
d. Perseroan mempunyai perjanjian dengan Nam Dong Co.Ltd dan PT.
Inmar Infos Saran pada tanggal 6 Desember 2007 untuk penjualan
produk tertentu untuk jangka waktu 5 tahun.
e. Perseroan mempunyai perjanjian agen dengan IFAA Germany untuk
distribusi obat di wilayah Iraq pada tanggal 22 Agustus 2008.

c. Company has agreement wit One Pharma Company Inc. on 28


August 2007 for agreement of company product sale in Filipina
for the duration of 1 september 2007 up to 31 August 2012.

f. Perseroan melakukan perjanjian dengan The Importer and


Responsible Subject Spolka z.o.o Cowik pada tanggal 3 Maret 2008
untuk memasarkan dan mendistribusikan produk prolipid, bioginko,
dan lainnya di wilayah Polandia.

f. The Company conducted agreement with the Importer and


Responsible Subject Spolka z.o.o Cowik on March 3, 2008, for
marketing and distribution of prolipid, bioginko, and others
products to Poland Region.

d. Company has agreement with Nam Dong Co. Ltd and PT Imar
Infos Sarana on December 6, 2007 for certain product sale for
duration of 5 years.
e. The Company has agreements with the IFAA Germany agency for
drug distribution in the territory of Iraq on August 22, 2008.

Halaman 69 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 35 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

42.SIGNIFICANT BINDINGS (Continued)

g. Perseroan melakukan perjanjian dengan Bismillah Traders yang


bertindak sebagai distributor tunggal produk Perseroan di Pakistan
pada tanggal 3 Maret 2009.
h. Perseroan membuat perjanjian dengan RSUP Nasional DR.
Ciptomangunkusumo dengan nomor 6185/TU.K/54/VIII/2008 pada
tanggal 29 Agustus 2008 dan terdapat addendum nomor
12083/TU.K/54/X/2009 tentang penyediaan alat laboratorium
otomatisasi dan sistem informasi laboratorium, dengan jangka waktu
perjanjian sejak 29 Agustus 2008 sampai dengan 31 Mei 2014.
Sesuai perjanjian tersebut pasal 6, PT IGM berkewajiban melakukan
renovasi laboratorium serta menempatkan peralatan laboratorium di
lahan RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo yang akan
dioperasikan/dipergunakan
oleh
RSUP
Nasional
DR.
Ciptomangunkusumo untuk menunjang pemeriksaan pelayanan
laboratorium di Departemen Patologi Klinik RSUP Nasional DR.
Ciptomangunkusumo dengan rincian sebagai berikut:
alat pra-analitik otomatis, merek Modular Pre Analytic Plus (MPA
alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya.
alat koagulasi beserta UPS
alat hygrometer
alat dehumidifier
Sesuai perjanjian tersebut pasal 5 PT IGM memiliki hak reagensia
untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis
pakai.
i. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP H. Adam Malik
Medan.
Entitas anak, PT Indofarma Global Medika (IGM) membuat perjanjian
dengan RSUP H. Adam Malik Medan dengan Nomor
HK.06/IV.2.1/4751/2009 pada tanggal 27 Juli 2009 tentang
penyediaan alat laboratorium dan sistem informasi laboratorium
untuk instalasi patologi klinik RSUP H. Adam Malik, dengan jangka
waktu perjanjian sejak 1 Agustus 2009 sampai dengan 31 Juli 2016.
Sesuai dengan perjanjian tersebut Pasal 5 PT IGM berkewajiban
melakukan renovasi laboratorium serta menempatkan peralatan
laboratorium di lahan RSUP H. Adam Malik yang akan
dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP H. Adam Malik untuk
menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Departemen
Patologi Klinik RSUP H. Adam Malik dengan rincian sebagai berikut :

