Segala Puji, Hormat, dan syukur hanya untuk Allah SWT, atas rahmat dan kasih sayangNya yang sangat besar sehingga penulisan buku Dasar-Dasar Sofware MCNP (Monte
Carlo N-Particle) Edisi 0.2 ini dapat selesai pada waktunya. Penulis juga berterima kasih
pada semua pihak yang telah membantu penulisan buku ini. Buku ini merupakan revisi
dari buku sebelumnya yang berjudul Modul Dasar-Dasar Sofware MCNP (Monte Carlo
N-Particle) Edisi 0.1 dengan ditambahkan berbagai fungsi software dari pengalaman
penggunaan dan penelitian penulis selama 3 tahun. Penjelasan dalam buku ini mengenai
kode-kode dasar yang harus dipahami dalam MCNP dan pada bab terakhir akan
difokuskan untuk simulasi teras reaktor untuk menentukan nilai faktor multiplikasi
neutron. Buku ini juga diharapkan dapat membantu mahasiswa yang baru mengenal
software MCNP sehingga dapat mengoperasikannya dengan baik. Penulis mendidikasikan
buku ini sebagai kenang-kenangan kepada Kelompok Studi Fisika Radiasi (KSFR) dan
Jurusan Fisika Universitas Diponegoro.
Penulis menyadari bahwa buku ini memiliki banyak kekurangan sehingga sangat
mengharapkan segala kritik dan saran pembaca agar buku ini menjadi lebih bermanfaat.
i|MCNP
Daftar Pustaka
Kata Pengantar ................................................................................................................................... i
Daftar Pustaka ................................................................................................................................... ii
1.
Pendahuluan ............................................................................................................................. 1
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.1.
2.2.
2.3.
3.2.
3.3.
3.4.
4.2.
Transformasi.................................................................................................................... 31
5.2.
Universe........................................................................................................................... 33
5.3.
Fill .................................................................................................................................... 33
5.4.
Lattice .............................................................................................................................. 34
6.2.
ii | M C N P
1. Pendahuluan
MCNP merupakan software yang dikembangkan oleh Los Alamos National
Laboratory
(LANL)
untuk
menyelesaikan
perhitungan
transport
partikel
1|MCNP
Pada gambar 1.1 menjelaskan jejak acak dari sebuah neutron dalam material berbentuk
papan berhingga yang dapat melakukan reaksi fisi. Bilangan 0 dan 1 dipilih secara acak
untuk menentukan jenis dan lokasi reaksi terjadi, berdasarkan hukum Fisika, probabilitas
(transport) dan sifat material tersebut. Pada contoh di atas, peristiwa pertama neutron
mengalami peristiwa tumbukan. Kemudian neutron terhambur dengan arah tertentu secara
acak, sebuah foton dihasilkan dan sementara hasil foton ini disimpan untuk analisis
berikutnya. Pada peristiwa ke-2 terjadi reaksi fisi neutron yang menghasilkan dua neutron
baru dan satu foton. Satu neutron dan foton disimpan untuk analisis berikutnya. Salah satu
neutron hasil reaksi fisi mengalami peristiwa ke-3 yaitu tangkapan neutron dan jejak
neutron berakhir. Kemudian neutron yang disimpan dari hasil reaksi fisi diambil secara
acak, dan dari hasil tersebut neutron mengalami peristiwa ke-4 yaitu neutron keluar dari
material (sistem).
sehingga foton keluar dari material (sistem) pada peristiwa ke-6. Kemudian foton yang
disimpan pada hasil peristiwa ke-1 disimulasikan yang akhirnya mengalami tangkapan di
peristiwa ke-7. MCNP akan menyimulasikan kembali partikel yang disimpan sebelumnya
ketika partikel pertama telah keluar dari sistem.
2|MCNP
Semua baris input dibatasi hanya 80 kolom. Baris kosong (blank lines) digunakan sebagai
pembatas antara dua cards (jarak 1 spasi). Setelah bagian judul (title card) pengguna dapat
menuliskan baris keterangan dengan di dahului huruf C. Input C digunakan untuk
memberikan keterangan pada suatu kolom, sedangkan jika ingin memberikan keterangan
pada suatu baris maka menggunakan input $ setelah baris cell cards selesai. Penulisan
input dapat menggunakan baik huruf kapital, huruf kecil maupun kombinasi keduanya.
Contoh input MCNP sebagai berikut :
DetektorH
c cell cards
1 0 -4:5 $ dunia luar
........
Pada contoh di atas DetektorH merupakan bagian title card, c cell cards merupakan
keterangan kolom, dan 1 0 -4:5 $ dunia luar adalah bagian cell cards beserta keterangan
baris yaitu $ dunia luar, keterangan ini menjelaskan bahwa sel 1 merupakan dunia luar.
Jika pengguna tidak memberikan judul maka MCNP akan mengatur secara otomatis pada
3|MCNP
keadaan default yaitu dengan nama judul INP. Satuan variabel dan konstanta yang
digunakan dalam MCNP yaitu:
1. Satuan jarak (ukuran geometri) dalam satuan centimeter
2. Energi dalam satuan MeV
3. Waktu getar (periode) dalam satuan 10-8 sekon
4. Temperatur dalam MeV(kT)
5. Densitas atom dalam satuan atom/barn-cm
6. Densitas massa dalam satuan g/cm3
7. Tampang lintang dalam satuan barn (10-24 cm)
8. Heating numbers dalam satuan MeV/collision
9. Bilangan avogadro yaitu 0,59703109 x 1024 atom/ mol
Untuk memudahkan memahami struktur input MCNP, contoh berikut memberikan
penjelasan pembuatan input MCNP hingga proses simulasi : Kita perhatikan contoh
sederhana berikut yang diilustrasikan pada gambar 2.1 untuk memudahkan pada
pembahasan struktur input MCNP. Kita akan memodelkan neutron dengan energi hingga
14 MeV pada suatu sumber isotropik di pusat bola kecil yang tersusun dari material
oksigen dan berada dalam sebuah kubus dengan susunan material karbon. Sebuah bola
tersusun dari besi juga terdapat dalam kubus karbon. Material karbon mengisi kubus
dengan panjang sisi 10 cm, sedangkan bola berjari-jari 0,5 cm dengan posisi di pusat
antara bagian depan dan belakang bidang kubus. Kita akan menghitung fluk total dari
energi sebear 1 MeV hingga 14 MeV pada bidang bola besi.
Geometri mempunyai empat sel yang ditandai dengan nomor dalam lingkaran
(seperti pada gambar 2.1), dan memiliki delapan bidang yang terdiri dari enam permukaan
bidang datar dan dua bola. Nomor permukaan tertulis tepat di sebelah permukaan yang
sesuai. Dari ilustrasi pada gambar 2.1 dalam koordinat ZY dua dimensi dan gambar 2.2
koordinat XYZ tiga dimensi, pusat koordinat diambil di pusat kubus. Dari gambar 2.1 dan
2.2, permukaan 5 mengarah keluar halaman (menuju pembaca) yaitu pada posisi koordinat
+x dan permukaan 6 masuk ke dalam halaman (menjauh dari pembaca) yaitu pada posisi
koordinat x.
4|MCNP
Gambar 2.2. Ilustrasi contoh sederhana input MCNP pada koordinat XZY
2.1.
Cell Cards
Pada bagian cell cards input pertama adalah nomor sel, kemudian nomor material
geom
params
dengan keterangan :
j = nomor sel, dengan batas nomor : 1 j 99999 , jika sel ditransformasi maka batas
nomor sel transformasi : 1 j 999
m = nomor material : bernilai nol jika void. Jika bukan void maka nomor material sesuai
dengan data cards yang didiskripsikan Mm card (lihat pembahasan data card).
5|MCNP
d = densitas material, jika void maka tidak diisi. Jika densitas atom bersatuan atom/barncm maka nilai positif, jika densitas atom bersatuan g/cm3 maka bernilai negatif.
geom = spesifikasi geometri sel yang berisi nomor surface dari Surface Cards. Bernilai
positif jika sel berada pada koordinat positif dari geometri bidang sel dan bernilai
negatif jika sel berada pada koordinat negatif dari geometri bidang sel. Untuk bentuk
geometri bukan bidang, misalkan geometri bola, silinder, kerucut, balok dan lainnya
maka bernilai positif jika sel berada di luar geometri dan bernilai negatif jika sel
berada di dalam geometri.
params = diisi opsional, berfungsi memberikan parameter sel yang bersangkutan. Dengan
format keyword=nilai keyword.
