Anda di halaman 1dari 8

Istighfar berasal dari akar kata bahasa Arab "ghofaro" yang berarti memberi

ampunan dengan berubahan kata menjadi "istighfar" menjadi arti memohon


ampun.
Banyak tertulis dalam Al Quran dan hadis-hadis Rasulullah SAW yang
menyatakan dahsyat dan luar biasanya keutamaan istighfar yang juga
menjadi tanda kebaikan seorang hamba.
Salah satunya terdapat dalam firman Allah SWT QS Al-Baqarah ayat 222
yang artinya: "...Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat
dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."
Inilah 8 keutamaan istighfar yang sangat luar biasa berdasarkan ayat Al
Quran, hadis Rasulullah SAW dan perkataan para ulama agar kita
memperbanyak dan merutinkannya:
1. Melindungi dari azab Allah SWT
Salah satu keutamaan istighfar yang luar biasa adalah melindungi dari azab
Allah SWT sedangkan azab Allah SWT sangatlah pedih dan tidak ada yang
dapat menolong dari murka dan azab Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al Quran surah Al Anfal ayat 33:

ِ ‫ٱ‬ ِ ِ ِ ‫ٱ‬
َ ‫َو َما اَك َن هَّلل ُ ل ُي َع ّذهَب ُ ْم َوَأ َنت ف ِهي ْم ۚ َو َما اَك َن هَّلل ُ ُم َع ّذهَب ُ ْم َومُه ْ ي َ ْس َت ْغ ِف ُر‬
‫ون‬
"Wa maa kaanallaahu liyu'azzibahum wa anta fiihim, wa maa kaanallaahu
mu'azzibahum wa hum yastaghfiruun"
Artinya: "Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu
berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka,
sedang mereka meminta ampun"
2. Dimudahkannya segala urusan
Dalam sebuah hadis nabi Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa
memperbanyak istighfar niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap
kesedihannya, kelapangan untuk kesempitan nya, dan rezeki dari arah
yang tidak disangka-sangka" (HR Ahmad dan Ibnu Abbas).
3. Membuka pintu rezeki
Allah berfirman dalam Alquran Surat Nuh ayat 10 sampai 12: "maka aku
katakan kepada mereka mohon ampun (istighfar) kepada Tuhanmu
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun."
"Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu dan mengadakan untukmu kebun-
kebun dan mengadakan (pula dalamnya) untukmu sungai-sungai."
4. Membersihkan hati
Rasulullah SAW bersabda: "jika seseorang melakukan sebuah dosa
dititiklah 1 titik hitam pada hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti (melakukan
dosa) lalu beristighfar, hatinya akan kembali bersih. Jika dia mengulangi
dosanya, ditambahkan titik hitam sampai menutupi hatinya, dan jika Hatinya
sudah tertutup itulah ar rain 'penutup hati' yang Allah Azza wa Jalla
Sebutkan dalam Alquran, sekali-kali tidak (demikian) sebenarnya sesuatu
yang selalu mereka usahakan itu menjadi ar rain terhadap hati-hati mereka"
(HR. Tirmidzi).
5. Dikabulkannya doa
Allah berfirman dalam Al Quran surat Hud ayat 61: "...Shaleh berkata Wahai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sesembahan (yang haq)