g. The Company conducted agreement with Bismillah Traders who


act as single distributor company product in Pakistan on March 3,
2009.
h. Company have agreement with RSUP National DR.
Ciptomangunkusumo with number 6185/TU.K/54/VIII/2008 on
August, 29, 2008 and there are number addendum
12083/TU.K/54/X/2009 about is providing automatization
laboratory appliance and laboratory information system, with
agreement periode since August, 29, 2008 up to 31 May 2014.
According to the agreement article 6, PT IGM is obliged to
renovate laboratory and also place equipments of laboratory in
RSUP National DR. Ciptomangunkusumo to be operated / to be
utilized by RSUP National DR. Ciptomangunkusumo to support
inspection of laboratory service in Department Pathology Clinic
RSUP National DR. Ciptomangunkusumo with the following
detail:
automatic pra-analitik appliance, Modular brand of Pre
hematology appliance along with UPS and its equipment
koagulasi appliance along with UPS
hygrometer appliance
dehumidifier appliance
According to the agreement section 5 PT IGM have reagensia
rights to provide equipments of medical goods and laboratory
used up/finished wear.
i. Laboratory Equipment Supply Agreement Dr H.Adam Malik
Medan.
Subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM) makes an
agreement with H. Adam Malik Hospital Medan by No
HK.06/IV.2.1/4751/2009 on July 27, 2009 concerning the
provision of laboratory equipment and laboratory information
systems for the installation of clinical pathology department of H.
Adam Malik, the term of the agreement since August 1, 2009
until July 31, 2016.
In accordance with this agreement, Article 5 PT IGM is obliged to
renovate laboratories and laboratory equipment put on the land
Dr H. Adam Malik, who will be operated / used by Dr H. Adam
Malik to support the examination of laboratory services at the
Department of Clinical Pathology Dr H. Adam Malik with the
following details:

Pneumatic Tube untuk 16 Station


Laboratorium Information System (LIS)
Laboratory Refrigerator 2 dan 3 pintu
Pletelet Agregometer
Resistence Marker Detection Instrument
j. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUD DR. Syaiful
Anwar.
Entitas Anak, PT Indofarma Global Medika (IGM) membuat perjanjian
kerjasama dengan RSUD DR. Syaiful Anwar dengan nomor
116/7567/302/2011 pada tanggal 22 Agustus 2011 tentang
penyediaan alat laboratorium otomatisasi dan sistem informasi
laboratorium, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 (lima) tahun
sejak 22 Agustus 2011 sampai dengan 21 Agustus 2016.

Pneumatic Tube for 16 Station


Laboratorium Information System (LIS)
Laboratory Refrigerator Double and Triple doors
Pletelet Agregometer
Resistence Marker Detection Instrument
j. Laboratory Equipment Supply Agreement RSUD DR. Syaiful
Anwar.
Subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM) makes an
agreement with RSUD DR. Syaiful Anwar by No
116/7567/302/2011 on August 22, 2011 concerning the provision
of laboratory equipment and laboratory information systems for
the installation of clinical pathology department of RSUD DR.
Syaiful Anwar, the term of the agreement since August 22, 2011
until August 21, 2016.

Sesuai perjanjian tersebut pasal 5 PT IGM berkewajiban melakukan


renovasi ruang laboratorium dan pemasangan Pneumatic di lahan
RSUD DR. Syaiful Anwar yang akan dioperasikan/dipergunakan oleh
RSUD DR. Syaiful Anwar untuk menunjang pemeriksaan pelayanan
laboratorium di Bagian Patologi Klinik RSUD DR. Syaiful Anwar dengan
rincian sebagai berikut:

In accordance with this agreement, Article 5 PT IGM is obliged to


renovate laboratories and laboratory equipment put on the land
RSUD DR. Syaiful Anwar, who will be operated / used by RSUD
DR. Syaiful Anwar to support the examination of laboratory
services at the Department of Clinical Pathology RSUD DR. Syaiful
Anwar with the following details:

Halaman 70 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 36 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

42.SIGNIFICANT BINDINGS (Continued)

j. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUD DR. Syaiful


Anwar (Lanjutan).
alat analitik konsolidasi kimia klinik dan imunologi merek cobas 600
beserta UPS
alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya
alat koagulasi beserta UPS
alat urinalisasi sedimen
alat analisa gas darah
alat analisa elektrolit
alat urinalisasi kimia
Sesuai perjanjian tersebut pasal 7 PT IGM memiliki hak reagensia
untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis
pakai.
k. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP DR. M Hoesin
Palembang.
Perseroan membuat perjanjian kerjasama dengan RSUP DR. M Hoesin
Palembang dengan nomor HK.06.01/II/7095/2011 pada tanggal 26
September 2011 tentang penyediaan alat laboratorium terintegrasi
dan sistem informasi laboratorium, dengan jangka waktu perjanjian
selama 5 (lima) tahun sejak 01 Pebruari 2012 sampai dengan 31
Januari 2017.

j. Laboratory Equipment Supply Agreement RSUD DR. Syaiful Anwar


(Continued).
Consolidated analytic chemichal and imonolgi with merk
Cobas 600 with UPS
hematology appliance along with UPS and its equipment
koagulasi appliance along with UPS
Sedimen Urinalitation appliance
Blood analytic appliance
Electrolit analytic appliance
Chemical analytic appliance
According to the agreement section 7 PT IGM have reagensia
rights to provide equipments of medical goods and laboratory
used up/finished wear.
k. Laboratory Equipment Supply Agreement RSUP DR. M Hoesin
Palembang.
Subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM) makes an
agreement
with
RSUD
DR.
M
Hoesin
by
No
HK.06.01/II/7095/2011 on September 26, 2011 concerning the
provision of laboratory equipment and laboratory information
systems for the installation of clinical pathology department of
RSUD DR. Syaiful Anwar, the term of the agreement since
Februari 1, 2012 until January 31, 2017.

Sesuai perjanjian tersebut pasal 4 PT IGM berkewajiban melakukan


renovasi ruangan laboratorium terpadu dan pemasangan Pneumatic
Tube System di RSUP DR. M Hoesin Palembang yang akan
dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP DR. M Hoesin Palembang
untuk menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Bagian
Patologi Klinik RSUP DR. M Hoesin Palembang dengan rincian sebagai
alat analitik konsolidasi kimia klinik dan imunologi merek cobas 600
beserta UPS
alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya

In accordance with this agreement, Article 5 PT IGM is obliged to


renovate laboratories and laboratory equipment put on the land
RSUD DR. M Hoesin, who will be operated / used by RSUD DR. M
Hoesin to support the examination of laboratory services at the
Department of Clinical Pathology RSUD DR. M Hoesin with the
following details:
Consolidated analytic chemichal and imonolgi with merk
Cobas 600 with UPS
hematology appliance along with UPS and its equipment

alat koagulasi beserta UPS


alat urinalisasi sedimen
alat analisa gas darah
alat analisa elektrolit
alat urinalisasi kimia
Sesuai perjanjian tersebut pasal 6 PT IGM memiliki hak reagensia
untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis
pakai.
l. Perseroan memperoleh Kredit Investasi dari Bank Mandiri sesuai
surat No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 tanggal 15 Juni 2012 dengan
plafon sebesar Rp67.000.000.000 (enam puluh tujuh milyar rupiah)
dengan suku bunga 9,25% pertahun dengan Jangka waktu 5,5 tahun,
kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi produksi herbal,
produksi steril, renovasi dan pembangunan fasilitas pilot plan serta
pembangunan fasilitas produksi FDC. Kredit Investasi ini dijamin dan
diikat dengan jaminan atas fasilitas KMK yang telah diberikan
sebelumnya.

koagulasi appliance along with UPS


Sedimen Urinalitation appliance
Blood analytic appliance
Electrolit analytic appliance
Chemical analytic appliance
According to the agreement section 6 PT IGM have reagensia
rights to provide equipments of medical goods and laboratory
used up/finished wear.
l. The Company obtained investment credit line from Bank Mandiri
No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 letter dated June 15, 2012 with a
ceiling of Rp67,000,000,000 (sixty seven billion rupiah) with 9,25%
interest per annum with a term of 5,5 years, investment credits
are used for renovation production facilities of herbal, sterile,
renovation and costruction of pilot plan facilities, and
construction FDC production facilities.

m. Perseroan memperoleh Kredit Investasi dari Bank Mandiri sesuai


surat No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 tanggal 15 Juni 2012 dengan
plafon sebesar Rp67.000.000.000 (enam puluh tujuh milyar rupiah)
dengan suku bunga 9,25% pertahun dengan Jangka waktu 5,5 tahun,
kredit Investasi tersebut digunakan untuk renovasi produksi herbal,
produksi steril, renovasi dan pembangunan fasilitas pilot plan serta
pembangunan fasilitas produksi FDC. Kredit Investasi ini dijamin dan
diikat dengan jaminan atas fasilitas KMK yang telah diberikan
sebelumnya.
n. Perseroan melakukan perjanjian kerjasama distribusi dengan , PT.
Mensa Bina Sukses tanggal 14 Februari 2014 untuk mendistribusikan
dan memasarkan produk. Jangka waktu perjanjian 3 tahun sampai
dengan 31 Januari 2017.