Parameter sel yang biasanya berada di data card dapat didefinisikan pada cell card dengan
meletakkan data parameter pada bagian params. Kata kunci (keyword) pada bagian
params dapat berupa parameter jenis partikel yang akan disimulasikan, volume sel pada
suatu geometri, pembuatan struktur berulang (kisi) dan lain sebagainya. Tabel 2.1
menunjukkan beberapa kata kunci parameter yang sering digunakan.
Tabel 2.1. Kata kunci parameter pada Cell card
Kata kunci
Fungsi Operasi
IMP
VOL
FILL
LAT
Dari contoh Gambar 2.1 dan 2.2, kita dapat membentuk input Cell Cards dengan
mengasumsikan pertama kali sel 1, 2, 3 dan 4 merupakan void. Diskripsi input sel pada
MCNP yaitu :
1 0 -7
2 0 -8
6|MCNP
Tanda negatif menunjukkan bahwa sel 1 dan 2 berada di dalam permukaan 7 dan 8 yang
berbentuk bola. Sel 3 mengisi permukaan kubus yang dibentuk dari 6 permukaan bidang
datar yaitu permukaan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan berada di luar permukaan bola 7 dan 8.
3 0
1 -2 -3 4 -5 6 7 8
Sel 4 biasa disebut dunia luar (outside world), yaitu sel yang berada di luar sistem
simulasi. Sel 4 didiskripsikan sebagai berikut :
4 0 -1 : 2 : 3 : -4 : 5 : -6
Tanda negatif pada permukaan nomor 3 di sel 3 dan bernilai positif di sel 4 menunjukkan
posisi sel berada di sumbu negatif dan positif dari permukaan tersebut (gambar 2.3).
Gambar 2.3. Sel 3 berada di sumbu Y negatif dan sel 4 berada di sumbu Y positif dari permukaan bidang
datar nomor 3
tanda ( : ) pada sel 4 menerangkan bahwa permukaan 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 menjadi satukesatuan permukaan yang diisi sel 4 (gambar 2.4).
Gambar 2.4. Gambar sebelah kiri bahwa permukaan A : B (A atau B) menjadi satu-kesatuan membentuk sel
serupa, gambar sebelah kanan bahwa permukaan A B (A dan B) berdiri masing-masing (berpotongan)
membentuk sel berbeda.
7|MCNP
Jika sel 1, 2, dan 3 memiliki densitas atom masing-masing sebesar 0,0014 g/cm3, 7,86
g/cm3, dan 1,60 g/cm3, serta diisi oleh nomor material dari Material Cards masing-masing
yaitu 1, 2, dan 3, maka hasil cell card dari contoh tersebut menjadi :
c cell cards
1 1 -0.0014 -7
2 2 -7.89
-8
3 3 -1.60
1 -2 -3 4 -5 6 7 8
4 0
-1:2:3:-4:5:-6
2.2.
Surface Cards
Surface cards merupakan bagian yang menjelaskan bentuk geometri dan ukuran
dari geometri tersebut. Pada bagian awal input surface card yaitu nomor bidang atau
geometri, nomor bidang dapat dimulai pada kolom 1-5 dengan maksimal 5 digit angka.
Kemudian input kedua berupa alphabetic mnemonic yang menyatakan bentuk bidang yang
akan digunakan. Pembahasan tentang bentuk-bentuk geometri (alphabetic mnemonic)
dijelaskan lebih lanjut pada bab Geometri (alphabetic mnemonic) Di MCNP.
Contoh pada gambar 2 dengan panjang sisi kubus sebesar 10 cm, maka untuk
membentuk kubus dengan MCNP menggunakan alphabetic mnemonic yang terdiri dari
enam buah geometri bidang dengan koordinat bidang akan diukur dari pusatnya yaitu x=5, x=5, y=5, y=-5, z=5, dan z=-5. Sedangkan untuk dua bola yang berada di dalam kubus
akan menggunakan koordinat xyz untuk menempatkan bola-bola tersebut. Struktur surface
cards sebagai berikut :
j
list
dengan keterangan :
j = nomor bidang, dengan batas nomor : 1 j 99999 jika sel ditransformasi maka batas
nomor sel transformasi : 1 j 999
n
= nomor transformasi : tidak diisi jika bidang tidak ditransformasi. Diisi jika bidang
ditransformasi, nomor transformasi sesuai dengan TRn Card (dibahas pada bab
Transformasi).
pz
-5 $ bidang 1
pz
5 $ bidang 2
py
-5 $ bidang 3
py
5 $ bidang 4
px
-5 $ bidang 5
px
5 $ bidang 6
c untuk bola
7
-4
-2.5
Blank line
2.3.
Data Cards
Data cards merupakan bagian yang menerangkan tujuan simulasi yang akan
Mode
Fn, En
5. Spesifikasi material
Mn
6. Problem cutoffs
NPS
b. Mode
N,P
c. Mode
d. Mode
e. Mode
P,E
f. Mode
N menandakan jenis partikelnya neutron, jika foton maka P dan elektron E. Dapat
juga dilakukan kombinasi neutron-foton, elektron-foton, dan kombinasi ketiganya (contoh
= IMP:N,P). 1 1 1 0 menjelaskan bagian sel yang akan dilakukan simulasi, pada contoh
sebelumnya terdapat 4 buah sel dengan 3 buah sel material (pada sel 1,2, dan 3) yang
berada dalam sistem simulasi dan 1 buah void (pada sel 4) yang berada di luar sistem
simulasi. Maka sel yang berupa baik material maupun void namun masih di dalam sistem
simulasi maka nilai pada bagian parameter sel adalah satu (1), jika sel berupa ruang hampa
(void) dan di luar sistem simulasi maka nilai pada bagian sel adalah nol (0).
x2 y2 z2 ... xn yn zn
x, y, z merupakan koordinat posisi dari sumber partikel yang akan disimulasikan. Metode
KSRC ini kita harus mengetahui atau memperkirakan koordinat sumber sehingga ini
menyulitkan jika bentuk geometri yang rumit. Untuk mengatasi hal tersebut dapat
digunakan metode SDEF cards. SDEF cards merupakan metode menentukan sumber
berdasarkan bentuk volume geometri tanpa harus mengetahui koordinatnya, selain itu
SDEF cards dapat mengatur besar energi partikel yang akan disimulasikan secara manual.
Pada contoh sebelumnya kita akan menggunakan SDEF cards sebagai spesifikasi sumber
sehingga penulisannya :
10 | M C N P
SDEF
POS=0 -4 -2.5
CEL=1
ERG=14
Pada contoh tersebut bahwa sumber neutron berasal dari sel 1 yaitu bola oksigen dengan
posisi dalam bola (0 -4 -2.5) dengan energi 14 MeV , berat 1 dan waktu 0. Salah satu
bagian-bagian SDEF cards :
POS=x y z
default (0 0 0)
CEL=nomor sel
ERG=energi partikel
WGT=berat/bobot
default (1)
TME=time
default (0)
PAR=jenis partikel
1 untuk N, N P, N P E. 2 untuk P, P E
dan 3 untuk E
Mnemonic
Diskripsi Tally
Satuan
Fn
*Fn
partikel
MeV
partikel/cm2
MeV/cm2
partikel/cm2
MeV/cm2
partikel/cm
MeV/cm2
MeV/g
jerk/g
F7:N
MeV/g
jerk/g
pulsa
MeV
Penulisan tally cards jika menggunakan tanda bintang (*) maka hasil perhitungan akan
memiliki satuan MeV, MeV/cm2 atau lainnya seperti penjelasan tabel di atas.
