TUGAS Dasar-Dasar BK (Bu - Hastin)
TUGAS Dasar-Dasar BK (Bu - Hastin)
Disusun Oleh:
Arif Fahrudin
(1115500011)
Ika Purbo Laras
(1115500039)
Moh. Mughni H B Laksono
(1115500067)
Semester : 2D
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI 2016
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat, sehat dan karunianya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas membuat makalah
yang berjudul Organisasi BK di sekolah dan Mekanisme kerja BK di sekolah dengan baik.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah menjadi guru terbaik dan menjadi suri tauladan bagi umat islam diseluruh
dunia.
Dengan penuh kesadaran hati, kami menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang
tak terhingga kepada Ibu Hastin Budisiwi,M.Pd selaku dosen mata kuliah Dasar-dasar BK.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan
pembaca.
Contents
BAB 1 ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ......................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................... 5
C. TUJUAN MASALAH ....................................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN........................................................................................................................................... 6
1. Pengertian Organisasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah ...................................................... 6
2. Tujuan Bimbingan dan Konseling................................................................................................... 8
3. Format Kegiatan.................................................................................................................................. 9
4. Bentuk dan Pendekatan dalam Bimbingan dalam Bimbingan dan Konseling ...................................... 9
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang
untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan organisasi
Sekolah adalah suatu organisasi formal. Di dalamnya terdapat usaha-usaha
administrasi untuk mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran Nasional. Organisasi dan
pengorganisasian menjadi salah satu syarat dalam penelolaan segala sesuatu, hal tersebut
berlaku pula dalam pengelolaan bimbingan dan konseling di sekolah , karena tanpa
pengorganisasian yang baik pelaksanaan program dan kegiatan bimbingan dan konseling
disekolah tidak akan berjalan dengan semestinya.
Meski Bimbingan dan Konseling termasuk dalam sebuah struktur organisasi sekolah
Bimbingan dn Konseling mempunyai struktur organisasinya sendiri untuk mengatur dan
menaget kegiatan atau sistem pengajaraan atau layanan yang akan di berikan oleh guru BK
terhadap peserta didik. untuk itu di perlukan organisssi dalam ke-BK-an, agar dalam
pelaksaan layanan dan bimbingan dapat tersusun dengan rapi dan mampu memberikan yang
terbaik untuk peserta didik.
Dalam organisasi bimbingan dan konseling dilaksanakan di bawah tanggung jawab
Kepala Sekolah dan seluruh staf. Koordinator bimbingan dan konseling bertanggung jawab
dalam menyelenggarakan bimbingan dan konseling secara operasional. Personel lain yang
mencakup Wakil Kepala Sekolah, Guru Pembimbing (konselor), guru bidang studi, dan wali
kelas memiliki peran dan tugas masing-masing dalam penyelenggaraan layanan bimbingan
dan konseling. Secara rinci deskripsi tugas dan tanggung jawab masing-masing personil.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Seperti apa organisasi dalam BK?
2. Apa tujuan Bimbingan dan Konseling?
3. Bagaimana mekanisme kerja dalam BK?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui organisasi dalam BK.
2. Untuk mengetahui tujuan Bimbingan dan Konseling.
3. Untuk mengetahui mekanisme Kerja Dalam BK.
BAB II
PEMBAHASAN
mbil kebijakan dengan pelaksananya tidak terlampau panjang. Keputusan dapat dengan cepat
diambil tetapi dengan pertimbangan yang cermat, dan pelaksanaan layanan/kegiatan
bimbingan dan konseling terhindar dari urusan birokrasi yang tidak perlu.
c.
Luwes dan terbuka, sehingga mudah menerima masukan dan upaya pengembangan
yang berguna bagi pelaksanaan dan tugas-tugas organisasi, yang semuanya itu bermuara pada
kepentingan seluruh peserta didik.
d.
Menjamin berlangsungnya kerja sama, sehingga semua unsur dapat saling menunjang
dan semua upaya serta sumber dapat dikoordinasikan demi kelancaran dan keberhasilan
pelayanan bimbingan dan konseling untuk kepentinga peserta didik.
e.
perencanaan pelaksanaan dan penilaian program bimbingan dan konseling yang berkualitas
dapat terus dilakukan. Pengawasan dan penilaian hendaknya dapat berlangsung secara
vertikal (dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas), dan secara horizontal (penilaian
sejawat).
