Latar Belakang
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Nasionalisme Cina
Dengan masuknya bangsa kulit putih, masuk juga paham-paham dan aliran-aliran
Barat kedalam Tiongkok. Paham-paham ini dipelajari dan dianut oleh kaum terpelajar
sehingga muncul angakatan baru yang berpaham modern. Cita-cita mereka adalah Tiongkok
baru, modern dan jaya. Munculnya nasionalisme rakyat Tiongkok disebabkan oleh rakyat
Tiongkok sangat kecewa terhadap pemerintahan Manchu yang kolot dan lemah.1
Bukti kelemahan pemerintahan Manchu adalah:
1. Dalam Perang Jepang-Tiongkok (1894-1895) Tiongkok dengan mudah dikalahkan
oleh Jepang.
2. Dalam Perang Rusia-Jepang
dilakukan
oleh
orang-orang
Tionghoa
terhadap
kekuasaan
Manchu.
maupun perempuan menjadi sadar dan setuju dengan cita-citanya untuk mendirikan republik
dan sanggup mengorbankan jiwa dan raganya jika terjadi pemberontakan.4
Dr. Sun Yat Sen sebagai presiden dari pemerintahan sementara Republik Tiongkok. 6 Dr. Sun
Yat Sen dikenal sebagai bapak revolusi Tionghoa. Ia dipercaya oleh rakyat dan mempunyai
keyakinan bahwa rakyat memiliki kemampuan untuk membangun suatu pemerintahan.
Dalam beberapa tahun ia menyebarkan ide, bahwa orang Tionghoa harus mempunyai suatu
suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Ia menyebarkan ke seluruh
Tiongkok yang ia namakan Tiga Prinsip Rakyat Tiongkok yaitu San Min Chu-I (Salun min
jonce). Tiga prinsip itu terdiri dari Nasionalisme, demokrasi dan nasionalisme. Nasionalisme
artinya cinta tanah air, demokrasi artinya pemerintahan oleh rakyat, dan sosialisme artinya
pemerataan kemakmuran untuk seluruh rakyat Tiongkok dengan pembagian kekayaan secara
merata.7 Pada 1 Januari 1912, Dr. Sun Yat Sen di ambil sumpah sebagai presiden di
Nangking, sehingga Republik Tiongkok mulai berdiri pada tanggal 1 Januari 1912.
Pemerintahan Manchu mengerti bahwa kedudukannya sulit untuk dipertahankan.
Pada 12 Februari 1912 ibu suri Lung Yu mengeluarkan maklumat yang isinya menyerahkan
kedaulatan kepada seantero rakyat Tiongkok serta menyatakan bahwa selanjutnya
pemerintahan akan berbentuk republik, dan Yuan Shi Kai diberikan kekuasaan penuh untuk
membangun suatu pemerintahan sementara. Inilah yang kemudian ikut mempengaruhi
pengunduran diri Dr. Sun Yat Sen sebagai presiden dari pemerintahan sementara Republik
Tiongkok.
Pada tanggal 14 Februari 1912, Dr. Sun Yat Sen memajukan permintaan berhenti
secara tulus kepada Dewan Nasional di Nanking. Permintaan ini dilatarbelakangi adanya
dualisme kekuasaan di Tiongkok yaitu Yuan Shih Kai di Utara dan Dr. Sun Yat Sen di
Selatan. Yuan Shih Kai berkuasa menurut kekuatan sabda ibu suri dan Dr. Sun Yat Sen
berkuasa karena pertunjukannya oleh kaum revolusioner. Apabila Yuan Shih Kai betul-betul
menurut sabda tersebut dan membentuk pemerintahan sementara, akibatnya adalah perang
saudara. Dengan meletakkan jabatannya sebagai presiden dan menyerahkan kepada Yuan
Shih Kai, maka Dr. Sun Yat Sen telah menghindari suatu perang saudara di Tiongkok.8
C. Berdirinya Partai Besar di Cina
6 Bustamam. 2011. Sejarah Asia Timur. Padang: UNP PRESS. Hal 64-66.
7 Bustamam. 2011. Sejarah Asia Timur. Padang: UNP PRESS. Hal 49-50.
8 Ibid, hal 64-67.
5
10 Seeger, Elizabeth. 1952. Sedjarah Tiongkok Selajang Pandang (Jakarta:Groningen). Hal 342.
11 Bustamam. 2011. Sejarah Asia Timur. Padang: UNP PRESS. Hal 70-71.
7
2. Bangsa Tionghoa menolak untuk menyerahkan negaranya kepada Jepang seperti yang
diminta Jepang.
3. Jepang tidak mau melepaskan tuntutannya akan bertindak secara lain yaitu dengan
cara merampas untuk mencapai tujuannya
Pada tahun 1931, Tiongkok dalam keadaan perang saudara. Sehingga Jepang
menyerang Manchuria dan merampasnya dengan tidak banyak rintangan. Sesudah menyerang
Manchu Jepang menerobos Tiongkok Utara. Bangsa Tionghoa berusaha sedikit sekali untuk
merintangi gerakan Jepang, dan sebagian mereka mulai sadar akan kekurangan kekuatan
untuk melawan Jepang. Tetapi Chiang Kai Sek masih melawan dan menggempur kaum
komunis, ia berpendapat bahwa Tiongkok harus bersatu untuk melawan musuh dan berharap
kaum komunis menyerah kepadanya. Tetapi kaum komunis tidak mau menyerah kalah,
keadaan demikian berlangsung selam empat sampai lima tahun Chiang terus menggempur
komunis sementara itu Jepang menguasai Tiongkok Utara dan berbuat sesuka hatinya.12
Pada tahun 1936 terjadi pemberontakan dalam tentara Nasional di Sian. Chiang Kai
Sek datang untuk menyelesaikannya, tetapi ia ditawan oleh Tsang Hsue-laing yang menuntut
supaya Chiang Kai Sek memberhentikan perangnya terhadap komunis dan memusatkan
kekuataan untuk mengempur Jepang. Akhirnya terjadi perundingan antara nasionalis dengan
komunis di Sian yang berhasil mendamaikan nasionalis dan komunis. Kedua pihak bersatu
untuk mengempur Jepang.13
Dalam perang dengan Jepang, bangsa Tionghoa mengalami kesulitan karena tentara
Jepang sudah terdidik dan bersenjata lengkap. Mereka berusaha untuk mendapatkan bantuan
dari negara lain, tetapi sia-sia. Amerika dan negeri Eropa menjual alat-alat perang kepada
Tiongkok tetapi mereka mengirim lebih banyak lagi kepada Jepang. Terutama Amerika
menjual paling banyak bensin dan besi kepada Jepang yang sangat dibutuhkannya untuk
berperang. Meskipun demikian Tiongkok tidak berniat menyerah kalah, dengan semangat
nasionalisme dan keinginan bebas dari penjajah membuat mereka terus berjuang.
Hampir semua bangsa Tionghoa ikut berperang mulai dari petani, mahasiswa, atau
orang pelarian dari kota. Mereka berperang secara gerilya, mereka berusaha mengeluarkan
kereta api yang membuat mesiu dari relnya, atau menghancurkannya dengan dinamit,
12 Seeger, Elizabeth. 1952. Sedjarah Tiongkok Selajang Pandang (Jakarta:Groningen). Hal 345-347.
13 Soebantardjo. 1962. Sari Sejarah (Asia-Australia). Yogyakarta: Bopkri. Hal 35
8
mendirikan rintangan di jalan, merusak jembatan, memotong kawat telepon, sehingga Jepang
merasa tidak aman di daerah yan didudukinya. Tahun 1939 terjadi perang Dunia II yang
melibatkan Jepang, dalam perang tersebut Jepang mengalami kekalahan. Dengan dijatuhinya
bom atom di kota Hirosima dan Nagasaki membuat Jepang terpukul dan seluruh tentaranya
yang tersebar di Tiongkok, Manchuria dan di daerah jajahannya yang lain, meletakkan
senjata.14
E. Perang Saudara
Selama perang dunia II kaum komunis Tiongkok bersatu dengan tentara Chiang Kai
Sek. Mereka ingin membebaskan Tiongkok dari kekuasaan Jepang. Ketika Jepang menyerah
pada tahun 1945, kaum komunis tidak cukup kuat untuk mengambil alih seluruh wilayah
Tiongkok. Mereka setuju untuk bekerjasama dengan kaum nasionalis untuk membangun
kembali Tiongkok. Namun kaum komunis dan nasionalis masih terlibat konflik satu sama
lain.
Amerika serikat berusaha untuk mewujudkan perdamaian di Tiongkok. Bulan
Desember 1945, Presiden Truman mengirim Jendral George Marshall ke Tiongkok untuk
mencoba meletakkan dasar perdamaian, tetapi gagal. Amerika membantu kaum nasionalis,
antara tahun 1945-1948 Amerika memberi bantuan senjata seharga lebih dari 2 juta dollar
kepada Tiongkok. Jumlah ini belum termasuk pinjaman Tiongkok sebanyak satu setengah
juta dollar selama perang. Perang saudara antara komunis dan nasionalis pecah dalam skala
yang besar dalam tahun 1947. Pada tahun 1949 kaum komunis mengalami kemenangan dan
mengalahkan kaum nasionalis. Mereka mendirikan suatu partai komunis di Peking tanggal 1
Oktober 1949 dan memerintah seluruh daratan Tiongkok.
Faktor penyebab kemenangan komunis antara lain:
1. Selama pendudukan Jepang (1937-1945), dua garis perjuanagan diterapkan oleh pihak
komunis. Di satu sisi mereka mengirimkan pasukan garis kota. Sedangkan pada garis
desa, mereka menjalankan program-program partainya.
2. Pemerintahan Chiang Kai Sek gagal menggunakan kekuatannya dengan baik. Banyak
pejabat resmi dalam pemerintahan korupsi. Penduduk Tionghoa miskin dan lelah
berperang dan pemerintah tidak member perhatian kepada rakyatnya.
14 Seeger, Elizabeth. 1952. Sedjarah Tiongkok Selajang Pandang (Jakarta: Groningen). Hal 347-353
9
3. Kaum komunis dalam beberapa tahun dalam keadaan sulit, dan banyak diantara
mereka yang dibunuh secara besar-besaran oleh Chiang Kai Sek. Untuk beberapa
tahun mereka tinggal di gua dan menyusun kekuatan, disiplin, dan mempersiapkan
diri untuk berperang habis-habisan.
4. Kaum komunis memiliki banyak Jenderal yang baik. Tahun 1948 kaum komunis
memperoleh kemenangan setelah kemenangan yang lain. Nanking, Hanechauw,
Shanghai, Canton dan Chungkiang jatuh ke tangan mereka.
5. Kaum komunis berhasil memberikan arahan kepada petani-petani Tionghoa. Bulan
Oktober 1947 kaum komunis menghimbau rakyat Tiongkok untuk melepaskan diri
dari pemerintahan Chiang Kai Sek dan membangun suatu Tiongkok yang baru.
6. Kaum komunis menerima bantuan dari Uni Soviet. Pada akhir perang dunia II tahun
1945, Rusia menyerahkan sejumlah besar senjata rampasan perang dari Jepang
kepada kaum komunis. Rusia membantu kaum komunis untuk menduduki Manchuria
dengan industri dan sumber daya alamnya menjadi basis untuk komunis Mao
Zendong.15
PENUTUP
KESIMPULAN
Selama pemerintahan Manchu, hubungan Cina dengan dunia Barat mulai diadakan.
Hubungan ini dalam bentuk perdagangan. Akibat dari hubungan ini, bangsa Tionghoa
berkenalan dengan budaya, adat dan berbagai hasil produksi yang berasal dari Barat.
Pemerintahan Manchu yang lemah terhadap kekuasaan asing membuat kepercayaan bangsa
Tionghoa
kapada
pemerintah
muali
berkurang
sehingga
berdampak
munculnya
11
12