11 | M C N P
Contoh :
F1:N 1 $satuannya adalah partikel
*F1:N 1 $satuannya adalah MeV
Pada contoh soal sebelumnya untuk menghitung fluks pada bidang dan fluks pada sel
maka digunakan F2 dan F4, sebagai berikut :
F2:N
8 $fluks bidang 8 l
F4:N
Selain tally untuk menentukan fluks adapun tally energi yang digunakan untuk mengatur
energi partikel yang akan diakumulasikan secara manual. Kode tally energi yaitu En,
dengan n adalah jenis tally cards yang digunakan. Pada contoh soal sebelumnya kita
menggunakan tally F2 dan F4 dan menginginkan perhitungan dengan menggunakan
rentang energy dari 1-14 MeV, maka penulisan tally energi yaitu :
E2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
E4 1 12I 14
jika kita tidak menggunakan tally energi maka perhitungan akan menggunakan semua
rentang energi. Jika besar energi yang kita tentukan sama untuk semua jenis tally cards
maka pada tally energi cukup menuliskan E0. Seperti pada contoh soal gambar 2.1 kita
menggunakan tally energi E2 dan E4 dengan energi 1-14 MeV , maka dapat dituliskan:
E0
12I
14
ZAID1 fraksi1
ZAID2
12 | M C N P
b)
c)
nn adalah kode dari data tampang lintang unsur, jika tidak diisi maka
menggunakan tampang lintang default.
d)
X adalah tipe data, yaitu jika C maka energi kontinu, jika D maka energi
diskrit, jika T maka data termal, jika Y maka dosimetri, jika P maka foton, E
adalah elektron dan jika M adalah data multigrup
182
74
8016
$ oksigen
M2
26000
$ besi alami
M3
6000
$ karbon
Jika sel void (ruang hampa) maka tidak perlu diberikan nomor material pada
bagian Cell cards.
NPS 100000
13 | M C N P
Hasil akhir kode MCNP dari contoh soal Gambar 2.1, yaitu :
Contoh sederhana
c cell cards
1 1 -0.0014 -7
2 2 -7.86
-8
3 3 -1.60
1 -2 -3 4 -5 6 7 8
4 0
-1:2:3:-4:5:-6
c surface cards
1
pz
-5 $ bidang 1
2
pz
5 $ bidang 2
3
py
-5 $ bidang 3
4
py
5 $ bidang 4
5
px
-5 $ bidang 5
6
px
5 $ bidang 6
c untuk bola
7 s
0 -4 -2.5
0.5
8 s
0
4
4
0.5
IMP:N
SDEF
F2:N
F4:N
E0
M1
M2
M3
NPS
1 1 1 0
pos=0 -4 -2.5
8
2
1 12I 14
8016
1
26000
1
6000
1
100000
$bola oksigen
$bola besi
$fluks bidang 8 l
$fluks pada sel 2
$ oksigen
$ besi alami
$ karbon
14 | M C N P
Bidang plane berbentuk bidang datar atau plat yang terletak pada suatu titik
koordinat baik x, y, z, atau xyz. Kode geometri plane terdiri dari empat macam seperti
pada tabel 3.1.
Tabel 3.1. Kode geometri bidang datar
Mnemonic
P
PX
PY
PZ
Diskripsi
Plat pada koordinat xyz
Plat tegak lurus sumbu x
Plat tegak lurus sumbu y
Plat tegak lurus sumbu z
Persamaan
Ax- By - Cz - D = 0
x-D = 0
y-D = 0
z-D = 0
Masukan
ABCD
D
D
D
Jika kita akan membuat geometri bidang datar yang berada pada posisi di x=5 cm, y=2 cm
dan z=3 cm dihitung dari pusat koordinat titik 0, maka untuk membentuk geometri
tersebut kita menggunakan mnemonic P dengan kode A=5, B=2, C=3 dan D=0, jika D
bernilai nol maka kode tidak perlu ditulisakan sehingga hasil kode surface cards :
1
Angka 1 menunjukkan nomor bidang, P adalah jenis geometri yang dibentuk dan 5, 2, 3
adalah kode posisi untuk mnemonic P. Hasil geometri seperti pada gambar 3.1.
(a)
(b)
Gambar 3.1. Posisi geometri bidang datar P tampilan 2 dimensi MCNP (a) dilihat dari kordinat xy, (b)
dilihat dari koordinat xz
Demikian juga jika kita ingin membentuk geometri bidang datar yang terletak di sumbu x,
y atau z maka dapat menggunakan mnemonic PX, PY atau PZ. Untuk ketiga mnemonic
15 | M C N P
PX, PY dan PZ jarak bidang datar diukur dari titik pusat koordinat sistem (titik 0).
Misalkan bidang datar pertama berada di sumbu x=3 cm, kedua di sumbu y=2 cm dan
yang ketiga di sumbu z=2 cm, maka kodenya :
1
2
3
PX
PY
PZ
3
2
2
Hasil geometri seperti pada gambar 3.2 di bawah ini, bidang berupa garis putus-putus
berawarna merah, angka 1, 2, dan 3 yang terletak di garis bidang menunjukkan nomor
surface dari bidang tersebut yaitu surface 1, 2 dan 3.
(a)
(b)
(c)
Gambar 3.2. Posisi geometri bidang datar PX (a), PY (b) dan PZ (c) pada tampilan 2 dimensi MCNP
3.2.
Bidang sphere berbentuk bola dengan jari-jari tertentu (R) yang terletak pada titik
pusat koordinat (titik 0), berada di sumbu x, y atau z atau bahkan berada pada koordinat
xyz. Kode geometri sphere terdiri dari lima macam seperti pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Kode geometri bola
Mnemonic
SO
S
SX
SY
SZ
Diskripsi
Bola berada di pusat koordinat
(titik 0)
Bola diposisi koordinat xyz
dari titik 0
Bola berada di sumbu x
Bola berada di sumbu y
Bola berada di sumbu z
Persamaan
Masukan
x2+y2+z2+R2 = 0
( )2 + ( )2 + ( )2 2 = 0
( )2 + 2 + 2 2 = 0
R
R
R
2 + ( )2 + 2 2 = 0
2 + 2 + ( )2 2 = 0
Misalkan kita akan membuat geometri bola yang terletak di pusat koordinat sistem, maka
kita menggunakan mnemonic SO dengan R merupakan jari-jari bola. Jika jari-jari bola 2
cm, maka kode surface cards-nya adalah :
1
SO
Angka 1 menunjukan nomor surface yang berupa bola di pusat koordinat SO dan angka 2
merupakan jari-jari bola. Hasil geometri bola di pusat koordinat seperti yang ditunjukkan
pada gambar 3.3.
16 | M C N P
Untuk geometri bola yang diletakkan pada sumbu x, y atau z ataupun berada di koordinat
xyz dari titik pusat koordinat menggunakan mnemonic SX, SY, SZ dan S. Misalkan bola
pertama diletakkan di sumbu x= 4 cm dengan jari-jari bola 2 cm, bola kedua berjari-jari 2
cm diletakkan di sumbu y=6 cm, bola ketiga berjari-jari 2 cm diletakkan di sumbu z=5 cm
dan bola keempat berjar-jari 2 cm diletakkan pada koordinat x=6 cm, y=5 cm dan z= 5
cm. Maka kode surface cards-nya :
1
2
3
4
SX
SY
SZ
S
4
6
5
6
2
2
2
5
Posisi geometri bola 1, 2, 3 dan 4 seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.4.
(a)
(b)
Gambar 3.4. Posisi geometri bola (a) SX, SZ, dan S, (b) SX, SY, dan S pada tampilan 2 dimensi MCNP
17 | M C N P
3.3.
Bentuk geometri silinder biasanya terletak pada sumbu x, y atau z dan terletak
sejajar pada sumbu x, y atau z. Untuk membuat geometri silinder diperlukan permukaan
bidang datar sebagai alas dari tabung. Kode geometri silinder terdiri dari enam macam
seperti pada tabel 3.3.