Unsur penunjang kegiatan BK disekolah antara lain :
a. Faktor Eksternal
Faktor ini meliputi aspek-aspek sosial dan nonsosial. Faktor sosial adalah faktor
manusia, baik yang hadir secara langsung (bertatap muka atau berkomunikasi langsung)
maupun kehadirannya secara tidak langsung , seperti media yang sesuai dengan tuntutan
teknologi pendidikan , maka media pendidikan ini merupakan sarana belajar yang sangat
penting. Media pendidikan baik yang berupa hardware maupun softwarenya sudah mendapat
perhatian. Hal ini tampak dengan seringnya guru menggunakan sarana Over Head Projector
(OHP) pada waktu mengajar.
Adapun yang dimaksud faktor nonsosial adalah keadaan suhu udara (panas,dingin) ,
waktu, suasana lingkungan , keadaan tempat , kebersihan , ventilasi dan kelengkapan alat
atau fasilitas belajar misalnya perpustakaan sekolah sebagai sarana sumber belajar untuk
siswa dan guru cukup memadai dengan ruangan yang cukup representif dan menggunakan
sistem terbuka merupakan suatu penunjang belajar mengajar yang sangat penting. Jadi jelas
bahwa dalam kegiatan belajar banyak masalah-masalah yang timbul terutama yang dirasakan
oleh siswa sendiri. Sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar dalam membantu siswa
agar mereka berhasil dalam belajar. Untuk itu hendaknya sekolah memberikan bantuan
kepada siswa dalam mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar.
Disinilah penting dan perlunya program bimbingan dan konseling untuk membantu agar
mereka berhasil dalam belajar.
b. Faktor Internal
Ada beberapa faktor yang hendaknya dipenuhi agar belajar dapat berhasil yakni
meliputi fisik dan psikis. Faktor fisik diantaranya nutrisi(gizi makanan) , kesehatan dan
keberfungsian fisik (terutaama pancaindra). Penyakit juga dapat mempengaruhi keberhasilan
belajar , apabila penyakit itu bersifat kronis atau terus menerus mengganggu kenyamanan.
personel sekolah lainnya agar lebih berperan sesuai batas-batas kewenangan dan tanggung
jawab. personelnya mencangkup: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator
bimbingan dan konseling, guru pembimbing, guru wali kelas dan staf administrasi.
Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik
individu/kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal dalam hubungan pribadi,
sosil, belajar, karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung atas dasar normanorma yang berlaku. Tujuan bimbingan dan konseling yaitu untuk membantu memandirikan
peserta didik dalam mengembangkan potensi-potensi mereka secara optimal.
Sudrajat (2008) menyatakan bahwa pelayanan BK disekolah diarahkan pada
ketercapaian tujuan pendidikan dan tujuan pelaksanaan konseling. Salah satu lembaga
pendidikan sekolah membutuhkan pelayanan BK dalam penyelenggaraan dan peningkatan
kondisi kehidupan di sekolah demi tercapainya tujuan pendidikan yang berjalan seiring
dengan
visi
profesi
konseling
yaitu
terwujudnya
kehidupan
kemanusiaan
yang
3. Format Kegiatan
1.
Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara
perorangan.
2.
Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik
melalui suasana dinamika kelompok.
3.
Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam
satu kelas.
4.
Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah
peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau lapangan.
5.
bimbingan tersebut. ada tiga macam pendekatan, yaitu(syaiful bahri Djamarah dan Aswain
Zain. 2002: 61)
1. Bimbingan Prventif
Pendekatan bimbingan ini menolong seseorang sebelum seseorang menghadapi
masalah.
BAB III
PENUTUP
1. SIMPULAN
Sama halnya seperti organisasi formal lain dalam BK juga ada organisasi yang
sistematis dan struktur rapi. yang berfungsi untuk mengatur segala aktifitas dan
keperluan dari bimbingan dan konseling. mulai dari administrasi, penyuluhan dan
juga program pemberian layanan.
2. SARAN
Perlunya mempertahankan konsistensi dari pendidik agar bisa memberikan
layanan dan bimbingan terhadap peserta didik yang sesuai dengan apa yang telah
diprogramkan karena kebanyakan dalam realitas pendidik masih kurangnya
pelaksanaan seperti itu.
DAFTAR PUSTAKA
Bimbingan konseling, Hikmawati Fenti. Jakarta: Rajawali pers, 2012.