Kosmetologipiala 050616 Kelar
Kosmetologipiala 050616 Kelar
Kelompok 3 kelas B
Disusun oleh
Nika yulita sari (066113038)
Ahmad fajar sidiq ( 066113046 )
Yuwan danuwirya (066113035)
Dosen Pembimbing :
1. Dr . haryanto susilo
Assisten Dosen:
Ine sintia p
Marybeth
yesi
LABORATORIUM FARMASI
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Tujuan Percobaan
1. Mempelajari cara pembuatan masker anti jerawat ekstrak daun
kemuning
2. Mempelajari cara pengujian atau evaluasi sediaan masker anti jerawat
ekstrak daun kemuning
1.2
Dasar Teori
1.2.1. Masker
Masker adalah kosmetik yang dipergunakan pada tingkat terakhir
dalam perawatan kulit wajah tidak bermasalah. Penggunaannya dilakukan
setelah massage, dioleskan pada seluruh wajah kecuali alis, mata dan bibir
sehingga akan tampak memakai topeng wajah. Masker juga termasuk
kosmetik yang berkerja secara mendalam (deepth cleansing) karena dapat
mengangkat sel-sel tanduk yang sudah mati. Kegunaan masker adalah
sebagai berikut:
Mencegah,
menyamarkan,
mengurangi
keriput-keriput
dan
hyperpigmentasi.
1.2.2. Jerawat
pori-pori
seringkali
terjadi
oleh
penggunaan
yang
digunakan
sebagai
sering
obat.
tumbuh
liar
di
digunakan untuk
BAB II
METODE KERJA
II.1. Alat dan Bahan
II.1.1. Alat
1. Alat uji alir
2. Ayakan mesh 100
3. Blender
4. Gelas Kimia
5. Gelas Ukur
6. Indikator pH Universal
7. Mortar
8. Objek glass dan cover glass
9. Saringan teh
10. Spatula/sudip
11. Timbangan
II.1.2. Bahan
1. Aquadet
2. Amilum Oryzae
3. Ekstrak daun kemuning
4. Gliserin
5. Metil paraben
6. Pewangi
7. Tepung maizena
8. Zinc oksida
BAB III
FORMULA, HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1. Formula
Bahan
Jumlah
16,5 gram
1,25 gram
1,25gram
0,05 gram
1 gram
25 gram
5 ml
Amilum oryzae
Zinc oksida
Gliserin
Metil paraben
Pewangi
Tepung maizena
Ekstrak daun kemuning
III.2. Hasil Evaluasi
A. Hasil uji organoleptic
Uji organoleptik
Panelis
I
II
III
IV
Warna ( Hijau)
+++
+++
++
+++
+++
Aroma
+++
+++
+++
+++
+++
Kerataan
+++
+++
+++
+++
+++
Kehalusan
+++
+++
+++
++
++
Keterangan
= (+) Cukup
= (++) Baik
= (+++) Sangat Baik
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan pada percobaan pembuatan masker anti
jerawat ini maka dapat disimipulkan bahwa :
1. Masker anti jerawat adalah salah satu kosmetik skin care yang digunakan
untuk mencegah, mengurangi atau menghilangkan jerawat pada wajah.
2. Kandungan saponin dalam daun kemuning bersifat sebagai antibakteri,
sehingga dapat mengobati dan mencegah timbulnya jerawat.
3. Secara fisik atau organoleptik sabun yang kelompok kami hasilkan warna,
kehalusan dan kerataanya bagus menurut kelima panelis yang terdiri dari
anggota kelompok kami sendiri walaupun aromanya tidak sesuai.
4. pH dari sabun cair ini adalah 6 dengan daya alirnya adalah 0,15 gram/s
yang menandakan bahwa serbuk masker kelompok kami bersifat sangat
kohesif.
DAFTAR PUSTAKA
Gunardi. Kartika Dwi S. 2007. Profil Kromatogram Dan Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya
2014.
Masker.
Perawatan
Wajah.
http://file.upi.edu/Direktori/Fptk/Jur._Pend._Kesejahteraan_Keluarga/19
5902031986032-Marlina/Bu_112_Dasar_Rias/4__Perawatan_Wajah.Pdf.
(Diakses pada 27 April 2015 pukul 20.30 WIB)
Susilo, Haryanto. 2015. Penuntun Praktikum Semester Genap Kosmetologi II.
Bogor : Laboratorium Farmasi Universitas Pakuan.
BAB 1
PENDAHULUAN
Mempunyai daya abrasif yang minimal dan mempunyai daya pembersih yang
maksimal.
b) Dapat menyingkirkan kotoran-kotoran di mulut. Harus stabil dalam jangka waktu
yang lama.
c) Dapat bekerja dalam suasana asam maupun basa.
d) Dapat menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri dalam mulut.
e) Dapat mengurangi dan menghilangkan bau mulut.
f)
Tidak beracun.
Komponen yang terkandung dalam pasta gigi terdiri lebih dari satu
bahan aktif untuk memperoleh beberapa keuntungan. Umumnya pasta gigi yang
beredar di pasaran saat ini adalah kombinasi dari bahan abrasive, detergen dan
bahan terapeutik.