Tabel 3.3. Kode geometri silinder
Mnemonic
C/X
C/Y
C/Z
CX
CY
CZ
Diskripsi
Silinder sejajar sumbu x
Silinder sejajar sumbu y
Silinder sejajar sumbu z
Silinder berada di sumbu x
Silinder berada di sumbu y
Silinder berada di sumbu z
Persamaan
(
)2
+ (
)2
=0
( )2 + ( )2 2 = 0
( )2 + ( )2 2 = 0
2 + 2 2 = 0
2 + 2 2 = 0
2 + 2 2 = 0
Masukan
R
R
R
R
R
R
Misalkan kita akan membuat geometri silinder berada pada sumbu x dengan jari-jari
silinder 3 cm dan tinggi silinder 6 cm. Untuk membuat geometri silinder ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan menentukan titik pusat koordinat :
a. Titik pusat koordinat sistem berada di tengah silinder
Karena titik pusat koordinat berada di tengah silinder, maka tinggi silinder dibagi
menjadi dua bagian sehingga bidang datar (plane) yang dibentuk akan berada pada
sumbu positif dan negatif dari titik pusat koordinat. Sesuai contoh di atas kita akan
membuat silinder pada sumbu x, maka diperlukan mnemonic CX dan mnemonic PX
sebagai alas silinder. Hasil geometri seperti pada gambar 3.5 (garis merah geometri
silinder dan garis biru bidang datar) dan kode surfacenya sebagai berikut :
1
2
3
(a)
CX
PX
PX
3 $ silinder
3 $ alas bagian atas
-3 $ alas bagian bawah
(b)
Gambar 3.5. Posisi geometri silinder di sumbu x (a) dilihat dari koordinat xz, (b) dilihat dari koordinat yz
pada tampilan 2 dimensi MCNP
18 | M C N P
CX
PX
PX
(a)
3 $ silinder
0 $ alas bagian atas
-6 $ alas bagian bawah
(b)
Gambar 3.6. Posisi geometri silinder di sumbu x (a) dilihat dari koordinat xz, (b) dilihat dari koordinat yz
pada tampilan 2 dimensi MCNP
CX
PX
PX
3 $ silinder
6 $ alas bagian atas
0 $ alas bagian bawah
19 | M C N P
(a)
(b)
Gambar 3.7. Posisi geometri silinder di sumbu x (a) dilihat dari koordinat xz, (b) dilihat dari koordinat yz
pada tampilan 2 dimensi MCNP
Cara penentuan koordinat ini tidak mutlak, kita dapat menyesuaikannya dengan sistem
simulasi yang kita inginkan.
Sedangkan untuk membentuk geometri silinder yang sejajar dengan sumbu x, y atau z
maka menggunakan mnemonic C/X, C/Y atau C/Z. Misalkan akan membentuk silinder
yang sejajar sumbu z yang terletak di x=5 cm dan y=4 cm serta memiliki jari-jari 3 cm dan
tinggi 6 cm. Pada contoh ini titik koordinat berada pada alas silinder bagian bawah
sehingga dua bidang datar PZ yang digunakan untuk membentuk alas berada di titik nol
dan 6 cm. Hasil geometri ditunjukkan pada gambar 3.8 (garis merah geometri silinder dan
garis biru bidang datar) dan kode surfacenya sebagai berikut :
1
2
3
C/Z
PZ
PZ
(a)
5
6
0
$ silinder
$ alas bagian atas
$ alas bagian bawah
(b)
Gambar 3.8. Posisi geometri silinder sejajar sumbu z (a) dilihat dari koordinat xyz, (b) dilihat dari koordinat
xy pada MCNP
20 | M C N P
3.4.
Geometri cone atau kerucut terdiri dari enam macam kode yang tergantung posisi
dari geometri kerucut tersebut. Geometri kerucut pada MCNP terbentuk dari sudut yang
dibentuk oleh selimut dan tinggi kerucut seperti pada gambar 3.9, sehingga diperlukan
perhitungan tangen dari sudut kerucut () dalam pembentukan geometri kerucut di MCNP.
Nilai t kuadrat (t2) ini akan digunakan dalam kode surface untuk geometri kerucut yang
disajikan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4. Kode geometri kerucut
Mnemonic
K/X
K/Y
K/Z
KX
KY
KZ
Diskripsi
Kerucut sejajar sumbu x
Kerucut sejajar sumbu y
Kerucut sejajar sumbu z
Kerucut berada di sumbu x
Kerucut berada di sumbu y
Kerucut berada di sumbu z
Persamaan
( )2 + ( )2 ( ) = 0
( )2 + ( )2 ( ) = 0
( )2 + ( )2 ( ) = 0
2 + 2 ( ) = 0
2 + 2 ( ) = 0
2 + 2 ( ) = 0
Masukan
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
Angka 1 pada masukan kode mnemonic kerucut menerangkan posisi kerucut apakah ke
atas (sumbu positif), ke bawah (sumbu negatif), ke kiri (sumbu negatif) atau ke kanan
(sumbu positif), akan bernilai +1 untuk posisi kerucut ke atas/tegak atau ke kanan, bernilai
-1 untuk posisi kerucut ke bawah atau ke kiri. Dalam membentuk geometri kerucut kita
juga memerlukan geometri bidang datar (plane) yang sesuai dengan posisi kerucut yang
akan kita buat. Misalkan kita akan membentuk kerucut yang berada pada sumbu z yang
memiliki jari-jari alas 2 cm dan tinggi 6 cm dengan alas berada di titik pusat koordinat,
posisi kerucut tegak (mengarah ke z positif). Maka kita menggunakan mnemonic KZ
dengan menentukan nilai t yang diperoleh sebesar 0,333 untuk membentuk kerucut dan
mnemonic PZ untuk alasnya, sehingga kode surface cards-nya yaitu :
21 | M C N P
1
2
KZ
PZ
6
0
0.111
-1
$ kerucut
$ alas
Angka 0.111 pada kode KZ merupakan nilai kuadrat dari t. Angka -1 digunakan untuk
menempatkan posisi kerucut tegak (ke arah z positif). Hasil geometri seperti yang
ditunjukkan pada gambar 3.10.
Contoh lainnya, jika kerucut diletakkan pada sumbu z=-4 cm yang berjari-jari alas 2 cm
dan tinggi 6 cm dengan posisi kerucut ke bawah, maka untuk membentuk kerucut tersebut
geometri bidang datar PZ yang sebagai alas berada pada jarak z=-4 cm dari titik pusat
koordinat seperti pada gambar 3.11 dan kode surfacenya sebagai berikut :
1
2
KZ
PZ
-10 0.111
-4
$ kerucut
$ alas
22 | M C N P
Latihan A1
Buatlah bentuk geometri soal di bawah ini dengan MCNP.
1. Sebuah balok aluminium berukuran panjang, lebar dan tinggi masing-masing 10 cm, 8
cm dan 15 cm. Di dalam balok terletak tiga bola yang terletak di sumbu pusat balok
dengan jari-jari 2 cm, pada posisi x=4, y=5, z=3 dengan jari-jari 1,5 cm dan pada posisi
x=0, y=6, z=0 dengan jari-jari 1 cm. Bola terbentuk dari baja dengan densitas 7 g/cm3,
sedangkan densitas balok adalah 4 g/cm3.
2. Sebuah silinder besi berada pada koordinat x=2, y=3, z=4 dengan radius 10 cm dan
tinggi 20 cm. Silinder dilapisi oleh silinder aluminium dengan tebal 3 cm dari
permukaan silinder tersebut. Kemudian silinder aluminium dilapisi lagi oleh 2 lapisan
silinder yaitu silinder baja dan timah dengan tebal masing-masing 5 cm dan 10 cm dari
permukaan silinder almunium. Lapisan terakhir berupa bola dengan koordinat x=2,
y=3, z=4 dengan radius 90 cm yang tersusun dari gas helium. (densitas material : besi =
1,5 g/cm3 , aluminium = 0,5 g/cm3, baja =4 g/cm3, timah= 2 g/cm3 dan helium=2.5
g/cm3).
3. Sebuah kerucut karbon berada pada koordinat x=5 cm dengan jari-jari 5 cm dan tinggi
8 cm yang puncak kerucut berada pada sumbu y positif. Pada koordinat x=-5 cm, y= 5
cm terdapat sebuah bola oksigen beradius 0.5 cm yang dilapisi oleh 4 lapisan bola
(Silikon karbida, karbon, aluminium, dan besi) dengan ketebalan masing-masing 0,5
cm. Densitas material anda tentukan sesuai keinginan anda.
