Anda di halaman 1dari 30

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

FISIKA KELAS X
Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.
BAB 1
GEJALA GELOMBANG

Standar Kompetensi
o Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dalam menyelesaikan masalah

Kompetensi Dasar
o Peserta didik mampu mendeskripsikan gejala dan ciri-ciri gelombang secara
umum

Pernahkah kamu mengamati melemparkan benda-benda kecil ke permukaan air yang


tenang? Gelombang di permukaan air yang terbentuk akan menjalar menjauhi pusat usikan
yaitu tempat jatuh benda tadi. Apabila yang jatuh ke permukaan air adalah tetes-tetes air
hujan dari pipa bocor akan menimbulkan usikan yang tiada henti. Dengan demikian
gelombang permukaan air akan terjadi terus menerus. Sekarang bayangkan bila air yang
menetes lebih dari satu, maka.pola gelombang permukaan air yang saling melingkar akan
berpadu dan menyatu. Peristiwa ini disebut interferensi gelombang. Interferensi hanyalah
salah satu sifat dari gelombang.
Gambar di atas menunjukkan foto beberapa pola interferensi dua gelombang beraturan yang
memiliki panjang gelombang berbeda-beda.
Dalam bab ini kamu akan memperdalam gejala gelombang beserta ciri-ciri dan sifat-sifat
gelombang.

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 1


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

BAB 1
GEJALA GELOMBANG

A. Fenomena Gelombang

Gejala mengenai gerak gelombang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamu
tentu mengenal gelombang yang dihasilkan oleh sebuah benda yang dijatuhkan ke dalam air,
sebab hal itu mudah diamati. Gelombang tidak lain adalah getaran yang merambat atau menjalar
ke suatu tempat dalam suatu ruang. Di dalam perambatannya ada
gelombang yang memerlukan medium perantara, misalnya
gelombang air, gelombang bunyi. Tetapi ada juga yang tidak
memerlukan medium perantara, misalnya gelombang cahaya dan
gelombang elektromagnet.

Gambar 1. Gelombang di
Karena sifat kelentingan dari medium maka gangguan
permukaan air keseimbangan ini dirambatkan ke titik lainnya. Jadi gelombang
adalah usikan yang merambat dan gelombang yang bergerak akan merambatkan energi.
Sedangkan alat yang dapat menghasilkan getaran dinamakan vibrator atau oscilator.
Vibrator yang terjadi karena getaran mekanik, menghasilkan getaran merambat yang
disebut gelombang mekanik. Vibrator yang terjadi karena osilasi (getaran) medan listrik magnet
(elektromagnetik) menghasilkan gelombang elektromagnetik. Karena gelombang terjadi akibat
osilasi, maka parameter–parameter yang terjadi pada osilasi juga dijumpai pada gelombang,
misalnya frekuensi (f), perioda (T) dan simpangan dari titik setimbang (y). Parameter lain yang
terdapat pada gelombang adalah panjang gelombang (λ ) dan cepat rambat gelombang (v).
Beragam bentuk gelombang tergantung pada jenis gangguan yang ditimbulkan oleh sumber
gelombang dan bahan atau medium tempat gelombang tersebut merambat.
Berdasarkan arah rambat gelombang, gelombang digolongkan menjadi dua.
a. Gelombang Longitudinal
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah dengan arah
rambatnya.

Gambar 2. Gelombang Longitudinal

b. Gelombang Transversal

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 2


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah
rambatnya.

lembah

Gambar 3. Gelombang Transversal

Berdasarkan cara rambat dan medium yang dilalui, gelombang dikelompokkan menjadi
dua.
a. Gelombang Mekanik
Dimana yang dirambatkan adalah gelombang mekanik dan untuk perambatannya
memerlukan medium.
b. Gelombang Elektromagnetik
Dimana yang dirambatkan adalah medan listrik magnet, dan tidak memerlukan
medium.

Gambar 4. Gelombang Elektromagnetik


Gambar 3 menggambarkan gelombang elektromagnetik, yang merupakan kombinasi
antara gelombang medan listrik (E) yang arahnya sejajar sumbu Y dan gelombang medan
magnet (B) yang arahnya sejajar sumbu Z. Sedangkan arah perambatannya ke arah sumbu
X positif.
Berdasarkan amplitudonya gelombang digolongkan menjadi dua.
a. Gelombang Berjalan
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang
dilewatinya.
b. Gelombang Stasioner
Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya tidak tetap pada titik yang
dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah gelombang datang dan pantul yang
masing-masing memiliki frekuensi dan amplitudo sama tetapi fasenya berlawanan.

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 3


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Sifat-sifat umum gelombang , antara lain :


a. Dapat Dipantulkan (Refleksi)
Pada proses pemantulan gelombang berlaku:
• gelombang datang d, garis normal N dan gelombang pantul p terletak pada
satu bidang datar
• sudut datang (i) = sudut pantul (r)

Gambar 5. Gelombang
dapat dipantulkan

b. Dapat Dibiaskan (Refraksi)


Di dalam pembiasan gelombang akan
berlaku Hukum Snellius:

Gambar 6. Gelombang dapat dibiaskan

• gelombang datang dari medium kurang rapat (n1) menuju medium lebih
rapat (n2) akan dibiaskan mendekati garis normal, begitu juga sebaliknya.
sin i n2 v1
= = = kontanta
sin r n1 v2

• karena v = f . λ dan f adalah konstan pada saat gelombang melalui bidang

sin i λ1
batas n1-n2 maka =
sin r λ2

c. Dapat Dipadukan (Interferensi)


Interferensi adalah perpaduan antara dua buah gelombang atau lebih pada suatu
tempat pada saat yang bersamaan. Interferensi dapat terjadi bila gelombang
melalui selaput tipis atau celah ganda maupun kisi-kisi.

Gambar 7. Gelombang dapat dipadukan melalui


selaput tipis

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 4


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Gambar 8. Gelombang dapat dipadukan


melalui celah ganda, beberapa pola interferensi
yang berbeda-beda bergantung pada jarak
antara dua celah

d. Dapat Dilenturkan (Difraksi)


Lenturan gelombang dapat terjadi jika gelombang gelombang sampai pada suatu
penghalang yang berupa celah sempit. Jadi, jika gelombang melewati celah
sempit atau penghalang maka titik titik pada celah yang sempit itu akan menjadi
sumber gelombang yang baru dan meneruskan gelombang itu ke segala arah.

Gambar 9. Gelombang dapat dilenturkan melalui


celah sempit

e. Dapat Diserap Arah Getarnya (Polarisasi)


Pengertian polarisasi hanya untuk gelombang transversal. Polarisasi berkaitan
dengan arah getar gelombang medan magnet dan medan listriknya. Cahaya alam
(cahaya tampak) termasuk gelombang transversal, dan merupakan gelombang
yang dapat terpolarisasi.
Beberapa jenis bahan dapat mempolarisasikan cahaya dinamakan polarisator.

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 5


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Gelombang yang dapat melewati polarisator dapat ditransmisikan dan


gelombang yang tidak dapat melewati polarisator tidak ditransmisikan.

Gambar 10. Gelombang transversal


seperti gelombang elektromagnetik
dapat dipolarisasikan melalui
medium polarisator sehingga medan
listrik dibelokkan ke satu arah dan
medan magnet dipantulkan ke arah
lain.

B. Gelombang Mekanik

Untuk memudahkan dalam pemahaman gelombang akan dibahas dengan contoh


gelombang mekanik yang merambat pada suatu medium tali. Dalam perambatannya gelombang
mekanik selalu memerlukan medium perantara.
Ada empat besaran dasar dari gelombang, yaitu : periode ( T ), frekuensi ( f ), frekuensi sudut
(ω ), bilangan gelombang (k), panjang gelombang ( λ ), dan cepat rambat gelombang ( v ).
l l
Hubungannya : f = atau T =
T f
λ v
v = λ . f atau v = atau λ = atau λ = v . T
T f

k = 2π / λ atau k = ω / v
Jika suatu peristiwa mekanis / gangguan terjadi pada suatu titik dari suatu substansi yang
kemudian menjalar ke seluruh bagian hingga terjadi perulangan yang sama pada titik lain dari
substansi itu, maka peristiwa ini adalah peristiwa gerak gelombang mekanik.

1. Gelombang Berjalan
Persamaan gelombang dapat diturunkan dengan asumsi getaran merambat dimana
sumber getar melakukan gerak harmonis dengan persamaan
y = A sin ω t
Di tempat lain yang berjarak x dari sumber getar akan terjadi getaran dengan persamaan
yang hampir sama, hanya berbeda dalam hal waktu getar di titik tersebut. Sehingga dapat
dituliskan persamaan sebagai :
y = A sin ω (t – x/v)
Dengan memperhatikan berbagai persamaan yang telah ada di atas dapat dituliskan
bentuk umum persamaan gelombang sebagai berikut :
y = A sin (±ω t ± k.x)

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 6


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

(dua tanda yang berlawanan mengindikasikan gelombang merambat ke kanan, dan bila
dua tanda tersebut sama mengindikasikaan gelombang merambat ke kiri ) Bentuk–bentuk
persamaan gelombang yang lain dapat dituliskan dalam berbagai versi :
t 2π
y = A sin ( 2π ± .x)
T λ
 t x
y = A sin 2π  ± 
T λ
Persamaan tersebut dapat diartikan bahwa di sepanjang tali selalu terjadi getaran dengan
besar simpangan bergantung pada waktu (t) dan posisi (x). Dengan memilih nilai x tertentu
(konstan) berarti kita mengamati getaran harmonis di titik itu, karena persamaan gelombang
berubah menjadi persamaan getaran harmonis. Di sisi lain bila dipilih nilai t tertentu
(konstan) itu berarti seolah – olah sedang mengambil gambar gelombang itu sesaat
(memotret)

Secara lengkap bentuk persamaan garis sinusioda dinyatakan :


y = A sin { k ( x – v.t ) - ϕ o }
ϕ o = sudut fase saat t = 0 dan x = 0
Kecepatan osilasi partikel di suatu titik yang dilalui gelombang berjalan :
dy d ( A sin (ω t - kx ) )
v= =
dt dt
v = ω A cos (ω t – kx)
Percepatan osilasi partikel disuatu titik yang dilalui gelombang berjalan :
dv d ( ω A cos ω t )
a= =
dt dt
a = -ω 2A sin (ω t – kx)
atau a = -ω 2y
Besar sudut dalam fungsi sinus disebut sudut fase. Jadi sudut fase gelombang berjalan
dirumuskan :
θ = ω t – kx
 t x
θ = 2π  − 
T λ

karena θ = 2 π ϕ maka fase gelombang :


t x
ϕ = -
T λ

Jika dua titik berjarak X1 dan X2 dari titik asal getaran maka beda fase :
∆ϕ =ϕ 2-ϕ 1

 t x1   t x2 
∆ϕ =  − -  − 
T λ  T λ 

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 7


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

t x1 t x2
∆ϕ = - - +
T λ T λ
x 2 - x1 ∆x
∆ϕ = atau ∆ ϕ =
λ λ

2. Gelombang Stasioner

Gelombang stasioner sering disebut gelombang berdiri atau gelombang diam, atau
gelombang tegak. Gelombang stasioner adalah gelombang yang terjadi sebagai akibat
interferensi dua gelombang berlawanan arah dan memiliki amplitudo sama serta
frekuensi sama. Gelombang stasioner terdiri atas gelombang datang dan gelombang
pantul yang terus menerus berinterferensi. Gelombang stasioner dapat terjadi pada
interferensi antar gelombang transversal maupun antar gelombang longitudinal.
Berdasarkan titik ujung pantulnya gelombang stasioner dibagi dua :
a. Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung tetap
b. Gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas.

a. Gelombang Stasioner Akibat Pemantulan pada Ujung Terikat.

Pada ujung tetap terjadi perubahan fase ½, artinya fase gelombang datang dengan
gelombang pantul berbeda, yaitu fase gelombang terpantul berubah ½. Jadi bila bukit
gelombang mencapai ujung terikat, oleh ujung terikat bukit gelombang tersebut
dipantulkan sebagai lembah gelombang, artinya fase gelombang terpantul berubah
setengah.
Gambar 5 menunjukkan tali dengan panjang 1 ujungnya terikat digetarkan terus menerus
di titik O, dipantulkan ujung tetap hingga melalui titik N berjarak X dari titik pantul.

x
N
O

Gambar 11. Gelombang stasioner pemantulan ujung tetap

Gelombang datang y1 = A sin [ωt − k(l − x) ]


Gelombang pantul y2 = - A sin [ωt − k(l + x) ]
Gelombang stasioner di titik N :
y = y1 + y2, Apabila persamaan diteruskan menjadi

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 8


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

y = 2A sin kx cos ( ωt − kl )
Amplitudo Gelombang stasioner : As = 2 A sin kx
Ada titik-titik pada posisi tertentu, yang selalu menghasilkan amplitudo maksimal, yang
disebut dengan perut. Di sisi lain, ada titik–titik pada posisi tertentu, yang selalu
menghasilkan amplitudo nol (seolah-olah tidak bergetar), yang sering disebut dengan
istilah simpul.
Untuk gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung terikat, letak titik-titik perut
dari ujung terikat merupakan kelipatan ganjil (2n + 1) dari seperempat panjang
gelombang.
X = (2n + 1) . ¼ λ
Untuk perut ke 1 → n = 0, perut ke 2 → n = 1 dan seterusnya.
Letak titik simpul dari ujung terikat merupakan kelipatan genap (2n) dari seperempat
panjang gelombang.
X = (2n) . ¼ λ
Untuk simpul ke 1 → n = 0, simpul ke 2 → n = 1 dan seterusnya.

b. Gelombang Stasioner Akibat Pemantulan pada Ujung Bebas.

