Tugas Korelasi PDF
Tugas Korelasi PDF
Teknik dalam melakukan analisis korelasi sangat bergantung pada jenis data pada
variabel-variabel yang ingin diperhatikan hubungannya. Berikut tabulasi teknik-teknik
analisis korelasi berdasarkan jenis data pada variabel yang diperhatikan:
Variabel X/Y
Y Kuantitatif
X Kuantitatif
Pearson
Y Ordinal
X Ordinal
Biserial, Jaspen
Rank Spearman,
Kendalls Tau,
Gamma, Tetrachoric,
Polychoric
Y Nominal
Point Biserial, Eta
Theta, Rank Biserial
Y Nominal
1. Korelasi Pearson
Digunakan bila skala data hanya interval atau ordinal (kuantitatif) dan berhubungan
secara linier, berikut formulanya:
n XY X Y
n X 2 X . n Y 2 Y
2
2. Korelasi Jaspen
Digunakan ketika satu variabel berskala ordinal dan yang satunya kuantitatif.
Formulanya adalah:
Kita anggap X adalah variabel ordinal dan Y adalah variabel kuantitatif
Y
Y N
Y o
S o
i
oa
oa
p
, dengan S y
NT
Keterangan:
M = Korelasi Jaspen
Yi = Rata-rata nilai Y pada rank ke i, p = proporsi rank
3. Korelasi Biserial
Korelasi biserial juga digunakan saat satu variabel berskala ordinal dan yang
satunya kuantitatif, namun variabel ordinalnya harus dikotomi/biner. Formulanya
adalah:
Yp Yq pq
b
Y
y
Keterangan:
Yp = Rata-rata kategori p
Yq =
p =
q =
Y =
y =
Rata-rata kategori q
Proporsi kategori p
Proporsi kategori q
Simpangan baku seluruh Y
Fungsi densitas distribusi normal baku pada Z=z
Y N Y N Y
1
Y N N Y
2
2
T
2
T
rs 1
rs
6 d i2
i 1
3
x y
2
Dimana,
x2
N3 N
Tx dan
12
y2
N3 N
T y
12
Dengan.
t3 t
T
; t= jumlah rangking kembar (ties)
12
7. Korelasi Gamma
Digunakan saat kedua variabel berskala ordinal, formulanya adalah:
P Q
PQ
P adalah banyaknya pasangan yang konkordan (selaras) sedangkan Q adalah
banyaknya pasangan yang diskordan (tidak selaras).
8. Korelasi Rank Kendalls Tau
Korelasi ini adalah penyempurnaan dari gamma dengan mempertimbangkan
pasangan-pasangan dengan nilai yang sama pada variabel X, variabel Y, atau
keduanya. Furmulanya:
PQ
n(n 1)
n(n 1)
Tx
Ty
2
2
cos pi
1800
cos
AD
1
BC
A dan D adalah kategori sama pada dua data, sementara B dan C adalah kategori
beda pada dua data. Sementara itu korelasi polychoric adalah ukuran yang serupa
untuk kasus adalanya varibel berskala politomi, nilai korelasi polychoric bisa
diestimasi dengan metode kemungkinan maksimum (MLE).
10. Korelasi Wilcoxons Theta
Digunakan saat satu variabel berskala nominal dan variabel satunya berskala
ordinal, formulanya:
,
T2
Keterangan:
Di = Perbedaan absolut antara frekuensi di atas (fa) setiap rank dan di bawah (fb)
setiap rank untuk pasangan subkelas nominal
T2
= Total masing-masing frekuensi untuk kelas nominal x setiap total lainnya.
rb
2Yp Yq
n
2
N
Sementara itu korelasi cramer bisa digunakan bila dimensi tabel lebih besar dari
2x2, formulanya:
N L 1
Keterangan:
2 = Chi Kuadrat
N = Jumlah data
L = Angka terkecil untuk jumlah baris dan kolom
13. Korelasi Lambda
Metode lain yang bisa digunakan untuk mengukur hubungan dua variabel berskala
nominal adalah korelasi lambda. Formulanya adalah:
Fd
n Fd
Dimana f i adalah modus frekuensi dalam setiap kategori variabel bebas, Fd adalah
modus frekuensi diantara total variabel tak bebas, dan n adalah banyaknya
pengamatan.