Anda di halaman 1dari 8

Nama : Meilinda Nur Editasari K

NIM : 2010/296827/KU/13686
Prodi : Gizi Kesehatan

Tokoh-tokoh geopolitik dan pemikirannya

Geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan politik berasal
dari bahasa Yunani yaitu politeia. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
dan teia artinya urusan. Geopolitik biasa juga disebut dengan wawasan nusantara. Semula
geopolitik adalah ilmu bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu negara,
namun berkembang menjadi ajaran yang melegitimasikan hukum ekspansi suatu negara.
Hal ini tidak terlepas dari pemikiran para tokoh geopolitik berikut:

1. Friedrich Ratzel (1844-1904)

“People could not escape their geography”

Teori ruang yang dalam konsepsinya dipenaruhi oleh ahli biologi Charles Darwin.
Pokok-pokok ajarannya adalah
a. Dapat dianalogikan dengan pertumbuhan organism yang memerlukan ruang hidup
melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup, menyusut dan mati.
b. Suatu bangsa dalam mempetahankan kelangsungungan hidupnya tidak terlepas dari
hukum alam.
c. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhan dukungan akan sumber
daya alam.
d. Ekonomi, perdagangan, perindustrian/produksi harus diimbangi dengan pemekaran
wilayah.
e. Batas-batas suatu Negara pada hakikatnya bersifat sementara.
f. Ilmu bumi politik berdasarkan ajaran Ratzel tersebut menimbulkan dua aliran yaitu
kekuatan di darat dan di laut.

Ratzel adalah pendiri sekolah Jerman Geopolitik yang mana karya terpentingnya
muncul di tahun 1890-an. Ratzel mencoba menghubungkan teori Darwin tentang
perjuangan bertahan hidup (eksistensi) dengan perjuangan geopolitik terhadap ruang
melalui sebuah teori organik kenegaraan. Negara sama sekali tidak statis, dia selalu
berkembang dengan natural, dan border tak lebih hanya sebuah kulit yang dapat meluruh.
Itulah mengapa ia memperkenalkan “lebensraum” (living space) di 1897 sebagai sebuah
imperatif bagi politik Jerman. “Ada di dalam planet kecil ini,” tulisnya, “tempat yang
cukup hanya untuk satu negara yang besar.”

Ratzel juga seorang determinis. Ia percaya bahwa tanah “membentuk” orang yang
tinggal di atasnya dan menciptakan kepentingan bersama, kebutuhan dan lain sebagainya
yang akan menjurus dalam terbentuknya sebuah “bangsa”. Pemikiran ini ia dapatkan
ketika ia mengunjungi Amerika Serikat pada 1890. Ia dikejutkan oleh kebaikan dan
vitality dari beragamnya etnik yang tinggal di AS. Maka ia menyimpulkan bahwa apa
yang sesungguhnya “mengikat” seseorang sebagai sebuah bangsa bukanlah ikatan
genetis, melainkan tanah dan ruang spesifik tempat mereka tinggal.

Sebagaimana seperti ahli geografi politik lainnya, ia fokus pada kenegaraan atau
kebangsaan. Menurutnya negara sebagaimana makhluk hidup yang lahir, tumbuh, dan
juga dewasa, ia juga dapat mati. Maka sebagai sebuah organisme, bangsa juga
membutuhkan tanah, ruang hidup untuk bertahan. Kendati pemikiran ini banyak menarik,
Ratzel sendiri tidak mendefiniskannya dengan pasti.

Sementara itu sedang merebaknya pemikiran bahwa Jerman sedang mengalami


overcrowded dan mulai menyebar. Kosekuensinya terjadi migrasi dari daerah agrikultur
ke daerah kota yang berdampak sangat buruk terhadap kelangsungan hidup agrarian yang
merupakan sumber sesungguhnya dari kebudayaan, vitalitas, dan kekuatan bangsa
Jerman. Dampak buruk lainnya adalah banyak orang yang bermigrasi ke negara lain
(khususnya Amerika Serikat), berasimilasi dan kemudian “hilang” dari tanah airnya.

Mengenai Lebensraum, Ratzel menegaskan pada sisi kolonis ketimbang sebuah


pengembangan ke Eropa Timur. Lagipula, ia menolak adanya penyatuan seluruh Jerman
hanya karena alasan bahwa mereka adalah orang Jerman. Maka merupakan sebuah
pemahaman berlebih ketika kelompok nasionalis ‘Greater Germany’ merasa bahwa area
manapun dimana terdapat orang Jerman sudah seharusnya untuk masuk bagian dalam
negara Jerman. Namun, bagaimanapun, istilah lebensraum telah diadopsi oleh kelompok
rasis dan diberi makna yang berbeda dari yang ia maksudkan.

