Anda di halaman 1dari 4

Coba

perhatikan

ayat

dan

hadits

serta

penjelasan para ulama di bawah ini:



}
[11 : { ]
Artinya: Tidak ada sesuatu musibah pun yang

menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah;


Dan barang siapa yang beriman kepada Allah,
niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada
hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu. QS. At Taghabun: 11.
Syaikh

Abdurrahman

bin

Nashi

As

Sadi

: } { ]:
[ 11


Allah

Taala:

Barangsiapa

yang

beriman kepada Allah, niscaya Allah akan


memberikan pertunjuk kepada hatinya, ini
adalah petunjuk yang berupa amaliyah, petunjuk
berupa taufik dan pertolongan untuk melakukan
kewajiban sabar ketika datangnya musibahmusibah jika ia mengetahui bahwa hal itu
berasal dari Allah, maka ia ridha, menerima dan
taat. Lihat kitab Taisir Al Lathif Al Manan Fi
Khulashati Tafsir Al Quran, 1/49.
Abu

Al

Laits

Nashir

bin

Dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah


maksudnya adalah mempercayai Allah dengan
datangnya musibah dan mengetahui bahwa hal
tersebut dari Allah Taala, nicaya Allah akan
memberikan

Muhammad

petunjuk

kepada

hatinya,

maksudnya adalah jika ia diuji maka ia bersabar


dan jika ia diberi nikmat maka ia bersabar dan
jika

rahimahullah berkata:

Firman

. :
:
.

ia

melakukan

kezhaliman

maka

ia

mengampuni, dan diriwayatkan, dari Alqamah


bin Qais bahwa pernah seseorang membaca
dihadapannya ayat ini, lalu Alqamah bin Qais
bertanya:

Apakah

kalian

mengetahui

tafsirannya?, ia adalah seorang muslim yang


tertimpa musibah pada diri dan hartanya, ia
mengetahui bahwa hal itu berasal dari Allah
Taala,

maka

ia

akan

menerima

dan

meridhainya, dan dikatakan (juga) bahwa makna


Barangsiapa yang beriman niscaya ia akan
memberikan petunjuk kepada hatinya, adalah
untuk mengucapkan istirja (ucapan

)yakni Allah Taala akan memberikan


petunjuk akan hal itu. Dan maksud dari Dan
Allah mengetahui segala sesuatu, yaitu (Allah)
Maha mengetahui akan pahala bagi seorang
yang bersabar atas musibah. Lihat kitab Tafsir
As Samarqandi, 3/457.

As

Samarqandi (w: 373) berkata:

:
:
.
:

:

: .

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah


berkata:


: /


}
[ 11 : { ]
:
.

. :

bayinya atau anak lelakinya- meninggal, maka

Dan apa saja yang didapati oleh seorang

sesungguhnya Allah memiliki apa yang Ia ambil

hamba dari musiba-musibah, maka hendaklah ia


menerimanya karena Allah dan mengetahui
bahwa

hal

itu

telah

ditakdirkan

atasnya,

sebagaimana Firman Allah Taala: Tidak ada


musibah

yang

didapati

seorang

hamba

meainkan dengan izin Allah dan barangsiapa


yang beriman kepada Allah niscaya Allah akan
memberikan petunjuka kepada hatinya. QS. At
Taghabun:11.

Alqamah berkata: dan terlah

diriwayatkan

dari

Abdullah

bin

Masud

radhiyallahu anhu bahwa beliau berkata: Ia


adalah seseorang yang tertimpa musibah, lalu ia
mengetahui bahwa hal tersebut berasal dari
Allah maka ia ridah dan menerima. Jadi,
seorang hamba diperintahkan untuk bertakwa
dan bersabar, takwa adalah mengerjakan apa
yang

diperintahkan

dan

termasuk

dari

kesabaran adalah bersabar atas apa yang


menimpanya, dan ini adalah seorang yang
mendapatkan ujuang yang terpuji. Lihat kitab
Majmu Fatawa Ibnu Taimiyyah, 5/113.
Sekarang, mari perhatikan hadits-hadits berikut:

-
-
- -

Artinya: Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu


berkata:

Kami

pernah

bersama

Nabi

Muhammad shallallahu alaihi wasallam, salah


seorang

anak

perempuannya

mengutus

seseorang kepada beliau untuk memanggil


beliau memberitahukan kepadanya bahwa anak

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam


bersabda kepada utusan tersebut: Kembalilah
kepadanya dan beritahukan kepadanya bahwa
dan memiliki apa yang ia berikan dan setiap
sesuatu telah di tentukan waktunya di sisi-Nya,
maka

perintahkan

ia

untuk

bersabar

dan

berharap pahala darinya. HR. Muslim.


Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan
hadits di atas:





Sabda

Nabi

Muhammad

shallallahu

alaihi

wasallam sesungguhnya Allah memiliki apa


yang Ia ambil dan memiliki apa yang ia berikan
dan setiap sesuatu telah di tentukan waktunya di
sisi-Nya, maka perintahkan ia untuk bersabar
dan

berharap

pahala

dari-Nya,

maknanya

adalah perintah untuk sabar dan menerima


terhadap takdir Allah Taala, dan ungkapannya
adalah bahwa sesuatu yang diambil dari kalian
ini adalah milik-Nya bukan milik kalian, maka Dia
tidak mengambil kecuali yang merupakan milikNya. Jadi semestinya kalian tidak gelisah
sebagai seorang tidak gelisah dari seseorang

yang memninta kembali darinya barang titipan

orang yang sombong lagi membanggakan diri.

atau pinjaman. Dan Maksud dari dan setiap

QS. Al Hadid: 22-24.

sesuatu telah di tentukan waktunya di sisi-Nya

Maka beriman kepada Al Qadar termasuk dari

adalah bersabarlah dan jangan mengeluh, karen

obat yang paling hebat yang menolong seorang

setiap yang datang telah ditentukan batas

beriman

waktunya, maka mustahil pemdahuluannya atau

musibah dan bala, dan ini adalah salah satu

pengakhirannya, maka jika kalian mengetahui

buah dari buah yang paling agung dari beriman

hal ini seluruhnya, maka bersabarlah dan

kepada takdir. Lihat kitab Al Iman Bi Al Qadar.

berharaplah pahala dari apa yang tertimpa pada

Dan

kalian. Wallahu alam. Hadits ini termasuk dari

wasallam telah mengajarkan doa kepada para

pokok-pokok

shahabat

ajaran

Islam

yang

mencakup

untuk

bahkan

menghadapi

Rasulullah
radhiyallahu

keadaan

shallallahu
anhum

sulit,

alaihi
untuk

pokok-pokok dan cabang serta adab-adabnya.

menghadapi rasa gundah gelisah, resah dengan

Lihat kitab Al Minhaj Syarah An Nawawi ala

doa yang di dalamnya di kaitkan dengan

Shahih Muslim, 6/225.

beriman kepada takdir:

Ali Muhammad Ash Shallabi hafizhohullah:


Dan dari buah manis dari beriman takdir adalah
bersabar ketika datangnya musibah-musibah,
maka seorang yang beriman dengan takdir ia
tidak akan dikuasai sifat gelisah, resah dan tidak
menyambutnya

dengan

menggerutu

dan

kepanikan, akan tetapi menyambut musibahmusibah setahun dengan sikap tegar, seperti
teguhnya gunung-gunung, sungguh telah tetap
pada leher-lehernya, Allah berfirman:




}


( 22)
{ (23)
[24 - 22 :]
Artinya:

Tiada

suatu

bencanapun

yang

menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu


sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab
(Lohmahfuz) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah
bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu)
supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa
yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan
terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya
kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap

-


-





.


.


.
Artinya: Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu
berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda: Tidaklah seorang tertimpa rasa
gundah, sedih, lalu ia mengucapkan:




(Wahai Allah, sesungguhnya aku ini adalah
hamba-Mu dan anak dari hamba-Mu (yang

lelaki)

dan

anak

dari

hamba-Mu

(yang

siapapun dari makhluk-MU atau yang telah

perempuan), takdirku di tangan-Mu, keputusan-

Engkau turunkan di dalam kitab (suci)-Mu atau

Mu telah tetap padaku dan qadha-Mu adalah

yang telah Engkau simpan di dalam Imu gaib

adil untukku, aku memohon kepada-Mu, dengan

milik-Mu, jadikanlah Al Quran sebagai penyejuk

setiap nama yang Engkau miliki, yang telah

hatiku, cahaya di dalam dadaku dan penghilang

Engkau beri nama dengannya diri-Mu atau yang

kesedihanku serta pelenyap kegundahanku.

telah Engkau ajarkan nama tersebut kepada

HR. Ahmad.

Anda mungkin juga menyukai