Anda di halaman 1dari 6

Allah berfirman:

‫َو ن َتُع ُّد وْا ِنۡع َة ٱِهَّلل اَل ُتۡح ُصوَهۗآ‬


‫َم‬ ‫ِإ‬

“Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnnya.”
(QS. An-Nahl; 18).

https://www.youtube.com/watch?v=s2osSjJkKGM

adalah ridha terhadap musibah. Yaitu seseorang merasa lapang hatinya dengan musibah yang
menimpa, dia betul-betul ridha dan seakan-akan dia tidak mendapatkan musibah. Hukum sabar
adalah wajib dan ridha adalah mustahab (dianjurkan).

Keadaan keempat adalah bersyukur kepada Allah atas musibah yang menimpa. Keadaan
seperi inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melihat
(mendapatkan) sesuatu yang dia sukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,

‫ِل ِه ِذ ِن ِتِه ِت‬


‫اَحْلْم ُد َّل اَّل ى ِب ْع َم َت ُّم الَّصاَحِلاُت‬
‘[Alhamdulillahilladzi bi nimatihi tatimmush sholihat] Segala puji hanya milik Allahyang
dengan segala nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna.’ Dan ketika beliau mendapatkan
sesuatu yang tidak disukai, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengucapkan,

‫ا ُد ِلَّلِه َعَلى ُك ِّل اٍل‬


‫َح‬ ‫َحْلْم‬
‘[Alhamdulillah ala kulli hal] Segala puji hanya milik Allah atas setiap keadaan’.” (HR. Ibnu
Majah. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Keadaan terakhir inilah tingkatan tertinggi dalam mengahadapi musibah yaitu seseorang malah
mensyukuri musibah yang menimpa dirinya. Keadaan seperti inilah yang didapati pada hamba
Allah yang selalu bersyukur kepada-Nya, dia melihat bahwa di balik musibah dunia yang
menimpanya ada lagi musibah yang lebih besar yaitu musibah agama. Dan ingatlah musibah
agama tentu saja lebih berat daripada musibah dunia karena azab (siksaan) di dunia tentu saja
masih lebih ringan dibandingkan siksaan di akhirat nanti. Karena musibah dapat menghapuskan
dosa, maka orang semacam ini bersyukur kepada Allah karena dia telah mendapatkan
tambahan kebaikan.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


‫ ِإَّال‬، ‫َم ا ُيِص يُب اْلُمْس ِلَم ِم ْن َنَص ٍب َو َال َو َص ٍب َو َال َه ٍّم َو َال ُح ْز ٍن َو َال َأًذى َو َال َغٍّم َح ىَّت الَّش ْو َك ِة ُيَش اُك َه ا‬
‫ِم‬
‫َك َّف َر الَّلُه َهِبا ْن َخ َطاَياُه‬
“Tidaklah rasa capek, rasa sakit (yang terus menerus), kekhawatian, rasa sedih, bahaya,
kesusahan menimpa seorang muslim sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan
menghapus dosa-dosanya dengan musibah tersebut.” (HR. Bukhari no. 5641)

Sumber https://rumaysho.com/9582-keadaan-dalam-menghadapi-musibah.html

Beberapa makna kalimat Alhamdulillah di antaranya:

1. Pujian Allah SWT kepada Diri-Nya

Allah SWT berhak memuji dirinya sendiri baik itu berbentuk zat dan juga sifat-Nya.

Hal ini sebagaimana firman-Nya yang tertulis di dalam Al-Qur'an:


‫َٰل‬
‫ِإَّنِنٓي َأَنا ٱُهَّلل ٓاَل ِإ َه ِإٓاَّل َأَن۠ا َفٱۡع ُبۡد ِني َو َأِقِم ٱلَّص َلٰو َة ِلِذ ۡك ِرٓي‬

Artinya: “Sesungguhnya Akulah Allah, tidak ada Tuhan kecuali Aku. Maka sembahlah Aku
dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku,” (QS Thaha: 14).

2. Pujian dari Allah SWT kepada Makhluk

Allah SWT memuji makhluk yang paling mulia dan terpuji, yaitu Nabi Muhammad SAW. Ayat
ini tertulis di dalam

Al-Qur'an:

‫َو ِإَّنَك َلَعَلٰى ُخ ُلٍق َع ِظ يٖم‬

Artinya: “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang luhur
(agung),” (QS Al-Qolam: 4 )

3. Pujian dari Makhluk kepada Allah SWT

Hal ini seperti yang telah tertulis dalam


Al-Qur’an:

‫ٱۡل َح ۡم ُد ِهَّلِل َر ِّب ٱۡل َٰع َلِم يَن‬

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,” (QS Al-Fatihah: 2).

4. Pujian Makhluk kepada Makhluk

Rasulullah SAW telah mengajarkan untuk memuji manusia, salah satunya pada saat diberi
kebaikan dengan cara mengucapkan jazakallah khair.

Pujian ini bertujuan untuk mendoakan seseorang yang telah berbuat kebaikan pada sesama,
apapun bentuknya agar dibalas dengan kebaikan yang berlimpah.

Penggunaan Ucapan Alhamdulillah

Setelah mengetahui arti Alhamdulillah, umat Islam juga hendaknya paham kapan waktu yang
tepat untuk menggunakan ucapan Alhamdulillah ini.

Berikut konteks atau situasi untuk mengungkapkan rasa syukur dan penghargaan kepada Allah
SWT melalui ucapan Alhamdulillah.

1. Mengungkapkan Syukur

Ketika seseorang merasa bersyukur atas anugerah atau kebaikan yang diterima, baik dalam hal
kesehatan, rezeki, keberhasilan, atau keselamatan, mereka dapat mengucapkan Alhamdulillah
sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT.

Tidak hanya ungkapan verbal, tetapi juga mencerminkan kesadaran dan rasa syukur yang tulus
dalam hati.

Jadi, Alhamdulillah harus diucapkan dengan penuh ketulusan hati, mengingat bahwa segala
kebaikan dan nikmat berasal dari Allah SWT.

2. Memulai dan Mengakhiri Doa

Ketika memulai doa, kita dapat menggunakan Alhamdulillah sebagai kata pembuka sebelum
mengucapkan permohonan atau pujian kepada Allah SWT.

Setelah selesai mengucapkan permohonan atau pujian dalam doa, kita juga bisa menggunakan
Ahamdulillah sebagai ungkapan penutup.

Ucapan ini untuk mengakui kebesaran Allah SWT dan mengungkapkan rasa syukur.
3. Mendengar Kabar Baik

Dengan mengucapkan Alhamdulillah saat mendengar kabar baik, seorang muslim mengakui
bahwa semua kebaikan berasal dari Allah SWT.

Ucapan ini juga dapat mengingatkan diri sendiri dan orang lain untuk senantiasa bersyukur atas
karunia dan rahmat-Nya.

4. Menerima Kehendak Allah SWT

Dalam hal ini, penggunaan Alhamdulillah adalah bentuk pengakuan bahwa Allah SWT adalah
Pencipta yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.

Jadi, semua hal yang terjadi adalah bagian dari rencana-Nya yang sempurna.

Ini adalah ungkapan kesabaran, penerimaan, dan rasa syukur dalam menghadapi takdir yang
ditetapkan oleh Allah SWT.

5. Setelah Bersin

Alhamdulillah menjadi salah satu ucapan dalam etika atau adab ketika umat muslim bersin.

Dalam hadis riwayat Bukhari Muslim, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:

‫ِإَذ ا َع َطَس َأَح ُد ُك ْم َفْلَيُقْل اْلَح ْم ُد ِهَّلِل َو ْلَيُقْل َلُه َأُخ وُه َأْو َص اِحُبُه َيْر َح ُم َك ُهَّللا َفِإَذ ا َقاَل َلُه َيْر َح ُم َك ُهَّللا َفْلَيُقْل َيْهِد يُك ُم ُهَّللا َو ُيْص ِلُح َباَلُك ْم‬

Artinya:

“Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, Alhamdulillah.

Sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah (Semoga


Allah merahmatimu).

Jika saudaranya berkata ‘yarhamukallah’, maka hendaknya dia berkata, “yahdikumullah wa


yushlih baalakum (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu)” (HR.
Bukhari Muslim).

Manfaat Mengucapkan Alhamdulillah

Karena arti Alhamdulillah memiliki makna yang baik, seseorang yang sering mengucapkannya
akan mendapatkan manfaat.

Selain mengenal arti Alhamdulillah, berikut manfaat yang bisa diperoleh:


1. Diampuni Dosa

Saat seseorang sampai tiga kali telah mengucapkan Alhamdulillah, maka ucapan yang
ketiganya itu akan menjadi pahala dan Allah SWT akan mengampuni dosanya.

2. Mendapat Pahala

Mengucapkan Alhamdulillah artinya telah memuji Allah SWT, maka Allah SWT akan
memberikan balasan berupa pahala atas orang tersebut.

Jika mengucapkan Alhamdulilah untuk yang kedua kali, Allah SWT juga akan menambah lagi
pahala baru untuknya.

3. Menentramkan Jiwa

Orang yang senantiasa bersyukur dengan mengucap Alhamdulillah, akan mendapatkan


ketentraman jiwa.

4. Ditambah Rezeki

Saat seseorang selalu bersyukur, maka Allah SWT berjanji akan menambah rezeki untuknya.

Selain mengucapkan Alhamdulillah, bersyukur dengan memberikan sedekah untuk orang yang
kurang mampu juga dapat menambah rezeki.

5. Menumbuhkan Rasa Positif

Saat mengucapkan Alhamdulillah, hati akan lebih qana’ah atau menerima semua hal dengan
lapang dada.

Jadi, seseorang dapat berpikiran positif dengan semua ketentuan yang menjadi takdir Allah
SWT.

6. Tidur Lebih Nyenyak

Jika seseorang mengalami insomnia, bisa jadi salah satu penyebabnya orang tersebut kurang
bersyukur dengan semua hal yang telah diperolehnya.

Sebaliknya, orang yang senantiasa bersyukur akan memiliki jiwa yang terasa tenang sehingga
bisa mendapatkan tidur lebih nyenyak.

7. Meningkatkan Kesejahteraan

Saat pandai bersyukur, seseorang dapat mudah memperbaiki penyakit hati, sehingga hati akan
senantiasa tentram.
8. Terhindar dari Depresi atau Stres

Selalu merasa cukup dan mengungkapkannya lewat kalimat Alhamdulillah akan membuat
orang terhindar dari rasa stres karena merasa bersyukur atas apa yang dimiliki.

Pada akhirnya, perasaan cukup ini membuat hatinya lebih tenang dan bahagia.

« ‫صلى هللا عليه وسلم – ِإَذ ا َر َأى َم ا ُيِح ُّب َقاَل‬- ‫اْن َع اِئَش َة َقاَلْت َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا‬
‫ َو ِإَذ ا َر َأى َم ا َيْك َر ُه َقاَل « اْلَح ْم ُد ِهَّلِل َع َلى ُك ِّل‬.» ‫اْلَح ْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ى ِبِنْع َم ِتِه َتِتُّم الَّصاِلَح اُت‬
‫» َح اٍل‬.
Dari Aisyah, kebiasaan Rasulullah shallallahu ‘alayhi
wasallam, jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah
mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmush
shalihat”. Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang
tidak menyenangkan beliau mengucapkan “Alhamdulillah
‘alaa kulli haal.” (HR Ibnu Majah no 3803 dinilai hasan oleh
al Albani)

Anda mungkin juga menyukai