Komponen-komponen yang harus ada pada pasta gigi antara lain:
Bahan terapeutik yang terdapat pada pasta gigi adalah sebagai berikut :
1) Fluoride
Penambahan fluoride pada pasta gigi dapat memperkuat enamel dengan
memmbuatnya
memproduksi asam.
a.
Phyrophospate.
4) Bahan anti mikroba
Bahan ini digunakan untuk membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri.
Contohnya adalah Zinc citrate, Zinc phospate. Selain itu beberapa herbal yang
dapat ditambahkan sebagai anti mikroba yaitu ekstrak daun sirih dan siwak.
Ekstrak daun sirih yang ditambahkan pada pasta gigi mampu membunuh bakteri
secara lebih efektif dibandingkan dengan anti-mkroba dari bahan kimia.
4. tragakan
5. parafin cair
6. sodium cylamat/ tropicanaslim
7. sodium lauryl
8. ekstrak daun mint
9. ekstrak daun sirih
10. aquadest panas
25 gr glyserin
sodium cylamat
22,5 gr
Glyserin
15 gr
Propilen glycol
2,5 gr
Tragakan
0,6 gr
Parafin cair
0,5 gr
Sodium cyclamat
0,025 gr
0,5 gr
2,5 ml
2,5 ml
Air suling
10 ml
3.2 Hasil
A.
Uji organoleptic
Panelis
I
II
III
IV
Warna ( putih)
+++
+++
++
+++
+++
Warna
+++
+++
+++
+++
+++
Aroma
+++
+++
+++
+++
+++
Kerataan
+++
+++
+++
++
++
Keterangan
= (+) Cukup
= (++) Baik
= (+++) Sangat Baik
B. Ph = 5 ( Asam lemah )
C. Pembahasan
Kandungan Kimia
Daun mengandung minyak atsiri dengan kadar berkisar antara 0,13-0,33%
v/v. Dari laporan lain dikemukakan bahwa minyak atsiri Piper betel terdiri
dari kavibetol, katekol, kadinen, karvakrol, kariofillen, kavikol, 1,8-sineol,
estagol, eugenol, metileugenol, pirokatekin, terpinil asetat, sesquiterpen,
triterpen dan tripterpenoid, b-sitosterol. Disamping itu juga terdapat
senyawa neolignan (piperbetol, metilpiper betol, peperol A, piperol B),
krotepoksida suatu senyawa yang mempunyai potensi sebagai sitotoksik.
Minyak atsiri daun Piper betel L. mempunyai aktivitas terhadap bakteri
Gram dan Bacillus subtilits, B. megaterium, Diplococcus pnemoniae,
Eschericia coli, Erwinia carotovora, Micrococcus pyogenes, proteus
vulgaris, Pseudomonas solanacearum, Salmonella typhosa, Sarcinia lutea,
Shigella dysentriae, Streptococcus pyogens, Vibrio comma (aktivitas
antimikroba tersebut diperkirakan dari kavikol). Di samping terhadap
bakteri, aktivitas tersebut dapat pula terhadap berbagai jamur (Asperlgillus
niger, A. oryzae, Curvilaria lunata Fusarium oxysporum). Triterpen dan
triterpenoid dapat berefek sebagai antiplateled dan anti-inflamasi. Daya
hambat terhadap pertumbuhan Staphyllococcus aureus dan Entamoeba coli
minyak atsiri yang diperoleh dengan metode ekstraksi lebih kuat dari pada
minyak atsiri yang diperoleh secara destilasi. Sediaan pasta gigi dengan
konsentrasi 0,5 % mempunyai daya antiseptik terhadap Streptococcus
alpha. Minyak atsiri daun pada pengenceran 1:10.000 dapat mematikan
Paramoecium caudatum dalam jangka waktu 5 menit; sedangkan pada
pengenceran 1:4000 dapat menghambat pertumbuhan Vibrio cholerae.
Pengenceran 1:3000 dan 1:2000 dapat menghambat berturut-turut
Salmonella typhosum, Shigella flexneri dan Escherichia coli, Micrococcus
pyogenes var. aureus. Krotepoksida mempunyai potensi sitotoksik.
Senyawa fenolik bungan Piper betel dapat berefek pada sekresi katekolah
KESIMPULAN
a. Pasta gigi agak terlalu encer dikarenakan karna berlebihannya air
yang dimasukan kedalam campuran bahan
b. Sediaan di buat setengah resep
c. Untuk ph pada pasta gigi di dapat adalah 6 yaitu bersifat ( basa
lemah )
d. Dan untuk uji organoleptik didapat hasil
Warna : hijau
Aroma : daun sirih + mint yang segar
Kerataan : (+++)
DAFTAR PUSTAKA
Gunardi. Kartika Dwi S. 2007. Profil Kromatogram Dan Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Etanol Daun Kemuning (Murraya
2014.
Masker.
Marlina.
2012.
Kosmetik
Perawatan
Wajah.
http://file.upi.edu/Direktori/Fptk/Jur._Pend._Kesejahteraan_Keluarga/19
5902031986032-Marlina/Bu_112_Dasar_Rias/4__Perawatan_Wajah.Pdf.
(Diakses pada 27 April 2015 pukul 20.30 WIB)
Susilo, Haryanto. 2015. Penuntun Praktikum Semester Genap Kosmetologi II.
Bogor : Laboratorium Farmasi Universitas Pakuan.