Pemantulan ujung bebas misalnya pada ujung tali diikat dengan gelang dan dimasukkan
ke dalam tongkat. Pada ujung bebas tidak ada perubahan fase, artinya gelombang datang
dan gelombang pantul memiliki fase sama. Apabila bukit gelombang mencapai ujung
bebas, oleh ujung bebas bukit gelombang tersebut dipantulkan tetap sebagai bukit
gelombang. Jadi pada pemantulan di ujung bebas fase gelombang terpantul tidak
berubah.

x
N

Gambar 12. Gelombang stasioner pemantulan ujung bebas

Pada gambar tampak gelombang datang dan gelombang pantul tidak mengalami
perubahan fase. Untuk titik N dengan persamaan gelombang datang
y1 = A sin [ωt − k(l − x) ]
dan persamaan gelombang pantul
y2 = A sin [ωt − k(l + x) ]

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 9


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

y = y1 + y2
y = 2A cos kx sin ( ωt − kl )
Amplitudonya As = 2A cos kx
Untuk gelombang stasioner akibat pemantulan pada ujung bebas, letak titik-titik perut
dari ujung bebas merupakan kelipatan genap (2n) dari seperempat panjang gelombang.
X = (2n) . ¼ λ
Untuk perut ke 1 → n = 0, perut ke 2 → n = 1, dan seterusnya
Letak titik simpul dari ujung bebas merupakan kelipatan ganjil (2n + 1) dari seperempat
panjang gelombang.
X = (2n +1 ) . ¼ λ
Untuk simpul 1  n = 0 simpul ke 2  n = 1 dan seterusnya.

Contoh Soal:

1. Dinyatakan y = 10 sin π (3t – 0,25 x) adalah suatu persamaan gelombang transversal, x dan y
dalam cm. Carilah kecepatan gelombang tersebut.

Jawab

V = λ f = 2 π /0,25 π x 3π / 2 π = 12 cm/s

2. Sebuah gelombang transversal pada sebuah tali dihasilkan oleh suatu sumber pada salah satu
ujung talinya. Sumber ini merupakan suatu plat yang begitu selaras dengan simpangan
maksimal 30 cm dan periode getarn ½ detik, cepat rambat 3/2 m/det . Hitunglah :
a. Persamaan gelombang transversal yang merambat ke kanan.
b. Persamaan kecepatan titik partial P pada tali yang berjarak 6 m dari sumber.
c. Persamaan percepatan titik partial P pada tali yang berjarak 6 m dari sumber.
d. Jarak dua titik yang fasenya berbeda 60°.

Penyelesaian :
Diketahui : A = 30 cm = yo = 0,3 cm
T = 0,5 detik
v = 3/2 m/det
Ditanyakan :
a. Persamaan gelombang
b. Persamaan kecepatan  x = 6
c. Persamaan percepatan  x = 6
d. Jarak dua titik yang ϕ = 60
Jawab

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 10


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

A = 30 cm = 0,3 cm
T = 0,5 detik
2π 2π
ω = = 0,5 = 4 π rad/det
T
3 1 3
λ = v.T= . = m
2 2 4
2π 2π 8 π
k = = 3 4 =
λ 3 m

a. y = A sin (kx – ω t + ϕ o)
8
y = 0,3 sin ( π x – 4 π t + ϕ o)
3
Pada x = 0 maka persamaan gelombang
y = 0,3 sin – 4 π t + ϕ o

Pada x1 = 0 , persamaan gelombang = persamaan sumber,


mempunyai persamaan getaran selaras
y = A sin ω t
y = 0,3 sin 4 π t = 0,3 sin (– 4 π t + ϕ o)
sin 4 π t = sin – 4 π t + ϕ o
ϕo =π
Maka persamaan gelombang :
8
y = 0,3 sin { ( π x – 4 π t) + 180 }
3 dari :
8 sin α + 180 = - sin α
y = - 0,3 sin ( π x – 4 π t)
3

dy 8
b. Kecepatan : v = = - 0,3 . 4π . cos ( π x – 4 π t)
dt 3
8
v = - 1,2π . cos ( π 6 – 4 π t)
3

v = - 1,2π . cos (16π – 4 π t)


dv
c. Percepatan : a = = - 1,2π . 4π . sin (16π – 4 π t)
dt

a = - 4,8π 2. sin (16π – 4 π t)


d. Jarak dua titik yang berada pada fase 60° → (x2 –x1)
Titik I misal x1 → ϕ 1 = kx1 - ω t
Titik II misal x2 → ϕ 2 = kx2 - ω t
π
∆ ϕ = 60° =
3

∆ ϕ =ϕ 2 - ϕ 1 = (kx2 - ω t) – (kx1 - ω t)
π
= k (x2 –x1)
3

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 11


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

π 3 1
Jarak (x2 –x1) = . = m.
3 8π 8

Latihan
Kerjakan soal berikut di buku latihanmu!

1. Persamaan gelombang dinyatakan sebagai y = 4 sin 0,5 π (t – 2 x) , satuan jarak meter dan
satuan waktu sekon. Berdasarkan persamaan tersebut tentukanlah:
1 a. Amplitudo
2 b. Frekuensi
3 c. Panjang gelombang
4 d. Fase awal
5 e. Simpangan P pada saat 2 detik
2. Sebuah gelombang merambat pada tali 100 cm berujung terikat yang dinyatakan sebagai
berikut . y = 1,2 sin (2π x) cos ( 50 π t − 120 π) cm. Tentukanlah :
6 a. Panjang gelombang datang
7 b. Periode gelombang
8 c. Cepat rambat gelombang
9 d. Amplitudo gelombang stasioner di titik yang berada 50 cm dari ujung tali
10 e. Posisi simpul ke 5 dari ujung tali

3. Cepat Rambat Gelombang Transversal dalam dawai

a. Percobaan Melde

Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat gelombang transversal dalam
dawai.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 13. Diagram percobaan Melde

Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus lagi kuat. kawat
halus tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban, misalnya sebesar g
gram. Garpu tala digetarkan dengan elektromagnet secara terus menerus, hingga amplitudo yang
ditimbulkan oleh garpu tala konstan.

