METODOLOGI PENELITIAN
4.1
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah urutan atau tata cara pelaksanaan penelitian
LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian berada di daerah Kecamatan Pengasih , Kulonprogo ,
BENDUNG PENGASIH
SUNGAI SERANG
40
41
DATA DIPERLUKAN
Dalam proses pengumpulan data, ada beberapa sumber data yang
digunakan yaitu data primer yang berupa wawancara dengan petugas Dinas
Pekerjaan Umum bagian Pengairan Kabupaten Kulonprogo, data sekunder yang
berupa data klimatologi yang didapatkan dari Dinas Pekerjaan Umum bagian
Pengairan Kabupaten Kulonprogo dan data yang diperoleh dari studi literature
atau pustaka.
4.4.1
Data Primer
42
lahan
untuk
bangunan
bangunan
perumahan
maupun
Data Sekunder
43
Data Klimatologi
Data klimatologi adalah data yang menjelaskan tentang kondisi
tentang Tata Tanam Tahunan Periode 2012 2013 , disebutkan bahwa pola
tanam di daerah Pengasih Wates Kulonprogo adalah Padi Padi Palawija
dengan mulai tanam bulan November untuk Golongan II. Dan yang terjadi di
lapangan sudah sesuai dengan yang telah diatur dalam buku peraturan Bupati
Kulon Progo tersebut.Adapun copyan untuk buku peraturan tersebut terlampir
dalam daftar Lampiran V.
3. Luas Areal Irigasi
44
oleh bendung Pengasih tersebut.Data peta jaringan irigasi diperoleh dari Dinas
Pekerjaan Umum bagian Sumber Daya Air Kabupaten Kulon Progo
Yogyakarta.Dalam gambar peta jaringan irigasi terdapat pembagian pembagian
luas daerah irigasi yang harus dilayani oleh bendung pengasih.Untuk lebih
jelasnya bisa dilihat dalam peta jaringan irigasi bendung pengasih dalam
halaman daftar Lampiran V.
45
46
Sumber :Dinas Pekerjaan Umum Bidang Sumberdaya Air Kulon Progo, 2013
47
48
4.5
setiap data yang diperoleh tidak semuanya bisa langsung siap pakai. Dalam
analisis data penelitian meliputi :
4.5.1
NFR waktu pengolahan lahan adalah perhitungan kebutuhan air pada saat
pengolahan lahan. Kebutuhan air masa penyiapan lahan dipengaruhi oleh
beberapa faktor :
1. Lama Penyiapan Lahan (T) ditentukan 2 x 2 minggu ( 30 hari, 1 bulan ),
atau 3 x 2 minggu (45 hari, 1,5 bulan ), tergantung luas petak garapan dan
kemampuan pengerjaan,
2. Kondisi tanah sawah sewaktu penyiapana lahan, untuk penentuan
penjuenuhan ( S ), untuk tanah kering biasa/basah dibutuhkan tebal
penjenuhan 250 mm genangan, sedangkan untuk tanah bero/bero
dibutuhkan tebal penjenuhan 300 mm.
Kebutuhan air masa penyiapan lahan diperhitungkan dengan Rumus :
NFR = IR Re
(4.1)
Dengan :
IR
Re
IR=
M ek
(e k 1)
(4.2)
Dengan :
M
49
k=
(4.3)
MT
S
(4.4)
Dengan :
T
4.5.2
NFR
tanam
adalah
kebutuhan
air
pada
saat
masa
50
dipakai nilai koefisien tanam Nedeco varietas biasa, dan untuk masa tanam 2
padi dipakai koefisien tanam Nedeco varietas unggul. Nilai Koefisien tanaman
( Kc ) dapat dilihat pada Tabel 3.3. Untuk menghitung besar nilai ETc, dapat
dihitung dengan menggunakan Rumus seperti yang dijelaskan pada Rumus (3.6).
3. Analisis Hujan Efektif ( Re )
Analisis hujan efektif adalah menghitung besarnya hujan efektif dalam
kurun waktu tertentu.Untuk mendapatkan nilai hujan efektif maka harus ada data
curah hujan yang direkam melalui stasiun stasiun pengamatan dan perekaman
hujan. Data hujan yang diperoleh adalah curah hujan harian selama kurun waktu
10 tahun an. Untuk analisis menentukan hujan efektif , dari data hujan yang telah
diperoleh dapat dihitung berdasarkan Rumus (3.7).
4.5.3
saluran ( e ). Nilai efisiensi saluran adalah tingkat kehilangan air pada saluran
saat dalam perjalanan/pendistribusian. Nilai efisiensi saluran dibedakan
51
dimanfaatkan untuk kebutuhan air baku domestik. Perhitungan alokasi air irigasi
dimaksudkan untuk memperhitungkan besarnya kebutuhan air baku domestic
maupun untuk perikanan yang dapat dialokasikan dari sisa debit air irigasi pada
bendun Pengasih untuk wilayah Pengasih.
1.
memasuki masa tanam sering kali mengalami kekurangan air untuk irigasi.
Sedangkan pada Bendung Pengasih melalui hasil analisis akan didapatkan debit
air irigasi yang berlebih yang disebabkan oleh alih fungsi lahan pertanian,
sehingga lebihnya debit air irigasi pada Bendung Pengasih dapat dimanfaatkan
untuk mencukupi kebutuhan air irigasi pada Bendung Pekik Jamal yang
melayani daerah irigasi seluas 1.032 ha.
2.
52
3.
digunakan untuk mencukupi kebutuhan air selain untuk kebutuhan sehari hari.
Kebutuhan air bersih tingkat non domestic adalah kebutuhan air yang digunakan
untuk mencukupi keperluan keperluan air untuk tempat tempat perindustrian,
sekolahan, perkantoran, rumah sakit dan lain sebagainya yang bersifat tempat
tempat komersil dan pelayanan umum. Dari sisa debit air irigasi akan
dimanfaatkan untuk menambah suplay kebutuhan air bersih tingkat non
domestic untuk wilayah Kulonprogo yang setiap tempat memiliki nilai
kebutuhan air bersih yang berbeda beda seperti yang dijelaskan pada Tabel 3.9.
4.
kebutuhan air baku bersih tingkat domestic dan non domestic, sisanya juga
dimanfaatkan untuk pembudidayaan ikan air tawar. Dari sisa debit yang tersedia
akan dimanfaatkan untuk kebutuhan air untuk ikan air tawar, yang nantinya akan
didapatkan besarnya luas lahan yang efektif untuk perikanan air tawar dengan
debit yang tersedia dan batas transplantasi / penggantian air sebesar 7mm/dt/ha.
53
4.7
FLOW CHART
Setelah data terkumpul, maka dapat dilakukan pengolahan dan analisis
54