Anda di halaman 1dari 7

RANCANGAN SETTING KONSELING

Dosen pengampu:
Yulianti Dwi Astuti S.Psi., M.Soc.Sc.
Savira Juniastira

14320072

Program Studi Psikologi


Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
2016
Rancangan desain setting konseling yang saya buat merupakan
sebuah bangunan sederhana yang terdiri dari dua ruangan, yaitu ruangan
untuk menerima tamu dan ruangan utama untuk praktik konseling.

Bangunan ini dikelilingi oleh taman dengan rumput-rumput hijau dan rock
flooring sebagai jalan menuju pintu masuk utama. Selain itu, terdapat
juga hiasan batu kali pada dinding bangunan tampak depan. Bangunan ini
bernuansakan warna putih dengan tema cozy and natural. Masing-masing
ruangan dilengkapi dengan AC (air conditioner) untuk mengatur suhu
udara demi terciptanya kondisi udara yang nyaman bagi para klien.
Kemudian saya

juga memiilih beberapa ornamen-ornamen furnitur

berbahan kayu, seperti kursi, meja, list jendela

dan juga lantai wood

flooring di dalam bangunan ini.


Ruangan pertama yaitu ruangan untuk

menerima para tamu.

Ruangan ini bernuansa putih, akan tetapi ada sedikit warna peach untuk
menambah nilai estetika ruangan. Selain itu juga terdapat jendela kecil
dengan list kayu untuk melihat keluar ruangan. Di ruangan ini terdapat
meja receptionist yang dilengkapi dengan sebuah komputer untuk
menyambut para klien dan mengatur data base para klien. Kemudian di
sampingnya terdapat sebuah sofa yang dapat digunakan para klien untuk
duduk sambil menunggu untuk dipersilahkan masuk ke ruangan konseling
utama. Di ruangan ini juga disediakan beberapa buku dan majalah yang
dapat dibaca oleh klien sambil menunggu.
Ruangan selanjutnya yaitu ruangan konseling utama. Ruangan ini
dibuat cukup luas dan lapang. Pada ruangan ini seluruh tembok berwarna
putih. Hal ini bertujuan untuk menetralkan suasana hati klien dan
menghindari stimulus-stimulus yang mungkin muncul akibat pilihanpilihan warna tertentu. Ruangan ini juga di desain kedap suara agar
selama sesi konseling tidak terdengar suara-suara yang mengganggu dari
luar dan juga percapakapan di dalam ruangan konseling menjadi lebih
privasi. Selain itu, terdapat juga pengharum ruangan otomatis untuk
menjaga kesegaran ruangan dari bau-bau tidak sedap.
Di dalam ruangan konseling utama terdapat sebuah sofa yang
cukup nyaman untuk melakukan konseling dengan klien. Selain sofa, di
ruangan ini juga terdapat sebuah kursi kayu yang ditambahkan bantal
yang ditujukan untuk psikolog serta sebuah kursi yang dapat ditidurkan

untuk digunakan oleh klien. Kursi yang dapat ditidurkan ini bertujuan
untuk klien yang ingin berkonsultasi dengan keadaan yang relaks.
Kemudian juga terdapat sebuah meja kayu didekat kedua kursi tersebut.
Meja dan kursi yang terbuat dari kayu bertujuan untuk memudahkan
psikolog untuk merubah-rubah setting konseling karena beban dari
furnitur kayu yang ringan. Sehingga setting konseling dapat bersifat
fleksibel sesuai kebutuhan dan keadaan klien. Disediakan juga karpet
bermotif sebagai pemanis ruangan.
Kemudian pada ruangan ini terdapat jendela one-way yang
mengarah pada pemandangan. Jendela ini bertujuan agar ruangan
konseling memperoleh penerangan yang cukup, namun jendela tersebut
juga memiliki penutup jika cahaya terlalu berlebihan atau menjadi
distraksi bagi klien. Disamping itu, terdapat balkon sederhana yang
disertai dengan meja dan tempat duduk. Meja dan tempat duduk tersebut
juga dapat dijadikan tempat konseling jika klien ingin berkonsultasi
dengan suasana outdoor. Dapat juga digunakan untuk menghirup udara
segar di balkon karena bangunan ini dikelilingi oleh taman yang terdiri
dari bermacam tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga yang cantik.
Di dalam ruangan konseling utama disediakan mesin pembuat
minuman untuk dihidangkan bersama klien. Psikolog dan klien dapat
melakukan konseling sambil menikmati minuman sebagai salah satu cara
untuk building rapport. Di ruangan ini juga terdapat lemari untuk
menyimpan

alat-alat

tes

yang

dibutuhkan

untuk

mendukung

sesi

konseling. Tidak lupa sebagai pelengkap, disediakan sebuah komputer


untuk merekap data-data klien dari sesi awal hingga sesi akhir konseling.
Dengan setting konseling sedemikian rupa diharapkan klien akan merasa
nyaman dan sesi konseling dapat berjalan dengan lancer seperti yang
diharapkan.

Bangunan Tampak Luar

Ruangan Receptionist

Ruangan Konseling

Anda mungkin juga menyukai