Oleh:
DIAH RETNO UTAMI
Khmu
Bila kita pelajari asal-muasal bangsa Khmu, maka orang-orang dari suku ini
yang tinggal di negeri Laos sekarang merupakan sisa-sisa keturunan dari
penduduk asli negeri Laos awal yang terpaksa pindah ke wilayah lebih Selatan
(sekarang Kamboja). Biasanya suku ini mendirikan rumah-rumah panggung
sebagai tempat tinggal mereka dan bangunan-bangunan terpisah lainnya untuk
menyimpan hasil pertanian seperti biji-bijian dan beras. Dan terkadang ruang
kosong yang ada dibawah rumah digunakan sebagai kandang hewan. Benar bila
dikatakan desa dari suku Khmu memiliki suasana ceria, mulai dari anak-anak
yang sedang bermain bersama sampai binatang-binatang ternak yang berkeliaran
dengan bebasnya.
Tidak hanya itu, salah satu tradisi suku ini yang selalu diturunkan dari generasi
ke generasi adalah berkumpul disekitar api unggun untuk mendengarkan ceritacerita masa lalu dengan suasana malam sambil ditemani oleh rokok yang dihisap
melalui pipa perak. Bila di Indonesia ada suku Dayak dengan kekuatan
magisnya, maka suku Khmu dipercayai memiliki hal serupa. Perlu diingat,
pemandu lokal akan sangat diperlukan saat mampir di desa-desa suku ini untuk
menunjukkan segala tradisi dan adat budaya di tempat-tempat unik ini.
-
Tai Dam
Berdasarkan sejarah orang-orang Tai Dam, suku ini berasal dari daerah yang
disebut Muang Then (sekarang adalah lembah di sekitar wilayah Dien Bien Phu,
Vietnam). Sewaktu terjadinya masa huru hara (sekitar abad 20 an Masehi)
sebagian besar dari suku ini berpindah dari vietnam ke Laos dan menyebar ke
wilayah Thailand dan negara tetangga lainnya. Kini, beberapa suku Tai Dam
dapat kita temui meneruskan hidupnya di negeri Laos. Ciri paling khas dari salah
satu suku ini adalah pakaian hitam yang dipakai oleh kaum perempuannya
terutama saat ada hari-hari besar dan perayaan. Berdasarkan keyakinan, suku Tai
Dam masih memiliki kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang. Cerita lebih
lanjut saat kematian datang, tubuh orang-orang yang mati dari suku Tai Dam ini
dikremasi bersama perhiasan emas dan perak sebagai persembahan dan
keperluan roh orang yang mati tersebut untuk dipergunakan dialam sana.
-
Lanten
Sama seperti mayoritas suku-suku lainnya, suku yang satu ini masih tinggal di
desa-desa terpencil dan menjaga gaya hidup dan tradisi mereka. Kita bisa
menemukan suku ini di desa Ban Nam Lu tempat para traveller membeli barangbarang kerajinan khas suku Lanten dan souvenir khas Laos lainnya. Beberapa
souvenir yang bisa didapatkan diantaranya adalah baju , tas, perhiasan, topeng
replika, dan ukiran-ukiran.
(beras, tembakau, kopi), hasil hutan (kayu mentah, kayu olahan, dan berbagai
jenis kerajinan), dan hasil tambang berupa timah. Sementara itu impor utama
berupa kendaraan bermotor, mesinmesin, dan besi baja.
2. Bahasa Negara Laos
Bahasa Laos ( phasa lao) (BGN/PCGN: phasa lao, IPA: [pasa
law])
adalah bahasa
bernada dari
keluarga bahasa
Kradai yang
merupakan bahasa resmi negara Laos. Dialek bahasa Lao dituturkan
di Thailand Timur Laut sebagai bahasa Isan. Selain sebagai bahasa utama bangsa
Lao, bahasa Laos merupakan bahasa kedua bagi berbagai suku bangsa di Laos
dan Isan. Seperti halnya bahasa-bahasa di Laos, bahasa Laos ditulis dengan
huruf abugida. Walaupun tidak ditetapkan sebagai standar resmi,
dialek Vientiane secara de facto adalah dialek resmi bahasa Laos. Bahasa Laos
meliuputi (Barat Daya, Tengah Timur, Lao-Phutai, Bahasa Laos) Bahasa
nasional Laos (bahasa resmi), palaungwa, Tai dan bahasa lao.
Bahasa Laos adalah turunan dari bahasa Tai yang dituturkan di kawasan
yang sekarang disebut Cina selatan dan Vietnam sebelah utara (Yue). Daerahdaerah tersebut diperkirakan menjadi tempat asal bahasa Tai dan beberapa
bahasa terkait yang dituturkan oleh kelompok minoritas yang saling terpencar.
Akibat ekspansi bangsa Han dan serbuan bangsa Mongol, orang-orang Tai
berpindah ke arah selatan menuju India, turun ke lembah Sungai Mekong, dan
ke selatan hingga sampai di Semenanjung Melayu. Sejarah lisan migrasi orang
Tai terpelihara dalam bentuk legenda Khun Borom. Di tempat yang sekarang
disebut Laos, orang-orang Tai menyerap bahasa-bahasa atau tidak lagi memakai
bahasa yang sudah ada lebih dulu seperti Mon-Khmer dan bahasabahasaAustronesia. Walaupun terjepit di antara persaingan kekuasaan
antara Siam dan Vietnam, orang Lao masih dapat membentuk identitas nasional
dan mengintegrasikan dialek-dialek mereka menjadi bahasa bersama.
HAM
bagi orang Laos. Sebagian hidangan juga pahit. Dalam masakan Laos
dikenal pepatah van pen lom; khom pen ya yang dapat diterjemahkan sebagai
"rasa manis membuatmu pusing; rasa pahit membuatmu sehat." Adas manis dan
daun mint adalah sayuran penting bagi orang Laos namun sama sekali tidak
dipakai dalam masakan negara-negara lain yang bertetangga dengan Laos.
Berbeda dengan negara-negara tetangga, lengkuas adalah rempah-rempah yang
paling penting di Laos. Hampir semua masakan Laos memakai lengkuas
bersama bawang putih, bawang merah, dan serai. Ciri khas lain masakan Laos
adalah makanan yang tidak dihidangkan panas-panas, tetapi menunggu hingga
suhu makanan sama dengan suhu ruangan karena orang Laos makan Masakan
Laos berbeda dengan masakan negara-negara tetangga di Asia Tenggara dalam
hal banyaknya sayuran mentah yang dimakan sebagai lalap (tanpa sambal atau
saus). Hidangan pedas dan asin tidak pernah ditambah gula agar manis.
Makanan dengan rasa asam dan manis dianggap aneh dengan tangan.