DISUSUN OLEH:
RIRIN AOENG S. POETRI
NIM: 13.032
ASUHAN KEBIDANAN I
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY A G2 P1 A0 HAMIL 34 MINGGU
DENGAN PRESENTASI BOKONG DI PUSKESMAS REMU KOTA
SORONG
Pembimbing Klinik
Rosnawati, A.Md
DISUSUN OLEH:
RIRIN AOENG S. POETRI (NIM:13.032)
LEMBAR PERSETUJUAN
NIP. 197403051993012001
NIP. 196903171993012002
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat sehingga ASKEB yang berjudul Asuhan
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..
ii
iii
iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1
1.2
Rumusan Masalah
1.3
1.4
Manfaat Kasus .
2.2
Prevalensi ....
2.3
Patofisiologi .
2.4
Etiologi .
2.5
Diagnosis .
2.6
2.7
2.8
2.9
11
2.11 Penatalaksanaan
11
13
13
18
Pengkajian ....
28
3.2
36
Kesenjangan .........
BAB V. PENUTUP
44
5.1
Kesimpulan ..
45
5.2
Saran ........
45
vii
BAB I
PENDAHULUAN
10
11
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.2 Prevalensi
Kejadian
presentasi
bokong
ditemukan
sekitar
3-4%
dari
12
2.3 Patofisiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu,
jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga memungkinkan janin
bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri
dalam presentasi kepala, letak sungsang atau letak lintang
Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah
air ketuban relatif berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai terlipat
lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa untuk menempati ruang
yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada ruangan yang lebih
kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti mengapa
pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih tinggi,
sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan
dalam presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak seperti itu. Sebagian
dari mereka berada dalam posisi sungsang
2.4 Etiologi
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin terhadap
ruangan didalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang lebih 32 minggu,
jumlah air ketuban relative lebih banyak, sehingga memungkinkan janin
bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin dapat menempatkan diri
dalam presentasi kepala, letak sungsang, ataupun letak lintang. Pada
kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh dengan cepat dan jumlah air
ketuban relative berkurang. Karena bokong dengan kedua tungkai yang
terlipat lebih besar daripada kepala, maka bokong dipaksa menempati ruang
yang lebih luas di fundus uteri, sedangkan kepala berada dalam ruangan yang
lebih kecil di segmen bawah uterus. Dengan demikian dapat dimengerti
mengapa pada kehamilan belum cukup bulan, frekuensi letak sungsang lebih
tinggi, sedangkan pada kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar
ditemukan dalam presentasi kepala. Faktor-faktor lain yang memegang
peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya adalah multiparitas,
hamil kembar, hidramnion, hidrosefalus, plasenta previa, dan panggul
13
2.5 Diagnosis
Diagnosis letak sungsang yaitu pada pemeriksaan luar kepala tidak teraba
di bagian bawah uterus melainkan teraba di fundus uteri.
Kadang-kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan
seolah-olah kepala, tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala.
14
15
harus
di
pertimbangkan
untuk
melakukan
pemeriksaan
kematian
bayi
yang
besar
(Prof.Dr.Ida
Bagus
Gede
Manuaba,SpOG,1998).
16
Letak Bokong Tak Sempurna / lutut Satu atau dua kaki dengan ekstensi
pada
kaki
merupakan
bagian
17
2.10
2.11
Penatalaksanaan
Pada umur kehamilan 28-30 minggu, mencaari kausa daripada letak
sungsang yakni dengan USG; seperti plasenta previa, kelainan congenital,
kehamilan ganda, kelainan uterus. Jika tidak ada kelainan pada hasil USG,
maka dilakukan knee chest position atau dengan versi luar (jika tidak ada
kontraindikasi).
Versi luar sebaiknya dilakukan pada kehamilan 34-38 minggu. Pada
umumnya versi luar sebelum minggu ke 34 belum perlu dilakukan karena
kemungkinan besar janin masih masih dapat memutar sendiri, sedangkan
setelah minggu ke 38 versi luar sulit dilakukan karena janin sudah besar dan
jumlah air ketuban relatif telah berkurang. Sebelum melakukan versi luar
18
diagnosis letak janin haarus pasti sedangkan denyut jantung janin harus
dalam keadaan baik. Kontraindikasi untuk melakukan versi luar; panggul
sempit, perdarahan antepartum, hipertensi, hamil kembar, plasenta previa.
Keberhasilan versi luar 35-86% (rata-rata 58%). Peningkatan keberhasilan
terjadi pada multiparitas, usia kehamilan, jrank breech, letak lintang.
Newman membuat prediksi keberhasilan versi luar berdasarkan penilaian
seperti Bhisop skor (Bhisop-like score).
0
0
3
-3
-3
Posterior
1
1-2
2
-2
-2
Mid
2
3-4
1
1
-1
Anterior
3
5+
0
0
+1, +2
Artinya: Keberhasilan 0% jika nilai <2 dan 100% jika nilai >9.
Kalau versi luar gagal karena penderita menegangkan otot-otot dinding
perut, penggunaan naarkosis dapat dipertimbangkan, tetapi kerugiannya
antara lai: narcosis harus dalam, lepasnya plaasenta karena tidak merasakan
sakit dan digunakan tenaga yang berlebihan, sehingga penggunaan narcosis
dihindari pada versi luar.
19
2.13
20
21
22
c. Cara Muller
Pengeluaran bahu dan tangan secara Muller dilakukan jika dengan
cara Bracht bahu dan tangan tidak bisa lahir.
1) Melahirkan bahu depan terlebih dahulu dengan menarik kedua
kaki dengan cara yang sama seperti klasik, ke arah belakang
kontra lateral dari letak bahu depan.
2) Setelah bahu dan lengan depan lahir dilanjutkan langkah yang
sama untuk melahirkan bahu dan lengan belakang.
d. Cara Lovset (Dilakukan bila ada lengan bayi yang terjungkit di
belakang kepala / nuchal arm)
1) Setelah bokong dan kaki bayi lahir memegang bayi dengan
kedua tangan.
2) Memutar bayi 180o dengan lengan bayi yang terjungkit ke arah
penunjuk jari tangan yang muchal.
3) Memutar kembali 180o ke arah yang berlawanan ke kiri atau ke
kanan beberapa kali hingga kedua bahu dan lengan dilahirkan
secara Klasik atau Muller.
e. Ekstraksi Kaki
Dilakukan bila kala II tidak maju atau tampak gejala kegawatan
ibu-bayi. Keadaan bayi / ibu mengharuskan bayi segera dilahirkan.
1) Tangan kanan masuk secara obstetrik melahirkan bokong,
pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan
fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi
fleksi,tangan yang lain mendorong fundus ke bawah. Setelah
kaki fleksi pergelangan kaki dipegang dengan dua jari dan
dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut.
2) Kedua tangan penolong memegang betis janin, yaitu kedua ibu
jari diletakkan di belakang betis sejajar sumbu panjang paha
dan jari-jari lain di depan betis, kaki ditarik turun ke bawah
sampai pangkal paha lahir.
23
24
memegang
kuda
(Untuk
penolong
kidal
2.14
A. Pengkajian
25
1. Data Subjektif
a. Identitas
Berisi data klien, suami yang terdiri dari nama, umur, agama,
suku,
bangsa,
pendidikan,
pekerjaan,
alamat
lengkap,
penghasilan.
Anamnesa : pada tanggal berapa dan pukul berapa pemerikaan di
lakukan.
b. Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga dating untuk periksa.
c. Keluhan Utama
Apakah penderita dating untuk pemeriksaan kehamilan rutin.
