LP Disritmia Rs Kota
LP Disritmia Rs Kota
DISRITMIA
Oleh :
IRMA SURYANI
LAPORAN PENDAHULUAN
DISRITMIA
I. KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Disritmia adalah kelainan denyut jantung yang meliputi gangguan
frekuensi, irama ataupun keduanya. Disritmia adalah kelainan elektrofisiologi
jantung dan terutama kelainan sistem konduksi jantung.
B. Etiologi
Disritmia dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh peradangan
miokard, gangguan sirkulasi coroner, gangguan keseimbangan elektrolit,
gangguan pada pengaturan susunan syaraf autonom yang mempengaruhi kerja
dan irama jantung, adapun faktor pencetus terjadinya disritmia diantaranya
yaitu obat-obatan (digitalis, antidepresan).
C. Manifestasi klinis
Manifestasi klinisnya meliputi pusing, kelelahan, nyeri dada, berdebardebar, demam, batuk, nafas pendek, anoreksia.
D. Jenis disritmia
1. Disritmia nodus sinus, terdiri dari:
a. Bradikardi sinus
Bradikardi sinus bisa terjadi karena stimulasi vagal, intoksikasi
digitalis, peningkatan tekanan intracranial, atau infark miokard. Bradikardi
sinus juga dijumpai pada olahraghawan berat, orang yang sangat
kesakitan, atau orang yang mendapat pengobatan (propanolol, reserpin,
metildopa), pada keadaan hipoendokrin (miksedema, penyakit adison,
panhipopituitarisme), pada anoreksia nervosa, pada hipotermia, dan
setelah kerusakan bedah nodus SA.
Karakteristik :
Frekuensi : 40 sampai 60 denyut per menit
Gelombang P : mendahului setiap kompleks QRS; interval PR normal
Kompleks QRS : biasanya normal
Hantaran : biasanya normal
Irama : regular
b. Takikardi sinus
Takikardi sinus (denyut jantung cepat) dapat disebabkan oleh
demam, kehilangan darah akut, anemia, syok, latihan, gagal jantung
kongestif, nyeri, keadaan hipermetabolisme, kecemasan, simpatomimetika
atau pengobatan parasimpatolitik.
Karakteristik :
Frekuensi : 100 sampai 180 denyut per menit
Gelombang P : mendahului setiap kompleks QRS, dapat tenggelam dalam
gelombang T yang mendahuluinya; interval PR normal
Kompleks QRS : biasanya mempunyai durasi normal
Hantaran : biasanya normsl
Irama : regular
2. Disritmia atrium, terdiri dari:
a. Premature atrium contraction
Kontraksi Prematur Atrium (PAC = premature atrium contraction) dapat
disebabakan oleh iritabilitas otot atrium kerana kafein, alcohol, nikotin,
miokardium Atrium yang teregang seperti pada gagal jantung kongestif,
stress atu kecemasan, hipokalemia (kadar kalium rendah), cedera, infark,
atau keadaan hipermetabolik.
Karakteristik :
Frekuensi : 60 sampai 100 denyut per menit
Gelombang P : biasanya mempunyai konfigurasi yang berbeda dengan
gelombang P yang berasal dari nodus SA. Tempat lain pada atrium telah
menjadi iritabel (peningkatan otomatisasi) dan melepaskan impuls
sebelum nodus SA melepaskan impuls secara normal. Interval PR dapat
berbeda dengan interval PR impuls yang berasal dari nodus SA.
Kompleks QRS : bisa normal, menyimpang atau tidak ada.
Hantaran : biasanya normal
Irama : regular, kecuali bila terjadi PAC. Gelombang P akan terjadi lebih
awal dalam siklus dan biasanya tidak akan mempunyai jeda kompensasi
yang lengkap.
b. Paroxysmal atrium tachicardi
Takikardi Atrium Paroksismal (PAT = paroxysmal atrium tachychardia)
adalah takikardi atrium yang ditandai dengan awitan mendadak dan
penghentian mendadak. Dapat dicetuskan oleh emosi, tembakau, kafein,
kelelahan, pengobatan simpatomimetik, atau alcohol. PAT biasanya tidak
berhubungan dengan penyakit jantung organic. Frekuensi yang sangat
biasanya
berhubungan
dengan
penyakit
jantung
diakibatkan
oleh
berbagai
faktor,
di
antaranya
yaitu
tekanan
darah,
akhirnya
akan
menyebabkan
II.
PATHWAYS
Gangguan sirkulasi coroner, infark miokard,
gangguan keseimbangan elektrolit
Kemampuan
Penurunan
pucat, HR dan RR
kontraksi otot
curah jantung
meningkat
jantung menurun
Disritmia
Kurang pengetahuan
2.
IV.
INTERVENSI KEPERAWATAN
1.
Resiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan
gangguan konduksi elektrikal, penurunan kontraktilitas miokardia
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 kali 24
jam diharapkan pasien:
Mempertahankan/meningkatkan curah jantung adekuat
yang dibuktikan oleh TD/nadi dalam rentang normal,
haluaran urin adekuat, nadi teraba sama, status mental biasa
-
Intervensi :
a.
b.
c.
Pantau
tanda
vital
dan
kaji
keadekuatan
curah
d.
jantung/perfusi jaringan.
Tentukan tipe disritmia dan catat irama : takikardi;
bradikardi; disritmia atrial; disritmia ventrikel; blok jantung
e.
f.
g.
2.
tentang
kondisi,
program
pengobatan
-
Intervensi :
a.
b.
c.
d.
Anjurkan/catat
pendidikan
tentang
obat.
Termasuk
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi B. Trisnohadi. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Ed. 3.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Smeltzer Suzanne C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk. Ed.
8. Jakarta : EGC.
http://www.scribd.com/doc/88424601/Disritmia diakses tanggal 8 januari 2013
pukul 01.10 WIB
http://kumpulanmaterikeperawatan.blogspot.com/2010/04/askep-disritmia.html
diakses tanggal 8 januari 2013 pukul 01.10 WIB
http://profesinersuh09.blogspot.com/2009/05/disritmia.html diakses tanggal 8
januari 2013 pukul 01.10 WIB