Anda di halaman 1dari 3

Pengantar

Makalah ini menjelaskan tentang Makna Sejarah secara ringkas yang ada dalam buku
F.R. Ankersmit yang berjudul Refleksi tentang Sejarah: Pendapat-pendapat Modern tentang
Filsafat Sejarah. Pembahasan tentang ini terdapat pada bab XV dari halaman 369-380. Tujuan
dari makalah ini adalah sebagai pengetahuan tentang Makna Sejarah yang menjadi bagian dari
Filsafat Sejarah dan tentunya sebagai bagian dari tugas dalam mata kuliah Filsafat sejarah.

Pembahasan

Menjernihkan Pengertian-pengertian

Ucapan makna sejarah dapat diberi empat macam tafsiran. Pertama, kita dapat
menafsirkan pertanyaan mengenai makna sejarah, sebagai sebuah pertanyaan mengenai tujuan
akhir, yang dilaksanakan dalam perjalanan proses sejarah. Kedua, sebagai pertanyaan
mengenai arti proses sejarah. Ketiga, sebagai pertanyaan mengenai tujuan dan gunanya
pengkajian sejarah. Lalu keempat, sebagai pertanyaan mengenai arti pengkajian sejarah. Bagi
Ankersmit, pertanyaan terakhir tidak membuka perspektif-perspektif yang menarik ini
dikarenakan tidak banyak yang dapat dikatakan arti semua pengkajian sejarah dalam bentuk
karangan dan buku tersebut. Maka dari itu penafsiran keempat tidak akan dibahas sedangkan
tiga penafsiran lainnya akan dijalaskan sebagai berikut.

Makna dan Tujuan Proses Historis

Menurut penafsiran pertama mengenai istilah makna sejarah, kita baru dapat
menjawab pertanyaan mengenai makna sejarah, bila kita mengetahui tujuan proses historis.
Para ahli filsafat sejarah spekulatif dapat mengungkapkan apa yang merupakan tujuan proses
historis mereka, seperti Hegel Budi yang melaksanakan diri, Karl Marx masyarakat tanpa
kelas. Makna sejarah kemudian berarti bahwa sejarah merupakan jalan, agar akhir-akhirnya
tujuan yang luhur itu dapat tercapai.

Makna Proses Historis

Pertanyaan mengenai makna atau arti proses sejarah itu (atau bagian-bagiannya),
sebetulnya sama dengan pertanyaan yang dihadapi oleh seorang sejarawan dalam penelitian
historis biasa. Setiap sejarawan berusaha memberi jawaban kepada pertanyaan, apa makna
atau arti suatu peristiwa (atau sejumlah peristiwa) sejarah bagi peristiwa-peristiwa lain; ia
ingin memberi jawaban terhadap pertanyaan bagaimana masa silam atau sebagian harus
ditafsirkan, apa arti atau maknanya. Penafsiran ketiga mengenai istilah makna sejarah, tidak
menimbulkan persoalan apapun, bahkan merupakan sumber ilham bagi setiap penelitian
historis.

Makna Pengkajian Sejarah

Akhirnya kita sampai pada pertanyaan, apa gunanya pengetahuan sejarah. pertama-tama
dapat dijawab, bahwa mencari dan memperoleh pengetahuan mengenai masa silam
menghasilkan kepuasan intelektual. Akan tetapi, masuk akal, bahwa kita mengharapkan lebih
dari itu dari pengkajian sejarah. Semenjak zaman Antik sampai abad ke-18, orang mengira,
bahwa sejarah dapat dipergunakan sebagai bahan pelajaran, sejarah mengajarkan sesuatu
kepada kita dan seorang sejarawan harus menunjukkan kepada kita ajaran-ajaran mana yang
dapat kita petik dari sejarah. Kemudian pengkajian sejarah dapat mengajarkan kepada kita,
bagaimana dalam situasi tertentu kita harus bertindak.

Lalu semenjak awal abad-19, timbul kesadaran historis modern, maka berkuranglah
minat untuk menugaskan seorang sejarawan, supaya menimpa bagi kita ajaran-ajaran dari
masa silam. Semenjak lahirnya historisme, para sejarawan pada umunya yakin, bahwa setiap
kurun waktu mempunyai tabiatnya yang khas serta logika-nya sendiri. Maka dari seorang
sejarawan pada masa ini tidak lagi mengarahkan kepada sifat-sifat yang terdapat dalam
sejarah, melainkan justru kepada perbedaan-perbedaan antara masa silam dan masa kini (yang
tidak berarti, bahwa disangkal adanya sifat-sifat umum). Kalau perbedaan menjadi titik
perhatian, maka seorang sejarawan tidak lagi memberikan petunjuk-petunjuk bagaimana kita
harus bertindak pada masa kini.

Sekalipun kita cukup skeptis, mengenai kemampuan seorang sejarawan untuk


menyimpulkan ajaran-ajaran berguna dari masa silam, namun pertanyaan mengenai guna dan
nilai pengkajian sejarah dapat dijawab secara positif, berdasarkan dua alasan. Pertama,
berfaedah sekali, bila kita melihat masa kini sebagai suatu tahap dalam suatu perkembangan
historis yang panjang. Lalu alasan kedua, mengapa pengkajian sejarah berguna bagi kita.
Setiap perbuataan yang ada artinya, yang terarah kepada tujuan dan yang dapat
dipertanggungjawabkan, mengandaikan pendapat yang benar mengenai identitas kita. H.
Lubbe, seorang sejarawan dan filsuf sejarah dari Swiss, menganggap ini kegunaan sosial
utama dalam pengkajian sejarah. Bila kita mengetahui sejarah kita, entah riwayat hidup kita
masing-masing, entah sejarah perkembangan kelompok sosial, kebudayaan, atau bangsa kita,
maka kita tahu juga tempat kita terhadap diri kita sendiri dan terhadap lingkungan kita.

Penutup

Pembahasan mengenai makna sejarah yang dirincikan oleh F.R. Ankersmit memuat
empat macam tafsiran, namun karena bagi Ankersmit, pertanyaan terakhir (tafsiran keempat)
tidak membuka perspektif-perspektif yang menarik ini dikarenakan tidak banyak yang dapat
dikatakan arti semua pengkajian sejarah dalam bentuk karangan dan buku tersebut. Maka dari
itu penafsiran keempat tidak dibahas. Ada tiga macam tafsiran mengenai makna sejarah oleh
F.R. Ankersmit yakni:

sebagai sebuah pertanyaan mengenai tujuan akhir, yang dilaksanakan dalam perjalanan
proses sejarah

sebagai pertanyaan mengenai arti proses sejarah.

sebagai pertanyaan mengenai tujuan dan gunanya pengkajian sejarah.

Anda mungkin juga menyukai