Anda di halaman 1dari 13

`BAB III

PLASENTA PREVIA

I. PENGERTIAN
Plasenta Previa adalah implantasi plasenta rendah, yaitu pada segmen
bawah rahim dan menutup sebagian atau seluruh ostium uteri
internum.

II. JENIS
1. Plasenta previa totalis
Plasenta menutupi seluruh OUI
2. Plasenta previa parsialis
Plasenta menutupi sebagian OUI
3. Plasenta previa marginalis
Plasenta mencapai pinggir permukaan 0,5 cm / kurang
4. Plasenta letak rendah
Pinggir bawah plasenta terletak lebih dari 0,5 cm / kurang 1,5 cm
dari OUI

III. GEJALA
1. Perdarahan bercak atau ringan dan umumnya berhenti secara
spontan dan sangat tergantung dari jenis plasenta previa dan tanpa
nyeri
2. Perdarahan pervaginam warna merah segar atau bekuan kehitaman
3. Dapat terjadi saat bangun tidur atau saat BAK,aktifitas fisik
4. Uterus : tidak nyeri tekan,lunak (tanda khas)
5. Bayi : bagian terendah belum masuk PAP,kelainan letak,BJA
normal
6. VT : teraba jaringan plasenta (lunak)
7. Anemia dan syok sesuai dengan perdarahan yang terlihat
8. Pemeriksaan USG : tampak plasenta menutup OUI
IV. FAKTOR RESIKO
1. Riwayat plasenta previa sebelumnya
2. Riwayat SC sebelumnya
3. Usia > 35 tahun
4. Multi paritas

V. PEMERIKSAAN
1. Tidak dianjurkan pemeriksaan dalam kecuali di PDMO
2. Inspeculo secara hati-hati menentukan perdarahan dari mana
asalnya (servitis,polip,keganasan,laserasi atau trauma)
3. Ultrasonografi menentukan implantasi atau jarak tepi plasenta
terhadap ostium bila jarak tepi kurang 5 cm plasenta letak rendah
dan usia kehamilan

VI. PENATALAKSAAN
1. Perbaiki kekurangan cairan atau darah dengan infuse NaCl 0,9%
atau RL
2. Lakukan penilaian jumlah darah
 Jika perdarahan banyak dan berlangsung terus,persiapkan
SC tanpa memperhitungkan usia kehamilan
 Jika perdarahan sedikit atau sedikit dan fetus hidup tetapi
prematur pertimbangkan terapi ekspetatif sampai persalinan
atau terjadi perdarahan banyak
Terapi Ekspektatif :
Tujuan supaya janin tidak terlahir premature dan upaya diagnosis
dilakukan secara invasive
Syarat :
 Kehamilam preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian
berhenti
 Belum ada tanda inpartu,keadan umum ibu cukup baik (Hb
dalam batas normal)
 Janin masih hidup
 Rawat inap,tirah baring dan berikan AB Profilaksis
 Pemeriksaan USG
 Perbaiki anemia dengan Sulfat Ferosus atau Ferosus Fumarat
per oral 60 mg selama 1 bulan
 Jika perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37
minggu masih lama pasien dapat rawat jalan dengan
pengawsan
 Jika perdarahan berulang pertimbangkan manfaat dan resiko
ibu dan janin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut
dibandingkan dengan terminasi kehamilan
Terapi Aktif
1. Rencanakan terminasi kehamilan jika:
 Janin matur
 Janin mati/menderita anomaly atau keadaan yang mengurangi
kelangsungan hidupnya
2. Jika terdapat plasenta letak rendah dan perdarahan yang terjadi
sangat sedikit,persalinan pervaginam masih mungkin,jika tidak
dilakukan SC
3. Jika persalinan dengan SC dan trjadi perdarahan dari tempat
plasenta:
 Jahit tempat perdarahan dengan benang
 Pasang infuse oksitosin 10 unit NaCl atau RL dengan
kecepatan 60 tetes
4. Jika perdarahan terjadi pasca persalinan,segera lakuakn
penanganan yang sesuai (ligasi arteri atau histerektomi)