23 | M C N P
(4.1)
( 0 )2 + ( 0 )2 + ( 0 ) = 0
(4.2)
Dengan nilai A, B, C, dan D adalah sebuah konstanta dan x0, y0, z0 merupakan letak titik
koordinat pusat bidang geometri.
Contoh :
Kita memiliki persamaan garis sebuah geometri yaitu 2 2 + 4 + = 4 , karena
persamaan ini belum sesuai dengan persamaan umum geometri kuadratik maka kita akan
mengubahnya dengan cara sebagai berikut :
2 2 + 4 + = 4
(4.3)
2 2 + 4 4 + = 0
(4.4)
2 ( 2 4 + 4) + = 0
(4.5)
Ellipsoid
z
(0 )2
2
(0 )2
2
1=0
(4.6)
c
a
x
b
y
24 | M C N P
Dengan a, b, dan c merupakan radius geometri pada arah x, y dan z, sedangkan x0, y0 dan
z0 merupakan letak geometri dari titik pusat koordinat.
4.1.2.
+ 2 = 0
2
(4.7)
x
4.1.3.
+ 2 = 2
2
4.1.4.
(4.8)
Hyperboloid
+ 2
4.1.5.
=1
(4.9)
Hyperboloid paraboloid
2 =
(4.10)
25 | M C N P
Dalam MCNP hanya nilai dari A, B, C, D, E, F, G, x0, y0 dan z0 yang akan diinput ke
dalam kode MCNP. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa x0, y0 dan z0 merupakan letak
geometri dari titik pusat koordinat. Persamaan ini ditulisakan di MCNP dengan kode :
j
SQ
x0
y0
z0
Seperti pada gambar 4.1 dimana xradius. yradius dan zradius merupakan jari-jari ellipsoid
yang di simbolkan a, b dan c di persamaan 4.6, dengan persamaan ellipsoid tersebut kita
akan dapat memperoleh nilai A, B, C, D, E, F dan G untuk kode MCNP.
26 | M C N P
+
+
(0 )2
2
(20)2
602
(0 )2
2
(30)2
702
1=0
1=0
4.2.2.
Mnemonic ini dapat membentuk ellipsoid seperti penjelasan 4.2.1 namun geometri
ellipsoid dirotasi atau diputar, selain itu mnemonic ini juga dapat membentuk geometri
lainnya seperti hyperboloid, elliptical cone, cylinder dan geometri lainnya yang memiliki
persamaan garis sesuai dengan persamaan mnemonic ini :
2 + 2 + 2 + + + + + + + = 0
GQ
Contoh:
Kita akan membuat geometri elliptical cone seperti persamaan 4.8. untuk membuat
geometri ini, kita juga memerlukan geometri plat atau bidang datar
2
1
3
Gambar 4.2. Geometri elliptical cone sumbu XZ
27 | M C N P
Seperti gambar 4.2 di atas kita akan membentuk geometri elliptical cone (nomor bidang 1)
yang terletak di titik pusat koordinat (0,0) dengan dua bidang datar dengan nomor bidang
2 dan 3. Geometri elliptical cone ini memiliki jari-jari ke arah sumbu x sebesar 50 cm,
sumbu y sebesar 60 cm dan tinggi kerucutnya (sumbu z dari alas ke titik pusat koordinat)
sebear 70 cm. dari persamaan 4.8 diperoleh :
2
+ 2 = 2
2
2
502
+ 602 = 702
4.2.3.
Torus
Mnemonic ini digunakan untuk membentuk geometri seperti donat. Geometri ini
berbentuk circular/lingkaran dengan lubang dibagian tengahnya seperti Gambar 4.3.
Persamaan garis geometri ini yaitu :
(0 )2
2
(0 )2
2
(0 )2
2
+
+
+
((0 )2 +(0 )2 )
2
((0 )2 +(0 )2 )
2
((0 )2 +(0 )2 )
2
Nilai konstanta A, B, C, x0, y0 dan z0 saja yang akan diinput dalam kode MCNP untuk
membentuk bidang torus ini. Dengan x0, y0, z0 adalah posisi geometri dari pusat koordinat
ke titik pusat bidang torus. Kode MCNP geometri torus yaitu :
28 | M C N P
TX
x0 y0 z0 A B C
TY
x0 y0 z0 A B C
TZ
x0 y0 z0 A B C
dengan j adalah nomor bidang, sedangkan TX yaitu geometri parallel dengan sumbu x, TY
berarti geometri parallel dengan sumbu y dan TZ parallel sumbu z. letak posisi konstanta
A, B dan C dapat dilihat seperti Gambar 4.4 di bawah ini.
Contoh :
Kita akan membuat tiga geometri torus seperti ditunjukkan pada Gambar 4.3 dan 4.4,
yaitu parallel di sumbu x, y dan z, dangan besar jari-jari A = 20 cm, B = 10 cm dan C = 10
cm serta geometri diletakkan pada koordinat 0,0 atau dipusat koordinat sehingga x0, y0 dan
z0 = 0. maka kode MCNP yang akan diinput yaitu :
1
TX 0 0 0 20 10 10
TY 0 0 0 20 10 10
TZ 0 0 0 20 10 10
z
x
(a)
(b)
Gambar 4.5. (a) Torus parallel di sumbu z dilihat dari koordinat XY, (b) parallel di sumbu z dilihat dari
koordinat XZ
z
x
y
x
(a)
(b)
Gambar 4.6. (a) Torus parallel di sumbu x dilihat dari koordinat XZ, (b) parallel di sumbu y dilihat dari
koordinat XY
30 | M C N P
Transformasi
Suatu geometri pada umumnya berada pada koordinat di sumbu x, y dan z yang sejajar,
tegak lurus ataupun berada di pusat koordinat. Untuk menempatkan suatu geometri pada
posisi tertentu (miring atau tidak sejajar terhadap sumbu x, y, z) maka digunakan kode
transformasi untuk menempatkan geometri tersebut. Kode ini diletakkan di bagian Data
cards. Kode MCNP transformasi ini yaitu :
TRn
x y z x1 y1 z1 x2 y2 z2 x3 y3 z3
Dengan keterangan :
n adalah nomor transformasi (1-999).
x,y,z adalah koordinat awal.
x1, y1, z1 adalah nilai cosinus dari posisi x terhadap x awal (x1), y awal (y1) dan z
awal(z1)
x2, y2, z2 adalah nilai cosinus dari posisi y terhadap x awal (x2), y awal (y2) dan z
awal(z2)
x3, y3, z3 adalah nilai cosinus dari posisi z terhadap x awal (x3), y awal (y3) dan z
awal(z3)
selain itu penulisan kode transformasi dapat dilakukan dalam bentuk sudut saja tanpa harus
menentukan nilai cosinusnya dengan cara menambahkan tanda bintang sebelum TRn,
yaitu:
*TRn x y z a1 a2 a3 b1 b2 b3 c1 c2 c3
Dengan keterangan :
n adalah nomor transformasi (1-999).
x,y,z adalah koordinat awal.
a1, a2, a3 adalah besar sudut antara x terhadap x awal (a1), y awal (a2) dan z awal (a3)
b1, b2, b3 adalah besar sudut antara y terhadap x awal (b1), y awal (b2) dan z awal (b3)
c1, c2, c3 adalah besar sudut antara z terhadap x awal (c1), y awal (c2) dan z awal (c3)
31 | M C N P
Sebagai contoh sebuah silinder berada pada posisi x, y dan z adalah 0, 10 dan 15 akan
diubah posisinya pada koordinat x, y dan z seperti gambar 5.1 di bawah ini.
CY
PY -7
PY
Angka 1 setelah nomor bidang merupakan nomor transformasi yang akan digunakan pada
kode transformasi nantinya. Dari gambar 5.1 terlihat bahwa sumbu x dengan x adalah
sejajar (mengarah pembaca) sehingga sudutnya nol dan nilai cosinus adalah 1, sedangkan
sudut yang dibentuk antara x dengan y adalah 90o dengan nilai cosinus adalah 0, kemudian
sudut antara x dengan z sama dengan sudut antara y dengan x yaitu 90 o sehingga nilai
cosinus adalah 0. Sudut yang terbentuk antara y dengan y adalah 30o dengan nilai cosinus
sebesar 0,866. Kemudian sudut antara y dengan z adalah 60o dengan nilai cosinus sebesar
0,5. Sudut 90o terbentuk antara z dengan x, 120o antara z dengan y dan 30o antara z
dengan z. Maka transformasi cards ditulis :
TR1
10
15
1 0 0
0 0.866 0.5
0 -0.5 0.866
10
15
0 90 90
90 30 60
90 120 30
32 | M C N P
5.2.