m. The Company obtained investment credit line from Bank Mandiri


No.CBG.CB2/SPPK.D02.07/2012 letter dated June 15, 2012 with a
ceiling of Rp67,000,000,000 (sixty seven billion rupiah) with 9,25%
interest per annum with a term of 5,5 years, investment credits
are used for renovation production facilities of herbal, sterile,
renovation and costruction of pilot plan facilities, and
construction FDC production facilities.

n. The Company do an distribution agreement, with PT.Mensa Bina


Sukses dated February 14, 2014 to distribute and promote the
product. Term of agreement 3 years until January, 31 2017.

Halaman 71 Page

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 37 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


DAN ENTITAS ANAK

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


AND SUBSIDIARY

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


31 Desember 2014 dan 2013
Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATETMENTS


Desember 31, 2014 and 2013
For the Years Ended December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah)

42. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)

42.SIGNIFICANT BINDINGS (Continued)

o. Perseroan melakukan perjanjian kerjasama distribusi dengan , PT.


Sawah Besar Farma tanggal 16 Januari 2014 untuk mendistribusikan
dan memasarkan produk. Jangka waktu perjanjian 1 tahun sampai
dengan 31 Desember 2014 dan perjanjian ini tidak diperpanjang
kembali.
43. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN

o. The Company do an distribution agreement, with PT.Sawah Besar


Farma dated January 16, 2014 to distribute and promote the
product. One year term of agreement until December, 31 2014
and agreement is not extended.

43.SUBSEQUENT EVENT

Perseroan pada tanggal 9 Januari 2015 menerima Surat Keputusan Pajak


Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan tahun 2013 dengan
nomor 00002/406/13/051/15 dan menerima restitusi senilai Rp10.285.
063.205. Atas SPKLB tersebut Perseroan mengajukan keberatan
berdasarkan surat no. 0211/DIR/I/II/2015 tanggal 6 Februari 2015.

Parent Company on January 9, 2015 received the tax overpayment


(SKPLB) for corporate income tax in 2013 with the number
00002/406/13/051/15 and receive restitution amounting to
Rp10.285. 063 205. Parent Company filed an objection by letter no.
0211 / DIR / I / II / 2015 dated February 6, 2015.

Entitas anak pada tanggal 26 Januari 2015 menerima Surat Keputusan


Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas hasil pemeriksaan pajak penghasilan
badan tahun 2013 dengan nomor 00001/406/12/051/15 dan menerima
restitusi senilai Rp3.494.987.343.

Subsidiary on January 26, 2015 received the tax overpayment


(SKPLB) for corporate income tax in 2012 by letter no.
00002/406/13/051/15 and receive restitution amounting to
Rp3,494,987,343.

Halaman 72 Page

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 38 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

LAMPIRAN/APPENDIX

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 39 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


INDUK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


HOLDING COMPANY
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2014 DAN 2013


(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

DECEMBER 31, 2014 AND 2013


(Expressed in Full Rupiah)

2014

2013

ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Jumlah aset lancar
ASET TIDAK LANCAR
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi Jangka Panjang
Aset pajak tangguhan
Aset tetap
Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan
Aset Tak berwujud
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET

ASSETS

8.945.019.546
171.680.768.337
4.041.651.518
133.576.918.367
13.027.301.037
10.443.309.018
341.714.967.823

330.559.805
135.085.726.848
15.225.870.333
372.667.299.429
18.382.949.282
2.309.933.696
544.002.339.393
885.717.307.216

55.329.566.618
172.683.072.535
104.650.049.845
169.700.900.297
15.810.628.429
6.605.560.947
524.779.778.671

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalent
Third parties
Other Receivables
Inventories
Prepaid taxes
Advances and prepaid expenses
Sub total of current asset

275.708.874
135.085.726.848
19.834.171.218
345.758.603.000
18.382.949.282
2.499.631.196
521.836.790.418
1.046.616.569.090

NON CURRENT ASSETS


Investment in associate
Longterm Investment
Deferred tax assets
Fixed assets
Abandoned Non Current Assets
Intangible assets
Sub total of non current asset
TOTAL ASSETS

4.608.300.885

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 40 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


INDUK PERUSAHAAN
LAPORAN POSISI KEUANGAN

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


HOLDING COMPANY
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2014 DAN 2013


(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

DECEMBER 31, 2014 AND 2013


(Expressed in Full Rupiah)

2014

2013

LIABILITAS

LIABILITIES

LIABILITAS JANGKA PENDEK


Utang bank
Surat berharga yang diterbitkan
Utang usaha
Uang Muka Penjualan
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Jumlah liabilitas jangka pendek

149.092.156.509
76.568.756.851
2.332.526.193
12.914.988.447
9.771.755.689
250.680.183.689

174.987.382.897
119.253.853.328
112.121.275.954
1.629.933.292
1.859.791.999
25.308.229.315
435.160.466.785

CURRENT LIABILITIES
Bank Borrowings
Long term bank borrowings due date
Trade payables
Customers advances
Taxes payables
Accrued expenses
Sub total of current liabilities

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Pinjaman bank jangka panjang
Kewajiban manfaat pekerja
Jumlah Liabilitas jangka panjang
Jumlah Liabilitas

15.627.107.799
23.644.054.588
39.271.162.387
289.951.346.076

18.092.548.614
18.092.548.614
453.253.015.399

LONG TERM LIABILITIES


Long term loan borrowing
Employee benefit estimated liabilities
Sub total of non current liabilities
TOTAL LIABILITIES

EKUITAS
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
Modal saham
Modal dasar - 10 Milyar saham,
Modal ditempatkan dan disetor penuh
sebanyak 3.099.267.500 lembar saham
dengan nilai nominal Rp100 per lembar
309.926.750.000
Tambahan modal disetor
75.100.356.176
Saldo laba:
Ditentukan penggunaannya
1.271.553.449
Belum ditentukan penggunaannya
(Sejak 30 September 2011 dimana defisit
sebesar Rp57.661.903.925 telah
dieliminasi melalui
kuasi -reorganisasi)
18.848.151.239

309.926.750.000
75.100.356.176

Selisih penilaian aset dan liabilitas


JUMLAH EKUITAS

190.619.150.276
595.765.961.140

190.619.150.276
593.363.553.691

EQUITY
EQUITY ATTRIBUTABLE TO
OWNERS OF THE PARENT ENTITY
Share capital
Authorised - 10 Billion shares,
Issued and fully paid
3.099.267.500 shares
with par value Rp100 per share
Additional paid - in capital
Retained earnings:
Appropriated
Unappropriated
(From September 30, 2011, its deficit
amounted to Rp57.661.903.925 has
been eliminated by
Quasi-reorganization)
Asset Revaluation Reserve
Arising from Quasi-reorganization
Sub Total of Owner Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

885.717.307.216

1.046.616.569.090

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

16.445.743.790

The accompanying notes form an integral

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang

Actualizing the Momentum of Revitalization

1.271.553.449

- 3 41 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


INDUK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


HOLDING COMPANY
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR


31 DESEMBER 2014 DAN 2013
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

FOR THE YEARS ENDED


DECEMBER 31, 2014 AND 2013
(Expressed in Full Rupiah)

2014

2013

Net sales
Cost of goods sold
GROSS PROFIT

Penjualan bersih
Beban pokok penjualan
LABA BRUTO

413.471.530.908
298.755.728.785
114.715.802.123

528.322.022.371
385.001.284.740
143.320.737.631

Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban (Pendapatan) lainnya
LABA USAHA

41.621.680.548
52.129.234.432
(14.622.509.318)
35.587.396.461

67.903.989.262
87.780.361.839
8.890.863.165
(21.254.476.636)

Sales expenses
General and administrative expenses
Other income (expense)
OPERATING PROFIT

Biaya keuangan
LABA SEBELUM PAJAK

28.576.688.127
7.010.708.334

16.162.001.843
(37.416.478.478)

Finance costs
INCOME BEFORE TAX

Beban Pajak Penghasilan


Pajak Kini
Pajak Tangguhan
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak

(4.608.300.885)
(4.608.300.885)

7.011.674.634
7.011.674.634

2.402.407.449

(30.404.803.845)

LABA TAHUN BERJALAN


PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN

TOTAL LABA KOMPREHENSIF

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

2.402.407.449

- 3 42 -

(30.404.803.845)

Income Taxes Expenses


Current tax
Deffered tax
Total Income (Expenses) Tax
NET INCOME
Gain on Financial Asset

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

Mewujudkan Momentum Perubahan

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 43 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Saldo per 31 Desember 2014

Laba komprehensif

Saldo per 31 Desember 2013

Program Bina Lingkungan

Deviden

Dana Cadangan

Laba komprehensif

Saldo per 1 Januari 2013

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

309.926.750.000

309.926.750.000

309.926.750.000

Modal Disetor / Fully


Paid Capital

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 DAN 2013

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


INDUK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

75.100.356.176

75.100.356.176

75.100.356.176

Tambahan Modal
Disetor /
Additional Paid in
Capital

190.619.150.276

190.619.150.276

190.619.150.276

Selisih Penilaian Aset


dan Liabilitas/ Asset
Revaluation Reserve
Arising from Quasireorganization

1.271.553.449

1.271.553.449

1.271.553.449

18.848.151.239

2.402.407.449

16.445.743.790

(847.702.300)

(4.238.511.498)

(1.271.553.449)

(30.404.803.845)

53.208.314.881

Tidak Ditentukan
Penggunaannya /
Unappropriated

Saldo Laba / Retained Earnings


Ditentukan
Penggunaannya /
Appropriated

595.765.961.140

2.402.407.449

593.363.553.691

(847.702.300)

(4.238.511.498)

(30.404.803.845)

628.854.571.333

Total Ekuitas
Diatribusikan Ke
Pemilik Induk/ Total
Equity Attributable to
Owner of the Parents

595.765.961.140

2.402.407.449

593.363.553.691

(847.702.300)

(4.238.511.498)

(30.404.803.845)

628.854.571.333

Total Ekuitas / Total


Equity

Balance, December 31 ,2014

Net Comprehensive Income

Balance, December 31 ,2013

Community Development

Dividend

General Reserve

Net Comprehensive Income

Balance, January 1 ,2013

(Expressed in Full Rupiah)

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2014 AND 2013

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


HOLDING COMPANY
STATEMENTS CHANGES OF EQUITY

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


INDUK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS

PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk


HOLDING COMPANY
STATEMENTS OF CASH FLOW

Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2014 dan 2013

For The Years December 31, 2014 and 2013

(Expressed in Full Rupiah)

(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh)

2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
Pajak penghasilan
Pembayaran bunga
Pembayaran PKBL
Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi

2013

414.473.835.106
(256.200.355.390)
(2.515.394.148)
(26.953.530.123)
128.804.555.445

603.281.248.599
(629.278.379.309)
(2.719.468.604)
(11.344.435.821)
(738.386.331)
(40.799.421.466)

CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES


Cash receipts from costumers
Cash paid to supplies and employees
Income tax paid
Interest paid
PKBL fund paid
Net cash used for operating activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan Penghasilan Bunga Simpanan
Perolehan aset tak berwujud
Pembelian Aset Tetap
Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi

653.638.405
(45.304.985.516)
(44.651.347.111)

156.464.394
(4.507.287.221)
(29.114.709.005)
(33.465.531.832)

CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES


Income received from bank interest
Purchases of intangible asset
Purchases of property, plant, equiment
Net cash used for investing activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan Hutang Bank
Pembayaran Hutang Bank
Pelunasan Surat Berharga
Pembayaran Dividen
Kas Bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan

81.683.285.855
(91.951.404.443)
(120.000.000.000)
(130.268.118.588)

212.080.918.250
(87.382.222.222)
(4.238.511.498)
120.460.184.530

CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES


Proceeds from bank borrowings
Re-payments of bank borrowings
Payment of Marketable Securities
Payment of divident
Net cash provided by financing activities

(46.114.910.254)

46.195.231.232

INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH

55.329.566.618

24.104.834.074

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING

(269.636.818)

(14.970.498.688)

Effects of foreign exchange rate changes

8.945.019.546

55.329.566.618

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS


KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 44 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Actualizing the Momentum of Revitalization

- 3 45 -

Annual Report 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

Laporan Tahunan | Annual Report 2014

PT INDOFARMA (PERSERO) TBK


Jalan Indofarma No.1
Cikarang Barat Bekasi 17530 Indonesia
Telp.
(021)8832 3971/75
Fax.
(021)8832 3972-73
Email corsec@indofarma.co.id
w w w. i nd of a r ma . co. i d

Laporan Tahunan 2014 PT Indofarma (Persero) Tbk

- 3 46 -

Mewujudkan Momentum Perubahan

Anda mungkin juga menyukai