berdasarkan pada URRP Study for BAC oleh JICA Misi, Strategi and Goal • Misi : – Untuk menjamin keselamatan hidup manusia dan harta benda – Untuk menunjang aktivitas perkembangan ekonomi tanpa adanya gangguan pada saat air pasang dan musim hujan – Untuk melengkapi jaringan sistem drainase pada seluruh wilayah kota • Strategi : – Meminimalisir luas daerah genangan dengan peningkatan fasilitas drainase – Menata jaringan saluran drainase dengan jaringan jalan – membersihkan saluran dari sampah, sedimen dan lumpur • Goal : – Memfungsikan kembali jaringan draianse yang sistematik pada tahun 2009 – Memfungsikan dan meningkatkan stasiun pompa drainase pada tahun 2009 – Rehabilitasi tanggul dan dinding penahan banjir yang rusak dan hancur secepat mungkin Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Sistem Drainase Perkotaan Kriteria Perencanaan • a) Kriteria Umum – Target tahun : Rehabilitasi ; 2006, Rekonstruksi ; 2009 – Target area : Kota Banda Aceh dengan luas administrasi 61 km2 – Perkiraan populasi tahun 2009 : 254,000 jiwa – Distribusi Populasi : sesuai rencana pengembangan kota dari studi ini – Urban development : sesuai dengan tata ruang dalam studi ini Kriteria perencanaan sistem draianse • Hujan rencana : periode ulang 5 tahun setinggi 165 mm • Perhitungan Run off : Persamaan Rational • Koefisien pengaliran : sesuai dengan rencana tata guna lahan • Bentuk saluran : Segi empat Pendekatan perencanaan • Rencana rehabilitasi dan rekonstruksi didasarkan pada sistem dan pola drainase yang ada sebelum terjadi bencana. namun tidak menutup kemungkinan diadakan modifikasi dalam penyesuaian perkembangan kota yang diusulkan. Dalam rangka mengatasi permasalahan yang mendesak seperti pengaruh pasang air laut dan datangnya musim hujan sehingga perlu dilakukan tindakan segera. • Dikota Banda Aceh terdapat beberapa lokasi yang selalu tergenang dan sebagian dari wilayah kota memiliki elevasi lebih rendah dari elevasi permukaan air tinggi Sungai Krueng Aceh sehingga sistem draianse harus di desain sebagai kombinasi dari saluran drainase, kolam penampungan sementara dan stasiun pompa untuk mengalirkan air hujan dari daratan kota secara aman dan efisien. Pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi diusulkan dengan prioritas sebagai berikut :
• Prioritas 1 : Perbaikan yang mendesak pada stasiun
pompa nomor 1,8,4,6 dan saluran primer sepanjang 766 m (ID : 1.3, 11.1) • Prioritas 2 : Normalisasi saluran primer kurang lebih 4,620 m (IDs 2.1, 4.1-2,6.2, 7.1, 9.1-3, 9.5-6, 11.2, 12.1- 3) • Prioritas 3 : Rehabilitasi stasiun pompa No. 2, 3.5 dan 7 dan rehabilatasi saluran primer 1,896 m (ID 1.1-2, 13.5-6) • Prioritas 4 : Rehabilitasi saluran primer sepanjang 3,691 m ( IDs 4.1.1,4.3-4,6.1,6.34,8.1) • Prioritas 5 : Rekonstruksi saluran drainase primer sepanjang 622 m (IDs 17.1-4, 19) dan saluran baru sepanjang 8,108 m (IDs 1.1, 1.5, 3.5-3.7, 12.5, 14.13, 15.14,16.1-2, 17.1-4, 19) Zona Drainase Run off Lanjutan : Run off Preliminary Design Rehabilitasi Saluran dan fasilitas Retarding pond • Diusulkan untuk membangun retarding pond di 2 lokasi yaitu di lokasi stasiun pompa 8 dengan kapasitas tampungan 540,000m3 dan satunya lagi di Sub- drainase 12 dengan kapasitas tampungan 75,000 m3. Rencana Drainase “River Management and Coastal Management Project • Konsep Pemecahan masalah – Flood Canal di bagian selatan dari Kota Banda Aceh untuk membagi volume air banjir dan untuk melindungi kota dari banjir yang berasal dari hulu yang dialirkan langsung ke krueng Raba – (2) Sistem drainase perkotaan harus difungsikan sebagai saluran kolektor dan long strorage. – (3) Mengoptimalkan/normalisasi sungai berdasarkan rencana sistem drainase dan sungai perkotaan. – (4) Membangun retarding basin dan retarding pond yang dilengkapi dengan stasiun pompa. – (5) Untuk menjaga daerah bantaran sungai dan mengurangi volume limpasan dengan mengatur limpasan dapat meresap ke dalam tanah. Manajemen Pengendalian Banjir dan Drainase kota Rencana Pengendalian banjir : – Membangun flood canal di bagian selatan Kota Banda Aceh (Floodway) untuk mengalirkan air pada sungai dalam kota yang biasanya menyebabkan banjir keluar langsung. Rencana Pengendalian banjir :
– Normalisasi saluran dalam kota, seperti pada
tabel berikut Rencana Menejemen drainase utama kota • Sistem drainase kota Banda Aceh dibagi menjadi 7 zona menejemen drainase utama. Zona tersebut dibatasi : – Zona 1, dibatasi oleh Kr. Neng dan Kr Doy – Zona 2, dibatasi oleh Kr. Aceh dan Kr. Doy – Zona 3, dibatasi oleh Kr. Kr Aceh – Zona 4, dibatasi oleh Kr. Daroy dan Kr. Lhueng Paga – Zona 5, dibatasi oleh Kr. Titi Panjang dan Kr. Cut – Zona 6, dibatasi oleh Kr. Lhueng Paga dan Kr. Tanjung – Zona 7, dibatasi oleh Kr. Aceh dan Kr. Cut Zona Manajemen Drainase Kota Banda Aceh
Kr. Aceh Kr. Titi Panjang Kr. Doy
Kr. Cut
Kr. Neng
Kr. Tanjung
Kr. Lhueng Paga
Rencana Menejemen drainase utama kota • Membangun tanggul pengahalang air laut di daerah pantai untuk mencegah pasang air laut mengalir ke daratan (konstruksi oleh BRR). • Membangun pintu air, retarding pond, dan pompa air pada tunnel outlet yang akan digunakan sebagai tunnel drainase utama. Rencana Lokasi Pintu air dan Stasiun Pompa Manejemen drainase Kota Banda Aceh Konservasi • Garis sempadan sungai dan sempadan pantai – Garis sempadan sungai untuk flood way dan kr. Aceh direncanakan 30 meter kekiri dan ke kanan – Garis sempadan sungai untuk Kr. Titi Panjang, Lueng Paga, Daroy, Doy and Neng (sebagai drainase utama) adalah minimum 15 m ke kiri dan ke kanan – Garis sempadan pantai direncanakan proporsi pada bentuk dan kondisnya (dari garis pantai terluar ke tidal dyke atau coastal road) Skets garis sempadan Kegiatan-kegiatan lain yang dapat dilakukan : • Sumur resapan untuk mengurangi limpasan permukaan dan menambah aliran dalam tanah • Rehabilitasi hutan, untuk meningkatkan peresapan air kedalam tanah sehingga mengurangi aliran permukaan • Membangun check dam untuk mengurangi sedimentasi di hilir • Konservasi tumbuhan pada daerah aliran sungai sebagai daerah peresapan air • menyediakan rawa atau tambak yang berguna untuk intersepti air dan sebagai daerah retensi.