Universe
Kode ini merupakan bagian dari kode Cell cards yang telah di bahas pada bab 2 pada Tabel
2.1, kode universe disimbolkan dengan huruf U, kode ini menyatakan urutan bidang pada
sell terdifinisi. Kode ini masuk bagian parameter (params) di Cell cards. Kode Cell cards
yaitu :
contoh :
geom
-0.01
params
2 -1 3
U=2
dari contoh tersebut angka 1 pertama adalah nomor sell dan angka 1 berikutnya adalah
nomor material untuk sell tersebut, -0.01 adalah densitas material sell, angka 2, -1 dan 3
adalah nomor geometri atau bidang, dan di bagian akhir U=2 adalah Universe atau urutan
bidang sell. kode universe ini digunakan bersamaan dengan kode fill.
5.3.
Fill
Seperti halnya kode universe, kode fill juga diletakkan di bagian parameter di Cell cards.
Kode fill di MCNP dituliskan FILL
Contoh :
kita akan membuat dua buah geometri bola dan kubus. Kubus ini terletak di pusat
koordinatdengan panjang sisi 5 cm. sedangkan bola berada di pusat koordinat dengan jarijari 1,5 cm. namun kita ingin memasukkan bola ini ke dalam kubus tersebut. Maka kita
dapat menggunakan kode Universe dan Fill.
Pertama kita akan membuat kode geometri kubus dari geometri bidang yaitu PX, PY, PZ
dan geometri bola SO serta Cell cards..
C Surface cards
1
px 2.5
2
px -2.5
3
py 2.5
4
py -2.5
5
pz -2.5
6
pz 2.5
7
so 1.5
33 | M C N P
Lalu kita menambahkan kode universe dan fill di kode cell cards kubus dan bola. Dalam
contoh ini kita tidak menggunakan Material cards sehingga nomor material dan densitasnya
di Cell cards diisi 0.
C Cell cards
1
0
2
0
3
0
4
0
-5 -1 6 2 3 -4
fill=1
-7
u=1
7
u=1
5 :-2 :-6 :1 :4 :-3
$kubus
$bola
$isi sel di dalam kubus
$sel di luar kubus/void
-5 -1 6 2 3 -4
fill=1
-7
u=1
7
u=1
5 :-2 :-6 :1 :4 :-3
$kubus
$bola
$isi sel di dalam kubus
$sel di luar kubus/void
C Surface cards
1
px 2.5
2
px -2.5
3
py 2.5
4
py -2.5
5
pz -2.5
6
pz 2.5
7
so 1.5
5.4.
Lattice
Kode lattice merupakan kode yang digunakan untuk membuat susunan kisi. Susunan kisi
ini terbagi menjadi dua, yaitu rectangular lattice dan hexagonal lattice. Untuk membuat
susunan kisi kita juga memerlukan kode universe dan fill.
5.4.1. Rectangular lattice
Kisi berupa susunan kisi kubus dengan jari-jari kubus merupakan setengah jarak kisi. Untuk
membuat kisi kubus pertama dengan membuat geometri kubus lalu menempatkan kode
universe dan fill pada sell yang ingin dimasukan pada kisi tersebut. Kode kisi rectangular
yaitu LAT=1. Kode ini bias ditulis dengan huruf kecil ataupun huruf balok.
Contoh :
Dari contoh pada kode universe dan fill, kita akan menambah geometri kubus dengan
ukuran jari-jari 30 cm yang diisi oleh bola berjari-jari 1.5 cm yang disusun dengan kisi
kubus yang memiliki jarak kisi 5 cm.
34 | M C N P
cell cards
0
kubus
2
0
kisi dan bola
3
0
4
0
5
0
1
c
c
c
c
fill=1
-8 7 -12 11 -9 10
-13 u=2
13 u=2
$kisi
$bola
$sel dalam kisi
surface card
kubus
1
px 15
2
px -15
3
py -15
4
py 15
5
pz 15
6
pz -15
kisi dan bola
7
px -2.5
8
px 2.5
9
py 2.5
10
py -2.5
11
pz -2.5
12
pz 2.5
13
so 1.5
Panjang pitch (p) merupakan jarak kisi atau diameter geometri hexagonal. Dalam contoh ini
kita menganggap nilai p sebesar 23,10. Dari gambar 5.4 kita memiliki enam bidang untuk
menyusun geometri hexagonal yaitu bidang 7, 8, 9, 10, 11 dan 12. Bidang 8 dan 11
merupakan bidang yang tegak lurus sumbu x yang dapat dibentuk dengan mnemonic PX.
Untuk bidang 7, 9, 10 dan 12 kita akan menggunakan mnemonic P (lihat kembali bab 3,
35 | M C N P
Tabel 3.1). Untuk membentuk mnemonic P, kita akan menggunakan nilai A, B, C dan D
dari persamaan Ax- By - Cz - D = 0.
Dari gambar 5.4 terlihat bahwa bidang 7 berada pada titik [0,r] dan [r cos 30o, r sin 30o],
maka kita dapat menggunakan persamaan garis y = mx + b untuk menentukan nilai
konstanta A, B, C dan D untuk mnemonic P. Nilai slope bidang 7 diperoleh :
=
( sin 30 )
0,5
1
=
=
(0 cos 30 ) 0,5 3
3
Dari gambar 5.4 kita dapat melihat bahwa bidang y berada pada koordinat titik [0,r]
sehingga kita dapat memperoleh nila b dari persamaan garis, yaitu :
=
1
3
0 + =
=
Dari gambar 5.4 kita peroleh =
+ = + 3 = 3
Sehingga :
+ 3 =
Ax + By + Cz + D = 0
Diperoleh A = 1, B = 3 = 1,73205 , C = 0 dan D = p = 23,10
Sehingga kode mnemonic bidang 7 menjadi :
7
1.73205
23.1
Dan untuk bidang 8 berada di jarak p/2 dari titik pusat koordinat, sehingga mnemonicnya
menjadi :
8
PX
11.55
Bidang 9 berada pada titik [0,-r] dan [r cos 30o, r sin 30o], nilai gradien bidang 9 adalah
negative dari nilai gradien bidang 7, sehingga persamaan garis bidang 9 menjadi :
=
1
3
36 | M C N P
Dengan cara yang sama seperti pada bidang 7, maka diperoleh nilai konstanta A, B, C dan
D untuk bidang 9 :
+ 3 =
Ax + By + Cz + D = 0
Diperoleh A = -1, B = 3 = 1,73205 , C = 0 dan D = -p = -23,10
Sehingga mnemonic bidang 9 menjadi :
9
-1
1.73205
-23.1
Dengan cara yang sama untuk bidang 10 dan 12 untuk memperoleh konstanta A, B, C dan
D, untuk bidang 11 berada pada sumbu x negatif sebesar p/2, maka akan diperoleh kode
mnemonic sebagai berikut :
10
11
12
P 1 1.73205 0 -23.1
PX -11.55
P -1 1.73205 0 23.1
Maka dari contoh kisi rectangular sebelmunya dirubah menjadi kisi hexagonal dengan
menggantikan input kisi rectangularnya dengan hexagonal. Kita tambahkan mnemonic PZ
karena akan membentuk kisi 3 dimensi. Jari-jari kubus dan bola diperbesar menjadi 200 cm
dan 5,5 cm. Input geometri hexagonal 3 dimensi:
7
8
9
10
11
12
13
14
p 1 1.73205 0 23.1
px 11.55
p -1 1.73205 0 -23.1
p 1 1.73205 0 -23.1
px -11.55
p -1 1.73205 0 23.1
pz 11.5
pz 11.5
37 | M C N P
cell cards
0
kubus
2
0
kisi dan bola
3
0
4
0
5
0
1
c
c
c
c
fill=1
-8 7 -12 11 -9 10
-13 u=2
13 u=2
$kisi hexagonal
$bola
$sel dalam kisi
surface card
kubus
1
px 100
2
px -100
3
py -100
4
py 100
5
pz 100
6
pz -100
kisi dan bola
7
p 1 1.73205 0 23.1
8
px 11.55
9
p -1 1.73205 0 -23.1
10
p 1 1.73205 0 -23.1
11
px -11.55
12
p -1 1.73205 0 23.1
13
pz 11.55
14
pz -11.55
15
so 5.5
38 | M C N P
Variabel
cell
sur
erg
dir
vec
nrm
pos
rad
ext
axs
x
y
z
wgt
par
Fungsi
menunjukkan sel yang dipilih
menunjukkan bidang yang dipilih
energy (MeV), bernilai 14 MeV jika tidak diinput
cosinus dari sudut antara vec
menunjukkan vektor
menyatakan bidang normal
menyatakan posisi sumber di x y z
menyatakan radius sumber yang digunakan
untuk kasus sel= jarak dari pos ke axs. Untuk kasus bidang= cosinus sudut dari axs
menyatakan vektor dari ext dan rad
posisi koordinat di x
posisi koordinat di y
posisi koordinat di z
particle weight
jenis partikel yang digunakan, = 1 (neutron) jika MODE N atau P atau N P E, =2
(foton) jika MODE P, = 3 (elektron) jika MODE E
39 | M C N P
40 | M C N P
6.2.