2. Rudolfh Kjellen (1864-1922)


“ The state as an organism”
menegaskan bahwa Negara adalah organisme yang dianggap prinsip dasar. Esensi
ajarannya adalah sebagai berikut:
a. Negara merupakan satuan biologis.
b. Negara merupakan suatu system politik.
c. Negara tidak harus bergantung pada pembekalan luar.
Teori Kekuatan : behwa negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta
sebagai satuan biologis yang memiliki intelektualitas. Dengan kekuatan yang dimiliki ia
mampu mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya dapat ber-swasembada.
(Darwinisme Sosial)
3. Karl Haushover (1869 – 1946)

“At last, there is the hope of survival against the Anaconda policy of the Western
democracies.”

Teori Pan Regional – empat kawasan benua : untuk menjadi jaya, bangsa harus
mampu menguasai benua-benua di dunia yang dibagi atas empat kawasan benua dan
masing-masing dimpimpin satu bangsa (Pan Amerika, Asia Timur, Rusia India, Eropa
Afrika).
Ajaran Karl Haushofer (Jerman 1869-1946) adalah ajaran yang condong
mengajarkan peperangan antara sesama umat manusia di mana ia beranggapan bahwa
perang adalah bapak dari segala hal untuk kejayaan suatu bangsa dan negara. Berikut ini
adalah arti definisi / pengertian dari inti ajaran Karl Haushofer menurut kaum geopolitik :

1. LEBENSRAUM (Ruang Hidup), Lebensraum adalah hak suatu bangsa atas ruang
hidup untuk dapat menjamin kesejahteraan dan keamanannya. Berdasarkan kaum
geopolitik Jerman negara besar berhak berkembang dan memakan negara yang kecil
yang dari dulu telah ditakdirkan untuk mati.
2. AUTARKI (Swasembada), Autarki adalah cita-cita untuk memenuhi kebutuhan
sendiri. Kaum geopolitik jerman menganggap bahwa negara yang besar dapat
mengambil dan mendapatkan kekeyaan sumber alam dari negara yang kecil jika
membutuhkan sumber alam.
3. PAN-REGION, Pan-Region adalah pembagian wilayah-wilayah dunia menjadi
perserikatan wilayah. Dalam setiap pan region memiliki adat dan budaya yang sama.
Dunia internasional dibagi manjadi empat pan region yaitu Pan Amerika, Pan Asia
Timur, Pan Rusia India, Pan Eropa Afrika.
3. Sir Halford Mackinder (1861-1947)
Teorinya merupakan mercusuar bagi para ahli geopolitik dan geostrategic Jerman.
Teorinya dinamakan teori Daerah Jantung (Wawasan Benua). Teori Daerah Jantung
(wawasan benua) : bila ingin menguasai dunia, suatu bangsa harus menguasai daerah
jantung dan untuk itu diperlukan kekuatan darat yang memadai. Daerah jantung terdiri
dari : Rusia, Siberia, Sebagian Mongolia, Daerah bulan sabit dalam (eropa barat, eropa
selatan, timur tengah, asia selatan, asia timur) dan Bulan sabit luar (afrika, australia,
amerika, benua baru).
4. Sir Walter Raleigh* (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914)**
Teori Kekuatan Maritim : *Siapa yang menguasai laut akan menguasai
perdagangan /kekayaan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia. Oleh karena itu ia
harus memiliki armada laut yang kuat. ** Laut untuk kehidupan dan sumber daya banyak
di laut, oleh karena itu harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya. Teori
Kekuatan Maritim yang dicanangkan oleh Raleigh, bertepatan dengan kebangkitan
armada Inggris dan Belanda yang ditandai dengan kemajuan teknologi perkapalan dan
pelabuhan serta semangat perdagangan yang tidak lagi mencari emas dan sutera di Timur
semata-mata (Simbolon, 1995: 425). Pada masa ini pula lahir tentang pemikiran hukum
laut internesional yang berlaku sampai tahun 1994 (setelah UNCLOS 1982 disetujui
melalui SU PBB). Menurut Sir W.Raleigh: Siapa yang kuasai laut akan kuasai
perdagangan dunia/kekayaan dunia dan akhirnya menguasai dunia, oleh karena itu harus
memiliki armada laut yang kuat. Sebagai tindak lanjut maka Inggris berusaha menguasai
pantai-pantai benua, paling tidak menyewanya. Sedangkan Alfred T.Mahan: Laut untuk
kehidupan, sumber daya alam banyak terdapat di laut, oleh karena harus dibangun
armada laut yang kuat untuk menjaganya.
5. Giulio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1989-1936)
Mengatakan bahwa kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang
lawan serta kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara. Awal abad XX
merupakan kebangkitan ilmu pengetahuan penerbangan. Kedua orang ini mencita-citakan
berdirinya Angkatan Udara. Sehingga dalam teorinya, menyebutkan bahwa kekuatan
udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta kemenangan akhir ditentukan
oleh kekuatan udara.
6. Nicholas J. Spijkman (1893-1943)
Teori Daerah Batas : penguasaan daerah jantung harus ada akses ke laut dan
hendaknya menguasai pantai sepanjang Eurasia. Teori ini dipengaruhi oleh Mackinder
dan Haushoffer, terutama dalam membagi daerah. Dalam teorinya tersirat bahwa:
(a) Dunia menurutnya terbagi 4 daerah, yaitu: Daerah Jantung (Heartland) Bulan Sabit
Dalam (Rimland), Bulan Sabit Luar dan Dunia Baru (Benua Amerika)
(b) Menggunakan kombinasi kekuatan darat, laut dan udara untuk kuasai dunia, (c)
Daerah Rimland akan lebih besar pengaruhnya dalam percaturan politik dunia daripada
daerah jantung
(d) Wilayah Amerika yang paling ideal dan menjadi negara terkuat.
7. Kenichi Ohmae
Dalam bukunya yang terkenal Bordelles World (1991) dan The End Of Nations
State ( 1995 ) mengatakan bahwa dalam perkembangan masyarakat global batas– batas
wilayah Negara dalam geografi dan politik relative masih tetap, tetapi dalam kehidupan
suatu Negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global yang berupa informasi.
8. Alfreid Thayer Mahan ( 1840 – 1914 )
Amerika Serikat dapat menjadi Negara adidaya dengan mengembangkan industry
maritim modern yang akan menghasilkan armada dagang untuk melancarkan
perdagangan Amerika Serikat seluruh dunia dan sekaligus membangun armada perang
untuk melindunginya.
10. Alexander P. De Seversky
Mengemukakan bahwa kekuatan dan kekuasaan dunia kemudian hari akan sangat
ditentukan oleh kekuatan pesawat pengebom angkatan udara masing – masing Negara.
11. James Burnham (1905-1987)

“…the only alternative to the communist World Empire is an American Empire”

Meskipun referensi eksplisit geopolitik jarang sekali di akhir 1940 sampai 1970,
merupakan sebuah pengecualian bagi karya James Burnham. Burnham berperan penting
dalam pengembangan geopolitik antikomunisme di era Perang Dingan. Karyanya The
Struggle for the World (1947) digunakan sebagai studi rahasia bagi Office of Strategic
Services (kemudian CIA) di tahun 1944 dan kemudian digunakan oleh delegasi AS dalam
konferensi Yalta. Ia berujar, “sebuah aksioma geopolitik yang bilamana sebuah kekuatan
berhasil mengorganisir Heartland (Eurasia) dan barier terluarnya, kekuatan tersebut akan
benar-benar mengontrol dunia”. Mengikuti Mackinder, Burnharm mengklaim Uni Soviet
merupakan kekuatan Heartland pertama yang besar, dengan luas wilayah, populasi yang
terorganisir secara politis, itu merupakan ancaman bagi seluruh dunia. Dan satu-satunya
alternatif bagi kerajaan dunia komunis hanyalah kerajaan Amerika (kendati Amerika
sendiri menolak disebut sebagai kerajaan).

12. Bangsa Indonesia


Geopolitik: wawasan bangsa Indonesia tersirat melalui UUD 1945 antara lain.
(a) Ruang hidup bangsa terbatas diakui internasional
(b) Setiap bangsa sama derajatnya, berkewajiban menjaga perdamaian dunia
(c) Kekuatan bangsa untuk mempertahankan eksistensi dan kemakmuran
rakyat.

Perbedaan Ilmu Bumi Politik Dengan Geopolitik


Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti

bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti

kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara dan teia yang berarti urusan

(politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa.


Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud

kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik

(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau

territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan

berdampak langsung kepada sistem politik suatu negara. Sebaliknya, politik negara

itu secara langsung akan berdampak pada geografi negara yang bersangkutan.

Geopolitik bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi,

kondisi, atau konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan

karakteristik geografi suatu negara.

Ilmu Bumi Politik

Ilmu bumi politik adalah ilmu yang mempelajari tentang faktor-faktor geografi,

seperti perbatasan strategis, desakan penduduk, dan daerah pengaruh mempengaruhi

politik. Montesquie, seorang sarjana Perancis, untuk pertama kali membahas bagaimana

faktor-faktor ilmu bumi mempengaruhi konstelasi politik suatu Negara. Dalam masa

sebelum Perang Dunia II suatu cabang ilmu bumi mendapat perhatian besar, yaitu

Geopolitik atau Geopolitics, yang biasa dihubungkan dengan seorang Swedia bernama

Rudolf Kjellen (1864-1933). Ia menganggap bahwa di samping faktor ekonomi dan

antropologis ilmu bumi mempengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat dan

karena itu mutlak harus diperhitungkan dalam menyusun politik luar negeri dan politik

nasional. Dengan kekalahan Nazi Jerman yang banyak memakai argumentasi berdasarkan

geopolitik (seperti faktor ras, Lebensraum, faktor ekonomi dan sosial) untuk politik

exspansinya, geopolitik kurang mengalami perkembangan.


Perbedaan paling mendasarnya adalah ilmu bumi politik memandang fenomena

geografi dari kacamata politik (F. Ratzel). Sebaliknya Rudolph Kjellen memandang

fenomena politik dari kacamata geografi dan menyebutnya geographical politic yang

kemudian disingkat menjadi geopolitik.

Anda mungkin juga menyukai