Perhatian
Fokus perhatian utama dalam evaluasi IRD pada pasien dengan Altered Mental
State (AMS) antara lain :
Untuk menentukan penyebab reversibel yang mudah terjadi seperti hipoksemia,
hiperkarbi, hipoglikemi
Untuk membedakan penyebab struktural dengan penyebab toksik metabolic dimana
penyebab yang pertama lebih memerlukan pemeriksaan pencitraan CNS secepatnya,
sedangkan penyebab yang kedua lebih mudah diidentifikasi dengan pemeriksaan
laboratoris.
Menentukan sistem skor yang sering digunakan menurut Glasgow Coma Scale untuk
mendefinisikan keadaan koma yang terjadi.
Penatalaksanaan
Prioritas Awal :
Lihat bagan 1 untuk mengetahui diagnosa banding penyebab Altered Mental State
Pasien harus segera ditangani pada area gawat darurat
Jika penyebab AMS yang reversibel telah dapat ditentukan, maka pasien dapat
ditangani pada area intermediate acuity.
Kontrol jalan nafas/imobilisasi C spine
1. Buka jalan nafas dan cari adanya benda asing didalamnya
2. Masukkan oral atau nasofaringeal airway
3. Aplikasikan Neck collar atau imobilisasi manual jika tidak dapat
menyingkirkan riwayat adanya trauma.
4. Aplikasikan definitive airway jika pasien koma, intubasi dengan atau
tanpa rapid sequence intubation atau lakukan pembebasan jalan nafas secara
pembedahan misalnya dengan emergency krikotirotomi bila diperlukan..
Oksigenasi/ventilasi
1. Pemberian oksigen dengan aliran yang tinggi
2. Jika ada indikasi peningkatan tekanan intrakranial, maka usahakan
menurunkannya dengan hiperventilasi untuk mencapai PCO2 sebesar 30-35 mmHg.
Pada kasus biasa, kadar PCO2 seharusnya berada pada kisaran 35-40 mmHg.
Output jantung
1. Periksa adanya pulsasi, jika tidak ada maka mulailah CPR !
2. Perdarahan eksternal yang jelas terlihat harus dihentikan dengan
penekanan langsung.
Periksa kadar gula darah kapiler
Monitoring EKG, pulse oksimetri, tanda-tanda vital tiap 5-15 menit.
Mulai pemberian infus intravena dengan tetesan kecil (kecuali terjadi hipoperfusi)
dengan menggunakan cairan kristaloid isotonic.
Lab: FBC, ureum/elektrolit/kreatinin, BGA (cari adanya asidosis metabolic &
hiperkarbia)
Catatan : keracunan CO2 biasanya langsung timbul pada keadaan distress respiratori,
biasanya keadaan tersebut muncul pada keadaan depresi respiratori. Perhatikan kalsium
serum, drug screen, serum etanol, kadar karboksihemoglobin, GXM.
Jenis cairan yang digunakan pada keadaan AMS: pertimbangkan untuk menggunakan
nya separuh atau seluruhnya
1. D50 W 40 ml iv jika pasien mengalami hipoglikemia, diikuti dengan infus 5 10 W
selama 3-4 jam.
2. Naloxon (Narcan)0,8-2,0 mg iv bolus
3. Thiamine 100 mg iv bolus pada pasien dengan keracunan alkohol atau malnutrisi.
4. Flumazenil (Anexate) 0,5mg iv bolus
a.Dapat diulang setiap 5 menit jika diperlukan
b. Jangan digunakan berdasarkan perkiraan saja, harus ada riwayat OD. Jika
pasien telah mengkonsumsi antidepressant golongan siklik atau menggunakan
benzodiazepine dalam jangka lama, maka penggunaan Flumazenil dapat
mengakibatkan intractabel fits.
5. Foto C spine dengan cross tabel lateral film jika riwayat trauma tidak dapat
disingkirkan.
Bagan 1. Bagan Pendekatan Diagnosa Banding Pada Keadaan AMS
Altered Mental State
Tanda-tanda vital/temperature
Monitoring EKG
Periksa kadar gula darah
Evaluasi klinik : fokusnya adalah membedakan penyebab AMS, yaitu struktural atau
toksik-metabolik (tabel 1)
Riwayat anamnesa : cari petunjuk melalui heteroanamnesa kepada keluarga pasien,
teman, informasi lain dari petugas ambulan atau paramedic yang berada langsung
pada tempat kejadian.
Pemeriksaan : pemeriksaan fisik eksternal singkat untuk mencari tanda kecacatan
yang terjadi pada berbagai proses penyakit. Pemeriksaan dari kepala hingga ujung
kaki tetap penting, namun lebih difokuskan pada pencarian gejala neurologik.
Disposisi
MRS-kan seluruh pasien AMS. Masukkan pasien yang diintubasi atau dengan
keadaan hemodinamik yang tidak stabil ke dalam ICU/ setidaknyaRuang
intermediat .