Sumber garis
c sumber garis foton monoenergi di sumbu x
sdef pos=0 0 0 x=d1 y=0 z=0 erg=1.25 par=2
si1 -10 10 $xmin-xmax (panjang sumber)
sp1 -21 0
$keseragaman sempel di garis x
Sumber lingkaran
c sumber lingkaran di sumbu xy berada di pusat koodinat
sdef pos=0 0 0 axs=0 0 1 rad=d1 erg=1.25 par=2
si1 0 11
$radius dari 0-Rmax
sp1 -21 1
$keseragaman distribusi sempel
Sumber plat
41 | M C N P
Dengan keterangan :
NSRCK = jumlah sejarah sumber per siklus
RKK
IKZ
KCT
Jika salah satu kode tidak diisi maka MCNP akan melakukan simulasi dengan mode
defaults. KCODE dalam keadaan defaults yaitu :
NSRCK = 1000
RKK = 1
IKZ = 30
KNRM = 0
MRKP = 6500
KCT = IKZ+100
KC8 = 1
Dalam kode MCNP untuk menentukan faktor multiplikasi neutron selain kode KCODE,
diperlukan juga kode untuk menentukan lokasi titik awal sumber simulasi yang akan
dilakukan. Kode ini merupakan kode KSRC, yang bentuk kodenya sebagai berikut :
KSRC x1 y1 z1 x2 y2z2 ...
Dengan x1, y1, z1 dan seterusnya merupakan lokasi sumber yang akan disimulasikan. Kode
KSRC ini memerlukan posisi koordinat x y z yang presisi agar hasil simulasi lebih baik.
Menentukan posisi koordinat sumber simulasi terkadang sulit dilakukan, oleh karena itu
42 | M C N P
kode KSRC dapat digantikan dengan kode SDEF sebagai kode input informasi sumber
partikel yang akan disimulasikan.
Contoh :
1. Sebuah reaktor berbentuk silinder dengan bahan bakar berupa Plutonium. Bahan bakar
ini diletakkan dalam silinder beradius 4,935 cm dan tinggi 6,909 cm dan diselimuti oleh
reflektor setebal 5 cm ke arah axial dan radial. Bidang silinder di dalam sumbu x.
Densitas reflektor 18,8 g/cm3 tersusun dari uranium alam, dan densitas Plutonium
sebesar 15,8 g/cm3.
C
1
2
3
cell cards
1 -15.8 -1 2 -3
imp:n=1
2 -18.8 -4 -6 5 #1 imp:n=1
0
4:-5:6
imp:n=0
C
1
2
3
4
5
6
surface cards
cx 4.935
px 0
px 6.909
px 9.935
px -5
px 11.909
C data cards
M1 94239 1
M2 92238 0.992745 92235 0.007200
Kcode 1000 1 15 115
Ksrc 3.5 0 0
Lakukan running simulasi dan kemudian buka file output dan akan diperoleh hasil nilai
faktor multiplikasi sebesar 1,0270,002 pada bagian :
Final estimated combined collision/absorption/track-length keff
2. Pada contoh kedua akan dibahas perhitungan kekritisan suatu reaktor. Nilai kekritisan
reaktor diperoleh dari nilai faktor multiplikasi neutron (Keff). Reaktor terbentuk dari
43 | M C N P
silinder dengan radius 400 cm. Reaktor terdiri dari tempat bahan bakar, reflektor dan
tutup reaktor. Kode MCNP sebagai berikut :
pbmr12
1
1
2
5
3
2
4
2
5
6
6
1
7
3
8
7
9
7
11
7
18
4
19
0
-0.000178 1 -2 -7 12
$helium atas
-1.80016
-1 -7 8 $reflektor dalam
-1.53901
1 -2 -12 11 $reflektor atas
-1.53901
1 -2 -9 13
$reflektor bawah
-1.33946
2 -3 -7 8
$reflektor luar
-0.000178 1 -2 -13 8
$helium bawah
-10.4
1 -2 -10 9
$bahan bakar
-1.70049
3 -4 -7 8
$reflektor paling luar
-1.70049
-4 -8 5 $tutup bawah
-1.70049
-4 -6 7
$tutup atas
1e-011
1 -2 -11 10
4 :6 :-5
$void/dunia luar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
cz
cz
cz
cz
pz
pz
pz
pz
pz
pz
pz
pz
pz
imp:n
kcode
ksrc
m1
m2
m3
m4
m5
m6
m7
170
260
350
400
0
1415
1390
25
275
1215
1240
1340
75
1 10r 0
5000 1 50 150
215 0 745 0 215 745
2004.60c
2.65156e-005 2003.60c 3.7122e-011 $pendingin
6000.60c 0.0772 5010.60c 3.39617e-008 5011.60c 1.37562e-007 $reflektor
92238.60c 0.0846 92235.60c 0.0348 8016.60c 0.1186 $Bahan bakar
2004.60c 1
6000.60c 0.0903 5010.60c 3.97246e-008 5011.60c 1.60905e-007 $reflektor
6000.60c 0.0702 5010.60c 3.08823e-008 5011.60c 1.25089e-007 $reflektor
6000.60c 0.00853 5010.60c 3.7525e-008 5011.60c 1.51995e-007 $reflektor
bentuk geometri seperti gambar 22, bahan bakar terletak pada sel 7, kode untuk
melakukan perhitungan kekritisan yaitu KCODE cards.
kcode 5000 1 50 150
44 | M C N P
Hasil perhitungan MCNP dapat dilihat setelah proses running simulasi selesai :
Final k(col/abs/trk len)= 1.73113
1.73113
merupakan nilai kekritisan suatu reaktor dengan standar deviasi hasil perhitungan
yaitu 0.00106.
Selain dapat dilihat ketika sesaat proses simulasi selesai, hasil perhitungan dapat dilihat
pada file output. Pada file output hasil perhitungan kekritisan ditampilkan dengan
keterangan sebagai berikut :
the final estimated combined collision/absorption/track-length keff =
1.73113 with an estimated standard deviation of 0.00106
45 | M C N P
Daftar Pustaka
Harmon, Charles D. 1994. Criticality Calculations with MCNP : A Primer. Los Alamos
National Laboratory : USA
Monte Carlo Team. 2000. MCNP A General Monte Carlo N-Particle Transport Code,
Version 5 Volume I : Overview and Theory . Los Alamos National Laboratory :
USA
Monte Carlo Team. 2000. MCNP A General Monte Carlo N-Particle Transport Code,
Version 5 Volume II : Users Guide . Los Alamos National Laboratory : USA
Shultis, J. K and Faw, R. E. 2011. An MCNP PRIMER. Kansas State University :
Manhattan
46 | M C N P
Lampiran
Perhitungan densitas atom
Bagian yang paling utama dalam melakukan simulasi selain kode-kode MCNP adalah
nilai densitas atom penyusun suatu sel pada sebuah geometri. Biasanya suatu materi
tersusun dari beberapa atom dengan persentase atau pengayaan tertentu sehingga perlu
mengetahui densitas atom setiap penyusun suatu materi. Pada bab ini akan membahas cara
menghitung densitas atom pada materi.
