Anda di halaman 1dari 13

Pemahaman Lintas Budaya

Pemahaman Lintas Budaya sama dengan Trans Cultural Concious dan Cross
Cultural Underdtanding. Memilki pengertian akan kesadaran, kedewasaan, dan
kepedulian terhadap perkembangan Pariwisata.

Tujuan mempelajari Pemahaman Lintas Budaya ( What’s the means to study )

1. Memahami konsep - konsep Budaya agar kita mapu mengapresiasikan budaya


sendiri dan budaya lain untuk mengetahui tujuanbudaya itu sendiri.
( Understand a calture, the concepts terms in calture anable appraetic self calture
and other calture ).
2. Untuk memahami konsep dan istilah cultural agar kita mampu mengapresiasikan
budaya sendiri dan budaya Negara lain.
3. Untuk mengikis arogansi budaya, yaitu menganggap budaya sendiri paling luhur
dan berpandangan negatif terhadap budaya lain

Budaya memiliki 3 bentuk

1. Ide
Contoh : Semua peraturan – peraturan, UU, Hukum – hukum, Awe – awe, nilai –
nilai, teori – teori, rumus – rumus, dll. ( harus sesuai dengan UU dan nilai –
nilai yang ada )
2. Perilaku budaya
Contoh : Memberi salam, mengikuti puasa, dll
3. Benda – benda budaya
Contoh : Meja, Bangunan, Gedung – gedung, dll
Stigma : Penilaian buruk
Paradigma : Contoh atau model yang harus diikuti sesuai dengan landasan budaya
yang ada.
Bentuk idiil paradigma sebagai model di Indonesia memiliki landasan
( peraturan, Undang – Undang, norma – norma, dll)

Unsur –unsur Budaya

1. Sistem Keagamaan
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen – komponen yang satu
sama lain saling terkait, saling berhubungan, saling berketergantungan,
saling mempengaruhi dan tidak dapat dipisahkan untuk menapai tujuan atau
cita – cita yang telah ditetapkan.
Komponen – komponen :
1. Ajaran yang berupa wahyu
2. Simbol – simbol keagamaan
3. Praktek – praktek keagamaan
2. Sistem Kemasyarakatan
Komponen – komponen :
1. Tata nilai yaitu; norma, etika, hukum, dan peraturan.
2. Adat – istiadat ( berasal dari bahasa arab ) ( ada unsur magic )
3. Organisasi dan tradisi
3. Sistem Pengetahuan
Komponen – komponen :
1. Research / pemerolehan pengetahuan dengan pengalaman, coba – coba,
penelitian, absorbsi / adopsi ( menyerap )
2. Pengembangan pengetahuan melalui pendidikan
3. Transmisi pengetahuan ( penyebaran pengetahuan secara horizontal & vertikal
dan dari generasi ke generasi )
4. Bahasa ( bahasa menunjukkan bangsa dan keluarga )
Komponen – komponen :
1. Kosakata ( vocabulary ) dan pembentukan kata
2. Tata bunyi bahasa / language system
3. Gramatical / kalimat
5. Kesenian
Komponen – komponen :
1. Seni rupa meliputi seni pahat, patung, lukis. Orangnya disebut perupa
2. Seni drama
3. Seni kerawitan / musik
4. Seni kerajinan tangan
5. Seni suara
6. Seni tari
6. Sistem Ekonomi
1. Pendapatan, berasal dari usaha sendiri dan pekerjaan / profesi
2. Pengeluaran, untuk belanja ( tunai, kredit, dan tukar – menukar / barter )
3. Tabungan, berupa uang, benda berharga / emas, dan pinjaman.
7. Teknologi
Adalah alat ( The use of tools ) / penggunaan alat. Contoh : alat untuk penghidupan
seperti alat pancing, alat untuk kesenangan, dan untuk kesehatan.

Unsur Best Quality services ( pelayanan prima )

1. IMTAK ( Iman & Takwa ) meliputi : kasih dan syukur, manacika, wacika, kayika
( karya yang baik ).
2. Health meliputi : Diet ( good Food ), Exercise, Rest ( sleep Enough )
3. Competency, meliputi : Skill ( manual dan intelektual ), Knowledge, Attitude
Attitude meliputi : Honesty ( jujur ), punctuality ( tepat waktu ), helpful ( suka
membantu ), politeness ( sopan santun ), friendliness ( ramah ),
sense of humor.
KEBUDAYAAN BANGSA INDONESIA

Sejak 28 Oktober 1928 ( Sumpah Pemuda), ada kebangsaan nasional.


