Laki-Laki
7.8 (4.411.3)
5.21 (4.525.90)
4.60 (4.105.10)
Hemoglobin (g/dl)
15.7 (14.017.5)
13.8 (12.315.3)
Hematokrit (%)
46 (4250)
40 (3645)
MCV (fL)
88.0 (80.096.1)
MCH (pg)
30.4 (27.533.2)
MCHC
34.4 (33.435.5)
RDW (%)
13.1 (11.514.5)
Perempuan
311 (172450)
Sebaiknya darah diambil pada waktu dan kondisi yang relatif sama untuk meminimalisasi perubahan pada sirkulasi darah, misalnya lokasi
pengambilan, waktu pengambilan, serta kondisi pasien (puasa, makan). Cara pengambilan specimen juga perlu diperhatikan, misalnya tidak
menekan lokasi pengambilan darah kapiler, tidak mengambil darah kapiler tetesan pertama, serta penggunaan antikoagulan (EDTA, sitrat)
untuk mencegah terbentuknya clot.
Hemoglobin
Adalah molekul yang terdiri dari kandungan heme (zat besi) dan rantai polipeptida globin (alfa,beta,gama, dan delta), berada di dalam eritrosit
dan bertugas untuk mengangkut oksigen. Kualitas darah ditentukan oleh kadar haemoglobin. Stuktur Hb dinyatakan dengan menyebut jumlah
dan jenis rantai globin yang ada. Terdapat 141 molekul asama amino pada rantai alfa, dan 146 mol asam amino pada rantai beta, gama dan delta.
Terdapat berbagai cara untuk menetapkan kadar hemoglobin tetapi yang sering dikerjakan di laboratorium adalah yang berdasarkan
kolorimeterik visual cara Sahli dan fotoelektrik cara sianmethemoglobin atau hemiglobinsianida. Cara Sahli kurang baik, karena tidak semua
macam hemoglobin
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
11/
11
09/09/1
2
diubah menjadi hematin asam misalnya karboksihemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin. Selain itu alat untuk pemeriksaan hemoglobin
cara
Sahli tidak dapat distandarkan, sehingga ketelitian yang dapat dicapai hanya 10%.
Cara sianmethemoglobin adalah cara yang dianjurkan untuk penetapan kadar hemoglobin di laboratorium karena larutan standar
sianmethemoglobin sifatnya stabil, mudah diperoleh dan pada cara ini hampir semua hemoglobin terukur kecuali sulfhemoglobin. Pada
cara ini ketelitian yang dapat dicapai 2%.
Berhubung ketelitian masing-masing cara berbeda, untuk penilaian basil sebaiknya diketahui cara mana yang dipakai. Nilai rujukan kadar
hemoglobin tergantung dari umur dan jenis kelamin. Pada bayi baru lahir, kadar hemoglobin lebih tinggi dari pada orang dewasa yaitu
berkisar antara 13,6 19, 6 g/dl. Kemudian kadar hemoglobin menurun dan pada umur 3 tahun dicapai kadar paling rendah yaitu 9,5 12,5
g/dl. Setelah itu secara bertahap kadar hemoglobin naik dan pada pubertas kadarnya mendekati kadar pada dewasa yaitu berkisar antara
11,5 14,8 g/dl. Pada laki-laki dewasa kadar hemoglobin berkisar antara 13 16 g/dl sedangkan pada perempuan dewasa antara 12 14
g/dl.
Pada perempuan hamil terjadi hemodilusi sehingga batas terendah nilai rujukan ditentukan 10 g/dl.
Penurunan Hb terdapat pada penderita: Anemia, kanker, penyakit ginjal, pemberian cairan intravena berlebih, dan hodgkin. Dapat juga
disebabkan oleh obat seperti: Antibiotik, aspirin, antineoplastik(obat kanker), indometasin, sulfonamida, primaquin, rifampin, dan trimetadion.
Peningkatan Hb terdapat pada pasien dehidrasi, polisitemia, PPOK, gagal jantung kongesti, dan luka bakar hebat. Obat yang dapat
meningkatkan Hb adalah metildopa dan gentamicin.