1. Material tunggal yang diketahui densitas massa-nya.
Contoh, hitunglah densitas atom Uranium-238 yang memiliki massa jenis sebesar
19.1 g/cm3.
Persamaan dasar untuk densitas atom yaitu :
=
.............................................................................................................. 1
2
= 4,832 1022
=
4,832
10
3
= 0,6022 1024
= 238,05
Pada MCNP satuan densitas atom yang digunakan yaitu g/cm3 atau atom/barn-cm.
1 barn (b) = 10-24 cm2
2. Dua isotop penyusun suatu unsur/material yang diketahui fraksi beratnya dan densitas
campurannya (densitas material)
Jika terdapat material atau nuklida yang terdiri dari beberapa isotop penyusun dan
material tersebut memiliki jumlah pengayaan tertentu (fraksi massa/fraksi berat),
maka densitas atom setiap isotop penyusunnya dapat dicari dengan :
=
..................................................................................................2
47 | M C N P
Dengan keterangan :
Ni = densitas atom isotop ke-i
m = massa jenis material (campuran dua isotop)
wfi = fraksi berat/fraksi massa isotop ke-i (w%)
Ai = nomor atom isotop ke-i
Contoh, hitunglah densitas atom U-235 dan U-238 dalam Uranium yang diperkaya 3
w% dan densitas Uranium sebesar 18,9 g/cm3.
235 =
18,9
0,03 0,6022
235,04
= 0,0014527 atom/b-cm
238 =
18,9
(10,03) 0,6022
238,05
= 0,0463774 atom/b-cm
Untuk mengetahui fraksi atomik setiap isotop yaitu :
235 =
(1,45 3)
= 0,0303
(1,45 3) + (4,64 2)
238 =
(4,64 2)
= 0,9697
(1,45 3) + (4,64 2)
Pengayaan suatu material merupakan peningkatan jumlah atom salah satu isotop
penyusun material tersebut dari kondisi alamiahnya. Pengayaan biasanya dinyatakan
dalam rasio atomik/fraksi atomik atau rasio massa/fraksi massa/fraksi berat.
Pengayaan atomik (fraksi atomik) merupakan rasio atom suatu isotop terhadap total
jumlah atom suatu material/unsur. Pengayaan massa/rasio massa merupakan rasio
massa suatu isotop terhadap total jumlah massa suatu material/unsur.
48 | M C N P
3. Dua isotop penyusun material yang diketahui fraksi massa dan massa jenis setiap
isotop
Jika massa jenis masing-masing isotop diketahui dan fraksi massanya, maka untuk
menentukan massa jenis materialnya yaitu :
1
1
1
2
2
+ +
.........................................................................................3
Misalkan diasumsikan massa jenis U-235 sebesar 18,6 g/cm3 dan U-238 sebesar 18,9
g/cm3 dengan fraksi massa U-235 sebesar 3 w%, maka massa jenis material sebesar :
1
0,03 0,97
=
+
18,6 18,9
= 18,89 /3
Setelah mengetahui besar massa jenis material maka densitas atom setiap isotop dapat
dicari dengan persamaan 2.
4. Dua isotop penyusun material dengan diketahui fraksi atomik (af) dan massa jenis
material
Jika suatu material diperkaya atomik (fraksi atomik) maka untuk menentukan densitas
atom isotop penyusunnya terlebih dahulu menentukan massa atomik relatif dari
material tersebut dengan cara :
= 1 1 + 2 2 + + ................................................................4
Maka dapat dihitung denistas atom material :
=
...............................................................................................................5
2,34
=
0,6022
3
= 1,304 101
10,81
49 | M C N P
= 2,59 102
= 1,045 101
5. Menentukan fraksi massa, fraksi atomik dan massa atomik material jika diketahui
salah satu fraksinya
Misalkan diketahui fraksi massanya, maka terlebih dahulu menentukan massa atomik
material :
1
= [ 1 + 2 + + ] ...................................................................................7
1
= ..........................................................................................................8
10,01
= 0,184
10,81
11 = 0,801
11,01
= 0,816
10,81
2 =
(1,0 3 )(0,6022 2 )
= 3,34 102
18
Dalam air terdapat 2 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen sehingga densitas atom
Hidrogen dan Oksigen adalah :
= 2 2 = 6,68 102
50 | M C N P
= 1 2 = 3,34 102
7. Molekul yang disusun dari beberapa isotop
Pada bagian 6 telah diasumsikan Hidrogen merupakan isotop dengan jumlah nomor
atom 1 ( H-1) dan Oksigen jumlah nomor atomnya 16 (O-16). Dalam bidang reaktor
untuk menentukan kritikalitas, isotop penyusun suatu materi sangat penting seperti
Boron dan Uranium.
Contoh, hitunglah densitas atom B-10, B-11 dan C-12 dalam Boron Carbida (B4C),
jika diasumsikan massa jenis Boron alam adalah 2,54 g/cm3 :
Maka dengan menggunakan persamaan 4 diperoleh :
4 = (4 10,81 ) + (1 12 ) = 55,24 /
Maka densitas atom B4C :
4 =
(2,54 2 )(0,6022 2 )
55,24
= 2,77 102
Sehingga besar densitas atom Boron :
= 4 4 = 1,108 101
Maka densitas atom isotop B-10 dan B-11, dimana fraksi atomiknya adalah 0,199 dan
0,801 :
10 = 10 = 0,199 1,108 101 = 2,205 102
11 = 11 = 0,801 1,108 101 = 8,875 102
Dan densitas atom Karbon :
= 1 4 = 2,77 102
Contoh kedua, tentukan densitas atom U-235, U-238 dan Oksigen pada Uranium
Dioksida (UO2) dengan massa jenis 10,5 g/cm3 , jika Uranium diperkaya 20 w% :
Ingat Uranium yang diperkaya yaitu isotop U-235. Sehingga dengan menggunakan
persamaan 7 diperoleh massa atom relatif Uranium :
1
(1 0,20)
0,20
= [
+
]
235,04
238,05
= 237,44
51 | M C N P
(10,5 3 )(0,6022 2 )
=
269,44
= 2,35 102
238 = 238
238
238
= 0,20
237,44
= 0,202
235,04
= 0,80
237,44
= 0,798
238,05
52 | M C N P
ISOTOP
ZAID
H-1......................................................................................... 1001
H-2 ........................................................................................ 1002
H-3 ........................................................................................ 1003
He-3 ...................................................................................... 2003
He-4 ...................................................................................... 2004
Li-6 ....................................................................................... 3006
Li-7 ....................................................................................... 3007
Be-7 ...................................................................................... 4007
Be-9 ...................................................................................... 4009
B-10 ...................................................................................... 5010
B-11 ...................................................................................... 5011
C-nat ..................................................................................... 6000
C-12 ...................................................................................... 6012
C-13 ...................................................................................... 6013
N-14 ...................................................................................... 7014
N-15 ...................................................................................... 7015
O-16 ...................................................................................... 8016
F-19 ....................................................................................... 9019
Na-23 ..................................................................................... 11023
Mg-nat ................................................................................... 12000
Al-27 ..................................................................................... 13027
Si-nat ..................................................................................... 14000
P-31 ....................................................................................... 15031
S-32 ....................................................................................... 16032
Cl-nat .................................................................................... 17000
Ar-nat .................................................................................... 18000
K-nat ..................................................................................... 19000
Ca-nat .................................................................................... 20000
Sc-21...................................................................................... 21045
Ti-nat ..................................................................................... 22000
V-nat ...................................................................................... 23000
Cr-nat ..................................................................................... 24000
Mn-55 .................................................................................... 25055
Fe-nat ..................................................................................... 26000
Co-59 ..................................................................................... 27059
Ni-nat ..................................................................................... 28000
Cu-nat .................................................................................... 29000
53 | M C N P
56 | M C N P