bagi kalian, kecuali Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah) dan
menjadikan kalian sebagai pemakmur (bumi) itu maka beristighfarlah
kepadaNya, kemudian bertaubatlah kepadaNya, Sesungguhnya Rabbku
amatlah dekat lagi mengabulkan (doa hambaNya)."
6. Menghilangkan rasa malas
Saat sedang dalam keadaan malas dalam hati yang dapat mempengaruhi
aktivitas sehari-hari hingga terasa berat, Rasulullah SAW akan segera
beristighfar.
Ini tercantum dalam hadist no 2702 yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:
Rasulullah bersabda “Ketika hatiku malas, aku beristighfar pada Allah
dalam sehari sebanyak 100 kali”.
7. Menerangkan hati
Hati adalah segumpal darah tempat berawalnya segala kebaikan dan
keburukan hingga hati yang terang akan menghindari manusia dari berbuat
dosa, kejahatan dan hal buruk yang dilarang Allah SWT.
Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullahu berkata: "dengan sebab istighfar Allah
akan menghapus dosa sehingga hati menjadi bercahaya" (tafsir Surah
Yasin ayat 15).
8. Mengangkat derajat
Dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairoh RA, bahwasannya
Rasulullah SAW bersabda: “Sungguh, Allah benar-benar mengangkat
derajat seorang hamba-Nya yang saleh di Surga.” Maka ia pun bertanya:
“Wahai Rabbku, bagaimana ini bisa terjadi?” Allah menjawab: “Berkat
istighfar anakmu bagi dirimu”.
Hadis ini juga menyatakan bahwa istighfar selain berguna untuk diri sendiri
juga merupakan sebuah amalan yang bisa dihadiahkan kepada orang tua
walaupun mereka telah tiada.
9. Melakukan amalan para Nabi dan Rasul Allah
Istighfar bukanlah sebuah amalan yang harus dilakukan seorang pendosa
saja, bahkan orang mulia dan manusia pilihan seperti para Nabi dan Rasul
Allah pun senantiasa memperbanyak istighfar untuk selalu menjaga
kebersihan hati dan diri mereka.
Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sekalian manusia bertobat lah kepada
Allah karena aku selalu bertaubat kepadanya dalam sehari sebanyak 100
kali (HR muslim)
10. Menghilangkan kebingungan
Berkata Al Allamah Ibnu Utsaimin rahimahullahu ta'ala: "jika engkau melihat
dirimu dalam kebingungan maka berpeganglah dengan istighfar, karena
istighfar termasuk yang akan menjadikan Allah membuka jalan bagi
hambanya" (Syarah Al Kafiyah As Syafiyah 3/188).
11. Memberikan kekuatan
Ibnu Katsir rahimahullahu berkata: "barangsiapa memiliki sifat suka
beristighfar maka Allah akan mengembangkan rezekinya memudahkan
urusannya dan menjaga keadaan dan kekuatannya"
12. Memberikan keamanan
Abu Musa Al Asy'ari berkata: "kita mempunyai dua jaminan keamanan yaitu
Rasulullah dan yang tersisa hanyalah istigfar jika istigfar hilang kita betul-
betul celaka".
Pada kesempatan ini kami akan menyampaikan materi tentang manfaat
dan keutamaan Istighfar, diantaranya:
Pertama: Istighfar adalah sebab di ampuninya dosa
Allah Swt berfirman:

‫َواذَّل ِ َين َذا فَ َعلُوا فَا ِح َش ًة َأ ْو َظلَ ُموا َأنْ ُف َسه ُْم َذ َك ُروا اهَّلل َ فَا ْس َت ْغ َف ُروا ذِل ُ نُوهِب ِ ْم‬
‫ِإ‬
‫ون‬َ ‫ُوب اَّل اهَّلل ُ َول َ ْم يُرِص ُّ وا عَىَل َما فَ َعلُوا َومُه ْ ي َ ْعلَ ُم‬ َ ‫و َم ْن ي َ ْغ ِف ُر ُّاذلن‬.َ
‫ِإ‬
“Dan orang-orang yang, apabila berbuat keji atau menganiaya diri sendiri,
mengingat Allah lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Siapa
lagi yang dapat mengampuni dosa, kecuali Allah? Mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (QS.Ali
‘Imran: 135)
Allah Swt juga berfirman:

‫و َم ْن ي َ ْع َم ْل ُس ًوءا َأ ْو ي َ ْظمِل ْ ن َ ْف َس ُه مُث َّ ي َ ْس َت ْغ ِف ِر اهَّلل َ جَي ِ ِد اهَّلل َ غَ ُف ًورا َر ِحميًا‬.َ


“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya,
(tetapi) kemudian memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati
bahwa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.An-Nisa`: 110)
Kedua: Meluaskan rezeki seorang hamba
Allah Swt berfirman menjelaskan seruan Nabi Nuh ‘alaihis salam kepada
kaumnya,

ْ ‫ َويُ ْم ِد ْدمُك‬.‫ يُ ْر ِس ِل ال َّس َم َاء عَلَ ْيمُك ْ ِم ْد َر ًارا‬.‫فَ ُقلْ ُت ا ْس َت ْغ ِف ُروا َربَّمُك ْ ن َّ ُه اَك َن غَفَّ ًارا‬
َ َ ‫ِإ‬
‫ات َوجَي ْ َع ْل لمُك ْ َأهْن َ ًارا‬ ٍ َّ ‫ ِبَأ ْم َو ٍال َوب َ ِن َني َوجَي ْ َع ْل لمُك ْ َجن‬.
“Maka saya berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Rabb
kalian (karena) sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan
menurunkan hujan yang lebat dari langit atas kalian. Dan Dia akan
melipatkangandakan harta dan anak-anak kalian, mengadakan kebun-
kebun atas kalian, serta mengadakan sungai-sungai untuk kalian.”
(QS.Nuh: 10-12)
Ayat di atas menunujukkan bahwa istighfar adalah sebab turunnya rezeki
dari langit, dilapangkannya harta dan keturunan, serta dibukakannya
berbagai kebaikan untuk hamba sehingga masalah apapun yang dihadapi
oleh seorang hamba, jalan keluar akan dihamparkan untuknya.
Al-Hafizh Ibnu Hajar menyebut sebuah atsar dari Al-Hasan Al-Bashry
bahwa ada empat orang yang datang secara terpisah kepada beliau.
Mereka mengeluh akan masa paceklik, kefakiran, kekeringan kebun, dan
tidak mempunyai anak. Namun, terhadap semua keluhan tersebut, beliau
hanya menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah,” lalu membacakan ayat di
atas.[1]
Ketiga: Menghindarkan hamba dari siksa Allah dan musibah
Allah Swt berfirman:

َ ‫و َما اَك َن اهَّلل ُ ِل ُي َع ِّذهَب ُ ْم َوَأن َْت ِف ِهي ْم َو َما اَك َن اهَّلل ُ ُم َع ِّذهَب ُ ْم َومُه ْ ي َ ْس َت ْغ ِف ُر‬.َ
‫ون‬
“Dan Allah tidak akan menyiksa mereka sedang mereka dalam keadaan
beristighfar.” (QS. Al-Anfal: 33)
Allah Swt berfirman pula menjelaskan sebab terselamatkannya Nabi Yunus
‘alaihis salam,

َ ‫ لَلَب َِث يِف ب َ ْط ِن ِه ىَل ي َ ْو ِم يُ ْب َعث‬.‫فَلَ ْواَل َأن َّ ُه اَك َن ِم َن الْ ُم َس ِ ّب ِح َني‬.
‫ُون‬
‫ِإ‬
“Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk sebagai orang-orang yang
banyak bertasbih, niscaya ia akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu
sampai hari kebangkitan.” (QS.Ash-Shaffat: 143-144)
Pada ayat lain, Allah Jalla Jalaluhu menjelaskan bentuk tasbih Nabi Yunus
‘alaihis salam yang merupakan salah satu makna istighfar, yaitu dalam
firman-Nya,

َّ ‫اَل هَل َ اَّل َأن َْت ُس ْب َحان ََك يِّن ُك ْن ُت ِم َن‬.


‫الظا ِل ِم َني‬
‫ِإ‬ ‫ِإ ِإ‬
“Tiada sembahan (yang hak), kecuali Engkau. Maha Suci Engkau,
sesungguhnya saya termasuk ke dalam golongan orang-orang zhalim.”
(QS.Al-Anbiya`: 87)
Keempat: Istighfar adalah sebab yang mendatangkan rahmat
Allah Swt berfirman:
َ ُ ‫ون اهَّلل َ ل َ َعلَّمُك ْ تُ ْرمَح‬
‫ون‬ َ ‫ل َ ْواَل ت َ ْس َت ْغ ِف ُر‬.
“Hendaklah kalian memohon ampunan kepada Allah agar kalian dirahmati.”
(QS.An-Naml: 46)
Perhatikanlah jaminan Allah tersebut! Allah senantiasa merahmati
seseorang yang senantiasa beristighfar.
Kelima: Istighfar merupakan sumber tambahan kekuatan dan kejayaan
Allah Swt menjelaskan ucapan Nabi Hud ‘alaihis salam kepada kaumnya
sebagaimana dalam firman-Nya:

ْ ‫َواَي قَ ْو ِم ا ْس َت ْغ ِف ُروا َربَّمُك ْ مُث َّ تُوبُوا ل َ ْي ِه يُ ْر ِس ِل ال َّس َم َاء عَلَ ْيمُك ْ ِم ْد َر ًارا َويَ ِز ْدمُك‬
‫ِإ‬
‫قُ َّو ًة ىَل قُ َّو ِتمُك ْ َواَل تَ َت َول َّ ْوا ُم ْج ِر ِم َني‬.
‫ِإ‬
“Wahai kaumku, beristighfarlah kepada Rabb kalian lalu bertaubatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian
dan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, serta janganlah
kalian berpaling dengan berbuat dosa.” (QS.Hud: 52)
Keenam: Istighfar melapangkan dada seorang hamba
Rasulullah SAW bersabda:

‫ن َّ ُه ل َ ُيغ َُان عَىَل قَلْيِب ْ َو يِّن ْ َأل ْس َت ْغ ِف ُر اهَّلل َ يِف الْ َي ْو ِم ِماَئ َة َم َّر ٍة‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬
“Sesungguhnya, kadang terdapat sesuatu yang melekat pada hatiku maka
saya pun beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari.” [2]
Ketujuh: Wajah orang yang beristighfar dijadikan berseri dan berbahagia
oleh Allah pada hari pertemuan dengan-Nya
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ فَلْ ُي ْكرِث ْ ِفهْي َا ِم َن ااْل ِ ْس ِت ْغ َف ِار‬، ‫َم ْن َأ َح َّب َأ ْن تَرُس َّ ُه حَص ِ ْي َف ُت ُه‬
“Barangsiapa yang ingin bahagia dengan catatan amalnya (pada hari
kiamat), hendaklah ia beristighfar kepada Allah.” [3]
Rasulullah SAW bersabda:
‫ُطوىَب ِل َم ْن َو َجدَ يِف حَص ِ ي َف ِت ِه ا ْس ِت ْغ َف ًارا َك ِث ًريا‬
“Sangat beruntunglah orang yang menemukan bahwa pada catatan
amalnya terdapat banyak istighfar.” [4]
Kedelapan: Membersihkan noda hitam dari hati seorang hamba
Jika seorang hamba melakukan kesalahan, suatu noda hitam akan tertitik
pada hati seorang hamba. Jika hamba beristighfar, dihapuslah noda itu dan
hatinya kembali bersih. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫َّن الْ ُمْؤ ِم َن َذا َأ ْذن ََب اَك ن َْت نُ ْكتَ ٌة َس ْودَا ُء يِف قَلْ ِب ِه فَ ْن اَت َب َونَ َز َع َوا ْس َت ْغ َف َر‬
َ ‫ذَّل‬ ‫ِإ‬ ْ ‫ِإ‬ ْ ‫ِإ‬
‫ُص ِق َل قَل ُب ُه َو ْن َزا َد َزاد َْت َحىَّت ي َ ْعلُ َو قَل َب ُه َذ َاك َّالرْي ُن ا ِ ي ذ َك َر اهَّلل ُ َّعز‬
ِ ْ ُ ‫ىَل‬ ‫اَّلَك‬ ْ ‫ِإ‬
َ ‫و َج َّل يِف ال ُق ْرآ ِن ب َ ْل َر َان عَ قُلوهِب ِ ْم َما اَك نُوا يَكس ُب‬.َ
‫ون‬
“Jika seseorang melakukan sebuah dosa, dititiklah satu titik hitam pada
hatinya. Jika dia bertaubat, berhenti (melakukan dosa), lalu beristighfar,
hatinya akan kembali bersih. Jika dia mengulangi dosanya, ditambahkanlah
titik hitam sampai menutupi hatinya, dan jika hatinya sudah tertutup, itulah
ar-rain ‘penutup hati’ yang Allah ‘Azza wa Jalla sebutkan dalam Al-Qur`an,
‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya sesuatu yang selalu mereka
usahakan itu menjadi ar-rain terhadap hati-hati mereka.’ (QS.Al-Muthaffifin:
14).” [5]
Kesembilan: Istighfar adalah bekal bagi seseorang yang berdakwah di jalan
Allah
Allah Swt berfirman kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

ّ ِ ‫فَ ْاصرِب ْ ِإ َّن َو ْعدَ اهَّلل ِ َح ٌّق َوا ْس َت ْغ ِف ْر ذِل َ نْب َِك َو َس ّب ِْح حِب َ ْم ِد َرب ّ َِك اِب لْ َعيِش‬
‫وا ْباَك ِر‬.َ
‫ِإْل‬
“Maka bersabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar, serta
beristighfarlah terhadap dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Rabb-mu
pada petang dan pagi.” (QS.Ghafir: 55)
Kesepuluh: Istighfar sebagai sebab serkabulkannya doa
Nabi Shalih ‘alaihis salam berkata kepada kaumnya sebagaimana yang
Allah jelaskan dalam firman-Nya:

‫َو ىَل ثَ ُمو َد َأ َخامُه ْ َصا ِل ًحا قَا َل اَي قَ ْو ِم ا ْع ُبدُ وا اهَّلل َ َما لَمُك ْ ِم ْن هَل ٍ غَرْي ُ ُه ه َُو‬
‫َ ِ ِإ‬ ‫مُث‬ ِ ْ ‫مُك‬ ِ ْ ‫مُك‬‫َأ‬ ‫ِإ‬
‫يب‬ ِ
ٌ ‫َأن ْ َش م َن ا ْرض َوا ْس َت ْع َم َر فهيَا فَا ْس َت ْغف ُرو ُه َّ تُوبُوا ل ْيه َّن َريِّب قَ ِر‬ِ ‫َأْل‬
‫ِإ ِإ‬
ٌ ‫ ُم ِج‬.
‫يب‬
“Wahai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada sembahan (yang
hak) bagi kalian, kecuali Dia. Dia telah menciptakan kalian dari bumi (tanah)
dan menjadikan kalian sebagai pemakmur (bumi) itu maka beristighfarlah
kepada-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Rabb-ku
amatlah dekat lagi mengabulkan (doa hamba-Nya).” (QS. Hud: 61)
Kesebelas: dengan Istighfar, seorang hamba akan semakin mengagungkan
dan membesarkan Rabb-Nya
Telah berlalu penjelasan keagungan istighfar karena digandengkan dengan
tauhid dalam sejumlah ayat, juga telah berlalu penyebutan nama-nama dan
sifat pengampunan Allah. Tidak diragukan bahwa dua makna tersebut
sangatlah menanamkan pengagungan dan pembesaran dalam hati seorang
hamba kepada Rabb-nya.

Anda mungkin juga menyukai