Kadar hemoglobin dapat dipengaruhi oleh tersedianya oksigen pada tempat tinggal, misalnya Hb meningkat pada orang yang tinggal di
tempat
yang tinggi dari permukaan laut. Selain itu, Hb juga dipengaruhi oleh posisi pasien (berdiri, berbaring), variasi diurnal (tertinggi pagi hari).
Hematokrit
Hematokrit atau volume eritrosit yang dimampatkan (packed cell volume, PCV) adalah persentase volume eritrosit dalam darah yang
dimampatkan dengan cara diputar pada kecepatan tertentu dan dalam waktu tertentu. Tujuan dilakukannya uji ini adalah untuk mengetahui
konsentrasi eritrosit dalam darah.
Nilai hematokrit atau PCV dapat ditetapkan secara automatik menggunakan hematology analyzer atau secara manual. Metode
pengukuran hematokrit secara manual dikenal ada 2, yaitu metode makrohematokrit dan mikrohematokrit/kapiler.
Nilai normal HMT:
Anak
Laki-laki Dewasa
Perempuan Dewasa
: 33-38%
: 40-50%
: 36-44%
Penurunan HMT, terjadi dengan pasien yang mengalami kehilangan darah akut, anemia, leukemia, penyakit hodgkins, limfosarcoma,
mieloma multiple, gagal ginjal kronik, sirosis hepatitis, malnutrisi, defisiensi vit B dan C, kehamilan, SLE, athritis reumatoid, dan ulkus
peptikum.
Peningkatan HMT, terjadi pada hipovolemia, dehidrasi, polisitemia vera, diare berat, asidosis diabetikum,emfisema paru, iskemik serebral,
eklamsia, efek pembedahan, dan luka bakar.
Hitung Eritrosit
Hitung eritrosit adalah jumlah eritrosit per milimeterkubik atau mikroliter dalah. Seperti hitung leukosit, untuk menghitung jumlah sel-sel
eritrosit ada dua metode, yaitu manual dan elektronik (automatik). Metode manual hampir sama dengan hitung leukosit, yaitu menggunakan
bilik hitung. Namun, hitung eritrosit lebih sukar daripada hitung leukosit.
Prinsip hitung eritrosit manual adalah darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah
hemolisis. Larutan Pengencer yang digunakan adalah:
Larutan Hayem : Natrium sulfat 2.5 g, Natrium klorid 0.5 g, Merkuri klorid 0.25 g, aquadest 100 ml. Pada keadaan hiperglobulinemia, larutan
ini tidak dapat dipergunakan karena dapat menyebabkan precipitasi protein, rouleaux, aglutinasi.
Larutan Gower : Natrium sulfat 12.5 g, Asam asetat glasial 33.3 ml, aquadest 200 ml. Larutan ini mencegah aglutinasi dan
rouleaux. Natrium klorid 0.85 %
Nilai Rujukan
Dewasa laki-laki : 4.50 6.50 (x106/L)
Dewasa perempuan : 3.80 4.80
(x106/L) Bayi baru lahir : 4.30 6.30
(x106/L)
22/
11
09/09/1
Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Fransisca D.
2
Kumala's Blog
(x106/L)
Penurunan eritrosit : kehilangan darah (perdarahan), anemia, leukemia, infeksi kronis, mieloma multipel, cairan per intra vena berlebih, gagal
ginjal kronis, kehamilan, hidrasi berlebihan
Peningkatan eritrosit : polisitemia vera, hemokonsentrasi/dehidrasi, dataran tinggi, penyakit kardiovaskuler
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
33/
11
09/09/1
2
Indeks Eritrosit
Mencakup parameter eritrosit, yaitu:
: 4000-10.000/
: 9000-
9000-30.000/ L
Bila jumlah leukosit lebih dari nilai rujukan, maka keadaan tersebut disebut leukositosis. Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik
maupun patologik. Leukositosis yang fisiologik dijumpai pada kerja fisik yang berat, gangguan emosi, kejang, takhikardi paroksismal,
partus dan haid.
