Anda di halaman 1dari 5

Pengertian penelitian

Sesuai dengan tujuannya, research (penelitian) dapat didefinisikan sebagai usaha untuk
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, usaha mana
dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Pelajaran/ilmu yang memperbincangkan
metode-metode ilmiah untuk research (penelitian) disebut metodologi research.1
Tujuan penelitian
Suatu research (penelitian), khususnya dalam ilmu-ilmu pengetahuan empirik, pada umumnya
bertujuan untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji kebenaran suatu pengetahuan.
Menemukan berarti berusaha mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekosongan atau kekurangan.
Mengembangkan berarti memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada; sedangkan
menguji kebenaran dilakukan jika apa yang sudah ada masih atau menjadi diragu-ragukan
kebenarannya. Research yang bertujuan menemukan problematik-problematik baru biasa disebut
research eksploratif. Research yang khususnya dimaksudkan untuk mengembangkan
pengetahuan yang sudah ada dinamakan research pengembangan (developmental research).
Sedangkan research yang ditujukan untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan disebut research
verifikatif.2
Tujuan penelitian ditulis dalam dua bentuk, yaitu: tujuan umum (tujuan yang bersifat umum) dan
tujuan khusus (sifatnya lebih spesifik menyangkut hal-hal yang akan diteliti). Tujuan penelitian
merupakan bagian yang sangat penting dari sebuah usulan penelitian. Apa yang ingin diketahui
dari sebuah penelitian harus dengan jelas dicantumkan pada bagian ini. Tujuan khusus penelitian
harus ditulis dengan jelas, spesifik, dan realistis.3
Jenis-jenis penelitian
1 Sutrisno Hadi. Metodologi Research, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM,
1985), hal 4
2 Sutrisno Hadi. Ibid, hal 3
3 A. A. Gde Muninjaya. Langkah-Langkah Praktis Penyusunan Proposal dan Publikasi Ilmiah, (Jakarta:
EGC, 2003), hal 21

Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamiahan
(natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasi
kan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan
penelitian pengembangan (research and development). Selanjutnya berdasarkan tingkat
kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen,
survey dann naturalistik/kualitatif.4
Menurut S. Margono, jenis-jenis penelitian terbagi ke dalam:
1) Menurut penggunaannya
Jenis penelitian bila dilihat dari segi penggunaannya dapat digolongkan menjadi:
a. Penelitian dasar atau penelitian murni (pure research). Berikut definisi penelitian
ini menurut LIPI; Penelitian dasar adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang penelitian baru
tanpa suatu tujuan praktis tertentu. Artinya kegunaan hasil penelitian itu tidak
segera dipakai namun dalam waktu jangka panjang juga akan terpakai.
b. Penelitian terapan (applied research). Batasan yang diberikan LIPI ialah:
Penelitian terapan adalah setiap penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis. Berarti hasilnya diharapkan
segera dapat dipakai untuk keperluan praktis. Misalnya penelitian untuk
menunjang kegiatan pembangunan yang sedang berjalan, penelitian untuk
melandasi kebijakan pengambilan keputusan atau administrator.
2) Menurut metodenya
Jenis penelitian dilihat dari segi metodenya adalah sebagai berikut:
a. Penelitian Historis
b. Penelitian Filosofis
c. Penelitian Observasional
d. Penelitian Eksperimental
4 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2006), hal 4

3) Menurut sifat permasalahannya


Sesuai dengan tugas penelitian itu untuk memberikan, menerangkan, meramalkan dan
mengatasi permasalahan atau persoalan-persoalan, maka penelitian dapat pula
digolongkan dari sudut pandangan ini. Sehingga penggolongan ini bisa mencakup
penggolongan yang disebut terdahulu. Berdasarkan penggolongan ini dapat dipilih
rancangan penelitian yang sesuai. Ada delapan jenis penelitian itu yakni:
a. Penelitian historis
b. Penelitian deskriptif
c. Penelitian perkembangan
d. Penelitian kasus dan penelitian lapangan
e. Penelitian korelasional
f. Penelitian kausal-komparatif
g. Penelitian eksperimental
h. Penelitian tindakan5
Menurut Sutrisno Hadi, penggolongan jenis-jenis research sangat tergantung kepada pedoman
dari segi mana penggolongan itu ditinjau. Keseragaman dasar tinjauan penggolongan belumlah
tercapai. Namun secara umum dapatlah dicatat jenis-jenis penggolongan sebagai berikut:
1. Penggolongan menurut bidangnya: research pendidikan, research sejarah, research
bahasa, research ilmu teknik, research biologi, research ekonomi, dsb.
2. Penggolongan menurut tempatnya: research laboratorium, research perpustakaan, dan
lain-lain.
3. Penggolongan menurut pemakaiannya: research murni (pure research) dan research
terpakai (applied research).
4. Penggolongan menurut tujuan umumnya: resarch eksploratif, research developmental,
dan research verifikatif.
5. Penggolongan menurut tarafnya: research deskriptif dan research inferensial.
6. Penggolongan menurut approachnya: research longitudinal dan research cross-sectional.6

5 S. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal 5-7

Menurut Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, untuk mempermudah seseorang
menemukan atau mencari hasil penelitian, dibuatlah pengelompokan-pengelompokan. Dengan
adanya pengelompokan ini, muncul jenis-jenis penelitian. Jadi jenis-jenis penelitian hanya
sebuah upaya untuk mengklasifikasikan penelitian yang sudah ada yang bertujuan untuk
memudahkan bagi kita. Kemudian Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah menggunakan
empat klasifikasi dalam jenis-jenis penelitian, yakni:
1. Klasifikasi penelitian berdasarkan manfaat penelitian

Penelitian Murni

Penelitian Terapan

2. Klasifikasi Penelitian berdasarkan tujuan penelitian

Penelitian Eksploratif

Penelitian Deskriptif

Penelitian Eksplanatif

3. Klasifikasi Penelitian berdasarkan dimensi waktu

Penelitian Cross-Sectional

Penelitian Longitudinal

4. Klasifikasi Penelitian berdasarkan teknik pengumpulan data

Penelitian Survei

Penelitian Eksperimen

Analisis Isi

Penelitian Lapangan

Analisis Wacana

Perbandingan Sejarah

Manfaat Penelitian
6 Sutrisno Hadi. Op Cit, hal 3-4

Manfaat penelitian : menjelaskan tentang kegunaan hasil penelitian bagi beberapa pihak yang
terkait dengan masalah yang diteliti misalnya bagi penulis sendiri, bagi pihak lembaga
pendidikan, bagi pembuat kebijakann dsb. Manfaat penelitian dapat dirumuskan secara teoritik
dan praktik. Secara teoritik mungkin berhubungan dengan metodologi dan secara praktik
berhubungan dengan dampak hasil penelitian bagi user/pengguna. Manfaat teoritik akan
memberikan wawasan ke depan tentang sebuah penelitian tertentu, dalam kaitannya dengan teori
dan metodologi penelitian. Kemungkinan besar, peneliti ingin menerapkan metode dan teori baru
dan atau ingin mencari teori baru, jelas bermanfaat bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun
manfaat praktik penelitian, berhubungan langsung dengan terapan temuan penelitian.7 Uraian
tentang manfaat penelitian mencakup implikasi hasil penelitian yang akan diperoleh, baik untuk
pengembangan ilmu, maupun manfaat praktis yang akan diperoleh untuk masyarakat dan
institusi/departemen yang terkait atau pihak-pihak yang berkepentingan. 8 Selain itu manfaat
Teoritis tersebut juga : menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan
pemikiran atau memperkaya konsep-konsep, teori-teori terhadap ilmu pengetahuan dari
penelitian yang sesuai dengan bidang ilmu dalam suatu penelitian.
Kemudian Manfaat Praktis lain adalah :

Menjelaskan bahwa hasil penelitian bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran bagi


pemecahan masalah yang berhubungan dengan topik atau tema sentral dari suatu
penelitian

Penelitian ini berguna secara teknis untuk memperbaiki, meningkatkan dlsb suatu
keadaan berdasarkan penelitian yang dilakukan dan mencari solusi bagi pemecahan
masalah yang ditemukan pada penelitian

7 Suwardi Endraswara. Metode, Teori, dan Teknik Penelitian Kebudayaan, (Yogyakarta: Pustaka
Widyatama, 2006), hal 106
8 A. A. Gde Muninjaya. Op Cit, hal 21

Anda mungkin juga menyukai