ETIOLOGI
Bahwasannya vaskularisasi yang berkurang,atau perubahan atrofi pada desidua
akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan placenta previa. Frekuensi
placenta previa pada primi gravida yang berumur > 35 tahun kira-kira 10 kali
lebih sering dibandingkan dengan primi gravida yang berumur < 25 tahun. Pada
grande multi para yang berumur > 35 tahun kira-kira 4 kali lebih sering di
bandingkan dengan grande multi para yang berumur < 25 tahun.

DIAGNOSIS
Pada setiap perdarahan antepartum,pertama kali harus dicurigai bahwa
penyebabnya yaitu placenta previa sampai kemudian dugaan itu salah.
Anamnesa .Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung
tanpa nyeri,tanpa alasan ,terutama pada multi gravida banyaknya perdarahan tidak
dapat dinilai dari anamnesis melainkan dari pemeriksaan hematokrit.
Pemeriksaan luar. Bagian terbawah janin biasanya belum masuk PAP,apabila
presentasi kepala biasanya biasanya kepalanya masih terapung diatas PAP atau
mengolak ke samping dan sukar didorong kedalam PAP. Tidak jarang terdapat
kelainan letak janin,seperti letak lintang atau letak sungsang.
Pemeriksaan in speculo. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah
perdarahan berasal dari OUE atau dari kelainan serviks dan vagina,seperti erosion
porsionis uteri,karsinoma porsinis uteri,polipus serviks uteri,varieces vulva dan
trauma. Apabila perdarahan berasal dari OUE,adanya plasenta previa harus
dicurigai.
Penentuan letak plasenta tidak langsung. Penentuan letak plasenta secara tidak
langsung dapat dilakukan dengan radiografi,radiosotopi dan ultrasonografi.
Ultrasonografi. Penentuan letak plasenta dengan cara ini ternyata sangat
tepat,tidak menimbulkan bahaya radiasi pada ibu dan janinnya dan tidak
menimbulkan rasa nyeri.
Penentuan letak plasenta secara langsung. Pemeriksaan sangat berbahaya kaena
dapat menimbulkan perdarahan banyak.
Perabaan fornices. Pemeriksaan ini hanya bermakna apabila janin dalam
presentasi kepala.
Pemeriksaan melalui kanalis sevikalis. Apabila kanalis servikalis telah
terbuka,perlahan-lahan jari telunjuk dimasukkan ke dalam kanalis servikalis
dengan tujuan kalau meraba kotiledon.
PROGNOSIS
Dengan penanggulangan yang baik seharusnya kematian ibu karena plasenta
previa rendah sekali,atau tidak sama sekali. Sejak diperkenalkannya penanganan
pasif pada tahun 1945,kematian perinatal berangsur-angsur dapat diperbaiki.
Walaupun demikian,hingga kini kematian perinatal yang disebabkan prematuritas
tetap memegang peranan utama.
Penanganan pasif maupun aktif memerlukan fasilitas tertentu,yang
dicukupi pada banyak tempat. Tindakan-tindakan ini sekurang-kurangnya masih
dianggap penting untuk menghentikan perdarahan dimana fasilitas SC belum ada.
Dengan demikian tindakan-tindakan itu lebih banyak ditujukan demi keselamatan
ibu dari pada janinnya.
BAB IV
TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN
Tanggal : 22 Mei 2008
Jam : 10.00 wib
Tempat : BPS “W”

1. Biodata
Nama ibu : Ny “S” Nama Suami : Tn “A”
Umur : 30 tahun Umur : 36 tahun
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku/Bangsa : Madura/Indo Suku/Bangsa : Madura/Indo
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Bancaran Alamat : Bancaran