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
44/
11
09/09/1
2
Peningkatan leukosit juga dapat menunjukan adanya proses infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia, meningitis, apendisitis,
tuberkolosis, tonsilitis, dll. Dapat juga terjadi miokard infark, sirosis hepatis, luka bakar, kanker, leukemia, penyakit kolagen, anemia
hemolitik, anemia sel sabit , penyakit parasit, dan stress karena pembedahan ataupun gangguan emosi. Peningkatan leukosit juga bisa
disebabkan oleh obat-obatan, misalnya: aspirin, prokainmid, alopurinol, kalium yodida, sulfonamide, haparin, digitalis, epinefrin, litium, dan
antibiotika terutama ampicillin, eritromisin, kanamisin, metisilin, tetracycline, vankomisin, dan streptomycin.
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
55/
11
09/09/1
2
Leukopenia adalah keadaan dimana jumlah leukosit kurang dari 5000/L darah. Karena pada hitung jenis leukosit, netrofil adalah sel yang
paling tinggi persentasinya hampir selalu leukopenia disebabkan netropenia.
Penurunan jumlah leukosit dapat terjadi pada penderita infeksi tertentu, terutama virus, malaria, alkoholik, SLE, reumaotid artritis, dan
penyakit hemopoetik(anemia aplastik, anemia perisiosa). Leokopenia dapat juga disebabkan penggunaan obat terutama saetaminofen,
sulfonamide, PTU, barbiturate, kemoterapi kanker, diazepam, diuretika, antidiabetika oral, indometasin, metildopa, rimpamfin, fenotiazin,
dan antibiotika.(penicilin, cefalosporin, dan kloramfenikol)
Hitung Jenis Leukosit
Hitung jenis leukosit digunakan untuk mengetahui jumlah berbagai jenis leukosit. Terdapat lima jenis leukosit, yang masing-masingnya
memiliki fungsi yang khusus dalam melawan patogen. Sel-sel itu adalah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil. Hasil hitung jenis
leukosit memberikan informasi yang lebih spesifik mengenai infeksi dan proses penyakit. Hitung jenis leukosit hanya menunjukkan jumlah
relatif dari
masing-masing jenis sel. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total
(sel/l).
Untuk melakukan hitung jenis leukosit, pertama membuat sediaan apus darah yang diwarnai dengan pewarna Giemsa, Wright atau May
Grunwald. Amati di bawah mikroskop dan hitung jenis-jenis leukosit hingga didapatkan 100 sel. Tiap jenis sel darah putih dinyatakan dalam
persen (%). Jumlah absolut dihitung dengan mengalikan persentase jumlah dengan hitung leukosit, hasilnya dinyatakan dalam sel/L.
Tabel
2.
Leukosit
Hitung
Jenis
Jenis
Nilai
normal
Melebihi
nilai normal
Basofil
0,4-1%
40-100/
L
inflamasi,
leukemia,
tahap
penyembuhan
infeksi atau
inflamasi
stress, reaksi
hipersensitivitas
, kehamilan,
hipertiroidisme
Eosinofil
1-3%
100300/L
Umumnya
pada keadaan
atopi/ alergi
dan infeksi
parasit
Neutrofil
55-70%
Inflamasi,
kerusakan
(2500jaringan,
7000
peyakit
/
Hodgkin,
L)
leukemia
mielositik,
Bayi
hemolytic
Baru
disease of
Lahir
newborn,
61%
kolesistitis
akut,
Umur 1
apendisitis,
tahun
pancreatitis
2%
akut,
Segmen pengaruh
50-65% obat
(25006500
/
L)
Infeksi virus,
autoimun/idiopati
k, pengaruh obatobatan
Batang
0-5%
(0500/
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
66/
11
09/09/1
Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Fransisca D.
2
Limfosit Kumala's Blog
20-40%
17003500/
L
infeksi
kronis dan
virus
kanker, leukemia,
gagal ginjal, SLE,
pemberian
steroid
yang
berlebihan
BBL
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
77/
11
09/09/1
2
34%
1 th
60%
6 th
42%
12 th
38%
Monosit
2-8%
200600/L
Anak 49%
Infeksi
virus,
parasit,
anemia
hemolitik,
SLE< RA
Leukemia
limfositik, anemia
aplastik
88/
11
09/09/1
Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Fransisca D.
2
Blog
Theml H, Kumala's
Diem H, Haferlach
T. Color atlas of hematology; principal microscopic and clinical diagnosis. 2nd ed. Stuttgart: Thieme; 2004.
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
99/
11
09/09/1
2
Vajpayee N, Graham SS, Bem S. Basic examination of blood and bone marrow. In: Henrys clinical diagnosis and management by laboratory
methods.