Atau ada keluhan seperti perdarahan, nyeri kepala, dan lain-lain.
d. Riwayat Obstetri
Berisi riwayat kehamilan sekarang, riwayat haid, serta riwayat
kehamilan, nifas, dan persalinan yang lalu.
e. Riwayat Ginekologi
f. Riwayat KB
Pernah ikut KB atau tidak, apa macamnya, ada keluhan atau tidak,
setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.
g. Riwayat Penyakit yang Lalu
Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang
diderita, dan mendapat pengobatan yang pernah atau sedang
dilakukan. Penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya
penyakit-penyakit yang menyertai dan dapat mempengaruhi
kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu yang lemah pada
waktu kehamilan dan setelah melahirkan. Penyakit tersebut antara
lain: jantung, diabetes mellitus, anemia, hipertensi essensial,
gonorrea, TBC, asma, dan lain-lain.
h. Riwayat Kesehatan Sekarang
i. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
26
pertumbuhannya
sehingga
jika
hamil
berisiko
mengetahui
keadaan
psikologis
ibu
terhadap
27
meningkatkan
perfusi
interin
dan
oksigenasi
28
tidak
hanya
membersihkan
kulit
tetapi
minum
merupakan
alcohol,
kebiasaan
dan
yang
kecanduan
secara
narkotika
langsung
dapat
29
2. Data Objektif
a. Kesadaran
c. Tanda-tanda Vital
Nadi
: 60-80 x/menit
Jika denyut nadi ibu >100 x/menit mungkin ibu
mengalami salah satu atau lebih keluhan sebagai
berikut:
Perdarahan hebat
Anemia
30
Gangguan thyroid
Gangguan jantung
Penggunaan obat
Suhu
Tensi
: 90/60-140/90 mmHg
Respirasi
d. Kepala
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
vena
jugularis
atau
tidak,
ada
31
e. Thorax
Dada
Mamae
Paru-paru
Jantung
f. Abdomen
Inspeksi
pembesaran
rahim
menimbulkan
: Leopold I
PAP,
divergen
atau
g. Genitalia Luar
32
ketuban,
presentasi,
dan
penurunan kepala.
i. Ekstremitas (tangan dan kaki)
diperiksa
refleks
pasien
kekurangan vitamin B1
j. Kulit : diperiksa warna dan turgor.
k. Data penunjang (Laboratorium)
Dilakukan
pemeriksaan
urine
(protein,
reduksi,
urobilin,
pap
smear,
dan
pemeriksaan
lain-lain
bila
diperlukan.
C. Kebutuhan
Mengidentifikasi apa-apa yang dibutuhkan oleh ibu hamil setelah
mengetahui diagnosa kehamilannya.
33
F. Intervensi
Dilakukan sesuai dengan kasus yang perlu diberikan pada pasien.
G. Implementasi
Sebagai tindak lanjut atau penatalaksanaan berdasarkan pada intervensi.
H. Evaluasi
Pengkajian terakhir untuk menilai hasil dari asuhan kebidanan yang
diberikan.
34
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
Hari/Tanggal
: 10 April 2014
Pukul
: 12.00 WIT
Tempat Pengkajian
: Puskesmas Remu
Jl. Selat Kabu No.1 Remu Selatan
A. Data Subjektif
1. Identitas
ISTRI
SUAMI
Nama
: Ny. A
Tn. J
Umur
: 22 th
37 th
Suku
: Kaimana
Serui
Agama
: Kristen Protestan
Kristen Protestan
Pendidikan
: Sarjana (S1)
SMA
Pekerjaan
: IRT
Porter Bandara
Alamat
No Tlp
: 082399246419
-
3. Keluhan Utama
Ibu mengeluh cepat lelah.
4. Riwayat Obstetri
a. Riwayat Kehamilan Sekarang : G2 P1 A0
1) HPHT
: 15 Agustus 2013
2) Gerakan Janin
3) Imunisasi TT
: 3 kali
35
4) Trimester I
ANC
: 1x di bidan
Keluhan
Terapi
Anjuran
: - Banyak istirahat
-
5) Trimester II
ANC
: 3X di bidan
Keluhan
Terapi
: Tablet Fe 1X1/hari
Anjuran
6) Trimester III
ANC
: 1X di bidan
Keluhan
Terapi
Anjuran
b. Riwayat Haid
1) Menarche
: 12 tahun
2) Siklus
: 28 hari
3) Lamanya
: 6-7 hari
4) Banyaknya
5) Desmenorhoe
: Negatif (-)
6) Sifat Darah
7) Teratur/tidak
: Teratur
8) Keputihan
: Ada
9) HPHT
: 15 Agustus 2013
10) TP
: 22 Mei 2014
36
Hamil
Ke
Tgl
Partus
Usia
Kehamilan
Jenis
Partus
Penolong
27 Januari
2011
40 minggu
spontan
Bidan
Penyulit
Kehamilan
&
Persalinan
Tidak ada
Anak
JK
P
BB
(gr)
3300
Nifas
PB
cm
49
ASI
Penyulit
baik
Tidak
ada
5. Riwayat Ginekologi
a. Infertilitas
: Negatif (-)
b. Massa
: Tidak ada
c. Penyakit
: Tidak ada
d. Operasi
: Tidak ada
6. Riwayat KB
a. Kontrasepsi yang dipakai
: KB suntik 3 bulan
b. Keluhan
: Tidak ada
: Tidak ada
d. Lamanya pemakaian
e. Alasan berhenti
: Tidak ada
37
: 1 kali
: 18 tahun
Lama Pernikahan
: 4 tahun
Jumlah Anak
: 1 (satu)
- Minum
Frekuensi
Sebelum Hamil
Saat Hamil
Baik
3 piring per hari
Nasi, lauk, sayur, dan
buah
Tidak ada.
Menurun
2 piring per hari
Nasi, lauk, sayur, dan
buah
Susah makan karena
tidak ada nafsu makan,
Baik
+ 2 liter per hari atau 9
gelas per hari
Baik
+ 2 liter per hari atau 9
gelas per hari
38
Air putih
Tidak ada
Baik
3-4 kali per hari
Kuning jernih
Khas urine
Tidak ada
Meningkat
6-7 kali per hari
Kuning jernih
Khas urine
Tidak ada
Baik
Baik
- Tidur malam
- Keluhan
Aktivitas
- Di dalam rumah
Tidak ada
Tidak ada
Mengerjakan aktivitas
sebagai ibu rumah
tangga
Mengerjakan aktivitas
sebagai ibu rumah
tangga
- Di luar rumah
Jalan-jalan
Jalan-jalan
- Keluhan
Jenis
Keluhan
Eliminasi
- Buang air kecil (BAK)
Frekuensi
Warna
Bau
Keluhan
Personal Hygiene
- Mandi
- Gosok gigi
39
- Keramas
- Keluhan
Seksual
Kebiasaan Hidup
Tidak ada
1x/minggu
Tidak ada
Tidak ada
2x/minggu
Tidak ada
Dukungan Keluarga
Masalah
: Tidak ada
B. Data Objektif
1. Kesadaran
() Komposmentis
(-) Somnolent
(-) Sopor
(-) Sopor komatus
(-) Komatus
: 24 cm
3. Tanda-tanda Vital
Nadi
: 78x/menit
Suhu
: 37o C
TD
: 110/60 mmHg
Respirasi : 24x/menit
4. Kepala
Rambut
Wajah
40
: Bentuk
: simetris
Konjungtiva
: pucat
Sklera
: tidak ikterik
Pengelihatan
: Baik
Keadaan
: bersih
Kelopak mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
: KGB
Kelenjar tyroid
Vena Jugularis
5. Thorax
Dada
: Bentuk simetris
: Ya ()
Tidak ( )
Mamae
: Bentuk simetris
: Ya ()
Tidak ( )
Puting susu
Benjolan
Ekskresi
6. Abdomen
Inspeksi : Bentuk
: Simetris
Striae
: Tidak ada
41
Linea alba
Palpasi
Posisi janin
Leopold I
Leopold II
: Positif (+)
: Positif, 141x/menit.
7. Genitalia Luar
: Tidak dilakukan
8. Pemeriksaan Dalam
: Tidak dilakukan
: Kaki : Simetris
Tangan: Simetris
Kuku
Refleks Patella
: Positif (+)
Oedema
: Tidak ada.
10. Kulit
Warna
: Hitam
Turgor
42
dengan
petugas
Laboratorium.
Pemeriksaan Urine
Protein
: Negatif (-)
Reduksi
: Negatif (-)
Pemeriksaan Darah
Hb
: 11 gr%
Golongan darah
:-O-
VDRL
: Negatif (-)
HIV/AIDS
: Negatif (-)
: 15 Agustus 2013
3. Leopold I
4. Leopold II
5. Leopold III
: Bokong
6. Leopold IV
7. DJJ
: 141 x/menit
8. Hb
: 11 gr%
9. LILA
: 24 cm
43
C. Kebutuhan
1. Penyuluhan tentang perubahan fisiologis yang terjadi dalam
kehamilan seperti gangguan kenyamanan yang berupa pegal-pegal
pada punggung dan kaki
2. Penyuluhan tentang kebutuhan gizi ibu hamil dan persiapan-persiapan
persalinan
3. Penyuluhan tentang senam hamil untuk kehamilan letak sungsang dan
latihan relaksasi
4. Pemberian Fe dan vitamin
5. Kontrol ulang bila ada keluhan
6. Diit karbohidrat pada trimester III
44
F. Intervensi
Diagnosa
Tujuan
memelihara
kebersihan
payudara,
melenturkan
dan
45
G. Implementasi
1. Menjelaskan pada ibu kondisinya saat ini
a. Memberitahu ibu bahwa kehamilannya letak sungsang
b. Memberi dukungan pada ibu agar tidak cemas
2. Menganjurkan ibu untuk breast care dan ajarkan caranya
a. Memberitahu ibu untuk selalu membersihkan payudaranya setiap
hari
b. Mengajarkan cara-cara breast care yang benar pada ibu
3. Memberi terapi Fe 1X1 tablet/hari, kalsium laktat 1X1 tablet/hari
46
47
H. Evaluasi
Tanggal
: 10 April 2014
Jam
: 12.30 WIT
bahaya
kehamilan,
tanda-tanda
dan
persiapan pesalinan.
: 78x/menit
Suhu
: 37o C
TD
: 110/60 mmHg
Respirasi
: 24x/menit
TFU
: Setengah pusat-px.
48
49
BAB IV
PEMBAHASAN
50
51
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Praktik yang penulis dapatkan dilahan praktik yaitu di Puskesmas Remu
Sorong dengan teori yang diajarkan kepada penulis di lahan institusi pada
dasarnya semua asuhan kebidanan yang dilakukan sama, namun terdapat
sedikit perbedaan. Dengan adanya perbedaan ini, maka kita harus dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan yang ada pada lahan praktik dimana kita
berada.
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) yaitu bayi
letaknya sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri,
sedangkan bokong merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul
atau simfisis. Kehamilan dengan letak sungsang cukup berisiko untuk proses
persalinannya, oleh sebab itu seorang bidan berperan penting dalam
memberikan asuhan kebidanan untuk membantu ibu memperbaiki keadaan
kehamilannya dan/atau untuk mempersiapkan proses persalinan ibu baik dari
segi materi maupun mentalnya. Untuk itu seorang bidan harus memiliki
pengetahuan dan skill yang cukup mengenai asuhan antenatal pada ibu hamil
dengan letak sungsang. Perencanaan asuhan kebidanan yang baik dapat
menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
5.2 Saran
1. Untuk institusi, metode pembelajaran yang diterapkan sudah baik, namun
lebih di tingkatkan pada praktik di laboratorium agar mahasiswi lebih
terampil saat melakukan tindakan dan melaksanakan prosedur dengan
benar saat akan turun praktik di rumah sakit.
2. Untuk Puskesmas, bimbingan yang diberikan pada mahasiswi sudah baik.
Diharapkan bidan-bidan di Puskesmas dapat meningkatkan bimbingan
yang diajarkan pada mahasiswi agar mahasiswi lebih percaya diri dalam
menangani klien.
52
53
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.
Oxorn, Harry dan William Forte R. 1996. Ilmu Kebidanan Patologi & Fisiologi.
Jakarta: Yayasan Essentia Medica.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal. Jakarta: JNPKKR_POGI.
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBPSP.
Saiffudin, Abdul Bani, dkk. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBSP.