Oleh
Wanda E P Romansa, S.Pd
tentang
SEJARAH GERAKAN MAHASISWA INDONESIA
MASA KEMERDEKAAN
1945-1950
Suatu momentum yang tidak disia-siakan oleh gerakan pemuda dan pelajar:
selain mereka melucuti senjata Jepang, juga memunculkan kembali
organisasi-organisasi mereka, misalnya Angkatan Pemoeda Indonesia (API),
Pemuda Repoeblik Indonesia (PRI), Gerakan Pemoeda Repoeblik Indonesia
(GERPRI), Ikatan peladjar Indonesia (IPI), Pemoeda Poetri Indonesia (PPI dan
lain-lainnya.
Pada saat belum ada pemuda dan pelajar yang berbentuk federasi,
diselenggarakanlah kongres Pemoeda Seloeroeh Indonesia I (1945) dan ke-II
(1946). Kedua kongres tersebut sangat penting artinya karena:
1) Dapat melahirkan organisasi gabungan Pemoeda Sosialis Indonesia
(PESINDO) yang merupakan hasil peleburan API, PRI, GERPRI, AMRI dan
sebagainya,
2) Terbentuknya badan Kongres ke-I berada dalam suasana semangat
perjuangan bersenjata (pemuda turut berpartisipasi dalam pertempuran
Nopember di Surabaya),
3) Kongres ke-II menghasilkan keputusan antara lain: Berpegang teguh pada
Undang-Undang Dasar, membentuk dan memperkuat laskar, mengisi
jabatan-jabatan penting di pemerintahan dan mematuhi pimpinan yang
mengajak revolusi nasional dan revolusi sosial.
Organisasi-organisasi seperti Perhimpoenan Mahasiswa Djakarta (PMD),
Perhimpoenan Mahasiswa Katholik Jogja (PMJ), Sarekat Mahasiswa Indonesia
(SMI), Perhimpoenan Mahasiswa Islam (HMI), Perhimpoenan Mahasiswa
Kedokteran Hewan (PMKH), Perhimpoenan Mahasiswa Kristen Indonesia
(PMKRI) dan Persatoean Peladjar Pergoeroean Tinggie Malang (PPPM) setuju
membentuk Perserikatan Perhimpoenan-perhimpoenan Mahasiswa Indonesia
(PPMI) dan Badan Koordinasi Mahasiswa Indonesia (BKMI) yang khusus
berada di daerah pendudukan Belanda. Dalam perjalanannya, keberadaan