21st ed. Editor: McPherson RA, Pincus MR. China: Saunders Elsevier; 2006. hal. 9-20.
Posted in U ncategorized | 43 Comments
43 Responses
pri nceri oz
f t ri
chat eri na
ririen
himrx
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
1010/
11
09/09/1
2
sama-sama
Kumala's Blog
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
1111/
11
09/09/1
2
ilham
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
1212/
11
09/09/1
2
bundashayla
Ardie Bougi ez
Ardie Bougi ez
1313/
11
09/09/1
2
Untuk
obat, saat
Kumala's
Blogsedang mengalami kondisi alergi dapat diberikan anti inflamasi, golongan antihistamin dan kortikosteroid
Untuk lebih jelasnya konsultasi dapat dilakukan ke dokter spesialis anak atau penyakit dalam divisi alergi
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
1414/
11
09/09/1
2
Emy
1515/
11
09/09/1
2
leukositnya apakah turun juga? kalau turun juga perlu dicurigai anemia aplastik, biasanya sering terjadi infeksi, sering pusing atau cepat
lelah, dan sampai sering pendarahan bisa coba disearch aplastic anemia
untuk diagnosis pasti harus diambil jaringan dari tulang
belakang semoga membantu
Evi
saya mau menanyakan bbrp hal. kmrn sy test darah. sudah hampir 1th saya kena utrikaria. sy sudah berobat & minum obat macem2 hasil
nya sama aja. minggu lalu saya ke dokter kandung, dan dokter kandungan menyarankan sy untuk cek darah lagi. hasil nya :
dalam %:
Hemoglobin 13.1 (12.0
16.0) LED 11 (0-15
Lekosit : 10,100 (5000 10.000)
Hitung jenis :
Basofil 0 (0-1)
Eosinifil 7 (1-3) *
Batang 0 ( 2-6)*
Segmen 47 (50-70)*
Limfosit 10 (21-40)*
Monosit 9 (2-8)*
Hematokrit 40 ( 37-47)
Trombosit 337.000 (150.000 450.000)
Eritrosit 4.17 (37-47)
MCV, MCH, MCHC
MVC 95 (81-92)*
MCH 32 (27-31)*
MCHC 33 (32 36 )
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
1616/
11
09/09/1
2
untuk yg * bagaimana cara penanganan nya dok? saat ini saya sedang program
hamil apakah ada bahaya dok?
mohon masukan nya
terima kasih
salam
Evi
kalau melihat dari urtikaria yang diderita memang sesuai dengan hasil lab Ibu Evi, yaitu terdapat peningkatan persentasi eosinofil
sehingga yang lainnya sedikit menurun, sedangkan monosit merupakan pertanda infeksi atau inflamasi kronik mungkin karena reaksi
alergi kronik
namun perlu diperhatikan jumlah leukosit 10,100 walaupun hanya sedikit lebih dari batas normal, apakah pemeriksaan darah
saat itu dilakukan saat sedang demam atau infeksi, atau saat sedang serangan urtikaria
untuk MCV dan MCH yang sedikit di atas normal sepertinya tidak perlu dikhawatirkan bu karena Hbnya
normal
nilai MCV dan MCH yang sedikit tinggi bisa saja disebabkan karena nutrisi yang cukup, atau bisa juga karena infeksi cacing,
mungkin
disarankan pemeriksaan darah ulang lagi untuk melihat Hb lagi, kalau turun baru perlu dikonsultasikan ke
dokter
untuk program kehamilah dari hasil lab tidak apa-apa
bu
untuk urtikaria sendiri dari tatalaksana utamanya adalah menghindari terpapar dengan alergen yang dapat memicu reaksi (baik
makanan paling sering seafood, protein susu, atau debu rumah, binatang2) apakah sudah pernah dilakukan tes untuk mengetahui ibu
alergi terhadap apa? sementara jika sedang serangan memang perlu diberikan obat untuk mengurangi reaksi yang timbul
semoga membantu
Comments RSS
Blog at WordPress.com
MistyLook
fransiscakumala.wordpress.com/2010/05/04/pemeriksaan-laboratoriumhematologi/
. Theme:
by WPThemes.
1717/
11