Kebudayaan Bangsa adalah Buah usaha budinya rakyat Indonesia seluruhnya yang terdiri
dari kebudayaan lama dan asli sebagai puncak – puncak kebudayaan dari daerah di
seluruh Indonesia. ( dalam UUD’45 penjelasan )
Dasar pengembangan kebudayaan Indonesia ( secara yuridis / hukum ).
- UUD’45 pasal 32, sebelum diamandemen berbunyi : pemerintah memajukan
kebudayaan Nasional Indonesia
Tujuan
- Usaha kebudayaan harus menuju arah kemajuan adab budaya, persatuan dengan
tidak menolak bahan – bahan baru dan kebudayaan asing yang dapat
memperkembangkan / memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi
derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Dalam perkembangannya sejak jaman dulu, kebudayaan Nusantara sudah mendapat
pengaruh dari berbagai kebudayaan asing, antara lain ;
1. Kebudayaan Hindu – India, sejak awal abad masehi ( Bahasa Sansekerta )
2. Kebudayaan Budha – Cina, seperti klenteng – klenteng
3. Kebudayaan Islam – Arab
4. kebudayaan Kristen – Barat
Begitu banyak kebudayaan – kebudayaan asing yang mempengaruhi kebudayaan
Nusantara sehingga menjadi kebudayaan Nasional Indonesia.

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu kebudayaan,

Secara umum dibedakan menjadi 2 ( dua ) antara lain :


1. Faktor eksternal
Geografis
- iklim ( tropis, sub tropis, tundra, kutub / polar, gangga )
- letitud / garis lintang ( negara tropis dilewati garis khatulistiwa )
dimana hal ini mempengaruhi musim-musim yang ada di belahan bumi
yaitu : kemarau / panas, hujan, dingin / salju, gugur, dan semi.
- eltitude ( ketinggian dari permukaan laut )
- landscape / wajah bumi ( daratan dan perairan )
Budaya luar
Semua budaya akan berkembang nantinya dimana berawal dari arab, mesir, eropa,
jepang.
2. Faktor internal
Menurut teori Needs
- local guineas, political welesline / pengelompokan budaya.
- local gueneous / national leader menteorikan kekuatan daya internal dari
dalam budaya itu sendiri untuk menyerap pengaruh dari luar lalu
menyesuaikan dengan nilai budaya sendiri.
Cth : Indonesia terjadinya devolusi budaya yaitu, awalnya budaya yang
ada dulunya setara memiliki persamaan dengan budaya luar ( abad 8 )
karena tidak dapat menyesuaiakan perkembangan mengalami kemunduran
budaya dengan budaya lain berjalannya waktu.
- sistem politik
Adanya kemauan politik dalam pemerintahan terutama dalam
meningkatkan anggaran pendidikan ( lembaga mengembangkan budaya ).
- sistem pendidikan
Adanya oragnisasi, birokrasi, kurikulum standart pendidikan, dan
kebijakan UU akna mengembangkan ilmu pengetahuan, budaya, dan
teknologi.
Sebenarnya SDM di Indonesia berkualitas dalam kemauan politik dalam bidang
pendidikan dengan dana /anggaran yang memadai untuk mencapai hasil yang berkualitas,
serta kemauan politik dengan mengembangkan dan memajukan hukum.
Konsep – konsep / istilah – istilah dalam budaya

1. local gueneous teori wheels


Kekuatan daya internal untuk menyerap budaya asing yang di terima dan
disesuaikan dengan budaya sendiri.
2. istilah khusus E.G moni
Pengaruh kekuasaan suatu negara atas negara lain. ( cth : Pengaruh kekuasaan
Belanda terhadap bangsa Indonesia ketika masih dijajah ).
3. orde lama dan orde baru
Jaman orde baru masi di pengaruhi E.G moni
Kekuatan kekuasaan otoriter dari ke dua orde ini ( orde lama dan orde baru ) telah
banyak berperan dalam perjalanan perkembangan kebudayaan nasional, mencapai
bentuknya yang sekarang yang banyak diwarnai oleh korupsi tinggi, kemerosotan
disiplin nasional dimana- mana ( anggota DPR jarang hadir, peraturan lalu lintas),
semua itu mengirimgi caruk – maruk kedalam aspek kebudayaan bangsa (
nasional ).
Intinya pendidikan yang tidak berkualitas
Deragasi budaya sering dijadikan sebutan adanya orde lama dan orde baru, maka
kekuasaan otoriter kedua orde ini membentuk kebudayaan nasional mencapai
bentuk sekarang.

Budaya wisatawan / tourist calture

1. Wisatawan yang datang dari berbagai negara membawa latar belakang


budayamereka sendiri dengan budaya negara yang di kunjungi.
2. Dalam memberikan pelayanan yang memuaskan, pemahaman latar belakang
tentang mereka oleh kita tidak boleh diabaikan.
3. Sikap sopan santun yang dituntut masing – masing budaya, kadang sama, kadang
berbeda dan bahkan bertentangan satu sama lain hal ini perlu diperhatikan oleh
setiap insan baik yang terlibat langsung maupun yang terkait dalam
perkembangan pariwisata.
Cth : Cara menyapa terkadang berbeda penyampaiannya oleh antar negara dengan
kebudayaan yang berbeda.
4. Menghormati budaya wisatawan dengan sopan satun dan tidak sopan
- Jangan menghubar bersin, sendawa, meludah, berdahak,dll.
- Jangan menanyakan hal yang bersifat pribadi ( cth : usia )
- Jangan mendahului antrian
- Jangan meremehkan waktu / pancuality tepat waktu, menghargai waktu
- Jangan lupa ucapkan maaf apabila terjadi kejadian yang dilakukan oleh
penduduk lokal melakukan hal – hal seperti di atas.
- Jangan merokok tanpa ijin kepada wanita yang ada di sekitar anda dan
sebaiknya merokok di ruangan yang sudah du sediakan.
- Apabila menghidupkan korek api di depan tamu sebaiknya hanya
diberikan kepada tamu yang berada di sebelah kanan atau kiri anda.

Sopan satun yang perlu disampaikan kepada wisatawan terhadap penduduk lokal

1. Jangan memberi dan menerima sesuatu mengunakan tangan kiri.


2. Jangan memegang kepala orang lain, walaupun kepala anak kecil.
3. Jangan memberikan sisa makanan, yang sebelumnya telah kita jamah kepada
orang lain terlebih pada orang yang lebih tua ( tidak menghargai dan tidak
menghormati ).
4. Jangan menjemur pakaian dalam di sembarang tempat dan di letakan terlalu
tinggi.

Beberapa konsep nilai dalam budaya Bali prime of serve or super service

1. Jage rage
Dalam arti saluas – luasnya kebersihan diri dengan berolahraga dan berdoa.
2. Seadribu
Membedakan baik buruk dalam diri karena diyakini dalam diri manusia terdapat 6
keburukan ( congkak, sombong, malas, dll ), dengan mengigat dan mejalankan
kewajiban upacara ( cth : potong gigi ).
3. Trikarya parisuda
- Manacika : pikiran yang baik
- Wacika : berkata yang baik
- Kayika : berbuat yang baik
4. Trihitakayana
Menjaga hubungan sesama antara manusia dengan manusia, manusia dengan
Tuhan dan lingkungan.

Posisi atau peran bahasa dalam budaya

1. Language is arbitarry vocal symbol ( bahasa adalah simbol bunyi feedback/


tanggapan timbal – balik ).
2. Language is habit ( bahasa dalam suatu kebiasaan ).
3. Language is a means of communication ( bahasa alat untuk berkomunikasi ).
4. Peran bahasa dalam budaya untuk mengembangkan dan meneruskan budaya dari
generasi ke generasi.
5. Sebagai aspek budaya bahasa harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan
peradaban manusia, tanpa pengembangan bahasa tidak mungkin adanya
pengembangan budaya.
6. Apabila tidak adanya bahasa dalam IPTEK tidak akan berkembang karena dengan
adanya bahasa dan IPTEK akan membangun sarana prasarana.

Dengan adanya kebudayaan nasional Indonesia akan berkembang pesat bila


bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan dengan pesat dengan demikian
pribahasa bahasa menunjukan keaslian bangsa itu sendiri akan berkembang juga dengan
kata lain semakin tinggi tingkatan pendidikan yang di peroleh maka semakin benar, baik,
santun bahasa Indonesia dikembangkan dari bahasa melayu dengan menyerap unsur –
unsur bahasa daerah ataupun bahasa asing.
Budaya negara bangsa dan budaya global