2. DATA SUBYEKTIF
1. Keluhan utama
Ibu mengatakan hamil yang pertama, usia kehamilan 9 bulan, datang
ke BPS untuk memeriksakan kehamilannya dan ibu ingin
mengetahui kondisi janinnya.
Ibu mengatakan keluar darah merah segar dari kemaluannya tidak
disertai nyeri perut
2. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit ibu
- Ibu tidak pernah menderita penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis maupun HIV/AIDS.
- Ibu tidak pernah menderita penyakit kronis
seperti jantung, TBC, dan DM.
- Ibu tidak pernah menderita penyakit menurun
seperti asma, DM dan hipertensi.
b. Riwayat penyakit keluarga
- Dalam keluarga ibu ada yang menderita
penyakit menular yaitu hepatitis.
- Dalam keluarga ibu ada yang menderita
penyakit menurun yaitu DM.
- Dalam keluarga tidak ada yang menderita
penyakit kronis seperti jantung,hipertensi, dan TBC.
3. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus/lama : 28 hari/7 hari
Jumlah/warna : - Hari 1 warna coklat, ganti pembalut 2x/hari
- Hari 2-3 warna merah, ganti pembalut 3x/hari
Dysminorhoe : Tidak
Flour albus : 2 hari setelah menstruasi
HPHT : 14 September 2007
HPL : 21 Juni 2008
4. Riwayat kehamilan sekarang
GIPOOOOO
Usia kehamilan : 39 Minggu
ANC : Tempat : BPS
Keberapa kali : Sering
Imunisasi TT :2x
Terapi : Fe, Calk.
Keluhan hamil muda : Mual dan lemas
Keluhan hamil tua : Keluar darah merah segar
Gerakan anak dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan.
5. Riwayat perkawinan
Status kawin : 1 kali
Lama : 4 tahun
Usia saat kawin : 26 tahun
6. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas Ket
Suam Hami UK Jenis Penolong Tempat JK A- BB/TB Penyulit Masalah Laktas
i l Persalinan Bersalin S i
I Hami 39 - - - - - - - - - Hamil
l mingg
ini u ini

7. Riwayat KB
Jenis : pil
Lama : 4 bulan
Keluhan : -
8. Riwayat sosial spiritual
- Ibu, suami dan keluarga sangat mengharapkan
kehamilan ini.
- Ibu merasa senang dengan kehamilannya dan
merencanakan melahirkan di rumah sakit.
- Pengambil keputusan dalam keluarga adalah
suami.
9. Pola aktivitas sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum hamil : Ibu makan 3x sehari, porsi cukup, sayur-sayuran,
lauk pauk dan nasi. Minum air putih + 6-7 gelas
perhari.
Selama hamil : Ibu makan 4x sehari, porsi sedikit-sedikit, sayur-
sayuran, lauk-pauk dan nasi. Minum air putih +7-8
gelas/hari.
b. Eliminasi
Sebelum hamil : BAK 4-5x, BAB 1xsehari, tidak ada keluhan.
Selama hamil : BAK lebih sering 5-6xsehari,BAB 1xsehari,tidak
ada keluhan.
c. Personal hiegiene
Sebelum hamil : Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian, celana dalam,
setiap kali mandi dan gosok gigi 3x sehari.
Selama hamil : Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian, ganti celana
dalam setiap kali mandi atau jika merasa lembab
d. Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu melakukan pekerjaan sebagai ibu rumah
tangga.
Selama hamil : Ibu melakukan aktivitas sebagai ibu rumah tangga.
e. Hubungan seksual
Sebelum hamil : Tidak ada keluhan
Selama hamil : Tidak ada keluhan

3. DATA OBYEKTIF
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Pemeriksaan TTV
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 100x /menit
Suhu : 36,5 C
Anthropometri
Sebelum hamil Selama hamil
BB 63 kg 67 kg
TB I63 cm 163 cm
LILA - 28 cm

2. Pemeriksaan khusus
- Inspeksi
Kepala : Bersih, tidak ada benjolan abnormal,penyebaran
rambut merata
Muka : Tidak pucat, tidak oedema.
Mata : Simetris, conjunctiva tidak pucat, sklera tidak
kuning.
Hidung : Simetris, bersih tidak da sekret, tidak ada polip.
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada serumen.
Mulut : Bibir tidak stomatitis, tidak pucat, gigi tidak caries,
gusi tidak epulis.
Mammae : Simetris, bersih, papilla menonjol,hyperpigmentasi
pada areola dan papilla.

