Anda di halaman 1dari 11

BEBERAPA SUKU NEGARA LAOS

Oleh:
DIAH RETNO UTAMI

Laos, merupakan suatu negara republik sosialis


satu partai di Asia Tenggara, yang multietnis,
yang tersebar di berbagai wilayah di Laos.
Secara astronomis, wilayah Laos terletak antara
14LU - 22LU dan 100BT - 107BT. Ibu kota
negara Laos adalah Vientiane, dengan kota-kota
lain seperti Luang Prabang, Savannakhet dan
Pakse. Dalam bahasa Lao, nama negara adalah
"Muang Lao" atau "Pathet Lao", keduanya
yang
secara
harfiah
berarti
"Negara
Lao". Bahasa resmi Laos adalah bahasa Lao.
Mata uang yang digunakan Klip Laos, Hari
Kemerdekaannya 19 Juli 1949 (dari Prancis),
Lagu Nasional : Pheng Xat Lao (Hym of the
Lao People )
Suku-suku di Laos, terdiri dari lebih dari 160 suku dengan 82 bahasa yang berbeda,
dengan pembagian dibagi menjadi 8 kelompok berdasarkan klasifikasi, yaitu:
1. Mon-Khmer
Aheu, Alak, Arem, Bo, Bru, Chut, Halang Doan, Hung, Ir, Jeh, Jeng, Kasseng,
Katang, Katu, Khlor, Khmer, Khua, Kri, Kuy, Lavae (Brao), Lave, Laven, Lavi,
Maleng, Mon, Ngae, Nguon, Nyaheun, Ong, Oi, Pakoh, Phong, Sadang, Salang,
Sapuan, Makong, Sok, Sou, Souei, Taliang, Ta-oi, Thae, Tum, Vietnamese, Yae
2. Palaungic
Bit (menjadi perdebatan masuk ke Palaungic atau Khmuic), Con, Samtao, Lamet
3. Khmuic
Khmu, Khuen, Mal, Mlabri (juga dikenal sebagai Yumbri), Odu, Phai, Xinh Mul
(juga dikenal sebagai Sing Mun) : (Phong-Kniang, Puoc)
4. Tibeto-Burman
etnis Lolo : (Kaw, Hani, Kaduo, Lahu (Museu), Lahu Shi, Phana, Phunoi, Si La),
Kado, Myen
5. Hmong-Mien
Hmong Daw, Hmong Njua, Iu Mien, Kim Mun
6. Tai dan Rau
Tai Daeng, Tai Dam, Tai Gapong, Tai He, Tai Khang, Tay Khang, Tai Kao, Kongsat,
Kuan, Tai Laan, Tai Maen, Lao, Lao Lom, Tai Long, Tai Lue, Northeastern Thai :
(Tai Kaleun, Isan), Tai Nuea, Nung, Nyaw, Tai Pao, Tai Peung, Phuan, Phutai, Pu Ko,
Rien, Saek, Tai Sam, Tai Yo, Tayten, Yoy, Zhuang : (Nung), Shan, Yang
7. Chinese
8. Unclassified
Chere, Jri

Tiga suku bangsa spesial di Laos :


-

Khmu

Bila kita pelajari asal-muasal bangsa Khmu, maka orang-orang dari suku ini
yang tinggal di negeri Laos sekarang merupakan sisa-sisa keturunan dari
penduduk asli negeri Laos awal yang terpaksa pindah ke wilayah lebih Selatan
(sekarang Kamboja). Biasanya suku ini mendirikan rumah-rumah panggung
sebagai tempat tinggal mereka dan bangunan-bangunan terpisah lainnya untuk
menyimpan hasil pertanian seperti biji-bijian dan beras. Dan terkadang ruang
kosong yang ada dibawah rumah digunakan sebagai kandang hewan. Benar bila
dikatakan desa dari suku Khmu memiliki suasana ceria, mulai dari anak-anak
yang sedang bermain bersama sampai binatang-binatang ternak yang berkeliaran
dengan bebasnya.
Tidak hanya itu, salah satu tradisi suku ini yang selalu diturunkan dari generasi
ke generasi adalah berkumpul disekitar api unggun untuk mendengarkan ceritacerita masa lalu dengan suasana malam sambil ditemani oleh rokok yang dihisap
melalui pipa perak. Bila di Indonesia ada suku Dayak dengan kekuatan
magisnya, maka suku Khmu dipercayai memiliki hal serupa. Perlu diingat,
pemandu lokal akan sangat diperlukan saat mampir di desa-desa suku ini untuk
menunjukkan segala tradisi dan adat budaya di tempat-tempat unik ini.
-

Tai Dam

Berdasarkan sejarah orang-orang Tai Dam, suku ini berasal dari daerah yang
disebut Muang Then (sekarang adalah lembah di sekitar wilayah Dien Bien Phu,
Vietnam). Sewaktu terjadinya masa huru hara (sekitar abad 20 an Masehi)
sebagian besar dari suku ini berpindah dari vietnam ke Laos dan menyebar ke
wilayah Thailand dan negara tetangga lainnya. Kini, beberapa suku Tai Dam
dapat kita temui meneruskan hidupnya di negeri Laos. Ciri paling khas dari salah

satu suku ini adalah pakaian hitam yang dipakai oleh kaum perempuannya
terutama saat ada hari-hari besar dan perayaan. Berdasarkan keyakinan, suku Tai
Dam masih memiliki kepercayaan terhadap roh-roh nenek moyang. Cerita lebih
lanjut saat kematian datang, tubuh orang-orang yang mati dari suku Tai Dam ini
dikremasi bersama perhiasan emas dan perak sebagai persembahan dan
keperluan roh orang yang mati tersebut untuk dipergunakan dialam sana.
-

Lanten

Sama seperti mayoritas suku-suku lainnya, suku yang satu ini masih tinggal di
desa-desa terpencil dan menjaga gaya hidup dan tradisi mereka. Kita bisa
menemukan suku ini di desa Ban Nam Lu tempat para traveller membeli barangbarang kerajinan khas suku Lanten dan souvenir khas Laos lainnya. Beberapa
souvenir yang bisa didapatkan diantaranya adalah baju , tas, perhiasan, topeng
replika, dan ukiran-ukiran.

1. Mata Pencaharian Masyarakat di Negara Laos


Orang Laos kebanyakan berprofesi sebagai petani, yang menanam padi pada
lahan irigasi Lembah Mekong. Ini adalah wilayah paling subur dan paling padat
penduduknya di negara itu. Daerah pegunungan lebih jarang penduduknya.
Orang-orang di sana hidup di desa-desa yang tersebar luas dan bercocok tanam
di lahan-lahan kecil. Pertanian masih memengaruhi setengah dari pendapatan
nasional dan menyerap 80% dari tenaga kerja yang ada.
Ekonomi Laos menerima bantuan dari IMF dan sumber internasional lain
serta dari investasi asing baru dalam bidang pemrosesan makanan dan
pertambangan, khususnya tembaga dan emas. Negara Laos mengembangkan
sektor perdagangan dengan komoditas ekspor utama berupa hasil pertanian

(beras, tembakau, kopi), hasil hutan (kayu mentah, kayu olahan, dan berbagai
jenis kerajinan), dan hasil tambang berupa timah. Sementara itu impor utama
berupa kendaraan bermotor, mesinmesin, dan besi baja.
2. Bahasa Negara Laos
Bahasa Laos ( phasa lao) (BGN/PCGN: phasa lao, IPA: [pasa
law])
adalah bahasa
bernada dari
keluarga bahasa
Kradai yang
merupakan bahasa resmi negara Laos. Dialek bahasa Lao dituturkan
di Thailand Timur Laut sebagai bahasa Isan. Selain sebagai bahasa utama bangsa
Lao, bahasa Laos merupakan bahasa kedua bagi berbagai suku bangsa di Laos
dan Isan. Seperti halnya bahasa-bahasa di Laos, bahasa Laos ditulis dengan
huruf abugida. Walaupun tidak ditetapkan sebagai standar resmi,
dialek Vientiane secara de facto adalah dialek resmi bahasa Laos. Bahasa Laos
meliuputi (Barat Daya, Tengah Timur, Lao-Phutai, Bahasa Laos) Bahasa
nasional Laos (bahasa resmi), palaungwa, Tai dan bahasa lao.
Bahasa Laos adalah turunan dari bahasa Tai yang dituturkan di kawasan
yang sekarang disebut Cina selatan dan Vietnam sebelah utara (Yue). Daerahdaerah tersebut diperkirakan menjadi tempat asal bahasa Tai dan beberapa
bahasa terkait yang dituturkan oleh kelompok minoritas yang saling terpencar.
Akibat ekspansi bangsa Han dan serbuan bangsa Mongol, orang-orang Tai
berpindah ke arah selatan menuju India, turun ke lembah Sungai Mekong, dan
ke selatan hingga sampai di Semenanjung Melayu. Sejarah lisan migrasi orang
Tai terpelihara dalam bentuk legenda Khun Borom. Di tempat yang sekarang
disebut Laos, orang-orang Tai menyerap bahasa-bahasa atau tidak lagi memakai
bahasa yang sudah ada lebih dulu seperti Mon-Khmer dan bahasabahasaAustronesia. Walaupun terjepit di antara persaingan kekuasaan
antara Siam dan Vietnam, orang Lao masih dapat membentuk identitas nasional
dan mengintegrasikan dialek-dialek mereka menjadi bahasa bersama.

3. Kesenian Negara Laos

Lam saravane adalah jenis musik terpopuler di antara musik-musik Laos,


tetapi etnis Lao di Thailand telah mengembangkannya menjadi mor lam sing
yang menjadi salah satu best-selling internasional. Kesenian serta kebudayaan
yang dimiliki Laos meliputi rakyat (khab-lam), tari-tarian melukis, ukiran, serta
kerajinan tangam. Semua itu dibuat dengan kerja keras serta keringat dan dari
kebiasaan saling tukar menukar diantara etnis dan suku yang ada di Laos. Bisa
dikatakan bahwa segala macam literatur serta seni yang ada di Laos adalah hasil
proses buruh yang selalu berjuang, memperoleh keberhasilan ditempatdimna ia
bekerja, kemudian melakukan perayaan. Kesenian berkembang seiring dengan
kemajun masyarakat Laos. Seni dan kebudayaan tradisi digunakan untuk
memberikan hiburan bagi para pejuang dan pekerja keras yang sudah
mempersatukan mereka dalam cinta dan kebahagiaan.
Di Laos, mayoritas sub kelompok didentifikasi dengan Hmong-Mien serta
Thai-Kadai, jika dilihat dari kilas sejarah, Laos mendapat pengaruh budaya yang
paling besar dari Timur Tibet dan Cina Selatan. Agama Theravada juga banyak
Negara Laos. Pengaruh dari agama Theravada ini bisa ini bisa dilihat dari sastra,
seni tari, bahasa, dan lain sebagainya. Musik Laos banyak menggunakan alat
musik nasional yang dinamakan khaen yang berbentuk pipa bambu. Tiap
kelompok musik yang ada di Laos terdiri atas penyanyi yang disebut mor lam
serta satu orang pemain alat musik khaen bersama pemain instrumen musik
lainnya. Lam saravane merupakan jenis musik yang paling populer diantara
jenis-jenis musik lainnya yang ada di Laos, hingga kemudian etnis Lao di
Thailand mengembangkan musik Lam saravave menjadi mor lam sing hingga
dapat menjadi salah satu jenis musik yang menjadi best selling internasional.
Salah satu peninggalan kebudayaan yang dijadikan sebagai lokasi wisataa adalah
Luang Prabang.

4. Ilmu pengetahuan/ Teknologi di Negara Laos

Wakil Perdana Menteri Laos Sarnsawad Lengsawat telah meresmikan proyek


itu dan secara simbolis meletakkan batu pertama. Dikatakannya, Laos telah
berkonsultasi dengan negara-negara tetangga di mana Mekong mengalir dan
mencapai kesepakatan. Proyek waduk sudah bisa dimulai.
Waduk Xayaburi diperkirakan akan menelan biaya 3 milyar Euro dan menghasilkan
1.260 Megawatt listrik.
Kelompok-kelompok lingkungan menduga, persiapan pengerjaan waduk itu
sudah lama berjalan. Laporan televisi Laos, yang memperlihatkan konstruksi beton
dan jalan menuju waduk menguatkan dugaan itu. Pemerintah Laos berambisi
merampungkan waduk Xayaburi hingga 2019 dan menjadi produsen listrik terbesar
di Asia Tenggara.
Kamboja dan Vietnam sudah lama memrotes pembangunan waduk itu. Kedua negara
di hilir sungai Mekong akan terimbas langsung. Desember lalu, Laos sempat
menghentikan persiapannya dan menugaskan pembuatan analisa mengenai dampak
lingkungan, amdal untuk proyek tersebut.
Belakangan, harian Wall Street Journal mengutip Presiden Laos yang
menyatakan bahwa penelitian masih berlangsung. Sementara seorang insinyur dari
perusahaan listrik Southeast Asia Energy, Somkuan Watakeekul, mempromosikan
waduk itu. "Seluruh penduduk akan mendapatkan keuntungan dari waduk ini,
terutama karena listrik yang dihasilkan. Laos akan membantu memberantas
kemiskinan."Sekitar 95% listrik yang dihasilkan akan dijual ke Thailand. Para
kontraktor Thailand mendapatkan porsi terbesar untuk pembangunan waduk
Xayaburi, karenanya tidak terdengar protes dari pemerintah Thailand.

5. Sistem kekerabatan antar suku di Negara Laos


Masyarakat Laos terdiri dari beragam etnis dan ia tidak menjadi sumber konflik.
Bahkan adalah biasa sekiranya terdapat berbagai etnis dalam satu kawasan dan
perkahwinan campur menyebabkan penerimaan dan percampuran kebudayaan dalam
kehidupan. Pergerakan atau perpindahan dari satu tempat ke tempat lain bagi
penghidupan yang lebih baik selalunya tidak terhad atas sebab etnis walaupun
terdapat di satu-satu tempat dominasi dari satu atau dua etnis yang berpengaruh.
Masyarakat Laos mengambil sikap penyatuan sebagai satu aspek kehidupan yang
penting dan ingin merasakan sebagai sebahagian dari orang Laos. Ini mngkin dari
sikap kerajaan yang menjalankan usaha kesatuan bagi menyemarakkan sikap
nasionalisme di kalangan penduduk Laos. Masyarakat Laos dibahagi kepada tiga
bahagian iaitu masyarakat tanah rendah, masyarakat perbukitan rendah dan
masyarakat bukit tinggi.

6. Religi/ Kepercayaan di Negara Laos


Penduduk Laos pada umumnya memeluk agama Buddha. Agama ini muncul
pertama kali di Laos pada abad VIII Masehi. Kemudian, setelah Raja Fang
Ngum (abadXIV) mempersatukan Kerajaan Lane Xang, agama itu dijadikan
sebagai agama negara. Raja itu lalu memberlakukan kebijakan dan
mengembangkan kebudayaan Laos yang didasarkan pada keyakinan Buddhisme
Theravada. Kini Buddhisme Theravada dianut sekitar 90 persen penduduk Laos.
Buddhisme merupakan tuntunan kehidupan sehari-hari dan memberi pengaruh
kuat pada pola kehidupan warga Laos.
Wanita Laos setiap pagi terlihat memberikan "upeti" kepada para biksu
berupa makanan dengan harapan mendapat balasan berupa anugerah dari Tuhan.
Orang Laos percaya bahwa setiap pria seharusnya menjadi biksu walaupun
hanya singkat. Secara tradisional, kaum pria memanfaatkan waktu tiga bulan,
terutama selama musim hujan, untuk berada di kuil-kuil Buddhis yang tersebar
di negara itu. Namun, dewasa ini, kebanyakan pria Laos lebih realistis dan
membatasi waktunya tinggal di kuil antara satu atau dua pekan saja.
Stupa adalah bangunan untuk memperingati kehidupan Buddha. Banyak
stupa dikatakan menyimpan sejumlah relikui Buddha (bagian-bagian tubuh
Buddha). Pada umumnya, kelompok Buddhis dari aliran Hiragana mengkremasi
jenazah, baru sesudahnya menempatkan tulang-tulang leluhurnya di dalam stupa
yang dibangun di sekitar pelataran kuil. Banyak pola arsitektur yang ditemukan
di kuil-kuil Buddhis di Laos

7. Perlengkapan/ Peralatan di Negara Laos

khaen (sejenis pipa bambu)

Kerambit (senjata khas laos)

8. Kekhasan di Negara Laos

HAM
bagi orang Laos. Sebagian hidangan juga pahit. Dalam masakan Laos
dikenal pepatah van pen lom; khom pen ya yang dapat diterjemahkan sebagai
"rasa manis membuatmu pusing; rasa pahit membuatmu sehat." Adas manis dan
daun mint adalah sayuran penting bagi orang Laos namun sama sekali tidak
dipakai dalam masakan negara-negara lain yang bertetangga dengan Laos.
Berbeda dengan negara-negara tetangga, lengkuas adalah rempah-rempah yang
paling penting di Laos. Hampir semua masakan Laos memakai lengkuas
bersama bawang putih, bawang merah, dan serai. Ciri khas lain masakan Laos
adalah makanan yang tidak dihidangkan panas-panas, tetapi menunggu hingga
suhu makanan sama dengan suhu ruangan karena orang Laos makan Masakan
Laos berbeda dengan masakan negara-negara tetangga di Asia Tenggara dalam
hal banyaknya sayuran mentah yang dimakan sebagai lalap (tanpa sambal atau
saus). Hidangan pedas dan asin tidak pernah ditambah gula agar manis.
Makanan dengan rasa asam dan manis dianggap aneh dengan tangan.

Anda mungkin juga menyukai