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 12


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat vibrator. Setelah terbentuk pola
gelombang stasioner dalam kawat dan jika diamati akan terlihat adanya simpul dan perut di
antara simpul-simpul tersebut. Diantara simpul-simpul itu antara lain adalah A dan K yaitu
ujung-ujung kawat tersebut, ujung A pada garpu tala dan simpul K pada bagian yang ditumpu
oleh katrol. Pada seluruh panjang kawat AK = L dibuat terjadi 4 gelombang, maka kawat

1
mempunyai λ 1 = 4 L. Apabila f adalah frekwensi getaran tersebut, maka cepat rambat

1
gelombang dalam kawat adalah v1 = f . λ 1 = 4 f L

Jadi sekarang beban di tambah hingga menjadi 4g gram, maka pada seluruh panjang kawat

1
ternyata hanya terjadi 2 gelombang, jadi : 2 λ 2 = L λ 2 = 2 L sehingga :

1
v2 = f . λ 2 = 2 f L

Kemudian beban dijadikan 16g gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi satu
gelombang, jadi : λ 3 = L, maka v3 = f . λ 3 = f L
1
Beban dijadikan 64g gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi 2 gelombang, jadi :

1
2 λ 4 =L λ 4 =2 L sehingga v4 = f . λ 4 = 2f . L

Dari hasil pengamatan ini, maka timbul suatu anggapan atau dugaan, bahwa agaknya ada
hubungan antara cepat rambat gelombang dengan berat beban, yang pada hakekatnya merupakan
tegangan dalam kawat. Data pengamatan tersebut di atas disusun sebagai :
Pengamatan I F1 = g 1 1
λ 1 = 4 L v1 =
4
f.L
Pengamatan II F2 = 4 g 1 1
λ = 2 L
2 v2 = f . L
2
Pengamatan III F3 = 16 g λ 3= L v3 = f . L
Pengamatan IV F4 = 64 g λ 4 = 2L v4 = 2 f . L

Data di atas dapat diolah sebagai berikut :

v2 21 f . L F2 4 g
= 1 = 2 , dan F1
=
g
=4
v1 4 f . L
v3 f . L F3 16 g
= =4 , dan = = 16
v1 41 f . L F1 g

v4 2 f . L F4 64 g
= 1 = 8 , dan = = 64
v1 4 f . L F1 g

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 13


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Kesimpulan 1 : cepat rambat gelombang dalam tali, kawat, dawai berbanding senilai dengan
akar gaya tegangan kawat, tali dawai tersebut.

Percobaan di atas diulang kembali dengan bahan sama, panjang kawat tetap, beban sama
(dimulai dari 16 g gram), hanya saja luas penampang kawat dibuat 4 kali lipat, maka dapat
diamati sebagai berikut :
1 1
λ 1’ = 2 L sehingga v1’= 2 .f L

v3 = f .L (dari percobaan pertama, dengan menggunakan 16g gram) maka :

v1' 12 f .L
= = 1
2
v3 f .L
Percobaan diulangi lagi dengan beban tetap 16 g gram, akan tetapi kawat diganti dengan kawat
yang berpenampang 16 kali lipat (dari bahan yang sama dan panjang tetap), maka dalam kawat
terjadi 4 gelombang, sehingga :
'
1 1 v 2 41 f . L
λ 2’ = 4 L sehingga v2’= 4 .f L sehingga : = = 1
4
v3 f .L
Apabila panjang kawat tetap dan dari bahan yang sama, sedangkan penampang diubah, maka
berarti sama dengan mengubah massa kawat. Kalau massa kawat semula adalah m1, maka pada
percobaan tersebut massa kawat berturut-turut diubah menjadi m2 = 4 m1
dan m3 = 16 m1. dari data percobaan kedua, setelah diolah sebagai berikut :
v1 ' m2 4m1
= 1
, dan = =4
v3
2
m1 m1

v2 ' m3 16m1
= 1
, dan = = 16
v3 4
m1 m1

Dari pengolahan data tersebut dapatlah disimpulkan :

Kesimpulan 2 : cepat rambat gelombang berbanding balik nilai akar kuadrat massa kawat,
asalkan panjangnya tetap.

Percobaan selanjutnya diulangi lagi, akan tetapi diusahakan agar massa kawat antara simpul-
simpul A dan K tetap, sedangkan panjang AK variabel. Ternyata cepat rambatnyapun berubah

1 1
pula, meskipun beban tidak berubah, Kalau jarak AK menjadi 4 jarak semula yaitu = 4 L,

1
maka cepat rambatnya menjadi 2 kali semula, sebaliknya jika panjang kawat AK dilipat

empatkan dari AK semula, menjadi 4 L maka cepat rambatnya menjadi 2 kali cepat rambat
semula, asalkan massa kawat tetap. Dari percobaan ketiga ini dapatlah disimpulkan.

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 14


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Kesimpulan 3 : untuk massa kawat yang tetap, maka cepat rambat gelombang berbanding senilai
dengan akar kuadrat panjang kawat.

Kesimpulan (2) dan (3) dapat disatukan menjadi : Cepat rambat gelombang dalam kawat
berbanding terbalik nilai dengan akar massa persatuan panjang kawat.

Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan atau dilambangkan dengan μ, maka
kesimpulan (1) sampai dengan (3) di atas dapat dirumuskan menjadi :
F
v =k
μ

v = cepat rambat gelombang dalam kawat (tali, dawai)


F = gaya tegangan kawat
µ = massa persatuan panjang kawat
k = faktor pembanding, yang dalam SI harga k = 1.
m kg
Satuan : dalam SI : v = F = newton μ=
s m
Jadi cepat rambat gelombang transversal dalam dawai dirumuskan :
F m
v= dimana µ = = massa dawai persatuan panjang
μ l

F
v= m
l
F.l
v= karena m = ρ .V = ρ .A.l
m

F.l
maka v =
ρ.A.l

F
v=
ρ.A

Contoh :

Persamaan gelombang transversal dalam kawat dawai yang massa per satuan panjang (µ ) = 10

π
kg/m dinyatakan dengan pulsa y = 12 cos { (0,75x – 300t) } dimana x dalam cm dan t dalam
3
detik.
Tentukanlah :
a) Amplitudonya
b) Panjang gelombang
c) Frekuensinya
d) Kecepatan rambat gelombang
e) Gaya tegangan pada kawatnya

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 15


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Penyelesaian

Diketahui : µ = 10 kg/m = 100 gram/cm


π
y = 12 cos { (0,75x – 300t) }
3
π tπ
y = 12 cos { x – 300 }
4 3
π
y = 12 cos { x – 100 t π }
4
Jawab :

a. Amplitudo = 12 cm

2π 2π
b. λ = = π = 8 cm
k
4
ω 100 π
c. ω = 2π f → f = = = 50 Hz
2π 2π

d. v = λ f = 8 x 50 = 400 cm/det
F
e. v = →F = v2 . µ = 4002 . 100 = 16 . 106 dyne
µ

4. Energi pada gelombang

Energi pada gelombang transveral, misalnya pada dawai yang mempunyai masaa
persatuan panjang µ maka energi dirumuskan :
W = Ek maks
W = ½ m v2 max
W = ½ . m/1 . 1 (ω A)2
W = ½ µ l. 4 π 2f2A2 , dengan 1 = v. t
Atau W/1 = 2π 2f2A2µ
Jadi energi per satuan panjang sebuah dawai yang dialului gelombang transversal
sebanding dengan kuadrat amplitudo dan sebanding dengan kuadrat frekuensi
getarannya.
Daya yang merambat bersama gelombang tranversal melaui dawai adalah :
W
P=
t
2π 2 f 2 A 2 μ.1 1
p= karena v =
t t
maka p = 2π 2 f 2 A 2 μ.v
v adalah cepat rambat gelombang tranversal dalam dawai.

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 16


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Energi gelombang longitudinal dirumuskan :


W = 2 π 2 f2 A 2 µ l
W = 2 π 2 f2 A2 m/l.v.t

m =ρ.v
karena m =ρ.A.1
m/1 =ρ.A

maka :
W = 2 π 2 f2 A 2 ρ A v t
A2 adalah kuadrat amplitudo dan sedangkan A adalah luas permukaan.
w
Daya : p = = 2π 2 f 2 A 2 .ρ v A
t
p
Intensitas : I = = 2π 2 f 2 A 2 .v. ρ
A

5. Gelombang Mekanik dalam Zat

a. Gelombang transversal pada tali

F
v=
µ

Dimana F adalah gaya tegangan tali dan µ adalah massa per satuan panjang tali.
Persamaan tersebut diperoleh dari percobaan Melde.

b. Gelombang transversal pada batang padat

y
v=
r

c. Gelombang longitudinal pada batang padat

E
v=
ρ

Dimana E adalah modulus Young dan ρ adalah kerapatan zat


d. Gelombang longitudinal pada gas

B
v=
ρ

Kecepatan rambat gelombang dalam gas adiabatik adalah

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 17


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

p.γ
v=
ρ
cp
Dimana p adalah tekanan, γ = , dan ρ adalah kerapatan atau massa jenis gas.
cv

Kecepatan rambat gelombang dalam gas sempurna adalah


R.T .γ
v=
M

Dimana R adalah konstanta gas umum, T adalah suhu mutlak, dan M adalah massa
rumus molekul gas.

Contoh :

Seutas tali yang panjangnya 10 meter, m = 400 gr direntangkan dengan tegangan 16 N, bila
pada kawat itu merambat suatu gelombang transversal dengan frekuensi 50 Hz. Berapa λ
tersebut ?

Jawab :
F 16
V = = 0,4 10
= 400 = 20 m/det
m
V
λ = = 20/50 = 0,4 m
f

e. Gelombang Dalam Zat Cair


Dalam medium berdimensi dua, kecepatan rambat gelombang dinyatakan sebagai vektor v ,
dan bilangan gelombang (k) dinyatakan dengan vektor k , arah k ini juga menunjukkan
arah gelombang.
Sudut fase θ adalah sudut antara vektor k dan vektor r . Untuk gelombang lurus atau
datar, fungsi gelombang dapat dinyatakan :
y = A cos { k . r – ω t + ϕ o }
k.r = k r cos θ merupakan perkalian skalar antara dua vektor.
Harga k = k 2x + k 2y , demikian juga untuk harga r

Contoh :

Suatu gelombang sinusoida dinyatakan dengan fungsi y = 5 cos ( k . r – ω t), dimana k =


2π (3 i -4 j ) m-1
f = 5 Hz
Ditanyakan a) panjang gelombang

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 18


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

b) simpangan pada titik yang mempunyai vektor posisi r = (10 i + 15 j ) dan


gelombang telah bergetar selama 10 detik

Penyelesaian :

a). k = 2π (3 i -4 j )
k = 32 + 4 2
=5
k = 2π . 5 = 10π
2π 2π 2π
k= →λ = = = 0,2 m
λ k 10π
b). r = (10 i + 15 j )

r = 100 +225 = 325 m

Soal-Soal Latihan

1
1. Ditentukan persamaan gelombang y = 0,5 sin 2 π (0,25 x - 100 t) dimana t dalam detik, x

dan y dalam cm, maka tentukanlah :


Amplitudo, Frekwensi, Panjang gelombang, Periode gelombang dan Kecepatan rambat
gelombang.
2. Persamaan suatu gelombang di sebuah tali diberikan : y = 0,06 sin (8t - 5x) x dan y dalam
meter ; t dalam detik Bila massa persatuan panjang tali = 0,01kg/m, tentukanlah :
Frekwensi, Panjang gelombang, Kecepatan gelombang, Amplitudo dan Tegangan talinya.
3. Sebuah dawai bergetar, simpangannya sebagai fungsi waktu adalah y = 2 sin 0,16x cos 750
t , x dan y dalam cm dan t dalam detik. Tentukanlah :
a. Amplitudo dan kecepatan masing-masing komponen penyusun getaran tersebut.
b. Jarak antara simpul-simpul.
c. Kecepatan partikel dalam dawai pada posisi x = 5 dan t = 2.10-3 detik.
4. B adalah ujung terikat dari tali AB yang panjangnya 4 m. A digetarkan dengan amplitudo 3
cm dengan frekwensi 4 cps, sehingga pada tali terjadi gelombang transversal dengan cepat

2
rambat 4 m/s. Titik P yang terletak 3 3 m dari A mempunyai simpangan berapa, jika titik A

1
telah menggetar 2 2 detik.

5. Seutas tali yang panjangnya 12 m, meter. Tali direntangkan sedemikian sehingga ujung A
bebas dan ujung B terikat. Titik C yang letaknya tepat di tengah-tengah tali digetarkan

2
dengan periode 5 detik dan dengan amplitudo 25 cm, sehingga baik ke kiri maupun ke

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 19


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

kanan terjadi gelombang transversal dengan cepat rambat 10 m/s. Jika C digetarkan selama 1
detik, maka tentukanlah :
7
a. Besar simpangan titik D dan E yang terletak 3 meter di sebelah kiri dan

kanan titik C.
b. Amplitudo titik-titik tersebut.
6. Sepotong kawat panjangnya 10 meter yang ujungnya bertambat erat, sedang ujung lain
digetarkan terus menerus dengan amplitudo 4 cm dan periode 0,1 detik. Jika cepat rambat

1
yang terjadi 20 m/s, tentukanlah simpangan titik P yang terletak pada kawat sejauah 4 2

meter dari titik pantul.


7. Dawai yang massanya 0,2 gram dan panjangnya 80 cm, salah satu ujungnya diikatkan pada
sebuah garpu tala yang memberikan frekwensi 250 HZ. Berapa tegangan tali yang harus
diberikan agar tali dapat menggetar dengan empat perut gelombang.
8. Pada percobaan Melde digunakan garpu tala sebagai sumber getar. Frekwensi yang
ditimbulkannya adalah 365 Hz. tali yang dihubungkan dengannya direntangkan dengan
beban 96 gram. Apabila jarak antara dua simpul yang berturutan = 4 cm, maka tentukanlah :
a. Cepat rambat gelombang pada tali.
b. Berapa tegangan yang harus diberikan agar jarak antara dua simpul yang berturutan
menjadi 5 cm.
c. Berat dari 1 cm tali tersebut, apabila g =980 cm/det2
9. Sepotong dawai tembaga dengan massa jenis 9.103 kg/m3 yang panjangnya 2 meter dan
berpenampang 10-6 m2 mendapat tegangan oleh suatu gaya sebesar 360 N. Jika dawai dipetik,
berapa cepat rambat gelombangnya ?
10. Kecepatan gelombang longitudinal dalam gas Oksigen pada suhu 127 ºC sama dengan
kecepatan gelombang longitudinal dalam gas X pada suhu 177 ºC. Jika konstanta laplace dari
kedua gas sama. Hitunglah massa molekul relatif dari gas X.

Tugas Akhir Bab 1

1. Lakukan pengamatan dan buatlah laporan serta kesimpulmu dari kegiatan


berikut.
2. Amatilah kualitas gambar siaran TV pada saat antena dalam posisi horisontal.
3. Putarlah antena TV sehingga tepat pada posisi vertikal, apakah kamu
mendapatkan perubahan kualitas gambar yang diterima TV?
4. Ulangi pengamatan itu pada beberapa pesawat TV lainnya.
5. Kaitkan penjelasanmu dengan sifat-sifat gelombang yang terjadi pada
gelombang TV itu. Pikirkanlah tentang polarisasi.

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 20


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Rangkuman

1. Gelombang adalah gangguan yang menjalar. Gerak gelombang dapat dipandang


sebagai perpindahan (transfer) energi dan momentum dari suatu tempat ke tempat
lain.
2. fungsi simpangan suatu gelombang yang merambat dinyatakan dengan persamaan
gelombang y = A sin (±ω t ± k.x)
Kecepatan osilasi partikel di suatu titik yang dilalui gelombang berjalan :
v = ω A cos (ω t – kx)
Percepatan osilasi partikel disuatu titik yang dilalui gelombang berjalan :
a = -ω 2A sin (ω t – kx) atau a = -ω 2y
3. Sudut fase gelombang berjalan dirumuskan :
θ = ω t – kx
 t x
θ = 2π  − 
T λ
Fase gelombang :
t x
ϕ = - atau θ = 2 π ϕ
T λ
Beda fase :
∆ϕ =ϕ 2-ϕ 1

 t x1   t x2 
∆ϕ =  − -  − 
T λ  T λ 
t x1 t x2
∆ϕ = - - +
T λ T λ
x 2 - x1 ∆x
∆ϕ = atau ∆ ϕ =
λ λ
4. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah dengan
arah rambatnya.
5. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus arah
rambatnya.
6. Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang
dilewatinya.
7. Gelombang stasioner adalah gelombang yang amplitudonya tidak tetap pada titik
yang dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah gelombang datang
dan pantul yang masing-masing memiliki frekuensi dan amplitudo sama tetapi
fasenya berlawanan.
8. Sifat-sifat umum gelombang antara lain :
a. Dapat dipantulkan (Refleksi)
b. Dapat dibiaskan (Refraksi)
c. Dapat dipadukan (Interferensi)

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 21


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

d. Dapat dilenturkan (Difraksi)


e. Dapat diserap arah getarnya (Polarisasi)
9. Cepat rambat gelombang transversal dalam dawai dirumuskan :
F m
v= dimana µ = = massa dawai persatuan panjang
μ l

F
v= m
l
F.l
v= m

F.l
v= ρ.A.l

F
v=
ρ.A

10. Gelombang stasioner denga penantulan ujung terikat :


y = 2A sin kx cos ( ωt − kl )
Amplitudo Gelombang stasioner : As = 2 A sin kx
11. Gelombang stasioner denga penantulan ujung bebas :
y = 2A cos kx sin ( ωt − kl )
Amplitudo Gelombang stasioner : As = 2 A cos kx
12. Energi pada gelombang transveral, dirumuskan :
W = ½ µ l. 4 π 2f2A2
Energi gelombang longitudinal, dirumuskan :
W = 2 π 2 f2 A 2 ρ A v t

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 22


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

Soal Latihan Akhir Bab 1

Soal Pilihan Ganda


Pilihlah salah satu jawaban yang benar !

1. Suatu titik bergetar menurut persamaan y = 4 sin (6π t + π ) cm. Kecepatan partikel

1
tersebut saat t = detik adalah … cm
12
a. 0
1
b.
12
c. 2
15
d.
6
e. 2 3

2. Dari suatu tempat ke tempat lainnya gelombang memindahkan …


a. massa
b. panjang gelombang
c. energi
d. fase
e. getaran
3. Seutas dawai panjangnya 0,5 m, massa 10-2 kg ditegangkan oleh gaya 200 N. Maka
frekwensi nada dasar dawai tersebut adalah … Hz.
a. 800
b. 600
c. 400
d. 200
e. 100
4. Suatu benda melakukan gerak gelombang dengan persamaan : y = 10 sin (20π t - 4πx)
dengan y dalam cm dan t dalam sekon, maka besarnya percepatan maksimum gelombang
tersebut adalah … m/s2
a. 4000 π 2

b. 2000 π 2

c. 80 π 2

d. 40 π 2

e. 20 π 2

5. Sebuah gelombang pada tali yang panjang merambat pada ujung A dengan amplitudo 4
cm dan kecepatan getarnya 8 cm/s, mula-mula digetarkan ke atas dengan frekwensi 4 Hz

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 23


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

dari titik A. Jika titik P berada 4 meter, maka waktu getar titik A agar titik P berada pada
puncak gelombang kedua adalah …
11
det ik
a. 16

13
det ik
b. 16

15
det ik
c. 16

1
1 det ik
d. 16

3
e. 1 det ik
16
6. Di bawah ini merupakan sifat-sifat gelombang longitudinal, kecuali ….
a. dapat dipantulkan
b. tidak memerlukan medium untuk rambatannya
c. tidak dapat dipolarisasikan
d. mengalami interferensi
e. juga merambat pada zat padat
7. Sebuah gelombang berjalan transversal pada tali dengan persamaan :
y = 4 sin (10t – 4x) y dan x dalam cm dan t dalam detik, maka kecepatan rambat
gelombang tersebut adalah … cm/s
a. 2,5
b. 2,5π
c. 5,0
d. 5,0π
e. 10π
8. Diketahui gelombang merambat melalui titik P dan titik Q yang berjarak 30 cm. Bila fase
gelombang di titik P adalah 1 dan panjang gelombang tersebut 0,4 m, maka fase
gelombang di titik Q adalah…
a. 8
b. 10
c. 18
d. 34
e. 38
9. Yang termasuk gelombang mekanik adalah…
a. Sinar inframerah
b. Gelombang bunyi
c. Sinar X
d. Gelombang radio
e. Sinar Gamma (γ)

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 24


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

10. Gelombang stasioner pada tali berujung bebas merambat dengan kecepatan 30 m/s
dengan periode 0,02 s. Posisi perut dan posisi simpul ke-10 dari ujung tali adalah…
a. 100 cm dan 300 cm
b. 380 cm dan 360 cm
c. 360 cm dan 380 cm
d. 285 cm dan 180 cm
e. 180 cm dan 285 cm
11. Jarak antar dua perut yang berdekatan pada sebuah gelombang berujung terikat yang
memiliki amplitudo gelombang berjalan sebesar 4 cm adalah 0,3 m. Amplitudo
gelombang stasioner tersebut di titik yang berada 7,5 cm dari ujung tali adalah…
a. 4 cm
b. 4√2 cm
c. -4√2 cm
d. 4√3 cm
e. -4√3 cm
12. Sebuah sumber gelombang S menghasilkan gelombang berjalan dengan frekuensi
8 Hz dan amplitudo 0,05 m. Gelombang tersebut merambat dari S ke kanan dan mulai
gerakannya ke bawah dengan cepat rambat 32 m/s. Fase, simpangan, dan arah titik P
yang berjarak 1 m dari titik S pada saat S telah bergetar 16 kali adalah…
a. ¼ dan 10 cm ke atas
b. ¼ dan 5 cm ke bawah
c. ¾ dan 5 cm ke atas
d. ¾ dan 10 cm ke bawah
e. ¼ dan 5 cm ke atas
13. Seutas tali AB yang panjangnya 8 m dengan ujung B sebagai ujung bebas. A
digetarkan transversal dengan frekuensi 10 Hz. Akibat getaran tersebut, gelombang
merambat pada tali dengan kecepatan 6 m/s dan amplitudo 2 cm. Dari data di atas dapat
diketahui:
1 1.) Amplitudo gelombang stasioner di titik C yang berjarak 1,6 m dari titik asal getaran
adalah -0,02 m.
2 2.) Simpangan di titik S setelah tali digetarkan selama 5 sekon adalah -√3 cm.
3 3.) Letak perut ke-5 dari titik A adalah 1,2 m
4 4.) Letak simpul ke-8 dari ujung B adalah 2,25 m
2 Pernyataan yang benar....
a. (1), (2)
b. (2), (3)
c. (3), (4)
d. (1), (3)

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 25


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

e. (1), (4)
14. Gelombang stasioner dapat terjadi karena superposisi gelombang datang dan gelombang
pantul oleh ujung bebas. Titik simpul yang ke sepuluh berjarak 1,52 m dari ujung
bebasnya. Jika frekuensi gelombang tersebut adalah 40 Hz, maka cepat rambat
gelombangnya adalah…
a. 20 m/s
b. 16,6 m/s
c. 14,2 m/s
d. 12,8 m/s
e. 10 m/s
15. Sebuah gelombang merambat dari sumber S ke kanan dengan kelajuan 8 m/s, frekuensi
16 Hz, amplitudo 80 cm. Gelombang itu melalui titik P yang berjarak 9,5 m dari S. Jika S
telah bergetar 1,25 s, dan arah gerak pertamanya ke atas, maka simpangan titik P pada
saat itu adalah…
a. 2 cm
b. 0 cm
c. -1 cm
d. -2 cm
e. -4 cm
16. Seutas tali panjangnya 5 m direntangkan horizontal. Salah satu ujungnya digetarkan
dengan frekuensi 4 Hz dan amplitude 20 cm, sedangkan ujung lainnya terikat. Getaran
merambat pada tali dengan kecepatan 40 cm/s. Berapa simpangan gelombang pada suatu
titik yang berjarak 400 cm dari titik asal selama 10 sekon?
a. 5 cm
b. 4 cm
c. 2 cm
d. 0 cm
e. -3 cm
17. Jarak 2 simpul berdekatan adalah 10 cm, dan diketahui amplitude gelombang
datangnya adalah 2 cm. Maka, amplitude gelombang stasioner pada titik 0,2 m dari ujung
yang bebas adalah …
a. 0,04 m
b. 0,02√2 m
c. 0 m
d. -0,02√2 m
e. -0,04 m
18. Gelombang yang merambat pada tali berujung terikat mempunyai kecepatan 15
m/s dan frekuensi 3 Hz. Jarak dari titik pusat ke simpul ke-4 adalah …
a. 12 m

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 26


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

b. 11 m
c. 10 m
d. 9 m
e. 8 m
19. Dalam 45 sekon ada 25 gelombang laut yang melintas di pantai Kartini. Jika jarak antara
puncak dan dasar gelombang yang berdekatan 12 m, berapa cepat rambat gelombang laut
tersebut?
a. 6 m/s
b. 8 m/s
c. 12 m/s
d. 18 m/s
e. 24 m/s
20. Pada permukaan sebuah danau terdapat dua buah bola gabus yang terpisah satu
dengan lainnya sejauh 900 mm. Keduanya turun naik bersama permukaan air dengan
frekuensi 4 getaran per detik. Bila salah satu gabus berada di dasar gelombang, yang
lainnya di puncak bukit gelombang, sedangkan di antara kedua bola itu terdapat dua bukit
gelombang, berapakah cepat rambat gelombang pada permukaan danau?
a. 1440 cm/s
b. 2400 cm/s
c. 24 cm/s
d. 240 cm/s
e. 144 cm/s

Soal Essay
Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!

1. Ujung suatu baja yang berbentuk batang dipukul secara periodic dengan suatu
gaya sehingga mengirimkan gelombang longitudinal ke ujung lainnya. Diameter batang 4
ml. Amplitudo getaran 0,1 m frekuensi pukulan 10 Hz. Jika modulusYoung E = 2 .
1011Nm-2 ρ = 7,8 . 103 kg m-3. Tentukanlah :
a. Persamaan gelombang yang melalui batang tersebut jika
konstanta fase ϕ = 0
b. Berapa simpangan suatu titik yang terletak 253 m dari
ujung batang yang dipukul, setelah ujung tersebut dipukul selama 0,03 detik.
2. Suatu batang mempunyai panjang mula-mula 1 m massanya 200 gr. Batang
tersebut akan bertambah panjang 2 cm bila ditarik oleh gaya 10 N. Berapakah kecepatan
merambat gelombang longitudinal pada batang tersebut.

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 27


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

3. Gaya sebesar 200 N bekerja pada batang logam yang panjang mula-mula 4 m dan
massanya 500 gr. Jika akibat gaya tersebut panjang batang menjadi 4,04 m, maka
hitunglah kecepatan rambat gelombang longitudinal pada batang tersebut.
4. Suatu gelombang lurus pada permukaan air menjalar dengan arah membentuk
sudut 30° dengan sumbu x. Jika frekuensinya 60 Hz, λ = 2 cm, sedang pada posisi r = 0
dan t = 0 simpangan gelombangnya = 0. Amplitudo gelombang tersebut 0,5 cm,
Tentukanlah fungsi gelombang tersebut.
5. Kawat tembaga yang panjangnya 4 m, tiap ujungnya diikatkan pada tiang yang
kuat. Pada suhu 22°C tegangan kawat = 0. Hitunglah kecepatan gelombang transversal
pada kawat saat suhunya 6,5°C jika diketahui :
y = 1,1 . 1012 dyne/cm2
α = 1,4 . 10-5 m/°C
ρ = 5,9675 gr/cm3
6. Suatu gelombang lurus pada permukaan air, menjalar dengan arah membuat sudut
45° dengan sumbu x. JIka diketahui frekuensi getar sumber = 30 Hz, panjang gelombang
5 cm, amplitude gelombang = 2 cm, simpangan pada r = 0 dan t = 0 adalah nol dan
medium sedang bergerak ke bawah.
a. Tentukan fungsi gelombang tersebut
b. Simpangannya pada µ = (4 2 ∧ + 2 ) dan saat t =

1/40 detik.
7. Diketahui 3 gelombang dengan persamaan sebagai berikut :
y1 = 5 cos (kx – wt)
y2 = 5 sin (kx – wt)
y3 = 5 sin (kx – wt – 30°)
Jika ketiga gelombang tersebut berinterferensi pada suatu titik maka :
a. Gambarkan gelombang hasil interferensi dengan diagram
fasor
b. Berapa amplitudo hasil interferensi dan berapa fasenya.
8. Tali yang panjangnya 4 m ditegangkan dengan gaya tegangan 4 N. Dilewati sutu

x
gelombang transversal yang mempunyai persamaan gelombang : y = 5 sin 20 π (t -
20
) x dalam meter, t dalam detik. Hitunglah
a) λ
b) f
c) kecepatan rambat gelombang
d) berapa gram massa tali
9. Kawat baja ( y = 2 . 1012 dyne/cm) yang panjangnya 4 m direntangkan

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 28


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

a. Agar kecepatan tambat gelombang longitudinal 25 kali


lipat kecepatan rambat gelombang transversal, berapakah tegangan kawat pada saat
kejadian tersebut.
b. Selama kejadian tersebut (a) berlangsung berapa cm kah
pertambahan panjang akibat tegangan tersebut.
γ RT
10. a. Dengan memperhatikan persamaan v = buktikanlah bahwa perubahan
M

kecepatan rambat gelombang bunyi di udara untuk setiap kenaikan satu derajat C
berbeda setiap 1°C dengan kenaikan kecepatan pada suhu 32°C.
b. Jika kecepatan rambat gelombang bunyi di udara 340 m/det, berapa m/det kah
perbedaan kecepatan tersebut.
11. Kawat baja (E = 2,0 . 1012 dyne/cm2) yang panjang 4 m direntangkan.
a. Agar kecepatan rambat gelombang longitudinalnya 25 x
lipat kecepatan rambat gelombang transversal pada tali tersebut, berapakah tegangan
pada saat kejadian tersebut ?
b. Selama kejadian tersebut berlangsung berapa cm kah
pertambahan pada kawat itu.
12. Empat buah gelombang merambat dengan persamaan :
y1 = 16 sin 2 π (600 t - x/38)
y2 = 16 sin 2 π (604 t - x/38)
y3 = 8 sin 2 π (400 t - x/40)
y4 = 8 sin 2 π (404 t - x/40)
Hitunglah :
a. selisih frekuensi dari y1 dan y2
b. selisih frekuensi dari y3 dan y4
13. Dua buah gelombang berjalan dengan persamaan :
y1 = 10 sin 1/2 π (8t - 1/2 x)
y2 = 5 sin 4 π (3x - 2t)
Hitunglah selisih kecepatan getar dari kedua gelombang tersebut.
14. Suatu tali panjangnya 12 meter dilepaskan pada lantai licin sekali, kemudian
ujungnya digetarkan dengan kecepatan 9 m/s, jika frekwensinya 4,5 Hz, digetarkan
dengan amplitudo 4 cm ke atas. Suatu titik A berada 4 meter dari ujung yang digetarkan,
berapa gunung dan lembah yang dialami titik A jika ujung yang digetarkan telah bergetar
1(1/6) detik. Sketsalah jalannya gelombang di ujung dan di titik A.
15. Sebuah baru dilempar ke tengah kolam sejauh 20 meter dari tepi kolam, sehingga
terjadi gelombang permukaan air yang sampai ke tepi setelah 4 detik. Bila sebuah gabus
bergerak 4 gelombang tiap detik, tentukan panjang gelombang permukaan air tersebut.
16. Cepat rambat bunyi di zat padat adalah 1450 m/s. Tentukan modulus Young zat
padat, jika massa jenisnya 10.000 kg/m .

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 29


Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd.

17. Cepat rambat bunyi dalam gas hidrogen pada suhu 15 derajat Celcius = 1200 m/s.
Berapa laju rambat dalam gas Oksigen pada suhu 119 derajat celsius, jika tetapal Laplace
kedua gas sama.
18. Sebuah gelombang berjalantransversal pada tali, ujung A digetarkan dengan
frekwensi 3 Hz dan panjang gelombang 2 meter, amplitudo 4 cm. Jika titik B berjarak 4

1
meter dari A dan bergetar 4 gelombang, hitunglah simpangan titik A pada saat itu,
3
sketsalah jalannya gelombang titik A dan B.
19. Sebuah gelombang pada tali merambat dengan kecepatan 12 m/s. jarak 5 puncak
gelombang yang berturutan adalah 12 cm, terdapat pula gelombang dalam sebuah zat gas,
merambat dengan kecepatan 20 m/s, jarak 9 pusat regangan yang berturutan adalah 40
cm, Hitunglah selisih frekuensi kedua gelombang tersebut.
20. Dawai yang massanya 0,2 gram dan panjangnya 80 cm, salah satu ujungnya
diikatkan pada sebuah garpu tala yang memberikan frekuensi 250 Hz. Hitunglah
tegangan tali yang harus diberikan agar tali dapat menggetar dengan empat gelombang.
21. Pada percobaan Melde di buat panjang kawat 2,5 meter yng merupakan 2,5
panjang gelombang. Jika massa kawat 250 gram dan tegangan = 250 newton. Berapakah
frekuensi garpu tala pada percobaan tersebut.
22. Dalam percobaan Melde dibentangkan sebuah tali yang mempunyai massa
persatuan panjang tali 2 gram/cm dari ujung alat vibrator dan ujung katrol dengan
panjang 1,6 meter, ujung yang melalui katrol diikatkan beban dengan massa m, pada saat
vibrator digetarkan dengan frekwensi 50 Hz, maka pada tali terdapat 8 gelombang
penuh , maka hitunglah besar m dalam gram.
23. Hitung kecepatan gelombang bunyi yang merambat di udara dalam keadaan STP
(tekanan dan suhu strandard),
Massa jenis udara pada tekanan STP 1,293 kg/m dan γ = 1,4
24. Cepat rambat gelombang transversal dalam seutas tali yang panjangnya 30 meter
adalah 40 m/s. Berapa massa tali tersebut apabila gaya tegangan tali = 2 newton.
25. Sebuah gelombang pada tali yang panjang, merambat pada ujung A dengan
amplitudo 4 cm dan kecepatan getarnya 8 m/s, mula-mula digetarkan ke atas dengan
frekwensi 4 Hz dari titik A. Jika titik P berada 4 meter, maka waktu getar titik A agar
titik P berada pada puncak gelombang kedua adalah ........
Sketsa pula jalannya gelombang A dan P.

Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 30

Anda mungkin juga menyukai