Abdoment : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra,


terdapat striae albicans dan striae lividae.
Genetalia : Tampak perdarahan pervaginam
Ekstremitas : Atas : Simetris, tidak ada oedema, tidak pucat.
Bawah : Simetris, tidak ada oedema, tidak varices.
- Palpasi
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limphe dan
kelenjar tiroid, serta tidak ada bendungan vena
jugularis.
Axila : Tidak ada pembesaran kelenjar limphe.
Mammae : Tidak ada benjolan yang abnormal, kolostrum (+)
Abdomen :
- Leopold I : TFU 3 jari bawah Px
- Leopold II : Teraba punggung kiri (PUKI)
- Leopold III : Teraba kepala belum masuk PAP U
- Leopold IV : -
- Auscultasi
DJJ 11-12-11 (136x/ menit)
- Perkusi
Reflek patella kanan/kiri +/+
- Data penunjang
USG tanggal 21 Mei 2008 dengan usia kehamilan 39 minggu

II. INTERPRETASI DATA DASAR


Dx :G1P00000 Placenta Previa
Ds : - Ibu mengatakan umur kehamilan 9 bulan
- Ibu mengatakan hamil yang pertama
- Ibu mengatakan keluar darah merah segar dari
kemaluannya,tidak disertai nyeri perut
- Ditemukan faktor resiko
Do : Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV
- TD : 120/70 mmHg
- Nadi : 100 x/menit
- BB : 67 kg
- Suhu : 36 C
Pemeriksaan fisik
Mata : Conjungtiva anemis
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, terdapat linea nigra,
striae albicans dan striae lividae.
Genetalia : Tampak perdarahan pervaginam
(warna darah merah segar)
• Palpasi
Uterus : Tidak nyeri tekan dan lunak
Leopold : Bagian terendah janin belum masuk
PAP,kelainan letak janin
• Auscultasi
DJJ:11-12-11 x/menit (136 x/menit)
• Data penunjang
Pemeriksaan Hb : Anemia
Pemeriksaan USG : Tampak placenta menutupi OUI

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Syok Hypovolemik
Syok Neurogenik

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


Rujuk

V. INTERVENSI
1. Perbaiki keadaan umum ibu
Rasional : Mengurangi kecemasan yang dialami ibu
2. Beri penjelasan pada ibu tentang keadaan diri dan janinnya
Rasional : Mengurangi kecemasan ibu tentang keadaan ibu dan
janinnya
3. Kolaborasi dengan dokter untuk tindakan selanjutnya
Rasional : Untuk mendapatkan pengobatan yang lebih tepat
4. Observasi keadaan ibu dan janin
Rasional : Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan ibu dan
janin
5. Lakukan tirah baring
Rasional : Untuk memulihkan kondisi ibu
6. Bantu ibu untuk memenuhi kebutuhannya
Rasional : Untuk menambah tenaga ibu
7. Persiapkan ibu dan keluarga akan rencana tindakan
Rasional : Untuk melakukan persiapan sebelum tindakan dilakukan

VI. IMPLEMENTASI
1. Memperbaiki keadaan umum ibu
2. Memberi penjelasan pada ibu tentang keadaan ibu dan janinnya
3. Mengadakan kolaborasi dengan dokter untuk tindakan selanjunya
4. Mengobservasi keadaan ibu dan janin
5. Melakukan tirah baring
6. Membantu ibu untuk memenuhi kebutuhannya
7. Mempersiapkan ibu dan keluarga akan rencana tindakan

VII.EVALUASI
Tanggal : 22 Juli 2008
Pukul : 12.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai