Anda di halaman 1dari 8

STATISTIK SOSIAL

TENTANG
t TEST/TES t

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1 ADITYO PUTRA DEHAAL
2 ADRUL NAFIS
3 AFRIZEN FERNANDES
4 ALOLA SENTIA
5 ALVANI MAIZAL ASRI

PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

Konsep Tes t/ t Test

Pengertian
Tes t atau t Test, adalah salah satu tes statistik yang dipergunakan untuk menguji

kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa di antara dua buah Mean
Sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Apabila peneliti ingin menguji perbedaan Mean/rata-rata hitung dua kelompok,
apakah terdapat perbedaan yang berarti, baik dari kelompok yang berhubungan (correlated
samples atau paired samples) ataupun yang tidak berhubungan (independent samples), maka
teknik uji beda atau t test tepat digunakan. Distribusi sampel yang berhubungan dimaksudkan
disini adalah dari sampel yang sama atau dari kelompok yang sama, sedangkan yang tidak
berhubungan sampel-sampel yang berasal dari dua populasi yang berbeda, namun tersebar
secara normal. Uji t juga banyak digunakan dalam eksperimen untuk mengetahui bagaimakah
pengaruh perlakuan terhadap samples. Apakah terdapat perbedaan yang berarti antara
sebelum dan sesudah perlakuan?
Sebagai salah satu tes statistik parametrik, Tes t mula pertama dikembangkan oleh
William Seely Gosset pada 1915. Pada waktu itu ia menggunakan nama samaran Student, dan
huruf t yang terdapat dalam istilah Tes t itu diambilkan huruf terakhir dari nama beliau.
Itu pula sebabnya mengapa Tes t sering juga disebut dengan nama atau istilah Student t.
Rumus Tes t atau t Test :
Mx tertinggi Mx

1.

t o=

2.

terendah

S1 S2
+
n1 n2
t o =

Mx tertinggiMx terendah

}{ }

2
2
( n11 ) S 1+ ( n21 ) S 2 1 1
+

n1+ n22

n1 n 2

Dengan petunjuk :
Bila;
1.

n1=n2 , S12=S22 , boleh pakai rumus ke-1 atau ke-2 dengan df = n1 +n22

2.

n1 n 2 , S1 =S2

, pakai rumus ke-2, dengan df =

n1 +n22

3.

n1=n2 , S1 S2

4.

n1 n 2 , S1 S2

, boleh pakai rumus ke-1 atau ke-2, dengan df =


, pakai rumus ke-1, dengan df =

n11 atau n21

( n11 ) ( n2 1 )
2

Perbedaan rata-rata IP Semester 2 mahasiswa prodi Sejarah yang berasal dari kota

dengan kabupaten.
Langkah-langkah :
1. Buatlah tabel data yang berisikan IP Semester 2 mahasiswa prodi Sejarah berdasarkan
asal daerah seperti di bawah.
2. Kemudian kita dapat menentukan rata-rata (Mean/Mx) dari masing-masing asal
daerah yaitu, Mx kota dan Mx kabupaten, juga dapat langsung kita tentukan Standar
Deviasi (SD) dan Variant-nya (SD2/S2).
n1=n2
3. Kemudian kita lakukan Uji
dan dapat kita lihat sendiri pada data, yaitu
n1 ( kabupaten )=25 dan n2 ( kota )=13 , artinya n1 n 2 .
4. Lalu membuktikan

maka hasilnya :

f=

S 1 =S2 atauS 1 S2

dengan uji f yaitu

f=

S2 tertinggi
S 2 terendah

0,16
=2,66
. Jadi f.hit = 2,66.
0,060

5. Kita cari f.tabel dengan cara:

( 251 ) , ( 131 ) =24,12

f . tabel=( n11 ) , ( n 21 )

maka didapatkan

lalu dapat dilihat pada Tabel Nilai f, berapa angka yang

berada pada koordinat 24, 12. Yaitu 2,51. Jadi f.tabel = 2,51
2
2
6. Maka f.hit > f.tabel = 2,66 > 2,51 yang artinya S 1 S 2
7. Karena hasil pembuktian tentang rumus mana yang akan digunakan adalah:
n1 n 2 , S12 S22 , pakai rumus ke-1, dengan df =

( n11 ) ( n2 1 )
2

8. Memberikan interpretasi terhadap to dengan cara:


Merumuskan terlebih dahulu Hipotesis alternatif (H a/H1) dan Hipotesis nihilnya
(Ho).
a. Hipotesis alternatifnya (Ha): Ada (terdapat) perbedaan Mean/rata-rata IP
Semester 2 mahasiswa prodi sejarah yang signifikan antara Variabel X (yang
berasal dari kota) dan Variabel Y (yang berasal dari kabupaten).

b. Hipotesis nihilnya (Ho): Tidak ada (tidak terdapat) perbedaan Mean/rata-rata


IP Semester 2 mahasiswa prodi sejarah yang signifikan antara Variabel X

(yang berasal dari kota) dan Variabel Y (yang berasal dari kabupaten).
Menguji signifikansi to/thitung, dengan cara membandingkan besarnya to/thitung dengan
tt/ttabel(harga kritik t yang tercantum dalam Tabel Nilai t), dengan terlebih
dahulu menetapkan degrees of freedom-nya (df) atau derajat kebebasannya (db),
yang dapat diperoleh dengan petunjuk sebelumnya (pada langkah ke-7) yaitu

( n11 ) ( n2 1 )

rumusnya: df =

. Dengan diperolehnya df/db, dapat dicari harga

kritik t/harga tt/ttabel yang tercantum pada Tabel Nilai t, baik taraf signifikansi

5% ataupun taraf signifikansi 1%.


Melakukan pembandingan antara to dengan tt, dengan patokan sebagai berikut:
a. Jika to lebih besar atau sama dengan tt maka Hipotesis Nihil ditolak;
sebaliknya Hipotesis alternatif diterima atau disetujui. Berarti antara kedua
variabel yang sedang kita selidiki perbedaannya, secara signifikan memang
terdapat perbedaan/ada perbedaan. Artinya perbedaan antara Variabel X dan
Variabel Y itu merupakan perbedaan yang berarti, atau perbedaan yang
meyakinkan/signifikan.
b. Jika to lebih kecil daripada tt maka Hipotesis Nihil diterima atau disetujui;
sebaliknya Hipotesis alternatif ditolak. Berarti antara kedua variabel yang
sedang kita selidiki perbedaannya, secara signifikan memang tidak terdapat
perbedaan karena sesuai dengan Hipotesis Nihil yang menyatakan tidak
ada/tidak terdapat perbedaan. Artinya perbedaan antara Variabel X dan
Variabel Y itu bukanlah perbedaan yang berarti, atau bukan perbedaan yang

meyakinkan/signifikan.
9. Lalu menarik kesimpulan.
Kota (Variabel X)
IP Semester 2
mahasiswa yang

f.X

x = X-Mx kota

x2

f.x2

berasal dari Kota/X


2,6
2,80
2,81
2,84
2,87
2,89

1
1
1
2
1
1

2,6
2,80
2,81
5,68
2,87
2,89

-0,38
-0,18
-0,17
-0,14
-0,11
-0,09

0,1444
0,0324
0,0289
0,0196
0,0121
0,0081

0,1444
0,0324
0,0289
0,0392
0,0121
0,0081

2,9
3,01
3,13
3,16
3,36
3,53
Total

Mx kota=

1
1
1
1
1
1
13

2,9
3,01
3,13
3,16
3,36
3,53
fX = 38,74

-0,08
+0,03
+0,15
+0,18
+0,38
+0,55

0,0064
0,0009
0,0225
0,0324
0,1444
0,3025

0,0064
0,0009
0,0225
0,0324
0,1444
0,3025
fx2 = 0,7742

fX
N

38,74
13

2,98

SD=

fx2
N

0,7742
13

0,059553
0,2440 .

0,244

SD 2 =0,059536

0,060

Kabupaten (Variabel Y)
IP Semester 2
mahasiswa yang
berasal dari

f.Y

x = Y-Mx kabupaten

x2

f.x2

Kabupaten/Y
2,01
2,23
2,3
2,59
2,73

1
1
1
1
1

2,01
2,23
2,3
2,59
2,73

-0,96
-0,74
-0,67
-0,38
-0,24

0,9216
0,5476
0,4489
0,1444
0,0576

0,9216
0,5476
0,4489
0,1444
0,0576

2,76
2,77
2,8
2,81
2,85
2,86
2,95
2,96
3,01
3,09
3,18
3,19
3,22
3,34
3,4
3,46
3,60
3,65
Total

Mx kabupaten=

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
1
1
25

2,76
2,77
2,8
2,81
2,85
2,86
2,95
2,96
3,01
3,09
3,18
3,19
6,44
3,34
6,8
3,46
3,60
3,65
fY=74,38

fY
N

74,38
25

2,97

SD=

fx2
N

4,1253
25

0,165012
0,4062 .
SD2 = 0,164836
Rumus ke-1 :

0,406
0,16

-0,21
-0,2
-0,17
-0,16
-0,12
-0,11
-0,02
-0,01
+0,04
+0,12
+0,21
+0,22
+0,25
+0,37
+0,43
+0,49
+0,63
+0,68

0,0441
0,04
0,0289
0,0256
0,0144
0,0121
0,0004
0,0001
0,0016
0,0144
0,0441
0,0484
0,0625
0,1369
0,1849
0,2401
0,3969
0,4624

0,0441
0,04
0,0289
0,0256
0,0144
0,0121
0,0004
0,0001
0,0016
0,0144
0,0441
0,0484
0,1250
0,1369
0,3698
0,2401
0,3969
0,4624
fx2 = 4,1253

Mx tertinggi Mx

terendah

S1 S2
+
n1 n2
t o =

2,982,97

0,16 0,060
+
25
13

0,01
0,011

0,01
0,1048

0,09541

0,095

Memberikan interpretasi terhadap to


df =

( n11 ) ( n2 1 )
2

( 251 ) (131 )
2

144

lihat tabel nilai t pada buku Anas Sudijono hal 404-405, maka dengan

df sebesar 144 itu diperoleh harga kritik t/harga tt/harga ttabel signifikansi 5% sebesar 1,98;
sedangkan pada taraf signifikansi 1% ttabel/tt diperoleh sebesar 2,61 yang dapat dilihat pada
Tabel Nilai t. Lalu membandingkan besarnya t/t o/thitung dengan besarnya harga kritik t
(harga tt/ttabel) yang tercantum pada Tabel Nilai t baik taraf signifikansi 5% ataupun 1%.
Maka diperoleh: bahwa thitung/to(= 0,095) adalah lebih kecil daripada tt/ttabel, baik taraf
signifikansi 5%(= 1,98) maupun taraf signifikansi 1%(= 2,61).
1,98 > 0,095 < 2,61
Karena to/thitung lebih kecil daripada tt/ttabel, maka Hipotesis Nihil (Ho) diterima/disetujui; berarti
tidak ada (tidak terdapat) perbedaan Mean/rata-rata IP Semester 2 mahasiswa prodi sejarah
yang signifikan antara Variabel X (yang berasal dari kota) dan Variabel Y (yang berasal dari
kabupaten). Jadi dapat ditarik kesimpulan, adanya perbedaan daerah asal mahasiswa prodi

sejarah yang sedang diteliti perbedaan IP Semester 2-nya itu, tidaklah membawa perbedaan
secara signifikan terhadap IP Semester 2 mereka. Artinya tidak ada pengaruh antara daerah
asal(kabupaten dan kota) dengan IP Semester 2.

Anda mungkin juga menyukai