( Cosmo ) Dengan budaya sebagai masukan cara hidup ” ways of life ”. Dengan
semakin canggihnya teknologi terutama, teknologi komunikasi dan transpotasi maka
perkembangan budaya era kesajahteraan ( globalisasi ) akan mengatasi atau menebus
batas – batas negara bangsa. Dengan demikian perkembangan budaya bangsa akan
mengarah budaya global, dan persamaan aspek diantaranya :
1. Bahasa inggris
Dipelajari dan digunakan merata di seluruh dunia, ini tidak hanya pengguna
terbatas di Inggris dan negara berbahsa inggris / english country ( Amerika,
Australia, Eropa, dll ).
2. Pakaian / style
Menggunakan budaya barat dalam mengenakan kostum formal, tetapi untuk di
negara Arab dalam berpakaiannya masih menggunakan jubah, sorban, cadar, dll.
3. Olahraga yang mendunia
Cth : football, tennis, boxing, basketball, dll
4. Musik
Peralatan musik tradisional tergeser dengan berkembangnya peralatan musik
modern.
5. IPTEK
Telah dimanfaatkan untuk kesejahteraan hidup di seluruh dunia ( semua itu
datang dari budaya barat yag berkembang ).
Kesimpulannya : Kesamaan dan persamaan aspek budaya , sudah berlangsung di seluruh
dunia.

Perkembangan budaya Bali dalam perkembangan pariwisata

Aspek – aspek pada ” ways of life “ berkembang, seirama dengan perkembangan


pariwisata.
1. Mata pencaharian ( tidak menggunakan alat tradisional, tapi debgan cara modern )
Cth :
- Bertani dengan menggunakan peralatan modern saat membajak tidak
menggunakan kerbau.
- Nelayan menggunakan perahu motor
- Bagi mereka yang tidak memiliki lahan perbimdah profesi sebagai pekerja
di hotel, restaurant, cargo, dll.
2. Ibadat dalam upacara keagamaan.
3. Tata ruang bangunan ( hotel, bungalow, villa, dll ).
4. Kesinian berkembamg ( yang terkadang bertentangan ).
5. Ekonomi masyarakat meningkat.
6. Teknologi ( transpotasi )
7. Pendidikan yang semakin meluas

Bentuk Idil Sex

Hubungan sex di jaman akhir ini ( jaman sesudah manusia mengenal agama ), oleh Tuhan
diatur dalam pernikahan yang disakralkan oleh semua agama.
Hubungan sex dalam pranata / lembaga keluarga melalui pernikahan diatur sebagai
berikut :
A. 1 laki dan 1 perempuan, dengan perkecualian & syarat :

1. adil
2. mampu secara fisik dan finansial
3. alasan bukan untuk sex semata, tapi untuk mendapat keturunan, menampung
kelebihan perempuan ( setelah bencana yang telah banyak menelan korban laki –
laki dalam perang ).
4. Tidak antara sesama jenis ( homoseksual atau lesbiseksual ).
5. Tidak ada hubungan darah ( melakukan hubungan tidak ada ikatan saudara ).
6. Tidak dengan lain jenis yang sudah mempunyai ikatan atau menikah ( istri / suami
orang ).
7. Tidak dilakukan di tempat umum
8. Tidak dilakukan di depan orang lain
9. Agar terjadi sex yang bermanfaat ( kepuasan ) bagi pasangan, maka diberikanlah
sex education

Kesimpulan yang perlu di perhatikan

1. Arogansi budaya yang harus dikikis habis


2. Impelementasi nilai – nilai budaya yang masih baik dipertahankan.
3. Konsep melawan ” musuh dirage ” ( kecongkakan ) untuk mendapatkan
keberhasilan atau best qualitiy.

Bentuk prilaku untuk mencapai hubungan sex yang harmonis

1. Keberagaman kondisi sex perempuan ( virginity / keperawanan ).


2. Ketertutupan perempuan akan ketercukupan biologis ( cenderung malu ).
3. Keterbukaan perempuan ( untuk mencapai kepuasan dari kedua belah pihak
terjamin dan terpenuhi ).

Faktor yang dapat ditimbulkan dari bermacam – macam prilaku sex


1. Homoseksual
2. Lesbiseksual
3. Biseksual
Dengan melakukan penyimpangan dalam melakukan hubungan sex memudahkan
menimbulkan kelainan sex, penularan penyakit seperti : spilis, AIDS, HIV, dll. Maka
dengan itu perlu membentengi diri dengan ” jage rage ” terlebih terutama yang berawal
dari Musuh Dirage ( musuh dalam diri ).
PEMAHAMAN LINTAS BUDAYA

OLEH :

NAMA : KRISTINA MEILISA NIKIN


NIM : 08104008
PROGRAM : DIPLOMA IV
BIDANG STUDI : MANAJEMEN BISNIS PERJALANAN
SEMESTER : 2 ( DUA )

SEKOLAH TINGGI PARIWISATA NUSA DUA BALI


DEPARTEMEN KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
2009

Anda mungkin juga menyukai