Anda di halaman 1dari 3

TAENIASIS

No. Dokumen
:
No. Revisi
:
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
Puskesmas Bonjol
1. Pengertian

Dr.
NIP.
Taeniasis adalah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan oleh
cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia (Taenia saginata,

2. Tujuan

Taenia solium, dan Taenia asiatica) pada manusia.


Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
a. Untuk menegakkan diagnose penyakit Taeniasis
b. Untuk melakukan penatalaksanaan penyakit Taeniasis

3. Kebijakan
4. Referensi

Permenkes no. 5 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi

dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer


5. Prosedur/Langkah 1. Petugas melakukan anamnesa
-langkah

Keluhan
Gejala klinis taeniasis sangat bervariasi dan tidak khas. Sebagian
kasus tidak menunjukkan gejala (asimptomatis). Gejala klinis
dapat timbul sebagai akibat iritasi mukosa usus atau toksin yang
dihasilkan cacing. Gejala tersebut antara lain:
a. Rasa tidak enak pada lambung
b. Mual
c. Badan lemah
d. Berat badan menurun
e. Nafsu makan menurun
f. Sakit kepala
g. Konstipasi
h. Pusing
i. Pruritus ani
j. Diare
Faktor Risiko
a. Mengkonsumsi daging yang dimasak setengah matang/mentah,

dan mengandung larva sistiserkosis.


b. Higiene yang rendah dalam pengolahan makanan bersumber
daging.
c. Ternak yang tidak dijaga kebersihan kandang dan makanannya.
2. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik:
a. Pemeriksaan tanda vital.
b. Pemeriksaan generalis: nyeri ulu hati, ileus juga dapat terjadi
jika strobila cacing membuat obstruksi usus.
3. Petugas melakukan Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium mikroskopik dengan menemukan
telur dalam spesimen tinja segar.
b. Secara makroskopik dengan menemukan proglotid pada tinja
c. Pemeriksaan laboratorium darah tepi: dapat ditemukan
eosinofilia, leukositosis, LED meningkat.
4. Petugas menegakkan diagnosa Taeniasis
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang.
Diagnosis Banding : Komplikasi : Sistiserkosis
5. Petugas melakukan rencana penatalaksanaan pasien Taeniasis
a. Non Medikamentosa
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai
pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, yaitu antara
lain:

Mengolah daging sampai matang dan menjaga kebersihan

hewan ternak.

Menggunakan jamban keluarga.

b. Medikamentosa
Farmakologi:

Pemberian albendazol menjadi terapi pilihan saat ini


dengan dosis 400 mg, 1-2 x sehari, selama 3 hari, atau

6.

Hal-hal

Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2 atau 4 minggu.


yang Kriteria Rujukan:

perlu diperhatikan
7. Unit Terkait

Bila ditemukan tanda-tanda yang mengarah pada sistiserkosis.


1. Apotek
2. RSUD
3. Klinik GIZI

8. Dokumen Terkait

4. Laboratorium
1. Rekam medis
2. Formularium obat di puskesmas
3. Blanko rujukan antar program
4. Blanko pemeriksaan laboratorium.
5. Blanko rujukan Rumah Sakit

9. Rekaman historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai